IN IT TOGETHER Brand horologi bicara pandemi | FAB FIVE Kreasi pilihan dari Watches & Wonders Geneva 2020 | HEARTBEAT Mengenal movement frequency
I N DO N E S I A J ULI – AG USTUS 2020
JULI 2020 - AGUSTUS 2020 WWW.CROWNWATCHBLOG.ID
Longines Conquest V.H.P
HIGHEND MEDIA
EDITOR-IN-CHIEF SHANNON HARTONO shannon@crownwatchblog.id
CHAIRMAN & CEO DAVID LEPPAN
BUSINESS DEVELOPMENT AMELIA WIDHARATNA amelia.widharatna@time.co.id
CHIEF EDITOR - DIGITAL RONALD HUTAGALUNG ronald.hutagalung@crownwatchblog.id
PRODUCTION MANAGER ERIKA TANIA DESSYANDRA erika.tania@crownwatchblog.id
DISTRIBUTIONS & CIRCULATIONS MANAGER ADHIKA WICAKSANA adhika.wicaksana@crownwatchblog.id
SALES & MARKETING EXECUTIVE NABILLA RAMADILA nabilla.ramadila@crownwatchblog.id
GRAPHIC DESIGNER ERICK WIBOWO erick.wibowo@crownwatchblog.id
MANAGING DIRECTOR HRISTO SIMEONOV hristo.simeonov@highend.media PUBLISHER CONNIE YEUNG connie.yeung@highend.media VP, BUSINESS DEVELOPMENT ALAN TAN alan.tan@highend.media EDITOR-IN-CHIEF ALVIN WONG alvin.wong@highend.media ONLINE EDITOR MELISSA KONG melissa.kong@highend.media
Diterbitkan oleh PT Indah Gemilang Internasional Centennial Tower lantai 28, Jalan Gatot Subroto Kav. 24-25 Jakarta 12930
ART DIRECTOR DENNIS GOH dennis.goh@highend.media
CROWN INDONESIA is a proud member of TIME International Group and published under license from HIGHEND MEDIA PTE LTD, Singapore. No parts of this magazine are to be reproduced without the permission of TIME INTERNATIONAL and HIGHEND MEDIA PTE LTD. All rights reserved.
Published by HighEnd PTE LTD 133 AMOY STREET #03/04-01 FAR EAST SQUARE SINGAPORE 049962
on the cover:
LONGINES CONQUEST V.H.P Dalam case 43 mm bermaterialkan stainless steel dengan silver dial yang dilengkapi oleh numeral Arab dan indeks berlapiskan Super-Luminova®, ditenagai oleh quartz movement V.H.P, dan temali kulit warna cokelat dengan triple safety folding clasp
INTIME CENTRAL PARK (021) 569 85156 INTIME GRAND INDONESIA (021) 2358 1208 INTIME PONDOK INDAH MALL 2 (021) 7592 0797 INTIME KELAPA GADING (021) 4584 8977 INTIME PARIS VAN JAVA (022) 8206 4135 INTIME SUN PLAZA MEDAN (061) 8051 2538 THE TIME PLACE TUNJUNGAN PLAZA IV (031) 532 7991
HYDROCONQUEST
18 COVER STORY
IDENTITY 18 Ultimate Precision Petualangan Conquest V.H.P sebagai manifestasi presisi karya Longines 24 High Expectations Kilas balik kreasi paling kompleks dari Rolex: Sky-Dweller
VISION 6 Editor’s Note 10 Top of The Hour Rolex, Patek Phillipe, Chanel, Chopard, dan Tudor meninggalkan Baselworld 11 Patek Phillipe mengizinkan penjualan online untuk sementara waktu 12 In The Loupe Keindahan teknik engineturned dial pada Breguet Classique 7337 14 Self-Portrait Seniman temali jam dan founder 47Ronin, Tong Cheuk Fung, mengenai kencintaannya terhadap budaya Jepang dan CEO A. Lange & SÜhne, Wilhelm Schmid, berbicara mengenai integritas
14 SELF POTRAIT
30 In It Together Petinggi brand horologi berbagi pandangan dan harapan dalam menghadapi pandemi 40 Show Must Go On Kurasi brand dengan rilisan terbaik di Watches & Wonders Geneva 2020 52 Breit Prospects CEO Breitling, Georges Kern, menceritakan Chronomat dan novelties 2020 58 The Future Is Now Interpretasi terbaru HYT mengenai masa kini melalui Soonow Instant Rainbow
40 SHOW MUST GO ON
CRAFT 64 One In A Mallion Pesona siluet geometris dari Mallion de Cartier 68 Celestial Glow Keindahan sinar bulan dan rona planet termerah di tata surya pada Omega De Ville TrĂŠsor
76
CL A SS IN SESSION
52
BREIT PROSPECTS
SOUL 74 How To Buy TAG Heuer 76 Class In Session Memahami seni movement frequency 78 Stockist Temukan lokasi butik jam tangan pilihan Anda 80 Caseback Calibre 321 karya Omega
EDITOR’S NOTE
S
eperti industri produk tersier kebanyakan, industri horologi mengalami masa tersulitnya selama pandemi ini. Selain tantangan nyata dalam ranah operasional yang sarat akan keterbatasan, sebuah pertanyaan mendasar muncul di benak para pelaku industri ini: Apakah bijaksana untuk memperkenalkan produk baru dan mendiskusikan hal-hal nonesensial di masa seperti ini? Untuk menjawabnya mari kita telaah kembali peran sebuah kreasi jam tangan dalam hidup seorang pecinta jam tangan. Entah mereka mengoleksi banyak jam tangan, sangat fasih dalam menceritakan histori brand horologi favoritnya, ataupun jatuh cinta terhadap keindahan desain dan kemahiran teknis dari sebuah karya horologi, pada dasarnya mereka semua (termasuk kami tentunya) mengandalkan horologi untuk melepas penat dan menyenangkan hati — perasaan yang sangat kita damba terutama saat ini.
Dalam misi menyajikan pelarian dan harapan kepada para pecintanya, pelaku industri ini pun dengan cepat beradaptasi. Berkat eksistensi dunia digital, terdapat begitu banyak alternatif dan kesempatan yang dapat dikemas sebagai solusi kreatif dalam menghadapi berbagai tantangan. Mulai dari mempresentasikan produk secara online, menyajikan pengalaman virtual yang lebih baik di situs-situs mereka, hingga meluncurkan e-commerce untuk pertama kalinya. Dalam spirit yang sama, kami menyuguhkan majalah CROWN Indonesia versi digital dengan konten multiplatform dan clickable — eksplorasi lebih lanjut semesta ragam brand horologi dengan mengetuk simbol “Klik di sini� yang terdapat pada foto-foto terpilih di setiap artikel. Silakan nikmati akses tanpa batas dan biaya untuk edisi spesial ini agar Anda dapat #BacaDiRumahAja dengan aman dan nyaman. Selamat membaca!
SHANNON HARTONO
EDITORS NOTE
VISION Pandanglah hari ini. Kemarin sudah menjadi mimpi. Dan esok hari hanyalah sebuah visi. ALEXANDER POPE
VISION / TOP OF THE HOUR
THE REAL BASEL-XIT Rolex, Patek Philippe, Chanel, Chopard dan Tudor meninggalkan Baselworld
Klik di sini
S
ebuah pameran jam tangan anyar akan diadakan di Jenewa pada awal April 2021 dengan partisipan yang terdiri dari Rolex, Patek Philippe, Chanel, Chopard, dan Tudor — deretan brand yang telah memutuskan untuk hengkang dari Baselworld. Diselenggarakan dalam kolaborasi dengan Fondation de la Haute Horlogerie, pameran jam tangan baru yang belum memiliki nama resmi ini akan “terhubung” dengan Watches & Wonders — pameran jam tangan tahunan Jenewa yang sebelumnya dikenal sebagai SIHH (Salon International de la Haute Horlogerie). “Kami telah berpartisipasi dalam Baselworld sejak 1939. Sayangnya, sebagaimana acara tersebut telah berkembang dan keputusan yang baru saja diumumkan oleh (penyelenggara Baselworld) MCH Group, dan meski kami telah memiliki keterikatan mendalam dengan sang pameran jam tangan, kami memutuskan untuk undur diri. Rasanya merupakan hal yang natural untuk menciptakan sebuah acara baru dengan partner yang berbagi visi dengan kami,” ungkap Jean-Frédéric Dufour, CEO Rolex sekaligus anggota dewan Tudor. 10
“Keputusan untuk meninggalkan Baselworld bukanlah hal mudah bagi saya sebagai generasi keempat keluarga Stern yang telah berpartisipasi dalam acara tradisional tahunan ini. Namun kehidupan terusmenerus berkembang, berbagai hal berubah dan orang-orang pun juga berubah. Kini, Patek Philippe sudah tidak sejalan dengan visi Baselworld, terdapat terlalu banyak diskusi dan permasalahan yang tidak terpecahkan, kepercayaan tidak lagi ada,” jelas Thierry Stern, Presiden Patek Philippe. Kepergian lima brand tersebut menghadirkan tragedi baru di antara sekelumit drama dalam perhelatan Baselworld yang belakangan ini dinilai tidak fleksibel dan kaku, hingga menyebabkan hengkangnya banyak brand dan berkurangnya jumlah pengunjung pada penyelenggaraannya selama tiga tahun terakhir. Dampak atas pembatalan penyelenggaraan Baselworld terhadap acara itu sendiri, serta sederet eksponen yang bergantung pada popularitas Rolex dan Patek Philippe, masih harus ditunggu kelanjutannya. Namun, prospeknya nampak cukup suram.
DIGITAL FRONTLINE Patek Phillippe mengizinkan penjualan online untuk sementara waktu
P
andemi Covid-19 global telah memaksa Patek Philippe untuk merelakan strategi retail jangka panjangnya yang tidak melibatkan e-commerce. Sebagai salah satu manufaktur jam tangan paling dihormati di dunia, Patek Philippe sangat meyakini bahwa penjualan jam tangan lebih baik dilakukan melalui jaringan dealer terotorisasi di dalam butik mereka untuk memperkuat hubungan dengan para pelanggannya. Namun, kondisi pandemi saat ini telah mendesak para retailer di berbagai belahan dunia untuk menutup butik mereka berdasarkan mandat dari pemerintah. Sehingga, berbagai perusahaan pun menyesuaikan posisi dan strategi, setidaknya untuk sementara. Sejak awall April 2020, Patek Philippe telah mengizinkan para retailernya yang terdampak untuk melakukan penjualan jam tangan secara online. Contohnya dealer basis London, London Jewelers dan Watches of Switzerland yang telah menjual jam tangan Patek Philippe di situs mereka. Pembeli dapat menemukan berbagai model, mulai dari perpetual calendar Ref. 5159J, hingga jam wanita Twenty-4 Automatic. Akan tetapi, Patek Philippe menyatakan bahwa kehadirannya di dunia e-commerce tak akan dijalankan secara permanen. “Ini hanyalah sebuah periode temporer untuk membantu para retailer terotorisasi Patek Philippe yang terpaksa tutup karena situasi Covid-19,� jelas sang brand.
Klik di sini
11
VISION / IN THE LOUPE
Klik di sini
12
BREGUET
ENGINE-TURNED DIAL
D
alam salah satu ruang paling impresif di manufaktur Breguet yang berada di desa kecil Swiss bernama L’Orient, terdapat lebih dari selusin seniman paling dikagumi di negara tersebut —guillocheur adalah sebutan mereka — yang duduk di depan mesin bubut khusus, rose engines, dari abad ke-18. Mesin yang terlihat seperti bagian dari mobil antik tersebut digunakan untuk mengukir motif-motif rumit — karena pengukirannya menggunakan mesin, teknik ini dikenal dengan istilah engine-turned atau dalam Bahasa Prancis disebut guilloché — dengan tingkat presisi hingga sepersepuluh milimeter pada dial emas solid. Teknik yang diaplikasikan oleh para guillocheur ini telah diberlakukan sejak tahun 1786 ketika Abraham-Louis Breguet mulai mendekorasi dial emas dan perak dengan desainnya sendiri. Engine-turned dial yang rumit dan berornamen memang merupakan ciri khas Breguet. Selain memiliki fungsi sebagai pembatas bagi area-area dengan indikator berbeda-beda, seperti power reserve dan tampilan fase bulan, dekorasi engineturned dapat dikatakan sebagai karya seni sarat detail. Salah satu contoh paling menakjubkan adalah Classique 7337 yang mendemonstrasikan berbagai variasi motif engine-turned — Clou de Paris atau hobnailing, sunburst, barleycorn, gelombang, dan masih banyak lainnya — yang tak hanya menghadirkan keindahan memesona pada penampilan jam tangan, tetapi juga mengoneksikan sang pengguna dengan salah satu ekspresi termasyhur dalam seni horologi dekoratif.
13
VISION / SELF-PORTRAIT
TONG CHEUK FUNG Seniman temali jam tangan dan founder 47Ronin mengenai kecintaannya terhadap budaya dan kerajinan tangan Jepang
Saya memulai karier di Kyoto. Saya merupakan seorang seniman temali jam tangan, namun juga menjalankan bisnis milik saya sendiri sebagai seorang konsultan untuk memasuki pasar Singapura dan Jepang, serta memasarkan produk dan turisme Jepang kepada pasar luar negeri. Di Kyoto, saya dikelilingi oleh situs-situs warisan dunia dan keranjinan tangan tradisional Jepang, seperti tekstil Kimono, tembikar, tatami, dan ragam kreasi bermaterialkan bambu. 47Ronin didedikasikan kepada mereka yang tidak mengikuti status quo. Nama tersebut diadaptasi dari sebuah sejarah legendaris mengenai 47 ronins (samurai tanpa tuan) yang menunjukkan keberanian dan kesetiaan luar biasa dengan misi balas dendam atas ekskusi tidak adil terhadap almarhum tuan mereka. Saya ingin menanamkan esensi kesenian Jepang pada sebuah temali jam tangan. Merupakan hal yang sukar untuk membawa seperangkat kimono lengkap atau tikar tatami sepanjang dua meter ke mana-mana untuk menunjukkan betapa indahnya kreasi-kreasi tersebut. Oleh karena itu saya memutuskan untuk menginjeksikan seni Jepang pada pergelangan tangan dan memperkenalkan keindahan kerajinan tangan tradisional Jepang secara luas dan mendalam.
Kerjalah pada sebuah bisnis yang benar-benar Anda percayai. Dalam dunia di mana banyak orang mendambakan gratifikasi instan, sebuah bisnis membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk mencapai kesuksesan. Oleh karena itu bersabarlah dan pacu diri Anda untuk menghadapi berbagai tantangan. Di saat tujuan menjadi motivasi menjalankan bisnis, ingatlah untuk menikmati perjalanannya — sesuatu yang merupakan bagian paling besar dari bisnis Anda. Klik di sini
Photographer: Kent Chia, Typeface.page.
