PWNU Jatim Tolak Pengurus PBNU... Baca halaman 2 KAMIS 22 APRIL 2010 NO. 156 TAHUN XXIV TERBIT 20 HALAMAN
Rp 1.000
ALAMAT REDAKSI/IKLAN/SIRKULASI: JL. RUNGKUT INDUSTRI III NO. 68 & 70 SIER SURABAYA
• TELEPON (031) 8419000 • www.surya.co.id
Jurus Mourinho Bungkam Barca
TV One 'Salahkan' Iwan Fals
MILAN - SURYA Kutukan juara bertahan Liga Champions tidak akan bisa mempertahankan gelarnya kini menghantui Barcelona setelah jawara Liga Spanyol tersebut menyerah 1-3 di semifinal leg I Liga Champions dari Inter Milan
JAKARTA - SURYA Pihak TV One menyatakan bahwa pencantuman nama Iwan Fals sebagai pencipta lagu Bencana Alam di televisi swasta tersebut, 16 Oktober 2009 lalu, sesuai informasi dari manajemen Iwan, Tiga Rambu. Kala itu, Produser TV One menanyakan kepada Tiga Rambu siapa pencipta Bencana Alam, dan dijawab bahwa penciptanya adalah Iwan Fals.
di San Siro, Rabu (21/4) dini hari. Sejak 1992, tidak satu pun juara Liga Champions bisa mempertahankan gelarnya. Agar bisa lolos ke final, Barcelona harus menang minimal 2-0 ■ KE HALAMAN 11
ap/ luca bruno
GOL KEMENANGAN - Pemain intermilan Diego Milito bertepuk tangan usai mencetak gol pada semifinal leg pertama Liga Champions.
Demikian penegasan General Manager Corporate Communication TV One, Dian Indarti, ketika dimintai konfirmasi Surya melalui ponsel, Rabu (21/4) petang. "Dari jawaban itu TV One kemudian mencantumkan Iwan Fals sebagai pencipta lagu. Saya sudah tanya ke tim legal, informasinya seperti itu,” katanya. ■ KE HALAMAN 11
Cekcok, Dilempar dari Lantai 6
► Dugaan Tewasnya Ito di Plaza Tunjungan ► Dicurigai Berlatarbelakang Cinta Segitiga SURABAYA – SURYA SUASANA dini hari di kawasan Plaza Tunjungan (PT) II Jl Basuki Rahmat, Rabu (21/4) sekitar pukul 03.00 WIB berubah ramai, ketika sesosok tubuh ditemukan tewas dengan kondisi luka mengenaskan. Korban itu kemudian diketahui bernama Ito Setiawan, 30, warga Jl Tembok Dukuh Gang IX A. Berdasarkan informasi yang dikumpulkan di tempat kejadian, Ito diduga tewas setelah dilempar dari lantai 6 PT II, yang merupakan lantai tempat parkir mobil pengunjung Station 10 Pub and Discotic. Jenazah Ito ditemukan tergeletak di halaman parkir depan PT II, sejajar dengan Restoran Hoka-Hoka Bento (Hokben). Jenazah Ito ditemukan para sopir taksi yang parkir di halaman itu. Menurut Ridho, salah satu sopir taksi, tiba-tiba dirinya bersama sopir taksi lainnya mendengar suara bruk, dan setelah dicari ternyata tubuh Ito ditemukan berlumuran darah. ”Jatuhnya telentang sedikit miring ke
kanan. Kepalanya pecah, pundak, dada, dan kaki kanan mengeluarkan darah cukup banyak. Salah satu di antara sopir taksi kemudian melapor ke Polsek Tegalsari,” jelas Ridho. Beberapa saat kemudian polisi berdatangan. Berdasarkan keterangan yang dihimpun, Ito dipastikan jatuh dari lantai VI. Hal itu berdasarkan beberapa barang bukti hasil temuan polisi. ”Kami menemukan barang bukti ponsel yang diduga milik korban, juga KTP dan kartu parkir di lantai VI,” kata AKP Ronny Tri Prasetya
Polisi Larang Laga Persik VS Persebaya
KRONOLOGI TEWASNYA ITO SETIAWAN 1 Sekitar pukul 02.45 WIB, Ito tiba di Station 10 Pub and Diskotic, Plaza Tunjungan II lantai VI, Jl Basuki Rahmat bersama seorang wanita.
