Skrip When The Flowers Bloom (Finished)

Page 1

When the flowers bloom

written by Syafa Maulida

Phone 089604056778 E-mail syafamaulidas@gmail.com


EXT. TK KASIH BUNDA - DAY TK atau taman kanak-kanak Kasih Bunda memiliki bangunan yang berbentuk kotak dengan bagian tengah adalah ruang terbuka dengan pohon tinggi yang rimbun, komposisi ruang terbuka lebih banyak daripada ruang kelas. Menyambut tahun ajaran baru, TK Kasih Bunda dan staff nya bersiap-siap dalam menghias ruangan, membersihkan area terbuka dan menyusun acara untuk trial class calon murid baru. Guru-guru TK Kasih Bunda berjumlah dibawah 20 orang dengan staff administrasi dan teknisi dibawah 10 orang. Lestari adalah salah satu guru yang biasa mengajar untuk kelompok anak berumur 5 tahun. KEPALA TK Saya mengharapkan kerjasama semuanya dalam trial class ini, mengingat pendaftar trial class ini cukup rendah jadi mohon dimaksimalkan waktu dan potensinya Baik, Bu.

SEMUANYA

KEPALA TK Silahkan kembali ke tempat bagiannya Lestari dan beberapa guru lain berdiri dari duduk, dan berpencar. Lestari berjalan menuju pintu gerbang dengan membawa beberapa barang. Guru 1 berjalan disebelah Lestari. GURU 1 Bu Tari bagian tur orangtua murid ya? LESTARI Iya, Bu, semoga yang daftar pada datang ya STAFF TK 1 (dari kejauhan) Bu Tari, walkie talkie nya tolong dicoba LESTARI (menyalakan walkie talkie) Test test, Tari disini STAFF TK 1 Sip, Bu Tari, terima kasih


2. GURU 1 Semangat ya Bu, saya mau minta walkie talkie juga (berjalan menuju staff TK 1) Pak Jul saya dapet juga ga walkie talkie? Lestari berjalan ke arah gerbang masuk, tempat ruangan tunggu orangtua dengan memegang 1 papan berisi nama pendaftar dan mengalungi voice amplifier. LESTARI (menarik nafas panjang) EXT. RUANG TUNGGU TK KASIH BUNDA - DAY Sudah 25 menit berlalu sejak pintu TK dibuka, dan baru 3/4 pendaftar trial class yang datang. 5 menit lagi mau tidak mau tur harus dimulai. GURU 2 (V.O.) (suara dari walkie talkie) Test Bu Tari, ganti LESTARI (berbicara pada walkie talkie) Masuk, Pak GURU 2 (V.O.) Lima menit lagi mulai ya, ganti LESTARI Siap Pak, ganti Lestari melihat papan berisi nama pendaftar, dan ada empat orangtua dan anak yang belum datang. Ada nama pada papan yang terlihat familiar bagi Lestari. Pintu gerbang terbuka, muncul sesosok wanita paruh baya dengan anak perempuan yang rambutnya dikuncir dengan gemas, wajah dan nama yang familiar itu benar-benar seperti yang dipikirkan Lestari. LESTARI (CONT'D) Selamat datang Bunda, mohon melakukan pendaftaran ulang terlebih dahulu disini


3. HENY (melirik lama pada Lestari) Baik, Bu, maaf saya terlambat Heny melirik sekali lagi pada nametag yang dipake Lestari, lalu mengalihkan tatapannya pada papan pendaftaran. LESTARI (bicara pada semua peserta) Baik, karena waktu pendaftaran ulang sudah ditutup, saya akan mulai sesi pertama trial class taman kanak-kanak Kasih Bunda bersama saya Lestari Bumiayu EXT. TK KASIH BUNDA - DAY Sesi tur sekolah telah selesai, Lestari mengembalikan voice amplifier dan walkie talkie ke ruang guru untuk bergantian dipake guru yang mengadakan sesi dengan murid. Orangtua murid diberikan akses bebas untuk berkeliling sekolah setelah para murid masuk kelas untuk sesi trial teaching. Beberapa orangtua ada yang melihat melalui jendela dan sebagian lagi ke ruang tunggu orangtua. Heny menghampiri Lestari. HENY Maaf Bu Lestari... apa Ibu alumni SMA 41 ya? LESTARI Iya, betul, ada apa ya? HENY (menepuk pundak Lestari) Tari! Ini Heny, Henay, kita sekelas dari kelas 11! IPA 6 Tar! LESTARI (sumringah) Ohh Henay! Pantesan namanya kok familiar! HENY Astaga, Tari, dari pertama kali liat aku udah ngira ini Tari IPA 6, apa kabar Tar? (memeluk Tari)


4. LESTARI Kabar aku baik, Nay, kamu apa kabar? HENY Baik, Tar, ya Tuhan engga nyangka akhirnya ketemu Tari... kayanya udah 20 tahu lebih ya Tar LESTARI (tersenyum kaku) Iya, eh Nay, yang tadi tuh si bungsu? HENY Cucu, Tar, gue udah punya cucu coba LESTARI Wahh selamat, Nay HENY Kalau Tari gimana? Anak ada berapa? Kita sekelas nggak ada yang tau kabar lo setelah lulus, lho. Lestari hanya tersenyum, mengingat kembali suramnya masa itu. Kini keduanya sedang duduk bersebelahan di taman terbuka TK, melanjutkan obrolan. LESTARI Aku dan suami nggak punya anak, Nay, sel telur aku terlalu sedikit, jadi sampai suami meninggalpun kami hanya berdua. HENY (meraih tangan Lestari) Maaf ya Tari, gue nggak tau, turut berduka cita LESTARI It's okay, Nay, udah tiga tahun yang lalu juga HENY Pasti berat ya kehilangan suami dan jadi sendirian gini... (mengelus punggung Lestari) Yang kuat ya Tari, Lestari pas SMA itu selalu ceria loh, penuh aura positif dan optimis. Kamu pasti bisa kembali ke Lestari yang dulu.


5. LESTARI Kita bisa apa sih Nay, udah 44 tahun HENY Kita baru, 44 tahun, masih muda tau. Anything can be happen (menatap dengan optimis) LESTARI (hanya tersenyum ketir) Eh itu Cellin udah keluar kelas kayanya Lestari dan Heny berdiri dari duduknya dan menghampiri barisan anak yang baru keluar kelas, disambut orangtua lainnya. INT. RUANG GURU TK KASIH IBU - DAY KEPALA TK Terima kasih semuanya atas kerjakerasnya hari ini, trial class untuk tahun ajaran 2021 berjalan dengan lancar. Terima kasih Mba Tari untuk tur sekolahnya, Mba Anna dan Mba Dewi untuk trial teachingnya, lalu Mas dan Teteh staff yang membantu Lestari duduk bersama guru dan staff lainnya di sesi penutupan acara trial class ini, walaupun ini acara rutin setiap tahun tapi konsep dan sensasinya selalu berbeda. Setelah bubar, Lestari membawa tasnya keluar dari ruang guru lebih dulu dari yang lain. EXT. RUANG TUNGGU TK KASIH BUNDA - DAY Saat Lestari hendak keluar gerbang, ia melihat bahwa Heny masih berada di ruang tunggu orangtua. HENY Tar... gue pengen anter lo pulang ya? LESTARI Nggak usah, Nay, deket kok, beneran HENY Karena deket, gue anter, Cellin udah dijemput mamahnya kok


6. LESTARI Terima kasih tawarannya, Nay, tapi beneran enggak usah HENY Ini terakhir kalinya kita bisa ngobrol, loh, Tar, besok gue balik ke Lampung. LESTARI (menelan ludah) Akhirnya Tari kalah dan membiarkan Heny mengantarkannya pulang dengan mobil dan sopir pribadi Heny. INT. DALAM MOBIL - DAY Heny dan Lestari duduk bersama dibangku belakang. HENY Eh kita kita masih punya grup whatsapp kelas, loh, mau gue invite enggak? LESTARI Engga usah deh, Nay, aku engga sering pake hp HENY Temen-temen banyak yang nanyain lo, tiap reunian pasti yang ditanya "Ada Tari gak?" "Ada yang bisa kontak Tari gak?" "Tari kemana ya". Sumpah deh LESTARI Masa sih, kan udah lebih 20 tahun yang lalu, Nay HENY Kita emang masih sedeket itu, Tar, rutin reunian setahun sekali, grup WA selalu rame, apalagi kalau Jodi, Agus, Permana udah nimbrung LESTARI Oh iya, Jodi, Agus, Permana, si biang kerok kelas HENY Ya, Kan', kita sering jadi korban mereka, yang dimarahin pasti Tari sama Bu Yasmin wali kelas dulu


7. LESTARI (tersenyum) Apa kabar yang lain? HENY Sehat-sehat kok, beberapa rambutnya udah pada putih. Lo masuk grup WA dong, ya? LESTARI Jangan ah Nay, malu. Kenapa?

HENY

LESTARI Aku kan menghilang sejak lulus, baru muncul sekarang kayaknya bukan ide yang bagus. Aku malu aja HENY Tapi izinin gue cerita ke mereka ya, kalau gue ketemu lo? LESTARI (mengangguk) Iya, titip salam aja, kabarin aku baik-baik aja SOPIR HENY Maaf, Bu, setelah ini masuk gang yang mana ya? Dari jendela mobil terlihat rintikan hujan mulai turun cukup deras. LESTARI Oh iya, Pak, maaf, berhenti di supermarket depan aja HENY Eh kenapa? Gue mau anter sampe depan rumah, ah LESTARI Engga usah, Nay, sempit gang nya HENY (menunjuk jendela mobil) Tuh tuh hujan, udah... gue anter sampe depan rumah pokoknya LESTARI Nay, janganlah. Susah parkir


8. HENY Tar, gue mohon, masa calon guru cucu gue kehujanan... ya plis? LESTARI Yaudah deh, masuk ke gang yang ada gapura ya Pak Mobil bergerak maju menuju gang yang dimaksud. Gang sempit yang hanya cukup 1 mobil dengan selokan di kanan kiri yang cukup dalam, di gang sempit itu berjajar beberapa rumah padat penduduk dan beberapa kali melewati kontrakan petak. Mobil berjalan sekitar 200 meter dari mulut gang dan Lestari belum juga menyuruh sopir menghentikan mobilnya, hujan diluar semakin deras. HENY Lo biasanya naik kendaraan apa, Tar? Lumayan jauh loh (melihat ke jendela yang berembun) LESTARI Jalan kaki, Nay, engga jauh kok. Mobil mendekati sebuah kontrakan petak berwarna putih hitam di sebelah kanannya. LESTARI (CONT'D) Disini Pak disini, muter baliknya bisa masuk ke parkiran kontrakan HENY Lo juragan kontrakan, Tar? (setengah kaget) Lestari sibuk memberi arahan ke sopir Heny dan melihat bagian kanan mobil. LESTARI Udah sampe, Nay, ini tempat tinggal aku (tersenyum lemah) HENY Lo yang punya kontrakan? LESTARI Cuman punya satu kontrakan, Nay, ngontrak sepetak (tersenyum sedih)


9. HENY Tar, lo ada masalah keuangan ya? LESTARI Eh nggak nggak, Nay, i'm all good, engga ada masalah keuangan sama sekali HENY (menggenggam tangan Lestari) Bukan Tari yang ini yang gue harapkan ketemu, Tari yang dulu enggak pernah nyimpen semua masalahnya sendiri. Lo itu masih sahabat gue, dan akan tetep sahabat gue, selama apapun kita engga ketemu. (menghela nafas) Lo dimata gue, masih Lestari si ketua OSIS dan siswi berprestasi, yang ceria dan jujur blak-blakan LESTARI Gue malu sebenernya, Nay, gue bukan lagi Lestari yang dulu, alesan gue menghilang sejak lulus SMA bukan karena gue mau (tertunduk lesu) Gue kepaksa ngubur mimpi dan semua ke-ceria-an saat SMA karena gue butuh bertahan hidup. Gue malu, engga bisa nerapin kata-kata yang selalu gue ucapin pas SMA HENY Keep it up until we make it LESTARI (tersenyum getir) Ya kan, gue yang ngomong gue yang doesn't make it HENY (menarik Lestari ke pundaknya) You're gonna make it, Tar. Even if it's not yesterday or today, but for sure, you're gonna make it


10. LESTARI (mengangguk dalam diam) Gue bahkan udah engga bisa nangis, loh Nay (tersenyum getir) HENY Aduh, Tari, sahabat gue yang terbaik, gue sayang banget sama lo. (mengelus pundak Lestari) Ikut gue yuk, ke Lampung? LESTARI (memukul pelan lengan Heny) Lo tau kan jawabannya HENY Tari, lo harus hubungin gue kalau butuh bantuan, bantuan apapun itu, plis jadiin gue orang nomor satu ketika lo butuh sesuatu, atau sekedar temen cerita. Gue mohon ya LESTARI Iya, Nay, Henay. Iya HENY (memeluk Lestari) Gue beruntung banget ketemu lo lagi, jangan pernah menghilang lagi ya? INT. RUMAH HENY - NIGHT Setelah berpisah dengan Lestari, Heny dengan semangat mengabari semua temannya melalui grup WA tentang Lestari. Sudjono IPA 6 '41 Selamat beraktivitas, Semoga kita semua selalu dalam keadaan sehat dan bersyukur. Aamiin Ya Robbal 'Aalamiin... sahabat Joni IPA 6 '41 Selamat pagi... sahabat Veni IPA 6 '41 Cumu'ngut All Malam...All Hari ini sngat istimewa... Buat yg rindu Lestari c ketua osis kita,,, heny ketemu tari dan cerita cerita...

Abdul IPA 6 '41 Lestari nu pinter tea, sanes? (Lestari yg pinter, bukan?)


11.

Veni IPA 6 '41 Innalillahi... tapi Sehat kan? Risman IPA 6 '41 Kmana aja kt'nya? Udh 20 thun ga ktemu

Muhun, A Abdul Lestari sekarang tinggal sendiri,,, suami sdh berpulang,,, tdk dikaruniai anak,,, dan jd guru TK,,, pertama bertemu langsung menangis,,, sedih Alhamdulillah sehat... heny antar ke rumahnya,,, ngontrak sepetak

Bangkun IPA 6 '41 Innalillahi... kita bantu yuk... Ceu Ija IPA 6 '41 Ya Allah Tari (emot sedih) Rindu jeung sedih bercampur (emot sedih) Anna IPA 6 '41 (reply to Bangkun) Hayu... yang bisa... @heny henay, ada kontaknya?? Invite ke grub Tari nya ngga mau,,, udh diajak masuk grub... malu katanya... Gimana All? Kita bantu yuk,,,? Tari ngga cerita byak,,, skng jadi tertutup orang'x,,, Sudjono IPA 6 '41 Yuk... seiklasnya aja #BantuTariYuk Beri IPA 6 '41 Setuju, menyambung silaturahim Anna IPA 6 '41 Henay kirim no rek Henay,,, henay yg tau kontak dll Ceu Ija IPA 6 '41 @Aliansyah Aa, muncul

Alhamdulillah... teman'' baik... Sy tunda ke Lampung nya deh,,, bsk sy samperin lagi... Mangga... yg mau ikut bantu Tari No Rek: 15714715273 Nuhun All (emot tangan)

EXT. RUANG TUNGGU TK KASIH BUNDA - DAY Heny sengaja tidak menghubungi Lestari duluan dan memilih menunggu di depan TK, ditangannya sudah ada amplop berisi uang hasil sumbangan teman-teman SMAnya, hampir semua anggota grup menyambut ide dari Bangkun dan menyumbangkan sedikit rezeki mereka untuk membantu Lestari.


12. Jam sudah menunjukan pukul 5 sore dan Lestari belum juga pulang, padahal TK sudah sepi dan tersisa dua anak didik yang berkeliaran ditaman. Dari arah gerbang, muncul seorang wanita berpakaian rapih dan membawa tas branded, sedang berbicara dengan seseorang di telepon ORANG TUA MURID 1 Sudah dulu ya Pak, saya sudah di depan day care anak saya... sudah telat jemput Orangtua murid itu masuk dan terdengar sapaan Lestari pada orangtua murid tersebut. Tidak lama setelahnya, orangtua murid tadi membawa dua anak didik yang tadi terlihat bermain di taman. Diikuti dengan Lestari dibelakangnya yang membawa tas, Lestari tampak kaget melihat Heny. LESTARI Nay... Lagi apa disini? Cellin belum mulai sekolah kan? HENY Nungguin elo lah. Kok pulang paling terakhir sih, Tar? LESTARI Ohh, disini emang day care nya, sampe jam 4 harusnya... Tapi tadi ada orangtua yang telat jemput Eh bukannya hari ini kamu ke Lampung? HENY Tar... gue udah izin kan sama lo kemarin, pengen cerita keadaan lo ke temen-temen? LESTARI Iya, salam aku udah disampein kan? HENY Udah, semuanya seneng tau kabar lo. Kita pada ngumpulin sedikit dana buat bantu lo... Bangkun yang ngasih ide... LESTARI Hah? Kamu cerita apa sampai kaya gini?


13. HENY Temen-temen pada sayang sama lo, Tar, gue engga cerita aneh-aneh kok. Ini karena emang lo orang baik, makanya banyak yang bantu. LESTARI Tapi aku engga pernah minta, Nay? HENY Satu sifat lo yang ngga pernah berubah, engga enakan orangnya. LESTARI Sifat memaksakan kehendak lo juga engga pernah berubah, Nay. (nada ketus) HENY Tar, gue minta maaf, gue pasti udah menyinggung perasaan lo. Maaf ya (muka sedih) LESTARI (wajah pasrah) Aku juga minta maaf, Nay, padahal niat kalian baik. HENY Kita baru ketemuan lagi setelah 20 tahun, masa langsung berantem, Tar. LESTARI Gue engga merasa pantas dapet ini, walaupun gue gini gue masih hidup berkecukupan kok, Nay. HENY Anggap aja, ini rezeki titipan Tuhan, Tar. LESTARI Lo mau tau gak apa yang lebih gue butuhkan? HENY (menggelengkan kepala) Lestari memeluk Heny dengan erat. LESTARI Sahabat, Nay, gue cuman butuh lo dan dukungan lo. Sama pelukan lo


14. Heny membalas pelukan Lestari dan meneteskan air mata dipundak Lestari. HENY Gue engga usah jadi berangkat ke Lampung aja kali ya (suara menangis) LESTARI Sembarangan (tertawa ketir) Gue janji bakal ngehubungi lo sering-sering dan engga akan bikin lo khawatir. Janji ya?

HENY

LESTARI Iya, udah dong jangan nangis (melepas pelukan) Gue titip ucapan terima kasih ke temen-temen ya? Sampaikan gue bener-bener bersyukur sama perhatian kalian, dan plis jangan kaya gini lagi ya? HENY (mengangguk) LESTARI Udahan, Yuk, TK nya mau dikunci. (menggoyangkan kumpulan kunci ditangannya) Heny menggandeng tangan Lestari dan keduanya berjalan keluar TK bersama. HENY Kok lo sendirian sih jaga day care nya? LESTARI Anak yang dititip juga engga banyak kok, cuman yang orangtuanya kerja aja.