Di dunia jam tangan, temali bukanlah fokus utama. Sehingga, bagi kebanyakan orang, merupakan suatu hal yang tak terpikirkan bagaimana kami mencurahkan perhatian mendalam terhadap material, desain, warisan, dan cerita pada kreasi-kreasi temali kami. Di saat Anda dapat membeli temali jam tangan seharga Rp 300.000 atau lebih murah di bawah itu, menjadi suatu hal yang tak terpikirkan juga bahwa temalitemali buatan kami dibandrol seharga S$300 hingga di atas S$400 (sekitar Rp 3 juta-an hingga Rp 4 jutaan). Hal ini tak lain disebabkan oleh craftsmanship, desain, kompleksitas, dan material yang kami gunakan. Untungnya, pelanggan kami melihat kreasi kami lebih dari sekadar temali jam tangan. Banyak yang beranggapan bahwa temali-temali ini layaknya karya seni.
WILHELM SCHMID CEO A. Lange & SĂśhne mengenai tim dan integritas
Kami tidak seterkenal Rolls-Royce. Masih ada orang yang belum pernah mendengar Lange. Kami dikenal baik oleh para kolektor dan mereka yang menggandrungi seni fine watchmaking, namun tidak sama sekali oleh orang-orang di luar dua kategori tersebut. Meskipun demikian, jumlah penggemar kami kian bertambah. Dibandingkan satu dekade lalu, orang-orang zaman sekarang lebih ingin memahami apa yang mereka beli.
Klik di sini
Lange 1 melambangkan A. Lange & SĂśhne. Saya sangat bangga dengan tim saya. Mereka berhasil menggagas berbagai iterasi berbeda untuk Lange 1 yang dapat dengan mudah dikenali sebagai bagian dari keluarga Lange 1, terutama Tourbillon Perpetual Calendar di mana mereka mengerahkan segalanya dalam kreasi tersebut. Saat Anda melihatnya, Anda dapat dengan mudah mengetahui bahwa jam tersebut merupakan bagian dari koleksi Lange 1 dan hal itu ialah tantangan yang rumit. Desain yang kuat memang apik, namun sangat menantang: bagaimana Anda menjaga integritasnya, kemudian menambahkan komplikasi di dalamnya? Ketika sebuah desain sangat kuat, Anda harus berhati-hati agar tidak merusak orisinalitasnya dengan hal-hal yang Anda tambahkan. Integritas merupakan syarat paling penting untuk memimpin Lange. Anda harus memahami siapa diri Anda, ingin menjadi seperti apa Anda, dan konsisten dalam mencapainya di masa-masa baik dan buruk. Bila Anda berubah terlalu sering, Anda menjadi tidak relevan dan kehilangan identitas Anda. Saya melihatnya terjadi di banyak perusahaan.
bersama dengan kami untuk waktu yang lama. Hal tersebut lebih mendefinisikan sukses daripada angka (penjualan) yang sekadar hasil semata dan bukanlah definisi sukses. Bila saya adalah sebuah jam, saya ingin menjadi Datograph. Ini merupakan jam yang sangat emosional bagi saya karena merupakan jam pertama yang saya kerjakan. Saya sangat terlibat dalam pasang surutnya. Saya menggunakannya setiap Minggu pagi untuk menghitung waktu masak telur saya, tepat enam menit.
Kami sangat mirip dengan jam tangan kami. Kami tidak banyak berbicara mengenai kesuksesan kami di sini. Namun apa yang sangat saya banggakan adalah kami memiliki tim yang sangat baik, tim yang bertumbuh, dan saya mencintai mereka yang telah
15
IDENTITY Manusia tidak dilahirkan sendirian, melainkan dengan segenap ekspektasi dan pendapat orang lain yang harus Anda lalui V.S. NAIPAUL
IDENTITY / COVER STORY
Longines Conquest V.H.P bermaterialkan steel dengan temali kulit rilisan tahun 2020
Klik di sini
ULTIMATE PRECISION Petualangan Conquest V.H.P sebagai manifestasi presisi karya Longines Erika Tania
S
etidaknya terdapat tiga hal yang membuat para pecinta horologi begitu mengapresiasi jam tangan mekanis: craftsmanship, kualitas, dan cerita di baliknya. Kombinasi tiga hal tersebut memberikan nilai collectible pada sebuah jam tangan, sehingga menjadi topik pembicaraan dan dambaan banyak orang. Di sisi lain, terdapat jam tangan quartz. Terobosan yang sempat melumpuhkan industri watchmaking Swiss tradisional pada akhir tahun 1970-an (dikenal sebagai fenomena ‘Quartz Crisis’) ini mengandalkan baterai sebagai sumber energinya, sehingga akan terus berdetak selama bertahun-tahun tanpa perlu Anda winding. Sumber energi yang stabil tersebut juga menjadikan jam tangan quartz sangat akurat dalam ketepatan waktu dan tidak memerlukan servis sesering jam tangan mekanis.
19
IDENTITY / COVER STORY
Pengaturan dua zona waktu melalui aplikasi seluler Conquest V.H.P GMT Flash Setting
Conquest V.H.P bermaterialkan steel rilisan tahun 2017
Conquest V.H.P Chrono bermaterialkan steel rilisan tahun 2018
20
amat sangat presisi dengan teknologi yang dapat menetralkan efek dari perubahan temperatur untuk lini Conquest. Sejak saat itu, Conquest V.H.P pun menjadi standar terbaik bagi kreasi jam tangan quartz kontemporer.
Meski telah terbukti praktis dan presisi, jam tangan quartz dinilai tidak collectible bagi sebagian kalangan karena biasanya diproduksi secara massal yang kemudian meluluhkan eksklusivitas dari craftsmanship pembuatannya. Akurasi sangat baik juga menjadikan kebanyakan jam tangan quartz minim komplikasi dan inovasi, sehingga tak banyak cerita di baliknya.
V.H.P CHRONICLE Pada tahun 2017, Longines memutuskan untuk menambah panjang daftar pencapaiannya dalam teknologi quartz melalui perilisan Conquest V.H.P. versi baru. Dengan movement yang dikembangkan secara eksklusif oleh ETA untuk Longines, jam ini menyuguhkan performa sangat presisi dengan tingkat eror hanya +/- 5 detik dalam satu tahun — sebagai pembanding, tingkat eror dari movement mekanis bersertifikat COSC adalah -4/+6 detik per hari dan +/- 2 detik per hari untuk jam tangan quartz pada umumnya.
Namun, tentu saja dalam kategori apapun selalu ada yang terbaik dan paling unggul. Sebagai bagian dari sejarah penemuan teknologi quartz, Longines membedakan dirinya dengan memadukan craftsmanship khas Swiss pada jam tangan quartz kreasinya. Bahkan merilis sebuah pencapaian baru dalam teknologi quartz, yaitu lini Conquest V.H.P nan ikonis.
QUARTZ QUEST
Peningkatan akurasi memang bukan hal yang mengejutkan, mengingat nama koleksi ini pun menjanjikan presisi tingkat tinggi. Namun kehadiran sistem Gear Position Detection yang dapat mengatur ulang posisi jarum pasca bersinggungan dengan medan magnet maupun guncangan merupakan pembaruan yang menarik. Sebagaimana Conquest merupakan lini sporty yang sepatutnya dikenakan oleh pengguna beraktivitas dinamis.
Berdiri sejak tahun 1832, Longines telah memperoleh berbagai penghargaan dan mematenkan ragam teknologi mutakhir dalam petualangan tanpa hentinya untuk mengkreasikan penunjuk waktu yang presisi. Sebagai tanggapan terhadap Revolusi Digital yang terjadi pada tahun 1950-an, Longines mengembangkan jam quartz pertamanya yang kemudian mencetak serangkaian rekor akurasi di Neuchâtel Observatory pada tahun 1954. Jam tersebut dilengkapi oleh kamera 16 mm untuk memudahkan para juri di perlombaan olahraga dalam menentukan atlet pertama yang mencapai garis akhir.
Jam tangan bermaterialkan steel dalam diameter case 41 dan 43 mm ini disempurnakan oleh crown intelijen yang memudahkan pengguna dalam pengaturan dan indikator E.O.L yang memberi tanda saat baterai jam sudah perlu diganti. Untuk tampilan dial, Anda dapat memilih antara warna biru, karbon, dan hitam yang berpadu kontras dengan steel bracelet yang dilengkapi oleh folding safety clasp.
Setelah penelitian lanjutan terhadap teknologi quartz dan elektronik, Longines mengembangkan quartz movement elektronik bernama calibre 800 di tahun 1965 yang diperuntukkan sebagai choronometer pada pesawat. Temuan tersebut sontak mengalahkan rekor-rekor chronometer mekanis di berbagai observatorium. Lalu di tahun 1969, Longines melansir cybernetic quartz calibre pertama untuk jam tangan L6512 yang diberi nama Ultra-Quartz.
Seolah menegaskan esensi Conquest sebagai jam tangan olahraga, Longines memperkenalkan Conquest V.H.P Chrono di tahun yang sama dengan tambahan tiga counter (30-menit pada jam 3, 12-menit pada jam 9, dan 60-detik di bagian tengah) pada dial. Tersedia dalam material steel maupun PVD hitam, jam apik ini hadir dalam dua ukuran case, yaitu 42 dan 44 mm — lebih besar daripada Conquest V.H.P klasik rilisan setahun sebelumnya. Opsi bracelet terdiri dari steel, PVD hitam, serta rubber strap dalam warna biru atau hitam.
Terobosan dalam ranah quartz lainnya dipersembahkan Longines melalui L6512 bernama Ultra-Quartz, jam tangan pertama yang mendobrak ketebalan case di bawah 2 mm (hanya setipis 1,98 mm) pada tahun 1979. Kemudian pada tahun 1984, Longines merilis calibre 276 VHP (Very High Precision), sebuahMaster quartzCollection movement yang berdiameter 40 mm dengan grey sunray dial dan alligator leather strap
21
KOMBINASI IDEAL DARI CRAFTSMANSHIP, KUALITAS, DAN HISTORI MENJADIKAN CONQUEST V.H.P JAM QUARTZ PALING UNGGUL
Perilisan Conquest V.H.P GMT Flash Setting pada tahun 2018 kian mengukuhkan posisi Longines sebagai manufaktur jam tangan quartz kelas atas. Untuk pertama kalinya di dunia, pengguna jam GMT dapat mengatur zona waktu dengan bantuan lampu flash pada smartphone dan sebuah aplikasi seluler yang dilansir Longines khusus untuk jam ini. Tanpa memerlukan koneksi internet maupun Bluetooth, informasi zona waktu yang sudah Anda atur pada aplikasi seluler akan ditransmisikan melalui lampu flash ke sebuah sensor kecil yang tersembunyi pada angka 12 — fitur sempurna saat berkelana. Bagi yang menikmati pengaturan zona waktu melalui crown, Anda tak perlu khawatir karena pengaturan manual tersebut masih dapat Anda lakukan pada jam ini. Fitur mutakhir turut disematkan pada crown, yaitu fungsi Swap yang memudahkan pengguna untuk menukar posisi waktu rumah dan waktu lokal pada tampilan dial hanya dengan menekan crown saja. Pembaruan lain adalah fitur perpetual calendar yang tak memerlukan pengaturan apapun hingga tahun 2399. Dari segi desain, Conquest V.H.P GMT Flash Setting hadir dalam case bermaterialkan steel atau PVD hitam dengan dua opsi ukuran case (41 dan 43 mm). Pada bagian dial (tersedia dalam pilihan warna biru, karbon, perak, dan hitam), keterbacaan zona waktu kedua dibantu oleh sebuah jarum tipis dengan ujung berbentuk panah dalam warna merah-putih. Terdapat dua indikator, E.O.L dan E.O.E, sebagai penanda baterai sudah harus diganti. Seperti versi chronograph, jam ini tampil gagah dengan bracelet (steel atau PVD hitam) dan sporty dengan rubber strap (biru atau hitam).
ELEGANT TOUCH Di tahun 2020 ini, Longines kembali menghadirkan Conquest V.H.P yang kini tampil semakin elegan dengan temali kulit. Versi teranyar ini juga ditenagai oleh quartz movement mutakhir yang sangat presisi bahkan pasca terguncang maupun terekspos oleh medan magnet sekalipun, serta memiliki masa hidup baterai hingga 5 tahun seperti pada model terdahulunya. Tersedia dalam dua ukuran case, yaitu 41 dan 43 mm, jam ini menampilkan jam, menit, detik dan tanggal (perpetual calendar) dengan numeral Arab dan indeks yang dilapisi oleh SuperLumiNovaÂŽ. Versi terbaru ini ditawarkan dalam tiga kombinasi warna dial dan temali kulit (putih-cokelat, hitam-hitam, dan biru-biru) yang kian menonjolkan siluet memesona dari steel case dan cabochon crown khas lini Conquest.
Conquest V.H.P GMT Flash Setting rilisan tahun 2018 dengan dial dan rubber strap warna hitam
Elegansi desain yang mengekspresikan craftsmanship khas Longines, teknologi mutakhir quartz movement yang mencerminkan kualitas tak tersaingi, serta petualangan tanpa henti Longines dalam mengkreasikan penunjuk waktu presisi yang sarat cerita merupakan kombinasi ideal yang menjadikan lini Conquest V.H.P sebagai yang paling unggul — baik di dalam, maupun di luar kategorinya.
22
Conquest V.H.P versi terbaru keluaran tahun 2020 tampil kian elegan dengan temali kulit
23
IDENTITY
Klik di sini
HIGH EXPECTATIONS Kilas balik Rolex Sky-Dweller, sebuah andalan kala berkelana yang masih dinilai sebagai kreasi paling kompleks hingga hari ini dari sang raksasa watchmaking Swiss Alvin Wong
24
K
ami memang bukanlah pecinta jam tangan pertama, dan tentunya bukan terakhir, yang mempertanyakan keengganan Rolex dalam mengkreasikan jam tangan berkomplikasi tinggi. Dengan fasilitas produksi miliknya yang vertikal di mana berbagai komponen movement mutakhir diciptakan — mulai dari escapement Chronergy, hingga hairspring Parachrom — pastinya Rolex bisa saja mengkreasikan tourbillon atau perpetual calendar yang luar biasa dan dengan mudah mengentaskan karya brand lain di pasaran. Namun tidak begitu adanya. Untuk berbagai alasan, brand jam tangan terbesar di dunia ini hampir secara eksklusif hanya berfokus dalam memperkenalkan inovasi dan jam tangan yang meningkatkan prinsipprinsip dasar ketepatan waktu — presisi, ketangguhan, dan efisiensi energi. Dalam perjalanan bersahaja ini, Rolex telah memproduksi ikon-ikon horologi yang paling diincar.
Kreasi-kreasi seperti Datejust yang terkemuka, Day-Date yang prestisius, dan Milgauss anti-magnetis merupakan contoh terbaik atas etos Rolex dalam mengutamakan fungsionalitas. Kemudian ada juga kreasi-kreasi semacam Cosmograph Daytona, GMT-Master II, Submariner, dan SeaDweller yang menyuguhkan ragam komplikasi, mulai dari chronograph, dua zona waktu, hingga fungsi-fungsi bawah laut nan ekstrem yang terinspirasi oleh praktikalitas tool watch tanpa mengompromikan performa ketepatan waktu yang optimal.
Oyster Perpetual Sky-Dweller dalam Rolesor putih dari tahun 2017
25
IDENTITY
Meski begitu, ada kalanya Rolex mempetunjukkan kepiawaian mekanisnya melalui penawaran dengan teknik berteknologi tinggi. Seperti pada tahun 2012 di mana Rolex memperkenalkan Sky-Dweller untuk pertama kalinya. Sebuah jam tangan annual calendar dengan multi zona waktu yang hingga hari ini menyandang status sebagai jam tangan paling rumit yang pernah Rolex kreasikan.
