CROWN Indonesia Issue #1 2021

Page 1

LVMH WATCH WEEK 2021 Kreasi baru di tahun baru | MECHANICAL GLORY Pesona Piaget Polo Skeleton | HAPPY TALK Makna kebahagiaan versi Julia Roberts

I N DO N E S I A ISSUE # 1 2021

ISSUE #1 2021 WWW.CROWNWATCHBLOG.ID

TAG Heuer Monaco Green Dial






EDITOR-IN-CHIEF SHANNON HARTONO shannon@crownwatchblog.id

CHIEF EDITOR - DIGITAL RONALD HUTAGALUNG ronald.hutagalung@crownwatchblog.id

BUSINESS DEVELOPMENT AMELIA WIDHARATNA amelia.widharatna@time.co.id

PRODUCTION MANAGER ERIKA TANIA DESSYANDRA erika.tania@crownwatchblog.id

SALES & CIRCULATIONS MANAGER ADHIKA WICAKSANA adhika.wicaksana@crownwatchblog.id

GRAPHIC DESIGNER ERICK WIBOWO erick.wibowo@crownwatchblog.id

HIGHEND MEDIA CHAIRMAN & CEO DAVID LEPPAN MANAGING DIRECTOR HRISTO SIMEONOV hristo.simeonov@highend.media PUBLISHER CONNIE YEUNG connie.yeung@highend.media VP, BUSINESS DEVELOPMENT ALAN TAN alan.tan@highend.media EDITOR-IN-CHIEF ALVIN WONG alvin.wong@highend.media ONLINE EDITOR MELISSA KONG melissa.kong@highend.media

Diterbitkan oleh PT Indah Gemilang Internasional Centennial Tower lantai 28, Jalan Gatot Subroto Kav. 24-25 Jakarta 12930

CROWN INDONESIA is a proud member of TIME International Group and published under license from HIGHEND MEDIA PTE LTD, Singapore. No parts of this magazine are to be reproduced without the permission of TIME INTERNATIONAL and HIGHEND MEDIA PTE LTD. All rights reserved.

ART DIRECTOR DENNIS GOH dennis.goh@highend.media

Published by HighEnd PTE LTD 133 AMOY STREET #03/04-01 FAR EAST SQUARE SINGAPORE 049962

on the cover:

TAG HEUER MONACO GREEN DIAL CALIBRE HEUER 02 Dalam case 39 mm bermaterialkan stainless steel dengan sunray-brushed dial warna hijau zamrud yang menampilkan tiga counter (penghitung jam, menit, dan detik), serta indeks dan jarum berlapiskan Super-LumiNova®. Jam ini ditenagai oleh TAG Heuer Calibre Heuer 02 otomatis dan dilengkapi oleh temali kulit alligator warna hitam.


12 TOP OF THE HOUR

VISION 8 Editor’s Note 12 Top of The Hour Jaeger-LeCoultre mengajak Anda untuk mengeksplorasi semesta Reverso lewat buku 13 Kelanjutan dari perayaan hari jadi Chanel J12 yang ke-20 tahun 14 Laporan lengkap performa penjualan Swatch Group di tahun 2020 15 Wajah-wajah baru bergabung dalam jajaran manajemen level atas Montblanc 16 Self-Portrait Founder Red Army Watches dan General Manager Bell & Ross Asia bercerita mengenai gairah mendalamnya terhadap dunia horologi 18 In The Loupe Balance cock pada movement A. Lange & Söhne yang rupawan


IDENTITY 22 Sensation of Speed TAG Heuer Monaco Green Dial Calibre Heuer 02 menjadi manifestasi teranyar bagi dunia balap 28 Perpetual Excellence Komitmen dan kapabilitas Rolex dalam menyuguhkan keabadian 34 A Giant Leap Omega Speedmaster ‘Moonwatch’ kini bersertifikasi Master Chronometer 38 Triple Treats Rilisan terbaik dari Bvlgari, Hublot, dan Zenith pada perhelatan LVMH Watch Week 2021

22 S E N S AT I O N OF SPEED

46 Mechanical Glory Kemutakhiran fusi skeleton dan ultratipis pada Piaget Polo Skeleton 50 Chill Factor Pesona warna biru Hermès yang begitu memukau 52 Fab Four Seiko merayakan hari jadi yang ke-140 tahun dengan empat model ikonis

50 CHILL FACTOR

56 Double Up Citizen kembali mendobrak batasan teknologi dengan Calibre 0200


68

TIME A ND SPACE

74

CL A SS IN SESSION

CRAFT

SOUL

60 Every Hour, Every Day Patek Philippe menghidupkan kembali estetika orisinal Twenty~4

72 How To Buy Corum

64 Fair Competition Kurasi jam tangan olahraga paling didambakan di dunia bagi kaum wanita

64

FA IR COMPE TITION

68 Time and Space Ambasadress terbaru Chopard, Julia Roberts, berbagi ragam makna kebahagiaan

74 Class In Session Memahami sertifikasi COSC 76 Stockist Temukan lokasi butik jam tangan pilihan Anda 80 Caseback Calibre 101 karya Jaeger-LeCoultre


EDITOR’S NOTE

B

ila saya harus merangkum kuartal pertama tahun 2021 dalam satu kata sifat, kata pilihan saya adalah: intensif. Seolah menjadi jawaban atas rindu berkepanjangan terhadap ragam aktivitas yang sebelumnya masih sangat dibatasi, tahun 2021 — dengan protokol dan sistem yang kian teratur — menyuguhkan irama baru. Segala harapan yang didambakan sepanjang tahun lalu akhirnya menjadi mungkin untuk dicapai. Segala rencana yang telah lama ditunda akhirnya dapat direalisasikan secara bertahap. Semua hal ini terasa begitu intensif, sekaligus membebaskan. Namun perlu dicatat, tentu saja semuanya tak kembali seperti sediakala. Kenormalan baru yang kini semakin meresap di berbagai aspek kehidupan menyajikan perspektif dan peluang baru. Dalam ranah horologi, awal tahun ini diramaikan oleh serangkaian presentasi virtual yang menggantikan peran pameran jam tangan fisik. Berbagai upaya nyata dilakukan oleh para brand jam tangan dunia untuk mencapai interaksi seoptimal mungkin dengan para pemangku kepentingannya — dalam konteks tulisan ini adalah para jurnalis dan perwakilan media horologi maupun gaya hidup. Mulai dari video presentasi berkonsep komikal, sesi tanya-jawab interaktif yang dikemas secara regional agar setiap partisipan memperoleh perhatian yang cukup, demonstrasi produk yang direkam oleh kamera dari berbagai sudut bahkan pengaplikasian teknologi augmented reality agar para partisipan dapat turut “mencoba” jam di pergelangan mereka, hingga pengiriman bingkisan tematis untuk memperkuat nuansa presentasi virtual meski sang partisipan bergabung dari rumahnya masing-masing. Semangat penuh gairah tersebut tentunya harus diapresiasi. Karena tak sekadar memperoleh angka penjualan lebih baik dari tahun sebelumnya, ragam upaya tadi menjadi harapan terencana bagi para manusia yang terlibat dalam industri ini untuk menjalankan pekerjaan yang dicintainya dan/atau memperoleh hiburan yang teramat dibutuhkan. Termasuk kami yang dapat kembali menyuguhkan edisi terbaru CROWN Indonesia untuk Anda, para pecinta jam tangan, dengan berbagai ulasan komprehensif dan berita-berita terkini dari dunia horologi. Singkap laporan lengkap seputar perhelatan LVMH Watch Week 2021 dan rilisan terbaiknya (hal. 38), foto-foto eksklusif dari Piaget Polo Skeleton (hal. 46), rangkuman jam tangan olahraga mewah untuk kaum wanita (hal. 64), perbincangan mengenai makna kebahagiaan bersama Julia Roberts (hal. 68), serta segala hal yang perlu Anda ketahui mengenai sertifikasi COSC nan bergengsi (hal. 74) di dalam edisi pertama CROWN Indonesia di tahun 2021 ini. Nikmati akses tanpa batas dan biaya dengan membaca majalah kami di situs #BacaDiRumahAja (Klik link di bio Instagram kami @crownwatchblog.id) untuk pengalaman membaca daring yang istimewa. Akhir kata, selamat membaca dan sampai jumpa di edisi selanjutnya!

SHANNON HARTONO




VISION Perluas visi Anda, pertahankan stabilitas ketika Anda bergerak maju. Itulah filosofi saya. LI KA-SHING


VISION / TOP OF THE HOUR

Klik di sini

I

TOME TIME

ni adalah bacaan serius yang sarat ilmu mengenai salah satu jam tangan paling tersohor di dunia. JaegerLeCoultre Reverso, jam tangan dengan case reversibel yang menjadi ciri khasnya, merayakan hari jadi ke-90 di tahun 2020 lalu. Selain berbagai macam model Reverso baru yang akan mendominasi rak-rak butik tahun ini, terdapat juga buku berisikan 200 halaman bagi kolektor dan penggemar sang jam tangan legendaris.

Ekspedisi edukatif ke dalam semesta Reverso karya Jaeger-LeCoultre untuk merayakan hari jadinya yang ke-90 tahun

Diterbitkan oleh Assouline, sebuah perusahaan yang terkenal memproduksi buku-buku meja kopi modern dan mewah, buku Reverso ini menyajikan penelusuran mendalam terhadap sejarah dan evolusi sang jam tangan. Tak hanya mengeksplorasi perkembangan desain dan teknis jam tangan Reverso selama lebih dari sembilan dekade, terdapat juga kisah-kisah pribadi dari belasan kolektor yang telah menyesuaikan Reverso mereka dengan cara yang sangat personal. Buku ini dapat dipesan secara daring di Assouline.com.

12


ETERNAL CELEBRATION Buku Eternal Instant merangkum sekaligus mengabadikan evolusi 20 tahun jam tangan Chanel J12 nan ikonis

Klik di sini

M

eski hari jadi jam tangan Chanel J12 yang ke-20 tahun jatuh pada 2020 lalu, rupanya Chanel belum usai dengan rangkaian perayaannya. Kali ini brand asal Prancis tersebut menggaet pecinta jam tangan Nicholas Foulkes untuk menuangkan hasil eksplorasinya terhadap konsepsi, eksekusi, dan sejarah Chanel J12 menjadi tulisan yang kemudian menghiasi lembaran-lembaran buku bertajuk Eternal Instant. Buku istimewa yang dirilis di Prancis, Amerika Serikat, Inggris, dan Tiongkok ini juga menampilkan karya-karya fotografi orisinal terpilih untuk merepresntasikan evolusi jam tangan Chanel J12 selama 20 tahun ke belakang. Sebuah selebrasi yang pantas dan tepat untuk mengabadikan sang ikon pembuat gebrakan dalam ranah jam tangan olahraga mewah, di mana keramik berhasil ditransformasi menjadi material nan berharga.

13


VISION / TOP OF THE HOUR

Kantor pusat Swatch Group

Klik di sini

RIDING L THE STORM

aporan finansial konglomerat watchmaking, Swatch Group, untuk tahun 2020 menunjukkan bagaimana sang organisasi berjuang keras dalam menghadapi berbagai tantangan dari pandemi global. Swatch Group melaporkan penurunan penjualan bersih sebesar 28,7 persen dibandingkan tahun sebelumnya, yaitu sekitar CHF 5,595 juta. Bila pada tahun 2019 mereka meraup laba bersih sebesar CHF 748 juta, tahun 2020 menyaksikan sang Group mengalami kerugian bersih sebesar CHF -53 juta.

Swatch Group melaporkan penurunan penjualan hampir 30 persen di tahun 2020

Angka-angka tersebut akan lebih suram tanpa peran signifikan dari pasar Tiongkok yang secara konsisten mencatat pertumbuhan penjualan berdigit ganda. Selain itu, ada juga pasar Amerika Serikat yang menunjukkan performa di luar ekspektasi pada bulan Desember lalu. Dampak dari kuncitara dan pembatasan perjalanan sangat nyata dalam area produksi dan ritel. Komponen produksi untuk klien pihak ketiga pun mengalami “pemanfaatan kapasitas di bawah rata-rata”, sementara dalam kasus lain, kapasitas produksi yang terbatas menyebabkan kemacetan. Swatch Group juga melaporkan bahwa mereka menutup sebanyak 384 butik retail di tahun 2020. Swatch Group yang menaungi berbagai macam brand, mulai dari yang mewah seperti Omega dan Breguet, kelas menengah dan kelas pemula seperti Hamilton, Tissot, dan Swatch, tetap optimis dengan tahun 2021 — didukung oleh performa mereka pada paruh kedua tahun 2020, serta potensi penjualan dari penawaran-penawaran baru, seperti Omega ‘Moonwatch’, Longines Spirit, dan Tissot T-Touch Connect Solar. 12


Marco Tomasetta

Klik di sini

P

ada beberapa bulan terakhir ini, Montblanc menyaksikan kepergian dan kehadiran para personel-personel baru pada anak tangga atas dari brand mewah ini. Hal tersebut mengisyaratkan akan adanya perubahanperubahan signifikan dalam produk-produk terbaru Montblanc nantinya. Laurent Lecamps bergabung dalam perusahaan ini sejak Desember 2020 lalu sebagai Managing Director bagi divisi jam tangan Montblanc, menggantikan Davide Cerrato yang selama enam tahun belakangan bertugas mengawasi penataan kembali produk-produk Montblanc. Laurent dengan pengalaman bertahun-tahun pada puncak manajemen CF Bucherer dan merupakan seorang pecinta jam tangan akan berupaya memperkuat sinergi antara koleksi-koleksi jam tangan Montblanc yang telah diperbarui, serta terus memberikan sorotan kepada integrasi antara sang perusahaan dengan manufaktur Minerva — spesialis pembuat movement yang telah dilibatkan dalam produksi jam tangan Montblanc. Pada bulan Februari lalu, Montblanc mengumumkan penunjukkan Marco Tomasetta sebagai Creative Director barunya. Dengan pengalaman mendalam di ranah leather goods dan aksesori, Marco sebelumnya bekerja untuk Prada, Chloé, dan Louis Vuitton, serta sempat menjabat sebagai Creative Design Director untuk leather goods pria dan wanita di Givenchy, hingga akhirnya bergabung dengan Montblanc.