15. EXT. PANTI ASUHAN TAMBATAN HATI - DAY Besoknya Lestari menyempatkan untuk berkunjung ke panti asuhan yang memiliki sejarah pada hidupnya. Lestari duduk bersama ketua panti di ruangannya. KETUA PANTI ASUHAN Sudah lama, Bu Tari, tidak mampir LESTARI Iya, Bu, mohon maaf saya sedang mengerjakan beberapa pekerjaan. Anak-anak pada sehat? KETUA PANTI ASUHAN Alhamdulillah, sehat, Bu. Kemarin baru saja mendapat kunjungan dari kantor artis-artis LESTARI Oh iya kah? Senang pasti ya anakanak KETUA PANTI ASUHAN Banyak artis yang datang, anak-anak pada nyanyi seneng LESTARI (tersenyum cerah) KETUA PANTI ASUHAN Bu Tari sudah bertemu Ratu lagi? Dia datang kesini bersama kantor artis-artis yang kemarin... LESTARI (wajah kaget) Hah, iya kah? KETUA PANTI ASUHAN Iya, Bu Tari, Ratu sekarang sedang dilatih jadi artis Setelah obrolan panjang lebar di ruangan ketua panti, Tari harus berpamitan dan Ketua Panti mengantar sampai gerbang. KETUA PANTI ASUHAN (CONT'D) Sekali lagi terima kasih banyak Bu Tari, titipan buat anak-anaknya. LESTARI Itu dana patungan dari teman-teman SMA saya Bu, saya hanya mengantarkan pada Panti


16. KETUA PANTI ASUHAN Bu Tari sering-sering mampir kesini ya, Bu Tari sudah dianggap keluarga besar oleh Tambatan Hati LESTARI (hanya mengangguk) KETUA PANTI ASUHAN Oh iya Bu Tari mau nomor telepon Ratu? LESTARI Nggak usah, Bu, mungkin Ratu juga tidak ingat saya KETUA PANTI ASUHAN Ratu ingat, kok, Bu Lestari hanya tersenyum kecil dan pulang dengan tatapan sedih, mengingat jauh beberapa tahun yang lalu saat dirinya hampir menjadi orangtua angkat untuk anak bernama Ratu. INT. RUMAH ALIANSYAH - DAY Aliansyah sibuk beberapa hari ini mengerjakan acara amal yang diselenggarakan perusahaan label rekamannya, jadi baru bisa bersantai menyapa teman-teman di grup malam hari. 20 Maret Henay SMA Terima kasih y semua'x, sdh disampaikan ke Tari [send image] Kta Tari terima kasih, bersyukur krn perhatian klian,,, 24 Maret Sudjono SMA Nah si bos besar baru muncul,,,???

Malam guys... apa kabar?

Ija SMA Kamana wae, A?

Ija SMA Tari kabogoh maneh ih

Kayanya kemaren kemaren rame ini grup? Ada apa (emot malu) Itu yang dikirim Heny, Tari mana?

Beri SMA Udah mulai ya pikunnya, Li?

Heny SMA

Lestari Bumi Ayu ketua osis angkatan kita?


17. Iya,,, Ali,,, Henay ketemu engga sengaja Joni SMA Yaahhh... Pak?? Japri apa nih?? Nanyain Tari yah??

Hen, lanjut japri

Agus SMA Kayaknya mo cilebek cilebek (emot ketawa) Anna SMA Bu Ketu, cerita cerita kesini y,,, xixixi @heny

Tidak sabar dengan pesan Heny, Aliansyah langsung menelpon Heny. HENY (V.O.) Malam, bos besar ALIANSYAH Hen, beneran itu Hen? Kok bisa ketemu lagi? HENY (V.O.) Engga sengaja, Li, makanya cek hp tiap hari ALIANSYAH Sekarang Heny masih suka ketemu Tari? HENY (V.O.) Gue udah balik ke Lampung kalee, gue kirim aja alamat tempat kerjanya, Ya? ALIANSYAH I...iya deh boleh, kabar Tari baikbaik aja kan, Hen? HENY (V.O.) Tanya aja deh pas ketemu, biar jelas dan bisa ngobrol dari hati ke hati ALIANSYAH Oke, Hen, makasih ya, makasih udah ngabarin di grup, makasih udah nemuin Tari HENY (V.O.) Baek-baek lo sama Tari, jangan kaya dulu. Awas aja kalau Tari nangis lagi gara-gara lo, gue lari dari Lampung


18. ALIANSYAH (tertawa tipis) Thank you Hen sekali lagi Jantung Aliansyah berdegup dengan kencang, foto Lestari yang dikirim Heny, alamat tempat kerja Lestari dan fakta bahwa dirinya bisa bertemu Lestari lagi membuat Aliansyah tidak berhenti tersenyum. EXT. TK KASIH BUNDA - DAY Setelah melakukan beberapa pekerjaannya di kantor, Aliansyah bergegas ke TK Kasih Bunda, bahkan melewatkan makan siang. Aliansyah memarkirkan mobilnya dan berdiri di depan gerbang, ragu sekaligus gugup akan bertemu Tari, orang yang dicarinya bertahun-tahun. STAFF TK 1 Selamat siang, Bapak, mau jemput anaknya? Silahkan di dalam Pak, ada ruangan untuk menunggu ALIANSYAH Emm iya, terima kasih Mba Aliansyah masuk ke ruangan yang dimaksud dan duduk bersama beberapa orangtua murid lain, ternyata ia datang ketika jam pulang anak sudah tiba. Satu persatu anak datang ke ruang tunggu orangtua dan disambut oleh Ibu atau pengasuhnya. Sampai tinggal dirinya sendiri yang menunggu di ruangan itu, dan jam sudah menunjukan pukul 13:45. Seorang wanita muda yang tampak sudah siap pulang melewati ruang tunggu dan tampak kaget melihat sosok Alianysah GURU 1 Oh? Maaf permisi Pak, Bapak orangtua murid? Yang day care ya? ALIANSYAH (berdiri) Umm... Saya bukan orangtua murid GURU 1 Terus cari siapa ya? ALIANSYAH Saya cari Ibu Lestari, ada?


19. GURU 1 Ohh ada Pak, Bu Tari selesai bersama murid day care jam 4 sore, sekarang beliau ada di kelas 5A ALIANSYAH Baik, Bu, terima kasih saya tunggu disini saja GURU 1 Masuk aja Pak, di dalam sudah tidak ada orang, guru guru dan staff sudah pulang sejak tadi ALIANSYAH Ohh, baik, terima kasih sekali lagi GURU 1 Saya permisi kalau begitu, Pak Guru 1 pergi dan Aliansyah memberanikah diri maju selangkah menuju kelas yang dimaksud tapi kemudian berhenti, hatinya penuh ragu apa Lestari akan mengenalinya atau tidak. Aliansyah kembali duduk, mengurunkan niatnya dan memilih menunggu diruangan itu. Lalu terdengar suara tawa anak kecil dari arah ruang terbuka TK, dua anak kecil tampak ceria berlarian dengan 'dikejar' oleh sosok wanita paruh baya, yaitu Lestari. Ketiganya tertawa bersama dan rupanya sedang bermain permainan donald bebek maju tiga langkah, Lestari dengan lincah mengimbangi tempo lari dua anak kecil itu. Aliansyah berdiri dan mendekat untuk melihat lebih dekat aktivitas Lestari, senyumannya dan tawa Lestari ketika bersama anak-anak itu menular pada Aliansyah yang memerhatikan dari jauh. Bayangan sosok Lestari yang sedang berlari dan ceria, mengingatkannya pada sosok Lestari saat SMA dulu. (flashback) Aliansyah sedang mengejar Lestari di lapangan basket sekolah saat jam pelajaran matematika, keduanya kebagian mengambil hasil ujian tapi Lestari dengan iseng melihat lembar jawaban Aliansyah. "TARIIII JANGAN DILIAT!!" kejar Aliansyah sepanjang lorong sekolah Tari mengangkat tinggi lembar jawaban Aliansyah dan berlari kencang menghindari kejaran Aliansyah. "ALI DAPET NILAI 20 HAHAHA" tawanya menggema sepanjang lorong Keduanya saling kejar sampai ke lapangan basket, "REMEDIAL LAGI REMEDIAL LAGI" ejek Lestari sambil berlari, dahulu keduanya memiliki energi tak terbatas. "ASTAGA TARII!" Aliansyah berlari mengejar Tari dengan membawa lembar jawaban siswa lain, satu persatu lembar jawaban yang dibawa Aliansyah berjatuhan memberikan 'jejak' arah lari keduanya.


20. Jejak arah lari keduanya berbentuk hati.

Aliansyah tersenyum malu mengingat kenangan mereka dahulu.

Tari

ALIANSYAH (menghela nafas) (tersenyum malu)

Lestari masih dengan seru berlarian bersama dua anak muridnya, bermain banyak permainan di ruang terbuka, tawa ketiganya tidak berhenti bergema diantara bangunan TK yang kosong. EXT. RUANG TUNGGU TK KASIH BUNDA - SUNSET Aliansyah menghabiskan waktunya menatap dari jauh aktivitas Lestari, sampai ternyata waktu sudah menunjukan pukul 16:30 dan seorang Ibu datang menjemput kedua anak tadi. Dua menit setelahnya sosok Lestari muncul di depan ruangan tunggu itu, keduanya bertukar tatap dan terpaku tidak bergerak satu sentipun. Aliansyah tersenyum simpul dan mengangkat tangannya gugup ingin menyapa

Hai

ALIANSYAH (dengan kaku)

Aliansyah?

Tari

LESTARI

ALIANSYAH (mengulum bibirnya)

Lestari masih diam tidak berbicara, pikirannya sibuk memproses pertemuan pertama mereka sejak 22 tahun yang lalu. ALIANSYAH (CONT'D) Maaf saya kesini, saya... minta eh maksudnya maksa Heny untuk kasih tau alamat tempatmu kerja LESTARI (menghela nafas) Terima kasih untuk bantuan dari kalian tempo hari, saya merasa engga perlu-


21. ALIANSYAH (memotong pembicaraan Lestari) Saya kesini bukan untuk itu Terus?

LESTARI

ALIANSYAH Lestari, apa kabarmu? LESTARI (ekspresi menegang) Ba-baik, saya baik. Kamu? ALIANSYAH Baik, sangat baik hari ini (tersenyum lebar) Keduanya kembali terdiam sunyi, sampai detak jantung masingmasing bisa terdengar. Ternyata gugup dan deg-degan membuat tubuh Aliansyah bekerja lebih keras, perutnya ikut berbunyi dengan keras disaat suasana sedang sepi-sepinya. (suara perut berbunyi) Ah

ALIANSYAH (CONT'D) (menggigit bibirnya) LESTARI (tersenyum tipis)

ALIANSYAH Saya engga sempat makan siang, kayanya perut saya lagi demo. Kalau saya ajak Tari dinner gimana? Lestari hanya menunduk mendengar ajakan Aliansyah. ALIANSYAH (CONT'D) Saya enggak akan memaksa, saya cuman mau ketemu dan menanyakan kabar Tari, itu saja LESTARI Kenapa sampai engga sempat makan siang? ALIANSYAH Saya nunggu disini sejak jam 12 siang, saya... engga kepikiran makan


22. Otak Lestari tiba-tiba memutar kembali situasi yang familiar yang keduanya alami dahulu saat SMA. Sore itu Lestari baru pulang les matematika dan ternyata Aliansyah sedang berdiri di depan ruko tempat les Lestari, saat Lestari keluar, Aliansyah dengan canggung menyapanya "Hai?" sapa Aliansyah dengan canggung "Apaan sih" Lestari dengan angkuh meninggalkan Aliansyah, "Kenapa enggak masuk aja, mamah lo udah bayar lesnya tauk!" "Makan yuk?" "Lo segitunya gak suka matematika?" "Gue tau mie ayam enak di deket peruri, gue traktir deh" "Tapi lo belajar matematika ya sama gue?" "Iya" Aliansyah tersenyum lebar, "Yuk"

Ingatan itu membuat Lestari tersenyum. LESTARI Berangkat dari sekarang ga sih? takut macet

Yuk?

ALIANSYAH (tersenyum lebar)

EXT. MIE AYAM PERURI - NIGHT Aliansyah membawa Lestari ke warung makan sederhana yang bersejarah untuk keduanya, lokasinya tetap sama seperti 23 tahun yang lalu. LESTARI Masih ada ini mie ayam ALIANSYAH Saya juga kaget pas tau dari Joni Keduanya masuk ke warung makan yang hanya berukuran 3x3 dan sedang sepi, tampak hanya ada satu orang yang menjaga. ALIANSYAH (CONT'D) Mas, makan disini 2 mangkok ya, yang satu engga pake sayur Kata Aliansyah pada pemuda yang bersiap dibalik gerobak. Lalu keduanya duduk di bangku kayu yang menghadap tembok kayu, tampaknya sudah lama tidak direnovasi karena tekstur kayu dan kalender yang tertempel tampak lusuh. LESTARI Dulu disekitar sini masih lahan kosong ya, sekarang udah dibangun warung warung makan


23. ALIANSYAH Dulu kita duduk di bangku doang kan belum ada meja kaya gini LESTARI Harganya sekarang berapa ya? ALIANSYAH Taruhan yuk, yang nebak paling jauh harus traktir Boleh

LESTARI

ALIANSYAH Kata saya, harga semangkoknya 25 ribu LESTARI Terlalu mahal, engga lah, paling semangkoknya 15 ribu Keduanya mengobrol panjang lebar, sampai pesanan mereka sudah selesai. TUKANG MIE AYAM (membawa nampan berisi 2 mangkuk) Yang engga pake sayur, satu LESTARI Masih inget Iya

ALIANSYAH

Keduanya tanpa basa basi langsung menyantap mangkok masingmasing dengan lahap. Aliansyah melirik Lestari sekilas melihat senyuman itu sekali lagi, senyuman yang dicarinya selama 22 tahun. ALIANSYAH (CONT'D) Mas, jadi berapa ini? Sama teh manisnya dua, kerupuk TUKANG MIE AYAM Totalnya 38ribu LESTARI Semangkoknya berapa, Mas? 16ribu

TUKANG MIE AYAM


24. LESTARI Deket ke 15 ribu kann (tersenyum sumringah) ALIANSYAH Yahh, Mas, kenapa engga dimahalin aja (bercanda) LESTARI Apaan sih, jangan didenger, Mas ALIANSYAH Yaudah, saya yang traktir Keduanya keluar warung makan itu dengan perut kenyang dan perasaan senang. ALIANSYAH (CONT'D) Aduh kenyang banget (mengelus perutnya) Mau jalan-jalan ke sekitar sini dulu, gak? Kayanya banyak yang berubah Boleh

LESTARI

Keduanya berjalan ke arah jalanan dalam perumahan yang sepi karena sudah menjelang malam. Jalanan yang sama yang mereka lalui ketika SMA, yang berbeda hanyalah seragam sekolah mereka dan umur mereka yang terpaut 22 tahun. Keduanya berjalan tanpa berbicara dan hanya saling sibuk melihat kanan kiri, melihat situasi perumahan peruri yang berubah banyak. LESTARI (CONT'D) Sekarang kamu kerja dimana? ALIANSYAH Industri hiburan Artis?

LESTARI

ALIANSYAH Engga engga, perusahaan musik, kaya penyanyi Kunto Aji, tau? LESTARI Saya engga terlalu dengerin musik ALIANSYAH Ohh, iya, saya kerja disana, sudah cukup lama


25. Lalu keduanya terdiam lagi. ALIANSYAH (CONT'D) Kalau Tari, sejak kapan jadi guru TK? LESTARI Sudah cukup lama juga ALIANSYAH Seneng ya pasti? Tadi saya merhatiin kegiatan Tari LESTARI Ah iya ya, saya jadi malu ALIANSYAH Tari keliatan seneng banget pas main donald bebek LESTARI (tersenyum malu) Anak-anak jaman sekarang engga tau cara main donald bebek, jadi saya ajarin kedua anak tadi, untungnya mereka respon dengan baik ALIANSYAH Berarti engga tau juga ya loncat tali, gala santang, atau sonlah? Kita pas SMA masih mainan itu kan LESTARI Iya, dulu saya jago kan main loncat tali ALIANSYAH Iya juga ya, sampai ditandingin antar kelas Lestari tertawa membayangkan kembali ALIANSYAH (CONT'D) Kenapa anak murid sekarang engga diajarin mainan jaman dulu ya, Tar? LESTARI Pertimbangannya mungkin karena bahaya? Permainan jaman dulu kan banyak loncat, lari, sambil telanjang kaki, jatuh ke tanah


26. ALIANSYAH Tapi bakal jadi kenangan indah ga sih buat anak jaman sekarang? LESTARI Yang saya didik itu anak umur lima tahun, loh, jangan sampai kamu ngira udah gede ALIANSYAH Hampir lupa Setelah mereka mengobrol banyak hal tentang masa lalu, keduanya kembali ke mobil dengan tanpa banyak bicara. INT. DALAM MOBIL - NIGHT Mobil Aliansyah masih berjalan menuju arah rumah Lestari, sampai Lestari menyuruhnya berhenti di sebuah minimarket. LESTARI Saya sampai sini aja, tinggal jalan kaki dekat kok ALIANSYAH Saya antar sampai depan rumah aja LESTARI Jangan, disini aja (melepas seat belt) Terima kasih ya untuk hari ini, maaf sudah membuat kamu menunggu lama ALIANSYAH Tari, besok besok saya boleh ketemu lagi? LESTARI (terdiam) Saya belum tau ALIANSYAH Baik, take your time, i'll be waiting Lestari langsung keluar dari mobil dan tersenyum terakhir kali sebelum memasuki gang rumahnya yang kecil, jantungnya berdegup sangat kencang dan wajahnya memanas.


27. INT. RUANG GURU TK KASIH IBU - DAY Jam bubar anak bertepatan dengan jam makan siang, jadi para guru baru bisa makan siang setelah memastikan semua anak-anak sudah dijemput, kecuali anak yang dititipkan day care. Jadi Lestari jarang makan diluar, harus menitip pada guru lain. Tapi siang itu, tepat saat para guru anak keluar makan siang, satpam TK mengetuk pintu ruang guru. STAFF TK 1 Permisi, ibu-ibu. Ada kiriman buat Bu Tari Perhatian semua orang tersedot pada arah pintu, karena ini kejadian langka. GURU 1 Wooaahh, dari siapa tuh Bu? LESTARI Dari siapa, Pak? STAFF TK 1 Dari Pak Ali, Bu GURU 2 (bernada) Syiapaaa tuh, Bu? LESTARI (menghampiri Staff TK) Makasih ya, Pak. Temen SMA, Bu, baru-baru ini reunian GURU 1 Alhamdulillah, yang lancar ya Bu LESTARI Heh ngomongnya ya, orang temen doang GURU 3 Ucapan adalah doa, Bu, siapa tau kan LESTARI Hush ah, suami orang GURU 2 Selamat makan ya, Bu Tari, Pak Ali.


28. Lestari hanya tersenyum karena berhasil di goda rekanrekannya, padahal umur diantara Lestari dan mereka lumayan terpaut jauh. Lestari duduk di mejanya dan melihat bungkusan yang dikirimkan Ali, satu paket fast food dan sekotak pisang goreng tanduk, juga ada sebotol jus mangga. Lalu Lestari juga menemukan kertas memo dengan tulisan tangan Ali: Selamat makan siang :D

P.s: masih tergila-gila jus mangga kan?

Lestari tersenyum geli, Aliansyah masih mengingatnya, betapa ia tergila-gila pada jus mangga. Lestari langsung membuka botol jus mangga dan menegaknya, begitu segar dan manis. Ini kali pertamanya Lestari main ke rumah Aliansyah setelah pulang les matematika, dan ini pertamakalinya Aliansyah membawa teman ke rumah, keduanya sangat canggung, begitu juga Ibunya Aliansyah. "Dek Tari, mau dibikinin minum apa?" tawar Ibunya Aliansyah "Engga usah, Tan" "Apa kek, masa engga minum" timpal Aliansyah "Engga usah beneran" "Kalian kan abis belajar matematika, Ibu bikinin jus aja ya? Biar seger hehe" "Saya engga nolak deh, Tan" Keduanya kembali membahas soal yang tadi dipelajari di tempat les, tidak lama setelahnya Ibunya Aliansyah membawa dua gelas jus mangga dengan warna kuning cerah serta dingin. "Istirahat dulu minum jus" kata Ibunya Aliansyah, Aliansyah langsung stop melihat buku dan meminum gelasnya. Lestari melirik Aliansyah dengan sinis sekilas, tapi mengikutinya meminum jus mangga itu. Tiga detik ketika jus itu mengalir pada tenggorokannya, Lestari merasakan kelima inderanya aktif dan otaknya langsung cerah seperti ter-reset, semua hal itu membuat air mata Lestari terjatuh tanpa disadari. "Tar, kok nangis?" tanya Aliansyah panik mengambilkan tisu "Dek Tari kenapa? Terlalu asam ya?" "Tante... ini enak banget" Lestari menitihkan air matanya lagi terharu karena segelas jus mangga.

