1 minute read
REFLEKSI Repetitif Ilusi
from COMPILATION [CORELATION, LITERATION, & COHERENCE-1ST BASIC SEMESTER HERMENEUTICS OF ARCHITECTUR]
Diskursus awal yaitu kompilasi dan repetisi bidang. Maka ide yang terbentuk adalah pengulangan bentuk secara berkala. Konsep ini awalnya terpikirkan pada pengulangan bentuk, tidak menjemukan, berbeda, dan bebas akan penumpukan massa, serta tetap mengemban standar kese-imbangan. Bidang ini tersusun atas tiga bidang pokok yang terpisah. Sisi atas dan bawah merupakan bentuk yang sama, dan tengah terdiri atas dua undakan dalam satu dimensi. Secara komponen undakan ini akan terbagi menjadi 3, yaitu kaki (area kanan yang melipat), badan (area tengah yang melengkung), dan kepala (area kiri yang berbentuk bulat). Bentuk tipikal atas dan bawah terdiri dari bidang utama (warna kuning), dengan bidang kecil di atas kepala (warna hitam). Sedangkan pada area tengah, terdapat 2 bidang utama (warna hitam yang paling dasar dan warna hijau diatasnya).
Sementara bidang kecil (warna kuning) terdapat di area kepala yang dihubungkan dengan badan utama bidang. Lebih jelas bentuk yang dimaksud dapat dilihat pada simulasi gambar digital 3 dimensi di bawah. Pertemuan ini tidak diberikan arahan mendetail tentang deskripsi bentuk atau ketentuan yang mengikat lain pada model maket, melainkan sebuah upaya pancingan awal dari tim pengajar yaitu “bagaimana calon arsitek mampu memanfaatkan keterbatasan ruang, pada konteks ruang tersebut tak beraturan atau tanpa terbatas oleh ide-ide simetris”. Sebuah tantangan yang kemudian menghasilkan gaya desain seperti ini. Namun seiring proses eksplorasi menghasilkan design akhir berupa wahana permainan anak-anak pada suatu taman dengan konsep perosotan luncur.
Advertisement