TERBAIK DI KELASNYA, SKY-DWELLER DIPERSENJATAI OLEH DUA KOMPLIKASI: ZONA WAKTU GANDA DAN ANNUAL CALENDAR
Setelah mempopulerkan GMT-Master II sebagai favorit para penggemar, Sky-Dweller hadir sebagai pilihan jam tangan multi zona waktu yang lebih kompleks. Beberapa orang membandingkan dua model multi zona waktu ini dengan jajaran lini jam selam Rolex, yaitu Submariner, Sea-Dweller, dan Deepsea Sea-Dweller. Seperti trio tersebut yang menyajikan spesifikasi dan performa semakin baik pada setiap perilisan lini baru, Sky-Dweller menawarkan fungsi zona waktu ganda yang lebih baik dibandingkan GMT-Master II. Meski perbandingan ini tidak sepenuhnya tepat, tak berarti juga tidak akurat sama sekali. Mengusung fungsi yang sama, Sky-Dweller dan GMTMaster II merupakan kreasi yang berbeda baik secara internal, maupun eksternal.
DIFFERENT CLASS Andalan saat berkelana dan merupakan yang terbaik di kelasnya, Sky-Dweller dipersenjatai oleh dua komplikasi utama — zona waktu ganda dan annual calendar — dan sebuah sistem penyesuaian bernama Ring Command yang terletak pada bagian bezel. Jam ini melibatkan 14 hak paten, lima di antaranya merupakan temuan baru pada saat perilisannya di tahun 2012 — kesemuanya berbasis pada Calibre 9001 otomatis yang secara khusus dikreasikan untuk jam ini. Rolex patut berbangga atas deretan kreasi in-house movement yang cukup ramping namun memiliki performa luar biasa. Semua calibre ciptaan Rolex menyandang sertifikasi COSC dengan beberapa komponen mutakhir, seperti escapement Chronergy yang meningkatkan kefisienan energi dan presisi (Calibre 3235 dan 3255), serta hairspring Syloxi bermaterialkan silikon (Calibre 2236). Kelompok movement lebih kompleks terdiri dari chronograph calibre yang menenagai koleksi Daytona (Calibre 4130) dan calibre zona waktu ganda yang dapat ditemukan dalam GMT-Master II (Calibre 3285). Calibre 4161, sebuah chronograph movement dengan column-wheel otomatis dan penghitung waktu mundur yang menenagai Yacht-Master II memegang status sebagai movement paling kompleks dari Rolex, hingga akhirnya Calibre 9001 diperkenalkan. Namun semua penjelasan di atas tak berarti apa-apa bila Sky-Dweller merupakan sebuah komplikasi berteknologi tinggi yang dibuat untuk pamer semata. Memancarkan disposisi Rolex yang begitu mewah dan tak ada duanya, jam ini tentu saja pelengkap pergelangan tangan yang menawan. Selain visualnya, keunggulan terbaik Sky-Dweller terletak pada penggunaannya yang begitu simpel.
26
Oyster Perpetual Sky-Dweller dalam emas putih dari tahun 2012
27
IDENTITY
Oyster Perpetual Sky-Dweller dalam emas kuning dari tahun 2012
Calibre 9001
Bisa dibilang fitur paling impresif pada Sky-Dweller adalah penyesuaian-indikasi pintarnya pada bagian bezel yang dikenal dengan nama Ring Command. Calibre 9001 dikonstruksi dengan sebuah roda pemilih pada pinggiran luarnya yang terhubung dengan bezel. Pekerjaan teknis yang mungil namun apik ini memudahkan pengguna dalam mengatur tanggal, waktu rumah dan lokal — baik maju, maupun mundur — hanya dengan memutar bezel. Kombinasi tiga fitur tersebut tak hanya membuat Sky-Dweller menjadi sebuah komplikasi berkelana yang unik, tetapi juga menunjukkan kelihaian dan bukti bahwa Rolex bukanlah tipe brand yang mengikuti ekspektasi pasar. Melainkan, sebuah kreasi yang kembali menekankan kesewenangan proses kreatif Rolex dalam menciptakan inovasi-inovasi pada ruang dan waktunya sendiri, sembari selalu memegang teguh prinsip dasar watchmaking.
Jam ini sangat mudah dibaca — sebuah keharusan bagi jam zona waktu ganda yang apik. Sky-Dweller menampilkan jam dan menit utama seperti biasanya, namun menunjukkan zona waktu kedua melalui sebuah cincin 24-jam pada bagian tengah dial dengan segitiga merah sebagai pengganti jarum jam. Kemudian bulan diindikasikan melalui 12 celah yang mengelilingi dial — tepatnya di atas numeral penunjuk jam, sedangkan tanggal dapat dibaca melalui lensa Cyclops nan tersohor buatan Rolex. Meski bekerja keras secara anonim di balik layar, fitur annual calendar Sky-Dweller patut memperoleh banyak pujian atas efisiensinya yang begitu baik. Sistem pada jam ini secara otomatis membedakan bulan-bulan dengan 30 dan 31 hari, serta hanya memerlukan satu penyesuaian saja setiap tahunnya — pada 1 Maret, sebagaimana bulan sebelumnya, yaitu Februari, hanya memiliki 28 atau 29 hari saja. Komplikasi annual calendar memang bukanlah sesuatu yang baru, namun Rolex menyajikan versi yang unik (faktanya, ini merupakan kali pertama Rolex melengkapi jamnya dengan annual calendar). Sang brand menyederhanakan mekanisme komplikasi ini dengan mendesain sistem di sekitaran roda gigi planetary di mana matahari berada pada bagian tengah movement, kemudian hanya menambahkan dua rasio gigi dan empat roda gigi pada sistem kalendar tanggalan yang sebelumnya sudah ada.
Bagi para penggemar Rolex yang sudah terbiasa dengan ekstensi dan pembaruan lini secara bersahaja, bertemu dengan Sky-Dweller di tahun 2012 rasanya bagaikan seseorang yang tengah berkelana menggunakan pesawat, kemudian memperoleh peningkatan dari kelas bisnis ke kelas pertama. Meski fungsi umumnya selintas begitu familiar dengan jam berkelana Rolex lainnya, Sky-Dweller tetap menyuguhkan pesona distingtif yang tiada duanya.
29
IDENTITY
30
IN IT TOGETHER Berbagai brand jam tangan mendiskusikan dampak dan tanggapan mereka mengenai pandemi kesehatan global, serta menawarkan harapan dan solidaritas dalam menghadapi tantangan bersama Alvin Wong
B
agi sebuah bisnis yang memuliakan pentingnya sentuhan manusia dan berbagi pengalaman bersama dengan sebuah produk, pameran jam tangan kini tengah terjebak di dalam posisi tidak mengenakkan. Di satu sisi, terjebak di antara ancaman virus Covid-19 yang tak terelakkan, sedangkan di sisi lain harus dihadapkan pada perlambatan yang tak berujung akibat kehati-hatian pemerintah dalam merumuskan legislasi mengenai keberlangsungan bisnis selama pandemi.
instingtif CROWN pada situasi di atas adalah menghubungi para brand dan perusahaan jam tangan yang kami cintai dan kenali dengan baik. Kami merasa perlu melakukan ini untuk mengetahui bagaimana para pelaku industri ini bertahan, apa saja rencana mereka untuk menghadapi berbagai hambatan yang ada, pandangan mereka mengenai apa yang horologi dapat tawarkan di saat seperti ini, dan mungkin, untuk memenuhi kebutuhan mental kami, yaitu memperoleh rasa di mana kita — orang-orang baik di depan, maupun di belakang layar dalam bisnis jam tangan — semua melaluinya bersama.
Segala sesuatu yang seharusnya berjalan layaknya jarum jam yang selalu bergerak maju — operasi pabrik, pameran-pameran jam tangan tahunan, ekshibisi regional, pesanan dari distributor, penjualan oleh retail, wawancara dengan media, dan berbagai macam aktivitas lainnya yang memastikan bisnis terus berjalan — mengalami perlambatan yang tak berujung. Pada saat kami menulis artikel ini pun, segala rencana untuk melanjutkan aktivitas-aktivitas yang disebutkan tadi masih bersifat spekulasi.
Kami mengirimkan serangkaian pertanyaan yang sama kepada banyak brand jam tangan, dan dapat kami pahami fakta bahwa tak sedikit yang menolak untuk memberikan komentarnya. Namun, terdapat pula beberapa brand yang bergegas menjawab kami dengan pemikiran dan perspektif mereka. Tak hanya gagasan seputar pertarungan mereka dan sekelumit tantangannya, mereka juga berbagi optimisme, semangat, dan persahabatan. Dengan ini, para brand tersebut mendemonstrasikan bahwa bisnis jam tangan bukan tengah vakum, melainkan sedang menyeleraskan diri dengan dunia.
Layaknya dengan keluarga dan sahabat sendiri, sebagai anggota dari industri ini, respon
31
IDENTITY
JEAN-CHRISTOPHE BABIN CEO Bvlgari Apa saja dampak dari pandemi yang langsung dirasakan oleh operasional perusahaan Anda? Arahan-arahan pemerintah dari berbagai negara yang terdampak oleh Covid-19 meliputi penutupan butik, kantor, dan rantai produksi Bvlgari secara bertahap. Meski para karyawan mampu melanjutkan pekerjaan mereka dalam mode smart working tanpa harus menghentikan proyek, rapat kerja, dan rencana jangka pendek maupun panjang, dampak pada operasional begitu terasa. Tentu saja, segalanya harus dipikirkan kembali dan disesuaikan dengan situasi saat ini, serta rencana untuk menyelenggarakan acara reopening nantinya. Bagi kami, referensi penting masih ada di Tiongkok dan Korea Selatan yang kini tengah berada di fase kedua pandemi. Butik dan perkantoran telah dibuka kembali dan bisnis telah dimulai kembali dengan hasil yang luar biasa, sebuah tanda bahwa kecenderungan untuk membeli masih eksis dan kuat. Meski krisis dan finansial global setipe lainnya tak dapat dibandingkan dengan Covid-19, apakah ada pelajaran dari krisis sebelumnya yang dapat Anda aplikasikan saat ini? Kami pastinya harus melihat ke masa lalu untuk mempelajari dan memahami cara mengadaptasi berbagai pembelajaran tersebut di waktu sekarang ini. Dalam sejarah brand kami, founder kami, Sotirio Bulgari, menjadi contoh yang menginspirasi. Meski perang tengah berlangsung, kekurangan bahan baku, dan kesulitan transportasi, ia berhasil meninggalkan Yunani di akhir abad ke-19 dan sampai di Italia, kemudian mendirikan perusahaan luar biasa ini. Ia melakukannya dengan proyeksi, visi, dan determinasi.
“KAMI HARUS MENGUBAH CARA KAMI BERELASI DENGAN SATU SAMA LAIN. TENTU SAJA KOMUNIKASI AKAN LEBIH MENGARAH KE DIGITAL, NAMUN TAK BERARTI AKAN MENJADI KURANG PERSONAL.”
Berbagai perusahaan telah menemukan cara-cara baru untuk mempresentasikan produk mereka secara online. Apakah ini merupakan sebuah realita yang baru? Saat ini para brand menggunakan sarana dan saluran digital secara intensif karena hampir tidak mungkin untuk mempresentasikan produk baru secara fisik. Namun kami tak sabar untuk memulihkan alur industri dan komunitas seperti sedia kala dan memperkenalkan produk-produk baru kami secara ‘langsung’ dengan produk di tangan.
32
Kami telah bekerja secara intensif untuk ragam rencana pasca Covid-19, seperti pameran Geneva Watch Days yang rencananya akan diselenggarakan pada akhir Agustus. Kami juga merencanakan berbagai pameran jam tangan dan perhiasan untuk pasar berbeda-beda di akhir tahun ini. Tentu saja semuanya akan mematuhi protokol yang diwajibkan oleh pihak berwenang. Apa saja langkah-langkah praktis baru yang Anda pikir dapat diimplementasikan dalam hal berinteraksi dengan pemasok, distributor, dan media? Kami harus mengubah cara kami berelasi dengan satu sama lain. Tentu saja komunikasi akan lebih mengarah ke digital, namun tak berarti akan menjadi kurang personal. Faktanya, kami justru harus lebih terlibat, terbuka, dan ‘manusiawi’. Kami harus fokus dalam transparansi, keberlanjutan, dan menginformasikan dengan cara yang tepat. Bila realita baru untuk perdagangan jam tangan tidak lagi melibatkan pameran jam tangan tahunan, bagaimana sebuah perusahaan jam tangan melakukan pameran dan perilisan globalnya? Mari kita berbicara tentang LVMH Watch Week 2020 yang diselenggarakan pada bulan Januari lalu di Dubai oleh Bvlgari, Hublot, TAG Heuer, dan Zenith. Sebagai gambaran untuk Anda, pesanan yang Bvlgari terima dalam empat hari tersebut telah mencapai 60% dari perkiraan total penjualan 2020 kami. Acara tersebut diselenggarakan di BVLGARI Hotel & Resort yang dihadiri oleh 190 media dan 160 retailer. Singkatnya, Bvlgari tak masalah untuk melangsungkan pameran jam tangannya sendiri. Jam tangan merupakan sebuah keinginan dan bukanlah sebuah kebutuhan. Bagaimana perusahaan jam tangan menawarkan pelarian atau harapan di masa sulit ini? Kami sangat berhati-hati namun aktif dalam mendukung operasi-operasi nonprofit. Contoh terbaru adalah konversi ulang fasilitas produksi parfum partner kami di Lodi (Milan selatan) untuk memproduksi gel hidro-alkohol. Produksi tersebut telah dikirimkan ke semua rumah sakit Italia yang tengah melawan Covid-19 selama beberapa pekan terakhir. Pekan lau, saya memutuskan untuk memperpanjang operasi ini ke Neuchâtel di Swiss yang merupakan pusat jam tangan dan parfum kami. Saya juga meluaskan cakupan produksi untuk dapat membantu kota-kota Swiss lain, serta negaranegara lainnya. Terakhir, adakah pesan personal yang ingin Anda sampaikan kepada pelanggan Anda dan para pembaca kami? Bvlgari tidak melupakan Anda. Kita semua harus berjuang bersama dalam solidaritas dan kerendahan hati. Ketika waktu pemulihan tiba, Anda dapat meyakini bahwa Bvlgari akan ada di sana.
33
IDENTITY
“PENCARIAN ATAS SOLUSI ADALAH AGENDA UTAMA DALAM RANAH SOSIAL, EKONOMI, DAN POLITIK. KAMI JUGA INGIN IKUT MEMBANTU.”
34
NIELS MĂ˜LLER
CEO Grup Mondaine Watch Ltd Apakah ini merupakan sebuah realita yang baru? Kami telah merilis koleksi-koleksi baru kami secara global pada Januari 2020 dan mengadakan pertemuan dengan distributor internasional di Asia, Eropa, dan Amerika Serikat cukup dini. Kebanyakan pengiriman produk telah dilakukan pada bulan Februari 2020. Situasi lebih menantang terdapat di Asia sebagaimana pandemi tengah berada di puncaknya pada saat itu. Namun Tiongkok, contohnya, telah perlahan-lahan kembai pulih dan melakukan pemesanan untuk kuartal selanjutnya. Dengan kata lain, kami yakin akan ada realita pra dan pasca Covid-19.
