COOL KICKOFF Bincang novelties dari LVMH Watch Week 2022 | ROAR EMOTION Arloji fantastis bertema macan | FINE TUNE Melodi kehidupan Andien Aisyah
I N DO N E S I A ISSUE # 1 2022
ISSUE #1 2022 WWW.CROWNWATCHBLOG.ID
TAG Heuer Connected Calibre E4
HIGHEND MEDIA
EDITOR-IN-CHIEF SHANNON HARTONO shannon@crownwatchblog.id
CHAIRMAN & CEO DAVID LEPPAN
BUSINESS DEVELOPMENT AMELIA WIDHARATNA amelia.widharatna@time.co.id
CHIEF EDITOR - DIGITAL RONALD HUTAGALUNG ronald.hutagalung@crownwatchblog.id
PRODUCTION MANAGER ERIKA TANIA DESSYANDRA erika.tania@crownwatchblog.id
PUBLISHING EXECUTIVE ARINTA WIRASTO arinta.wirasto@crownwatchblog.id
PUBLISHING COORDINATOR BELLA SAVIO bella.savio@crownwatchblog.id
GRAPHIC DESIGNER ERICK WIBOWO erick.wibowo@crownwatchblog.id
MANAGING DIRECTOR HRISTO SIMEONOV hristo.simeonov@highend.media PUBLISHER CONNIE YEUNG connie.yeung@highend.media VP, BUSINESS DEVELOPMENT ALAN TAN alan.tan@highend.media EDITOR-IN-CHIEF ALVIN WONG alvin.wong@highend.media MANAGING EDITOR MELISSA KONG melissa.kong@highend.media
Diterbitkan oleh PT Indah Gemilang Internasional Centennial Tower lantai 28, Jalan Gatot Subroto Kav. 24-25 Jakarta 12930
CROWN INDONESIA is a proud member of TIME International Group and published under license from HIGHEND MEDIA PTE LTD, Singapore. No parts of this magazine are to be reproduced without the permission of TIME INTERNATIONAL and HIGHEND MEDIA PTE LTD. All rights reserved.
ART DIRECTOR DENNIS GOH dennis.goh@highend.media
Published by HighEnd PTE LTD 391B Orchard Road, Level 22-01, Ngee Ann City Tower B, Singapore 238874
Kevin Putra, Photographer
Anung Kamaswara, Writer
Kevin mengawali fotografi sebagai hobi sejak SMA. Kegemaran yang berbuah menjadi passion ini mengantarkannya ke Lasalle College Jakarta sebagai lulusan jurusan fotografi di mana ia meraih perhargaan untuk kategori portofolio fotografi terbaik. Keahliannya dengan permainan cahaya dan framing dapat dilihat dalam karya pemotretan produk dan still-life, arsitektur, makanan, gaya hidup, dan profil.
Setelah sempat bekerja di sejumlah majalah gaya hidup, Anung menantang kemampuan mode pragmatis dan serebralnya pada media televisi dan dunia ritel. Kini ia menyambung hidup sebagai penulis, pengarah mode, dan tren analisis independen agar dapat bekerja di malam hari dan tidur saat matahari terbit, sehingga jarang menyanggupi pertemuan bisnis di bawah jam 12 siang.
TAG HEUER BOUTIQUES PLAZA SENAYAN - PLAZA INDONESIA - SENAYAN CITY - PACIFIC PLACE GRAND INDONESIA - CENTRAL PARK
20
46
GOLD ON THE MOON
TOP OF THE HOUR
IDENTITY 20 Next Level TAG Heuer Connected Calibre E4 membuka babak baru sang brand dalam ranah jam tangan pintar mewah 26 Cool Kick-Off LVMH Watch Week 2022 mengawali tahun baru dengan karya horologi teranyar dari Bvlgari, Hublot, TAG Heuer, dan Zenith
14
TOP OF THE HOUR
6 Editor’s Note 10 Top of the Hour Piaget menjadi partner perhiasan dan jam tangan eksklusif pada film spionase The 355 (2022) 11 Kilian Bron merilis video atraksi sepeda terbaru untuk merayakan kerja sama teranyar dengan Tissot
20 COVER STORY
12 Swatch menginterpretasi ulang jam tangan transparan lawasnya 13 Hublot menyingkap versi teranyar dari kolaborasi ikonis dengan Takashi Murakami 14 Longines berpartisipasi dalam HydroConquest XXII Commonwealth Games 2022 dengan jam tangan edisi terbatas
15 Sorotan kemahiran Jaeger-LeCoultre dalam pembuatan jam berinfusi seni dipamerkan dalam panggung seni Homo Faber 16 In The Loupe Mendalami dekorasi ukiran tangan hasil kreasi artisan Breguet secara lebih mendalam
36 Roar Emotion Dari komplikasi kalender hingga kreasi berhiaskan berlian, temukan koleksi paling menguntungkan untuk merayakan Tahun Macan Air 40 Turn It Up Patek Philippe meningkatkan standar pada minute repeater dengan Ref 5750P ‘Advanced Research’ Fortissimo 46 Gold on the Moon Selebrasi hari jadi Speedmaster yang ke-65 diawali dengan perilisan Omega Speedmaster Calibre 321 dalam Canopus Gold 50 Intoxicating Romance Vacheron Constantin Les Cabinotiers Grande Complication Bacchus menjadi bukti dari perkawinan sempurna antara wine dan arloji
62
A DIFFERENT WORLD
SOUL 104 How To Buy H. Moser & Cie 106 Class in Session Memahami sertifikasi in-house 108 Stockist Temukan lokasi butik jam tangan pilihan Anda
54 Return to Casablanca Seri klasik dari Franck Muller muncul kembali dengan tampilan yang muda dan lebih terjangkau 58 Sharp and Fast Koleksi Grand Seiko Hi-Beat terbaru sarat akan nostalgia dan garis silsilah dari pemenang penghargaan 62 A Different World Greubel Forsey mendemonstrasikan kepiawaian seni pahatnya untuk jam tangan edisi khusus bagi butik Sincere Fine Watches
80 L ADY REIGN
66 Sartorial Cult H. Moser & Cie kembali merilis jam tangan paling gelap sejagat raya dengan retail mode pria, The Armoury 70 Gray Area Sebuah simbol harmoni kromatis dari kelahiran kembali seri ikonis Frederique Constant Highlife 74 French Tribute Babak baru jalinan antara Tudor dan angkatan laut Prancis dalam Pelagos FXD
CRAFT 80 Lady Reign Kami memberi tribut kepada koleksi jam tangan Rolex paling representatif bagi kaum wanita
112 Caseback Kecakapan teknis berpresisisi tinggi dari Calibre L042.1 karya A. Lange & Söhne
84 A Case of Lace Keindahan rubi pada koleksi Precious Lace terbaru dari Chopard 88 Vibrant Voyage Generasi ketiga jam tangan pintar kreasi Louis Vuitton membuat aktivitas berkelana semakin berwarna 92 Between the Folds Deretan jam tangan dengan temali putih untuk mengelevasi tampilan dalam setiap kesempatan 100 Time and Space: Andien Aisyah Menelusuri kehidupan penuh makna dan melodi seorang Andien Aisyah
100 TIME AND SPACE
EDITOR’S NOTE
A
ntusiasme menyelimuti para pelaku dan penikmat industri horologi di kuartal pertama setiap tahun baru. Meski digitalisasi membuat waktu perilisan jam tangan lebih fleksibel, daya pikat dari pameran jam tangan di kuartal pertama tetap menjaring perhatian paling masif di sepanjang tahun. Menyadari hal tersebut, Grup LVMH menyelenggarakan pameran jam tangan khusus bagi brand di bawah naungannya — Bvlgari, Hublot, TAG Heuer, dan Zenith — sejak tahun 2020 silam. Bertajuk LVMH Watch Week, sang grup dengan sigap memilih bulan Januari agar acara ini menjadi pameran jam tangan yang diselenggarakan paling pertama setiap tahunnya. Dalam perhelatannya yang ke-3 di tahun ini, CROWN Indonesia berbincang dengan representatif masingmasing brand mengenai inspirasi desain dan kemajuan teknis dari jajaran kreasi istimewa yang dipresentasikan (hal. 26). Ketanggapan serupa juga dicerminkan oleh TAG Heuer. Menanggapi tren jam tangan pintar yang merebak pada dekade 2010-an, sang brand merilis koleksi Connected yang mengombinasikan warisan horologi Swiss dengan teknologi canggih nan modern di saat brand sejawatnya tak berani mengambil risiko. Tujuh tahun berlalu, TAG Heuer masih memimpin kategori jam tangan pintar mewah dengan memperkenalkan generasi ke-4 bertajuk Connected Calibre E4 — menghiasi sampul depan majalah kami edisi ini — yang semakin rupawan dan reliabel dengan berbagai pembaruannya (hal. 20).
on the cover:
TAG HEUER CONNECTED CALIBRE E4 Dalam case 42 mm bermaterialkan baja dengan layar OLED 1.28”, 416x416 (326 ppi) yang dilindungi oleh kristal safir. Di bagian samping case, terdapat crown dan dua tombol pengatur bermaterialkan baja. Jam tangan pintar yang ditenagai oleh baterai 330mAh ini mengusung prosesor Qualcomm Snapdragon 4100+, sensor detak jantung, kompas, akselerometer, giroskop, NFC, mikrofon, dan barometer, serta berbagai fitur pendukung aktivitas olahraga melalui TAG Heuer Sport Watch App.
Kecermatan berbagai brand tadi dalam merangkul kesempatan yang sepenuhnya baru, bahkan mengubah ancaman menjadi kesempatan menunjukkan evolusi industri horologi ke arah yang lebih progresif. Hal ini tentunya melegakan, mengingat industri yang menjunjung tinggi warisan dan tradisi ini kerap dinilai lambat dalam beradaptasi. Kami jadi semakin tak sabar untuk menyaksikan apa lagi yang industri ini sajikan di Watches & Wonders mendatang. Akhir kata, selamat membaca dan sampai jumpa di edisi selanjutnya!
SHANNON HARTONO
VISION Visi adalah seni untuk melihat apa yang tidak terlihat oleh orang lain JONATHAN SWIFT
VISION / TOP OF THE HOUR
RUSH
Klik di sini
A DAZZLING PARTNERSHIP Piaget menjadi partner perhiasan dan jam tangan eksklusif pada film spionase The 355 (2022)
K
erap hadir dengan karya berciri khas yang acap kali menarik atensi, tidak heran jika Piaget dikenal sebagai lini prestisius dengan kepiawaian dalam mendesain. Sebagai kreator dari jajaran kreasi sarat statement, baik jam maupun perhiasan yang dilansir Piaget kerap menghiasi pergelangan tangan selebriti Hollywood, termasuk di antaranya adalah Jessica Chastain. Tahun ini menandai hari jadi ke-7 dari kolaborasi Piaget dan aktris yang telah menjadi friend of the brand sejak tahun 2015 tersebut. Bertepatan dengan momen spesial tersebut, Piaget mendukung sang aktris dengan turut berpartisipasi sebagai partner jam dan perhiasan eksklusif bagi film The 355 (2022) yang diproduseri sekaligus dibintangi oleh Jessica. Film yang mengangkat tema spionase ini juga diramaikan oleh jajaran bintang papan atas, seperti Diane Kruger, Penélope Cruz, Lupita Nyong’o, Bingbing Fan, Édgar Ramirez, dan Sebastian Stan.
Bercerita mengenai kolaborasi sejumlah agen rahasia lintas negara dalam misi menyelamatkan dunia, film yang disutradarai oleh Simmon Kinberg ini memanjakan para penonton dengan latar kota Paris, Maroko, dan Shanghai nan eksotis. Tentu saja koleksi ikonis Piaget seperti Altiplano dan Possession dapat Anda temukan di film bergenre thriller tersebut. Koleksi jam yang ditampilkan pada film ini meliputi Altiplano Origin yang dikenakan oleh Penélope Cruz dan Sebastian Stan, Altiplano Ultimate Automatic yang dikenakan oleh Jason Flemyng, serta Piaget Polo yang dikenakan oleh Édgar Ramirez berkat padu padan oleh desainer kostum asal Inggris, Stephanie Collie. Film The 355 (2022) tayang di bioskop pada 7 Januari silam dan kini dapat disaksikan di beberapa situs streaming, seperti Peacock, Amazon, dan Apple TV. 10
Klik di sini
ADRENALINE RUSH
mereka menginaugurasi jembatan suspensi yang menghubungkan dua puncak di Glacier 3000 bernama Peak Walk by Tissot. Jembatan ini juga menjadi salah satu lokasi dari video Kilian yang dapat dilihat menjelajahi jalur terpencil dengan lanskap Matterhorn, Mont Blanc Massif, Eiger, Mönch, dan Jungfrau sebagai latar belakang.
Kilian Bron merilis video atraksi sepeda terbaru untuk merayakan kerjasama teranyar dengan Tissot
T
issot dikenal atas asosiasi dengan berbagai cabang dan ajang olahraga prestisius layaknya NBA, Moto GP, hingga olimpiade Tour de France. Portofolio ekstensif di atas pun lantas menjadi landasan akan strategi bisnis, kreasi produk, hingga pemilihan brand ambassador sang manufaktur. Dengan bangga, Tissot memperkenalkan Kilian Bron sebagai friend of the brand terbaru mereka. Dikenal akan kepribadian dinamis, pesepeda gunung profesional asal Prancis ini dinilai sebagai sosok yang tepat untuk merepresentasikan sisi inovatif Tissot. Kilian meraih puncak kepopuleran lewat jajaran atraksi menantang maut dengan sepeda gunungnya yang meraup jutaan penonton. Tidak berhenti di sepeda, eratnya koneksi sang manufaktur dan pegunungan dapat ditelusuri ke beberapa tahun lalu, ketika 11
Untuk memulai kerjasama dengan Tissot, Kilian membawa sepeda gunungnya ke Swiss dan berpetualang sembari merekam keseruan perjalanannya. Selain menyoroti manuver Kilian dalam menyambangi pegunungan yang menjulang tinggi, melintangi jajaran gletser, air terjun, hingga tanjakan curam, video ini juga menerjemahkan visi Tissot yang kaya akan presisi, inovasi, dan emosi. Selagi beraksi, Tissot T-Touch Connect Solar terlihat menghiasi pergelangan tangan Kilian. Dilansir pada tahun 2020, jam tangan ini ditenagai oleh energi matahari yang mampu mengisi daya secara otomatis lewat sel-sel fotovoltaik di bagian dial. Jam ini dilengkapi dengan fitur layar sentuh dan crown elektronik yang memudahkan pengaturan sistem seperti kalender perpetual, penghitung waktu mundur, alarm, informasi cuaca, altimeter, pelacak aktivitas, dan lain-lain. Dengan case titanium ringan berukuran 47 mm, kristal safir taktil tahan gores, dan bezel keramik, Tissot T-Touch Connect Solar adalah pilihan ideal untuk aktivitas luar ruangan tanpa mengurangi esensi modis.
VISION / TOP OF THE HOUR
FRESH START
Klik di sini
Swatch mengundang Anda dalam menjernihkan arsip koleksinya
J
ika beberapa tahun terakhir tren warna seperti biru, salmon, dan hijau cenderung mendominasi dunia horologi, tahun ini Swatch benar-benar bergerak melawan arus dengan lansiran jam tangan tanpa warna yang ditonjolkan pada sebagian besar koleksinya. Jam tangan transparan bukanlah hal baru. Faktanya, Swatch meluncurkan lini Gent berdesain tembus pandang pada tahun 1985 silam. Mengambil acuan dari versi tersebut, Swatch CLEAR Collection yang mengusung konsep throwback ini hadir dengan empat model anyar untuk ukuran pergelangan tangan berbeda. Model dengan ukuran terbesar adalah 47 mm bernama Clearly Big Bold yang dilengkapi oleh SwatchPAY!. Kemudian model Clearly Gent (34 mm) dan Clearly New Gent (41 mm) yang setia mengadaptasi desain orisinal lengkap dengan finishing kristalin yang dipoles. Ada pula model Clearly Skin yang mengadopsi konstruksi ramping dalam case 34 mm. Menariknya, tiga model terakhir mengusung case bermaterial ramah lingkungan yang bersumber dari hayati. Harga yang dibanderol di pasar Indonesia berkisar antara Rp 1.149.000 untuk model Clearly Gent, hingga Rp 1.849.000 untuk versi Clearly Skin.
12
ARTISTIC EXPRESSION Hublot menyingkap versi teranyar dari kolaborasi ikonis dengan Takashi Murakami lewat Classic Fusion Sapphire Rainbow
Klik di sini
P
eleburan antara seni dan pembuatan jam tangan akan selalu memiliki daya pikat tersendiri, sebagaimana yang kerap dilakukan oleh sejumlah jenama prestisius. Begitu juga dengan Hublot yang tidak perlu diragukan lagi reputasinya dalam hal kolaborasi. Menyusul kesuksesan yang dituai di awal tahun 2021, tak heran jika Hublot kembali bekerjasama dengan Takashi Murakami lewat dilansirnya seri lanjutan dari Classic Fusion Takashi Murakami. Bicara desain, warna merupakan perubahan paling mencolok pada Classic Fusion Sapphire Rainbow. Jika pendahulunya mengusung palet serba hitam, model baru ini digarap dengan nuansa transparan pada keseluruhan tampilan guna memberi visibilitas lebih terhadap karikatur bunga ikonis karya seniman termahsyur asal Jepang tersebut. Mengadopsi karakteristik serupa dengan seri Classic Fusion,
13
jam ini hadir dengan case berdiameter 45 mm berbahan kristal safir — sebuah teknologi material transparan yang dipelopori oleh Hublot. Tidak cukup memesona? Untuk menghasilkan efek polychromatic, bagian kelopak dihiasi 487 potongan berlian yang merepresentasikan warna pelangi seperti rubi, safir merah muda, amethyst, safir biru, tsavorites, serta safir kuning dan oranye. Selain estetika yang memanjakan mata, jam ini turut dilengkapi dengan intrikasi teknis yang menyokong performa prima. Ditenagai oleh calibre HUB1214 yang dikembangkan oleh teknisi ahli Hublot di Nyon, movement ini bertanggung jawab akan cadangan daya 72 jam. Sekali lagi, Hublot berhasil menyuguhkan kreativitas dan kepiawaian mekanisme dalam waktu bersamaan sebagai selebrasi akan ekspresi artistik.