PEAK POTENTIAL Bergabungnya sosok-sosok baru di Montblanc mengisyaratkan evolusi kreatif dalam waktu dekat

15

Portofolio lebih luas menanti Marco di Montblanc dengan penawaran aksesori nan beragam yang meliputi instrumen menulis ikonisnya, leather goods, parfum, aksesori mini, hingga tentu saja jam tangan. “Marco merupakan inovator tangkas dan dinamis yang juga sangat berkomitmen terhadap nilai pada craftsmanship tingkat tinggi dan desain timeless yang telah menjadi bagian dari identitas Montblanc. Ia memahami pentingnya menerapkan tema secara menyeluruh pada berbagai kategori produk Montblanc, dan saya menantikan kinerjanya dengan tim kami untuk menyempurnakan mereka dengan cara yang memukau,” ujar Nicolas Baretzki, CEO Montblanc. Para penggemar jam tangan Montblanc tentunya akan melihat bagaimana Laurent dan Marco menginjeksikan visi dan kepiawaian mereka ke dalam koleksi jam tangan Montblanc yang baru.


VISION / SELF POTRAIT

SUGIHARTO ‘SUGI’ KUSUMADI Founder Red Army Watches berbagi gairah mendalamnya terhadap dunia horologi Gairah semata tidaklah cukup adalah miskonsepsi paling besar perihal mentransformasi gairah menjadi sebuah bisnis. Gairah merupakan perangkat lunak dan tentunya Anda membutuhkan perangkat keras untuk dapat menjalankannya dengan baik. Menentukan produk, orang, lokasi, dan harga yang tepat adalah beberapa elemen kunci lainnya yang menjadikan sebuah bisnis dapat berhasil. Dengan kata lain, saya cinta dengan pekerjaan saya. Bahkan setelah hampir dua dekade, saya masih bangun tidur dengan semangat akan halhal yang berhubungan dengan jam tangan.

Klik di sini

Saya memiliki banyak momen ‘eureka’ di dunia horologi. Yang pertama adalah saat saya menemukan fakta bahwa Uni Soviet mengkreasikan jam tangan pertama yang berkelana ke luar angkasa, bukan Omega. Momen lainnya adalah ketika saya membuka kotak kayu ikonis berisikan model jam tangan pertama dari SEVENFRIDAY. Lalu ada juga kala di mana saya memegang sebuah jam tangan Grand Seiko di genggaman saya untuk pertama kalinya. Yang terbaru adalah saat saya mengetahui bahwa Bvlgari memegang enam rekor dunia dalam hal kerampingan movement pada kreasi jam tangannya yang juga dilengkapi oleh berbagai macam komplikasi. Sesungguhnya, saya tidak bisa hidup tanpa jam tangan. Saya merasa seolah telanjang bila tidak memakainya. Saya juga tidak bisa hidup tanpa kopi. Selain jam tangan, saya mengoleksi seni (kebanyakan lukisan). Hal tersebut menjelaskan ketertarikan mendalam saya terhadap beberapa brand yang menawarkan model-model berkesenian tinggi. Pont des Amoureux karya Van Cleef & Arpels adalah salah satu favorit saya, jam tangan ini artistik sekaligus puitis dengan teknik level tinggi yang didemonstrasikan melalui tampilan retrograde. Bila Red Army Watches merupakan sebuah lagu, lagunya adalah Wake Up oleh Arcade Fire. Mengapa? Karena kami selalu berpegang teguh pada misi kami untuk menyingkap yang belum diketahui, untuk menyadarkan orang-orang atas keberadaan berbagai brand yang asing di telinga mereka. Selain itu, lagu tersebut memiliki melodi pembuka yang menarik sehingga massa secara instan akan turut bernyanyi bersama. Layaknya lagu tersebut, Red Army Watches hadir untuk semua orang.

Sebagai seorang pebisnis, saya mendeskripsikan diri saya sebagai seseorang yang pragmatis dan ingin terus belajar. Pragmatis menjelaskan tendensi saya untuk menyederhanakan berbagai hal. Lazimnya, orang-oranglah yang selalu membuat hal-hal menjadi kompleks, sehingga mengubah pola pikir mereka adalah apa yang saya lakukan. Keinginan saya untuk terus belajar merupakan sebuah proses penemuan diri. Saya adalah seorang penjelajah dan selalu memiliki rasa penasaran yang tinggi. 16


TONG CHEE WEI General Manager Bell & Ross Asia bercerita seputar karier dan makna di balik jam tangan Perjalanan saya di dalam perdagangan jam tangan dimulai sejak 20 tahun lalu. Saat itu saya pertama kali bertemu dengan Carlos Rosillo, founder Bell & Ross. Gairah beliau terhadap sang brand begitu menular dan inspiratif. Saya tertarik dengan tata krama yang ia perlihatkan saat bercerita tentang gairahnya. Sangat subtil sekaligus menyejukkan. Hal tersebut jarang terjadi di kala itu dan saya pun terpikat untuk mengetahui lebih banyak. Pengalaman saya dengannya memberikan saya perspektif baru terhadap horologi. Berkomunikasi dengan kejelasan dan kejujuran sangatlah penting. Pelajaran paling menyakitkan sekaligus berharga yang saya pelajari dari bekerja di bisnis jam tangan adalah ketika orang-orang tidak memahami sesuatu dengan cara yang sesuai keinginan Anda atau bahkan tidak menyertakan pesan yang sesungguhnya ingin Anda sampaikan. Setiap jam tangan memiliki cerita untuk dibagikan. Sebagai seseorang yang bekerja dengan jam tangan, saya cenderung mengapresiasi nostalgia dan menyingkap masa depan. Saya menghargai makna spesial di balik jam tangan. Terkadang, proses menemukan sebuah jam tangan dapat memberikan Anda kebahagiaan sebesar saat Anda memilikinya. Mantra kepemimpinan saya? Masa depan adalah sekarang. Kami harus kreatif, berpikir jauh ke depan, dan meraih setiap kesempatan yang ada. Jangan mengharapkan hasil yang berbeda saat melakukan hal yang sama atau Anda akan terlihat bodoh saat melakukan hal yang sama, namun mengharapkan hasil yang berbeda. Bila saya tidak bekerja di dunia horologi, kemungkinan besar saya akan menjadi bintang rock. Lihat saja penampilan saya! (tertawa). Bila Bell & Ross merupakan sebuah lagu, lagunya adalah Don’t Stop Me Now oleh Queen. Hidup adalah tentang memberikan diri kita momen terbaik. Capailah bintang dan jelajahilah kedalaman lautan. Karena kami hidup dengan penuh gairah, kami dapat selalu mengukur diri kami terhadap waktu, mengubah beberapa detik menjadi sebuah momen keabadian.

Klik di sini

17


VISION / IN THE LOUPE

Klik di sini

18


A. LANGE & SÖHNE

ENGRAVED BALANCE COCK

S

ebuah bridge berbentuk menyerupai golok yang salah satu ujungnya disekrup kokoh atau dikenal dengan sebutan balance cock, merupakan komponen yang berfungsi menjadi tumpuan sekaligus menjaga keseimbangan movement. Bisa dibilang sebagai salah satu bridge paling vital dalam sebuah arsitektur movement, balance cock setidaknya bagi A. Lange & Söhne adalah komponen yang sangat simbolis. Setiap balance cock kreasi Lange dihiasi oleh ukiran tangan bermotif flora yang menjadi ciri khas personal sang artisan dan sebagai sebuah simbol atas kepiawaian teknis sang movement, serta keindahan dekorasinya.

19



IDENTITY Jangan pernah lupa bahwa pada suatu waktu, dalam momen yang tidak terjaga, Anda mengenali diri sebagai seorang teman ELIZABETH GILBERT


IDENTITY / COVER STORY

Klik di sini


SENSATION OF SPEED TAG Heuer Monaco Green Dial Calibre Heuer 02 menjadi manifestasi teranyar nan sensasional bagi dunia balap Erika Tania

T

ak dapat dipungkiri bahwa keterlibatan TAG Heuer dalam berbagai kompetisi olahraga berkontribusi cukup signifikan dalam popularitas sang brand hingga saat ini. Melalui perannya sebagai sponsor sekaligus Official Timekeeper maupun Official Watch, TAG Heuer berkesempatan mempertunjukkan akurasi impresifnya kepada kalangan luas dan kemudian meraih komunitas penggemar yang begitu loyal. Di antara sederet kategori olahraga — sepak bola, tenis, selancar air, golf, di antara ragam kerja sama lainnya — yang didukung oleh TAG Heuer, asosiasi paling lekat adalah partisipasinya di dalam dunia balap. Dekade 1950-an dan 1960-an merupakan masa keemasan bagi kolaborasi antara dunia balap dan horologi. Tak terkecuali TAG Heuer yang dapat dikatakan sebagai salah satu brand horologi paling aktif dalam kategori olahraga ini di bawah pimpinan Jack Heuer. Berbagai inovasi di ranah teknologi stopwatch dan instrumen dasbor karya TAG Heuer menjadi bukti atas kemahiran sang manufaktur dalam perhitungan waktu olahraga untuk kompetisi-kompetisi besar, bahkan mendukung performa para pembalap sebagai bagian dari dasbor mobil mereka. TAG Heuer pun merilis berbagai jam tangan chronograph baru yang terinspirasi dari ragam sirkuit, serta mobil dan lomba balap, seperti Autavia, Carrera, Camaro, dan sang legenda hidup Monaco.

CHRONICLE OF AN ICON Diperkenalkan pertama kali pada tahun 1969, Monaco menjadi jam tangan chronograph otomatis pertama yang dipresentasikan dalam case berbentuk kotak dan memiliki kemampuan tahan air. Model orisinal TAG Heuer Monaco terdiri dari dua variasi, yaitu referensi 1133B dengan dial berwarna

23


IDENTITY / COVER STORY

Pesona warna hijau zamrud bergradasi dengan efek sunray-brushed pada dial

24


Klik di sini

TAG Heuer Monaco Green Dial Calibre Heuer 02 merupakan interpretasi modern dari model orisinalnya yang ikonis

tersebut dilelang seharga USD 650.000 (sekitar IDR 9 miliar) pada tahun 2012 dan USD 2.208.000 (sekitar Rp 31 miliar) pada tahun 2020.

biru dan 1133G dengan dial berwarna abu-abu. Kedua jam tangan tersebut ditenagai oleh movement mutakhir pada masanya, Chronomatic Calibre 11, yang memiliki frekuensi hingga 19.800 vibrasi per jam dan power reserve hingga 42 jam.

Berbagai iterasi Monaco pun diperkenalkan dari tahun ke tahun. Beberapa model tersohor yang patut Anda ketahui adalah Monaco ‘Dark Lord’ dengan lapisan PVD hitam yang dirilis pada tahun 1975, Monaco V4 nan futuristik dari tahun 2009, dan lima edisi terbatas Monaco yang mewakili tren horologi selama lima dekade rilisan tahun 2019 untuk merayakan hari jadi Monaco ke-50 tahun.

Popularitas Monaco seketika meroket pasca perilisan film Le Mans (1971) yang dibintangi oleh ‘King of Cool’ alias aktor kawakan Amerika Serikat, Steve McQueen. Dalam film bertemakan balap mobil tersebut, Steve McQueen nampak mengenakan jam tangan Monaco dengan dial warna biru yang kemudian menjadikan jam ini sinonim dengan sang aktor. Hingga kini jam tangan Monaco dari dekade tersebut masih menjadi dambaan di kalangan para kolektor. Bahkan dua jam tangan yang digunakan langsung oleh Steve McQueen di dalam film

Bersama Monaco, TAG Heuer konsisten berkontribusi di dalam dunia balap. Pada tahun 2011 silam, TAG Heuer menjadi Official Partner bagi Monaco Grand Prix dengan

25


Klik di sini

38


TAG HEUER MONACO GREEN DIAL CALIBRE HEUER 02 MEMPERKUAT ASOSIASI INTESIF ANTARA TAG HEUER DENGAN DUNIA BALAP Automobile Club of Monaco. Kini, untuk merayakan kerja sama terbarunya sebagai Official Sponsor dan Timekeeper dalam perhelatan Grand Prix de Monaco Historique, brand horologi basis Swiss ini meluncurkan TAG Heuer Monaco Green Dial Calibre Heuer 02 edisi terbatas.

