Travel Club Agustus'10

Page 1

Agustus 2010

1


2

Travel Club


Agustus 2010

3


daftaris

Edisi 224 • XXII • Agustus2010

pariwisata

16

36

Jelajah Utama 16. 16 Destinasi Wisata Sejarah Pilihan WISATA 36.

Religi Masjid Merah Persembahan Pangeran Negeri 1001 Malam

42

40. Kuliner Menyantap Nuansa Tempo Dulu 42. Model : Veronica Octadewi Taradifa Putri Berbakat Putri Pariwisata Indonesia 2009 Make Up : LT Pro Professional Make Up Busana : Alleira Fotografer : Mulyadi Natakusumah www. pmphotoworks.com Design : Arwindra Image : Parai Kumala Resort

Keseluruhan isi majalah Travel Club, baik tulisan, image, desain, dan tata letak, merupakan hak cipta dari El John Starvision. Tidak diperbolehkan mengambil, mencetak, atau mereproduksi baik sebagian maupun keseluruhan majalah tanpa izin tertulis dari penerbit. Setiap keterangan, informasi, data dan gambar yang tercantum di dalam majalah ini adalah merujuk pada saat majalah ini tercetak

Seni Keroncong dari Kampung Tugu

58. Arkeologi Menapaki Hikayat Kesultanan Banten RONA 64.

Yayu A. W. Unru Belajar Kehidupan Melalui Teater

65.

Bara Pattiradjawane Terbuai Sejarah Indonesia

66.

Alberthiene Endah Sebuah Karya untuk Negeri

58

64

4

Travel Club

seni

budaya


Agustus 2010

5


daftarisi

pariwisata

46

34 Travel Club

budaya

68

28

6

seni

08.

Dari Redaksi

10.

Surat Pembaca

12.

Periskop

28.

Cerita Sampul

34.

Galeri

38.

Kunjung Museum

44.

Cenderamata

46.

Komunitas

50.

Agenda PPI

74.

Profil

52.

Peristiwa

62.

Beranda

68.

Hobi

76.

Dokumen Hotel

84.

Film

86.

Buku

82.

Tips

92.

Produk Baru

94.

Teknologi

92


Agustus 2010

7


dariredaksi

Menyambut Hari Kemerdekaan Indonesia ke-65, majalah Travel Club menghadirkan aura semangat kemerdekaan dengan ulasan destinasi wisata sejarah dalam rubrik jelajah utama kali ini. Sementara berbagai tulisan lain pun disajikan tak jauh dari tema sejarah perjuangan bangsa Indonesia. Foto: nolnolpituik flickr.com

Kami berharap, edisi kali ini dapat mengobati kerinduan Anda terhadap kisah di waktu lalu yang menjadi bekal bagi pijakan di masa kini. Tak lupa pula kami mengucapkan Selamat Menunaikan Ibadah Puasa bagi yang menjalankannya. Semoga bulan pembawa berkah ini membawa kebaikan pula bagi bangsa Indonesia, Dirgahayu Republik Indonesia!

Urry Kartopati

Terbit sejak September 1988 Izin Terbit : SK MENPEN RI No.1402/SK/DITJEN PPG/STT/1988 Izin Diperbaharui : Tanggal 17 September 1998 No. 881/SK MENPEN/SIUP/1998 ISSN : 0825 - 0828 PENERBIT PT. EL JOHN Publishing Wisma EL JOHN Jl. Raya Panjang Blok Z. 2 No. 44-45 Jakarta 11520 T (021) 5824 888 - F (021) 5825 558 www.eljohn.co.id email : travelclub@eljohn.co.id

8

Travel Club

Direktur Utama Direktur Multimedia Pemimpin Umum/Pemimpin Redaksi Penulis Senior Staf Redaksi Fotografer Desain Grafis Editor Bahasa Penasehat Hukum Sekretaris Redaksi Marketing Manager Iklan Sirkulasi & Promosi

Johnnie Sugiarto Iwan Sugiarto Urry Kartopati Nyoman S. Pendit Erwin Gumilar Ratih Kusumawanti Murdiyatno Noeke Anggarwulan Arwindra A. Solichin Secarpiandy. SH (Advokat) Herni Dewi Farida Hadi Suwarno Ridho Kurniawan Henny Hariyani Bonar O.N Silalahi


Agustus 2010

9


surat pembaca

Rekomendasi Tempat Hang Out Saya lihat Travel Club sering membahas obyek-obyek wisata di Tanah Air. Saran saya, bagaimana kalau Travel Club lebih banyak memberikan rekomendasi tentang tempat hang out untuk kaum muda. Misalnya Jakarta, kota ini dikenal memiliki banyak tempat-tempat makan yang sekaligus dijadikan tempat nongkrong yang murah meriah, tidak kalah dengan restoran mahal. Terimakasih.

Tirta Fatmawati Terimakasih untuk sarannya. Beberapa tempat pernah kami tampilkan seperti Wisata Malam Angkringan. Tentu kami akan perbanyak lagi rekomendasi tempat nongkrong yang cocok untuk kaum muda.

Wisata Berburu Lebih Bervariasi Di edisi lalu, saya membaca Travel Club yang membahas rubrik hobi berburu. Menurut saya sudah cukup bagus, tapi alangkah baiknya bila Travel Club menampilkan juga perburuan lainnya, seperti berburu bunga hutan atau perburuan bahari agar lebih bervariasi. Terimakasih.

Chika Bintaro Terimakasih untuk saran Anda. Kami pertimbangkan di edisi Wisata Alam selanjutnya.

Bonus Menarik Saya baru berberapa bulan berlangganan Travel Club. Isi majalahnya banyak memberi informasi mengenai dunia pariwisata, seni dan budaya. Untuk lebih menarik perhatian agar orang mau membeli, bagaimana jika Travel Club memberikan bonus hadiah menarik tidak hanya bagi mereka yang berlangganan, tetapi juga yang tidak berlangganan. Terimakasih.

Maria Kemanggisan Saran Anda akan kami pertimbangkan lebih lanjut. Terimakasih.

10

Travel Club


Agustus 2010

11


periskop

Sustainable Tourism Oleh : Nyoman S. Pendit

T

ak dapat disangkal bahwa pariwisata adalah industri terbesar kedua di dunia setelah industri minyak dan gas bumi. Pariwisata menghasilkan tidak kurang dari 10% PDB dunia dan memberi pekerjaan kepada lebih dari 10% dari seluruh tenaga kerja di dunia. Menurut WTO dalam tahun 2004 terdapat 760 juta wisatawan mengadakan perjalanan, suatu kenaikan 30% dari tahun 2003. Dan untuk tahun 2010 ini, diramalkan bakal ada 1 miliar wisatawan wara- wiri di dunia. Dalam lebih dari satu dekade terakhir ini orang mulai melihat dampak negatif pariwisata terhadap lingkungan alam dan sosio-budaya setempat. Banyak ditemukan bukti bahwa perjalanan yang menggunakan transportasi berbahan minyak bumi memberi dampak signifikan terhadap perobahan iklim. Bukti lain adalah timbulnya konflik mengenai pemakaian lahan untuk pengembangan pariwisata di daerah-daerah destinasi. Selain itu pariwisata dituduh menyebabkan lunturnya identitas dan warisan nilai-nilai seni-budaya dan upacaraupakara keagamaan serta adat istiadat nenek moyang yang dimiliki penduduk setempat. Menyadari hal-hal yang negatif itu, maka mulai berkembang apa yang dinamai sustainable tourism, pariwisata berkelanjutan. Sustainable Tourism, Pariwisata Berkelanjutan (terus-menerus berkesinambungan), yang menurut United Nations World Tourism Organization (disingkat WTO) berarti pariwisata yang berupaya memenuhi keperluan wisatawan dan wilayah yang dikunjungi sambil melindungi serta memelihara seni-budaya masyarakatnya dan meningkatkan kesempatan dan peluang bagi para petani memasarkan produk pangan, sayur-mayur kebutuhan industri pariwisata untuk masa-masa yang akan datang dan seterusnya. Ini adalah etos yang menandai semua aktivitas kepariwisataan kini dan seterusnya. Oleh karena itu Sustainable Tourism adalah suatu upaya

12

Travel Club

yang integral dalam segala aspek pengembangan dan pengelolaan pariwisata, bukan sesuatu yang ditambahkan. Secara singkat dikatakan oleh Brian T. Mullis, presiden Sustainable Travel International (STI) �Wisatawan lebih menginginkan hotel yang memiliki konservasi energi dan sistem daur ulang energi atau perusahaan penerbangan yang memiliki pendekatan holistik untuk mengurangi emisi gas rumah kaca‌.� . Sesungguhnya dewasa ini makin banyak terdapat wisatawan yang cerdas dan peduli lingkungan hidup. Ada beberapa istilah berbeda dalam pariwisata yang sebenarnya memiliki pengertian yang sama dengan sustainable tourism. Beberapa istilah tersebut adalah: Green Tourism (Pariwisata Hijau). Menurut sejarahnya definisi istilah ini adalah perjalanan yang environmentally friendly (ramah lingkungan) atau favorable (nyaman dan menyenangkan) yang umumnya tidak ada kaitannya dengan unsur-unsur budaya dan ekonomi dari tempat destinasi. Namun dewasa ini istilah ini memiliki pengertian yang lebih luas karena mencakup prinsipprinsip sustainable tourism. Ecotourism (pariwisata lingkungan) adalah suatu bagian dari sustainable tourism

yang difokuskan pada ekologi. Ecotourism umumnya ditemukan di DTW (Daerah Tujuan Wisata) dimana terdapat flora, fauna dan warisan seni-budaya yang menjadi atraksi utamanya. Industri pariwisata secara aktif mengupayakan secara terus-menerus konservasi dan perbaikan alam serta warisan seni-budaya, mengorganisasi proyek-proyek konservasi, pekerjaan sukarela dan pelatihan. Ethical Tourism (pariwisata berdasarkan etika) adalah yang menekankan pada keadilan sosial, hak-hak asasi manusia, kesejahteraan binatang dan lingkungan alam. Dalam ethical tourism baik wisatawan maupun industri diharapkan menghindari partisipasinya dalam kegiatankegiatan yang membantu atau mendukung isu-isu etika negatif. Responsible Tourism (pariwisata yang bertanggungjawab) memiliki definisi yang paling dekat dengan sustainable tourism, namun lebih condong pada pilihan wisatawan akan destinasi dan jenis transportasi yang dikehendaki yang didasarkan pada etika, politik dan sensitivitas rasial mereka disamping juga kepedulian mereka terhadap lingkungan dan kebudayaan di DTW. Di Amerika Serikat green tourism makin meningkat. Lebih


dari 18 juta wisatawan AS dapat dikelompokkan sebagai eco-tourists. Dengan promosi dan pemasaran oleh petani dan media publisitas menyebabkan green tourism berkembang sangat baik. Para petani didorong untuk mengadakan investasi dengan memperbaiki lingkungannya, merenovasi rumahnya serta fasilitas lainnya sehingga dapat menerima wisatawan menginap. Faktor yang tidak kalah pentingnya adalah agar para petani yang memiliki hamparan sawah dan ladang juga memiliki naluri berbisnis dan keinginan untuk memanfaatkan kesempatankesempatan yang ada, seperti menyediakan penginapan di pondok-pondok dalam lingkungan pedesaan yang asri. Kesimpulan: Sustainable Tourism (atau eco-tourism, green tourism) pada dasarnya memiliki prinsip-prinsip sbb: 1. Meminimalkan dampak negatif terhadap lingkungan dan masyarakat tuan rumah, 2. Mengembangkan kesadaran dan respek terhadap lingkungan dan seni-budaya, 3. Memberikan pengalaman-pengalaman positif baik kepada wisatawan maupun masyarakat tuan rumah, 4. Memberikan keuntungan finansial langsung untuk upaya-upaya konservasi, 5. Memberikan keuntungan finasial dan kesempatan kerja bagi penduduk setempat sebagai tuan rumah, 6. Meningkatkan sensitivitas terhadap iklim politik, lingkungan dan sosial dari negaranegara tuan rumah.

Foto : Erwin Gumilar

Singkat kata, sustainable tourism bertujuan untuk meningkatkan konservasi lingkungan alam, mensejahterakan masyarakat lokal, menguntungkan para pemegang saham serta meningkatkan ekonomi nasional maupun regional secara berkesinambungan.

Agustus 2010

13


14

Travel Club


Agustus 2010

15


jelajahutama

16

pilihan

Destinasi Wisata Sejarah

B

Oleh: Erwin Gumilar / erwin@eljoh.co.id

erwisata sejarah di negri nan elok ini rasanya tidak pernah kering akan destinasi. Pada setiap sudut kota, jalan-jalan desa, hampir semuanya mempunyai cerita sejarah untuk di ekplorasi. Mulai dari sejarah jaman purba, kemegahan kerajaankerajaan nusantara, sampai peninggalan kolonial yang pernah menginjakan kaki di Bumi kita. Terkait dengan bulan Agustus ada beberapa peristiwa penting dalam sejarah perjalanan bangsa Indonesia menjadi negara. Begitu banyak lokasi wisata yang memiliki nilai sejarah dan menjadi saksi dalam perjalanan tersebut. Kali ini kami akan menyuguhkan tempat-tempat bersejarah tersebut, semoga hal ini membuat kita dapat lebih mencintai negri ini. Begitu banyak lokasi bersejarah yang ada di nusantara ini, tentunya tidak bisa kami tampilkan semuanya. Semoga yang sedikit ini bisa membantu pembaca menikmati perjalanan wisata sejarah yang menyenangkan, Selamat membaca. TC

16

Travel Club


I

nilah salah satu kota tambang peninggalan masa kolonial Belanda di Sumatera Barat. Sawahlunto dibangun Hindia-Belanda setelah ditemukannya kandungan batubara oleh Ir De Greve pada 1867 di Batang Lunto, sebelah timur Danau Singkarak. Kandungan batubara yang melimpah membuat kaum kolonial tak segan menanamkan modalnya di sini. Bangunan-bangunan pendukung serta jaringan transportasi pun dibangun untuk mengeduk mutiara hitam dari kota ini. Di masa kemerdekaan kegiatan penambangan masih terus dilanjutkan, sampai akhirnya aktivitas tersebut berhenti. Namun, sisa kegiatan penambangan masih bisa di saksikan di sini. Bahkan kini menjadi obyek yang menarik untuk di kunjungi. Beberapa bangunan gaya kolonial tetap berdiri kokoh, begitu pula kereta pengangkut barang tambang yang masih bisa dinikmati. Misalnya Art Deco Church (Gereja Art Deco), Culture Center Building (Gedung Pusat Kesenian), The Museum of Train (Museum Kereta Api Indonesia), Museum Goedang Ransoem, dan Masjid Agung (Mesjid Raya).

1

Sawahlunto

Foto: www.skyscrapercity.com

2

Candi Muara Takus

Foto: Jendri's flickr.com

1

C

andi Muara Takus merupakan candi Buddha sisa masa kejayaan Kerajaan Sriwijaya yang berada di Desa Muara Takus, Kabupaten Kampar, Riau. Satu-satunya peninggalan sejarah yang berbentuk candi di Riau ini dibangun sebagai sarana pemujaan sekaligus berfungsi sebagai pusat pengajaran agama. Candi ini pertama kali ditemukan oleh Yzerman pada 1893. Belum ada yang dapat menentukan secara pasti kapan candi ini dibangun. Jika candi-candi yang ada di Jawa tersusun dari bantuan andesit, Candi Muara Takus di bangun menggunakan batu bata yang terbuat dari tanah liat. Ada empat candi yang berdiri di komplek Muara Takus. Candi Mahligai, memiliki fondasi persegi panjang berukuran 9,44 m x 10,6 m, sementara Candi Sulung (Tua) adalah yang terbesar, ada pula Candi Bungsu, dan terakhir Candi Palangka, candi ini diduga berfungsi sebagai altar.

Agustus 2010

17


jelajahutama

I

Foto: www.skyscrapercity.com

3

Istana Maimun

18

Travel Club

4

Foto: Dokumentsai Budpar

I

nilah satu-satunya benteng peninggalan Inggris yang terbesar di Indonesia. Benteng Marlborough dibangun rentang 1714 hingga 1719 oleh perusahaan dagang Inggris EIC semasa Gubernur Joseph Callet. Berdirinya benteng ini menjadi awal lahirnya pula kota Bengkulu, karena disekitar benteng tumbuh kota dan pusat perdagangan. Setelah kekuasaan Inggris berakhir, maka Belanda mengambil alih benteng ini sebagai tempat pertahanan mereka. Hingga kini kawasan Benteng Marlborough dikenal sebagai lokasi wisata sejarah yang cukup lengkap. Tak jauh dari benteng ada perkampungan Cina yang usianya ratusan tahun, selain itu ada pula Monumen Thomas Parr, Monumen Hamilton, dan Bunker Jepang. Tak kalah menarik adalah kehadiran situs komplek makam Inggris, dengan nisan yang unik dan menarik. Disinilah dahulu ratusan orang Inggris yang meninggal akibat perang atau penyakit dimakamkan.

stana ini menjadi salah satu ikon Kota Medan, Sumatra Utara. Tak lengkap rasanya bertandang ke Medan bila tidak singgah di istana yang terletak di Kelurahan Sukaraja, Kecamatan Medan Maimun. Istana seluas 2.772 meter persegi ini dibangun Sultan Deli, Makmun Al Rasyid Perkasa Alamsyah pada 1888. Di dalamnya terdapat 30 ruangan yang memadukan unsur-unsur kebudayaan Melayu dengan gaya Timur Tengah, Spanyol, India, dan Italia. Konon bangunan karya arsitek Italia ini menggunakan material yang langsung didatangkan dari Eropa. Pilihan wisata sejarah di kota Medan bisa juga dilakukan dengan berkeliling kawasan Merdeka Walk. Disini bercokol bangunan-bangunan yang berusia ratusan tahun, seperti bangunan bekas Balaikota lama, kantor pos, dan stasiun kereta api. Selain kawasan tersebut, bangunan bersejarah juga terdapat di sekitaran Kesawan, ini dapat dilihat dari kehadiran rumah makan Tip Top dan gedung Badan Kerjasama Perusahaan Perkebunan Sumatra (BKS PPS). Ada pula kediaman Tjong A Fie, saudagar berdarah Tionghoa yang dikenal sebagai pengusaha yang dermawan.

Benteng Marlborough


D

Foto: Noeke Anggarwulan

ikawasan inilah awal kota modern Jakarta berada. Kawasan yang dikenal dengan Kota Tua ini melingkupi dua wilayah Jakarta Barat dan Jakarta Utara. Sebagi sebuah pusat kota pada zaman kolonial, area ini memiliki banyak bangunan megah dengan beragam fungsi mulai dari pusat pemerintahan hingga kantor perdagangan. Kawasan seluas 846 hektare ini belakangan semakin ramai dikunjungi wisatawan terutama di sekitar Taman Fatahillah. Kawasan ini memang sejak pertama kali dibangun oleh pemerintah kolonial adalah sebagai alun-alun kota. Di kawasan ini pun berdiri beberapa museum yang mengoleksi bendabenda bersejarah dan bernilai budaya. Mengunjungi kawasan kota tua, wisatawan tidak hanya diajak menyaksikan bangunan-bangunan masa lalu peninggalan bangsa Belanda. kawasan ini juga dikelilingi kampung-kampung tua yang berdiri seiring pesatnya sunda kelapa sebagai kawasan Pelabuhan. bangunan-bangunan tempat beribadah seperti masjid dan klenteng yang sudah berusia ratusan tahun pun masih bisa disaksikan.

