Siswi SMK Jadi Kurir Pil Koplo...
Mau Kemana?
Baca halaman 8
Leon Zoetebier (hitam/berbahasa Belanda) dan Franz Coquidor (merah/berbahasa Prancis) bersepeda dua arah untuk memprotes kondisi politik Belgia yang memisahkan dua wilayah yang berbeda bahasa. ■ dm/sas
SABTU, 16 APRIL 2011 NO. 243 TAHUN XXV, TERBIT 20 HALAMAN
Rp 1.000
KORAN REGIONAL NO. 1 DI JAWA TIMUR
JA GA T
an eh -a ne h
BERLANGGANAN Rp 29.000 / bulan (031) 8479 555
ALAMAT REDAKSI/IKLAN/SIRKULASI: JL. RUNGKUT INDUSTRI III NO. 68 & 70 SIER SURABAYA TELEPON (031) 8419000 www.surya.co.id
•
•
Terbius Fatwa Sesat, Masjid Dibom BOM PAKU MELEDAK DI MASJID TKP: Masjid Az-Zikro Kompleks Mapolresta Cirebon, Jumat (15/4) sekitar pukul 12.20 WIB
1 Ledakan terjadi usai khotbah dan semua jamaah 1. berdiri untuk memulai shalat Jumat.
► 26 Polisi Terkapar Tertusuk Paku ► Pembom Bunuh Diri Ikut Jumatan
2 Pelaku awalnya duduk di saf belakang dekat pintu 2. dan seperti menutupi sesuatu di balik jaket hitam.
Saf belakang sebelum salat dimulai
3 Saat mulai shalat, pelaku berdiri di saf ketiga, di 3. belakang Kapolresta Cirebon AKBP Herukoco yang berada di saf paling depan. 4 Saat semua jamaah selesai membaca takbiratul 4. ihram Allahu Akbar, pelaku membuka jaket dan bom meledak. 5.5 Paku, mur dan baut beterbangan menanjap di tubuh para jamaah yang sebagian besar polisi.
Maju ke saf 3
Bahan bom low explosive dicampur dengan mur, baut, paku. Bom diikatkan di perut, di balik kaos.
Saf 3
Saf 2
Ciri-ciri Pelaku: � Pakai kemeja hitam, jaket hitam, celana hitam dan peci hitam � Pria berkulit putih, usia 20-24 tahun � Usai ledakan pelaku tewas (perut hancur nyaris putus).
Saf 1
KUTUK BOM MASJID
CIREBON - SURYA SUNGGUH di luar dugaan, sebuah bom bunuh diri meledak di Masjid Az-Zikro di kompleks Mapolresta Cirebon, Jawa Barat, saat ratusan jamaah yang sebagian besar anggota polisi baru memulai Salat Jumat.
Masyarakat Cirebon, baik Muslim maupun non-Muslim harus bersatu melawan terorisme. Atas nama apapun pengeboman tidak bisa dibenarkan. — Ketua Umum PBNU, KH Said Aqil Siroj
Kami mengutuk pengeboman seperti itu. Mengebom di tempat lain saja tidak boleh, apalagi sekarang di masjid. Benar-benar kelewat batas.
Allahu Akbar, blaaaarrr! Ratusan paku, mur, dan baut pun beterbangan di dalam masjid. Benda-benda itu menancap di tubuh para korban ledakan bom di Masjid Az-Zikro, Jumat (15/4) sekitar pukul 12.20 WIB. Kaca-kaca pecah dan atap masjid hancur. Aiptu M Sukri, salah seorang saksi mata, menuturkan ledakan dahsyat terjadi saat semua jamaah selesai melafalkan takbiratul ihram, Allahu Akbar, tanda dimulainya rakaat pertama. “Suaranya keras sekali. Lalu, setelah itu hening, senyap. Beberapa saat setelah itu terdengar rintihan. Saya melihat korban-korban yang luka penuh paku,” katanya. Suasana masjid kemudian berubah menjadi hiruk pikuk. Puluhan polisi keluar masjid dengan tubuh berlumuran darah. Aiptu Sukri berada dalam satu barisan (saf) dengan pelaku,
— Ketua MUI, KH Ma'ruf Amin
Kepada umat Islam, jangan terpancing tindakan tak berperikemanusiaan itu. Serahkan kepada pihak keamanan untuk menyelesaikannya. — Menteri Agama, Suryadharma Ali
Enggak mungkin seorang mujahid ngebom di masjid saat orang sedang salat. Itu perbuatan orang kafir. Orang itu bukan mujahid.
■ KE HALAMAN 11
— Amir Jamaah Anshorut Tauhid, Abu Bakar Baasyir
grafis: surya/rendra
PESTA PERNIKAHAN BERUJUNG MAUT
Nikah Dirayakan, Pasutri Bunuh Diri antara/dedhez anggara/tribun jabar
KORBAN BOM - Kapolresta Cirebon AKBP Herukoco ikut menjadi korban bom bunuh diri dan dirawat di RS Pertamina Cirebon, Jumat (15/4).