GREEN IS THE NEW BLACK Seperti ragam bisnis dan acara lainnya yang terdampak oleh pandemi, pelaksanaan Grand Prix de Monaco Historique yang awalnya dijadwalkan pada awal tahun 2020 harus diundur. TAG Heuer bahkan telah lebih dulu merilis TAG Heuer Monaco Calibre 02 ‘Grand Prix de Monaco Historique’ Edition dengan dial dwiwarna kombinasi merah dan perak yang ditawarkan secara terbatas sebanyak 1.000 buah saja pada Maret 2020. Lomba balap mobil klasik yang diadakan dua tahun sekali ini akhirnya terselenggara pada 23 – 25 April lalu dengan lebih dari 200 mobil Grand Prix — mewakili 50 pembuat mobil dan 21 negara berbeda — yang berpartisipasi. Dipilih berdasarkan nilai historis dan tingkat orisinalitasnya, para partisipan berkompetisi dalam tujuh seri yang meliputi periode 1930-an hingga 1970-an. Sebagai perayaan atas penyelenggaraan ajang balap ini, TAG Heuer kembali merilis sebuah edisi terbatas. Kali ini diberi nama TAG Heuer Monaco Green Dial Calibre Heuer 02. Sesuai namanya, jam tangan istimewa ini menyuguhkan dial berwarna hijau yang tengah merajalela di dunia horologi. Tak berlebihan rasanya bila hijau dinobatkan sebagai warna tahun ini. Setidaknya lusinan jam tangan dari berbagai brand mengusung ragam spektrum warna hijau. Pilihan TAG Heuer jatuh pada hijau zamrud dengan efek gradasi sunray-brushed dari warna hijau muda ke tua yang dimulai dari bagian tengah hingga ke pinggir terluar dial. Namun tak sekadar turut serta dalam tren, warna

hijau pada jam ini juga terilhami dari bagian tertutup pada jalur Monaco Grand Prix di sekitar pelabuhan yang mengusung warna serupa. Estetika minimalis nan modern TAG Heuer Monaco didukung oleh kombinasi dial warna hijau dengan dua sub-dial dan temali kulit aligator warna hitam, serta indeks dan jarum berlapiskan rodium. Kesan timeless kian ditegaskan oleh material stainless steel pada case yang hadir dalam ukuran 39 mm ini. Fitur-fitur khas jam tangan Monaco seperti kristal safir berkubah dan bersegi yang melindungi dial, tombol pengatur fungsi chronograph di samping posisi jam 2 dan 4, sub-dial penghitung menit dan jam di posisi jam 9 dan 3, tetap dipertahankan, serta jendela tanggal pada posisi jam 6 tetap dipertahankan. Dial jam ini juga dilengkapi oleh indikator detik di atas jendela tanggal, serta penanda indeks dan jarum yang dibubuhi Super-LumiNova® warna putih untuk memaksimalkan keterbacaan dalam keadaan minim cahaya. Seperti edisi tahun lalu dan sesuai namanya, TAG Heuer Monaco Green Dial Calibre Heuer 02 ditenagai oleh sebuah in-house chronograph movement Calibre Heuer 02 dengan column wheel dan clutch vertikal. Melalui caseback bermaterialkan kristal safir, kinerja movement berfrekuensi 4Hz dengan power reserve hingga 80 jam ini dapat Anda kagumi. Selaras dengan bagian dial, ukiran nama movement dan status ‘Swiss Made’ jam tangan yang tahan air hingga kedalaman 100 meter ini juga hadir dalam warna hijau. Melalui TAG Heuer Monaco Green Dial Calibre Heuer 02, sang manufaktur memperkuat asosiasi intesif antara TAG Heuer dengan dunia balap. Sesuai dengan spirit disruptif dari model orisinal Monaco, iterasi anyar ini mengedepankan pengembangan horologi baik dalam ranah desain maupun teknologi. Temukan jam tangan edisi terbatas sebanyak 500 buah ini di butik-butik TAG Heuer terpilih di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia.

27


IDENTITY

PERPETUAL EXCELLENCE Komitmen dan kapabilitas unggul Rolex dalam menyuguhkan keabadian Erika Tania

T

erdapat berbagai macam faktor yang dapat dipertimbangkan saat hendak membeli sebuah jam tangan. Setiap orang tentunya memiliki preferensinya masing-masing mengenai hal ini. Baik dari segi desain, fungsi, kenyamanan saat dipakai, maupun popularitas brand. Namun terdapat dua hal utama nan wajib untuk diperhatikan bagi Anda yang mengidamkan jam tangan awet hingga dapat diwariskan ke generasi selanjutnya, yaitu kualitas dan layanan purna jual. Inilah mengapa Rolex sinonim dengan superioritas. Daftar pendek maupun panjang atas segala hal yang menjadi pertimbangan seorang pembeli jam tangan dapat dengan mudah dibubuhi centang karena brand asal Swiss ini mampu memenuhinya. Pencapaian tersebut merupakan cerminan dari aspirasi visioner sang founder, Hans Wilsdorf, yang sedari dulu berpegang teguh pada filosofi bahwa setiap jam tangan Rolex harus andal dan tahan lama.

28


Klik di sini

Sebelum jam tangan dikembalikan kepada pemiliknya, watchmaker akan mengisi penuh cadangan daya movement dengan memutar winding crown

29


IDENTITY

LAYANAN PURNA JUAL ROLEX MENCERMINKAN APRESIASI TERTINGGI TERHADAP FILOSOFI SANG FOUNDER SEKALIGUS PARA PELANGGANNYA REMARKABLE SERVICE

secara hati-hati melepaskan movement yang masih menjadi satu dengan dial dan jarum jamnya. Kemudian bracelet, case, dan movement menjalani proses pemeriksaan secara terpisah. Bila bracelet dan case akan diberikan finishing ulang untuk mengembalikan tampilan orisinalnya, movement melalui prosedur yang lebih panjang.

Untuk mewujudkan filosofinya, Hans Wilsdorf memimpin Rolex dengan visi yang komprehensif. Tak hanya befokus memproduksi jam tangan berkualitas prima, tetapi juga membangun jaringan layanan purna jual — kini dikenal sebagai inisiatif bernama Rolex World Service — di negara-negara di mana Rolex tersedia untuk mempermudah akses bagi para pelanggan dalam memelihara jam tangan kesayangan mereka.

Setiap komponen yang terdapat dalam konstruksi movement diperiksa dengan teliti untuk menentukan perlu atau tidaknya komponen tersebut diganti dengan suku cadang baru dari manufaktur Rolex di Bienne, Swiss. Lalu seluruh komponen dibersihkan dalam rendaman ultrasonik sebelum akhirnya dikeringkan. Proses selanjutnya adalah perakitan ulang setiap komponen movement dan pengaplikasian pelumas. Dial dan jarum jam pun dipasangkan kembali pada movement setelah penyesuaian pertama terhadap tingkat presisi movement dilakukan.

Loka karya Rolex World Service yang berlokasi di dalam butik resmi maupun di kantor afiliasi regional sang brand menyediakan berbagai macam layanan. Mulai dari yang sederhana seperti menyesuaikan panjang bracelet, hingga yang kompleks seperti pemeriksaan komplit terhadap movement, case, dan bracelet atau akrab disebut sebagai layanan overhaul. Bila layanan sederhana dapat selesai dikerjakan di hari yang sama, layanan overhaul membutuhkan beberapa tahapan, serta peralatan dan instrumen spesifik yang telah diuji dan dikembangkan oleh Rolex. Lantas, seperti apa prosesnya?

Tak berhenti di situ, movement yang telah diletakkan kembali ke dalam case akan diukur terlebih dahulu akurasinya dan watchmaker akan melakukan penyesuaian bila diperlukan. Untuk memastikan performa chronometric sudah presisi, movement yang sudah berada di dalam case tadi akan melalui proses pengujian presisi selama 24 jam dan diikuti oleh uji tekanan di dalam air. Setelah lulus uji, bracelet pun dipasang kembali dan kontrol

Setelah jam tangan diterima, diperiksa kondisinya, dan pelanggan telah menyetujui estimasi biaya layanan, watchmaker akan memulai pekerjaannya yang diawali dengan memisahkan bracelet dari case dan

30


Setiap jam diuji kemampuan kedap airnya

Bezel dipasang kembali dengan pas pada case bagian tengah

Jam tangan diperiksa dengan saksama oleh pembuat jam untuk menentukan apa saja pemeliharaan yang perlu dilakukan

Kemampuan kedap air jam tangan diuji di dalam tanki hiperbarik yang dikembangkan oleh Rolex

31


IDENTITY

Rolex Service Centre di Indonesia

kualitas terhadap keseluruhan bagian jam tangan dilakukan untuk menjamin semua fungsi dan estetika akhir sudah sesuai dengan harapan. Pada tahap akhir, jam tangan akan dikemas dalam pouch yang didesain khusus untuk melindungi jam tangan saat sedang tidak dikenakan atau saat dibawa dalam perjalanan. Pemilik jam tangan pun akan memperoleh garansi internasional selama dua tahun yang meliputi suku cadang dan pelayanan oleh watchmaker pasca pemeliharaan. Kapabilitas Rolex dalam menyuguhkan layanan purna jual terbaik didukung oleh kinerja para watchmaker yang dilatih

32

langsung oleh sang brand. Pada tahun 2018 lalu, Rolex meresmikan Rolex Training Centre di Jenewa yang menjadi pusat bagi para pegawai Rolex untuk bertukar ilmu. Melalui program bertajuk Rolex Watchmaking Training, para watchmaker yang akan bertugas di layanan purna jual Rolex dilatih selama 18 bulan hingga dapat melakukan servis komplit pada movement Oyster. Sebagaimana teknologi dalam setiap kreasi Rolex senantiasa berkembang, para watchmaker tersebut ikut serta dalam kursus-kursus spesifik secara reguler agar dapat meningkatkan keahlian mereka dan tanggap terhadap produk dan teknik-teknik teranyar.


THE RESTORATION ATELIER Rencana komprehensif Rolex dalam merancang layanan purna jualnya juga tercermin dari produksi suku cadang dalam skala besar untuk menjamin ketersediaannya hingga 35 tahun setelah model jam tangan tersebut berhenti dipasarkan. Jam tangan Rolex Anda berusia lebih dari 35 tahun? Tidak perlu khawatir karena Rolex memiliki Restoration Atelier yang bertugas merestorasi jam tangan historis Rolex. Beranggotakan Master Watchmakers yang dilatih khusus untuk jam tangan para kolektor, Restoration Atelier mengombinasikan penelitian historis mendalam dengan metode tradisional dan teknik canggih masa kini.

Setiap layanan “restorasi” oleh Restoration Atelier dilaksanakan sembari mempertahankan tradisi watchmaking dan craftsmanship di mana sentuhan artisan sangatlah penting

Komponen-komponen pada jam tangan historis yang sudah tidak lagi sesuai dengan kriteria kualitas Rolex dapat direstorasi atau dikreasikan ulang menggunakan teknik masa kini. Untuk menghindari berbagai resiko yang mungkin terjadi, setiap proses restorasi dieskekusi dengan serangkaian prinsip yang ketat. Jam tangan yang telah direstorasi kemudian dikembalikan kepada sang pemilik dalam kotak presentasi spesial yang dilengkapi oleh sebuah buklet personal. Berkat perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan optimal terhadap kualitas setiap produk, pelayanan di butik maupun di pusat servisnya, Rolex tak sekadar memegang teguh filosofi sang founder, tetapi juga menunjukkan apresiasi tertinggi terhadap kinerja seluruh tim di balik brand horologi Swiss terkemuka di dunia tersebut — baik di masa lalu, masa kini, maupun di masa yang akan datang. Rolex Service Centre Indonesia berlokasi di Centennial Tower, Ground Floor, Jalan Gatot Subroto Kav 24 & 25, Jakarta Selatan 12950, Tel: +6221 2935 3555

Para watchmaker di Restoration Atelier, Jenewa, menangani komponen lawas dan langka. Pekerjaan mereka memerlukan konsentrasi tingkat tinggi

33


IDENTITY

ONE GIANT LEAP

Omega Speedmaster ‘Moonwatch’ kini mengemban sertifikasi Master Chronometer Alvin Wong

K

oleksi paling ikonis dan kaya cerita dari semesta produk Omega, Speedmaster ‘Moonwatch’, kini telah meraih sertifikasi Master Chronometer yang membawanya kepada semesta mekanis dengan kemampuan anti-magnetis dan tingkat presisi yang tak tertandingi.

yang telah disebutkan tadi, hand-wound chronograph movement ini disempurnakan oleh balance spring silikon dan power reserve hingga 50 jam.

APOLLO INSPIRATION

Bagi yang belum familier dengan Master Chronometer, perlu Anda ketahui bahwa deretan jam tangan yang mengemban sertifikasi ini telah lulus berbagai pengujian kontrol kualitas paling ketat yang dilakukan oleh COSC (Institusi Resmi Pengujian Chronometer Swiss) dan METAS (Institusi Metrologi Federal Swiss). Jam tangan dengan status Master Chronometer termasuk dalam jajaran jam tangan paling tangguh dan presisi di dunia dengan tingkat performa luar biasa yang meliputi ketahanan terhadap medan magnet hingga 15.000 gauss dan akurasi harian sebesar 0/+5 detik saja.

Penggemar Speedmaster tentu sudah tak asing dengan movement satu ini. Diperkenalkan pertama kali pada tahun 2019, Master Chronometer Calibre 3861 melakukan debutnya melalui seri Speedmaster yang dirilis untuk merayakan hari jadi ke-50 tahun dari momen mendaratnya manusia di bulan. Merupakan keturunan dari Calibre 1861 — turunan dari berbagai movement, termasuk Calibre 321 yang menenagai jam tangan Speedmaster dengan kualifikasi dari NASA untuk semua misi luar angkasa berawak — yang dirilis pada tahun 1996, Master Chronometer Calibre 3861 membutuhkan waktu empat tahun dalam pengembangannya.