INT. RUANG GURU TK KASIH IBU - DAY Sudah lima hari berturut-turut Aliansyah selalu mengirimkan makanan untuk makan siang, menunya pun bervariasi dan tidak lupa kertas note yang ditulisnya sendiri. Lestari belum sama sekali bertemu Aliansyah untuk berterimakasih. Jadi hari ini, Lestari sengaja menunggu di gerbang TK sejak 11:40, menunggu 'kiriman' Aliansyah untuk hari itu, berharap bertemu Aliansyah untuk bisa berterimakasih.


29. STAFF TK 1 Biasanya yang nganterin ojol sih, Bu, tapi pernah sekali dianterin pake mobil LESTARI Saya engga punya nomor hp nya, Pak, jadi belum pernah bilang terimakasih STAFF TK 1 Waduh, saya engga kepikiran minta kontak Tidak lama setelahnya, sebuah ojol datang membawa bungkusan dan parkir di depan gerbang TK, baik staff TK maupun Lestari mendekat pada ojol. OJOL Ada gosend buat Lestari Bumi Ayu, TK Kasih Ibu, dari Muhammad Aliansyah LESTARI Saya saya Lestari OJOL Saya izin foto bingkisannya LESTARI Mas, saya boleh minta nomor pengirimnya engga? OJOL Nomor Muhammad Aliansyah ya? Boleh, Bu Ojol tersebut memperlihatkan layar handphonenya yang bertuliskan nomor hp pengirim, Lestari segera mengetik nomor tersebut dengan handphonenya dan menerima bingkisannya. Lestari membagi isian bingkisannya dengan staff TK lainnya. Selesai menerima bingkisan Lestari segera menghubungi Aliansyah. Selamat siang, Aliansyah, ini Lestari, saya minta nomor pengirim dari ojol hari ini. Saya baru bisa berterimakasih sekarang, untuk kiriman makan siangnya dan pesan lucunya. Saya ingin membalas kebaikan kamu, kalau ada waktu kosong, tolong kabari saya Saya free sore ini, saya bisa sekalian jemput Saya mau traktir makan malam tadinya


30. Sambil nunggu makan malam, kita bisa jalan-jalan dulu, beli cimol Hahaha oke, kamu jangan keluarin uang ya, giliran saya Siap 86

Lestari tersenyum sendiri setelah saling mengirim pesan dengan Aliansyah, tiba-tiba pikiran jahat muncul di benak Lestari. Gimana kalau istri Aliansyah marah? EXT. TK KASIH BUNDA - DAY Lestari mengantar dua anak day care ke gerbang TK, karena akan dijemput tantenya LESTARI Tante Salma udah nyampee Anak-anak itu bergembira saat mobil tante mereka sampai di depan gerbang TK LESTARI (CONT'D) Hati-hati ya, Aciel, Aiden Setelah mengantar anak-anak itu, Lestari hendak masuk lagi ke TK karena meninggalkan tas nya di dalam RATNA (memanggil dari jauh) Mba Tari Lestari berbalik ke sumber suara, rupanya sosok wanita dengan anak laki-laki masuk ke area TK, untuk beberapa detik mata mereka bertemu dan Lestari mengingat-ngingat siapa wanita itu. RATNA (CONT'D) Saya Ratna, istri Tommy, ini anak Tommy Tubuh Lestari terdiam dan dalam sejenak menggigil. EXT. RUANG TUNGGU TK KASIH BUNDA - DAY Lestari mempersilahkan Ratna dan anaknya duduk di ruang tunggu, ketiganya duduk dengan suasana tegang. LESTARI Ada apa ya?


31. RATNA Mba, tau saya kan? Saya Ratna dan saya dinikahi Mas Tommy 7 tahun yang lalu, dan ini anak kami yang berumur 7 tahun Lestari hanya diam dan menundukan kepalanya, tidak ingin melihat lawan bicaranya. RATNA (CONT'D) Mba, anak kami terancam putus sekolah, saya tidak memiliki biaya untuk sekolah anak, sepeninggalan Mas Tommy saya hanya kerja serabutan. Lestari mengangkat kepalanya melirik anak kecil itu lalu melihat sosok Ratna, wanita muda dengan rambut terurai indah. Terus?

LESTARI

RATNA Saya engga punya biaya untuk nyekolahin anak ke SD, Mba. Mobil yang diberi Mas Tommy 3 tahun yang lalu, sudah saya jual untuk seharihari kami, setelah Mas Tommy meninggal LESTARI Mobil? (bingung) Mobil warna hitam? Mas Tommy ngasih ke kamu? Iya, Mba.

RATNA

Lestari merasa sesak akan dua fakta yang baru diketahuinya siang ini, fakta bahwa suaminya menikahi seorang wanita tanpa diketahuinya dan fakta bahwa mobil yang dicicil dengan gaji Lestari ternyata untuk diberikan ke selingkuhannya. Lestari baru pulang dari mengajar saat suaminya, Tommy, sedang duduk santai dirumah menelpon seseorang. "Udah dulu ya, nanti aku telpon lagi" kata Tommy pada handphonenya, lalu berjalan mendekati Lestari. "Tari, udah bikin slip gaji dari TK?" "Udah, Mas, untuk apa ya tapi?" "Hmm adik Mas, butuh mobil, untuk anter jemput Ibu, kasian udah lansia makin engga bisa kemana-mana" "Ditaruh di rumah adik Mas?" "Iya, nanti kita patungan kok bayar bulanannya tapi kan kamu doang yang punya gaji tetap, jadi Mas pake nama kamu" "Mobil apa Mas? Buat keperluan Ibu aja kan?"


32. "Iya, percayain aja sama Mas" "Mas, tapi enggak bisa ambil cicilan besar, karena cicilan motor ponakan Mas aja belum selesai" "Iya, tenor 60 bulan juga gapapa"

Lalu setelah Tommy meninggal, sampai sekarang Lestari hanya pernah melihat mobil itu dua kali, saat dibeli dan diantar ke rumah adiknya Tommy. Tapi cicilannya masih bersisa 2 tahunan. RATNA (CONT'D) Mba? Mba Tari (melambaikan tangannya di depan wajah Lestari) LESTARI Maaf, saya baru tau mobilnya ada di kamu, saya cuman tau bayar cicilannya RATNA Ya pokoknya gitu, jangan salahin saya, saya cuman menerima yang dikasih Mas Tommy. LESTARI Maksud saya, Mas Tommy bilangnya itu untuk Adiknya dan Ibunya RATNA Aduh, Mba, saya engga tau masalah itu. Sekarang saya cuman mau pinjam uang 6 juta untuk keperluan masuk SD anak kita. LESTARI Kita? Maksudnya? RATNA Mba Tari kan secara sah adalah wali nya Mas Tommy, kalau saya ingin menagih biaya hidup seorang istri, ya ke walinya dong? Kepala Lestari pusing dengan semua tekanan dan omongan yang menyakitkan ini LESTARI (memijat dahinya) RATNA Saya cuman minta 6 juta kok, Mba, itupun demi pendidikan anak. (MORE)


33. RATNA (CONT'D) Mba kan guru, pasti ngerti pentingnya pendidikan anak. Lestari menarik nafas dalam. LESTARI Mba Ratna, pertama saya tidak pernah memberi izin dan restu atas penikahan kalian, sehingga secara hukum maupun agama tidak pernah sah. Anak ini pun bukan anak kita, itu anak Tommy dan istri siri-nya. Dan yang terakhir, mobil yang sudah anda jual itu adalah uang saya! Saya membayar cicilannya penuh! (sedikit bernada tinggi) Saya tekankan lagi, anda tidak ada hak meminta saya untuk membiayai hidup anda dan anak kalian. RATNA (menunduk) Mba, saya mohon Mba, kami sudah tidak punya uang sama sekali (suara isakan tangis) Saya... Saya menyesal Tatapan tegang Lestari melemah, hatinya masih terbakar, tangannya masih gemeteran tapi melihat wanita muda ini menangis, membuatnya goyah. LESTARI Saya tidak punya uang Ratna RATNA Tapi saya pengangguran, Mba, saya engga punya siapa-siapa lagi untuk membantu saya LESTARI Saya juga bukan siapa-siapanya Mba RATNA (bersujud memegang tangan Lestari) Saya mohon, Mba, kami enggak bisa makan kalau bukan dari belahkasihan Mba LESTARI (melepaskan tangan Ratna dengan hati-hati) Mba, jangan gini Mba


34. Lestari hendak berdiri tapi gerakannya terhalang Ratna yang sujud dilututnya, Lestari tidak nyaman dengan suasana ini dan melihat ke sekitarnya takut jika ada orang yang lihat. Lalu mata Lestari melihat sosok Aliansyah yang berdiri di pintu masuk TK, mata Lestari melemah melihat Aliansyah, mengisyaratkan meminta bantuan. Aliansyah menerima pesan tersebut dan masuk ke ruangan tunggu orangtua, melerai keduanya ALIANSYAH (memegang lengan Ratna) Mba, Mba, sudah Mba. Mba sebaiknya pergi Lepasin!

RATNA

Aliansyah melepaskan lengan Ratna. ALIANSYAH Mba! Mba yang harusnya ngelepasin tangan Bu Tari (memberi teguran) Yang Mba lakukan ini sudah ke ranah membuat oranglain tidak nyaman dan membuat kegaduhan loh! Anak kecil tadi tiba-tiba menangis mendengar teguran yang cukup keras dari Aliansyah, suara anak itu yang membuat Ratna bangkit dari sujudnya dan melihat ke arah Lestari dan Aliansyah. RATNA (berteriak) AARGH! Kalian semua jahat! Menelantarkan kami seenaknya! (menarik tangan anaknya dan menyeretnya keluar) (anaknya masih menangis kencang) Baik Lestari atau Aliansyah tidak ada yang berbicara setelah Ratna pergi, tangan Lestari gemeteran dan tatapannya kosong ALIANSYAH Tari, kamu engga apa-apa? LESTARI (menghela nafas) Huh... Engga... Engga papa (terduduk lemas ke kursi)


35. ALIANSYAH (memegang tangan Lestari dan menepuk-nepuk punggung tangan Lestari) Keduanya duduk cukup lama di ruang tunggu TK, tatapan Lestari masih kosong tapi gemetarnya sudah hilang, menjadi lebih tenang. Aliansyah masih duduk disebelahnya dan menepuk punggung tangan Lestari dengan lembut. Lestari menengok ke arah Aliansyah, tatapan yang diberikan Aliansyah padanya bukanlah tatapan kasihan atau sedih, tatapan itu membuat Lestari nyaman, karena tidak menghakimi atau berprasangka apapun. ALIANSYAH (CONT'D) Mau saya ambilkan minum? (melepaskan tangan Lestari) LESTARI (menggeleng-geleng) ALIANSYAH Mau istirahat ke dalem? Atau di mobil saya? LESTARI (menggeleng-geleng lagi) ALIANSYAH Kalau gitu, apa ada yang bisa saya lakukan? LESTARI Kenapa kamu enggak tanya soal apa yang terjadi? Aliansyah menelan ludahnya dan tersenyum sekilas ALIANSYAH Sebenarnya banyak yang ingin saya tanya, tapi saya cukup mendapatkan jawabannya dari wajahmu. Saya berpikir, pasti sesuatu yang buruk terjadi, pasti sesuatu yang membuat kamu tidak nyaman, pasti sulit untuk kamu cerita sekarang. (menepuk punggung tangan Lestari) Jadi, saya akan diam dan menunggu kamu disini. Hanya itu yang bisa saya lakukan.


36. Lestari menahan matanya yang mulai panas dengan melihat ke sembarang arah . LESTARI Terimakasih Aliansyah mengangguk dan tersenyum dengan tulus. LESTARI (CONT'D) (menghela nafas) Huh, beli cimol yuk Serius? Laper

ALIANSYAH LESTARI

ALIANSYAH Oke, saya tunggu di depan Lestari bangkit dan menuju ruang guru tempat tas nya berada, ia melihat ke cermin dan melihat betapa murungnya wajahnya, sebelum keluar Lestari mencuci mukanya dahulu dan memperbaiki riasan wajahnya, dan memakai parfum, memastikan sekali lagi wajahnya sudah lebih baik. INT. DALAM MOBIL - DAY Mobil Aliansyah melaju entah kemana, Lestari melihat-lihat interior mobil Aliansyah yang memiliki banyak modifikasi. LESTARI Banyak yang di modif ya interiornya ALIANSYAH Saya seneng nge-custom interiornya, selain karena saya sering kemanamana nyetir sendiri, saya juga anggap mobil saya menggambarkan diri saya Ohh

LESTARI

ALIANSYAH Gimana menurut kamu? Mobil saya ngegambarin apa? LESTARI Pas pertama masuk mobil sih, nyaman dan ngerasa aman


37. ALIANSYAH Do you think of me the same way? LESTARI You were always be like that, Ali ALIANSYAH Tari, kamu selalu bisa menghubungi saya kapan saja, untuk sesuatu yang penting atau sekedar ngasih tau abis makan siang apa, i'm only one call away Hmm

LESTARI

(melihat ke arah jendela) Masih jauh tukang cimol nya? Aliansyah hanya tersenyum, dalam benaknya tidak ingin memaksakan keadaan Lestari. ALIANSYAH Mau makan malem apa nih? INT. RUMAH LESTARI - NIGHT Setelah makan malam, Aliansyah mengantar Lestari pulang dan seperti biasa hanya sampai minimarket depan gang. ALIANSYAH Tari, sebelum turun, apa Heny pernah bilang kalau saya sudah bercerai dengan istri saya? Lestari yang sudah melepaskan seat belt terdiam. Jawaban dari pertanyaan Lestari siang tadi, perasaan yang mengganjal dihatinya selama ini, dan ada sedikit rasa was-was dan merasa bersalah, semuanya luntur dengan pernyataan Aliansyah. LESTARI Oh, saya engga tau... ALIANSYAH Saya cuman mau ngasih tau (tersenyum) LESTARI (pose tangan awkward) Saya pulang dulu, makasih banyak ya Ali ALIANSYAH Makasih juga traktiran dinner nya


38. Lestari mengangguk dan keluar dari mobil, jantungnya berdegup kencang antara shock dan senang, ragu antara senang yang itu atau senang karena tidak akan ada tittle 'selingkuhan' untuknya. INT. RUMAH LESTARI - NIGHT Lestari sedang bersantai dikasurnya, saat ada pesan masuk dari Aliansyah Aliansy4h: Safely arrived at home. Good night, Tari

Pesan singkat itu cukup membuat Lestari kembali memikirkan Aliansyah, cinta pertamanya saat SMA. Sepulang sekolah dimana saat itu turun hujan, Lestari tampak resah karena harus menghadiri les matematika bersama Aliansyah. "Asik libur deh les nya" kata Aliansyah malah senang "Lusa kita ada ulangan tau, hari ini mau bahas materinya" "Ya gimana orang hujan" Lestari tampak gelisah, menggaruk-garuk dahi dan ngedumel, "Gue mau nekat ah" Lestari menggunakan tas nya hendak menerobos hujan "Eh eh" Aliansyah menarik seragam Lestari mundur, "Lu mau nyari penyakit?" "Lepasin, kalau lu gak mau les, ga usah ajak-ajak gue!" Aliansyah menarik seragam Lestari lagi, lalu membuka jaket yang digunakannya. "Ini, pake ini" Aliansyah menyelimuti kepala mereka berdua dengan jaketnya. "Dari sini lari sampe pohon mangga itu ya, terus ke pos satpam, terus ke-" Lestari melihat ke arah Aliansyah dengan tatapan yang tidak biasa, "Mau berangkat, gak?" "Eh iya iya" Jantung keduanya sama-sama berdegup kencang "Itungan ketiga ya" aba-aba Aliansyah, jaketnya dibentangkan untuk menutupi kepala dan tas keduanya dipeluk didepan. "Satu...dua...tiga" Ditengah hujan ringan dengan langit yang cerah, keduanya berlari dengan langkah yang seirama, sepatu keduanya basah menerjang kubangan air dijalan. Keduanya menepi di pohon mangga besar di lapangan sekolah, baru setengah perjalanan tapi sudah basah kuyup. Lestari panik karena Aliansyah tampak benar-benar kehujanan, rambutnya lepek terkena air hujan, Lestari mengibaskan butiran air di anak rambut Aliansyah. "Lo bener gak sih mayunginnya, kok tetep basah?" Lestari mengibaskan daun-daun yang terbawa angin sampai ke pundak Aliansyah, namun Aliansyah menggenggam tangan Lestari yang berada dipundaknya. Keduanya bertukar tatapan dengan jantung yang masih berdegup kencang. "Gue suka sama lo, Lestari Bumi Ayu" Lestari terdiam membeku.

Lestari membalas pesan Aliansyah Glad to hear that, good night too, Ali


39. Besoknya Aliansyah masih berusaha dengan mengirimkan makan siang, menjemput Lestari untuk makan malam sepulang kerja. Lama kelamaan Lestari semakin terbuka pada kisah masa lalu nya yang suram, Aliansyah lega karena keterbukaan Lestari.

INT. RUANG GURU TK KASIH IBU - DAY Lestari menenteng dua buah kotak makan dan membawanya keluar ruang guru. LESTARI Saya pamit makan siang diluar ya GURU 1 Sama Bapak yang waktu itu ya, Bu? Pak Ali

GURU 2

GURU 1 Oh iya, Pak Ali namanya LESTARI Iya, udah ah, saya kembali jam 1 ya Lestari keluar dari TK dan melihat mobil Aliansyah sudah terparkir di depan gerbang TK. EXT. TAMAN SITU LEMBANG - DAY Keduanya duduk di bangku taman yang menghadap kolam dengan air mancur, lokasinya tepat dibawah pohon mangga, jadi wangi matahari dan wangi bunga mangga menemani mereka. ALIANSYAH Wahh kamu sempet bikin bekel nasi gini? LESTARI Sebenernya engga, usaha banget bangun pagi, sekarang saya kekurangan tidur (nada bercanda) ALIANSYAH (tertawa) Kalau gitu, bakal saya makan senikmat mungkin, terimakasih ya LESTARI Selamat makan


40. Keduanya makan dari kotak bekal masing-masing, Lestari memasak dua porsi untuk dimakan bersama. Ini aksi terimakasih Lestari untuk kiriman makan siang yang lalu. ALIANSYAH Hmm enak loh? LESTARI Iya lah, saya mikirin menu yang tetep enak walau dimakan dalam keadaan dingin ALIANSYAH Yum, saya nilai 9/10 LESTARI Kurang 1 point nya apa? ALIANSYAH Kurang sering LESTARI Aaah, engga engga, saya bisa bisa kurang tidur setiap hari ALIANSYAH (tertawa) Tapi serius enak banget, bento bento kalah jauh Lebay

LESTARI

Keduanya menghabiskan waktu makan siang bersama, lalu ketika masih ada waktu tersisa, mereka berjalan santai mengitari taman yang rimbun dengan pohon. ALIANSYAH Saya punya putri satu, namanya Karisa, sekarang umurnya 18 tahun, rencananya tahun ini masuk perguruan tinggi di Amerika LESTARI Oh ya? Sudah besar ya, di Amerika tinggal sama istri? ALIANSYAH Iya, setelah kami cerai, istri memilih tinggal di Queens membawa anak kami, saya berpikiran kalau Karisa ikut kesana pasti mendapat pendidikan lebih baik, jadi saya support dari sini


41. LESTARI Kapan terakhir bertemu Karisa? ALIANSYAH Dua tahun yang lalu saya kesana, bertemu mantan istri dan suami barunya LESTARI Pasti cantik ya ALIANSYAH Mau liat fotonya? Lestari mengangguk, dan Aliansyah memperlihatkan foto Karisa di handphonenya, gadis 18 tahun itu berambut hitam sebahu, cantik dan tinggi seperti Aliansyah. Cantik

LESTARI

ALIANSYAH Ini foto pas masih 6 tahun LESTARI Cantik banget, pasti anaknya ramah ya ALIANSYAH Sayangnya engga, ketika saya kesana, saya butuh 2 hari untuk bisa mengobrol dengan Karisa, karena Karisa kan sudah pisah dengan saya sejak umurnya masih 7 tahun. Jadi kami tentu saja punya awkward moment Ohh

LESTARI

ALIANSYAH Mungkin saya akan mengunjunginya tahun ini, atau saat Karisa sudah memilih universitas pilihannya Lestari hanya mengangguk disebelahnya. EXT. TOKO ATK - NIGHT Lestari berkeliling diantara rak-rak yang memilki berbagai barang ATK, dibelakangnya Aliansyah mengikuti.