Foto: rinaldimunir.files.wordpress.com

Kota Tua Jakarta 5

I Kota Lama Semarang

6

bukota provinsi Jawa Tengah ini juga menyisakan banyak peninggalan masa penjajahan Belanda. Kalau di Jakarta di kenal dengan istilah Kota Tua, semarang pun memiliki sebuah kawasan yang di pagari gedung-gedung bersejarah dengan nama Kawasan Kota Lama atau Outstadt. Ada sekitar 50 bangunan kuno yang masih berdiri dan mempunyai sejarah Kolonialisme seperti Gereja Blenduk, Stasiun Kereta Api Tawang, Gereja Gedangan, Nilmij, Marba, Marabunta dan De Spiegel. Kebanyakan gedung yang ada di kawasan ini masih dimanfaatkan sebagai hotel, rumah tinggal, atau menjadi perkantoran. Wisata sejarah di kota Semarang akan semakin menarik dengan mengunjungi Lawang Sewu yang terletak di bundaran Tugu Muda. Lawang Sewu merupakan sebuah gedung yang dahulu digunakan sebagai kantor Nederlands-Indische Spoorweg Maatschappij (NIS). Gedung inin dibangun pada 1904 -1907. Masyarakat setempat menyebutnya Lawang Sewu (Seribu Pintu), ini disebabkan bangunan tersebut memiliki pintu yang banyak.

Agustus 2010

19


jelajahutama

7

Istana Kadriah Foto: www.yiskandar.wordpress.com

I

20

8

Travel Club

Monumen Perjuangan Rakyat Bali

stana yang terletak di Kampung Beting, Kelurahan Dalam Bugis, Kecamatan Pontianak Timur, Kota Pontianak, Provinsi Kalimantan Barat ini dibangun mulai pasa 1771 hingga 1778. Tak berapa lama, Sayyid Syarif Abdurrahman Alkadri pun dinobatkan sebagai sultan pertama Kesultanan Pontianak Di atas pintu utama istana, terdapat hiasan mahkota serta tiga ornamen bulan dan bintang sebagai tanda bahwa Kesultanan Pontianak merupakan Kesultanan Islam Di sisi kanan, tengah, dan kiri depan istana, pengunjung dapat melihat 13 meriam kuno buatan Portugis dan Prancis. Selain bisa menyaksikan keelokkan banguanan dan sejarah Istana Kadriah, wisata sejarah di Kota Pontianak ini pun bisa mengunjungi Istana Alwatzikhoebillah peninggalan Kesultanan Sambas.

Foto: baliblogphoto.com

S

iapa yang tak kenal pulau ini, keindahan alam dan budaya masyarakatnya telah membuat pulau dewata ini begitu mendunia sebagai surga wisata. Namun ternyata daya tarik wisata Bali sebagai tempat pelesir bukan hanya pada keindahan alam saja. Bali juga obyek wisata sejarah yang menarik dijelajahi. Monumen Perjuangan Rakyat Bali (MPRB), misalnya. Monumen ini dibangun untuk mengenang jasa para pejuang melawan penjajahan. Bangunan yang diresmikan pada 2003 ini berlokasi di depan Kantor Gubernur. MPRB juga menyajikan diorama yang menggambarkan proses kehidupan masyarakat Bali. Mulai dari Masa Prasejarah, Masa Bali Kuno, Masa Bali Madya dan masa Perjuangan Kemerdekaan. Perjalanan wisata sejarah akan semakin menarik dengan mengunjungi Museum Bali. Benda-benda budaya mulai zaman prasejarah hingga sekarang tersaji disini. Koleksi yang dapat diliat terdiri dari benda arkeologika, ethnografika historika, dan seni rupa. Kesusksesan Bali sebagai sebuah destinasi wisata dunia juga menarik untuk diikuti. Untuk mengetahui perjalanan Bali hingga mendapat julukan pulau terindah di dunia ini bisa ditelusuri dengan berkunjung ke Museum Le Mayeur yang terletak di Pantai Sanur.


B

Museum Mulawarman

9

B

10 Foto: www.tempatwisataindonesia.com

Foto: Erwin Gumilar

angunan yang sekarang menjadi Museum Mulawarman dulunya adalah istana dari Kesultanan Kutai Kartanegara. Istana ini dibangun pada 1963 ini sebagai pengganti istana sebelumnya yang terbakar. Kerajaan Kutai Kartanegara berdiri sejak awal abad ke-13 dengan Aji Batara Agung Dewa Sakti (1300-1325) sebagai raja pertama. Seiring dengan masuknya agama Islam di kalangan kerajaan, gelar pemimpin tertinggi pun berubah menjadi sultan. Sultan Aji Muhammad Idris (17351778), adalah sultan pertama yang menggunakan nama Islam. Museum Mulawarman menyimpan semua benda-benda sejarah yang pernah digunakan Kesultanan Kutai Kartanegara. Koleksi yang tersimpan seperti Singgasana, Tempat Peraduan, Pakaian Kebesaran, Tombak, Keris, Meriam, Kalung, dan Prasasti Yupa. Wisata sejarah kerajaan tertua di Indonesia ini pun dapat ditelusuri dengan mengunjungi situs yang berada di desa Muara Kaman Hulu, Kecamatan Muara Kaman, Kabupaten Kutai Kartanegara. Salah satunya koleksi yang bisa di saksikan adalah Prasasti Yupa berupa lesung batu, serta batu memanjang dengan penuh tulisan-tulisan palawa kuno.

Benteng Keraton Buton

enteng yang memiliki nama asli Benteng Keraton Wolio ini merupakan peninggalan sejarah terbesar di Sulawesi. Benteng yang masih berdiri kokoh di Kota Bau-Bau, Sulawesi Tenggara tersebut memiliki luas mencapai 22,4 hektar. Benteng ini adalah yang terbesar di dunia, setelah tembok besar di Cina. Di dalam kawasan benteng terdapat pemukiman penduduk yang merupakan pewaris keturunan dari para keluarga bangsawan Keraton Buton masa lalu. Aktivitas masyarakat di dalam benteng masih menjaga kekayaan budaya leluhurnya. Berbagai ritual yang diwariskan dimasa kesultanan masih dilakukan masyarakatnya. peninggalan sejarah masa lalu yang tersimpan di dalam kawasan benteng ini masih pun tetap terpelihara dengan baik. Beberapa obyek yang bisa di lihat di dalam benteng ini seperti, Batu Wolio (batu berwarna gelap yang ukurannya sebesarnya seekor lembu sedang duduk), batu popaua, makam Sultan Murhum (Sultan Buton pertama), Istana Badia, dan meriam-meriam kuno. Di dalam kawasan benteng juga berdiri masjid tua dengan tiang bendera yang usianya seumur mesjid. Bangunan ini dibangun pada masa pemerintahan Sultan Buton III La sangaji Sultan Kaimuddin, Sultan berjuluk ‘Sangia Makengkuna’ ini memerintah antara 1591 – 1597.

Agustus 2010

21


jelajahutama

Museum Balla Lompoa

M

asjid Tua Wapauwe adalah sebuah masjid bersejarah dan merupakan masjid tertua di Maluku. Masjid yang berada di Kaitetu, Kecamatan Leihitu, Kabupaten Maluku Tengah ini dibangun pada 1414. Di masjid ini tersimpan Mushaf Alquran Imam Muhammad Arikulapessy yang selesai ditulis (tangan) pada 1550. Keunikan bangunan masjid berusia tujuh abad ini adalah konstruksinya tidak menggunakan paku sama sekali, hanya menggunakan pasak kayu pada setiap sambungan. Tak jauh dari masjid Wapauwe terdapat benteng New Amsterdam. Benteng ini peninggalan Belanda yang mulanya adalah loji Portugis. Benteng tersebut menjadi saksi sejarah perlawanan para pejuang Tanah Hitu melalui Perang Wawane (1634-1643) serta Perang Kapahaha (1643-1646).

22

Travel Club

B

12

Masjid Tua Wapauwe

Foto: boxambon flickr.com

Foto: www.skyscrapercity.com

11

alla Lompoa dalam bahasa Makassar berarti Rumah Besar. Museum yang menyimpan benda-benda Kerajaan Gowa ini adalah rekontruksi dari istana Kerajaan Gowa. Arsitektur bangunan dalam komplek seluas satu hektar ini berbentuk rumah panggung, khas masyarakat Bugis. Bangunan museum ini seluruhnya terbuat dari kayu ulin atau kayu besi. Museum yang berada di Kota Sungguminasa, Sulawesi Selatan ini, menyimpan sekitar 140 koleksi benda-benda kerajaan, seperti mahkota, gelang, kancing, kalung, keris dan benda-benda lain yang umumnya terbuat dari emas murni dan dihiasi berlian, batu ruby, dan permata. Alat perang, seperti tombak dan meriam kuno juga menjadi koleksinya. Untuk melengkapi pejalanan wisata sebaiknya juga mendatangi makam Sultan Hasanuddin di komplek pemakaman raja-raja Gowa di Katangka Somba Opu Gowa. Pahlawan nasional ini terkenal keberaniannya menentang penjajahan. Karena keberaniannya beliau mendapat julukan dari kaum penjajah sebagai De Haantjes van Het Oosten atau Ayam Jantan dari Benua Timur.


Foto: Danishdanisha USF flickr.com

Pulau Banda

14

Wisata Benteng Agustus 2010

Foto: Erwin Gumilar

D

i awal abad ke-15, Maluku Utara adalah wilayah yang pertamatama menjadi tujuan pencari rempah-rempah. Sisa-sisa peninggalan masa keemasan Maluku utara masih bisa disaksikan. Maluku Utara adalah propinsi yang banyak terdapat benteng pertahanan peninggalan bangsa Eropa. Benteng Kalamata misalnya, benteng yang ada di kota Ternate ini dibangun sekitar tahun 1540 oleh Pigafetta, seorang berkebangsaan Portugis. Sementara nama Kalamata diambil dari seorang pangeran dari Ternate. Wisata sejarah ke benteng ini pengunjung juga akan disuguhkan pemandangan alam sekitar yang memukau. Wisata menyusuri benteng-benteng di Maluku hampir bisa di lakukan di seluruh wilayah provinsi ini. Mengunjungi kesultanan Ternate juga menjadi pilihan menarik wisata sejarah di Maluku Utara. Benda-benda bersejarah kesultanan Ternate dapat ditemui di dalam istana yang masih terjaga dengan baik ini. Disekitar istana ini pun berdiri masjid kesultanan yang tak kalah bersejarah.

13

B

anda Neira memiliki lokasi wisata yang menarik dikunjungi, seperti Rumah Budaya di Jalan Gereja Tua. Bangunan ini dulunya merupakan vila pejabat Belanda. Bangunan tua ini kini dimanfaatkan sebagai museum. Koleksi yang bisa di saksikan disini adalah, mata uang kuno, peta dan helm kuno, serta lukisan yang menceritakan peperangan masa lalu. Lokasi wisata sejarah lainnya adalah Benteng Nassau, peninggalan bangsa Belanda. Benteng ini pertama kali dibangun oleh bangsa Portugis pada 1529. Jejak masa kolonial dan bekas rumah pembuangan tokoh pejuang kemerdekaan Indonesia, Mohammad Hatta, Sutan Syahrir dan Dr Ciptomangunkusumo terdapat di sini. Rumah pembuangan ketiga tokoh masih menyimpan barang-barang yang digunakan semasa pembuangan mereka.

23


jelajahutama

P

Pura Lingsar

15

Foto: Rifai_Syaban flickr.com

16

24

Tugu Pepera Travel Club

D

i Merauke, kota paling Timur di Indonesia terdapat beberapa monument bersejarah. Tugu Pepera misalnya. Tugu ini dibangun untuk memperingati bersatunya wilayah Irian Barat (sekarang Papua) ke negara Indonesia. Tugu Pepera dibangun pada 17 September 1969. Terdapat Tugu LB Moerdani, Obyek wisata ini terletak di Distrik Tanah Miring sekitar 25 kilometer dari Kota Merauke. Monument ini di bangun untuk memperingati pendaratan TNI di bawah pimpinan Mayor LB Moerdani untuk merebut kekuasaan dari tangan Belanda. Sementara di Distrik Sota, berjarak sekitar 80 kilometer dari kota Marauke. berdiri tugu kembaran yang hanya terdapat di Sabang dan Merauke. Bentuknya yang sama menggambarkan luas wilayah Indonesia dari Sabang hingga Merauke berdekatan Tugu Sabang-Merauke, terdapat tugu yang menjadi garis batas Indonesia dan Papua New Guinea

Foto: Jessica Hunggar flickr.com

ura Lingsar adalah bangunan suci bagi dua ajaran penganut Hindu dan Wektu Telu (kepercayaan Sasak) hidup damai berdampingan. Mereka memanfaatkan tempat ini untuk beribadah. Konon, tempat ini dibangun sebagai lambang persatuan. Di bagian atas terdapat Gaduh, pura tempat beribadah pemeluk Hindu. Di bagian bawah terdapat Kemaliq, tempat ibadah warga Sasak. Pura yang dibangun sekitar tahun 1714 itu berlokasi sekitar sembilan kilometer dari pusat Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat. Wisata tempat bersejarah akan lebih lengkap dengan mengunjungi Taman Air Mayura. Tempat ini menawarkan perpaduan suasana alam, religius dan sejarah. Taman ini dibangun oleh A.A. Made Karangasem pada 1744 dengan nama Taman Kelepug. Setelah direnovasi oleh Raja Mataram A.A. Ngurah Karangasem di tahun 1866 taman ini berubah nama menjadi taman Mayura. Di dalam kawasan taman terdapat sebuah bangunan terapung bernama Bale Kambang yang dipakai untuk mengadili suatu perkara pada jaman penjajahan Belanda.


Agustus 2010

25


Sosialisasi Pemilihan Putri Pariwisata Indonesia 2010 Di Perguruan Tinggi Universitas Indonesia • Fakultas Kedokteran • Fakultas Ekonomi Program Studi Maksi - PPAK. FEUI Jl. Salemba Raya Jakarta Pusat • Fakultas Psikologi • FISIP Depok

Universitas Tarumanegara Fakultas Ilmu Komunikasi, Kampus 1 Jl. Let. Jend. S. Parman No. 1 Jakarta Barat

ABFI Institut Perbanas Jl. Perbanas Karet Kuningan Setiabudi, Jakarta Pusat

Universitas Kristen Krida Wacana Fakultas Kedokteran Jl. Arjuna Utara No. 6 Kebon Jeruk, Jakarta Barat

UNIKA Atmajaya Jl. Jenderal Sudirman No. 51 Jakarta 12930 Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi The London School Of PR Kampus B. Sudirman Park Office Complex Jl. K.H. Mas Mansyur Kav. 35 Jakarta Pusat Institut Kesenian Jakarta Taman Ismail Marzuki Jl. Cikini Raya 73 Jakarta 10330 Universitas Sahid Jakarta Sahid Sudirman Residence Lantai 5 Jl. Jenderal Sudirman No. 86 Jakarta Pusat Universitas Budi Luhur Kampus Unit B Pusat Niaga Roxy Mas Blok E-2 No. 38/39 Jl. K.H. Hasyim Ashari Jakarta Pusat Universitas Mercu Buana Kampus Menara Bhakti Gd. Tedja Buana Jl. Menteng Raya No. 29 Jakarta Pusat 10340 Universitas Trisakti • Fakultas Ekonomi, Kampus F Jl. A. Yani No. 105 Jakarta Pusat • Fakultas Kedokteran • Fakultas Hukum, Kampus A Grogol, Jakarta Barat

26

Universitas Bina Nusantara Jl. Kh. Syahdan No. 9 Palmerah, Jakarta Barat

Universitas Mercu Buana Kampus Menara Bhakti Jl. Raya Meruya Selatan Kembangan, Jakarta Barat 11650 Universitas Indonesia Esa Unggul Jl. Arjuna Utara No. 9 , Tol Tomang Kebon Jeruk, Jakarta Barat Bina Nusantara University Jl. K. H. Syahdan No. 9 Palmerah, Jakarta Barat

Universitas Jakarta (UNJ) Jl. Rawamangun Muka Jakarta Timur ASMI Kampus Ungu Jl. Pacuan Kuda No. 1 – 5 Pulomas, Jakarta Timur Universitas Jayabaya Jl. Pulomas Selatan Kav. 23 Pulomas, Jakarta Timur Universitas Krisnadwipayana Fakultas Hukum Jl. Jatiwaringin Raya No. 227 F Pondok Gede, Bekasi 17411 Universitas Nasional (UNAS) Jl. Sawo Manila Pasar Minggu, Jakarta Selatan Universitas Pancasila · Fakultas Pariwisata Jl. Srengseng Sawah Jagakarsa Jakarta Selatan 12640

Universitas Bunda Mulia Jl. Lodan Raya No. 2 Jakarta Utara

Kampus Tercinta IISIP Jakarta Jl. Raya Lenteng Agung 32 Jakarta Selatan

UNIKA Atmajaya Fakultas Kedokteran Jl. Pluit Raya 2 Jakarta Utara

STP Trisakti Jl. IKPN Tanah Kusir, Bintaro Jakarta Selatan 12330

Universitas 17 Agustus 1945 Jl. Sunter Permai Raya Jakarta Utara

Akademi Sekertaris Interstudi Jl. Bulungan 1 No. 6 Jakarta Selatan

Institut Bisnis dan Informatika Indonesia (IBII) Jl. Yos Sudarso Kav. 87 Sunter, Jakarta Utara STIKOM dan Sekretari Tarakanita Jl. Pacuan kuda No. 1- 5 Pulo Mas, Jakarta Timur

Universitas Moestopo Jl. Hang Lekir 1 No. 8 Jakarta Selatan Universitas Sahid Jl. Prof. Dr. Soepomo, SH No. 84 Jakarta Selatan Interstudi Jl. Bulungan Raya No. 6 Jakarta Selatan

Darma Persada University Jl. Raden Iten II (Terusan Casablanca) Pondok Kelapa, Jakarta Timur

Universitas Paramadina Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 97 - 99 Jakarta Selatan

Universitas Bung Karno (UBK) Jl. Kimia No. 20 Menteng, Jakarta Pusat

Universitas Borobudur Jl. Raya kalimalang No. 1 Jakarta Timur

Universitas Gunadarma Jl. Margonda Raya 100 Pondok Cina Depok 16424

Universitas Persada Indonesia – YAI Fakultas Psikologi Jl. Jembatan Besi X/1 Jakarta Barat

Universitas Kristen Indonesia Jl. Mayjen Sutoyo Cawang, Jakarta Timur

Travel Club


Agustus 2010

27


Veronica Octadewi Taradifa

ceritasampul

28

Travel Club

Balian Dadas Bawa Berkat

L

etaknya yang cukup jauh dari jalan utama membuat gedung peninggalan kolonial Belanda ini terasa sunyi dan tenang. Walaupun begitu, Museum Kebangkitan Nasional di Jalan Abdul Rahman Saleh No. 26, Jakarta Pusat ini, tetap menarik perhatian penyuka wisata sejarah.

