Surya Edisi Cetak 21 April 2010

Page 1

72 Ton Beras Bantuan Bencana Dibuat Judi... Baca halaman 9 Rp 1.000

ALAMAT REDAKSI/IKLAN/SIRKULASI: JL. RUNGKUT INDUSTRI III NO. 68 & 70 SIER SURABAYA

RABU 21 APRIL 2010 NO. 155 TAHUN XXIV TERBIT 20 HALAMAN

Promosikan 1.300 Batik Jatim Banyak jalan menuju Roma. Pepatah ini tepat untuk menggambarkan gigihnya Ketua Tim Penggerak PKK Jatim Nina Soekarwo memberdayakan kaum perempuan di Jatim. Salah satunya dengan menjadikan kerajinan batik sebagai titik tolaknya. —baca halaman 12

dok humas pemprov jatim

• TELEPON (031) 8419000 • www.surya.co.id

Coach Robert Alberts Ditawari Empat Klub

TANDA TANGAN - Pelatih Arema Robert Alberts membubuhkan tanda tangan saat berkunjung ke redaksi Surya, Selasa (20/4).

surya/nedi putra aw

MALANG - SURYA Robert Alberts, siapa tidak kenal dia? Bahkan bocah SD di pelosok Malang pun fasih menyebut nama pria yang sukses mengangkat Arema —dari sebuah klub yang terpuruk— ke puncak klasemen Liga Super Indonesia musim ini. Coach Robert, begitu ia biasa dipanggil, mengungkap banyak hal tentang dirinya dan Arema ketika berkunjung ke Redaksi Surya, di Jl Sultan

Agung 4 Malang. Inilah petikannya. “Klub ini jangan sampai jatuh,” kata Robert Alberts mengenang tekad yang dipegangnya ketika pertama kali memutuskan menangani Singo Edan yang sudah terpuruk. Arema, meski pernah menjadi jawara, merupakan tim yang direndahkan di kancah sepak bola Tanah Air, karena mengakhiri musim 2008-2009 pada posisi 10 klasemen. ■ KE HALAMAN 11

Iwan Fals Terancam Bui ► Dilaporkan Langgar Hak Cipta Lagu ► Istri dan Manajer Membantah

Berkedok Wartawan, Kuras ATM Rp 1,2 M

JAKARTA - SURYA GARA-GARA pernah menyanyikan lagu berjudul Bencana Alam, penyanyi dan pencipta lagu terkenal, Iwan Fals, diadukan oleh Toto Dwiarso Goenarto ke Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (20/4). Toto, yang mengklaim sebagai pencipta lagu tersebut, menuding Iwan melanggar hak cipta. Menurut dia, saat menyanyikan lagu itu pada sebuah acara di TV One, 16 Oktober 2009, Iwan mengaku sebagai penciptanya. Dalam berkas laporan LP/1299/IV/2010/Dit Res-

krim Sus tertulis pelapor Toto Dwiarso Goenarto; terlapor Virgiawan Listanto atau Iwan Fals; tindak pidana hak cipta Pasal 2 ayat 1 atau Pasal 49 ayat 2 Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta. Dengan dasar tersebut,

SIDOARJO - SURYA Jaminan aman nasabah bank pengguna kartu ATM masih patut dipertanyakan. Buktinya, Dicky Wahyudi, 42, berhasil menguras uang nasabah bank melalui fasilitas anjungan tunai mandiri (ATM). Tak tanggung-tanggung, uang yang berhasil dikuras mencapai Rp 1, 2 miliar. Pelaku hanya berbekal batang/lidi korek api, obeng dan gergaji. Saat beraksi, pembobol ATM antar kota ini berkedok sebagai wartawan dengan bekal selembar kartu pers. Tersangka dibekuk jajaran Polres Sidoarjo saat beraksi merusak mesin ATM Bank Mandiri di Desa Kludan RT 2/RW 2 Tanggulangin Sidoarjo, dua pekan lalu. Namun pemaparan

■ KE HALAMAN 11

■ KE HALAMAN 11 surya/habibur rohman

TERSANDUNG LAGU - Iwan Fals menyanyikan lagu Bento pada suatu acara di Surabaya. Iwan Fals diperkarakan secara pidana karena tidak dianggap telah salah mencantumkan nama pencipta lagu.

Ratih Sang, Calon Bupati Ngawi Terkaya Pura-pura Minta Daun lalu Merampok ► Tiga Tersangka Ditembak Polisi, Dua Kabur Naik Motor

NGAWI - SURYA Mantan peragawati papan atas yang juga politisi dari PPP Ratih Sanggarwati merupakan calon bupati Ngawi terkaya dengan jumlah harta mencapai Rp 5,3 miliar. Laporan harta kekayaan pasangan calon bupati (cabup) dan calon wakil bupati (cawabup) itu diumumkan anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) Ngawi, Syamsul Wathoni, di kantor KPU setempat, Selasa (20/4). "Pengumuman laporan kekayaan tersebut merupakan salah satu persyaratan yang harus dipenuhi oleh masingmasing pasangan saat pendaftaran," katanya. Setelah harta kekayaan dilaporkan saat mendaftar, KPU Ngawi yang bekerja sama dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), melakukan verifikasi. ■ KE HALAMAN 11

SURABAYA - SURYA Masih ingat kasus pencurian yang dialami Ny Lie Pie Ing, 74, warga Jl Tidar 105 Surabaya, 2 April lalu? Wanita renta itu kehilangan perhiasan —mas kawin pernikahan tahun 1957— senilai Rp 400 juta. Pelakunya tiga orang pria tak dikenal, yang datang dan berpura-pura meminta bunga melati untuk campuran obat. Kejadian dengan modus sama terjadi lagi, Selasa (20/4) sekitar pukul 14.00 WIB. Korbannya, Ny Sandra, 71, warga Jl Dinoyo 24, Surabaya. Tetapi kejadian itu dipergoki polisi sehingga digagalkan. Bahkan tiga ■ KE HALAMAN 11

Kepala Seksi Penagihan Ditangkap kapanlagi

Ratih Sanggarwati

Naik Becak

T

surya/sugiharto

KELOMPOK MAKASSARAN - Salah satu perampok yang dianggap kelompok Makassaran diamankan petugas di Polsek Tegalsari Surabaya, Selasa (20/4).

