UNIVERSITAS HASANUDDIN
Edisi XXIV Tahun VII 2013
MENUJU KURSI REKTOR UNHAS 2014-2018
3
Three Things Can Not be Long Hidden: The Sun, The Moon, and The Truth - Buddha -
Kini Saatnya Untuk Berubah Universitas Hasanuddin akan memasuki babakan baru dalam bidang kepemimpinan 2014-2018. Kita berharap bahwa nuansa akademis yang disemangati oleh jiwa dan sikap Sultan Hasanuddin terus dikembangkan demi kemajuan kampus tercinta ini. Para calon rektor telah mengungkapkan apa yang merupakan keinginan mereka jika kelak terpilih menjadi rektor telah kita ketahui. Riset-riset di kampus tetap merupakan prioritas yang tidak boleh dilupakan. Karya-karya penelitian yang oleh para dosen seharusnya terus didukung sehingga bermanfaat secara akademis dan nonakademis dirasakan oleh kita semua. Kehadiran Panglima TNI ke Unhas memberi kuliah umum kepada sivitas akademika diikuti dengan cukup menarik. Terlebih lagi Panglima TNI pernah berkiprah di wilayah Kodam VII Wirabuana. Persoalan konflik tetap menarik perhatian untuk ditelaah dengan baik. Makanya perlu ada Pencegahan Dini dan Resolusi Konflik. Konflik yang muncul hendaknya dapat diselesaikan dengan baik dan saling menguntungkan. Perkembangan dan kemajuan fakultas turut dimeriahkan dengan munculnya rubrik wisata fakultas. Selain itu mahasiswa berprestasi tetap mendapat prioritas dalam pengembangan diri. Persoalan yang cukup menggelitik adalah tentang disfungsi ereksi yang perlu dipahami dan dimengerti apa penyebabnya. Rubrik lain tetap menarik untuk disimak dalam edisi ini. Selamat membaca!
Susunan Redaksi
Majalah Universitas Hasanuddin
Diterbitkan oleh: Universitas Hasanuddin | Penanggung Jawab: Idrus. A. Paturusi | Penasihat: Dadang Suriamiharja, Nasaruddin Salam, Dwia Aries Tina | Pemimpin Umum: Andi Wardihan Sinrang | Pemimpin Redaksi: M. Iqbal Sultan | Redaktur Pelaksana: Abdul Gafar | Redaktur: Kahar, Janisa Pascawati L., Rizky Maulidiana H | Reporter: Fheny Anggriyani, A.M. Mentarifajar, Atika Saidin, Ayu Adriyani, Muh Fadhly Ali, Asyrafunnisa, Jayanti Simanjuntak | Desain Sampul: Janisa Pascawati L. | Desain Isi: Yohanis D. Kiding | Distribusi: M. Rusli, Syarifuddin, Abd. Bahar
Alamat Redaksi: Hubungan Masyarakat Universitas Hasanuddin Gedung Rektorat Lantai 4 Kampus Tamalanrea Jl. Perintis Kemerdekaan KM 10. Makassar 90245 Telepon : 0411-584002 Fax: 0411-585188 Email: humasunhas2012@yahoo.co.id
FOKUS Menuju Kursi Rektor 2014 ..........
4
AGENDA Green Campus Sebagai Upaya Penghematan Energi .......... SMAN 1 Majene Kunjungi Unhas .......... 21 Menyusuri Sungai Tallo Makassar .......... 22 Beasiswa Tanoto untuk S1 dan S2 Unhas ..........
20
25
Idrus Paturusi Pimpin Konferensi ASAIHL yang ke 138 di Colombo .......... ISBI Akan Hadir di SulSel ..........
26
28
Wamen Terharu di Bantaeng ..........
29
Peringatan HUT Dharma Wanita Persatuan Ke-14 ..........
30
MITRA 32 Unhas – UMK Kerja Sama Pengembangan Pengetahuan .......... 33
Pertukaran Mahasiswa Eratkan Hubungan Unhas-Okayama ..........
Unhas dan Jepang Laksanaan Proyek Pembangunan Bidang Teknik, Sains dan Teknologi .......... Korea-Indonesia Cultural Corner Resmi Dibuka ..........
31
BRI Kerja Sama Unhas dalam Hal Penyediaan dan Penggunaan Jasa Perbankan ..........
36
34
DAFTAR
ISI
PENDIDIKAN Sinergikan Langkah Menuju AEC 2015 .......... Sejarah sebagai Pembelajaran ..........
38
40
Bicara dan Rancang Tata Kelola Hutan dan Tambang di Unhas ..........
41
RISET Disfungsi Ereksi Pada Penderita Hipertensi ..........
44
Pencegahan Dini dan Resolusi Konflik Secara Partisipatif ..........
46
FASILITAS Miniatur Amerika di Kampus Merah ..........
52
KOMUNITAS Marine Science Diving Club Universitas Hasanuddin ..........
58
WISATA FAKULTAS Fakultas Peternakan Universitas Hasanuddin ..........
62
? KURSI REKTOR 2014
Dr. dr. A. Wardihan Sinrang, M.S. Sp.And.
Prof. Dr. Dwia Aries Tina P., M.A.
Prof. dr. Irawan Yusuf, Ph.D.
FOKUS
3 Ca 6
FOKUS
andidates... Manusia hidup dengan tujuan. Memilih menjadi pemimpin pun adalah tujuan. Dan sebaik-baiknya pemimpin adalah pemimpin yang mendobrak ego demi kemaslahatan rakyatnya. Visi dan misi para calon rektor berikut adalah pengejawantahan pengabdian pada almamater merah tercinta.
7
VISI & MISI
FOKUS Dr. dr. Andi Wardihan Sinrang, MS. Sp.And. Visi dan misi yang dicanangkan Andi Wardihan Sinrang menitik beratkan pada tiga fokus agenda yakni: Kontribusi Nasional a. Target kinerja utama 2018 - Unhas berstatus PTN-BH - Terimplementasi sistem Remunerasi b. Kebijakan Umum - Penerapan budaya korporet dan meritokrasi pada setiap penyelenggaraan kegiatan Tri Dharma pada setiap jenjang - Meningkatkan sumber-sumber pendanaan selain dari SPP dan pemerintah Otonomi a. Target Kinerja 2018 - Rata-rata masa tunggu lulusan mendapat pekerjaan pertama 3 bulan - Minimal 5 persen hasil penelitian memperoleh HaKi/paten - Beroprasinya 1 unit inkubator untuk penghiliran hasil riset unggulan pada setiap rumpun keilmuan b. Kebijakan Umum - Mengoptimalkan efektivitas implementasi kurikulum - Mengoptimalkan peran dan fungsi Job Placement Center - Menguatkan sistem penjamin mutu - Memfasilitasi proses perolehan HaKi/paten - Mengalokasikan dana riset unggulan yang yang berpotensi memperoleh HaKi/paten Reputasi Internasional a. Target Kinerja 2018 - Minimal 10 Prodi menyelenggarakan program internasional (joint degree, dual degree, consecutive degree dan credit earning, dsb) - Unhas termasuk dalam 5 perguruan tinggi di Indonesia yang hasil publikasinya terbanyak disitasi oleh lembaga sitasi internasional bereputasi - Minimal 5 Prodi terakreditasi Internasional b. Kebijakan Umum - Memprioritaskan alokasi sumberdaya untuk pengembangan inkubator - Memberikan insentif dan memfasilitasi dosen untuk mempublikasikan hasil risetnya dalam jurnal internasional bereputasi - Menguatkan peran dan fungsi reporsitory Unhas - Memprioritaskan alokasi sumberdaya untuk pengembangan akreditasi internasional Implementasi transformasi Unhas akan menempatkan program studi dan labolatorium sebagai pimpinan sebab merekalah yang berperan utama menjalankan akrivitas Tri Dharma. Dengan demikian struktur organisasi Unhas menjadi seperti piramida terbalik. Struktur ini menunjukkan bagaimana perkembangan Unhas akan dipimpin dari bawah dan didorong untuk menjadi semakin ramping agar dapat lebih tangkas dan berdaya untuk menangkap berbagai peluang dan memimpin perubahan di lingkungannya. Program studi dan labolatorium akan ditingkatkan kapasitasnya agar menjadi lebih mandiri dalam perencanaan pengembangan strateginya termasuk dalam menjalin hubungan dengan para pemangku kepentingan. Dalam hal ini, rektorat dan dekanat menjalankan fungsi untuk mendukung, memfasilitasi, mengarahkan, dan mengendalikan. Adapun Kelompok Program yang akan dilakukan Andi Wardihan Sinrang yakni: - Transformasi Organisasi - Kebersamaan Organisasi dan Integritas Sumberdaya - Peningkatan Kesejahteraan Institusi, Dosen, Pegawai, dan Mahasiswa - Peningkatan Budaya Mutu dan Inovasi - Perwujudan Konstribusi Nasional - Pencapaian Reputasi Internasional
9
VISI & MISI
FOKUS Prof. Dr. Dwia Aries Tina Pulubuhu, MA. Visi kepemimpinan Unhas 2014-2018 versi Dwia Aries Tina adalah penegasan visi Unhas dan Rencana Pengembangan Jangka Panjang Unhas tahun 2030, yakni: Unhas menjadi Inovator Pengembangan dan Penghiliran IPTEKS Berbasis Bidang Benua Maritim Indonesia di Tahun 2018. a. Strategi Umum - Otonomi yang luas bagi prodi dan labolatorium dalam penyelenggaraan Tri Dharma Perguruan Tinggi dengan dukungan sarana prasarana dan pendanaan yang optimal - Resourse sharing SDM dan sumberdaya antar unit kerja untuk mencapai efektivitas dan efisiensi dalam penyelenggaraan Tri Dharma Perguruan Tinggi berbasis keunggulan dan keanekaragaman Benua Maritim Indonesia - Meningkatkan kesejahteraan dan kenyamanan hidup dosen dan tenaga kependidikan secara bertahap sesuai dengan peraturan dan perundangan yang berlaku - Pengembangan kerja sama yang luas untuk mendukung pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi b. Sasaran Utama - ≼ 7 prodi di Unhas terakreditasi Internasional dari AUN atau lembaga internasional lainnya - Memiliki labolatorium bersertivikasi ISO 17025;2008 - ≼ 700 artikel pada jurnal internasional bereputasi pada setiap tahun - Mengelola 10 jurnal terakreditasi internasional dan diantaranya telah ada yang terindeks oleh Scopus - Sertifikasi ISO 9001:2008 Unhas secara kesatuan - Meningkatkan prestasi mahasiswa dalam kompetisi nasional dan internasional - Unhas masuk dalam top 10 SEA ; 100 Asia ; 700 dunia dalam QS Ranking - Memiliki Puslitbang Unggulan berbasis keanekaragaman Benua Maritim Indonesia untuk kemaslahatan bangsa dan masyarakat dunia - Menjadi rujukan sebagai kampus bermartabat dan penggerak moral bangsa c. Program dan Kegiatan 2014-2018 - Program 1: Peningkatan Mutu Pendidikan dan Berbasis Riset 1) Pembelajaran berbasis riset benua maritim 2) Peningkatan mutu pendidikan berstandar internasional (input, proses dan output) 3) Pengembangan kompetensi dan karakter mahasiswa 4) Perbaikan pengembangan sarana prasarana/infranstruktur berkualitas pendukung pembelajaran - Program 2: Penelitian Berkualitas Internasional Mengangkat Keunggulan dan Keragaman Benua Maritim Indonesia (BMI) 1) Pengembangan kapasitas dan pruktivitas peneliti mengangkat tema keanekaragaman dan keunggulan BMI 2) Pengembangan infranstruktur penelitian yang mendukung keunggulan BMI 3) Peningkatan kualitas pengelolaan penelitian dan publikasi untuk reputasi internasional Unhas 4) Peningkatan anggaran penelitian - Program 3: Peningkatan Mutu Pengabdian Kepada Masyarakat untuk Peningkatan Daya Saing Bangsa dan Keutuhan NKRI 1) Peningkatan produktivitas dan mutu pengabdian masyarakat 2) Pengembangan model kerja sama denbgan industri, pemerintah dan masyarakat (ABCG) untuk menghiliran produk IPTEKS berbasis BMI 3) Peningkatan kontribusi Unhas dalam menyelesaikan masalah bangsa dan Negara serta keutuhan NKRI 4) Peningkatan peran sebagai pusat Pencerdasan dan keterampilan masyarakat - Program 4: Internasionalisasi Unhas 1) Peningkatan mutu pelayanan dan insfrastruktur untuk kerja sama internasional 2) Pengembangan program kemitraan internasional yang strategis 3) Peningkatan program dan kelas internasional - Program 5: Peningkatan kapasitas Organisasi dan Manajemen serta Perwujudan Eco-Friendly Campus 1) Penguatan mutu manajemen organisasi mendukung Tri Dharma PT 2) Revitalisasi dan penataan lingkungan fisik 3) Pengembangan kapasitas dan peningkatan kualitas hidup dosen dan tenaga kependidikan 4) Pengembangan dan optimalisasi pemanfaatan aset 5) Perwujudan Eco-Friendly campus 6) Pengembangan model sosial alumni dan masyarakat
11
VISI & MISI
FOKUS Prof. Dr. dr. Irawan yusuf Ph.D. Kondisi perguruan tinggi di Indonesia secara umum belum menjalankan perannya secara optimal sesuai dengan perannya dan tugas konstitusinya. Unhas sebagai salah satu perguruan tinggi di Indonesia mempunyai modal dasar yang kuat untuk dapat dikembangkan menjadi perguruan tinggi yang inovatif agar dapat menjalankan peran, tanggung jawab sosial dan konstitusionalnya. Berbagai faktor dapat menjadi pendorong perlunya inovasi pada pendidikan tinggi di Indonesia. a. Perubahan sosial, ekonomi, politik, dan budaya dari masyarakat yang berlangsung sangat cepat. b. Globalisasi yang berlangsung mendorong pendidikan tinggi menjadi bagian dari masyarakat global dan harus berkompetisi, bekerjasama dengan mengikutinukuran-ukuran dan indikator global. c. Pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berlangsung sangat cepat, khususnya teknologi informasi dan komunikasi. Ketiga faktor tersebut mengubah lingkungan di mana institusi perguruan tinggi menjalankan perannya. Tanpa suatu upaya inovatif, perguruan tinggi tidak dapat bertahan untuk menjalankan perannya. Universitas yang inovatif adalah universitas yang menerapkan proses dan atau hasil pengembangan pemanfaatan pengetahuan, keterampilan dan sistem baru untuk memperbaiki proses manajemen, pendidikan, penelitian maupun pengabdian kepada masyarakat serta hubungannya dengan berbagai pihak. Ada beberapa inovasi yang akan dititik beratkan Irawan Yusuf dalam pencalonanya menjadi Rektor Unhas periode 2014-2018: a. Inovasi dalam Pendidikan Inovasi dalam pendidikan dapat dalam bentuk inovasi kurikulum dan proses pembelajaran pada semua tahapan pendidikan, sarjana, master, doctor dan profesi. b. Inovasi dalam Penelitian - Membangun kapasitas dengan menyediakan pendidikan dan pelatihan yang meningkatkan kemampuan peneliti untuk mengembangkan kemampuannya dalam teknologi serta meningkatkan kemampuan mereka dalam memperoleh dana penelitian dari dalam dan luar negeri - Membangun, melengkapi dan memperbaiki sarana dan prasarana penelitian untuk menghasilkan penelitian yang inovatif - Menyediakan dana penelitian minimal 10 persen dari pendapatan negera bukan pajak diperoleh Unhas - Mengembangkan jaringan kerja sama penelitian dengan perguruan tinggi dan lembaga riset di dalam dan di luar negeri serta dengan insutri atau dunia usaha. - Pembentukan grand office dan publication office di Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) - Memberikan insentif bagi peneliti yang memperoleh dana penelitian dari luar Unhas - Memberikan insentif bagi proses maupun produk inovatif yang dapat dikomersialisasikan - Meningkatkan kapasistas Teaching Industry sebagai inkubator bagi produk penelitian yang berinovatif c. Inovasi dalam Pengabdian Masyarakat - Merupakan bagian dari kegiatan akademik yang berstruktur maupun yang tidak terstruktur - Mengintegrasikan pendidikan dan penelitian dalam aktivitasnya - Sebaiknya dilakukan secara interdisiplin - Merupakan program berkelanjutan yang melibatkan masyarakat secara aktif - Menerapkan teknologi atau konsep yang inovatif bagi pemecahan masalah di masyarakat - Pemanfaatan teknologi informasi untuk kursus dan latihan kepada kelompok masyarakat yang membutuhkan. Faktor Penunjang Menuju Unhas yang Inovatif a. Sumberdaya Manusia - Memperbaiki sistem rekrutmen untuk memperoleh orang yang tepat untuk suatu pekerjaan yang tepat dalam jumlah yang tepat - Membagun lingkungan kerja yang berbudaya akademik - Memberikan pelatihan yang terkait tugas yang spesifik, khususnya perencanaan, minimal 2 orang untuk setiap fakultas dan pascasarjana - Memberikan insentif bagi mereka yang telah bekerja lebih dari target yang telah ditetapkan b. Sarana dan Prasarana Proses inovasi membutuhkan sarana dan prasarana pendidikan, penelitian dan penunjang (perpustakaan, kantor dan ruang dosen) yang sesuai dengan standar. Sarana dan prasarana yang dibutuhkan tidak saja luas dan kelengkapannya, tetapi kenyamanan, keamanan dan akses perlu untuk mendapat perhatian c. Pembiayaan Jaminan pembiayaan yang cukup dan berkelanjutan merupakan faktor yang sangat menentukan pencapaian tujuan suatu organisasi. Saat ini, salah satu permasalahan yang menghambat kinerja dari Universitas adalah sistem keuangan yang sering tidak sesuai dengan aktivitas akademik dan penelitian.