Gedung bekas sekolah kedokteran Belanda itupun, tak urung menjadi sasaran pemotretan cover Travel Club. Di halaman tengah museum, Veronica Octadewi Taradifa melayangkan senyum manisnya ke lensa kamera. Tanpa ragu, Putri Pariwisata Indonesia 2009 Berbakat ini, berpose dalam balutan batik dari Alleira. Bicara soal bakat, gadis kelahiran Palangka Raya, 1 Oktober 1986, memiliki bakat menari tarian tradisional asal daerahnya. “Saat pemilihan Putri Pariwisata Indonesia, saya membawakan tari Balian Dadas khas Kalimantan Tengah. Dan, karena tarian itulah saya mendapat predikat Putri Berbakat,� kata gadis biasa disapa Ve. Ve sempat menjelaskan, tari Balian Dadas merupakan tarian tradisional yang kerap dilakukan masyarakat setempat untuk menyembuhkan sesorang dari suatu penyakit. Dalam tarian ini, dilakukan upacara memanggil arwah para leluhur dengan memakai medium api. Jadi, jangan kaget bila tiba-tiba si penari menyemburkan api ke arah penonton. Selain Balian Dadas, dara yang tahun 2004 silam sempat menjadi Paskibra tingkat nasional, juga menguasai tarian lainnya. Sebut saja, tari Mandau dan Giring-Giring. Pecinta komik itu, mengaku sangat beruntung karena setiap kali membawakan tarian tersebut, ia meraih beberapa penghargaan di setiap kontes yang diikuti. Bila sebagian kaum muda tidak mengenal bentuk seni budaya Nusantara, guru Bimbingan Konseling di SMAN 2 rintisan sekolah taraf internasional, Palangkaraya, Kalimantan Tengah, justru peduli dengan seni tari tradisional yang membawanya pada sebuah penghargaan dan pengalaman. Dan, kelak akan dia ceritakan ke generasi berikutnya. TC RTH


Make Up : LT Pro Professional Make Up Busana : Alleira Fotografer : Mulyadi Natakusumah www. pmphotoworks.com Design : Arwindra Lokasi : Museum Kebangkitan Nasional

Agustus 2010

29


30

Travel Club


Agustus 2010

31


tokoh Ir. H. Amran Nur Wali Kota Sawahlunto

Menapaki Sejarah, Kembangkan Wisata Kota-Kota Tua

Apa latar belakang terlibat dalam wisata sejarah? Saya cerita sedikit mengenai Sawahlunto, kota ini dibangun Belanda sekitar tahun 1856 untuk kegiatan

32

Travel Club

penambangan batu bara. Selama 120 tahun, akhirnya persediaan batu bara tambang terbuka dinyatakan habis pada tahun 2000. Hanya tinggal tambang di bawah tanah, tapi biaya produksinya lebih mahal dari pada harga batu bara. Saat itulah terpikir oleh masyarakat Sawahlunto untuk mengembangkan sektor pariwisata, karena banyak bangunan tua dari abad ke-19 yang arsitekturnya dipengaruhi Belanda. Dari sinilah, awal perhatian saya.

Kapan ide mengembangkan wisata sejarah itu terealisasi ? Tahun 2001. Ketika itu, saya belum menjabat wali kota. Tapi, sekian lama keinginan itu tidak pernah terwujud. Baru sebatas wacana. Pada 2004, mulai secara sistematis mengembangkan wisata sejarah. Sesuai dengan visi kota “Mewujudkan Kota Sawahlunto menjadi Kota Wisata Tambang yang berbudaya tahun 2020�. Mulailah dikembangkan bekas bangunan untuk menjadi obyek-obyek pariwisata. Kami renovasi dan kami gali sejarahnya. Tapi ini perlu waktu, sampai sekarang masih belum selesai, masih terus berproses. Apa pendapat Anda secara umum

Foto-foto : Murdiyatno

P

engabdian terhadap tanah kelahiran diwujudkannya dengan menjadi Wali Kota Sawahlunto, Sumatera Barat. Telah dua periode ia menjabat. Pria kelahiran Sawahlunto,13 Oktober 1945 ini merupakan pengusaha sukses pada bidang pengelolaan air minum dan memiliki karier sangat bagus di beberapa perusahaan besar. Perhatiannya kepada wisata sejarah pun karena kecintaannya kepada negeri ini. Pembangunan di Sawahlunto, mengiringi kiprah pria yang mendekati masa pensiun ini dan mengantarkan ayah dua anak ini terpilih sebagai Ketua Jaringan Kota Pusaka Indonesia (JKPI). Bagaimana wisata sejarah di Nusantara menurut pandangan H. Amran Nur? Berikut pemaparannya kepada Murdiyatno dari Travel Club, di persinggahannya Jl. Andara, Pondok Labu, Jakarta Selatan beberapa waktu berselang.


mengenai wisata sejarah di Indonesia? Secara umum, masih belum melakukan atau mengelola secara baik. Karena itu perlu adanya kesamaan bahasa, saling pengalaman, saling mengingatkan, bahwa wisata sejarah ini adalah suatu aset luar biasa. Maka itu, kami bentuk suatu perkumpulan, namanya Jaringan Kota Pusaka Indonesia (JKPI) untuk memulai, mengajak, dan membangkitkan bahwa nilai-nilai sejarah itu juga bisa dimanfaatkan untuk pariwisata. Terbentuknya JKPI pada Oktober 2008, dicetuskan di Solo, anggotanya masih 12 kota. Setahun kemudian diadakan kongres pertama Kota Pusaka Indonesia di Sawahlunto. Kirakira 30 wali kota hadir dan berminat mengembangkan Kota Tua di daerahnya. Di antaranya Solo, Yogyakarta, Sawahlunto, Medan, Banda Aceh, Ternate, Bau Bau, Salatiga, Bukittinggi dan lainnya. Apa saja yang di bahas dalam kongres pertama itu? Tentu, bagaimana menetapkan bentuk organisasi dan pembentukan pengurus. Kebetulan saya terpillih sebagai ketuanya. Kemudian bagaimana saling tukar pengalaman antara kota-kota tua di Indonesia. Selanjutnya membahas hal yang paling pokok mengenai Sumber Daya Manusia (SDM), dan ini menjadi program utama yang dilakukan sekarang. Program apa saja yang sudah dan akan berjalan? Kami lakukan diskusidiskusi, membahas tentang revisi undang-undang cagar budaya. Bekerjasama dengan

BPPI (Badan Pelestari Pusaka Indonesia) mengadakan pelatihan capital building mengenai kota tua. Sebelumnya, Sawahlunto telah mengadakan pelatihan mengenai konservasi kota tua. Juga pendidikan penulis kotakota tua, terutama wartawan muda atau petugas-petugas Pemda yang menangani publikasi. Ini semua dalam rangka peningkatan SDM. Program yang tidak kalah pentingnya adalah mendorong dan mendaftarkan beberapa kota tua untuk menjadi nominasi dalam UNESCO Awards. Ada kendala untuk membangun kembali kotakota tua itu? Kendalanya banyak. Harga ekonomis sebuah bangunan sangat mahal. Misalnya, bangunan yang telah dikuasai oleh masyarakat atau pihak swasta, sulit diambil alih oleh pemerintah untuk dikelola secara benar. Tapi, dengan beberapa pendekatan humanisme. Kita ketuk supaya pihak penguasa gedung tersebut mau mengelolanya dengan baik. Memberikan pengarahan bagaimana gedungnya difungsikan. Dengan syarat tidak boleh renovasi sembarangan. Inilah yang sedang kami usahakan kepada para pemilik. Bangunan tua di bawah naungan instansi sudah mulai, misalnya gedung BI (Bank Indonesia) yang tersebar di seluruh Indonesia sudah dikelola baik. Melestarikan bangunan tua tidak sembarangan, apakah ada aturan baku?

Biodata Nama : Ir. H. AMRAN NUR Alamat Rumah : Jl. Proklamasi No. 1 Kel Kubang Sirakuk Utara, Kec. Lembah Segar, Sawahlunto, Sumatera Barat. Alamat Kantor : Jl. Soekarno-Hatta No. 3 Kel. Lubang Panjang, Kec. Barangin, Sawahlunto, Sumatera Barat. Agama Istri Anak

: Islam : Hj. Emnidar Amran : 1. Ditta Febrina Amran 2. Dilla Novilla Amran

Pengalaman Kerja 1973 – 1974 : Binnie & Partners 1974 – 1975 : PT Jakarta Industrial Estate Pulogadung 1975 – 1978 : Direktur Teknik PT.Mesa Jaya 1978 – 1981 : Direktur Teknik PT.Lepen Kencana Utama 1981 – 1996 : Direktur PT.Preton Nusantara 1981 – 1996 : General Manajer Padang Golf Pangkalan Jati 1981 – 2003 : Direktur Utama PT.Lepen Kencana Utama 2003 - Sekarang : WALIKOTA SAWAHLUNTO Sampai saat ini belum sempurna. Tapi ke depannya, akan disusun secara perlahan dan akan kita atur dan bagaimana meletakannya di dalam undang-undang. Kami akan diskusi, merevisi terus undang-undang yang ada sampai tercapai yang ideal. Menurut Anda, bagaimana kemasan wisata sejarah yang ideal? Tergantung dari potensi sejarah masing-masing kota. Kalau di Sawahlunto, kami mengaktifkan kembali kereta tua Mak Itam, mesin penambangan untuk wisatawan. Ini meningkatkan animo masyarakat untuk berwisata sejarah. Terbukti, pengunjung Sawahlunto makin lama makin banyak setelah dilakukan konservasi. Secara internasional wisata sejarah ini sudah menjadi perhatian. TC

Agustus 2010

33


gallery

Sepur Kluthuk Jaladara Menyisir Solo Teks & Foto: Noeke Anggarwulan/ noeke@eljohn.co.id

34

Travel Club


Berbaur dengan transportasi modern, kereta uap buatan Jerman pada 1896 ini kembali menghiasi rel sepanjang Jalan Slamet Riyadi, Solo.

Tut… Tut… Tuuuuuut…. Suara memekakkan telinga itu menandakan kembalinya Sepur (kereta api-Jawa) Kluthuk Jaladara setelah beberapa tahun tersimpan di beberapa daerah di Pulau Jawa.

Segelas jamu bersama alunan kendang dan kecapi menyatu dengan suara indah dari sang sinden membuat penumpang terhibur syahdu. Kereta Uap yang sejak akhir 2009 dioperasikan kembali ini memiliki “tugas” mengangkat kembali citra Kota Solo. Tidak rugi rasanya mengeluarkan Rp 150 ribu ditukar dengan kepuasan menikmati suasana Kota Batik dari gerbong Sepur Kluthuk Jaladara. TC

Agustus 2010

35


Foto: ace4 httpwww.skyscrapercity.com

wisatareligi

Masjid Merah

Persembahan Pangeran Negeri 1001 Malam Di masa lalu, masjid ini memiliki peran strategis dalam penyebaran agama Islam di Cirebon dan daerah sekitarnya. Oleh : Erwin Gumilar/erwin@eljohn.co.id

S

alah satu kota yang kaya obyek wisata sejarah dan religi di tanah Jawa merupakan Kota Cirebon. Letaknya yang berada di pesisir utara membuat keberadaannya cukup strategis. Cirebon sudah lama menjadi sebuah kota pelabuhan. Sejak berabad silam, Kota Udang ini pun menjadi salah satu tujuan banyak para pedangan dari berbagai wilayah. Terdapat beberapa naskah yang menuliskan tentang sejarah kota ini. Diantara naskah-naskah yang memuat sejarah awal Cirebon terdapat di naskah Purwaka Caruban Nagari, ditulis pada 1720 oleh Pangeran Aria Cirebon. Diceritakan, pada abad XIV di pantai Laut Jawa terdapat sebuah

36

Travel Club

desa bernama Muara Jati. Banyak kapal asing berdatangan melakukan perniagaan dengan penduduk desa nelayan tersebut. Dalam geliat kehidupan di pelabuhan ini, satu yang tak kalah signifikan adalah aktivitas ajaran Islam pun terus berkembang di kawasan ini. Cirebon pun dikenal sebagai wilayah yang punya peranan yang cukup penting dalam pengembangan dan penyebarluasan agama Islam di Jawa maupun di Nusantara. Kekuasaan Islam di Cirebon sendiri ditandai dengan lahirnya kerajaan yang didirikan Pangeran Walangsungsang yang kemudian diteruskan Syarif Hidayatullah yang kemudian dikenal sebagai Sunan Gunung Jati (salah satu dari Wali Songo) yang lahir pada 1448.

Dibawah Sunan Gunung Jati, perkembangan Islam di kota para wali ini berkembang pesat. Banyak orang datang untuk kepentingan menuntut ilmu agama selain untuk berdagang. Sebagai wilayah yang memegang peran strategis dalam pengembangan agama, membuat Cirebon banyak memiliki peninggalan-peninggalan bersejarah terkait syiar agama. Salah satu yang menarik adalah sebuah masjid yang dikenal dengan nama Masjid Merah yang berada di Kampung Panjunan. Masjid ini didirikan oleh Pangeran Panjunan. Pangeran yang diyakini berasal dari Bagdad ini bersama keluarganya mencari nafkah dengan membuat keramik. Kebiasaan membuat keramik ini hingga saat ini


Misteri Makam Disisi Masjid

Bangunan yang Tetap Terjaga Sejak zaman para wali tempat ini sudah dimanfaatkan para santri menimba ilmu agama. Pemandangan serupa pun masih bisa di temui hingga saat ini, setiap sore hari masjid ini menjadi tempat anak-anak mengaji. Meski kegiatan ibadah dan atifitas keagamaan masih banyak dilakukan namun masjid ini tidak digunakan sebagai tempat shalat Jumat. Kondisi Masjid Merah Panjunan tak banyak mengalami perubahan. Kalau pun ada perubahan hanya bagianbagian kecil seperti perluasan. Awalnya bangunan lama hanya berukuran 40m², kemudian diperluas dan dibangun menjadi berukuran 150 m². Sedikit penambahan juga dilakukan Panembahan Ratu (cicit Sunan Gunung Jati) Pada tahun 1949 dengan membangun pagar Kutaosod dari bata merah setebal 40 cm dengan tinggi 1,5 m yang mengelilingi kawasan masjid.Salah satu yang juga unik dan masih dipertahankan adalah penggunaan genteng tanah warna hitam masih terjaga keasliannya

Pemandangan menarik lain di kawasan masjid ini adalah terdapatnya sebuah makam yang terdapat di salah satu sisi masjid. Hingga saat ini, tidak pernah ada yang tahu pasti siapa sebenarnya jasad yang ada di dalam makam tersebut. Karena Pangeran Panjunan, sang pendiri masjid tidak dikebumikan di dekat masjid tetapi di daerah Plagon. Ada dua pendapat tentang keberadaan makam tersebut. Pendapat pertama mengatakan makam tersebut adalah makam seorang disegani di daerah Pajunan, sementara pendapat lainnya mengatakan, yang dikuburkan di makam tersebut adalah benda-benda yang pernah digunakan untuk membangun masjid.

Foto: ace4 httpwww.skyscrapercity.com

masih teruskan oleh para keturunannya. Menurut naskah Babad Tjerbon, Pangeran ini memiliki nama asli Abdul Rahman, beliau adalah salah satu murid dari Sunan Gunung Jati. Nama Panjunan kemudian diabadikan sebagai nama daerah tempat masjid ini berdiri, pangeran Panjunan membangun masjid ini sekitar tahun 1480. Dan, melihat tahun pembuatannya masjid merupakan salah satu yang tertua di Jawa. Di usianya yang sudah lima abad lebih, masjid yang awal mulanya adalah sebuah musala sederhana bernama AlAthyah (yang dikasihi) ini masih terlihat kokoh dan berfungsi dengan baik. Konon kabarnya Masjid ini dibangun hanya dalam satu malam. Pada masa itu, berfungsinya bukan sebagai rumah ibadah semata, Masjid Merah pun menjadi tempat berembuk Wali Songo dalam mengembangkan dan menyiarkan agama Islam di tanah Cirebon maupun wilayah sekitarnya. Hingga sekarang, masjid ini banyak dikunjungi orang, baik untuk kepentingan ibadah atau sekadar berwisata melihat bukti perjalanan dan perkembangan ajaran Islam di tatar Cirebon. Bentuk arsitektur Masjid Merah memang selalu menarik perhatian banyak orang, batu bata berwarna merah mendominasi keseluruhan bangunan. Sebab ini pulalah kemudian masjid ini dikenal dengan nama masjid merah sesuai warna bangunannya.

Sebagai kota pelabuhan memungkinkan Cirebon sebagai muara bertemunya beragam budaya. Percampuran budaya dalam masayarakat yang berinteraksi memberi warna tersendiri terhadap budaya masyarakat setempat. akulturasi budaya ini kemudian menberi pengaruh terhadap bentuk bangunan yang ada, seperti juga yang terjadi pada banguanan Masjid Merah. Bentuk Arsitektur masjid banyak dipengaruhi budaya Jawa dan Tionghoa. Unsur budaya Islam selain pada fungsi juga nampak pada Mimbar, mihrab, dan hiasan kaligrafi yang mengiasi tiang. Sementara gapura sebagai pintu masuk, tajug dan limasan menunjukkan adanya pengaruh unsur budaya Jawa. Sementara itu keunikan juga terlihat dengan adanya tempelan keramik di dinding masjid dan penggunaan bahan sirap yang mencirikan adanya unsur budaya Tionghoa. Ada sebuah kisah yang menceritakan bahwa keramik adalah sebagian dari hadiah kaisar Tionghoa ketika Sunan Gunung Jati menikahi putri sang kaisar yang bernama Tan Hong Tien Nio. TC

Agustus 2010

37


kunjungmuseum Museum Bayt Al-Qur’an dan Museum Istiqlal

Menyusuri Jejak Islam Nusantara Al-Qur’an berukuran raksasa bersanding dengan Al-Qur’an sebesar ibu jari. Budaya Nusantara pun terbaca lewat seni kaligrafi, tanpa menghilangkan nilai ajaran Islam.

