Surya Edisi Cetak 22 Juni 2009

Page 1

C M Y K

Kakak-Adik Tewas Dibondet...

HARIAN SURYA

PAGE 01

baca halaman 8 SENIN 22 JUNI 2009

Rp 1.000

NO. 216 TAHUN XXIII TERBIT 20 HALAMAN

ALAMAT REDAKSI/IKLAN/SIRKULASI : JL RAYA MARGOREJO INDAH D-108 SURABAYA 60238 ● TELEPON (031) 8419000 ● www.surya.co.id

Sakit Aneh,Wajah Tumini Hilang

Jl Simpa ng

Mojopajit

Lantai 11

RR

I

an bat gan Jemberan ye pen

Sudah beberapa kali ganti presiden, masalah TKI tidak kunjung terselesaikan. Terakhir, Siti Hajar dihajar oleh majikan di negeri Jiran. Seolah-olah para majikan punya hak untuk : menipu, melakukan pelecehan seksual, memerkosa, menyiksa, bahkan membunuh. Sampai kapankah ini berlangsung?

T ap/martin meissner

TENDANGAN DAVID - Penjaga gawang Afsel Itumeleng Khune tak mampu membendung tendangan pemain Spanyol David Villa, Minggu (21/6). BLOEMFONTEIN - SURYA Sekitar 40.000 penonton yang memenuhi bangku Stadion Free State, Bloemfontein menjadi saksi bagaimana tuan rumah Afrika Selatan meladeni Spanyol pada pertandingan terakhir Grup A Piala Konfederasi 2009, Minggu (21/6) dini hari WIB. Suporter Afsel berharap Bafana-Bafana menjadi tim pertama dalam setahun terakhir yang bisa menaklukkan Spanyol. Tetapi, yang terjadi bukanlah kejutan dari Afsel, melainkan Spanyol yang untouchables alias tak tersentuh. Spanyol menang dengan skor 2-0. Juara Euro 2008 ini sekaligus menorehkan rekor baru dunia dengan mencatat 15 kemenangan beruntun. Dua gol dari David Villa di menit 52 dan Fernando Llorente 18 menit jelang bubaran, membawa Spanyol menumbangkan rekor sebelumnya milik tiga negara Australia (1996-1997), Brasil 1997, dan Prancis (20032004) yang mencatat rekor 14 kemenangan beruntun. “Saya sangat gembira. Kami memiliki tim yang luar biasa. Meraih 15 kemenangan beruntun adalah sebuah kesuksesan besar, dan kami akan terus berupaya meneruskannya,” tegas Vicente Del Bosque, pelatih Spanyol dikutip AP, Minggu (21/6). ■ KE HALAMAN 11

Paling Beruntung IANG itu, Edi, keponakan Tole yang masih SD, berlari-lari kecil. Dia masuk ke rumah sambil berteriak kepada ayahnya. “Yah, yah, Ayah adalah orang yang paling beruntung tahun ini,” kata si Edi. “Oh ya, Om Tole juga, nggak perlu nyiapin hadiah buat aku, seperti yang dijanjikan kemarin.” Ayah Edi tersenyum melihat tingkah anaknya itu. “Memang, ada apa Edi. Kok, kamu berkat seperti itu.” Si Edi dengan enteng menyahut,”Ayah beruntung, karena tahun ini, nggak perlu membelikan buku baru, aku tidak naik kelas.” ■ Cak Sur

AK elok jika kita menyebut kuli untuk bangsa sendiri. Namun sejarah mencatat bahwa cikal bakal sebutan itu telah ada sejak zaman kolonial dulu. Pekerjaan kuli mengandalkan kekuatan fisik. Kuli Panggul sangat dibutuhkan untuk memanggul barang. Di pasar-pasar tradisional atau di pelabuhan masih banyak dijumpai profesi ini. Orang tua “jadul” masih fasih menyebut Kuli Pelat untuk memanggul barang di stasiun kereta api. Bagaimana dengan TKI? Saya sangat tersinggung jika TKI dimaksudkan sebagai Tenaga Kuli Indonesia. Jauh sebelum Nirmala Bonat, Sumasri, Ceriyati beserta jutaan TKI ■ KE HALAMAN 11