13
FOKUS
Mencari Rektor Unhas yang Ideal
E
mpat calon Rektor Universitas Hasanuddin (Unhas) tampil dalam dialog terbuka sivitas akademika dalam rangka mencari Rektor Unhas yang ideal (27/11). Acara yang berlangsung di Aula Prof. Ahmad Amiruddin ini dihadiri sekitar 250 peserta dari kalangan dosen, mahasiswa, maupun sivitas akademika lainnya. Dalam dialog terbuka ini, para calon rektor mengemukakan visi dan misi mereka untuk Unhas yang lebih baik. Keempat calon adalah Prof.dr.Mochammad Hatta, Ph, D., MK (K), Prof. Irawan Yusuf, Ph,D, Prof. Dr. Ir. Ambo Ala, M.S, Prof. Dr. Ir. Muhammad Saleh Pallu, M.Eng. Untuk perkembangan Unhas ke depan, sebagian besar calon melihat masalah kualitas dan pengembangan dosen serta mahasiswa menuju world ClassUniversity, meningkatkan peran seluruh sivitas akademika sebagai sesuatu yang penting dan mutlak. Keberhasilan Unhas ditentukan oleh kemampuan Unhas memanfaatkan peluang yang tercipta akibat dinamika lingkungan strategisnya.
14
FOKUS
Menuju Pemilihan Calon Rektor Unhas, Enam Balon Sampaikan Program Kerja
P
anitia Penjaringan, Penyaringan, dan Pemilihan Rektor (P4R) Universitas Hasanuddin melanjutkan tahap penyaringan bakal calon Rektor Unhas periode 2014 – 2018. Bertempat di Baruga AP. Pettarani Unhas, keenam bakal calon (Balon) Rektor Unhas menyampaikan Program Kerja yang akan mereka jalankan selama satu periode ke depan dihadapan para Senator dan sivitas akademika Unhas, Senin (16/12). Selain penyampaian program kerja, keenam kandidat juga terlibat dalam dialog dengan Bagyo Y. Moeliodihardjo (Universitas Indonesia) dan Satryo Soemantri Brodjonegoro (Guru Besar Institut Teknologi Bandung). Kedua panelis ini hadir untuk memberikan beberapa pertanyaan kepada para bakal calon Rektor. Pertanyaan yang dilontarkan oleh kedua panelis pun tidak lepas dari beberapa isu hangat yang ada di Unhas seperti RPJP Unhas 2030, pembayaran utang Indonesia terkait pembangunan Fakultas Teknik di Gowa, dan lainnya. Hal ini dimaksudkan untuk melihat kapabilitas keenam bakal calon Rektor dalam menangani setiap persoalan yang telah ada. Nantinya akan terpilih tiga orang yang akan bersaing sebagai calon rektor Unhas periode 2014-2018.
15
FOKUS
Tiga Calon Rektor Siap Bersaing di Putaran Berikutnya
P
esta demokrasi empat tahunan Universitas Hasanuddin (Unhas) kembali digelar. Panitia Penjaringan, Penyaringan, dan Pemilihan Rektor (P4R) Universitas Hasanuddin melanjutkan tahap penyaringan bakal calon Rektor Unhas periode 2014-2018, bertempat di Baruga AP Pettarani Unhas, Selasa (17/12). Proses pemungutan suara ini dilakukan untuk memilih tiga calon Rektor Unhas yang akan bersaing di Pemilihan Rektor Unhas periode 20142018 pada tanggal 27 Januari 2014 nantinya. Sebanyak 292 anggota Senat yang terdaftar sebagai pemilik hak suara. Namun yang hadir berjumlah 282 orang. “Ada 10 orang anggota yang tidak mengikuti pemilihan ini dikarenakan mereka berhalangan hadir. Ada yang sedang berada di rumah sakit, ada pula yang berada di luar negeri,” ujar Humas Unhas, Iqbal Sultan. Rapat Senat ini dibuka secara resmi oleh Rektor Unhas, Prof. Dr. dr. Idrus A. Paturusi, didampingi Ketua Senat Unhas, Prof. Dr. Natsir Messa dan Ketua P4R, Prof. Dr. Yusran Yusuf. Hasil pemungutan suara menempatkan Dr. dr. Wardihan Sinrang di posisi pertama dengan perolehan suara sebanyak 94 suara diikuti Prof. Dr. Dwia Aries Tina ditempat kedua dengan perolehan suara sebanyak 80 suara, dan ditempat ketiga yakni Prof. Irawan Yusuf dengan jumlah suara sebanyak 48 suara. Prof. Ambo Alla sendiri berada di posisi keempat dengan jumlah suara sebanyak 46 suara. Posisi kelima ditempati oleh Prof, Saleh Pallu dengan
16
10 suara dan Prof. Moh. Hatta berada di posisi terakhir dengan jumlah suara sebanyak 1 dan ada 3 suara yang dianggap tidak sah. Dengan hasil seperti ini maka ditetapkan tiga besar yakni Dr. Wardihan Sinrang, prof. Dwia Aries Tina, dan Prof. Irawan Yusuf yang akan melanjutkan persaingan pada pemilihan rektor tanggal 27 Januari 2014 nantinya. Kejar-mengejar suara pun sempat terjadi antara Prof. Irawan dengan Prof. Ambo Alla. Hal ini sempat membuat para pendukung dari kedua kubu ini cukup riuh. Tak hanya pendukung para calon bahkan hingga penonton seperti dosen dan mahasiswa yang turut melihat pembacaan surat suara ini menjadi riuh. “Inilah pesta Demokrasi yang terjadi di kampus kita. Tentu saja kita berharap kegiatan ini dapat berjalan lancar hingga Rektor Unhas yang baru terpilih,” ujar Prof Idrus, Rektor Unhas.
FOKUS
17
Kita jangan
generasi semu
jadi yang mendewakan
kekuasaan dan harta
Kita harus bisa menjadi
generasi bermartabat yang
mengagungkan
sukses dan prestasi
Dr. Dino Patti Djalal
UNHAS
AGENDA
AGENDA
Green Campus sebagai Upaya Penghematan Energi Reporter: Tian Kiding Foto: TK
B
aru-baru ini Program Green Campus kembali disosialisasikan di Unhas. Namun kali ini sosialisasi dibawakan langsung oleh Kepala Puslitbang Lingkungan Hidup (PLH), Prof. Dr. Ir. Laode Asrul, MP bersama dengan Wakil Rektor IV, Prof. Dr. Dwia Aries Tina, MA di Ruang Rapat A Rektorat Unhas, 15 November lalu. Sasaran dari program Green Campus tidak lain adalah untuk mewujudkan lingkungan kampus yang peduli dan berbudaya lingkungan, mewujudkan lingkungan kampus yang berkelanjutan, mewujudkan pelestarian lingkungan terhadap pencemaran dan pengrusakan lingkungan, dan terakhir adalah menjadikan masyarakat lain di luar kampus sadar akan pentingnya menjaga lingkungan. Berdasarkan data dari hasil penelitian di Undip dan UI, Puslitbang Lingkungan Hidup menyimpulkan, bahwa pengaplikasian Green Campus dengan benar bisa memberikan
20
penghematan terhadap pemakaian energi listrik dan air mulai dari 200 juta hingga 500 juta perbulannya. Laode Asrul mengungkapkan. sosialisasi di Unhas adalah salah satu dari 6 universitas yang bekerjasama dengan PLH khususnya di kawasan Indonesia Timur. Iapun menjelaskan meskipun penampilan Unhas sudah mencerminkan Green Campus dengan lahan hijau terbuka namun makna Green Campus seutuhnya belum bisa dikatakan sudah diterapkan di Unhas. “Green Campus bukan saja faktor lahan hijau, melainkan aspek lain juga. Misalnya saja penghematan energi, pemanfaatan daur ulang limbah, dan lain sebagainya”, tutur Laode. Selain itu komponen penilaian Green Campus salah satunya, yaitu bagaimana manajemen sistem terkait dengan pengaplikasian Tridharma perguruan tinggi. Apakah sudah sejalan dengan filosofi Green Campus atau belum.
Prof. Dr. Dwia Aries Tina, MA sendiri mengaku sangat mendukung program tersebut. Yang memang sejalan dengan program Unhas pada periode sebelumnya. “Unhas juga sangat mendukung program ini. Dimana pada periode sebelumnya Unhas juga mulai mengusung konsep kampus ramah lingkungan. Memang benar bahwa program Green Campus sangat menguntungkan utamanya dalam penggunaan energi. Dan Unhas telah siap menyongsong tahun 2030 kedepannya dengan rancangan kampus ramah lingkungan yang sudah teraplikasikan. Bukan hanyak lingkungan, tetapi juga sivitas academika juga memiliki karakter Green Campus,” katanya.
AGENDA
SMAN 1 Majene Kunjungi Unhas Reporter: Janisa Pascawati Foto: JP
B
eberapa waktu lalu, Siswa SMAN 1 Majene berkesempatan berkunjung ke Unhas. Kunjungan tersebut disambut dan diterima oleh Kepala Biro Akademik Dra. Betty E. Duma, M.ed di Ruang Rapat A rektorat Unhas, 18 Desember 2013. Kunjungan tersebut dalam rangka sebagai pengenalan siswa terhadap kampus dan pengenalan bidang studi yang ada di Unhas. Yusafir Hala selaku panitia SNMPTN turut pula menyambut para siswa dan siswi yang datang jauh-jauh dari Sulbar tersebut. Dalam sambutannya, Yusafir Halla
menjelaskan mengenai Unhas secara keseluruhan serta tata cara penerimaan SNMPTN 2014. "Jika nantinya kalian memilih jalur SNMPTN untuk masuk ke universitas, pentingnya menentukan prioritas pillihan program studi dan universitas yang ingin dimasuki," tuturnya. Staf pengajar SMAN1 Majene, Abd Rahman mengucapkan rasa terima kasihnya kepada pihakUnhas yang telah menerima kunjungan mereka. "Melalui kunjungan ini saya berharap nantinya anak-anak kami ini bisa menentukan kedepan program studi atau jurusan apa yang mereka ingin
ambil di Unhas,"ungkapnya. Usai penyambutan, 22 siswa dan 3 guru SMAN 1Majene diajak untuk berkeliling di Unhas dan mengunjungi beberapa fakultas di Unhas yakni fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan, Fakultas Teknik, Fakultas Kedokteran, Ekonomi, dan FISIP.
21
AGENDA
Menyusuri Sungai Tallo Makassar Kontributor: M.Dahlan Abubakar Foto: M. Dahlan Abubakar
B
agi warga kota Makassar pasti pernah melintas di atas batang Sungai Tallo, baik di Jembatan Tello maupun di Jembatan Toll. Tetapi, boleh jadi, belum semua orang pernah menyusuri sungai itu, setidak-tidaknya dari bawah Jembatan Tello hingga Dermaga Desa Lakkang atau muara sungai. Pada minggu, 1 Desember 2013 yang lalu, saya berkesempatan menyusuri sungai itu, mulai dari dermaga darurat di samping rumah toko (ruko) di depan Makassar Town Square (MTos) atau dapat ditengok sebelah kiri sisi utara sungai jika melintas di atas Jembatan Tello dari arah kota. Dermaga tersebut bersifat darurat, tetapi jika hendak mengemas ekowisata Sungai Tello, menjadikan dermaga darurat (jadi
22
permanen) merupakan pilihan yang tepat. Alasannya, mudah diakses oleh warga, karena letaknya dekat dengan jalan poros. Jika dibandingkan Dermaga Kera-Kera di belakang Unhas yang tidak saja jauh, tetapi makan biaya besar. Sekitar pukul 09.45 perahu bertenaga dorong 50 PK merek Yanmar mulai beringsut ke arah hulu. Perahu ini disesaki sekitar 30 penumpang besar kecil. Selain Wakil Rektor II Dr.dr.Andi Wardihan Sinrang, M.S., juga ada dua dekan fakultas di Unhas, Prof.Dr.Syamsuddin Hasan, M.Sc.(Peternakan) dan Prof.Drg.Mansyur Natsir, Ph.D (Kedokteran Gigi) dengan penginisiatif Prof.Dr.Hasanuddin. Beberapa orang guru besar Unhas lainnya ikut
menikmati perjalanan wisata air yang langka ini. Satu perahu motor lainnya, juga berpenumpang dengan jumlah yang sama. Para penumpang adalah keluarga dan ‘penggembira’ wisata hari Minggu tersebut. Dua perahu ini meluncur dengan kecepatan antara 4-5 knots per jam mengarungi sungai ke arah hulu. Sehabis Jembatan Tello, di sebelah kanan, ada bangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU), pabrik yang sudah terbilang renta melayani penerangan listrik di Kota Makassar. PLTU saban hari selalu dilihat oleh siapa pun yang melintas di Jl.Urip Sumoharjo dan hendak ke Jl.Perintis Kemerdekaan. Hanya saja, nama PLTU selain terkait pemadaman lampu (kadang-kadang), juga menjadi
AGENDA
buah bibir berita radio lokal karena selalu disebut sebagai lokasi yang jadi biang kemacetan di dekat PLTU. Menyusuri Sungai Tello ke arah hulu, di sisi kiri dan kanan hanya menawarkan pemandangan tetumbuhan yang homogen, pohon nipah. Sejenis palem (palma) yang juga dikenal dengan nama lain, daon, dan daonan. Beberapa daerah di Indonesia memiliki penamaan tersendiri terhadap tumbuhan yang dalam bahasa ilmiahnya Nypa fruticans Wurmb ini. Sebelah kiri tampak ada bangunan tembok yang cukup dekat dengan pinggir sungai. Ternyata bagian dari gedung MTos. Terdapat juga bangunan darurat dari kayu yang tampaknya sangat merusak pemandangan. Masih di sebelah kiri, ada rumah panggung yang tampaknya sering dijadikan sebagai tempat menikmati udara dan pemandangan sungai. Kembali ke sebelah kanan, ada pemandangan tidak biasa, yakni kawasan sawah dengan pondok yang dibangun di pinggir sungai. Saya cuma khawatir, jangan sampai buaya yang digembar-gemburkan orang ada di sungai itu, secara diam-diam tiba di dekat pondok dan menarik kaki warga yang sedang duduk di atasnya. Kita tidak pernah membayangkan bahwa di pinggir sungai ini ada areal sawah yang masih dijaga oleh warga. Pukul 10.20 perahu yang rombongan saya tumpangi dan sempat mati mesin pada pukul 10.11, memutuskan balik ke arah muara, tepat di Dermaga Baruga milik Pak Jusuf Kalla. Sebuah kapal motor dengan bentuk yang sangat modern terparkir rapat di dermaga. Beberapa orang anak remaja laki-laki berlarian minta dijepret, ketika moncong kamera saya mengabadikan kapal motor yang terbilang mewah itu. Dua puluh menit kemudian, kami sudah melintas di kolong Jembatan Tello lagi. Air PDAM yang bocor dari pipa besar yang melintas di atas sungai, sejajar dengan jembatan, sempat menetes tepat di atas tubuh kamera yang saya pakai ketika bergerak ke hulu. Namun saat balik, perahu bergeser menghindar. Sejak di Jembatan Tello terdapat sedikitnya enam ‘tikungan’ di sungai baru kita sampai di Dermaga Desa Lakkang. Berdasarkan ‘peninjauan’ saya di Google.Maps, terdapat sedikitnya enam
Tidak benar warga akan digusur, sebab Lakkang akan dijadikan sebagai lokasi observasi sesuai Perda Tata Ruang Pemkot Makassar
anak sungai yang ujungnya mengalir ke Sungai Tallo hingga Dermaga Desa Lakkang. Dari dermaga hingga ke bawah Jembatan Toll, juga masih terbentang sedikitnya empat belokan sungai lagi. Pada tepi sisi kiri Sungai Tallo dalam ‘pelayaran’ ke Dermaga Lakkang,seluruhnya terdiri atas pohon nipah. Di sebelah kanan, juga terdapat pohon bakau (mangrove). Pohon bakau ini menjadi pemandangan hijau yang menarik dalam perjalanan ekowisata air ini. Di sebelah kiri tepi sungai, kami menyaksikan warga yang memanfaatkan tandan bunga nipah untuk menyadap nira. Beberapa orang lainnya tampak memancing dengan memanfaatkan rimbunnya pohon nipah sebagai tempat bernaung di bawah teriknya matahari siang. Tandan bunga nipah dapat disadap niranya 4 atau 5 bulan pasca bunga nipah keluar. Nira ini secara tradisional diproduksi warga sebagai minuman keras, yang dikenal dengan ballo. Kami juga menyaksikan sebuah perahu mengangkut beberapa jerigen yang berisi cairan yang diduga keras hasil sadapan tandan bunga nipah itu. Mengonsumsi minuman ballo berlebihan dapat membuat orang mabuk berat. Bisa-bisa tiang listrik dianggap musuhnya, sehingga seenaknya dilabrak. Nanti setelah tangannya terasa sakit tidak ketulungan, barulah dia sadar kalau yang di-embat itu adalah tiang listrik.