VISION / TOP OF THE HOUR
Klik di sini
SPORTY SIDE Longines rayakan partisipasinya dalam HydroConquest XXII Commonwealth Games 2022 dengan jam tangan edisi terbatas
M
emiliki reputasi sebagai brand yang mempunyai koneksi kuat dengan dunia olahraga, Longines mengumumkan partisipasi mereka sebagai partner resmi dan timekeeper dari HydroConquest XXII Commonwealth Games di Birmingham, Inggris. Kompetisi olahraga berskala besar ini diadakan sebagai apresiasi persahabatan antara 70 Negara-Negara Persemakmuran. Ini bukan kali pertama Longines bekerjasama dengan Commonwealth Games. Kemitraan ini dimulai sejak tahun 1962 ketika olimpiade ini diadakan di Australia, tahun 2014 di Glasgow, tahun 2018 di Australia, kemudian dilanjutkan di tahun 2022, 2026, dan 2030 mendatang.
menyeluruh, jam ini turut dilengkapi oleh fitur tahan air hingga 300 meter, bezel yang dapat diputar ke satu arah, screw-down crown, dan pengait yang terintegrasi dengan fungsi ekstensi bracelet untuk memudahkan jam dikenakan di atas baju selam yang tebal.
Sebagai penghormatan, Longines merilis jam tangan yang diproduksi secara terbatas sebanyak 2.022 unit. Menilik dari desain yang berani dan acuan dari olahraga menyelam, jam tangan yang masuk dalam koleksi HydroConquest ini memang ditujukan untuk para atlet yang gigih. Untuk menunjang fungsionalitas secara
Tentunya, dengan segala keelokan desain, performa yang mumpuni tidak dapat dilupakan. Jam yang dikemas dalam case bermaterial baja dengan ukuran 41 mm ini ditenagai oleh self-winding movement yang dilengkapi oleh balance spring bertekstur silikon untuk memastikan presisi tinggi dan durabilitas.
Impresi sporty pada HydroConquest XXII Commonwealth Games diperkuat oleh aksentuasi percikan palet vibran dari logo ajang tersebut di atas bezel keramik berwarna hitam dan pada jalur menit di sunray dial warna hitam. Inskripsi Limited Edition - 1 out of 2022 yang diukir pada bagian caseback pun dihadirkan untuk menambah kesan eksklusif.
14
CELEBRATING CRAFTSMANSHIP Sorotan kemahiran Jaeger-LeCoultre dalam pembuatan jam berinfusi seni dipamerkan dalam panggung seni Homo Faber
K
reasi demi kreasi yang dicanangkan dalam perpaduan antara seni dan keterampilan pembuatan jam terus menerus dilakukan oleh Jaeger-LeCoultre. Dari lansiran karya yang lekat dengan unsur dekoratif hingga kolaborasi dengan seniman termasyhur, sang manufaktur berhasil membuktikan kedudukannya sebagai nama yang dicintai sepanjang masa. Lantas, bukanlah sebuah kejutan jika JaegerLeCoultre dipilih untuk berpartisipasi dalam panggung seni Homo Faber yang diadakan di San Giorgio Maggiore, Venesia, dari tanggal 10 April hingga 1 Mei mendatang. Pameran ini hadir sebagai apresiasi atas adikarya yang diusung oleh lebih dari 350 desainer dan pengrajin lebih dari 30 negara melalui 15 ekshibisi berbeda.
Klik di sini
Atas kecakapan nan menakjubkannya dalam pembuatan jam tangan, Jaeger-LeCoultre ikut serta di dalam ekshibisi bertajuk Genealogies of Ornament bersama 14 manufaktur produk mewah lainnya yang dikurasi oleh kurator tersohor asal Inggris, Judith Clark. Dalam kesempatan ini, Jaeger-LeCoultre memberikan penghormatan kepada salah satu kreasi legendarisnya, yaitu jam meja Atmos. Pertama kali dibuat pada tahun 1928 silam, Atmos merupakan karya distingtif di dunia horologi berkat mekanisme istimewanya yang mengandalkan perubahan suhu sebagai sumber energi. Dalam ekshibisi ini, para pengunjung akan disuguhkan berbagai kreasi Atmos dari tahun ke tahun, serta menyaksikan demonstrasi pembuatan jam ikonis tersebut oleh para artisan sang manufaktur.
15
VISION / IN THE LOUPE
Klik di sini
16
BREGUET
HAND ENGRAVING
H
anya segelintir pembuat jam yang berpengaruh dan seterkenal Abraham-Louis Breguet, seorang jenius horologi dengan penemuan yang berjasa membentuk industri jam tangan modern dewasa ini. Tahun 2021 lalu, merek eponimus miliknya menelurkan tourbillon artisanal yang hanya diproduksi sebanyak 35 unit dalam rangka perayaan hari jadi ke-220 dari komplikasi legendaris tersebut. Lazimnya, mekanisme penentang gravitasi selalu menjadi pusat perhatian. Namun, pemeran pendukung seperti dekorasi pada penunjuk jam yang menyertai tourbillon tentu tidak dapat diabaikan. Di antara keindahan memikat yang mencakup ragam ukiran buatan mesin pada bagian dial dan caseback, terdapat pula inskripsi elegan bertuliskan ‘Anniversaire 1801–2021’ dan ‘Brevet No 157 Du 7 Messidor An IX’ yang tak kalah elok dalam rupa diagram segaris. Menariknya, elemen tersebut merupakan ukiran buatan tangan yang mengacu pada pelat cat air orisinal yang digunakan oleh Abraham-Louis Breguet saat mengajukan permohonan paten untuk tourbillon regulator di tahun 1801.
17
IDENTITY Ketahuilah identitasmu. Itu adalah hal terbesar untuk mengejar mimpi kreatifmu LAUREN DAIGLE
IDENTITY / COVER STORY
NEXT LEVEL Kian canggih dan ergonomis, TAG Heuer Connected Calibre E4 membuka babak baru sang brand dalam ranah jam tangan pintar mewah Erika Tania
S
ebagai industri yang menjunjung tinggi warisan dan tradisi, bukanlah rahasia bahwa horologi Swiss sangat hati-hati dalam merangkul modernisasi. Bila pada dekade ‘70-an industri ini diguncang oleh kehadiran quartz movement buatan Jepang, era 2010-an menyaksikan maraknya penawaran dan meroketnya minat terhadap jam tangan pintar. Meski tidak berdampak sedahsyat krisis quartz yang membuat beberapa brand Swiss bangkrut hingga gulung tikar, fakta bahwa jam tangan pintar terjual jutaan unit dalam waktu singkat tentunya cukup intimidatif.
Klik di sini
19
IDENTITY / COVER STORY
Klik di sini
22
Di saat kebanyakan brand horologi Swiss mengacuhkan fakta tersebut dan memilih untuk tetap setia berinovasi dengan portofolio jam tangan mereka, TAG Heuer memiliki cara pandang yang berbeda. Sesuai dengan slogan “Don’t crack under pressure” yang diusungnya, TAG Heuer menanggapi kepopuleran jam tangan pintar secara cerdik dan mengubah fakta mengancam tersebut menjadi sebuah kesempatan emas. Pada tahun 2015, brand basis La Chaux-de-Fonds, Swiss, ini memperkenalkan jam tangan pintar mewah pertama buatan Swiss bernama TAG Heuer Connected.
42 mm mengemban misi penting dalam upaya memperluas jangkauan konsumen TAG Heuer Connected. Mulai dari para wanita, pria berlengan ramping, hingga mereka yang merasa 45 mm terlalu besar di pergelangan tangannya. Walaupun berdiameter lebih kecil, Anda tak perlu khawatir kesulitan membaca notifikasi karena bagian bezel pada model 42 mm hadir lebih tipis, sehingga terdapat ruang lebih bagi layar yang tampil modern dengan tepian melengkung. Konstruksi keseluruhan case yang lebih ramping pun kian meningkatkan level ergonominya.
Langkah berani yang diambil oleh TAG Heuer justru menjadi gebrakan sarat daya pikat bagi para penggemar jam tangan Swiss. Dengan cerdik, brand yang berdiri sejak tahun 1860 silam tersebut menyuguhkan kombo tak terelakkan dari finishing berkelas khas jam tangan Swiss dengan aksesibilitas canggih khas jam tangan pintar — penawaran yang belum pernah ada sebelumnya. Tujuh tahun berlalu sejak perilisan perdananya, TAG Heuer Connected kembali mengguncang kategori jam tangan pintar mewah dengan generasi ke-4 bertajuk Connected Calibre E4.
Kedua model anyar tersebut dilengkapi oleh berbagai pilihan material dan warna temali, serta ragam desain layar yang menjadikan TAG Heuer Connected Calibre E4 mudah dipersonalisasi sesuai kebutuhan dan penampilan. Untuk acara formal, Anda dapat menjatuhkan pilihan pada temali kulit atau bracelet baja dengan desain layar yang berdasar pada estetika jam tangan mekanis nan tersohor TAG Heuer, seperti Carrera, Aquaracer, dan lain-lain. Untuk menemani aktivitas olahraga maupun informal, terdapat temali jam tangan berbahan karet warna/i dan desain layar abstrak bergaya sporty nan modern.
ULTIMATE ELEGANCE
HIGH PERFORMANCE
Serbaguna dan ergonomis menjadi dua kata kunci yang mendasari pembaruan desain dari TAG Heuer Connected Calibre E4. Diluncurkan di LVMH Watch Week 2022 pada akhir Januari lalu, generasi terbaru dari jam tangan pintar TAG Heuer ini menandai kali pertama sang brand dalam menyuguhkan dua model Connected dengan desain dan diameter berbeda sekaligus.
Sebagaimana aksesibilitas adalah daya tarik utama dari jam tangan pintar, TAG Heuer menambahkan fitur-fitur digital baru pada tampilan layar untuk memudahkan pengguna dalam memperoleh informasi terkini. Hanya dalam satu pandangan saja, pengguna dapat mengetahui perkiraan cuaca hingga 5 jam ke depan; data kesehatan spesifik, seperti grafik langkah dan kalori pengguna; serta kalender dan waktu di dua zona berbeda sekaligus.
Model pertama berdiameter 45 mm seperti pendahulunya, namun kini didesain ulang untuk meningkatkan kenyamanan pengguna. Estetika khas jam tangan mewah tradisional dan bezel keramik masih dipertahankan oleh model 45 mm ini. Sentuhan baru hadir lewat ukuran crown lebih besar yang membuatnya lebih mudah untuk diputar, serta tombol penekan di atas dan bawah crown dengan permukaan miring ke dalam yang menjadikannya lebih ringan saat dikenakan.
Masih dari segi tampilan layar, TAG Heuer memaksimalkan visibilitas dengan rasio kontras yang kuat dan reproduksi warna berketepatan tinggi. Kedua hal tersebut menjamin kemudahan pengguna dalam membaca informasi di layar jam tangan di keadaan cahaya apapun, misalnya di bawah terik matahari saat berada di luar ruangan. Selain itu, proses sinkronisasi data ke dan dari telepon seluler dijamin dua kali lebih cepat berkat Bluetooth 5.0 yang disematkan pada jam tangan pintar generasi baru ini.
Meski model pertama tadi mengusung formula desain yang menjadikan TAG Heuer Connected begitu sukses, kehadiran model baru berdiameter Master Collection berdiameter 40 mm dengan grey sunray dial dan alligator leather strap
23
DENGAN CONNECTED CALIBRE E4, TAG HEUER MEMPERTAHANKAN POSISI TERDEPAN DI RANAH JAM TANGAN PINTAR MEWAH
Fitur olahraga juga diperbarui melalui aplikasi TAG Heuer Sports yang kini dilengkapi oleh panduan gerakan olahraga. Terdapat beberapa program latihan yang dapat dipilih jenis (latihan untuk membentuk bagian tubuh atas, bawah, maupun seluruh badan) dan durasinya. Panduan olahraga yang dimaksud adalah animasi pada layar jam tangan yang memberi contoh gerakan latihan, kemudian vibrasi sebagai tanda kepada pengguna untuk melanjutkan ke gerakan berikutnya. Menariknya, Anda tidak harus berada di dekat telepon seluler untuk dapat menggunakan fitur baru ini dan Anda juga dapat menyesuaikan program panduan olahraga tersebut dengan rutinitas latihan pribadi atau yang telah ditentukan oleh pelatih personal Anda. Meski berbagai pembaruan diterapkan pada TAG Heuer Connected Calibre E4, sang brand menjanjikan masa hidup baterai 30% lebih lama pada model 45 mm dibandingkan generasi sebelumnya — bahkan dapat tetap hidup sepanjang hari setelah menggunakan fungsi golf selama lima jam. Pada model 42 mm, pengguna tak perlu khawatir kehabisan baterai meskipun menggunakan aplikasi kesehatan TAG Heuer sepanjang hari. Sang brand pun menyuguhkan konsep pengisian daya baru dengan desain lebih chic dan perangkat yang dapat berfungsi sebagai jam meja karena berpendar sembari menunjukkan waktu dalam keadaan gelap. Sesuai dengan keserbagunaan dan performa prima dari Connected Calibre E4 generasi terbaru, TAG Heuer menggaet atlet tenis profesional, Naomi Osaka, dan aktor Korea Selatan yang sedang naik daun berkat serial Squid Game (2021), Wi Ha Jun, sebagai bintang kampanye. Kegigihan keduanya dalam berprestasi di bidangnya masing-masing selaras dengan konsistensi dan keseriusan TAG Heuer dalam memimpin kategori jam tangan pintar mewah. Sebagai salah satu salah satu pilar penting dalam penawaran TAG Heuer, Connected kembali menghadirkan kualitas terdepan dengan mempersatukan masa lalu dan masa depan sang brand untuk mendukung kebutuhan dinamis pengguna jam tangan modern.
Atlet tenis profesional, Naomi Osaka, membintangi kampanye TAG Heuer Connected Calibre E4
24
Aktor serial orisinal Netflix populer, Squid Game (2021), Wi Ha Jun didapuk sebagai brand ambassador terbaru TAG Heuer
25
IDENTITY
COOL KICKOFF LVMH Watch Week 2022 mengawali tahun baru dengan karya horologi teranyar dari Bvlgari, Hublot, TAG Heuer, dan Zenith Arinta Wirasto
26
K
uartal pertama di setiap tahun baru adalah momen penting bagi para pelaku, pemerhati, dan penikmat industri jam tangan mewah. Melalui sejumlah acara — baik dalam format presentasi daring, pameran jam tangan fisik, maupun kombinasi keduanya — berbagai brand merilis ragam karya teranyarnya. Meski para brand horologi memiliki jadwal perilisan yang lebih dinamis berkat intensitas pemanfaatan platform digital sejak pandemi melanda industri ini, rilisan di kuartal pertama tetap krusial dalam mempresentasikan babak baru serta fokus dari penawaran masing-masing brand di sepanjang tahun. Memahami vitalnya kuartal pertama, Grup LVMH pun menyelenggarakan pameran jam tangan khusus untuk brand horologi di bawah naungannya — Bvlgari, Hublot, TAG Heuer, dan Zenith — bernama LVMH Watch Week. Dengan cermat, sang konglomerat horologi tersebut pun memilih bulan Januari sebagai waktu penyelenggaraan untuk mengungguli pameran jam tangan besar, seperti Watches & Wonders yang biasanya diadakan pada bulan April. Strategi ini terbukti sukses, sebagaimana rilisan mereka menarik minat para pelanggan di saat belum banyak penawaran baru dari brand lainnya. Bahkan, pada pelaksanaan perdananya di tahun 2020, LVMH Watch Week menyelamatkan penjualan jam tangan sang grup sebelum pandemi terpaksa membatalkan pameran fisik Watches & Wonders dan Baselworld. Pada 24-28 Januari silam, LVMH Watch Week kembali digelar untuk ketiga kalinya. Kali ini dikemas dalam kombinasi pameran fisik dan presentasi virtual kepada media dari berbagai belahan dunia. ”Klien dan mitra kami akan menemukan modernisasi inovatif dari sejumlah model ikonis serta arloji edisi terbatas,” tutur Stéphane Bianchi, Chief Executive Officer dari Divisi Jam Tangan & Perhiasan LVMH. ”Semuanya mencerminkan keahlian luar biasa dan visi unik kami dalam pembuatan jam. Dilandasi oleh nilai-nilai inti kreativitas dan inovasi Grup LVMH”, lanjutnya. Suguhan terbaru dari masing-masing brand pun mengusung tema berbeda yang memegang peranan penting dalam sorotan fokus satu tahun ke depan. Adapun fokus distingtif yang dijunjung berkisar pada inovasi dinamis, kerumitan teknis, esensi historis, dan keterampilan. CROWN Indonesia berkesempatan untuk berbincang dengan representatif dari Bvlgari, Hublot, TAG Heuer, dan Zenith seputar rilis teranyar dan partisipasi dalam LVMH Watch Week 2022.
27
IDENTITY
BVLGARI Antoine Pin Product Head
dalam konstruksi perhiasan — pertama kali pada tahun 1942, sehingga tahun ini tepat menandai hari jadi ke80 tahun bagi Misteriosi. Tentu saja di antara berbagai koleksi jam tangan ‘rahasia’ kami yang paling populer adalah Serpenti. Di LVMH Watch Week 2022, kami berkesempatan untuk menyuguhkan iterasi terbaru dari Serpenti Misteriosi dengan calibre buatan kami sendiri yang mencatatkan tahun ini sebagai tonggak pencapaian penting dalam sejarah pembuatan jam tangan Bvlgari. Selain menyuguhkan performa yang mutakhir, movement BVL100 Piccolissimo kami tawarkan di dalam kontainer yang dapat dengan mudah dilepas pasang dari dan pada kepala ular yang menaunginya. Detail menarik ini memudahkan pengguna untuk menyesuaikan penggunaan jam di pergelangan tangan kiri atau kanan karena dapat dipasang terbalik, serta menjadikan proses servis terhadap movement lebih nyaman karena pelanggan dapat memberikan kontainer movement saja kepada teknisi dan membawa pulang perhiasannya. Pencapaian ini sekaligus membuka pintu kreativitas baru bagi kreasi-kreasi Bvlgari mendatang di mana movement Piccolissimo yang sangat kecil dapat disematkan pada cincin maupun kalung.