S

Teks : Ratih Kusumawanti / ratih@eljohn.co.id Foto : Noeke Anggarwulan / noeke@ eljohn.co.id

entuhan islami sangat terasa ketika menjejakan kaki di Museum Bayt Al-Qur’an dan Museum Istiqlal, Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta Timur. Tampak dari luar, ukiran kaligrafi Arab terpampang di gedung bagian depan dan sebuah menara berdiri, menyapa tamu yang datang. Berdiri di atas lahan seluas 20.013 meter per segi, museum ini terbagi menjadi dua bagian, yakni ruang Bayt Al-Qur’an, memajang mushaf-mushaf Al-Qur’an dari berbagai daerah dan ruang Istiqlal, menampilkan sejarah perkembangan dan penyebaran agama Islam melalui budaya di Indonesia. Sebagai permulaan, pengunjung bisa melihat seni kaligrafi dari ayat-ayat Al-Qur’an yang sangat mengagumkan. Di sepanjang lorong museum, pengunjung akan menemukan puluhan mushaf-mushaf Al-Qur’an tulisan tangan, dari ukuran terbesar hingga ukuran paling kecil, panjangnya tidak lebih dari ukuran ibu jari. Sementara, tahun pembuatannya tertera dari pertengahan abad ke-19 hingga awal abad ke-20. Perbedaan puluhan mushaf tersebut pun terlihat dari gaya penulisannya yang tidak terlepas dari hasil serapan budaya tempat

38

Travel Club

mushaf itu dibuat. Seperti corak iluminasi dan karakter kaligrafi terbentuk berdasarkan kondisi jaman dan kreatifitas daerah masing-masing. Sebut saja, Mushaf Istiqlal, Mushaf Wonosobo, merupakan mushaf paling besar, hasil karya dua santri Pondok Pesantren AlAsy’ariah Wonosobo, Mushaf Kuno Nusantara, Mushaf Sundawi, Mushaf Jakarta, Mushaf Cirebon, Mushaf Kerajaan Bima, Mushaf Pusaka RI, dan masih banyak lagi. Selain itu, terdapat pula Al-Qur’an Braille, khusus bagi mereka penyandang tuna netra, Al-Qur’an terjemahan bahasa


batu nisan, prasasti maklumat,

daerah, serta Al-Qur’an berstandar Indonesia. Dan, ada juga peti-peti dengan ukiran indah untuk menyimpan mushaf-mushaf dari bahan kayu jati dan kuningan. Menuju ruang pamer Istiqlal. Di ruang ini, pengunjung bisa mengetahui peradaban budaya bangsa Indonesia bernafaskan Islam. Koleksinya antara lain, manuskrip islami, lukisan kaligrafi,

naskah kuno, seni tradisional dan kontemporer. Keseluruhan hasil karya tersebut tidak lain bersumber dari firman-firman Tuhan dalam Al-Qur’an. Beranjak lebih jauh, terdapat bangunan mini dan foto mesjidmesjid Indonesia, dibangun berdasarkan arsitektur yang khas dan tidak dimiliki daerah lain. Misal, Mesjid Baiturrahman, Nangroe Aceh Darussalam, dibangun pada abad ke17 Masehi, Mesjid Demak, Mesjid Kudus, Mesjid Sultan

Ternate, dan tentu saja Mesjid Istiqlal, mesjid terbesar di Asia Tenggara. Tidak hanya itu, bendabenda seni kerajinan tangan, seperti keramik, songket, bordir, kulit dan interior dengan sentuhan Islam ikut melengkapi seluruh koleksi di museum yang sudah berdiri sejak tahun 1997. Musem Bayt Al-Qur’an dan Museum Istiqlal sepertinya patut menjadi rekomendasi wisata religi Anda. Apalagi bila ingin ngabuburit saat Ramadhan tiba, datanglah ke museum ini. TC

KALENDER KEGIATAN MUSEUM BULAN AGUSTUS 2010 MUSEUM Museum Neg. Prop. Jambi Monumen Perjuangan Rakyat Sumatera Selatan (MONPERA)

KEGIATAN

PELAKSANAAN

Pameran Khusus Suku Anak Dalam

Agustus/September 2010

Festival paduan suara lagu-lagu perjuangan

Agustus 2010

Museum Sumpah Pemuda

Pameran temporer tokoh sumpah pemuda, Jusupadi Danuhadiningrat

Agustus 2010

Museum Perumusan Naskah Proklamasi

Napak tilas proklamasi kemerdekaan RI

Agustus 2010

Museum Joang 45

Pekan museum Joang 45

Agustus 2010

Museum Listrik dan Energi Baru

Lomba kendaraan tenaga surya

26 Agustus 2010

Museum Pusaka

Parade Wira Budaya

Agustus 2010

Museum Minyak dan Gas Bumi

Lomba karya tulis hemat energi dan listrik

26 Agustus 2010

Museum Benteng Vredeburg

Kemah budaya pelajar

Agustus 2010

Rumah Budaya Tembi Yogyakarta

Pameran seni rupa artis

Agustus 2010

Monumen Perjuangan Rakyat Bali

Lomba drama perjuangan

Agustus 2010

Museum Neg. Prop. Sulawesi Selatan

Pameran temporer

Agustus 2010

Agustus 2010

39


wisatakuliner

Menyantap Nuansa Tempo Dulu

Menikmati makanan dengan atmosfer suasana masa lalu akan memberikan pengalaman berbeda bagi penikmatnya. Teks & Foto : Erwin Gumilar / erwin@eljohn.co.id

B

erwisata kuliner ternyata bukan urusan soal citarasa makanan semata. Kenyamanan tempat pun menjadi faktor penting dan menjadi pertimbangan sebelum seseorang memutuskan pilihannya. Rasa makanan yang lezat semakin komplit dengan suasana menyenangkan. Banyak tempat wisata kuliner menyuguhkan konsep-konsep menarik dengan tema interior yang dibuat seunik mungkin guna mengundang pengunjung, sekaligus membuat tamu merasa kerasan. Seperti tersaji di Eat and Eat Food Market. Pusat kuliner ini menghadirkan suasana tempo dulu dengan nuansa pecinan. Alunan musik tradisional asal negeri Tiongkok akan menyambut dan menjadi teman bersantap

40

Travel Club

setiap pengunjungnya. Bangunan-bangunan rumah tradisional terbuat dari kayu menghiasi interior pusat kuliner yang berlokasi di lantai tiga Mall Kelapa Gading ini. Aksesoris ruangan seperti lampion, kandang burung dengan cat berwarna-warni, pakaian dan kain batik yang di jemur semakin menguatkan suasana perkampungan tradisional yang masih sangat sederhana. Beragam makanan yang di tawarkan pun menyesuaikan dengan konsep yang diangkat. Beberapa menu khas masyarakat peranakan Tionghoa bisa dipilih disini. Makanan tradisional Indonsia yang sudah jarang ditemui juga dapat dipesan disini. Selain itu, menu makanan khas asal negara tetangga Singapura, Malaysia, atau Vietnam bisa menjadi pilihan. Suasana serupa hadir di pusat wisata kuliner Kemiri yang berlokasi di Pejaten Village. Bedanya Kemiri menyajikan suasana yang sangat Indonesia. Nuansa perkampungan Indonesia pra kemerdekaan tersaji sempurna disini. Interior ruangan berbahan kayu warna coklat begitu


dominan. Desain gerai di Kemiri dibuat berbentuk saung dan rumah buatan bertingkat, dengan dekorasi jemuran. Lampu-lampu

atau Sekoteng. Jus dengan aneka rasa juga tersedia. Kemiri memang sengaja dibuat sebagai tempat berburu makanan khas Indonesia dengan suasana tradisonal. Pengunjung diajak mengenal dan menikmati sedapnya menu tradisional milik masyarakat Indonesia. Tak hanya di Jakarta, tempat makan yang mencoba mengajak untuk bernostalgia kembali ke masa lampau pun banyak di usung tempat makan di beberapa kota. Rumah makan Merah Putih di Banyumas, Jawa tengah, misalnya. Rumah makan ini memanfaatkan sebuah bangunan peninggalan

gantung bergaya tradisonal juga memenuhi semua are pusat makanan ini. Tambahan aksesoris seperti becak di salah satu sudut ruangan, kemudian sebuah pohon besar dihiasi dengan layang-layang tersangkut di dahan-dahannya semakin menguatkan suasana perkampungan. Menyesuaikan dengan tema yang di usung, makanan disini juga didominasi dengan menu tradisional khas Indonesia. Nasi campur, bakwan Malang, tahu campur, kambing guling, sate. Aneka makanan laut pun tersedia. Selain menu tradisional Indonesia,Kemiri pun menyediakan beberapa menu internasional. Untuk minuman pun mengangkat menu tradisional, seperti Bir Pletok, Es Campur

masa penjajahan dengan gaya bangunan art deco. Tak hanya bangunannya saja yang menghadirkan suasana tempo dulu, semua perabotan mulai dari kursi, meja hingga hiasan dinding juga bergaya antik dari masa lalu. Untuk menu makanan, restoran ini juga menawarkan makanan tradisonal seperti Nasi Iwak Serayu, Nasi Rames Banyumasan, Nasi Pengantin, Nasi Bogana Tegal. Nuansa tempo dulu pun dapat dirasakan jika mengunjungi W di Kota Solo, Jawa Tengah. Warung ini berada di Jalan Supomo . Waroeng Pecel Tempo Doeloe merupakan salah satu tempat yang banyak direkomendasikan orang untuk berwisata kuliner di Solo, tak heran, banyak wisatawan yang plesir ke kota ini selalu menyempatkan diri mencicipi nikmatnya rasa pecel dengan atmosfer tempo dulu yang kental. Ternyata pemilihan tema yang mengangkat suasana tempo dulu dapat menjadi pemanis dan memberi pengalaman mengasyikan dalam berwisata kuliner. TC

Agustus 2010

41


Foto: vadin.m

Foto: Murdiyatno

Keroncong dari Kampung Tugu

ultiply.com

wisataseni

Oleh : Murdiyatno/murdy@eljohn.co.id

Dari orang-orang bebas, kesenian ini lahir. Keroncong, tumbuh, berkembang, dan tetap eksis sejak jaman Portugis.

42

Travel Club

D

i tengah kepungan pabrik kawasan berikat, terhimpit hingar bingar industri musik modern berbagai genre. Kampung Tugu di Jakarta Utara tetap menyimpan tradisi bermusik yang unik selama lebih dari tiga abad. Dari sinilah embrio musik keroncong yang merupakkan tradisi bermusik kaum mardijkers (orang-orang bebas) itu lahir. Sejarah kampung tempat lahirnya kesenian keroncong ini terkait kekalahan Portugis terhadap Belanda di Malaka tahun 1641. Belanda menawan orang-orang Portugis yang umumnya tentara keturunan berkulit hitam dari Bengali, Malabar, Moro, dan Goa . Mereka ditawan, kemudian dibawa ke Batavia. Tahun 1661, Gubernur Jenderal Joan Maetsuyker (1653-1678) membebaskan tawanan dengan syarat harus menjadi penganut Protestan. Namun para penganut Katolik yang taat ini menolak, maka akhirnya para mardijkers yang berjumlah 150 jiwa dibuang ke daerah rawa-rawa yang terpencil dan rawan malaria (sekarang

wilayah Cilincing). Inilah kemudian cikal bakal Kampung Tugu, disini pula tradisi bermusik yang mereka bawa tumbuh, berkembang, dan lestari hingga kini. “Jaman dulu nenek moyang kami mengisi kegiatan sehariharinya dengan tiga hal, berdoa (ke gereja), bekerja atau berburu, dan berpesta. Tiga hal itu tidak pernah lepas dari keroncong. Mereka main keroncong di gereja, waktu istirahat ketika berburu, apalagi ketika berpesta. Musik sudah seperti urat nadi bagi mereka,� kata Arhtur J. Michiels, generasi kesembilan keturunan Portugis. Pada jaman kolonial, keroncong sangat digemari. Bahkan jenis musik ini dianggap moderen saat itu. Keroncong


kaum mardijkers pun kemudian disukai noni-noni Belanda. Sehingga para ptinggi Belanda kerap mengundang kelompok musik jenis ini untuk mengiringi pesta-pesta yang mereka selenggarakan. Ketika di daerah ini dibangun sebuah gereja pada 1678. Keroncong bahkan dijadikan sebagai musik pengiring acaraacara ritual disana. Sampai sekarangpun, hanya Gereja Kampung Tugu lah satu-satunya gereja di Indonesia yang menggunakan keroncong sebagai musik pengiring. Pada dekade 30-an keroncong dari Kampung Tugu sangat masyhur. Musik ini dianggap sebagai mampu mengadaptasi musik barat yang waktu itu juga sedang trend. Dan, keroncong pun makin disukai. Bahkan dijadikan alat

Rosyid. Dari hasil pembauran kebudayaan, musik keroncong terbagi dalam beberapa jenis. Yaitu; keroncong campursari, keroncong koes plus, keroncong dangdut, dan keroncong modern (avant garde). Namun keroncong asli dengan nada panjang saat ini hanya dapat dinikmati di kawasan Tugu, Koja, Jakarta Utara.

Foto: musicspirit.nl

Foto: Murdiyatno

perjuangan untuk menggugah nasionalisme. Semakin disukai, semakin banyak pula grup-grup keroncong lahir, misalnya Kelompok Keroncong Kemayoran yang salah satu anggotanya Ismail Marzuki. Perlahan namun pasti, keroncong pun terus berkembang sampai sekarang, beradaptasi dengan berbagai jenis musik di berbagai daerah, terutama di Jawa. Jadi, tak salah bila keroncong kemudian menjadi salah satu kesenian asli Indonesia, meski diadopsi dari budaya Portugis. Hasil pembauran dua budaya ini telah menyatukannya dan menjadikan musik keroncong sebagai jenis musik tersendiri yang benar-benar lahir dan tumbuh di bumi pertiwi. Menurut pengamat keroncong, Iswanto

Perjalanan mempertahankan musik keroncong asli dari Kampung Tugu tidak semudah yang dibayangkan, selain mengalami pasang surut. Jenis musik yang satu ini pun sempat absen cukup lama dari blantika musik Indonesia. Baru pada 12 Juli 1988, Aaron Micheils, ayah Arthur, membentuk kembali kelompok musik Kroncong Tugu. Kelompok ini mengalami beberapa kali regenerasi, kini Andre J Michiels yang memimpin.

Konon mereka sudah sering pentas di berbagai negara, misalnya Belanda dan Singapura, bahkan sudah pula menelorkan sebuah album. “Sayangnya cuma laku di Belanda,� kata Arthur yang mengaku Betawi asli keturunan Portugis. Demi mempertahankan keroncong nenek moyangnya, Andre telah mewariskan keroncong kepada generasi kesebelas di bawahnya, yaitu kepada anak-anak mereka dengan nama Keroncong Tugu Junior. Kelompok ini pun kerap pentas mengikuti pendahulunya. �Dulu waktu kecil, menyentuh alat musik keroncong saja tidak boleh oleh ayah saya, karena takut rusak. Tetapi jaman sudah berubah, sekarang saya justru mewajibkan anak-anak untuk bisa bermain keroncong agar bisa menjaga tradisi,� ujar Andre yang kini menjadi ketua Ikatan Keluarga Besar Tugu (IKBT) Ada tiga hal yang tetap dipertahankan dalam tradisi musik keroncong, yaitu alat musik, lagu-lagu (repertoar), dan kostum pemainnya. Penggunaan alat tetap sama seperti tiga abad lalu, yakni keroncong, biola, okulele lima senar, banyo, gitar, rebana, kempul, dan sello. Lagu-lagu yang wajib dinyanikan adalah Mauresco, Cafrinyo, serta lagu-lagu stambul Betawi. Sementara kostumnya, memakai baju koko, celana boim, topi baret dan syal yang mengantung di leher. TC MD

Agustus 2010

43


cenderamata

Foto : Noeke Anggarwulan

Berburu Pernak-Pernik Sejarah

Kaos, pin, hingga gantungan kunci menjadi media penyampaian sejarah bangsa Indonesia. Oleh: Ratih Kusumawanti/ratih@eljohn.co.id

S

ejarah menjadi cerita perjuangan manusia dalam menapaki kehidupan. Terlebih, ketika kita bisa memahami perjuangan anak bangsa meraih kemerdekaan untuk negara yang dicintainya. Tak pelak, kehadiran pahlawan pun layaknya lem perekat, tidak bisa dipisahkan dari sejarah itu sendiri. Agar kisah pengorbanan para pahlawan tidak hilang termakan jaman, maka kisah-kisah tersebut diabadikan kedalam buku sejarah, bahkan telah menjadi mata pelajaran wajib bagi anak-anak

44

Travel Club

usia sekolah. Tidak hanya itu, buku-buku sejarah berbagai seri hingga biografi orang-orang berjasa untuk negeri ini juga banyak dibaca oleh para pencinta sejarah. Selain buku, ada cara lain untuk mengingat kembali sejarah bangsa Indonesia, yakni dengan membuat atau paling tidak membeli pernakpernik berkaitan kisah sejarah, baik itu tempat sejarah maupun sosok pahlawan. Masing-masing daerah memiliki sejarahnya sendiri, khas dan tidak ditemukan di daerah lain. Seperti di Jakarta, berbagai macam cenderamata tentang kota ini marak ditemukan di tempat-tempat wisata. Sebut saja, Monumen Nasional, orang Jakarta biasa menyebutnya dengan Monas. Tugu kebanggaan warga Ibukota tersebut merupakan salah satu bagian sejarah bangsa Indonesia. Diresmikan Presiden Soekarno pada 1961, Monas dibangun untuk mengenang


Anda mendapat benda paling berkesan. Terbukti, sejarah pun bisa dipresentasikan dalam wujud benda bermanfaat. Seandainya banyak orang menggunakan barangbarang tersebut, secara tidak langsung menimbulkan rasa kebanggaan menjadi bangsa Indonesia dan ikut menghargai perjuangan para pahlawan. Jadi, jangan sungkan membeli produk buatan dalam negeri, apalagi jika itu berkaitan dengan sejarah bangsa sendiri. TC

Foto : 1.bp.blogspot.com

dan lain-lain. Pembelian bisa dilakukan dengan sistem online melalui internet. Masih di sekitar Jakarta, ada pula Kementerian Desain Republik Indonesia atau KDRI. Dari namanya sudah memperlihatkan bahwa orangorang yang terlibat didalamnya cukup kreatif menyumbangkan ide dalam pembuatan kaos unik. Kalau Jakarta 1527 terfokus hanya satu sisi saja, yakni Kota Jakarta, lain halnya KDRI. Usaha tersebut lebih menjual nama Indonesia dan hanya memproduksi kaos. Desain dari kaos-kaos penuh warna tersebut di antaranya kaos bergambar Garuda, tokoh pewayangan Bima hingga Gatot Kaca, serta para pahlawan Soekarno, Mohammad Hatta, Jenderal Sudirman, sampai Gus Dur. Ada pula gambar Presiden Obama, penari Bali, barong, tulisan Pulau Komodo, serta kaos dengan kalimat-kalimat berbau politik. Jika ingin membeli, boleh memesan terlebih dulu melalui internet atau lebih enak mengunjungi distro KDRI di Jalan Tebet Barat 9 No. 10, Jakarta Selatan, telepon 021-83791555. Terbang menuju Surabaya. Bila berkunjung ke Kota Pahlawan, sempatkan berwisata sejarah dan jangan lupa membeli oleh-oleh berkenaan dengan sejarah kota tersebut. Di Okantara Butik Tempoe Doloe, wisatawan akan menemukan banyak souvenir khas Surabaya. Koleksi yang ditawarkan butik itu antara lain, kaos motif khas Surabaya, pin, udeng dan topi, serta gantungan kunci. Untuk gantungan kunci terdiri dari gantungan kunci karet, kreasi dan fiber. Keseluruhan aksesoris memang mengangkat tema dari Ibukota Jawa Timur ini. Mau melihat keunikan cenderamata tersebut, mampir ke jalan Mojo Klanggru Kidul Blok D 17, Surabaya. Dan, pastikan

Foto : Noeke Anggarwulan

Foto : Noeke Anggarwulan

perjuangan rakyat Indonesia melawan penjajah Belanda. Tidak afdol rasanya bila sudah mengunjungi tempat wisata sejarah itu tanpa membeli souvenir untuk kerabat dekat. Monas, lalu, dibuat beragam bentuk cenderamata. Mulai dari gantungan kunci, hiasan meja, pin, kartu pos hingga kaos. Tempat wisata lain yang berpeluang menjadi target oleh-oleh khas Jakarta adalah museum, terutama di kawasan Kota Tua. Kebanyakan, souvenir itu berupa kaos. Tidak perlu bingung bila ingin mencari tempat pembuatan souvenir khas ini, karena beberapa tempat di Jakarta menyediakannya untuk Anda. Contoh, Jakarta 1527. Tempat souvenir ini khusus menjual pernak-pernik Jakarta, seperti pin ondel-ondel, kaos tulisan Jakarta dan museum, mug-mug cantik, kartu pos dengan banyak gambar, antara lain, Monas, Tugu Proklamasi, Bunderan HI, Istana Negara,

Agustus 2010

45


komunitas

Komunitas Bambu

Ungkap Sejarah Lewat Buku dan Tonil Teks: Erwin Gumilar/erwin@eljohn.co.id Foto: Dokumentasi Kobam

Semula berawal dari kepedulian terhadap sejarah dan budaya.