Mengapa Teroris Target Masjid? KINI timbul pertanyaan besar, mengapa pelaku bom itu memilih Cirebon dan masjid sebagai target? Pengamat terorisme, Al Chaidar, menegaskan bahwa pemilihan lokasi di Kota Cirebon itu memang di luar perkiraan. “Bisa jadi memang mereka membuat serangan acak seperti ini, untuk menunjukkan,
QR CODE 110416
surya/hayu yudha prabowo
BUNUH DIRI - Anggota Polsek Ngajum, Kabupaten Malang, menunjukan sejumlah barang bukti milik pasangan Sunar (69) dan Muchayina (20), yang tewas menenggak potas, Jumat (15/4).
MALANG - SURYA Cinta terkadang memang gila. Karena cinta, dua sejoli rela melakukan apapun. Bahkan, jalan kematian pun akan ditempuh oleh mereka yang telah dibutakan cinta. Inilah yang terjadi pada pasangan suami istri (pasutri), Sunar (69), warga Dusun Dungus, Kecamatan Cerme, Kabupaten Gresik, dan Muchayina alias Wahyu Ning Tyas (20), warga Dusun Sanan, Desa Ngasem RT 01 RW 03 Kecamatan Ngajum, Kabupaten Malang. Jika Romeo dan Juliet diceritakan William Shakespeares tewas bunuh diri minum racun di sebuah gereja di Verona, beda halnya dengan Sunar dan Wahyu ini. Keduanya tewas bunuh diri dengan meminum potas (racun ikan) di bilik kamarnya yang pengap, Kamis (14/4) malam, sekitar pukul 22.00 WIB.
Episode Pertama Pertempuran Besar MADRID - SURYA El Gran Clasico edisi 210 akan digelar, Sabtu (16/4) atau Minggu (17/4) dini hari di Santiago Bernabeu, seri pertama dari empat seri pertempuran besar antara Real Madrid lawan Barcelona dalam
Casillas
Arbeloa
MADRID MU
Ramos Diarra Ronaldo
(4-2-3-1)
BARCELONA
18 hari ke depan. Sebelumnya, kedua tim tak pernah harus menjalani empat laga besar dalam waktu relatif mepet serta di panggung besar. Madrid harus menunggu lima bulan untuk membalas ■ KE HALAMAN 11
Marcelo
Pepe
Granero
Maria
Higuain Ozil
Pedro
Villa
Messi Iniesta
(4-3-3)
■ KE HALAMAN 11
Xavi Pique
Keita
Busquets Adriano
Valdes
Alves
LIVE
Minggu (17/4) Pkl 03.00 WIB
■ KE HALAMAN 11
Biadab, Ayah Gigit Bayinya hingga Tewas Ponsel Siswa Disita Sebulan Gara-gara Jawaban Bocor surya/adrianus adhi nugroho
KORBAN - Balita Almira Safa Adinda alias Rara yang tewas dianiaya ayahnya, Muhammad Suryadi (24), Kamis (14/4) malam.
SURABAYA - SURYA Malang benar nasib Almira Safa Adinda. Bayi yang baru berusia 18 bulan itu tewas di tangan Mohamad Suryadi, ayahnya sendiri. Rara, panggilan Almira, dianiaya hingga tewas hanya karena menangis. Lelaki 24 tahun itu menghabisi Rara dengan cara menggigit tubuh dan membekapnya. Peristiwa ini terjadi di kamar kos pasangan suami istri (pasutri) Suryadi (24) dan Lusy Novita (29) di Jl Tubanan Lama No 20 Tandes, Surabaya, Kamis
(14/4) malam. Hingga berita ini diturunkan, anggota Polsek Tandes masih memburu Suryadi yang memiliki rumah di kawasan Jetis Wetan I, Surabaya. Penganiayaan yang mengakibatkan kematian Rara, dilakukan Suryadi sekitar pukul 20.00 WIB. Saat itu, Suryadi menyuruh Lusy yang dinikahinya secara siri dua tahun lalu, membeli nasi goreng. Saat tak ada istri itulah, Suryadi yang sudah membenci anaknya itu melancarkan aksinya. “Saya tidak
tahu pasti bagaimana dia membunuh Rara. Saya saat itu disuruh beli makanan,” ujar Lusy saat ditemui di Polsek Tandes, Jumat (15/4). Sekitar 15 menit kemudian, Lusy kembali ke kamar kos. Dia mendapati pintu kamar diganjal Suryadi dengan kayu hingga dia tidak bisa masuk. Lusy berkali-kali menggedor pintu dan berteriak agar segera dibuka, namun Suryadi bergeming. ■ KE HALAMAN 11
SURABAYA - SURYA Ada-ada saja cerita menarik di sekitar pelaksanaan Ujian Nasional (Unas). Di saat para siswa SMA atau sederajat melakukan berbagai cara agar lulus, sejumlah guru di SD Khadijah Surabaya merampas puluhan ponsel milik siswa kelas enam. Puluhan ponsel itu disita lantar-
an dianggap mengganggu pelaksanaan Ujian Sekolah (Usek) yang sedang berlangsung. Selain itu, juga beredar kabar bahwa jawaban soal ujian bocor dan menyebar. Kegiatan razia yang berujung penyitaan ponsel tersebut sebenarnya telah berlangsung sejak, ■ KE HALAMAN 11