1% Candlestick

Page 1

1% Candlestick ( Lagi ) Sanitera Darma

1


Ide Awal Bermula dari ‘katanya’ , ada dua hal yaitu : 1. Katanya orang bule itu sangat disiplin dalam bekerja dan tidak membawa pulang pekerjaan 2. Hari Jum’at sering terjadi kondisi ‘strong dollar’ sebagai dampak tidak mau dibawa pulangnya pekerjaan. Dari ‘katanya’ ini kemudian hadir asumsi andai mereka -orang bule- buy di hari senin , lalu oleh kondisi trend mereka terus buy hingga di hari kamis lalu semua posisi di akhiri di jum’at agar tidak ada pekerjaan yang dibawa pulang. Jadi kemudian saya amati apa ada deretan candle yang memberikan gambaran seperti itu. Posisi buy akan menghasilkan candle bull dan sell akan menghasilkan candle bear, maka saya kemudian mencari berapa candle bull yang hadir sebelum kemudian hadir candle bear.

Dan ternyata ada banyak sekali pola berturutan seperti itu. Setelah 4 candle bull hadir candle bear atau setelah 4 candle bear hadir candle bull. Dan fenomena ini dapat kita temukan di semua pair, semua time frame dan semua market. Juga sering saya temukan , body sewarna itu jumlahnya mengikuti kelipatan 4.

2


Pada contoh diatas terlihat 8 candle bull berturut sebelum kemudian hadir candle doji yang bodynya sangat tipis sehingga tidak bisa didefinisikan apa warna body nya. Di salah satu pair, sempat terlihat hingga 32 candle sewarna. Setelah menemukan semacam keteraturan ini, maka yang menjadi pertanyaan adalah bagaimana kita memanfaatkannya ? Saya menjawabnya dengan kemudian membuat satu aturan entry yaitu :

Entry di closing candle ke dua, exit di candle ketiga atau geser SL dan SL awal menggunakan shadow high-low terdekat. Aturan ini kemudian saya sebut sebagai 1% candlestick. Kenapa dinamakan 1% candlestick ? Sekali lagi menggunakan ‘katanya’ , yaitu katanya hanya 1% trader saja yang ‘sukses’. Jadi saya namakan ini sebagai doa semoga yang menggunakan model ini menjadi bagian dari 1% trader tersebut.

3


Candle Kedua Bagaimana menemukan candlle kedua tersebut ? Setiap berganti warna maka kita hitung sebaai candle satu dan seterusnya jika warnanya sama maka dia kita hitung sebagai candle ke dua. Sementara candle doji kita hitung sebagai candle 0.

Dan kemudian kita fokus ke closing candle dari candle ke dua.

Menit Closing Yang ini kaitannya dengan time frame. Kita perlu mengetahui di menit keberapa terjadi harga closing pada time frame tersebut. Time Frame M15 M30 H1

Menit Closing Menit 15,30,45 dan 00 Menit 30 dan 0 Menit 00

Karena forex itu adalah pasar yang buka 24 jam, maka candle nya akan terus sambung menyambung. Sehingga kemudian menit harga closing juga merupakan menit bagi harga open candle selanjutnya.

4


Agar tidak menjadi ‘bias’ , maka saya kemudian melakukan entry 1 ( satu ) menit sebelum menit closing. Time Frame M15 M30 H1

Menit Entry Menit 14,29,44 dan 59 Menit 29 dan 59 Menit 59

Saya hanya mengetikkan 3 time frame ini, karena di 3 time frame ini saya sering melakukan entry. Time frame M1, rada menyulitkan karena saya harus memperhatikan ‘detik’ nya , sementara H4 sering terlupakan .

Stop Loss Stop loss adalah bagian yang paling saya perhatikan, karena menurut saya loss itu pasti dan bisa dipastikan sementara profit baru sebuah kemungkinan. Pada candlestick, bagian shadow memberi informasi mengenai keberadaan level penting ( Support-Resistance ) dan juga memberi informasi mengenai target potensial pergerakan harga. Saat harga bergerak turun, dia akan cenderung bergerak menuju shadow low terdekat sebelumnya, sementara saat harga bergerak naik, dia akan kemudian cenderung bergerak menuju shadow high terdekat sebelumnya. Maka sebelum kita mengambil posisi sell atau buy, ukur dulu jarak harga ke shadow high - low terdekat sebelumnya untuk menghitung besaran resiko.

5


Misal kita berada di kondisi seperti pada chart tersebut. Sebelum ceklak ceklik, saya cari dulu shadow untuk tempat meletakkan SL dan kemudian mengukur dari harga terakhir ke shadow tersebut untuk mengetahui perkiraan resiko jika harga berbalik.

Dan kemudian yang saya lakukan adalah meletakkan SL di shadow yang berjarak 80pips , sementara shadow yang berjarak 50 pips menjadi tempat bagi saya memutuskan untuk melakukan cut loss manual.

Taking Profit Menurut saya , keberhasilan kegiatan trading kita adalah saat kita berhasil mengendalikan besaran resiko. Karena itu bagian ini tidak secara aktual saya letakkan dalam bentuk TP. Tapi cukup dengan antara menggeser SL yang mendekati harga atau bersiap melakukan cut profit manual saat harga mendekati level shadow high-low terdekat sebelumnya.

Trend Ada trend di semua time frame, jadi menurut saya , cukup fokus di satu time frame saja, Fokus di time frame yang ‘kebetulan’ terlihat potensi pembentukan candle ke dua.

6


Menggeser SL

Ini sebenarnya cuma buat keren saja .. hehehe… Kenapa SL nya digeser ? Alasan utamanya adalah soal ‘ego’ saya sebagai trader yang ingin juga punya posisi keren..hehehe… Patokannya bagaimana ? Saya jawab gini deh.. ‘perfect

practice makes nearly perfect result’ ..

Catatan Tulisan ini dapat dibagikan kepada teman-teman trader secara gratis, Pertanyaan dapat menghubungi saya via grup trading bareng.

7


Yuk diskusi seputar teknikal dan fundamental bersama saya..

Grup Trading Nitra http://bit.ly/gruptradingbareng

8


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.