Di Malaysia, menurut Wikipedia, nira yang bersumber dari nipah ini dapat disunglap menjadi etanol yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar alternatif, yakni bahan bakar nabati. Jika Indonesia mengembangkan nira untuk menghasilkan etanol, maka sumber energi akan dapat mengurangi penggunaan bahan bakar yang bersumber dari perut bumi. Sebab, etanol yang dihasilkan perhektar jauh lebih besar dibandingkan etanol yang diproduksi dari minyak sawit dengan ukuran yang sama. Perbandingannya, nira 11.000 liter/ha/tahun, sementara sawit hanya 5.000 liter/ha/tahun. Pukul 11.40 kami tiba di Dermaga Desa Lakkang. Dermaga ini juga ‘sibuk’, karena merupakan tempat berangkat dan tiba warga yang ke dan dari Dermaga Kera-Kera, di belakang Kandang Peternakan Unhas Kampus Tamalanrea. Perahu bermotor gandeng, seperti yang kami tumpangi, selain memuat penumpang, juga dipadati barang dan sepeda motor. Tarif orang atau sepeda motor dari Kera-Kera ke Dermaga Lakkang sekitar Rp 5.000. Di Dermaga Lakkang sudah tersedia beberapa unit ojek yang sudah rutin menunggu dan antri dengan tertib menanti penumpang. Warga yang membawa barang, menurut pengamatan saya, menggunakan kereta dorong hingga ke rumahnya. Yang saya tidak tahu dan lupa tanya,
23
AGENDA
apakah kereta dorong untuk dimuati barang bawaan warga itu milik sendiri atau disewa. Di dermaga ini ada tempat untuk mencicipi santapan siang. Mau ikan bakar atau lauk yang lain, terserah persediaan dan pesanan. Sambil menunggu pulang, beberapa orang guru besar Unhas bertanding main kartu. Pertandingan tanpa menyediakan hadiah ini juga berlanjut saat perahu motor kembali bergerak menuju dermaga darurat di dekat Jembatan Tello pada pukul 14.11 Wita. Perahu membutuhkan waktu satu jam 10 menit untuk tiba di dermaga tempat kami berangkat. Lakkang, Desa Subur Desa Lakkang dihuni sekitar 300 kepala keluarga. Pemerintah Kota Makassar menjadikan desa ini sebagai lahan observasi. Penduduk desa ini beberapa waktu silam sempat gamang dengan rencana Pemerintah Kota Makassar – yang menurut media – akan merelokasi atau menggusur penghuni desa, lantaran Bank Dunia menalangi dana guna merevitalisasi Sungai Tello. Ilham Arief Suradjuddin yang merespons kegamangan warga langsung membantah rencana pemerintahnya menggusur warga. ‘’Tidak benar warga akan digusur, sebab Lakkang akan dijadikan sebagai lokasi observasi sesuai Perda Tata Ruang Pemkot Makassar,’’ sebut Ilham Arief Siradjuddin yang April 2014 turun tahta digantikan Mohammad Ramadhan (Danny) Pomanto. Banyak pihak yang mengancang-ancang memoles Sungai
24
Tello ini dalam programnya. Pemerintah Kota Makassar sendiri bekerja sama dengan salah satu perusahaan swasta akan membangun pusat penampungan energi untuk Kawasan Indonesia Timur di muara sungai. Biaya yang diimingiming perusahaan itu tidak tanggungtanggung, Rp 2,3 triliun. Danny Pomanto sendiri juga memperkuat keinginan Pemkot pimpinan Ilham menjadikan Sungai Tallo sebagai objek wisata air sebagai ‘jualan’-nya ketika kampanye pemilihan Wali Kota Makassar beberapa waktu lalu. Itu hanya satu aspek dari sasaran multi fungsi yang ditujukan ke Sungai Tallo ke depan. Selain memperkuat sisi ekonomi, sosial, menanggulangi kemiskinan, juga dapat program ‘pemartabatan’ Sungai Tallo ini dapat memberikan nilai tambah bagi pemerintah dengan sistem pengelolaan objek yang ada. Hanya saja, Sungai Tallo harus bebas dari buangan limbah. Sebab, menurut salah satu blog yang saya baca, terdapat enam perusahaan yang berpotensi mencemari sungai ini dengan limbah berbahaya dan beracun (B3) di sepanjang Daerah Aliran Sungai (DAS) Tallo. Pasalnya, perusahaanperusahaan ini belum memiliki fasilitas instalasi pengolahan limbah (IPL) dan fasilitas instalasi pengolahan limbah cair (IPLC). Sebelum kembali ke tempat start di dekat Jembatan Tello, saya sempat berjalan jalan ke Lakkang, desa yang pertama kali saya kunjungan setelah 42 tahun ‘terdampar’ di kota ini. Desa ini
perlu ditata. Tanaman produktif seperti mangga dan pepaya tumbuh subur. Warga kebanyakan menanam mangga harum manis di depan rumahnya. Buahnya lebat, begitu pun dengan papaya yang tumbuh di desa yang tampaknya sepi tetapi tenang ini. Jika hendak berwisata air di sepanjang Sungai Tallo, jalur yang sudah terbuka adalah melalui Dermaga Kera-Kera di belakang Kampus Unhas Tamalanrea dengan dermaga tujuan, Lakkang. Namun, jaraknya dekat,kecuali ada negosiasi rute dengan pemilik perahu. Misalnya, dari Dermaga Kera-Kera bergerak ke arah hulu, baru ke muara. Jalur lain adalah melalui dermaga darurat, seperti yang kami tempuh hari Minggu itu. Tetapi, harus ada perjanjian dengan pemilik perahu perihal lokasi penjemputan calon pejalan wisata dan juga rute yang dilalui. Tentu saja, termasuk biaya yang harus dikeluarkan dari kocek kita masing-masing. Sekarang kita tinggal pilih. Mau ada kegiatan lain sambil menikmati perjalanan wisata sungai itu seperti bertanding main kartu atau tidak. Terserah. Begitu pun dengan acara ketika tiba di Dermaga Desa Lakkang. Pilih menu yang mana? Terserah selera!
AGENDA
Beasiswa Tanoto untuk S1 dan S2 Unhas Kontributor: M. Mentari Fajar Foto: MF
T
anoto Foundation kembali memberikan beasiswa bagi mahasiswa S1 dan S2 Unhas. Sebagai salah satu mitra Universitas Hasanuddin, Untuk tahun 2014 Tanoto membuka program National Champion Scholarship yang dikhususkan kepada mahasiswa S1 dan S2 yang memiliki prestasi akademik dan potensi kepemimpinan tinggi, namun memiliki keterbatasan finansial. Hal tersebut disampaikan oleh Head of Scholarship Program Tanoto Foundation, Tonny Victor Hasibuan yang didampingi oleh Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan, Ir. Nasaruddin Salam, MT saat menjelaskan mengenai persyaratan aplikasi serta tahapan seleksi bagi para calon pelamar, 3 Desember lalu, bertempat di Gedung Pertemuan Ilmiah (GPI) Unhas. “Program beasiswa ini penting untuk mahasiswa apalagi untuk mahasiswa S2 Unhas dengan jumlah beasiswa yang belum terlalu banyak. Untuk beasiswa S2, Unhas baru akan mulai tahun ini karena kita sudah bermitra dengan Tanoto,” tutur Nasaruddin. Untuk studi S1 sendiri, Tanoto Foundation sudah bermitra dengan 9
perguruan tinggi di Indonesia, yakni IPB, ITB, UGM, UNHAS, UI, UNJA, UNMUL, UNRI, dan USU. Sedangkan untuk studi S2, Tanoto telah bermitra dengan 5 perguruan tinggi, yakni IPB, ITB, UGM, UI, dan USU. Unhas sendiri akan menjadi mitra keenam Tanoto Foundation untuk program beasiswa ini di tahun 2014. Lebih lanjut Tonny V. Hasibuan menjelaskan bahwa program ini dibuka secara resmi sejak Desember 2013 hingga Januari 2014. “Buat mahasiswa yang ingin mendaftar, dapat melihat informasi detilnya di website kami www.tanotofoundation.org dan dapat langsung mengunduh formulir aplikasinya,” ujar Tonny. Untuk kuota sendiri Tanoto Foundation tidak memberikan batasan jumlah penerima beasiswa. Menurut Tonny Hasibuan, kuota itu ditentukan berdasarkan hasil psikotes, jika calon pelamar termasuk kategori recommended maka akan lolos ke tahap wawancara. Sedangkan yang masuk kategori notrecommended tidak akan masuk ke tahap berikutnya. Adapun persyaratan bagi para pelamar beasiswa yakni, bagi
mahasiswa S1 yang minimal masih semester 1 dan maksimal semester 5. Sedangkan bagi mahasiswa S2, maksimal masih semester 1. Dalam program ini, mahasiswa S1 mendapatkan biaya kuliah setiap semester sampai dengan semester ke VIII sebesar Rp. 5.000.000,- dengan tunjangan bulanan Rp. 600.000 per bulan. Sedangkan untuk jenjang S2 akan mendapatkan bantuan biaya kuliah sebesar Rp. 15.000.000 per semester hingga semester VI dengan tunjangan bulanan sebesar Rp. 1.200.000. Penerimaan beasiswa diberikan pada semester ganjil berikutnya dan akan mendapatkan evaluasi di tiap semesternya untuk melihat apakah masih pantas untuk menerima beasiswa pada semester berikutnya. National Champion Scholarship akan memberikan peluang bagi penerima beasiswa Tanoto dengan bidang studi yang sesuai untuk bekerja di perusahaan yang menjadi mitra korporasi Tanoto Foundation khususnya APRIL, Asian Agri dan Royal Golden Eagle (RGE) Group.
25
AGENDA
Idrus Paturusi Pimpin Konferensi ASAIHL yang ke-138 di Colombo Kontributor: Ilham Makhmud Foto: Kontributor
U
ntuk pertama kalinya sejak terpilih sebagai President “The Association of Southeast Asia and Pasific Institution of Higher Learning” (ASAIHL) September 2013 lalu, Rektor Unhas, Prof. Dr. dr. Idrus Paturusi memimpin dan membuka konferensi yang ke-138 di Colombo, Srilangka yang dilaksanakan 5-6 Desember 2013. ASAIHL adalah organisasi para rektor perguruan tinggi, yang didirikan pada tahun 1956 dan kini anggotanya bukan hanya perguruan tinggi se-Asia saja tetapi sudah meliputi wilayah
26
Pasifik,dan bahkan Eropa. Idrus Paturusi adalah orang Indonesia ke empat yang menjadi President ASAIHL dimana tiga sebelumnya yang pernah menjabat adalah Prof. Bahder Djohan, Prof. Mahar Mardjono dan Prof Sujudi. ASAIHL menunjuk University of Kelaniya dan University of Colombo, Srilangka, sebagai pelaksana konferensi yang dihadiri hampir 200 peserta dari berbagai negara. Turut hadir pada pembukaan konferensi ini, Menteri Pendidikan Tinggi Srilangka, Hon. S.B. Dissanayaka dan sekaligus menunjuk
Sekretaris General Pendidikan Tinggi Srilangka, Dr. Sunil Tayantha Navarathna membacakan sambutannya. Sambutan tentang perkembangan dan tantangan yang dihadapi perguruan tinggi dengan isu universitas kelas dunia dewasa ini, khususnya di Srilangka. Menteri pendidikan menyampaikan apresiasinya pada pelaksanaan konferensi dengan tema “Education for All; Prospects and Challenges” ini. Ia menjelaskan bahwa tema tersebut sangat baik dan penting, namun pada pelaksanaannya sangat
AGENDA
tergantung pada berbagai aspek, seperti; aspek ekonomi, aspek sosial dan dukungan pemerintah. Untuk itu pendekatannya harus mengarah pada industrialisasi hasil-hasil riset yang kreatif dan inovatif dari perguruan tinggi untuk kepentingan kesejahteraan manusia dan lingkungan, guna menghilangkan kemiskinan dan ketertinggalan. Idrus Paturusi dalam pidatonya menyampaikan bahwa sistem pengembangan pengetahuan saat ini dapat dikembangkan melalui kerja sama riset yang didukung oleh pencapain dibidang teknologi informasi dan komunikasi. Konsep kerja sama riset tersebut menggiring kita memahami masalah dan bagaimana mengatasinya. Melalui kerja sama tersebut bukan hanya mengembangkan ilmu pengetahuan saja, namun juga mengatasi dan meminimalisir multiinterpretasi. Berbagai universitas menyampaikan paper pada konferensi ini antara lain; Chulalongkorn University Bangkok, Srinakharinwirot University Thailand, De La Salle University Philipina, University Brunei Darussalam, Chinese University of Hongkong, Build Bright University Cambodia, University Putra Malaysia, Nanyang Technology University Singapore, Vietnam National University Hanoi, Lingnan University Hongkong, Maejo University Thailand, University Rohtak India, Kansas State University USA, Mountpiller University Prancis. Perguruan tinggi Indonesia yang hadir adalah; Unair, UNS Solo, Unpad, Untan, Unesa Surabaya, Universitas Haluoleo dan Unhas, dimana “Country Representative Paper” dibawakan oleh UNESA Surabaya. Beberapa “Scientific Paper” juga dibawakan oleh Unair, Unesa dan UNS. Dalam rapat “ASAIHL Board” yang dilaksanakan di Ruang Senat University of Colombo di gedung yang sudah berusia lebih 120 tahun, rapat dipimpin oleh Prof Idrus Paturusi dan disepakati beberapa hal antara lain pelaksanaan konferensi berikutnya yaitu ; University Montpillier Prancis 11-13
Juni 2014, Nanyag Technology University Singapore 3-5 Desember 2014, dan pada tahun 2015 Iran dan Cambodia, 2016 Taiwan dan Thailand dan 2017 Indonesia dan Vietnam. Dalam rapat ini juga diputuskan untuk menerima beberapa agenda yang diusulkan oleh anggota antara lain “approval of the minutes of the One Hundred and Thirty-Seventh Meeting of the ASAIHL Board of Trustees”, Reports of the President and the Secretary General on Activities, dan application for new membership. Dari Unhas sendiri hadir empat orang; Prof. Idrus Paturusi dan Ilham Makhmud sebagai pengurus ASAIHL dan Prof. Dadang A. Suriamiharja dan Nasaruddin Salam sebagai peserta.
ASAIHL adalah organisasi para rektor perguruan tinggi, bukan hanya perguruan tinggi se-Asia saja tetapi sudah meliputi wilayah Pasifik,dan bahkan Eropa
27
AGENDA
ISBI Akan Hadir di SulSel Reporter: Fheny Anggriyani Foto: FA
K
abar gembira bagi para seniman dan budayawan khususnya di Sulawesi Selatan. Pasalnya, Institut Seni dan Budaya Indonesia (ISBI) akan resmi didirikan di Makassar. Hal ini dipertegas dengan penandatanganan kerja sama dalam bidang seni dan budaya antara Unhas, UNM, dan Institut Seni Surakarta yang bertepatan dengan peringatan Hari Aksara Internasional ke-48 di Kantor Dinas Pendidikan Sulawesi Selatan, 12 Desember 2013. Penandatangan ini didasari akan hadirnya Institut Seni dan Budaya
28
Indonesia (ISBI) di Sulawesi Selatan yang dinilai mampu dalam menampung SDM yang sangat berpotensi untuk mengembangkan dan menyebarluaskan seni dan budaya Indonesia yang beraneka ragam. Selain itu, hadirnya ISBI di Makassar juga bertujuan untuk menjaga dan melestarikan seni dan budaya nasional secara umum dan budaya Sulawesi selatan khususnya. Dan juga diharapkan menghasilkan lulusan yang kompeten, profesional, berkarakter, adaptif, kreatif dan inovatif di bidang seni dan budaya bagi pembangunan
daerah dan nasional. Sejalan dengan itu, Pemerintah Provinsi Sulsel telah menyediakan lahan untuk kampus ISBI Sulsel seluas 3,5 hektar di Jalan Perintis Kemerdekaan Makassar, sebagai salah satu persyaratan pendirian ISBI. Selain masalah lahan, persyaratan lainnya seperti naskah akademik dan naskah kurikulum telah disusun oleh tim persiapan pendirian ISBI Sulsel oleh ISI Surakarta bekerjasama dengan Unhas dan UNM.
AGENDA
Wamen Terharu di Bantaeng Kontributor: M.Dahlan Abubakar Foto: M. Dahlan Abubakar
J
ika ada pejabat yang memiliki kenangan tidak terlupakan di Bantaeng,Prof.Dr.Ir.H. Musliar Kasim, M.S, Wakil Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan, boleh jadi salah seorang di antaranya. Betapa tidak, Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kebangsaan yang digagasnya bersama Universitas Hasanuddin dan Universitas Andalas Padang justru pertama kali dituan rumahi oleh Kabupaten Bantaeng. ‘’Saya terharu, karena di Bantaeng ini, mimpi saya terwujud,’’ Ujar Muslia Kasim di depan peserta Diskusi KKN Kebangsaan di Gedung Kartini Kabupaten Bantaeng, 23 November lalu. Diskusi tersebut selain menampilkan Wamen Dikbud sebagai pembicara, juga dihadiri oleh Rektor Unhas Prof.Dr.dr.Idrus A Paturusi yang diakui Musliar sebagai mentornya. Selain itu Pangdam VII Wirabuana Mayjen TNI Bachtiar menjadi orang yang sungguh sulit terlupakan pada acara KKN Kebangsaan ini, karena kemitraan strategisnya dengan Unhas serta Kabupaten Bantaeng dalam menghelat kegiatan KKN Kebangsaan.
