COMPILATION [CORELATION, LITERATION, & COHERENCE-1ST BASIC SEMESTER HERMENEUTICS OF ARCHITECTUR]

Page 10

CORELATION, LITERATION, & COHERENCE

COMPILATION

PROLOG

Kompilasi merupakan sebuah rangkaian informasi yang tersusun secara teratur. Sedangkan makna kompilasi dalam aspek desain perkuliahan studio dasar, saya artikan sebagai serangkaian cerita, perjalanan, pengalaman, definisi, dan opini yang dimuat dalam bentuk visual yang dihubungkan pada tema atau konteks tertentu. Dengan mengangkat studi kasus perkuliahan semester satu [kelas perancangan, tema: pengenalan tentang dunia arsitektur], diharapkan mampu memberi sumbangsih informasi kepada diskursus studi arsitektural.

CLOSING STATEMENT

1 2 3

4 5 6

7 8 9

KOMBIRAMA TETRATONIK HERMENEUTIKA KOMPRESI REPLIKASI UMMA RAUNG DEKONTRUKSI REFLEKSI NEXT >> SHELTER MULTIFUNGSI
CONTENT TABLE of

KOMBIRAMA

Kombinasi Bina Irama

Eksplorasi warna dan penyusunannya dalam desain, adalah keterikatan yang sangat penting. Selain berpengaruh terhadap psikologis pembaca, penggunaan warna juga memiliki sifat dan arti tertentu. Koherensi warna terdiri atas tiga struktur yaitu melengkapi atau selaras, bertolak belakang atau kontras, dan menimbulkan makna atau arti baru. Selain warna ada pula komposisi dan proporsi tertentu yang wajib dipertimbangkan. Dalam proses pembelajaran, penempatan pada gambar tersusun atas warna yang ditimbulkan dari kertas origami. Pemotongan bentuk dan dan volume bidang yang direkatkan menjadi tolak ukur proporsi warna dalam desain. Catatan akhir yang diperoleh adalah akibat penggunaan warna yang terlalu kontras dan model-model potongan yang kurang terstruktur maka dapat dipastikan makna design yang akan ditampilkan kurang fokus dan bernilai abstrak.

Original Design | 2018 Digital Redesign | 2020

KOMPRESI Komposisi

presisi

Diskursus arsitektur studio awal yang mengangkat tema tentang ruang, penempatan, dan tatanan hierarki. Kesempatan ini, model maket yang diusung adalah “kompresikomposisi presisi”, terkandung dua makna yaitu komposisi ruang-ruang yang disusun sejajar dan di tata berdasarkan dua garis linier berpotongan yang dikondisikan dengan perhitungan presisi pada masing-masing bidangnya. Pemetaan mengarah kepada dua garis terpisah yang saling berpotongan pada sisi horizontal dan vertikal. Secara tidak langsung guna garis ini merefleksikan marka sirkulasi yang saling keterhubungan dengan simpul memusat ke area tengah.

Perpotongan menghasilkan sembilan komponen blok yang terpisah pada masing-masing bidang. Bidang tengah, mengadaptasi sebuah inner massa yaitu replikasi bentuk Monas dengan delapan balok yang mengitarinya. Demikian berlaku pula pada ketinggian susunan masa-masa styrofoam, dan space tinggi rendah, serta blok tidak jauh lebih tinggi dari masa pusat sebagai bentuk penegasan masa sekitar. Selanjutnya zona hijau terpusat pada dua bidang yaitu sisi barat (berposisi pada pertengahan massa tinggi yang mengitarinya) dan sisi utara (titik peredaran awal dari mata angin, acuan jarum jam atau acuan arah).

