Skrip Pentas Lutung Kasarung 2.0

Page 1

SCENE 1 Narasi: Dahulu kala disebuah kerjaan bernama Pasirbatang yang dipimpin oleh Raja Prabu Tapaagung, kerjaan Pasirbatang dipimping beliau dengan arif dan bijaksana. Sang Prabu memiliki 5 anak perempuan yang cantik jelita Prabu Purbararang, Purbadewata, Purbakancana, Purbaendah, Purbasari coba kesini sebentar Semua anak-anaknya Iya Ayah Prabu Purbadewata, Purbakancana, Purbaendah bagaimana kehidupan rumah tanggamu? Purbadewata Sangat Baik Ayah, suami aku baru beliin aku tas branded Purbakancana Kalau suami aku baru beli mobil baru Yah Purbaendah Yah segitu doang mah kecil, suami aku baru beli apartemen. Cash pula Purbasari Kakak-kakak tidak baik bicara sombong seperti itu Purbararang Kamu cuman iri Purbasari! Makanya punya pacar dong, biar bisa dimanjain ini itu

Purbasari dan Prabu hanya menggeleng-gelengkan kepalanya Prabu Betul kata Purbasari, dengan kalian bahagia Ayah sudah merasa cukup… Oh iya anak-anak, Ayah ini sudah tua sudah saatnya— Purbararang Innalillahi Ayah jangan dulu mati Prabu Eh sembarangan, maksud Ayah sudah saatnya menurunkan tahta kerajaan ini… Purbadewata, Purbakancana dan Purbaendah kan sudah menjadi permaisuri dikerjaan suaminya… Purbararang Otomatis aku dong Yah yang mewarisi tahta Ayah Prabu Purbararang… Ayah rasa… Lebih baik mewarisi tahta kerajaan ini pada Purbasari Purbararang APA? Purbasari kan bungsu Yah! Ga adil! Aku yang lebih pantas! Prabu Purbasari memiliki hati yang baik dan bijaksana, akan cocok jika memimpin kerajaan ini Purbararang Nyari jodoh aja ga mampu, sok-sokan mau jadi raja. Gausah mimpi deh kamu Purbasari!


Purbasari Apapun keputusan Ayah… akan aku terima

Purbararang Makanya sayang, bantu aku

Purbararang Aku ga akan terima! GA AKAN!

Indrajaya Tenang, aku ada ide

Purbararang keluar meninggalkan yang lain dengan marah Narasi: Dengan penuh amarah, Purbararang menghubungi tunangannya yaitu Indra jaya seorang anak menteri kerajaan yang terkenal tampan. Purbararang memencet handphone, menelpon Indrajaya Purbararang Halo sayang! Kamu dimana? Indrajaya Sayang, coba kamu berbalik Purbararang berbalik dan dibelakangnya sudah ada Indrajaya Purbararang Sayang… aku mau cerita Indrajaya Ada apa sayang? Pelan-pelan jelasin Purbararang Sayang, masa Ayah engga mau ngangkat aku jadi ratu! Masa Purbasari yang akan jadi ratu! Indrajaya APA? Ini tidak bisa dibiarkan!

Narasi: Dengan niat buruk, Purbararang dan Indrajaya pergi menemui dukun sakti di desa untuk mencari solusi Dukun (baca-baca mantra) (menyemburkan air) Dukun Kaget saya. Ada apa kalian kesini? Indrajaya Ki Sakti, saya Indrajaya, seorang saudagar kaya raya. saya butuh sihir ramuan untuk menghentikan Purbasari menjadi pewaris tahta Dukun Ohh gampang kalau itu, berani bayar berapa? Purbararang Bayaran mah gampang, nanti saya transfer ke OVO Dukun Baiklah, saya emang butuh saldo OVO (tertawa keras) Baiklah akan saya berikan ramuan yang harus diminum Purbasari sampai habis Indrajaya Terima kasih Ki


Dukun Ingat, OVOnya jangan lupa Purbararang Siap Ki

Purbararang Hahaha iya ya Dik Purbasari meminum minumannya sampai habis Purbasari Adik mau ke kamar mandi dulu ya Kak

Dukun Satu lagi, ada pantangannya, jika kamu gagal melawan kebajikan… kamu akan menjadi apa yang kamu lawan

SCENE 2 (JEDA IKLAN)

Purbararang Apaan sih maksudnya?