ota

Mu

staja

b

Simpang

WTC Jl G

ub

Tunjungan Plasa

Sur

Garden

yo

Jl P

emu

Gelael

da

Golden Rama

BII an

Ka

Budi Mulia

ono

Pasopati

Gu

Hary

Santika

Bianglala ng

be

Jl

2 Pukul 05.30 WIB: Api membesar dan mulai merambat ke lantai lainnya.

on

yo

Jl

PT. Jl.P Gas 3 Pukul 06.00 WIB: Nas em ion u al d Mobil dan personel PMK datang melakukan a pemadaman dan masuk ke gedung. Sedikitnya belasan mobil PMK dikerahkan. RB S Lalu lintas di Jl Pemuda lantas ditutup. 4 Pukul 08.00 WIB–09.00 WIB: Kaca dan kayu dari bagian PO LIS gedung yang terbakar I RBB TSN berhamburan jatuh. 5 Pukul 09.30 WIB: Api mulai dikuasai dan pukul 6 10.10-12.00 WIB: 10.10 WIB api dinyatakan padam. Petugas melakukan SURABAYA – SURYA pembasahan, kemudian Untuk pertama kali, gedung menjutim Identifikasi Polres lang tinggi di tengah Kota Surabaya 7 Surabaya Selatan mengalami kebakaran. Wisma BII di bersama tim Labfor Jl Pemuda, Surabaya yang memiliki 24 Polri Cabang Surabaya lantai, Minggu (21/6), dilalap api yang masuk gedung muncul pertama kali dari lantai 11. melakukan Awalnya, api terlihat pukul 05.10 penyelidikan. WIB di lantai tersebut. Namun, api

U

Wita

WIS MA

ma Jl Basuki Rah

Hyatt

irm

t

Elmi

1 Sekitar pukul 05.10 WIB: Petugas penjaga gedung melihat ada api di lemari listrik di lantai 11.

Spanyol Tak Tersentuh Memerdekakan TKI

Jl W alik

Jl Biliton

Surabaya Plaza

k

Dukuh

Weta

25 lantai

■ KE HALAMAN 11

Afsel Vs Spanyol, 0 - 2

S

Jl Ambengan

Sud

surya/sudarmawan

PASRAH -Tumini, hanya pasrah menghadapi penyakit aneh yang menyerangnya. Tumini (foto atas: Kanan, ditutup wajahnya) bersama suaminya Marto, di rumah mereka di Desa Nglanduk, Kec. Wungu, Kab. Madiun, Minggu (21/6). Inzet: Saat kain penutup dibuka, wajah Tumini yang berlubang terlihat jelas.

gre Jl Ang

Suami Tumini, Marto, 69, mengatakan, akibat penyakit aneh tersebut, sebagian wajah Tumini telah hilang dan berlubang. Kedua matanya, hidung, serta bibir bagian atasnya hilang. Yang tersisa tinggal dagu dan kening saja. Itu pun sudah tidak utuh karena ada bagian-bagiannya yang telah terkelupas. “Selama bertahun-tahun, penyakit tersebut terus menggerogoti bagian wajah istri saya. Satu per satu bagian wajah Tumini rusak akibat penyakit tersebut. Karena tidak ada mata, maka ia tidak dapat melihat. Demikian juga, dia tidak dapat berbicara dengan normal karena bibir dan mulutnya sudah tidak sempurna,” jelas Marto, Minggu (21/6), saat ditemui di rumahnya yang berjarak sekitar 10 km dari ibu kota Kabupaten Madiun, Menurut dia, penyakit aneh tersebut telah menyerang istrinya selama sekitar 34 tahun. Namun, karena keajaiban Tuhan, Tumini masih bisa bertahan meski jaringan hidung untuk bernapasnya juga tidak sempurna akibat penyakit tersebut. Bahkan, kesadaran dan indera pendengaran Tumini juga masih bagus. Marto bercerita, penyakit tersebut menyerang saat istrinya masih berusia 30 tahun-an. Awalnya hanya berupa sebuah bintil menyerupai jerawat di hidung Tumini. Namun, lama-kelamaan bintil kecil itu semakin membesar, dan terasa panas serta gatal.

Wisma BII Terbakar, PMK Minta Helikopter

Jl J end

MADIUN - SURYA TUMINI, 63, warga Desa Nglanduk, Kecamatan Wungu, Kabupaten Madiun, menderita penyakit aneh selama puluhan tahun.

