Surya Edisi Cetak 21 Juli 2009

Page 1

C M Y K

Orang Miskin Dilarang Sekolah...

PAGE 01

BCL GEMETAR

baca halaman 6

Ditahbiskan sebagai Artis Wanita Terbaik versi Anugerah Planet Muzik 2009, Bunga Citra Lestari (BCL) mengaku tidak pernah berharap. Toh demikian istri Ashraff Sinclair itu benar-benar gemetar.

SELASA 21 JULI 2009

Rp 1.000

HARIAN SURYA

NO. 244 TAHUN XXIII TERBIT 20 HALAMAN

—baca halaman 12 kapanlagi.com

ALAMAT REDAKSI/IKLAN/SIRKULASI : JL RAYA MARGOREJO INDAH D-108 SURABAYA 60238 ● TELEPON (031) 8419000 ● www.surya.co.id

Ayah Pelindas Anak ke KA Ditangkap Saat Mencangkul 2 Minggu Kabur ke Pulau Bangka KRONOLOGI PENANGKAPAN

Puryanto TKP: Dusun Robahan, Mejayan, Kabupaten Madiun, dan Desa Air Putih, Kec Muntok, Kab Bangka Barat, Pulau Bangka, Riau

SURABAYA – SURYA Berakhir sudah pelarian Puryanto, 27, ayah yang tega melindaskan anaknya, Endy Tegar Kurniadinata, ke kereta api (KA) yang sedang melintas hingga kakinya putus. Setelah dua minggu buron, suami Devi Kristiani, 25, itu ditangkap anggota Reskrim Polres Madiun, Minggu (19/7), saat mencangkul di sawah milik familinya di Desa Air Putih, Kecamatan Muntok, Kabupaten Bangka Barat, Bangka Belitung, Riau. Selanjutnya, Senin (20/7) pagi, warga Dusun Robahan, Kelurahan/Kecamatan Mejayan, Kabupaten

surya/sudarmawan/sugiharto

TERTANGKAP - Tersangka Puryanto (orangtua Tegar) di belakang Kapolda Jatim, Irjen Pol Anton Bachrul Alam saat memberikan keterangan pers di Bandara Juanda, Surabaya, Senin (20/7). Foto kiri: Meski kakinya terpotong, Endy Tegar Kurniadinata, terlihat ceria bermain bersama kerabatnya.

■ KE HALAMAN 11

1 Sabtu (4/7) malam, Puryanto bertengkar dengan istrinya, Devi Kristiani, yang juga ibu Endy Tegar Kurniadinata, 3,5.

3 Setelah itu lewat KA jurusan Madiun-Surabaya melindas kaki Tegar. Tegar langsung tersadar dan dengan kaki kanan putus merangkak ke rumah minta tolong kakek neneknya.

2 Karena jengkel, Minggu (5/7) pukul 03.00 WIB Puryanto membawaTegar yang masih tidur ke sawah. Puryanto mencekik leher Tegar hingga pingsan. Menduga sudah tewas, Puryanto meletakkan tubuh Tegar yang masih pingsan di rel KA.

4 Puryanto melarikan diri. Polisi memburu ke Lampung, Palembang, hingga tertangkap, Minggu (19/7), saat mencangkul di sawah familinya di Desa Air Putih, Kecamatan Muntok, Kabupaten Bangka Barat, Pulau Bangka, Riau. Senin (20/7), Puryanto dibawa ke Madiun via Bandara Juanda. foto/grafis: surya/dok/rendra grafis: surya/rendra

Terlempar, Paru-paru Tertancap Baut Empat Korban Bom Belum Teridentifikasi

Makan Jari Tangan Sendiri hingga Habis

JAKARTA – SURYA AKSI pengeboman Hotel JW Marriott dan Hotel Ritz Carlton di Mega Kuningan, Jakarta benar-benar membawa luka dan trauma para korbannya. Bahkan saat ledakan, korban terlempar hingga tiga meter dan sebuah baut menembus tubuh hingga tertancap di paru-parunya. Peristiwa itu dialami seorang korban, Giovani Suhardi, seperti dituturkan seorang kerabatnya, Imam, 50, di RS MMC, Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (20/7). Imam hadir di RS guna menjenguk Giovani yang masih harus menjalani perawatan intensif. Menurut Imam, saat kejadian itu, Giovani yang juga Direktur Utama Grup Lautan Luas, sedang melakukan breakfast meeting di Hotel Ritz Carlton dengan rekan bisnisnya dari Hongkong. Begitu bom meledak, Giovani yang berada di restoran hotel itu langsung terlempar

sejauh 3 meter. “Dia ditemukan dalam kondisi pingsan. Saat di RS, ternyata ditemukan ada baut masuk ke dalam paru-parunya,” jelas Imam. Operasi pengambilan baut segera dilakukan oleh tim dokter. Setelah dua kali melakukan operasi, akhirnya baut di paru-paru Giovani berhasil diangkat. “Bautnya bisa dikeluarkan hari Minggu (19/7) kemarin,” kata Imam. Kini kondisi Giovani berangsur-angsur membaik. Namun, meski sudah dipindahkan ke ruangan 312, tempat ruangan

SITUBONDO - SURYA Ningsih, 19, gadis yang baru menginjak dewasa, tidak bisa meninggalkan kebiasaan buruknya, memakan tangannya sendiri. Kini, sepuluh jari tangannya telah habis disantap setiap hari. Kebiasaan aneh putri pertama pasangan suami istri Munasib, 40, dan Ernanik, 35, warga Desa Gumuk, Kecamatan Panarukan,

Kabupaten Situbondo, ini telah dilakukan sejak berusia sepuluh tahun. Perbuatan itu tidak bisa dicegah orangtuanya. Kedua tangannya kini telah buntung. “Karena takut lengannya akan bernasib sama dengan jarinya, maka terpaksa lengannya saya balut dengan kain tebal,” ujar Bunira, 60, nenek Ningsih saat ditemui Surya di rumahnya, Senin, (20/7).