Menjelang penyajian materi dan sambutan Wakil Bupati Bantaeng M.Yasin, kegiatan itu juga di-launching lagu KKN Kebangsaan yang pertama kalinya. Lagu itu merupakan gubahan Mayjen TNI Bachtiar, Pangdam VII Wirabuana. Wamen Musliar Kasim sebelum menyampaikan materinya terlebih dahulu membacakan seuntai pantun yang berbunyi://Ramai orang di Pasar Baru//Datang membawa barang gadangan//Saya Bantaeng penuh haru /Untuk menyaksikan KKN Kebangsaan//. Di depan para mahasiswa dan juga sejumlah guru di Bantaeng, Wamen yang berbicara mengenai Kurikulum 2013 mengemukakan, di dalam kurikulum tersebut sejak masuk sekolah dasar anak didik sudah ditanamkan rasa kebangsaan. Inilah yang diharapkan kelak lembaga pendidikan akan mampu melahirkan kader-kader pemimpin yang berwawasan kebangsaan yang baik. ‘’Oleh sebab itu, melalui dan pengurangan subsidi BBN Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
mengalokasikan dana Rp 7 triliun yang digunanakn untuk memberikan beasiswa kepada 13,5 juta penerima dan membangun infrastruktur pendidikan,’’ ujar Musliar Kasim. Usai memberikan materi pada diskusi KKN di Gedung Kartini, rombongan Wamen meninjau kegiatan mahasiswa KKN di Desa Nipah-Nipah Kecamatan Pajukukkang Bantaeng di antara Wakil Bupati Bantaeng M.Yasin. Kegiatan KKN Kebangsaan 2013 sendiri diikuti 32 perguruan tinggi negeri dan swasta se-Indonesia, mulai dari Merauke hingga Banda Aceh dengan total peserta 218 orang. Kepala UPT KKN Unhas Dr.Hasrullah, M.A. menjelaskan, mahasiswa ini akan ditarik dari lokasi 28 November dan akan mengikut outbound di Resimen Induk Kodam (Rindam) VII Wirabuana di Pakatto 28 November. Tanggal 1 Desember peserta akan kembali ke daerahnya masing-masing.
29
AGENDA
Peringatan HUT Dharma Wanita Persatuan Ke-14 Reporter: Atika Saidin Foto: AS
D
harma Wanita Persatuan Unhas rayakan HUT Dharma Wanita Persatuan (DWP) yang ke-14 dengan tema “Toleransi dan Kerukunan untuk Keutuhan Dharma Wanita”. Acara ini dirangkaikan pula dengan peringatan Hari Ibu yang ke-85 dan Lomba Paduan Suara Antar Instansi se-Sulawesi Selatan. Kegiatan ini dilaksanakan di Aula Prof. Dr. Amiruddin Fakultas Kedokteran, Kampus Tamalanrea Unhas, 19 Desember lalu. Perayaan HUT DWP yang Ke-14 ini bertujuan untuk membina persatuan
30
dan kesatuan sekaligus sebagai ajang untuk saling mengenal antar Ibu-ibu Dharma Wanita Persatuan Universitas dan Instansi di SulSel. Ketua DWP Unhas, Rushanty Idrus Paturusi dalam sambutannya pada acara tersebut mengatakan bahwa kegiatan ini dapat dijadikan sebagai ajang silaturahmi dan Iapun berharap agar hal ini dapat menguatkan keutuhan antar Dharma Wanita. “Harapan saya peringatan Hari Ibu dan HUT DWP ini akan memperkokoh semangat solidaritas
persatuan dalam mencapai kehidupan bernegara yang adil, aman dan sejahtera,” ungkapnya. Disamping itu pada perlombaan paduan suara antarinstansi, DWP UNM berhasil menyabet juara pertama dan berhak atas hadiah senilai 10 juta rupiah. Sedangkan DWP Unhas keluar sebagai juara kedua disusul oleh DWP Dinas Kesehatan dan DWP Dinas Pemuda dan Olahraga.
MITRA UNHAS
MITRA
Pertukaran Mahasiswa Eratkan Hubungan Unhas-Okayama Reporter: Andi Mentari Fajar Foto: MF
S
etelah menjalani studi di Unhas selama kurang lebih dua bulan, Mahasiswi dari Universitas Okayama, Jepang, Ayako Kawada dan Riko Takatsu yang didampingi oleh Dekan Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) Prof. Drg. Mansjur Nasir berpamitan kepada Rektor Universitas Hasanuddin, Prof. Dr. dr. Idrus A. Paturusi bertempat di Ruang Rektor, 18 November lalu. Prof. Mansjur mengungkapkan bahwa kedua mahasiswi asal Jepang ini sudah dua bulan menimba ilmu di Unhas. Mahasiswi tahun ketiga ini juga ikut belajar di ruang perkuliahan bersama dengan mahasiswa FKG lainnya. Mereka juga melakukan observasi klinik di Rumah Sakit Gigi dan Mulut Unhas serta diberikan kesempatan untuk melihat langsung praktik dokter gigi yang ada di sana.
32
“Kami juga mengajak mereka untuk mengikuti bakti sosial FKG yang dilaksanakan di Pulau Barang Lompo beberapa waktu lalu,” ujar Ridayani Hatta, mahasiswi FKG yang menjadi pendamping mereka selama di Unhas. Disampung itu Ayako dan Riko mengaku senang dan nyaman selama berada di Unhas. Merekapun mengatakan bahwa saat kembali ke Jepang nanti mereka akan berusaha semaksimal mungkin untuk mengaplikasikan apa yang mereka peroleh dari Unhas. “Unhas ini sangat besar dan luas, fasilitasnya juga cukup lengkap, kami sangat senang dan nyaman berada disini”, ujar Ayako saat diwawancarai. “Kami juga berterima kasih karena telah diberikan coklat buatan Unhas oleh Pak Rektor,” ujar
Riko sambil memegang toples coklat Unhas. Unhas sendiri sudah menjalin kerja sama sejak dua tahun lalu dengan universitas Okayama, Jepang. “Ini merupakan pertukaran mahasiswa gelombang yang ketiga dari Okayama. Sedangkan Unhas baru mengirim dua gelombang. Beberapa waktu lalu mahasiswa kami juga baru pulang dari sana,” ujar Prof. Mansjur. Melalui pertukaran mahasiswa ini tentu saja diharapkan dapat memperat hubungan antara keduanya.
MITRA
Unhas – UMK Kerjasama Pengembangan Pengetahuan Reporter: Muh. Fadly Ali Foto: MFA
U
ntuk meningkatkan dan mengembangkan pengetahuan, Unhas dan Universiti Malaysia Kelantan (UMK) menjalin kerja sama dengan melakukan penandatangan nota kesepahaman atau MoU dalam berbagai bidang. Penandatangan ini diadakan di Ruang Rapat A Rektorat Unhas, 19 November lalu MoU yang dibuka langsung oleh Rektor Universitas Hasanuddin, Prof. Dr. Idrus Paturusi ini turut pula dihadiri oleh Wakil Rektor I Unhas, Prof. Dr. Dadang A. Suriamiharja, M. Eng. Tidak hanya itu, para dekan dari berbagai Fakultas di Unhas pun turut hadir. Seperti, Dekan Fakultas Farmasi, Fakultas MIPA, Fakultas Kehutanan, Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan,
serta Fakultas Peternakan. Sedangkan dari pihak Universiti Malaysia Kelantan (UMK), hadir Prof. Dr. Raduan Bin Che Rose selaku Vice Chancellor. Kedatangannya di Unhas didampingi oleh Dekan dari Health Science dan Medical Science Universiti Kelantan Malaysia. MoU antara Unhas dan UMK dimulai dengan kerjasama bersama Fakultas Teknik. Fakultas Teknik menjadi Fakultas pertama yang merancang desain kerjasamanya. Kerja sama yang akan dilakukan ini adalah dalam bidang Geologi, Urban Design, dan lingkungan. UMK merupakan salah satu universitas termuda di Malaysia. Universitas ini terus berkembang.
“Untuk itu diharapkan melalui kerja sama ini, hubungan serius bisa terus dibina antara Unhas dan UMK. Sehingga UMK bisa terus bergerak menuju universitas unggul di Malaysia dan terus dipertimbangkan oleh berbagai pihak. Kerja sama ini tentunya juga diharapkan dapat memberi manfaat bagi Universitas Hasanuddin khususnya dalam hal pertukaran dosen,� Ungkap Prof. Raduan.
33
MITRA
Unhas dan Jepang Laksanaan Proyek Pembangunan Bidang Teknik, Sains dan Teknologi Reporter: Janisa Pascawati Foto: JP
U
nhas dan Jepang jalin kerja sama dalam pelaksanaan proyek pembangunan bidang teknik, sains dan teknologi. Hal tersebut tertuang dalam berita acara rapat antara The Japanese Detailed Planning Survey Team dan pihak dari pemerintah Republik Indonesia yang berkewenangan dengan bidang tersebut mengenai teknis proyek kerja sama untuk pengembangan teknik, sains dan teknologi di Kawasan Timur Indonesia (KTI). Adapun berita acara tersebut ditandatangani oleh Rektor Unhas, Prof Dr dr Idrus A Paturusi selaku pihak dari Unhas dan Mr Tanaka Tsutomu sebagai Leader Japanese Detailed Planning Survey Team, di Ruang Rapat A Lt. 4 Rektorat Unhas, 29 November lalu. Disaksikan oleh Wakil Rektor I Prof. Dr. Dadang A. Suriamiharja, Wakil Rektor IV Prof Dr. Dwia Aries Tina, Para Dekan Fakultas di Unhas serta Tim dari Jepang. The Japanese Detailed Planning Survey Team merupakan tim yang dibentuk oleh Badan Kerja Sama Internasional Jepang atau yang lebih sering dikenal sebagai JICA (Japan Internasional Cooperation Agency). JICA sendiri adalah sebuah lembaga yang didirikan pemerintah Jepang untuk
34
membantu pembangunan negaranegara berkembang. Lembaga ini berada di bawah kekuasan Departemen Luar Negeri dan didirikan pada Agustus 1974. Lembaga ini juga dimaksudkan untuk meningkatkan kerja sama internasional antara Jepang dengan negara-negara lain. JICA menolong pengembangan pemerintah dengan memberikan bantuan teknis dan dana yang tidak mengikat. Tujuan JICA adalah membangun daya manusia di negara berkembang atau memperkuat organisasi-organisasi, membantu dalam kebijaksanaan pembangunan negara berkembang, dan melakukan penelitian untuk rencana dasar atau kemungkinan pelaksanaan operasi pembangunan. Japanese Detailed Planning Survey Team mengunjungi Indonesia untuk tujuan pelaksanaan proyek kerja sama teknis untuk pembangunan kapasitas di bidang teknik, sains dan teknologi (C-Best) di Universitas Hasanuddin di Wilayah Indonesia Timur. Selama tinggal di Indonesia, tim dari Jepang mengadakan serangkaian diskusi dengan pihak dari Indonesia untuk bersama-sama mengembangkan ide dan bertukar pandangan mengenai proyek yang mereka sepakati.
Sebagai hasil dari diskusi, tim Jepang dan Indonesia menyepakati beberapa hal seperti, Project Design Matrix yang umumnya digunakan dalam kerja sama teknis Jepang untuk mengelola dan melaksanakan proyek secara efisien dan efektif. Selain itu, juga digunakan untuk memantau dan mengevaluasi proyek, serta mengenaI project title yang diusulkan oleh kedua belah pihak. Proyek original title-the capacity building di bidang teknik, sains dan teknologi di Indonesia Region Timur diubah menjadi The Capacity Building bidang Teknik, Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (C-BEST) di Unhas dalam Kawasan Timur Indonesia. Ini dimaksudkan untuk menentukan target proyek. Kedua belah pihak sepakat bahwa kegiatan utama dalam proyek tersebut akan dimulai di Provinsi Sulawesi Selatan. Dimulai dengan CoT (Center of Teknologi) di Indonesia Timur yang merupakan badan koordinasi yang melekat pada Fakultas Teknik di Unhas saat ini. Kedua belah pihak sepakat bahwa CoT diinginkan untuk menjadi organisasi yang unggul dan menjadi badan koordinasi antarfakultas di Unhas dalam waktu dekat.
MITRA
Korea-Indonesia Cultural Corner Resmi Dibuka Reporter: Rizky Maulidiana H Foto: JP
M
elihat antusiasme mahasiwa Unhas yang besar pada kebudayaan Korea Selatan, maka Korea-Indonesia Cultural Corner (KICC) akhirnya resmi dibuka sebagai realisasi kerja sama antara Kedutaan Besar Korea untuk Indonesia dan Unhas. KICC ini diresmikan langsung oleh Duta besar Korea Selatan untuk Indonesia H.E Kim Young Sun yang hadir beserta rombongan, bertempat di lantai 2 Gedung Perpustakaan Pusat Unhas. Korea-Indonesia Cultural Corner (KICC) yang diresmikan pada 13 Desember lalu tersebut merupakan pusat informasi mengenai Korea Selatan. Dari kebudayaan, beasiswa, maupun kursus bahasa Korea yang diperuntukkan tidak hanya bagi mahasiswa Universitas Hasanuddin tetapi juga masyarakat luas. Sebelumnya Universitas Hasanuddin telah memiliki American Corner, Iranian Corner, France Corner, Germany Corner dan Pusat Mandarin. Peresmian Korean Corner disaksikan oleh Prof. Dr. dr. Idrus. A. Paturusi, Wakil Rektor II, Dr. dr. A. Wardihan Sinrang, Wakil Rektor III, Ir. Nasaruddin Salam, dan Wakil Rektor IV,
Prof. Dwia Aries Tina, M.A beserta Dekan beberapa Fakultas. Hadir pula, CEO Korean Ceramics, Resident Representative of Korea International Cooperation Agency (KOICA), Kim Byung Gwan dan Kepala Dinas Pendidikan Sulawesi Selatan, H. Abdullah Djabbar. Dalam sambutannya, Prof. Dwia Aries Tina menyampaikan rasa syukur atas peresmian KICC ini yang hanya ada dua di Perguruan Tinggi di Indonesia, yakni Universitas Indonesia dan Universitas Hasanuddin juga ungkapan rasa terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu merealisasikan mimpi kedua belah pihak. Rektor Unhas, Prof. Idrus menambahkan bahwa budaya kerja keras masyarakat Korea-lah yang mampu menggerakkan negara tersebut sehingga bisa menjadi seperti sekarang. “Orang Korea adalah pekerja keras dan budaya kerja keras mereka yang menjadikan Korea negara berkembang dari sisi teknologi maupun agrikultur. Korea terus berinovasi dan terus maju, dan hal itulah yang harus kita contoh,” ujarnya. Disamping itu, Ambassador Kim,
dalam kunjungan keduanya ke kampus Unhas berharap hubungan kedua belah pihak akan terus terjalin di masa depan terlebih hubungan bilateral antarkedua negara yang telah memasuki usia ke-40 tahun setelah penandatanganan Joint Declaration on Strategic Partnership between Indonesia-Korea to Promote Friendship and Cooperation in the 21st Century. Prof Drs Burhanuddin Arafah MHum PhD. selaku Dekan Fakultas Sastra Unhas mengungkapkan beberapa program Korea-Indonesia Cultural Corner yang akan dilakukan. “Kita akan membuka kelas bahasa Korea bagi sivitas akademika Unhas, mengadakan seminar bahasa dan kebudayaan Korea, membuka kelas bahasa Korea tingkat dasar, menengah dan kelas mahir, mengadakan diskusi tentang budaya Korea, mengadakan lomba pidato bahasa Korea, pertunjukan film Korea, serta program studi bahasa dan kebudayaan Korea di Fakultas sastra. Selain itu kami berharap akan beasiswa untuk program magister dan Doktor dari pemerintah Korea,” jelasnya.
35
MITRA
BRI Kerja Sama Unhas dalam Hal Penyediaan dan Penggunaan Jasa Perbankan Reporter: M. Mentari Fajar Foto: MF
S
ebagai bentuk persetujuan kerja sama dalam hal penyediaan dan penggunaan jasa perbankan, maka Universitas Hasanuddin dengan PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) mengadakan penandatangan Nota Kesepahaman bersama di lantai dasar Rektorat Unhas, 17 Desember 2013. Selain penandatangan nota kesepahaman, BRI juga menyerahkan satu unit Bus mahasiswa kepada Unhas. “Hal ini merupakan bentuk Corporate Social Responsibility (CSR) dari BRI. Dan ini adalah bentuk kecintaan kami kepada Unhas,” ungkap Asmawi Syam selaku Direktur Utama (Dirut) BRI Sulawesi Selatan. Penandatanganan Nota Kesepahaman tersebut diwakili oleh Rektor Unhas, Idrus Paturusi selaku Pihak Pertama dan Direktur PT. Bank
36
Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Asmawi Syam selaku pihak kedua. Maksud dari Nota Kesepahaman ini adalah untuk digunakan sebagai landasan bagi kedua belah pihak untuk melakukan kerja sama dalam berbagai kegiatan yang saling menunjang tugas pokok dan fungsi para pihak. Untuk itu, Nota Kesepahaman inipun merangkul kesepakatan para pihak untuk mengadakan kerja sama dengan prinsip saling menguntungkan dalam beberapa bidang sesuai ketentuan dan prosedur yang berlaku. Adapun kerja sama antara Unhas dan BRI mencakup, pengelolaan dana operasional serta dana-dana lainnya, penerimaan setoran mahasiswa secara online, pengembangan sistem dan layanan penerimaan pembayaran uang pendaftaran seleksi penerimaan
Mahasiswa Baru di lingkungan Unhas, Pengelolaan pembayaran gaji/honor karyawan di lingkungan Unhas, pemanfaatan jasa layanan perbankan yang disediakan oleh pihak BRI seperti Fasilitas BRIGuna (Kredit Berpenghasilan Tetap), Pemberian Fasilitas Kredit Consumer (KPR,KKB, Kartu Kredit), Pemanfaatan jasa dan instrumen perbankan lainnya seperti Electronic Bank Statement dan Cash Management System, dan yang terakhir adalah pemberian fasilitas untuk pembukaan outlet kerja BRI di Lingkungan Unhas. “Semoga kerja sama ini bisa terus berlanjut. Dan bus yang telah diberikan ini bisa dimanfaatkan sebaikbaiknya oleh pihak Universitas dan tentunya untuk kepentingan mahasiswa,” Ungkap Rektor Unhas.
