WATCHES & WONDERS Tren utama tahun 2022 | CEO TALK Bincang seru dengan Bvlgari, H. Moser & Cie, dan Piaget | HASSLE-FREE Seluk-beluk movementotomatis INDONESIA ISSUE #2 2022 Zenith Chronomaster Sport
CHAIRMAN & CEO DAVID LEPPAN MANAGING DIRECTOR HRISTO SIMEONOV hristo.simeonov@highend.mediaPUBLISHER CONNIE YEUNG VP,connie.yeung@highend.mediaBUSINESSDEVELOPMENT ALAN TAN alan.tan@highend.mediaEDITOR-IN-CHIEF ALVIN WONG alvin.wong@highend.mediaARTDIRECTOR DENNIS GOH dennis.goh@highend.media Diterbitkan oleh PT Komunikasi Perkasa International Centennial Tower lantai 28, Jalan Gatot Subroto Kav. 24-25 Jakarta 12930 CROWN INDONESIA is a proud member of TIME International Group and published under license from HIGHEND MEDIA PTE LTD, Singapore. No parts of this magazine are to be reproduced without the permission of TIME INTERNATIONAL and HIGHEND MEDIA PTE LTD. All rights reserved. Published by HighEnd PTE LTD 391B Orchard Road, Level 22-01, Ngee Ann City Tower B, Singapore 238874 HIGHEND MEDIA BUSINESS DEVELOPMENT AMELIA WIDHARATNA amelia.widharatna@time.co.idPRODUCTIONMANAGER ERIKA TANIA DESSYANDRA erika.tania@crownwatchblog.idPUBLISHINGCOORDINATOR BELLA SAVIO bella.savio@crownwatchblog.id CHIEF EDITOR - DIGITAL RONALD HUTAGALUNG ronald.hutagalung@crownwatchblog.idPUBLISHINGEXECUTIVE ARINTA WIRASTO arinta.wirasto@crownwatchblog.idGRAPHICDESIGNER ERICK WIBOWO erick.wibowo@crownwatchblog.id Kevin Putra, Photographer Kevin mengawali fotografi sebagai hobi sejak SMA. Kegemaran yang berbuah menjadi passion ini mengantarkannya ke Lasalle College Jakarta sebagai lulusan jurusan fotografi di mana ia meraih perhargaan untuk kategori portofolio fotografi terbaik. Keahliannya dengan permainan cahaya dan framing dapat dilihat dalam karya pemotretan produk dan still life, arsitektur, makanan, gaya hidup, dan profil. Triska Putri, Stylist Memiliki latar belakang pendidikan di bidang desain mode, Triska sempat bekerja di salah satu majalah mode dan gaya hidup pria terkemuka sekaligus ikut serta dalam membangun sebuah label mode online di Indonesia. Kini, ia melanjutkan babak baru dalam hidupnya dengan mengeksplorasi dunia styling dan desain mode, sembari mengejar hasratnya akan budaya Prancis. EDITOR-IN-CHIEF SHANNON HARTONO shannon@crownwatchblog.id
CHRONOMASTERSPORT THE TIME PLACE PLAZA TUNJUNGANPLAZAINDONESIASENAYANPACIFICPLACEPLAZA INTIME SENAYAN CITY TIME TO REACH YOUR STAR THE FUTURE OF SWISS WATCHMAKING SINCE 1865
berbagai moto yang diusung oleh brand jam tangan, favorit saya adalah “Always do better than necessary” dari Piaget. Saya rasa ini adalah esensi sesungguhnya dari setiap karya di industri horologi. Melampaui fungsinya sebagai penunjuk waktu, jam tangan telah menjelma sebagai karya seni yang didambakan dan dimiliki dengan pertimbangan personal dan emosional. Meski tentu saja kompetisi untuk menunjukkan waktu paling presisi tetap menjadi subjek utama industri ini, berbagai upaya ekstra dari segi desain, pelayanan, dan pemasaran turut berperan signifikan dalam mempertahankan maupun mengibarkan eksistensi sebuah brand horologi. Maraknya digitalisasi pun membuka babak baru bagi industri berusia ratusan tahun ini dalam menyuguhkan produk dan pengalaman dengan pendekatan kian inovatif.
Dalam case 41 mm bermaterialkan emas merah muda 18 karat dengan dial putih matte yang dilengkapi lingkar penghitung triwarna, indeks berlapis emas dan Super-LumiNova SLN C1, serta bracelet dan buckle emas merah muda. Jam ini ditenagai oleh movement otomatis El Primero 3600 dengan cadangan daya hingga 60 jam.
Edisi kami kali ini menyorot berbagai nilai tambahan yang ditawarkan oleh para brand horologi. Mulai dari Zenith yang meluncurkan platform ‘Master of Chronographs Since 1865’ untuk memamerkan arsip pilihannya sekaligus mengedukasi publik mengenai chronograph (hal. 24), dukungan Montblanc terhadap aktivitas ramah lingkungan yang digagas oleh Hamish Daud (hal. 20), karya seni NFT yang sudah termasuk dalam pembelian jam tangan Bvlgari Octo Finissimo Ultra (hal. 54), hingga keseruan perilisan Navitimer B01 Chronograph terbaru di atas pesawat udara dalam perjalanan dari Zürich ke Jenewa (hal. 70).
Di tengah industri yang kian sesak pemain ini, kreativitas eksesif telah menjadi standar umum dan inilah daya pikat yang membuat para penggemar horologi semakin setia menantikan setiap rilisan dan perkembangannya. Seperti kata Tatjana Saphira—friend-of-the-brand Hublot—dalam wawancaranya bersama kami (hal.100) bahwa “Kemajuan lebih penting daripada kesempurnaan” karena dengan terus maju akan selalu ada ruang untuk berkembang, bukan? on the cover: ZENITH CHRONOMASTER SPORT
SHANNON HARTONO Dari
EDITOR’S NOTE
17 Luminox merilis Navy SEAL model baru hasil kolaborasi ke-2 dengan Kopassus In18The Loupe Seluk beluk bezel beralur Rolex nan ikonis Self-Portrait20 Hamish Daud berbagi cerita tentang misinya dalam budi daya alam sekitar dan kampanye terbaru Montblanc Self-Portrait21 David John berbagi cerita seputar kecintaannya pada aktivitas luar ruangan, serta makna dari moto TAG Heuer baginya TOP OF THE HOUR 24 COVER CONNOISSEURPRECISIONSTORY: IDENTITY Precision24 Connoisseur Zenith menyoroti komplikasi chronograph dengan platform edukatif nan imersif Tremendous30 Time Kurasi tren menarik dari ajang Watches & Wonders 2022 Make42 Way For The King Pembaruan yang perlu Anda ketahui pada Rolex Oyster Perpetual Air-King Strategic48 Opulence Babak baru Piaget di bawah pimpinan Benjamin Comar yang fokus pada inklusivitas Breaking54 Barriers Jean-Christophe Babin berbagi kisah tentang sisi interaktif dalam ranah horologi mewah pada koleksi Bvlgari Octo Finissimo 14Editor’s6 Note Top12 of the Hour Hasil kolaborasi terbaru Vacheron Constantin dengan Museum Louvre 13 Impresi mewah sarat estetika dipaparkan Cartier lewat Beautés du Monde 14 Keseruan Formula E di Jakarta bersama TAG Heuer dan Porsche 16 Jean-Claude Biver bergabung dengan Norqain sebagai penasehat utama TRANSITIONELOQUENT 54
Free60 Soul CEO H. Moser & Cie, Edouard Meylan, mengenai digitalisasi dan modernisasi On66 A Roll Jajaran jam tangan pemanja mata di debut Omega Days New70 Heights Breitling kembali mengudara bersama Navitimer untuk rayakan hari jadi sang ikon Spirited74 Away Koleksi terbaru Longines Spirit dipersenjatai oleh fitur zona waktu ganda Monkey78 Business Oris luncurkan edisi terbatas untuk rayakan hari jadi ke-60 tahun karya animasi Sun Wukong Flashy82 Finale Urwerk mengucapkan selamat tinggal kepada seri UR-220 dengan sebuah edisi terbatas SOUL How104 To Buy Rado Class106 in Session Segala fakta mengenai penemuan sejarahberpengaruhpalingdalamhorologi: movement otomatis Stockist108 Temukan lokasi butik jam tangan pilihan Anda Caseback112 Menyingkap kecakapan teknis berpresisisi tinggi dari Calibre L042.1 TIME SPACEAND CRAFT Exotic86 Creatures Evolusi anyar dari teknologi berlian berdansa Chopard dinarasikan spesiespenghormatanmelaluiterhadaplangka Lavish90 Flair Bongkahan berlian ultra cemerlang disulap Van Cleef & Arpels menjadi koleksi perhiasan berlimpahkan kemewahan 100 NEW HEIGHTS 70 CREATURESEXOTIC 86 FLAIRLAVISH 90 A92Game of Time Lacak waktu permainan dengan percaya diri dan penuh gaya bersama kurasi jam memesonatanganberikut ini Time100 and Space: Tatjana Saphira Menjalani keseharian dengan kesadaran penuh ala Tatjana Saphira
VISION Seorang seniman bukan dibayar untuk hasil kerjanya, melainkan untuk visinya JAMES WHISTLER
A GREAT TRIBUTE
Berbagi
Empat peradaban kuno lintas era menjadi sumber inspirasi terkini dari kolaborasi Vacheron Constantin dan Museum Louvre 12
kepedulian yang sama dalam hal histori, konservasi, dan restorasi, Vacheron Constantin dan Museum Louvre membangun kemitraan sejak tahun 2019 lalu. Berbagai kolaborasi sarat seni telah dipresentasikan oleh keduanya selama tiga tahun belakangan ini. Mulai dari restorasi sebuah jam dari abad ke-18 bernama La Création du Monde, pelelangan daring atas sebuah jam tangan les Cabinotiers, hingga penyelenggaraan lokakarya seni melalui video serial. Tahun ini, kedua institusi prestisius tersebut memperkaya portofolio kemitraan mereka dengan kreasi jam tangan istimewa. Métiers d’Art—koleksi jam tangan Vacheron Constantin yang berfokus pada dial dekoratif—menjadi kanvas bagi penghormatan terhadap empat peradaban kuno dari empat era berbeda. Dari jajaran mahakarya dalam koleksi seni sang museum, pilihan Vacheron Constantin dan Museum Louvre jatuh kepada patung Buste d’Auguste dari dinasti JulioClaudians (Kekaisaran Roma pada 27 SM - 68 M), patung Victoire de Samothrace dari dinasti Antigonid (Yunani Helenistik pada 277-168 SM), patung Lion de Darius dari peradaban Darius Agung (Kekaisaran Persia pada 559330 SM), dan patung Grand Sphinx de Tanis yang mewakili peradaban Kekaisaran Mesir Kuno (2035-1680 SM).
VISION / TOP OF THE HOUR
Simbol kultural dan ciri khas artistik dari masing-masing era diwujudkan pada bagian dial melalui berbagai teknik tingkat tinggi oleh para artisan Vacheron Constantin. Beberapa teknik yang dilibatkan antara lain enamel Champlevé dan Grisaille, marquetry bebatuan, mosaik mikro dari bebatuan, dan ukiran tangan. Semakin spesial, keempat jam tangan ini turut menyoroti seni grafir teks dari setiap era yang direproduksi sesuai wujud orisinalnya, yaitu aksara paku, hieroglif, latin, dan Yunani kuno dengan teknik metalisasi kristal safir. Seri Métiers d’Art Tribute To Great Civilisations yang ditenagai oleh Calibre 2450 G4/2 ini diproduksi secara terbatas, hanya 5 unit saja untuk masing-masing model.
Klik di sini
Terdiri dari 200 lebih kreasi perhiasan, Beautés du Monde menyorot enam set kalung, cincin, dan anting: Nitescence yang terinspirasi oleh cahaya; Iwana dengan kombinasi permata berpotongan heksagon agar menyerupai iguana; Panthère Héroïque dengan konstruksi yang terinspirasi oleh pohon palem; Pankha dengan permata multiwarna sebagai interpretasi unik dari kepingan salju; serta Giravolta dan Synesthesie yang mengusung konstruksi layaknya renda dengan motif tanpa jeda sesuai bentuk permatanya.
Untuk merayakan mahakarya dalam koleksi Beautés du Monde, Cartier menyelenggarakan acara perilisan meriah. Bertepatan dengan hari jadi ke-100 atas kehadiran Cartier di ibu kota Spanyol, acara tersebut diadakan pertama kali di Madrid dengan kolaborasi bersama seniman setempat, Jaime Hayon, untuk mendesain lima ruangan tematis: Cultural World, World of Wildlife, Mineral World, Special Orders, dan Diamond & Centre Stones. Desain ruang presentasi yang sama turut ditampilkan dalam ekshibisi keliling bagi koleksi Beautés du Monde Cartier di Singapura sebagai destinasi pertama. Berlokasi di hotel Capella, para pengunjung dapat melihat langsung keindahan istimewa dari setiap kreasi perhiasan anyar tersebut. Klik di sini
Impresi mewah sarat estetika dipaparkan Cartier lewat koleksi dan ekshibisi perhiasan Beautés du Monde
13
EXTRAVAGANT DISPLAY
S
elain adaptasi platform digital yang kian fasih oleh para jajaran brand produk mewah, pandemi Covid-19 juga ‘berjasa’ dalam pertumbuhan penjualan perhiasan mewah. Ya, Anda tidak salah membaca. Dibandingkan tahun 2019, minat terhadap perhiasan mewah meningkat selama pandemi hingga sekarang, khususnya di kawasan Asia. Sehingga tak heran bila berbagai brand dengan koleksi perhiasan semakin gencar merilis koleksi baru secara meriah dan mengikutsertakan kota-kota eksotis di Asia dalam rangkaian acara perilisannya. Salah satunya ialah Cartier yang pada bulan Juni lalu merilis Beautés du Monde. Sesuai dengan namanya yang berarti keindahan dunia, koleksi ini terinspirasi oleh ragam flora, fauna, dan elemen alam yang kemudian diterjemahkan lewat intrikasi desain, konstruksi, dan wujud geometris nan memesona. Kehadiran bebatuan berharga—berlian, zamrud, oniks, rubi, hingga pirus—dalam koleksi ini memperkuat impresi kultural dalam estetika desain. Sementara, kepiawaian teknis terlihat dari kehadiran metode en tremblant yang memungkinkan permata bergetar, sehingga memancarkan kilauan yang semakin menawan.
Salah satu yang teranyar adalah Formula E, kompetisi balap mobil elektrik kursi tunggal bertaraf internasional pertama di
VISION / TOP OF THE HOUR
dunia. Berawal dari catatan di atas serbet pasca perbincangan acak pebisnis Spanyol, Alejandro Agag, dengan Presiden FIA, Jean Todt, Formula E menjelma menjadi kejuaraan bergengsi yang sekaligus membuka jalan bagi masa depan balap mobil dengan pendekatan lebih ramah lingkungan. Sejak perhelatan pertamanya di tahun 2014, Formula E telah diikuti oleh ragam pembalap dan tim balap terbaik dari berbagai belahan dunia.
Tahun ini, Formula E memasuki musim ke-8 dengan 11 kota eksotis sebagai latarnya. Mulai dari Diriyah, Meksiko, Roma, Klik di sini
14 FAST TRACK Keseruan Formula E di Jakarta bersama TAG Heuer dan Porsche
Standar
tinggi terhadap performa presisi di tengah berbagai tantangan untuk menunjukkan waktu terbaik menjadi pemersatu antara TAG Heuer dengan dunia balap. Tak hanya merilis penunjuk waktu yang mendukung aktivitas berkendara dan berbagai jam tangan yang terinspirasi oleh motorsport, brand asal Swiss ini juga kerap mendukung berbagai penyelenggaraan kompetisi balap.
Monako, Berlin, Jakarta, Marrakesh, New York, London, hingga Seoul. Pada 4 Juni lalu, CROWN Indonesia berkesempatan menyaksikan langsung balap mobil elektrik ini dengan berbagai akses eksklusif dari TAG Heuer selaku mitra global utama dan Official Timekeeper Formula E di sirkuit Jakarta International e-Prix, PandanganAncol.tak
terhalangi dan dekat dengan jalur balap adalah kemewahan yang diidamkan oleh penonton balap mobil. Di Formula E, akses tersebut kami peroleh melalui sebuah lounge eksklusif bernama Emotion Club yang menyajikan kenyamanan maksimal saat menonton aksi para pengemudi profesional yang bertanding—baik dari area teras yang menghadap langsung ke jalur balap, maupun di dalam ruangan dengan penyejuk udara, layar proyektor berukuran besar, ragam santapan lezat khas nusantara, dan ragam hiburan seperti penampilan tari Betawi dan permainan gambang nan syahdu. Di Emotion Club, kami bertandang ke booth TAG Heuer dan Porsche di mana para pengunjung dapat bermain simulasi balap mobil di area gim yang telah disediakan. Dalam booth ini, kami juga dapat mencoba langsung tiga jam tangan kolaborasi TAG Heuer dan Porsche. Yang pertama adalah TAG Heuer Carrera x Porsche yang ditawarkan terbatas hanya 1.500 buah saja dengan case 44 mm bermaterialkan DLC, bezel keramik, dial dan temali hitam berhiaskan aksen kuning. Dua jam tangan lainnya ialah TAG Heuer Carrera Porsche Chronograph Special Edition yang hadir dalam kombinasi merah dan hitam dengan dial bertekstur menyerupai aspal, serta opsi temali kulit atau bracelet baja. Ketiga jam ini mengusung tulisan ‘Porsche’ di bagian bezel dan oscillating mass berbentuk kemudi khas Porsche. Kolaborasi antara kedua brand prestisius tersebut juga diwujudkan di jalur balap melalui pembentukan TAG Heuer Porsche Formula E Team sejak tahun 2019. Pada kompetisi tahun ini, Porsche 99X Electric dikemudikan oleh André Lotterer dan Pascal Wehrlein. Sebelum pertandingan dimulai, kami pun diajak berkendara satu putaran dengan kecepatan super kencang dalam Porsche Taycan Turbo S selaku mobil keamanan resmi Formula E sejak musim 2021/22. Kemudian, kami berkesempatan mengunjungi area garasi dan grid sesaat sebelum kompetisi dimulai untuk melihat langsung persiapan para kru dan tim pembalap. Keriuhan memenuhi Emotion Club seiring balapan dimulai. Berlangsung selama 45 menit, seri ke-9 dalam Formula E musim ini menyuguhkan dinamika seru hingga lap terakhir yang dimenangi oleh Mitch Evans, disusul Jean-Éric Vergne yang merupakan ambassador TAG Heuer di posisi ke-2 dan Edoardo Mortara di posisi ke-3, sedangkan TAG Heuer Porsche Formula E Team menyabet urutan ke-8 dan 11. Para pembalap kembali bertanding di tiga kota lain selama bulan Juli, sebelum akhirnya menutup musim ini di Seoul Street Circuit di Korea Selatan pada 14 Agustus mendatang.
Setelah hiatus sejenak perihal alasan kesehatan, ia kembali menjajakan namanya di ranah horologi dengan mengumumkan keterlibatannya sebagai penasihat dewan bagi Norqain. “Saya telah memperhatikan Norqain sejak awal pendiriannya dan senantiasa dibuat terpukau oleh pencapaian tim mereka di berbagai belahan dunia dalam waktu yang cukup singkat,” ujar Biver. Semenjak awal konsepsinya empat tahun lalu, brand independen asal Swiss ini sukses menorehkan namanya di industri horologi dengan kreasi jam tangan bernafaskan petualangan yang ditenagai oleh movement mekanis buatan Kenissi manufaktur milik Tudor dan Chanel. Perkembangan pesat Norqain dibuktikan oleh meningkatnya penjualan global produk mereka hingga lebih dari 50% di tahun 2021. Misi dari brand yang beranggotakan tim rerata usia 35 tahun ini adalah melingkarkan jam mekanis buatan Swiss di pergelangan tangan anak muda dan yang berjiwa muda dalam harga terjangkau. “Sebagai penasihat dewan di Norqain, saya senang dapat diasosiasikan dengan brand yang berada di penawaran harga esensial dalam industri jam tangan Swiss. Menurut saya, sangat penting bagi ranah jam tangan independen Swiss untuk hadir di berbagai segmen harga dan Norqain meraih kesempatan ini dengan sangat baik melalui penawaran produknya,” ungkap Biver. Kini sang legenda hidup bersama tim Norqain tengah mengembangkan inovasi produk baru dengan material ramah lingkungan. Mari kita tunggu tanggal mainnya.