Ini adalah kali ketiga penyelenggaraan LVMH Watch Week. Apa yang berbeda dari Bvlgari? Jelas, kami lebih suka menyajikan produk secara fisik. Bukankah lebih nyaman melihat chiming watch secara langsung untuk mendapatkan pengalaman menyeluruh? Meski tidak sempurna, kami telah membiasakan diri untuk mempresentasikan berbagai hal secara virtual di ranah daring yang serba cerdas. Lagi pula, hal ini masih menjadi pengalaman yang menyenangkan bagi audiens. Mereka dapat melihat produk secara lebih saksama dan mendapat informasi mendetail. Ini menjadi kesempatan untuk mengembangkan cara baru berkomunikasi dengan penggemar kami. Ajang seperti LVMH Watch Week sangat membantu dalam memastikan bahwa semua orang dapat mencerna presentasi dan pesan yang kami sampaikan dengan baik. Ceritakan kepada kami sorotan utama dari rilisan Bvlgari pada ajang LVMH Watch Week tahun ini. Bvlgari merilis jam tangan ‘rahasia’ — dial tersembunyi
28
Di antara berbagai pencapaian teknis dari rilisan tahun ini, manakah yang paling Anda banggakan? Dalam perspektif high watchmaking, mahakarya kami adalah jam tangan anyar dari koleksi Octo Roma. Octo Roma Emerald Grande Sonnerie hadir dengan komplikasi luar biasa yang bertahtakan berlian 30 karat dan zamrud 8 karat. Karya ini memperkuat misi kami dalam menyuguhkan interpretasi modern dan inovatif dalam ranah mekanisme mikro dan jam tangan berdenting yang masih dipenuhi oleh penawaran tradisional. Apakah ada cerita menarik di balik proses pengembangan dan produksi jam tangan teranyar? Kami ingin mengekspos keahlian kami dalam kreasi jam tangan dan perhiasan berkualitas ke berbagai kalangan pelanggan. Oleh karena itu kami berupaya menyajikan karya yang lebih terjangkau, sehingga dapat memperluas cakupan pelanggan kami. Hal tersebut kami wujudkan tahun lalu melalui perilisan Lvcea Intarsio dengan konstruksi mother-of-pearl dial nan unik berkat aplikasi teknik marquetry yang menjadikannya pintar merefleksikan cahaya. Ada pula dial bermaterialkan aventurine yang dikembangkan oleh seorang pembuat kaca Italia di mana material ini terdiri dari elemen kaca dan mineral yang ditambahkan untuk menghasilkan gemerlap cantik layaknya langit bertabur bintang pada malam hari.
Serpenti Misteriosi Secret Watch
Lvcea Intarsio
Octo Roma Emerald Grande Sonnerie
29
IDENTITY
Big Bang Unico Sang Bleu Magic Gold
Big Bang Integral Yellow Gold
30
HUBLOT Raphael Nussbaumer Chief Product dan Purchasing Officer
banyak feminitas. Kami ingin koleksi tersebut menjadi representasi dari hakikat Hublot. Hal ini menandai kembalinya kami ke asal muasal (emas kuning yang terinspirasi oleh arloji Hublot pertama dari tahun 1980). Ceritakan kepada kami sorotan utama dari rilisan Hublot pada ajang LVMH Watch Week tahun ini. Tentu saja, Big Bang Integral Time Only! Model ini hadir dengan karakter luar biasa dan seluruh ciri khas desain Big Bang. Sangat pas di pergelangan tangan, nyaman dan serbaguna, jam ini dibuat untuk klien baru yang mengapresiasi bracelet logam. Selain itu, model ini juga menjadi jam uniseks berkat ukurannya. Kami memiliki Big Bang Integral Time Only dalam tiga referensi: Titanium, Emas Kuning dan All Black. Ini merupakan interpretasi modern dan versi uniseks dari Big Bang Integral klasik dengan bracelet logam distingtif yang kini hadir dalam ukuran 40 mm. Kami juga mengembalikan model klasik, seperti Big Bang Integral, Big Bang Unico, Classic Fusion Chronograph, dan Spirit of Big Bang ke akar Hublot. Seluruh koleksi ini hadir dalam ukuran 42 mm. Hal ini kami lakukan untuk mengikuti minat pasar terhadap desain orisinal Hublot yang dipelopori oleh Carlo Crocco di tahun ‘80-an, yaitu kombinasi emas kuning dan material karet. Kami juga fokus pada kekuatan dan inovasi luar biasa dari keramik. Lewat kerjasama dengan Maxime Plescia-Büchi, kami mempersembahkan dua edisi terbatas baru dari Big Bang Unico Sang Bleu dalam palet Black Magic dan Green Ceramic, serta satu model tambahan dalam Magic Gold.
Ini adalah kali ketiga penyelenggaraan LVMH Watch Week. Apa yang berbeda dari Hublot? Tahun ini, kami ingin memfokuskan diri pada esensi pembuatan jam yang sesuai dengan DNA kami. Sebagai contoh, tahun lalu kami meluncurkan 36 referensi dan dua model teranyar. Di tahun 2022, kami menguranginya menjadi 25 referensi dan satu model saja, yaitu Big Bang Integral Time Only. Strategi kami terletak pada keunggulan Big Bang yang merepresentasikan DNA kami. Dengan strategi ini, kami memberi ruang bagi pelanggan untuk memahami koleksi inti dari Hublot. Kira-kira apa tiga kata yang dapat mewakili tema dari rilisan terbaru Hublot di LVMH Watch Week? Kesederhanaan, koherensi, dan mungkin lebih
31
Di antara berbagai pencapaian teknis dari rilisan tahun ini, manakah yang paling Anda baggakan? Pastinya Big Bang Sang Bleu II Magic Gold! Menyatukan semua elemen berbeda yang ada pada Magic Gold sangatlah rumit. Bahkan, tim produksi kami sempat dihadang keraguan dan hampir tidak mau melakukannya. Tetapi di Hublot, “tidak” bukanlah sebuah jawaban. Jadi pada akhirnya, kami tetap melakukannya dan menghasilkan sesuatu yang luar biasa. Apakah ada cerita menarik di balik proses pengembangan dan produksi jam tangan teranyar? Melanjutkan fokus pada nuansa Orange Sapphire, kami ingin meneruskan aplikasi oranye terang untuk model teranyar dari Big Bang Unico Golf. Kami ingin mempertahankan koherensi, sehingga koleksi kami menjadi representasi atas ide ini.
IDENTITY
TAG HEUER Guy Bove Creative Director
ke-4 dari seri Connected, serta sejumlah koleksi avant-garde yang akan kami rilis di ajang Watches and Wonders di Jenewa. Ceritakan kepada kami sorotan utama dari rilisan TAG Heuer pada ajang LVMH Watch Week 2022. Rasanya kami patut mengatakan bahwa jajaran jam tangan anyar kami sangat mapan, baik dari peningkatan kualitas, kecakapan desain, maupun dalam hal membawa tool-watch ke generasi berikutnya dengan Aquaracer Professional 200. Kami ingin menciptakan jam tangan canggih yang dapat dipakai sehari-hari selagi tetap menjaga keutuhan seluruh fitur tool-watch TAG Heuer. Hasilnya adalah jam tangan yang dapat dipakai kapan saja, pada kesempatan apapun. Saya sangat menyukainya!
Ini adalah kali ketiga penyelenggaraan LVMH Watch Week. Apa yang berbeda dari TAG Heuer? Ini adalah partisipasi perdana TAG Heuer dalam LVMH Watch Week. Meski merupakan pengalaman baru, kami sangat senang untuk ikut serta tahun ini (secara daring) karena ini adalah platform yang sangat prominen untuk menyoroti rilisan anyar dan berbagi cerita tentang pembuatan jam tangan kami yang inovatif. Mungkin karena pandemi yang tengah berlangsung, kami telah terbiasa mempraktikkan cara terbaru untuk berkomunikasi dengan audiens selama masa sulit ini. Kira-kira apa tiga kata yang dapat mewakili tema dari rilisan terbaru TAG Heuer di LVMH Watch Week 2022? Tentu saja desain, keanggunan, dan inovasi yang mencolok. Setidaknya itulah yang direncanakan TAG Heuer. Inovasi akan menjadi kata yang sangat penting bagi TAG Heuer di tahun 2022 karena kami akan tampil dengan beberapa kreasi menakjubkan. Kami memulai tahun ini dengan kuat di LVMH Watch Week melalui Aquaracer Professional 200, generasi
32
TAG Heuer Aquaracer Professional 200 adalah versi lebih praktis dari jam tangan selam Aquaracer Professional 300. Secara keseluruhan, kami merilis 11 referensi Aquaracer di LVMH Watch Week, dalam diameter 40 dan 30 mm, serta movement otomatis dan quartz. Selain itu, kami mempersembahkan tiga tambahan pada seri TAG Heuer Autavia dalam peringatan ke-60 koleksi ini. Terdapat movement anyar Heuer 02 Flyback yang hadir dalam dua model dan GMT tiga jarum dalam koleksi Autavia yang kami perkenalkan tahun ini. Di antara berbagai pencapaian teknis dari rilisan tahun ini, manakah yang paling Anda banggakan? Di balik layar, kami berupaya keras meningkatkan sinergi dan kualitas dari rotasi bezel seri Aquaracer, serta meningkatkan kualitas pada sentuhan akhirnya. Bicara movement, kami mencoba untuk membuat mekanisme flyback bekerja sebaik mungkin, meski tidak semudah kelihatannya. Apakah ada cerita menarik di balik proses pengembangan dan produksi jam tangan teranyar TAG Heuer? Hal paling menarik dari seri Aquaracer Professional 200 adalah desainnya yang mudah dikenali. Apa yang tidak terlihat tetapi dapat Anda rasakan di pergelangan tangan adalah bukti bahwa seluruh elemen dalam jam tangan ini telah disempurnakan untuk meningkatkan daya tahan tanpa mengubah dinamismenya. Bisa Anda bayangkan, betapa banyak prototipe desain yang dihasilkan dalam proyek yang memakan waktu tiga tahun ini.
Autavia Chronometer Flyback
Connected Calibre E4
33
IDENTITY
Defy 21 Chroma
Defy Skyline
Defy Revival A3642
34
ZENITH
pencapaian Zenith. Dengan estetika arsitektur kuat yang mencerminkan kota urban, gedung pencakar langit, lampu, dan mengambil inspirasi dari langit malam berbintang, jam ini menyuguhkan interpretasi ulang dari Defy Classic dengan karakter dan kepribadian yang khas.
Romain Marietta Product Head Zenith
Kemudian terdapat Defy Revival A3642 yang direproduksi sebagai edisi terbatas 250 buah dengan akurasi dan konstruksi orisinal dari pendahulunya di tahun 1969. Model ini membawa kembali semua detail dan elemen desain luar biasa pada masanya, serta berhasil menetapkan kode yang terus menginspirasi referensi Defy modern, termasuk Defy Skyline terbaru. Dengan Defy 21 Chroma baru, kami mengekspresikan presisi tinggi melalui frekuensi cahaya dan warna. Case keramik putih bertekstur matte menjadi tumpuan dari nuansa pelangi berspektrum yang tersebar merata pada dial dan movement. Di antara berbagai pencapaian teknis dari rilisan tahun ini, manakah yang paling Anda banggakan? Tentunya modernisasi El Primero 3600 yang menghasilkan El Primero 3620 baru untuk menenagai Defy Skyline. Kami merekonstruksi ulang arsitektur movement dengan menghilangkan fungsi chronograph, lalu menambahkan tampilan small second pada posisi jam 9 yang dapat menunjukkan 10 lompatan inkremental setiap detiknya. Hal ini memungkinkan kami untuk menonjol dari persaingan kendati banyaknya opsi jam tangan tiga jarum yang tersedia di pasaran. Namun, fungsi sepersepuluh detik yang berjalan tanpa henti berhasil membedakan kami dari merek lain.
Ini adalah kali ketiga penyelenggaraan LVMH Watch Week. Apa yang berbeda dari Zenith? Sangat penting bagi Zenith untuk ikut serta di dalam LVMH Watch Week guna menyajikan rilisan terbaru kepada pers dan klien di awal tahun. Dalam kesempatan kali ini, Zenith hanya menampilkan lansiran terbaru dari koleksi Defy dengan sorotan pada seri Defy Skyline. Kira-kira apa tiga kata yang dapat mewakili tema dari rilisan terbaru Zenith di LVMH Watch Week 2022? Edgy, urban, dan playful! Ceritakan kepada kami sorotan utama dari rilisan Zenith pada ajang LVMH Watch Week tahun ini. Meski sulit untuk memilih satu, saya akan menjawabnya dengan Defy Skyline. Jam ini merupakan tambahan baru untuk koleksi Defy yang ditandai sebagai tonggak
35
Apakah ada cerita menarik di balik proses pengembangan dan produksi jam tangan teranyar? Sebuah fakta menarik mengenai bagaimana Defy Midnight Borealis lahir. Semuanya dimulai ketika Julien Tornare, CEO Zenith menghadiri Extreme E Race di Greenland. Pada ajang tersebut, ia berkesempatan untuk melihat aurora borealis secara langsung. Fenomena alam ini lalu menjadi inspirasi di balik konsep serupa yang diusung pada dial Defy Midnight yang dilengkapi imaji langit berbintang. Hal menarik lainnya adalah kolaborasi kami dengan Nona Source. Ini merupakan kolaborasi prestisius untuk Defy Midnight yang tersedia pada situs e-commerce kami. Kolaborasi yang mengusung konsep upcycling ini mencakup pemanfaatan limbah tekstil haute couture dari deretan jenama fashion dalam Grup LVMH yang diproduksi ulang menjadi temali jam tangan. Kami sangat bangga akan hal ini.
IDENTITY
ROAR EMOTION Dari komplikasi kalender yang canggih hingga kreasi berhiaskan berlian, berikut adalah koleksi paling menguntungkan untuk merayakan Tahun Macan Air
F
ungsi dan kualitas jam tangan yang mumpuni dari segi teknis tentu saja penting, namun desain yang dapat mengekspresikan jati diri sang pengguna memiliki daya pikat personal yang terkadang berperan lebih signifikan dalam keputusan pembelian. Seperti halnya jam tangan edisi terbatas yang mengusung tema berbeda setiap perayaan Tahun Baru Imlek. Bagi penggemar jam tangan yang memiliki ketertarikan terhadap zodiak Tiongkok, jajaran jam tangan edisi terbatas yang dirilis oleh ragam brand horologi menjadi penawaran tak terelakkan untuk mengekspresikan diri. Siklus zodiak Tiongkok yang diwakili oleh hewan berbeda setiap tahunnya dipercaya memancarkan energi kosmik yang berpengaruh pada keberuntungan. Untuk Tahun Macan Air di 2022 ini, ragam brand horologi kenamaan mempertunjukkan keahlian artisannya dalam mengolah imaji macan pada dial dengan berbagai teknik dan dekorasi yang elegan, canggih, bahkan menggemaskan. Berikut adalah tiga pilihan favorit kami.
36
L.U.C XP Urushi Year of the Tiger Sejak 2013, Chopard menyambut Imlek dengan jam tangan edisi terbatas yang menampilkan imaji dari hewan zodiak Tiongkok di tahun tersebut pada dial artisanal yang dibuat secara kolaboratif dengan pengrajin Jepang menggunakan teknik pernis tradisional yang sudah ada sejak 3.000 tahun yang lalu. Kali ini, Chopard kembali bekerja sama dengan Yamada Helando, perusahaan pernis berusia seabad asal Jepang, untuk membuat 88 jam tangan dengan imaji macan pada bagian dial. Seperti sebelumnya, teknik pernis Urushi masih menjadi pusat perhatian. Selain itu, teknik Urushi pada dial juga dikombinasikan dengan metode Maki-e, di mana serpihan emas ditaburkan pada lapisan pernis yang basah untuk memberikan unsur seni lebih mendalam. Dial tersebut menggambarkan macan yang berdiri tegak di sisi tebing sembari memandangi suatu teluk. Corak bergaris emas dan hitam, ekspresi raja hutan yang kental, birunya langit dan danau yang menggugah, serta tekstur dan warna yang riil dihidupkan dengan mahir oleh seniman pernis tersohor, Minori Koizumi. Proses pembuatan masing-masing dial memakan waktu setidaknya 160 jam.
37
IDENTITY
Premier Chinese New Year Automatic 36mm Ini adalah jam tangan Imlek paling menggemaskan yang pernah dibuat oleh Harry Winston. Alih-alih menggambarkannya sebagai makhluk yang agung atau buas, sang manufaktur menampilkan dua anak macan bergaya kartun yang dikreasikan dengan berbagai material mewah. Pada bagian dial, imaji kedua anak macan tersebut hadir dalam material emas merah muda 18 karat yang berlatarkan motherof-pearl warna merah. Kian mewah, bagian mata macan terbuat dari berlian dan bagian tubuhnya berhiaskan lukisan bunga peony. Motif Winston Gate — terinspirasi dari motif bunga yang terdapat pada gerbang masuk di butik utama Harry Winston di Fifth Avenue, New York — nan ikonis juga tampak menghiasi dial. Jam tangan yang hadir terbatas hanya sebanyak 8 unit ini hadir dalam case berdiameter 36 mm yang juga terbuat dari emas merah muda 18 karat dan bertaburkan 57 berlian pada bagian bezel, lug, dan crown.
38
Esensi Tahun Macan Air kali ini diekspresikan oleh Arnold & Son melalui dial bermaterialkan hematit reflektor berlanskap memukau yang terdiri dari: macan bermaterialkan emas kuning 18 karat; air terjun dan pohon bambu yang dilapisi bubuk emas merah muda; langit malam bermaterialkan kaca aventurine hitam dengan imaji bintang-bintang yang dilukis tangan; dan bulan yang terbuat dari mother-of-pearl. Seluruhnya dikerjakan menggunakan tangan untuk menghasilkan detail presisi. Untuk memaksimalkan dekorasi menakjubkan tersebut, imaji bulan, bintang, dan air terjun dilapisi oleh Super-LumiNova agar dapat berpendar dalam keadaan minim cahaya. Jam tangan yang hanya diproduksi sebanyak 8 unit ini ditenagai oleh calibre A&S1512 yang dirakit dan dikembangkan sepenuhnya oleh manufaktur Arnold & Son di La Chaux-de-Fonds. Movement ini dilengkapi barel ganda dengan frekuensi osilasi 3 Hz yang mampu memberikan cadangan daya selama 90 jam. Tak hanya itu, akurasi tampilan fase bulan dari movement akan bertahan selama 122 tahun sebelum bergerak dari siklus bulan yang sebenarnya bergerak dalam satu hari. Dilengkapi temali aligator hitam yang dijahit dengan benang platinum, Perpetual Moon Golden Water Tiger ini menjadi opsi sempurna bagi para antusias siklus astronomi dan astrologi.