EMAN Tole dari Amerika Serikat datang berkunjung. "Saya ingin membuktikan, katanya tukang becak di sini pandai-pandai," kata Mr Adam, dalam bahasa Inggris. Di depan Tugu Pahlawan, Tole dan Mr Adam mendekati seorang tukang becak. "Can you speak English?" Tukang becak," Apa? Gereja Inggris, tuan?" Mr Adam,"Turis, what?" Si tukang becak,"Kuat, dong." Mr Adam,"Are you crazy?" Si tukang becak,"Ah,tuan bisa aja. Saya dari Bogor, bukan Bekasi." Mr Adam,"Hmm...how much?" Si tukang becak," Saya bukan Amat, saya Wan Dullah." Lalu Mr Adam menyahut,"What? One dollar? Oke, let's go." ■ Cak Sur

SURABAYA - SURYA Kepala Seksi (Kasi) Penagihan Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Rungkut, Edwin, dan anak buahnya, Dino Arnanta, ditangkap anggota Satpidum Reskrim Polwiltabes Surabaya. Kedua orang yang kini tengah menjalani penyidikan itu akan dijerat pasal korupsi. Sebab, mereka menikmati uang wajib pajak (WP) yang seharusnya disetorkan ke negara. Penangkapan kedua tersangka itu berlangsung di kantornya, Senin (19/4) siang. Namun, petugas

merahasiakan penangkapan untuk kepentingan penyidikan selanjutnya. Akhirnya, penangkapan itu akhirnya bocor juga ke telinga wartawan, Selasa (20/4). Pascapenangkapan, Edwin dan Dino Arnanta diserahkan ke penyidik Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Polwiltabes Surabaya karena penanganannya lebih difokuskan ke perkara korupsi. Cara penanganannya pun berbeda dengan para tersangka yang ditangkap sebelumnya. Sembilan tersangka yang ditangkap Maret lalu dijerat Pasal 372

KUHP (penggelapan) dan Pasal 263 KUHP (pemalsuan dokumen). Mereka masing-masing Fatchan, 45, warga Jl Medayu Utara XIII, Iwan Rosyidi, 28, warga Jl Tropodo I, Waru, Sidoarjo, M Mutarozikin, 33, warga Jl Mutiara Blok 63 GKB, Driyorejo, Gresik. Selain itu, Gatot Budi Sambodo, 42, warga Jl Dinoyo Langgar, Surabaya, Herlius Widhia Kembara, 26, warga Jl Gunung ■ KE HALAMAN 11

Korban Pencurian Jadi Tersangka Pembunuhan BLITAR - SURYA Semula Didik Suryanto, 32, warga Dusun-Desa Tawangrejo, Wonodadi, Kabupaten Blitar, menjadi korban pencurian, Namun kini dia berstatus tersangka karena diduga menembak tewas Sopi’in, 30, memakai senapan angin saat warga Desa Deyeng, Ringinrejo, Kabupaten Kediri. itu terpergok mencuri tiga ekor ayam Didik, Senin (19/4) dini hari. Menurut Kasat Reskrim Polres Blitar, AKP Edy Herwiyanto, Selasa (20/3), awalnya peternak ayam itu diperiksa di Mapolres Blitar sebagai korban pencurian ternak ayam

miliknya. Namun dengan adanya korban tewas, Sopi’in, akhirnya pemeriksaan diperdalam lagi. “Ternyata terbukti Didik menembak Sopi’in yang juga pencuri ternak ayam miliknya dengan senapan angin, hingga tewas seketika,” ujar Edy, di kantornya. Tertembaknya Sopi'in diketahui banyak warga dan polisi. Hanya, saat itu polisi belum mengetahui siapa yang menembak pria tersebut sehingga tewas. (Surya, 20/4). Kasat Reskrim menjelaskan, kejadian ini berawal ketika pada Senin (19/4) sekitar pukul 03.00 WIB Didik

bersama beberapa warga melakukan pengintaian terhadap Sopi’in, yang dilihat mondar-mandir. Dia dicurigai sebagai maling ayam yang sering melakukan aksi di desa tersebut. “Dugaan warga ternyata benar, Sopi’in mendatangi kandang ayam milik Didik dan mencoba mencuri ayam,” jelasnya. Didik, yang memergoki Sopi'in, langsung mengejar bersama beberapa warga lain. Khawatir pelaku -yang dianggap sebagai biang kerok pencurian ayam yang marak terjadi beberapa hari terakhir itu-- kabur, ■ KE HALAMAN 11

surya/arief sukaputra

TEMBAK MATI - Anggota Polres Blitar menunjukkan barang bukti senapan angin yang dipakai menembak Sopi’in, pelaku pencurian ayam di Desa Tawangrejo.


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.