Narasi: Purbararang gembira karena adiknya meminum ramuan yang diberikan Dukun, walau tidak tau efek dari ramuan tersebut.

Indrajaya Aku juga ga ngerti, Iya-iyain aja. Iya Ki Siap!

Purbararang (Voice Over) HAHAHA Akhirnya Purbasari meminum ramuan itu, rasakan, dia tidak akan bisa menjadi ratu selamanya

Mereka keluar, dukun itu kembali membaca mantra Narasi: Begitu sampai rumah, Purbararang mencampurkan ramuannya pada minuman Purbasari Purbararang Adikku, Purbasari… Kakak membawakan minuman favoritmu Purbasari Wah terima kasih Kakak Purbararang Minum sampai habis ya Dik Purbasari Kakak baik sekali hari ini, semoga kita tetap akur seperti ini ya Kak

Purbasari Kak…Kakak, Kulit aku kenapa jadi kaya gini (sambil menangis) (Lagu kadas kurap masuk) Purbararang Kamu kena kutukan Dik, Ayah…AYAH… Prabu dan kakak-kakaknya datang menghampiri Prabu Astaga, Purbasari kenapa dengan wajahmu? Purbakencana Astaga Purbasari?? Kamu salah pake skincare? Purbaendah Kamu lagi breakout ya?


Purbararang Purbasari kena kutukan Yah… Purbadewata HAH? Perasaan tadi baik-baik aja Purbasari Ayah… Purbararang barusan— Purbararang Purbasari harus diasingkan Yah, nanti nular ke orang lain

SCENE 3 (GANTI LATAR LCD) Narasi: Dengan perintah Prabu, Patih membawa Purbasari ke tengah hutan untuk diasingkan. Purbasari tinggal sendiri disebuah gubug bersama binatang-binatang liar Purbasari Purbararang jahat sekali, kenapa dia menuduhku kena kutukan padahal bintik-bintik ini akibat minuman yang diberikannya Purbasari berjalan-jalan ke kanan dan kiri

Prabu Purbararang kamu jangan berkata seperti itu Purbararang Tadi purbasari baik-baik saja, dan skrng seperti ini, ini artinya benar ada yang mengutuk Purbasari, mungkin saja menular Yah…Duh aku jadi gatel-gatel… Purbadewata Di kerajaan suamiku dulu juga pernah ada yang begini Yah, satu desa tertular… Prabu Patih! PATIH!!

Purbasari Hanya binatang-binatang liar yang menemaniku disini, aku kesepian sekali Narasi: Suara langkah kaki terdengar mendekati Purbasari, Purbasari merasa awas menduga yang datang adalah orang jahat Purbasari Siapa Kamu!! Jangan mendekat! Jangan sakiti aku! Lutung Jangan takut, aku ini Gurumida dari negeri khayangan! Purbasari Kenapa rupa mu menjadi lutung?!

Patih masuk, memberi hormat Prabu Patih! Bawa Purbasari ke tempat pengasingan! Purbasari meronta-ronta menolak dibawa

Lutung Aku melakukan kesalahan, aku jadi diusir. Sekarang aku tersesat dan kesepian. Panggil aku Lutung saja Purbasari Kalau begitu namamu jadi Lutung Kasarung


Purbasari mengulurkan tangannya Purbasari Kenalkan aku Purbasari, dari kerajaan Pasirbatang. Aku diusir dari kerajaan karena ulah kakakku, kulitku dituduh kena kutukan

PERIMATA Oke, itu hal yang gampang. Sini Purbasari (PERIMATA mengelilingi Purbasari dengan tatapan seksama) PERIMATA membalikan Purbasari membelakangi penonton, mencopoti tempelan.