TKP: halaman parkir Plaza Tunjungan II Rabu (21/4) pukul 03.00 WIB.
2 Sebelum masuk diskotek, Ito terlihat
cekcok dengan wanita itu. Kemudian datang seorang pria, ketiganya terlibat cekcok.
Pub and Diskotic PT II lantai VI
KEDIRI - SURYA Polresta Kediri secara resmi melarang laga Persik Kediri vs Persebaya Surabaya digelar di Stadion Brawijaya, Kediri. Semula laga derby Jatim itu akan digelar di Stadion Brawijaya, Kediri, Kamis (29/4) depan. Kemungkinan lokasi pertandingan dialihkan ke Stadion Manahan, Solo. Diduga, salah satu pertimbangan pengalihan lokasi pertandingan Persik adalah risiko keamanan. Di antaranya, preseden buruk bentrok antara suporter PSBI Blitar dengan Persikmani, saat laga perdana Piala Indonesia di Stadion Brawijaya, Sabtu (17/4) lalu. (Surya, Minggu, 18/4). Kapolres Kediri, AKBP Rastra Gunawan, menyebutkan, pihaknya sudah mengirimkan surat pemberitahuan terkait larangan tersebut ke Panitia Pelaksana (Panpel) Persik. “Keputusan itu hasil rapat bersama dengan panpel,” ungkapnya, seusai ■ KE HALAMAN 11
■ KE HALAMAN 11
OLAH TKP - Petugas kepolisian melakukan olah TKP di lantai 6 Tunjungan Plasa lokasi Ito Setiawan (30), warga Tembok Dukuh itu yang tewas setelah terjun pelataran parkir diskotek Station, Rabu (21/4).
4 Sekitar pukul 03.00 WIB, tubuh Tito ditemukan tewas tergeletak di halaman parkir Plaza Tunjungan II dengan kondisi mengenaskan.
B 252
BN 00.00
B 252
BN 00.00
Area Parkir Mobil
Saat jatuh tanpa alas kaki.
3 Kemudian Ito berjalan ke arah
samping dan belakang gedung Station 10, lalu menghilang.
foto/grafis: surya/ahmad zaimul haq/rendra
Tak Peduli Sekolah ataupun Perempuan Penambang Batu Kumbung di Tuban Melinggis dan Gergaji Batu dengan Taruhan Nyawa Restoran, Digusur Paksa ► Penertiban Bangunan Liar di Sisi Rel KA A. Yani SURABAYA-SURYA Ratusan warga yang tinggal di sepanjang rel antara Stasiun Wonokromo sampai Stasiun Sidoarjo dan bangunan rumah atau tempat usahanya memanfaatkan lahan milik PT Kereta Api (KA) harus cepat-cepat mengemasi barangnya. Pasalnya PT KA Daerah Operasi (Daops) VIII Surabaya memastikan akan membongkar paksa bangunan liar (Bangli) yang ada di sepanjang rel tersebut, Jumat (23/4) besok. “Pembongkaran paksa tersebut kita lakukan, jika hingga batas waktu waktu yang
ditentukan Kamis (22/4) besok seperti yang ada di Surat Peringatan ketiga, warga tidak membongkar sendiri bangli miliknya,” tegas Pelaksana Harian (Plh) Humas PT KA Daops VIII Surabaya, Catur Herry Winarno kepada Surya, Rabu (21/4). Sebelum membongkar bangli yang mamanfaatkan lahan di pinggir rel, pihaknya, kata Herry sudah melakukan pendekatan secara persuasif terhadap warga, termasuk berkoordinasi dengan pemerintah setempat, mulai pihak kelurahan, kecamatan, ■ KE HALAMAN 11
Pekerjaan Suami
M
BAK Susi, ibu muda yang kontrak di kampung Tole, datang mengadu ke Pak RT. “Pak, saya terpaksa, terpaksa sekali, minta cerai dari suami,” kata Mbak Susi. Pak RT menyahut,”Lho, kenapa Mbak? Kan selama ini Mbak sama Mas Agus baik-baik saja.” Mbak Susi tertunduk. ”Iya, Pak, tapi Mas Agus setiap malam keluyuran, keluar-masuk lokalisasi.” Pak RT terhenyak.” Jadi, selama ini suamimu itu laki-laki hidung belang? ” Mbak Susi buru-buru menukas, ”Nggak, Pak, bukan begitu. Dia ke sana mencari saya.” ■ Cak Sur