VISION / TOP OF THE HOUR
MOMENTUMICONIC
Klik di sini
Jean-Claude Biver bergabung dengan Norqain sebagai penasehat utama 16 P encinta horologi mana yang tidak familier dengan Jean-Claude Biver? Sosok legendaris di balik kesuksesan berbagai brand ternama Audemars Piguet, Zenith, Omega, Blancpain, Hublot, dan TAG Heuer ini kerap didapuk sebagai figur yang berjasa ‘menyelamatkan’ sejumlah brand arloji kelas atas saat Quartz Crisis melanda di era ‘80-an. Tak hanya visioner dan piawai dalam hal pemasaran, Biver juga dikenal bernyali besar dalam mengambil keputusan, seperti pembelian Blancpain di tahun 1982 yang kemudian sukses dijual kepada grup Swatch dan rejuvenasi berarti atas sejumlah brand di bawah pimpinannya sebagai presiden dari divisi jam tangan grup LVMH hingga tahun 2018.
Luminox merilis Navy SEAL model baru hasil kolaborasi ke-2 dengan Kopassus Klik di sini
MILITARY VISION
Setelah itu, kiprah Luminox pun melesat sebagai pemasok tool watch tangguh untuk berbagai pasukan khusus dunia, seperti SWAT, FBI, Angkatan Udara Amerika Serikat, pasukan khusus Angkatan Darat Britania, bahkan institusi militer Indonesia seperti Densus 88, Gegana, Kopaska, dan Kopassus. Kesempatan bergengsi yang dipercayakan kepada Luminox ini tentu saja tak lain karena kapabilitas mumpuni sang brand dalam memformulasikan beragam fitur inovatif nan fungsional guna menunjang aktivitas luar ruangan. Salah satunya adalah Luminox Light Technology (LIT)—kerap ditonjolkan sebagai kebanggaan sang brand—dengan kemampuan untuk memancarkan cahaya konstan hingga 25 tahun lamanya. Produk berkualitas dan hubungan baik yang terjalin menjadi basis dilanjutkannya kerja sama antara Luminox dengan Komando Pasukan Khusus (Kopassus) TNI Angkatan Darat Indonesia. Ketangguhan dan reliabilitas yang dijunjung tinggi oleh Kopassus juga beresonansi dengan nilai-nilai yang diemban oleh Luminox. Kini, sang brand mengumumkan ekstensi dari kolaborasi tersebut dengan melansir model baru dalam lini Luminox Kopassus yang berbasis pada koleksi Navy SEAL. Jam edisi spesial bertajuk Luminox 3501.BO.KO Kopassus Limited Edition ini dilengkapi dengan logo Pataka bertona emas dan tulisan Kopassus berlatar loreng pada bagian dial. Menariknya, motif loreng tersebut dapat berubah warna jika terkena cahaya matahari sebagai representasi dari kemampuan kamuflase sang pasukan khusus saat beraksi. Jam ini dinaungi oleh case berdiameter 45 mm dengan material Carbonox™, serta bezel yang dapat diputar ke satu arah. Ditenagai oleh Swiss Quartz, Luminox 3501.BO.KO Kopassus Limited Edition dilengkapi oleh fitur tahan air hingga kedalaman 200 meter. Untuk mempertegas eksklusivitas dari jam edisi spesial yang hanya diproduksi sebanyak 300 unit ini, bagian caseback dilengkapi oleh ukiran logo sayap Komando dan inskripsi ‘KOPASSUS UNTUK INDONESIA MAJU’, serta nomor urutan edisi terbatas di bawahnya.
17 B ukan sekadar penelur dobrakan canggih yang terfokus pada portofolio jam tangan petualang, Luminox juga memiliki asosiasi yang erat dengan dunia militer. Hanya berjarak tiga tahun dari pendiriannya pada 1989 silam, brand arloji asal Swiss ini telah dipercayai untuk membuat jam tangan bagi pasukan khusus Angkatan Laut Amerika Serikat, Navy SEAL. Inilah yang kemudian menjadi cikal bakal dari lahirnya koleksi Navy SEAL dalam semesta produk Luminox.
ROLEX Platinum Fluted Bezel
VISION / IN THE LOUPE 18
Bezel beralur Rolex telah mengalami perkembangan yang menakjubkan. Diperkenalkan melalui jam tangan kedap air pertama di dunia bernama Rolex Oyster pada tahun 1926 silam, bezel beralur merupakan elemen penting untuk mengunci case dan memastikan ketahanannya terhadap air. Kini, bezel beralur Rolex menjadi simbol prestise dari sang manufaktur. Dikreasikan hanya menggunakan logam mulia, bezel beralur modern karya Rolex menyuguhkan sudut-sudut bersegi tajam dalam konstruksi simetris yang memantulkan cahaya dengan sangat memesona. Jika sebelumnya terbuat dari material emas saja, Day-Date 40 terbaru kini hadir dengan bezel beralur bermaterialkan platinum. Platinum dikenal sulit untuk digarap, sehingga Rolex harus memformulasikan teknik dan alat manufaktur baru agar bezel beralur platinum dapat memancarkan kilauan serupa emas yang sebelumnya telah memikat kolektor dari generasi ke generasi.
19
Fondasi dari kampanye ‘What Moves You, Makes You’ adalah semangat yang tinggi. Montblanc telah bekerja sama dengan sosok-sosok terpilih untuk melakukan berbagai hal non-konvensional yang sarat akan gairah. Para sosok ini memilih untuk menjadi berbeda dan menonjol dari yang lain. Hal ini menginspirasi saya untuk berubah dan memberi pengaruh yang sama. Saya berterima kasih atas perhatian yang diberikan Montblanc kepada saya dan aktivitas saya di ranah lingkungan. Sejak sekitar 8 tahun lalu, saya dan tim mendirikan Indonesian Ocean Pride di Papua. Sesuai namanya, kami bermisi untuk membangun rasa kepemilikan dan kebanggaan terhadap kekayaan maritim negara ini di kalangan masyarakat Indonesia melalui edukasi dan konservasi. Kini saya juga tengah aktif menggalakkan daur ulang sampah plastik dan elektronik dengan Octopus. Organisasi ini berupaya mengurangi polusi di Indonesia melalui pemberdayaan dan digitalisasi. Telah beroperasi di Makassar, Bali, Bandung, dan baru-baru ini resmi hadir di Jakarta, kami harap dapat mengembangkan ekosistem Octopus seefektif mungkin.
20 DAUDHAMISH
Tidak adil rasanya bila saya memberikan tanggung jawab kepada generasi anak saya untuk mengatasi kerusakan alam yang dilakukan oleh generasi saat ini. Oleh karena itu saya berusaha sebaik mungkin untuk hadir dengan solusi berkepanjangan. Jika saya dapat meninggalkan jejak positif dengan membantu dan menginspirasi khalayak luas, itulah makna sukses sesungguhnya bagi saya. Saya selalu mengagumi Montblanc, terlebih transisi mereka ke ranah arloji berkualitas tinggi. Menurut saya, akuisisi Minerva adalah siasat yang sangat berkelas dan penuh hormat di industri horologi. Saya sangat menyukai arahan baru Montblanc untuk jam tangan mereka. Akhir-akhir ini saya kerap mengenakan jam tangan Montblanc Heritage Monopusher Chronograph. Ini adalah satu-satunya jam bertemali kulit yang saya miliki. Jam ini memancarkan nuansa klasik dan intelektual khas dokter dari dekade ‘50-an. Saya juga menyukai 1858 Geosphere Chronograph 0 Oxygen yang terinspirasi oleh pendaki gunung profesional sekaligus brand ambassador Montblanc, Nimsdai Purja. Jam ini menjadi representasi sempurna dari penetrasi Montblanc ke ranah jam tangan profesional untuk penjelajah seperti saya. Jam tangan selam pertama dari Montblanc, 1858 Iced Sea Automatic Date, juga menjadi salah satu favorit saya.
VISION / SELF-PORTRAIT
Salah satu ‘Mark Maker’ dari kampanye terbaru Montblanc ini berbagi cerita tentang misinya dalam budi daya alam
Klik di sini
Sebelum menjadi salah satu presenter My Trip My Adventure, saya bekerja di belakang layar. Saya terlibat dalam beberapa proyek film yang berkaitan dengan aktivitas luar ruangan di Bali, seperti berselancar, olahraga motor, dan berpelesir. Terkadang saya juga tampil di depan layar jika peran yang akan saya lakoni cocok dengan karakter saya. Suatu waktu, cuplikan dari salah satu iklan yang saya bintangi ditemukan oleh pihak Trans TV di YouTube. Mereka kemudian menghubungi saya dan itulah awal bergabungnya saya ke dalam program televisi tersebut.
Saya gemar bertualang sejak kecil. Saya masih ingat betul pengalaman berpelesir dari Bandung ke Bali melalui jalur darat sembari mampir ke kotakota yang dilewati. Ketika berusia 20 tahun, saya berkesempatan membintangi iklan Kementrian Pariwisata Indonesia untuk program Visit indonesia.
Proses shooting tersebut menjadi titik balik akan kecintaan mendalam saya terhadap pesona Indonesia dengan budaya dan keindahan alamnya.
21
Jenuh dan stress seketika hilang saat saya berada di lautan atau pegunungan. Saya merasa seolah hidup kembali baik saat berselancar di lautan, maupun menikmati matahari terbit ataupun terbenam di tepi pantai. Saya juga senang menelusuri gunung dengan motor trail. Rasanya sangat damai dan luar biasa kala menikmati alam dan suara angin di antara pepohonan pinus di pegunungan.
Presenter program petualangan ini berbagi cerita seputar kecintaannya pada aktivitas luar ruangan, serta makna dari moto TAG Heuer baginya
TAG Heuer adalah salah satu brand legendaris. Saya senang dapat menggunakan jam TAG Heuer dalam keseharian. Terlebih lagi, peselancar favorit saya, Kai Lenny, juga merupakan pengguna TAG Heuer. Rasanya seperti tergabung dalam satu tim yang sama. Aquaracer adalah jam TAG Heuer favorit saya. Desainnya tak lekang oleh waktu dan cocok dengan gaya berpakaian saya. Selain itu, jam tangan ini sangat tangguh, sehingga aman dan nyaman saat dipakai menyelam di lautan. Jangan terlalu banyak berpikir, lakukan saja. Itu adalah interpretasi saya mengenai moto ‘Don’t Crack Under Pressure’ dari TAG Heuer. Dalam pengalaman hidup, seringkali saya dihadapkan dengan situasi di bawah tekanan. Saya ingin mencoba sesuatu yang belum pernah dilakukan siapapun di dunia, yaitu melompat dari paralayang sambil membawa papan selancar dan langsung berselancar ketika mendarat. Sesaat sebelum melakukannya, tekanan terasa sangat tinggi. Namun saya mencoba untuk tetap fokus sambil mengatur napas dengan penuh keyakinan. Tekanan tidak membuat saya menyerah, baik saat menaklukkan tantangan, maupun berusaha untuk meraih apa yang saya inginkan.
Klik di sini
DAVID SCHAAPJOHN
IDENTITY Identitas tidak dapat ditemukan atau dibuat, melainkan muncul dari dalam diri ketika seseorang berani memerdekakannyauntuk DOUG COOPER
CONNOISSEURPRECISION
Sinonim dengan presisi sejak 157 tahun lalu lewat karya chronograph yang tak tertandingi, Zenith kini menyoroti komplikasi tersohornya tersebut dengan platform edukatif dan koleksi terbaru Erika Tania S etidaknya terdapat tiga alasan mengapa chronograph menjadi favorit di kalangan para pencinta jam tangan. Yang pertama dan paling relevan bagi kebanyakan pemilik jam tipe ini adalah desainnya yang khas. Tiga lingkar penghitung dengan tata letak simetris pada dial jam tangan chronograph menyuguhkan estetika distingtif yang kemudian diinterpretasikan dalam berbagai gaya oleh para brand horologi. Permainan warna juga menjadi daya tarik khas dengan beberapa kombinasi ikonis, seperti hitam-putih yang akrab disebut dial panda atau krem-cokelat yang dijuluki dial kapucino.
IDENTITY / COVER STORY 24
Klik di sini
Klik di sini Chronomaster Sport terbaru memancarkan pesona elegan dari material emas merah muda 18 karat dalam tiga variasi
HIGH RETURN
Master Collection berdiameter 40 mm dengan grey sunray dan alligator leather strap 27 Alasan kedua ialah fungsi. Bagaimanapun, sesuai peruntukkannya, chronograph memiliki fungsi praktis sebagai stopwatch yang dapat menghitung periode dalam basis waktu tertentu. Pada chronograph kebanyakan, tiga lingkar penghitung dapat membantu Anda melacak detik, menit, dan jam. Namun tak sedikit pula jam chronograph yang dilengkapi oleh skala takimeter untuk mengukur kecepatan, telemeter untuk mengukur jarak, dan pulsometer untuk menghitung denyut nadi. Dengan karakternya yang multifungsi, tak heran bila jam chronograph menjadi andalan para profesional di berbagai bidang.
Alasan terakhir sekaligus paling puitis adalah histori inspiratif yang diemban oleh komplikasi ini baik di dalam dunia horologi maupun berbagai peristiwa penting dalam catatan sejarah. Sebagai instrumen, jam chronograph memiliki asosiasi erat dengan astronot, pilot, pembalap, tentara militer, hingga penjelajah dengan berbagai pencapaiannya. Di balik kinerja mumpuni sebuah chronograph adalah mekanisme mutakhir kreasi manufaktur tersohor yang mendedikasikan waktu dan keahliannya. Ketiga alasan tersebut terangkum dengan sempurna dalam jajaran jam tangan chronograph rupawan karya Zenith yang telah mengantongi ribuan penghargaan dan memecahkan ragam rekor dunia sejak pendiriannya di tahun 1865 silam. Peran signifikan Zenith dalam perkembangan chronograph dimulai pada tahun 1969 saat sang manufaktur meluncurkan chronograph movement otomatis pertama di dunia bernama El Primero yang dikemas dalam angular case bermaterialkan stainless steel atau emas putih 18 karat dengan dial panda nan Mengusungestetis.frekuensi tinggi, El Primero mampu menghasilkan 36.000 vibrasi per jam yang menjadikan performanya sangat presisi. Berkat kualitas superiornya, movement inovatif ini bahkan sempat menenagai Rolex Daytona selama lebih dari 10 tahun dan turut menarik minat berbagai brand lain yang memilih Zenith sebagai pemasok movement bagi jam tangan mereka. Mulai dari Ebel, Dunhill, DuBois et Fils, Daniel Roth, hingga TAG Heuer. Kemutakhiran El Primero terbukti tak lekang oleh waktu, sebagaimana movement ikonis tersebut masih terus diproduksi hingga saat ini.
Perlu Anda ketahui bahwa Chronomaster Sport merupakan koleksi baru yang diperkenalkan Zenith pada tahun 2021 lalu. Koleksi ini sontak mendulang popularitas karena mengusung elemen-elemen ikonis dari jam tangan chronograph dalam arsip Zenith, seperti lingkar penghitung triwarna, tombol pengatur chronograph berbentuk pompa, serta kombinasi steel bracelet dengan bezel keramik pada model pertamanya. Estetika yang didukung oleh performa nan presisi dari jam tangan berdiameter 41 mm ini bahkan memperoleh apresiasi dari ajang penghargaan prestisius, Grand Prix d’Horlogerie de Genève 2021, untuk kategori chronograph Pertama kali dirilis pada tahun 2003, Chronomaster Open muncul kembali dalam penawaran Zenith tahun ini dengan pembaruan desain yang mengacu pada model-model Chronomaster terkini. Selain itu, lingkar penghitung triwarna berhasil dipertahankan—pada versi terdahulu lingkar
El Primero pun hadir kembali lewat wajah baru dari Chronomaster Sport dan Chronomaster Open yang dirilis Zenith pada Watches & Wonders 2022. Dua koleksi tersebut merupakan kreasi penting dalam portofolio Zenith, sebagaimana keduanya mendobrak standar umum yang berlaku sebelumnya. Bila Chronomaster Sport merupakan jam tangan chronograph otomatis satu-satunya yang menampilkan fitur sepersepuluh detik pada bagian bezel, Chronomaster Open diketahui sebagai jam tangan chronograph pertama yang menyingkap kinerja movement lewat openwork dial Tahun ini, Zenith menjawab antusiasme tinggi para pencinta horologi terhadap Chronomaster Sport dengan menghadirkan dua versi anyar bermaterialkan emas merah muda 18 karat. Yang pertama mengadaptasi material berharga tersebut secara menyeluruh—mulai dari case, bracelet, bezel berukirkan skala sepersepuluh detik, hingga jarum penunjuk dan lapisan pada indeks—dengan opsi dial dalam warna hitam atau putih. Versi kedua menyuguhkan sunray dial perak dan pesona dwiwarna dari kombinasi stainless steel (pada case, kepingan terluar bracelet, serta lug) dengan emas merah muda 18 karat (pada bezel, crown, tombol pengatur chronograph, serta kepingan tengah bracelet).
penghitung detik di posisi angka 9 sepenuhnya dihilangkan—dalam versi terbaru ini berkat penggunaan kristal hesalite transparan dengan fungsi penunjuk detik yang dapat dibaca, sekaligus memperlihatkan escape wheel silikon berbentuk bintang yang terdapat pada movement
Dengan latar belakang terhormat dalam sejarah horologi dan gairah membara untuk selalu berinovasi, Zenith secara natural memimpin kategori jam tangan chronograph. Sang manufaktur pun menyadari posisi prestisiusnya ini dan kemudian meluncurkan platform edukasi nan imersif bernama Master of Chronographs Since 1865 untuk menyoroti perkembangan dan pencapaiannya dalam ranah chronograph, sekaligus meningkatkan pemahaman lebih lanjut terhadap komplikasi ini.
Para pengunjung booth Zenith di Watches & Wonders 2022 berkesempatan menjadi yang pertama di dunia untuk menyaksikan langsung ekshibisi Master of Chronograph Since 1865. “Kami telah mempersiapkan cukup lama cara-cara imersif dan interaktif untuk menyoroti chronograph, dan ‘Master of Chronographs Since 1865’ adalah platform yang sempurna untuk menghubungkan semua inisiatif ini. Ini adalah pintu masuk bagi publik untuk mempelajari chronograph dan bagaimana Zenith menguasai dan mengelevasinya ke level selanjutnya,” lanjut Julien. Menampilkan 15 karya chronograph legendaris buatan Zenith mulai dari abad ke-19 hingga 2022, ekshibisi Master of Chronographs Since 1865 dikemas secara interaktif dengan informasiinformasi yang dibagikan secara langsung maupun digital berupa audio testimoni dari para ahli. Melalui kesempatan ini, Zenith juga memperkenalkan Watch Clinic di manufakturnya di Le Locle di mana para partisipan dapat memperoleh edukasi personal dari watchmaker seputar pembuatan jam tangan, hingga mencoba merakit sendiri sebuah chronograph movement Ekshibisi Master of Chronographs Since 1865 dan Watch Clinic akan tur ke berbagai belahan dunia melalui roadshow dan pop-up event dimulai dari Tiongkok pada bulan Mei lalu dan Amerika Serikat di bulan Juni. Sebagai manufaktur yang melestarikan histori, mengembangkan, memproduksi, menawarkan, dan kini menyebarluaskan edukasi seputar jam tangan chronograph kepada publik, Zenith pantas merangkul titel ‘Master of Chronograph’ seutuhnya.
“Bagi Zenith, Master of Chronographs bukan sekadar klaim, melainkan sebuah aspirasi. Ini adalah sebuah misi dan komitmen. Sesuatu yang telah kami budi daya dan, saya rasa, berhak kami peroleh setelah bertahun-tahun lamanya. Kami telah berkontribusi banyak pada kemajuan dari chronograph modern, sehingga kami merasa bertanggung jawab untuk terus memimpin evolusi ini sekaligus membagikan pengetahuan kami kepada dunia dan memberikan akses kepada publik untuk mengapresiasi chronograph dengan cara baru,” jelas Julien.
IMMERSIVE INITIATIVE
28 IDENTITY / COVER STORY
Bila Chronomaster Sport ditenagai oleh El Primero versi terbaru yang diluncurkan Zenith pada 2021 lalu, kinerja Chronomaster Open didukung oleh modifikasi dari movement tersebut, yaitu El Primero 3604. Kedua movement otomatis ini memiliki cadangan daya hingga 60 jam yang menjadi sumber energi bagi fitur chronograph sepersepuluh detik. Anda dapat mengagumi kinerja movement mutakhir tersebut melalui caseback transparan yang memperlihatkan column wheel biru dan open rotor yang ditandai oleh bintang Zenith.
Bila diperhatikan dengan saksama, bukaan pada Chronomaster Open terbaru menyuguhkan pandangan lebih leluasa terhadap movement karena tak lagi dibingkai seperti pada versi terdahulunya. Terdapat tiga model dari versi modern ini yang meliputi dua opsi bermaterialkan stainless steel dengan pilihan dial warna putih atau hitam, serta opsi case bermaterialkan emas merah muda 18 karat yang berpadu elegan dengan temali kulit lembu warna biru dongker. Ketiga model anyar tersebut hadir dalam diameter 39,5 mm.