Perpetual Moon Golden Water Tiger
39
IDENTITY
Klik di sini
66
TURN IT UP Patek Philippe meningkatkan standar pada komplikasi minute repeater dengan Ref 5750P ‘Advanced Research’ Fortissimo Melissa Kong
P
atek Philippe Ref. 5711 hasil kolaborasi dengan Tiffany & Co yang mengusung dial warna biru khas sang brand perhiasan tersebut memang tengah menjadi pusat perhatian beberapa bulan belakangan dengan rekor $ 6,5 juta (sekitar Rp 93 miliar) yang mencengangkan di ajang lelang. Lantas, tidak salah jika Patek Philippe selalu dikaitkan dengan Ref. 5711, melihat seringnya mereka menggoda para penggemar dengan seri tersebut. Tetapi mari mundur selangkah dan kembali mengingat sepenggal memori dari presiden Patek Philippe, Thierry Stern (dan ayahnya) yang turun tangan untuk memeriksa kejernihan suara denting dari setiap kreasi minute repeater Patek Philippe dengan mendengarkannya satu per satu secara saksama. Tentunya Anda sudah tahu kemana pembicaraan ini mengarah. Patek Philippe — setidaknya di mata (atau telinga) kita — adalah raja minute repeater yang tak terbantahkan. Maka tak heran bila minute repeater pun menjadi subjek bagi ‘Advanced Research’ — proyek khusus di mana Patek menyuguhkan kreasi-kreasi yang mendobrak batasan atau mengubah paradigma dari watchmaking tradisional — teranyar dari sang manufaktur. Ketika kami berpikir bahwa Patek tidak dapat menghasilkan kreasi lebih baik dari seri pendahulunya, brand ini kembali mengejutkan publik dengan komplikasi yang serba orisinal dan inovatif.
41
IDENTITY
Sebagai arloji ‘Advanced Research’ keenam yang dilansir untuk pertama kalinya di tahun 2005, Ref. 5750P menerapkan teknik yang benar-benar baru untuk memperkukuh denting dari minute repeater. “Bagi saya, minute repeater memiliki dua tujuan: untuk memiliki suara lebih nyaring dan harmoni yang lebih baik” tutur Thierry. Hari ini, kami berfokus pada volume. Ini adalah bentuk penelitian lanjutan (pada jam tangan), yaitu cara baru dalam menggarap minute repeater. Kelak, generasi berikutnya perlu menemukan harmoni yang selaras untuk mengikutinya. Tetapi untuk melakukan itu, kami harus memeloporinya terlebih dahulu dan kami memulainya dengan volume”, lanjutnya.
Getaran tersebut kemudian ditransmisikan melalui tuas penguat menuju membran sebelum disiarkan ke pendengar melalui lonceng akustik. Pada Ref. 5750P, getaran dihasilkan oleh palu yang memukul bagian gong. Getaran ini kemudian dialihkan menuju sebuah tuas fleksibel dengan posisi di tengah wafer kristal safir yang berosilasi. Tuas setebal 0,08 mm tersebut bertujuan meningkatkan nyaring suara, diperkuat oleh lapisan kristal safir di dalamnya. Gelombang suara lalu disalurkan melalui empat bukaan pada jarum jam 3, 6, 9, dan 12 dalam cincin titanium lewat celah sempit antara bagian caseback dan caseband. Selain itu, filter debu juga hadir untuk melindungi movement tanpa memengaruhi kualitas suara.
GOOD VIBRATIONS Dibaptis dengan nama ‘fortissimo’ yang berarti ‘sangat lantang’ (mungkin Anda mengingatnya dari pelajaran seni musik), denting jam tangan ini memang lebih nyaring daripada minute repeater biasa, berkat sistem yang terinspirasi dari fonograf mekanis.
Awamnya, minute repeater konvensional mengandalkan material case untuk menghasilkan suara yang tajam. Namun, lain halnya dengan sistem suara Ref. 5750P yang tidak bertumpu sama sekali pada movement maupun material case. Adanya insulation rim yang terbuat dari material komposit berteknologi tinggi menjadi alasan di balik terpisahnya kedua sistem tersebut.
Layaknya gramofon, fonograf mekanis bekerja melalui getaran yang dihasilkan dari stilus dan dipandu oleh sebuah alur.
42
“MINUTE REPEATER MEMILIKI DUA TUJUAN: SUARA LEBIH NYARING DAN HARMONI YANG LEBIH BAIK. HARI INI, KAMI MEMULAINYA DENGAN VOLUME” 43
IDENTITY
Meskipun bagian sistem suara tidak terhubung dengan material case, Patek tetap ingin mencapai hasil maksimal lewat penggunaan material yang paling menantang untuk peredaran suara —platinum— guna menunjukkan efisiensi sistem ‘fortissimo’. Sebagai hasilnya, baik case, palu, maupun mikro-rotor digarap sepenuhnya dari bahan platinum.
LOUD AND PROUD Dengan semua inovasi ini, seberapa ‘fortissimo’ kah Ref. 5750P? Sang manufaktur menyebutkan bahwa suara yang dikeluarkan dari jarak 60 m oleh model ini akan terdengar senyaring dan sejernih suara yang dikeluarkan minute repeater klasik dari jarak 10 m. Namun, volume bukan satu-satunya sorotan di sini. Kualitas timbre berciri khas milik Patek juga diimplementasikan pada minute repeater di model ini. Ketika disandingkan pada ajang presentasi, baik Ref. 5750P, maupun minute repeater klasik milik Patek sama-sama memiliki nada yang luar biasa. Namun, Ref. 5750P memiliki kekayaan resonansi yang mampu menyelimuti Anda dalam melodi yang harmonis. Tidak hanya terdengar lebih baik, Ref. 5750P juga memiliki time strike dengan durasi maksimum yang lebih panjang. Di 20 hingga 21 detik, durasi tersebut bertahan tiga detik lebih lama daripada minute repeater pada umumnya, sehingga memungkinkan suara untuk bertahan lebih lama di udara. Secara estetika, Ref. 5750P mengambil inspirasi dari Ref. 5178F keluaran tahun 2017, hanya saja dengan desain yang lebih modis. Bagian pusat dial terinspirasi oleh jari-jari roda dari mobil tahun 1960-an dengan latar multi-lingkaran guna memberi tekstur dan kedalaman lebih. Pola serupa dapat ditemukan pada cakram small seconds terbuka di jam 6 dengan penanda segitiga sebagai penunjuk detik, serta pada mikro-rotor di bagian belakang. Terbatas hanya untuk 15 unit, Ref. 5750P turut meleburkan inovasi ‘Advanced Research’ dari tahun 2006—balance spring Gyromax berbahan Silinvar. Seperti yang Anda harapkan dari arloji ‘Advanced Research’, model ini memiliki empat paten yang masih tertunda untuk sistem amplifikasi suara, pengeras suara bebas pelat, palu platinum, dan coplanar-recessed gong. Dengan temali aligator oranye, jahitan hitam kontras, serta pengait platinum, Ref. 5750P menjadi mahakarya terbaru Patek Philippe dan tentu saja pantas mendapatkan setiap pujian yang diterimanya. Menurut kami, Patek Philippe berhasil mewujudkan komplikasi minute repeater bervolume tinggi dan penuh harmoni melalui Ref. 5750P.
44
45
CRAFT
Klik di sini
GOLD ON THE MOON Selebrasi hari jadi Speedmaster yang ke-65 diawali dengan perilisan Omega Speedmaster Calibre 321 dalam Canopus Gold yang membangkitkan antusiasme Alvin Wong
P
enggemar Omega Speedmaster harus mengatur keuangan mereka tahun ini. Tidak akan membiarkan tonggak sejarah berlalu begitu saja, terlebih untuk salah satu jam tangan yang paling dicintai, Omega merayakan ulang tahun ke-65 dari lini Speedmaster dengan penuh percaya diri. Prediksi kami, mereka akan hadir dalam sejumlah koleksi edisi terbatas, dimulai dari Speedmaster Calibre 321 dalam Canopus Gold. Diperkenalkan sebagai chronograph yang terinspirasi oleh dunia balap pada tahun 1957, Speedmaster memulai legasinya dengan seri CK2915 (dijuluki ’Broad Arrow’ karena jarum jamnya), yaitu arloji olahraga dengan ketahanan terhadap guncangan dan daya magnetis. Dengan menanamkan DNA yang berdasar pada chronograph olahraga di mana konstruksi tangguh dan fitur-fitur desain khas, seperti kehadiran tiga lingkar penghitung pada dial dan skala takimeter di bezel, koleksi ini berhasil menjadi salah satu wajah kesuksesan dari sang manufaktur. Meskipun begitu, perlu diketahui bahwa lini Speedmaster telah berkembang pesat dalam beberapa dekade terakhir. TAG Heuer Carrera “Tête de Vipère” Chronograph Tourbillon Chronometer
47
IDENTITY
SPEEDMASTER CALIBRE 321 DALAM CANOPUS GOLD MENEKANKAN KEISTIMEWAAN SANG LINI IKONIS DENGAN KONSISTENSI KUALITAS TANPA KOMPROMI Di antara rilisan Speedmaster yang meraup reputasi sebagai koleksi ikonis sang manufaktur adalah Speedmaster 'Moonwatch' bersertifikat layak fungsi oleh NASA yang secara populer disebut-sebut sebagai jam tangan pertama yang dikenakan Buzz Aldrin ketika mendarat di bulan dalam misi Apollo 11 pada tahun 1969. Tentu saja, ini adalah cikal bakal dari edisi khusus yang tak terhitung jumlahnya, seperti koleksi Speedmaster ‘Snoopy’ edisi terbatas yang sangat langka. Koleksi tersebut didasari oleh penghargaan NASA yang diberikan kepada orang-orang dan organisasi yang berkontribusi secara signifikan pada eksplorasi ruang angkasa dengan kartun beagle sebagai maskot. Favorit penggemar lainnya adalah seri Speedmaster ‘Mark II’ dari tahun 1969 yang muncul atas keinginan Omega untuk membuat jam tangan luar angkasa dengan fondasi lebih kokoh.
case platinum berhiaskan irisan elemen meteorit bulan. Tak henti sampai di situ, sang manufaktur juga menandai perkenalan ulang nan mewah ini dengan lansiran opsi stainless steel pada tahun 2020. Jika dibandingkan dengan Speedmaster versi reguler, seri Calibre 321 hadir dengan eksklusivitas yang hadir dalam wujud produksi terbatas, karena movement dirakit dengan ketelitian tinggi dari awal sampai akhir oleh para ahli di sebuah lokakarya khusus. Tentu saja, Speedmaster Calibre 321 ini mengusung harga yang jauh lebih melejit dibanding dengan model yang diproduksi secara industri dengan material serupa. Speedmaster Calibre 321 dalam Canopus Gold yang hadir di tahun ini menekankan keistimewaan sang lini ikonis dengan konsistensi kualitas tanpa kompromi. Sesuai namanya, model ini dikemas dalam emas putih 18 karat milik Omega, Canopus Gold, dengan kilauan lebih cemerlang dan berumur lebih panjang dibanding emas putih pada umumnya. Kualitas bezel dengan skala tachymeter pada model ini juga melalui aplikasi enamel grand feu hitam, serta aksentuasi penanda berupa titik di atas angka 90 dan berposisi diagonal terhadap angka 70 yang lazim terdapat pada koleksi Speedmasters pra-1970-an.
Tak ayal, Speedmaster Calibre 321 pun memiliki tempat khusus dalam katalog ikonis Omega. Namanya sendiri mengambil acuan dari hand-wound Calibre 321, chronograph movement pertama dengan monobloc column-wheel yang menenagai versi orisinal di tahun 1957. Bisa dibilang, movement ini menjadi salah satu yang paling dihormati pada pembuatan jam modern lantaran fondasi kokoh dan presisinya.
Sentuhan vintage pada Speedmaster Calibre 321 pun dipersembahkan Omega untuk para penggemar lini Speedmaster. Termasuk di antaranya adalah simbol ‘NAIAD’ di bagian crown yang digunakan untuk melambangkan ketahanan air pada seri CK2915 terdahulu, jarum jam broad arrow, serta logo dan tipografi vintage Omega yang juga terdapat pada modelmodel CK2915.
Pada tahun 1968, Omega mengakhiri proses produksi movement tersebut dan memutuskan untuk menghidupkan kembali sang mesin tersohor di tahun 2019 melalui proses rekonstruksi yang memakan waktu dua tahun. Dalam proses menyeluruh ini, Omega melibatkan cetak biru orisinal dari Calibre 321 generasi kedua sebagai referensi, serta teknologi pemindai digital yang mampu menerawang movement di dalam sebuah jam tangan lawas Omega (Speedmaster ST105.003 yang dikenakan astronaut Eugene Cernan pada tahun 1072 untuk perjalanan terakhir manusia di bulan).
Sebagai edisi sarat warisan nan mewah, Speedmaster Calibre 321 dalam Canopus Gold tidaklah hadir dengan harga terjangkau. Meski begitu, selalu akan ada kolektor yang siap menghubungi penjual terpercaya mereka untuk mendapatkannya. Jika jam ini berada di luar jangkauan Anda, kami yakin bahwa akan ada lebih banyak opsi lain untuk menjadi pertimbangan. Lagipula, tahun 2022 baru saja dimulai.
BLAST OFF Versi anyar Calibre 321 memulai debutnya lewat Speedmaster Calibre 321 yang hadir dalam balutan
48
49
IDENTITY
Klik di sini
INTOXICATING ROMANCE Vacheron Constantin Les Cabinotiers Grande Complication Bacchus menjadi bukti dari perkawinan sempurna antara wine dan arloji Melissa Kong
50
K
oleksi Les Cabinotiers merupakan interpretasi sempurna akan cakupan keahlian Vacheron Constantin sebagai manufaktur jam tangan tertua yang masih beroperasi.
Les Cabinotiers Grande Complication Bacchus adalah kreasi anyar yang memaparkan keunikan dan keterampilan Vacheron Constantin lewat hadirnya 16 komplikasi pada kedua sisi jam. Selain memerlukan kecakapan kolaborasi dari ahli permata dan pengrajin ukir untuk memoles desainnya, Les Cabinotiers Grande Complication Bacchus turut dilengkapi fungsi kalender dan astronomi, serta tourbillon dan minute repeater. Bicara estetika, Les Cabinotiers hadir di dalam naungan case emas merah muda 18K 5N dengan ukiran daun penuh intrikasi yang diselingi batu rubi berbagai ukuran untuk membentuk imaji anggur. Jam yang digarap sebagai penghormatan untuk Bacchus, sang dewa anggur, ini memakan lebih dari 300 jam proses pembuatan, termasuk penggunaan burin untuk mengukir dedaunan dengan ketelitian tinggi, serta 113 ruang tersembunyi untuk batu rubi. Dengan atensi tinggi pada detail, pengukir menggunakan teknik intaglio untuk membentuk daun anggur. Proses ini melibatkan pelubangan emas sebelum dipoles dengan cermat. Untuk memperjelas efek tiga dimensi, pengukir membuat garis tepi pada setiap daun sembari memoles manik permata yang mengelingi bagian case tanpa menyentuh batu rubi.
51
IDENTITY
TERINSPIRASI DARI TOUR DE I’LLE LANSIRAN TAHUN 2005, MOVEMENT PADA JAM TANGAN INI MENJADI SALAH SATU KREASI PALING KOMPLEKS YANG PERNAH DIBUAT OLEH SANG MANUFAKTUR
52
persamaan waktu dan waktu sideris, Les Cabinotiers Grande Complication Bacchus juga menunjukkan penanda zodiak, musim, titik balik matahari, dan ekuinoks, serta usia bulan. Dengan rentetan fitur yang bernaung di dalam case 47 mm (movement terdiri dari 839 komponen), jam multi-komplikasi yang hemat energi ini mampu menawarkan cadangan daya 58 jam — bukti fokus Vacheron Constantin pada fungsionalitas dan keandalan yang tak tergoyahkan. Dengan opaline dial sampanye yang dipadukan dengan tali jam aligator Mississippiensis berwarna cokelat tua, Les Cabinotiers Grande Complication Bacchus menjadi sebuah karya seni yang patut diapresiasi secara langsung. Tetapi karena hanya ada satu di dunia, untuk saat ini kami cukup puas melihat gambarnya yang menakjubkan dari kejauhan.
TECHNICAL INSPIRATION Tidak kalah rumitnya dengan kerajinan tangan pada jam ini adalah komponen movement. Terinspirasi dari Tour de I’lle lansiran tahun 2005, manual-winding Calibre 2755 GC16 menjadi salah satu movement paling kompleks yang pernah dibuat oleh sang manufaktur. Selain minute repeater yang dapat berbunyi sesuai permintaan, dentingan gong pun dilengkapi dengan pengatur centripetal flying strike. Tidak hanya menghilangkan kebisingan yang tak perlu dan mencegah keausan komponen, mekanisme ini juga mampu mengatur durasi rangkaian denting. Arloji dua sisi ini menampilkan sistem kalender dan astronomi, dengan perpetual calendar, serta siklus tahun kabisat pada bagian depan. Fitur waktu astronomi dari jam ini merupakan sebuah anggukan pada astronom tersohor abad ke-17, Johannes Kepler, yang menemukan hukum gerakan planet. Selain menampilkan indikator
53
IDENTITY
Klik di sini
CEO Zenith Julien Tornare
54
RETURN TO CASABLANCA Seri klasik dari Franck Muller muncul kembali dengan tampilan yang muda dan lebih terjangkau Alvin Wong
K
ami tidak terkejut jika nama ‘Casablanca’ mengingatkan Anda akan adegan “we’ll always have Paris” ketika Humphrey Bogart mengucapkan selamat tinggal kepada Ingrid Bergman dalam film ikonik tahun 1942 tersebut. Atau jika Anda gemar berpelesir ke tempattempat eksotis, kota pelabuhan Maroko yang memesona ini menjadi pengingat akan arsitektur dan kekayaan kulinernya yang beragam. Namun jika Anda adalah seorang penggemar arloji, ‘Casablanca’ akan membawa memori Anda pada koleksi jam tangan berbentuk tonneau dengan nama serupa dari Franck Muller. Legenda mengatakan bahwa pendiri merek tersebut pun terinspirasi oleh film Casablanca dalam pembuatan koleksi ini.