42. LESTARI Saya mikirin ide dari kamu yang waktu itu, kenapa engga coba ajak anak-anak main mainan jaman dulu ALIANSYAH Oh ya? Mau main apa? LESTARI Dari yang termudah untuk anak 5 tahun, kayaknya loncat tali sama gala santang. Gimana? ALIANSYAH Ide bagus, jadi kita nyari karet gelang sama kapur? LESTARI (mengangguk) Saya juga butuh pulpen baru Mereka berjalan mengitari banyak barang, Aliansyah dibelakangnya seperti sibuk memainkan handphonenya hingga tertinggal jauh. Ada apa?

LESTARI (CONT'D)

ALIANSYAH Hmm, ini ada sedikit masalah LESTARI Kalau kamu harus balik kerja, kerja aja, saya bisa pulang sendiri, abis ambil beberapa barang ALIANSYAH Saya masih nunggu konfirmasi yang lain sih, saya tunggu sama kamu aja LESTARI Eh udah beresin aja dulu kerjaannya ALIANSYAH Tapi ini udah malem LESTARI Ya gapapa, saya naik taksi nanti ALIANSYAH Janji ya pake taksi LESTARI Iya, udah sana


43. Aliansyah mengangguk dan meninggalkan Lestari yang masih ingin berkeliling mencari ATK. INT. DALAM MOBIL - NIGHT Setelah berjalan meninggalkan Toko ATK, handphone Aliansyah tidak berhenti berdering, ada hal urgensi yang harus segera diselesaikan di kantor. Headline disebuah TV LED bertuliskan: Aktor dan Penyanyi Gianyra Menyebabkan Kecelakaan Lalu Lintas Dibawah Pengaruh Narkotika, 2 Orang Tewas Tertabrak.

INT. RUANG GURU TK KASIH IBU - DAY Keesokan harinya saat sedang waktu istirahat, guru lain sibuk mengobrol sesuatu sambil menonton TV. LESTARI Gianyra tuh siapa? GURU 3 Itu yang main film 'Rindu' lagi terkenal-terkenalnya loh, Bu GURU 1 Padahal saya suka lagunya yang 'Menantimu', ganteng pula orangnya, kok bisa ya pake narkoba GURU 3 Ih saya juga suka, Bu, lagu itu. Lagi hits di toktok LESTARI Emang terkenal banget ya, Bu? GURU 1 Bangetttt, Bu Tari, ibaratnya lagi dipuncak-puncaknya, eh malah kasus gini GURU 2 Itu pasal berlapis pasti, narkoba iya, pembunuhan iya, kecelakaan lalu lintas iya. Haduh Ohh gitu

LESTARI


44. Lestari membuka handphonenya dan melihat tidak ada pesan apapun dari Aliansyah, padahal biasanya sapaan pagi tidak pernah absen dilakukannya. INT. RUMAH LESTARI - DAY Sudah seminggu Aliansyah tidak kunjung menghubunginya atau membalas pesannya, sejak terakhir bertemu di Toko ATK, Aliansyah menghilang. Jujur itu membuat Lestari sedih. Lestari menyalakan televisi dan berita infotainment masih membahas artis dan penyanyi Gianyra. Karena bosan dan hari ini adalah akhir pekan, Lestari memutuskan menghubungi Heny dan menceritakan dari awal bertemu Aliansyah. LESTARI Terus pas anter gue pulang, tibatiba dia bilang kalau udah bercerai sama istrinya, padahal dihari yang sama gue mikir apa gue selingkuh sama suami orang ya HENY (V.O.) Ajaib banget hahahaha, Ali emang udah gue wanti-wanti pas minta alamat TK, eh beneran ternyata LESTARI Terus sekarang udah seminggu engga ngehubungin... HENY (V.O.) Yaiyalah, lo pasti engga baca berita, itu artis terkenal siapa namanya Gia Gia... LESTARI Gianyra? Tau gue HENY (V.O.) Itu artis di perusahaannya Ali, dodol. Yaiyalah pasti sibuk abis, fatal itu fatal kasusnya LESTARI HAH serius? Emang sih terakhir ketemu dia izin balik kerja


45. HENY (V.O.) Aduhh, Tari, Ali tuh kan CEO nya, pasti doi yang paling ribut ngurusin artisnya, belum lagi urusan sama holder, sama media, sama kontrak brand ina inu LESTARI Ohh... gue ga tau HENY (V.O.) Lo ngobrolin apa aja sih sama Ali selama ini? LESTARI Gue baru ketemu sama Ali baru sebulan ya, dikira kita anak muda kali ah bisa ketemuan setiap hari HENY (V.O.) Terus udah ngomongin yang serius? LESTARI Maksud lo ngomongin perang dunia ketiga? HENY (V.O.) Basi ah obrolan mantan ketua osis dan wakilnya mah Hahahaha

LESTARI

INT. RUMAH LESTARI - NIGHT Lestari sudah bersiap untuk tidur, tapi bunyi notifikasi membuatnya kembali segar, itu notifikasi dari Aliansyah. Aliansy4h: Sudah tidur? Saya di minimarket dekat rumahmu, Boleh bertemu sebentar?

Belum, ada apa?

Lestari memikirkan pembicaraannya dengan Heny kemarin malam, dan memutuskan untuk menunda waktu tidurnya dan memakai jaket untuk menghampiri Aliansyah. INT. DALAM MOBIL - NIGHT Lestari membuka pintu mobil dan melihat wajah kusut Aliansyah juga tumpukan kertas di jok belakang.


46.

Hei

LESTARI

ALIANSYAH Ah, terimakasih sudah mau menghampiri saya LESTARI Keadaan mobil dan pemiliknya lagi engga baik-baik aja ya? ALIANSYAH (menghela nafas) Keliatan ya LESTARI Yap, so, how are you? ALIANSYAH Kacau balau LESTARI Aku tau soal Gianyra dan ternyata itu artis di perusahaanmu, pasti ribut banget ya kerjaan disana ALIANSYAH Satu label rekaman semuanya sibuk, lembur bahkan nginep di kantor. Ada artis lain yang harus halt the activities, perbaharuan kontrak, meeting, huuuff, saya bahkan belum pulang ke rumah. LESTARI (mengelus pundak Aliansyah tiga kali) Kamu lebih baik istirahat di rumah, kamu perlu tidur yang proper, bersihin diri. Makan, makan malem udah? ALIANSYAH Tapi saya pengen ketemu kamu dulu LESTARI Sekarang kan udah, pulang yah? ALIANSYAH 10 menit aja LESTARI 10 menit tuh bisa dipake perjalanan pulang, Aliansyah.


47. ALIANSYAH Maafkan saya tidak sempat membalas pesanmu LESTARI It's okay, saya mengerti ALIANSYAH Ketika keadaan sudah lebih baik, saya akanLESTARI Iya, Ali, iya, saya tunggu ALIANSYAH 5 menit deh 5 menit Lestari hanya tersenyum terkekeh, tawar menawar waktu berhasil dan Lestari diam di samping Aliansyah untuk 5 menit kedepan. ALIANSYAH (CONT'D) Kamu ngapain aja seminggu ini? LESTARI Aku berhasil masukin agenda main loncat tali dan sonlah ke salah satu jam pelajaran, jadi mulai minggu depan murid TK 0 Besar, akan main mainan ini seminggu 2x. (memandang Aliansyah) Aku akan jadi penanggungjawab, jadi harus make sure akan aman dan menyenangkan, aku juga diminta untuk menyusun permainan tradisional lain yang cocok untuk anak 5 sampai 6 tahun. ALIANSYAH (tersenyum) Great job LESTARI You too, you did a great job too. Pertemuan singkat malam itu, tidak dipungkiri membuat keduanya merasakan perasaan seperti adanya kupu-kupu diperut mereka, senang, nyaman, terasa hangat, dan membuat hati damai.


48. EXT. CAFE BUENOS ADIOS - DAY Seperti sarannya Heny kemarin, hari ini Lestari memutuskan untuk 'menghampiri' Aliansyah duluan ke kantornya. Walau tidak benar-benar ke kantornya, melainkan ke cafe di dekat kantornya tersebut. Alians4h: Maaf, saya kesana 10 menit lagi ya

Take your time

Lestari duduk di dekat jendela dan sudah memesan cafe latte sambil menunggu Aliansyah, cafe ini cukup sepi untuk ukuran cafe anak muda yang aesthetic. Sampai Lestari sedikit merasa minder karena merasa ini bukan tempatnya. Lestari cukup menikmati suasana cafe dan alunan lagu-lagu yang 'anak muda' banget. Pintu cafe terbuka dan sosok wanita muda datang dengan wajah ceria, wanita muda itu mengenakan kaos tangan panjang dengan sablon nama label rekaman dan jeans dengan rambut yang terikat rapih. BARISTA CAFE (menyapa dengan ramah) Ratu, pesenan siapa nih? RATU Untuk Pak Farhan and the genk, americano 4 sama long black 4. Pake kartu kredit kantor BARISTA CAFE Siap, gak mau pesen buat Ratu? RATU Engga ah, kenyang Lestari memerhatikan wanita muda itu, wajahnya terlihat familiar. Karena menyadari seseorang memandanginya, wanita muda itu berbalik melihat Lestari, mata keduanya saling menatap dan Lestari begitu kaget ternyata yang dilihatnya adalah Ratu, mantan calon anak angkatnya. RATU (CONT'D) Bu Tari ya? Lestari memalingkan wajahnya malu, kenyataan bahwa Ratu masih mengingatnya adalah kenyataan yang pedih. RATU (CONT'D) Bu Lestari kan? Tambatan Hati, kan? Lestari masih tidak memalingkan wajahnya


49. RATU (CONT'D) Bu, saya Ratu, anak dari Tambatan Hati Ratu yang tetap menghampirinya membuat Lestari mau tidak mau harus membalas tatapannya. Ratu duduk berhadapan dengan Lestari. Ratu

LESTARI (tersenyum awkward)

RATU Bu Tari, udah lama engga ketemu, apa kabar? LESTARI Ratu, kamu sehat-sehat kan selama ini? RATU Ratu sehat, Bu, Ibu gimana? LESTARI Ibu juga sehat, Ratu kok masih mengenali Ibu? RATU (tersenyum) Ratu inget sama kebaikan Ibu, sama kasih sayang Ibu juga. Pak Tommy, apa kabar, Bu? LESTARI Pak Tommy sudah berpulang tiga tahun yang lalu, Tu. Maafkan Bapak ya untuk segala kesalahannya RATU Innalillahi, maaf Ratu baru tau, Bu. LESTARI Enggak apa-apa, Ratu, sebulan yang lalu Ibu ke Tambatan Hati, dengar dari Ketua Panti katanya Ratu mau jadi penyanyi, ya? RATU Iya, Bu, Ratu di rekrut jadi penyanyi, kebetulan juga orangtua angkat Ratu mendukung. Kenyataan pahit kedua yang diterima Lestari sore itu.


50. LESTARI Ibu belum pernah dengar suara nyanyian Ratu RATU Ratu les vokal, Bu. Kebetulan pas acara reuni akbar Tambatan Hati, Ratu nyanyi disana, eh ada label rekaman yang nawarin pelatihan lagi Pintu cafe terbuka, sosok Aliansyah terlihat mencari Lestari. ALIANSYAH Ratu, Lestari RATU (sontak berdiri) Oh? Pak Ali? Pak Ali kenal sama Bu Tari? ALIANSYAH Justru, saya yang harus nanya ke Ratu. Ratu kenal sama Bu Tari? LESTARI (tersenyum malu) Setelah kebetulan yang aneh itu terjadi, Lestari duduk berdua dengan Aliansyah dan Ratu sudah pergi mengantarkan pesanan kopi. Lestari hanya terdiam sejak tadi. ALIANSYAH Saya jujur terkejut pas liat kamu sama Ratu (tersenyum ceria) LESTARI Ratu adalah mantan calon anak angkat saya (terdengar murung) ALIANSYAH Oh ya? Dari Tambatan Hati? LESTARI (mengangguk) Saya dan suami sudah hampir sampai tahap pengasuhan sementara, semuanya lancar sampai ketika keluarga suami saya menentang pilihan kami. Dan mengancam mengusir kami dari rumah keluarga. (melihat Aliansyah) (MORE)


51. LESTARI (CONT'D) Ratu saat itu umurnya masih 3 tahun, Li, sudah sangat senang akan memiliki orangtua. Ratu bahkan berusaha tidak lagi mengompol saat bersiap-siap diadopsi, dia... sangat pintar sejak dulu Aliansyah merubah posisi duduknya ke sebelah Lestari, mengelus tangannya yang disimpan dipahanya. LESTARI (CONT'D) Saat itu wajah Ratu sangat sedih, ia kecewa walau tidak menangis. Saya... Saya lebih berharap Ratu melupakan saya daripada harus mengingat saya selama ini (Lestari menutup bibirnya dengan telapak tangannya) ALIANSYAH Kamu pasti orangtua yang baik, makanya Ratu masih ingat dan mengenali kamu. LESTARI Saya memang tidak layak jadi orangtua ALIANSYAH Hush, tidak ada yang bisa menilai layak tidak layaknya orangtua. Kita dahulu, baru pertama kali jadi orangtua, jadi perasaan seperti itu pasti muncul. LESTARI Ali, apa Ratu selama ini bahagia? (tatapan penuh harapan) ALIANSYAH (mengangguk) Iya, saya yakin. Saya kenal Ratu sudah lama, saya melihat kebahagiaan dimatanya ketika kita bertemu LESTARI Itu sudah cukup. ALIANSYAH Ratu suaranya bagus banget, loh, saya yang rekrut sendiri. Ketika pertama denger Ratu nyanyi, saya yakin masa depannya cerah.


52. Aliansyah memerhatikan Lestari disebelahnya, tatapan murungnya belum berangsur hilang. ALIANSYAH (CONT'D) Kalau tidak 15 tahun yang lalu, kamu tetap bisa jadi orangtua Ratu untuk saat ini. Ratu pasti senang, punya orangtua yang mengingatnya. Lestari melihat ke arah Aliansyah yang menenangkan itu. Aliansyah masih tersenyum lalu tiba-tiba mengeluarkan handphonenya untuk mengalihkan rasa murung Lestari. ALIANSYAH (CONT'D) Eh kamu pernah nyoba test ala ala anak muda enggak? Kaya MBTI sama Love Language? Apaan tuh?

LESTARI

ALIANSYAH Ini saya bukain ya webnya, jadi sekarang katanya tiap orang harus tau MBTI dia apa dan Love Language nya apa Tujuannya?

LESTARI

ALIANSYAH Ya buat liat aja hasil testnya sama kaya yang dirasain enggak? Umm... nih, test MBTI dulu ya, jawab pertanyaan ini (memperlihatkan handphonenya) Sehari-hari hidup sama anak muda jadi ikut kecipratan tren kaya gini LESTARI Lumayan banyak ya pertanyaannya (scrolling handphone Ali) Kalau kamu, apa tuh M...MT? ALIANSYAH MBTI saya ENFJ LESTARI Gimana tuh katanya kalau E-N-T apa?


53. ALIANSYAH ENFJ, yang saya rasain sih ENFJ itu extrovert, berempati tinggi?, natural leader, dan penuh kasih sayang LESTARI Hah, i see (nada bercanda) ALIANSYAH Kata hasilnya saya kaya gitu, beneran LESTARI Satu lagi apa tuh, love love? ALIANSYAH Love language? Quality time LESTARI Aduh enggak ada satupun yang saya ngerti (masih scrolling handphone) Banyak juga ya pertanyaannya ALIANSYAH Saya tungguuin, saya penasaran banget Lestari mengangguk dan melanjutkan membaca pertanyaanpertanyaan di handphone Aliansyah. INT. XXI LOUNGE THE PREMIERE - NIGHT Lestari dan Aliansyah janjian bertemu untuk nonton bioskop di salah satu mall, keduanya datang terpisah karena Lestari harus menghadiri seminar. Aliansyah sudah memegang dua tiket untuk studio The Premier, dan menunggu Lestari di lounge. Saat itu keadaan bisokop lumayan ramai tapi tidak dengan The Premier yang sepi dan ekslusif, Aliansyah pun tampak familiar dengan fasilitas ini. Tidak lama sejak menunggu, Lestari menelpon Aliansyah. Halo, Tari

ALIANSYAH

LESTARI (V.O.) Saya sudah sampai, dimana ya? Rame banget


54. ALIANSYAH Masuk ke area The Premier LESTARI (V.O.) (terdengar berisik orang) Halo? Ga kedengeran, saya di dekat satpam pintu masuk ALIANSYAH Ke The Premier LESTARI (V.O.) (masih suara berisik) Li? Ngomong dong, samperin saya ya di satpam pintu masuk ALIANSYAH Iya iya, saya kesana Aliansyah mau tidak mau bangkit dari duduknya dan keluar dari area lounge untuk menghampiri Lestari, melewati ramainya orang berkumpul ditengah lobby bioskop. Aliansyah sedikit berdesak-desakan karena berjalan melawan arus. Hei

ALIANSYAH (CONT'D) (melambaikan tangan)

LESTARI Maaf banget, ya, saya baru selesai seminar. Ini lagi rame ya (wajah merasa bersalah) ALIANSYAH No, its okay kok, soalnya saya sudah pesanLESTARI Tiket saya yang bayarin ya? Yuk yuk (berjalan duluan ke counter tiket) ALIANSYAH Tari... Lestari (tertinggal dibelakang) LESTARI (sudah di depan counter tiket) Mba, saya mau tiket film *******


55.

Tari

ALIANSYAH (mencoba menghentikan Lestari yang bertransaksi di counter)

LESTARI (menerima lembaran tiket dari petugas counter) Oke, makasih Mba Lestari melihat kearah Aliansyah yang terlihat gugup, tangan Aliansyah terus mengepal ditaruh dibibirnya. Ada apa?

LESTARI (CONT'D)

ALIANSYAH Emm... nothing (memasukan tiket The Premier ke kantung saku) LESTARI Hari ini banyak yang nonton ya, udah lama engga liat keramean kaya gini ALIANSYAH (mengangguk) Di hadapan mereka lewat sepasang kekasih dengan seragam sekolah ditutupi jaket. ALIANSYAH (CONT'D) Dulu kita kaya gitu juga gak sih? Pulang les (terkekeh) LESTARI Dulu namanya masih Studio 21. Nonton apa sih lupa deh? ALIANSYAH Toy Story seingetku LESTARI Ah Toy Story 1 ya? Yang kita larilari dari lantai 1 karena telat (excited) ALIANSYAH Iya, untung jaman dulu emang sering telat, jadi engga ketinggalan


56. LESTARI (tersenyum lebar) Gara-gara kamu lama nyelesain tugas lesnya, kan? ALIANSYAH Eh enggak, ya, telat karena bis kotanya mogok LESTARI Itu juga, tapi kalau kamu bisa jawab tugas pas les, pasti bisa pulang cepet ALIANSYAH Lagian anaknya engga minat pinter matematika, dipaksa les LESTARI Ih pikirannya sama banget kaya umur 17 tahun ALIANSYAH Kamu juga ngomelnya masih sama kaya pas SMA Keduanya tertawa renyah saling menimpali candaan. LESTARI Beli popcorn, yuk? ALIANSYAH Yuk... Dulu mana mampu beli tiket nonton sekaligus popcorn hahaha Aliansyah 'membuang' tiket The Premier yang dibelinya di counter tiket, dan memilih merasakan kursi reguler. INT. STUDIO REGULER - NIGHT Setelah menduduki kursi mereka, Aliansyah memegang popcorn dan minumannya membuat Lestari melihat kearahnya. LESTARI Kenapa dipegang terus? (berbisik) ALIANSYAH Emang ditaro dimana?


