Formulir SMPN Rp 300.000...
Baca halaman 6 SENIN, 20 JUNI 2011 NO. 305 TAHUN XXV, TERBIT 20 HALAMAN
Rp 1.000
Harga Langganan: Rp 29.000 / bulan Berlangganan/Pengaduan/ Sirkulasi: (031) 8479 555
JA GA T
an eh -a ne h
KADAL ROMANTIS Pernyataan cinta lewat bunga tak hanya digunakan manusia. Kadal jantan (kanan) membawakan bunga untuk betinanya saat bercumbu di pucuk bunga kering. Momen ini ditangkap fotografer Alexey Tymoshenko. n dm/sas
ALAMAT REDAKSI/IKLAN: JL. RUNGKUT INDUSTRI III NO. 68 & 70 SIER SURABAYA TELEPON (031) 8419000 www.surya.co.id
KORAN REGIONAL NO. 1 DI JAWA TIMUR
•
•
Rumah Digeruduk, Oknum TNI AL Ditahan Pomal ► Kasus Investasi Pertambangan Kapur
MEWAH Nasabah bergerombol di depan rumah mewah CV Salam Barokah, Minggu (19/6).
sidoarjo-Surya Ratusan warga mendatangi kantor CV Salam Barokah di Taman Suko Asri Blok B 1-2 Desa Suko Kecamatan Sukodono, Sidoarjo. Mereka adalah nasabah yang menanamkan investasi
surya/mustain
pada perusahaan pertambangan kapur itu. Pemicunya, komisi yang dijanjikan perusahaan itu tidak cair, bahkan menunggak hingga enam bulan. Para nasabah mendatangi kantor CV Salam Barokah yang
sekaligus rumah Sersan Satu (Sertu) Agus Salim, anggota TNI Angkatan Laut (AL) Lantamal Surabaya, yang juga disebutsebut sebagai direktur CV tersebut, Minggu (19/6). Kemarin, Sertu Agus sudah diamankan Polisi Militer AL (Pomal) Lantamal V Surabaya untuk menjalani pemeriksaan terkait masalah
itu. “Kami datang atas undangan Bu Romelah (istri Agus Salim) untuk membicarakan pembayaran uang komisi investasi kami,” ucap Ny Yuli, salah satu nasabah asal Surabaya. Hingga enam bulan terakhir, n KE HALAMAN 11
Nyawa Balas Nyawa, Ruyati Dipenggal
► Gara-gara Membunuh Majikan Kejam
► Jenazah Langsung Dimakamkan di Saudi
riyadh - SURYA Berita duka kembali datang dari Arab Saudi. Tenaga kerja wanita asal Indonesia, Ruyati binti Satubi, dihukum pancung alias dipenggal kepalanya. Nenek 54 tahun itu tahu-tahu sudah dieksekusi, Sabtu (18/6) sore, dan pemerintah Indonesia baru mengabari keluarganya di Bekasi, Minggu (19/6) pagi. Kematian Ruyati pertama kali terungkap setelah situs internet di Arab Saudi, alriyadh.com, melaporkan wanita Indonesia bernama Ruyati binti Satubi dipancung di Makkah, lantaran terbukti bersalah membunuh majikannya, Khairiya binti Hamid Mijlid. “Wanita Indonesia itu telah mengakui kejahatannya,” begitu pernyataan resmi Kementerian Dalam Negeri Arab Saudi. Hukuman tersebut sebagai tindak lanjut keputusan Mahkamah Agung Arab Saudi. Pemerintah Indonesia pun bereaksi. Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa mengecam
SBY Harusnya Tiru Gus Dur, Telepon Raja Arab Saudi
E
ksekusi mati yang dijatuhkan Pemerintah Arab Saudi kepada tenaga kerja wanita asal Indonesia, Ruyati dianggap menjadi bukti kegagalan pemerintah melindungi nyawa tenaga kerja Indonesia (TKI) yang bekerja di Saudi. Ruyati
dihukum pancung di Makkah, Sabtu (18/6), lantaran membunuh wanita Saudi yang juga majikannya, Khairiya binti Hamid Mijlid. Kabar eksekusi Ruyati pertama kali diketahui lewat media Saudi, seperti situs www.alriyadh.com dan www.arabnews.com.