46

Travel Club


Jas Merah “Jangan Sekali-kali Melupakan Sejarah!” (Ir Soekarno Presiden RI Pertama)

“B

angsa Yang Besar Adalah Bangsa Yang Menghargai Sejarah”. Begitu kirakira pesan yang pernah di sampaikan Presiden Soekarno. Sang Proklamtor itu dalam sebuah pidato di depan rakyat Indonesia. Namun sayang, apa yang diwejangkan oleh bapak bangsa ini ibarat angin lalu yang tak membekas. Berangkat dari kepedulian tentang dan sejarah dan budaya, sekelompok anak muda yang tergabung dalam Komunitas Bambu (Kobam) mencoba mengenalkan kepada masyarakat tentang dua hal tersebut melalui buku-buku. Guna semakin menarik minat orang, komunitas ini kemudian mengembangkan beberapa paket wisata sejarah yang tak hanya menarik tetapi juga detail dalam mengungkap sejarah. “Dengan mengetahui sejarah secara benar, orang akan memiliki mistar, alat ukur, apakah bangsanya maju atau malah mundur. kemudian selain mengenalkan tentang sejarah kepada masyarakat luas, penyelengaraan wisata ini juga berangkat dari kegelisaan karena banyaknya wisata-wisata sejenis

yang dalam penyampaiannya kurang akurat,” kata JJ Rizal Direktur Komunitas yang bermarkas di Kawasan Beji, Depok ini.

Wisata Sejarah Kuliner, paket wisata ini berusaha menjelaskan dan mengungkapkan sejarah sebuah makanan dan kaitannya dengan perjalanan sejarah.

Ada empat paket wisata yang dibuat Kobam. Pertama bernama Wisata Sejarah Komunitas Bambu. Wisata ini berangkat dari buku-buku Komunitas Bambu. Kemudian yang kedua Wisata Masup Jakarta wisata yang mengkhususkan diri mengungkap sejarah yang pernah terjadi di sekitar Jakarta.

Komunitas ini memang belum lama mengembangkan perjalanan wisata sejarah, kemasan yang menarik dengan melibatkan orang-orang yang memang berkompeten dibidangnya membuat peserta tur yang diselenggarakan Kobam selalu menarik banyak peminat. Berwisata sejarah dengan Kobam tak hanya mendapatkan kesenangan semata, informasi dan pengetahuan sejarah yang didapatpun lebih lengkap. Diharapkan dari penyampaian yang diberikan ini peserta bisa mendapatkan informasi dan pengetahuan sejarah yang lebih jelas dan akurat.

Paket ketiga adalah Wisata Sejarah Pendiri Bangsa, wisata ini mencoba mengungkap perjalanan hidup para orang berjasa sebagai pendiri bangsa dengan mengunjungi tempattempat yang pernah disinggahi dalam perjalanan hidup dan perjuangannya. Terakhir, adalah

Agustus 2010

47


komunitas yang menjadi tempat penting kisah tentang Nyai Dasima. Mulai dari Galeri Nasional, Gereja Imanuel, Gedung Pancasila di Departemen Luar Negeri, kemudian melewati Rumah Sakit Gatot Subroto dari situ ke Kwitang dan berakhir di Gedung Kebangkitan Nasional,” kata Martina Safitry, salah seorang pegiat di Kobam. Sajian yang tak kalah menarik dari pengemasan wisata Kobam adalah adanya penampilan sebuah Tonil (sandiwara) di

“Perjalanan wisata sejarah yang kami lakukan selalu berangkat dari sebuah buku. Peserta yang ikut akan diberikan buku yang berkaitan. Untuk pemandunya kita langsung libatkan si penulis buku tersebut. pertimbangannya agar apa yang di jelaskan bisa lebih detail dan mendalam. Kalau pun si penulisnya sudah meninggal kami akan melibatkan orang yang faham dan mengerti benar tentang peristiwa sejarah yang kami buat wisatanya,” kata, pria yang turut membidani lahirnya komunitas ini. Dari empat paket wisata sejarah yang ditawarkan, hingga saat ini baru dua paket wisata yang sudah bergulir yakni Wisata Masup Jakarta yang mengungkap tentang Nyai Dasima dan Chineesche Troebelen 1740. Tur ini berangkat dari buku Tionghoa Batavia, Huru-hara 1740 dan buku Nie Hu Kong. Kemudian wisata kedua yang sudah

48

Travel Club

dilakukan adalah Wisata Sejarah Pendiri Bangsa yang menyusuri kehidupan dan pemikiran Soekarno muda selama tinggal di Bandung. “Wisata pertama kita buat adalah Nyai Dasima. Wisata ini menjelajahi beberapa lokasi

akhir acara. Jalan cerita yang disuguhkan tentunya berkaitan tentang sejarah yang diangkat. “Sebenarnya, suguhan Tonil di lakukan sebagai cara terkahir, jika saja dari membaca buku atau wisata peserta masih belum dapat menangkap secara utuh, maka dari sandiwara ini peserta dapat menangkapnya lebih mudah,” ujar Martina. Wah, sebuah pengemasan wisata yang mendidik sekaligus menarik. TC


Agustus 2010

49


agendaPPI

Gelar Budaya di Festival Danau Sentani 2010 Putri Pariwisata Indonesia 2008 dari Provinsi Papua, Yuliana Natalia Menufandu. Mereka pun ikut menjadi bagian di acara tahunan tersebut. Seperti, ikut menanam bibit pohon, konferensi pers, berwisata menikmati keindahan panorama Danau Sentani, serta ramah-tamah dengan masyarakat setempat. Rombongan pun berkesempatan mengunjungi wilayah perbatasan Republik Indonesia dengan Papua New Guinea. TC RTH

50

Travel Club

Foto-foto : Franny Constantina

I

ngin mencari surga alam nan eksotis? Datanglah ke bumi Irian Jaya dan buktikan kalau surga alam itu memang ada. Untuk lebih jauh mengenal daerah Indonesia bagian timur ini, ada sebuah festival yang kerap mendatangkan banyak wisatawan, yakni Festival Danau Sentani (FDS), berlangsung dari 19-23 Juni 2010, di Kawasan Wisata Kalkhote, Danau Sentani, Kabupaten Jayapura. Festival yang mengangkat tema “Loving Culture For Our Future” atau “Cinta Budaya Untuk Masa Depan” ini, menampilkan banyak acara menyangkut seni budaya masyarakat Papua. Antara lain, atraksi dan lomba budaya berupa penampilan tari kolosal khas Papua dan Indonesia, musik dan lagu, penampilan dari Edo Kondologit, permainan tradisional rakyat. Selain pertunjukan seni budaya Papua, di pesta tersebut juga digunakan sebagai ajang promosi, insvestasi dan perdagangan yang menjadi potensi tidak hanya pariwisata, melainkan potensi perekonomian seperti pertambangan, kehutanan, perikanan, perkebunan. Perhelatan budaya terbesar itu turut dikunjungi oleh Staf Ahli Menteri Kebudayaan dan Pariwisata, Surya Yuga, Anggota DPR RI, Hj. Popong Otje,

Bupati Jayapura, Habel Melkias Suwae, para pejabat Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata, pejabat kabupaten Jayapura, DPRD Jayapura. Tidak terlewatkan pula, Putri Pariwisata Indonesia 2009, Andara Rainy Ayudini yang hadir didampingi Direktur Eksekutif Putri Pariwisata Indonesia Yayasan EL JOHN Indonesia, Franny Constantina. Dan, Finalis

Kebaya Putri Pariwisata Indonesia 2009: Ferry Daud - Fashion Designer


Foto-foto : Franny Constantina

Semarak Kemilau Sulawesi 2010

B

eragam cara dilakukan untuk memajukan pariwisata Indonesia. Salah satunya dengan menggelar perhelatan akbar Kemilau Sulawesi 2010, pada 24-27 Juni 2010, bertempat di Palu, Sulawesi Tengah. Kegiatan yang diprakarsai Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata RI ini, adalah kali kelima dilakukan Kemenbudpar. Sebelumnya, Kemilau Sulawesi diselenggarakan di Kota Makassar, Sulawesi Selatan. Berikutnya di Manado, Sulawesi Utara, lalu di Gorontalo, dan keempat di Kendari, Sulawesi Tenggara. Acara yang menjadi ajang promosi pariwisata tersebut turut diikuti oleh enam provinsi di Sulawesi, yaitu Sulawesi Tengah, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, dan Sulawesi Tenggara, 25 kabupaten/kota, para pengusaha bidang pariwisata, serta para pengusaha UKM (Usaha Kecil Menengah). Kemeriahan acara yang dibuka oleh Gubernur Sulawesi Tengah H.B. Paliudju ini, jelas terlihat dalam kegiatan-kegiatan yang dilakukan. Diantaranya, persembahan seni budaya berupa taritarian khas Sulawesi, Reog Ponorogo, Barongsai, pameran produk-produk lokal, dan berbagai perlombaan. Putri Pariwisata Indonesia 2009, Andara Rainy Ayudini pun tidak luput dari perhatian masyarakat

Kebaya Putri Pariwisata Indonesia : Kannu Exclusive Design

setempat. Dara, begitu ia akrab disapa, tampak membaur bersama masyarakat dan antusias mengikuti acara. Putri Pariwisata Indonesia 2009 juga berkesempatan menyaksikan langsung proses pembuatan bermacam-macam kain tenun nan indah khas daerah-daerah di Sulawesi, didampingi oleh Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sulawesi Tengah - H. Suaib Djafar serta Direktur Eksekutif Putri Pariwisata Indonesia Yayasan EL JOHN Indonesia, Franny Constantina. TC RTH

Agustus 2010

51


agendaPPI

Erau, Sebuah Pesta Adat untuk Rakyat

kehidupan masyarakat di Kutai Kertanegara atau Kukar dengan segala kekayaan alam dan keragaman budaya didalamnya. Selain itu, pemberian gelar pun menjadi acara paling ditunggu masyarakat Kukar. Sultan Kutai Kartanegara Ing Martadipura memberikan gelar kehormatan kepada Menbudpar, Wakil Gubernur Kaltim H Farid W, dan Bupati Kutai Kartanegara Rita Widyasari. Jero Wacik menerima gelar Pangeran Wirata Perana, yakni orang kesayangan Sultan yang mengayomi kebudayaan. Sementara, Wagub Kaltim diberi gelar Raden Surya

Kebaya Putri Pariwisata Indonesia 2009: Kannu Exclusive Design

52

Travel Club

Nata Praja dan Bupati Kukar bergelar Raden Among Surawati. Putri Pariwisata Indonesia 2009, Andara Rainy Ayudini turut merasakan kemeriahan acara ini. Selama mengikuti festival itu, Dara, sapaan akrabnya, tampak mengagumi kebudayaan, seni dan wisata di Kutai Kertanegara. “Pesta adat rakyat seperti ini tentunya semakin mempererat rasa kesatuan dan persatuan seluruh warga negara Indonesia. Kita wajib menjaga segala jenis kebudayaan dan sejarah yang kita miliki ini, sebelum dicuri oleh bangsa lain,� ucapnya. TC RTH

Foto-foto : Franny Constantina

K

utai Kertanegara, Kalimantan Timur kembali menggelar pesta rakyat, Ekspos Festival Erau (EFE), pada 11-18 Juli 2010. Perhelatan akbar dengan tema Pesta Adat Pelas 7 Benua ini, dibuka oleh Menteri Kebudayaan dan Pariwisata, Jero Wacik di Stadion Madya Tenggarong Seberang. Acara yang rutin diadakan tiap tahun tersebut, menampilkan banyak ragam seni budaya. Seperti penampilan tari masal bertajuk Semarak Alam Bertuah di saat pembukaan. Tarian ini mengandung makna

Busana Putri Pariwisata Indonesia 2009: Samuel Wattimena


peristiwa

Jakarta Love

I

Riot

Foto-foto : Dok. Eki Dance Company

nilah kisah percintaan sepasang muda-mudi yang mengalami pertentangan dari kedua belah pihak. Dikisahkan, seorang pemuda bernama Toto, merupakan anak dari penjual soto tengah menjalin kasih dengan Nala, gadis dari keluarga kaya raya. Namun sayang, hubungan mereka tidak disetujui karena perbedaaan status sosial. Alhasil, kisah cinta keduanya pun menyulut kerusuhan dari orang-orang terdekat, hingga dua kelompok itu saling adu fisik satu sama lain. Cerita ini bukan sinetron, melainkan bagian dari pertunjukan komedi musikal Jakarta Love Riot, persembahan dari EKI Dance Company. “Adanya interaksi warga kota metropolitan yang berasal dari kalangan sosial berbeda bisa melahirkan gesekan dan konflik. Fenomena itulah yang menginspirasi kami untuk membuat pertunjukan ini,� kata Alim Sudio, produser Jakarta

Love Riot. Pertunjukan yang digelar dari 2-4 Juli 2010, di Gedung Kesenian Jakarta (GKJ), merupakan rangkaian acara Jakarta Anniversary Festival untuk menyambut hari ulangtahun Jakarta, sepanjang Juni hingga Juli 2010. Komedi musikal ini turut didukung oleh puluhan pemain, diantaranya Sarah Sechan, Bayu Oktara, Uli Herdiansyah, Arie Dagienk, Ira Duaty, Yayu Unru, Takako Leen, Ari Prajanegara, Felicia Chitraningtyas dan dari EKI Dance Company. Akting pemain, tata letak panggung, musik, pencahayaan, serta alur cerita yang kuat dari Jakarta Love Riot sungguh mengagumkan dan membuat seluruh orang terhibur. Riuh tepuk tangan pun terus terdengar, mengiringi kepergian seluruh pemain yang berjalan di antara penonton. TC RTH

Agustus 2010

53


peristiwa

Lampung Tengah

Foto-foto : Ratih Kusumawanti

Angkat Begawi Adat Mewaghei

P

agi hari, 28 Juni 2010, suasana di Gedung Sesat Balai Adat Nuwo Balak, Kecamatan Gunung Sugih, Kabupaten Lampung Tengah, tidak seramai biasanya. Ratusan orang tampak berkumpul untuk menyaksikan sebuah momen penting yang sudah jarang dilihat oleh masyarakat Lampung atau mungkin belum banyak diketahui orang dari luar daerah tersebut. Ya, apalagi kalau bukan gelar budaya bertajuk Begawi Adat Mewaghei. Acara yang bermula dari gagasan Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda Olah Raga dan Seni Budaya, Kabupaten Lampung Tengah, M. Hidayatullah, ini adalah upacara adat, dimana marga asli Lampung, melakukan pemberian

54

Travel Club

gelar kepada Direktur Jenderal Pemasaran Kemenbudpar, Sapta Nirwandar dan Bupati Lampung Tengah, Mudiyanto Thoyib melalui upacara Turun Mandi dan Mepadun. Terdapat lima marga besar terlibat dalam gelar budaya ini, yakni Abung Siwo Mego, terbagi dalam sembilan marga dari Anak Ratu Dipuncak, ada pula Marga Pubian Telu Suku, Marga Way Kanan, Marga Mego Pak Tulang Bawang dan Marga Bunga Mayang. Prosesi pemberian gelar berawal ketika keduanya diarak menggunakan tandu hias

dan disaksikan para pejabat pemerintah daerah, juga masyarakat sekitar. Kemudian, dimulai lah ritual-ritual, seperti menghadirkan pertarungan sebelum bertemu dengan penyimbang. Lalu, mengadu tombak antara penyimbang dan orang yang hendak diberi gelar. Keseluruhan upacara

tersebut menggunakan bahasa Lampung. Tahap berikutnya, masih ditemani para penyimbang, kedua pria itu diharuskan berjalan ditengah-tengah penari yang membentuk dua barisan panjang. Proses terakhir dan paling ditunggu adalah saat pemberian dua buah keris, dua diselipkan di pinggang bagian depan dan satu keris di bagian belakang pinggang. Selesai melewati proses upacara, mereka baru bisa menduduki singgasana yang telah disediakan. Pada puncak pagelaran itu, Sapta Nirwandar memperoleh gelar Suttan Jaya Negara Mega Sakti dan Mudiyanto Thoyib mendapat gelar Suttan Pengiran Abdi Negara Mega Sakti. Tentunya, melalui acara gelar budaya ini mampu menarik minat wisatawan untuk berkunjung ke Lampung, khususnya Lampung Tengah, tanpa harus menghilangkan kebudayaan yang telah diwarisi secara turun-temurun. “Saya sepakat budaya, adat istiadat dikembangkan seperti ini agar tidak statis. Orang dari suku manapun harus konsisten memegang teguh kebudayaan,� kata Sapta. Kabupaten Lampung Tengah pun terus berusaha keras mengembangkan potensi pariwisata dan budaya yang ada agar tidak tertinggal dengan daerah lainnya. TC RTH


Foto-foto : Noeke Anggarwulan

S

Solo Gelar Dua Event Batik

olo selama ini dikenal oleh wisatawan baik lokal maupun mancanegara adalah sebagai salah satu kota batik terbesar di Indonesia. Dalam upaya mengukuhkan Citra Solo sebagai salah satu kota wisata dan budaya di Indonesia yang tidak lepas dari batik, pemerintah daerah Kota Solo serentak menggelar dua kegiatan besar yang telah menjadi agenda tetap tiap tahunnya, yaitu Solo Batik Carnival (SBC) 3 dan Solo Batik Fashion (SBF) 2. SBC 3 yang digelar pada 23 Juni 2010 di Solo Center Point hingga Pura Mangkunegara atau sepanjang Jalan Slamet Riyadi. Tahun ini SBC mengusung tema Sekar Jagad yang berarti kembang Dunia. Tema tersebut terinspirasi dari lingkungan hidup yang sekaligus mengajak peduli terhadap alam dan menciptakan sebuah karnaval yang ramah lingkungan. “Solo itu branding-nya Kota Batik. Saya mencari ide untuk menampilkan batik, tapi kalau acara fesyen itu sudah biasa, akhirnya terbesit lah ide untuk membuat SBC ini� ujar Joko Widodo, Wali Kota Solo. SBF 2 digelar di Ngarsopuro pada 22-24 Juni. Acara dibuka oleh Walikota Solo, Ir. Joko Widodo, yang kemudian dilanjutkan dengan fashion show dari Himpunan Ratna Busana. SBF 2 yang mengusung tema Traditional In Motion menampilkan rancangan dari 10 desainer asal Solo dan 29 model busana. TC NK

Agustus 2010

55


peristiwa

International Tomohon Flower Festival

Promosi Pariwisata Melalui Bunga Bunga bisa menjadi simbol perasaan seseorang. Bunga pun bisa menjadi media yang tepat untuk berpromosi. Jadi, katakanlah dengan bunga.

