Surya Edisi 16 September 2011

Page 1

Jebol Tahanan, 6 Tahanan Kabur...

Baca halaman 19

Mama Rambo Mungkin ibu hamil yang satu ini perlu dijuluki Mambo (Mama Rambo). Ia memamerkan kehamilannya sambil mengangkat senjata seperti John Rambo yang diperankan Sylvester Stallone. ■ dm/sas

JUMAT, 16 SEPTEMBER 2011

Rp 1.000

NO. 387 TAHUN XXV, TERBIT 20 HALAMAN

Harga Langganan: Rp 29.000 / bulan Berlangganan/Pengaduan/ Sirkulasi: (031) 8479 555

KORAN REGIONAL NO. 1 DI JAWA TIMUR ALAMAT REDAKSI/IKLAN: JL. RUNGKUT INDUSTRI III NO. 68 & 70 SIER SURABAYA

JA GA T

an eh -a ne h

•TELEPON (031) 8419000 •www.surya.co.id

Dipeluk Adik Adjie Massaid, Angie Tebar Senyuman

JAKARTA - SURYA Kehadiran anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dari Partai Demokrat, Angelina Sondakh di gedung Komisi Pemberantasan Korupsi, Kamis (15/9) kemarin menarik perhatian sejumlah awak media. Selain karena pesonanya sebagai mantan Puteri Indonesia, istri mendiang artis Adjie Massaid itu menjadi perhatian karena namanya disebut-sebut Nazaruddin terlibat dalam kasus suap pembangunan Wisma Atlet SEA Games. ■ KE HALAMAN 11

►Saat Datang

antara/fanny octavianus

LUKAI DAHI - Aktivis Antikorupsi Independen Jogjakarta Arifin Wardianto (54) melukai dahinya di depan Gedung KPK Jakarta, sebagai protes maraknya kasus korupsi di Indonesia, Kamis (15/9). Berita di halaman 19.

di Gedung KPK

Foto montage Angelina Sondakh dan Mudji Masaid (adik kandung Adjie Masaid). antara/fanny octavianus

Jemaah Haji Dimintai Suap Rp 15 Juta

► Agar Bisa Berangkat Tahun Ini ► MUI: Jangan Sogok Menyogok

TUNTUTAN KORBAN GENOCIDE RAWAGEDE DIKABULKAN

Belanda Ganti Rugi 431 Nyawa

PAMEKASAN - SURYA SEJUMLAH calon jemaah haji (CJH) Pamekasan tahun ini mengeluhkan penarikan uang tambahan alias pungutan liar sebesar antara Rp 10 juta – Rp 15 juta tiap orang, bagi CJH yang ingin berangkat lebih awal dari jadwal yang ditentukan. Praktik ini dikhawatirkan juga terjadi di wilayah lain di Jatim. Penarikan uang yang dinilai di luar batas kewajaran itu, dilakukan oknum petugas yang menangani pemberangkatan dan pemulangan CJH Pamekasan, sebelum berangkat ke Tanah Suci. Seperti yang diungkapkan

DEN HAAG - SURYA Pengadilan sipil di Den Haag, Rabu (14/9), memutuskan Pemerintah Belanda harus bertanggung jawab atas pembantaian massal yang dilakukan pasukan kolonial di Rawagede, Karawang, Jabar, pada 9 Desember 1947. Dalam vonis yang dibacakan Hakim Daphne Schreuder itu, pemerintah Negeri Kincir Angin diwajibkan membayar kompensasi (ganti rugi) bagi keluarga para korban sesuai ketentuan. Vonis itu merupakan jawaban atas gugatan delapan janda dan satu korban hidup terhadap Pemerintah Belanda sejak 2008. Selama persidangan, pihak pemerintah memang mengakui adanya eksekusi. Namun,

Naf (40), warga Kelurahan Bugih, Pamekasan, empat keluarganya sudah mendaftar jadi CJH sejak lima tahun lalu. Sesuai jadwal dari Kantor Kementerian Agama (Kemenag)

■ KE HALAMAN 11

radio nederland

MAKAM KORBAN - Suasana makam korban Rawagede yang dibantai tentara Belanda di Karawang, Jabar.

■ KE HALAMAN 11

Mengapa SK Miliki Banyak Trayek? TABRAKAN maut antara bus PO Sumber Kencono (SK) W 7181 UY dengan minibus Isuzu Elf AG 7103 ML di jalur By Pass di Desa Balongmojo, Kecamatan Puri, Kabupaten Mojokerto, sudah lima hari berlalu. Tapi, psikologi masyarakat --khususnya pengguna moda transporMujib Anwar tasi darat-- masih diadukWartawan Surya aduk oleh peristiwa tragis Senin (12/9) dini hari itu, yang merenggut 20 korban tewas. Meskipun dalam kasus ini pihak berwenang menyatakan bus SK tidak bersalah, namun nama SK terlanjur menjadi buah bibir, bahkan mungkin jadi top of mind atau yang paling diingat publik. Ini bisa ■ KE HALAMAN 11

Menengok Keluarga Fitri, Siswa SMPN 37 Surabaya yang Dijemur

Tak Punya Tempat Tidur, Masak pun di Kamar Tak ada perasaan yang lebih memilukan bagi orangtua Fitri, selain melihat anaknya menangis tersedu di pangkuan. Air matanya tumpah menahan malu, karena tak mampu membeli seragam baru. FAIQ NURAINI SURABAYA

P

ERASAAN itulah yang menyelimuti orangtua Fitri Ayu Prasetyo saat melihat bocah kelas dua SMPN 37 Surabaya itu tiba-tiba menangis begitu pulang sekolah pada Senin (12/9) ■ KE HALAMAN 11

surya/faiq nuraini

SERAGAM - Ny Nurul Latifah memperlihatkan seragam sekolah yang biasa dipakai anaknya, Fitri Ayu Prasetyo.

Tren Naik Motor Tanpa Lampu, 3 Pelajar Tewas SITUBONDO - SURYA Ada tren yang mengancam nyawa para remaja di Situbondo, yakni naik sepeda motor pada malam hari tanpa menyalakan lampu. Tren ini kemarin menelan korban jiwa. Tiga pelajar tewas setelah dua sepeda motor yang mereka kendarai bertabrakan di jalan Desa Jatisari, Kecamatan Arjasa, Rabu (14/9) malam. Peristiwa mengenaskan itu terjadi sekitar pukul 20.30 WIB. Saat itu, Soni Muhammad Arisandi (17) bersama Abdul (14) dan Sukron (14), semuanya warga Dusun Delep, Desa Jatisari, Kecamatan Arjasa, Situbondo, dalam perjalanan pulang dari rumah teman di Arjasa. Mereka mengendarai Honda Supra X 125 berboncengan tiga. Tiga pelajar itu melaju dengan kecepatan sekitar 80-90 kilometer per jam. Padahal, jalan desa ■ KE HALAMAN 11


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.
Surya Edisi 16 September 2011 by Harian SURYA - Issuu