Koleksi Speedmaster ‘Moonwatch’ terbaru ditenagai oleh Co-Axial Master Chronometer Calibre 3861. Dengan berbagai keunggulan

Omega telah lama menginginkan sebuah movement yang memiliki dimensi dan arsitektur yang sama dengan Calibre 1861

34


Klik di sini

Omega Speedmaster Moonwatch dalam case baja berdiameter 42 mm dengan kaca Hesalite


IDENTITY

MASTER CHRONOMETER CALIBRE 3861 MENYUGUHKAN POWER RESERVE YANG LEBIH TINGGI, PRESISI LEBIH BAIK, DAN KETAHANAN TAK TERTANDINGI TERHADAP MEDAN MAGNET — mesin utama bagi koleksi Speedmaster selama ini — namun juga mendambakan movement dengan kemutakhiran tingkat tinggi. Hasilnya adalah Master Chronometer Calibre 3861 yang menyajikan power reserve lebih tinggi, presisi lebih baik, ketahanan tak tertandingi terhadap medan magnet, serta fiturfitur lainnya, seperti free spring balance dengan hairspring silikon dan hack seconds. Dari segi estetika, generasi baru ‘Moonwatch’ terilhami oleh ST 105.012 yang dikenakan oleh para astronot Apollo 11 di permukaan bulan pada tahun 1969. Penggemar Speedmaster tentunya sudah familier dengan fitur-fitur khas, seperti profil case Speedmaster nan klasik, caseback bersiku ganda, serta posisi titik di atas angka 90 dan di kanan bawah angka 70 pada bezel aluminium. Ciri khas desain nan ikonis tersebut didukung oleh sedikit pembaruan. Selain temali kain dan kulit, jam tangan anyar ini hadir dengan opsi satin-brushed bracelet yang terdiri dari lima keping dengan polesan logo Omega pada bagian pengait untuk mengingatkan Anda pada elemen serupa di Moonwatch versi lawas. Di sisi lain, jalur menit didesain ulang dengan pembagian menjadi tiga divisi dibandingkan model sebelumnya yang membaginya ke lima divisi berbeda. Tersedia dalam material stainless steel dengan case Hesalite atau safir, emas Sedna 18 karat, dan emas Canopus 18 karat dengan opsi bracelet maupun temali, jam tangan ini didukung oleh garansi selama lima tahun. Status baru Speedmaster sebagai Master Chronometer merupakan pengembangan paling signifikan dalam sejarah Moonwatch modern — sebuah langkah menjanjikan menuju hal-hal lebih mengagumkan di masa yang akan datang.

36


Omega Speedmaster Moonwatch berdiameter 42 mm dalam case emas Sedna 18 karat (kiri) dan emas Canopus 18 karat (kanan)

Bracelet baru berkeping lima

Master Chronometer Calibre 3861


IDENTITY

Kiri ke kanan: CEO LVMH Watch & Jewellery Division Stéphane Bianci, CEO Zenith Julien Tornare, CEO Bvlgari Jean-Christophe Babin, dan CEO Hublot Ricardo Guadalupe

TRIPLE TREATS Bermesin canggih? Bertaburkan berlian? Berpenampilan unik? Bermaterial langka? Apapun preferensi jam tangan Anda, LVMH Watch Week 2021 memiliki penawarannya. Erika Tania

38


D

Melalui sebuah telepon video, General Manager Bvlgari Watches Antoine Pin mengambil alih presentasi dan memperkenalkan berbagai iterasi anyar dari lima koleksi Bvlgari, yaitu Octo Finissimo, Octo Roma, Serpenti Spiga, Divas Dream, dan Lvcea langsung dari manufaktur Bvlgari di Neuchâtel, Swiss. Presentasi diakhiri dengan telepon video antara Jean-Christophe dengan aktor Beijing, Kris Wu, yang nampak mengenakan jam tangan Octo Finissimo Chronograph GMT Steel terbaru.

i antara kebanyakan brand horologi yang mengeluhkan penurunan tajam angka penjualan mereka selama awal pandemi tahun lalu, para brand di bawah naungan divisi jam tangan LVMH setidaknya memiliki nasib lebih baik berkat pelaksanaan LVMH Watch Week di Dubai pada bulan Januari 2020. Bermula sebagai solusi proaktif dari kekecewaan terhadap Baselworld yang dianggap terlalu konvensional dan kurang tangkas dalam mengatasi penurunan jumlah pengunjung, LVMH Watch Week di Dubai justru menjadi penyelamat dalam hal performa penjualan bagi Bvlgari, Hublot, TAG Heuer, dan Zenith di kuartal pertama tahun 2020, serta merupakan pameran jam tangan fisik terakhir yang diadakan sebelum pandemi Covid-19 melanda dunia.

Beralih ke Hublot, Ricardo Guadalupe menyambut para peserta presentasi dari manufaktur Hublot di Nyon, Vod, Swiss. Tur dimulai di ruang Innovation, Research & Development di mana berbagai material eksotis karya Hublot diciptakan, kemudian berlanjut ke ruang Gem-Setting di mana berlian satu per satu diletakkan pada bezel, ruang Fabrication di mana seluruh komponen movement dan case jam tangan Hublot diproduksi, serta ruang High Complications di mana movement kompleks dikembangkan dan dirakit. Selama turnya, Ricardo secara bergantian memperkenalkan ragam iterasi teranyar dari koleksi Big Bang dan Classic Fusion yang mengekspresikan ‘Art of Fusion’ khas Hublot.

LVMH Watch Week kembali diselenggarakan di awal tahun ini, tepatnya mulai 25 Januari lalu secara daring. CEO LVMH Watch & Jewellery Division, Stéphane Bianchi, menyatakan bahwa pelaksanaan edisi kedua dari acara tersebut adalah keputusan yang wajar: “Sekali lagi kami memutuskan bergabung untuk menunjukkan kekuatan, inovasi, dan keahlian watchmaking dari brand jam tangan di grup kami. LVMH Watch Week telah terbukti menjadi sebuah perkumpulan penting bagi industri kami untuk bertemu dengan semua partner kami di awal tahun dan kami sangat bersyukur atas keikutsertaan mereka.”

Konteks presentasi berbeda disuguhkan oleh Julien Tornare dari manufaktur Zenith di Le Locle, Neuchâtel, Swiss. Di mana sejarah manufaktur, movement legendaris El Primero, dan jam tangan Chronomaster menjadi sorotan utama yang dielaborasikan secara bergantian oleh Julien, Heritage Manager Zenith Laurence Bodenmann, dan Products Development & Heritage Director Romain Marietta yang mengupas tuntas hingga proses pengembangan di balik Chronomaster Sport terbaru. Presentasi diakhiri dengan pengumuman resmi bergabungnya quarterback NFL Aaron Rodgers sebagai wajah baru bagi Zenith di Amerika Utara.

Dibuka secara resmi dengan konferensi pers daring di mana Stéphane Bianchi bersama CEO Bvlgari JeanChristophe Babin, CEO Hublot Ricardo Guadalupe, dan CEO Zenith Julien Tornare memberikan sambutannya yang kemudian dilanjutkan oleh video presentasi produk terbaru oleh masing-masing brand. Tahun ini TAG Heuer tidak ikut bergabung, sebagaimana mereka menyelenggarakan acara terpisah untuk mengumumkan kerja sama terbarunya dengan Porsche sekaligus merilis jam tangan kolaboratifnya yang dipimpin oleh sang CEO baru Frédéric Arnault.

Meski berada di bawah naungan satu grup yang sama dan mempresentasikan kreasi teranyarnya bersama, ketiga brand jam tangan LVMH Group menyuguhkan keragaman karakteristik yang distingtif. Belasan penawaran yang dipresentasikan hari itu tak hanya menambah panjang daftar pencapaian inovasi dalam hal watchmaking, tetapi tentu saja dan pada akhirnya, menyajikan karya yang menjawab hasrat dan harapan para pecinta jam tangan dengan berbagai preferensi. Berikut kami pilihan tiga jam tangan terbaik dari Bvlgari, Hublot, dan Zenith yang patut melengkapi koleksi Anda.

Dari Roma, Jean-Christophe Babin membuka presentasinya dengan menjabarkan berbagai inisiatif yang dilakukan Bvlgari selama pandemi, seperti memproduksi 800.000 botol gel sanitasi yang disumbangkan kepada pemerintahan Italia, Inggris, dan Swiss, serta turut mendukung riset vaksin oleh Universitas Oxford. Menariknya, Jean-Christophe juga mengabarkan peningkatan pembelian jam tangan Bvlgari di tahun 2020, bahkan secara keseluruhan mengungguli performa penjualan kuartal empat di tahun 2019 yang sebelumnya memecahkan rekor.

39


CRAFT

Klik di sini

BVLGARI Divas’ Dream Peacock Diamonds Bagaimana bisa Anda berpaling dari karya seindah ini? Lihat betapa memukaunya teknik pandai emas champlevé dalam menghasilkan imaji merak yang kemudian didekorasi dengan 14 warna berbeda menggunakan tangan selama 20 jam. Jam tangan dengan rose gold case 18 karat berdiameter 37 mm ini tampil kian mewah berkat taburan berlian baik pada mother-of-pearl dial, bezel, maupun bracelet, serta permata turmalin berpotongan cabochon pada bagian crown.


Octo Finissimo GMT Titanium Bvlgari memperkenalkan tiga iterasi baru untuk koleksi Octo Finissimo. Namun mata kami langsung tertuju pada model Octo Finissimo Chrongraph GMT Titanium yang mengusung tampilan lebih sporty berkat sandblasted titanium case berdiameter 42 mm yang dilengkapi oleh rubber strap berwarna hitam yang senada dengan opaline dial — kombinasi perdana bagi koleksi sarat prestasi ini. Ditenagai oleh calibre BVL 318 setipis 3,3 mm, jam tangan berkapasitas power reserve hingga 55 jam ini memiliki fungsi chronograph, GMT, serta small seconds.

Octo Roma Carillon Tourbillon Melalui koleksi anyar Octo Roma Carillon Tourbillon, Bvlgari menyuguhkan sensasi sensorik melalui teknologi lonceng dengan tiga palu dan regulator tourbillon nan mutakhir. Untuk mencapai dentingan merdu dan performa prima bagi jam tangan ini, Bvlgari mengkreasikan sebuah movement mekanis manual baru bernama calibre BVL428 yang terdiri dari 432 komponen dengan ketebalan 8,35 mm. Movement yang memiliki power reserve hingga 75 jam ini dikemas dalam DLC coated titanium case berdiameter 44 mm dengan arsitektur openwork pada bagian tengah case. Jam ini ditawarkan terbatas sebanyak 15 buah saja di dunia.

41


CRAFT

Big Bang Integral Ceramic Hublot menghadirkan iterasi terbaru bagi lini Big Bang Integral yang kini didominasi oleh material keramik dengan ketahanan baik terhadap goresan, awet, dan tidak menimbulkan reaksi alergi. Sesuai namanya, jam tangan berdiameter 42 mm ini dilengkapi oleh bracelet yang terintegrasi dengan case, serta mengusung satu warna bagi case dan bracelet yang kian menegaskan kesatuan dari konsep integral itu sendiri. Di antara tiga pilihan warna yang tersedia, bagi kami warna biru memiliki daya pikat paling atraktif untuk jam tangan yang ditenagai oleh calibre HUB1280 dengan power reserve hingga 72 jam ini.

Big Bang MP-11 Magic Gold Manufacture movement tersohor kreasi Hublot, MP-11, dengan power reserve mencengangkan hingga 14 hari, kini dikemas dalam case eksklusif bermaterial Magic Gold — emas 18 karat anti gores hasil kombinasi emas murni, boron karbida, dan keramik berteknologi tinggi yang telah dipatenkan oleh Hublot. Merupakan edisi terbatas yang hanya tersedia sebanyak 50 buah saja, Big Bang MP-11 Magic Gold mempertahankan karakteristik pendahulunya melalui paduan kontras antara case emas dengan sekrup titanium yang memperkuat estetika distingtif.

42


Klik di sini

HUBLOT Big Bang Tourbillon Automatic Sapphire Orange Hublot kembali membuktikan keahliannya dalam mengolah material eksotis melalui perilisan Big Bang Tourbillon Automatic Sapphire Orange yang merupakan jam tangan pertama di dunia dengan case material safir berwarna oranye. Untuk mencapai warna unik ini diperlukan proses produksi rumit yang melibatkan penggabungan titanium dan kromium. Serasi dengan bagian case, rubber strap jam ini hadir dalam warna oranye transparan yang dilengkapi sistem One Click berpaten untuk memudahkan pengguna dalam mengganti temali. Tak kalah revolusioner dengan material case adalah movement otomatis HUB6035 Manufacture Automatic Tourbillon Movement dengan power reserve hingga 72 jam yang menenagainya. 43


CRAFT

Klik di sini

ZENITH Chronomaster Sport Koleksi Chronomaster Sport menandai permulaan dari babak baru bagi jam tangan chronograph Zenith nan sporty. Ditenagai oleh calibre El Primero 3600 dengan performa dan tingkat presisi yang kian optimal, keturunan Chronomaster ini disempurnakan oleh estetika dial yang semakin harmonis, tampilan 1/10 detik dengan keterbacaan lebih baik pada bezel, dan bracelet baja terintegrasi dengan kenyamanan maksimal. Chronomaster Sport tampil gagah dalam stainless steel case berdiameter 41 mm dengan bezel keramik warna hitam, serta dial warna putih yang dilengkapi counter triwarna yang mengacu pada pendahulunya, A386 rilisan tahun 1969.


Pilot Type 20 Chronograph Silver Ditawarkan sebagai edisi terbatas sebanyak 250 buah saja, Pilot Type 20 Chronograph Silver merupakan perayaan atas kekayaan warisan Zenith di dunia aviasi. Jam tangan ini menghadirkan kode-kode desain historis jam tangan Pilot karya Zenith terdahulu, sembari mengambil inspirasi dari desain pesawat lawas. Dengan sterling silver case berdiameter 45 mm dan visual dial yang menyerupai panel metal pada pesawat, jam tangan chronograph ini dilengkapi oleh temali kulit lembu warna cokelat yang kian menyempurnakan tema aviatornya.

