Untuk mengetahui dan memahami lebih lanjut mengenai modus politik uang dalam pelaksanaan pemilu, termasuk pemilihan kepala daerah (pilkada), atas dukungan Yayasan Tifa, Sindikasi Pemilu dan Demokrasi (SPD) melakukan sebuah riset mengenai peta jalan politik uang di tiga provinsi yaitu DKI Jakarta, Jawa Timur, dan Lampung. Pada riset ini, SPD menginvestigasi keterlibatan korporasi dan “botoh” atau para penjudi dalam praktik politik uang, serta peran dan kewenangan penegak hukum dan lembaga negara lain seperti Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), dan Bank Indonesia. SPD juga meneliti modus politik uang berdasarkan aspek aspek demografi dan kewilayahan. Salah satu temuan SPD di dalam penelitian ini yang cukup ironis adalah sikap permisif masyarakat terhadap praktik politik uang justru meningkat meski kampanye menolak politik uang di berbagai daerah secara besar-besaran telah dilakukan.