Original Design | 2018 Original
|
Design
2018
Digital Redesign | 2020

DEKONTRUKSI

Delusi Kontradiksi

Diskursus studio awal, yang mengusung tema “komponen gubah ruang dan massa”. Penyajian menganulir pemikiran “dekonstruksi - delusi kontradiksi” permainan massa yang tidak terikat pada masa kaku atau dasar. Konsep ini mencoba menstimulasikan makna awal yang disimulasikan dengan sedemikian rupa sehingga menghasilkan bentuk tak beraturan. Proses ini menggali kreatifitas dalam mengkoordinasi massa akhir terhadap massa dasar, dan menghubungkannya keterkaitannya kembali. Observasi ini menghasilkan delusi visual, di mana massa dasar akan selalu melekat identitasnya terhadap massa akhir dari observasi bentuk yang dilaluinya.

Original Design | 2018 Original Design | 2018 Original Design | 2018
Digital Redesign | 2020

TARATONIK

Tataran Tone (Warna) Unik

Diskursus studio awal mengangkat kasus ragam bentuk dalam proporsi satu kesatuan. Ide awal adalah menggabungkan bidang-bidang kepada simpul tengah dengan menumpuknya menjadi saling keterkaitan. Kesatuan bentuk mendistribusikan bentuk bidang yang lumrah dipakai pada perhitungan diskursus arsitektur yaitu simetris dan asimetris beraturan. Penumpukan awal didasarkan oleh empat bidang persegi yang tersebar pada sisi matras, sedangkan kualitas void dari penumpu utama bidang berada pada area tengah. Untuk mengisi kekosongan pada area ini ditimpa oleh rekatan masa berbentuk belah ketupat sebanyak enam buah.

Bidang kedua ini memiliki perbandingan yang sama dengan perletakan massa yang ada dibawahnya. Tumpukan ketiga menggunakan bidang persegi dengan sisi bidang lengkung, dengan besaran 0.5 lebih kecil dari bidang dibawahnya. Pada tumpukan bidang yang ke empat menggunakan susunan heksagonal dengan bentuk segitiga yang disusun sebanyak 6 banjar melingkar. Besaran ini memiliki besaran 0.75 lebih besar dari bidang dibawahnya. Dan yang terakhir adalah ragam netral pelengkung yaitu bidang persegi. Seluruh bidang penyusun direkatkan menggunakan lem. Pemilihan warna selubung bidang adalah warna kuning, biru, dan merah.

Digital Redesign | 2020 Original Design | 2018

REPLIKASI

Repetisi Proporsi

Tema yang diangkat adalah pengulangan dan penggunaan bidang-bidang simetris atau asimetris. Konsep yang ingin disampaikan pada model maket adalah pengulangan bentuk persegi. Tumpukan model awalnya diilustrasikan memiliki ketinggian yang sama, kemudian dianalisis ke dalam 3 konsep, yaitu sisi tengah rendah, sisi tengah tinggi, dan space antara. Pemikiran ide ini telah saya analogikan kedalam konsep bangunan asli yaitu dengan mengambil perumpamaan bangunan “musee du louvre”, yang mana masa tengah transparan, proporsi sedang, tetapi tetap memiliki space untuk bernafas pada setiap sisinya.

Pada model maket, bentuk yang tersusun adalah bentuk persegi, atau pemecahan bentuk-bentuk persegi. Bentuk dasar adalah guratan garis yang digambar dan ditempatkan sedemikian rupa sehingga menghasilkan sebuah bentuk yang teratur. Bentuk ini kemudian disesuaikan dengan bentuk bidang utama, yaitu empat bentuk persegi penyusun persegi kecil pada keempat sisi matras, sedangkan bidang inti adalah pada sisi tengah. Bentuk ini kemudian disesuaikan dengan bentuk bidang utama, yaitu empat bentuk persegi dengan bidang inti adalah pada sisi tengah.