29 Berkat penggunaan kristal hesalite, Zenith Chronomaster Open terbaru dapat mempertahankan triwarna pada lingkar penghitung sembari menyingkap kinerja movement Performa prima Chronomaster Open didukung oleh movement otomatis El Primero 3604, hasil modifikasi dari El Primero 3600 yang menenagai Chronomaster Sport memesonaKombinasidari case bermaterialkan emas merah muda 18 karat dengan temali kulit lembu warna biru dongker pada Chronomaster Open Hadir dalam diameter 39,5 mm, Chronomaster Open merupakan jam tangan universal yang dapat dikenakan pria maupun wanita Klik di sini
IDENTITY 30 Klik di sini
Tidak kurang dari 38 brand prestisius berpartisipasi di Watches & Wonders 2022 yang dikemas dalam konsep hybrid untuk pertama kalinya. Pada penyelenggaraannya tahun ini, pameran tahunan tersebut diramaikan oleh ragam interpretasi menarik yang membuka babak baru dari pengembangan teknologi dan desain di industri horologi. Singkap brand apa saja yang masuk ke dalam daftar tren kami.
TREMENDOUSTIME
31
Performa prima menjadi pertimbangan penting dalam membeli jam tangan selam. Begitu juga yang ditawarkan oleh Grand Seiko dalam iterasi terbaru pada lini Spring Drive. Jam tangan dengan nomor referensi SLGA015 ini mengusung Calibre 9RA5 yang menyuguhkan cadangan daya hingga lima hari dan tingkat akurasi +/-10 detik per bulan. Sorotan lain pada jam ini adalah case titanium intensitas tinggi dengan diameter 43,8 mm dan Evolution 9—filosofi desain baru yang diperkenalkan oleh sang brand pada 2020 lalu— dengan standar keterbacaan, kemudahan penggunaan, dan keapikan desain lebih baik daripada versi terdahulu. Bagian dial jam ini menampilkan nuansa misterius lewat aplikasi tona hitam bertekstur yang terinspirasi oleh Arus Kuroshio, ombak kuat yang mengalir dari perairan Jepang menuju Samudra Pasifik.
IDENTITY
DIVEANDJIVE
berdansaAndayangtanganmodisInterpretasidarijamselammembuatingin
GRAND EvolutionSEIKO9Collection Spring Drive 5 Days Diver’s 200m
PANERAI Submersible QuarantaQuattro eSteel™
Merupakan interpretasi ulang dari jam tangan selam ikonis Ref. 844, jam tangan ini tampil memukau dengan dial oranye pekat yang memperkuat impresi retro. Keistimewaan lain dari jam berdiameter 43 mm ini terletak pada binar SuperLumiNova nan kontras untuk meningkatkan keterbacaan. Dalam keadaan minim cahaya, indeks dan jarum jam memancarkan warna hijau, sedangkan jarum menit dan detik, serta segitiga di posisi jam 12 memancarkan warna biru. Sesuai namanya, jam tangan yang ditenagai oleh movement otomatis Calibre 5 ini memiliki ketahanan air hingga kedalaman 300 meter.
33 TAG HEUER Aquaracer Professional 300 Orange Diver
Sebuah kejutan datang dari Montblanc, yaitu koleksi jam tangan selam perdana bertajuk 1858 Iced Sea Automatic Date. Jika jam tangan selam pada umumnya menyadur konsep lautan, sang brand bergerak melawan arus dengan ilustrasi danau glasial—terinspirasi dari pegunungan Mont-Blanc— pada bagian dial lewat teknik bernama gratté boiséas. Mesin otomatis MB 24.17 berjasa atas cadangan daya hingga 42 jam pada jam selam bermaterialkan stainless steel yang hadir dalam warna biru, hijau, dan hitam ini.
Jam tangan selam dalam lini Submersible ini terfokus pada komitmen berkelanjutan Panerai melalui penggunaan eSteel™(baja daur ulang) pada bagian case dan dua pilihan temali ramah lingkungan (plastik atau karet daur ulang) guna mengurangi jejak karbon. Jam tangan berdiameter 44 mm ini menandai kali pertama Panerai melengkapi kreasi jamnya dengan bezel bermaterialkan keramik mengilap. Dari sisi teknis, Submersible QuarantaQuattro eSteel™ ditenagai oleh movement otomatis P.900 dengan cadangan daya hingga tiga hari.
1858MONTBLANCIcedSeaAutomatic Date
Sebagai selebrasi terhadap fenomena kosmis dan astronomi yang merupakan cikal bakal dari perhitungan horologi, Jaeger-LeCoultre merilis sejumlah mahakarya bertemakan ‘Stellar Odyssey’. Salah satu yang menonjol adalah Master Grande Tradition Calibre 948. Dengan komplikasi worldtime bernama Universal Tourbillon, jam tangan ini menunjukkan 24 zona waktu berbeda sekaligus. Tak hanya mutakhir, tourbillon unik
IDENTITY 34
MasterJAEGER-LECOULTREGrandeTradition Calibre 948
TRAVEL IN TIME
Deretan jam tangan multizona waktu nan mutakhir untuk perjalananterlupakantak ini juga menyuguhkan rotasi yang sangat memanjakan mata. Selain berputar di tempat setiap menit seperti tourbillon tradisional lainnya, sang tourbillon juga mengelilingi dial setiap harinya bersama peta bagian utara bumi yang dibuat menggunakan teknik enamel champlevé dan guilloché. Meski melibatkan proses pembuatan kompleks dari segi teknis maupun desain, jam tangan edisi terbatas yang hanya tersedia sebanyak 20 unit ini ramah pelancong berkat pengaturan sederhana semua fungsinya melalui crown
35 Arceau Le Temps Voyageur
PATEK PHILIPPE World Time Ref. 7130R Meski telah eksis sejak tahun 2011, iterasi terbaru dari World Time Ref. 7130R lansiran Patek Philippe ini masih berhasil membuat kami terpana. Bagaimana tidak? Jam tangan yang dibuat untuk wanita ini hadir dalam warna hijau zaitun nan memesona dengan case emas merah muda berdiameter 36 mm, bezel berhiaskan 62 berlian Top Wesselton, serta pusat dial yang mengusung teknik guilloché Dial jam ini dilengkapi oleh dua cincin berbeda: 24 zona waktu dunia di bagian luar dan penanda 24 jam pada bagian dalam. Jam rupawan ini ditenagai oleh mesin Calibre 240 HU dengan cadangan daya hingga 48 jam.
Motif peta Planisphère d’un monde équestre dari syal sutra Hermés hadir dalam bentuk tiga dimensi pada dial jam tangan ini melalui teknik galvanisasi. Di atas peta tersebut, sebuah subdial tampak melayang mengelilingi dial utama untuk mengindikasikan waktu setempat sembari menunjukkan satu di antara 24 nama kota yang terukir pada cakram zona waktu. Untuk mengetahui waktu di kota asal, pengguna dapat menengok ke jendela melengkung yang terdapat di posisi jam 12. Jam ini hadir dalam dua pilihan, yaitu diameter 38 mm dalam warna biru dan diameter 41 mm dalam warna hitam.
HERMÈS
BlackTUDORBay GMT S&G Dari segi estetika, iterasi anyar dari lini favorit Tudor ini mengedepankan konsep dwiwarna dari hitam dan cokelat yang akrab dijuluki root beer oleh para pencinta jam tangan lawas. Kombinasi kontras dari stainless steel dengan emas kuning nan hangat turut menyumbang daya pikat pada jam tangan berdiameter 41 mm ini. Soal teknis, para pelancong dapat mengandalkan fitur tiga zona waktu yang ditunjukkan oleh tiga jarum Snowflake berbeda di mana waktu setempat dan kota asal dapat dilacak melalui dial, sedangkan satu zona waktu tambahan mengacu pada bezel berskala 24 jam.
ULYSSE NARDIN Freak S Sejak debutnya pada tahun 2001 lalu, jam tangan Freak karya Ulysse Nardin mencuri perhatian dengan cara uniknya dalam mempresentasikan waktu. Alih-alih menggunakan jarum seperti arloji pada umumnya, Freak S justru memanfaatkan movement yang berotasi di bagian tengah dial sebagai penunjuk waktu. Tahun ini, koleksi revolusioner tersebut tampil kian spektakuler dengan introduksi Freak S yang ditawarkan secara terbatas sebanyak 75 unit saja. Sebagai movement otomatis pertama yang dilengkapi oleh osilator ganda dengan diferensial, Calibre UN-251 yang menenagai Freak S menyuguhkan cadangan daya hingga 72 jam berkat sistem Grinder yang dijamin dua kali lebih efisien daripada movement otomatis tradisional. Sebagian komponen movement yang terlihat di bagian dial hadir dalam wujud serupa kapal luar angkasa dengan moncong berpendar yang berotasi sejam sekali untuk menunjukkan menit, sedangkan jam ditunjukkan oleh penanda berpendar yang mengitari bagian terluar dial Sangat menakjubkan, bukan?
ARTTHE INTRICACYOF Ekspresi kemahiran teknis para artisan jam tangan dengan eksekusi tiada tara
IDENTITY
PARMIGIANI FLEURIER Tonda PF GMT Rattrapante
Komplikasi rattrapante—dikenal juga sebagai splitsecond—yang biasanya ditemukan pada jam chronograph, kini hadir dalam jam GMT untuk pertama kalinya di dunia. Sang brand mengaplikasikan komplikasi cerdas ini untuk menunjukkan dua zona waktu berbeda secara minimalis. Di mana jarum rattrapante bermaterialkan emas merah muda 18 karat yang terus menerus melacak waktu kota asal bersembunyi di bawah jarum jam zona waktu setempat saat non aktif. Dengan menekan tombol di posisi pukul 8, jarum rattrapante akan langsung bergerak menunjukkan waktu kota asal.
37 A. LANGE & SÖHNE Richard Lange Minute Repeater
Jangan terkecoh oleh tampilan klasik dari dress watch satu ini. Di balik desain sederhananya, terdapat sejumlah terobosan kompleks dalam ranah minute repeater yang menjadikan jam ini begitu mutakhir. Sang brand mematenkan sistem hammer blocker yang mengatur jeda antara ketukan palu dengan gong untuk meningkatkan akurasi dentingan. Selain itu, jam ini juga dilengkapi oleh fitur keamanan yang memastikan fungsi minute repeater tidak akan aktif saat crown sedang ditarik keluar. Calibre L122.1 yang menenagai jam ini ialah karya in-house movement ke-69 dari A. Lange & Söhne.
ARMIN STROM Orbit First Edition
Untuk pertama kalinya di dunia, indeks tanggal terdapat pada bagian bezel dan ditunjukkan lewat jarum penanda yang bergerak secara retrograde. Fungsi ini dapat diaktifkan lewat penyetelan tombol di sisi kiri case pada posisi pukul 10. Saat non aktif, jarum penanda akan berdiam di posisi pukul 12 dan movement akan tetap “mencatat” tanggal agar saat diaktifkan kembali, jarum akan menunjukkan tanggal yang tepat. Komplikasi kreatif nan unik ini diwujudkan oleh kinerja column wheel dalam movement ASS20 yang terintegrasi dengan sang bezel.
IDENTITY
H. MOSER & CIE Endeavor Centre Seconds Concept
MONTAGEVIBRANT
Suguhan kreativitas dan keceriaan dalam jam tangan dengan dial penuh warna
H. Moser & Cie kembali mendemonstrasikan kepiawaian mendesain dengan Endeavor Centre Seconds Concept. Hal paling mencolok dari jam ini adalah dial berwarna lime green yang digarap dengan teknik grande feu enamel untuk menghasilkan efek fumé khas sang brand Gradasi pada warna hijau dihasilkan oleh perpaduan tiga pigmen berbeda sehingga dapat beroksidasi dengan sempurna, sementara tekstur hammered diraih lewat proses peleburan emas yang menjadi basis dari sang dial. Fungsi waktu ditunjukkan oleh penanda jam dan menit berpalet ungu yang dikreasikan menggunakan teknik termal. Jam tangan ini hadir dengan stainless steel case berdiameter 40 mm. dial. Sangat menakjubkan, bukan? 38
ORIS ProPilot X Caliber 400 Oris menyuguhkan ketangkasan desain lewat ProPilot X Caliber 400. Iterasi terbaru dari lini ProPilot ini diremajakan secara total dengan warna dial yang menggaungkan kekinian, seperti merah muda serupa salmon, biru, dan abuabu. Ciri distingtif lain yang hadir sebagai pembeda dari pendahulunya adalah numeral Arab yang kini digantikan oleh tongkat tipis berlapiskan Super-LumiNova sebagai indeks jam pada dial. Jam yang mengusung case berdiameter 39 mm dan fluted bezel bermaterial titanium ini ditenagai oleh in-house movement Calibre 400 bercadangan daya hingga 120 jam.
39 TRILOBE Les Matinaux Sunray Carmine
CZAPEK & CIE
Faubourg de Cracovie Purple Panda Chronograph
Bosan dengan penawaran dial panda klasik? Iterasi terbaru dari Faubourg de Cracovie berikut ini tentunya dapat menjadi pertimbangan menarik bagi Anda. Sesuai namanya, jam ini mengusung dial berwarna ungu nan vibran. Kian spesial, bagian dial didekorasi oleh motif résonance bombé melalui teknik guilloché. Aksen putih, merah, biru pada chronograph dan jarum penanda berhasil memberikan kontras apik secara subtil. Jam berdiameter 41,5 mm ini dilansir terbatas sebanyak 18 unit saja.
Jam tangan ini hadir sebagai manifestasi nyata dari DNA Trilobe yang berdasar pada seni arsitektur. Keistimewaan arloji ini terletak pada konstruksi dial yang terdiri dari tiga cakram berbeda dengan penanda jam, menit, dan detik berwujud logo sang brand. Meski ketiga penanda tersebut statis, ketiga cakram bergerak ke arah berlawanan jarum jam untuk menunjukkan waktu. Arloji dengan case berdiameter 40,5 atau 38,5 mm ini mengusung sunray dial yang kian menyoroti keindahaan warnanya.
DAZZLERAZZLE perhiasandalamdipresentasikankemewahanManifestasikreasibertabur
IDENTITY
CoussinCARTIERde Cartier Impresi prestisius terpancar nyata dari Coussin de Cartier. Case jam ini terbuat dari kepingan emas putih yang dikonstruksikan menjadi jaring dengan bentuk menyerupai bantal. Menariknya, case berdiameter 39,3 mm tersebut bersifat elastis, sehingga dapat mengempis dan kembali mengembang ke bentuk semula ketika ditekan. Presentasi unik tersebut berhasil dicapai Cartier berkat teknologi baru yang dikembangkan oleh manufakturnya selama lebih dari 2 tahun yang kemudian diwujudkan dengan bantuan pencetakan tiga dimensi. Keglamoran nan melimpah hadir lewat case dan dial berhiaskan 85 berlian berpotongan brilian senilai 0,38 karat, 587 safir, 276 tsavorite, 45 zamrud, dan 18 turmalin. Tak cukup sampai di situ, jarum penanda berbentuk pedang yang terbuat dari baja juga dilapisi oleh emas putih rhodium
41
LimelightPIAGET Gala High Jewelry
VAN CLEEF & ARPELS
Untuk koleksi Red Carpet 2022 yang dipresentasikan pada 75th Cannes International Film Festival, Chopard mengambil inspirasi dari ragam film legendaris yang kemudian diterjemahkan menjadi berbagai karya perhiasan dan jam tangan mewah nan kaya warna. Salah satunya ialah jam tangan perhiasan nan memesona satu ini. Dengan konstruksi dasar emas putih etis 18 karat bersertifikat Fairmined, jam ini bertaburkan berlian senilai 32,82 karat dan permata safir multiwarna senilai 17,48 karat yang membentuk imaji bunga baik pada bagian dial maupun cuff
Piaget menyoroti kepiawaian seni gemsetting para artisannya lewat Limelight Gala High Jewelry. Memerlukan waktu pengerjaan lebih dari 175 jam, bagian case dan bracelet jam ini terbuat dari emas putih 18 karat berhiaskan 71 berlian berpotongan brilian, 134 berlian berpotongan baguette, dan 87 berlian berpotongan marquis. Sementara, 190 berlian berpotongan brilian menghadirkan kemewahan pada dial berwujud oval. Jam tangan perhiasan berdimensi 22,9 mm x 27,9 mm ini hadir dalam bentuk cuff dengan pengait terintegrasi bermaterialkan emas putih 18 karat.
Lady Arpels Ballerine Enchantée Lady Arpels Ballerine Enchantée merupakan manifestasi sempurna dari kepuitisan Van Cleef & Arpels. Jam ini mengusung case dan bezel emas putih dengan 403 berlian berpotongan bundar senilai 13,5 karat. Padanan material emas dan berlian serupa juga diaplikasikan pada miniatur penari balet di bagian dial yang turut dipercantik oleh enamel multiwarna, serta taburan safir di bagian tutu sang balerina. Lebih dari sekadar pemanja mata, lengan balerina tersebut juga bertindak sebagai penunjuk waktu dengan tampilan retrograde. Jam ini disempurnakan oleh bracelet emas putih berhiaskan berlian. CHOPARD Red Carpet Haute Joaillerie Watch
IDENTITY
MAKE WAY FOR THE KING
Meski tidak berpenampilan mencolok, Rolex Oyster Perpetual Air-King terbaru tetap mencuri perhatian Alvin Wong Bukan
Digadang-gadang sebagai bintang utama Rolex di tahun 2022, model ini bahkan mengalahkan popularitas lini favorit, seperti GMT-Master II baru dengan crown dan tampilan tanggal pada sisi kiri jam, serta koleksi Datejust 31 yang dilengkapi artisanal dial nan mengagumkan. Seperti pengamat lainnya, kami pun mempertanyakan inovasi Air-King terbaru pada impresi pertama. Oleh karena itu, kami memutuskan untuk meninjau secara lebih saksama (bukankah ini esensi dari apresiasi jam tangan sesungguhnya?), serta melakukan perbandingan dengan model sebelumnya yang kemudian mengungkap keandalan dan kecermatan Rolex pada setiap detailnya.
AVIATION ALLURE
pertama kalinya iterasi terbaru dari lini ikonis Rolex memantik perdebatan di antara para pencinta jam tangan. Sebagian orang menganggap sang brand terlalu konservatif dalam mempertahankan estetika serupa pendahulunya. Tak jarang, mereka sampai tidak menyadari betapa banyaknya pembaruan menarik yang ditawarkan oleh Rolex.
Sebuah jam tangan yang dianggap sebagai simbol hubungan Rolex dengan dunia aeronautika, nama AirKing disematkan untuk pertama kalinya pada model Oyster rilisan tahun 1958 silam. Tatkala, sepanjang tahun 1930-an, Rolex Oyster telah menemani banyak pilot dalam penerbangan jarak jauh bersejarah—baik mengenakan jam di pergelangan tangan mereka, maupun menggunakannya sebagai onboard chronometer—yang memelopori penerbangan modern dewasa ini. 43
AIR-KING TIADA
IDENTITY 44 Air-King senantiasa tampil dalam katalog Rolex selama beberapa dekade, hingga sempat terhenti untuk sementara di tahun 2014 dan kembali hadir pada tahun 2016 setelah diremajakan secara menyeluruh dengan tampilan kian kontemporer. Versi ramping dan modern dari Air-King inilah yang menjadi awal mula dari cerita ini.
MESKI
UNTUK PERUBAHAN YANG BERARTI
Tentu saja, penemuan tersederhana yang kami temukan adalah penambahan angka 0 sebelum 5 pada penanda pertama skala menit. Dengan perubahan ini, setiap interval lima menit pada versi terbaru Air-King ditandai dengan dua digit. Fakta bahwa Rolex tidak langsung menerapkan desain ini pada versi tahun 2016 sedikit mengundang pertanyaan, kendati dial pada versi baru terlihat lebih seimbang dan kongruen.
HARMONIOUS PERFORMANCE
SELALU
Seperti banyak penggemar Rolex, kami pun tergoda untuk menempatkan Air-King versi 2016 dan 2022 secara berdampingan untuk melihat perbedaannya. Sesungguhnya kegiatan ini terbukti agak menantang.
Sebagai kontras, nama Rolex dan logo mahkota ditampilkan dalam warna hijau dan kuning, disertai jarum detik yang juga berwarna hijau. Kombinasi penanda khas tool watch dan warna vibran tersebut tidak pernah direplikasi pada model Rolex lainnya hingga saat ini, sehingga menjadikan estetika Air-King tiada duanya dengan desain yang khas. Meski begitu, ESTETIKA DUANYA, ADA RUANG
Sebagai penghormatan terhadap era keemasan penerbangan dan dunia aviasi, bagian dial menjadi komponen paling distingtif dari versi anyar Air-King. Berlatarkan pernis hitam, dial jam ini dihiasi oleh penanda waktu numeral Arab besar pada posisi jam 3, 6, dan 9 dengan skala menit yang menonjol dan interval lima menit yang membingkai sekelilingnya.