Lutung Bagaimana bisa kakakmu melakukan itu padamu?

PERIMATA TA-DA!!

Purbasari Aku tidak tau, padahal kami memiliki hubungan yang baik… Apa mungkin karena warisan tahta kerajaan…

Purbasari Woowww… Kulitku kembali bersih. Terimakasih PERIMATA… Akhinya aku bisa pulang lagi ke kerajaan dan membuktikan bahwa Kakak ku yang memberikan ramuan

Lutung menaruh tangannya di dagu Lutung Aku bisa membantumu.

Lutung Kamu akan kembali kesana? Bagaimana denganku?

Purbasari Bagaimana caranya?

Purbasari Ikutlah denganku, akan aku kenalkan dirimu sebagai calon suamiku.

Lutung Aku punya sahabat yang sakti yang bisa menyembuhkan penyakit kulit, aku panggil ya (mengeluarkan jurus) PERIMATA masuk PERI-MATA Ada apa sahabat-ku? Lutung Aku butuh bantuanmu, PERIMATA, Purbasari adalah wanita yang baik hati. Kamu harus membantunya sembuh

Lutung Aku tidak layak PERIMATA Ikut saja Lutung, aku akan membantumu sampai kau jaya Purbasari Lagipula hatimu yang baik pasti diterima oleh Ayahku Lutung Baiklah jika begitu


SCENE 5 (GANTI GAMBAR LCD) Narasi: setelah menerima tawaran tersebut, Lutung dan Purbasari kembali ke kerajaan. Di kerajaan, Ayah dan Kakak nya menyambut baik kepulangan Purbasari dan Lutung Prabu Selamat datang kembali Purbasari, Ayah senang kamu telah sembuh Purbasari Ayah, aku bertemu dengan Lutung Kasarung dan Lutung yang membantu aku sembuh. Prabu Terima kasih Lutung (berjabat tangan) Purbadewata Gimana ceritanya kamu bisa bertemu Lutung? Purbakancana Apa Lutung punya sihir sampai bisa menyembuhkanmu? Purbaendah Mana mungkin dong, Kak, kalau dia punya sihir harusnya dia bisa merubah diri menjadi pria tampan Purbasari Kakak-kakak, Lutung dengan tulus membantuku, aku sangat menghargai jika kalian memperlakukan Lutung dengan baik… Purbararang Kamu berteman akrab dengan seekor lutung? Hahaha… kamu memang layak tinggal dihutan

Prabu Purbararang! Ucapanmu tidak sopan, kamu tidak akan menjadi pewaris tahta kerajaan untuk selamanya! Purbararang Ayah, itu tidak adil, selama Purbasari tidak ada akulah yang dipilih menjadi ratu. Aku sudah berusaha keras selama ini Prabu Perilakumu tidak terpuji Purbararang Supaya adil, bagaimana kalau adakan sayembara, barang siapa yang menang akan menjadi pewaris tahta dan yang kalah akan dihukum pancung Purbadewata Purbararang! Jaga ucapanmu, bagaimana kalau kamu menelan ludah sendiri? Purbararang Aku percaya diri bisa melawan si Purbasari dan teman monyetnya! Prabu Baiklah kalau itu maumu Purbararang. Perkataanmu tidak bisa ditarik kembali SCENE 6 (GANTI GAMBAR LCD) Narasi: Tibalah hari dimana sayembara dilaksanakan, terdapat tiga perlombaan yang akan dilakukan, Purbasari dibantu oleh Lutung dan Purbararang dibantu oleh Indrajaya untuk dapat memenangkan perlombaan.