Di balik kelembutannya, sejumlah perempuan ternyata memiliki keperkasaan yang tak kalah dengan kaum lelaki. Pekerjaan kasar, berat dan berisiko nyawa menjadi penambang batu kumbung di atas bukit kapur pun mampu dilakoni oleh para perempuan di Kabupaten Tuban. M TAUFIQ TUBAN
S
UARA gergaji bersahutan terdengar nyaring dari balik bongkahan-bongkahan batu kapur di atas perbukitan Desa Jadi, Kecamatan Semanding, Kabupaten Tuban. Ya, irama gergaji itu mengalun setiap hari di sana seiring kesibukan puluhan warga yang melakukan penambangan batu kapur secara manual untuk dijual sebagai bahan bangunan. Tak tanggung-tanggung, rutinitas itu sudah berlangsung sejak berpuluh tahun lamanya, sehingga tak satupun dari mereka tahu kapan kegiatan penambangan seperti ini mulai dilakukan di sana. Dan begitu terbiasanya, mereka juga seperti tak peduli lagi bahwa kegiatan tersebut bertentangan
antara/arief priyono
PINDAH PERTANDINGAN - Akibat kerusuhan beberapa waktu lalu rencana pertandingan antara Persik melawan Persebaya akan dipindah ke solo.
Sule
Jadi Miliarder Baru
B
EBERAPA tahun lalu nama Sutisna alias Sule, pelawak jebolan kontes lawak sebuah televisi, belum apa-apa. Sekarang, pemeran utama Opera Van Java itu menjadi miliarder baru. Penghasilan Sule dalam sebulan bisa mencapai Rp 1 miliar dengan rincian memperoleh Rp 20 juta-Rp 40 juta sekali tampil di Opera Van Java dan Awas Ada Sule.. Belum ditambah penghasilan dari penampilan Sule di tempattempat lain. Sukses Sule ini pernah diraih Tukul, yang memba-
surya/m taufik
REZEKI BATU - Penambang wanita menggergaji batu kumbung selama bertahun tahun untuk menghidupi keluarganya. dengan Undang-Undang (UU) dan berisiko terhadap nyawa mereka. Berawal dari pencarian lokasi penambangan, warga kemudian menggali menggunakan linggis, skop dan sebagainya untuk menyingkirkan tanah yang berada di atas batu kapur. Selanjutnya, mereka harus menggali sedikit demi sedikit batu kapur dengan gergaji manual menggunakan kedua tangan hingga membentuk terowongan semacam gua. Sudah seperti itu pun, mereka masih terus melakukan penambangan dengan gergaji manual di dalam gua kapur yang telah mereka ciptakan sendiri. Tentu, risiko tertinggi yang mengancam
adalah saat bongkahan-bongkahan batu itu longsor dan menimbun mereka. “Memang, sudah sering terjadi kecelakaan seperti itu dan penambang batu kumbung tewas tertimbun di dalam. Tapi, kami tidak punya pilihan lain karena hanya ini keahlian kami untuk mendapat penghasilan,” ujar Abdul Ghofar, 27, salah satu penambang kumbung asal Desa Jadi saat ditemui Surya di sela kesibukannya, Rabu (21/4). Bersama Ghofar, sejumlah warga lain juga tampak melakukan kegiatan yang sama di antara
wakan acara Empat Mata di Trans TV TV. Sule mengakui setelah berjuanga selama bertahun-tahun, sejak SMP, baru sekarang meneguk hasilnya. Dulu dia tinggal di rumah petak kontrakan.
■ KE HALAMAN 11
■ KE HALAMAN 11
kapanlagi