Hal lain yang tidak terlalu kentara adalah tampilan lebih optimal dari Chromalight—material berpendar karya Rolex yang pertama kali diperkenalkan pada tahun 2008 dan diperbarui pada tahun 2021.
seperti yang ditunjukkan oleh rilisan baru ini, selalu ada ruang untuk perubahan yang berarti.
45
Sebagai model yang berhasil menyeimbangkan estetika dan inspirasi olahraga dalam koleksi profesional Rolex, Air-King menyuguhkan kombinasi cermat antara elegansi sportif dan maskulintas sebuah tool watch Dipenuhi dengan pembaruan subtil namun signifikan, versi terbaru dari Air-King sekali lagi menunjukkan bahwa ia adalah bintang utama sejati, ketimbang pencuri adegan belaka. Bagi kami, hal tersebut merupakan kualitas langka yang jarang dimiliki oleh sebuah jam tangan.
IDENTITY 46
AIR-KING MENYUGUHKAN KOMBINASI CERMAT ANTARA ELEGANSI SPORTIF DAN MASKULINITAS SEBUAH TOOL WATCH
Chromalight yang telah dioptimalkan ini mampu bersinar lebih lama dengan warna biru intens dalam kondisi gelap dan memancarkan luminositas putih di siang hari. Berkat Chromalight, versi terbaru dari Air-King menyuguhkan keterbacaan lebih baik, khususnya di bagian indeks dan penanda jam segitiga pada jam 12, serta angka 3, 6, dan 9. Begitu juga dengan pembaruan estetika pada versi terbaru Air-King yang lebih nampak ketika diinspeksi dari dekat. Case baja 40 mm yang didesain ulang kini hadir dengan pelindung bagian crown dan sisi yang lebih simetris agar dapat diselaraskan dengan jajaran jam tangan dalam koleksi profesional Rolex lainnya. Bracelet Oyster dalam jam ini pun mengalami sedikit perubahan. Kini, tautan tengah hadir dengan ukuran lebih besar untuk tampilan yang lebih proporsional, safety clasp Oysterlock pun diintegrasikan untuk pertama kalinya. Safety clasp ini dibedakan oleh pelindung dan pengaman tambahan guna mencegah pembukaan yang tidak disengaja. Mungkin perubahan yang paling signifikan untuk Air-King—sering terlewat oleh pengamat biasa—adalah mesin barunya. Calibre 3130 otomatis dari model 2016 yang telah menjadi bagian dari jajaran movement Rolex
sepanjang dua dekade lebih, kini digantikan oleh Calibre 3230 otomatis. Calibre 3230 otomatis meningkatkan kinerja Air-King secara dramatis. Diperkenalkan pada tahun 2020, mesin ini menawarkan sejumlah inovasi yang dipatenkan oleh Rolex, seperti escapement Chronergy yang menaikkan energi dispersi dan keteraturan kecepatan, peredam guncangan Paraflex, dan hairspring Parachrom biru yang menjanjikan presisi hingga 10 kali lipat lebih baik dibandingkan hairspring konvensional saat terjadi guncangan. Calibre 3230 juga dilengkapi cadangan daya hingga 70 jam, naik dari 48 jam yang ditawarkan oleh Calibre 3130.
STRATEGICOPULENCE
IDENTITY 48
Dengan portofolio kian beragam yang meliputi ragam karya jam tangan mutakhir dan perhiasan sarat detail, pertumbuhan Piaget turut didukung oleh strategi bisnis yang mumpuni untuk mempertahankan eksistensi dan revelansinya di industri yang kian sesak pemain ini. Bila Piaget sukses mencapai popularitas global di bawah kepemimpinan Philippe Léopold-Metzger (1999-2016) dan Chabi Nouri (20172021) berhasil menyoroti kepiawaian istimewa para artisan Piaget dengan pengembangan lini perhiasan dan penetrasi digital yang kian matang, kini giliran Benjamin Comar untuk menduduki posisi CEO dan meneruskan legasi para pendahulunya.
Berbekal 20 tahun pengalaman di industri produk mewah, Benjamin Comar memiliki pandangan menarik seputar modernisasi dan inklusivitas yang menandai babak baru bagi Piaget Arinta Wirasto Reputasi prestisius yang kini diemban oleh Piaget tentunya bukanlah hasil kerja satu malam. Sejak awal konsepsinya pada tahun 1874, Piaget terus bertumbuh dengan sayap yang kian lebar. Mulai dari pendirian lokakarya di desa kecil Swiss, La Côteaux-Fées, yang menyuplai mesin jam ke berbagai brand, ekspansi ke ranah jam tangan dan jam saku mewah yang kemudian diikuti oleh penawaran perhiasan pada tahun 1959, akuisisi oleh grup Richemont pada tahun 1988, pembukaan manufaktur baru di Planles-Ouates pada tahun 2001 khusus untuk kerajinan logam mulia dan perhiasan, hingga menjadi Piaget yang Anda kenal saat ini.
Pengalaman mumpuni dari posisi sebelumnya sebagai Head of Marketing Cartier selama 12 tahun, Jewellery Director Chanel, dan CEO Gaia Repossi memperkaya wawasan Benjamin dalam ranah industri produk mewah. Keterlibatannya dalam pemasaran di kotakota eksotis, seperti Paris, London, Tokyo, dan Meksiko membekali Benjamin dengan pandangan global yang sarat inklusivitas. Kepada CROWN Indonesia, CEO baru yang menjabat sejak 1 Juni 2021 lalu ini berbagi persepsi menarik seputar perkembangan industri produk mewah, perubahan dalam perilaku pelanggan, hingga rilisan terbaru Piaget yang memukau.
Benjamin Comar menerima peng hargaan Best Mechanical Exception Watch dan Best Ladies’ Watch untuk Piaget dari Grand Prix d’Horl ogerie de Geneve 2021. Klik di sini
50 IDENTITY “INDUSTRI PRODUK MEWAH ADALAH SOAL KEINGINAN. KEINGINAN TIDAK TERBATAS OLEH UMUR, GENDER, MAUPUN KEWARGANEGARAAN”
Sebelum bergabung dengan Piaget, brand ini adalah kompetitor Anda. Bagaimana impresi awal Anda terhadap Piaget dan adakah perubahan dalam pandangan Anda setelah mempelajarinya lebih dalam semenjak ditunjuk sebagai CEO? Dahulu, saya melihat Piaget sebagai brand yang dinamis dan enerjik dengan kreativitas tinggi dalam mengkreasikan karyakarya penuh keceriaan. Setelah bergabung, saya menemukan semangat positif dan antusiasme tinggi yang sebelumnya tidak saya sadari. Dari segi kreativitas, kini desainnya lebih berani dan eksesif, sembari tetap mempertahankan elegansinya. Bagaimana Anda menerjemahkan pengalaman terdahulu menjadi visi baru untuk Piaget?
Pengalaman terdahulu memberi pemahaman mendalam mengenai kebutuhan pelanggan dan preferensi mereka. Namun dalam industri produk mewah, Anda harus benarbenar menonjol dari yang lain jika ingin meraih kesuksesan.
Dengan pengalaman selama 20 tahun di industri produk mewah, bagaimana Anda melihat evolusi dari jam tangan dan perhiasan mewah selama ini? Industri ini mengalami banyak perubahan. Yang paling signifikan bagi saya adalah perkembangan teknik produksi yang membuat kreasi jam tangan dan perhiasan hadir semakin rupawan, ringan, ergonomis, dan sesuai dengan pria dan wanita masa kini. Kemajuan teknis juga memungkinkan peningkatan kreativitas, sesuatu yang sangat penting di dunia perhiasan. Selain itu, perilaku pembeli juga telah berubah. Dahulu, perhiasan hanya dibeli untuk suatu perayaan spesial atau sebagai hadiah dari pria untuk wanita. Sekarang pelanggan dapat membeli perhiasan kapanpun, bahkan kaum wanita kerap membeli untuk dirinya sendiri. Menurut Anda, apakah alasan di balik meningkatnya pembelian perhiasan untuk diri sendiri? Terdapat dua alasan utama. Pertama, adanya perubahan persepsi terhadap pria dan wanita di zaman sekarang. Ini merupakan evolusi besar yang amat penting. Yang kedua, kenaikan harga perhiasan tidak setinggi pakaian atau aksesori kulit di dalam industri produk mewah. Dalam portofolio wanita kami, contohnya, Anda dapat membeli cincin atau gelang dengan harga yang kurang lebih sama dengan sebuah tas. Saat membeli perhiasan, Anda mendapatkan nilai emosional, kegembiraan, dan logam berharga dalam waktu bersamaan. Saya rasa itulah yang menjadi daya tarik perhiasan saat ini. Seperti yang kita ketahui, industri jam tangan dan perhiasan sangat menjunjung tinggi nilai warisan. Lantas, bagaimana menyeimbangkan histori dan modernisasi dalam pandangan Anda? Benar, menghormati DNA sebuah brand sangatlah penting karena itulah identitas yang menjadikannya brand sukses di masa lampau. Namun tak berarti hal ini menghambat Anda dalam membuat karya baru yang tetap selaras dengan DNA tersebut. Dalam ranah perhiasan mewah, kami tidak menciptakan kembali model lawas, melainkan membuat jajaran model baru. Untuk mempertahankan relevansi koleksi ikonis, umumnya kami mendesain ulang model lama dengan melakukan modifikasi ukuran, tampilan, dan pemilihan permata untuk penampilan lebih kontemporer.
Hal ini dapat dicapai dengan menentukan kunci pembeda dan aspek relevan yang sesuai dengan fokus sang brand Adakah tantangan signifikan dalam memimpin Piaget? Tantangannya adalah meningkatkan presensi, mempertahankan keselarasan dengan DNA, dan menghadapi kompetitor yang semakin besar di industri perhiasan. Sebagai segmen yang sangat dinamis, terdapat banyak pesaing yang bermunculan. Mulai dari berbagai brand besar yang selama ini sudah eksis, fashion brand, hingga kehadiran berbagai brand baru. Tetapi saya yakin kami memiliki posisi yang cukup kuat di industri perhiasan untuk menghadapinya.
51 Titik-titik Super-LumiNova pada dial Altiplano Ultimate Concept Tribute merepresentasikan kein dahaan langit malam di momen perilisan perdana jam tangan ikonis ini di La Côte-aux-Fées Prinsip ‘Always do better than necessary’ yang diemban oleh sang founder, Georges Piaget, kini menjadi kultur perusahaan yang melandasi setiap proses dan karya Piaget Sketsa Altiplano Ultimate Concept Tribute dengan berbagai elemen yang terinspirasi dari momen-momen penting dalam sejarah Piaget
Saya menyukai moto ini. Moto ini berasal dari waktu kami masih menjadi manufaktur movement. 50 tahun lalu, kami hanyalah pemasok mesin jam pihak ketiga. Pelanggan bisa menggantikan Anda kapan saja jika tidak melakukan lebih baik dari yang diperlukan. Saya membaca kutipan ini untuk pertama kalinya ketika sedang mempelajari Piaget. Saat itu saya berpikir bahwa kalimat tersebut hanya sebuah trik pemasaran semata. Tak disangka, kutipan itu sejatinya adalah kultur dari perusahaan ini. Berbicara tentang rilisan baru, bisa ceritakan lebih lanjut tentang Altiplano Ultimate Concept Tribute?
Pada ajang Watches & Wonders 2022, kami memperkenalkan versi terbaru dari Altiplano Ultimate Concept (AUC) sebagai tribut untuk La Côte-aux-Fées dengan langit malam penuh bintangnya—momen puitis di mana kami pertama kali merilis jam ini pada tahun 2017. Ini juga merupakan penghormatan untuk para pengrajin jam tangan kami. AUC adalah jam tangan yang sangat elegan, pembuatannya sendiri memakan waktu enam tahun. Moto ‘melakukan lebih dari yang diperlukan’ benarbenar direpresentasikan oleh jam ini. Pada model tribut ini, kami menawarkan personalisasi untuk warna case, dial, dan komponen lainnya, serta menambahkan titik-titik SuperLumiNova untuk menghadirkan imaji malam bertabur bintang. Jika harus memilih satu dari seluruh rilisan terbaru tahun 2022, manakah yang paling Anda banggakan?
Apakah Anda telah mengidentifikasi pasar yang menjanjikan untuk perkembangan Piaget selanjutnya? Asia Tenggara adalah salah satu area di mana kami dapat berkembang pesat. Dengan pengetahuan yang tinggi mengenai sektor produk mewah, saya rasa pelanggan dapat mengerti apa yang ingin kami sampaikan dengan baik. Kami sangat senang dapat mengekspansi bisnis kami di Asia Tenggara. Berbicara mengenai produk mewah, perhiasan sedang memiliki momentumnya sendiri di sana. Bahkan, pertumbuhannya melebihi jam tangan.
Anda pernah mengutarakan pendapat bahwa sekulerisasi antara usia, gender, seksualitas, atau kewarganegaraan adalah gagasan yang sudah usang di masa kini. Tidak banyak sosok dari brand perhiasan atau arloji yang menyentuh isu inklusivitas tersebut. Ya, menurut saya ideologi itu sudah usang. Industri produk mewah kerap menyasar suatu golongan tertentu, namun hal ini terbukti tidak pernah sukses karena industri ini adalah mengenai keinginan. Keinginan tidak terbatas oleh umur, gender, maupun kewarganegaraan. Seiring maraknya globalisasi, perbedaan geografis pun semakin berkurang. Kami terus menawarkan kreativitas dan keahlian yang selaras dengan DNA kami, bukan apa yang disukai oleh suatu kelompok saja. Kami menawarkan mimpi dan keinginan. Sebagai penghasil perhiasan dan jam tangan yang sama kuatnya, manakah menurut Anda yang lebih mencerminkan Piaget? Keduanya, jika saya boleh jujur. Piaget meluncurkan lini perhiasan untuk pertama kalinya di tahun 1959. Sebelumnya, mereka telah dikenal sebagai manufaktur movement sebelum memutuskan untuk melakukan ekspansi. Ini adalah basis dari produk mewah. Jam merepresentasikan nilai emosional, sementara kalung bukanlah benda yang fungsional, satusatunya fungsi yang Anda dapatkan adalah antusiasme ketika membelinya. Tetapi pada waktu bersamaan Anda juga mendapatkan nilai emosional dan investasi finansial. Anda juga membeli autentisitas dan keterampilan. Intinya, Anda berinvestasi untuk diri sendiri. Bagaimana tanggapan Anda mengenai moto Georges Piaget “Selalu lakukan lebih baik dari yang diperlukan”?
53
Menurut saya Limelight Gala High Jewellery karena sangat mencerminkan elegansi yang ingin kami pancarkan dan merupakan penghormatan sejati atas keterampilan. Tahun depan menandai hari jadi ke-50 dari lini ini, jadi kami harus lebih berani menunjukkan keunikan asimetris jam ini dengan ukuran yang berbeda, namun tetap elegan dalam waktu yang sama. Kami juga memiliki berbagai model baru dalam lini Gala yang akan dilansir dalam waktu dekat. Lini ini merupakan kebanggaan saya. Ke mana arah Piaget dalam beberapa tahun ke depan sebagai sebuah brand dan dalam konteks bisnis? Tingkat pengetahuan dalam bisnis produk mewah sudah meningkat pesat dan saya melihat masa depan yang sangat cerah untuk Piaget, meski masih banyak yang harus dilakukan.
CEO Bvlgari Klik di sini
Jean-Christophe Babin,
Di bawah pimpinan Jean-Christophe Babin, Bvlgari kembali mengundang takjub dengan rekor dunia terbaru dan aktivasi kode QR nan interaktif Arinta
BREAKINGWirastoBARRIERS
TAG Heuer Carrera “Tête de Vipère” Chronograph Tourbillon Chronometer
E ra milenium menandai awal mula karir Jean-Christophe Babin yang didasari oleh keterlibatannya dalam departemen penjualan dan pemasaran. Karir pria kelahiran tahun 1959 ini kemudian bergulir ke ranah horologi ketika ia mulai bekerja untuk TAG Heuer dan pada akhirnya didaulat menjadi CEO Bvlgari setelah sang brand diakuisisi oleh LVMH Group. Seorang visioner, Jean-Christophe memiliki strategi yang cemerlang dalam pengembangan semua brand yang dipimpinnya. Ketika menjabat sebagai Presiden dan CEO TAG Heuer, ia ingin menitikberatkan fokus terhadap presisi, serta teknik mekanis pembuatan jam tangan. Strategi ini pun berlanjut ketika ia berpindah haluan ke Bvlgari, sehingga sang brand melejit menjadi manufaktur dengan ragam karya yang begitu dinanti-nanti. 55
IDENTITY
Salah satunya adalah dengan menerapkan digitalisasi. Hal ini dimulai dari detail kecil seperti perubahan internal pada kultur organisasi dengan mengintegrasikan sistem digital pada operasional dan layanan pelanggan. Menurut Jean-Christophe, digitalisasi amat krusial untuk diimplementasikan dalam industri jam tangan Swiss, tentunya dengan sinergi mumpuni antara eksklusivitas dan kedinamisan. Akselerasi ini terjadi begitu cepat seiring terjadinya pandemi COVID-19 yang mendorong berbagai instansi bisnis untuk segera beradaptasi.
Dengan segala intrik yang ada, digitalisasi pada portofolio produk pun harus dilakukan secara cermat. Dalam hal ini, yaitu ekspansi berskala kecil yang telah dilakukan Bvlgari pada kemasan parfum, aksesori, dan kini salah satu lini arloji ikonis milik sang brand: Octo Finissimo. Sebutan ikonis bukan didulang secara cumacuma, melainkan berkat kemahiran teknis dan desain luar biasa yang menghasilkan mahakarya pemecah rekor dunia. Bertepatan dengan hari jadi Octo Finissimo ke-10, Bvlgari melansir sejumlah iterasi terbaru yang mengguncang dunia horologi. Lantas, di manakah letak relevansinya dalam ranah digitalisasi? Kepada CROWN Indonesia, Jean-Christophe mengelaborasikan kemutakhiran Octo Finissimo dan babak baru sang brand dalam mengawinkan jam tangan mekanis dengan teknologi digital. Octo Finissimo merayakan hari jadi yang ke-10 di tahun ini. Bagaimana pandangan retrospektif Anda mengenai koleksi ini? Octo Finissimo adalah ikon dan merupakan satu-satunya yang mengemban status ikon hanya dalam kurun waktu 10 tahun saja. Seperti jam tangan ikonis lainnya, Octo Finissimo memiliki desain istimewa berkat pendekatan monokromatis dengan material yang sama 56 pada bagian case, bezel, bracelet, dan dial yang membuatnya begitu unik. Tentu saja, fakta paling impresif mengenai Octo Fissimo adalah teknologinya yang menghadirkan standar baru dalam jam tangan mekanis modern dengan delapan rekor dunia. Melalui Octo Finissimo Ultra, kami merayakan 10 tahun gemilang ini dengan selangkah makin maju. Octo Finissimo Ultra kini menyabet status sebagai jam tangan mekanis tertipis di dunia. Apa saja yang ingin Anda soroti dari mahakarya ini? Dengan Octo Finissimo Ultra, kami menyuguhkan peningkatan dan terobosan signifikan. Pembuatannya melibatkan pengembangan dan desain ulang total dari sebuah jam tangan mekanis yang menganut prinsip sepenuhnya berbeda dari biasanya, sehingga kami tawarkan dalam jumlah sangat terbatas, yaitu 10 unit saja. Agar movement yang menyatu dengan case ini dapat mencapai ketipisan 1,8 mm, sebanyak 170 komponen diletakkan dalam satu dimensi kedataran yang sama. Tidak ada lagi pinion besar, sebagaimana sebagian besar komponen terdiri dari wheel yang saling berinteraksi satu dengan lainnya. Keindahan geometris pada dial di mana penunjuk jam terdapat di bagian atas dan menit di bagian bawah, serta rotasi detik kecil pada posisi jam 6 sesungguhnya adalah solusi kami agar jarum-jarum dan mekanisme tidak saling tumpuk yang pada akhirnya akan lebih dari 1,8 mm. Bila Anda membalikkan jam ini, Anda dapat melihat dua wheel di luar pelat utama. Wheel lebih kecil berguna untuk mengatur waktu, sedangkan wheel yang lebih besar menggantikan fungsi crown untuk mengisi daya pada barel. Saya rasa ini adalah jam tangan pertama yang mengaplikasikan sistem semacam ini. Tak hanya kreatif, menurut saya sistem baru ini lebih mudah dioperasikan dan ramah pengguna.