UNHAS
PENDIDIKAN
PENDIDIKAN
Sinergikan Langkah Menuju AEC 2015 Reporter: Janisa Pascawati Foto: JP
S
atu Visi, Satu Identitas, Satu Komunitas menjadi komitmen bersama yang hendak diwujudkan oleh ASEAN pada tahun 2020. Diantara upaya untuk mencapai integrasi itu adalah melalui penerapan Masyarakat Ekonomi Asean (Asean Economic Community) pada tahun 2015. Prosesnya melalui Integrasi Fungsional. Tetapi mungkinkah cita-cita tersebut dapat dicapai oleh negaranegara ASEAN (Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailan, Brunai Darussalam, Kamboja, Vietnam, Laos dan Myanmar)? Misi Asean Economic Community (AEC) adalah menjadikan perekonomian di ASEAN menjadi lebih baik serta mampu bersaing dengan negara-negara yang perekonomiannya lebih maju dibandingkan dengan kondisi Negara ASEAN saat ini, menjadikan posisi ASEAN menjadi lebih strategis di kancah Internasional, memperoleh
38
manfaat dari saling tukar pengalaman dengan anggota ASEAN lainnya. Blueprint AEC memuat empat pilar utama yaitu: (1) ASEAN sebagai pasar tunggal dan berbasis produksi tunggal yang didukung dengan elemen aliran bebas barang, jasa, investasi, tenaga kerja terdidik dan aliran modal yang lebih bebas; (2) ASEAN sebagai kawasan dengan dayasaing ekonomi tinggi, dengan elemen peraturan kompetisi, perlindungan konsumen, hak atas kekayaan intelektual, pengembangan infrastruktur, perpajakan, dan E-commerse; (3) ASEAN sebagai kawasan dengan pengembangan ekonomi yang merata dengan elemen pengembangan usaha kecil dan menengah, dan prakarsa integrasi ASEAN untuk negara-negara CMLV (Cambodia, Myanmar, Laos, dan Vietnam); dan (4) ASEAN sebagai kawasan yang terintegrasi secara
penuh dengan perekonomian global dengan elemen pendekatan yang koheren dalam hubungan ekonomi di luar kawasan, dan meningkatkan peran serta dalam jejaring produksi global. ASEAN sebagai pasar tunggal dan berbasis produksi tunggal terdiri dari 5 elemen kunci: free flow of goods, free flow of services, free flow of investment, free flow of capital; and free flow of skilled labour. ASEAN sebagai kawasan dengan daya saing ekonomi tinggi: Competition Policy (develop a fair culture competiton), Consumer Protection, Intelectual Property Right, Infrastructure development, Taxation, ECommerce (on-line trade). ASEAN sebagai kawasan yang terintegrasi dengan perekonomian global: SME Development, Initiative for ASEAN Integration (IAI). Komoditas yang berdaya saing tinggi di ASEAN: Minyak Sawit Mentah (CPO), Kakao, Karet, Ikan dan Produk
PENDIDIKAN
Olahannya,Tekstil dan Produk Tekstil (TPT), Alas Kaki, Kulit, dan Barang Kulit, Serta Mebel, kemudian Makanan dan Minuman, Pupuk dan Petrokimia, Mesin dan Peralatannya, serta Logam Dasar, Besi, dan Baja. Berkenaan dengan hal ini, Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian Unhas bekerjasama dengan Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) adakan Seminar Persaingan usaha dengan tema “Ketahanan Pangan dan Kebijakan Persaingan dalam Menghadapi Pasar Bersama ASEAN”, Kamis (14/11) di ruang Senat Lt. 2 Gedung Rektorat Unhas. Seminar tersebut dirangkaikan dengan Memorandum of Understanding (MoU) antara Unhas dan KPPU. Hadir sebagai pembicara dalam acara tersebut Prof. Dr. Ir. H.M Saleh S. Ali, M.Sc., Prof Dr Ir. Ambo Ala, Emil Abeng selaku Anggota DPR-RI Komisi VI, Syarkawi Rauf Komisioner KPPU, Nawir Messi Ketua KPPU, dan Hyelim Jang director Korea Fair Trade Commision. Prof. Dr. Dwia Aries Tina dalam sambutannya berharap agar seminar tersebut menghasilkan pandangan yang bermanfaat karena seluruh hadirin Unhas menyambut baik gagasan acara tersebut. “Selama ini di kampus banyak gagasan yang membahas kekhawatiran kita terhadap pasar bebas. Hal ini harus kita siapkan dengan sebuah kesiapan. Jangan sampai ketika warga menjadi penonton, akademisi tidak melakukan sesuatu. Disinilah saatnya mahasiswa dapat berperan untuk memperkuat fungsi pengawasan pasar bebas,”tuturnya. Dalam seminar yang membicarakan daya saing produk pertanian dalam menghadapi Asean Economy Community (AEC) 2013 Prof. Saleh Ali menjelaskan bahwa AEC 2015 bisa saja menjadi berkah bagi Indonesia namun sekaligus menjadi petaka. “AEC bisa menjadi petaka apabila produk pertanian kita tidak mampu bersaing dengan produk pertanian dari negara Asean yang lain, Aliran modal dan investasi dari luar hanya mengeruk hasil bumi danTenaga
kerja terdidik menjadi penonton di negaranya sendiri” kata Saleh Ali yang juga Guru Besar pertanian Unhas. Untuk itu Prof Saleh Ali mengungkapkan perlunya upaya mengoptimalisasi sektor pertanian Indonesia di AEC 2015 dengan cara memperkokoh konektivitas antar wilayah untuk menjadi bagian di tingkat ASEAN. (1) Upaya mengoptimalisasi sektor pertanian dalam menghadapi AEC. Memperkokoh konektivitas antarwilayah untuk menjadi bagian rantai (supply chain) di tingkat ASEAN, dan selanjutnya di tingkat global. (2) Memberi ruang bagi setiap daerah untuk berkembang sesuai dengan keunikan dan comparative advantage yang dimilikinya. (3) Pengembangan inovasi teknologi dan penyiapan infrastruktur pendukung dalam rangka meningkatkan daya saing. (4) Harmonisasi prosedur, peraturan, dan standar yang menuju pada peningkatan kualitas dan keamanan pangan (mengacu pada AEC Blueprint). (5) Memasyarakatkan AEC sampai ke tingkat grass-root society. Faktanya banyak masyarakat yang tidak tahu apa itu ASEAN apalagi AEC dan apa manfaatnya bagi Indonesia,” Sejalan dengan itu, itu Emil Abeng yang juga membawakan materi dalam seminar tersebut mengungkapkan kekhawatirannya melihat kondisi Indonesia nantinya di AEC 2015. Menurutnya saat ini Indonesia berada pada kondisi defisit. Kinerjanya semakin lama semakin menurun, lebih banyak impor dari pada ekspor. Untuk menghadapi hal tersebut diperlukan adanya persiapan dan peran generasi muda. “Untuk menghadapi pasar bebas tersebut generasi muda harus menjadi titik tumpu pembentukan generasi pemimpin ekonomi di masa depan yang berwawasan politik global dan paham dengan konteks lokal. Selain itu generasi muda harus mampu melihat ke luar (internasional) dan menyadari potensi di dalam (regional, mis. Sulawesi Selatan),” Ungkapnya.
Misi Asean Economic Community (AEC) adalah menjadikan perekonomian di ASEAN menjadi lebih baik serta mampu bersaing dengan negara-negara yang perekonomian nya lebih maju dibandingkan dengan kondisi Negara ASEAN saat ini
39
PENDIDIKAN
Sejarah sebagai Pembelajaran Reporter: Muh. Mentarifajar Foto: TK
P
anglima TNI Jenderal TNI Moeldoko memberi kuliah umum dihadapan ratusan mahasiswa, pegawai, dosen dan seluruh jejeran sivitas akademika dari Universitas Hasanuddin. Kuliah umum ini bertempat di Baruga Andi Pangeran Pettarani, Senin (30/12). Turut hadir dalam acara tersebut, WR I, Prof Dr. Dadang A. Suriamihardja, M. Eng, WR II, Dr. Wardihan Sinrang, serta WR III ,Ir. Nasaruddin Salam, MT yang juga berperan sebagai moderator. Jenderal TNI kelahiran Kediri ini membuka kuliah umumnya dengan mengungkapkan kebesaran masyarakat Sulawesi Selatan (Sulsel). Penjelasan mengenai I La Galigo yang berisi pengetahun tentang insest, tentang penjelajahan maritim, tentang semesta alam diungkapkannya mempunyai korelasi yang jelas dengan
40
orang-orang besar yang lahir di tanah Sulsel. “Untuk itu, saya bisa jadi Panglima TNI karena saya pernah bertugas di Makassar. Jadi saya ini ikut nimbrung dengan kesuksesan orang Makassar,” ungkap Moeldoko disambut riuh tepuk tangan peserta. Kuliah umum ini turut pula dihadiri oleh Rektor Unhas Prof. Dr. dr. Idrus A. Paturusi. Dalam sambutannya, Rektor Unhas menapak tilas kembali kerja sama yang telah banyak dibangun antara pihak Unhas dengan pihak TNI. “Kalau dulu di zaman saya, mahasiswa punya kecurigaan yang besar terhadap TNI. Tapi sekarang, kita bisa lihat kolaborasi Antara TNI dan mahasiswa. terutama dalam Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang terus dijaga,”katanya. Hal ini pun senada dengan yang diungkapkan oleh Moeldoko. “Dulu, saya masuk kampus dengan membawa senjata. Hari ini, saya masuk kampus
dengan membawa pulpen dan kertas,” ungkapnya sambil tertawa. Lebih lanjut dalam kuliah umumnya, Moeldoko banyak bercerita tentang fungsi utama kampus. Sebagai agen perubahan, pusat pembelajaran, penjaga tata nilai, pusat kebudayaan. Diakuinya bahwa hanya dengan pendidikan, bangsa ini menjadi besar. Terakhir Moeldoko berpesan kepada seluruh peserta kuliah umum untuk jangan sekali-kali melupakan sejarah. “Kebesaran masa lalu harus ditarik sebagai pengalaman di masa sekarang. Di tangan anak muda hari ini lah Indonesia akan berkibar jaya,” tutupnya.
PENDIDIKAN
Bicara dan Rancang Tata Kelola Hutan dan Tambang di Unhas Reporter: Muh. Mentarifajar Foto: AMA
F
akultas Hukum Universitas Hasanuddin (Unhas) mengadakan Konferensi Internasional dengan tema “Reconciling Forestry and Mining Management: Some Current Enviromental Concerns in Asia� dari tanggal 10-12 Desember 2013. Di awal tahun 2014 ini, konferensi ini merupakan konferensi pertama dari rangkaian program yang akan digelar di Asia Tenggara oleh Konrad Adenauer Stiftung (KAS), setelah di tahun-tahun sebelumnya dilaksanakan di Kamboja, Thailand, dan Vietnam. Pembukaan Konferensi Internasional ini diadakan di Ruang Senat lantai 2 Gedung Rektorat Unhas, Selasa (10/12). Setelah Indonesia, menyusul Philipina dan Malaysia. Tema konferensi ini merupakan isu hangat yang senantiasa menjadi fokus perbincangan di Indonesia. Hutan, Manajemen Pertambangan, dan Penguasaan serta Pengolahannya. Kegiatan ini terselenggara atas kerja sama Unhas dalam hal ini dengan KAS dan Kemitraan (Partnership). Konferensi yang dibuka secara resmi oleh Wakil Rektor 4 Unhas, Prof. Dr. Dwia Aries Tina didampingi oleh Dekan Fakultas Hukum, Prof. Dr. Aswanto dan
Ketua Jurusan Hukum Internasional, Prof. Dr. Syamsuddin M. Noor ini dihadiri pula oleh Director of KAS Rule of Law Programme Asia, Marc Spitzkatz, Program Director of the Partnership for Governance Reform (Kemitraan), Sita Supomo, undangan serta para dosen dan mahasiswa Fakultas Hukum Unhas. KAS merupakan sebuah yayasan politik dari Republik Federal Jerman, yang sejak tahun 1968 telah secara aktif memberikan kontribusi kepada kerja sama dan pemahaman internasional dengan program-program dan proyek-proyeknya di berbagai negara. Salah satu program KAS sendiri adalah The Rule of Law Programme Asia yang memaksimalkan fungsi KAS dalam membangun keadilan hukum di negara-negara Asia. Sedangkan Kemitraan (Partnership) adalah sebuah organisasi multipihak yang bekerja dengan badanbadan pemerintah, organisasiorganisasi internasional dan lembaga swadaya masyarakat untuk memajukan reformasi di tingkat lokal, nasional, dan regional. Kemitraan (Partnership) membangun hubungan penting antara semua tingkat pemerintahan dan
masyarakat sipil untuk meningkatkan tata pemerintahan yang baik di Indonesia secara berkelanjutan. Pada dasarnya, kemitraan telah menginisiasi program intervensi pada sektor kehutanan yang dituangkan dalam berbagai proyek. Misalnya, Project Pengelolaan Hutan, Sistem Asuransi Legalitas Timber, dll. Ada beberapa negara di Asia yang ikut berpartisipasi dalam kegiatan ini seperti India, Malaysia, Singapura, dan Filipina. Adapula beberapa universitas di Indonesia yang turut berpartisipasi seperti Universitas Negeri Makassar (UNM), Universitas Airlangga (Unair), Universitas Tarumanagara (Untar), Universitas Katolik Atma Jaya Jakarta. Konferensi ini bertujuan untuk membahas isu-isu yang penting mengenai berbagai permasalahan lingkungan di Asia. Isu yang diangkat akan difokuskan pada sektor tambang dan kehutanan. Hasil dari konferensi ini diharapkan mampu menyelesaikan seluruh permasalahan tambang dan kehutanan yang tengah terjadi.