■ KE HALAMAN 11

DIBALUT KAIN Kedua tangan Ningsih sengaja dibalut dengan kain agar tidak bisa dimakan, Senin (20/7). surya/izi hartono

Bocah Raksasa Rawan Penyakit Usia 9 Tahun, Berat 146 Kg

■ KE HALAMAN 11

thesun.com

Ungkap Pengebom JW Marriott dan Ritz Carlton POLISI terus berupaya mengungkap jaringan pelaku pengeboman Hotel JW Marriott dan Hotel Ritz Carlton, Mega Kuningan, Jakarta Selatan. Salah satunya dengan memeriksa M Cholily alias Yahya Antoni, 28, di Lembaga Pemasyarakatan (LP) Lowokwaru, Kota Malang. Cholily adalah terpidana Bom Bali II yang juga kurir bom Dr Azahari. ap

M Cholily alias Yahya Antoni

Mbah Surip

Beli Helikopter

B

Kurir Dr Azahari Diperiksa di Malang

■ KE HALAMAN 11

Menurutnya, ia sudah melakukan berbagai cara untuk mengobati kebiasaan cucunya itu, namun semuanya tidak membuahkan hasil.

SUPER BESAR - Dzhambik Khatokhov (paling kanan) bermain ayunan bersama teman sebayanya, satu melawan enam agar terlihat seimbang. NALCHIK - SURYA Dengan tinggi 158 cm dan berat 146 kg, Dzhambik Khatokhov bisa mewujudkan citacitanya sebagai pegulat Olimpiade mewakili negaranya, Rusia. Tetapi, bocah sembilan tahun ini tak pelak memicu kontroversi. Dengan postur seperti itu, Jambik (demikian panggilannya) bisa menjadi bocah terge-

muk di dunia dan ia pun semakin ngetop di lingkungannya. Tetapi, dokter menjadi miris karena Jambik terlalu gemuk dan itu mengancam kesehatan berikut nyawanya. “Dia terus tumbuh, ke atas dan ke samping. Apa yang bisa saya perbuat? Karena memang beginilah dia, sebagaimana diciptakan Tuhan,” kata Nelya, 42, ibu Jambik kepada The

Sun, Minggu (19/7). Agar gampang membayangkan betapa berat Jambik, bocah ini kirakira sama dengan berat empat sampai lima teman sekelasnya. Ukuran sepatunya 8 atau sama dengan 38 di Indonesia. Meski lahir dengan ukuran ■ KE HALAMAN 11

ERKAT lagu Tak Gendong, Mbah Surip menjadi sangat terkenal dan dikenal berbagai kalangan usia. Dari lagu berlirik kocak itu pula, dia meraup uang Rp 4,6 miliar dari royalti. Dari sebagian penghasilannya itu, Mbah Surip mengaku ingin membeli kendaraan pribadi dan pilihannya adalah helikopter. Lepas dari itu cuma gurauan atau bukan, lelaki bernama asli Urip Ariyanto ini memiliki alasan dalam memilih helikopter. “Mbah mau beli helikopter, biar enggak kena macet,” katanya ketika ditemui dalam acara ulang tahun kesembilan Niquita Juan, anak pengacara Ferry Juan dan artis Zarima, di Cibubur, Jakarta Timur, Minggu (19/7). Selain menghindari macet, pria yang selalu tampil ala legenda musik reggeae mendiang

Surya Hot Music Competition 2009

■ KE HALAMAN 11 kapanlagi.com

Curi Perhatian lewat Masker Antiasap hingga Kostum Retro MUSIC COMPETITION

surya/erfan hazransyah

BAND CILIK Personel Bon-X, yang tergolong masih cabe rawit, tetap percaya diri untuk beraksi di arena genjreng Surya, Senin (20/7).

Tampaknya dewan juri perlu kerja keras untuk menentukan grup yang layak masuk final lantaran aksi para kontestan yang prima. Mereka juga mencoba mencuri perhatian lewat penampilan, yang memang jadi salah satu poin penilaian. A PRAMUDITO, MARTA N SURABAYA

H

EBOH! Ini yang bisa mengekspresikan pentas berlabel Surya Hot Music Competition (SHMC) 2009 di Maspion Adventure Carnival (Maspion Square), Surabaya, Senin

(20/7). Sebanyak 27 grup band tampil total untuk mendapatkan perhatian ekstra dari para juri. “Belajarlah dari semangat Muhammad Ali, ketika bertekad menjadi juara dunia meski usianya saat itu masih delapan ■ KE HALAMAN 11

C M Y K

Kiriman Surat

T

OLE menemani Mas Joko, dalam sebuah reuni. Saat menyeruput kopi, Mas Joko dikejutkan tepukan di bahu. “Oh, kamu Ton, wah gimana kabarmu. Berapa anakmu,” tanya Mas Joko. “Oh, anakku, dua saja, satu kuliah di Malang, satu masih SMA,” jawab Mas Tono. “Anak sekarang pandai-pandai. Anakku yang pertama itu, kalau kirim surat, wah aku harus buka kamus. Pake bahasa Inggris sih.” Mas Joko tersenyum,”Mas, sampeyan masih enak. Lha, anakku itu, kalau kirim surat, pasti memaksa aku buka dompet.” Cak Sur

HARIAN SURYA

PAGE 01


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.
Surya Edisi Cetak 21 Juli 2009 by Harian SURYA - Issuu