Perlombaan pertama adalah memasak,siapa yang paling cepat dan rasa masakannya lezat akan dinyatakan menang. Indrajaya (berbisik) Jangan khawatir sayang, aku sudah memesan gofood untuk memesankan makanan yang enak Purbararang (berbisik) Kamu memang yang terbaik, sayang. Aku akan pura-pura masak, begitu masakannya tiba beri tau aku Narasi: Sementara itu Purbasari dan Lutung memasak dengan jujur, mempersiapkan setiap bahan masakan. (Purbasari menyuapkan sesendok masakan pada Lutung) Lutung Masakanmu sangat enak Purbasari, aku akan meminta bantuan para bidadari agar menyedapkan masakanmu (Suara bidadari muncul dan makanan ditambahkan micin,) (makanan diganti jadi yang mateng) Purbararang Sayang!! Dimana gofood yang dipesan? Waktu sudah mau habis dan lihat Purbasari telah menyelesaikan masakannya! Indrajaya Sinyal handphoneku mati sayang! Masakannya tidak akan sampai tepat waktu (Indrajaya mengangkat handphonennya keatas mencari sinyal lalu keluar dari panggung)

(Prabu mencicipi kedua piring, dan menggeleng-geleng melihat piring kosong Purbararang) Prabu Sayembara pertama, dimenangkan oleh Lutung dan Purbasari!! Masakanmu enak, gurih dan lezat. Narasi: Mereka melanjutkan lomba kedua yaitu lomba make-up dimana para pasangan pria akan memoleskan make-up pada para pasangan wanita. Penilaian sayembara kedua ini adalah hasil akhir para pasangan wanita. Purbararang Ingat kita tidak boleh kalah lagi, kamu harus make-up in aku secantik mungkin Indrajaya Tenang saja sayang, kali ini aku akan menang Purbararang Kalau sampai kalah lagi, kita putus! Lutung Bagaimana ini? tanpa make-up pun kamu sudah cantik Purbasari… Purbasari Aww… terima kasih tapi lakukan sebisamu saja Lutung Lutung Baiklah, aku akan mencobanya ini (Purbararang dan Purbasari berbalik membelakangi penonton)


Narasi: Waktu berjalan dengan sangat lambat, Lutung dan Indrajaya menggunakan banyak alat make-up dengan harapan membuat pasangannya lebih cantik lagi.

Purbararang Aku ingin memperlombakan ketampanan calon suami, Pubasari dengan Lutung dan aku dengan Indrajaya

Purbararang Sayang, tambah blush on ya biar makin flawless

Prabu Itu sangat tidak adil, Purbararang!

Indrajaya Tenang sayang

Purbadewata Itu berarti Purbasari akan kalah!

Prabu Wah Indrajaya, ternyata kamu memiliki bakat untuk menjadi MuA, apa karena kamu suka nonton Beauty Vlogger di Youtube?

Purbaendah Tentu saja, Indrajaya ini kan anak keturunan yang tampan

Indrajaya Iya Prabu, aku suka nonton Youtube nya Julia Gresia Prabu Maka, Indrajaya dan Purbararang adalah pemenang di sayembara kedua! SCENE 7 Narasi: Perlombaan kedua dimenangkan Purbrarang dan Indrajaya. Skor saat ini 1-1 . Lalu lomba terakhir dan penentuan akan segera dimulai. Purbararang Ayah! Aku ingin mengusulkan perlombaan terakhir! Prabu Apa itu Purbararang?

Purbakencana Ketampanannya turun menurun dari Kakeknya Purbasari cemas dan menatap Lutung Purbasari Aku sangat ingin menang, aku tidak ingin terus direndahkan semua orang Purbararang Terima saja Purbasari, kamu tidak pantas menjadi ratu Indrajaya Relakan Purbararang menjadi pewaris tahta, karena wanitaku lebih pantas hahahaha Purbaendah Pelajaran untukmu, agar mencari calon suami yang tampan Purbakanaca Suamiku lebih tampan lah ya, kaya brad pitt


Purbadewata Suami aku dong, Choi Siwon. Jjinja pedas!