Pemerintah justru mengaku tidak tahu-menahu soal kabar eksekusi Ruyati. “Ini keteledoran dan kegagalan negara melindungi warga negaranya. Kalau dari awal mendampingi proses hukumnya kok sampai tidak tahu ada eksekusi,” kata Direktur Eksekutif Migrant Care, Anis Hidayah. Anis menyesalkan sikap pemerintah yang tidak bisa mengusahakan pengampunan bagi Ruyati. Apalagi, kasus yang menimpa n KE HALAMAN 11
n KE HALAMAN 11
Gudang Anggota DPRD Tampung Imigran Gelap pamekasan-Surya Sebanyak 36 imigran gelap asal Afghanistan sempat ditampung warga di Desa Batukerbuy, Kecamatan Pasean, Pamekasan, sejak Jumat (17/6). Warga merasa iba setelah para imigran gelap itu mengaku sebagai peziarah makam Syekh Sayyid Yusuf di Talango, Sumenep, yang kemalaman. Tapi, dua hari kemudian diketahui bahwa 36 orang itu adalah para pelarian dari Afghanistan yang hendak menuju Australia untuk menjalani hidup baru di sana. Kemarin, para imigran gelap itu digerebek petugas Polsek Pasean, Pamekasan di tempat penampungan sementara mereka, n KE HALAMAN 11
Setahun Dijodohkan, Tontowi/Liliyana Raih 5 Gelar
MENANG - Ganda campuran Indonesia Tontowi Ahmad dan Liliyana Natsir merayakan kemenangan dalam Singapura Terbuka. ap/wong maye
singapura - Surya Ganda campuran Tontowi Ahmad/ Liliyana Natsir meraih gelar Super Series kedua saat memenangi final Singapura Terbuka mengalahkan pasangan Taiwan Chen Hung Ling/Cheng Wen Hsing 21-14, 27-25. Pada final turnamen berhadiah 200.000 dolar AS yang berlangsung
di Singapore Indoor Stadium, Minggu (19/6), Tontowi/Liliyana membutuhkan waktu 41 menit untuk menundukkan ganda Taiwan tersebut dan membukukan kemenangan keempat dari empat pertemuan. Pasangan unggulan keempat tersebut mengawali pertandingan tanpa banyak kesulitan dan terus memimpin sejak angka pertama hingga
merebut game pertama 21-14. Namun pada game kedua, pasangan juara India Super Series tersebut tertinggal hingga 8-13 sebelum mengumpulkan delapan poin beruntun untuk membalik keadaan, memimpin 16-13. Pasangan yang berduet sejak menjelang Asian Games akhir tahun lalu itu, n KE HALAMAN 11
Dari Reuni Mantan Petinju Profesional se-Jatim (Bagian 1)
alih profesi Mantan petinju nasional, Minto Hadi bersama istrinya Winariyah tetap bangga meski buta dan kini menjadi tukang pijat.
Buta Seumur Hidup, Minto Kini Jadi Pemijat Di tengah keramaian temu kangen mantan petinju profesional se-Jawa Timur, Minggu (19/6), di Hotel Agrowisata, Kota Batu, hadir sosok pria berkacamata hitam. Tak pelak, ia menjadi tujuan pandangan mata ratusan para mantan petinju lainnya.
siti yuliana kota batu
S
osok berkacamata hitam itu tetap duduk tenang di tengah hall (ruang pertemuan) hotel . Di sampingnya, ada seorang perempuan dengan setia mendampinginya. Bunyi musik dangdut tak membuat pria hampir
setengah baya itu tergerak sedikitpun untuk menggerakkan badan atau berdendang. Tidak seperti kebanyakan hadirin yang berlalu lalang untuk sekedar bersalaman atau menanyakan kabar. Pantas bila saat itu banyak yang terlihat gembira karena bisa bertemu kembali n KE HALAMAN 11
surya/siti yuliana