Surya Edisi 21 April 2011

Page 1

Unas Belum Tuntas Malah Pesta Miras... Baca halaman 9 KAMIS, 21 APRIL 2011 NO. 248 TAHUN XXV, TERBIT 20 HALAMAN

Rp 1.000

KORAN REGIONAL NO. 1 DI JAWA TIMUR

BERLANGGANAN Rp 29.000 / bulan (031) 8479 555

ALAMAT REDAKSI/IKLAN/SIRKULASI: JL. RUNGKUT INDUSTRI III NO. 68 & 70 SIER SURABAYA TELEPON (031) 8419000 www.surya.co.id

Mat Eksan Muncul Lagi Setelah 36 Hari 'Dikubur' BELUM MATI - Mat Eksan (75) dikerumuni keluarganya setelah kembali, Rabu (20/4).

KEDIRI-SURYA Batulengket, Kelurahan Bujel, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri, Rabu (20/4), mendadak gempar. Mat Eksan (75) yang diyakini keluarga dan warga sekitarnya sudah meninggal,

kembali pulang. 26 Maret lalu, memang ditemukan mayat pria tergantung pada sebuah pohon dalam keadaan membusuk. Melihat ciri-ciri fisiknya, keluarga yakin itu mayat Mat Eksan. Tahlilan hari ketiga

dan ketujuh pun sudah digelar, tinggal menunggu peringatan hari ke-40. Tak pelak, berita kembalinya Mat Eksan itu membuat warga gempar dan sebagian percaya pria renta itu bangkit dari kubur. Hanya berselang

beberapa menit setelah Mat Eksan kembali ke rumahnya, ratusan warga mulai berduyun-duyun mendatangi rumahnya untuk melihat keadaan ■ KE HALAMAN 11

Terlacak, Korban Cuci Otak Tolak Pulang surya/didik mashudi

► Ngaku Nyaman di 'Negaranya' ► Seorang Korban Masih Hilang

PENYANYI BALADA ASAL SURABAYA MENINGGAL DUNIA

Selamat Jalan Cak Franky

MALANG - SURYA SEJAK menghilang 19 Maret 2011, seorang dari dua mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) yang diduga menjadi korban cuci otak kelompok radikal mulai terlacak. Mahatir Rizki (19), menghubungi orangtuanya di Bima, NTB, Selasa (19/4) pukul 19.00 WIB. Menurut paman Rizki, Ismed Jayadi (35), kemenakannya itu telah telepon ke rumahnya di Kelurahan Sadia, Kecamatan Meunda, Kota Bima, dan mengobrol langsung dengan bapaknya, Abdul Munthalib dan ibunya Rustinah. Ini adalah telepon kedua sejak Rizki dinyatakan menghilang. Inti pembicaraan dengan bapaknya, Rizki mengeluhkan pemberitasurya/dok an di media cetak maupun elektroMahatir Rizki nik. Terlebih foto dia saat menjadi pasukan pengibar bendera (Paskibra) menghiasi berbagai media massa. “Rizki mengaku malu dan menanyakan siapa yang mengirim foto Paskibra. Oleh bapaknya dijawab, saya yang mengirim,” kata Ismed menceritakan percakapan anak dan orangtua lewat telepon itu kepada QRCODE 110421 Surya di sebuah warung makan di depan kampus UMM, Rabu (20/4). Abdul Munthalib beralasan terpaksa mengirim foto itu karena merasa cemas dengan keselamatan Rizki. Dalam pengakuan kepada ortunya, Rizki mengaku sudah merasa aman dan nyaman hidup di ‘negara’-nya sendiri. Ismed menegaskan, dalam percakapan dengan ortunya, Rizki sama sekali tak menyinggung masalah pendirian Negara Islam

antara/surya/bian harnansa/sugiharto

RUMAH DUKA - Jenazah Franky Sahilatua saat disemayamkan di rumah duka Perumahan Pelangi, Bintaro, Jakarta, Rabu (20/4). Foto kanan: Anthony W Sahilatua memegangi foto adiknya di rumah kelahiran Jl Kebalen Wetan, Surabaya.

K

ABAR duka datang dari seniman kenamaan, Franky Sahilatua. Setelah berbulan-bulan melawan penyakit kanker sumsum tulang belakang, penyanyi bala-

da asal Surabaya itu akhirnya tutup usia, Rabu (20/4) pukul 15.15 WIB. Franky meninggal di usia 57 tahun di Rumah Sakit Medika Permata Hijau, Kebayoran Lama, Jakarta Barat.