"OCTO FINISSIMO ADALAH IKON DAN MERUPAKAN SATU-SATUNYA YANG MENGEMBAN STATUS IKON HANYA DALAM KURUN WAKTU 10 TAHUN SAJA"
Octo Finissimo Ultra memecahkan rekor dunia ke-8 untuk Bvlgari sebagai jam tangan mekanis tertipis di duniaSebagian besar komponen movement dalam Octo Finissimo Ultra terdiri dari wheel yang saling berinteraksi satu dengan lainnya 57
Octo Finissimo Chronograph GMT Automatic 10th Anniversary (kiri) dan Octo Finissimo Automatic 10th Anniversary (kanan) dilansir Bvlgari untuk merayakan hari jadi Octo Finissimo yang ke-10 tahun
Selain Octo Finissimo Ultra, Bvlgari juga merilis dua jam tangan istimewa untuk merayakan hari jadi ke-10 tahun Octo Finissimo, bukan? Ya, kami merayakan 10 tahun Octo Finissimo dengan dua jam tangan edisi terbatas.
Pembuatan Octo Finissimo Ultra memakan waktu tiga tahun lamanya. Apakah kode QR sudah ada di dalam rencana sedari awal proses pembuatan jam ini atau merupakan sesuatu yang baru diputuskan lantaran meningkatnya tren NFT? Sebagai konteks, kami perlu membuat barel berdiameter besar guna memberi ruang untuk long spring yang berjasa atas cadangan daya hingga 50 jam. Dengan diameter besar, kami bertanya-tanya dekorasi apa yang dapat kami sematkan agar terlihat apik dan kontemporer. Kami berpikir bahwa kode QR dapat menjadi dekorasi indah dan belum ada yang pernah melakukannya. Hal ini juga menjadi refleksi dari komitmen Bvlgari sebagai produsen jam kontemporer. Kemunculan NFT menjadi solusi ideal sebagai suatu karya seni dalam jam tangan Anda dan sebagai blockchain yang tidak terpisahkan dengan sang arloji. Apa saja yang dapat pengguna akses melalui kode QR pada Octo Finissimo Ultra? Setelah memindai kode QR ini menggunakan ponsel pintar, sebuah situs mini akan muncul dan terdapat tiga seksi yang dapat Anda akses. Seksi pertama diperuntukkan bagi data yang tersimpan dalam blockchain di mana sertifikat autentikasi, kepemilikan, dan garansi, serta buku catatan purna jual—agar sang pengguna dapat menjual kembali jam ini dengan transparansi penuh dan mentransfer kepemilikannya kepada pengguna selanjutnya melalui blockchain. Seksi yang kedua berisikan aset di mana aset-aset video Bvlgari yang akan terus diperbarui terdapat di sini. Kelompok video pertama meliputi ragam video pembuatan jam tangan ini, selanjutnya pengguna dapat menyaksikan video pratinjau dari produkproduk baru Bvlgari. Seksi ketiga adalah akses ke karya seni NFT yang dikembangkan oleh Fabrizio Buonamassa—Product Creation Executive Director Bvlgari—kemudian didigitalisasi menggunakan Artificial Intelligence agar setiap NFT dan kode QR berbeda satu dengan lainnya. Untuk pertama kalinya, sebuah jam tangan mekanis dapat menyuguhkan keintiman yang interaktif. Apakah ini akan menjadi babak teknologi baru bagi Bvlgari yang akan diimplementasikan ke lini lain? Kehadiran kode QR amatlah menarik kendati ukurannya yang mungil. Teknologi ini pun sudah diadopsi oleh generasi zaman sekarang yang begitu lekat dengan ponsel pintar mereka. Solusi interaktif semacam ini dapat kami aplikasikan ke berbagai koleksi lain. Tidak terbatas pada dial, modifikasi dapat dilakukan dengan mengintegrasikan kode QR pada bagian temali pada Bvlgari Aluminium hasil kolaborasi kami dengan Ducati misalnya. Atau pada Serpenti Seduttori, kode QR dapat diukir pada bagian caseback. Dengan berbagai fungsi yang dapat kami manfaatkan melalui teknologi ini, kode QR akan hadir di lebih banyak jam tangan Bvlgari mendatang untuk menciptakan koneksi interaktif antara sang mahakarya dan pengguna.
59
Pertama adalah Octo Finissimo Chronograph GMT Automatic 10th Anniversary yang telah memecahkan rekor sebagai jam tangan chronograph paling tipis di dunia. Jam ini kami luncurkan untuk merayakan Fabrizio selaku dalang di balik semua desain Octo. Kami juga merilis Octo Finissimo Automatic 10th Anniversary yang merupakan karya desain pertamanya dan telah memecahkan rekor sebagai jam tangan otomatis paling tipis di dunia. Masingmasing jam tangan mengusung sketsa orisinal karya Fabrizio dan hanya kami rilis sebanyak 200 buah. Meski tidak mengusung NFT, kedua jam ini menyuguhkan nilai emosional yang tulen.
Bvlgari selalu memecahkan rekor baru setiap tahunnya, apakah ada ruang untuk rekor baru di masa mendatang? Setelah mencetak rekor yang pertama, selalu ada pertanyaan apakah kami bisa melakukannya lagi untuk kedua, ketiga, dan kesekian kalinya. Kini kami sudah memecahkan rekor yang ke-8. Dengan platform tipis yang telah berhasil kami kembangkan, saya pribadi percaya bahwa desainer dan watchmaker kreatif kami dapat dengan mudah membayangkan komplikasi apa saja yang dapat ditambahkan untuk membuat jam tangan ini kian mutakhir namun tetap jauh lebih tipis dibandingkan jam tangan lainnya. Saya melihat ini (Octo Finissimo Ultra) sebagai awal mula dari generasi kedua Octo Finissimo. Dalam beberapa tahun ke depan, kami akan menghadirkan lebih banyak evolusi dan untuk menjawab pertanyaan Anda, tentu saja masih terdapat ruang untuk rekor lainnya.
Edouard Meylan menjabat sebagai CEO H. Moser & Cie sejak tahun 2013 Klik di sini
FREE SOUL
Legasi prestisius berusia ratusan tahun dan penguasaan berbagai teknik watchmaking tradisional menjadi latar belakang umum dari berbagai brand horologi yang dihormati. Namun tak banyak brand horologi yang juga berperan sebagai manufaktur atas produknya sendiri. Bahkan, semakin sedikit lagi brand horologi yang beroperasi secara independen tanpa berada di bawah payung konglomerat besar. Dalam daftar sangat pendek ini, terdapat H. Moser & Cie yang patut berbangga dengan warisan, keahlian watchmaker, dan independensi yang masih diembannya hingga kini.
Seberapa pentingkah independensi dalam memproduksi jam tangan? Mungkin hal ini memang bukan pertimbangan utama dari kebanyakan penggemar horologi, namun bagi mereka yang mendambakan karya unik nan langka dengan estetika dan komplikasi yang tidak ‘disetir’ oleh tren maupun tekanan manajemen untuk mencapai kesuksesan komersil, brand independen seperti H. Moser & Cie adalah idola sesungguhnya. Meski brand yang didirikan oleh Heinrich Moser pada abad ke-19 ini telah berpindah kepemilikan dan beroperasi dalam pengelolaan MELB Holding Group yang dikelola oleh keluarga Meylan, independensinya tetap terjaga di bawah kepemimpinan Edouard Meylan selaku CEO sejak tahun 2013 silam. Dunia horologi bukanlah hal yang asing bagi Edouard Meylan. Ayahnya, Georges-Henri Meylan merupakan mantan CEO Audemars Piguet, sehingga tak heran bila Edouard pada akhirnya menempuh jalur karier yang serupa.
Pria kelahiran tahun 1976 tersebut dikenal atas pendekatan dinamis nan distingtifnya di tengah berbagai penawaran dalam industri berjiwa tradisional yang cenderung monoton ini. Mungkin Anda masih ingat dengan kehebohan jam tangan dengan case bermaterialkan keju dengan temali yang terbuat dari kulit sapi? Atau jam tangan minute repeater dalam siluet menyerupai Apple Watch? Kedua karya nyeleneh namun sarat teknik mutakhir tersebut dirilis oleh H. Moser & Cie sebagai tanggapan cerdik Edouard terhadap fenomena redefinisi titel Swiss Made dan popularitas jam tangan pintar. Dinamisme H. Moser & Cie dalam digitalisasi dan modernisasi di bawah kepemimpinan tangkas Edouard Meylan 61
Pada Watches & Wonders 2022, H. Moser & Cie kembali menyita perhatian dengan dua karya fenomenal. Pertama adalah Endeavour Centre Seconds Concept Lime Green yang hadir dengan dial polos tanpa logo dalam balutan warna hijau limau nan memikat. Yang kedua adalah Pioneer Cylindrical Tourbillon selaku rilisan jam tangan skeleton pertama oleh sang manufaktur. Kepada CROWN Indonesia, Edouard berbagi informasi lebih lanjut mengenai dua novelty H. Moser & Cie dan pandangan personalnya seputar dunia horologi. Sepanjang perjalanan karir Anda di dunia horologi, adakah momen, kenangan, atau individu yang sangat menginspirasi Anda hingga saat ini? Terdapat begitu banyak momen yang telah dan masih sangat berkesan dalam karier saya. Saya cenderung menjadikan setiap momen sebagai sumber inspirasi. Tetapi jika harus memilih, mungkin fase hidup yang paling memengaruhi cara saya mentransformasi dan menjalankan H. Moser & Cie adalah pengalaman usaha saya sebelumnya, yaitu merek ponsel kelas atas yang sayangnya telah gulung tikar. Hal ini jelas sangat sulit untuk diterima. Tetapi jika ditilik ke belakang, pengalaman ini memberi banyak dampak positif bagi kehidupan profesional saya dalam aspek manajemen dan proses pengambilan keputusan mulai dari kreativitas, inovasi, hingga pengaturan finansial. Sejak bergabung dengan H. Moser & Cie sebagai CEO, apa sajakah yang telah berubah dari perusahaan dan brand ini? Keluarga saya membeli perusahaan ini pada tahun 2012, kemudian saya bergabung menjadi CEO sejak tahun 2013. Ketika kami mengakuisisi H. Moser & Cie, kami jatuh cinta kepada histori, manufaktur, dan movement karya brand ini. Meskipun kami bekerja keras dalam membuat produk-produk H. Moser & Cie lebih reliabel dan proses produksi lebih efisien, kami tidak mengubah brand 62
“PIONEER CYLINDRICAL TOURBILLON SKELETON ADALAH ‘SANG JAWARA’ DENGAN ESTETIKANYA YANG PERKASA. INI ADALAH SEBUAH KESUKSESAN BAGI SAYA”
IDENTITY
63 Untuk pertama kalinya, H. Moser & Cie menyuguhkan skeleton dial melalui perilisan Pioneer Cylindrical Tourbillon Skeleton
IDENTITY 64 Pesona jam tangan Endeavour Centre Seconds Concept Lime Green dalam case baja berdiameter 40 mm Estetika ombre dalam warna hijau limau pada Endeavour Centre Seconds Concept Lime Green tampil kian memikat berkat enamel bertekstur yang diwujudkan melalui teknik grand feu
65 ini secara drastis. Yang menjadi fokus kami adalah daya tarik dan identitas. Kami memperjelas kode desain dan mengekspansinya.
Kira-kira, apakah yang dicari pelanggan saat ini dalam hal savoir-faire dan desain? Kini mereka mencari karya watchmaking tradisional nan mewah, namun dengan sentuhan baru yang belum pernah ada sebelumnya dan dikombinasikan dengan desain trendi, minimalis, dan bersahaja.
Kini kami memiliki penawaran produk yang lebih luas, namun tetap terinspirasi oleh kreasi-kreasi terdahulu, seperti Perpetual 1. Kami juga memiliki empat koleksi koheren, bahasa brand yang jelas, museum yang mengagumkan bernama Moser Foundation, dan jaringan peritel eksklusif. Adakah aspek tertentu dari sang brand yang bergaung kencang dan beresonansi dengan nilai personal yang Anda pegang dalam hidup? Semua nilai yang kami pertahankan merupakan cerminan dan bagian penting dari nilai personal yang saya pegang teguh. Menurut saya transparansi, kehormatan, kerendahan hati, dan solidaritas merupakan hal krusial. Begitu juga dengan semangat wirausaha dari penemu H. Moser & Cie yang mampu menyatukannya dengan tim kami sekarang. Seperti yang kita ketahui, pandemi COVID-19 mendorong industri horologi untuk merangkul digitalisasi dalam kecepatan penuh. Apa pendapat Anda tentang hal ini dan pelajaran apa yang dapat diambil untuk H. Moser & Cie di kemudian hari? Meski tahun 2020 adalah masa yang sangat menantang, kami berhasil mencapai pertumbuhan dua digit berkat fleksibilitas dan reaktivitas tinggi. Penjualan secara online yang meningkat dan respon positif pelanggan selama pandemi mendorong kami untuk merambah ke ranah e-commerce. Pada Maret 2020, kami meluncurkan platform e-commerce dan mulai menjajakan produk-produk baru. Penjualan online berjalan sangat baik karena memberikan kami kesempatan untuk memandu pelanggan selama proses pembelian. Banyak juga pelanggan yang akhirnya membeli dari salah satu peritel resmi kami, namun hampir 15% penjualan tercapai di platform daring kami sendiri. Pada tahun 2021, kami meneruskan pertumbuhan solid ini. Tantangan kami untuk tahun 2022 adalah menemukan keseimbangan yang baik antara online dan offline. Kami ingin mengukuhkan presensi offline dengan membuka lebih banyak butik tunggal H. Moser & Cie dan hadir di beberapa titik penjualan di peritel multi-brand kualitatif, sekaligus melanjutkan strategi ekspansi serupa secara online. Dewasa ini, para penggemar horologi cenderung memiliki banyak jam tangan dalam koleksinya dan tidak sedikit yang menjadikannya investasi. Bagaimana pendapat Anda mengenai esensi kepemilikan jam tangan? Memang benar bahwa mentalitas pelanggan telah berubah selama beberapa tahun ini dan pelanggan zaman sekarang cenderung mengoleksi jam tangan. Namun menurut saya, mereka memberikan makna lebih pada jam tangan mereka daripada sebelumnya karena mereka memahami nilai jam tangan yang sesungguhnya. Kini orang-orang jauh lebih teredukasi tentang jam tangan berkat media dan teknologi. Mereka sangat bergairah dalam mengoleksi jam tangan karena mereka melihatnya sebagai barang berharga dan semakin dinilai sebagai investasi. Meski sudah lazim di dunia seni, ini merupakan hal yang baru di ranah horologi. Ketika publik melihat jam Moser terbaru dijual kembali dengan harga dua atau bahkan tiga kali lipat dari harga ritel, tentunya minat pembelian juga akan meningkat. Manakah yang lebih penting, meremajakan desain lawas nan klasik atau memperkenalkan model jam tangan yang benar-benar anyar? Kami selalu berupaya untuk berinovasi, serta menciptakan material dan estetika baru. Deretan jam tangan kami merupakan infusi antara kreasi tradisional dan teknologi terbaru, seperti aplikasi Vantablack ® dan Globolight ®. Terkadang kami juga mengacu kembali pada pedoman tradisional selagi memadukannya dengan sentuhan modern, seperti yang kami lakukan terhadap teknik enamel Grand Feu pada jam tangan Endeavour Centre Seconds Concept berwarna hijau limau atau permainan konstruksi skeleton pada jam Pioneer Cylindrical Tourbillon Skeleton. Komponen cylindrical hairspring juga merupakan hasil dari riset menyeluruh tentang inovasi. Pasalnya teknis ini telah eksis sejak dulu, sehingga kami harus mempelajarinya lagi untuk dapat mengaplikasikannya pada movement kami. Ceritakan sedikit tentang rilisan terbaru H. Moser & Cie pada ajang Watches and Wonders. Kami meluncurkan dua produk anyar di Watches & Wonders tahun ini. Di H. Moser & Cie, kami senang berkreasi dengan tradisi dan inovasi. Dua novelty ini pun menjadi manifestasi konkret dari hal-hal tersebut, namun tentunya diterjemahkan dengan pendekatan yang berbeda. Endeavour Centre Seconds Concept Lime Green mendobrak standar fumé dial lewat penggunaan teknik tradisional yang dikombinasikan dengan sentuhan modern. Sementara, Pioneer Cylindrical Tourbillon Skeleton mengadopsi teknik skeleton tradisional dan mengawinkannya dengan seni tiga dimensi. Bagian movement, dial, dan tourbillon pada jam ini dikreasikan dengan arsitektur tiga dimensi yang modern. Sebutkan tiga kata untuk mendeskripsikan tema rilisan terbaru H. Moser & Cie. yang mampu menarik atensi kolektor dan calon pelanggan? Minimalis, bersahaja, dan berani.
Manakah favorit Anda dari rilisan terbaru tersebut? Pioneer Cylindrical Tourbillon Skeleton adalah ‘sang jawara’ dengan estetikanya yang perkasa. Ini adalah sebuah kesuksesan bagi saya.
IDENTITY
lagi brand horologi yang memilih untuk tidak berpartisipasi dalam pameran multimerek dan meluncurkan koleksi terbarunya secara independen. Mengikuti jejak Hublot, Bvlgari, dan Zenith yang merilis karya anyar mereka melalui LVMH Watch Week di awal tahun, Omega menyelenggarakan acara peluncurannya sendiri dengan waktu pelaksanaan lebih dulu daripada Watches & Wonders tahun ini. Bertajuk Omega Days, ajang perdana ini berhasil mendulang atensi berkat jajaran kreasi baru yang begitu Terdapatmemesona.banyakhal menarik untuk diamati dan dibahas dari rilisan terbaru Omega. Keragaman desain dan fungsi dalam penawarannya kali ini menjawab segala preferensi audiens berbeda. Mulai dari penggemar desain Omega lawas, hingga pencinta kemewahan. Berikut panduan singkat tentang sorotan paling menonjol dari Omega untuk tahun 2022.
ON A ROLL
Jajaran jam tangan pemanja mata membuat debut Omega Days begitu berkesan Alvin Wong 66 Satu
Seamaster Planet Ocean Ultra Deep
Ketika diluncurkan pertama kali di tahun 2019, Seamaster Planet Ocean Ultra Deep Professional mendulang perhatian berkat terobosannya. Dalam kolaborasi dengan misi Planet Ocean, jam ini dikaitkan ke kapal selam yang menuju ke dasar Palung Mariana. Mencapai kedalaman 10.935 m, jam tangan konsep ini berhasil mencetak rekor sebagai jam tangan selam terdalam di dunia. Kemahiran teknis dan inovasi dari pendahulunya diadopsi Omega pada koleksi Seamaster Planet Ocean Ultra Deep lansiran tahun 2022. Versi baru ini membanggakan fitur tahan air hingga 6.000 m, serta beberapa keunggulan teknologi dan desain yang sedang melalui proses pematenan, seperti lug manta untuk keamanan tambahan dan dial safir dengan profil menyerupai kerucut. Seamaster Ultra Deep memiliki sertifikat standar ISO 6425 untuk jam tangan penyelam saturasi yang diberikan oleh METAS, badan penguji independen asal Swiss. Jam tangan ini hadir dengan case titanium kelas 5 berdiameter 45,5 mm, sedangkan enam model lain mengusung perpaduan baja baru buatan sang manufaktur bernama O-megasteel. Kandungan material dalam baja ini berjasa besar terhadap ketahanan air, ketangguhan, dan penampilan lebih mengilap daripada baja anti karat pada umumnya. Selain itu, semua jam pada koleksi ini juga mengemban sertifikat Master Chronometers dan ditenagai oleh Co-Axial Master Chronometer Calibre 8912.
67 BEAST MODE SEAMASTER
IDENTITY
THE SPEEDMASTER ‘57 RETURNS Speedmaster ‘57 sudah melalui perjalanan panjang. Koleksi keluaran tahun 2013 ini awalnya digarap sebagai sebuah penghormatan bagi Speedmaster Ref. 2915 orisinal dari tahun 1957, sekaligus bertujuan untuk mengelevasi performa primanya melalui movement CoAxial Calibre 9300— calibre Co-Axial dengan chronograph pertama milik Omega. Desainnya kemudian diperbarui di tahun 2015 dengan sematan jarum berbentuk panah besar dan imitasi patina pada bagian indeks untuk mengukuhkan presensi jam tangan ini sebagai favorit penggemar estetika lawas. Tahun ini, Speedmaster ‘57 tampil elegan dalam case 40,5 mm yang tingginya hanya 12,9 mm—jauh lebih ramping dari Speedmaster 68 Speedmaster ’57 Moonwatch 3861 dengan ketebalan 13,58 mm. Hal ini terwujud berkat Co-Axial Master Chronometer Calibre 9906 yang menenagai versi baru ini. Meskipun tipis, movement manual bersertifikasi METAS ini tetap memiliki keunggulan teknis khas Master Chronometer, seperti ketahanan terhadap medan magnetis hingga 15.000 gauss dan cadangan daya hingga 60 jam. Lini Speedmaster ‘57 baru terdiri dari enam model baja tahan karat, termasuk satu model dengan dial hitam sandwich dan jarum berlapiskan Super-LumiNova bergaya pudar untuk memancarkan estetika vintage, serta rangkaian opsi dengan dial berwarna cerah yang mencerminkan kegembiraan, jiwa muda, dan dinamisme dalam jajaran ikonis Speedmaster.