55
IDENTITY
Koleksi ini didefinisikan oleh garis sensual yang mempertegas lekukan dan efek tiga dimensi pada case berbentuk tonneau yang menjadi estetika khas milik Franck Muller sejak mematenkan ‘Cintree Curvex’ (seni lekukan dalam bahasa Prancis). Selain itu, koleksi Casablanca hadir dengan dial yang didominasi oleh numeral Arab bergaya Art Deco yang berpusat di tengah. Dengan desain kontemporer yang khas, tak ayal jika kejayaan koleksi Casablanca pada masanya identik dengan Franck Muller.
Vanguard Casablanca ditawarkan dalam dua ukuran, yaitu 41 mm dan 43 mm dengan profil tonneau yang ditingkatkan secara substansial. Sebagai anggukan pada versi orisinal yang mengadaptasi desain bertema Art Deco, Vanguard Casablanca hadir dengan penanda jam dalam font distingtif dan jarum skeletonized yang dibingkai oleh jalur menit dengan titik kompas di bagian dalam bezel. Jam tangan yang mengusung model tiga jarum dengan mesin otomatis dan chronograph bermaterial baja ini hadir dalam tiga pilihan dial: hitam dengan penanda Super-LumiNova; cokelat dengan numeral berwarna serupa; dan salmon dengan penanda Super-LumiNova. Setiap versi memiliki daya pikatnya sendiri selagi mengekspresikan unsur sporty yang terdapat pada DNA lini tersebut. Selain itu, koleksi ini turut hadir dalam edisi spesial dengan dial hitam dan numeral berwarna biru.
AS TIME GOES BY Meskipun lini Casablanca tidak pernah benar-benar berhenti diproduksi, gaungan namanya tertutup oleh kemunculan koleksi lain. Terlebih ketika koleksi Vanguard yang berhasil mendominasi penawaran sang manufaktur sejak pertama kali dirilis pada tahun 2015. Tahun ini Franck Muller memutuskan untuk memadukan dua koleksi ikonis tersebut melalui peluncuran Vanguard Casablanca. Bila dideskripsikan dengan istilah layar perak, peleburan keduanya merupakan versi yang lebih seru dan berwarna dari film karya Baz Luhrmann tersebut.
VANGUARD CASABLANCA MEREJUVENASI VERSI ORISINAL DENGAN UNSUR SPORTY NAN MEWAH
Mewahnya unsur sporty yang terdapat pada Vanguard Casablanca adalah wujud perubahan konkrit dari keanggunan Casablanca versi terdahulu. Franck Muller menyebutnya sebagai pendekatan ‘abad ke-21’ yang dirancang untuk menarik perhatian pencinta arloji berusia muda.
Pencinta jam tangan yang mengenal koleksi Vanguard pasti familier dengan case yang besar dan kokoh, dial berwarna mencolok, serta temali tebal yang menghadirkan unsur sporty dan dinamis. Layaknya ikon Franck Muller lain — Crazy Hours dan Revolution 3 Tourbillon — yang juga direjuvenasi dengan lini Vanguard, Vanguard Casablanca pun berhasil memancarkan tampilan lebih muda dari versi orisinalnya.
Siluet yang kokoh, warna-warna vibran, dan harga terjangkau menempatkan jam ini dalam kategori penawaran untuk penggemar Franck Muller tingkat pemula. Meski masih masuk dalam standar yang cukup tinggi untuk para eksekutif muda, Vanguard Casablanca tetap menawarkan proposisi menarik dengan segala kelebihannya.
56
IDENTITY
Klik di sini
SHARP AND FAST Koleksi Grand Seiko Hi-Beat terbaru sarat akan nostalgia dan garis silsilah dari pemenang penghargaan
58
A
pakah lebih cepat selalu berarti lebih baik? Meski selalu ada perdebatan perihal efektivitas sesungguhnya dari movement berfrekuensi tinggi (dikenal dengan presisi lebih dibandingkan movement yang bergerak pada frekuensi standar atau rendah, namun diyakini menguras energi dan lebih rentan terhadap kelapukan), tidak dapat disangkal bahwa keunikan mesin mekanis ini didominasi oleh segelintir fitur elit dalam pembuatan jam modern. Termasuk di antara merek terkenal yang berhasil mengukuhkan presensi dalam kategori horologi ini adalah Zenith dengan chronograph El Primero yang legendaris, TAG Heuer dengan chronograph dan rangkaian tourbillon ‘mikro’ berkecepatan tinggi, serta Breguet dan Chopard dengan movement 10Hz dan 8Hz sebagai terobosan mutakhir mereka. Kemudian ada Grand Seiko, manufaktur asal Jepang dan pendobrak di ranah horologi yang didominasi oleh merek Swiss. Lantas, bukanlah hal yang mengherankan bila melihat Grand Seiko bersanding di samping jajaran nama di atas, terutama dalam
59
IDENTITY
EDISI TERBATAS INI HADIR SEBAGAI PENGINGAT BAHWA GRAND SEIKO ADALAH MANUFAKTUR YANG KERAP MEMELOPORI DOBRAKAN DI DUNIA WATCHMAKING kategori jam berfrekuensi tinggi paling populer. Dengan Heritage Hi-Beat 36000 GMT 44GS 55th Anniversary Limited Edition teranyar, Grand Seiko tidak hanya mengusung fondasi dasar dari spesifikasi mekanis frekuensi tinggi, tetapi juga hadir sebagai pengingat bahwa sang brand adalah manufaktur yang kerap memelopori dobrakan di dunia watchmaking. Jika ditarik ke belakang, jam ini memiliki garis silsilah sejajar dengan model Hi-beat 36000 GMT Limited Edition (SBGJ005) yang memboyong penghargaan ‘Petite Aiguille’ di Grand Prix Horlogerie de Genève (GPHG) 2014. Selain itu, model frekuensi tinggi Grand Seiko lainnya, Hi-Beat 36000 80 Hours Calibre 9SA5, menjadi pemenang dari kategori ‘Men’s Watch Prize’ di tahun 2021. Bagi mereka yang baru terpapar pada jajaran Hi-Beat Grand Seiko, penghargaan tersebut dapat memberi wawasan lebih terkait status dari masing-masing jam tangan tadi. Kembali ke Heritage Hi-Beat 36000 GMT 44GS 55th Anniversary Limited Edition. Versi baru ini dikemas dengan kecepatan unggul dan presisi tinggi yang serupa dengan SBGJ005, pemenang GPHG 2014. Seperti pendahulunya, jam tangan anyar dengan nomor referensi SBGJ255 ini ditenagai oleh Calibre 9S86 otomatis. Sebagai bagian dari lini movement 958 yang diperkenalkan Grand Seiko satu dekade lalu, Calibre 9S86 mampu berdetak pada 36.0000 vibrasi per jam dan dilengkapi dengan komplikasi GMT. Dipuji karena kinerja dan presisi yang solid (dengan cadangan daya 55 jam dan deviasi harian +5/-3 detik), movement ini turut menampilkan inovasi Seiko yang dipatenkan. Hal ini mencakup desain ulang pada bagian hairspring, serta escape wheel dan pallet fork berbasis teknologi Micro Electro Mechanical System (MEMS) yang memungkinkan intrikasi desain pada komponen serta permukaan lebih halus guna meminimalisir gesekan.
OLD SOUL Untuk semua ornamen frekuensi tinggi modern, daya tarik mutlak dari Heritage Hi-Beat 36000
60
GMT 44GS 55th Anniversary Limited Edition terletak pada estetika yang terinspirasi dari konsep nostalgia. Seri ini hadir sebagai iterasi dari pendahulunya, Hi-Beat GMT, dengan desain kontemporer nan mewah. Di sisi lain, Heritage HiBeat 36000 GMT 44GS 55th Anniversary Limited Edition menyadur inspirasi desain orisinal lansiran tahun 1967, 44GS, model yang menjadi pedoman tampilan dan performa dari seluruh karya jam tangan Grand Seiko hingga saat ini.
tampilan monokromatis jam ini mencerminkan detail rumit dan sentuhan akhir yang cakap — termasuk teknik Zaratsu untuk hasil polesan menyerupai cermin. Finishing berkontras tinggi dan detail-detail apik yang disuguhkan oleh jam ini bukan dimaksudkan untuk mencuri perhatian, melainkan mengusung fungsinya masing-masing yang secara keseluruhan mendukung performa sang jam. Bagaimanapun, keterampilan istimewa para artisan Grand Seiko menghasilkan karya yang mengusung estetika pemanja mata. Pada bagian belakang Heritage Hi-Beat 36000 GMT 44GS 55th Anniversary Limited Edition, Anda akan disuguhi oleh tampilan caseback transparan yang memaparkan Calibre 9S86 otomatis. Selain itu, movement ini dihiasi oleh rotor khusus dengan pahatan emas simbol singa Grand Seiko yang dibuat dengan oksidasi terhadap titanium melalui proses electrolysis.
Estetika Grand Seiko sendiri menganut sembilan prinsip desain mendetail yang dilukiskan lewat fitur spesifik, seperti bezel yang dipoles hingga sangat mengilap dan halus permukaannya, jarum dan penanda multisegi, setengah bagian crown yang tersembunyi, dinding bezel dan bagian samping case yang miring ke dalam untuk tampilan lebih ramping adalah beberapa di antaranya. Meski semua fitur ini direplikasi pada semua model Grand Seiko modern, adaptasi pada Heritage Hi-Beat 36000 GMT 44GS 55th Anniversary Limited Edition tampak lebih menonjol.
Dilansir terbatas hanya dalam 1.200 buah, Heritage Hi-Beat 36000 GMT 44GS 55th Anniversary Limited Edition adalah tribut untuk Grand Seiko 44GS orisinal. Seperti 44GS yang menjadi pelopor pada masanya, versi ini dibuat bukan dengan upaya meniru, namun sebagai iterasi modern yang menetapkan tolak ukur desain dan teknis.
Bernaung dalam case titanium berdiameter 40 mm dan temali yang serasi, jam tangan ini merupakan sebuah wujud kesempurnaan. Dilengkapi oleh dial perak bertekstur kuas dengan aksen warna biru tua pada logo dan jarum GMT,
61
IDENTITY
Klik di sini
78
A DIFFERENT WORLD Greubel Forsey mendemonstrasikan kepiawaian seni pahatnya untuk jam tangan edisi khusus bagi butik Sincere Fine Watches Alvin Wong
T
erbukti, tidak semua jam tangan world-time yang terinspirasi oleh olahraga diciptakan serupa. Ada terlalu banyak merek yang mencoba untuk menghadirkan komplikasi waktu multi-zona dengan dalih ‘terinspirasi olahraga’ sebelum berakhir sebagai jam tangan yang terlihat seperti versi horologi dari Frankenstein. Kemudian lahirlah koleksi GMT Sport dari Greubel Forsey, jam tangan yang mengusung dua fitur besar dalam namanya dan berhasil melampaui ekspektasi. Dapat diakui, seri GMT yang dilansir pada tahun 2011 memang membuka jalan untuk GMT Sport yang didebut di tahun 2019. GMT berhasil memikat sekaligus membuat kewalahan siapapun yang melihatnya dengan kerumitan teknis nan estetik. Ditempatkan dalam case 43.5 mm dengan sekrup menonjol untuk mengakomodasi tampilannya, seri GMT karya Greubel Forsey hadir dengan tampilan waktu off-centered yang terdiri dari: sub-dial 12 jam untuk zona waktu kedua; terrestrial globe yang berotasi penuh setiap 24 jam dengan tampilan world-time display yang intuitif dan nyata; dan Tourbillon 24 Secondes ikonis Greubel Forsey, sebuah tourbillon dalam sangkar yang miring 25 derajat dan membuat rotasi penuh setiap 24 detik untuk presisi optimal. Singkatnya, seri GMT dari Greubel Forsey adalah jam tangan world-time yang paling canggih dan progresif di planet ini.
63
IDENTITY
GREUBEL FORSEY GMT SPORT PATUT MENYANDANG STATUS SEBAGAI JAM TANGAN WORLD-TIME YANG PALING CANGGIH DAN PROGRESIF DI PLANET INI SPORT SOPHISTICATION
kesan pertama. Namun garis ergonomis dan case titanium membuatnya sangat ringan dan mudah dipakai. Jam tangan ini terintegrasi dengan bracelet titanium tiga keping — gelang logam pertama Greubel Forsey — yang diperkenalkan awal tahun ini. Sebagai alternatif, Anda juga dapat memasangkannya dengan temali karet bertekstur.
Kembali ke GMT Sport. Tak ingin terlena dengan berbagai pujian yang ia terima untuk seri GMT orisinal, Greubel Forsey memutuskan untuk menyuguhkan garis desain dan keunggulan teknis berbeda yang kemudian melahirkan model jam tangan olahraga pertamanya: GMT Sport. Menawarkan karakteristik dan fitur yang sama menakjubkannya dengan GMT orisinal, GMT Sport muncul sebagai iterasi yang jauh lebih kompleks dari pendahulunya.
Terbatas hanya lima buah, GMT Sport ‘Sincere Fine Watches Special Edition’ dibuat untuk memperingati kolaborasi jangka panjang antara Greubel Forsey dan peritel jam tangan prestisius di Singapura, Sincere Fine Watches. Koleksi eksklusif ini tampil berbeda dengan hadirnya aksen oranye terang pada bagian crown, penghujung jarum jam dan menit, bola dunia terestrial, numeral jam untuk zona waktu kedua, serta temali karet bertekstur. Bagian belakang case menampilkan pelat 24 kota yang menampilkan indikator Universal (UTC) dan Summertime dalam 24 zona waktu berbeda. Selain itu, sebuah inskripsi berukirkan ‘Singapore’ dengan warna merah turut dihadirkan di salah satu slot kota. Penggemar horologi dari Singapura dan pelanggan VVIP jangka panjang dari butik ritel terkenal tersebut pasti tidak mau melewatkan kesempatan untuk memiliki jam ini.
Seperti versi orisinal, GMT Sport ‘Sincere Fine Watches Special Edition’ dibedakan oleh case bersiluet bundar telur nan distingtif. Case yang dibuat dengan cermat ini menampilkan profil elips dengan bezel melengkung, serta kristal safir yang begitu memesona saat dilihat lebih dekat. Layaknya model lain dalam seri GMT Sport, iterasi baru ini pun membanggakan rangkaian fungsi yang sama seperti jam GMT pertama dengan movement berkomponen 435 bagian dan bercadangan daya hingga 72 jam yang dibangun kembali dari awal untuk mengakomodasi case berwujud unik tersebut. Dengan diameter 45 mm dan tinggi 15,7 mm, serta dial tiga dimensi yang sarat dekorasi pahatan, jam tangan ini tampak besar pada
64
65
IDENTITY
SARTORIAL CULT H. Moser & Cie kembali merilis jam tangan paling gelap sejagat raya, kali ini berkolaborasi dengan retail mode pria The Armoury Anung Kamaswara
H
memberikan pernyataan bahwa pigmen industrial paling hitam tersebut sangat sulit untuk diaplikasikan. Di awal tahun 2002, H. Moser & Cie tersebut menjalin kerjasama dengan The Armoury. Dalam kolaborasi bersama retail mode pria di Hong Kong and New York ini, jam tangan. The Endeavour Small Seconds Total Eclipse x The Armoury diluncurkan dalam warna Vantablack® dengan pendekatan desain sartorial modern.
orologi independen kerap hadirkan eksplorasi unik yang memicu euforia pemerhati jam tangan dan rasa penasaran khalayak umum. Salah satunya adalah produsen jam tangan Swiss berakar Rusia, H. Moser & Cie. Eksperimen label berbasis Neuhausen am Rheinfall ini seperti tidak memiliki batas; baik dari aspek material (halo, arloji keju dan tanaman!) maupun norma (ingat pelesetan Apple Watch). Layaknya sebuah prank, akun Instagram H. Moser & Cie mengunggah sebuah gambar dress watch dengan dial ultra-hitam serta nihilnya penampakan jarum dan indeks pada hari pertama di bulan April 2019. Bertepatan dengan hari April Mop, 20 buah arloji Venturer Concept Vantablack® dirilis. Dengan lempeng dial, jarum jam serta menit seluruhnya berwarna Vantablack®,, akan sangat sulit untuk mendapatkan informasi waktu dari jam tangan gelap gulita ini.
MUTUAL ATTRACTION Ide untuk mengerjakan sebuah seri jam tangan lintas benua ini berawal dari pertemuan antara CEO H. Moser & Cie. Edouard Meylan dan CoFounder The Armoury Mark Cho di New York pada tahun 2019. Lewat berbagai percakapan seputar pakaian dan jam tangan, keduanya ternyata memiliki ketertarikan satu dengan yang lain. Berdiri sebagai sebuah butik sejak tahun 2010 di Hong Kong, The Armoury menaruh hormat pada jukstaposisi unik H. Moser & Cie: memiliki 200 tahun sejarah dalam ranah horologi dan keberaniannya dalam mengambil resiko untuk
H. Moser & Cie terus bereksperimen dengan Vantablack® untuk berbagai seri iterasinya — Endeavour, Swiss Alps dan Venturer — meski sang pengembang warna, Surrey NanoSystems,
66
Klik di sini H. Moser & Cie The Endeavour Small Seconds Total Eclipse x The Armoury berdiameter 38mm dengan temali bahan calf leather
IDENTITY
Lempeng dial dengan coating Vantablack®, pigmen warna super hitam yang dikembangkan Surrey NanoSystems
H. Moser & Cie Endeavour Small Seconds Total Eclipse x The Armoury ditenagai oleh calibre HMC 327 Manufacture
CEO H. Moser & Cie Edouard Meylan (kiri) dan salah satu pendiri juga pemilik The Armoury, Mark Cho
Vantablack® menyerap 99,965% cahaya di sekelilingnya sehingga membuat objek yang bersangkutan terlihat seperti lubang dalam
68
H. MOSER & CIE ENDEAVOUR SMALL SECONDS TOTAL ECLIPSE MENGUSUNG WARNA VANTABLACK YANG MENYERAP 99,965% CAHAYA LAYAKNYA GERHANA THE DARK SIDE
membuahkan ide segar, salah satunya dengan penggunaan Vantablack®. Di sisi lain, H. Moser & Cie sangat tertarik dengan konsep The Armoury yang mengakar pada desain klasik serta dukungannya akan craftmanship.
Lewat perspektif konsep, Endeavour Small Seconds Total Eclipse merupakan representasi sempurna dari gerhana matahari total, saat sang surya bersembunyi secara penuh di balik bulan yang berada di depannya. Aplikasi warna Vantablack® yang menyerap 99,965% cahaya layaknya lubang hitam di angkasa mewakili siluet bulan. Sedangkan bagian dalam bezel yang dipoles mengilat melambangkan tepian gerhana, di mana terdapat unsur korona dan gas dari atmosfer matahari terlihat mata telanjang saat gerhana matahari total terjadi.