57. LESTARI Disini (menunjuk lobang tempat minum) Kaya enggak pernah nonton bioskop aja (tertawa mengejek) ALIANSYAH Abis nonton, makan yuk? LESTARI Oke. Makan apa yah? ALIANSYAH Lagi pengen makan pasta, gak? Boleh

LESTARI

ALIANSYAH Saya yang bayar ya LESTARI Split bagi dua ya ALIANSYAH (menggeleng) Split bill

LESTARI

ALIANSYAH (telunjuk dibibir) Sstt sstt udah mau mulai Lampu studio mati dan layar menjadi satu-satu pencahayaan bagi keduanya, Aliansyah melirik Lestari yang mengunyah popcorn dan itu saja sudah membuat Aliansyah tersenyum. Duduk di kursi reguler terasa lebih baik, karena jarak keduanya sangat dekat. Aliansyah beberapa kali selama film diputar mencuri kesempatan untuk melirik Lestari yang dengan serius menonton. Setelah turun dari bus kota, keduanya berlarian sambil berpengangan tangan karena harus menyebrang ke mall yang dituju. Lestari yang memimpin di depan dan Aliansyah kesulitan mengikuti tempo lari Lestari yang super kilat, tangan keduanya berpegangan seolah sudah terlem sangat erat. Bahkan saat naik eskalator, Lestari masih memegang tangannya dengan erat, Aliansyah yang berada dibelakangnya terengah-engah lalu tersenyum, Aliansyah mengelus punggung tangan Lestari dengan ibu jarinya. Yang punya tangan pun berbalik dan tersenyum juga.


58. Keduanya masih berlari menuju bioskop yang berada dipojok mall, dengan tangan yang tetap berpegangan erat. "Periksa tas periksa tas huh...huh" Lestari berhenti di depan pintu masuk dengan masih terengah-engah, keduanya membuka tas sekolahnya dan menunjukan pada staff yang bertugas "Udah mulai ya, Pak hah...hah" "Udah, Dek, ke kanan sana ya" Kini Aliansyah yang memimpin mereka menuju studio, saat pintu studio terbuka, ruangan sudah gelap dan banyak orang yang sudah duduk. Mereka duduk dikursi yang sudah dipesan sebelumnya, masih terengahengah. Aliansyah mengeluarkan botol minum dari tasnya dan memberikan ke Lestari, lalu mengambil selembar tisu untuk mengelap keringet yang ada di dahi Lestari. "Udah mulai udah mulai" bisik Lestari fokus ke layar, Aliansyah meminum air dari botol yang sama dan fokus pada layar juga. Di menuju akhir film, Aliansyah melirik Lestari yang tampak menahan tangis karena filmnya, segera dikeluarkannya tisu dan memberikannya pada Lestari. Tanpa disadarinya, yang ditonton Aliansyah bukanlah lagi filmnya tapi Lestari yang sedang menangisi film, moment itu membuatnya bahagia dan bersyukur.

Terdengar suara isakan tangis dari samping, Aliansyah melirik ke Lestari yang sudah menahan air mata. De javu. Pikir Aliansyah. Kali inipun, Aliansyah memberikan tisu yang dibawanya pada Lestari, dan mulai melihat ke arah sampingnya. LESTARI (berbisik dengan suara parau) Jangan diliatin

Iya

ALIANSYAH (tersenyum)

Selesai film dan lampu menyala, Lestari masih terbawa suasana film yang sedih, jadi masih sibuk mengelap ujung matanya yang basah. ALIANSYAH (CONT'D) Mau tisu lagi? LESTARI (mengangguk) ALIANSYAH (menyerahkan lembaran tisu) Aliansyah menunggu disamping Lestari dengan sabar, sampai Lestari benar-benar berdiri. Yuk

LESTARI


59. Aliansyah bangkit mengikuti dibelakang Lestari. INT. MALL - NIGHT Keduanya berjalan beriringan menuju restaurant yang dituju. ALIANSYAH Bagus ya filmnya LESTARI Bagus banget, dari tengah film sampai akhir sedih, pas Mario nginget-nginget Angle huhuhu ALIANSYAH Kalau kamu di posisi Mario, bakal gimana? LESTARI Gak akan kuat (menyeka ujung matanya lagi) Udah ah jangan ngomongin itu, bisa bisa nangis lagi ALIANSYAH (tersenyum) Gemes banget INT. RESTAURAN BAE BY SOCIEATY - NIGHT Keduanya duduk berhadapan dan sedang membaca menu, Lestari melihat berkali-kali menu tersebut karena harga yang tercantum sangat mahal untuknya. ALIANSYAH Kamu kan udah bayar tiket, dinners on me ya LESTARI Split aja, Li ALIANSYAH Please... Atau saya deh yang pilihin menunya ya? LESTARI Next dinner saya ya, no doubt. ALIANSYAH I'd love it


60. Aliansyah siap untuk memesan dan memanggil waiters. ALIANSYAH (CONT'D) Saya mau Truffle Carbonara sama Scallop Cold Pasta satu... Dessertnya apa ya WAITERS Kalau boleh saya rekomendasikan, deep fried apple pie, Pak, Bu ALIANSYAH Hmm boleh itu aja WAITERS Untuk Ibunya? LESTARI Samain aja, Mba Setelah waiters pergi, mereka kembali duduk berhadapan, ditemani dengan lilin yang dinyalakan diantara mereka, musik pengiring lembut dan cahaya lampu yang hangat. LESTARI (CONT'D) Eh saya semingguan ini dengerin lagu Kunto Aji, suka banget, enak ternyata ALIANSYAH Oh ya? Lagu apa, tuh? LESTARI Rehat, Pilu Membiru, Topik Semalam ALIANSYAH Album Mantra Mantra ya LESTARI IYA bener, satu album enak semua ALIANSYAH Besok saya bawain album ber-ttd nya ya? Banyak dikantor, atau mau ketemu orangnya, biasanya ada di studio LESTARI (tangan gerakan menolak) Engga usah, jangan, gamau saya kalau ketemu sama orangnya ALIANSYAH Loh kenapa?


61.

Malu

LESTARI (menggeleng-geleng)

Kenapa?

ALIANSYAH

LESTARI Saya selalu nangis kalau dengerin lagu Rehat ALIANSYAH Kamu lagi ada masalah? LESTARI Engga engga, bukan gitu, hormonal perempuan, tau kan... sensitif sama hal-hal kecil hehe ALIANSYAH Oww... (mengangguk-angguk) Jadi gampang tersentuh gitu ya? LESTARI Iya, ini kaya saat saat saya puasin nangis, semingguan kira-kira hormonalnya, abis itu kering lagi air matanya ALIANSYAH Kenapa, tuh? LESTARI I don't know, kalau tentang diri sendiri saya engga bisa nangis. (mengigit bibirnya) Aneh banget, kan ALIANSYAH Wajar, kok... Tapi setelah hari ini, kalau kamu lagi masa hormonal dan pengen nangisnya ditemenin, kabarin saya ya. (menyerahkan selembar tisu) Atau kalaupun engga masa hormonal dan lagi sedih, kesepian, marah, galau, bingung, hmm apa lagi ya, gloomy, atau apapun itu. Hubungi saya


62. LESTARI Kamu buka jasa konseling apa gimana (terkekeh) ALIANSYAH Oh saya bisnis-in juga boleh, deh LESTARI Tapi client nya saya aja ya Keduanya tertawa. INT. RUMAH LESTARI - DAY Hari ini adalah akhir minggu, Lestari sedang bebersih rumahnya dan mengelap vas bunga indoornya, sementara kucing peliharaannya tertidur di dekat pintu masuk. Saat sedang asik bebersih, telepon berbunyi dengan nama tampak pada layar: HENY. Halo?

LESTARI

HENY (V.O.) Tari, gue di Jakarta, mau ketemu lo ya, jangan kemana-mana! LESTARI Kok dadakan, engga ngabarin dulu? HENY (V.O.) Besok ada acara gak? LESTARI Engga sih, tapi gue lagi beberes rumah HENY (V.O.) Nah, kebetulan, kita spa, yuk? LESTARI Hah? Kebetulan apa, yang bener Nay, kemana sih? HENY (V.O.) Nanti gue jelasin pas dirumah lo, sejam lagi gue kesana ya. See you! LESTARI Heh Nay, Nay (tut...tut...tut)


63. Letari terdiam setelah menerima telepon tadi, kegiatannya terhenti dan bingung apakah ajakannya Heny ini bercanda apa tidak. Benar saja, sejam kemudian, Heny benar-benar menjemputnya ke rumah. INT. DALAM MOBIL - DAY Lestari dan Heny telah duduk dibangku belakang. HENY Jadi tuh, anak gue yang paling besar ngasih hadiah spa and massage buat emak bapaknya, eh bapaknya tetiba gak bisa, sekarang aja masih di Lampung. Gue sebel dong, masa dibatalin, gue berangkat sendiri deh ke Jakarta LESTARI Terus gue penghibur lo? HENY Yes, gak boleh nolak, kangen banget tauk! (cemberut) Eh eh gimana sama Ali? cerita doong LESTARI Cerita gimana sih, kita baik-baik aja, kalau sempet aja ketemunya HENY Waktu itu yang gue saranin buat samperin duluan, gimana? Seneng banget pasti si Ali LESTARI Gara-gara ikutin saran lo, gue ketemu mantan calon anak angkat HENY HAH? Yang waktu itu lo pernah ceritain uang sumbangan kita LESTARI Iya, anaknya udah gede sekarang, udah mau jadi penyanyi di label Ali HENY Wahhh kebetulan tak terduga, wah spechless gue


64. INT. ZEN FAMILY SPA - DAY Saat sampai ke pintu masuk, keduanya langsung disambut staff yang memeriksa reservasi Heny. STAFF SPA Baik, Ibu Heny, saya konfirmasi reservasi atas nama Ibu Heny untuk body treatment The Royal Touch dan Foot Reflexy Therapy, untuk dua orang. Iya, Mba.

HENY

STAFF SPA Mari ikuti saya Lestari mengekor dibelakang Heny yang tampak familiar dengan tempat spa yang mewah ini. LESTARI Gue belom pernah spa spa kaya gini (berbisik) HENY Gue jugaa, di Lampung mana ada yang semewah ini, Tar. Emang dasar kampungan kita ya LESTARI Gak usah sok-sok-an merendah, gue yang rendahan beneran tersinggung HENY (memukul pundak Lestari) Hahahaha lucu banget lo Lalu keduanya masuk ke dalam ruangan berisi massage bed yang nyaman dan interior hangat, keduanya membuka mulut karena takjub dengan kemewahannya. STAFF SPA Selagi kami mempersiapkan jamuan, silakan mengganti pakaian ke kimono yang sudah disediakan ya, Bu. 15 menit lagi sesi akan dimulai Siap, Mba

HENY

Setelah staff nya keluar, Heny dan Lestari sama-sama bergembira untuk mengganti pakaiannya dengan kimono dan mengikat rambut untuk menggunakan hair cap.


65. HENY (CONT'D) Eh sini sini, kita selfie dulu dong (mengeluarkan handphone) Fotoin gue dong disini Keduanya asik saling mengabadikan foto di dalam ruangan yang pencahayaannya hangat dan indah ini, Lestari pun tidak ragu bergaya dengan heboh mengikuti sahabatnya. LESTARI Sambil pura-pura minum (mengangkat cangkir berisi jamu) HENY 1...2...3 good, sekali lagi, yang genit gayanya LESTARI (bergaya dengan heboh) HENY Cakepp!! Aduh muka lo bagus banget buat difoto (masih sambil memotret) Dari belakang fotonya, lo pura-pura nengok Lestari menuruti arahan gaya yang Heny suruh, walau akhirnya tidak benar-benar menghasilkan foto yang bagus karena kebanyakan ketawa dan bercanda. Setelah 90 menit melakukan massage seluruh badan, kini keduanya dipijit bagian kaki. Keduanya duduk dengan nyaman bersampingan. HENY (CONT'D) Eh lo mau liat mantan istrinya Ali, gak? LESTARI Emang kenapa? HENY Selebgram gitu loh, sering posting foto lagi liburan, di depan mobil sport, outfitnya branded Hmm

LESTARI

HENY Nih nih liat, di bawah-bawah juga ada foto sama Ali sama anaknya (MORE)


66. HENY (CONT'D) (menyerahkan handphonenya) Lebih muda dari kita 4 tahunan. Lestari melihat-lihat foto instagram perempuan bernama Agnes, yang tampak bergaya trendy seperti anak muda. Agnes terlihat seperti model diumurnya yang sudah kepala 4, apalagi sudah pernah melahirkan juga. LESTARI Cantik banget ya HENY Dulunya model gitu, nikah sama Ali juga di Smesco, mewah banget gak tuh LESTARI Hmm, ke Amerika ngapain sih? HENY Entahlah, gue cuman tau pas mereka pisah, mantan istrinya pindah ke Amrik sama anaknya LESTARI Lo tau alesan mereka cerai? HENY Nggak, lo tanya aja ke Ali LESTARI (menyerahkan handphone Heny) Gak enak, gue gak sedeket itu buat cerita hubungan pribadi HENY Gak sedeket itu? Terus intens ketemuan, dinner bareng, nge-date itu apaan? Study tour? (mengomel) Kalau kata anak mudanya, kalian tuh udah HTS-an, alias hubungan tanpa status LESTARI Ya kita emang cuman saling ngisi waktu luang aja, sih. Aah... (meringis karena foot massage) HENY Lo gak berharap ditembak Ali kaya pas SMA kan? (MORE)


67. HENY (CONT'D) Di lapangan basket, Ali bawa bunga yang ngambil dari halaman sekolah? LESTARI (tertawa) Abis itu dimarahin tukang kebun sekolah Hahaha

HENY

LESTARI Eh tapi waktu itu, bukan pertama kali Ali nembak gue loh, Ali pernah bilang suka sama gue pas kita mau berangkat les mtk HENY Oh ya? Kok yang itu lo gak cerita? LESTARI Abisnya jayus banget, nembak kok dibawah pohon mangga, mana hujan. HENY Jayus, bahasa kolot banget (tertawa) Setelah menyelesaikan semua sesi yang memakan waktu hampir tiga jam, keduanya sudah kembali berganti pakaian dan sedang menunggu pembayaran. Lestari mengecek handphonenya yang sedari tadi di tas, rupanya ada pesan dari Aliansyah. Aliansy4h: Tari, hari ini ada acara? Oh, lagi bareng Heny ya? Saya liat postingan Heny di instagram, have fun Kabarin saya jika sudah selesai ya

Lestari membalas pesan dari Aliansyah. HENY (CONT'D) Eh, suami gue mau jemput nih, kita dinner bareng, yuk? LESTARI Eh jangan ah, gue gak enak, udah ngambil jatah dia massage, sekarang ganggu dinner kalian HENY Ih gak papa kali. Aliansy4h:


68. Saya jemput, boleh? Saya tau lokasi spa kalian Gak usah, gak apa-apa, Li, saya bisa pulang sendiri Ada yang mau saya kasih ke kamu, Penting. Harus malem ini banget. Oh ya? Apa itu? Saya kasih sekalian jemput ya? See you soon

LESTARI Ali mau kesini katanya HENY Serius? Kita double date aja kalau gitu! Ya? (excited) LESTARI Ali gatau bisa dinner apa enggak, katanya ada yang mau dikasih HENY Asik yeaayy (memeluk Lestari) Lestari dan Heny menunggu di lobby Spa, sambil meminum teh dan mengobrol panjang lebar. Pintu Spa terbuka dan sosok Aliansyah datang dengan senyuman lebar, Lestari bangun dari duduknya. HENY (CONT'D) Heii, Ali (menghampiri Aliansyah dan memeluknya) ALIANSYAH Hei, Nay, dari kapan di Jakarta? HENY Baru tadi pagi, langsung gue culik Tarinya. Lestari mendekati keduanya LESTARI Gak sibuk apa kamu weekend gini? ALIANSYAH Saya free banget, malah kalau tau kalian Spa bareng, saya pengen ikut HENY Oh yaudah, dinner yuk, Li? Suami gue juga otw kesini.


69. ALIANSYAH Tari gimana? LESTARI Saya oke aja sih ALIANSYAH Kalau gitu, saya juga oke HENY YEAAYyy. So happy (menggandeng lengan Lestari) LESTARI Tadi mau ngasih apa? Kayanya penting banget ALIANSYAH Di mobil, tapi saya cuman bawa satu, takutnya Heny mau. (sedikit berbisik) LESTARI Hah apa sih emang? Tak lama kemudian, suami Heny datang dan mereka berempat berangkat ke tempat dinner dengan mobil masing-masing. INT. DALAM MOBIL - NIGHT ALIANSYAH Hmm Tar, coba tolong diambil barangnya di seat belakang Lestari berbalik melihat ke belakang dan melihat satu pot bunga primrose beraneka warna seperti kuning dengan bagian tengah oranye, biru dengan bagian tengah kuning, dan pink dengan bagian tengah putih. Huh? Buat kamu

LESTARI ALIANSYAH

LESTARI (Lestari meraih pot bunga yang berukuran medium) Primrose?


70. ALIANSYAH Iya, persis kaya yang dulu saya ambil di lapangan sekolah LESTARI Haha ya ampun, cantik banget. (memangku pot bunganya) Li, saya engga tau cara balasnya ke kamu gimana ALIANSYAH Jangan dong, saya cuman ngungkapin perasaan saya, jadi kamu engga ada kewajiban membalas. LESTARI Terima kasih banyak ya, Ali. Saya seneng banget (tersenyum lebar) ALIANSYAH Saya juga seneng liat kamu seneng LESTARI Oh iya arti bunga primrose apaan ya? ALIANSYAH Cari tau pas dirumah aja, please LESTARI Kenapa emang? ALIANSYAH Nanti aja cari taunya (fokus menyetir) Oh iya, ada satu lagi buat kamu, album Mantra Mantra Lestari mengambil satu lagi barang yang tergeletak di seat belakang, sebuah cd bertandatangan Kunto Aji. LESTARI Ali, serius? Ada tandatangannya pula! (tersenyum semakin lebar) ALIANSYAH Tapi inget ya, kalau mau nangisin lagu ini, ajak-ajak saya


71. LESTARI (membulak-balikan cd dan membaca setiap detail yang tertulis) Ini enggak ngambil dari inventory kantor kan? ALIANSYAH (mengangguk pelan) INT. LOBBY LABEL REKAMAN ALI - NIGHT Seorang staff sedang berdiri melihat wall display di lobby kantor, tangannya berkacak pinggang dan tampak bingung STAFF LABEL ALI Ini album Mas Kun kemana ya? (garuk-garuk kepala) Dilihatnya ada spot kosong pada wall display yang bertuliskan "Mantra Mantra by Kunto Aji". INT. KAYU KAYU RESTAURANT - NIGHT Lestari dan Heny berjalan di depan mengikuti waiters yang menunjukan meja mereka, dibelakang Aliansyah dan Rudy, suami Heny mengekor. Keduanya sudah kenal sejak beberapa tahun yang lalu, saat Heny membawa Rudy ke reuni akbar SMA. RUDY Gimana Li rasanya pas akhirnya ketemu sama Lestari? (sambil merokok) ALIANSYAH (tersenyum) Seneng luar biasa, rasanya enggak kebendung lagi RUDY Saya bisa ngerti sih kenapa kalian nyari-nyari Lestari ALIANSYAH (hanya tersenyum) Setelah mendapatkan tempat duduk dan memesan makanan, mereka berempat dengan seru mengobrol banyak hal, kebanyakan soal Heny yang mulutnya bocor.