Apa saja dampak dari pandemi yang langsung dirasakan oleh operasional perusahaan Anda? Kami mulai lebih awal dalam memperkenalkan langkah-langkah preventif dan pembatasan sosial, seperti jam kerja lebih singkat di pabrik dan kantor pusat, serta bekerja dari rumah. Penyebaran virus dan kecepatan dalam menentukan langkahlangkah yang perlu diambil begitu dinamis. Tak ada waktu untuk mempertimbangkan terlalu lama dan berstrategi, kami benar-benar harus beraksi secepatnya. Dengan kata lain, proses transisi secara keseluruhan berjalan dengan baik yang tercapai berkat kedisiplinan staf kami. Seluruh tim kami terkoneksi secara online setiap harinya untuk mendiskusikan berbagai prioritas dan permasalahan. Yang paling penting dan kami syukuri adalah tidak ada satu pun dari perusahaan kami yang terinfeksi virus Covid-19.
Apa saja langkah-langkah praktis baru yang Anda pikir dapat diimplementasikan dalam hal berinteraksi dengan pemasok, distributor, retailer, dan media? Kita semua tahu bahwa komunikasi tatap muka sangat penting dalam membangun sebuah hubungan baik. Saya percaya akan ada waktu setelah Covid-19 di mana semuanya kembali normal. Namun selama ini masih berlangsung, kita harus beradaptasi dengan solusi alternatif secara online.
Apa saja prioritas dalam mengamankan bisnis Anda? Fleksibilitas dan kemampuan beradaptasi sangatlah penting. Karena penutupan toko, para retailer tentu saja menunda sebagian atau membatalkan pesanan mereka. Kami dapat mengerti keadaan mereka, namun kami percaya diri bahwa mereka akan membeli produk-produk kami dari berbagai brand, khususnya Luminox dan Mondaine, saat masa-masa sulit telah terlewati.
Jam tangan merupakan sebuah keinginan dan bukanlah sebuah kebutuhan. Bagaimana perusahaan jam tangan menawarkan pelarian atau harapan di masa sulit ini? Kredo kami di Mondaine adalah ‘Kami Peduli’. Kami tahu bahwa kami harus beraksi cepat dalam periode spesial ini. Dunia tengah berada di bawah tekanan dan pencarian atas solusi adalah agenda utama dalam ranah sosial, ekonomi, dan politik. Kami juga ingin ikut membantu. Contohnya, kami mendonasikan kepada Robert-Koch Institute, sebuah institusi penelitian kesehatan publik Jerman, sebagian dari penjualan setiap jam tangan Mondaine di Jerman hingga akhir April 2020. Kami pun terbuka terhadap inisiatif pasar serupa. Kami ingin membuat kontribusi kami dapat mengakselerasi pencarian vaksin untuk menyudahi krisis ini.
Untung saja, partner utama kami telah menerima koleksikoleksi terbaru kami pada bulan Februari 2020 dan telah menjualnya pada saat itu. Online-shop masih beroperasi dan retailer di pasar-pasar utama kami dapat memanfaatkkan direct drop-shipment kami. Secara umum, berkat subsidi dan pinjaman federal, kami juga berharap para dealer dapat memenuhi kewajiban pembayaran mereka karena likuiditas adalah permasalahan utama — yang dapat diselesaikan bila seluruh rantai bisnis ini saling berkooperasi. Meski krisis quartz dan finansial global setipe lainnya tak dapat dibandingkan dengan Covid-19, apakah ada pelajaran dari krisis sebelumnya yang dapat Anda aplikasikan saat ini? Mengamankan rantai pasokan selalu menjadi hal yang utama. Dengan kata lain, keseluruhan industri akan memperoleh banyak pelajaran dari Covid-19. Kami berurusan dengan jam tangan fashion dan lifestyle yang terjangkau dan dapat dikoleksi dalam segmen pembeli pemula dan mewah menengah, sehingga tak terdampak sebesar segmen mewah yang kini tengah berada dalam tekanan besar.
Terakhir, adakah pesan personal yang ingin Anda sampaikan kepada pelanggan Anda dan para pembaca kami? Pertama-tama, semuanya saya harap tetap menjaga kesehatan dan keamanan dirinya dengan melakukan pembatasan sosial. Pastinya akan ada masa setelah Covid-19 berakhir. Di Denmark di mana saya berasal, lockdown total akan segera berakhir. Tiongkok juga nampaknya telah melewati periode paing sulit. Itu adalah harapan dan harapan sangatlah penting saat ini. Saya ingin menutup pesan ini dengan kredo Bear Grylls, salah satu partner Luminox: #NeverGiveUp (terj: Jangan pernah menyerah). Tetap tabah dan bantu lawan Covid-19.
Berbagai perusahaan telah menemukan cara-cara baru untuk mempresentasikan produk mereka secara online.
35
IDENTITY
RICARDO GUADALUPE CEO Hublot
Apa saja dampak dari pandemi yang langsung dirasakan oleh operasional perusahaan Anda? Sebagai tindakan pencegahan dan untuk melindungi personel kami, kami telah memutuskan untuk melampaui rekomendasi pemerintah Swiss saat ini. Pada bulan Maret, kami menutup situs produksi di manufaktur kami. Keputusan sementara ini diberlakukan hingga pemberitahuan lebih lanjut. Tujuannya untuk memperlambat penyebaran virus Covid-19 dan melindungi karyawan kami, serta penduduk di sekitar kami secara keseluruhan. Berbagai perusahaan telah menemukan cara-cara baru untuk mempresentasikan produk mereka secara online. Apakah ini merupakan sebuah realita yang baru? Di Hublot, kami selalu terdepan dalam hal mempresentasikan produkproduk kami. Kami merupakan yang pertama dalam menciptakan sebuah perusahaan televisi, Hublot TV. Kami adalah salah satu yang pertama di industri jam tangan dalam penggunaan media sosial dan kini memimpin dalam jumlah followers. Kami siap dengan transformasi digital yang telah dimulai sejak beberapa tahun lalu. Sehingga sekarang, lebih dari sebelumnya, kami sangat aktif di saluran-saluran media sosial kami. Hal ini memungkinkan kami untuk tetap berhubungan dengan teman-teman dari brand kami. Apa saja langkah-langkah praktis baru yang Anda pikir dapat diimplementasikan dalam hal berinteraksi dengan pemasok, distributor, retailer, dan media? Bisnis menjadi tidak mudah ketika butik-butik di seluruh dunia ditutup. Meski begitu, kami tak sabar untuk merilis platform e-commerce di bulan Mei yang akan debut dengan Big Bang sebagai koleksi jam tangan pertama, kemudian akan diikuti oleh koleksi lainnya. Tentu saja, kami akan tetap berhubungan dengan partner-partner kami setiap harinya. Jam tangan merupakan sebuah keinginan dan bukanlah sebuah kebutuhan. Bagaimana perusahaan jam tangan menawarkan pelarian atau harapan di masa sulit ini? Jam tangan adalah sebuah karya seni yang kita pakai pada pergelangan tangan. Ketika seseorang membeli Hublot, Anda memasuki keluarga Hublot dan mengambil bagian dalam berbagai aktivitas melalui saluran media sosial kami. Ketika keadaan telah pulih, seorang pengguna Hublot dapat mengenal brand kami melalui klub Hublotitsta yang memungkinkan para klien mengeksplorasi manufaktur kami, berkomunikasi langsung dengan tim kami, memperoleh undangan eksklusif ke acara-acara, dan masih banyak lainnya. Terakhir, adakah pesan personal yang ingin Anda sampaikan kepada pelanggan Anda dan para pembaca kami? Bersama kita akan melalui momen yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah ini. Mimpi akan selalu ada. Jam tangan kami dikreasikan, didesain, dan dimanufaktur untuk membuat orang bermimpi.
36
“BERSAMA KITA AKAN MELAUI MOMEN YANG BELUM PERNAH TERJADI SEBELUMNYA DALAM SEJARAH INI. MIMPI AKAN SELALU ADA.”
37
IDENTITY
JULIEN TORNARE CEO Zenith Apa saja dampak dari pandemi yang langsung dirasakan oleh operasional perusahaan Anda? Kami telah memutuskan untuk menutup manufaktur dan banyak butik kami di berbagai belahan dunia untuk sementara waktu. Keputusan ini kami ambil untuk menjaga keamanan pelanggan dan pegawai kami, serta keluarga mereka dan komunitas lokal. Penjualan secara alami terpengaruh dengan adanya lockdown global, hingga menyebabkan kehilangan pekerjaan bagi sebagian orang.
tertentu. Kami juga tengah menelaah kemungkinan untuk menawarkan layanan praorder untuk model-model terbaru. Meski sudah pasti dunia akan berubah drastis saat krisis ini berlalu, kami percaya masa depan retail kami akan tetap menjadi sebuah kombinasi seimbang antara butik retail dan e-commerce. Tak akan ada yang bisa menggantikan aspek personal dari sebuah brand dan butik retail, tidak peduli seberapa praktisnya e-commerce sekalipun. Apa saja langkah-langkah praktis baru yang Anda pikir dapat diimplementasikan dalam hal berinteraksi dengan pemasok, distributor, retailer, dan media? Kami telah menjalankan berbagai hal dalam konteks ini, termasuk sesi siaran langsung di Instagram bernama ‘Zenith On Air’, di mana kami mengikutsertakan retailer, media, serta friend-of-brand.
Apa saja prioritas dalam mengamankan bisnis Anda? Kesehatan dan keamanan pegawai merupakan prioritas nomor satu kami. Penutupan manufaktur memungkinkan staf kami untuk bekerja dari rumah dan menjadi kesempatan bagi kami untuk berkontribusi kepada masyarakat dengan mendonasikan stok masker kepada badan amal setempat. Dari segi bisnis, kami melakukan banyak hal, mulai dari pengembangan strategi digital yang inovatif untuk penjualan, hingga mengadaptasi rencana-rencana untuk meluncurkan produk baru di masa yang akan datang. Hal terpenting dari semua ini adalah menjaga hubungan dengan para pemangku kepentingan. Departemen Sumber Daya Manusia kami terus berkomunikasi dengan para pegawai untuk menenteramkan mereka dan kami juga selalu aktif dalam hal pelatihan. Yang meliputi perkenalan terhadap produk-produk baru melalui e-learning dan memelihara platform komunitas Zenith untuk staf penjualan, pegawai, PR, agensi, dan retailer kami.
Bila realita baru untuk perdagangan jam tangan tidak lagi melibatkan pameran jam tangan tahunan, bagaimana sebuah perusahaan jam tangan melakukan pameran dan perilisan globalnya? Di saat layanan online tak dapat digantikan oleh banyak hal lain, kontak manusia juga sama-sama tak kalah tergantikan. Fungsi utama dari pameran jam tangan adalah untuk merilis jam tangan baru dan berbagi inovasi anyar kepada para retailer, distributor, dan jurnalis dari berbagai belahan dunia — ini tak akan berubah. Pameran jam tangan adalah tempat di mana hubungan antar manusia dibentuk dan dikembangkan. Mereka adalah dasar dari di mana transaksi lebih lanjut berlangsung sepanjang tahun.
Meski krisis quartz dan finansial global setipe lainnya tak dapat dibandingkan dengan Covid-19, apakah ada pelajaran dari krisis sebelumnya yang dapat Anda aplikasikan saat ini? Dunia tak pernah melihat apapun dengan dampak sebesar ini, tak hanya dari perspektif pandemi tetapi juga menghadirkan konsekuensi sosial dan ekonomi. Mungkin pelajaran paling umum hanyalah untuk selalu menjaga pikiran yang terbuka dan terus berinovasi.
Jam tangan merupakan sebuah keinginan dan bukanlah sebuah kebutuhan. Bagaimana perusahaan jam tangan menawarkan pelarian atau harapan di masa sulit ini? Pembuatan jam tangan mewah ialah sebuah seni tersendiri. Ini merupakan perayaan dari keahlian dalam hal ketepatan waktu dan berbagai peningkatan, serta pelatihan yang diperlukan untuk mengkreasikan objek indah nan akurat tersebut. Namun apa yang juga ditawarkan oleh perusahaan jam tangan — dan sangat penting — adalah kilasan dari gaya hidup yang menjadi aspirasi atau identitas seseorang. Semua orang perlu untuk bermimpi dan mungkin ini merupakan pelarian yang membantu orang untuk melewati periode saat ini yang sarat akan realita pedih.
Berbagai perusahaan telah menemukan cara-cara baru untuk mempresentasikan produk mereka secara online. Apakah ini merupakan sebuah realita yang baru? Di Zenith, kami telah mempersiapkan berbagai cara untuk meningkatkan kehadiran kami di dunia maya sejak waktu yang cukup lama, sehingga kondisi saat ini layaknya ujian. Saat ini kami sedang mempersiapkan sebuah proposal untuk menawarkan fasilitas e-commerce dengan layanan terbatas, seperti opsi membeli produk-produk terpilih dari koleksi utama kami melalui transfer rekening di beberapa pasar
Terakhir, adakah pesan personal yang ingin Anda sampaikan kepada pelanggan Anda dan para pembaca kami? Hati dan pikiran kami bersama Anda, serta keluarga dan teman Anda. Kami harap Anda tetap aman.
38
39
IDENTITY
Klik di sini
40
THE SHOW MUST GO ON Mulai dari rilisan yang sederhana, hingga hadir dalam berbagai versi, berikut ini adalah sederet jam tangan pilihan kami yang diluncurkan di Watches & Wonders 2020 Melissa Kong
K
uncitara global tak menghalangi para brand jam tangan Swiss untuk merilis produk terbarunya di sebuah pameran tahunan. Penyelenggaraan Watches & Wonders 2020, ekshibisi basis Jenewa yang sebelumnya kita kenal sebagai SIHH (Salon International de la Haute Horlogerie), mulanya dijadwalkan sebagai ekshibisi fisik pada April 2020. Namun, berbagai resiko dari pandemi kesehatan dunia yang tengah terjadi menjadikannya tidak mungkin — dan tentunya tidak etis — untuk tetap dilaksanakan, baik dalam skala kecil maupun besar. Tantangan tak hanya hadir dalam bentuk yang terukur, seperti larangan penerbangan dan perkumpulan massa, serta dorongan untuk mempraktikkan pembatasan sosial, tetapi juga hadir dalam bentuk suasana hati dan sentimen. Apakah ini waktu yang tepat untuk merayakan jam tangan dan watchmaking? Bagaimana tanggapan publik terhadap informasi mengenai rilisan jam tangan baru di saat krisis? Apakah akan ada yang peduli? Watches & Wonders 2020 patut memperoleh pujian atas sensitivitas mereka dalam menghadapi situasi dan kecepatan dalam beradaptasi. Alih-alih pameran fisik seperti biasanya, Watches
41
& Wonders dikonfigurasi ulang sebagai pameran online yang meliputi 30 partisipan — mulai dari brand ternama, hingga kalangan independen. Tentu saja, video presentasi dan produkproduk yang diluncurkan mengusung atmosfer yang bersahaja dan moderat. Bahkan beberapa brand lainnya memutusan untuk menunda perilisan produk baru sembari meninjau situasi di semester kedua tahun ini. Walaupun demikian, tidak tepat bila Anda mengira bahwa penyelenggaraan Watches & Wonders 2020 menjemukan. Jauh dari kata sifat tersebut, ragam jam tangan yang disingkap seakan mendemonstrasikan kreativitas, inventif berkualitas, dan kesenian para kreatornya, serta menawarkan ‘waktu istirahat’ yang sangat kita perlukan ini. Rilisan ragam jam tangan anyar ini juga menjadi pengingat bahwa kebahagiaan dan gairah terhadap karya horologi nan rupawan dapat membantu kita dalam melalui masa sulit. Kami penuh harap bahwa situasi akan membaik, bersamaan dengan perilisan semakin banyak jam tangan baru yang menginspirasi di masa mendatang. Untuk saat ini, berikut lima brand jam tangan yang mencuri perhatian kami pada Watches & Wonders 2020.