Meninggalnya musisi bernama asli Franklin Hubert Sahilatua itu menyisakan kepedihan mendalam bagi keluarga. ■ KE HALAMAN 11

■ KE HALAMAN 11

Waspadai Organisasi Pencucian Otak (1)

Layaknya Negara Punya Presiden dan Menteri

30 Gadis Kawal Erwin Aksa Daftar ke PSSI Briptu Norman Diinfus

E

Kasus menghilangnya 11 mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) dari kampus mengingatkan kita bahwa ada sebuah gerakan mengatasnamakan agama selain teroris yang harus diwaspadai. Kelompok ini tidak melakukan pengeboman, tapi melakukan pencucian otak.

P

ENELUSURAN Surya, kelompok itu tidak hanya merambah Malang tetapi juga bergerilya di sejumlah wilayah lain di Jawa Timur. Mereka terorganisir rapi dan telah memakan korban yang sangat banyak, terutama di kalangan pelajar dan mahasiswa. Mahatir Rizki (19), mahasiswa jurusan Teknologi Informasi semester II UMM, tiba-tiba menghilang. Orangtua Rizki di Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB) mengaku kehilangan kontak dengan anaknya. Pihak kampus menyatakan, Rizki tidak masuk kuliah sejak pertengahan Maret lalu. Tempat kosnya di Kota Malang pun kosong. Ternyata Rizki tidak sendiri. Sedikitnya 11 mahasiswa UMM diakui pihak kampus telah menjadi korban pencucian otak berkedok agama. Ismed Jayadi (35), paman Rizki, mengungkapkan, sebelum kehilangan kontak, Rizki sempat meminta uang ■ KE HALAMAN 11

antara/ujang zaelani

CALON KETUM - Erwin Aksa (kanan) bersama sejumlah pendukungnya saat menyerahkan formulir di Kantor PSSI.

► Siapkan Iman Arief jadi Sekjen Bila Terpilih JAKARTA - SURYA Pemandangan tidak lazim terjadi di Kantor PSSI, Rabu (20/4) siang. Tiga puluh perempuan cantik mengenakan kaus tim nasional merah dipadu bawahan rok dan celana pendek putih bergerombol di depan Kantor PSSI. Gadis-gadis ini sengaja datang untuk menyambut Erwin Aksa, sa-

lah satu calon Ketua Umum PSSI periode 2011-2015 yang akan mengembalikan formulir pencalonan dirinya. Sebagian gadis membawa poster bertuliskan Go Erwin Aksa. Sebagian lagi membentangkan poster bertuliskan Erwin Aksa for PSSI sambil menyanyikan plesetan lagu Pilihlah Aku Jadi Pacarmu yang dipopulerkan Krisdayanti

menjadi Pilihlah Aksa Jadi Juara. Andi Arini, koordinator para gadis tersebut mengatakan, kedatangan mereka ke Kantor PSSI tak hanya mengawal Erwin Aksa yang akan menyerahkan formulir pendaftaran. Mereka juga memberikan dukungan moril pada ketua HIPMI tersebut, yang dipinang sejumlah pemilik suara PSSI untuk maju dalam pemilihan. Dikatakan, ide mengumpulkan ■ KE HALAMAN 11

surya/foto

CAPTION FOTO - Naskah caption

KSPLOITASI media atas ketenaran terhadap ‘polisi nyanyi India’ Briptu Norman Kamaru akhirnya menunjukkan eksesnya. Setelah ke sana kemari selama 12 hari melayani panggilan berbagai stasiun televisi dan acara off air, anggota Brimob Polda Gorontalo itu terkapar. Briptu Norman meraih ketenaran lewat aksi lipsync lagu India berjudul "ChaiyyaChaiyya", saat ini terbaring sakit di klinik kesehatan Polda Gorontalo, Rabu (20/4). Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Gorontalo Ajun Komisaris Besar Wilson Damanik, di Gorontalo, mengemukakan, kondisi kesehatan ■ KE HALAMAN 11

TIDAK TERBIT

kapanlagi

BERTEPATAN dengan peringatan Wafat Isa Almasih, yang ditetapkan sebagai libur nasional, maka pada Jumat, 22 April 2011, Harian Surya tidak terbit. Harian Surya akan terbit kembali pada hari Sabtu, 23 April 2011. Harap pembaca dan relasi maklum. Redaksi


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.