72. RUDY Jadi pas nyalonin diri jadi ketos sama waketos udah jadian apa belum? Rudy bertanya ditengah obrolan mereka yang seru tentang masa SMA ketiganya. Belom kan? Udah

HENY ALIANSYAH

HENY WHAT? Masa sih? (menepuk punggung tangan Lestari) LESTARI Udah, Nay, tadinya gue mau sama Dopil kelas IPA 3, eh Ali mau katanya HENY Kurang aja ya lo, rapat ina inu sambil pacaran. (menyinyir) EH anggaran osis enggak ada yang dipake pacaran kan? ALIANSYAH Enggak, lah. RUDY Jatohnya itu sekolah kaya kerajaan dong, dipimpin sama pasangan. HENY Wah, gawat ini, kalau seangkatan tau... wah Yang diomongin hanya ketawa ketawa malu, mengingat aneh dan ajaibnya cinta monyet saat umur belasan tahun. Keempatnya menyelesaikan makan malam sampai restaurantnya mau tutup, saking serunya mengobrol. EXT. PARKIRAN RESTO - NIGHT Heny dan Lestari sedang berpelukan cukup lama. HENY (berbisik ditelinga Lestari) (MORE)


73. HENY (CONT'D) Inget ya, tanyain hubungan kalian ini apa, terus tanyain alesan Ali cerai sama istrinya LESTARI (menjawab dengan berbisik) Tadi gue dibawain bunga primrose satu pot HENY (masih berbisik) Oh my god! (menepuk-nepuk punggung Lestari dengan excited) Berisik

LESTARI

Lestari melepas pelukan Heny dan menyengir. LESTARI (CONT'D) Hati hati ya kalian pulangnya (dadah dadah) HENY Telpon gue sering-sering! RUDY Senang bertemu dengan kamu, Lestari. Nanti kalau kalian kumpulkumpul lagi, saya ajakin ya (mengulurkan tangan) LESTARI (berjabat tangan Rudy) Saya juga, Rudy, terima kasih untuk hari ini. Walau saya ambil jatah masssagenya HENY Salah dia sendiri itu mah (menepuk punggung Aliansyah) Sahabat gue tolong anter sampe depan rumah ya? Awas aja kalau lo minta turun di minimarket Astaga

LESTARI

ALIANSYAH Hati hati di jalan, Dy, sampai ketemu lagi nanti


74. Keempatnya berpisah malam itu. INT. DALAM MOBIL - NIGHT Mobil Aliansyah berjalan lebih dulu, Lestari duduk dengan melihat ke arah jendela menatap jalanan. LESTARI Setelah ketemu Heny dan kamu, saya jadi lebih sibuk (masih melihat ke jendela) ALIANSYAH Is it good thing or not? LESTARI (menghela nafas) I like it Karena kelelahan, selama perjalanan pulang Lestari tertidur. INT. DALAM MOBIL - NIGHT Mata Lestari terbuka saat dirinya tersadar mobil Aliansyah sudah berhenti di depan minimarket, tempat biasa dimana Aliansyah menurunkan Lestari. Aliansyah disampingnya terjaga sambil memainkan handphone. LESTARI Kok saya enggak dibangunin? (dengan suara parau) ALIANSYAH Baru sampenya, kok. (menaruh handphonenya) LESTARI Saya ngorok, ya? ALIANSYAH Cuman ngigau Serius?

LESTARI

ALIANSYAH Enggak kok. Saya mau anter sampai depan rumah tapi enggak tau yang mana, melaksanakan amanah dari Heny.


75. LESTARI Eh gak usah, saya turun disini aja ALIANSYAH Ini udah malem banget, loh, kamu juga harus bawa pot bunga. Terus nanti saya bilang apa ke Heny? LESTARI Nanti susah muter balik di dalam gang nya ALIANSYAH Hmm... kalau gitu, saya anter jalan kaki, gimana? Lestari hanya tersenyum, tidak bisa menolak ajakan yang satu ini. EXT. GANG KECIL - NIGHT Aliansyah membawakan pot bunga untuk Lestari, dan berjalan disampingnya. Keduanya berjalan tanpa bicara, hanya menikmati suara bising jalanan yang masih ramai dan suara jangkrik yang aktif. LESTARI Walau kamu bilang, saya enggak wajib membalas semua perhatian kamu, saya merasa enggak enak dan malu sama kamu, Li ALIANSYAH Kalau itu bikin kamu enggak nyaman, saya bisa cari cara lain. LESTARI Semua cara hanya akan bikin saya terbebani, Li. Aliansyah berhenti berjalan dan melihat ke arah Lestari dengan tatapan khawatir. LESTARI (CONT'D) (berbalik melihat Aliansyah yang dibelakangnya) Karena saya enggak tau, kita ini apa?


76. Kata-kata itu akhirnya keluar dari mulut Lestari, perasaan tidak menentu yang dirasakannya, posisinya yang selalu ada di iya dan tidak, lanjut atau tidak, sementara atau selamanya, pantas atau tidak. Aliansyah menelan ludahnya. Matanya bergetar mendengar pertanyaan itu, perasaannya yang menggebu-gebu, otaknya yang bekerjakeras menyusun kata dan ketakutan yang besar bercampur aduk. ALIANSYAH Saya tidak pernah bisa melupakan kamu, Lestari. Seperti bunga Primrose yang selalu mekar pertama di musim semi, yang katanya simbol dari young love and renewal. (mendekat pada Lestari) Saya ingin kamu seperti bunga Primrose yang mekar pertamakali saat sudah waktunya, merasakan cinta anak muda dan memperbarui kenangan masa remaja kita. Keheningan diantara keduanya terpecahkan dengan suara kucing berantem entah darimana, konsentrasi Aliansyah terbuncarkan dan kini ia gelagapan. ALIANSYAH (CONT'D) Umm... Lestari, saya selalu siap untuk mengikuti arah hubungan kita sesuai dengan keinginan kamu. (menggaruk ujung kemejanya) A..asal tolong jangan pergi, saya enggak bisa kehilangan kamu lagi LESTARI (mendekat ke arah Aliansyah dan mengambil alih pot bunga) Kalau gitu, kamu yang jaga bunga primrose ini, pastikan ia tetap mekar (menyerahkan kembali pada tangan Aliansyah) ALIANSYAH (mengangguk) Baik, saya pasti akan siram sehari dua kali, mendekatkannya dengan sinar matahari, memberi pupuk, menjauhkan dari hama. Saya beli pot yang lebih besar juga, deh.


77. LESTARI (tersenyum) Kita liat selama apa bunga ini akan mekar Selamanya

ALIANSYAH

Lestari berjalan disebelah Aliansyah, kini langkah keduanya lebih ringan dan suara jangkrik kembali mengiringi. LESTARI Saya disuruh Heny, untuk nanyain, alasan kamu cerai ALIANSYAH Mau balik ke mobil? Ceritanya bakal panjang, bisa dua kali muter muter Hah

LESTARI

ALIANSYAH Serius, mau jalan jalan lagi gak? LESTARI Hayu, deh. (tersenyum) Keduanya kompak berbalik ke arah mulut gang, menaiki mobil dan kembali mengitari jalanan yang mulai sepi. Semakin malam, obrolan mereka semakin ramai. Tuntas semua hutang pertanyaan dalam hati Lestari. EXT. TAMAN SITU LEMBANG - DAY Sudah akhir minggu lagi, Aliansyah mengajak Lestari untuk jogging pagi di Taman Situ. Lestari datang terlambat dan muncul dari arah jalan raya. LESTARI Maaf terlambat huh huh (ngos-ngosan) ALIANSYAH Kayaknya kamu malah udah lari duluan ya LESTARI Lari dari halte sana, lumayan


78.

Yuk?

ALIANSYAH (memberikan tangannya untuk digandeng)

LESTARI Ribet ah gandengan (lari mendahului Aliansyah) ALIANSYAH Tari tungguin Setelah keduanya lari cukup lama, keduanya berisitrahat dibangku pinggir situ. LESTARI Saya pikir lari kamu masih jago, ternyata masih cepetan saya yang jarang olahraga ALIANSYAH (masih ngos-ngosan) Saya justru heran kok kamu jago lari? LESTARI Lari satu-satunya olahraga yang gratis, jadi saya seminggu dua kali ALIANSYAH Wah, saya juga harus serajin kamu LESTARI Kamu kan golf? ALIANSYAH Golf untuk saya cuman acara ngelobby dan nambah koneksi, saya engga ada sama sekali kesenengan disitu LESTARI Caddy girlnya cantik-cantik, ya? ALIANSYAH (ngelirik Lestari) Saya harus jawab, gak? Lestari memukul pundak Aliansyah dengan bercanda.


79. INT. PLANT & GARDEN SHOP - DAY Hari ini Aliasyah membawa pot bunga primrose ke suatu plant and garden shop untuk mencari tau serba serbi cara merawat bunga ini. GARDENER Bunga primrose yang terpenting drainasenya baik, Pak, tidak becek tapi tidak sampai kering apalagi kalau lagi panas banget, terus ditaruh ditempat teduh juga Pak ALIANSYAH Kalau media tanam yang paling bagus apa ya? GARDENER Yang Bapak gunakan sudah terbaik, tapi kalau ingin diganti komposisi kompos dan pupuk kandangnya boleh Pak ALIANSYAH Iya ganti aja, sekalian juga deh saya mau pot yang lebih besar, pot yang paling terbaik, Mba (Aliansyah menganggukngangguk) Sama semprotannya ya Mba GARDENER Baik, Pak, mari milih pot yang tersedia INT. RUMAH ALIANSYAH - NIGHT Aliansyah dengan gugupnya mondar mandir diruang santainya, melirik setiap sudut rumahnya yang sudah berkali-kali dibersihkan, meja yang digosok berkali-kali, lantai yang di pel dua kali, hingga knop pintu yang sangat kinclong. Ting Nong! Bel rumahnya berbunyi, Aliansyah berlari membuka pintu dan menyambut orang yang berdiri di depan pintunya, yaitu Lestari. Aliansyah tersenyum sangat lebar. ALIANSYAH Selamat datang, silahkan masuk Lestari tersenyum dan mengangkat tote bag yang dibawanya


80. LESTARI Tebak isinya apa? ALIANSYAH Hmm? Apa ini? (mengambil alih tote bag Lestari) Lestari masuk dan menggandeng lengan Aliansyah dengan gembira, suasana hatinya sedang bagus. LESTARI Aku mau masak makan malam ALIANSYAH Beneran? Repot enggak? Waktu itu katanya repot masak LESTARI Waktu itu kan masak sendirian, sekarang kamu harus jadi asisten chef ALIANSYAH Hah oke (mengeluarkan satu apron dari tote bag) Ini apa? Apron? LESTARI (mengambil apron satu lagi yang ada di dalem tote bag) Matching apron! Lucu kan (membentangkan apron) ALIANSYAH Bacon, eggs?? (mengeryit dahi) LESTARI Eggs buat aku, Bacon buat kamu ALIANSYAH Ada ada aja sih (tertawa geli) Keduanya berjalan menuju dapur dengan tangan yang saling bertaut.


81. INT. DAPUR RUMAH ALIANSYAH - NIGHT Keduanya sibuk bekerja di dapur, Aliansyah sedang mengupas bawang merah dan bawang putih sementara Lestari membuat adonan tepung untuk tempe mendoan, keduanya berdiri berdampingan memakai matching apron. ALIANSYAH Tar, kamu ada yang pengen dilakuin bareng aku gak? (ngelirik Lestari) Siapa tau ada tempat yang pengen dikunjungi gitu? Hmm

LESTARI

(berpikir) Eh bener banget, aku kemarin liat di TV ada workshop hidroponik, kayanya seru deh ALIANSYAH Emang kamu minat nanem apa? LESTARI Bok coy, selada air, itu aja sih. Sayur yang dimakannya gampang, terus kayanya hidroponik lebih hemat tempat, yak gak sih? ALIANSYAH Gatau deh, aku belum pernah liat langsung. (mencuci bawang yang telah dikupas) LESTARI Kalau kamu apa? ALIANSYAH Aku pengen banget ajak kamu touring naik motor, terus kita gampling di Bandung (melihat ke arah Lestari) LESTARI Gampling apaan? (menggoreng mendoan)


82. ALIANSYAH Glamourous camping, itu loh yang tendanya udah disiapin, ada kamar mandinya, api unggun tinggal nyalain, terus tinggal duduk-duduk aja LESTARI Ada yang kaya gitu? ALIANSYAH (mengangguk) Ada, aku pengen banget kesana, kayanya ditengah hutan atau dipinggir sungai juga ada, kita bisa bakar-bakaran daging, makan mie rebus, atau jagung bakar. (membayangkan sambil menggerakan tangannya) LESTARI Abis itu liat hidroponik, ya? ALIANSYAH Iya, kita datengin deh yang punya workshopnya Asikk

LESTARI

ALIANSYAH Kamu kasih tau aku ya, kapan liburnya, nanti aku nyesuain sama jadwal kamu LESTARI Siap 86! Eh itu bawangnya tolong iris, abis ini aku mau ngulek sambel ALIANSYAH Mau bikin sambel juga? Ini udah banyak loh masakannya LESTARI Tapi sambel bawang aku enak banget ALIANSYAH Yaudah. Semangat nguleknya (memegang kedua pundak Tari)


83. INT. RUMAH ALIANSYAH - NIGHT Keduanya telah selesai makan malam, dan langsung mencuci piring. ALIANSYAH Aku aja yang cuci piring, kamu santai santai aja LESTARI Engga enak ah, kamu juga kan masak ALIANSYAH Udah aku aja, kamu liat liat taneman aja sana di teras samping LESTARI Oh iya, aku ke teras ya Dengan masih mengenakan apron, Lestari ke teras samping yang pintunya merupakan kaca di sebelah ruangan tv. EXT. TERAS SAMPING RUMAH ALIANSYAH - NIGHT Lestari melihat keadaan teras samping yang rapih, bangku kayu panjang dan meja dengan material yang sama terlihat serasi. Teras tersebut beralaskan kayu imitasi, dan dihiasi dengan banyak tanaman di pot pot, dan ada satu pot yang diletakan khusus di atas standing pot dengan label bertuliskan "PRIMROSE BUMIAYU". LESTARI (tersenyum) Primrose Bumiayu... ckck Lestari mengambil foto bunga tersebut dengan handphonenya, lalu foto selfie dengan pot bunganya. INT. DAPUR RUMAH ALIANSYAH - NIGHT Lestari kembali ke dapur dimana Aliansyah masih mencuci piring. LESTARI Lucu banget label sama potnya ALIANSYAH Hehe, aku yang pilih loh, terus aku juga yang namain LESTARI Pake nama aku pula?


84. ALIANSYAH Biar inget sama yang punya TING NONG! Bel rumah berbunyi, keduanya melihat ke arah yang sama. LESTARI Aku aja yang buka, ya? Tolong ya

ALIANSYAH

Lestari berjalan dari dapur ke pintu masuk. Dan membuka pintu tanpa ragu. INT. RUMAH ALIANSYAH - NIGHT Lestari membuka pintu dan sosok gadis muda dengan rambut panjang muncul, gadis itu membawa koper dan tas besar dibelakangnya. Keduanya saling melihat dan kaget. ALIANSYAH (V.O.) Siapa, Tar? Lestari melirik ke belakangnya dan kembali melihat ke sosok didepannya, memutar otak berpikir dengan keras. Karisa?

LESTARI

Aliansyah muncul dibelakang Lestari, masih dengan apron yang basah. ALIANSYAH (kaget) Karisa Karisa berbalik dan berjalan keluar gerbang, Aliansyah melepas apronnya dan mengejar Karisa. Lestari langsung ikut melepas apronnya, dan mengambil tas dan handphonenya bersiap untuk pulang, karena suasana yang dinilainya tidak baik. EXT. TERAS RUMAH ALIANSYAH - NIGHT Aliansyah menahan tangan Karisa. ALIANSYAH Karisa, kamu kesini sendirian, nak?


85. Karisa hanya diam dan tidak berbalik menatap Aliansyah. ALIANSYAH (CONT'D) Masuk yuk, kamu pasti capek selama perjalanan. Karisa... Lestari muncul dari arah dalam rumah dan hanya mengisyaratkan dengan tangannya bahwa ia akan pulang dan menelponnya nanti, Aliansyah mengangguk. ALIANSYAH (CONT'D) Karisa sudah malam, masuk yuk? Papap masak makan malam, kamu makan dulu ya? Karisa melepaskan tangan Aliansyah dan berjalan masuk ke rumah, langsung menuju kamarnya tanpa berkata apapun. Aliansyah yang kaget tidak bisa melakukan banyak hal. INT. RUMAH ALIANSYAH - NIGHT Aliansyah mendorong koper dan tas Karisa sampai depan kamarnya, mengetuk pintu beberapa kali menunggu respon Karisa. ALIANSYAH (bicara di depan pintu kamar) Karisa, kalau kamu lapar, ke bawah ya? Papap pesenin makanan apa aja. Kalau kamu mau langsung tidur juga enggak apa-apa. Koper dan tas kamu di depan kamar. Aliansyah seketika blank, kehadiran Karisa benar-benar tanpa kabar, apalagi Karisa yang tidak bicara padanya. Aliansyah duduk di sofa ruang TV, memegang handphonenya yang sedang menelpon mantan istrinya. Helo?

JUNI (V.O.)

ALIANSYAH Juni, kamu tau Karisa ada dimana? JUNI (V.O.) Karisa? She went to summer school for two weeks, why? ALIANSYAH Kamu antar sampai tempatnya?


86. JUNI (V.O.) No, she is 17, I don't think she needs my company anymore. We're not in Indonesia, remember? ALIANSYAH That's the problem, she is inKarisa merebut handphone Aliansyah dan mematikan sambungan telepon dengan Juni. Aliansyah melihat ke belakang dimana Karisa berdiri. KARISA Mamap doesn't know I'm here ALIANSYAH Why did you tell her you went to summer school? KARISA (menggeleng-geleng) I beg you, Pap, don't tell her i'm here. She would fury. ALIANSYAH Iya, Papap nggak akan bilang. Do you want to eat something? KARISA (menggeleng lagi) Pap, perempuan tadi, pacar Papap? ALIANSYAH Kami ngga menyatakan pacaran, but it's true that we have feelings for each other. Namanya Lestari, temen SMA Papap. KARISA (berbisik pelan) Papap juga ya ALIANSYAH Huh? Kenapa? KARISA Nope, aku capek, mau tidur (kembali naik tangga) Aliansyah kembali terdiam melihat anak remajanya.


87. INT. RUMAH LESTARI - NIGHT Lestari sampai ke rumahnya setelah 'kabur' dari suasana tidak enak di rumah Aliansyah tadi, seharusnya Lestari tidak membuka pintu, bayangan wajah kecewa Karisa ketika melihatnya dan Aliansyah seperti menghantui Lestari. Aliansy4h: Sudah sampai rumah? Kayaknya ada masalah sama Ibunya, Belum mau ngomong Iya, maaf ya harusnya kamu enggak Pulang sendiri kaya tadi

Baru sampai, gimana Karisa? Pasti shock ya? Kamu temenin Karisa dulu ya, aku yakin dia bakal segera cerita No worries, istirahat ya, see you soon!

Lestari hendak tidur saat ada pesan masuk, dari Erin, kakak iparnya. Erin Ipar: Tari, bisa ke rumah Ibu besok? Ibu nyariin kamu, tolong ya

Lestari menelan ludah dan hatinya berdegup kencang. EXT. RUMAH MERTUA LESTARI - DAY Sepulang kerja, Lestari datang ke rumah mertuanya dengan membawa buah kesukaan mertuanya. Rumah itu adalah rumah yang ditinggalinya hampir 18 tahun bersama mendiang suaminya, mengurus mertuanya yang memiliki alzheimer, yang terkadang bahkan tidak mengingat Lestari padahal yang memasak, membersihkan badan dan menggantikan baju mertuanya adalah Lestari. Melihat rumah itu dari luar sudah membuat jantung Lestari berdegup kencang, 18 tahun yang dilaluinya dirumah itu tidak selalu menyenangkan bahkan Lestari bisa dibilang trauma. Lestari melihat kembali luka akibat air panas dilengannya akibat dilempar air panas oleh mertuanya lima tahun yang lalu. INT. RUMAH MERTUA LESTARI - DAY Lestari duduk di ruang tamu bersama Erin dan suaminya, setelah keluarnya Lestari dari rumah, kini merekalah dan dua anaknya yang mengurus Ibunya. ERIN Makasih ya Tari udah mau kesini lagi


88. LESTARI Iya, Rin, udah lama juga ya. Mamah sehat kan? ERIN Sehat kok, Mamah udah bisa jalanjalan sendiri pakai walker LESTARI Wah hebat, sekarang lagi dimana mamah? ERIN Lagi tidur, kemarin tiba-tiba nyariin Lestari, mungkin lagi inget ya Iya, Rin

LESTARI

SUAMI ERIN Gini, Tar, si sulung keterima kuliah di Yogyakarta, harus urus daftar ulang dan lain-lain, nyari kosan juga. ERIN Iya, jadi kita boleh minta tolong jagain Mamah gak ya? Sebentar kok, paling lama empat hari LESTARI Hah? S-saya kok baru dikasih tau sekarang? ERIN Kamu enggak pernah jawab telpon atau sms kalau bukan tentang Mamah SUAMI ERIN Tolong ya Tari, ini Mamah loh, mertua kamu juga Lestari kehabisan kata-kata mendengar kalimat yang diucapkan pria yang sama yang mengusirnya tiga tahun yang lalu. "Kamu sudah putus hubungan dengan keluarga ini, mending pergi aja" ucap suami Erin pada Lestari belum 40 hari setelah Tommy meninggal "Mamah juga enggak ingat kamu, Tari" Erin menambahkan "Setidaknya setelah 40 harian Mas Tommy, Rin" Lestari mencoba sebisa mungkin bertahan dirumah yang sudah ditinggalinya 18 tahun "Kelamaan, dari sekarang kamu pisahin barang kamu, cari rumah sendiri" "Kakak kakak yang lain juga setuju kamu harus pergi" "Tommy baik banget bertahan sama kamu, sampai akhir khayatnya" "Tommy harus berpulang tanpa punya anak"


89. "Mamah enggak ingat sama kamu, sudah tandanya kamu harus pergi" "Jangan berharap bawa barang berharga, bawa aja baju lusuh kamu" "Kamu enggak usah hadir di 40 hariannya" "Harusnya Tommy masih hidup kalau enggak sama kamu!"