IDENTITY
42
A. LANGE & SÖHNE Keteguhan yang bersahaja A. Lange & Söhne menyederhanakan penawarannya tahun ini dengan hanya memperkenalkan dua produk baru pada Watches & Wonders 2020. Meski begitu, Lange tetap memanjakan para penggemarnya, sebagaimana yang dirilis adalah eksekusi terbaru dari Zeitwerk Minute Repeater dan Odysseus. Diperkenalkan pada tahun 2015, Zeitwerk Minute Repeater merupakan jam tangan dengan dentingan memesona yang sekaligus menunjukkan waktu pada tampilan digitalnya. Tahun ini, Zeitwerk Minute Repeater hadir dalam case emas putih dengan dial berwarna biru tua untuk mengekspresikan tampilan yang lebih kontemporer dibandingkan versi tahun 2015 yang disuguhkan dalam kombinasi case platinum dan dial perak. Bila model orisinalnya tidak ditawarkan sebagai edisi terbatas — hanya kapasitas produksinya saja yang terbatas, versi tahun 2020 ini hanya tersedia sebanyak 30 buah. Bagaimanapun tipe terbatasnya, kedua versi ini merupakan jam tangan yang begitu diidamkan oleh para kolektor. Rilisan lainnya dari Lange untuk tahun 2020 — dan semoga bukan yang terakhir di tahun ini — adalah iterasi terbaru bagi Odysseus. Diintroduksi pada akhir tahun 2019, Odysseus menjawab keinginan sejak lama para pelanggan Lange atas sebuah produksi serial bagi koleksi stainless steel. Di tahun 2020 ini, kemewahan kasual dan kegagahan teknis dari pendahulunya tetap dipertahankan, namun Lange menaikkan taruhannya melalui kemasan model baru dalam case emas putih dan memadukannya dengan dial warna abu-abu, serta temali rubber atau leather terintegrasi. Lange menekankan keanggunan sportif koleksi ini dengan berbagai pembaruan yang menjadikannya tampak semakin maskulin.
Odysseus dalam emas putih
Zeitwerk Minute Repeater dalam emas putih
43
IDENTITY
SEARAH JARUM JAM: Arceau Cheval Cosmique dalam emas putih, L’Heure de la lune dalam emas putih dengan dial meteorit Black Sahara, Cape Cod Martelée dalam steel.
44
HERMÈS Optimalisasi estetika nan artistik Rasanya belum lama waktu berlalu semenjak Hermès memperkenalkan L’Heure de la lune yang memenangkan Calendar and Astronomy Watch Prize (terj: Penghargaan Jam Tangan Kalendar dan Astronomi) di perhelatan GPHG 2019. Tahun ini, komplikasi fase bulan nan menawan kembali hadir dengan dua model baru. Bila versi sebelumnya menampilkan bulan yang dilihat dari belahan bumi utara di bagian atas dial dan belahan bumi selatan di bagian bawah dial, fitur tersebut dibalik pada model keluaran tahun ini. Jam anyar tersebut ditawarkan terbatas sebanyak 30 buah sebagai edisi bernomor dengan dial meteorit Black Sahara yang dilengkapi mobile counters pernis perak, serta edisi terbatas dan bernomor sebanyak 36 buah dengan dial meteorit Lunar yang dilengkapi mobile counters pernis cokelat. Masih dari keluarga Arceau, rilisan baru lainnya adalah Cheval Cosmique yang menunjukkan keindahan artistik Hermès. Terdapat dua pilihan material dial, yaitu mother-of-pearl atau aventurine yang tampil semakin memesona berkat kehadiran pahatan membentuk imaji kuda dan motif gelombang dalam material emas putih. Sebagai gambaran betapa eloknya kreasi ini, sang artisan mengukir motif gelombang pada plat emas yang tipisnya kurang dari 1 cm, kemudian melapisi hasil ukirannya dengan pernis hitam. Setelah proses itu selesai, motif gelombang tadi diletakkan di atas dial, kemudian dibalut dalam aventurine atau enamel dan mother-of-pearl sebelum pahatan kuda emas putih diposisikan di tengah sebagai daya tarik utama. Masing-masing model ditawarkan terbatas hanya 24 buah.
Slim d’Hermès GMT dalam rose gold
Kepiawaian Hermès dalam seni logam turut dipertunjukkan melalui Cape Cod Martelée yang hadir dengan case dan dial memukau. Bagian case yang ditempa tampak begitu indah dari berbagai sudut, sedangkan bagian dial tampil memikat dengan pernis mengilap dalam warna gradasi. Jam ini ditenagai oleh quartz movement buatan Swiss dan tersedia dengan satu temali atau temali ganda.
saat Anda mulai berkelana lagi. Sesuai dengan namanya, jam ini memiliki in-house movement sangat tipis, yaitu Calibre H1950 dengan sebuah modul GMT. Movement otomatis ini menawarkan dua indikator siang/malam untuk waktu lokal dan waktu rumah dengan pengaturan waktu lokal melalui tombol tekan pada posisi jam 10. Dikemas dalam rose gold case ramping berdiameter 9,48 mm, jam ini memperlihatkan berbagai finishing, seperti sunburst pada cincin indeks, motif snail pada bagian tengah dan pengukur tangga pada posisi jam 6, serta grain perak pada sub-dial GMT. Praktis dan elegan, Slim d’Hermès GMT merupakan teman yang reliabel di mana pun Anda berada.
Meski kita sedang tidak banyak melakukan perjalanan saat ini, Slim d’Hermès GMT adalah jam yang patut menjadi pertimbangan
45
IDENTITY
JAEGER-LECOULTRE Prinsip praktis dan tangguh Entah Jaeger-LeCoultre sengaja atau tidak, jam Master Control terbaru yang mendominasi Watches & Wonders 2020 sangat sesuai dengan kondisi saat ini. Koleksi perintis ini merupakan jam pertama yang berhasil lulus uji sertifikasi in-house super ketat bertajuk ‘1000 Hours Control’ pada tahun 1992 silam (yang kemudian menginspirasi namanya), sehingga tak heran bila jam ini menjanjikan daya tahan dan ketangguhan ekstrem — kualitas sama yang perlu kita miliki sekarang. Selain Master Control Chronograph Calendar, tiga jam Master Control baru lain — Master Control Calendar, Master Control Date, dan Master Control Geographic — merupakan model yang sebelumnya sudah ada di dalam repertoar Jaeger-LeCoultre. Dengan kata lain, sang brand telah meningkatkan performa mekanis pada rilisan-rilisan baru ini.
Master Control Geographic dalam steel
Kreasi in-house movement otomatis, Calibre 866, 899, dan 939 yang menenagai Master Control Calendar, Master Control Date, dan Master Control Geographic mulai tahun ini dilengkapi oleh escapement silikon baru, barel yang didesain ulang, dan fitur penghemat energi lainnya. Movement yang telah direkayasa ulang tersebut menjanjikan reliabilitas dan performa presisi, termasuk power reserve 70 jam dibandingkan 43 jam pada movement versi lama. Master Control Chronograph Calendar merupakan sajian utama untuk memuaskan para penggemar kreasi jam tangan yang sarat komplikasi. Sesuai dengan spirit Master Control, estetika jam ini begitu sederhana; case berbentuk bulat dalam stainless steel (atau red gold alloy baru ‘Le Grand Rose’) dan tampilan dial yang tegas dan geometris menghasilkan desain cermat yang mengutamakan fungsionalitas. Pada bagian dalam, terdapat kesenian mekanis yang memaksimalkan performanya, yaitu in-house movement yang baru dikembangkan. Column-wheel pada Calibre 759, bi-compax chronograph dengan clutch vertikal, serta tiga kalender dengan tampilan fase bulan menyatukan dua komplikasi dalam satu jam Jaeger-LeCoultre untuk pertama kalinya. Sebuah penambahan yang apik ke dalam jajaran in-house movement nan spektakuler karya Jaeger-LeCoultre, dan tentunya ini bukanlah kali terakhir kita melihat mesin anyar ini.
46
Master Control Chrongraph Calendar dalam steel
Master Control Calendar dalam steel
Master Control Date dalam steel
IDENTITY
1858 Geosphere warna biru dalam steel
MONTBLANC
Terinspirasi oleh chronograph militer dari tahun 1930-an, koleksi 1858 turut menjadikan eksplorasi gunung sebagai aspirasinya. Di tahun ketiganya, lini ini sekarang menghadirkan warna biru yang memesona pada berbagai model berbeda. Mulai dari Monopusher Chronograph, hingga Split Second Chronograph dan Geosphere.
yang baru mengambil inspirasi dari lanskap es yang diinterpretasi menjadi kombinasi warna biru dan putih. Untuk pertama kalinya, bracelet yang mengusung dua material ditawarkan oleh Montblanc, yaitu campuran titanium dan steel dalam bracelet tipe ‘butiran beras’. Hanya tersedia untuk Geosphere saat ini, bracelet tersebut nantinya akan diimplementasikan pada seluruh koleksi 1858. Sesuai dengan pembaruan di tahun ini, Geosphere dilengkapi dengan dial biru bergradiasi dan hadir dalam case titanium grade 5 yang menjadikannya lebih ringan sekaligus memilki konduktivitas termal yang rendah. Stainless steel bezel juga dilengkapi oleh sisipan warna biru mengilap dan ukiran indeks arah mata angin yang berpendar dalam kegelapan.
Bila tahun lalu warna hijau yang diadaptasi dari hutan mendominasi koleksi ini, model 1858
Selama beberapa tahun terakhir, Montblanc dengan jelas ingin fokus terhadap Minerva dan
Tona biru nan memesona Dial warna biru tak pernah benar-benar ketinggalan zaman. Tahun ini warna tersebut pun kembali dengan penuh percaya diri. Tengok saja Montblanc yang mengaplikasikannya pada koleksi kapsul 1858 bertemakan luar ruang.
48
tahun ini mereka melanjutkannya. Split Second Chronograph Limited Edition 100 menunjukkan spirit Minerva, bahkan dibuat lebih baik. Disingkap ke hadapan publik dalam warna hitam di tahun lalu, versi 2020 dari Split Second Chronograph Limited Edition 100 menampilkan dial warna (tentu saja) biru bergradasi pada grand feu enamel yang dipadukan dengan aksen putih dan oranye sebagai sentuhan kontemporer. Selain koleksi kapsul bertona biru, sebuah jam tangan yang menarik perhatian kami adalah 1858 Automatic 24H. Ditenagai oleh Calibre MB 24.20, jam ini hanya memiliki satu jarum saja yang menunjukkan waktu pada skala 24 jam pada dial. Jarum tersebut sekaligus menunjuk pada cincin menit, sehingga Anda dapat membaca jam dan menit dalam satu waktu. Jam ini juga dapat berfungsi sebagai kompas — letakkan jam di atas permukaan, kemudian putar jarum hingga menunjuk ke arah matahari. Setelah Anda selesai mengatur posisi, indeks arah mata angin akan menyesuaikan diri. Indikasi utara terletak pada posisi angka 24 dan selatan pada angka 12. Perlu diperhatikan: bila Anda berada di belahan bumi bagian selatan, Anda harus mempertimbangkan inversi arah mata angin.
Split Second Chronograph Limited Edition 100 dalam titanium
1858 Monopusher Chronograph juga kembali tahun ini dengan Calibre MB 25.12, sebuah interpretasi ulang dari Calibre 13.20 Minerva dari dekade 1930-an. Model edisi terbatas (sebanyak 1.858 buah, tentu saja) ini hadir dalam case perunggu berdiameter 42 mm dengan temali NATO berwarna beige yang diproduksi oleh manufaktur temali Prancis berusia 150 tahun. Dua model tidak terbatas dalam material stainless steel juga tersedia.
1858 Automatic 24H dalam steel dan perunggu
49
IDENTITY
FiftySix Complete Calendar dalam emas merah muda
Traditionelle Tourbillon dalam emas merah muda dengan berlian
Overseas Perpetual Calendar ultra tipis dalam emas merah muda
50
VACHERON CONSTANTIN Transformasi yang begitu istimewa Craftsmanship cermat, teknis canggih, dan penghormatan mendalam terhadap watchmaking tradisional — keunggulan yang membedakan Vacheron Constantin dan legasi bersinarnya sebagai manufaktur jam tangan tertua — ditunjukkan dengan mudah dan penuh percaya diri di Watches & Wonders 2020.
kolom-kolom berita, seperti Traditionelle Twin Beat Perpetual Calendar pada tahun 2019 atau perilisan koleksi FiftySix di tahun 2018. Untuk tahun 2020, sang brand menyita antusiasme kita kepada serangkaian komplikasi dari Les Cabinotiers — sebuah koleksi made-to-measure yang terdiri dari deretan jam tangan dikreasikan dengan penuh keterampilan dan sangat kompleks, sehingga dinilai sebagai karya paling istimewa.
Menariknya, Vacheron Constantin tidak banyak menunda rilisannya tahun ini dibandingkan tahun 2019. Terdapat beragam jam tangan baru yang dapat dipilih. Beberapa yang menjadi sorotan ialah sepasang jam tangan FiftySix dalam emas merah muda (otomatis dan kalendar komplit), beberapa model perpetual calendar Overseas yang sangat tipis dalam emas, dan untuk pertama kalinya dalam sejarah Vacheron Constantin, tourbillon otomatis pertama untuk wanita melalui Traditionelle Tourbillon.
Tiga jam tangan Les Cabinotiers yang mengusung tema La Musique du Temps benar-benar menakjubkan. Terdapat sebuah komplikasi rumit dua sisi yang diberi nama ‘Tempo’ dengan split-seconds chronograph yang memamerkan 24 komplikasi; sebuah minute repeater dua sisi yang sangat tipis dengan perpetual calendar dan fitur astronomi yang total komplikasinya mencapai 19; dan empat jam one-of-a-kind sarat seni dengan champlevé enamel dial yang dilengkapi fitur satelit jam dan menit. Bagi sebuah tahun horologi yang diduga akan ‘melempem’, Vacheron Constantin memberanikan diri untuk tetap merilis karyakarya istimewa yang patut menjadi sorotan.