The Armoury yang dirintis oleh Mark Cho bersama sang rekan, Alan See, juga memiliki hasrat khusus untuk memproduksi dan menjual pakaian-aksesori bergaya understated sebagai jembatan antara dunia klasik dan kontemporer. Retail yang kini dapat diakses secara daring tersebut melebarkan sayapnya dengan membuka gerai di New York pada tahun 2013 dan Mark Cho mengakuisisi rumah mode pakaian pria asal Inggris, Drake’s, sebagai dedikasi pada konsep gaya pria sartorial.
Endeavour Small Seconds Total Eclipse menampilkan banyak detail halus dan tersembunyi, di antaranya pemberian aksen pada 12 titik indeks. Pengerjaan ini memiliki kesulitan tersendiri mengingat permukaan warna dial dapat rusak dengan sebuah sentuhan sederhana karena pigmen Vantablack® terdiri dari struktur nano karbon tidak dapat bersentuhan dengan bahan lain. Oleh karena itu, pabrik Schaffhausen telah mengembangkan teknik khusus untuk memenuhi permintaan detail tersebut dari pihak Mark Cho dan The Armoury.
Dalam perbincangan antar dua institusi — secara otomatis punya dua filsafat berbeda — bertemulah beberapa titik temu desain yang mencerminkan kedua identitasnya. Lewat pengakuan Mark, syarat utama jam tangan yang akan mereka rancang harus berukuran kecil, sebagai akar dari gaya discreet namun sarat kompleksitas jika ditilik secara saksama. Sementara itu, warna Vantablack® yang dikagumi The Armoury dipilih berkat daya modernitas serta sarat kesan eksperimental dan minimalis yang terkandung.
Bergerak dengan movement manual, H. Moser & Cie Endeavour Small Seconds Total Eclipse x The Armoury hadir dalam pilihan bezel bermaterialkan baja dan kombinasi baja dengan emas merah. Masing-masing model tersedia dalam jumlah terbatas sebanyak 28 buah yang dijual baik pada platform H. Moser & Cie, maupun The Armoury.
Selanjutnya Elliot Hammer, mitra desain Mark Cho di The Armoury, menyarankan mereka untuk membayangkan gerhana matahari total sebagai inspirasi desain. Dengan demikian, konsep H. Moser & Cie Endeavour Small Seconds Total Eclipse x The Armoury pun matang sempurna.
69
IDENTITY
GREY AREA Seri ikonis Frederique Constant Highlife dilahirkan kembali dengan harmoni kromatis yang terinspirasi oleh laut, langit, dan luar angkasa Anung Kamaswara
V
isi mulia, dedikasi pada inovasi, dan eksekusi apik yang konsisten adalah tiga hal yang membuat nama Frederique Constant disegani oleh para pemerhati horologi. Dalam rentang lebih dari tiga dekade, label besutan pasangan Aletta Francoise Frédérique StasBax dan Peter Constant Stas telah menelurkan deretan jam tangan dengan tampilan mewah serta mengembangkan berbagai komplikasi mutakhir. Seri bertajuk Highlife yang menjadi topik narasi ini merupakan salah satu bukti konkret dari ambisi idealis tersebut. Pertama dirilis beberapa bulan sebelum milenium baru, seri Highlife menuai kesuksesan baik dari aspek kritikal maupun komersial. Secara alami — seperti yang terjadi pada rilisan-rilisan sukses pada merek jam tangan lain — lini eksklusif Frederique Constant ini mengalami berbagai pembaruan fitur dan penyesuaian selera zaman.
70
Klik di sini
IDENTITY
Komplemen berupa rubber strap kasual ikut hadir bersama gelang jam stainless steel nan klasik
Motif guilloché sebagai visualisasi garis lintang dan bujur bumi khas seri Highlife terpahat apik pada bagian keping dial
Fitur perpetual calendar (kalender abadi) memberikan ketepatan waktu, hari, tanggal, fase bulan, juga tahun kabisat hingga menjelang abad ke-22
Mesin otomatis FFC-775 in-house Frederique Constant pada seri ini mampu menyimpan tenaga hingga 38 jam, dipercantik dengan sentuhan akhir motif perlage dan Côtes de Genève
72
SEA, SKY AND SPACE
Komplikasi tourbillon, dekorasi skeleton, in-house movement, serta beragam eksperimen lain pernah menghampiri seri ini. Inovasi dan elegansi tersebut membuat Frederique Constant Highlife menjadi ikon tersendiri.
Penggunaan warna abu-abu kebiruan pada dial koleksi baru Highlife Perpetual Calendar Manufacture bukannya tanpa sebab. Selain sisi versatile dan modisnya, tim produksi dan desain Frederique Constant mengambil warna ini juga karena terinspirasi oleh laut, langit dan luar angkasa, beserta simbol harmoni kromatis yang terkandung.
Kini, sang ikon andalan kembali diiterasi dengan kepingan dial berwarna abu-abu kebiruan; sebuah tona sarat modernitas dan misterius yang terinspirasi dari laut, langit dan luar angkasa. Warna baru ini menjadi alas dari tampilan perpetual calendar, sistem penanggalan mutakhir yang membuat jam tangan akan tepat waktu dan hari bahkan pada tahun kabisat sekalipun, dari kini hingga nanti di tahun 2100. Mari kita sambut seri terbaru Frederique Constant Highlife Perpetual Calendar Manufacture.
Adapun tona abu-abu kebiruan merupakan campuran dari warna biru, abu-abu dan hitam sebagai ciri momen singkat saat senja dan fajar; ketika matahari dan bulan berganti tugas menerangi bumi. Dipadupadankan secara kontras dengan warna putih-perak pada bagian indeks dan jarum, koleksi ini menjamin keterbacaan nan sempurna.
A STAR IS BORN
Di tengah kepingan dial tergores rapi motif guilloché sebagai visualisasi garis bujur dan lintang bumi yang menjadi langgam estetika koleksi Highlife kontemporer. Berbaring di atasnya tertata fitur perpetual calendar yang berfungsi sebagai penunjuk hari dan tanggal, moonphase hingga indikasi jumlah hari dalam sebulan, seluruhnya sangat tepat bahkan pada tahun kabisat sekalipun.
Lahir pada tahun 1999, koleksi Highlife berkontribusi besar terhadap sejarah kesuksesan Frederique Constant. Mulai dari kesetiaannya terhadap seni pembuatan jam tangan Swiss, ketelitian tinggi pada finishing serta perhatian khusus untuk pembuatan jam tangan mewah dengan harga yang cukup sensibel. Poin yang terakhir dibahas terbukti lewat bagaimana Frederique Constant telah menjadi akses baru bagi banyak orang untuk menyambangi ranah arloji luks buatan Swiss.
Pada posisi jam 9 terdapat lingkaran penunjuk hari, sementara rotasi tahun kabisat berada di posisi jam 12 dan penunjuk bulan terdapat di posisi jam 3. Di posisi jam 6 bergerak secara manis tampilan moonphase.
Koleksi yang menjadi sorotan kali ini memang tidak bisa dibilang murah. Dengan harga retail berada dalam kisaran 8.500 Swiss Franc (sekitar Rp 130 juta-an), beberapa orang mesti merogoh kantong dalam-dalam atau mencicil selama beberapa tahun demi membawa pulang iterasi anyar Highlife Perpetual Calendar Manufacture.
Frederique Constant Highlife Perpetual Calendar Manufacture memiliki case berukuran 41 mm tanpa lugs serta dibuat dengan lekukan prima yang akan jatuh sempurna pada pergelangan tangan Anda. Selain pergelangan berbahan stainless steel yang klasik, terdapat juga rubber strap kasual menarik. Keduanya sama indahnya, namun yang membedakan hanyalah persepsi.
Namun sejatinya komplikasi fasilitas, dan tampilan jam tangan ini berada cukup setara dengan berbagai arloji seharga miliaran rupiah rilisan para produsen yang giat mempropagandakan sejarah mereka (atau kerap terlihat di papan sponsorship acara olahraga). Terlepas dari seri ini, Frederique Constant menawarkan ragam koleksi apik lainnya yang ditawarkan dalam kisaran harga belasan juta rupiah dengan movement otomatis atau komplikasi moonphase — jam tangan berkomplikasi sama buatan brand lain mengusung harga puluhan juta rupiah.
Sumber energi jam tangan ini adalah mesin otomatis Manufacture FC-775, sebuah komplikasi kembangan Frederique Constant di Jenewa. Tidak hanya bagian muka, bagian mesin koleksi ini juga sangat cantik dengan hadirnya dua teknik dekorasi sirkular khas jam tangan mewah Swiss: perlage dan Côtes de Genève.
73
IDENTITY
Klik di sini
74
FRENCH TRIBUTE Babak baru jalinan antara Tudor dan Angkatan Laut Prancis melalui Pelagos FXD Anung Kamaswara
D
alam rentang tiga dekade, Tudor dipercaya Marine Nationale (nama Angkatan Laut Prancis) sebagai jam tangan bagi pasukan marinir perenang dan penyelam. Kerja sama tersebut tentu menjadi sebuah kesahihan bagi label besutan Hans Wilsdorf ini sebagai pembuat jam tangan bawah laut. Kini kolaborasi antar dua institusi bersejarah kembali terulang dengan fitur ikonik persembahan masingmasing institusi dalam Tudor Pelagos FXD x Marine Nationale.
75
IDENTITY
TUDOR PELAGOS FXD MEMENUHI KEBUTUHAN SPESIFIK NAVIGASI BAWAH LAUT SEKALIGUS MENDUKUNG KESEHARIAN DENGAN PENUH GAYA
76
HISTORIC ALLIANCE
Navigasi bawah laut merupakan sebuah teknik renang selam berpasangan untuk sampai di lokasi tertentu dengan mengikuti rute di bawah laut — tanpa muncul di permukaan — yang telah direncanakan. Sepasang penyelam yang ditugaskan akan dihubungkan oleh seutas tali yang disebut life line, atau garis kehidupan, kemudian berenang lurus dipandu kompas magnetik. Mereka berenang bersama dalam kecepatan konstan dalam waktu yang selaras. Fitur anticlockwise graduation dan cahaya Super-LumiNova yang terdapat pada Pelagos FXD akan sangat memudahkan metode renang selam yang kompleks dan berbahaya ini.
Awal kekerabatan antara Tudor dan Angkatan Laut Prancis terjadi pada tahun 1956 saat GERS (Groupe d’Étude et de Recherches Sous Marines, sebuah lembaga penelitian bahari basis Toulon) menerima sejumlah jam tangan Tudor Oyster Prince Submariner. Pengiriman tersebut dimaksudkan sebagai percobaan ketepatan dan ketahanan seri yang bersangkutan jika digunakan di medan nyata. Jam tangan yang tahan air hingga kedalaman 100 meter tersebut ternyata dinilai “sempurna” dan “sepenuhnya tepat” dari komandan GERS saat itu. Singkat cerita, Tudor menjadi vendor resmi untuk Marine Nationale yang merupakan induk dari GERS.
Iterasi terbaru dari Tudor Pelagos ini juga dilengkapi dengan cincin bezel besar yang ukurannya melebihi diameter pada case. Spesifikasi ini dibuat untuk cengkeraman optimal, sehingga tetap mudah diputar bahkan saat mengenakan baju selam atau tangan yang kebas karena terlalu lama di bawah air.
Dari sana, Tudor terus mengembangkan aneka jam selam yang digunakan para marinir Prancis hingga dekade 1980-an. Yang paling banyak dipakai adalah arloji dengan dial dan bezel biru ikonik serta cetak ukir inisial M.N diikuti tahun penerbitan pada bagian belakang case. Model yang dirilis pada pertengahan 1970-an ini juga memiliki indeks angka besar menyerupai kepingan salju (snowflake). Deretan sejarah dan spesifikasi inilah yang menjadi inspirasi Tudor Pelagos FXD.
NAUTICAL AESTHETIC Dari segi estetika, Pelagos FXD terinspirasi oleh jam selam Tudor yang secara historis digunakan oleh Angkatan Laut Prancis. Warna biru tua, serta indeks geometris dan jarum berjulukan Snowflake yang dibubuhi pigmen Super-LumiNova adalah karakteristik khas kreasi lawas Tudor yang hadir kembali dalam jam tangan anyar ini.
NEW TREATY Dikembangkan bersama para perenang militer di Angkatan Laut Prancis, Pelagos FXD memiliki beberapa kegunaan sesuai permintaan sang kolaborator. Pertama, temali khas marinir Prancis dengan fit yang dapat disesuaikan berkat kehadiran buckle dua lubang. Tali jam tangan ini terpasang tetap atau fixed (nama FXD mengacu pada fitur ini) pada bagian lubang case yang dibuat menyatu pada body dan lug sebagai fungsi ketangguhan khas tool watch.
Ukuran case besar — 42 mm (total 52 mm dari lug atas hingga lug bawah) — yang terbuat dari titanium dan ketahanan air hingga 200 meter membuat jam tangan ini semakin fungsional bagi para penyelam. Sedangkan bagian belakang case tercetak lambang Angkatan Laut Prancis berupa jangkar dan topi pelaut beserta inisial M.N 21 — merujuk pada Marine Nationale dan tahun keluaran jam tangan ini.
Fitur kedua yang dibuat berdasarkan permintaan Marine Nationale adalah bezel rotasi dua arah dengan retrograde graduation dari 60 ke 0. Spesifikasi ini mungkin tidak sesuai dengan standar ISO 6425:2018 untuk jam selam. namun memenuhi kebutuhan spesifik dari metode yang dikenal sebagai navigasi bawah laut yang menjadi salah satu spesialisasi bagi marinir perenang.
Selain temali Marine Nationale khas marinir Prancis, Tudor juga menyuguhkan temali rubber pada setiap pembelian Pelagos FXD. Dari segi ketangguhan dan estetika, Tudor Pelagos FXD akan selalu relevan untuk digunakan saat menyelam maupun pertemuan bisnis informal.
77
CRAFT Kreativitas mengizinkan diri sendiri untuk membuat kesalahan. Seni adalah mengetahui mana yang harus dipertahankan SCOTT ADAMS
CRAFT
LADY REIGN Kami memberi tribut kepada koleksi jam tangan Rolex paling representatif bagi kaum wanita yang mendambakan kreasi beragam dan sarat pernyataan Alvin Wong
Lady-Datejust berdiameter 28 mm dengan Oystersteel dan emas putih, serta dial abu-abu gelap berhiaskan berlian
K
ami tidak akan berupaya lebih lanjut untuk menominasikan jam tangan wanita terbaik dari Rolex. Namun, memilih dan menetapkan jam tangan wanita yang memiliki sejarah kental dan beraneka ragam dalam katalog Rolex jauh lebih mudah untuk dilakukan. Penghargaan ini jatuh kepada Oyster Perpetual Lady Datejust yang dirilis pada tahun 1957 dan menjadi salah satu lini yang paling bervariasi dalam koleksi Oyster Perpetual saat ini. Dijuluki oleh Rolex sebagai "jam tangan feminin klasik yang andal", Lady-Datejust lahir bertepatan dengan masa ketika wanita mulai menyingkirkan ideologi patriarki dan mendapatkan pengakuan sendiri atas pencapaian di berbagai bidang, mulai panggung pertunjukan hingga sains. Jam tangan tersebut seolah dibuat untuk mereka pada masa itu yang berspirit sama dengan wanita modern zaman sekarang. Lantas, bagaimana Rolex menerjemahkannya dalam pembuatan jam? Seperti yang tesirat dalam tampilan Lady-Datejust, ini merupakan suatu perpaduan indah yang menyatukan kecantikan dan performa. Sebuah keseimbangan yang lebih mudah diucapkan ketimbang dilakukan, terbukti oleh perjuangan sejumlah brand untuk mengawinkan kedua hal tersebut.
81
CRAFT
LADY DATEJUST DIRILIS PERTAMA KALI PADA TAHUN 1957 DAN DIPERUNTUKKAN BAGI WANITA MODERN, SEPERTI HALNYA DEWASA INI Rolex mampu memecahkan solusi tersebut lebih dulu, berkat kerja keras yang dilakukan dalam beberapa dekade terakhir. Dalam konteks Lady Datejust, sang manufaktur mengambil referensi dari Datejust pertama yang diperkenalkan di tahun 1945. Saat peluncurannya, Datejust adalah jam tangan self-winding chronometer tahan air pertama di dunia dengan jendela tanggal pada pukul tiga di bagian dial (fitur yang memberi nama koleksi tersebut). Para pembuat jam Rolex kemudian memiliki tugas untuk menggabungkan tiga fitur utama Datejust — chronometric nan presisi, fungsi, selfwinding, dan ketahanan air — dalam jam tangan wanita yang berhasil menyempurnakan kecanggihan teknis dengan elegansi tinggi.
ENDURING ELEGANCE Meski sudah mapan dengan reputasi sebagai lini jam wanita Rolex yang paling bervariasi, kehadiran Lady-Datejust di masa kini tetap konsisten pada unsur distingtif dari segi penampilan dan performanya. Perpaduan yang dirumuskan dengan cermat dari keduanya selalu dihadirkan dalam lini Lady-Datejust, apa pun modelnya. Sedari awal, jam Lady-Datejust dinaungi dalam case berdiameter 28 mm — dimensi klasik yang sangat sesuai untuk pergelangan tangan wanita. Fitur lain seperti ketahanan air (hingga 100 m pada versi modern) dan tampilan tanggal pada pukul tiga melalui lensa Cyclops yang ikonis dari Rolex tetap terintegrasi sejak awal mula pembuatannya. Bicara kinerja chronometric, jam ini ditenagai oleh selfwinding Calibre 2236. Sebagai in-house movement yang dikembangkan dan diproduksi oleh Rolex, Calibre 2236 hadir dengan sejumlah inovasi yang dipatenkan termasuk peredam guncangan bernama Paraflex dan hairspring silikon bernama Syloxi. Sejak 2015, lini Lady-Datejust telah disertifikasi sebagai Super Chronometers, menjanjikan akurasi harian +/-2 detik, bersama dengan resistansi, keandalan, dan ketahanan magnet yang optimal.