Lestari menahan diri untuk mengalihkan otaknya dari ingatan tersebut, omongan yang sudah berlalu dari tiga tahun yang lalu tapi masih membekas dengan apik diotak Lestari. LESTARI Maaf, Rin, Mas, saya enggak bisa ERIN Kamu durhaka banget, Tari, Mamah yang sudah ngurus kamu dari awal pernikahan kamu! Tapi-

LESTARI

SUAMI ERIN Kamu tega nyuruh kami enggak pergi dan si sulung batal kuliah? Kamu enggak ngerti sih pengorbanan jadi orangtua! Mas-

LESTARI

ERIN Tar, Mas Tommy pasti kecewa liat kamu begini. Sekali ini aja, jangan ngecewain Mas Tommy Lestari melemah dan pundaknya seperti ditekan kebawah bumi, semakin kecil dan kecil tanpa bisa berkutik atau membantah. EXT. RUMAH MERTUA LESTARI - DAY Keesokan harinya keluarga itu benar-benar pergi dengan mobil, meninggalkan orangtuanya yang sudah lansia dan alzheimer. Lestari mencoba berpikir positif dan menyapa mertuanya. LESTARI Mah, arep mangan? *mau makan? MERTUA LESTARI Sapa kowe? *siapa kamu? LESTARI Kula Lestari, Mah, bojone Tommy *Aku Lestari, Mah, istrinya Tommy


90. MERTUA LESTARI Bojone Tommy dudu kowe! Tindak! Iki omahku! ERIN ERIN *Istrinya Tommy bukan kamu, pergi, ini rumahku (berteriak) LESTARI Erin lunga sedhela, aku bakal ngopeni Ibu. *Erin pergi sebentar, aku yang akan menjaga Ibu MERTUA LESTARI (mengayunkan walkernya ke arah Lestari) Lungaa! *pergi! Mertua Lestari pergi dengan walkernya menuju kamar, Lestari membiarkannya sendiri terlebih dahulu, dan akan beberes rumah. Ketika Lestari ke dapur, betapa terkejutnya melihat dapur rumah itu sangat berantakan, tumpukan alat masak tidak beraturan dan alat makan diletakan di rak rendah. Kulkasnya pun terlihat kotor dengan berbagai sayuran yang telah busuk, botol minum yang kosong dan pintu kulkas yang rusak. Tidak jauh dari dapur, kamar mandi rumah itupun sangat jorok, kerak dilantai tampak menghitam dan rendaman baju sudah mengluarkan bau. LESTARI (mengernyitkan dahi) Aduh ini gimana bebersihnya Saat Lestari masih tinggal disini, rumah ini jauh lebih bersih, kulkas selalu terisi makanan, lantai selalu kesat dan penataan letak barang pecah belah selalu diatas, untuk menghindari mertuanya terluka. Lestari terasa sesak nafas memikirkan banyak hal, termasuk trauma dan rasa capeknya. Sampai malam hari Lestari sibuk menata ulang dapur dan kamar mandi, lalu disambung menyiapkan makan malam untuk mertuanya. Lestari tidak sempat mandi apalagi duduk istirahat. LESTARI (CONT'D) Mah, adus yuk, aku wis nyiapake banyu panas kanggo adus. *Mah, mandi yuk, saya sudah menyiapkan air panas untuk mandi (membantu mertuanya bangun dari tidur) MERTUA LESTARI Aku ora bisa adus dhewe *Saya tidak bisa mandi sendiri


91. LESTARI Nggih, Bu, kula badhe nulungin *Baik, Bu, saya akan membantu Lestari membantu mertuanya mandi, dari mulai membuka bajunya dan membilas juga memakaikan bajunya kembali. Seperti tiga tahun yang lalu. INT. RUMAH MERTUA LESTARI - DAY Hari kedua dan ketiga tetap sama, Lestari sibuk bukan main mengurus mertuanya, bahkan di hari ketiga Lestari harus cuti dua hari sampai keluarga Erin pulang, karena perjalanan dari rumah mertuanya ke TK memakan waktu satu jam dan asisten rumah tangga yang biasa datang sering datang terlambat. MERTUA LESTARI (meronta-ronta) Aku ora gelem mangan yen ora karo anakku! *saya tidak ingin makan jika tidak dengan anak saya LESTARI Mung siji cokotan beras, Mah. Erin nembe mulih sesuk *Sesuap nasi saja, Mah, Erin baru pulang besok MERTUA LESTARI (meraih walkernya dan mendorong Lestari di pahanya) KOWE LUNGA! * KAMU PERGI! (mendorong-dorong badan Lestari dengan walker) LESTARI Kula nyuwun, Mah *Saya mohon, Mah MERTUA LESTARI (membanting walkernya mengenai kaki Lestari) LESTARI Sshh ah! (Lestari mundur dan melihat kakinya yang sakit terkena besi walker) Lestari menyerah dan meletakan piring berisi makanan mertuanya, Lestari melihat kakinya yang terluka meninggalkan bekas besi walker.


92. Punggung tangan Lestari juga terluka karena mertuanya mencakar Lestari saat akan mandi, luka cakaran tersebut memerah sampai hari ini. INT. RUMAH MERTUA LESTARI - NIGHT Lestari sedang duduk setelah menyelesaikan semua tugasnya, ini pertamakalinya ia memegang handphone sejak kemarin dan hendak mengabari Aliansyah, tentu saja Aliansyah telah mengirimkan banyak pesan. MERTUA LESTARI (merebut handphone Lestari) Kandhanana Erin mulih!! Ngendi Erin? *Suruh Erin Pulang!! Dimana Erin? (melempar handphone Lestari ke lantai dan diinjak dengan kaki walker) MAH!

LESTARI (berdiri saking kagetnya)

MERTUA LESTARI Aku wis ora gelem karo kowe maneh! Lungaa! Sampeyan jahat! Sampeyan ora sopan! *Saya tidak mau sama kamu lagi! Pergi! Kamu jahat! Kamu tidak sopan! (meronta-ronta dengan walkernya) LESTARI (menahan badan mertuanya) Mah, sabar, Mah, sabar. Erin enggal mulih, Mah *Erin segera pulang Lestari memeluk badan mertuanya agar tidak meronta-ronta, karena khawatir badannya limbung dan jatuh. Walau dengan memeluk badan mertuanya, Lestari harus menahan cakaran yang mendarat di pundak, leher dan lengan Lestari. Handphone Lestari retak dan mati karena lemparan dan injakan walker mertuanya.


93. INT. RUMAH ALIANSYAH - NIGHT Aliansyah mondar mandir di lantai 1 memegang handphonenya yang berdering menelpon seseorang, tapi mesin penjawab yang menjawabnya. Aliansyah tampak gelisah dan khawatir karena tidak mendengar kabar dari Lestari selama tiga hari, ketika ke TK pun, hanya diberi tau Lestari sedang cuti, rumahnya kosong dan tidak ada yang tau kemana Lestari. ALIANSYAH (menelpon seseorang) Hen, Heny? Hen, tau kabar Lestari gak ya? Udah tiga hari enggak angkat telepon, di TK katanya cuti, rumahnya kosong Karisa turun dari lantai 2 menuju dapur, melihat Papahnya mondar mandir menelpon seseorang. ALIANSYAH (CONT'D) Gue bisa tanya ke siapa ya? Gak ada yang dikenal selain guru TK Karisa diam-diam mendengarkan percakapan Papahnya ALIANSYAH (CONT'D) Biasanya gak pernah kaya gini, Hen, Tari pasti bisa dihubungi, ini sampe mati handphonenya Karisa yang berada di dapur, melihat ke apron couple yang menelpen di dinding dapur. Apron yang digunakan Papahnya dan pacarnya waktu itu. Karisa menduga pacar Papahnya sulit dihubungi. Aliansyah yang tersadar dengan kehadiran Karisa, keluar menuju teras samping. ALIANSYAH (CONT'D) Tolong kabarin gue ya, kalau bisa ngehubungin Tari. Ya. Ya. Thank you. Bye Aliansyah kembali masuk ke ruang TV dan melihat ke arah Karisa yang masih berdiri di depan kulkas, memegang segelas air minum. ALIANSYAH (CONT'D) Kar, mau makan sesuatu? KARISA (menggeleng) Pap, are you okay? ALIANSYAH I'm okay, no worries


94. KARISA But you don't look like Hmm

ALIANSYAH

(hanya mengangguk) I'm good. Kamu mau delivery makanan? Pizza or something? KARISA Pap, take care of yourself, you look like a homeless Aliansyah hanya tersenyum ketir mendengar Karisa. INT. RUMAH MERTUA LESTARI - DAY Lestari mendapat telepon dari Erin melalui telepon rumah. ERIN (V.O.) Tari, mohon maaf ya, kita kayanya harus extend dua hari disini, ada yang belum beres diurus disini LESTARI Hah? Kok gitu, Rin? Cuti saya sudah habis, Rin, besok saya harus kerja lagi ERIN (V.O.) Mba Ijah bisa gantiin kamu sampai pulang kerja, kok, kamu pulang ke rumah Mamah dulu ya sampai hari jumat? LESTARI Rin tapi perjalanan bisa satu jam, Rin, saya sibuk juga ERIN (V.O.) Halo? Halo Tar? Gak ada sinyal nih, maaf ya (tut tut tut)) Erin mematikan teleponnya dan membuat Lestari semakin marah, alat komunikasi pribadinya mati, kelakuan mertuanya semakin hari semakin tak terkendali, besok Lestari harus kerja, biaya yang dikeluarkan Lestari juga tidak sedikit selama disini. Lestari benar-benar stress dan tidak berdaya. PRANG!! Suara pecahan piring membuat Lestari kaget.


95. INT. RUMAH MERTUA LESTARI - NIGHT Hari kelima Lestari pulang ke rumah mertuanya, butuh waktu dua jam untuk sampai ke rumah mertuanya saking jauhnya. Ketika pulangpun, Mbak Ijah mendumal menuduh Lestari sengaja pulang telat, padahal jalanan memang macet. Lestari sedang makan malam ketika mertuanya keluar dari kamar dengan walker. MERTUA LESTARI Opo sing koe pangan? Kok ora diwenehi? *Apa yang kamu makan? Kok gak ngasih? (berjalan pelan) LESTARI Ayo, Mah, mangan bareng *Ayo, Mah, Makan bareng MERTUA LESTARI (mendekat dan duduk dekat Lestari) Pada akhirnya makan malam Lestari habis dimakan mertuanya yang sudah makan juga. Lestari sudah terlalu capek untuk berdebat atau masak ulang. INT. RUMAH MERTUA LESTARI - DAY Sejak jam 7 pagi Lestari sudah menyelesaikan semua pekerjaan rumahnya, memandikan mertuanya, menyiapkan makan pagi dan makan siang, dan membersihkan rumah. Tinggal menunggu Mbak Ijah datang. Mertuanya keluar dari kamar dengan walker dan menghampiri Lestari. MERTUA LESTARI Arep menyang ngendi? Aoa kowe ora seneng manggon karo Mamah? *Mau kemana kamu? Apa kamu tidak suka tinggal dengan Mamah? LESTARI Ora kaya ngono, Mah, aku kudu kerja *Enggak kaya gitu, Mah, aku harus kerja MERTUA LESTARI Bojomu ngendi? *Suamimu mana?


96. LESTARI Nyambut gawe, Mah *Kerja, Mah MERTUA LESTARI Wis mati ya? Anakku uga seda sadurunge ibune. Bojone ninggalake ora 40 dina sawise bojone mati, amit amit. *Sudah meninggal, ya? Anak saya juga meninggal sebelum Ibunya. Istrinya pergi tidak ada 40 hari setelah kematiannya, Amit-amit Aku getun nikah karo anakku, bojo sing ora saleh. *Saya menyesal menikahi anak saya, istrinya durhaka Lestari menahan sakit hati omongan mertuanya, Lestari tau pasti yang dibicarakan mertuanya adalah dirinya dan mertuanya sudah pasti tidak tau bahwa Lestari diusir bukan pergi dengan keinginannya. Hati Lestari begitu sakit sampai seperti teriris. INT. RUMAH MERTUA LESTARI - NIGHT Saat berjalan mendekati rumah mertuanya, Lestari melihat banyak orang berkerumun di depan gerbang dan terdengar suara ribut dari dalam. Lestari segera masuk dan melihat di ruang tamu mertuanya sedang memberontak mengayunkan walkernya pada Mbak Ijah, Satpam komplek dan tetangga-tetangga yang berniat menenangkan mertuanya. LESTARI Mbak Ijah, Mamah kenapa? MBAK IJAH Si ibu ngamuk nyari Ibu Tari LESTARI Kula mriki, Mah, wonten napa? *Aku di sini, Mah, ada apa? (mendekat perlahan) MBAK IJAH Buk, ini Tari, bojone Tommy *Istrinya Tommy (menunjuk ke arah Lestari) Mertua Lestari langsung melihat ke arah Lestari dan mendorong tubuh Lestari dengan walker sampai terjatuh, keadaan yang genting dan cepat membuat Lestari tidak siap menghadapi serangan lansia berumur 69 tahun itu.


97. MERTUA LESTARI Kowe sing jenenge Lestari?! Duraka! Ninggal bojomu sak karepmu! *Kamu yang namanya Lestari?! Durhaka! Ninggalin suamimu sesukamu!! (menarik rambut Lestari yang terduduk) Kok wani-wanine katon ing omah iki!! *Kok berani-beraninya ada di rumah ini Tetangga dan Mbak Ijah berusaha melepaskan tarikan tangannya dari rambut Lestari, sementara Lestari menahan besi walker yang berat sekaligus menahan sakit dikepalanya. MBAK IJAH Buk! Buk! Istigfar Buk! MERTUA LESTARI (masih menarik rambut Lestari dan mendorong walker) Metu saka omah iki! ASU! *Keluar dari rumah ini! Dengan bantuan tambahan akhirnya mertuanya Lestari melepaskan tarikan tangannya dan ditenangkan duduk di sofa, nafas semua orang terengah-engah. Lestari masih terduduk dilantai, pakaiannya penuh sisa kotoran dari kaki besi walker dan rambutnya acak-acakan bahkan rontok banyak, raganya hancur dan mentalnya hancur malam itu. MBAK IJAH Maafkan saya, Bu, saya tidak tau kalau Ibuk mulai ingat Mas Tommy, saya cerita tentang Ibu dan Mas Tommy. Tiba-tiba Ibuk ingat Lestari menahan tangisnya yang sudah hampir pecah, kepalanya terus menunduk tidak berani melihat siapapun, hari itu keinginan Lestari untuk mati sangatlah besar, bahkan Lestari mencubit lengannya sendiri untuk 'menyiksa diri'. LESTARI Saya enggak bisa disini lagi, saya pergi. (Lestari bangun dan membawa tasnya pergi)


98. EXT. RUMAH MERTUA LESTARI - NIGHT Lestari menabrak beberapa orang yang berkerumun tadi, pergi dari rumah yang menjadi sumber traumanya. Lestari menangis sejadi-jadinya sambil berjalan menjauh dari rumah tersebut. INT. RUMAH ALIANSYAH - NIGHT Aliansyah sedang sibuk menonton resep di youtube untuk menu makan malamnya, sementara Karisa baru turun dari lantai 2 dan keluar ke teras samping. EXT. TERAS SAMPING RUMAH ALIANSYAH - NIGHT Walau sudah hampir seminggu disini, Aliansyah dan Karisa belum banyak bicara, dan Karisa belum mau bicara alasan kedatangannya pada Aliansyah, mereka masih dalam fase canggung untuk bicara hal pribadi. Karisa melirik ke sekitar teras samping dan memerhatikan satu persatu tanaman pada pot, sampai ia melihat ada pot spesial yang unggul dari pot lain. Karisa mendekat pada pot dengan bunga berwarna-warni, melihat lebih dekat bunga yang subur itu, juga melihat adanya label bertuliskan sebuah nama "Bumiayu". KARISA Bumiayu... (berpikir) Kaya pernah tau nama itu INT. DAPUR RUMAH ALIANSYAH - NIGHT Karisa berlari masuk dan menghampiri Papahnya. KARISA Pap, Bumiayu tuh bukannya nama yang Papap tulis di buku tahunan Papap? ALIANSYAH Hah? Yang mana? (mempause video tutorial) KARISA Buku tahunan SMA Papap, yang ada foto satu kelas, terus Papap tulis... (berpikir) Secantik Bumiayu


99. ALIANSYAH (menggaruk kepalanya) Masa sih? KARISA Iya, aku yakin banget, Papap ngelingkarin satu perempuan sambil ada tulisan itu. Secantik Bumiayu! Itu nama bunga diluar juga dari situ kan? Iyakah?

ALIANSYAH

KARISA Ughh, i'm really sure ALIANSYAH Nanti deh diinget-inget lagi. Ini tolong koreksi rasa, udah enak belum ya? (menyodorkan sendok) KARISA (menyicipi masakan Aliansyah) A little bit blackpapper and you're done. TING NONG! Karisa berjalan ke pintu masuk dan Aliansyah masih berkutat dengan masakannya. INT. RUMAH ALIANSYAH - NIGHT Karisa membuka pintu rumah dan mulutnya terbuka karena kaget melihat seseorang di depan rumahnya, Karisa berjalan mundur. Pap... Pap

KARISA

Aliansyah segera menghampiri Karisa dan melihat siapa yang membuat Karisa sampai tidak berkutik. ALIANSYAH Tari? (melepaskan apron masak) Ketika mata Lestari dan Aliansyah bertemu, tubuh Lestari melemah hampir terjatuh tapi dengan sigap Aliansyah menangkap tubuh Lestari sebelum menyentuh tanah.


100.

Hah

KARISA (menutup mulutnya kaget)

ALIANSYAH (menopang tubuh Lestari) Kar, ke kamar Papap, rapihin kasur Papap Karisa mengangguk dan menuruti perintah Papahnya, Aliansyah menggendong tubuh Lestari yang setengah tersadar, yang pasti tubuhnya sangat lemas. INT. KAMAR ALIANSYAH - NIGHT Aliansyah menidurkan tubuh Lestari diatas ranjangnya, lalu mengecek kesadaran Lestari. ALIANSYAH Kar, tolong ambilin kompres air panas sama air minum hangat Iya, Pap

KARISA

Aliansyah dengan panik mengambil handphonenya dan menghubungi dokter yang bisa segera memeriksa Lestari, Lestari tampak pingsan dengan suhu tubuh yang panas melebihi batas wajar. ALIANSYAH (menelpon seseorang) Halo, Dok Gea? Maaf ganggu malammalam. Iya, saya boleh minta bantuan Karisa kembali dengan kompres hangat dan air minum hangat, melihat tubuh Lestari yang setelah dilihat lebih dekat banyak luka dan debu di pakaiannya, sepertinya alas kaki yang digunakanpun tidak layak. Karisa dengan hati-hati, melepaskan kaus kaki yang digunakan Lestari, melepaskan scarf yang menutupi lehernya dan membersihkan debu pada rok yang digunakan Lestari. Hati Karisa tampak bersedih melihat keadaan Lestari. ALIANSYAH (CONT'D) Makasih ya Kar, Dokter Gea bisa kesini segera. (mengelus pundak Karisa) KARISA Pap, there are a lot of wounds in the neck and leg


101. ALIANSYAH (menutup wajahnya menahan air mata yang jatuh) Tari... Aliansyah duduk dipinggir ranjang memerhatikan luka-luka yang ada ditubuh wanita yang dicintainya, luka yang telah kering menyisakan bekas. Aliansyah menggenggam tangan Lestari dengan erat, merasakan panas yang diderita Lestari, tak bisa terbayangkan oleh Aliansyah apa yang telah terjadi dengan Lestari selama lima hari ini. Aliansyah menangis sambil memegang tangan Lestari. INT. KAMAR ALIANSYAH - NIGHT Dokter Gea selesai memeriksa Lestari dan dibantu Karisa juga menggantikan baju Lestari ke kaos yang menyerap keringat. DOKTER GEA Mungkin ini dipicu demam tinggi, dehidrasi juga dan hiperventilasi atau kenaikkan denyut jantung, dan menurunnya tekanan darah. Seharusnya sebentar lagi bangun, dan ketika bangun harus dipastikan banyak minum dan makan ya. Baik, Dok.