Defy 21 Urban Jungle Bukan rahasia bahwa koleksi Defy telah menjadi kanvas bagi Zenith dalam menghadirkan visi terliar mereka dalam watchmaking. Kali ini Zenith memperkenalkan Defy 21 Urban Jungle dengan tona khaki green nan karismatik pada bagian skeleton dial, case bermaterialkan keramik, movement yang tersingkap melalui caseback kristal safir, serta cordura-effect rubber strap. Tak hanya berpenampilan apik, jam ini juga didukung oleh chronograph movement El Primero 9004 nan canggih yang dapat menghitung waktu hingga 1/100 detik dan mengantongi power reserve sekitar 50 jam.

45


IDENTITY

MECHANICAL GLORY Kemutakhiran fusi ultra-thin dan skeleton pada Piaget Polo Skeleton Erika Tania

K

eistimewaan dari sebuah kreasi jam tangan skeleton adalah kombinasi dari estetika yang distingtif dan fungsionalitas yang dapat diandalkan. Keistimewaan tersebut menjadi tantangan di balik layar bagi para watchmaker dalam meminimalkan konstruksi mesin tanpa berkompromi dengan kinerjanya sebagai penunjuk waktu yang presisi. Sejak tahun 1970-an, para spesialis di bawah naungan Piaget telah berhasil merumuskan formula yang tepat dalam pembuatan jam tangan skeleton yang tak hanya rupawan, tetapi juga bermesin prima. Kepiawaian para watchmaker Piaget juga mendominasi ranah movement ultratipis. Sejak akhir dekade 1950-an, Piaget memperoleh sederet pengakuan dan penghargaan bergengsi di dunia horologi atas karya jam tangan yang ditenagai oleh movement ultratipis nan tangkas. Kreativitas tanpa batas yang senantiasa dipegang teguh oleh Piaget mengantarkannya pada berbagai kreasi yang semakin inovatif dari tahun ke tahun. Di tahun 2021 ini, Piaget menggabungkan dua kemahirannya tersebut pada koleksi jam tangan olahraga mewah: Polo. Identitas desain sporty dari Piaget Polo — kombinasi kontras antara bezel bulat dan bukaan dial bersiluet cushion menyerupai bantal, motif garis horizontal pada bagian dial, serta bracelet terintegrasi bersiluet ‘H’ — melalui proses konstruksi ulang agar dapat mengusung penampilan skeleton dengan profil ultratipis.


Klik di sini


IDENTITY

48


BAGIAN DIAL PIAGET POLO SKELETON MENYAJIKAN AKSES TAK TERBATAS TERHADAP KEMEGAHAN MOVEMENT NAN MUTAKHIRNYA

ALL-NEW LOOK Jam tangan anyar bernama Piaget Polo Skeleton ini mempertahankan bezel bulat dan bukaan dial bersiluet cushion khas pendahulunya, namun bagian dial telah ditransformasi dengan akses tak terbatas terhadap kemegahan skeleton movement yang akan membuat siapa saja sulit berpaling darinya. Secara teknis, skeleton movement otomatis ini merupakan pembaruan dari Piaget 1200S yang menenagai kreasi jam tangan skeleton Piaget sebelumnya. Berkat kemahiran para desainer dan insinyur di manufaktur Piaget, skeleton movement otomatis bernama 1200S1 pun diperkenalkan bersama dengan perilisan Piaget Polo Skeleton. Sepenuhnya diproduksi secara inhouse, skeleton movement 1200S1 terdiri dari 189 komponen yang menjadikannya 30 persen lebih tipis — hanya 2,4 mm — dibandingkan pendahulunya. Dengan sumber tenaga dari rotor mikro di luar pusat, 1200S1 memiliki frekuensi 3 Hz dan power reserve hingga 44 jam. Meski ditenagai oleh skeleton movement yang sangat tipis, Piaget Polo Skeleton tetap merupakan jam tangan olahraga yang tangguh dengan ketahanan terhadap air hingga kedalaman 30 meter.

pada bagian dial dan temali kulit yang sekaligus akan Anda terima saat membeli jam tangan ini. Ya, tebakan Anda benar. Alih-alih bracelet terintegrasi seperti pada jam tangan Piaget Polo pada umumnya, jam tangan anyar ini menyajikan kemudahan mengganti bracelet menjadi temali kulit aligator tanpa bantuan alat untuk memenuhi kebutuhan penampilan Anda di berbagai kesempatan.

Terlepas dari kemutakhiran teknisnya, skeleton movement 1200S1 menyajikan estetika nan memukau melalui berbagai finishing sarat seni pada permukaannya. Bagian bridge, mainplate, dan wheel didekorasi oleh finishing tipe satin-brushed dan radial sunburst, sedangkan arsitektur movement yang saling berkaitan dihiasi oleh teknik anglage atau beveling. Kombinasi kontras dari berbagai macam finishing menyajikan dimensi unik yang sekaligus memaksimalkan kilau skeleton movement saat terpantul cahaya. Caseback bermaterialkan kristal safir pada jam tangan ini memberikan Anda akses untuk mengagumi sisi belakang dari skeleton movement yang diimbuhi oleh lambang Piaget.

“Piaget Polo hadir sebagai jam tangan ultratipis tahun ini, bukan karena ultratipis merupakan sebuah koleksi Piaget, melainkan karena ini adalah histori dan identitas Piaget. Oleh karena itu, tak ada alasan untuk membatasinya hanya pada satu koleksi saja seperti Antiplano. Alasan kedua ialah ultratipis selaras dengan spirit Piaget Polo yang memiliki keseimbangan di antara kasual dan elegansi. Piaget Polo tidak termasuk dalam kategori jam tangan olahraga yang berukuran besar, sebagaimana sejak pertama kali diperkenalkan, ini adalah jam tangan kasual yang serbaguna,” jelas Antoine Martin, Head of Watchmaking Piaget.

Piaget Polo Skeleton dengan case baja berdiameter 42 mm dan ketebalan hanya 6,5 mm saja — hampir 3 mm lebih tipis dibandingkan pendahulunya — hadir dalam dua pilihan warna, yaitu PVD biru yang merupakan rona khas Piaget dan abu-abu nan elegan. Kedua warna tersebut dapat Anda temukan

49


IDENTITY

CHILL FACTOR Pesona warna biru Hermès yang begitu memukau Melissa Kong

Klik di sini

50


M

ungkin Anda lebih familier dengan tas Birkin yang merupakan produk tersohor Hermès dengan harga selangit dan daftar tunggu yang tak kunjung berakhir. Namun perlu Anda ketahui bahwa brand mewah asal Prancis ini telah berkecimpung di bisnis penunjuk waktu sejak tahun 1920-an yang berarti enam dekade lebih dulu daripada kehadiran tas Birkin itu sendiri. Meski jam tangan bermerek Hermès pertama kali disingkap kepada publik pada tahun 1928, brand ini baru mendirikan anak perusahaan horologi di tahun 1978 dengan sebuah fasilitas produksi di Biel, Swiss. Pada tahun yang sama, Hermès merilis jam yangan Arceau yang merupakan karya desainer kawakan Henri d’Orginy. Arceau memberikan penghormatan kepada warisan penunggang kuda Hermès melalui sebuah lug yang terinspirasi oleh sanggurdi.

Tahun-tahun selanjutnya, berbagai iterasi dari model ikonis tersebut diperkenalkan, mulai dari métiers d’art yang memukau, hingga komplikasi tingkat tinggi. Pada inkarnasi terbarunya, Arceau mengusung case berdiameter 43 mm yang lebih besar dibandingkan penawaran sebelumnya dengan kisaran diameter 40 - 41 mm saja. Dengan ukuran baru ini, Anda dapat menikmati penampilan lebih luas dari pesona dial berwarna biru yang dilengkapi kalender lengkap dengan tampilan fase bulan dan taburan bintang sebagai latarnya.

51

CLASSIC CACHET Meski Arceau Grande Lune berfokus pada sisi klasik dari fungsi penunjuk waktu, kesan playful yang diusung oleh para pendahulunya berupa numeral miring yang merepresentasikan aksi kuda saat berlari kencang tetap dipertahankan sebagai indeks pada dial. Sedangkan, bagian lainnya dikemas dengan begitu klasik yang membuatnya masuk ke dalam kategori dress watch. Kami terakhir melihat Arceau Grand Lune pada tahun 2011, saat di mana jam tangan ini disuguhkan dalam visual yang jauh lebih formal dengan motif herringbone pada bagian tengah opaline dial perak. Kali ini, sunburst dial berwarna biru menjadi kanvas bagi komplikasi kalender komplit sembari masih mempertahankan komposisi simetris dari pendahulunya. Dial safir warna biru jam ini dipadukan dengan temali kulit aligator dan steel folding clasp yang kian menegaskan sensibilitasnya sebagai dress watch. Arceau Grand Lune mungkin bukanlah kreasi yang tak terduga di dalam spektrum penawaran jam tangan Hèrmes, namun kreasi ini tentunya akan menjadi pelengkap penuh gaya pada pergelangan pria. Baik dikenakan bersama setelan, maupun padanan akhir pekan yang kasual, jam tangan anyar ini akan mengelevasi gaya apapun menjadi sangat berkelas dan sophisticated.


IDENTITY

Klik di sini

FAB FOUR Seiko merayakan hari jadi yang ke-140 tahun dengan empat model ikonis Alvin Wong

S

eiko meroket sebagai salah satu brand horologi paling unggul di kancah horologi Jepang bahkan dunia berkat banyak hal. Mulai dari visi sang founder, Kintaro Hattori, hingga tim desain dan produksi sang perusahaan yang sangat loyal dan terlatih. Namun tentu saja, pada akhirnya, kreasi jam tanganlah yang menentukan kesuksesan sebuah brand horologi dan para penggemar Seiko akan setuju bahwa terdapat empat koleksi yang memiliki andil signifikan dalam kesuksesan sang brand: Prospex, Presage, Astron, dan Seiko 5. Tiap koleksi merepresentasikan sebuah aspek berbeda dari kualitas desain dan kecakapan inovatif Seiko. Untuk merayakan hari jadi yang ke-140 tahun, Seiko merilis satu model dari masing-masing koleksi tersebut sebagai edisi terbatas. Mengusung estetika selaras dengan material baja, dial perak, serta warna biru pada bezel dan jarum, serangkaian model spesial ini tak hanya memanjakan mata tetapi juga bersahabat dengan anggaran tergantung model mana yang menjadi pilihan Anda.

52


SPORTING ARENA

Seiko 5 Sports SRPG47 ditawarkan terbatas hanya 11.000 jam

Seiko 5 dianggap oleh banyak pecinta jam tangan sebagai pilihan terbaik bagi pembeli Seiko pemula, terutama bila pemula tersebut mendambakan model mekanis namun memiliki anggaran yang ketat. Diperkenalkan pada tahun 1963 sebagai Seiko Sportsmatic 5 — lini yang terus dikembangkan hingga meliputi penawaran Seiko 5 dan Seiko 5 Sports — koleksi ini memiliki lima ciri utama (sesuai namanya): winding movement otomatis; tampilan hari/tanggal dalam satu jendela; ketahanan terhadap air; crown tersembunyi pada posisi jam 4; serta case dan bracelet yang tahan lama. Terbatas hanya 11.000 jam saja, Seiko 5 Sports spesial ini mengusung lima keunggulan tadi dengan daya tarik utama tambahan berupa harga terjangkau, yaitu EUR 300 atau sekitar IDR 5 juta-an. Model jam tangan olahraga nan ikonis Seiko lainnya yang turut hadir dalam edisi terbatas ini adalah jam tangan selam Prospex. Menyandang status sebagai jam tangan selam pertama dalam sejarah horologi Jepang — Seiko 150M Diver 62MAS yang dirilis pada tahun 1965 — Prospex (singkatan dari ‘Professional Specifications’) menjadi pilar bagi Seiko untuk mendemonstrasikan kepiawaiannya dalam ranah tool watch bawah air berperforma tinggi. Ketahanan luar biasa terhadap air dan guncangan, keterbacaan yang sangat baik, konstruksi tangguh, serta berbagai fitur yang terdapat pada jam tangan selam lawas maupun modern dieksplorasi oleh Seiko melalui koleksi Prospex. Hal ini dibuktikan oleh model-model legendaris, seperti Diver’s 600M (1975), Diver’s 100M dengan case keramik (1986), dan Spring Drive Driver’s 600M (2000) yang merupakan jam tangan selam pertama dengan teknologi Spring Drive berpaten milik Seiko. Sebagai penghormatan terhadap cikal bakalnya, edisi spesial untuk hari jadi ke-140 tahun hadir sebagai interpretasi modern dari model orisinal rilisan tahun 1965. Konfigurasi dial, serta jarum dan indeks baton khas pendahulunya dipertahankan, sedangkan ketahanan terhadap air ditingkatkan menjadi hingga kedalaman 200 meter. Prospex ini ditawarkan seharga EUR 1.250 atau sekitar IDR 21 juta-an dengan ketersediaan terbatas, sebanyak 6.000 jam saja.

53


IDENTITY

TRADITION VS INNOVATION Seiko memilih satu jam tangan dari koleksi Astron nan legendaris untuk mewakili ranah teknologi horologi canggih yang sarat pernyataan. Debut jam tangan Astron, Astron 35SQ, diluncurkan pada tahun 1965 sebagai jam tangan quartz pertama yang diproduksi secara massal. Dengan akurasi sangat baik, harga terjangkau, desain distruptif (pada masanya), Astron yang ditenagai oleh baterai memimpin revolusi jam tangan quartz hingga hampir menaklukkan industri jam tangan mekanis Swiss. Kini, jam tangan quartz menjadi pilar yang tak tergantikan bagi perdagangan jam tangan secara global dengan ragam penawaran dari berbagai brand dan spektrum harga berbeda-beda.