82
Lady-Datejust berdiameter 28 mm dengan Oystersteel dan emas Everose bertahtahkan berlian, serta dial cokelat dengan indeks berlian
Lady-Datejust dalam case emas kuning 28 mm berhiaskan berlian dan mother-of-pearl dial dengan indeks berlian
83
IDENTITY
Klik di sini
A CASE OF LACE Keindahan rubi pada jajaran perhiasan terbaru dalam koleksi Precious Lace dari Chopard Arinta Wirasto
IDENTITY
86
KONSTRUKSI KERAWANG SARAT PRESISI KHAS RENDA MENGHADIRKAN ESTETIKA ISTIMEWA PADA KOLEKSI PERHIASAN PRECIOUS LACE
C
hopard menorehkan namanya sebagai label prestisius yang berjasa atas lahirnya ragam perhiasan memesona yang terdapat pada daftar keinginan setiap wanita. Bak museum seni, katalog Chopard dipenuhi oleh karya distingtif yang sarat akan elegansi, begitu juga dengan koleksi Precious Lace yang hadir sebagai koleksi klasik kontemporer dengan anggukan pada batu rubi. Lewat jajaran perhiasan yang dapat dikenakan dalam setiap kesempatan, Precious Lace diharapkan dapat memantik persepsi berbeda tentang bebatuan mulia. Berangkat dari paham bahwa perhiasan dapat diakses oleh siapa pun, koleksi ini direalisasikan dengan suntikan unsur ceria dan kasual guna mendobrak batasan yang erat diasosiasikan dengan kemewahan. Tema koleksi ini disadur dari perpaduan antara haute joaillerie dan haute couture yang mengambil inspirasi dari untaian renda antik, sesuai titel yang diusung.
TURN RED Di tahun 2022 ini, koleksi Precious Lace menyoroti keelokan rubi berwarna merah. Rubi mengekspresikan berbagai makna, seperti cinta, gairah, kemakmuran, dan kebahagiaan. Dewasa ini, rubi kerap menjadi simbol bagi ikrar keabadian cinta, sehingga tak heran bila perhiasan berhiaskan rubi dianggap sebagai hadiah paling romantis.
THE LACE STORY Mari melakukan perjalanan waktu menuju abad ke-16, ketika seni pembuatan renda sedang berada di puncak kepopuleran. Disempurnakan di Venesia, pergerakan seni tersebut lalu menyebar ke seantero Eropa, mulai dari Belgia, Prancis, Spanyol, hingga Inggris. Tentunya dengan karakteristik dan ciri khas yang berbeda. Melibatkan proses pembuatan yang sarat akan ketelitian tingkat tinggi, renda memperoleh apresiasi di antara para bangsawan kerajaan yang menjadikannya sebagai standar pada busana mereka. Layaknya bebatuan mulia dan permata, renda perlahan menetapkan presensinya sebagai simbol status dan kekuasaan pada masanya.
Koleksi Precious Lace terbaru menginterpretasikan konstruksi kerawang khas renda dalam siluet bunga frou frou versi mini — dinamakan “Mini-Froufrou”. Baik dalam rupa liontin, cincin, anting, maupun gelang, perhiasan bermaterialkan emas merah muda 18 karat tersebut dihiasi oleh taburan berlian dan rubi berpotongan pir dan/atau brilian senilai 0,10 hingga 1,80 karat.
Meski mengelevasi penampilan dengan keindahannya, renda memancarkan spirit rileks berkat bobotnya yang ringan. Karakteristik unik tersebut menginspirasi Chopard untuk mengkreasikan sebuah koleksi perhiasan mewah dengan spirit dan konstruksi serupa renda yang kemudian diberi nama Precious Lace. Lewat konstruksi kerawang sarat presisi khas renda, Chopard menginjeksikan unsur kontemporer pada perhiasan emas bertabur permata nan klasik yang menjadikannya serbaguna untuk dikenakan setiap hari maupun pada momen spesial.
Perhiasan buatan tangan para artisan Chopard ini kembali memamerkan kemahiran sang maison dalam mentransformasi kreasi klasik menjadi aksesori modern nan mewah. Iterasi terbaru Precious Lace juga melanjutkan komitmen Chopard dalam kampanye The Journey To Sustainable Luxury, di mana material emas yang digunakan dalam produksinya diperoleh dari pertambangan bersertifikat Responsible Jewellery Council. Tampil penuh gaya dan berkontribusi dalam program ramah lingkungan? Itulah kemewahan sesungguhnya.
87
IDENTITY
VIBRANT VOYAGE Generasi ketiga jam tangan pintar kreasi Louis Vuitton membuat aktivitas berkelana semakin berwarna Erika Tania
K
elana dan Louis Vuitton adalah dua hal yang tak terpisahkan. Berawal sebagai manufaktur koper berkualitas pada tahun 1854, brand mewah asal Prancis ini telah berekspansi ke berbagai kategori lain — tas, sepatu, pakaian, perhiasan, dan jam tangan — namun tetap konsisten dalam menyuguhkan produk yang mendukung perjalanan bisnis maupun vakansi. Pengembaraan Louis Vuitton di ranah jam tangan pun kerap mengedepankan warisannya. Sejak debut di tahun 2002, Tambour — Bahasa Prancis untuk drum yang menginspirasi bentuk case — telah berevolusi dengan berbagai desain dan komplikasi. Mulai dari chronograph dengan warna dan aksen serupa koper Louis Vuitton, komplikasi worldtime yang menunjukkan 24 zona waktu sekaligus, jam tangan selam modern yang meraih Diver’s Watch Prize dari Grand Prix d’Horlogerie de Genève tahun lalu, hingga jam tangan pintar ramah pelancong yang meluncurkan generasi ketiganya di tahun ini. Bertajuk Tambour Horizon Light Up, jam tangan pintar teranyar dari Louis Vuitton ini hadir sebagai pembaruan dari pendahulunya yang dirilis pada 2017 dan 2019 silam. Dengan konstruksi desain dan sistem operasi baru, sang brand menjanjikan kemudahan personalisasi dan kustomisasi yang kian intuitif untuk merepresentasikan para penggunanya.
HEAD TURNER Di tengah berbagai penawaran jam tangan pintar yang cenderung minimalis dan berfokus sebagai teknologi wearable semata, Tambour Horizon hadir dengan visual sangat modis sesuai dengan citra Louis Vuitton sebagai rumah mode kenamaan. Motif monogram Louis Vuitton
88
Klik di sini
89
IDENTITY
(dibuat untuk iPhone). Sistem operasi yang juga kompatibel dengan ponsel Android dan HarmonyOS ini menyuguhkan pengalaman intuitif dan terintegrasi lewat sistem geser nan sederhana.
dan warna cokelatnya yang khas tentunya disambut dengan penuh sorak oleh para fashionista pada debutnya di tahun 2017. Generasi kedua Tambour Horizon yang dirilis pada 2019 disajikan dengan masa hidup baterai lebih lama, serta opsi baru bermaterialkan keramik nan mewah.
Saat menggeser layar ke kanan, ‘My Day’ akan muncul di mana data seputar agenda, cuaca, hitungan langkah, detak jantung — fitur baru untuk Tambour Horizon, hingga kualitas udara dapat Anda lihat. Geser ke bawah akan menunjukkan notifikasi, sedangkan geser ke kiri mengantarkan Anda kepada panel kontrol yang mengatur berbagai fungsi, mulai dari alarm, penghitung, musik, hingga Alipay. Dengan menggeser ke kiri, Anda dapat mengakses ‘My Travel’ yang menyimpan rencana perjalanan termasuk tiket transportasi dan 30 ‘City Guides’ yang dikurasi oleh Louis Vuitton sebagai panduan Anda saat vakansi.
Tahun ini, Louis Vuitton menyuguhkan generasi ketiga dengan pembaruan yang cukup signifikan hingga menambah panjang nama produknya menjadi Tambour Horizon Light Up. Sesuai namanya, terdapat 24 lampu LED di balik cincin monogram Louis Vuitton yang akan menyala secara dinamis menyerupai kaleidoskop warna saat jam diaktifkan atau terdapat notifikasi baru yang masuk. Efek pemanja visual ini kian memesona berkat layar kristal safir bersiluet cembung — serupa kolam renang tanpa batas. Siluet unik tersebut juga membuat case jam tangan berukuran 44 mm ini tidak terlihat kebesaran meskipun lebih lebar 2 mm dibandingkan generasi sebelumnya.
Performa prima dari Tambour Horizon Light Up didukung oleh prosesor kilat Snapdragon Wear 4100. Soal masa hidup baterai, jam pintar ini menyediakan empat mode berbeda yang dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan pemakaian, yaitu Blossom, Explorer, Submarine, dan Saver yang mengatur level animasi pada tampilan layar. Berbicara mengenai pengaturan, Louis Vuitton menghadirkan tombol di atas dan bawah crown untuk pertama kalinya pada jam tangan pintarnya. Bila memutar crown akan mengubah desain layar, menekan tombol atas akan mengaktifkan mode shuffle bagi desain layar. Lalu tombol bawah dapat Anda gunakan untuk mengaktifkan aplikasi pilihan.
Terdapat tiga model Tambour Horizon Light Up dengan material berbeda yang dapat Anda pertimbangkan, yaitu Polished Steel, Matte Black, dan Matte Brown. Seperti para pendahulunya, ketiga model anyar ini juga mengusung finishing indah karya tangan artisan andal yang biasa ditemukan pada jam tangan mekanis Louis Vuitton. Khusus untuk model Matte Black dan Matte Brown, bagian case turut dilapisi oleh PVD untuk kesan matte nan mewah. Pembaruan lain yang disorot oleh Louis Vuitton pada generasi ketiga jam tangan pintarnya adalah kemudahan kustomisasi dan personalisasi. Tampilan layar Tambour Horizon Light Up terdiri dari desain (terdapat delapan konfigurasi dial bawaan yang dapat dipilih), warna (pilihan warna selengkap pelangi, bahkan 11 gradien baru turut ditambahkan), serta inisial yang dapat disesuaikan untuk memaksimalkan ekspresi diri sang pengguna. Louis Vuitton juga menjanjikan akan selalu menambahkan desain layar secara berkala yang merefleksikan pagelaran mode, musim, dan kolaborasi teranyarnya, serta hari-hari penting di kalender, seperti Natal, Tahun Baru Imlek, Valentine’s Day, dan sebagainya.
Melalui aplikasi Louis Vuitton Connect, pengguna dapat mengatur berbagai personalisasi desain dan warna pada layar jam, memilih fungsi-fungsi yang ingin diaktifkan pada jam, menambahkan rencana perjalanan ke ‘My Travel’ di jam, hingga mengintegrasikan Louis Vuitton Horizon Light Up Speaker. Selain tampilan dan fungsi di dalam jam pintar ini, Anda juga dapat dengan mudah melakukan personalisasi temali jam berkat kehadiran sistem lepas-pasang nan mudah. Meski baru berusia lima tahun, jam tangan pintar Louis Vuitton mengemban warisan ratusan tahun sang maison yang dicerminkan melalui kualitasnya. Sebagai generasi ketiga, Tambour Horizon Light Up memperpanjang legasi Louis Vuitton di ranah jam tangan pintar mewah lewat sensibilitas desain nan atraktif dan craftsmanship istimewa.
EASY ACCESS Dari segi teknologi, Tambour Horizon Light Up patut berbangga karena merupakan jam tangan pintar pertama dengan sistem operasi di luar ekosistem Apple yang berakreditasi MFI atau “Made for iPhone”
90
TAMBOUR HORIZON LIGHT UP MERUPAKAN JAM TANGAN PINTAR PERTAMA DENGAN SISTEM OPERASI DI LUAR EKOSISTEM APPLE YANG BERAKREDITASI MFI ATAU “MADE FOR IPHONE”
91
BETWEEN THE FOLDS Deretan jam tangan bernuansa putih yang memancarkan kemewahan bersahaja Artwork Kevin Putra
HUBLOT Big Bang One Click dengan case King Gold 18k berdiameter 33 mm yang berhiaskan 130 berlian, temali rubber, polished white set dial berhiaskan 232 berlian, bezel berhiaskan 36 berlian, serta ditenagai oleh self-winding movement MHUB1120
HAMILTON Jazzmaster Open Heart Lady Auto dengan stainless steel case 36 mm dan mother-of-pearl dial berdesain cut-out yang menampilkan movement H-10 otomatis pada bagian caseback, serta dilengkapi oleh temali kulit sapi warna putih
BAUME & MERCIER Promesse 10165 dengan stainless steel case 34 mm, dial perak yang mengusung numeral Romawi dan berlian sebagai indeks jam, bezel bermaterialkan mother-of-pearl yang dikelilingi oleh taburan berlian, temali kulit aligator putih, serta quartz movement ETA F05.101
BVLGARI Serpenti Spiga dengan case 35 mm berwujud melengkung dan temali spiral bermaterialkan keramik putih gading, bezel berhiaskan emas merah muda 18 karat dan berlian berpotongan brilian, crown bermaterialkan keramik dalam potongan cabochon serta quartz movement
PATEK PHILIPPE Patek Philippe Aquanaut 5267/200A010 dengan case oktagonal berdiameter 38,8 mm, dial bermotif khas Aquanaut yang mengusung indeks jam bermaterialkan emas diwarnai hitam pekat, bezel yang dihiasi oleh 48 berlian bernilai sekitar 1,11 karat, dan quartz movement Calibre E 23‑250 S C
CHOPARD Happy Snowflakes dengan stainless steel case 30 mm, taburan berlian berdansa di atas dial bernuansa perak, bezel berhiaskan berlian, temali kulit alligator putih, serta movement CHOPARD 09.01 C
HERMES Cape Cod Chaine d’Ancre Joaillier dengan berdimensi 23 x 23 mm yang terbuat dari emas merah muda berhiaskan 46 berlian, berdimensi 23 x 23 mm yang terbuat dari emas merah muda berhiaskan 46 berlian, sand-blasted dial dengan sentuhan pernis yang dihiasi oleh 96 berlian pada imaji rantai jangkar, temali kulit aligator warna gading, serta quartz movement
CRAFT
TIME AND SPACE: ANDIEN AISYAH Menelusuri kehidupan penuh makna dan melodi seorang Andien Aisyah Arinta Wirasto
A
ndien memiliki cara lain dalam memaknai musik. Baginya musik bagaikan napas yang sudah menjadi bagian melekat di dalam hidupnya. Bagaimana tidak? sedari kecil, waktu senggang Andien dihabiskan dengan bernyanyi dan menari di depan televisi. Dari sekadar hobi yang kemudian mengantarkannya ke sejumlah kompetisi bergengsi, bernyanyi berbuah menjadi sebuah profesi yang ditekuninya hingga kini, 22 tahun mendatang. Selain bermusik, aktivitas sehari-hari Andien sarat akan kesejahteraan jiwa, pikiran, dan hati. Menanamkan gaya hidup sehat dan berkelanjutan, Andien pun membuat skala prioritas untuk membagi perannya dalam berkarier dan sebagai ibu dari dua orang anak. Simak cerita Andien tentang perkembangan personal dan perjalanan bermusiknya kepada CROWN Indonesia. Seperti apakah state-of-mind Anda saat ini? Yang penting sehat. Ini adalah yang paling saya jaga. Karena sebesar apapun ide dan rencana kita, ketika tidak sehat semuanya tidak bisa dijalankan. Agar bisa menjalankan semuanya dengan baik, menjaga kesehatan pikiran, jiwa, dan hati adalah hal yang wajib dilakukan. Apa dampak terbesar dari pandemi terhadap perkembangan personal Anda? Saya belajar bahwa menunda atau penundaan tidak selalu berarti buruk. Beri tahu kami resolusi Anda di tahun 2022. Lebih merasakan kekayaan dari semua momen yang tengah terjadi.
pertanyaan “Apakah saya sudah melakukan segalanya dengan baik?” Karena saya melakukan semuanya dalam berbagai suka dan duka dengan waktu yang terus berjalan, saya ingin memaksimalkan waktu yang tersisa dengan hal-hal berguna yang membawa kebahagiaan. Bila dapat menggunakan mesin waktu, nasehat apa yang akan Anda berikan kepada Andien berusia 17 tahun? Andien, tidak usah terlalu sibuk mencari diri sendiri ke luar sana. You are enough, yang kamu butuhkan semuanya ada di dalam diri. Deskripsikan satu rutinitas dalam keseharian yang menjadi momen favorit Anda. Pagi hari adalah waktu saya memiliki me-time. Sebagai ibu, biasanya saya tidur paling malam dan bangun paling pagi. Kala subuh menjadi momen refleksi di mana saya dapat menulis jurnal mimpi, melakukan meditasi, dan berolahraga tanpa adanya distraksi. Itu menjadi waktu di mana saya bisa merasakan self-love sepenuhnya. Apa momen favorit Anda sebagai seorang musisi? Bagi saya, musik adalah napas. Suatu hal yang tidak perlu dipikirkan lagi karena sudah menjadi bagian dari hidup, keseharian, dan cara mengekspresikan perasaan. Momen favorit adalah ketika berada di atas panggung dan melihat para penonton menyanyikan lagu-lagu saya. Rasanya semua kerja keras sangat terbayar. Apa arti jam tangan bagi seorang Andien? Pengingat bahwa kita hidup dalam menit dan detik yang tidak mungkin terulang.
Adakah prinsip yang Anda pegang teguh dalam menjalani kehidupan? Jawaban yang tepat untuk saat ini adalah merangkul ketidaksempurnaan. Saya orang yang sangat perfeksionis, mungkin karena saya adalah seseorang berzodiak Virgo. Namun, belakangan ini saya belajar bahwa terkadang keharusan untuk menjadi perfeksionis justru menghambat diri untuk bertumbuh.
Bagaimana preferensi Anda dalam memilih jam tangan? Jam tangan yang mudah dipadu padankan dengan gaya berpakaian saya yang beraneka macam. Sejauh ini, Breitling sangat memenuhi kriteria tersebut. Menurut saya Breitling adalah brand yang sangat apresiatif terhadap sejarah. Tergambar dari jajaran desain yang ikonis dan penuh pertimbangan.