Seperti banyak brand lainnya, sebuah keharusan bagi Vacheron Constantin untuk mendebutkan sebuah karya ‘talking piece’ atau yang patut menjadi pembicaraan setiap tahunnya — teknik luar biasa atau koleksi yang menjamin penulisan dalam
Les Cabinotiers Grand Complication Split-Seconds Chronograph — Tempo
51
IDENTITY
BREIT PROSPECTS CEO Breitling, Georges Kern berbagi wawasan seputar novelties terbarunya, termasuk perilisan ulang Chronomat nan ikonis yang begitu dinantikan Alvin Wong
M
eski — seperti banyak brand lain di tahun 2020 — Breitling hanya dapat mengandalkan siaran web secara online untuk mempresentasikan kreasi jam tangan terbaru, brand ini tak kehilangan pesonanya. Sebuah produksi video apik bertajuk Global Summit pada April lalu di mana Georges Kern memperkenalkan novelties Breitling yang kemudian dilanjutkan oleh berbagai konferensi pers dan wawancara di mana sang CEO juga berperan sebagai tuan rumah, sangat membantu dalam membangun antusiasme. Namun bagaimanapun, rangkaian produk baru tersebut harus dapat mewakili dirinya sendiri dan tahun ini mereka unjuk gigi dengan begitu lantang. Sebelum penyelenggaraan Global Summit, Breitling telah merilis Top Time edisi terbatas, sebuah model yang terinspirasi oleh tahun 1960-an dengan penawaran eksklusif secara online dan juga AVI Ref. 765 1953 Re-Edition, sebuah interpretasi ulang terhadap chronograph ‘Co-Pilot’. Dalam Global Summit, Breitling memperkenalkan serangkaian produk baru lainnya yang meliputi Navitimer Automatic 35, versi 35 mm untuk wanita dari koleksi Navitimer nan ikonis; koleksi kapsul SuperOcean Heritage ’57, lini vintage berpenampilan funky dengan indeks berwarna pelangi pada salah satu modelnya; dan bintang utama, yaitu koleksi Chronomat yang telah diperbarui. Kini tampil lebih mewah, Chronomat baru mengambil inspirasi dari model terdahulunya di 1984 — era di mana Chronomat hadir
52
sebagai koleksi chronograph mekanis di antara proliferasi jam tangan quartz. Ciri khas desain, seperti bezel yang dapat diputar dengan rider tabs (pada posisi jam 3 dan 9) yang dapat ditukar posisinya dan bracelet Rouleaux terintegrasi dengan butterfly clasps dipertahankan pada Chronomat baru yang kini juga dilengkapi oleh beberapa fitur anyar — terutama sebuah mesin baru dalam in-house chronograph movement Calibre 01 otomatis. Dalam wawancara kami dengan Georges Kern berikut ini, ia membeberkan pemikiran di balik perilisan Chronomat, serta pendapatnya mengenai novelties 2020 lainnya. Salah satu produk paling mencuri perhatian dari Global Summit adalah SuperOcean Heritage ’57 edisi terbatas dengan dial pelangi. Ceritakan lebih lanjut mengenai jam tersebut kepada kami. Jam tersebut merupakan produk yang fenomenal dan memproduksinya pun sangat menyenangkan. Kami menjual sebanyak 250 buah dalam waktu dua jam saja. Kombinasi warna, serta spirit positif dan musim panas yang terpancarkan dari jam ini merupakan daya tariknya, terutama di saat seperti sekarang ini. Kesuksesan jam ini sangat luar biasa, sehingga kami merilis jam tangan pelangi edisi terbatas lainnya dengan dial dan bezel warna biru. Gagasan untuk edisi baru ini datang dari kolega kami di Inggris. Secara kebetulan, pelangi adalah simbol pendukung bagi NHS (National Health Service, terj. Badan Kesehatan Nasional Inggris), sehingga kami mengambil kesempatan ini untuk memberikan penghormatan kepada para pekerja di garda terdepan melawan Covid-19. Kami akan menggalang dana sebanyak Fr. 500.000 (sekitar Rp 7,5 miliar) dari penjualan jam tangan tersebut yang akan membantu para pekerja kesehatan dari berbagai belahan dunia. Mari kita beralih ke Chronomat baru. Mengapa Anda hanya menggunakan in-house movement pada koleksi ini? Ketika Anda mengkreasikan sebuah koleksi, Anda perlu mempertimbangkan banyak hal dan salah satu yang terpenting adalah memiliki struktur harga yang jelas. Saat kami memutuskan untuk
Klik di sini Georgers Kern, CEO Breitling
53
IDENTITY
“KETIKA ANDA TENGAH DALAM PROSES MENTRANSFORMASI SEBUAH BRAND, ANDA PERLU MEMPERTAHANKAN PENGGEMAR SEBANYAK YANG ANDA MILIKI SEBELUMNYA”
54
merilis ulang Avenger contohnya, kami mengutarakan bahwa kami ingin memposisikannya di antara ₏ 5.000 dan ₏ 6.000 (sekitar Rp 80-90 juta-an) — dapat dikatakan ekuivalen dengan Hummer. Namun Chronomat lebih ekuivalen dengan sebuah Bentley yang lebih berkelas, elegan, sekaligus sporty. Kami ingin Chronomat memiliki harga penawaran yang pantas dan merefleksikan posisinya. Itulah mengapa kami memutuskan untuk melengkapi Chronomat dengan chronograph otomatis Calibre 01 yang merupakan inhouse movement andalan kami. Bracelet Rouleaux tampak begitu menawan. Lagilagi, mengapa hanya Chronomat yang disandingkan dengan bracelet? Keunggulan Chronomat juga terletak pada kombinasi case dan bracelet. Sehingga Anda tidak akan melihat kami memadukan case logam dengan temali kulit maupun rubber. Ini merupakan keputusan strategis yang sangat jelas. Bracelet memiliki penampilan yang luar biasa dan ia melengkapi sang jam. Banyak jurnalis bertanya kepada saya mengenai jam tangan apa yang akan saya bawa bila terdampar di sebuah pulau dan saya rasa jawabannya adalah Chronomat. Ini merupakan jam tangan serbaguna dengan elemen pengemudi yang dapat Anda sesuaikan, kedap air, memiliki skala takimeter, dan juga sangat versatile. Anda dapat menggunakannya bersama celana denim ataupun tuksedo. Dengan perilisan Chronomat, apakah visi Anda untuk repertoar Breitling sudah komplit? Ya, sudah komplit. Namun itu tak berarti kami tidak akan mendesain ulang sebuah koleksi ikonis lainnya. Koleksi-koleksi yang kami miliki sekarang merupakan yang inti dan utama. Mungkin saja kami akan memperkaya beberapa lini di masa yang akan datang, tetapi yang pasti kami tidak akan memperkenalkan sebuah koleksi baru. Rilisan menarik lainnya adalah Top Time yang eksklusif dirilis secara online. Bagaimana pendapat Anda mengenai jam ini? Pada dekade 1960-an, Top Time diposisikan sebagai alternatif lebih muda dan terjangkau dari koleksi Premier. Untuk versi modernnya, kami tidak ingin memproduksi dalam kuantitas yang besar, sehingga hanya menyediakan sebanyak 2.000 jam saja. Hasilnya, biaya produksi lebih tinggi. Namun di waktu yang sama, kami ingin menjaga posisi Top Time sebagai koleksi yang terjangkau. Oleh karena itu kami memutuskan untuk menjual jam ini secara online, untuk memastikan margin yang pas. Tentu saja, bila seorang retailer memesan jam tersebut atas nama seorang pelanggan, ia akan menerima jamnya, namun marginnya tidak akan besar.
Tampilan lebih dekat bracelet Rouleaux pada jam Chronomat
55
IDENTITY
“JAM TANGAN SEPERTI CHRONOMAT DAN NAVITIMER MEMILIK DESAIN JENIUS YANG AKAN SELALU RELEVAN KARENA SUDAH APIK SEDARI AWAL” Apa daya tarik dari perilisan eksklusif secara online? Dalam sebuah era digital, Anda dapat memesan sebuah jam tangan secara online dan menerimanya di rumah Anda dua hari kemudian. Itu adalah hal yang menyenangkan. Selain itu, ketika Anda membeli sebuah edisi terbatas secara online, Anda membelinya karena salah satu atau lebih dari alasan-alasan berikut ini: Anda menyukai jamnya, fakta bahwa jam ini lebih eksklusif, atau Anda menyukai cerita di balik jam tersebut. Oleh karena itu, semisal, beberapa minggu setelah perilisan ada retailer dengan klien yang tertarik untuk membeli jam tersebut, saya terbuka untuk kemungkinan mengaplikasikan ‘klik dan ambil’ produknya di butik.
sebuah brand, Anda perlu mempertahankan penggemar sebanyak yang Anda miliki sebelumnya. Di waktu yang sama, Anda perlu menambah banyak penggemar baru. Ketika kami mengambil alih, brand ini semacam ketinggalan zaman. Terlalu heboh dan ramai dengan nilai maskulin yang jenaka. Tidak ada eksekusi digital sama sekali. Brand awareness ada, namun tidak ada daya tarik. Layaknya Siberia, apakah Anda ingin pergi ke sana? Bagaimana cara Anda mempertahankan penggemar Breitling lama dan baru? Saya rasa yang kami lakukan adalah sesuatu yang intuitif. Penggemar Breitling lama mengetahui histori dari tahun 1950-an hingga 1980-an. Menariknya, dengan fokus pada fakta tersebut — sesuatu yang kami sebut sebagai penampilan dan spirit retro modern — kami berhasil menjaring sebuah komunitas baru yang terdiri dari orang-orang muda dengan pandangan bahwa desain-desain lampau kami ini bukan sebuah vintage, melainkan sesuatu yang keren. Top Time adalah sebuah contoh untuk hal ini karena orang-orang muda yang membeli jam tersebut.
Apakah pengalaman berbelanja secara fisik di butik masih penting? Terdapat banyak studi mengenai ini. Milenial masih menginginkan pengalaman fisik. Ya, 70% pengambilan keputusan berdasarkan pada penelitian online. Namun studi menunjukkan bahwa hanya 10% jam tangan yang terjual secara online. Terdapat proses pengambilan keputusan dan aktivitas pembelian yang mana keduanya adalah hal berbeda. Orang-orang masih menginginkan kontak fisik, mereka ingin pengalaman 360 derajat dengan berada dalam sebuah lingkungan, berbicara dengan orang lain, melihat reaksi teman mereka, mencobacoba jam tangan, dan seterusnya.
Beberapa hari lalu saya berdiskusi tentang musik dan kami berbincang mengenai para jenius di bidang tersebut. The Rolling Stones dan The Beatles akan selamanya ada di hati para penikmat musik karena karya mereka sangat solid dan bagus. Sama halnya dengan desain jam tangan seperti Chronomat dan Navitimer. Keduanya memiliki desain jenius yang akan selalu relevan karena sudah apik sedari awal.
Bahkan di saat pandemi yang tengah kita alami saat ini, penjualan online mungkin meningkat untuk kategori jam tangan, namun masih terhitung cukup rendah. Jadi, meski kita menggandakan jumlah penjualan online yang ada saat ini sekalipun, tetap tidak cukup substansial.
Selain itu, kami juga membicarakan soal kesuksesan Navitimer Ref. 806 1959 Re-Edition dan AVI Ref. 765 1953 Re-Edition. Kami masih memiliki 30 jam tangan lainnya yang menanti (untuk dirilis ulang). Brand lain hanya dapat bermimpi untuk dapat memiliki katalog lampau seperti kami. Tidak ada brand lain yang memiliki 30 jam tangan keren menanti untuk dirilis ulang.
Apa saja tantangan dalam membentuk kembali sebuah brand seperti Breitling? Ketika Anda tengah dalam proses mentransformasi
56
Chronomat bermaterialkan steel dengan dial panda
Koleksi Navitimer 35
Top Time edisi terbatas bermaterialkan steel
57
IDENTITY
Klik di sini Soonow Instant Rainbow rilisan tahun 2020
58
THE FUTURE IS NOW Mengapresiasi masa kini dengan HYT Soonow Instant Rainbow Erika Tania
W
ajar bila sebagian dari Anda belum pernah mendengar atau mengetahui tentang HYT. Brand jam tangan basis Neuchâtel, Swiss, ini baru bergabung ke dalam industri horologi pada tahun 2012 silam. Meski terhitung sangat muda dibandingkan brand jam tangan Swiss lainnya yang telah berdiri selama ratusan tahun, HYT memiliki nilai dan keistimewaannya sendiri. Inovasi yang dipresentasikan dengan cerita sarat filosofi menjadikannya angin segar di antara penawaran jam tangan tradisional. Menginjak tahun ke-8 dalam kiprahnya di industri horologi, HYT melansir Soonow Instant Rainbow tepatnya pada 8 Juni dalam jumlah terbatas sebanyak delapan buah. Konsisten mengeksplorasi cara mempersepsikan waktu, kali ini HYT menyuguhkan apresiasi terhadap masa kini dan sebuah harapan optimis untuk masa depan.
59
IDENTITY
TIME IS FLUID
Dari segi estetika, tak kurang dari 313 pin bermaterialkan emas kuning 18 karat membentuk imaji tengkorak dan 668 permata safir dalam 14 variasi warna senilai 4,73 karat menghadirkan spektrum pelangi pada seluruh bagian dial. Rongga kedua mata, hidung, dan mulut tengkorak pun disempurnakan oleh Super-LumiNova® dalam rona yang vibran, sedangkan cairan penunjuk jam disajikan dalam warna kuning yang mewakili masa lalu dan biru yang mewakili masa depan. Referensi jenaka dari cerita rakyat mengenai sepundi emas di ujung pelangi dimunculkan pada deretan gigi bermaterialkan emas 18 karat.
Bagi HYT, waktu senantiasa mengalir dan menjadi bermakna karena adanya konten. Pernyataan tersebut kemudian mereka terjemahkan menjadi sebuah karya jam tangan unik yang menunjukkan waktu melalui modul cairan — alih-alih jarum atau tampilan digital seperti jam tangan pada umumnya. Multidisiplin dari berbagai bidang ilmu dilibatkan untuk mewujudkan modul cairan terintegrasi yang kemudian dipatenkan oleh HYT tersebut. Terdiri dari dua warna, cairan yang bermula dari pipa sebelah kiri mengindikasikan masa lalu, sedangkan cairan lainnya mewakili masa depan. Titik temu di antara dua cairan tersebut adalah masa kini yang sekaligus berfungsi menunjukkan jam. Sebuah filosifi yang begitu indah, bukan? Tak heran pasca debutnya di Baselworld 2012, HYT menyabet tiga penghargaan sekaligus di tahun yang sama, termasuk predikat Jam Inovatif Terbaik dari Grand Prix d’Horlogerie de Genève nan bergengsi.
Beralih ke ranah teknis, Soonow Instant Rainbow ditenagai oleh movement mekanis berkapasitas power reserve hingga 65 jam dengan indikator yang terletak di dalam rongga mata tengkorak sebelah kanan. Selain menunjukkan jam melalui modul cairan, jam tangan ini turut dilengkapi oleh indikator detik yang terlihat di dalam rongga mata sebelah kiri.
Delapan tahun kemudian, HYT masih eksis dengan kreativitas yang semakin memukau. Sebagai ekstensi dari koleksi Soonow yang dirilis pada 2019 lalu, Soonow Instant Rainbow mengusung konstruksi yang sama dengan para pendahulunya. Selain lebih kaya warna, jam anyar ini juga menyuguhkan interpretasi terbaru mengenai masa kini melalui narasi yang relevan dengan masa sulit yang tengah dihadapi oleh dunia.