SETIAP MODEL MEREPRESENTASIKAN SEBUAH ASPEK BERBEDA DARI KUALITAS DESAIN DAN KECAKAPAN INOVATIF SEIKO Prospex First Diver’s Modern Re-interpretation SPB213 ditawarkan terbatas sebanyak 6.000 jam saja

Astron GPS Solar Dual-Time 5X53 Anniversary edisi terbatas, hanya tersedia sebanyak 1.400 jam saja, dipersenjatai oleh sejumlah fitur cerdas dan teknologi yang berfokus dalam meningkatkan performa sang jam tangan. Ditenagai oleh quartz movement Calibre 5X53, jam ini dapat menyesuaikan diri secara otomatis dalam menunjukkan waktu yang tepat di belahan dunia manapun berkat GPS hibrida dan teknologi bertenaga solar yang juga mendukung fitur lainnya, seperti penyesuaian zona waktu berkecepatan tinggi, fungsi transfer waktu, fungsi waktu dunia, dan kalender abadi yang akan menunjukkan tanggalan akurat hingga tahun 2100.

kemewahan horologi dan craftsmanship tradisional. Banyaknya pilihan dari model jam tangan Presage meliputi lini Cocktail Time nan populer yang menyuguhkan dial berhiaskan dekorasi guilloché, serta lini Prestige yang ditenagai oleh movement terbaik Seiko dengan dial berkesenian tinggi, seperti artisanal eamel dan dial porselen. Seri Sharp Edge tampil berbeda dengan kombinasi berbagai sudut datar dan bersegi pada bagian case dan bracelet jam tangan yang sekaligus menyuguhkan siluet kontemporer nan pintar dalam memantulkan cahaya dari berbagi arah. Karakter utama lainnya adalah lapisan super keras pada case yang melindunginya dari goresan dan memastikan keawetannya, serta dial bermotif tradisional bernama Asanoha yang biasa dijumpai pada kain dan arsitektur Jepang. Hanya tersedia sebanyak 3.500 jam, edisi spesial ini tampil gagah dengan skema warna monokromatis, serta bezel dan jarum berwarna biru. Sebuah dress watch dengan mesin mekanis nan mumpuni, jam tangan ini ditenagai oleh movement otomotif Calibre 6R64 dengan fungsi zona waktu ganda dan power reserve hingga 45 jam. Meski setiap orang memiliki preferensi gaya, fungsionalitas, dan harga tersendiri, empat edisi spesial ini lebih dari sekadar semua penilaian tersebut, sebagaimana keempatnya menjadi bukti dari berbagai kisah sukses Seiko. Dan meski keempat jam tangan ini dijual secara terpisah, kolektor Seiko tentunya akan sangat kesulitan menahan diri untuk tidak memperoleh semua jam tangan ini sebagai kuartet.

Opsi termewah dari empat edisi terbatas ini adalah Presage Sharp Edged. Sebuah koleksi yang terdiri dari 60 referensi, Presage merupakan kanvas bagi Seiko dalam mengekspresikan

54


Presage Sharp Edged Series SPB223 terbatas hanya 3.500 buah (kiri) dan Astron GPS Solar Dual-Time 5X53 SSH093 terbatas hanya 1.400 buah

55


DOUBLE UP Citizen kembali mendobrak batasan teknologi dengan kreasi mekanis terbaru Calibre 0200 yang dikembangkan bersama La Joux-Perret S.A. Alvin Wong

A

kuisisi pembuat movement dan modul Swiss, La JouxPerret S.A., oleh brand jam tangan raksasa Jepang, Citizen, membuahkan perkembangan besar pertamanya melalui perilisan Calibre 0200. In-house movement baru ini akan mengelevasi mutu dan penawaran Citizen secara signifikan khususnya dalam kategori jam tangan menengah hingga kelas atas.

Citizen Group yang menaungi sejumlah brand, seperti Frederique Constant, Arnold & Son, Alpina, dan Bulova juga merupakan sebuah produsen besar ébauche (movement yang belum komplit, hanya terdiri dari pelat, bridge, roda, dan barel untuk kemudian dilengkapi oleh perhiasan, escapement, mainspring, jarum, dan dial) dan

Klik di sini

Movement ini akan debut sebagai jam tangan NC0200-90E bermaterialkan stainless steel dengan diameter 40 mm

56


Movement ini dijadwalkan akan debut di dalam NC0200-90E dengan stainless steel case berdiameter 40 mm

MOVEMENT INI DISEBUT SEBAGAI GABUNGAN TRADISI WATCHMAKING JEPANG DAN SWISS quartz movement. Sang grup membeli La Joux-Perret pada tahun 2012 dengan tujuan meningkatkan presensinya di sektor jam tangan mewah dan Calibre 0200 berhasil mendemonstrasikannya. Disebut sebagai ‘gabungan tradisi watchmaking Jepang dan Swiss’, movement otomatis ini merupakan hasil dari kolaborasi teknis yang mendalam di mana Citizen mengawasi desain dan perakitan secara in-house dan La Joux-Perret berkontribusi dalam teknik finishing dekoratif. Sebagaimana yang terlihat pada foto di artikel ini, Calibre 0200 merupakan mesin dengan dekorasi yang mengagumkan. Satinage finish yang menghiasi bridge dan tepi potongan berlian menghadirkan kesan mendalam dan kontras terhadap komponen-komponen lainnya. Dilengkapi oleh rotor berlubang yang bertuliskan ‘Citizen Watch Co.’, artistektur movement ini menyingkap sebuah free-sprung balance yang menjanjikan ketahanan lebih baik terhadap guncangan. Dari segi performa, Calibre 0200 berdetak pada frekuensi 28.800 vibrasi per jam, memiliki power reserve hingga 60 jam, dan menyuguhkan tingkat akurasi harian -3/+5 detik yang lebih baik daripada standar chronometric pada umumnya. Movement ini diharapkan akan melakukan debutnya sekitar kuartal ketiga di tahun 2021 untuk model NC0200-90E, sebuah jam tangan baja 40 mm yang elegan dengan lugs terintegrasi dan dial warna hitam dengan sand-texture finish, serta tentu saja akan mengusung caseback transparan yang memberikan keleluasaan bagi para penggunanya untuk mengagumi Calibre 0200.

57



CRAFT Pelajari aturan layaknya seorang profesional, agar Anda dapat melanggarnya seperti seorang seniman PABLO PICASSO


CRAFT

Twenty~4 4910/1200A bermaterialkan baja dengan sunray dial warna biru

EVERY HOUR, EVERY DAY Jam tangan favorit Patek Philippe menghidupkan kembali estetika orisinalnya

K

etika Patek Philippe merilis koleksi jam tangan wanita pertamanya di tahun 1999, Twenty~4 seketika memperoleh pujian dari bebagai pihak sebagai jam tangan klasik nan penuh gaya. Dengan garis desain yang elegan, dial minimalis, dan simetri yang sempurna hingga pada jajaran berlian di kedua sisi bezel, jam tangan quartz ini ditawarkan sebagai pelengkap anggun bagi wanita kapanpun dalam kesehariannya — 24 jam sesuai dengan namanya.

Melissa Kong

60


Klik di sini

Twenty~4 4910/1200A bermaterialkan baja dengan dial warna abu-abu

61


CRAFT

KEDUA MODEL PERSEGI PANJANG DAN BULAT DARI TWENTY ~4 TERBARU BERBAGI DNA SAMA YANG MENGAKAR PADA ELEGANSI DAN KEMEWAHAN Twenty~4 7300/1200A bermaterialkan baja dengan dial warna zaitun

Jarum dan indeks berlapiskan Super-LumiNova

Twenty~4 7300/1200A bermaterialkan rose gold dengan hiasan berlian

62


Bila model-model terdahulu Twenty~4 memiliki karakteristik subtil dengan hiasan berlian yang disusun secara sederhana, kini sang koleksi bertumbuh dengan mengadaptasi keglamoran yang berani seiring perkembangannya. Kreasi-kreasi seperti Ref. 4908/50R-012 bermaterialkan emas kuning yang sepenuhnya berhiaskan berlian baguette dari tahun 2002, Ref. 4910/48G-001 dengan berlian snowset dari tahun 2008, dan rilisan tahun 2004 dengan temali kain sebagai alternatif kasual yang tak hanya membuat Twenty~4 dikenal atas siluet khasnya, tetapi juga fleksibel dalam hal desain sehingga dapat mengakomodasi berbagai pribadi dan gaya berbeda. Pada tahun 2018, koleksi ini memperoleh beberapa pembaruan yang dinilai cukup radikal sebagaimana industri jam tangan memang dikenal berkembang dengan sangat lambat. Quartz movement Twenty~4 diganti dengan in-house self-winding bernama Calibre 324 S C yang merupakan movement untuk jam tiga jarum dengan komplikasi jendela tanggal dan power reserve hingga 45 jam. Konstruksi manchette dari model orisinalnya diganti menjadi case bulat dengan bracelet yang masih mengindikasikan pengaruh dari pendahulunya. Menanggapi permintaan atas jam tangan wanita dengan mesin mekanis, Twenty~4 Automatic tentunya merupakan jawabannya. Ditawarkan dalam diameter 36 mm, jam ini memiliki ukuran yang pas bagi kaum wanita.

BACK TO THE FOLD Pada akhir tahun 2020, Patek menghadirkan kejutan dengan sebuah ekstensi lini, bukan untuk versi otomatis, melainkan bagi model orisinal bermesin quartz. Twenty~4 4910/1200A hadir dalam dua variasi dial — biru atau abu-abu sunray — dan disuguhkan dengan beberapa pembaruan, seperti sebuah crown baru dengan imaji ikon silang Calatrava, numeral Arab bermaterialkan emas terapan, indeks berbentuk trapeze yang menggantikan numeral Romawi dan indeks berlian pada versi sebelumnya. Detail menarik terletak pada posisi angka 12 dan 6 yang menggunakan tipe fon serupa dengan versi Twenty~4 Automatic. Bracelet baja melengkung dengan tiga tautan tetap dipertahankan. Jarum dan indeks jam tangan ini akan berpendar dalam keadaan

63

minim cahaya, sehingga Anda tak perlu mengkhawatirkan keterbacaan pada malam hari. Di saat kembalinya model manchette menjadi bukti betapa dicintainya desain orisinal ini, Patek Philippe dengan sigap melengkapi ekstensi lini quartz miliknya dengan lebih banyak referensi di tahun ini. Terdapat model quartz bergaya manchette dalam material rose gold dengan sunburst dial berwarna cokelat, sekaligus dua model lain yang mengusung case bulat dengan movement otomatis, yaitu Twenty~4 7300/1200A — satu bermaterilakan stainless steel dengan dial warna zaitun dan satu lagi bermaterialkan rose gold dengan sunburst gold dial. Pada model persegi panjang, case berukuran 25,1 mm x 30 mm dihiasi oleh berlian Top Wesselton dengan brilliant-cut pada masing-masing sisinya sekitar 0,57 karat dan ditenagai oleh quartz movement Calibre E15. Sedangkan, model bulat berdiameter 36 mm tampil memukau dengan dua baris berlian dalam ‘dentelle’ setting pada bezel yang terdiri dari 160 brilliant-cut sekitar 0,77 karat. Movement otomatis yang digunakan dalam variasi ini adalah Calibre 324 S C dengan rotor emas, balance Gyromax, dan hairspring Spiromax dalam Silinvar — movement sama yang menenagai pendahulunya, serta model Nautilus dan Aquanaut lainnya. Bila seluruh jam tangan dipresentasikan dalam satu nampan, model-model terbaru Twenty~4 sangat variatif. Meski begitu, semuanya tetap mengusung estetika, konstruksi, dan finishing mewah khas Patek Philippe. Baik model persegi panjang maupun bulat, Twenty~4 berbagi DNA desain sama yang mengakar pada elegansi; diekspresikan melalui fon Arab dan jarum baton bulat. Deretan iterasi anyar bagi Twenty~4 cukup mengejutkan, namun tentunya disambut hangat oleh para penggemarnya. Melalui momen ini, Patek Philippe menunjukkan bahwa mereka tidak pilih-pilih dalam menawarkan opsi otomatis atau quartz bagi Twenty~4. Keputusan memilih tentunya berada di tangan para pelanggannya.


CRAFT

FAIR COMPETITION Berikut ini adalah jam tangan olahraga paling ikonis di dunia dengan pesona kewanitaan yang memukau Alvin Wong

64


AUDEMARS PIGUET Royal Oak How It Started Diperkenalkan pada tahun 1972, jam tangan Royal Oak karya Audemars Piguet mengemban status sebagai jam tangan olahraga mewah dan bonafide di dunia. Model orisinalnya hadir dalam material stainless steel dan ditawarkan seharga CHF 3.600 — harga yang terhitung mahal untuk sebuah jam tangan baja pada saat itu. Meski desain uniknya dengan bezel oktagonal berhiaskan sekrup tidak diterima baik oleh para kritikus pada masa peluncuran perdananya, estetika Royal Oak kini dikenal sebagai terobosan desain bahkan tak jarang disebut sebagai jam tangan olahraga terbaik sepanjang masa. For You Royal Oak 37 mm bermaterialkan rose gold dan baja. Dengan fitur-futur khas dari sang koleksi ikonis, jam tangan berukuran pas bagi wanita ini menampilkan sentuhan kemewahan melalui kombinasi dua metal berbeda, serta mesin mekanis yang menenagainya, yaitu movement tersohor karya Audemars Piguet: Calibre 3120 otomatis dengan power reserve 60 jam.

