Surya Digitalpaper 15 Januari 2013Pagi

Page 1

DIGITAL NE WS PA PER

kualitas udara beijing Buruk hal

Spirit Baru Jawa Timur surabaya.tribunnews.com

surya.co.id

2 | SELASA, 15

jANUARI 2013 | Terbit 2 halaman

edisi pagi

Cegah Degradasi

Redknapp Dekati

Yann M’Vila SURABAYA, SURYA- Queens Park Rangers mengincar pemain tengah Prancis, Yann M’Vila, dalam upaya menghindari degradasi dari Liga Primer. Klub M’Vila saat ini, Rennes, mematok harga £8 juta sementara QPR dilaporkan telah mengajukan tawaran senilai £7,3 juta. Namun perundingan manajer QPR, Harry Redknapp, dengan manajemen Rennes bisa bertele-tele karena harus memasukkan klausul khusus, seandainya QPR memang benar-benar terlempar dari divisi elit Inggris. Redknapp mengatakan sebagian besar waktunya saat ini habis untuk membenahi QPR. “Saya makin jarang pulang ke rumah akhir-akhir ini,” ungkap Redknapp, manajer veteran Inggris yang pernah mengasuh beberapa klub tersebut. “Waktu saya habis untuk memikirkan strategi penyelamatan QPR,” katanya. QPR saat ini menduduki juru kunci klasemen sementara Liga Primer dengan mengumpulkan nilai 14 dari 22 pertandingan namun Klik Redknapp tetap yakin bisa membawa klubnya selamat dari relegasi. Redknapp mengakui menyelamatkan QPR adalah misi yang sangat sulit. “Tapi saya akan mencoba,” tegas Redknapp. Ia menjelaskan misi makin sulit karena kualitas pemain yang ia miliki tidak setinggi yang ia harapkan. “Saya terbiasa mengasuh tim dengan penyerangpenyerang hebat, seperti Aaron Lennon, Jermain Defoe, atau Emmanuel Adebayor,” kata mantan manajer Tottenham Hotspur ini. Tapi Redknapp berharap, dengan modal pemain yang ada, QPR bisa bertahan di Liga Primer.(bbc)

join facebook.com/suryaonline

follow @portalsurya


2

SELASA, 15 jANUARI 2013 | surya.co.id | surabaya.tribunnews.com

Kualitas Udara Beijing

Capai Rekor Terburuk

SURABAYA, SURYA-Beijing memberlakukan peringatan polusi ekstrim hari Minggu (13/1) dimana pencemaran berada pada tingkat berbahaya dan penduduk diperingatkan untuk tinggal di dalam rumah. Pemerintah kota Beijing mengeluarkan peringatan keras tentang tingkat polusi udara berbahaya yang telah memasuki hari ketiga, dan memperingatkan penduduk supaya jangan keluar rumah. Peringatan itu dikeluarkan sejak kemarin, khususnya mendesak orang tua dan anak-anak serta orang-orang yang menderita gangguan pernapasan dan jantung supaya jangan keluar rumah atau mengadakan kegiatan fisik yang meletihkan. Pusat peringatan itu mengatakan hari Minggu bahwa debu-debu berbahaya yang sangat kecil dan mudah masuk ke paru-paru, telah mencapai tingkat empat kali lebih tinggi dari yang dianggap aman. Polusi itu dianggap paling buruk dalam catatan pemerintah Tiongkok. Kantor berita resmi Tiongkok Xinhua mengatakan polusi udara yang berbahaya itu bisa berlangsung tiga hari lagi. Sementara itu, kabut tebal yang menutupi kawasan luas di Tiongkok bagian timur dan tengah telah mengakibatkan ditutupnya banyak jalan join facebook.com/suryaonline

raya dan penundaan penerbangan di sejumlah propinsi. Jalan Tol Menuju Bencana Polusi Modernitas punya kutukan tersendiri. Kemajuan ekonomi harus dibayar mahal dengan kerusakan lingkungan. Polusi udara China, kini melewati batas membahayakan, dan Indonesia sedang mengikuti jalan yang sama. Peringatan itu datang dari China. Pertengahan Januari, polusi udara Beijing dan kota-kota utara melewati tingkat yang membahayakan: udara kota dilaporkan terasa seperti debu

arang dan asap kendaraan. Beijing adalah metafora tentang paradoks kemajuan. Ibukota sebuah negara dengan kekuatan ekonomi nomor dua terbesar dan memiliki tingkat pertumbuhan tertinggi di dunia. Gedung pencakar langit menjulang, jutaan mobil lalu lalang diantara belantara beton. Tapi modernitas punya kutukan tersendiri. Kemajuan ekonomi harus dibayar mahal dengan kerusakan lingkungan. Jalan itu pula yang diam-diam sedang Indonesia lalui.

Bersama China, Indonesia adalah negara dengan tingkat pertumbuhan ekonomi tertinggi dunia. Sama dengan Beijing, Jakarta juga haus kendaraan. Sekitar 14 juta kendaraan lalu lalang di Jakarta. Jumlah itu terus bertambah, karena rata-rata setiap hari, lebih dari tiga ribu kendaraan terjual. Indonesia adalah negara ketiga dunia yang paling banyak menggunakan kendaraan bermotor setelah Amerika dan Cina. Dan itu ada harganya: riset Komite Penghapusan Bensin Bertimbel mengungkapkan bahwa pencemaran udara Jakarta sepanjang 2011 hingga 2012 mencapai 60 mikro gram per meter kubik: tiga kali lipat melampaui batas yang ditetapkan badan kesehatan dunia, WHO. Tahun 2010, warga Jakarta harus membayar 38 triliun Rupiah untuk biaya pengobatan penyakit, yang diakibatkan udara yang kotor. Ironisnya, di tengah fakta-fakta yang mencemaskan itu, di Jakarta kini sedang berlangsung debat tentang proyek penambahan enam ruas jalan tol baru. Proyek itu bisa melempangkan jalan bagi penambahan kendaraan baru. Jika dilaksanakan, maka artinya kita sedang membangun jalan bebas hambatan menuju bencana polusi.(radio jerman/voa) follow @portalsurya


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.