56

Travel Club

U

tusan dari Jakarta Timur, Esmeralda Rosita berhasil menyisihkan 28 peserta lainnya dalam ajang Kontes Ratu Bunga 2010. Wanita 19 tahun ini sontak menangis terharu sekaligus bangga ketika Putri Pariwisata Indonesia 2009, Andara Rainy Ayudini menyematkan mahkota dikepalanya pada malam grand final di Auditorium Bukit Inspirasi (ABI) Tomohon, Sabtu malam (24/7) lalu. Sementara itu utusan dari Batam terpilih sebagai wakil satu Ratu Bunga 2010 atas nama Serly Ernawati dan wakil dua diraih oleh utusan tuan rumah Tomohon atas nama Jessica Wowor. Pemenang dari kontes ini rencananya akan ikut serta dalam Tournament of Roses di Pasadena, USA 2012. “Kami punya cita-cita untuk menggelar kontes ratu bunga tingkat internasional, dan hajatan ini

hanya diadakan di Tomohon. Untuk pemenang nantinya akan diboyong ke Pasadena,� ujar walikota Tomohon, Jefferson SM Rumajar SE dalam sambutannya. Proses penilaian untuk menjadi ratu bunga 2010 sudah dilakukan sejak para peserta mauk karantina selama tiga hari. Tidak ada yang menyangka Alda yang akan terpilih menjadi pemenang, peluk cium pun diterima dara manis ini seusai penobatannya. Pemilihan Ratu Bunga ini menghadirkan beberapa juri, diantaranya Winarno


Sudjas dari Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata, Johny Sugiarto Presiden Direktur EL JOHN Indonesia sebagai penyelenggara kegiatan, Kadistanakan Tomohon Ervinz Liuw, Kadisbudpar Tomohon Herry Gerardus Mogi, Putri Pariwisata Indonesia 2009 Andara Rainy, dan Direktur Marketing & Promosi North Sulawesi Tourism Board, Ika Sastrosoebroto. Kontes Ratu Bunga yang baru pertama kali diadakan ini merupakan rangkaian dari acara International Tomohon Flower Festival. Selain kontes, Tournament Flowers Festival dengan parade mobil berhias bunga yang digelar sehari sebelumnya (23/7) mampu mendatangkan banyak wisatawan dari berbagi daerah lain maupun mancanegara. Sedikitnya lima negara sahabat ikut ambil bagian dalam acara mobil hias, diantaranya Rusia, Vietnam, Malaysia, India, dan Korea. TC MD

Agustus 2010

57


wisataarkeologi

Menapaki Hikayat Kesultanan Banten Teks : Erwin Gumilar / erwin@eljohn.co.id Foto : Dokumen El John

Jejak kejayaan Kesultanan Banten masih bisa disaksikan, meski tinggal bangunan-bangunan tak utuh lagi di Situs Banten Lama.

58

Travel Club

D

ahulu kala, di Kota Serang, Ibukota Provinsi Banten sekarang, pernah berdiri sebuah kerajaan Islam yang mengalami zaman keemasan antara abad ke-16 hingga abad ke-19 Masehi. Salah satu peninggalan yang hingga saat ini masih bisa disaksikan dan dinikmati secara utuh adalah Masjid Agung Banten. Masjid ini berlokasi di Desa Banten Lama, Kecamatan Kasemen, Serang. Tepat di seberang masjid ini, nampak sisa-sisa peninggalan komplek Keraton Surosowan (Sorosoan), sebagai pusat pemerintahan Kerajaan Banten pada masa itu. Kini, sisa-sisa peninggalan kesultanan yang hancur oleh kekuasaaan kolonialisme tersebut menjadi salah satu lokasi wisata arkeologi yang dikenal dengan nama situs Banten Lama.


Kemunculan Kesultanan Banten tak lepas dari peran Syarif Hidatullah atau yang lebih dikenal sebagai Sunan Gunung Jati. Satu dari sembilan wali yang berperan dalam menyebaran agama Islam di Nusantara ini, berhasil merebut kekuasaan wilayah Banten dari kerajaan Padjajaran sekitar tahun 1525. Pada 1552 Sunan Gunung Jati mendaulat anaknya, Maulana Hasanudin, sebagai sultan Banten. Di bawah kekuasaan sultan pertama Banten ini, dibangun keraton sebagai tempat tinggal raja sekaligus pusat pemerintahan. Keraton ini kemudian dikenal dengan nama Keraton Surosowan. Sisa-sisa kejayaan dan kemegahan keraton ini masih dapat disaksikan hingga sekarang, meski hanya berupa sisa-sisa bangunan yang tak lagi utuh. Awalnya, keraton dengan luas mencapai lebih dari tiga hektare tersebut bernama Kedaton Pakuwan. Keraton ini tersusun dari tumpukan batu bata merah dan batu karang,

dengan ubin berbentuk belah ketupat berwarna merah. Dalam perjalanan waktu, keraton ini pun beberapa kali mengalami pemugaran. Kesultanan Banten mengalami masa puncak kejayaan ketika di bawah kepemimpinan Sultan Abdul Fathi Abdul Fattah yang berkuasa pada periode 1651 – 1682. Sultan yang terkenal dengan nama Sultan Ageng Tirtayasa ini juga seorang yang paling lantang menentang kebijakan monopoli yang diberlakukan Vereenigde Oostindische Compagnie (VOC), kongsi dagang Belanda. Dalam masa kekuasaan Sultan Ageng Tirtayasa, Banten berkembang menjadi pelabuhan internasional. Di bawah kepemimpinannya pula Keraton Surosowan dipercantik dengan melibatkan seorang arsitek berkebangsaan Belanda, Hendrik Lucaszoon Cardeel. Salah satu peninggalan karya arsitek bergelar Pangeran Wiraguna yang masih bisa dilihat dan dinikmati adalah menara Masjid Agung Banten yang memiliki ketinggian mencapai 30 meter. Di bagian tengah keraton, terdapat sebuah kolam taman, yang dikenal dengan nama Bale Kambang Rara Denok. Kolam pemandian ini berbentuk persegi empat dengan panjang 30 meter dan lebar 13 meter dengan kedalaman kolam 4,5 meter. Air di Keraton Surosowan berasal Danau Tasik Ardi di Desa Margasana sekitar dua kilometer dari lokasi keraton. Selain kolam Rara Denok, ada juga pancuran untuk pemandian yang biasa disebut “pancuran mas� yang diperuntukkan bagi kerabat keraton. Selain Keraton Surosowan, peninggalan kesultanan Banten lainnya adalah Istana Kaibon. Desain arsitekturnya dibuat cukup menarik, dengan saluran air yang mengelilinginya. Keraton ini sengaja dibangun untuk ibunda Sultan Syafiudin, Ratu Aisyah karena pada saat itu, sebagai

Agustus 2010

59


wisataarkeologi

Wihara Avalokitesvara

M sultan ke 21, Syaifudin masih berumur lima tahun sehingga tidak mungkin untuk memegang pemerintahan. Sama seperti Keraton Surosowan istana Kaibon juga dihancurkan oleh pihak Belanda. Pemerintah Hindia-Belanda meluluhlanakkan kesultanan Banten lantaran Sultan Syafiudin menolak tegas perintah Gubernur Jendral Herman Daendles yang memerintahkan untuk meneruskan proyek pembangunan Jalan AnyerPanarukan dan pelabuhan armada Belanda di sekitar daerah Labuhan. Berbeda dengan Keraton Surosowan yang bisa dikatakan rata dengan tanah, Istana Kaibon masih menyisakan sedikit sisasisa bangunan seperti gerbang bersayap, Pintu Paduraksa, pintu khas bugis yang sisi kanan dan kirinya tersambung. Diantara bangunan

60

Travel Club

peninggalan kesultanan Banten yang masih utuh berdiri adalah Masjid Agung Banten yang masih terlihat megah dengan menaranya yang menjulang keatas langit. Masjid ini tak pernah sepi dikunjungi orang. Pada hari-hari besar tertentu jumlahnya bahkan bisa mencapai ribuan orang. TC

eski jelas-jelas Kesultanan Banten adalah Kerajaan Islam, bukan berarti peninggalan bangunan rumah ibadah hanya berupa bangunan masjid sebagai tempat peribatan masyarakat muslim. Kesultanan Banten juga menyisakan bangunan rumah ibadah agama lain yakni Wihara Avalokitesvara. Wihara yang dibangun pada 1652 ini lokasinya berada di sebelah Barat Daya Keraton Surosowan. Keberadaan rumah ibadah ini menunjukkan adanya hubungan yang harmonis antara kaum muslim dengan warga non muslim, dan mencerminkan adanya penghormatan dari pemegang kekuasaan terhadap kebebasan memeluk agama. Diyakini, wihara ini adalah peninggalan Sultan Syarief Hidayatullah. Ia menikahi seorang putri Cina yang saat itu sedang bertandang ke Pelabuhan Banten. Wihara dibangun sebagai tempat ibadah para pengikut putri Cina, yang kemudian tinggal di Banten Lama. Di sini terdapat altar Kwan Im Hut Cou atau Dewi Kwan Im, Avalokitesvara tercatat sebagai salah satu Wihara tertua di Indonesia kerap dibanjiri peziarah setiap tahunnya.


advertorial

Ayo Vote

Komodo National Park

A

da yang menarik di paviliun Indonesia dalam World Expo 2010 Shanghai, China. Pameran yang dibuka sejak 1 Mei 2010 tersebut di dalam Zona Bio, zona yang menampilkan kekayaan alam terdapat stand Komodo Convention Hall. Menempatkan Komodo Convention Hall merupakan salah satu cara untuk menarik perhatian orang terhadap komodo. Juga akan semakin mengenalkan kepada masyarakat dunia tentang keelokan alam Taman Nasional Komodo. Komodo merupakan binatang yang masuk dalam spesies langka, kadal raksasa yang hanya hidup di Taman Nasional Komodo ini pun masuk dalam daftar IUCN (International Union for the Conservation of Nature and Natural Resources, Serikat Antarbangsa bagi Konservasi Alam). Ada banyak fakta menarik tentang Komodo, Spesies kadal ini adalah yang terbesar yang masih hidup di dunia. Dengan panjang rata-rata 3 meter, berat badan komodo bisa mencapai 160 kilogram. Meski demikian kadal ini bisa berlari hingga kecepatan 18km/jam, memiliki indra penciuman yang sangat sensitif. Reptil ini juga

bisa memanjat dan dapat mencium bau hingga jarak 11 kilometer, hanya hidup di pulau Komodo, Rinca, Flores, Gili Motang, dan Gili Dasami di Nusa Tenggara atau yang masuk dalam kawasan Taman Nasional Komodo. Selain dihuni binatang yang terancam punah ini, Taman Nasional Komodo juga memiliki alam yang elok, kekayaan alam bawah airnya pun tak kalah menarik. Pada saat sekarang sedang dipromosikan sebagai salah satu finalis kampanye New 7 Wonder of Nature yang dimulai tahun 2007. Kampanye online global yang diselenggarakan oleh New 7 Wonder of Nature Foundation sebagai upaya meningkatkan kepekaan warga

dunia terhadap lingkungan hidup serta melestarikannya. Mari dukung Taman Nasional Komodo agar masuk menjadi salah satu dari New 7 Wonders of Nature dengan mengakses http://www.new7wonders.com.

Agustus 2010

61


beranda

Foto: Noeke Anggarwulan

Pembukaan Restoran Yoshinoya Kabar gembira bagi penyuka masakan Jepang. Pada 25 Juni lalu, Yoshinoya, resto cepat saji asal Jepang hadir di Grand Indonesia Shopping Town. Restoran yang outletnya tersebar di kota-kota besar di seluruh dunia ini memiliki menu andalan yang sudah berusia ratusan tahun bernama Gyu Don. Konon Gyu Don atau beef bowl ini memang spesial diciptakan untuk bisa dinikmati setiap hari tanpa menimbulkan rasa bosan. Untuk menyesuaikan makanan ini dengan lidah orang Indonesia, koki ahli dari Yoshinoya telah menciptakan resep spesial Yakiniku Beef Bowl, yang khusus bagi ditujukan untuk pasar Indonesia. Menggunakan irisan daging sapi pilihan dengan cita rasa manis dan gurih, dijamin dapat menggoyang lidah. Bagi penyuka daging ayam Yoshinoya memiliki pula menu Chicken Teriyaki Bowl dan ayam goreng crispy. TC EG

62

Travel Club

Paris Travel Collection dari Oriflame Oriflame, perusahaan kosmetik asal benua biru, semakin memanjakan mereka yang ingin tampil cantik dan trendy disaat mengisi waktu liburannya. Ada sesuatu yang berbeda yang dipersembahkan dari Oriflame, rangkaian koleksi tas terbaru dengan beberapa pilihan. Paris Handbag, sangat cocok untuk wanita moderen, kesan klasik dan trendy terpancar dari tas berbahan kain tenun mewah dengan lapisan kain satin ini. Ada juga Paris Trolley, cocok bagi mereka yang senang melakukan perjalanan mewah keliling dunia. Terbuat dari bahan pilihan membuat tas ini kuat untuk kondisi apapun. Masih ada dua produk lainnya yang tak kalah menarik, yakni Pouch dan Overnight Bag dengan tampilan klasik dan elegan. TC EG

Launching dan Bedah Buku “Kabut Perang” Sastra adalah kebudayaan. Meski novel “Kabut Perang” karya Ayi Julfidar bercerita tentang realitas konflik di Aceh. Namun, bahasa sastra yang digunakan penulis mengaburkan dan netral, sehingga kedua belah pihak yang bertikai tidak merasa tersinggung dengan terbitnya novel ini.. “Kabut Perang” diterbitkan oleh Universal Nikko yang peluncurannya berlangsung 30 Juni lalu di Galeri Resto & Café, Taman Ismail Marzuki. Bersamaan dengan itu dilaksanakan juga bedah buku yang isinya lebih ke arah psikologi dan sosiologi, sehingga pembahasan pun mengacu kepada Aceh dengan segala permasalahannya. TC MD

Foto: Erwin Gumilar

Foto: Noeke Anggarwulan

Kota Solo menjadi tempat berlangsungnya Asia Pacific Ministerial Conference On Housting and Urban Development (APMCHUD) yang merupakan forum pertemuan Menteri se-Asia Pasifik di bidang pembangunan perumahan dan pengembangan perkotaan yang diprakasai oleh UN Habitat. Acara yang berlangsung pada 22 hingga 24 Juni 2010 di The Sunan ini, dihadiri pula oleh Walikota Solo, Joko Widodo, yang menjadi Wakil ketua III Panitia Nasional APMCHUD. Selain konferensi tingkat menteri dari 68 negara anggota APMCHUD dan pertemuan pejabat senior, diadakan pula working group meeting, kunjungan lapangan, dan pameran foto. TC NK

Foto: Murdiyatno

APMCHUD Ke-3 Diadakan di Solo


Varian Baru dari Axe Foto: Noeke Anggarwulan

Axe hadirkan varian baru yaitu Axe Twist, deodorant bodyspray dengan aroma yang dapat berubah-ubah dalam beberapa menit. Peluncuran produk yang dapat menjadikan seorang pria tidak mudah ditebak ini diselenggarakan pada 16 Juli 2010 lalu di suka tampil optimal, penuh kejutan dan tidak X2, Plasa Senayan. Axe Twist mudah ditebak, sehingga mampu mencuri diluncurkan bagi pria yang perhatian wanita. TC NK

Foto: Noeke Anggarwulan

Menu Baru Ootoya Authentic Homade Japanese Food Ootoya, franchais restoran Jepang dari Tokyo yang didirikan sejak 1958 meluncurkan menu baru pada tanggal 14 Juli 2010 lalu. Peluncuran ini diselenggarakan di outlet Ootoya yang berlokasi di Plasa Indonesia. Menu baru yang diluncurkan oleh restoran berciri khas mengkombinasikan makanan rumah ini antara lain, Gyu Shabu Nabe, Miso Nikomi Udon, Chicken Katsu Tojidon, Chicken Katsuni, dan Aji. Inilah restoran Ootoya yang ketiga di Indonesia. TC NK

Di bawah bendera SisterBros Nationtainment dan Digital Film Maker, Shankar, yang telah memproduseri beberapa film, kali ini menggebrak dengan film I Know What You Did On Facebook yang tayang pada 15 Juli 2010 lalu. Film yang mengulas tentang fenomena situs jejaring sosial temuan Mark Zuckerberg ini dibintangi Fanny Febriana, Edo Borne, Kimmy Jayanti, dan beberapa aktor dan aktris terkenal lainnya. TC NK

Foto: DokSisterBros Nationtainment

“I Know What You Did On Facebook� Tayang 15 Juli 2010

Agustus 2010

63


rona

Yayu A. W. Unru

Belajar Kehidupan Melalui Teater

P

anggung teater seolah-olah sudah menjadi bagian perjalanan hidup dari seniman satu ini. “Melalui seni teater, kita bisa belajar banyak, tidak hanya tentang perilaku manusia, melainkan juga mengenai kehidupan manusia,” ungkap Yayu A. W. Unru. Saat ditemui selepas acara pementasan Jakarta Love Riot beberapa waktu lalu, pengajar jurusan teater di Institut Kesenian Jakarta (IKJ) ini, begitu bersemangat menjalani perannya. Aktor yang pernah terlibat dalam film Jermal dan Sang Pemimpi itu, bahkan menyelipkan unsur pantomim dalam akting tersebut. Lalu, bagaimana nasib dunia seni teater Indonesia saat ini? Ketika orang-orang tak berminat berkunjung ke gedung kesenian atau menonton festival seni peran. Lelaki kelahiran 4 Juni 1962 ini mengaku bahwa teater di Indonesia saat ini sangat memprihatinkan, begitu juga di belahan dunia lain.

Hal inilah yang justru membuat Yayu ingin mengajak banyak orang untuk belajar teater. Bahkan, ia pun mengaku lebih senang bila anaknya juga turut berkecimpung dalam dunia teater dibanding menjadi dokter. “Dengan berteater kita bisa arif menjalankan hidup,” ugkapnya, mengakhiri percakapan. TC RTH

64

Travel Club

Foto: www.krosceknews.com Foto : Dokumen Eki Dance Company

“Saat saya dan rombongan melakukan pementasan di Slowakia, para seniman di sana pun bercerita, bahwa mereka tidak bisa menggantungkan hidup dari teater. Demikian pula di Jerman dan negara lainnya,” tutur sutradara grup Sena Didi Mime (SDM).


Terbuai Sejarah Indonesia

Foto : Noeke Anggarwulan

Bara Pattiradjawane

W

ajar-wajar saja bila ada seorang chef atau koki menyukai wisata kuliner. Tapi lain halnya dengan chef Bara Pattiradjawane. Selain mencintai kuliner Nusantara, pria yang sangat peduli pada lingkungan hidup ini, ternyata mempunyai hobi berwisata sejarah. “Saya sangat terbuai oleh sejarah tua. Kalau saya pergi, tempat pertama yang saya incar adalah museum atau candi,” sahut pria kelahiran 7 Juli 1964. Mengapa sejarah? Alasannya hanya satu, ia senang mengkhayalkan kehidupan manusia di masa lalu. “Saya cenderung membawa diri ke masa lampau ketika berada di tempat yang punya nilai historis. Saat berkunjung ke Keraton Yogyakarta, saya bisa duduk lama, mengkhayal seperti apa orang-orang di jaman dulu,” ucapnya, ketika ditemui selepas demo masak di acara Green Food Festival, Taman Menteng, beberapa waktu lalu. Museum-museum di Jakarta pun tidak terlepas dari daftar kunjungannya. Hampir seluruh museum telah disambangi. Bahkan ia terpikat saat mengunjungi museum kecil yang mungkin hanya menyimpan sedikit koleksi, misalnya museum Layang-Layang. “Tempat-tempat tersebut menatik, meski kecil tetap keren,” kata koki yang selalu membawa kantong belanjanya sendiri demi menjaga lingkungan. Bara mengatakan, semoderen apapun anak muda masa kini harus tetap mengingat akar dimana mereka berpijak. “Jika akar kita kuat, maka akan menjadi sosok dengan mental dan kepribadian kuat dimanapun kita berada,” ujarnya. Ia pun berharap agar kaum muda tidak melupakan sejarah bangsa Indonesia. TC RTH

Agustus 2010

65


rona

Alberthiene Endah

Sebuah Karya untuk Negeri

T

ujuhbelas tahun bergelut dalam dunia jurnalistik membawa wanita kelahiran Bandung, 16 September ini, mendedikasikan hidupnya menjadi penulis.