OMEGA Speedmaster How It Started Awalnya dikembangkan sebagai bagian dari koleksi Seamaster, Speedmaster memperoleh julukan sebagai ‘Moonwatch’ ketika Buzz Aldrin mengenakannya di atas permukaan bulan (Neil Armstrong meninggalkan jam tangannya di dalam pesawat ruang angkasa, Lunar Module, sebagai cadangan bila terjadi kegagalan perhitungan elektronik) yang memberikannya kehormatan sebagai jam tangan pertama di bulan pada tahun 1962. For You Speedmaster 38 mm ‘Cappuccino’ dari tahun 2017. Model ini termasuk di antara jajaran penting dalam penawaran Speedmaster 38 mm. Jam ini menandai kali pertama Omega merilis sang chronograph populer dalam ukuran ini. Ditenagai oleh Calibre 3300 otomatis, jam Speedmaster 38 mm ‘Cappuccino’ hadir dalam kombinasi apik dari stainless steel dan emas Sedna 18 karat yang disempurnakan oleh dial dwiwarna dengan chronograph totalisers berbentuk oval — ciri khas dari koleksi ini.

65


CRAFT

PANERAI Luminor How It Started Dikenal dengan pelindung crown menonjol dan sandwich dial yang dilengkapi numeral Arab pada setiap perempat jam, Panerai Luminor memimpin tren jam tangan olahraga berukuran besar pada awal 1990-an. Menurut catatan sejarah, Luminor lahir pada tahun 1949 — namanya terinspirasi oleh substansi yang dapat berpendar secara independen dalam keadaan minim cahaya dan pada mulanya dikreasikan sebagai sebuah evolusi dari koleksi Radiomir nan populer. For You Luminor Due 3 Days Automatic Acciaio (PAM755) dalam case baja berdiameter 38 mm keluaran tahun 2018. Bila Anda pernah bertanya-tanya apakah kejantanan Panerai dapat ditaklukkan, PAM755 adalah jawabannya. Dengan case yang lebih kecil dan ramping membuat model ini nyaman dipakai oleh kaum wanita sembari tetap mempertahankan fitur-fitur khas dari pendahulunya. Performa jam tangan ini tidak perlu diragukan lagi berkat Calibre OP XXXIV otomatis karya Panerai yang menjadi sumber tenaganya dengan power reserve hingga 3 hari.


PATEK PHILIPPE Nautilus How It Started Konon, kreator Nautilus hanya memerlukan waktu lima menit untuk mendesainnya. Estetika distingtifnya merupakan karya mendiang Gerald Genta, pria yang juga merupakan dalang di balik desain Audemars Piguet Royal Oak. Diluncurkan pada tahun 1976, jam tangan yang terkenal berkat bentuk case menyerupai jendela kapal ini merupakan bagian dari upaya Patek Philippe untuk turut serta dalam tren jam tangan olahraga yang saat itu masih terbilang kategori baru di dunia horologi. For You Nautilus Ref. 7118/1A bermaterialkan stainless steel dengan dial biru dari tahun 2016. Jam tangan berdiameter 35,2 mm ini begitu mirip dengan model pria nan legendaris, yaitu Ref. 5711/1A-010 yang mengusung daftar tunggu ala tas Birkin meski barubaru ini telah berhenti diproduksi. Selain dimensinya, jam tangan versi wanita ini menawarkan beberapa perbedaan signifikan dari jam tangan versi pria, seperti motif serupa gelombang pada bagian dial, indeks jam berdesain baru dan jarum tipe lanset, serta jendela tanggal yang posisinya berpindah dari di angka 3 menjadi di angka 6.

CARTIER Santos How It Started Merupakan pelopor jam tangan pilot, Cartier Santos dikreasikan oleh founder sang brand, Louis Cartier, untuk temannya yang seorang aviator asal Brazil bernama Alberto Santos-Dumont pada tahun 1904 silam. Kini dikenal sebagai Santos, jam tangan ini menawarkan lugs dan temali kulit yang dikaitkan dengan buckle kecil untuk memastikannya cukup kencang terpasang dan nyaman di pergelangan tangan para pilot. For You Santos-Dumont bermaterialkan pink gold dengan temali kulit aligator rilisan tahun 2019. Di antara berbagai model Santos yang dirilis pada tahun itu, model bertenaga quartz ini memperoleh suara kami karena elegansinya yang memesona. Estetika desain yang meliputi case kotak, screwed-down bezel, serta winding crown dengan cabochon biru menghadirkan nuansa sportif nan bersahaja dari model orisinalnya di tahun 1904.

67


CRAFT

TIME AND SPACE: JULIA ROBERTS Ambassadress terbaru Chopard berbagi ragam makna kebahagiaan Erika Tania

T

saya bahagia, baik untuk menjadi renungan maupun sebagai tontonan.

erdapat begitu banyak predikat dan penghargaan yang telah diraih oleh Julia Roberts selama 34 tahun kariernya di dunia perfilman. Mulai dari pemeran utama wanita terfavorit versi para penggemar film komedi romantis sejak peran ikonisnya dalam Pretty Woman (1990), peraih penghargaan bergengsi dari Golden Globe dan Oscars (di antara lusinan apresiasi lainnya), hingga aktris dengan bayaran termahal sedunia pada dekade 1990-an hingga 2000-an.

Apa saran Anda untuk bahagia? Pertama, bersikap baik kepada orang lain. Kedua, kelilingi diri Anda dengan orang-orang penuh kasih, baik, dan penyayang. Ketiga, berciuman yang diikuti dengan tarian. Apa yang membuat Anda tertawa? Kecerdasan; bukan hal-hal yang jenaka, tetapi hal-hal yang cerdas: deretan pemikiran bijaksana yang berujung pada humor.

Namun tentu saja salah satu pujian terbaik, sekaligus menjadi ciri khas dari seorang Julia Roberts adalah senyumannya yang begitu memikat. Disebut-sebut sebagai contoh paling representatif dari istilah ‘Hollywood Smile’, senyuman Julia dinilai memancarkan kebahagiaan yang tulus dan menyebarkan aura positif kepada siapapun yang melihatnya. Termasuk Co-President dan Artistic Director Chopard, Caroline Scheufele, yang kemudian menggaetnya untuk membintangi kampanye terbaru bagi koleksi Happy Diamonds.

Kualitas favorit Anda dari seorang wanita? Kedalaman, jiwa, dan kekuatan personal yang sangat nyata. Bagaimana Anda mendefinisikan wanita berjiwa bebas di masa kini? Merasa nyaman dengan keyakinan-keyakinan Anda dan berbagi keyakinan-keyakinan tersebut dengan orang-orang di sekitar Anda. Tidak semua wanita memiliki kebebasan semacam ini dan saya sangat bersyukur bahwa saya memilikinya.

“Chopard merepresentasikan gagasan timeless dari elegansi, kecemerlangan, dan kewanitaan. Anda mungkin berpikir: ‘Ketika saya dewasa nanti, saya ingin bersenang-senang dan menggunakan jam tangan, serta anting-anting dari Chopard.’ Lihat saya sekarang, saya sudah dewasa!” ungkap Julia mengenai keistimewaan Chopard baginya. Sebuah mimpi yang menjadi kenyataan, Julia bersenang-senang sembari berdansa lepas layaknya berlian-berlian yang bergerak bebas di atas dial jam tangan Happy Sport di dalam film singkat Happy Diamonds karya sutradara Xavier Dolan.

Bagaimana perasaan Anda mengenakan jam tangan Happy Sport? Terdapat sesuatu yang spesial saat Anda mengenakan jam tangan dan setiap Anda memandangnya, Anda akan melihat berlian-berlian bersinar ini berdansa ke sana kemari; itu hal yang sangat mengagumkan dan apik. Seberapa pentingkah kemewahan yang bertanggungjawab bagi Anda? Menurut saya, gagasan dari kemewahan yang bertanggungjawab adalah sesuatu yang tak cukup banyak menjadi perhatian para brand di luar sana. Chopard merupakan pelopor sesungguhnya dalam hal memiliki hati nurani, memimpin inisiatif ini, dan menjadi contoh bagi brand lain untuk dapat mengikuti langkahnya.

Seperti apa state-of-mind Anda saat ini? Saya sangat bahagia sekarang; hari ini sangat indah dan saya merasakan nuansa kekeluargaan (di lokasi syuting film Happy Diamonds) yang tidak saya sangka, saya sangat bahagia karenanya. Sesuatu yang dapat membuat Anda seketika bahagia? Matahari terbit.

Apa pedoman hidup favorit Anda? Pedoman hidup yang paling sering saya ulangi adalah “bukan (mencari) jalan keluar, melainkan cara melaluinya”.

Film apa yang membuat Anda bahagia? The Philadelphia Story (1940) adalah film yang membuat 68


Julia Roberts mengenakan jam tangan Happy Sport Joaillerie dalam rose gold 18 karat yang berhiaskan berlian

Klik di sini

69



SOUL Jiwa biasanya tahu apa yang harus dilakukan untuk memulihkan dirinya. Tantangannya ialah untuk mengheningkan pikiran. CAROLINE MYSS


SOUL / HOW TO BUY

CORUM Menjembatani beberapa dunia berbeda

P

ernahkan Anda mendengar ucapan bahwa ’Anda tidak bisa menjadi segalanya untuk semua orang’? Rupanya, Corum tidak setuju dengan pernyataan tersebut. Baik memperoleh pujian dari para kolektor kelas berat atas kreasi jam tangan Golden Bridge nan unik, maupun mencuri perhatian penggemar baru dengan koleksi Bubble yang begitu populer, brand berusia 66 tahun ini telah membuktikan bahwa ia mampu menghadirkan kreasi-kreasi berteknis kompleks hingga berbagai genre lainnya tanpa kesulitan. Telah mengidentifikasi dirinya sebagai sebuah brand yang berlandaskan kreativitas sejak pertama hadir di industri ini, Corum menguasai kreasi unik yang meliputi jam tangan ‘Chinese Hat’ dengan case berbentuk kerucut dan dedaunan, hingga jam tangan tahan air dengan case kotak pertama yang dikenal dengan nama Admiral’s Cup — koleksi jam tangan olahraga yang terinspirasi oleh perlombaan perahu layar modern. Meski berusia cukup muda, brand ini memperkenalkan jam tangan Golden Bridge pada tahun 1980 — sebuah penunjuk waktu dengan movement tipis berbentuk baguette sebagai ciri khasnya — yang menjadi sebuah ikon bagi Corum dan tetap merupakan penawaran distingtif di pasar horologi saat ini.

Klik di sini

Kini, spektrum penawaran sang brand terdiri dari Golden Bridge yang telah disebutkan tadi (hadir pula sebagai jam tangan wanita bernama Miss Golden Bridge), jam tangan nautikal bernama Admiral, jam tangan Bubble nan quirky, jam tangan klasik Heritage, dan koleksi terbaru bertajuk Lab yang dilengkapi dengan berbagai komplikasi inovatif. Berkaca pada kecenderungan Corum dalam mengeksplorasi ranah avant-garde di dunia horologi, sang brand jelas memiliki selera yang istimewa. Bagi para pecinta jam tangan yang berani bertualang dan ingin tahu lebih banyak Global Sales and Marketing Director Corum, Soon Boon Chong, memandu kita untuk menyingkap deretan jam tangan whimsical karya Corum.

Bubble 47 ‘Diablo’ Chronograph Bagi seseorang yang muda dan tak hanya baru dalam membeli Corum, tetapi juga merupakan seorang pemula dalam hal watchmaking mewah, saya akan merekomendasikan Bubble. Ini merupakan sebuah jam tangan modern — menyenangkan, funky, dan sebuah ikon bagi sang brand, serta merupakan produk dengan harga paling terjangkau di antara penawaran kami lainnya. Sebuah jam tangan yang menurut saya pribadi sangat menarik adalah Bubble terbaru dengan motif tengkorak. Ini adalah sebuah monopusher chronograph dengan ‘lubang mata’ yang berperan sebagai totalisers.

72


Heritage Romvlvs Billionaire Tourbillon Bila anggaran tidak menjadi masalah, Romvlvs Billionaire Tourbillon adalah pilihan yang tepat. Ini merupakan jam tangan sarat statement yang mengusung teknik kompleks sekaligus memukau. Jam tangan ini memiliki case tembus pandang dengan bridge safir dan sang movement dilengkapi oleh sebuah flying tourbillon pada posisi angka enam. Kemudian, bezel jam ini berhiaskan berlian dan permata berwarna yang bertindak sebagai indeks jam.

Coin Watch

Miss Golden Bridge Bagi wanita yang menyukai jam tangan mekanis, Miss Golden Bridge adalah salah satu kreasi yang patut mereka pertimbangkan. Jam tangan ini adalah penjualan terbaik kami dengan menyumbang hampir 10% dari omset kami secara global. Miss Golden Bridge merupakan versi feminin dari sebuah ikon Corum yang dikenal atas keunikan arsitektur dan konstruksi dalam watchmaking modern.

Coin Watch adalah jam tangan yang saya rekomendasikan sebagai warisan. Sesuai dengan namanya, ini merupakan jam tangan yang dikemas dalam koin (model-model terdahulunya hadir dengan movement seukuran koin Ameika Serikat ‘Double Eagle’ $20 atau ‘Liberty’ $10, meski kini Corum telah memperluas sang koleksi melalui penyertaan model-model berhiaskan permata dengan nikel ‘hobo’ yang didekorasi ulang). Saya menerima sebuah koin Tahun Baru Tiongkok dari orangtua saya pada tahun 2019 yang menunjukkan imaji tikus — hewan tanda zodiak Tiongkok anak saya — di satu sisi dan imaji naga di sisi lainnya yang merupakan hewan tanda zodiak Tiongkok saya. Oleh karena itu saya ingin mengubah koin tersebut untuk menjadi sebuah jam tangan yang personal bagi saya pribadi.