ALIANSYAH

DOKTER GEA Untuk luka-lukanya, kebanyakan sudah dua tiga hari jadi cukup di kompres air hangat biar engga bengkak. ALIANSYAH Baik, Dok, terima kasih banyak waktunya, mohon maaf malam-malam seperti ini (berjalan keluar kamar dengan Dokter Gea) INT. KAMAR ALIANSYAH - NIGHT Aliansyah kembali masuk kamar dan melihat Lestari masih tertidur, dan Karisa menungguinya di kursi. ALIANSYAH Kar, kamu tidur aja, biar Papap yang jagain


102. KARISA (mengangguk) Iya, Pap, kalau butuh apa-apa telpon Kar ya ALIANSYAH Makasih ya (mencium dahi Karisa) Kini tinggal berdua Aliansyah dan Lestari di kamarnya, Aliansyah tidak bisa tenang walau Dokter Gea sudah memastikan keadaan Lestari, otaknya bercampur memikirkan apa yang mungkin terjadi pada Lestari, kemana saja selama lima hari ini, siapa yang melukai Lestari dan kapan Lestari akan bangun. INT. RUMAH ALIANSYAH - DAY Pagi-pagi sekali Aliansyah sudah sibuk di dapur, membuat bubur ayam mengikuti resep dari Youtube. Aliansyah menggeserkan peralatan makan dengan sangat pelan agar tidak membangunkan Lestari atau Karisa, memotong daun bawang dengan perlahan-lahan, juga menyuwir ayam rebus. Terdengar suara langkah Karisa dari arah tangga. ALIANSYAH Morning, Kar. KARISA Morning, Pap (menguap dan mengambil gelas di rak) ALIANSYAH Papap masak bubur ayam, koreksi rasa dong, Kar? KARISA Oke, tapi cuci muka dulu Karisa kembali dari kamar mandi dan mengambil sendok untuk mencicipi masakan Papahnya. KARISA (CONT'D) Bangun jam berapa, Pap? (menyendok bubur ayam) ALIANSYAH Jam 5 gitu. Gimana? Enak gak? KARISA Kurang lada dikit


103. ALIANSYAH Oh oke (menambahkan bubuk lada pada panci berisi bubur) Papap tuangin ya buburnya? KARISA Thank you (duduk di meja makan) Tante Tari masih tidur, Pap? ALIANSYAH Iya, tapi demamnya udah turun kok, tadi sekilas ngejawab juga pas ditanya Syukurlah

KARISA

Aliansyah memberikan semangkuk bubur ke hadapan Karisa, lengkap dengan taburan daun bawang dan suwiran ayam. Pap Hm?

KARISA (CONT'D) ALIANSYAH

KARISA Kar pengen lanjut kuliah disini ALIANSYAH (duduk dihadapan Karisa) Boleh sayang, tapi Papap harus tau apa alasannya? KARISA (melirik mangkuk bubur ayamnya) I was lonely in Queens, maybe Mamap is happy, but i'm not. (terlihat murung) Lagian aku udah bisa bikin KTP Indonesia dan aku bisa enggak perpanjang visa tahun ini. ALIANSYAH Hmm gitu ya, Kar, Papap akan bantu kamu but let me discuss with your mom first, ya? Karena ada permohonan peralihan hak asuh yang harus Papap urus


104. KARISA

Oke.

ALIANSYAH Ayo dimakan, nanti keburu dingin Karisa menyuapkan sesendok bubur, lalu disaat bersamaan langkah kaki terdengar dari belakang Aliansyah. KARISA Pap, tante Tari Aliansyah langsung berbalik badan dan melihat Lestari berjalan dengan pelan dari pintu kamar. Aliansyah bangkit dan mendekati Lestari, memegang lengan Lestari membantunya berjalan menuju meja makan. ALIANSYAH Gimana kepala kamu? Udah enakan? (memegang dahi Lestari) Panasnya udah menurun LESTARI Udah lebih baik, kok ALIANSYAH Sarapan yuk? Aku masak bubur ayam masih anget LESTARI (melihat ke arah Karisa) KARISA Kar ambilin mangkok nya ya (bangkit dari duduknya dan mengambil mangkuk di rak piring) LESTARI Gak apa-apa? It's okay

ALIANSYAH

Lestari duduk di kursi meja makan sebelah Aliansyah, dan Karisa sibuk mengambilkan bubur ayam, air teh hangat, botol kecap dan condiment lain untuk Lestari. LESTARI Makasih ya Karisa KARISA Sama-sama, tante Tari.


105. ALIANSYAH Mau aku suapin? LESTARI Enggak usah, aku bisa (meraih sendok dan menyuapkan sesendok bubur) ALIANSYAH Gimana? Enak gak? Aku liat resepnya di youtube, ayamnya aku ungkep pake bumbu instan.

Enak

LESTARI (mengangguk)

ALIANSYAH Makan yang banyak, ya Lestari tampak masih canggung dengan suasana dimeja makan itu, karena tadi sempat mendengar percakapan Karisa dan Aliansyah. LESTARI Oh iya handphone aku rusak tiga hari yang lalu ALIANSYAH Iya, gak apa-apa LESTARI Maaf ya, bikin repot ALIANSYAH Aku suapin aja ya biar cepet masuk makanannya? Kamu tuh pingsan karena darah rendah, tau. Kurang makan (mengomel) LESTARI Iya iya (menyuapkan lagi sesendok) ALIANSYAH Kar mau nambah? Mau Papap ambilin? KARISA (menggeleng) Udah kenyang, Pap. (MORE)


106. KARISA (CONT'D) (Karisa bangun dari duduknya dan menaruh mangkuk kotornya) ALIANSYAH Mau dibikinin jus buah, Kar? KARISA Kar mau mandi dulu, Pap. (naik ke tangga) ALIANSYAH Kamu beneran udah enakan? Masih pusing gak? Atau sesak nafas? Mau ke rumah sakit? LESTARI Engga, udah baik-baik aja kok Karisa dari arah tangga memerhatikan Aliansyah dan Lestari, perasaannya sedikit kecewa dan sedih melihat Papahnya juga memiliki seseorang yang dicintainya. INT. RUMAH ALIANSYAH - DAY Aliansyah mengetuk pintu kamar Karisa dan yang punya kamar langsung membukakan. ALIANSYAH Papap mau telepon Mamap soal keinginan kamu tapi berarti Mamap bakal tau kamu disini, it is okay? Ya

KARISA

ALIANSYAH It would be better if Papap knew the reason why you lied to Mama KARISA Maybe later, Pap ALIANSYAH Okay, Papap telepon dibawah ya Tidak lama setelah Aliansyah menutup pintu, Karisa menyusul kebawah.


107. INT. DAPUR RUMAH ALIANSYAH - DAY Karisa duduk di meja makan dan melihat Papahnya yang menelpon di teras samping, perasaannya gugup dan jantungnya berdegup kencang, mungkin baik Mamah atau Papahnya akan sadar kalau anak perempuannya adalah anak yang nakal, kabur dari summer school dan menggunakan uang tabungannya untuk terbang sendirian ke Indonesia yang jaraknya lebih dari 10.000 km. Saat sedang duduk memerhatikan Papahnya, tanpa disadari Karisa, Lestari sudah duduk di dekatnya. Karisa

LESTARI

Karisa menoleh dan sedikit terkaget LESTARI (CONT'D) Terima kasih banyak ya, Tante dengar dari Papah, Karisa banyak membantu Tante kemarin (bicara dengan hati-hati) Mohon maaf juga bikin repot Karisa KARISA Enggak kok, Tan, biasa aja LESTARI Kemarin Tante Tari enggak kepikiran siapa-siapa selain Papah kamu, yang ada diotak Tante cuman 'saya ingin ketemu Aliansyah'. (tersenyum getir) 'Saya cuman ingin merasa aman dan tidak perlu menjelaskan apapun kesiapapun', karena emang cuman Papah kamu yang begitu Keduanya terdiam lagi LESTARI (CONT'D) Ah iya, Tante juga minta maaf tadi pagi sedikit ngedenger obrolan kalian soal rencana kuliah Karisa (tersenyum) Pilihan yang bagus, Kar, di Indo juga udah banyak disiplin ilmu yang tersedia kok, Teknik Nuklir, Astronomi, Transportasi laut, oh iya ada jurusan teknologi batik juga loh, di Pekalongan. Sekarang udah banyak hal yang menarik untuk dipelajari. Karisa udah milih ingin kemana disini?


108. KARISA (menggeleng) LESTARI Kalau boleh tau, Karisa senengnya belajar apa? KARISA Sastra, sastra indonesia LESTARI (tersenyum lebar) Wahh, pilihan bagus. Tante juga dulu cita-citanya kuliah sastra indonesia (tertawa) Tapi enggak jadi karena masalah keluarga. Untungnya Papah kamu berhasil masuk jurusan yang dicitacitain KARISA Papap dari dulu emang pengen kuliah manajemen bisnis? LESTARI Iya, katanya pengen punya perusahaan, kecapai deh. KARISA Tante Tari kenapa enggak kuliah bareng Papap? LESTARI Kami rencananya kuliah bareng, Kar, tapi Tante 'kabur' karena harus jagain keluarga diluar kota. Tapi enggak apa-apa, sekarang udah ketemu lagi (melihat ke arah teras samping) KARISA Kar juga kabur, Tan. Hm? Kabur?

LESTARI

KARISA Kar harusnya lagi summer school tapi malah ke Indo dan Mamap enggak tau.


109. LESTARI Kenapa enggak bilang ke Mamap? KARISA Mamap sama suaminya udah ngerencanain liburan berdua ke Cal pas Kar summer school, padahal Mamap yang nyuruh Kar summer school. It's like 'did she do that purposely? So can they leave me behind? LESTARI (menggenggam tangan Karisa yang diatas meja) KARISA But then, when i saw both of you, i was thinking would everyone leave me? LESTARI Kar, one thing i know for sure, your Papap would never leave you, i knew that when we meet again three months ago, he was that man who would embrace you whatever you do and never leave you behind, he has always been like that since we were teenagers. (menepuk punggung tangan Karisa) Tante gak ngomong gini karena ada maksud lain, Tante cuman yakin apa yang Karisa khawatirkan enggak akan terjadi. KARISA Do you both always look like a high school couple who fall head over heels in love? Because i clearly see it LESTARI Really? Do we? (tertawa) KARISA Ugh, di umur segini harusnya Kar yang jatuh cinta (muka sebal)


110. LESTARI (tertawa ceria) Kar pasti ketemu kalau udah waktunya KARISA I want it now, Tan (tertawa) Aliansyah bisa melihatnya langsung, kedekatan instan antara Lestari dan putri tunggalnya, kedua wanita itu tertawa bersama bahkan belum 30 menit mengobrol. EXT. TERAS SAMPING RUMAH ALIANSYAH - DAY JUNI (V.O.) Hello Ali, you there? ALIANSYAH Maaf, sampai mana tadi? JUNI (V.O.) Kamu yakin bisa ngurus segala ribetnya pemindahan hak asuh, dokumen pendidikan, sama lainnya? Saya bisa

ALIANSYAH

INT. DAPUR RUMAH ALIANSYAH - DAY Aliansyah bergabung saat Lestari dan Karisa sedang asik mengobrol. ALIANSYAH Lagi ngomongin apa sih? (duduk disebelah Karisa) KARISA Sekarang aku tau siapa perempuan yang Papap lingkarin mukanya di buku tahunan (menadahkan tangan ke arah Lestari) LESTARI Pake pura-pura lupa pula (menggelengkan kepala)


111. ALIANSYAH Yang Papap engga inget itu kapannya, dulu kan aku orangnya apik, bener gak, Tar? KARISA Ya terus siapa lagi coba? Secantik Bumiayu. Bucin banget dari dulu ckck ALIANSYAH (menepuk wajahnya) Oke. Gapapa bucin. Oke (tertawa) Lestari dan Karisa tertawa melihat Aliansyah tak berkutik. EXT. TERAS SAMPING RUMAH ALIANSYAH - DAY Aliansyah menghampiri Lestari yang sedang duduk termenung di teras samping. ALIANSYAH Handphone kamu udah selesai di service, masih dalam kondisi mati (menyerahkan handphone Lestari) LESTARI Menurut kamu aku harus nyalain handphoneku nggak? Aku gatau apa atau siapa yang ngehubungin aku dua hari ini ALIANSYAH Kalau kamu merasa belum sanggup, jangan. Sebelum kamu tau siapa yang menunggu kamu diujung sana, pastiin kamu tau gimana keadaan kamu. (menggenggam tangan Lestari) Take as much as time as you need Aliansyah menunjuk bunga primrose yang berbunga dengan cantiknya. ALIANSYAH (CONT'D) Aku belikan Bumiayu pot yang paling besar untuk dia berkembang lebih hebat lagi, dia udah cantik sekarang tapi aku yakin kedepannya akan lebih cantik lagi


112. LESTARI Kalau ada serangga yang menganggu? ALIANSYAH Ya aku bawa dia masuk ke tempat lebih aman, pastiin enggak ada yang bisa menganggunya lagi. LESTARI Sekarang gimana? ALIANSYAH Untuk sekarang, aku yakin dia bisa bertahan sendiri, aku hanya akan memerhatikannya, memberikan kebutuhannya, menjaganya dan memastikan semuanya aman untuknya. LESTARI Menurut kamu, yang bisa bunga ini kasih ke kamu apa? ALIANSYAH Hmm... dengan dia ada disini sekarang, tetap bertahan hidup dan memberi keindahan, udah lebih dari cukup. (tersenyum) INT. DAPUR RUMAH ALIANSYAH - DAY Keesokan harinya, ketiganya sarapan bersama di meja makan. LESTARI Saya mau nyelesain urusan saya dulu hari ini, dan saya juga harus ke TK ALIANSYAH Mau saya jemput nanti pulangnya? LESTARI Nanti. Nanti saya pasti hubungin ALIANSYAH Oke, saya tunggu ya KARISA Kenapa Tante Tari enggak tinggal disini aja? (sambil makan)


113. LESTARI (terdiam dan melirik Aliansyah) ALIANSYAH Tinggal disini? KARISA Iya, toh kalian juga bukan anak dibawah umur yang harus diawasi, kan? LESTARI Kar, disini yang kaya gitu disebut kumpul kebo KARISA Tan, i'm 17 and i know for sure what term of kumpul kebo, and what both of you are doing is more like co-living, we have an empty room, you need one, we let you move in. LESTARI (menggeleng-geleng) Gimana kalau jadi bahan omongan orang, belum lagi disiniKARISA (memotong omongan Lestari) Pap do something, propose to her or what, i know you guys want to be together (menadahkan tangannya keatas) ALIANSYAH (tertawa) Hehe, this is what american teenagers think. INT. LOBBY LABEL REKAMAN ALI - DAY Aliansyah baru saja datang dari meeting diluar saat handphonenya bergetar dan dilayar menunjukan nomor orang asing. ALIANSYAH Halo, dengan Muhammad Aliansyah disini


114. LESTARI (V.O.) Halo Muhammad Aliansyah, disini Lestari Bumiayu ALIANSYAH Oh Tari? Nomor siapa ini? LESTARI (V.O.) Nomor baru aku, save ya, yang dulu hapus aja. ALIANSYAH Glad to hear that. Oke. Udah makan siang? LESTARI (V.O.) Belum, tadi pas istirahat dipake ke service centre Aliansyah melanjutkan teleponnya dengan Lestari sambil berjalan ke ruangannya. Pada akhirnya, Lestari memilih untuk mengganti nomor dan memulai dari nol segala koneksinya, tentu dengan lebih hati-hati. EXT. TERMINAL 3 BANDARA SOEKARNO-HATTA - DAY Aliansyah dan Karisa masing-masing menggendong satu buah ransel berisi barang berharga, sementara koper-kopernya sudah ditaruh di bagasi. Lestari menggandeng tangan Karisa mengantarnya sampai depan pintu terminal 3. LESTARI Hati-hati ya KARISA (memeluk Lestari) ALIANSYAH Kamu juga hati-hati ya LESTARI Kar, jagain Papap ya (mengelus kepala Karisa) Papap kan turis disana KARISA I wish you were go with us LESTARI Tante tunggu disini aja ya, take your time there


115. KARISA Kita gak akan lama kok ALIANSYAH Kar, boleh gantian gak peluknya? (dengan nada memelas) KARISA Nggak (makin erat memeluk Lestari) Lestari tersenyum lebar dan memeluk Karisa lebih erat. LESTARI Udah check-in dulu sana Karisa melepaskan pelukannya dan Aliansyah langsung memeluk Lestari tanpa aba-aba, membuat Lestari terkaget. ALIANSYAH Tungguin kita, yah. Take care of yourself here, jangan telat makan dan jangan tidur kemaleman, jangan lupa siram semua bunga (berbisik) LESTARI Iyaa ya ampun (mengelus punggung Aliansyah) Jagain Karisa ya ALIANSYAH Gonna miss you so bad LESTARI Jayus (menepuk punggung) Udah cepetan check-in Aliansyah dan Karisa melambaikan tangan pada Lestari saat ketiganya harus berpisah di security check point, sampai bayangan kedua orang tadi menghilang dipenglihatan Lestari. EXT. KAYU KAYU RESTAURANT - NIGHT Suasana restaurant keluarga itu ramai dengan pengunjung, cahaya dari lampu dan lampion yang dipasang restaurant membuat suasana semakin terasa hangat dan nyaman.


116. Riuh suara orang mengobrol mendominasi suasana malam itu, terlihat adanya satu meja panjang yang diisi banyak orang sedang mengobrol heboh, terdapat banner bertuliskan "Malam Reuni IPA 6 SMA 41 Tahun Ajaran 1993", ada sosok Heny, Risman, Sudjono, Anna, Veni, dan lain-lain dimeja tersebut. Dari pintu masuk restaurant, Lestari menarik nafasnya dalam dan genggaman tangannya dengan gelisah. LESTARI Aku deg-degan banget Aliansyah mengambil genggaman tangan Lestari dan menggandengnya dengan lembut. ALIANSYAH It's okay, ada aku, ada Heny. Yuk? LESTARI (melirik pada Aliansyah) Gimana kalau temen-temen gak ada yang ngenalin aku? ALIANSYAH Siapa sih yang enggak inget Lestari Bumiayu? Aliansyah berjalan lebih dulu di depan Lestari menuju meja panjang yang sudah ramai dengan teman-temannya. RISMAN Wey Bos besar! Kang Ali

VENNI

SUDJONO Darimana aja baru sampe, euy Aliansyah menarik tangan Lestari untuk membuatnya berjalan lebih dulu di depannya, Lestari tampak kaku saat menampakan dirinya di depan teman-teman SMAnya. Tari? Neng Tari?

ANNA SUDJONO

HENY (berteriak) TARI SAHABAT GUE!


117. VENNI Tari Ya Allah Tari Lestari tersenyum cerah melihat sambutan teman-temannya, sementara satu tangannya masih menggenggam tangan Aliansyah. Di tangan Aliansyah yang satunya, ia membawa tote bag berisikan kartu undangan pernikahan dengan nama keduanya sebagai cover.


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.