Speedmaster Moonwatch
Professional Seamaster Aqua Terra 150M Constellation Aventurine Seamaster Diver 300M
69
Speedmaster Moonwatch
BURST OF COLOURS
Professional nan ikonis hadir dengan dua model memikat yang mengusung material emas eksklusif milik sang manufaktur bertajuk Moonshine™ Gold pada case dan bracelet. Model pertama menyoroti material emas tersebut pada dial dengan totaliser warna hitam nan kontras. Untuk model kedua, Moonshine™ Gold juga hadir pada bagian dial namun dipadukan dengan dial hijau PVD. Kedua model ini juga tersedia dalam pilihan temali aligator untuk penampilan lebih klasik. Jika Anda mencari sesuatu yang memancarkan kemewahan, koleksi Constellation Aventurine patut menjadi pertimbangan. Dalam case 29 mm yang terbuat dari emas Sedna™ milik Omega, jam ini tampil memesona dengan aventurine dial bernuansa biru royal, zamrud, maupun scarlet yang memukau. Rasanya kami sedang menjadi karakter Dorothy ketika berpetualang ke Munchkinland yang penuh warna di The Wizard of Oz. Saat Omega meluncurkan koleksi demi koleksi jam berwarna cerah, pada awalnya kami bertanya ‘Kenapa?’, tetapi dengan cepat menyanggahnya dengan ‘Kenapa tidak?’.
Berbicara mengenai warna, penawaran Omega tahun ini adalah yang paling kaya warna dalam beberapa tahun belakangan. Salah satunya adalah Seamaster Diver 300M, jam tangan bergaya maskulin dengan case berdiameter 42 mm dalam warna hijau tua pada bagian dial dan bezel keramik. Selanjutnya, koleksi bernafaskan modern dari Omega meliputi Seamaster Aqua Terra 150M dan model terbaru dari lini Constellation. Kedua koleksi tersebut dikemas dalam jajaran palet vibran, seperti biru sunburst, merah muda, kuning, ungu, dan hijau.
HISTORICAL JOURNEY Mungkin Anda sudah bisa menebak bahwa fondasi dari nama Navitimer mengacu pada paduan kata navigation dan timer. Penggabungan dua fitur ini tentunya tidak sesederhana menyingkat dua kata menjadi satu, sebagaimana fungsi navigasi diwakili oleh kehadiran penggaris melingkar yang diadaptasi dari jam Chronomat 1940-an, sedangkan chronograph memenuhi kebutuhan pengukuran waktu. Gagasan visioner tersebut adalah buah karya Willy Breitling—generasi ke-3 dari pendiri Breitling—untuk Aircraft Owners and Pilots Association (AOPA). Pada tahun 1952, klub aviator tersohor itu memesan 100 unit jam tangan chronograph untuk anggotanya yang kemudian diterjemahkan oleh Willy menjadi Navitimer nan ikonis. Karena dibuat khusus untuk AOPA, jam ini tidak mengusung logo Breitling. Sebagai gantinya, logo AOPA berbentuk sayap berada di bawah posisi jam 12.CEO Zenith Julien Tornare 70
T
Breitling kembali mengudara bersama Navitimer untuk rayakan hari jadi sang ikon yang ke-70 tahun Arinta Wirasto
ahun 1952 menandai kali pertama Breitling menorehkan presensinya sebagai salah satu produsen jam tangan pilot lewat perilisan lini Navitimer. 70 tahun kemudian, jam tangan tersebut masih menjadi instrumen kepercayaan para penerbang berkat sejumlah fitur penunjang kegiatan aviasi, terutama dalam hal kalkulasi. Keunikan utama dari Navitimer ditunjukkan oleh penggaris melingkar pada tepi bezel yang memudahkan sang pemakai dalam menghitung konsumsi bahan bakar pesawat, jarak tempuh, hingga rasio inklinasi. Melampaui praktikalitas, lini ini juga mengusung estetika memesona yang memikat audiens lintas profesi dan generasi.
IDENTITY
HEIGHTSNEW
71 Klik di sini
IDENTITY Pesona dial panda pada Breitling Navitimer B01 Chronograph berdiameter 43 mm rilisan tahun 2022 Tak hanya populer di kalangan pilot, Breitling Navitimer juga digemari oleh figur publik tersohor. Salah satunya ialah musisi jazz, Miles Davis. Navitimer Chrono-Matic Ref. 8806 bermaterialkan emas merah 18 karat rilisan tahun 1974 Breitling Navitimer B01 Chronograph rilisan tahun 2022 dalam diameter 41 mm dengan temali kulit aligator warna cokelat
MODERN MANIFESTATION
Respon positif dari anggota AOPA menginspirasi Breitling untuk merilis Navitimer kepada publik pada tahun 1956 yang kini dikenal sebagai referensi 806 nan legendaris. Berkat ketangguhan dan fungsionalitas arlojinya yang mumpuni, Breitling lantas diminta oleh astronot Scott Carpenter untuk mendesain jam tangan yang akan ia kenakan di dalam misi Mercury-Atlas 7 di tahun 1962. Bertajuk Navitimer Cosmonaute, model ini memiliki sejumlah fitur distingtif guna memudahkan navigasi perjalanan luar angkasa, meliputi indeks penanda 24 jam, pelebaran diameter bezel berotasi, dan jarum penanda yang mampu bersinar dalam kegelapan pada bagian chronograph Berbagai referensi Navitimer lainnya dirilis untuk melengkapi portofolio ekstensif jam tangan pilot Breitling. Di antaranya adalah Navitimer Twin-Jet yang menyadur modifikasi logo pesawat kembar pada bagian dial. Sebelumnya, logo ini juga dapat ditemukan pada model TransOcean dan SuperOcean yang acap kali hadir dalam beberapa referensi Navitimer hingga tahun 1969. Model lain yang tak kalah eminen adalah Chronomatic Self-Winding Chronograph dengan sorotan pada mekanisme mikro-rotor berkontruksi modular dalam movement Caliber 11 yang menenagainya. Selanjutnya, terdapat Navitimer Ref. 81600, jam tangan mekanis manual yang menjadi simbol kebangkitan banyak produsen arloji Swiss pasca berlalunya krisis kuarsa. Daftar mengagumkan ini ditutup oleh Navitimer Rattrapante, referensi yang dilengkapi oleh komplikasi tinggi, yaitu split-seconds chronograph pada tahun 2017. Untuk menandai hari jadi Navitimer yang ke-70 tahun, Breitling menyoroti perjalanan inspiratif dari koleksi ikonis ini di dunia horologi dengan meluncurkan kampanye For The Journey. Brand asal Swiss tersebut pun memperkenalkan Navitimer Squad yang terdiri dari pebasket profesional Giannis Antetokounmpo, penari balet Misty Copeland, dan pionir aviasi Bertrand Picard untuk merepresentasikan kisah sukses dari berbagai latar belakang. “Sejatinya, kampanye ini adalah ilustrasi dari perjalanan yang dilalui di tengah lanskap sosial, politik, dan lingkungan. Ketiga hal ini pun selaras dengan visi Navitimer yang ingin menonjolkan ketangkasan dan esensi historis dalam bidang aviasi.” tutur Georges mengenai kampanye For The Journey.
Tentu saja, momen spesial ini turut dirayakan dengan interpretasi terbaru dari koleksi Navitimer. Acara perilisannya pun dikemas dalam konsep menarik. Para tamu undangan yang meliputi jurnalis, partner, dan peritel Breitling dari berbagai belahan dunia dijamu di sebuah ruang keberangkatan bandara yang didekorasi khusus, kemudian presentasi produk berlangsung di atas pesawat Swiss International Air Lines yang menerbangkan para tamu dari Zürich ke Jenewa. “Apakah ada cara lain yang lebih baik dari memperkenalkan koleksi anyar ini selain di udara?” kelakar sang CEO mengenai alasan di balik format unik tersebut.
Para penggemar Navitimer lawas tidak perlu khawatir karena versi anyar bertajuk Navitimer B01 Chronograph ini mempertahankan esensi desain dari pendahulunya, seperti penggaris melingkar, indeks berwujud baton, tri-compax chronograph, dan bezel melengkung. Pembaruan paling kentara terlihat pada bagian dial yang kini hadir dalam pilihan warna atraktif, yaitu biru, hijau, dan tembaga untuk melengkapi penawaran klasik dalam warna hitam dan perak. Unsur nostalgia sekaligus penghormatan terhadap Navitimer pertama diwujudkan Breitling lewat aplikasi logo AOPA di bawah posisi jam 12 pada dial Beberapa elemen dari Navitimer B01 Chronograph mengusung siluet berbeda dari versi terdahulunya untuk menyuguhkan profil yang lebih ramping seperti kristal berkubah yang melindungi dial dan bagian penggaris melingkar dibuat lebih landai. Di sisi lain, oscillating weight hadir dalam siluet lebih pipih agar pengguna dapat menikmati pemandangan Breitling Manufacture Caliber 01 dengan lebih leluasa lewat caseback transparan. Movement bersertifikat COSC yang menenagai fungsi penunjuk waktu, tri-compax chronograph, dan jendela tanggal di posisi jam 12 tersebut menyuguhkan cadangan daya hingga 70 jam dengan jaminan garansi hingga lima tahun. Calon pembeli Navitimer terbaru dapat memilih di antara tiga ukuran diameter (41, 43, atau 44 mm), dua material case (stainless steel atau emas merah 18 karat), dan dua alternatif temali (kulit aligator atau bracelet logam tujuh keping) berbeda sesuai preferensi pribadi. Berbagai opsi yang ditawarkan oleh Breitling merepresentasikan kemewahan inklusif—nilai yang dijunjung tinggi oleh sang brand di bawah kepemimpinan Georges—di mana selebrasi atas iterasi anyar Navitimer tak hanya diperuntukkan bagi penggemar aviasi yang mengapresiasi histori legendarisnya sebagai tool watch saja, tetapi juga untuk kaum urban nan modern yang ingin tampil penuh gaya sembari mengukir kisah suksesnya sendiri. 73
Koleksi terbaru Longines Spirit dipersenjatai oleh fitur zona waktu ganda sebagaimana mestinya Alvin Wong 74
SPIRITEDAWAY
S ebuah pertanyaan terbersit di benak kami sejak koleksi Spirit dari Longines dilansir untuk pertama kalinya di tahun 2020. Mengingat aeronautika adalah acuan utama dari sang koleksi, sedikit mengejutkan bahwa GMT bukanlah model pertama yang diluncurkan sebagai bagian dari deretan jam tangan pilot lawas. Tetapi memang lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali. Melalui Spirit Zulu Time, Longines seakan-akan menambal potongan puzzle yang hilang dari koleksi Spirit. Baik dari segi inspirasi maupun ekspresi, DNA dari koleksi Spirit bertumpu pada warisan aviasi Longines. Nama Spirit sendiri dihidupkan kembali dari koleksi lawas yang tidak diproduksi lagi. Pada waktu bersamaan, Longines juga bertolak ke masa lalu untuk mengacu pada model-model historis dari koleksi Spirit, seperti jam tangan milik sang manufaktur yang dikenakan oleh pilot tersohor Amelia Earhart dan Howard Hughes pada penerbangan yang memecahkan rekor dalam dekade 1930-an. Mencakup berbagai fitur, seperti tampilan waktu dan tanggal, model chronograph, dan model GMT, koleksi Spirit sejatinya memiliki tujuan untuk melengkapi gaya dan intensitas perjalanan lintas benua.
Klik di sini
IDENTITY
Tak hanya berpenampilan apik, Longines Spirit Zulu Time juga merupakan jam tangan GMT yang andal. Pada umumnya, jam tangan GMT bertolak ukur pada keabsahan dan kemudahan penggunaan. Di sinilah Spirit Zulu Time membuktikan keunggulannya, yakni melalui Calibre L844.4 yang menjadi fondasi kokoh dari performa prima sang arloji. Movement otomatis anyar ini dilengkapi dengan balance spring silikon pada komponen escapement guna memastikan ketangguhan, kecepatan yang stabil, ketahanan terhadap magnet, selagi menjanjikan cadangan daya hingga 72 jam dan menyandang sertifikat akurasi dari COSC. Jam tangan GMT ini juga dilengkapi oleh berbagai fungsi familier, seperti jarum berwujud panah yang menunjukkan waktu kota asal melalui bezel berskala 24 jam, serta jarum jam yang dapat diatur secara independen dari tampilan GMT. Longines Spirit Zulu Time menyuguhkan penawaran yang menarik dengan kombinasi kecanggihan teknis dan desain apiknya, sehingga unggul di antara berbagai jam tangan GMT lain dalam kisaran harga serupa. Jika Anda sedang mencari jam tangan untuk berpelesir, model ini merupakan pilihan reliabel untuk tampil penuh gaya tanpa mengganggu anggaran vakansi yang telah Anda nanti-nantikan.
Ketangguhan, performa presisi, dan kemudahan penggunaan—elemen penting untuk travel tool watch—menjadi fondasi dari koleksi Spirit. Hal ini diaktualisasikan lewat berbagai keunggulan, seperti sertifikat COSC, crown berukuran besar dan taktis untuk kemudahan aktuasi, serta numeral penanda jam nan kokoh berlapis SuperLumiNova yang berfungsi sebagai penerang dalam kondisi temaram.
SEMUA JAM TANGAN GMT BERTOLAK UKUR PADA KEABSAHAN DAN KEMUDAHAN PENGGUNAAN. DI SINILAH, SPIRIT ZULU TIME MEMBUKTIKAN KEUNGGULANNYA
76
Deretan fitur mumpuni ini turut menjadi basis dari Spirit Zulu Time. Nama Zulu sendiri mengacu pada dua hal berbeda: jam tangan zona waktu ganda pertama rilisan Longines dari tahun 1925 dengan bendera Zulu pada bagian dial dan juga Zulu Time— jargon militer untuk Coordinated Universal Time (UTC), standar jam yang lazim digunakan secara global. Referensi militer tersebut dirasa tepat untuk menggambarkan koleksi ini. Impresi petualang diperkuat melalui case baja berdiameter 42 mm, serta logo bintang lima yang menyerupai lencana pangkat tinggi pada bagian dial sebagai simbol kualitas mapan dan keandalan dari movement sang arloji. Lini Spirit Zulu Time hadir dalam desain estetik, mulai dari perpaduan dial hitam atau biru dengan bezel berwarna serupa, hingga dial hitam dan bezel hijau zaitun yang dilengkapi oleh opsi bracelet maupun temali kulit.
Oris Aquis Sun Wukong Limited Edition Klik di sini
79
BUSINESSMONKEYWong
Oris menafsirkan gerakan khas Sun Wukong untuk menandai hari jadi ke-60 tahun dari sebuah karya animasi klasik Tiongkok Leong
Saya juga ingat menonton animasi klasik Tiongkok, The Monkey King: Uproar In Heaven (1963), dan terpana ketika halaman-halaman novel dihidupkan dengan warna-warna cerah di layar perak. Kisah ini menceritakan tentang bagaimana Sun Wukong, monyet yang lahir dari batu, memperoleh kekuatan gaib dan tongkat merah berujung emas yang ia gunakan untuk melawan musuh-musuhnya.
B eranjak dewasa, kisah-kisah dari mitologi dan cerita rakyat Tiongkok menjadi bagian besar dari masa kecil saya. Menurut saya, cerita-cerita tersebut amat memesona, membingungkan, sekaligus menakjubkan. Favorit saya adalah mahakarya sastra abad ke-16, Journey To The West karya Wu Cheng’en. Lagi pula, semua anak laki-laki pasti pernah melihat refleksi dirinya sendiri dalam karakter Sun Wukong—juga dikenal sebagai raja kera yang nakal.
GERAKAN LINCAH SANG DEWA JAHIL SAAT MEMUTAR TONGKAT SIHIRNYA
mengindikasikan gerakan konstan. Solusi sederhana ini secara cerdik memberi ilusi bahwa tongkat sedang berputar, bersamaan dengan jarum detik yang bergerak mengitari dial PEEK-A-BOO Pada dasarnya, jam tangan Sun Wukong edisi terbatas ini mempertahankan semua fitur bawah air yang andal milik Aquis Date. Tampilan indeks jam applique berukuran besar dan jarum berlapis Super-LumiNova menghiasi bagian dial Bezel yang dapat diputar ke satu arah hadir bermaterialkan keramik biru tua, lengkap dengan semua penanda dan skala menit. Bagian crown yang dilengkapi oleh sekrup dan pelindung, serta bracelet baja tahan karat tiga keping hadir untuk melengkapi estetika khas jam tangan selam. Movement otomatis Oris 733 dengan cadangan daya 38 jam bernaung di dalam stainless steel case poles berdiameter 41,5 mm.
Tim desain Oris ingin memfokuskan interpretasi mereka pada premis utama film tersebut, yaitu gerakan lincah khas Sun Wukong yang dilakukan dengan tongkat sihirnya. Tetapi mereka dihadapkan dengan sebuah tantangan: bagaimana cara menginterpretasikan ulang gerakan monyet berkekuatan super pada kanvas kecil nan statis seperti jam tangan?
Para desainer Oris memulai penafsirannya dengan mengubah jarum detik menjadi tongkat legendaris Sun Wukong melalui pengaplikasian warna merah dan emas kuning. Untuk mengekspresikan kecepatan Sun Wukong dalam memutar tongkatnya saat bertempur, Oris menggunakan trik animasi di mana imaji tongkat muncul secara repetitif dan berdampingan dalam warna biru buram hingga mencolok yang
Bukanlah sebuah penghormatan yang layak untuk Sun Wukong jika sang dewa jahil ini tidak muncul di bagian manapun dari jam. Cukup balikkan jam ini untuk melihat seringai nakalnya menatap Anda. Imaji ini terukir pada bagian caseback yang dinomori secara individual. Jika ada penghargaan yang pantas untuk ikon budaya Tiongkok yang paling mudah dikenali, jam tangan Sun Wukong edisi terbatas dari Oris pasti menjadi pemenangnya.
MENGEKSPRESIKAN
PERMAINAN WARNA DAN GARIS
Oleh karena itu, jam tangan Oris yang dilansir bertepatan dengan hari jadi ke-60 tahun The Monkey King: Uproar In Heaven (1963) ini begitu membangkitkan nostalgia bagi saya. PLAY TIME Edisi terbatas Sun Wukong—sejatinya adalah jam tangan selam Aquis Date—dirancang dan diproduksi dalam kolaborasi dengan Shanghai Animation Film Studio Co (SAFS) yang merilis film tersebut pertama kali pada tahun 1961. Jam tangan ini hanya tersedia sebanyak 2.000 unit di seluruh dunia.
80 IDENTITY
Oris Aquis Sun terbatasjumlahhadirWukongdalam 81 Karakter Sun Wukong dari film The Monkey King: Uproar in Heaven (1963)
IDENTITY 82 FLASHY FINALE Urwerk mengucapkan selamat tinggal kepada seri UR-220 dengan sebuah edisi terbatas menakjubkan yang terinspirasi oleh street style Alvin Wong Klik di sini
konsep tampilan waktu yang sarat teka-teki untuk menawarkan nuansa lebih amikal dan flamboyan. Desain penuh gaya dari UR-220 Red Gold didukung oleh case bermaterialkan emas merah yang dipadukan dengan rubber strap putih bertekstur. Melalui iterasi ini, Urwerk mengajak kita kembali ke dekade 1980-an, khususnya di Florida pada lokasi syuting film Miami Vice (1984) di mana para sultan dengan bantalan bahu dan padu padan seronok menjadi aturan busana yang umum.
Tahun ini, iterasi ketiga sekaligus terakhir dari UR-220 menanggalkan 83
“Emas dan putih mungkin bukanlah kombinasi yang biasa, namun paduan ini mengingatkan saya kepada memori menyenangkan,” jelas Martin Frei yang menjabat sebagai Chief Designer di Urwerk mengenai inspirasi di balik UR-220 Red Gold. “Saya masih ingat para pahlawan super keren dari masa remaja saya. Mereka mengejar pelaku kriminal dalam balutan setelan berpotongan longgar dengan kacamata Ray Ban Wayfarer 5022, rambut yang terkibas angin, dan aksesori emas kerlap-kerlip pada pergelangan tangan mereka. Itu adalah imaji ikonis dari dekade 1980-an.”