Bagaimana Anda mendeskripsikan waktu? Sesuatu yang sangat berarti. Terkadang saya merasa berapa banyak waktu di masa lalu yang terbuang begitu saja. Setelah menginjak usia 30-an dan waktu terus berjalan cepat, timbul
Jika harus memilih di antara Breitling Chronomat dan Navitimer, model manakah yang akan Anda pilih? Chronomat adalah model favorit sepanjang masa. Tetapi saya juga menyukai Navitimer yang sangat elegan. 100
Klik di sini Andien mengenakan jam tangan Breitling Chronomat Automatic 36
101
SOUL Setiap jiwa adalah sebuah puisi MICHAEL FRANTI
SOUL / HOW TO BUY
H.MOSER & CIE
Jam tangan klasik yang melintasi sisi liar Alvin Wong
S
ebuah konsensus antara produsen arloji dan desainer mengatakan bahwa jam tangan yang paling sederhana adalah yang paling sulit untuk dibuat. Hal tersebut memang tidak dapat dipungkiri. Lagipula, seberapa banyak unsur radikal dan anyar yang dapat diraih oleh jam tangan bundar berdesain klasik dengan tiga jarum penanda? Meski pertanyaan tersebut mungkin terdengar membingungkan bagi sebagian besar penggemar jam tangan, isu ini sudah menjadi hal lumrah bagi para pegawai H. Moser & Cie dengan reputasi sebagai penghasil kreasi unik yang masih mengemban intisari dari horologi tradisional. Meskipun merek berbasis Schaffhausen ini telah berusia 191 tahun, banyak kolektor yang menganggapnya sebagai merek yang relatif muda. Perusahaan ini didirikan kembali di tahun 2005 oleh keluarga Moser sebelum kemudian diakuisisi oleh MELB Holding, sebuah perusahaan keluarga yang juga mengepalai brand independen Hautlence. Tujuh tahun setelah akuisisi tersebut, MELB Holding berhasil membentuk H. Moser & Cie sebagai merek yang menghormati warisan sekaligus bernyali besar dalam waktu bersamaan.
Slogan ‘Very Rare’ yang diusung oleh jajaran jam tangan H. Moser & Cie didasari oleh produksi berjumlah terbatas dan movement eksklusif yang dimiliki. Estetika sederhana khas jam tangan tradisional yang hadir dengan case bundar dan dial minimalis diusung oleh sebagian besar kreasi sang brand. Namun, unsur modern pun diterjemahkan melalui berbagai fitur, seperti fumé dial dalam warna mencolok dan konstruksi modular progresif untuk movement yang diproduksi oleh sang manufaktur. Acapkali, H. Moser & Cie hadir dengan kenekatan kreasi yang mengundang kritik, seperti Nature Watch dengan dial yang dibesut dari bebatuan alami dan lumut, serta temali yang terbuat dari rumput — bayangkan tanaman yang hidup dan tumbuh pada jam tangan!
Endeavour Centre Seconds
“Sebelumnya, kami kerap dianggap membosankan. Meski masih memiliki daya tarik teknis, kami mencoba membedakan diri dengan menjadi lebih dinamis. Kami tetap beroperasi dengan unsur klasik, namun dengan injeksi sensualitas dan keseruan,” tutur CEO H. Moser & Cie, Edouard Meylan, dalam wawancara sebelumnya dengan CROWN. Pada kesempatan kali ini, ia merekomendasikan lima model sebagai inspirasi, masing-masing untuk pencinta jam tangan yang berbeda.
Saya merekomendasikan Endeavour Center Seconds untuk pemula yang ingin membeli jam H. Moser & Cie pertamanya. Jam tangan ini mengungkapkan esensi dari filosofi desain kami selagi menampilkan fungsi jam tangan yang paling penting: waktu.
104
Endeavour Perpetual Calendar Jika Anda seorang penggemar jam tangan yang ingin membeli Moser & Cie pertamanya, saya akan merekomendasikan Endeavour Perpetual Calendar. Sebagai rilisan ikonis dari brand kami, jam tangan ini dilengkapi dengan perpetual calendar movement yang secara cerdas menyederhanakan tampilan indikator kalender — biasanya berpenampilan cukup rumit dan membingungkan — dengan berbagai upaya, seperti penanda jam yang berfungsi ganda sebagai penunjuk bulan.
Swiss Alp Watch Concept Black Jam tangan ini adalah representasi konkrit dari kerumitan teknis. Untuk menyesuaikan case persegi panjangnya, kami memilih movement berbentuk serupa dengan flying tourbillon dan minute repeater yang dilengkapi oleh gong berwujud meliuk. Karena jam ini tidak memiliki jarum penunjuk waktu, kami perlu mengembangkan sistem tersendiri untuk mengatur waktu: saat crown ditarik, pengguna dapat melihat ukiran 12 penanda — masing-masing mewakili 5 menit — yang memudahkan pengguna dalam mengoreksi waktu secara graduasi. Ini adalah sebuah jam tangan dengan pesan: gunakan indra Anda untuk ‘mendengarkan’ waktu.
Swiss Alp Watch Swiss Alp Watch mungkin adalah salah satu model paling sering diabaikan. Jam tangan ini dirancang agar terlihat seperti smartwatch, tetapi dengan konstruksi dan sentuhan akhir tradisional yang menganut esensi haute horlogerie dengan movement persegi panjang yang apik di bagian dalam. Ide untuk koleksi ini datang dari ratusan movement yang ada di dalam arsip kami dan tidak dapat digunakan. Karena kami sudah menggunakan hampir semuanya, koleksi ini akan segera habis. Kami yakin banyak kolektor yang menyesal karena tidak memilikinya, tetapi sekali lagi, itulah filosofi H. Moser & Cie: menjaga kelangkaan produk kami sesuai dengan slogan ‘Very Rare’.
Endeavour Concept Minute Repeater Tourbillon Jika saya harus memilih sebuah karya yang dapat merangkum semangat dan DNA H. Moser & Cie dengan sempurna, jam tangan ini adalah jawabannya. Jam ini merupakan representasi akurat atas upaya kami untuk selalu fokus, sekaligus menyoroti fungsi utama setiap arloji dengan cerdik, sederhana dan anggun. Yang membedakan jam ini dengan jam minute repeater lainnya adalah cara spesial kami dalam menonjolkan dua komplikasi dan jarum di bagian dial sejelas mungkin tanpa mengurangi keindahan setiap fitur. 105
SOUL / CLASS IN SESSION
IN-HOUSE CERTIFICATIONS Karena rumah adalah di mana hati berada
I
stilah ‘in-house’ seringkali menjadi kebanggaan yang dijunjung tinggi oleh jajaran lini jam tangan mewah untuk mengukuhkan autentisitasnya. Cara sederhana untuk menjelaskan kapasitas sebuah brand horologi yang melabeli produknya dengan istilah in-house adalah dengan konsep farm-to-table dining, di mana sang petani sekaligus mendaulat sebagai koki. Lebih detailnya, proses pembuatan in-house movement meliputi perancangan, desain, hingga perakitan dengan komponen yang diproduksi sendiri. Masih sedikit brand horologi yang mampu menyabet seluruh lingkup kerja tersebut, namun lebih sedikit lagi brand horologi yang menawarkan sertifikasi kualitas secara in-house. Perlu Anda ketahui bahwa tidak semua brand yang memproduksi in-house movement juga menyediakan sertifikasi in-house. Lagi pula, ada lembaga mapan yang melakukan pekerjaan tersebut dengan baik, seperti Controle Officiel Suisse des Chronomètres COSC dan Timelab — Geneva Laboratory of Horology and Microengineering. Jika COSC adalah organisasi sertifikasi jam tangan yang paling lazim beredar di industri horologi, Timelab adalah institusi bergengsi yang dapat menerbitkan Geneva Seal nan bergengsi. Brand apapun — baik yang memiliki, maupun tidak memiliki kapabilitas in-house — dapat mengirimkan karya jam mereka ke salah satu ada kedua institusi tersebut untuk disertifikasi kualitas produksinya dan tingkat presisi dari waktu yang ditunjukkan. Jika sudah ada institusi sertifikasi jam tangan yang telah lama berdiri dan dipercaya, bahkan disebut-sebut sebagai pemberi ‘lencana kehormatan’ lantas mengapa terdapat brand horologi yang perlu repot-repot melakukan dan menerbitkan sertifikasi mereka sendiri? Bagaimanapun juga, ini adalah proses yang memakan waktu panjang dan memerlukan banyak biaya untuk mendirikan dan memelihara laboratorium pengujian. Dalam kebanyakan kasus, keputusan untuk memiliki sertifikasi in-house didasari oleh keyakinan brand akan kualitas dan standar yang lebih tinggi daripada norma industri pada umumnya.
“(Sertifikasi in-house) adalah tentang memberi stempel terhadap apa yang kami katakan dan lakukan, serta nilai-nilai kualitas dan kejujuran. Sertifikasi mewajibkan kami untuk menuliskan di atas kertas apa saja yang kami janjikan kepada para pelanggan kami,” tutur presiden Patek Philippe, Thierry Stern, pada tahun 2009 ketika memperkenalkan Patek Philippe Seal, sertifikasi kualitas dari perusahaan tersebut. Hingga saat ini, hanya segelintir brand yang memiliki fasilitas dan kemampuan untuk melakukan pengujian dan sertifikasi in-house. Berikut adalah lima dari beberapa nama paling terkenal yang sudah melakukannya. 106
GLASHÜTTE ORIGINAL 24-DAY EXCELLENCE TEST Setiap jam tangan Senator Excellence dari Glashütte Original telah melalui 24-Day Excellence Test yang diprakarsai oleh sang manufaktur, kabarnya uji ini melibatkan proses yang lebih cermat dan ketat dibanding uji sertifikasi German Chronometer. Jam tangan ini diuji dalam enam posisi (bukan lima seperti yang biasa dilakukan) untuk mengetahui akurasi dan presisi ketika jam dipaparkan pada suhu, ketahanan air, dan kondensasi. Movement dari jam ini pun diharapkan memiliki setidaknya 100 jam daya pengoperasian.
MONTBLANC 500 HOURS TEST 500 Hour Test dari Montblanc adalah pemeriksaan kualitas melelahkan yang melibatkan semua jam tangan Montblanc dengan movement internal garapan sang manufaktur. Lebih dari sekadar kualitas movement, pemeriksaan ini turut mencakup fungsionalitas dan kinerja jam tangan secara keseluruhan dengan mensimulasikan situasi kehidupan nyata dalam lingkungan yang terkendali. Lima tes yang secara total memakan waktu 500 jam ini meliputi uji rotasi ekstrim di mana jam tangan diguncang sekuat mungkin (empat jam), uji tingkat akurasi (80 jam), uji ‘Cyclo’ yang mensimulasikan pemakaian sehari-hari (336 jam), uji suhu dan aktuasi yang memproyeksikan ketahanan untuk periode waktu empat tahun, dan tes ketahanan air (dua jam).
PATEK PHILIPPE SEAL Patek Philippe Seal adalah wujud kualitas holistik yang mencakup aspek fungsional dan estetika dari tiap jam tangan Patek Philippe yang dirakit secara lengkap, serta standar layanan pemeliharaan dari brand tersebut. Diperkenalkan pada tahun 2009, uji keunggulan ini menggantikan asosiasi lama Patek Philippe dengan Geneva Seal, yang dianggap tidak lagi mencerminkan standar kualitas tinggi dan ketat seperti yang diemban oleh sang brand. Patek Philippe Seal menetapkan bahwa untuk calibre berdiameter 20 mm atau lebih, akurasi harus berada dalam -3 dan +2 detik per hari. Selain itu, segel keabsahan ini juga menawarkan janji layanan pemeliharaan seumur hidup.
JAEGER-LECOULTRE 1,000 HOURS CONTROL Diperkenalkan pada tahun 1992 bersama dengan koleksi Master Control, 1.000 Hour Test dari Jaeger-LeCoultre berbeda dari tes kualitas in-house lain yang disebutkan dalam artikel ini di mana sang brand memastikan kinerja, ketahanan, dan fungsionalitas jam dengan standar yang lebih tinggi dari norma industri pada umumnya. Tergantung model dan tujuan penggunaannya, masing-masing jam menjalani pemeriksaan menyeluruh yang mencakup pengujian kronometrik, ketahanan jatuh, uji suhu dan kelembapan, ketahanan air, serta akselerasi penuaan jam tangan dan talinya.
107
STOCKIST
Temukan jam tangan yang Anda baca di CROWN Franck Muller Plaza Indonesia Tel: 021 310 7570
H. Moser & Cie Independent Pacific Place Tel: 021 2903 5917
Arnold & Son Sincere Fine Watches Takashimaya Singapura Tel. +65 6733 0618
Frederique Constant Tersedia di butik INTime
Harry Winston Ion Orchard Singapura Tel: +65 6883 9509
Baume et Mercier Tersedia di butik INTime
Glashütte Original The Shoppes Marina Bay Sands Singapura Tel: +65 6688 7201
A. Lange & Söhne Tersedia di butik The Time Place
Breguet Tersedia di butik The Time Place Breitling Plaza Senayan Level 1, Unit 117B – 119B Tel: 021 2967 8512 Bvlgari • Plaza Indonesia Level 1, Unit 133 – 157-158 Tel: 021 3192 6661 • Plaza Senayan Level 1, Unit 145C-147C-151C Tel: 021 5790 0140 • Pacific Place GF, Unit 35A-B Tel: 021 5797 3850 Chopard Plaza Indonesia Level 1, Unit 182B Tel: 021 2992 4350
Grand Seiko • Independent Pacific Place Lantai Ground, Unit 29 Tel: 021 2903 5917 • Plaza Senayan Lantai 3, Unit 353 Tel: 021 572 5689 • Blok M Jakarta Jalan Melawai IX No.46 Tel: 021 720 8717 • Sun Plaza Medan Lantai Ground, C-32-33 Tel: 061 450 1505 • Tunjungan Surabaya Jalan Tunjungan No.98-100 Tel: 031 547 4756 Greubel Forsey Sincere Fine Watches Ngee Ann City Singapura Tel: +65 6733 0618 Hamilton Tersedia di butik INTime
108
Hermès • Grand Hyatt Jakarta Upper Lobby Floor Tel: 021 2992 3998 • Pacific Place GF, Unit 88A Tel: 021 5140 2798 Hublot Tersedia di butik The Time Place INTime • Grand Indonesia West Mall, Unit G19 Tel: 021 2358 1208 • Mal Kelapa Gading 3 GF, Unit G42 Tel: 021 4584 8977 • Central Park GF, Unit G-117B Tel: 021 5698 5156 • Paris Van Java Bandung Resort Level, Unit B-35 Tel: 022 820 64135 • Sun Plaza Medan GF, Unit C31- 32 Tel: 061 8051 2538
Jaeger-LeCoultre Tersedia di butik The Time Place Longines Tersedia di butik INTime Louis Vuitton • Plaza Indonesia Tel: 021 310 7581 • Plaza Senayan Tel: 021 572 5139 • Pacific Place Tel: 021 5140 0575 Montblanc • Pacific Place GF, Unit 27 – 28 Tel: 021 5140 2762 • Plaza Indonesia Level 1, Unit 141 Tel: 021 2992 4015 • Plaza Senayan Level 1, Unit 146B Tel: 021 572 5141 • Pondok Indah Mall 2 GF, Unit 29A Tel: 021 7590 0926 Omega • Mal Kelapa Gading 3 GF, Unit G-41 Tel: 021 4586 4985 • Plaza Indonesia Level 1, Unit 184 Tel: 021 2992 3723 • Plaza Senayan Level 1, Unit 176C Tel: 021 572 5663 • Tunjungan Plaza 5 Surabaya UG, Unit UG053 Tel: 031 9924 3026
Patek Philippe Plaza Indonesia Level 1, Unit 35 – 38 Tel: 021 3192 6632 Piaget Tersedia di butik The Time Place Rolex Plaza Indonesia Level 1, Unit 69 & 70A Tel: 021 2992 3982 Swatch Plaza Senayan Level 1, Unit 72 Tel: (021) 5725555 TAG Heuer • Central Park GF, Promenade 002 Tel: 021 2920 0422 • Grand Indonesia West Mall GF, Unit 21 Tel: 021 2358 0685 • Pacific Place GF, Unit G-16A Tel: 021 5797 3725 • Plaza Indonesia Level 1, Unit 129 – 130 Tel: 021 2992 3990 • Senayan City GF, Unit G-53 Tel: 021 7278 1601
109
The Time Place • Pacific Place GF, Unit 12 A-B Tel: 021 5140 2796 • Plaza Indonesia Level 1, Unit 165 – 168 Tel: 021 310 7715 • Plaza Senayan Level 1, Unit 122 – 128B Tel: 021 572 5759 • Tunjungan Plaza 4 Surabaya UG, Unit 30 – 37 Tel: 031 532 7991 Tissot • Plaza Senayan Level 2, Unit #E24A Tel: 021 5785 5241 • Grand Indonesia West Mall Lantai 1, Unit WM-1#02 Tel: 021 2358 0449 • Pondok Indah mall 2 Level Ground, Unit 30 Tel: 021 572 5822 • Mal Kelapa Gading 3 Ground Floor, Unit LG-32 Tel: 021 4585 3775 Tudor Tersedia di butik INTime Zenith Tersedia di butik The Time Place
BERLANGGANAN SEKARANG!
CARA BERLANGGANAN Kunjungi www.crownwatchblog.id/berlangganan atau pindai QR Code di halaman ini untuk mengisi formulir berlangganan
BIAYA BERLANGGANAN MAJALAH Berlangganan per tahun (4 edisi) Rp 280.000 Untuk info lebih lanjut, hubungi kami di email: subscribe-magazine@crownwatchblog.id
CASEBACK
A. LANGE & SÖHNE CALIBRE L042.1 Kreasi berbentuk persegi panjang adalah pemandangan langka di dalam katalog A. Lange & Söhne, sama halnya dengan movement berwujud serupa. Selain menjadi barang langka, Calibre L042.1 yang menenagai Cabaret Tourbillon Handwerkunst sejak tahun 2021 ini pun merupakan sebuah penyempurnaan teknis yang luar biasa. Terdiri dari 370 komponen, movement ini dikonstruksikan di atas fondasi barel ganda nan kokoh yang memberi cadangan daya dan energi hingga 120 jam untuk menjalankan tampilan waktu, jendela tanggal jumbo, serta tourbillon dengan keseimbangan yang dapat dihentikan dan diaktifkan kembali sesuka hati untuk pengaturan waktu secara presisi.
112
WWW.CROWNWATCHBLOG.ID Your Go-To Resource for Everything Timepiece
Nikmati informasi menarik terkini seputar dunia jam tangan di mana saja dan kapan saja dari perangkat favorit Anda.
@crownwatchblog.id
facebook.com/crownwatchblogid
A PROUD MEMBER OF TIME INTERNATIONAL GROUP
Service Center:
Head Office & Service Center Centennial Tower, 28th Floor Jl. Gatot Subroto Kav. 24 & 25 Jakarta 12930 Phone: +62 21 2935 3595 Email: timecare@time.co.id