Modul cairan dalam tabung kaca segi sepuluh yang membentuk imaji tengkorak, serta berbagai permata dan emas yang menghiasi bagian dial terlindungi di dalam stainless steel case (dilapisi DLC hitam dengan satin finish) berdiameter 48,8 mm dan kubah kristal safir. Tak hanya bermaterial tangguh, Soonow Instant Rainbow juga tahan air hingga kedalaman 50 meter.
Di saat imaji kepala tengkorak pada dial jam ini mewakili perayaan atas kehidupan — referensi yang diadaptasi dari tradisi di Eropa untuk mengingatkan bahwa setiap momen selama kita hidup harus dinikmati, warna pelangi merepresentasikan harapan. Layaknya pelangi yang muncul ketika badai berlalu, HYT ingin mengingatkan kita bahwa pada akhirnya pandemi ini akan berakhir dan mengajak kita untuk tidak berhenti berharap sembari terus meraih setiap momen yang ada.
Atas perilisan Soonow Instant Rainbow yang dikemas dengan begitu apik, HYT patut menuai apresiasi karena lagi-lagi berhasil mempersembahkan unifikasi memukau dari ilmu pengetahuan, filosofi, seni, dan desain. Sebagaimana pesan yang diisyaratkan melalui Soonow Instant Rainbow, kami penuh harap industri horologi akan segera menikmati keindahan pelangi pasca pandemi.
LAYAKNYA PELANGI YANG MUNCUL KETIKA BADAI BERLALU, HYT MELALUI SOONOW INSTANT RAINBOW MENGINGATKAN PENTINGNYA HARAPAN 60
Spektrum pelangi yang direfleksikan oleh 668 permata safir dalam 14 variasi warna pada dial
Stainless steel case berdiameter 48,8 mm nampak apik dengan lapisan DLC hitam dan satin finish
Soonow Instant Rainbow ditawarkan terbatas hanya delapan buah
61
CRAFT Pelajari aturan layaknya seorang profesional, agar Anda dapat melanggarnya seperti seorang seniman PABLO PICASSO
CRAFT
ONE IN A MALLION Jam tangan bracelet terbaru Cartier, Mallion de Cartier, mendemonstrasikan kemahiran sang maison Prancis dalam menghasilkan kreasi ikonis Alvin Wong
P
ecinta jam tangan yang selama ini tidak peduli akan kurangnya kreativitas dan kebaruan dalam daftar incaran mereka perlu mempertimbangkan dan melirik Cartier. Satu hal yang begitu konsisten disuguhkan oleh Cartier adalah kemahirannya dalam mengkreasikan jam tangan yang mudah diidentifikasi secara instan. Untuk menelaah daftar jam tangan ikonis Cartier, mari kita kembali ke saat di mana Cartier mulai memproduksi jam tangan pertamanya. Jam Santos-Dumont yang diciptakan oleh Louis Cartier — cucu dari founder Cartier — untuk teman penerbangnya, Alberto Santos-Dumont, pada tahun 1904 tercatat sebagai momen penting dalam sejarah horologi sebagai jam tangan pertama untuk pria. Umur panjang koleksi Santos merupakan bukti kepiawaian desain yang kini menjadi sebuah warisan ikonis. Bentuk case kotak dengan bezel yang mempertunjukkan beberapa sekrup adalah ciri khas jam Santos Dumont, sehingga membedakannya dari yang lain dan masih begitu dicintai tanpa perubahan signifikan selama satu abad terakhir. Lagi pula untuk apa Cartier mengubah sesuatu yang begitu prominen?
Klik di sini
64
65
CRAFT
Dari kiri ke kanan: Maillon de Cartier dalam emas merah muda 18K dengan bezel berhiaskan berlian, emas kuning 18K, dan emas putih 18K dengan 486 potongan berlian
Maillon de Cartier dalam emas kuning 18K dengan dial pernis hitam dan 580 potongan berlian
Bracelet multisudut sebagai pesona utama Maillon de Cartier
GAYA RETRO NAN FLAMBOYANNYA DIINTERPRETASI ULANG UNTUK WANITA MODERN YANG MENDAMBAKAN PERGELANGAN TANGAN SARAT PERNYATAAN. Menariknya, narasi serupa berlaku juga pada banyak koleksi jam tangan Cartier lainnya: di mana sebuah koleksi langsung memperoleh popularitas pasca perilisan dan memiliki masa pajang di butik hingga dekade demi dekade. Tengok saja koleksi Tank dengan estetika multisudut nan tangguh, jam kedap air legendaris bernama Pasha yang dikenal dengan crown cap berantai, atau yang lebih baru seperti Ballon Bleu nan sensual dalam siluet bulat pipih dengan pelindung crown yang menonjol dan menyatu dengan case.
Bracelet lilit dengan konstruksi rantai diagonal pada Mallion de Cartier menyuguhkan visual yang begitu memanjakan mata. Elemen utama yang bertanggungjawab pada penampilan memesona tersebut disempurnakan oleh case ‘bengkok’ dengan profil heksagonal nan apik. Bila dari segi siluet Mallion de Cartier menawarkan sesuatu yang baru dengan sudut-sudut bervolumenya, ciri khas familiar sang manufaktur tetap hadir untuk mengukuhkan keindahan kreasi Cartier, seperti jarum jam warna biru dengan indeks Romawi, serta cabochon-set crown.
Koleksi-koleksi ini, di antara banyak lainnya, telah melekat di benak para penggemar Cartier berkat kecakapan sang brand dalam mengemas bentuk dan profil — salah satu hal paling fundamental sekaligus keahlian yang kompleks untuk dikuasai dalam desain jam tangan. Dalam daftar koleksi ikonis nan populer, kehadiran jam Mallion de Cartier lebih dari sekadar anggota keluarga baru.
Karakteristik Cartier lainnya ialah ragam pilihan yang ditawarkan oleh koleksi ini untuk berbagai kesempatan. Meski saat ini hanya tersedia satu ukuran — 16 mm x 17 mm — koleksi jam tangan quartz ini hadir dalam enam referensi. Terdiri dari opsi material emas berwarna putih, merah muda, dan kuning dengan pilihan hiasan permata yang meliputi bezel bertabur berlian, hingga seluruh bagian jam tangan dihiasi oleh berlian. Bagi mereka yang blak-blakan soal penampilan, terdapat sebuah versi dalam emas kuning dengan dial pernis hitam dan berhiaskan berlian pada case dan bracelet yang ditawarkkan secara terbatas sejumlah 80 buah saja.
DO THE TWIST Cartier mengungkapkan bahwa Malion de Cartier dimaksudkan sebagai sebuah perhiasan sejak awal pembuatannya. Pernyataan tersebut sepertinya sinonim dengan perhatian ekstra terhadap estetika visual agar koleksi ini dapat memperoleh popularitas instan seperti para pendahulunya. Dari impresi pertama, Mallion de Cartier seolah telah mencentang segala kotak jawaban yang benar.
Seamless, dinamis, dan geometris bersatu padu pada Mallion de Cartier yang mengekspresikan kebebasan meski kontruksi komponenkomponennya begitu terkalkukasi dengan presisi. Sungguh sebuah kreasi aksesori proporsional nan luks ala Cartier yang sedari awal sudah ditakdirkan untuk bergabung dengan deretan koleksi jam tangan ikonis sang brand.
Seperti Tank, Pasha, dan Ballon Bleu yang disebutkan sebelumnya, daya pikat Mallion de Cartier terletak pada penampilannya yang distingtif. Gaya retro nan flamboyannya — mengingatan kita pada rantai emas tebal yang biasa digunakan oleh musisi Hip Hop era ’80an — diinterpretasi ulang untuk wanita modern yang mendambakan pergelangan tangan sarat pernyataan.
67
CRAFT
Klik di sini Tambour Moon Dual Time Graphite
De Ville TrÊsor Quartz 39 mm bermaterialkan emas Moonshine™ 18K dengan temali kulit
68
CELESTIAL GLOW Keindahan sinar bulan dan rona planet termerah di tata surya kini terpancarkan dari koleksi De Ville Trésor Erika Tania
K
erap diasosiasikan sebagai jam tangan pertama yang mendarat di bulan, Omega telah memiliki reputasi yang kokoh dalam urusan kreasi movement yang presisi. Namun perlu Anda ketahui juga bahwa Omega sangat inovatif dalam bereksperimen dengan material-material yang digunakan pada setiap jam tangan buatannya. Tak hanya tangguh, material-material pilihan Omega juga memainkan peranan signifikan pada estetika jam tangan keseluruhan. Lihat saja bagaimana memesonanya model terbaru dari De Ville Trésor untuk kaum wanita. Koleksi yang identik dengan siluet ramping ini memperoleh sederet kombinasi material, motif, dam warna anyar pada bagian case, dial, dan temali, sembari tetap mempertahankan performa berkualitasnya sebagai penunjuk waktu.
69
TAG Heuer Carrera “Tête de Vipère” Chronograph Tourbillon Chronometer
CRAFT
NEW LOOK Merupakan bagian dari induk koleksi De Ville yang berpenampilan elegan nan distingtif di antara berbagai penawaran jam tangan sporty Omega, Trésor untuk wanita menyuguhkan estetika klasik nan mewah. Selain case super ramping, Trésor juga mudah dikenali berkat numeral Romawi berukuran besar yang mendominasi dial minimalisnya, 38 berlian yang menghiasi bagian sisi kanan dan kiri bezel dalam kontur menyerupai gelombang, crown berbentuk bunga dengan berlian pada bagian tengahnya, serta caseback serupa cermin dengan motif bunga.
Material emas eksklusif Omega lainnya juga hadir pada salah satu model baru keluaran 2020 ini, yaitu emas Sedna™ 18K — nama yang diadaptasi dari planet yang disebut-sebut sebagai yang paling merah di tata surya. Merupakan hasil dari campuran logam emas (setidaknya 75%), tembaga, dan paladium, emas Sedna™ 18K menawarkan warna kemerahan yang tahan lama. Model baru dengan numeral Romawi dan jarum bermaterialkan emas Sedna™ 18K hadir dalam stainless steel case berdiameter 36 mm dengan mother-of-pearl dial dan temali kulit warna merah muda.
Berkat desainnya yang klasik, Trésor tampak menawan dalam warna apapun. Tiga model terbaru Trésor yang dirilis tahun 2020 ini mempertahankan semua ciri khas desain pendahulunya, namun tampil kian memikat dengan beberapa sentuhan baru. Kini bagian case hadir dalam material emas Moonshine™ 18K yang menjadikan penampilan Trésor semakin luks. Emas eksklusif karya manufaktur Omega ini merupakan logam baru nan unik yang warnanya — sedikit lebih pucat daripada emas kuning tradisional — terinspirasi oleh sinar bulan di langit malam. Emas Moonshine™ 18K dijanjikan memiliki warna dan kilauan yang lebih tahan lama.
Bagi Anda yang menginginkan warna lebih netral, Omega menyuguhkan model dengan stainless steel case berdiameter 39 mm yang dilengkapi oleh mother-ofpear dial dengan jarum berlapiskan rodium dan temali kulit rodium. Ketiga model baru ini ditenagai oleh calibre 4061, quartz movement yang akan memastikan jam Anda berdetak tanpa henti selama 48 bulan. Seperti semua jam tangan Omega lainnya, model-model baru Trésor ini juga dilengkapi garansi 5 tahun. Tak hanya memastikan jam Anda berpenampilan dan berkualitas prima, Omega juga menjamin segala proses produksi dan penjualan yang sadar sosial dan lingkungan. Sebagai anggota bersertifikasi dari organisasi nonprofit Responsible Jewellery Council yang mengembangkan kode etik dalam industri perhiasan, Omega memenuhi standar internasional yang diaudit secara independen oleh Responsible Jewellery Council. Dengan begitu, Anda dapat menggunakan berbagai kreasi jam tangan Omega, termasuk tiga model terbaru Trésor, dengan percaya diri.
Model baru dengan case bermaterialkan emas Moonshine™ 18K mengusung lacquered opaline silver dial yang menampilkan numeral Romawi dan jarum bermaterialkan emas Moonshine™ 18K pada latar putih dengan motif timbul yang menyerupai sutra. Jam tangan berdiameter 39 mm ini disempurnakan oleh temali kulit warna hijau permata yang menjadikan emas Moonshine™ 18K pada bagian case dan dial semakin berkilau.
70
De Ville Trésor 36 mm bermaterialkan stainless steel dengan numeral dan jarum emas Sedna™ 18K, serta temali kulit
De Ville Trésor 39 mm bermaterialkan stainless steel dengan temali kulit rodium
Caseback serupa cermin dengan motif bunga bernama "Her Time"
Tambour Moon Dual Time Red & White
Crown berbentuk bunga dengan berlian merupakan ciri khas dari koleksi Trésor
71
SOUL Jiwa — naluri yang lebih kuat daripada nalar — selalu menghubungkan keindahan dengan kebenaran HENRY T. TUCKERMAN
SOUL / HOW TO BUY
TAG HEUER Brand untuk segala umat
B
aik Anda merupakan tipe yang hanya peduli jam tangan Anda dapat menunjukkan waktu dengan tepat, maupun kolektor yang mengarungi sudut terpojok akademi horologi, tentunya Anda telah bertemu dengan TAG Heuer pada suatu fase dalam perjalanan Anda mengapresiasi jam tangan. Anda akan tahu setiap kali memutar crown sebuah jam tangan — founder sang brand, Edouard Heuer, mematenkan aktivasi crown pada tahun 1869 yang merupakan sebuah terobosan sistem winding tanpa kunci. Atau bila Anda termasuk dalam penggemar jam tangan kelas berat, bisa jadi Anda pernah mendiskusikan halhal menarik dari dobrakan inovasi TAG Heuer, seperti Mikrogirder nan progresif yang mampu mengukur waktu hingga 5/10.000 detik. Bahkan bila Anda tak mengerti jam seluk-beluk jam sekalipun dan merupakan seorang penggemar dunia hiburan yang lebih familiar dengan Chris Hemsworth daripada Carrera misalnya, tetap saja bayang-bayang TAG Heuer pernah hadir dalam hidup Anda karena merupakan partner jam tangan resmi untuk sederet selebriti papan atas dan berbagai tim olahraga.