Meski berpenampilan mencolok, UR-220 Red Gold tidak seperti jam tangan lainnya yang mengusung inspirasi dari dekade 1980an. Penampilannya yang marak memang blak-blakan namun tetap terukur, sebagaimana kombinasi emas dan putih tadi menjadi latar bagi bintang utama dari jam tangan ini—komplikasi satelit berputar nan tersohor dengan sistem retrograde super “UR-220cepat.Red Gold menandai akhir dari koleksi ini dengan karakter kuat. Jam ini bermain dengan kontras mencolok—sebuah cara jitu untuk membuat pernyataan dan menutup lini ini dengan sebuah karya berbeda dan mengejutkan,” ungkap Martin.
Bukan berarti berbagai model Urwerk UR-220 selama ini tidak cukup mencuri perhatian. Namun versi terbaru dan terakhir dari komplikasi avantgarde yang menjadi incaran banyak kolektor ini akan menuntut atensi Anda—siap atau tidak—dengan presensi karismatiknya. Bagi yang belum familier, UR-220 diperkenalkan pada tahun 2020 sebagai penerus dari UR-210 koleksi paling dibanggakan oleh Urwerk yang mengusung karya tersohor sang brand, yaitu tampilan jam satelit dengan jarum menit retrograde berukuran besar yang ditenagai oleh movement otomatis cerdas beregulasi turbin, sehingga memudahkan pengguna dalam personalisasi kekuatan winding sesuai dengan aktivitas pergerakan lengan. Seperti pendahulunya, UR-220 juga menawarkan sistem tampilan waktu satelit. Namun perbedaan terletak pada mesin yang menenagainya di mana UR-220 mengusung hand-wound movement dengan indikator “oil change” untuk menginformasikan penggunanya kapan jam ini perlu diservis— sebuah fitur yang diadaptasi Urwek dari model-model awal UR-110. UR-220 pertama hadir dalam case karbon berbobot ringan namun tangguh yang dikonstruksikan dari kompresi karbon TPT dengan resistansi tinggi. Selanjutnya Urwek merilis UR-220 81 dengan 81 lapisan karbon TPR yang digunakan dalam konstruksi case, kemudian diikuti oleh UR-220 SL Asimov dengan matte carbon case dan pengaplikasian SuperLumiNova kelas atas pada penanda jam, panah jarum, serta penanda retrograde untuk tampilan memesona dalam kondisi minim cahaya.
CRAFT Saya percaya bahwa proses pembelajaran terbaik dari segala jenis kerajinan adalah dengan melihat karya orang lain WOLE SOYINKA
CRAFT 86 Klik di sini
Evolusi anyar dari teknologi berlian berdansa Chopard dinarasikan melalui penghormatan terhadap tiga spesies langka Arinta Wirasto
B ukan label perhiasan yang sarat akan fantasi kemewahan semata, Chopard juga dikenal sebagai brand yang menjunjung tinggi kode etis dalam kaitannya dengan lingkungan dan kemanusiaan. Sejak tahun 2013 lalu, manufaktur basis Swiss ini mendeklarasikan komitmen jangka panjang bertajuk ‘Journey to Sustainable Luxury’ dengan strategi holistik yang mencakup pemerolehan material secara bertanggung jawab, manajemen lingkungan, investasi pada karyawan, serta peningkatan kesadaran dan keterlibatan dalam perubahan positif. Dengan keseriusan Chopard dalam mencapai kemewahan yang berkelanjutan, maka tak heran bila inspirasi dari alam pun diterjemahkannya menjadi penghormatan istimewa kepada tiga spesies langka: burung kolibri, penyu, dan beruang kutub. Di tangan Co-President dan Artistic Director Chopard, Caroline Scheufele, ketiganya diilustrasikan secara megah pada dial jam tangan Happy Sport Métiers d’Art. Koleksi spesial ini menyoroti kemahiran teknis para artisan Chopard dalam penataan permata, lapisan marquetry multidimensi, hingga dekorasi menggunakan tangan. 87
CREATURESEXOTIC
CRAFT
Proses sarat detail dalam pembuatan koleksi Happy Sport Métiers d’Art yang mengusung teknik marquetry 88
Tentu saja, berlian berdansa yang menjadi ciri khas ikonis dari koleksi Happy Sport turut hadir pada tiga jam tangan anyar yang masing-masing hanya tersedia sebanyak delapan unit tersebut.
Sebagai edisi eksklusif, Happy Sport Métiers d’Art menjadi kanvas bagi evolusi teknologi berlian berdansa yang kini dipresentasikan dalam siluet dan tempo gerakan berbeda dari sebelumnya— pembaruan yang kian menghidupkan imaji ketiga spesies langka pada dial TERRIFIC TRIO Pertama adalah burung kolibri yang terancam punah akibat deforestasi hutan dalam beberapa dekade terakhir. Sebagai representasi akurat dari ekosistem asli burung kolibri, hutan Amazon menjadi acuan Chopard untuk estetika dial Berlatarkan mineral malachite warna hijau, dial dihiasi oleh bunga kembang sepatu yang terbuat dari kombinasi emas merah muda etis 18 karat dan mother-of pearl berwarna oranye-merah dengan putik bermaterialkan berlian dalam potongan bentuk hati. Masih pada bagian dial, miniatur dari sang bintang utama diwujudkan dengan dua opal dalam warna hijau dan biru. Keindahan dial menjadi semakin dinamis berkat kehadiran tiga berlian berdansa dalam bentuk hati. Jam ini mengusung case 40 mm dan bezel bermaterialkan emas merah muda etis 18 karat yang dihiasi sepenuhnya oleh berlian 7,9 karat dengan crown bertahtakan permata spessartites, serta temali kulit aligator hijau. Spesies eksotis kedua adalah penyu yang jumlahnya kian menyusut akibat dampak dari perubahan iklim dan polusi laut, bahkan enam dari tujuh penyu yang tersisa kini terancam punah. Penghormatan terhadap spesies langka ini dinarasikan melalui miniatur sang hewan yang terbuat dari emas merah muda etis 18 karat berhiaskan aventurine cabochon alami dan berlian berpotongan brilian. Pada versi ini, tiga berlian berdansa hadir dalam siluet pir. Bertindak sebagai latar dial adalah motherof-pearl bertekstur dan marquetry opal yang mewakili kedalaman laut beserta keindahan terumbu karang Bila case, bezel, dan buckle bermaterialkan emas merah muda etis 18 karat dihiasi oleh berlian senilai 7,9 karat, bagian crown jam tangan berdiameter 40 mm ini mengusung permata tsavorit. Sebagai pelengkap
SKILLED ARTISTRY Bicara teknis, teknologi yang diusung pada deretan berlian berdansa dalam koleksi Happy Sport Métiers d’Art diperbarui untuk memaksimalkan koreografi berlian. Hal ini dicapai dengan pengaplikasian zat kental khusus yang menyuguhkan tempo baru pergerakan berlian dan memberi elastisitas layaknya benda tanpa massa. Pengembangan teknologi ini melibatkan pengujian terhadap ragam variasi temperatur dan tekanan guna mencapai hasil maksimal dalam melawan gravitasi. Untuk menunjang performa yang tak kalah mumpuni dari estetika, seluruh jam dalam koleksi Happy Sport Métiers d’Art ditenagai oleh Chopard 96.23-L. Self-winding movement ini didukung oleh teknologi Chopard Twin di mana terdapat dua barel yang bekerja, sehingga menghasilkan cadangan daya besar hingga 65 jam. Tak kalah mengagumkannya, movement ini pun dihiasi oleh permata berharga yang terdapat pada masingmasing dial dan diperlihatkan melalui caseback berlapiskan emas 18 karat. Dengan rangkuman nilai etis yang dijunjung, komitmen pada transparansi dan elegansi, sekali lagi Chopard berhasil membuktikan keabsahannya sebagai penelur perhiasan sarat makna. Klik di sini
Happy Sport Métiers d’Art Ref. 274425-5002 dengan dialburungberhiaskankolibriHappy Sport Métiers d’Art Ref. 274425-5001 dengan dial
berhiaskanpenyuHappySport Métiers d’Art Ref. 274425-1001 dengan dial berhiaskan beruang kutub 89 nan rupawan ialah temali kulit aligator warna pirus dengan satin-finish Spesies langka terakhir yang disorot dalam koleksi ini adalah beruang kutub yang terancam punah akibat pemanasan global dan mencairnya es di Kutub Utara. Ekosistem ini diilustrasikan lewat opal biru dengan percikan warna hijau sebagai latar dial yang kemudian dihiasi oleh bongkahan es bermaterialkan mother-of-pearl dan berlian dalam rupa geometris. Berbeda dari dua versi lainnya, jam ini didominasi oleh emas putih etis 18 karat dengan crown bertahtakan topas biru dan temali kulit aligator biru. Imaji sang beruang terbuat dari emas putih etis 18 karat yang sepenuhnya dihiasi dengan berlian, serta permata oniks hadir pada bagian hidung dan telapak kaki dengan safir berpotongan cabochon pada bagian mata. Ia digambarkan sedang memeluk bongkahan salju berlian berpotongan pir. Berlian berdansa diimplementasikan pada dial lewat tiga berlian berpotongan segitiga yang melambangkan kesempurnaan dan persatuan.
Klik di sini
CRAFT
LAVISHWirastoFLAIR
V an Cleef & Arpels mengemban reputasi sebagai salah satu rumah perhiasan paling prestisius di dunia. Tak hanya berbekal kreativitas, brand asal Prancis ini juga dikenal akan kepiawaian teknis dalam menyuguhkan karya dengan estetika yang khas. Salah satu teknik tersohornya ialah Mystery Set™—penataan permata sangat rapat dan presisi, sehingga tidak ada basis cangkang maupun logam yang terlihat—yang dipatenkan pada tahun 1933 silam. Kini, brand yang telah berdiri sejak tahun 1906 tersebut kembali mendemonstrasikan teknik kompleks andalannya melalui koleksi perhiasan teranyar bertajuk Legend of Diamonds: Mystery Set Jewels. PRECIOUS DISCOVERY Dimulai dari penemuan sebuah bongkahan berlian dengan dan kilau cemerlang pada tahun 2018 silam. Bernama Lesotho Legend, bongkahan ini memancarkan perpaduan indah dari D Color—tingkat tidak berwarna paling tinggi dalam berlian, kristalisasi tanpa cela, dan komposisi kimia tipe 2a. Tak ayal, bongkahan tersebut didapuk sebagai berlian mentah dengan kejernihan terbaik kelima yang pernah ditemukan. Tidak sembarangan, namanya sendiri berasal dari pertambangan Letšeng di Lesotho yang termasyhur sebagai penghasil permata dengan riwayat penelusuran permata mentah yang transparan. 90
Temuan bongkahan berlian langka dan ultra cemerlang di Lesotho, disulap Van Cleef & Arpels menjadi koleksi perhiasan berlimpahkan kemewahan Arinta
SCENE STEALERS
Meski menitikberatkan fokus pada berlian Lesotho Legend, koleksi istimewa ini juga menghadirkan ragam permata berharga lain yang acap kali tampil dalam berbagai lini ikonis Van Cleef & Arpels, seperti rubi, safir, dan zamrud. Terdiri dari kalung, anting, cincin, gelang, dan bros, semua objek dalam koleksi ini memiliki daya pikat masing-masing. Salah satu bintang utama dari koleksi ini adalah Atours Mystérieux. Juntaian kalung spesial ini digarap sepenuhnya dengan berlian dan dilengkapi oleh liontin berlian senilai 79,3 karat berpotongan oval yang dapat dilepas pasang sesuka hati dan diganti oleh bandul lain yang berhiaskan permata rubi. Objek ini mengambil acuan dari perhiasan yang dikenakan oleh Ratu Nazli asal Mesir pada tahun 1930-an.
DIPECAH MENJADI
Pemikat atensi lainnya adalah seperangkat perhiasan bertajuk Volutes Mysterieuses yang terdiri dari kalung dan anting. Kalung ini dilengkapi oleh liontin pita sebagai objek utama dengan rubi dan berlian yang mengusung teknik snow-setting atau pengaturan berlian dengan beragam ukuran untuk memberi ilusi jatuhnya butiran Selanjutnya,salju.koleksi ini menghadirkan kalung Chevron Mystérieux yang didominasi oleh permata hijau dan biru berpotongan persegi. Sorotan utama dalam kalung ini adalah tiga berlian senilai 31 karat dan dapat dikenakan dalam enam gaya berbeda. Sang liontin berlian berpotongan pir pun dapat dilepas dan dipasang dengan mudah. Tengok juga bros Draperie Mystérieuse dengan wujud menyerupai sebuah syal yang terdiri dari perpaduan permata zamrud, safir, serta berlian berpotongan snow set. Siluet bros mengacu pada gaun draperi besutan Madame Grès, seorang ahli adibusana dari Prancis di era 50-an. Berkat teknik Mystery Set™, unifikasi ragam permata di setiap perhiasan dalam koleksi ini tampak begitu mulus dengan kilauan yang sangat memesona. Apresiasi tertinggi kepada para artisan Van Cleef & Arpels yang bekerja selama 30.000 jam untuk mewujudkan koleksi Legend of Diamonds: Mystery Set Jewels ini menjadi kemewahan sarat seni.
LESOTHO LEGEND
441,7
YANG MENGHIASI 25 DESAIN KOLEKSI LEGEND OF DIAMONDS: MYSTERY SET JEWELS
Pesona kalung Volutes Mysterieuses yang mengusung bentuk pita nan cantik
Bongkahan tersebut dipecah menjadi 67 berlian dengan total 441,7 karat dalam ragam wujud potongan, seperti oval, pir, bundar, zamrud, cushion, dan Asscher. Kualitas berlian pun bervariasi, mulai dari flawless (tanpa cela), hingga internally flawless (sempurna). Potongan berlian ini pun menghiasi 25 desain dalam koleksi Legend of Diamonds: Mystery Set Jewels. SENILAI KARAT 67 BERLIAN
Pemrosesan berlian mentah yang melibatkan begitu banyak intrikasi teknis ini merupakan hal yang benar-benar baru bagi Van Cleef & Arpels. Namun kesempatan langka ini memungkinkan sang brand untuk menentukan bentuk dan ukuran berlian yang sesuai dengan visi desainnya.
Untuk proses pemotongan sang bongkahan, Van Cleef & Arpels menggaet Diamcad, perusahaan terkemuka dalam praktik pemotongan berlian menggunakan teknik tiga dimensi.
A OFGAMETIME Lacak waktu permainan dengan percaya diri dan penuh gaya bersama kurasi jam tangan memesonaberikutini Photography Kevin Putra Styling Triska Putr i OMEGA Speedmaster 38 Co Axial Chronometer Chronograph (atas) dengan case emas Sedna 18 karat berdiameter 38 mm, bezel ganda yang menampilkan skala takimeter dan jajaran berlian, chronograph dial bernuansa kapucino, dan temali kulit warna cokelat kelabu tua, serta ditenagai oleh Co-Axial Calibre 3330. Speedmaster 38 Co Axial Chronometer Chronograph (dipakai model) dengan c ase emas kuning 18 karat, bezel ganda yang menampilkan skala takimeter dan jajaran berlian, opaline dial bernuansa perak, dan temali kulit bertona hijau, serta ditenagai oleh Co-Axial Calibre 3330.
CHOPARD Happy Sport (halaman ini) dengan stainless steel case berdiameter 33 mm, bezel bermaterialkan emas merah muda 18 karat, dial bernuansa perak yang dilengkapi oleh lima berlian berdansa, dan temali kulit aligator biru, serta ditenagai oleh movement otomatis Chopard 09.01-C.
Happy Diamonds Icons (dipakai model) dengan case emas merah muda 18 karat berdiameter 26 mm yang bertaburkan berlian, mother-of-pearl dial, lima berlian berdansa di antara dua kristal safir transparan, dan temali kulit aligator hitam, serta ditenagai oleh quartz movement
HERMÈS Cape Cod Martelée dengan hammered case baja berdimensi 23 x 23 mm, hammered dial pernis hitam, dan temali calfskin hitam Barenia yang mudah diganti, serta ditenagai oleh quartz movement buatan Swiss.
HERMÈS Heure H dengan case baja berdimensi 25 mm yang berhiaskan 116 berlian senilai 0,24 karat, motherof-pearl dial putih, dan temali warna merah koral, serta ditenagai oleh quartz movement buatan Swiss.
PIAGET Possession dengan case emas merah muda 18 karat berdiameter 29 mm, bezel berhiaskan 46 berlian berpotongan brilian senilai 1,04 karat, dial bernuansa perak dengan indeks berlian senilai 0,07 karat, dan temali kulit aligator warna biru, serta ditenagai oleh quartz movement Piaget 56P
BREGUET Queen of Naples dengan case emas 18 karat bersiluet telur dalam dimensi 36,5 x 28,4 mm, bezel berhiaskan berlian, motherof-pearl dial, crown dengan berlian briolette, dan temali satin hitam yang dilengkapi pengait emas bertaburkan berlian, serta ditenagai oleh movement otomatis Cal. 537/1.
Apa pendapat Anda mengenai Hublot? Saya menyukai spirit Hublot. Sebagai brand yang selalu bermain di luar batas aman dalam inovasi teknologi dan desain, Hublot berani melakukan hal yang belum pernah dilakukan sebelumnya di dunia pembuatan jam tangan. Perjalanan Hublot sebagai sebuah brand juga sangat inspiratif bagi saya. Apa pendapat Anda mengenai jam tangan Hublot Big Bang
Lantas, semuanya kembali pada keberanian pribadi untuk menjalankan setiap prosesnya.
One Click Steel Diamonds 33 mm? Desain yang sporty dan elegan membuat saya jatuh cinta pada pandangan pertama. Kedua atribut tersebut memberi kebebasan untuk menyesuaikan penampilan dalam berbagai kesempatan, baik gaya kasual, maupun formal. Hal ini juga terlihat pada sistem penggantian tali One Click yang begitu mudah.
Kemajuan lebih penting daripada kesempurnaan. Saya menanamkan pada diri sendiri bahwa tidak perlu menjadi sempurna karena tidak ada yang benar-benar sempurna. Yang ada hanyalah berjalan maju ke arah yang lebih baik daripada sebelumnya.
Biarpun berjalan pelan menuju cita-cita dan impian, saya percaya bahwa semua akan indah pada waktunya.
CRAFT
Menjalani keseharian dengan kesadaran penuh ala Tatjana Saphira 100 Tak ada istilah hari kerja dan akhir pekan di dalam kehidupan dinamis seorang Tatjana Saphira. Aktris berdarah campuran Jerman-Indonesia ini tak hanya tengah disibukkan oleh agenda syuting untuk serial web Mendua yang akan tayang di akhir tahun ini, tetapi juga beragam aktivitas sebagai model iklan dan salah satu pemilik dari Kopi Tembem. Meski telah memulai kariernya sejak usia 18 bulan sebagai bintang iklan produk bayi, perjalanan Tatjana di dunia hiburan tak lepas dari tantangan. Wanita berusia 25 tahun ini mengaku pernah ditolak oleh berbagai proyek film sebelum akhirnya dipercayai ragam peran di belasan film dan serial televisi, hingga memenangkan penghargaan sebagai Pemeran Utama Wanita terbaik untuk film Ayat-Ayat Cinta 2 (2017) dari Indonesian Box Office Movie Awards. Selain piawai dalam menjiwai karakter yang dilakoninya, kesuksesan Tatjana sebagai aktris juga didukung oleh kesadaran penuh yang ia aplikasikan baik dalam memaksimalkan setiap kesempatan yang ada untuk menggali potensi diri, maupun memperoleh ketenteraman pribadi lewat refleksi diri. Kepada CROWN Indonesia, friend-of-the-brand Hublot ini berbagi pandangannya soal prinsip dan memori berharga dalam hidupnya. Seperti apa state-of-mind Anda saat ini? State-of-mind saya saat ini cukup baik. Bukan dalam artian bahwa semua baik-baik saja, sebaliknya saya telah lebih mengenal diri dan menyadari segala kelemahan maupun kelebihan yang saya miliki. Sebagai orang yang sering larut dalam pikiran sendiri, mempelajari tentang ‘kesadaran penuh’ selama dua tahun terakhir ini membantu saya untuk menerapkannya dalam menyikapi segala sesuatu yang terjadi di dalam diri maupun sekitar.