Digital Redesign | 2020 Original Design | 2018

REFLEKSI Repetitif Ilusi

Diskursus awal yaitu kompilasi dan repetisi bidang. Maka ide yang terbentuk adalah pengulangan bentuk secara berkala. Konsep ini awalnya terpikirkan pada pengulangan bentuk, tidak menjemukan, berbeda, dan bebas akan penumpukan massa, serta tetap mengemban standar kese-imbangan. Bidang ini tersusun atas tiga bidang pokok yang terpisah. Sisi atas dan bawah merupakan bentuk yang sama, dan tengah terdiri atas dua undakan dalam satu dimensi. Secara komponen undakan ini akan terbagi menjadi 3, yaitu kaki (area kanan yang melipat), badan (area tengah yang melengkung), dan kepala (area kiri yang berbentuk bulat). Bentuk tipikal atas dan bawah terdiri dari bidang utama (warna kuning), dengan bidang kecil di atas kepala (warna hitam). Sedangkan pada area tengah, terdapat 2 bidang utama (warna hitam yang paling dasar dan warna hijau diatasnya).

Sementara bidang kecil (warna kuning) terdapat di area kepala yang dihubungkan dengan badan utama bidang. Lebih jelas bentuk yang dimaksud dapat dilihat pada simulasi gambar digital 3 dimensi di bawah. Pertemuan ini tidak diberikan arahan mendetail tentang deskripsi bentuk atau ketentuan yang mengikat lain pada model maket, melainkan sebuah upaya pancingan awal dari tim pengajar yaitu “bagaimana calon arsitek mampu memanfaatkan keterbatasan ruang, pada konteks ruang tersebut tak beraturan atau tanpa terbatas oleh ide-ide simetris”. Sebuah tantangan yang kemudian menghasilkan gaya desain seperti ini. Namun seiring proses eksplorasi menghasilkan design akhir berupa wahana permainan anak-anak pada suatu taman dengan konsep perosotan luncur.

Original Redesign | 2018 Digital Design | 2020

HERMENEUTIKA

Interpretasi Deret Hierarki Sederhana

Merupakan aspek rasio massa yang disusun terhadap 3 buah konsep yang berbeda. Demi mematangkan pembelajaran dasar sebelum project asli bangunan yang akan dipertimbangkan standar keterbangunannya, maka rasio ini mengangkat sebuah arahan bahwa konsep irama, hierarki, massa, pewarnaan, dan proporsi wajib dikaitkan menjadi satu kesatuan. Gagasan awal adalah mereplikasi sebuah ruang linier yang kemudian berbelok ke arah sisi samping, dengan pola garis putus-putus sebagai sumbu aksis. Kemudian perjalanan berkelok ke arah sisi massa persegi yang diputar sedemikian rupa, sehingga menyerupai bentuk lapis 3 dimensi yang dipertegas dengan adanya garis putus-putus. Perjalanan mata kembali akan tertuju kepada efek naungan sebuah kubah besar menyerupai payung dengan empat sisi penyangga. Kesimpulan dari setiap blok massa yang yang dilalui mata menghasilkan sebuah proses eksplorasi ruang dan space akan tetap terasa meskipun tidak dikelilingi oleh pembatas masif.

Original Redesign | 2018 Original Redesign | 2018 Original Redesign | 2018
Digital Design | 2020

UMMA RAUNG

Saung Rakit - Saung tungkit

Project ini menjadi latihan desain awal pada konsep bangunan rumah atau saung sederhana, sekaligus batu loncatan sebelum mengerjakan project final tengah semester atau “project uji coba”. Hasil akhir yang akan diperoleh adalah model maket. Kemudian akan ada sesi simulasi atau serupa dengan project-project sebelumnya, yaitu melakukan presentasi di depan dosen pembimbing kelas. Pada kesempatan ini, saya mempersembahkan sebuah karya yang berjudul (“Umma Raung” saung rakit - saung tungkit). Berasal dari kata rumah mini yang ternaung - rakit disusun dengan bilah bambu yang dirakitkombinasi tungkit pada sisi bawah sebagai poros atau pondasi. Komposisi terdiri atas jajaran bambu pipih yang biasanya digunakan sebagai tusuk sate. Dua ikat tiang), empat tiang penyokong (tungkit), pelatap (penutup atap) pelana, simpul-simpul (ikatan berayun), peratai (perangkat lantai) susunan duplex, dan penjunjung atau alas adalah duplex.