SOUL / CLASS IN SESSION

COSC CERTIFICATION Stempel andalan untuk mengukuhkan performa chronometric Swiss Tudor Black Bay Bronze

D

ari berbagai sertifikasi yang memastikan kualitas jam tangan, COSC (Contrôle Officiel Suisse des Chronomètres) yang menguji performa chronometric sebuah jam tangan dapat dibilang sebagai sertifikasi paling dikenal luas dan tak jarang dikutip oleh nama-nama besar dalam dunia watchmaking, seperti Rolex, Omega, dan Breitling. Bahkan hanya sekitar 6% dari seluruh jam tangan Swiss yang mengemban sertifikasi COSC. Hal ini dikarenakan proses pengecekan dan standar ketat dari sang institusi yang memastikan deretan jam tangan berstempelkan COSC dengan nomor seri yang mereka alokasikan tidak dapat diremehkan. Pada tahun 1973, COSC didirkan atas upaya lima wilayah watchmaking di Swiss (Bern, Jenewa, Neuchâtel, Solothurn, dan Vaud) dan asosiasi Swiss terkemuka dalam bisnis jam tangan, Federation of the Swiss Watch Industry (FHS). Sebelumnya terdapat banyak institusi independen dan laboratorium yang melakukan pekerjaan serupa dengan pendekatan dan standar berbeda-beda, namun pembetukan COSC bertujuan untuk menyatukan ragam institusi tersebut di bawah naungan organisasi yang diakui secara internasional dengan menyajikan standar dan mengawasi definisi performa chronometric di industri ini.

Meski beberapa brand memiliki kapabilitas dalam merilis jaminan kualitas melalui pengujian secara in-house (Patek Philippe Seal, 1.000-Hour Test milik Jaeger-LeCoultre, 500-Hour Test milik Montblanc adalah beberapa di antaranya), COSC tetap menjadi andalan industri ini. Buktinya, sang institusi melakukan verifikasi terhadap hampir 1,8 juta jam tangan mekanis dan quartz setiap tahunnya. Tentunya, pengujian COSC hanya dapat dilakukan bagi jam yang dibuat di Swiss. Kini, fasilitas COSC berada di tiga lokasi di Biel, Le Locle, dan Saint-Imier. 74

Seluruh movement Omega Master Chronometer mengemban sertifikasi COSC dan kemudian METAS

JUST THE START Meski COSC merupakan standar yang terlalu tinggi bagi sebagian brand, kenyataannya, memperoleh sertifikasi COSC bagi jam tangan mereka merupakan cikal bakal dari perjalanan panjang bagi karya-karya mereka untuk dapat mencapai tolak ukur yang lebih tinggi. Contohnya, Rolex. Jam tangan bersertifikasi COSC mereka melalui pengujian akhir tambahan di dalam laboratorium milik sang brand agar dapat memperoleh gelar ‘Superlative Chronometers’ yang memiliki tingkat akurasi hingga -/+2 detik per hari. Di Omega, sejumlah movement otomatis bersertifikasi COSC yang dilengkapi oleh coaxial escapements dan balance springs silikon dikirim untuk melakukan pengujian tambahan di Swiss Federal Institute of Metrology (METAS). Di sana, sejumlah jam tangan terpilih tadi melalui berbagai pengujian untuk memastikan kemampuan anti-magnetik, presisi, dan ketahanan terhadap air, agar dapat meraih gelar sebagai ‘Master Chronometers’ yang disebut-sebut hanya diberikan kepada jam tangan tertangguh di dunia saat ini karena dapat bertahan terhadap gaya magnetis hingga 15.000 gauss.


Longines Record dari tahun 2017, koleksi pertama sang brand yang seluruhnya telah bersertifikasi COSC

GOSPEL ACCORDING TO COSC Apa yang dimaksud standar chronometric Swiss di mata COSC? Pertama, sang jam harus memenuhi definisi ‘Swiss-made’. Menurut hukum Swiss, gelar tersebut memiliki arti bahwa movement sang jam dibuat, dikemas ke dalam case, dan diuji di Swiss, serta setidaknya 60% dari biaya produksi jam tersebut harus dihasilkan di dalam negeri. Kedua adalah metrik. Bagi jam otomatis, tingkat presisi harian movement harus di antara -4/+6 detik per harinya. Untuk jam quartz, deviasi yang dapat diterima adalah +/- 0,07 detik per hari (pada suhu 23°C); dan +/- 0,2 detik (di antara suhu 8°C dan 38°C).

Klik di sini

Breitling Avenger Automatic GMT dengan Calibre 32 bersertifikasi COSC

TESTING PARAMETERS Jam mekanis diuji selama lebih dari 15 hari dan dinilai berdasarkan tujuh kriteria: tingkat harian rata-rata, tingkat variasi rata-rata, tingkat variasi terbesar, perbedaan tingkat pada posisi horizontal dan vertikal, tingkat variasi total terbesar, dan tingkat variasi berdasarkan temperatur dan pengulangan tingkat. Di sisi lain, jam quartz diuji selama lebih dari 13 hari. Mereka dinilai berdasarkan performa kompensasi termal (kemampuan sang movement beradaptasi secara otomatis dengan frekuensi pada oscillator di kondisi berbeda-beda), serta tingkat harian rata-rata pada tiga temperatur berbeda dan empat level kelembapan berbeda. Selain jam tangan, COSC juga menguji jam saku dan instrumen pengukur waktu bagi alat transportasi.

THE FINAL REVEAL Pada awalnya COSC mempublikasi laporan terkait nomor sertifikasi chronometer yang ia keluarkan untuk masing-masing brand, namun sudah tak lagi dilakukan berkat permintaan dari para perusahan jam tangan yang memilih hal tersebut dirahasiakan. Laporan terakhir yang dirilis pada tahun 2015 menunjukkan bahwa tiga brand teratas dengan sertifikat COSC terbanyak tahun itu adalah Rolex, Omega, dan Breitling. 75

Calibre Heuer 02 otomatis karya TAG Heuer yang bersertifikasi COSC


STOCKIST

Temukan jam tangan yang Anda baca di CROWN

Lange & Söhne Tersedia di butik The Time Place Audemars Piguet Plaza Indonesia Level 1, Unit 170 Tel: 021 2992 3982 Bell & Ross Pacific Place GF, Unit 88A Tel: 021 5140 2711 Breitling Plaza Senayan Level 1, Unit 117B – 119B Tel: 021 2967 8512 Bvlgari • Plaza Indonesia Level 1, Unit 133 – 157-158 Tel: 021 3192 6661 • Plaza Senayan Level 1, Unit 145C-147C-151C Tel: 021 5790 0140 • Pacific Place GF, Unit 35A-B Tel: 021 5797 3850

Chanel Plaza Indonesia Level 1, Unit 128 Tel: 021 2992 4023 Chopard Plaza Indonesia Level 1, Unit 182B Tel: 021 2992 4350 Citizen Mall Kelapa Gading 3 GF, Unit 31 Tel: 021 452 5499 Corum Tersedia di butik INTime Hermès • Grand Hyatt Jakarta Upper Lobby Floor Tel: 021 2992 3998 • Pacific Place GF, Unit 88A Tel: 021 5140 2798 Hublot Tersedia di butik The Time Place

Cartier • Plaza Indonesia Level 1, Unit 138 – 139 Tel: 021 314 1916 • Plaza Senayan Level 1, Unit 119A, 121A, 125A Tel: 021 572 5238

76

INTime • Grand Indonesia West Mall, Unit G19 Tel: 021 2358 1208 • Mal Kelapa Gading 3 GF, Unit G42 Tel: 021 4584 8977 • Central Park GF, Unit G-117B Tel: 021 5698 5156 • Paris Van Java Bandung Resort Level, Unit B-35 Tel: 022 820 64135 • Sun Plaza Medan GF, Unit C31- 32 Tel: 061 8051 2538 Jaeger-LeCoultre Tersedia di butik The Time Place Longines Tersedia di butik INTime Montblanc • Pacific Place GF, Unit 27 – 28 Tel: 021 5140 2762 • Plaza Indonesia Level 1, Unit 141 Tel: 021 2992 4015 • Plaza Senayan Level 1, Unit 146B Tel: 021 572 5141 • Pondok Indah Mall 2 GF, Unit 29A Tel: 021 7590 0926


Omega • Mal Kelapa Gading 3 GF, Unit G-41 Tel: 021 4586 4985 • Plaza Indonesia Level 1, Unit 184 Tel: 021 2992 3723 • Plaza Senayan Level 1, Unit 176C Tel: 021 572 5663 • Tunjungan Plaza 5 Surabaya UG, Unit UG053 Tel: 031 9924 3026

Seiko • Plaza Senayan Level 3, Unit 353 Tel: 021 572 5689 • Blok M Jalan Melawai IX No.46 Tel: 021 720 8717 • Sun Plaza Medan Level 1, Unit C32 – 33 Tel: 061 450 1505 • Tunjungan Surabaya Jalan Tunjungan No. 98 – 100 Tel: 031 547 4756

Panerai Tersedia di butik The Time Place

Swatch • Grand Indonesia Sky Bridge Level 2, Unit 01A Tel: 021 2358 0863 • Metropolitan Bekasi Level 1, Unit 5 Tel: 021 884 7343 • 23 at Paskal Bandung Level 2, Unit 04 Tel: 022 8206 4104 • Beachwalk Shopping Centre Kuta Bali Level 1, Unit E63 Tel: 0361 475 7105 • Tunjungan Plaza III Surabaya Level 1, Unit 26 Tel: 031 531 5842

Patek Philippe Plaza Indonesia Level 1, Unit 35 – 38 Tel: 021 3192 6632 Piaget Tersedia di butik The Time Place Red Army Watches • Grand Indonesia East Mall, Unit 02 – 08 Tel: 021 2358 0305 • Senayan City Level 1, Unit 18 Tel: 021 7278 2143

TAG Heuer • Central Park GF, Promenade 002 Tel: 021 2920 0422 • Grand Indonesia West Mall GF, Unit 21 Tel: 021 2358 0685 • Pacific Place GF, Unit G-16A Tel: 021 5797 3725 • Plaza Indonesia Level 1, Unit 129 – 130 Tel: 021 2992 3990 • Senayan City GF, Unit G-53 Tel: 021 7278 1601 The Time Place • Pacific Place GF, Unit 12 A-B Tel: 021 5140 2796 • Plaza Indonesia Level 1, Unit 165 – 168 Tel: 021 310 7715 • Plaza Senayan Level 1, Unit 122 – 128B Tel: 021 572 5759 • Tunjungan Plaza 4 Surabaya UG, Unit 30 – 37 Tel: 031 532 7991 Tudor Tersedia di butik INTime

Rolex Plaza Indonesia Level 1, Unit 69 & 70A Tel: 021 2992 3982

Zenith Tersedia di butik The Time Place

77


BERLANGGANAN SEKARANG!

CARA BERLANGGANAN Kunjungi www.crownwatchblog.id/berlangganan atau pindai QR Code di halaman ini untuk mengisi formulir berlangganan

BIAYA BERLANGGANAN MAJALAH Berlangganan per tahun (4 edisi) Rp 280.000

Untuk info lebih lanjut, hubungi kami di email: subscribe-magazine@crownwatchblog.id



CASEBACK

Klik di sini

JAEGER-LECOULTRE CALIBRE 101 Mungkin terdengar klise, namun kenyataannya, ukuran merupakan pertimbangan yang penting dalam dunia horologi. Bahkan semakin kecil atau ramping sebuah movement, maka semakin dihormati pula kepiawaian sang pembuatnya. Dalam hal ini, tak ada movement yang mengusung seni miniaturisasi mekanis seistimewa Calibre 101 nan legendaris kreasi Jaeger-LeCoultre. Pertama kali diperkenalkan pada tahun 1929, movement ini masih memegang takhta sebagai movement mekanis terkecil di dunia yang hanya berukuran sepanjang 14 mm dan selebar 5 mm saja. Bila diumpamakan, movement tersebut kira-kira seukuran dengan setengah dari batang korek api. Di dalam movement yang hanya berbobot hampir satu gram ini, terdapat 98 bagian yang bekerja dengan harmonis dan berpadu dengan sempurna dalam mengoperasikan jam tangan wanita yang berarsitektur ramping nan restriktif. Bukanlah sebuah kejutan bahwa sejak introduksinya, Calibre 101 telah menjadi daya andalan di balik kreasi jam tangan ornamental paling mewah dari JaegerLeCoultre. Dengan profil bersahaja dan performa yang stabil, Calibre 101 memberikan panggung utama kepada elemen-elemen dekoratif dan pernak-pernik nan memesona untuk mencuri perhatian para penikmat horologi. 80


WWW.CROWNWATCHBLOG.ID Your Go-To Resource for Everything Timepiece

Nikmati informasi menarik terkini seputar dunia jam tangan di mana saja dan kapan saja dari perangkat favorit Anda.

@crownwatchblog.id

facebook.com/crownwatchblogid

A PROUD MEMBER OF TIME INTERNATIONAL GROUP


Service Center:

Head Office & Service Center Centennial Tower, 28th Floor Jl. Gatot Subroto Kav. 24 & 25 Jakarta 12930 Phone: +62 21 2935 3595 Email: timecare@time.co.id


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.