41
John Maxwell
Leaders Must be Close Enough to Relate to Others, but Far Enough A Hate to Motivate Them
RISET UNHAS
RISET
Disfungsi Ereksi Pada Penderita Hipertensi
44
S
alah satu masalah utama yang dihadapi pria dewasa adalah masalah keharmonisan dalam rumah tangga. Salah satunya dapat disebabkan oleh lemahnya stamina pria (suami) saat berhubungan dengan pasangannya. Maka, muncullah kasuskasus ejakulasi dini, impotensi (disfungsi ereksi/DE) dan lainnya. Disfungsi ereksi (DE) adalah ketidakmampuan seseorang untuk mencapai atau mempertahankan ereksi penis yang cukup untuk dapat melakukan hubungan seksual secara sempurna. Walaupun DE tidak berdampak langsung terhadap kematian, namun hal ini merupakan masalah yang penting karena bertalian dengan kualitas hidup manusia. Data epidemiologi menunjukkan bahwa pada tahun 1995, jumlah penduduk dunia yang mengalami DE sekitar 152 juta, dan diperkirakan
pada tahun 2025 mencapai 322 juta. Di Amerika Serikat diperkirakan 20 juta sampai 30 juta pria yang mengalami DE. Spanish National Study menunjukkan angka kejadian DE pada populasi umum 8.9%. The Massachusetts Male Aging Study (MMAS), meperkirakan 52% pria yang berumur 40 - 70 tahun mengalami DE. Kejadian DE makin sering dengan meningkatnya usia. Hal ini seiring dengan meningkatnya angka kejadian berbagai faktor risiko DE seperti diabetes melitus, hipertensi dan hiperlipidemia, dan usia. Salah satu hasil penelitan yang dilakukan Wardihan menemukan bahwa Disfungsi ereksi sering terlihat pada penderita hipertensi. Penelitian yang dilakukan untuk melihat faktor vaskuler sebagai faktor risiko terhadap 440 pria yang mengalami DE, menunjukkan bahwa adanya lesi aterogenik pada 53% kasus, merokok 64%, DM 30%, dan
RISET hiperlipidemia 34%. Selanjutnya Epidemigia de la Disfunction Erectil Masclina Study menunjukkan bahwa 45.8% pada populasi pria Spanish yang hipertensi mengalami DE. Penelitian ini mendapatkan hubungan yang bermakna (p<O,05) antara hipertensi dengan DE. Disfungsi ereksi lebih banyak ditemukan pada penderita hipertensi (59,8%) daripada subyek normotensi (24,2%); serta pada subyek yang DE lebih banyak yang menderita hipertensi daripada normotensi yaitu 52 diantara 68 subyek; sedangkan pada kelompok yang normal, lebih banyak individu yang normotensi, yaitu 50 diantara 85 subyek. Namun demikian, hubungan hipertensi dengan kejadian DE tidak selalu merupakan sebab-akibat yang linear. Data klinis menunjukkan bahwa terdapat sebagian yang menderita hipertensi tetapi tidak menunjukkan adanya DE, sebaliknya pada sebagian subyek normotensi dapat ditemukan DE. Walaupun fakta-fakta tersebut menunjukkan adanya kaitan antara hipertensi dengan kejadian DE, namun patogenesisnya belum sepenuhnya dapat dijelaskan. Temuan terbaru mengenai hubungan antara DE dan hipertensi dikemukakan oleh BehrRussel, dkk. Hasil penelitian mereka membuktikan bahwa DE merupakan manifestasi laind ari hipertensi. Pada penelitian tersebut ditemukan bahwa terjadi perubahan distribusi serat
kolagwen pada aorta dan jaringan erektil penderitan DE. Yang menarik ialah bahwa terjadinya DE mendahuli hipertensi. Hal ini didukung oleh perubahan struktur dan fungsional yang sama, namun terjadi lebih awal pada jaringan erektil dibandingkan jaringan vascular. Keseluruan hasil penelitian Wardihan menyimpulkan bahwa kejadian DE berkaitan dengan umur, dimana makin meningkat umur maka kejadian DE makin sering. Selanjutnya, tidak terlihat hubungan statistik yang bermakna antara variasi genetik gen ACE dengan DE, namun bila dilihat interaksi antara hipertensi dan genotip DO terhadap kejadian DE pada populasi yang diteliti, terlihat hubungan yang bermakna. Hasil penelitian ini mengindikasikan bahwa kejadian DE merupakan penggabungan dari interaksi berbagai faktor yang kompleks, yang terdiri dari faktor genetik dan neurohumoral. Dari rangkaian kejadian DE tampaknya disfungsi endotel, merupakan kunci dari seluruh permasalahan. Oleh sebab itu, boleh dikatakan bahwa faktor-faktor yang memengaruhi kejadian disfungsi endotel secara tidak mempengaruhi DE. (Resensi Buku A. Wardihan Sinrang berjudul â&#x20AC;&#x2DC;Disfungsi Ereksi Pada Penderita Hipertensiâ&#x20AC;&#x2122;).
Nama Tempat, Tanggal Lahir Pekerjen Jenis Kelamin Pangkat / Golongan Nomor Induk Pegawai Agama Istri Anak
Alamat Telepon
Penulis: Andi Wardihan Sinrang Penerbit: IPB Press / 2012
: dr.Andi Wardihan Sinrang,MS.Sp.And. : Sengkang, 4 Agustus 1959 : Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin : Laki-Iaki : Penata Tingkat 1/ Ilid : 131792017 : Islam : Fatmawati, SE. MS. : - A. Afief Pangkelareng Wardihan - A. M. Fadhil Wardihan - A. M. Fikri Wardihan - A. M. Fajrul Wardihan : Jalan P.Kemerdekaan Kompleks Unhas R-2 : (0411) 584577, (0411) 5044577
45
RISET
Pencegahan Dini dan Resolusi Konflik Secara Partisipatif
46
K
onflik sosial telah dimaknai secara umum sebagai fenomena yang memprihatinkan karena aksi kekerasan anarkis yang lebih mendominasi, serta menimbulkan efek traumatik dan ketidakharmonisan dalam relasi sosial kemasyarakatan. Pandangan stereotype bahwa konflik adalah patologi sosial telah mengaburkan esensi konflik yang hakiki sebagai proses sosial yang mendorong timbulnya keseimbangan-keseimbangan baru dalam relasi sosial yang menghasilkan perubahan sosial. Pemerintah dan masyarakat acapkali lebih reaktif terhadap konflik dalam bentuk upaya-upaya untuk menghentikan eskalasi kekerasan daripada upaya pencegahan konflik secara dini. Gerakan untuk pencegahan konflik secara dini sebenarnya telah dimulai digerakkan secara global oleh PBB dan berbagai lembaga perdamaian internasional sejak era pascaperang dingin (Cold-War). Di Indonesia, baru di tahun 2012 yang termuat dalam UU No. 7 tahun 2012 Tentang Penanganan Konflik Sosial menetapkan bahwa
pencegahan konflik merupakan salah satu bagian dari upaya penanganan konflik sosial. Namun, sangat disayangkan, cakupan kegiatan pencegahan konflik kurang komprehensif terutama yang mengedepankan peran serta masyarakat secara partisipatif. Keterlibatan masyarakat menangani konflik secara dini memerlukan proses dan aksi yang strategik dan terencana. Proses dasar adalah mempersiapkan masyarakat pada tataran pengetahuan yang benar mengenai konflik. Pemahaman tentang dinamika konflik secara holistik dan komprehensif sangat terkait dengan partisipasi masyarakat secara tepat dalam melakukan conflict mapping di wilayahnya. Proses lanjutan adalah mempersiapkan masyarakat untuk memiliki kemampuan menangani konflik (conflict management) dan penyelesaian konflik (conflict resolution). Disiplin sosiologi menempatkan fenomena konflik sosial sebagai fokus dalam hampir semua perspektif teoretik makro dan mikro. Pembedaan antar
RISET
perspektif teori secara mudah ditangkap melalui diskursus yang berbeda terhadap konflik sosial. Perspektif fungsionalisme struktural, terutama kelompok Parsonian, memandang konflik sebagai fenomena patologis karena tidak memberikan dukungan terselenggaranya konsensus atau tertib sosial dalam masyarakat (Parsons, Knowledge and Society 1986:357; Swingewood, 1991:233). Dalam studi Sosiologi Konflik, kekerasan yang terjadi sebenarnya merupakan perwujudan konflik yang tidak bisa diselesaikan secara damai, dan terinstitusionalisasi (Varshney, 2002; Fromm, 2000: Barash, 2002). Wujud kekerasan tampil dalam berbagai bentuk, diantaranya adalah pengrusakan, pembunuhan, penyerangan, pembakaran, penyanderaan, dan berbagai bentuk aksi kekerasan nyata lainnya yang dilakukan oleh sekelompok orang pada waktu tertentu. Di Indonesia, kasus berskala besar terakhir tentang konflik intranegara terjadi pada konflik di Aceh, Sulawesi Tengah, Maluku, Maluku Utara, Papua, dan Papua Barat, dan Kalimantan Timur. Studi dari Bappenas terhadap Konflik Sosial di enam provinsi (tanpa Kaltim), selama periode 19982008 menunjukkan bahwa sejak tahun 2006 rata-rata 2000 insiden konflik kekerasan per-tahun pada enam provinsi yang hanya berpenduduk 4 persen dari penduduk Indonesia dengan rata-rata korban tewas 200 orang dan 2400 orang luka-luka (Bank Dunia, 2010). Jika memasukkan provinsi Kalimantan Timur pada tahun 1998, teridentifikasi bahwa korban kematian yang terjadi mencapai 76,9% dari seluruh jumlah kematian di Indonesia pada masa tersebut, sebagaimana hasil laporan studi UNSFIR, lembaga kajian United Nation Development Program (UNDP) (Tadjoeddin, 2002). Perspektif Konflik menjelaskan bahwa fenomena konflik tidak selamanya ditandai dengan aksi kekerasan, melainkan dapat pula terjadi dalam keadaan damai sepanjang tersalurkan melalui saluran-saluran konflik yang terinstitusionalisasi (Coser, 1956). Ditambahkan bahwa, keteraturan sosial (social-order) dan konflik bukanlah dua sisi yang dikotomis melainkan bisa sebagai fenomena yang
beriring pemunculannya. Atau dengan kata lain situasi integratif dalam suatu sistem sosial yang sedang konflik bisa saja terjadi sepanjang ada konsensus terhadap nilai yang disepakati. Sebagai contoh dalam konflik berbasis perbedaan identitas (identity based conflict) di beberapa negara di Eropa, ia bisa mengambil bentuk adanya permintaan satu kelompok etnis atau identitas tertentu yang tinggi dalam bentuk representasi politik yang kuat di parlemen, tindakan-tindakan afirmatif, atau perlakuan hukum yang semuanya bertujuan untuk kesesuaian hak antar identitas yang berbeda, sebagaimana yang terjadi di Afrika Selatan pasca politik Aphartheid. Pada masyarakat majemuk yang pemah dijajah, seperti masyarakat Indonesia, keberagaman masyarakat disertai akses yang berbeda terhadap sumberdaya sebenarnya merupakan situasi warisan politik ekonomi kolonial. Kelornpok koloni mengambil keuntungan konflik di era pra-kolonialis dalam bentuk perang antarkerajaan atas dasar perebutan sumberdaya dan kekuasaan, dan kemudian memperkuat dengan politik Devide et Impera. Analisis historis ini diajukan oleh kelompok teori Cultural Pluralism, utamanya dari J.S. Fumivall dan M.G. Smith berdasar hasil studinya terhadap pengalaman beberapa pemerintahan kolonial di beberapa negara Asia Tenggara, dan negara-negara bekas Koloni Inggris. Pada faktanya bahwa efek diferensiasi yang ada dalam masyarakat tetap eksis sekalipun masa kolonial berakhir. Contoh di Indonesa, tersisa pada formasi struktur masyarakat dengan pemilahan sosial pada masyarakat Ambon dan Maluku. Pengelompokan berdasar agama mulai terjadi di Ambon dan Maluku setelah kolonial masuk (Trijono, 2001: 12). Koloni Portugis yang menyebarkan agama Kristen Katolik diikuti dengan terbentuknya pengelompokan sosial berbasis kulutral agama Katolik. Keberadaan Koloni Belanda di Ambon dan Maluku dengan penyebaran agama Kristen-Protestan, telah menimbulkan pengelornpokan sosial berbasis agama Kristen-Protestan. Sementara itu, telah ada kelompok masyarakat yang beragama Islam dan yang tetap memegang keyakinan tradisional. Keberadaan koloni telah membuat yang
RISET
memeluk agama Islam, Protestan, Katolik melakukan pembedaanpembedaan tugas, dengan membagi teritori dan wilayah pemukiman berdasarkan agama. Contoh lain adalah kebijakan pendidikan di jaman kolonial Belanda yang memberikan kesempatan berbeda terhadap kelompok suku bangsa Eropa, Tionghoa, Arab dan pribumi telah mengkostruksi stratifikasi berdasarkan pendidikan berbasis suku bangsa. Pada era kemerdekaan stratifikasi berbasis pendidikan dipertajam dalam bentuk pengelompokan sosial ekonomi masyarakat. Tionghoa, Arab dan pribumi telah mengkostruksi stratifikasi berdasarkan pendidikan berbasis suku bangsa. Pada era kemerdekaan stratifikasi berbasis pendidlikan dipertajam dalam bentuk pengelompokan sosial ekonomi masyarakat. Memberi akses yang sama pada pihak yang berkonflik terhadap resources yang diperebutkan. Membangun Kesadaran Konflik untuk Pencegahan Dini Dewasa ini beban berat mengatasi konflik internal atau konflik intranegara, khususnya di Indonesia, masih cenderung ditanggung oleh pemerintah. Tak mengherankan jika upaya pemerintah Indonesia era prareformasi dalam menangani konflik kurang optimal, yang ditandai dengan semakin tingginya eskalasi kekerasan pada wilayah rawan konflik. Bahkan tidak jarang unsur oknum aparat terIibat menjadi bagian dari konflik itu sendiri. Untuk mengurangi beban berat Pemerintah maka sangat diperIukan peran serta aktif dan optimal semua elemen masyarakat sebagai peacebuilder dan peace-maker, baik dalam wadah keorganisasian sipil, profesi, ataupun secara individual dalam mengatasi konflik komunal. Upaya kolektif yang massif untuk menciptakan suasana harmoni dan damai oleh masyarakat harus dimulai oleh adanya kesadaran konflik (conflict awareness) dan upaya pencegahan dini atas konflik kekerasan. Kesadaran konflik adalah suatu kemampuan yang dimiliki untuk mampu mengantisipasi terjadinya konflik dengan kekerasan, dan merupakan bagian yang tak terpisahkan dalam pencegahan dini atas konflik kekerasan.
47
RISET
Keterampilan strategik lain yang harus dimiliki agar masayarakat secara partisipatif bisa melakukan pencegahan dini atau mencegah konflik agar tidak kearah kekerasan, yakni ketrampilan melakukan resolusi konflik
48
Program membangun kesadaran konflik untuk menciptakan pencegahan dini tidak bisa dilakukan secara generalisir, karena sangat tergantung dari sifat dan bentuk konflik masingmasing dengan unsur lokal yang berperan, yang dapat dipastikan bahwa program tersebut bukanlah tindakan objektif (objective action) semata dengan mencari informasi yang sedalam-dalamnya tentang sumbersumber konflik dengan definisi situasi yang valid secara sepihak. Melainkan sebagai rangkaian kegiatan yang berhubungan erat satu sama lain yang dilakukan melalui pencarian indikator yang paling efektif, metode yang tepat dan sistem informasi yang valid sehingga kondisi sosial, ekonomi, politik dan kultural serta proses konflik yang kondusif akan berubah bergerak ke arah kekerasan bisa diidentifikasi lebih dini (Leatherman et al, 2004). Kesulitan yang utama adalah menentukan indikatorindikator penting, dan validitas pandangan tentang penyebab dan perkembangan konflik, utamanya dalam kasus yang sangat kompleks. Misalnya seperti kasus konflik bersenjata yang sempat berlarut dalam waktu lama di Aceh, perdebatan terjadi apakah konflik tersebut karena perlawanan GAM atau karena kasus lainnya. Program membangun kesadaran konflik dan upaya pencegahan dini tidak hanya dilakukan pada pra-konflik, namun juga pada masa konflik, dan pasca-konflik. Ini artinya bahwa kemampuan mengantisipasi konflik yang perIu dibangun dalam suatu sistem sosial harus bermain dalam spektrum luas yang berorientasi pada masa kini dan mendatang. Berbeda dengan upaya intervensi konflik melalui penghentian konflik yang berorientasi pada masa lalu dan kini, dimensi pencegahan dini harus mampu memikirkan dampak-dampak negatif yang tidak diinginkan sebagai akibat intervensi penghentian konflik. Misalnya pada pascakonflik, bantuan kemanusiaan yang diberikan sebagai tindak lanjut kesepakatan damai jangan sampai menimbulkan ketidakadilan antara berbagai pihak sehingga menguntungkan sekelompok komunitas, atau bahkan para 'pendatang haram' dari luar komunitas yang memanfaatkan sebagai sumber pendapatan baru.