U

Butuh Uluran Tangan Segera

Api di Lantai 10-17, Tangga PMK Tak Sampai

mulai berkobar-kobar dan merembet ke bawah (ke lantai 10) dan ke atas ke lantai 12 hingga 17 sekitar setengah jam kemudian. Berdasarkan informasi yang dihimpun Surya di tempat kejadian, api yang muncul di lantai 11 tersebut berada di bagian dekat saklar listrik dan sudah cukup besar saat diketahui. “Petugas keamanan gedung berusaha memadamkan, tapi ternyata api malah membesar dan

Mobil Jadul di Tengah Gedung Modern

Pukul 13.00 WIB, petugas PMK berangsur-angsur meninggalkan tempat dan arus lalu lintas Jl Pemuda dibuka. su

S

r ya

/su

gih foto/ ar t gra f o

/ y u is: su ALAH satu penyebab sulitnya memadamkan api yang mengf hanguskan Wisma BII Jalan Pemuda, Surabaya adalah keterbatasan alat yang dimiliki Dinas PMK Kota Surabaya. PMK ternyata tidak memiliki mobil tangga yang tingginya mencapai 100 meter, atau setinggi gedung sekitar 24 lantai. Mobil tangga yang dimiliki PMK Surabaya masih ketinggalan zaman alias jadul, hanya bisa menjangkau ketinggian 30 meter atau setara lantai 7 gedung bertingkat. Padahal, saat ini ada puluhan gedung di Surabaya yang memiliki tingkat

■ KE HALAMAN 11

■ KE HALAMAN 11

Libur Panjang, Ampo, Camilan dari Tanah Liat Khas Tuban KA & Pesawat Untuk Kesehatan, Digemari Wanita Ngidam Mulai Diborong SURABAYA - SURYA Menjelang libur panjang sekolah akhir pekan ini, berbagai jenis angkutan mulai penuh dipesan (booking) oleh warga yang akan berlibur, baik ke tempat wisata maupun kembali ke kampung halamannya. Harga tiket pun merangkak naik, terutama tiket pesawat dan karcis bus. Sejumlah maskapai penerbangan mengakui lonjakan penumpang mulai terasa. Puncaknya akan terjadi mulai akhir pekan ini hingga dua minggu ke depan. Sebagian calon penumpang sudah memesan tiket sejak jauh hari. Kepadatan yang sama juga terlihat pada angkutan darat kereta api (KA) dan bus. District Manager Citilink Surabaya, Mochammad Helmi mengungkapkan, pihaknya kini banjir pesanan tiket. Ini terbukti dengan melonjaknya jumlah penumpang di hampir semua rute dari Surabaya. “Sudah banyak yang pesan tiket, terutama untuk tujuan tempat-tempat wisata,” jelasnya, Minggu (21/6). ■ KE HALAMAN 11

Sebagian warga Tuban senang menyantap tanah liat untuk makanan ringan, alias ampo. Menurut mereka, camilan dari tanah liat —yang diirisi kecil-kecil dan dibakar—ini terasa gurih, bahkan bisa sebagai obat penghilang rasa nyeri. Juga, disukai para wanita yang sedang mengidam. M TAUFIK TUBAN

D

surya/m taufik

MAKANAN UNIK - Mbok Rasimah, warga Desa Bektiharjo, Kecamatan Semanding, Tuban, ketika sedang memproses makanan ampo.

ILIHAT dari bentuknya, camilan berwarna hitam seperti wafer stick kecil ini sama sekali tidak kentara bila terbuat dari tanah liat. Namun, saat digigit, dan kunyah, terasa jelas bahwa makanan ini adalah tanah liat. “Namanya juga tanah liat, ya begini ini rasanya,” kata Fajar, 26, pemuda asal DesaKecamatan Rengel, Kabupaten Tuban, yang sering menyantap ampo, Minggu (21/6). Seperti biasa, ketika ingin makan ampo, Fajar datang

C M Y K

ke Pasar Baru Tuban untuk membeli ampo di sana. Tetapi, Minggu (21/6) siang, ia tidak bisa mendapatkan camilan tersebut di pasar lantaran sudah habis terjual. Saat itu, sang penjual memberitahu, kalau perlu ampo bisa beli langsung ke orang yang membuatnya, Mbok Rasimah, 60, warga Bektiharjo, Semanding, Tuban. Tanpa pikir panjang, Fajar mengendarai sepeda motor bebeknya menuju rumah Mbok Rasimah. Setelah beberapa kali bertanya kepada warga, Fajar akhirnya menemukan

HARIAN SURYA

■ KE HALAMAN 11

PAGE 01


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.
Surya Edisi Cetak 22 Juni 2009 by Harian SURYA - Issuu