TIME AND SPACE:
Bila Anda dapat menggunakan mesin waktu, nasehat apa yang akan Anda berikan kepada Tatjana berusia 17 tahun? Kita hanya dibatasi oleh tembok yang kita bangun di pikiran kita sendiri. Percaya dan yakinlah pada diri sendiri. Apakah fakta menarik tentang Tatjana Saphira yang tidak diketahui banyak orang? Selama ini banyak yang mengira bahwa saya adalah tipe perempuan yang feminin. Padahal tidak terlalu. Bahkan karakter asli saya cenderung cuek dan santai.
Adakah prinsip yang Anda pegang teguh dalam menjalani kehidupan?
Deskripsikan rutinitas dalam keseharian yang menjadi momen favorit Anda. Rutinitas favorit saya adalah kembali ke rumah setelah seharian beraktivitas dan menikmati waktu sejenak untuk recharge dengan melakukan rangkaian perawatan kulit, meditasi, refleksi diri, dan bermain dengan kucing saya sebelum tidur. Apa momen paling berharga selama hidup Anda? Salah satunya adalah saat saya memutuskan untuk melakukan trip solo ke Tokyo di awal tahun 2019. Saya tidak menyangka akan semenyenangkan itu. Saya memperoleh banyak teman baru, melihat bunga sakura untuk pertama kalinya, bahkan tak sengaja bertemu dengan Harry Styles. Sungguh waktu berkualitas terbaik dengan diri sendiri.
TATJANA SAPHIRA
Tatjana mengenakanSaphiraHublot Big Bang One Click Steel Diamonds Klik di sini
Jiwa selalu tau apa yang diperlukan untuk mengobati membungkamTantangannyadirinya.adalahpikiran CAROLINE MYSS SOUL
“Julukan ‘Master of Material’ tidak disandang Rado tanpa alasan. Semua jam tangan kami memiliki kompetensi teknik tingkat tinggi. Jika Anda menyukai inovasi mutakhir pada jam tangan, koleksi True Thinline Les Couleurs Le Corbusier patut Anda pertimbangkan. Warna dalam koleksi tersebut disesuaikan dengan palet Le Corbusier. Hal ini merupakan suatu pencapaian dalam produksi keramik, mengingat tantangan teknis yang sangat besar dalam proses pembuatan keramik berwarna. Proses untuk mendapatkan spektrum warna yang beragam dengan spesifikasi seketat ini belum pernah ada sebelumnya.”
RADO
TRUE COLLABORATIONSSQUARE
“Kelima kolaborasi dari lini True Square sangatlah inovatif dan memiliki kisah berbeda yang menarik untuk diceritakan. Menurut saya, desain True Square Undigital karya YOY dan True Square hasil kolaborasi Rado dengan Tej Chauhan (gambar kiri) diterima dengan baik oleh para pakar di komunitas desain dan pelanggan di berbagai belahan dunia. Kedua jam tersebut pun telah meraih penghargaan desain bergengsi.” 104
Terobosan terbaru lainnya, meliputi koleksi HyperChrome dengan case keramik monoblok (umumnya, case bermaterial keramik hanya dapat dirakit sebagian) dan perpaduan material antara keramik berteknologi tinggi dan logam yang dikenal dengan nama Ceramos.
Terlepas dari statusnya sebagai salah satu nama paling progresif dalam pembuatan jam tangan modern, Rado tetap menjadi brand yang mudah diakses dengan penawaran harga di kelas menengah. Relevansi dan popularitas Rado yang tak lekang oleh waktu di kalangan pencinta jam tangan dibuktikan lewat jajaran karya-karya yang mengusung keramik berteknologi tinggi anti gores dengan berbagai variasi, mulai dari model minimalis hingga inspirasi lawas nan evokatif. Pada kesempatan ini, CEO Rado, Adrian Bosshard memaparkan rekomendasi favoritnya.
TRUE THINLINE LES COULEURS LE CORBUSIER
Pionir di balik tren jam tangan bermaterialkan keramik Rado
SOUL / HOW TO BUY
Contoh konkretnya adalah jam tangan V10K—salah satu lansiran terbaik Rado—yang mengusung tingkat kekerasan senilai 10.000 Vickers dan masih memegang rekor sebagai jam paling tangguh di dunia hingga kini.
layak mendapatkan penghargaan khusus. Jauh sebelum Chanel, Hublot, Audemars Piguet, dan berbagai brand lainnya melihat potensi dari penggunaan keramik berteknologi tinggi pada jam tangan, Rado sudah melakukannya terlebih dahulu. Meskipun lazim digunakan dalam kreasi jam tangan mewah masa kini, hanya sedikit yang nekat menggunakan keramik di awal kemunculannya. Pasalnya, keramik diketahui sebagai zirkonium oksida yang rumit untuk dicetak dan dibentuk. Meskipun telah mengalami banyak kemajuan dalam beberapa tahun terakhir dari segi ketangguhan material, serta variasi bentuk, ukuran, dan warna, implementasi keramik berteknologi tinggi tetap menjadi sesuatu yang memerlukan banyak biaya dan keberanian tinggi. Faktanya, eksplorasi pertama Rado dengan keramik berteknologi tinggi di tahun 1986 silam mengantarkan industri horologi ke era modern di mana eksperimen material menjadi salah satu topik utama dalam pengembangan jam tangan. Tidak berhenti sampai di situ. Selama beberapa dekade, Rado terus-menerus menjadi pionir dalam metode yang memungkinkan jam tangan dengan case dan bracelet keramik untuk memiliki tona dan wujud berbeda, serta peningkatan fungsionalitas dalam waktu bersamaan.
TRUE SQUARE OPEN HEART
“Jika Anda membeli Rado untuk pertama kalinya, Captain Cook adalah jam tangan yang wajib Anda miliki. Menyadur tampilan orisinal dari tahun 1962, koleksi ini hadir dalam ukuran, material, dan warna berbeda. Beberapa model turut dilengkapi sistem EasyClip yang memudahkan pergantian temali sesuka hati sang pengguna.”
“Model yang paling merepresentasikan DNA Rado adalah True Square Open Heart. Rado bukan sekadar produsen, melainkan inventor di balik jam tangan keramik berteknologi tinggi! True Square Open Heart mewakili Rado masa lampau dan masa kini, serta merupakan contoh sempurna bahwa kami telah memelopori inovasi material selama bertahun-tahun tanpa mengorbankan individualitas dan desain pada setiap jam tangan kami.” CENTRIX “Saya akan merekomendasikan lini Centrix untuk para wanita. Desain elegan yang dilengkapi dengan kristal safir dari tepi ke tepi, serta temali keramik berteknologi tinggi menjadikannya jam tangan serbaguna yang dapat dikenakan dalam berbagai kesempatan. Ini adalah Centrix Automatic Ladies bermaterial keramik hitam dengan hiasan berlian.” 105
CAPTAIN COOK
SOUL / CLASS IN SESSION
MOVEMENTAUTOMATIC Mesin yang terus menerus memberi THE PIONEERS
Jam saku Breguet dengan sistem perpétuelle winding
Sulit untuk menemukan jawaban pasti tentang penemu pertama dari movement otomatis, namun terdapat beberapa watchmaker termasyhur yang masuk ke dalam daftar kandidat pionir versi kami. Di antaranya adalah Joseph Tlustos (1773) dan Joseph Gallmayr (1776) yang memaparkan teori tentang mekanisme otomatis, namun tidak ada bukti konkret untuk mendukung temuan mereka. Selanjutnya, dan lebih dapat dipercaya, Abraham-Louis Perrelet (1777) dan Abraham-Louis Breguet (1780) yang merancang mekanisme self-winding untuk jam tangan saku di mana pengisian daya secara otomatis diwujudkan Perrelet lewat bobot osilasi yang bergerak ke atas dan ke bawah, sedangkan Breguet mengkreasikan sistem perpétuelle dengan rotor platinum berbentuk panah. Lain halnya jika berbicara tentang jam tangan pertama dengan movement otomatis. Titel prestisius ini akan jatuh kepada John Harwood, pria asal Inggris yang mematenkan sistem dengan beban berosilasi dan bumper pegas yang dapat menggerakan mainspring di tahun 1923.
MAKING IT ‘AUTOMATIC’
Berbeda dengan movement manual yang mengharuskan Anda untuk mengisi daya jam tangan dengan memutar crown secara manual, movement otomatis mampu menampung energi pada jam tangan hanya melalui gerakan pergelangan tangan. Perlu Anda ketahui bahwa transmisi energi—daya dari barel mainspring menuju bagian escapement yang mengatur dorongan penggerak roda gigi—pada movement otomatis dan movement manual adalah proses yang serupa.
Akan tetapi pada movement otomatis, terdapat sistem lain yang melakukan proses winding selain lewat crown. Fungsi ini hadir dalam wujud masa berayun (dikenal sebagai bobot osilasi atau rotor) yang melekat pada mekanisme winding bergerigi. Alhasil, selama jam ada di pergelangan tangan dan bergerak secara alami, rotor pun akan ikut bergerak untuk memutar mainspring pada movement secara otomatis. 106
Bagi penggemar jam tangan mekanis, ketertarikan terhadap mesin otomatis biasanya menjadi awal dari segalanya. Sebelumnya, kebanyakan orang beranggapan bahwa jam tangan mekanis memerlukan sebuah trik manipulasi agar bisa berdetak. Meskipun pemikiran ini tidak sepenuhnya salah, mereka akan dikejutkan oleh fakta bahwa terdapat deretan jam tangan yang digarap sepenuhnya dari komponen mekanis dan akan terus berfungsi selama dikenakan oleh sang pemakai. Baterai pun tidak diperlukan. Saat mendengar hal ini, rasanya seperti pertama kali mengetahui fakta menakjubkan bahwa Mariah Carey tidak hanya menyanyikan, namun juga menciptakan lagu All I Want For Christmas Is You. Bagaimana mungkin dua fitur mengagumkan yang mampu meraup banyak keuntungan datang dari satu entitas tunggal? Saking uniknya, hal ini pun terasa sangat ketinggalan zaman sekaligus sangat modern di saat yang Berbicarasama.tentang movement otomatis (kerap disebut juga sebagai self-winding movement), gagasan di balik jam tangan mekanis yang tidak memerlukan winding secara manual dengan tangan ini sudah muncul di abad ke-18. Beberapa abad kemudian, movement otomatis kini sudah menjadi keharusan dalam pembuatan jam tangan kontemporer, bahkan melampaui movement manual (kerap disebut juga sebagai hound-wound movement) dalam hal kuantitas produksi, variasi pilihan, serta turut dipersenjatai oleh berbagai inovasi teknis. Berikut adalah rangkuman singkat dari movement otomatis, penemuan paling berpengaruh dalam sejarah horologi.
Terdapat banyak sekali movement otomatis saat ini.
Dari semua itu, terdapat empat movement otomatis yang paling lazim ditemukan berkat rekam jejak dan reputasinya dalam hal ketangguhan, keandalan, dan proposisi nilai yang telah terbukti. Di antaranya adalah ETA 2824 yang sudah diproduksi selama hampir lima dekade; Selita SW200, alternatif nyaris serupa dengan ETA 2824-2 yang berdasar pada paten cetakan biru movement ETA yang telah kadaluarsa; Miyota 9015, pilihan terjangkau yang menjadi favorit para brand mikro; dan Seiko NH35A, mesin tangguh yang juga mengusung mekanisme serupa dengan ETA 2824-2 dan Sellita SW200.
BVL 318 karya Bvlgari dengan rotor periferal INDUSTRY STANDARDS
EVERGREEN INNOVATIONS
Seperti semua mekanisme jam tangan, movement otomatis memiliki tempat tersendiri dalam dunia horologi modern berkat perkembangan pesatnya. Sejumlah brand pun terus berupaya untuk membuat movement otomatis dengan wujud lebih ramping, andal, dan efektif. Para manufaktur juga kerap bereksperimen dengan konstruksi dan desain pada rotor dan sistem winding, serta memperkenalkan material anyar layaknya ball bearings keramik untuk meningkatkan efisiensi pengisian Pemegangdaya.standar
terbaik untuk movement otomatis jatuh kepada Rolex. Sang manufaktur menciptakan movement Oyster Perpetual di tahun 1931, lengkap dengan rotor dua arah yang seketika menjadi standar bagi penampilan dan kinerja movement otomatis modern. Di tahun 1950, IWC memperkenalkan sistem winding bertajuk Pellaton yang terdiri atas cakram berbentuk hati, bar bergoyang, dan pelat berbentuk bascule pada arloji berisi roda-roda berliku dan berayun secara bergantian, serta mekanisme tuas ganda untuk proses winding yang lebih mulus dan efisien. Selain itu, ada juga beberapa inovasi berbasis rotor yang membuat movement terlihat lebih ramping dan memikat. Di antaranya adalah rotor mikro yang dipatenkan pada tahun 1954 oleh Universal Genève dan rotor peripheral winding yang dipatenkan oleh pembuat jam asal Swiss, Paul Gosteli di tahun 1950-an. 107
Calibre Breguetotomatis519F/1karyadenganrotorosilasiberlubang
Movement otomatis Powermatic 80 karya Tissot dengan cadangan daya 80 jam adalah versi modifikasi dari ETA 2824
Mulai dari kreasi terbaik dari manufaktur tersohor dengan in-house movement, seperti Rolex, Vacheron Constantin, dan Patek Philippe, hingga movement pabrikan yang tersebar luas di industri horologi, baik dalam wujud orisinalnya, maupun telah dimodifikasi.
STOCKIST 108 Temukan jam tangan yang Anda baca di CROWN A. Lange & Söhne Tersedia di butik The Time Place Armin Strom Tersedia di butik The Time Place Breguet Tersedia di butik The Time Place Breitling Plaza Senayan Level 1, Unit 117B – 119B Tel: 021 2967 8512 Bvlgari • Plaza Indonesia Level 1, Unit 133 – 157-158 Tel: 021 3192 6661 • Plaza Senayan Level 1, Unit 145C-147C-151C Tel: 021 5790 0140 • Pacific Place GF, Unit 35A-B Tel: 021 5797 3850 Cartier • Plaza Indonesia Level 1, Unit 138 – 139 Tel: 021 314 1916 • Plaza Senayan Level 1, Unit 119A, 121A, 125A Tel: 021 572 5238 Chopard Plaza Indonesia Level 1, Unit 182B Tel: 021 2992 4350 Czapek & Cie www.czapek.com Grand Seiko • Independent Pacific Place Lantai Ground, Unit 29 Tel: 021 2903 5917 • Plaza Tel:LantaiSenayan3,Unit3530215725689 • Blok M Jakarta Jalan Melawai IX No.46 Tel: 021 720 8717 • Sun Plaza Medan Lantai Ground, C-32-33 Tel: 061 450 1505 • Tunjungan Surabaya Jalan Tunjungan No.98-100 Tel: 031 547 4756 H. Moser & Cie Independent Pacific Place Tel: 021 2903 5917 Hermès • Grand Hyatt Jakarta Upper Lobby Floor Tel: 021 2992 3998 • Pacific Place GF, Unit 88A Tel: 021 5140 2798 INTime • Grand Indonesia West Mall, Unit G19 Tel: 021 2358 1208 • Mal Kelapa Gading 3 GF, Unit G42 Tel: 021 4584 8977 • Central Park GF, Unit G-117B Tel: 021 5698 5156 • Paris Van Java Bandung Resort Level, Unit B-35 Tel: 022 820 64135 • Sun Plaza Medan GF, Unit C31- 32 Tel: 061 8051 2538 Jaeger-LeCoultre Tersedia di butik The Time Place Longines Tersedia di butik INTime Luminox Pacific Place Lantai 3, Unit 28 Tel: 021 5797 3796 Montblanc • Pacific Place GF, Unit 27 – 28 Tel: 021 5140 2762 • Plaza Indonesia Level 1, Unit 141 Tel: 021 2992 4015 • Plaza Senayan Level 1, Unit 146B Tel: 021 572 5141 • Pondok Indah Mall 2 GF, Unit 29A Tel: 021 7590 0926 Norqain www.norqain.com Omega • Mal Kelapa Gading 3 GF, Unit G-41 Tel: 021 4586 4985 • Plaza Indonesia Level 1, Unit 184 Tel: 021 2992 3723 • Plaza Senayan Level 1, Unit 176C Tel: 021 572 5663 • Tunjungan Plaza 5 Surabaya UG, Unit UG053 Tel: 031 9924 3026
Oris • Surya Mas Arloji Pondok Indah Mall 1 Level 1, Unit 121 Tel: 021 750 6958 • Central Watch Paris Van Java LantaiBandungGL, Unit A03 Tel: 022 8206 3606 • Time Line Tunjungan Plaza 1 LevelSurabaya3,Unit 43-46 Tel: 031 534 4664 • Time Concept The Plaza Balikpapan Level 1, Unit 39 Tel: 0542 424 451 • Alva Jaya Mandiri Medan Jl LetJen Haryono MT No 28+30 Tel: 061 452 3226 Panerai Tersedia di butik The Time Place Parmigiani Fleurier Sincere Fine Watches Singapura Tel: +65 6733 0618 Patek Philippe Plaza Indonesia Level 1, Unit 35 – 38 Tel: 021 3192 6632 Piaget Tersedia di butik The Time Place Rado The Shoppes at Marina Bay Sands Singapura Tel: +65 6688 7290 Rolex Plaza Indonesia Level 1, Unit 69 & 70A Tel: 021 2992 3982 TAG Heuer • Central Park GF, Promenade 002 Tel: 021 2920 0422 • Grand Indonesia West Mall GF, Unit 21 Tel: 021 2358 0685 • Pacific Place GF, Unit G-16A Tel: 021 5797 3725 • Plaza Indonesia Level 1, Unit 129 – 130 Tel: 021 2992 3990 The Time Place • Pacific Place GF, Unit 12 A-B Tel: 021 5140 2796 • Plaza Indonesia Level 1, Unit 165 – 168 Tel: 021 310 7715 • Plaza Senayan Level 1, Unit 122 – 128B Tel: 021 572 5759 • Tunjungan Plaza 4 Surabaya UG, Unit 30 – 37 Tel: 031 532 7991 Tissot • Plaza Senayan Level 2, Unit #E24A Tel: 021 5785 5241 • Grand Indonesia West Mall Lantai 1, Unit WM-1#02 Tel: 021 2358 0449 • Pondok Indah mall 2 Level Ground, Unit 30 Tel: 021 572 5822 • Mal Kelapa Gading 3 Ground Floor, Unit LG-32 Tel: 021 4585 3775 Trilobe www.trilobe.com Tudor Tersedia di butik INTime Ulysse Nardin Tersedia di butik The Time Place Urwerk • The Hour Glass Tong Building Singapura #11-01, 302 Orchard Road Tel: +65 6787 2288 • L’Atelier by The Hour Glass #03-06, 2 Orchard Turn Tel: +65 6509 9268 Vacheron Constantin ION Orchard Singapura #02-07, 2 Orchard Turn Tel: +65 6509 8800 Van Cleef & Arpels The Shoppes Marina Bay Sands Singapura Tel: +65 6688 7858 Zenith Tersedia di butik The Time Place 109
CARA BERLANGGANAN Kunjungi www.crownwatchblog.id/berlangganan atau pindai QR Code di halaman ini untuk mengisi formulir berlangganan BIAYA BERLANGGANAN MAJALAH Berlangganan per tahun (4 edisi) Rp 280.000 SEKARANG!BERLANGGANAN Untuk info lebih lanjut, hubungi kami di subscribe-magazine@crownwatchblog.idemail:
CASEBACK PATEK
Untuk pertama kalinya, movement otomatis terbaru dari Patek Philippe menggabungkan fitur kalender tahunan favorit sang manufaktur dan komplikasi zona waktu ganda. Dengan demikian, hal ini menandai delapan paten baru yang meningkatkan kemudahan penggunaan dan kinerja jam tangan. Fitur ini meliputi konstruksi penunjang efisiensi energi yang mampu mereduksi keausan komponen, serta sistem mekanis yang dapat menyinkronkan tampilan tanggal dengan waktu lokal setempat tanpa harus disesuaikan secara manual. Meskipun hanya berdiameter 33 mm dengan tinggi 5,6 mm, Caliber 31-260 PS QA LU FUS 24H berhasil menjadi representasi dari tonggak pencapaian luar biasa di ranah teknis yang dimiliki oleh Patek Philippe. PHILIPPE 31-260 PS QA LU FUS 24H
CALIBRE
112
WWW.CROWNWATCHBLOG.ID Nikmati informasi menarik terkini seputar dunia jam tangan di mana saja dan kapan saja dari perangkat favorit Anda. Your Go-To Resource for Everything Timepiece facebook.com/crownwatchblogid@crownwatchblog.idAPROUDMEMBER OF TIME INTERNATIONAL GROUP
S er vice C en ter: Cen te nn i al Tower, 28 th F lo or Jl . Gatot S ubr oto Kav. 24 & 2 5 Jaka rt a 1 2930 Phone: +62 21 2 935 3595 Ema i l: time c ar e@tim e.co.i d