Keterampilan Strategik Paling sedikitnya terdapat dua keterampilan strategik yang diperlukan untuk pencegahan konflik oleh komunitas dan dilakukan secara partisipatif, yakni (1) kemampuan masyarakat memahami konflik secara utuh di wilayahnya melalui aktivitas conflict mapping, dan (2) kemampuan masyarakat melakukan resolusi konflik di wilayahnya untuk mencapai situasi damai (peace). Keterampilan sedemikian utamanya sangat perlu dimiliki oleh para tokoh komunitas dan opinion leader. Terkait konteks keterampilan ini, makna peace tidak diartikan kondisi tanpa konflik atau perbedaan kepentingan, melainkan sebagai suatu hasil aksi dalam situasi konflik. Kemampuan melakukan pemetaan konflik (conflict mapping) menjadi keterampilan dasar yang harus dimiliki oleh komunitas terutama yang berada di riots prone. Para aktivis peace builder akan sering mengarahkan komunitas bisa menggunakan model pemetaan konflik yang dipublikasikan oleh Joyce Hocker and William Wilmot (1985) digabung dengan karya Paul Wehr tentang sisi-sisi konflik. Dua model ini menggarisbawahi paling sedikit terdapat terdapat enam unsur konflik yang harus dipetakan oleh komunitas atas fenomena konflik di wilayahnya, yakni 1) pihak yang berkonflik; 2) riwayat konflik di wilayah tersebut; 3) kontekstual konflik; 4) orientasi masingrnasing pihak atas konflik; 5) dinamika konflik; dan 6) intervensi konflik. Keterampilan strategik lain yang harus dimiliki agar masayarakat secara partisipatif bisa melakukan pencegahan dini atau mencegah konflik agar tidak ke arah kekerasan, yakni keterampilan melakukan resolusi konflik. Strategi rcsolusi konflik mulai berkembang sejak tahun 1980-an, sebagai suatu cara untuk mencari penyelesaian konflik (conflict resolution) melalui kesepakatan-kesepakatan damai (peace agreement), yaitu situasi di mana pihakpihak yang berkonflik memasuki tahap kesepakatan untuk menyelesaikan ketidakcocokan; menerima eksistensi satu sama lain, dan memberhentikan kekerasan (Wallensteen, 2002). Kesepakatan yang dimaksud umumnya berbentuk pemahaman formal, dengan
RISET
dokumen yang ditandatangani bersama. Strategi resolusi konflik yang dilakukan oleh masyarakat sangat tepat untuk menangani konflik sipil, misalnya konflik antaretnis atau konflik antarkelompok pemuda, karena lebih memiliki kekuatan dibandingkan dengan penekanan konflik dengan mekanisme kekuatan militer yang dilakukan oleh aparat. Kemampuan utama dalam resolusi konflik adalah mampu melakukan proses dialog di antara pihak-pihak yang bertikai. Namun, untuk membuat masyarakat memiliki kemampuan dialogis bukan hal mudah, terlebih dahulu harus dibangun pemahaman yang mendalam pada masyarakat bahwa konflik adalah suatu proses yang tidak pernah berakhir, sangat dinamis dan selalu berubah karena tiga unsur yang mendasari yang saling terkait, yakni sikap (attitude), perilaku dan kontradiksi. J.Galtung menamakannya sebagai segitiga konflik dimana sekuen konflik bisa dimulai dari mana saja, tetapi dinamikanya berbentuk siklus (Wallenstein, 2002). Diskursus Sosiologi memberi pengertian potensi konflik dalam masyarakat multikultur menuju kekerasan akan sangat tinggi jika dipengaruhi oleh perkembangan tiga unsur. Yang pertama jika terjadi pembagian secara struktural terhadap
Nama Lengkap Tempat/ Tanggal Lahir NIP Pangkat/Golongan Pekerjaan Agama Suami Anak Alamat Kantor Alamat Rumah Alamat E-mail
sumberdaya yang ada secara tidak adil terhadap keberagaman masyarakat dari struktur tempat tinggal dan kelompok identitas, mengikuti pola pengaturan masa kolonial. Yang kedua, unsur kultur adalah variabel nyata sebagai lahan subur untuk meledakkan konflik jika perbedaan budaya melahirkan ketimpangan sosial, ekonomi dan politik sementara di lain sisi terjadinya pelemahan secara kultural atas fungsi lembaga kultural sebagai katup pengaman penyelesaian konflik. Yang ketiga, legitimasi dan efektivitas lembaga politik dan hukum yang melemah dalam penyelesaian pertikaian yang terjadi dalam masyarakat. Hadirnya pemimpin komunitas (community leader) yang efektif menjadi faktor penting dalam mendorong terbentuknya mekanisme pengelolaan konflik sosial di tingkat komunitas. Transformasi konflik, dari yang berarah konflik kekerasan komunal (communal violent conflict) menjadi konflik yang bersituasi damai (peace conflict) mampu dilakukan oleh kepemimpinan lokal yang efektif yang didukung oleh ketrampilan strategik mendeteksi konflik lebih awal. Keterampilan strategik mengelola konflik oleh pemimpin komunitas akan mampu melakukan transformasi konflik, dari yang bersifat
tidak realistis, tanpa tujuan yang dapat diidentifikasi, berorientasi komunal dan yang menghasilkan isolasi relasional serta penuh kekerasan, ke arah yang sebaliknya. Dengan kata lain, transformasi konflik dalam hal ini adalah mengubah konflik sebagai tujuan relasi menjadi sebuah konstruksi dan praktik sosial yang mengintegrasikan kepercayaan bahwa perbedaan kepentingan adalah situasi konflik yang dapat dinegosiasikan melalui usaha pencapaian konsensus (concensus building).
: Prof. Dr. Dwia Aries Tina Pulubuhu, MA : Tanjung Karang, Lampung/ 19 April 1964 : 19640419 198903 2002 : Pembina Tk 1/ GoIIV/c : Staf Pengajar Jurusan Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Unhas : Islam : H. M. Natsir Kalla, SE., MM. : 1. Sherry Adelia, SE.,M.Mark. 2. Diandra Sabrina, S.Ked. 3. Muhammad Sabran Jamil Alhaqqi, B.Sc : Jurusan Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Unhas : J1. Hertasning Blok E9121, Makassar : dwiatn@yahoo.com
49
Innovation distinguished
Steve Jobs
between
46
a leader and a follower
UNHAS
FASILITAS
FASILITAS
“And so, my fellow Americans: ask not what your country can do for you – ask what you can do for your country” -John F. Kennedy-
Miniatur Amerika di Kampus Merah
52
I
nformasi telah menjadi kebutuhan dasar manusia hari ini. Berkenaan dengan informasi, salah satu fasilitas yang bisa dinikmati di kampus merah, Universitas Hasanuddin (Unhas) ini adalah American Corner (Amcor). Amcor menjadi ladangnya informasi mengenai Amerika di kampus merah. “Berdiri pada tanggal 10 September 2005. Sudah 9 tahun. Kedutaan besar Amerika memilih universitas-unversitas pilihan di seluruh Indonesia” Ungkap Dr. Iskandar, S.Sos, M.M yang telah menjadi staf sejak pertama kali Amcor dibuka. Memorandum Of Understanding (MoU) yang ditanda tangani oleh Rektor Unhas sendiri dan pihak Public Affairs Section (PAS) berisi tentang kemudahan-kemudahan yang dapat diberikan pihak kedutaan besar agar masyarakat Unhas mampu mengakses semudah mungkin segala informasi mengenai negara ini. Namun, pada
dasarnya, dalam MoU tersebut tertera jelas segala sesuatu yang menjadi tanggung jawab kedua belah pihak. Seperti, pihak PAS yang bertanggung jawab untuk menyediakan koleksikoleksi Amcor yang berkenaan dengan informasi, misalnya buku-buku referensi, CD –ROM dan DVD, hingga software yang berhubungan dengan United States (U.S) sebagai media pembelajaran dan juga yang akan menunjang penyebar luasan. Sedangkan pihak Unhas salah satu tanggung jawabnya adalah menyediakan tempat yang aksesnya mudah oleh semua pihak. Dan dipilihlah Perpustakaan Pusat Unhas. Jumlah mahasiswa yang tergolong besar, yang juga merupakan kampus terbesar di Kawasan Timur Indonesia (KTI) merupakan satu dari banyak faktor yang menjadi alasan dipilihnya Unhas sebagai salah satu dari
FASILITAS
11 perguruan tinggi yang dapat menjadi tempat representatif untuk pengadaan Amcor. “Yang saya tahu dari konferensi yang sempat saya ikuti, awalnya American Corner disebut American Space. Jadi, mereka ingin menyebarkan informasi-informasi mengenai Amerika di seluruh universitas-universitas yang dianggap representatif yang ada di Indonesia. Tentu saja fokus utamanya adalah tentang pendidikan dan juga budaya”. Ungkap Dr. Muh. Nadjieb. M.Ed M.Lib selaku Kepala UPT Perpustakaan Unhas. Amcor menjadi wadah untuk melihat Amerika di Indonesia. Semangat perayaan hari-hari nasional pun senantiasa ditularkan melalui Amcor ini. Dengan keberadaanya saat ini, organisasi-organisasi mahasiswa Unhas pun tak ketinggalan untuk memanfaatkan Amcor dengan sebaikbaiknya. Hasanuddin English Debating Society (HEDS), para US Alumni, misalnya. Pada dasarnya, pihak Kedutaan Besar Amerika memang ingin menyebarkan semangat para alumni sehingga lebih banyak lagi mahasiswamahasiswa yang datang ke Amerika, yang mendjadikan Amerika sebagai negara tujuan studinya. Bagi internal Unhas sendiri, keberadaan Amcor memberi kontribusi positif bagi pengembangan keilmuan di beberapa program studi, Ilmu Hubungan Internasional misalnya. “Dosen-dosen dari Ilmu Hubungan Internasional biasanya membawa mahasiswanya untuk menonton dan berdiskusi film di ruang Multimedia yang kita punya,” ungkap Iskandar. “Sekiranya memang ada timbal balik yang diterima oleh pihak Unhas. Jadi Unhas tidak serta merta melakukan MoU. Selain pihak kita memperluas informasi mengenai service layanan kita sebagai perguruan tinggi terbesar di Kawasan Timur Indonesia, mereka pun senang karena informasinya bisa tersebar luas. Dalam proses menuju World Class University, keberadaan representatif negara-negara lain di kampus kita sangat membantu. Itu kan bentuk representatif yang paling nyata,” sambung Nadjieb.
53
Hingga saat ini, koleksi buku Amcor Unhas sebanyak 1130 buku dan 42 buku yang tersedia dalam terjemahan bahasa Indonesia yang termasuk di dalamnya buku-buku referensi, Biography, pembelajaran bahasa Inggris, Sejarah Amerika, Fiksi, Seni dan Budaya, Bisnis, Pemerintahan, dan buku Perjalanan.
Awalnya American Corner disebut American Space
FASILITAS
Hingga saat ini, koleksi buku Amcor Unhas sebanyak 1130 buku dan 42 buku yang tersedia dalam terjemahan bahasa Indonesia yang terus akan ditambah jumlahnya. Koleksi ini termasuk buku-buku referensi, Biography, pembelajaran bahasa Inggris, sejarah Amerika, Fiksi, Seni dan Budaya, Bisnis, Pemerintahan, dan buku Perjalanan. Selain itu tersedia 37 judul majalah, dan 244 koleksi DVD. â&#x20AC;&#x153;Diakui bahwa adanya degradasi fasilitas (fisik) yang ada di American Corner. Tapi kalau dilihat programnya semakin hari semakin bertambah. Inovasinya berada pada meng-create program untuk mengundang lebih banyak orang dan tentunya awareness kepada anak-anak kita untuk melanjutkan studi di Amerika,â&#x20AC;?. Diakuinya bahwa peningkatan kegiatan terlihat dari semua lini, baik kegiatan yang diisi oleh konsulat Amerika, dan juga peningkatan mahasiswa yang
56
memanfaatkan Amcor ini semaksimal mungkin. Lebih lanjut Nadjieb mengungkapkan harapannya agar dengan keberadaan Amcor ini pemanfaatannya bisa terus dioptimalkan, dengan kesadaran bahwa Amcor bukan hanya milik Amerika, tapi milik kita bersama. Selanjutnya, Nadjieb berharap optimalisasi fungsi Amcor dalam memberi kesempatan kepada mahasiswa kita untuk mengenal Amerika, dan melanjutkan studi di Amerika bisa terus dilakukan dan diwujudkan. Keberadaan Amcor pun disadari bahwa fungsinya tidak hanya pada representatif fisiknya saja, namun juga mampu membangun jaringan di segala lini. â&#x20AC;&#x153;Namun bisa dilihat hari ini, sejak awal keberadaanya tujuan kedatangan pengunjung American Corner pun telah berubah seiring berjalannnya waktu. Dulu, mereka datang hanya ketika ingin
mengakses internet, tapi sekarang pemanfaatan ruangan ini sebagai tempat untuk membaca buku, berdiskusi, menonton film, dll bisa semakin jelas terlihat,â&#x20AC;? tutup Nadjieb.
UNHAS
KOMUNITAS
Marine Sc Univer
cience Diving Club rsitas Hasanuddin
KOMUNITAS
“Justru di Laut Kita Jaya” inilah semboyan MSDC-UH yang menjadi salah satu pendorong dalam meningkatkan profesionalisme anggota dan organisasi selam baik dalam penelitian, olahraga dan keilmuan. Mengingat letak geografis Indonesia yang merupakan negara kepulauan terbesar di dunia yang terdiri dari kurang lebih 17.000 pulau dengan garis pantai sekitar 81.000 km, mengandung kekayaan sumber daya alam yang berlimpah baik yang dapat diperbaharui maupun yang tidak dapat diperbaharui. Sektor kelautan yang merupakan potensi terbesar dalam wilayah Republik Indonesia sudah sepantasnya untuk dijaga dan dilestarikan. Oleh karena itu, timbul kesadaran dan tangung jawab untuk ikut berpartispasi dalam mengembangkan kelautan Indonesia dengan membentuk sebuah lembaga riset dibidang kelautan khususnya penyelaman yaitu MSDC-UH. MSDC-UH (Marine Science Diving Club Universitas Hasanuddin) adalah klub selam yang didirikan pada tangal 28 Juli 1990 berdasarkan SK Rektor Universitas Hasanuddin dan
60
dibesarkan oleh mahasiswa Fakultas Ilmu dan Teknologi Kelautan Universitas Hasanuddin. Berdasarkan latar belakang pendiriannya maka dikutip sebuah visi yaitu “pengembgan selam dan terciptanya sumber daya selam yang berwawasan lingkungan”. Hal ini merupakan acuan klub untuk menegakkan profesionalisme yang fokus pada isu lingkungan laut dan pesisir. Dalam pengaplikasiannya, MSDC-UH menganut Tridharma Perguruan Tinggi (Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat). Hingga saat ini MSDC-UH telah melakukan berbagai macam riset. Salah satu kegiatan yang rutin diadakan yaitu Reef Check ke pulau-pulau yang berada di pesisir pantai Sulawesi Selatan. “Reef Check merupakan kegiatan yang rutin diadakan dari rekan-rekan MSDC-UH untuk monitoring terumbu karang sehingga kita bisa mengetahui perkembangan dari terumbu karang” ungkap Muh. Ikram Noer selaku Ketua MSDC-UH. Selain itu, MSDC-UH juga gencar melakukan pelatihan-pelatihan
bagi anggotanya guna meningkatkan sumberdaya melalui penelitian maupun penyadaran betapa pentingnya kegiatan penyelaman yang aman, penyuluhan pada masyarakat, kegiatankegiatan pariwisata khususnya pariwisata bahari serta bentuk kegiatan konservasi lingkungan laut. Anggota yang terdaftar di MSDC-UH sampai saat ini sudah mencapai empat ratus orang dengan berbagai macam prestasi hingga ke tingkat nasional diantaranya sebagai guide jejak petualang dalam ekspedisi pulau (2007), pemecahan rekor MURI potong rambut di bawah air (2013) dan juara tiga orientasi bawah air tingkat provinsi.
UNHAS
WISATA FAKULTAS
Visi Fakultas Peternakan sebagai pusat pendidikan, penelitian, dan penerapan IPTEKS agribisnis peternakan di era globalisasi dengan memperhatikan potensi lokal dan benua maritim. Misi 1. Mengembangkan infrastruktur pendidikan, penelitian, dan penerapan IPTEKS agribisnis peternakan. 2. Mengembangkan sistem pendidikan yang adaptif dan fleksibel dalam pengembangan IPTEKS. 3. Mengembangkan kemitraan di bidang agribisnis peternakan baik di tingkat nasional maupun internasional.
WISATA FAKULTAS
P
eternakan merupakan salah satu sektor penting bagi Negara Indonesia. Hal ini terbukti dari pesatnya perkembangan industri peternakan nasional sehingga tidak menutup kemungkinan peternakan akan menjadi trend industry di masa sekarang maupun di masa yang akan datang. Fakultas Peternakan Universitas Hasanuddin didirikan pada tanggal 1 Mei 1964 dengan empat jurusan, yakni : Produksi Hasil Ternak, Teknologi Hasil Ternak, Nutrisi dan Makanan Ternak, dan Sosial Ekonomi Peternakan. Fakultas Peternakan Unhas sangat berpengalaman di dunia pendidikan peternakan baik dalam skala nasional maupun internasional.
64
Hal tersebut tentunya didukung oleh fasilitas perkuliahan yang memadai, baik ruang kuliah, laboratorium, buku-buku, serta staf pengajar yang sangat kompeten dan profesional. Fakultas Peternakan Unhas memiliki banyak laboratorium yang dikelompokan berdasarkan keilmuan, yakni: 1. Lab. Bioteknologi Reproduksi peternakan • Lab. Fisiologi Ternak • Lab. Reproduksi Ternak • Lab. Anatomi Ternak • Lab. Pemuliaan Ternak 2. Lab. Kesehatan Ternak • Lab Mikrobiologi 3. Lab. Produksi Peternakan • Lab. Produksi Ternak Perah
• Lab.Produksi Ternak Potong • Lab.Produksi Ternak Unggas 4. Lab. Teknologi Hasil Ternak • Lab. Teknologi Hasil Ternak 5. Lab. Produksi Hijauan Makanan Ternak • Lab. Makanan Ternak Herbivora • Lab. Makanan Ternak Omnivora • Lab. Pengelolaan Limbah Ternak • Lab. Pasture dan Range 6. Lab. Kimia dan Industri Makanan Ternak • Lab. Kimia Makanan Ternak • Lab. Industri Makanan Ternak 7. Lab. Pengembangan Usaha Peternakan • Lab. Komputer • Lab. Penyuluhan • Lab. Usaha Ternak
WISATA FAKULTAS
65
WISATA FAKULTAS
Fakultas Peternakan tidak hanya mengelola ternak seperti sapi, kambing, serta ayam tetapi juga pada teknologi hasil-hasil peternakan yang mengelola dan menghasilkan produk-produk seperti es krim, susu pasteurisasi serta Telur organik. Fakultas Peternakan Unhas memiliki banyak Unit sarana penunjang seperti Unit Produksi Ternak Unggas, Unit Produksi Ternak Potong, Unit Produksi Ternak Perah, Unit Produksi Aneka Hasil Ternak, Unit Usaha Tani, Unit Kesehatan Ternak, Unit Industri Makanan Ternak, dan Unit Produksi Aneka Ternak Percobaan. Selain laboratorium dan Unit sarana penunjang, Fakultas Peternakan Unhas pun dilengkapi dengan Teaching Farm yang terletak di dua kabupaten yang ada di Sulawesi Selatan. Satu Mini Ranch Maiwa seluas 32Ha dan satu Breeding Centre Maiwa seluas 262 Ha di Kabupaten Enrekang, serta satu Mini Ranch Patalassang seluas 23Ha di Kabupaten Gowa. Memiliki fasilitas lengkap menjadikan Fakultas Peternakan Unhas menjadi laboratorium penelitian terbaik dan terlengkap se-Asia. Dalam tiga dasawarsa ini, Fakultas Peternakan Unhas telah menghasilkan beberapa Teknologi terbaru, yaitu Teknologi IB, Teknologi Embrio Transfer, Teknologi Pakan/ Hijauan, Teknologi Reproduksi, Teknologi Biogas, Teknologi Pascapanen, Model Penyediaan Pakan Tiga Strata Pada Lahan Kritis, serta produk berupa telur dan daging yang rendah kolesterol. Kerja sama dengan berbagai pihak baik nasional maupun internasional pun dilakukan untuk menunjang proses pembelajaran maupun penelitian. Kerja sama dalam negeri misalnya, Fakultas Peternakan Unhas bekerjasama dengan berbagai instansi pemerintahan yang ada, seperti Kantor Kementerian BUMN, Lebaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), beberapa Pemda dan Universitas, dan lain sebagainya. Sedangkan untuk kerja sama luar negeri, Fakultas Pertenakan bekerjasama dengan beberapa Universitas seperti, Universitas Miyazaki Jepang, Universitas Kyushu Jepang, SEAMEO Thailand, dan masih banyak lagi universitas baik itu di Asia, Australia, bahkan Amerika. Seperti dikebanyakan
66
Universitas lainnya, GelarS.Pt merupakan gelar yang akan dianugerahkan kepada setiap mahasiswa/I yang telah menyelesaikan studinya di Fakultas Peternakan Unversitas Hasanuddin.