Banyak orang mengenalnya sebagai penulis buku biografi dan novel. Wanita yang akrab disapa AE, memang cenderung menulis biografi dengan gaya pop, tidak kaku layaknya buku biografi umumnya. Karena lebih mudah dicerna, tak heran bila banyak yang memesan biografi padanya. Karya pertama Alberthiene Endah langsung meraup kesuksesan. Biografi dari penyanyi Krisdayanti yang diluncurkan pada 2003 ini berjudul 1001 KD. Kemudian, disusul Raam Punjabi, Chrisye, Venna Melinda, Ramli, hingga ibu negara, Ani Yudhoyono. Bahkan, dalam waktu dekat, akan mengerjakan buku biografi Presiden SBY.

Foto : Noeke Anggarwulan

Tidak hanya biografi, ia pun menulis History of Bandara Ngurah Rai. “Saya belum pernah menulis biografi sebuah tempat. Ini sesuatu yang baru untuk saya. Apalagi Ngurah Rai adalah bandara yang terkenal ke mancanegara,”ujar peraih Adikarya Award dari IKAPI untuk novel Jangan Beri Aku Narkoba itu.

66

Travel Club

Keinginannya yang lain adalah membuat sekolah penulis, karena ia risau anak-anak muda masa kini tidak mengenal negerinya sendiri. Indonesia pun menjadi tidak populer di kalangan kaum muda. “Harusnya ada orang yang concern untuk menulis tentang daerah-daerah di Indonesia dengan gaya tulisan khas anak muda,” ucapnya. Ia turut berharap para generasi bangsa bisa mengenal Indonesia lebih dekat. Bayangkan, apa yang terjadi dengan negeri ini, bila kaum mudanya tidak mencintai Tanah Air? TC RTH


Agustus 2010

67


hobi

Syaharani

Tak Bosan Bertandang ke Destinasi Sejarah

Foto: Dok. Pribadi

Mendatangi obyek wisata bersejarah dan menggali nilainya, membuat ia memahami hidup dan kehidupan.

D

i balik jiwa Syaharani, penyanyi wanita yang identik dengan musik jazz ini, ternyata tersimpan perhatian mendalam terhadap wisata sejarah. Sejak kanak-kanak, ia tidak hanya akrab dengan lagu-lagu

68

Travel Club

jazz, tapi juga punya karakter memiliki rasa ingin tahu yang sangat besar terhadap sejarah. Keingintahuannya itu bisa terobati dengan membaca dan wisata sejarah. Rasa senang mengunjungi tempat sejarah sewaktu kanakkanak seperti ke Borobudur dan Trowulan memupuk hobinya

hingga kini. “Ketika masih tinggal di Batu, Malang waktu menggali untuk pondasi rumah, ternyata ada patung-patung Buddha, banyak sekali di bawah tanah. Mungkin dulunya tempat sembahyang atau pemujaan. Nah, hal seperti itu sangat menarik dan aku ingin untuk mencari tahu,� ujar perempuan yang bernama lengkap Saira Syaharani Ibrahim, ini. Terhadap pendalaman pada wisata sejarah, Rani --begitu biasa dipanggil-- melihat beberapa hal positif. Selain ada unsur pendidikan, komunikasi dan interaksi menjadi dominan ketika orang melakukan wisata sejarah, apalagi itu terjadi dalam sebuah keluarga yang berlibur sama-sama. Hal-hal positif itu bisa ditanamkan orangtua kepada anaknya melalui cerita sejarah di Museum, Candi, Perkampungan Kuno atau destinasi lain yang tentunya punya nilai sejarah. “Sayangnya, tidak semua tempat bernilai sejarah itu bisa dijadikan untuk tempat wisata juga,� ujar Rani. Perempuan berdarah Bone, Sulawesi Selatan, kelahiran Batu, Malang, Jawa Timur, 27 Juli 1971 ini, memang lebih suka mengisi waktu senggangnya bertandang di museum daripada ke mal atau kafe. Selain itu, karena dari semula keingintahuannya besar terhadap sejarah, sampai-sampai ia selalu memilih menginap dan berbaur dengan penduduk setempat di setiap lokasi liburannya. Cerita mengenai masa lalu, bagaimana asal usul desa atau suatu tempat, dan hal lain yang menjurus kepada kebiasaan dan budaya menjadi tema yang selalu diangkat untuk bahan ngobrol dengan masyarakat setempat.


batunya bisa menyerap suara. Mengagumkan bisa mengetahui zaman itu sudah punya tempat pertunjukan spektakuler,” kata penyanyi yang sering tampil di bebeapa kafe di Jakarta ini. Banyak cerita lain yang sangat menarik ketika berbincang tentang sejarah. Pengalamnnya di dalam negeri banyak juga. Di antaranya saat berkesempatan konser di salah satu gedung bersejarah di Bandung. Ketika mengisi acara Jazz Gunung, di kawasan Bromo. Semua kesempatan itu tentu

Foto: Noeke Anggarwulan

Pernah suatu ketika ia berlibur bersama keluarga untuk mencari sebuah destinasi hutan konservasi di daerah Sukabumi. Sampailah pada sebuah desa bernama Cipta Gelar yang masih kuat dengan tatanan adat. Obrolan dengan kepala suku setempat menambah pengetahuannya terhadap sejarah meski harus rela ngobrol hingga dini hari. Dan ia mendapatkan bahwa suku di desa itu merupakan pecahan dari suku Badui Dalam yang dulunya terpisah. Hal-hal seperti

Saran dari Penggemar Sejarah •

Foto: Dok. Pribadi

• ini justru menjadi hobi bagi Rani ketika bertandang ke suatu tempat. Setiap berkesempatan ke luar negri, tujuan utamanya selalu museum. Eropa, Australia, bahkan Timur Tengah pernah dijajaki. Menurutnya selalu minta diantar ke tempat bersejarah dan hampir semua berkesan karena beda dengan Indonesia. “Menakjubkan ketika aku mencoba nyanyi di Amphi Theatre. Awalnya kupikir akan sulit karena dikelilingi batu dan suaranya akan menggema tidak karuan. Ternyata tidak,

dimanfaatkan untuk menggali cerita sejarah masing-masing dari orang sekitar. Untuk museum-museum di Jakarta Rani biasa menyebutnya sebagai tempat nongkrong. “Meskipun beberapa museum di Jakarta harus membawa bekal sendiri,” kata dia. Dan harapannya suatu saat nanti ia menginginkan nongkrong sambil bernyanyi di area museum supaya orang lebih tertarik datang. Menurut Rani sejarah itu akan semakin menarik ketika semakin sering didatangi. Dan baginya

Membuat program kampanye khusus untuk Ibu-Ibu untuk mengenal museum dan menularkannya kepada anak, karena Ibu itu lebih sering menjadi penentu kebijakan dalam liburan. Komunitas yang ada saling berkolaborasi menciptakan acara atau kegiatan di tempat-tempat sejarah. Jangan terlalu fanatik dengan komunitasnya dan jalan sendiri-sendiri. Misalnya menghadirkan bareng komunitas Mobil Kuno dan Bike to Work (BTW), walaupun beda misi tapi ada satu tujuan yang sama. Membuat kemasan yang berbeda, menarik, dan berkesinambungan pada destinasi sejarah. Mungkin bisa dengan menghadirkan Jazz Museum atau semacamnya.

belajar sejarah bisa menambah dan memperkuat keimanannya. Mungkin sedikit berlebihan, tapi itulah gayanya, pengakuan yang jujur dari penggemar tempat sejarah. Setiap jaman, setiap masa, setiap kurun waktu yang berbeda mempunyai gaya hidup tersendiri, dan itu layak untuk dipelajari. “Kurasa tidak ada yang ajaib dengan penemuan masa kini, karena pada dasarnya memang sudah ada sejak zaman dulu. Itu bisa kita ketahui dari tempat dan cerita sejarah,” kata Rani, membeberkan dengan antusias. TC MD

Agustus 2010

69


Foto : acehdesain.wordpress.com

Di Sini Tjut Nyak Beristirahat Di Kota Tahu, pernah tersiar sebuah makam pahlawan wanita tak dikenal. Teks : Murdiyatno

70

Travel Club


Janji Allah Robul Alamin. Kita diberi Tuhan untuk perang sabil. Itulah harga diri mengukir derita. Janji Allah tidak pernah cacat. Wakil teungku dari uleebalang. Itulah bahagian perang yang engkau berikan. Di Bawah langit di atas bumi. Di alam ini, tidak ada yang abadi

T

erjemahan dari Hikayat Perang Sabil berbahasa Aceh yang tertulis di makam pahlawan perempuan Aceh, Tjut Nyak Dien (TND) memilih terjun ke medan perang. Makam yang terletak di kaki Gunung Puyuh, Sumedang Jawa Barat, itu menimbulkan pertanyaan dalam benak. Pejuang Aceh, kenapa makamnya ada di Sumedang? Untuk menjawab pertanyaan itu, mari kita telusuri jejak sejarah perjuangan Srikandi Nasional dari cerita Nana

Sukmana, juru kunci makam. “Meskipun Tjut Nyak - begitu Nana memanggilnya - sudah 100 tahun wafat, namun, menyisakan hal-hal menarik sehingga tetap dikagumi. Tjut Nya merupakan pahlawan perjuangan, bukan pahlawan pergerakan,� ujar Nana, yang sudah 25 tahun merawat makam itu. Awal perjuangannya mendampingi suami pertama, Teuku Ibrahim Lamnga yang syahid ditangan serdadu Belanda, 29 Juni 1878 di Sela Glee Tarun, Aceh Besar. Lalu, Tjut Nyak Dien menikah lagi dengan Panglima Perang Aceh lainnya,

Teuku Umar yang akhirnya juga gugur dalam usia 45 tahun setelah ditembak marsose Belanda pada 11 Februari 1899, di Pantai Ujung Kala Meulaboh, Aceh Barat. Semangat perjuangannya tak pernah padam, ia tetap melanjutkan mengusir penjajah dari bumi rencong selama enam tahun. Hingga pada 6 November 1905, Tjut Nyak Dien berhasil ditangkap Belanda karena ulah seorang cuak (orang yang menjebak atau pengkhianat). Dalam keadaan sakit rematik dan rabun, perempuan perkasa itu digiring ke Kutaraja (Banda Aceh) dengan dalih pengobatan untuk dirinya. Rakyatnya yang setia selalu menengok bersamasama sehingga membuat kolonial Belanda khawatir.

Gubernur Jenderal Hindia pada waktu itu, Jenderal Van Heutz mengeluarkan Surat Keputusan No. 23 untuk mengasingkan Tjut Nyak. Dengan kata lain dibuang ke daerah Sumedang, dan identitasnya hilang ditelan oleh pihak Belanda. Hal ini sengaja dilakukan untuk meredam terjadinya gejolak di tanah Jawa. Selama di pengasingan, Tjut Nyak hanya dikenal sebagai

Agustus 2010

71


seorang guru ngaji dengan julukan Perbu Seberang, alias Ibu Ratu dari seberang. Sangat berkharisma dan ia dikagumi penduduk sekitar. Mereka percaya perempuan perkasa itu bukan orang sembarangan. Pada November 1908, akhirnya pahlawan putri seberang ini wafat di pembuangan dalam usia 60 tahun. Karena kharisma dan kewibawaannya, ia dimakamkan di komplek makam pangeran atau keturunan Bupati Sumedang. Sampai meninggalnya tidak ada seorangpun yang mengetahui siapa sebenarnya sang guru ngaji tersebut. Rasa penasaran ini baru terkuak setelah Gubernur Aceh Ali Hasjmy berkunjung ke Perpustakaan Leiden, Belanda dan mendapatkan arsip ada pejuang Aceh yang dibuang ke Sumedang. Maka pada 1959 dilakukan pencarian, ditemukanlah makam Tjut Nyak Dien ini. Semenjak itu Sumedang gempar. Sempat terjadi kontroversi antara warga Sumedang dan rakyat Aceh. Pasalnya Aceh akan memindahkan makam ke daerah asalnya, namun pihak Sumedang menolak. Perebutan pahlawan akhirnya mereda setelah pemerintah pusat turun tangan. Memberikan gelar Pahlawan Nasional kepada Tjut Nyak Dien dan memutuskan makam tetap pada tempatnya.

72

Travel Club

“Tjut Nyak Dien bukan hanya milik orang Aceh dan Sumedang, melainkan milik bangsa ini,� kata Nana Sukmana setiap kali kepada setiap peziarah yang datang.. Suasana makam yang begitu hening, sejuk dengan udara pegunungan merupakan

peristirahatan yang tenang kendati jauh beratus kilometer dari tanah kelahiran Njut Nyak yang telah beristirahat panjang. Banyak sudah para pelancong sejarah bahkan para petinggi negeri ini bertandang. Itu semua dapat dilihat dari buku tamu yang sengaja disediakan di makam itu. TC

Sejarah yang Sempat Terlupa Tjut Nyak Dien adalah ikon perempuan pejuang dari Aceh. Lahir di Lampadang, 1848, putri Teuku Nanta Setia, seorang Hulubalang VI Mukim, yang masih keturunan Mahmud Sati, perantau dari Sumatera Barat. Sejarah tentangnya mengalir deras dalam syae (cerita) masyarakat Aceh. Sekian lama ia dikisahkan oleh masyarakat, tetapi tidak pernah tercatat dalam lembaran sejarah bangsa, dianggap mitos oleh masyarakat nasional dan elite. Bahkan, ketika dinobatkan sebagai pahlawan nasional melalui SK Presiden Soekarno, makamnya belum seperti cagar sejarah nasional. Bahkan, karena sejarah yang begitu kuat, cerita kepahlawanan Tjut Nyak Dien pernah pula diangkat dalam film yang diperankan Christin Hakim. Kini, makamnya telah menjadi salah satu tujuan wisata sejarah di Sumedang.


Agustus Juli 2010

73


profil Andhy Irawan General Manager Hotel Santika Premiere Semarang

Kunci Sukses, Disiplin Dalam Bekerja

Teks & Foto : Hadi Suwarno

Siapa sangka, general manager sebuah hotel besar di Semarang ini ternyata dahulu adalah seorang cleaning service? Apa kiat-kiat suksesnya dalam meraih prestasi?

S

ebagai General Manager , Andhy Irawan berkeinginan mengembangkan Hotel Santika Premiere Semarang menjadi hotel berbintang terbaik di Jawa Tengah, khususnya Semarang. Berbagai perubahan pun dilakukan, seperti mengadakan pelatihan bagi peningkatan

74

Travel Club

kualitas sumber daya manusia, menambah fasilitas food and beverage, traditional corner, renovasi pada setiap kamar dan beberapa area, selain juga mempopulerkan motto hospitality from the heart. Dengan begitu banyaknya hotel disekitarnya, menjadi tantangan bagi Andhy untuk menjadikan Santika Premiere Semarang terbaik dikelasnya serta mewujudkan Santika Group agar dapat go international. Sebelum bergabung dengan Santika, ia sempat melanglang dibeberapa hotel berbintang lainnya, seperti Hotel Sheraton Lagun Nusa Dua Bali, Hotel Hilton Internasional Surabaya, Hotel Hyatt Bali, Novotel Jogja, dan Swiss BelHotel International Semarang. Dan, beberapa kali bekerja dibawah jaringan hotel internasional, membuat pria yang mulai bergabung setahun lalu ini merasa Santika Premiere Semarang merupakan hotel yang pas baginya karena sesuai dengan kultur Indonesia. Mengedepankan kedisiplinan adalah prinsip hidup yang dilakoninya. Tak hanya untuk diri sendiri tetapi juga untuk lingkungannya. Pantas bila ia kemudian mendapatkan beberapa penghargaan atas dedikasinya itu, seperti The Best Employee of The Year 1992 di Hotel Hilton international

Surabaya, The Best Manager of the Year 1996 di Hotel Novotel Yogyakarta, dan The Best General Manager of The Year Asia Pacific 2006 di Swiss Belhotel International. Selain itu, Andhy juga dipercaya menjadi Ketua Jateng Promo dan Ketua PPD 1 PHRI Jateng. Dengan bertambahnya jabatan, maka tugas yang diembannya pun semakin besar, selain mengembangkan Hotel Santika Premiere Semarang, ia pun berkewajiban mengembangkan pariwisata Jawa Tengah yang terdiri atas 35 kota dan kabupaten di Semarang, Solo, dan daerahdaerah lain di wilayah Jawa Tengah. Dengan ikut aktif pada kegiatan tersebut, ia berharap dapat berperan dalam mencanangkan visit Jateng 2011. Bagi lulusan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi ini karyawan adalah asset yang sangat berharga. “Tanpa peran mereka, saya bukan apa-apa. Karenanya, dibutuhkan kebersamaan untuk membuat maju suatu perusahaan,� ujar penggemar bulu tangkis dan catur ini. Satu cita-citanya yang masih belum tercapai, yaitu mengabdikan diri sebagai pengajar. Bila itu terwujud, maka julukan Pahlawan Tanpa Tanda Jasa pun tepat disematkan bagi dirinya. TC


Agustus 2010

75


dokumenhotel

76

Sarapan pagi untuk dua orang dewasa dan dua anak dibawah usia lima tahun, serta dilengkapi dengan Ta’jil. Khusus bagi mereka yang booking melalui internet di http://www.mercure.com/5473 akan mendapatkan potongan diskon sebesar lima persen. Paket lainnya juga tersedia bagi perusahaan yang ingin mengadakan meeting atau bagi

Anda yang membawa kolega, teman atau keluarga. Mercure Convention Center juga meyediakan paket spesial untuk menu buka puasa di Restoran Jepang SHIOSAI yang terletak di lantai dasar. Paket “All You Can Eat” dapat anda nikmati bersama orang-orang yang anda cintai dengan harga Rp 155.000,-net/orang. TC HS

HUT Ke 12 Menara Peninsula Hotel Warna-Warni Satu Hati

Hotel Santika Premiere Semarang Peduli Melati

Menara Peninsula Hotel merayakan hari jadinya yang ke 12 pada 6 Juli 2010, kali ini mengambil tema “WarnaWarni Satu Hati”. Dalam acara ini diberikan pula santunan alat-alat sekolah dan uang tunai kepada anak yatim piatu dari Yayasan Al-Furqon, Panti Asuhan Si Boncel, dan anak-anak yatim piatu disekitar hotel. Sebelumnya, Menara Peninsula ini mengadakan berbagai kegiatan seperti donor darah yang bekerjasama dengan PMI,

Melati, seorang anak kecil berusia lima tahun, menderita kelainan hati. Untuk itu ia harus menjalani cangkok hati, penyakit Melati hampir mirip dengan almarhum Bilqis Anindya Passa. Berangkat dari rasa kemanusiaan, Hotel Santika Premiere Semarang mengadakan kegiatan sosial untuk memberikan sejumlah dana sebagai bentuk kepedulian terhadap Melati. Kegiatan ini sudah dilakukan untuk kali kedua. Selain itu Hotel Santika Premiere Semarang juga mengadakan acara bertema “Santika Premiere-Mata Photo Hunt For Charity (Melati)”. Acara ini bekerjasama dengan Mata Photografi Club yang dilaksanakan di area Hotel Santika Premiere Semarang pada 20 Juni lalu. TC HS

Travel Club

Foto : Fatkhurrohim

bazaar murah, turnamen futsal, touring ke puncak dan berbagai kegiatan lainnya menyambut ulang tahunnya tersebut. Tema kali ini

memiliki makna yang indah, dengan keanekaragaman latar belakang, suku, agama, budaya dan keunikan lainnya, Menara Peninsula Hotel ingin selalu menyatukan hati untuk memberikan yang terbaik. TC HS

Foto : Dok.

Menyambut bulan suci Ramadhan, Mercure Convention Center AncolJakarta menyuguhkan promo khusus bagi para tamu yang menginap dengan suasana tepi pantai. Promo tersebut berupa menginap dari tanggal 11 Agustus – 2 September 2010 dengan harga kamar spesial mulai Rp 454.000,-++/kamar/ malam, termasuk Sahur atau

Foto : Dok.