Original Design | 2018 Digital Redesign | 2020 Digital Redesign | 2020
Digital Redesign | 2020

SHELTER - MULTIFUNGSI

Shelter 12 Mei Reformasi

Design Shelter adalah studi akhir pada pertengahan semester awal kelas studi perancangan, dimana isu yang diangkat adalah mendesign “bangunan shelter multifungsi, semi permanen, dan mobile”. Permasalahan yang timbul adalah penggunaan shelter terlalu monoton pada satu aspek, peralihan fungsi sebagai area jualan oleh pedagang kaki lima, dan fasilitas tempat tidur bagi para homeless. Dampak akhir yang ditimbulkan penggunaan shelter jadi terbengkalai dan kumuh, tidak memunculkan kesan dinamis, penumpang pick-up kendaraan umum sembarangan, tidak ada penumpang yang mau menduduki shelter. Fokus capaian adalah penggunaan shelter multifungsi yaitu pemberhentian bus dan area pick up penumpang ojek online, serta fasilitas penunjang yang membuat para penumpang akan tertarik, yaitu fasilitas charging. Model maket yang dibentuk menggunakan material styrofoam, plastik mika, dan kertas. Rencana luasan lahan adalah (3x2m) 6 m2. Adaptasi bentuk menggunakan massa awal adalah persegi panjang, yang kemudian dicoak melengkung. Guna merespons antisipasi genangan, maka permukaan dinaikan, diberi kanopi tambahan secukupnya, pemberian bar nama halte dan fasilitas pendukung. Tempat duduk berada pada sisi belakang, sehingga kapasitas penumpang bisa menampung 10 orang (5 orang duduk dan 5 orang berdiri di depan). Pertimbangan kekuatan bangunan menggunakan rangka besi hollow yaitu 4x4 mm dan 5x6 mm, serta lemari aluminium untuk kursi duduk, area atap menggunakan metal, serta konsep sambungan menggunakan baut. yang kemudian dibungkus menggunakan elemen dinding GRC.

Original Design | 2018 Original Design | 2018 Original Design | 2018 Original Design | 2018
Digital Redesign | 2020

CLOSING STATEMENT

Sebagai ajang liburan tengah semester, bertepatan selesainya perkuliahan adalah hari jumat maka pada hari sabtu, kami dan tim beserta angkatan diwajibkan hadir untuk menghadiri pameran senior. Awalnya malas sekali ikut karena tempat yang jauh dan juga akhir bulan(kantong mulai menipis). Tapi karena satu dan lain hal, maka dengan terpaksa hadir untuk melihat pameran. Dan hal menarik yang dapat saya sampaikan adalah pada momen ini adalah kali pertama saya mengikuti pameran dan tau apa itu pameran arsitektur. Saya kira sebuah langkah yang sia-sia, akan tetapi menjadi sebuah manfaat besar pada beberapa proses kedepannya hingga kami satu angkatan mampu menyelesaikan pameran yang kamu buat pula yaitu“studio angan” . Satu hal menarik yang saya dapat adalah ketua dan wakil ketua dan tim sangat antusias dalam mendeskripsikan pamerannya. Bagaimana tidak mereka tetap profesional menjelaskan setiap konsep yang mereka bawakan, tanpa memandang perbedaan angkatan. Mulai dari situ, saya mulai memastikan langkah menggali keilmuan arsitektur saya.

Giving Thanks for

Mas Imam | 2015 & Mba Cantika | 2015 beserta tim, yang sudah mendedikasikan waktunya dalam membuat pameran “LIMAS 2018”. Satu

Hal yang paling berkesan lagi adalah kami diharuskan berfoto dengan ketua atau wakil ketua. Yang saya bisa pastikan sebagai bentuk bukti kehadiran, dan semisal nggak ada foto ini bisa hmmm,, dah deh. Overall makasih mas mba_

Mba Cantika | 2015 Wakil ketua pemeran Limas Asep Rohman Hidayat| 2018 Partisipan doang

COMPILATION

[1ST] BASIC SEMESTER HERMENEUTICS OF ARCHITECTURE

Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.