Begitulah cara TAG Heuer menjalankan moto ‘Avant Garde Since 1860’ (terj. Garda Depan Sejak 1860). Sang founder, Edouard Heuer, baru berusia 20 tahun ketika ia memulai perusahaan Heuer di tahun itu dan bertanggungjawab atas berbagai penemuan dalam hal ketepatan waktu. Mulai dari sistem crown winding yang disebutkan tadi, hingga oscillating pinion yang memfasilitasi fungsi start-stop pada chronograph mekanis. Penerus Edouard, terutama cicitnya yang bernama Jack Heuer, menunjukkan kecenderungan out-of-the-box yang sama dengannya. Ia memimpin Heuer sebagai salah satu perusahaan pertama dalam memperkenalkan chronograph otomatis pada 1960-an, mendesain koleksi Carrera yang ikonis, dan mempelopori upaya-upaya pemasaran seperti penempatan produk dan dukungan selebriti. Meski tak lagi sepenuhnya milik keluarga sejak tahun 1985 — diakuisisi oleh Techniques d’Avant Garde, sebuah bisnis konsorsium yang kemudian memberikan nama depan kepada sang brand menjadi TAG Heuer — dan pada tahun 1999 diakuisisi oleh konglomerat produk mewah LVMH, perusahaan ini tak pernah berhenti berinovasi dalam berbagai aspek dunia watchmaking. Walaupun TAG Heuer telah mencatatkan dirinya dalam sejarah horologi melalui ikon-ikon penjualan terbaik, seperti Aquaracer, Formula 1, Link, Monaco, dan Carrera, brand ini tetap mengejutkan para penggemar jam tangan dengan komplikasi-komplikasi yang radikal. Berikut lima kreasi terbaru TAG Heuer yang mengingatkan kita pada pencarian tanpa hentinya dalam merilis karya yang unik dan inventif. 74
Klik di sini
Aquaracer Sebuah anomali — sekaligus sangat populer — dalam koleksi TAG Heuer yang didominasi oleh tema olahraga balap, Aquaracer memulai jejaknya pada tahun 2000 sebagai lini yang terinspirasi oleh dunia selam dan bertenagakan quartz, hingga akhirnya berkembang dan turut menawarkan berbagai variasi mekanis dan komplikasi. Terbaru untuk tahun 2020 adalah Aquaracer otomatis yang tak hanya tampil trendi dengan warna hijau yang tengah kembali naik daun, tetapi juga menyuguhkan nostalgia melalui kehadiran prinsip watchmaking TAG Heuer yang populer, yaitu ‘Enam Fitur’ — sebuah filosofi manufaktur yang diberlakukan oleh sang brand sejak dekade 1990an dan terdiri dari komponen-komponen esensial untuk sebuah jam tangan olahraga yang apik, antara lain ketahanan air (mode ini mampu tahan air hingga kedalaman 300 m), bezel yang dapat diputar ke satu arah, safety clasp ganda, kristal safir, screw-in crown, dan indeks yang berpendar dalam kegelapan.
Monaco 1999-2009 Limited Edition Bisa dibilang sebagai jam tangan TAG Heuer yang paling mudah dikenali, Monaco dengan case berbentuk kotaknya merayakan hari jadi ke-50 tahun pada 2019 dengan merilis lima edisi terbatas dalam warna dial nan distingtif yang masing-masing dipersembahkan bagi satu dekade dari eksistensi koleksi tersebut. Kelimanya merupakan kreasi yang memesona, namun bila harus memilih kami akan menjatuhkan pilihan pada versi dengan dial yang sepenuhnya berwarna hitam dan chronograph counters perak karena penampilannya begitu sophisticated.
Connected Watch 2020 Pada tahun 2015, sebelum Apple Watch lahir, TAG Heuer tengah mempertimbangkan pasar jam tangan pintar dengan hati-hati. Sebagai salah satu legasi watchmaking mewah Swiss, TAG Heuer mulanya tidak memiliki rencana untuk mendominasi kategori jam tangan pintar, namun ternyata kehadirannya dibutuhkan. Di saat perusahaan Swiss sejawat lainnya masih menimbang-nimbang kompetisi dalam kategori ini, TAG Heuer melansir generasi pertama Connected Watch di tahun 2016. Versi 2020 yang baru diluncurkan kini hadir dalam pilihan material steel atau titanium untuk case dengan desain yang diadaptasi dari chronograph Carrera dan fitur-fitur yang lebih baik dalam memaksimalkan fungsi olahraga. Jam anyar ini disempurnakan dengan sebuah aplikasi TAG Heuer Sports baru yang dapat disandingkan dengan pelacak fitness terbaik lainnya di pasaran.
Carrera Heuer 02T Diperkenalkan pada 2016 seharga kurang lebih Rp 270 juta-an, Carrera Heuer 02T menjadi tajuk utama di tahun perilisannya karena merupakan kreasi tourbillon Swiss paling terjangkau yang pernah dibuat — perlu Anda ketahui, tourbillon karya brand lain biasanya dibandrol tiga kali lebih mahal. Terinspirasi oleh calibre tersohor sang brand, yaitu CH-80 dan V4 Tourbillon, movement otomatis jam ini telah memperoleh sertifikasi dari COSC dan flying tourbillon pada jam ini dikreasikan menggunakan tangan untuk memastikan tingkat presisi yang optimal. Yang terlihat pada halaman ini adalah versi case bermaterial titanium yang bersahaja, sedangkan para kolektor kelas berat dapat mempertimbangkan versi ‘Black Phantom’ dengan dial dan komponen movement serba hitam yang ditawarkan terbatas hanya 250 buah.
75
SOUL / CLASS IN SESSION
MOVEMENT FREQUENCY Seni menjadikan jam tangan berdetak cepat
K
etika menelisik sebuah jam tangan mekanis, Anda tentunya pernah bertemu dengan istilah ‘Hz’ (hertz) atau ‘vph’ (vibration per hour, terj: vibrasi per jam) di antara berbagai atribut movement lainnya. Besaran ‘Hz’ dan ‘vph’ mengacu pada frekuensi dari sebuah jam tangan yang pada dasarnya memberi tahu Anda seberapa cepat sang movement berdetak. Sama seperti cara kerja pendulum yang berayun dari kiri ke kanan untuk mengontrol kecepatan ‘tik-tok’ pada sebuah jam bandul tradisional, sebuah komponen dalam movement yang disebut balance wheel menjalankan fungsi serupa. Namun, alih-alih berayun dari satu sisi ke sisi lainnya, balance wheel tersebut melakukan osilasi searah jarum jam dan kemudian sebaliknya. Kecepatan sang balance wheel dalam osilasinya — dan meregulasi detak jam tangan — ini disebut sebagai frekuensi. Osilasi balance wheel (atau bisa juga kita sebut getaran) bergerak pada jumlah yang sama setiap jamnya. Ayunan dari balance wheel dari titik pangkal, hingga kembali lagi dihitung sebagai satu osilasi. Untuk lebih mudah memahami ini, sebuah vibrasi dihitung setengah osilasi, sehingga satu osilasi sama dengan dua vibrasi. Ketika Anda melihat sebuah movement dengan 28.800 vph, artinya balance wheel pada movement tersebut melakukan 14.400 osilasi setiap jam. Dengan kata lain, semakin besar angkanya, maka semakin cepat juga osilasi balance wheel. Movement mekanis kebanyakan berdetak pada 28.000 vph (atau setara dengan 4 Hz). Jam saku lampau dan jam tangan yang terinspirasi oleh kreasi terdahulu biasanya memiliki frekuensi lebih rendah, yaitu 18.000 vph (2,5 Hz). Sebaliknya, movement canggih diketahui mendobrak batasan dalam hal frekuensi. Chronograph movement kreasi Zenith untuk El Primero merupakan salah satu yang pertama. Diperkenalkan pada tahun 1969 dengan detakan pada frekuensi sebesar 36.000 vph. Sejak itu, Zenith dan beberapa brand lainnya tak henti mengeksplorasi movement dengan frekuensi lebih tinggi. Beberapa tahun belakangan ini, kita telah melihat movement dengan 72.000 vph (Calibre 574DR karya Breguet) dan bahkan 360.000 vph (TAG Heuer Carrera MikroPendulum).
Klik di sini Balance wheel pada sebuah jam tangan mekanis
76
HIGHS AND LOWS Dalam beberapa tahun terahir, berbagai brand telah menawarkan jam tangan dengan perbandingan frekuensi yang ekstrem. Beberapa rilisan anyar untuk kategori jam tangan berfrekuensi tinggi meliputi Zenith Defy Inventor (129.600 vph), Breguet Classique Chronométrie 7727 (72.000 vph), dan TAG Heuer Mikrogirder (7.200.000 vph). Tentu saja, ketiga brand tersebut telah mendesain ulang komponen-komponen dan arsitektur movement pendahulunya, atau mengaplikasikan material sintetis baru untuk memastikan movement dapat bekerja maksimal sekaligus berumur panjang.
Zenith Inventor dengan movement yang berdetak 129.600 vph
Di sisi lain, jam tangan seperti Ferdinand Berthoud FB 1 dan A. Lange & Söhne Datograph Up/Down ditenagai oleh movement yang berdetak lambat namun pasti, yaitu 18.000 vph. Terdapat beberapa alasan bagi watchmaker untuk memopulerkan frekuensi rendah. Keuntungan utamanya mencakup power reserve lebih lama, regulasi lebih mudah, dan penampilan dramatis dari sebuah balance wheel berukuran besar yang melakukan osilasi secara perlahan dan sarat kesengajaan pada bagian caseback.
Breguet Classique Chronométrie 7727 dengan movement yang berdetak 72.000 vph TAG Heuer Carrera MirkoPendulum memiliki sebuah sistem chronograph pendulum tanpa hairspring yang berdetak 360.000 vph
WHY DOES IT MATTER? Argumen dasarnya adalah semakin tinggi frekuensi sebuah movement, maka semakin presisi pula kinerjanya. Hal ini dikarenakan movement berfrekuensi tinggi ‘memulihkan diri’ lebih cepat. Contohnya bila terjadi guncangan, sebuah movement dengan 28.000 vph berputar kembali ke frekuensi pastinya lebih cepat daripada movement dengan 18.000 vph. Selain itu, sebagaimana didemonstrasikan oleh chronograph, movement berfrekuensi tinggi menunjukkan performa lebih akurat dalam hal pengukuran waktu. Pada movement dengan 28.800 vph, jarum detik berdetak delapan kali dalam satu detik. Oleh karena itu, chronograph movement dengan 28.800 vph dapat mengukur waktu hingga seperdelapan detik. Berarti, pada movement dengan 7.200.000 vph, jarum detiknya berdetak jauh lebih cepat dan mampu mengukur jauh lebih akurat, hingga seperduaribu detik.
77
SPEED ISN’T EVERYTHING Memang benar bahwa movement berfrekuensi tinggi cenderung lebih presisi, namun kecepatan bukanlah satu-satunya faktor. Terdapat faktor yang memengaruhi presisi pengukuran waktu, seperti efek gravitasi, friksi antara komponen dan torsi, dan masih banyak lainnya. Selain itu, movement berfrekuensi tinggi juga rentan terhadap penipisan energi dan lebih cepat aus, sehingga membutuhkan pemeliharaan yang lebih rutin. Movement berfrekuensi tinggi sering menggunakan materialmaterial baru dan berbagai metode konstruksi untuk mengatasi permasalahan yang ditimbulkan oleh peningkatan frekuensi tadi. Pada akhirnya dapat disimpulkan bahwa stabilitas sebuah movement, bukan kecepatannya, adalah kunci utama untuk tingkat presisi yang optimal.
STOCKIST
Temukan jam tangan yang Anda baca di CROWN
47Ronin www.47ronin.co A. Lange & Söhne Tersedia di butik The Time Place Breguet Tersedia di butik The Time Place Breitling Plaza Senayan Tel: 021 2967 8512 Cartier ∙ Plaza Indonesia Tel: 021 314 1916 ∙ Plaza Senayan Tel: 021 572 5238 Bvlgari ∙ Plaza Indonesia Tel: 021 3192 6661 ∙ Plaza Senayan Tel: 021 5790 0140 ∙ Pacific Place Tel: 021 5797 3850 Chanel Plaza Indonesia Tel: 021 2992 4023 Chopard Plaza Indonesia Tel: 021 2992 4350 Hermés ∙ Grand Hyatt Jakarta Tel: 021 2992 3998 ∙ Pacific Place Tel: 021 5140 2798 Hublot Tersedia di butik The Time Place
HYT Tersedia di butik The Time Place
Patek Philippe Plaza Indonesia Tel: 021 3192 6632
INTime ∙ Grand Indonesia Tel: 021 2358 1208 ∙ Mal Galeria Bali Tel: 0361 767 039 ∙ Paris Van Java Bandung Tel: 022 820 64135 ∙ Pondok Indah Mall 2 Tel: 021 7592 0797 ∙ Sun Plaza Medan Tel: 061 8051 2538
Rolex Plaza Indonesia Tel: 021 2992 3982
Jaeger-LeCoultre Tersedia di butik The Time Place Longines Tersedia di butik INTime Luminox Pacific Place Tel: 021 5797 3796 Montblanc ∙ Pacific Place Tel: 021 5140 2762 ∙ Plaza Indonesia Tel: 021 2992 4015 ∙ Plaza Senayan Tel: 021 572 5141 ∙ Pondok Indah Mall 2 Tel: 021 7590 0926 Omega ∙ Mal Kelapa Gading 3 Tel: 021 4586 4985 ∙ Plaza Indonesia Tel: 021 2992 3723 ∙ Plaza Senayan Tel: 021 572 5663 ∙ Pondok Indah Mall 2 Tel: 021 7592 1031 ∙ Tunjungan Plaza 5 Surabaya Tel: 031 9924 3026
78
TAG Heuer ∙ Central Park Tel: 021 2920 0422 ∙ Grand Indonesia Tel: 021 2358 0685 ∙ Pacific Place Tel: 021 5797 3726 ∙ Plaza Indonesia Tel: 021 2992 3990 ∙ Senayan City Tel: 021 7278 1601 The Time Place ∙ Pacific Place Tel: 021 5140 2796 ∙ Plaza Indonesia Tel: 021 310 7715 ∙ Plaza Senayan Tel: 021 572 5759 ∙ Tunjungan Plaza 4 Surabaya Tel: 031 532 7991 Tudor Tersedia di butik INTime Vacheron Constantin Tersedia di butik The Time Place Zenith Tersedia di butik The Time Place
BERLANGGANAN SEKARANG!
CARA BERLANGGANAN
Kunjungi www.crownwatchblog.id/berlangganan atau pindai QR Code di halaman ini untuk mengisi formulir berlangganan
BIAYA BERLANGGANAN MAJALAH Berlangganan per tahun (4 edisi) Rp 280.000
Untuk info lebih lanjut, hubungi kami di email: subscribe-magazine@crownwatchblog.id
CASEBACK
Klik di sini
OMEGA CALIBRE 321 Diperkenalkan pada tahun 1946, Calibre 321 orisinal merupakan chronograph movement pertama yang digunakan dalam Speedmaster rilisan tahun 1957 dan kemudian menenagai jam tangan pertama yang mengemban sertifikasi untuk dapat digunakan oleh NASA, yaitu Speedmaster ST 105.003. Omega yang sempat memberhentikan produksi dari Calibre 321 orisinal pada tahun 1968, menghidupkan kembali movement ini di tahun 2019 lalu. Dibutuhkan waktu dua tahun untuk merekonstruksi ulang Calibre 321 yang baru agar dapat menghadirkan performa akurat dengan mengacu kepada cetak biru pendahulunya tersebut, serta dengan bantuan teknologi pemindaian digital terhadap Speedmaster vintage yang dikenakan oleh astronot terakhir yang mendarat di bulan. Meski kini dilengkapi oleh bridge berlapiskan Sedna Gold dan power reserve 55 jam (sebelumnya 44 jam), hand-wound chronograph movement generasi kedua ini memiliki arsitektur yang persis dan spesifikasi yang mirip dengan Calibre 321 orisinal, mulai dari frekuensi mencapai 18.000 vph, monobloc column-wheel, hingga konstruksi lateral clutch.
80
WWW.CROWNWATCHBLOG.ID Your Go-To Resource for Everything Timepiece
Nikmati informasi menarik terkini seputar dunia jam tangan di mana saja dan kapan saja dari perangkat favorit Anda.
@crownwatchblog.id
facebook.com/crownwatchblogid
A PROUD MEMBER OF TIME INTERNATIONAL GROUP