WISATA FAKULTAS
RISET DEKAN
Pengujian Dan Evaluasi Kualitas Rumput Lahan Pasca Tambang PT. Inco Sorowako Dalam Upaya Pengembangan Ternak Ruminansia Oleh: Syamsuddin Hasan, Asmuddin Natsir, Ambo Ako
P
T. Inco Soroako adalah produsen nikel utama dunia. PT. Inco Soroako sendiri kini telah berubah nama menjadi PT Vale Tbk. Sebagai produsen pertambangan perusahaan tersebut memiliki lahan pasca tambang. Lahan pasca tambang PT.Inco memiliki produksi hijauan yang melimpah. Namun setiap kegiatan penambangan memiliki dampak negatif yang ditandai dengan rusaknya suatu lahan dan terjadinya ketidakseimbangan ekosistem didalamnya. Sedangkan lahan pascatambang tersebut digunakan oleh perusahaan dalam upaya pengembangan ternak ruminansia. Oleh sebab itu, dalam upaya tersebut, peneliti merasa perlu mengadakan pengujian dan evaluasi kualitas rumput lahan pasca tambang PT. Inco. Tujuan penelitian yang dilakukan dalam upaya tersebut adalah untuk mengetahui produksi biomassa, komposisi botanis, daya cerna (bahan kering dan bahan organik), kandungan logam berat (Ni, Cr dan Pb) hijauan pakan yang tumbuh pada lahan pasca tambang PT. Vale Tbk, Sorowako Kab Luwu Timur, Provinsi Sulawesi Selatan. Penelitian dilaksanakan dua tahap. Tahap pertama dilaksanakan untuk meneliti vegetasi yang tumbuh (produksi, komposisi botanis), sekaligus melakukan pengambilan sampel penelitian dengan metode Dry Weight Rank yang dimodifikasi dan tahap dua dengan melakukan analisis di laboratorium kimia makanan ternak Unhas sebagai berikut; Analisis kandungan logam berat; Ni, Cr, Dan Pb; Analisis Kandungan NDF, ADF, ADL, sellulose, hemicellulose dan analisis daya cerna. Hasil penelitian menunjukkan sebagai berikut : komposisi botanis rumput 87 %, 6%, 4% dan 3% untuk masing-masing rumput jenis Brachiaria Decumbens (BD), Centrocema Pubescens (CP), Calopogonium Muconoides (CM) dan Imperata Cylindriea (IC). Produksi bahan kering rumput BD, CP, CM dan IC masingmasing.13,68 ton/ha/thn, 3,96 ton/ha/thn, 0,3 ton/ha/thn dan 0,8 ton/ha/thn. Daya cerna bahan kering dan bahan organik untuk rumput BD, CM, dan CP jauh lebih baik dibandingkan dengan IC. Kandungan logam berat untuk Ni, Cr, dan Pb menunjukkan bahwa hasilnya telah melebihi ambang batas yang telah ditetapkan oleh BPOM RI. Sehingga
apabila dijadikan hijauan pakan ternak akan menimbulkan dampak negatif yang besar. Berikut deskripsi macam-macam pakan ternak yang menjadi bahan penelitian:
Brachiaria Decumbens (BD) Disebut juga rumput signal atau BD berasal dari Afrika Timur. Brachiaria decumbens mempunyai ciri-ciri, tinggi tanaman 30 â&#x20AC;&#x201C; 45 cm, daun kaku dan pendek, ujung daun meruncing, mudah berbunga, bunga berbentuk seperti bendera, dan tumbuh baik pada kondisi curah hujan 1000-1500 mm/ tahun. Brachiaria decumbens disebut rumput gembalaan yang tumbuh menjalar dengan stolon membentuk hamparan yang lebat yang tingginya sekitar 30-45 cm dan merupakan jenis rumput penggembalaan terbaik di Kango. Centrocema Pubescens (CP) Leguminosa ini sangat sulit bersaing dengan gulma. Sifat tanaman leguminosa ini berumur pendek (annual) sehingga hanya dapat dipanen beberapa kali saja atau sebanyak 3 kali pemotongan saja yang produksinya tinggi dan setelah itu produksinya mulai berkurang pada pemotongan berikutnya. Merupakan tanaman tahunan berkayu ketika usianya lebih dari 18 bulan. Daun terdiri dari 3 anak daun tiap anak daun berbentuk jorong, bulat telurmemanjang atau bulat telur-lanset, dasar daun membulat, ujung daun meruncing tajam, daun berwarna hijau tua, berbulu. Bunga dapat melakukan fertilisasi sendiri walau belum mekar,
67
WISATA FAKULTAS
meruncing tajam, daun berwarna hijau tua, berbulu. Bunga dapat melakukan fertilisasi sendiri walau belum mekar, besar, berupa tandan yang letaknya di ketiak, tiap tandan terdiri atas 3-5 bunga, daun kelopak berbentuk lonceng. Biji berbentuk kecil memanjang, berwarna coklat kehitaman.
Bunganya kecil berwarna ungu. Jenis legume ini kurang disukai oleh ternak karena daun dan batangnya berbulu. Biasa ditanam dengan biji dengan kebutuhan 6-9 kg/ha. Imperata Cylindriea (IC) Sering disebut sebagai alangalang. merupakan jenis tanaman rumput yang sering tumbuh liar pada lahan-lahan kosong. Alang-alang memiliki spesifikasi sebagai berikut;
Tumbuh berumpun dengan tinggi sekitar 30 â&#x20AC;&#x201C; 180cm. Alang-alang memiliki batang berbentuk silindis dengan diameter 2-3mm dan memiliki ruas ruas. Memiliki daun berbentuk pita dengan panjang yang dapat mencapai 12-18cm dan lebar 2-5cm. Alang-alang memiliki bunga berbentuk majemuk berbentuk bulir (spica) dan bertangkai panjang. Buah pada alang-alang berbentuk biji yang memiliki panjang Âą1mm dan berwarna cokelat tua.
Calopogonium Muconoides (CM) Tanaman ini tumbuh menjalar dan bisa memanjang sampai 30-50 cm. tanaman ini beradaptasi pada tanah yang basah dan tidak tahan terhadap kekeringan. Batang dan daun yang muda berbulu, berwarna coklat keemasan. Bentuk dan daun bulat berkelompok 3 dalam satu tangkai.
Dekan Fakultas Peternakan Nama : Prof. Dr. Ir. H. Syamsuddin Hasan, M.Sc. Telepon/ Facsimile : 0411-587 217 HP/E-mail : 0811 465 771 / syam_hasan@yahoo.com Pendidikan: 1. Fakultas Peternakan Univeritas Hasanuddin, Makassar (Ir.) 2. Dept. Grassland Science Miyazaki University, Jepang (M.Sc) 3. Dept. Animal Science Kyushu University, Jepang (Ph.D) 4. Dept. Grassland Science Miyazaki University, Jepang (Post Doctoral) Penghargaan: 1. Penghargaan dari Pemerintah Indonesia berupa Satyalencana Karya Satya 20 tahun, Kepres RI No. 151/TK/Tahun 2000. 2. The Best Research Study and Winner of The 2001 SEAMEO-Jasper Fellowship Award Research Title : Improvement of Marginal Land Productivity with Male Bali Cattle, diterima di Thailand pada 26 Nopember 2001. 3. Penghargaan Iptekda Award dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) tahun 2006 dalam Mengembangkan Usaha Mikro kecil dan Menengah (UMKM) melalui Program Penerapan dan Pemanfaatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi di Daerah (Iptekda). 4. Penghargaan dari Pemerintah Indonesia berupa Satyalencana Karya Satya 30 tahun, Kepres RI No. 8/TK/ Tahun 2010.
68
WISATA FAKULTAS
Hijauan Pakan Tropik Penulis : Prof. Dr. IR Syamsuddin Hasan, M. Sc Penerbit : PT Penerbit IPB Press, 2012
B
uku Hijauan Pakan Tropik disajikan sebagai salah satu bagian dari bentuk sumbangan penulis kepada khasanah ilmu pengetahuan dan teknologi bagi kemanusiaan, utamanya mengatasi permasalahan kompleksitas hijauan pakan di Indonesia pada khususnya dan di daerah tropis pada umumnya. Harapannya, hijauan pakan dapat teratasi, baik secara kualitas, kuantitas, dan kontinuitasnya sepanjang tahun. Salah satu penyebab kegagalan dalam mengembangkan komoditas ternak ruminansia pada umumnya terletak pada tidak tersedianya hijauan pakan di lapangan. Oleh karena itu, kehadiran buku ini sangat tepat dalam memberikan informasi-informasi yang praktis bagi penyuluh, petani peternak, mahasiswa yang menggeluti bidang peternakan, pengusaha, dosen, dan peneliti.
Banyak manfaat hijauan pakan telah digunakan dan dikembangkan oleh masyarakat di berbagai belahan dunia (daerah tropis dan subtropis) seperti jenis hijauan yang dikembangkan untuk lapangan golf, sepak bola, pertamanan, penutup tanah/tanaman vegetasi, dan obat-obatan. Penekanan pada buku ini adalah bagaimana pemanfaatannya sebagai sumber energi utama ternak ruminansia. Dalam hubungan ini, > 90% kebutuhan hidup pokok ternak rurninansia bersumber dari hijauan, sehingga ternak ruminansia sering dijuluki sebagai mesin berbahan baku hijauan yang menghasilkan daging susu, kulit, metan gas, dan pupuk organik.
69
Mahasiswa Berprestasi
Fachri Ashari Ingin menjadi Menteri Peternakan Pertama di Indonesia
WISATA FAKULTAS
F
achri Ashari merupakan salah satu mahasiswa berprestasi yang ada di Fakultas Peternakan Universitas Hasanuddin. Pemuda yang akrab disapa Facri ini lahir di Jeneponto dua puluh tahun silam. Dua dekade dalam hidupnya sering dihabiskan dengan berbagai kegiatan yang positif. Olahraga, membaca buku, dan menulis merupakan kegemarannya. Hobi menulis telah membawa Fachri dalam memenangkan beberapa perlombaan di bidang kepenulisan. Dua diantaranya adalah Lomba Karya Tulis Ilmiah yang diadakan di beberapa Universitas yang ada di Indonesia. Berbagai lomba yang pernah diikuti membuat pengalamannya semakin bertambah. Salah satu pengalaman yang paling berkesan baginya ketika mengikuti Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional di Yogyakarta. Pada saat itu Fachri merupakan finalis termuda yang mewakili Unhas. Namun sayang, saat itu Fachri belum bisa membawa pulang kemenangan. Tidak putus asa, tahun berikutnya Fachri kembali mengikuti ajang yang sama dengan target mendapatkan juara. Dengan penuh rasa syukur pada Tuhan Yang Maha Esa, Fachri
membawa pulang salah satu penghargaan yaitu juara favorit pilihan juri. Disini Fachri tersadar akan kuatnya motivasi dan keinginan dalam mewujudkan impian. Dengan dukungan penuh dari kedua orang tuanya, Fachri memilih untuk menekuni bidang Peternakan. Hal inilah yang menyebabkan Fachri memutuskan untuk kuliah di Fakultas Peternakan Universitas Hasanuddin. Pada mulanya, bidang ini pernah ditekuninya sewaktu masih duduk di bangku SMK. Ia menemukan ketertarikan dalam dirinya untuk menekuni bidang ini. Pemuda ini berpendapat bahwa sektor peternakan sangat dibutuhkan oleh masyarakat Indonesia bahkan masyarakat dunia. Menjadi menteri Peternakan Indonesia yang pertama adalah cita-cita dari pengagum sosok Abraham Samad dan Jusuf Kalla ini. Hal ini bermula dari pertanyaan yang penah dilontarkan oleh Ayah Fachri yang bertanya demikian, “Fachri, Kamu tidak tertarik menjadi Menteri Peternakan Pertama?” Mulai saat itu, Fachri menjadi sangat termotivasi. Doa serta dukungan dari orang tuanya menjadikan Fachri begitu bersungguh-sungguh dalam menggeluti
dunia peternakan. Walaupun kemungkinan untuk bisa meraih cita-citanya begitu kecil, namun pria yang memiliki motto “Beribu-ribu kegagalan akan mengantarkan kita pada sebuah keberhasilan,” ini akan berusaha semaksimal mungkin untuk bisa mewujudkannya. Magang di luar negeri menjadi target yang sangat ingin Fachri capai saat ini. Alasannya, Ia ingin membandingkan peternakan yang ada di luar negeri dengan peternakan yang ada di Indonesia. Ia berkeyakinan bahwa Sumber Daya Manusia yang ada di Indonesia tidak kalah dengan Sumber Daya Manusia yang ada di luar. Mungkin, dalam hal teknologi, Indonesia agak sedikit tertinggal. Itulah yang menjadikan Fachri ingin keluar negeri, yakni untuk melihat langsung teknologi yang digunakan oleh negara-negara yang unggul sektor peternakannya.
Reporter: Jayanti Simanjuntak Foto: Dok. Pribadi
Nama Lengkap : Fachri Ashari Nama Panggilan :Fachri Tempat, Tanggal Lahir : Jeneponto, 1 Maret 1993 Alamat : Jl. Sahabat no. 27 (Pondok Restu) Hobi : Olahraga, membaca, dan menulis, Cita-cita : Menteri Peternakan Pertama Motto : Beribu-ribu kegagalan terbayar dengan sebuah keberhasilan Riwayat Pendidikan : • SD : SDN 1 Binamu Kab. Jeneponto • SMP : SMPN 2 Binamu Kab. Jeneponto • SMA : SMKN 1 Watang Pulu Kab. Sidrap/ Jurusan Peternakan • Kuliah : Universitas Hasanuddin Nomor Handphone : 085299354347 Email/Social Network • E-mail : fachri_ashari@ymail.com • Fb : Fachri febriyany • Twitter : fachri ashari Pengalaman Organisasi • Korps Pencinta Ternak (KOPTER) • UKM Keilmuan dan Penalaran Ilmiah (UKM KPI) Penghargaan/Kejuaraan yang pernah diraih : 1. Finalis Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional ke-25 di Yogyakarta. 2. Finalis & Juara Favorit Pekal Ilmia Mahsiswa Nasional Ke-26 di Mataram. 3. Finalis & Juara Youth Paper Cometition di Bogor (IPB).
71
KILAS AGENDA UNHAS
1. WR IV, Prof. Dr. Dwia Aries Tina saat berbincang bersama pihak Griffith University dalam hal kerja sama di bidang pendidikan, (5/12). 2. Konferensi Internasional Kehutanan dan Pertambangan di Ruang Senat Rektorat (10/12) 3. Bank BRI Sosialisasikan Layanan Produk/Jasa di Ruang Rapat A Rektorat, (13/12). 4. Jusuf Kalla bawakan Seminar Regoinal Kinerja Ekonomi KTI di ruang Senat Unhas, (18/12).
5. Peresmian Korean Corner di Lantai 2 Gedung Perpustakaan Unhas, (13/12). 6. Staf Pengajar dan mahasiswi asal Korea mengajarkan ilmu bela diri kepada mahasiswa Unhas. 7. Workshop Evaluasi Kegiatan Kader pada pemberdayaan masyarakat pedesaan sehat di hotel Aerosmile, (1/12). 8. Rapat evaluasi fasilitas WC kampus di Ruang Rapat A Rektorat, (20/12).
9. Aksi donor darah oleh TNI di lantai dasar Gedung Rektorat Unhas. 10.Sosialisasi beasiswa Tanoto Foundation di Gedung Pertemuan Ilmiah. 11.Universitas Gorontalo rencanakan kerja sama dengan Unhas, (23/12). 12.International Seminar Ion Beam oleh Riken Innovation Centre Jepang di Ruang Senat,(20/12).
Majalah UNIVERSITAS HASANUDDIN Jl. Perintis Kemerdekaan, KM. 10 Tamalanrea Makassar Telp. (0411) 584002, 586200 Fax. (0411) 585188 Email Humas : humasunhas2012@yahoo.co.id Website : www.unhas.ac.id