Lutung (Voice over) Purbasari… Purbasari

Purbararang Bagiku, tetap Indrajaya yang paling tampan

Purbasari Lutung… Apakah itu kau

Prabu Sudah-sudah, bukan saatnya bersikap sombong seperti itu. Perlombaan belum berakhir, siapa tau ada keajaiban yang datang untuk Purbasari Indrajaya Hanya anak kecil yang mempercayai keajaiban Ayahanda SCENE 8 Narasi: Tiba-tiba suara gemuruh petir disertai angin datang, semuanya tampak panik karena kejadian langka ini. Purbasari mencari-cari keberadaan Lutung yang tidak disadarinya hilang. Purbararang Duh... kulitku kenapa jadi gatal-gatal?? Indrajaya Kamu kenapa gatel-gatel? kamu udah mandi kan? (sambil megang tangan purbararang) Purbatarang Sembarangan! udah jelas lah! Purbasari Lutung… lutung, dimana kau? Jangan menghilang… Narasi: Suara gemuruh dan petir berangsur-angsur hilang, tibatiba langit kembali cerah dengan adanya pelangi juga suara nyanyian burung yang indah

Lutung masuk ke panggung dengan wajah tampannya Lutung Ini aku, Purbasari, aku sudah kembali menjadi Gurumida Purbadewata Ya Tuhan… mataku tidak sanggup melihatnya Purbaendah dan Purbakancana Tampan sekali… Suamiku kalah… Lutung mendekati Purbasari Lutung Atas kegigihan dan doamu, aku kembali, aku sudah layak bersanding denganmu Prabu Kalau seperti ini, perlombaan ketiga… Purbasari pemenangnya!! Indrajaya Aduh…aduh, kenapa aku menjadi gatal-gatal juga?? Pasti karena aku memegang Purbararang? Purbararang Kamu jangan asal tuduh! Purbasari


Itu pasti kutukan dari ramuan yang kalian kasih padaku! Ayah, mereka mendapatkan akibatnya (Kakak-kakak dan Prabu menjauhi Purbararang dna Indrajaya) Prabu Kalian berdua sungguh kejam! Sesuai permintaanmu, kalian harus dihukum pancung! Purbararang APA?!! TIDAK…!!! Indrajaya terus menggaruk-garuk badannya

Lutung Kamu memang memiliki hati yang baik, Karena ini permintaan mu maka aku akan memanggil sahabatku Perimata ( jurus) Perimata muncul di tengah-tengah mereka Perimata Ada apa sahabatku ? ( nada kesal) Lutung Tolong sembuhkan kakak dari Purbasari dan tunangannya seperti dulu kala

Purbasari Ayah… Aku akan membatalkan hukuman pancung, aku tidak akan tega melihat Kakakku sendiri dipancung

Perimata Baik kalau itu maumu tapi ini yang terakhir ya ( jurus, kemudian pergi )

Prabu Tapi Purbararang telah berbuat jahat padamu

Purbararang Ah, tubuhku sudah tidak gatal lagi ayah, terima kasih purbasari dan lutung, eh maksudnya Gurumida

Purbasari Aku memaafkannya Ayah, aku hanya ingin kita hidup rukun sebagai saudara, tolong Gurumida panggil sahabatmuuntuk menyembuhkan kakakku Purbadewata Udah Purbasari biarinaja biar diakena azabnya karena sudah meracuni kamu Purbakencana Iya,kaka bener gausah disembuhin lagian mau disembuhin pake apa?,

Purbasari Sama-sama kak, ayo kitabangun kerajaan ini Prabu Purbasari dan Gurumida mulai besok kalian lah yag akan meneruskan takhta kerajaan ini. Dan untuk Saudara yang lain tolong bantu purbasari. Ayah titip kerajaan pada kalian Narasi: Begitulah akhir dari cerita sepasang anak manusia yang memiliki hati yang baik, sebesar apapun cobaan yang didapatkan kebajikan akan selalu menang.


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.