Sumber lengkap bisa didapatkan di 1
Salam Satu Jiwa Arek Malang Aremania,- Bicara Aremania kita tidak pernah lepas dari kata “Arek Malang” yang merupakan suporter paten klub sepak bola Arema Malang. Mengapa paten? Kerena Aremania tidak termasuk dalam struktur organisasi PS Arema Malang sebagai simpatisan pendukung Arema. Maka Aremania selalu mandiri dalam segala urusan termasuk pembiayaannya. Pendukung Arema pernah berada dalam “masa kelam” di mana setiap kesebelasannya bertemu dengan tim lain hampir dipastikan akan terjadi keributan. Bahkan pernah terjadi setiap kendaraan yang berplat nomor “L” (dari Kota Surabaya) pasti dirusak. Hingga, apabila Persebaya bertanding ke Malang, mereka tidak akan pernah mengirim suporternya, begitu pula jika Arema bertandang ke Surabaya. Setelah timbul kesadaran untuk menunjukkan bahwa mendukung kesebelasan kesayangnnya tak harus dengan pandangan sempit. Parah memang, tetapi sekarang ini supporter Aremania mulai berbenah diri dan mulai mengubah imejnya, tidak hanya damai, sportif, loyal, tapi juga kreatif dannatraktif. Aremania termasuk suporter paling loyal di Indonesia. Di setiap pertandingan, entah di Malang maupun di luar kota Malang, Aremania selalu mendukung tim kesayangannya. Mereka tidak pernah peduli timnya menang atau kalah, yang penting mereka mendukung tim kesayangan mereka dengan cara yang sportif, atraktif dan simpatik. Penghargaan yang pernah diraih oleh Aremania antara lain adalah The Best Suporter pada Ligina VI tahun 2000 Oleh Ketum Agum Gumelar. dan The Best Suporter pada Copa Indonesia II tahun 2006. Dari catatan Kompas, sebelum Arema lahir sebagian kawula muda Kota Malang tersekat dalam berbagau geng 1. Argom Armada Gombal, 2. Prem Persatuan Residivis Malang, 3. Saga Sumbersari Anak Ganas, 4. Van Halen Vederasi Anak Nakal Halangan Enteng, 5. Arpanja Arek Panjaitan, Arnak Armada Nakal , Anker Anak Keras, 6. GAS Gabungan Anak Setan, 7. Aregrek Arek Gang Gereja Kayutangan, Kegiatan geng-geng ini cenderung pada hal-hal negatif. Misalnya mabuk-mabukan, ngisruh membuat kerusuhan, nggelek, tawuran dan kriminal. Sebagian geng juga dimanfaatkan untuk kepentingan politik tertentu. Hingga kini, masih dikenang namanama tokoh geng legendaris seperti Fauzi alias Gozi, Si Nyawa Rangkap Tamin, Hanafi, Joni Mangi, Mariso, Birowo. Sebagian dari mereka hilang saat musim penembakan misterius petrus pada tahun 1980-an. Setelah lahir Arema, kawula muda itu mulai berimpun dalam Aremania dan meninggalkan kehidupan geng. Dengan jargon “salam satu jiwa Arema“, mereka membangun persaudaraan. Aremania benar-benar atraktif, sportif dan kreatif. Pertandingan Arema itu telah aman dan nyaman untuk ditonton oleh semua kalangan. bahkan dengan kaum hawa yang dulunya takut untuk menonton pertandingan bola, sekarang mereka telah dengan aktif untuk turut serta memberikan dukungan kepada Arema kala bertanding. Kaum hawa telah membentuk kelompok supporter sendiri dalam mendukung Arema,
Sumber lengkap bisa didapatkan di 2
yaitu Aremanita. Dan hal ini pula yang menjadikan Arema sebagai voulentir yang mempunyai kelompok supporter dari kalangan kaum hawa yang pada akhirnya dicontoh oleh kelompok-kelompok supporter dari klub bola yang lain. Seperti The Jak Angel, Bonita dan lain2. Lagipula Aremania itu sekarang menjadi sesuatu yang khas Malang. Walaupun Aremania benar-benar meniru sesuatu yang telah ada di Eropa peniruan itu telah disesuaikan dengan konteks Malang sendiri. Pada babak 8 Besar Divisi Utama Liga Indonesia 2007, Aremania bertindak anarkis, kala Arema bertanding melawan Persiwa Wamena pada 16 Januari 2008. Pertandingan harus dihentikan pada menit ke-71 saat Persiwa unggul 2-1 dari Arema. Para Aremania yang tidak puas dengan kepemimpinan wasit turun ke lapangan dan merusak Stadion Brawijaya. Akibatnya Aremania dihukum pelarangan mengenakan atribut saat mendukung Arema selama dua tahun dan dilarang medukung Arema ketika di luar kandang. Hukuman ini diterima oleh semua Aremania dan dapat dipatuhi selama dua tahun. Selama dua tahun tersebut Aremania hanya memakai baju hitam dan bendera merah putih selama menonton pertandingan. Setelah hukuman Aremania selesai; Aremania turut membawa Arema juara pada Indonesian Super League 2010. Pada Indonesian Super League 2010, Aremania menjadi supporter yang melakukan tur dengan jumlah paling besar. sekitar 50.000 Aremania yang datang ke Jakarta. Sebagian besar diantaranya menggunakan moda angkutan berupa kereta api, bus, dan kendaraan pribadi. Ini masih ditambah sekitar 7000-10000 Aremania yang tersebar di wilayah Jabodetabek. sekitar 40.000 Aremania berhasil memasuki stadion dengan memegang tiket yang telah dibeli sebelumnya, ribuan Aremania lain terpaksa berada di shuttle ban bahkan ribuan lainnya berada di luar stadion karena tidak dapat masuk stadion. Aremania menempati sektor 13 sampai 24 stadion utama Gelora Bung Karno sementara pendukung tuan rumah The Jakmania berada di sektor 1 sampai 12.(adapted from wikipedia(adapted from wikipedia1)
1 [1] Wikipedia, http://id.wikipedia.org/wiki/Aremania (accessed 2014-12-04)