Happy Fasting by The Seaside Mercure Convention Center Ancol-Jakarta


Agustus 2010

77


dokumenhotel

Hotel Ciputra Jakarta Peduli

Grup Santika terus mengembangkan sayap bisnisnya dengan kembali menghadirkan sebuah hotel baru di Kota Kembang Bandung. Tepat 15 Juli 2010, dibuka secara resmi Amaris, yang menjadi hotel ke -26 dari Grup Santika. Hotel ke tujuh yang membawa bendera Amaris ini Berlokasi di Jalan Cimanuk No.14, Bandung, tepat di pusat pemerintahan kota Bandung tak jauh dari Gedung Sate (Kantor Gubernur Jawa Barat). Amaris Cimanuk, Bandung memiliki 60 kamar. Semuanya merupakan Smart Room, yaitu kamar yang dilengkapi dengan fasilitas LCD TV, in room safe , @Xpress, WIFI dan Kid’s Pool menjadikan Amaris sebagai pilihan yang tepat bagi para bisnis traveller yang membutuhkan akomodasi di kota Bandung. TC EG

Sparkling Brunch

Memeriahkan peringatan Hari Anak Nasional tanggal 23 Juli 2010, Hotel Ciputra Jakarta yang berada dibawah bendera Swiss-Belhotel International mengadakan program Swiss-Belhotel International Peduli Anak Yatim Piatu. Program ini mengajak seluruh tamu dan karyawan hotel untuk peduli dan ikut ambil bagian dalam memberikan keceriaan bagi anak-anak yatim piatu. Sumbangan yang diberikan berupa pakaian, bukubuku, alat tulis, mainan dan donasi uang. Pada 23 Juli 2010 lalu, telah terpilih Sekolah Kami, yaitu sekolah bagi anak-anak pemulung di Bintara Jaya, Bekasi untuk menerima berbagai sumbangan tersebut. Program yang berlangsung mulai dari 11 Juni hingga 23 Juli 2010 ini dilakukan serentak di 19 properti SwissBelhotel International yang ada di Indonesia, termasuk salah satunya Hotel Ciputra. TC EG

Foto : Dokumentasi

Foto : Dokumentasi

Kehadiran Amaris Cimanuk, Bandung

Harris Hotel & Conventions Kelapa Gading World Of Panorama 2010

Foto : Dokumentasi

78

Travel Club

Lebaran Holiday Super Sale Memeriahkan libur lebaran tahun ini, Panorama Tour menggelar Lebaran Holiday Super Sale dengan ribuan hadiah menarik. Diskon menarik juga disediakan seperti extra discount untuk pembelian 10 orang lebih.“Pada WOP kali ini, Panorama siap membagikan hadiah kepada seluruh pelanggan . Ini dilakukan sebagai apresiasi kepada para pelanggan setia kami,” kata Hellen Xu, Direktur Sales & Distribution Panorama Tour. Untuk musim libur lebaran kali ini, Panorama menyediakan beberapa produk baru seperti Balkan, Best Of France, Great Britain, Riviera, Pain Portugal Marocco , Japan Romantic, Wonderfull Pert. TC EG

Foto : Fatkhurohim

Harris Hotel & Conventions Kelapa Gading menggelar program Sparkling Brunch di Harris Café setiap hari Minggu. Beragam menu istimewa dengan cita rasa Indonesia dan Internasional disajikan dalam bentuk buffet dan a la carte. Menu brunch di Harris Café terbilang lengkap mulai appetizer sampai dessert tersedia disini seperti salad, sayuran segar, sushi, sashimi, nachos salmon, roti daging gulung hangat, sampai pisang goreng. Tersedia juga menu western seperti mixed grilled platter dan steamed fish sebagai menu pilihan Anda. Harga yang ditawarkan untuk Sparkling Brunch di Harris Café sebesar Rp 250.000,- net per orang sudah termasuk minuman sparkling wine. Semua keistimewaan ini bisa dinikmati mulai 11.30-15.00 WIB. TC HS


agendabudpar

Foto : Dokumentasi

Menuju Pariwisata Yang Lebih Terkelola Pariwisata merupakan bidang yang multi dimensional. Dan, pembangunan pariwisata akan melibatkan berbagai sektor yang saling berkaitan. Karenanya perlu sebuah kebijakan yang sinergis untuk mendukung tercapainya hal tersebut. Kementrian Kebudayaan dan Pariwisata melalui Direktorat Jendral Pengenbangan Destinasi Pariwisata (Dirjen PDP), belum lama ini mengenalkan sebuah pendekatan dalam tata kelola destinasi pariwisata. Sistem yang menuntut peran aktif dari semua pemangku kepentingan dalam sektor pariwisata ini bernama Destination Managemen Organization atau DMO. DMO merupakan struktur tata kelola destinasi pariwisata yang mencakup koordinasi, perencanaan, implementasi,

dan pengendalian organisasi destinasi secara inovatif dan sistemik. Langkah awalnya dengan menyelenggarakan Konferensi Nasional DMO yang dijadwalkan berlangsung pada 6 dam 7 Agustus di Jakarta. Kegiatan ini akan menghadirkan sejumlah pembicara dari kalangan ahli, praktisi, akademisi, pejabat pemerintah, LSM, serta tokoh masyarakat yang terlibat dalam DMO. Diharapkan koferensi menghasilkan kebijakan yang dapat mempercepat pembentukan dan pengembangan 15 DMO di Indonesia hingga 2014. Ke lima belas DMO tersebut adalah Kota Tua Jakarta, Pangandaran, Danau Toba, Bunaken, Tana Toraja, Mentawai, Bukittinggi, Borobudur, Rinjani, Raja Ampat, Wakatobi, Tanjung Putting, Derawan, Danau Batur-Kintamani, Pulau Komodo-Kelimutu-Flores, dan BromoTengger-Semeru. TC EG

Agustus 2010

79


dapat dibaca di....

pariwisata

seni

budaya

Tator Coffee Boutique Senayan City LG L79

B’Steak Grill & Pancake Jl. Greenville Blok AS No. 32

Loca Coffee Plus Jl. Benda Raya No. 7A

Kembang Goela Plaza Sentral

Tornado Coffee Kemang Utara VIII No. 66

Golden Green – Pool & Lounge Jl. Kedoya Pesing No. 12

Jing Si Mal Kelapa Gading 1 Lt. 2 Unit #370 - 378

Honeymoon Dessert Mal Taman Anggrek, 4rd floor A-03C

Galeri Café Cikini Jl. Cikini Raya No. 73 Bakerzin Plaza Indonesia Floor LB #17-19 Cava-Jazz Coffee Lounge Jl. Cikini Raya No. 38 Gelare Ice Cream Cafe Plaza Indonesia Lt. 11 No. 104 Akasara Café Kemang Jl. Kemang Raya No. 8B Gelatissimo Pd. Indah Mal 2, 3rd floor unit 337 Dante Coffee Mal Ciputra Lt. LG 1 Unit B Blueberry Pancake House Jl. KH. Wahid Hasyim No. 53 Aprilia Jl. Karang Tengah Raya No. 13 Billichick – The Cake Specialist Pd. Indah Mal 1, South Skywalk Lt. 2 No. S 204 - 205 Coffee Tree Mal Of Indonesia Kelapa Gading Square Blok C No. 38A - C Imperial Cakery Cafe Setiabudi One Bld Lt.dasar A105 Cup & Cino Coffee House The Plaza Semanggi Lt. GF California Pizza Kitchen Plaza Indonesia EX Lt.1 No. 039 T. 039 Coffee Break Jl. Cempaka Putih Raya No. 100 Café de Paris Plaza Kemang 88 Anomali Coffee Jl Senopati No. 35 Glosis Mal Puri Indah No. 101A Café Amor Jl. Kemang Raya No. 67 Dairy Queen & Orange Julius PIM 2 South Skywalk Lt. 1 S.129 Breww Café Jl. Kemang raya No. 9 JK

80

Travel Club

Audrianne’s Bulevar Jl. Bulevar Utara Kelapa Gading Blok QF 3 No. 8 Amadeus Setiabudi One Bld 1st floor Unit A. 215-216 Amigos Bellagio Boutique Mal Lt. G 11 – 12 Icy Blue Mal Of Indonesia Kelapa Gading GF – D3 Coffee Toffee • Plaza Cibubur Lt. Dasar • Plaza Semanggi Lt. 9, • Sky Dining • Binus Anggrek • Bogor Trade Mall Lt. 3 • Botani Square Bogor Lt. 3 • CBD Cileduk • Istana Plaza Bandung Lt. 3 • Mall Artha Gading Lt. 5 • Mangga Dua Mall Lt. 1 • Mall Cijantung Double Dipps • La Piazza Lt. 1 (sebelah Celebrity Fitness) • Mall Golden Trully Lt. 3 (sebelah Gramedia) • Menara Kebon Sirih • Lt. dasar Lobby • Point Square Lt. Dasar • Mall Ambasador Lt. Ground • Graha Atrium Senen • Lt. Dasar, Lobby • Mayapada Tower, Lobby • ITC Permata Hijau Lt. 1 • Ruko Harapan Indah • Blok EK No. 6 • Apartemen Laguna Pluit • Ruko Taman Meruya Plaza Blok E 14 No. 36 DOME • DOME Café Plaza Indonesia • DOME Café Townsquare Cilandak • DOME Café TIS Square • DOME Café FX CUPPA CAFÉ & GLORIA JEANSCOFFEE • Pluit Village (CUPPA Coffee) • Lt. dasar • Plaza Semanggi Lt. 3A • Ratu Plaza • Artha Gading Lt. dasar • Gajah Mada :Lt. dasar WALNUT Café Mall Ciputra LG Pintu Barat

Coffee Club • Plaza Senayan • Pacific Place Chatterbox & Courtyard • Sogo Plaza Senayan • Townsquare Cilandak • Setiabudi One • Seibu Grand Indonesia • Emporium Pluit Mall • La Piazza Kelapa Gading • Plaza Indonesia • (Courtyard) • Mall Artha Gading (Courtyard) • Sogo Plaza Senayan (Courtyard) Dapur Babah Elite Jl. Veteran 1 No. 18 – 19 Vin+ Jl. Kemang Raya No. 45B ADS Bar Jl. Kemang Raya No. 88 Nu China Bar & Lounge Jl. Kemang Raya No. 24 Toscana Jl. Kemang Raya No. 120 Hang Gang Jl. Wolter Monginsidi No. 99 Helen’s Fine Food & Patiserie Jl. Wolter Monginsidi No. 63 B Huang Ting Mall Taman Anggrek Lt. 3 No. 328 Jl. Jend. S. Parman Kav. 21 Beppu Menkan Mall Taman Anggrek Lt. 4 Unit 401B Jl. Jend. S. Parman Kav. 21 Tartine Resto & Café Cilandak Townsquare Level 1 Jl. TB. Simatupang Kav. 17 Death by Chocolate PIM 2 – South Skywalk Lt. 1 Corica Pastries & Café Indonesia Automall Lot. 6 (SCBD) Jl. Jend. Sudirman Kav. 52 – 53 Pand’ Or Patiserie Francaise Jl. Wijaya 1 No. 60 Pisa Café & Resto Jl. Mahakam 1 No. 11 Blok M Chili’s Grill & Bar Restaurant Sarinah Building Lt. 2 Jl. MH. Thamrin No. 11 Celebrity Fitness Plaza Indonesia-EX, 2nd & 3rd Jl. MH. Thamrin Kav. 13 Planet Hollywood Jakarta Jl. Gatot Subroto Kav.16


Agustus 2010

81


tips

Tips Berwisata ke Museum Teks & Foto: Noeke Anggarwulan / noeke@eljohn.co.id

4.

5.

A

nda mulai bosan dengan tempattempat hiburan yang ditawarkan? Tidak ada salahnya Anda mencoba untuk berwisata ke museum. Wisata yang sangat bermanfaat dan tidak menguras isi kantung Anda. Terutama bagi yang miliki anak usia sekolah, berwisata ke museum bermanfaat untuk menambah wawasan dan mengajarkan kepada anak bahwa ke tempat-tempat seperti ini sangat penting untuk menambah pengetahuan mereka. Bagi Anda yang belum pernah berwisata ke museum, ada baiknya membaca beberapa tip dibawah ini: 1. Pilih dahulu museum yang akan dikunjungi. Pilihlah secara spesifik sesuai dengan keingintahuan atau ketertarikan Anda akan sesuatu. Bagi yang

82

Travel Club

memiliki anak, sebaiknya memilih museum yang koleksinya berhubungan dengan pelajaran di sekolah, sehingga anak dapat belajar sekaligus bersenang-senang, apalagi saat ini ada beberapa museum yang memiliki alat peraga. 2. Perhatikan waktu buka – tutup museum, karena setiap museum memiliki jam buka – tutup yang berbeda. Untuk hari libur Nasional dan hari senin, hampir seluruh museum ditutup untuk kunjungan umum. 3. Tanyakan pada petugas, butuh waktu berapa lamakah untuk mengelilingi semua koleksi museum. Jika ternyata dalam satu kali kunjung Anda tidak dapat mengelilingi museum,

6.

7.

8.

sebaiknya pilih koleksi museum yang paling menarik. Hal tersebut dapat Anda tanyakan kepada petugas. Tanyakan pada petugas apakah Anda diperkenankan mengambil gambar di dalam ruangan museum, jika tidak tahan niat Anda mengabadikan moment hingga diluar ruangan. Jika Anda sangat berminat untuk mengetahui secara lebih detail tentang koleksi di museum, ada baiknya Anda menyewa seorang pemandu. Isilah dahulu perut Anda dengan makan dan minum, karena saat mengelilingi museum tidak diperbolehkan membawa makanan dan minuman. Gunakan alas kaki yang nyaman, sehingga Anda tidak cepat lelah saat mengelilingi museum. Tidak semua museum menyediakan tempat duduk di dalam ruangan. Siapkan alat tulis untuk mencatat hal-hal penting yang ingin Anda ketahui bila museum tersebut tidak mengeluarkan brosur, atau keterangan-keterang di brosur tidak lengkap.

Selamat menambah wawasan dengan berkunjung ke museum‌!!! TC


Agustus 2010

83


film

Oleh: Ratih Kusumawanti/ratih@eljohn.co.id

Belajar Sejarah dari Film

Sejarah tidak hanya tertoreh dengan darah dan nyawa, tinta dan pena pun menjadi saksi sebuah peradaban bangsa.

G

ie banyak bercerita mengenai pergolakan bangsa di era 1960an, dimana rasa ketidakadilan menghinggapi rakyat dan bobroknya politik dan isu PKI pada masa itu. Apa yang ia lihat dan rasakan, dituang dalam sebuah buku harian. Soe Hok Gie pun mencatat secuil sejarah pergerakan demokrasi bangsa Indonesia. Kisah hidup sarat makna dari tukang kritik pemerintah ini, kemudian diabadikan dalam film berjudul Gie, pada 2005. Dengan pedoman buku Soe Hok Gie, Catatan Seorang Demonstran dan berdasarkan percakapan kerabat Gie, sutradara Riri Riza berhasil mengemas cerita nyata itu menjadi tontonan yang tidak saja menghibur, melainkan turut mendidik. Mengambil setting tahun 1960-an, alur cerita dimulai ketika Gie muda, diperankan oleh Jonathan Mulia, saat itu berusia 15 tahun dan duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama, senang bercerita mengenai kesehariannya yang ditorehkan dalam buku harian. Di catatan itu, Gie lebih sering menuangkan kritik bila diperlakukan tidak adil atau melihat orang-orang sekitarnya yang juga tidak memperoleh rasa keadilan. Tulisan kemarahan pun terbaca melalui narasi. Kebiasaan mengkritik lewat tulisan rupanya terbawa hingga ia menginjak usia dewasa. Pemuda kelahiran 17 Desember 1942 tumbuh menjadi sosok intelektual yang kritis demi memperjuangkan nasib rakyat. Selepas SMU, Gie, peran dewasanya dimainkan oleh Nicholas Saputra, masuk

84

Travel Club

Universitas Indonesia (UI). Pendiri Mapala UI itu, semakin gencar menyampaikan kritik mengenai korupsi pejabat pemerintahan Orde Lama. Bersama teman-temannya, aktivis angkatan ‘66 ini,

Desember 1969, di puncak Gunung Semeru bersama teman pendaki, Idhan Lubis. Kematian Gie menutup cerita film , diiringi petikan kalimat yang dulu pernah ditulis Gie; Senin, 22 Januari 1962 Seorang

tidak hanya melakukan aksi demonstrasi dengan turun ke jalan, memprotes kebijakan Presiden Soekarno, tetapi ikut bergabung melalui aksi bawah tanah, mengajak rakyat menumbangkan sistem pemerintahan. Namun sayang, sang demonstran meninggal di usia muda, sehari sebelum ulangtahunnya ke 27, pada 16

filsuf Yunani pernah berkata bahwa nasib terbaik adalah tidak dilahirkan, yang kedua dilahirkan tapi mati muda dan yang tersial adalah umur tua. Rasanya memang begitu, bahagialah mereka yang mati muda. Riri Riza sangat apik menata detil konsep penggambaran film ini dengan gaya tahun ’60. Mulai dari kostum pemain, suasana kota, dari moda


transportasi sampai aktifitas masyarakat tergambar jelas. Film produksi Miles Film tersebut juga mengambil banyak lokasi di Semarang, Jakarta, Yogyakarta, kaki Gunung Merapi, puncak Pangrango dan lembah Mandalawangi. Alhasil, Gie memenangkan tiga penghargaan di Festival Film Indonesia 2005, antara lain, Film Terbaik, Aktor Terbaik, diraih Nicholas Saputra, dan Penata Sinematografi Terbaik, diraih oleh Yudi Datau. Selain Gie, film bertema sejarah diperlihatkan pada film November 1828. Film ini menggambarkan perjuangan rakyat di masa Perang Jawa (1825-1830), pada masa Pangeran Diponegoro. Film arahan sutradara Teguh Karya itu, merekam suasana Indonesia ketika Belanda datang menjajah. Dikisahkan, awal pecahnya Perang Jawa disebabkan intrik internal di lingkungan keraton Yogyakarta. Selain itu, kebijakan Belanda memperkenalkan birokrasi kolonial berbasis modern berdasarkan pungutan pajak yang berlaku di Pulau Jawa. Hal tersebut, kemudian memperoleh reaksi keras masyarakat. Kisah berkembang, saat Kapitein Der Borst, diperankan Slamet Rahardjo, bersama pasukannya, berusaha

mengorek informasi tentang lokasi persembunyian Sentot Prawirodirdjo, merupakan tangan kanan Pangeran Diponegoro. Usaha kapten Borst itu merupakan wujud pembuktian diri bahwa ia adalah prajurit hebat yang bisa menangkap dalang peperangan. Tak dikira, seorang demang haus jabatan, bernama Jayengwirono justru memberitahu kepada pihak Belanda bahwa Kromoludiro (Maruli Sitompul), mengetahui keberadaan Sentot Prawirodirdjo. Berkat informasi dari demang itulah, Kromoludiro ditangkap, lalu ditawan di rumahnya sendiri sekaligus menyandera istri dan anak bayinya. Dengan berbagai upaya, lelaki itu dipaksa membuka mulut. Saat film ini dikeluarkan tahun 1978, November 1828 menjadi film pertama tentang perjuangan bangsa di masa sebelum kemerdekaan. Dan, mampu menandingi film-film bertema seks atau kekerasan. Terbukti dengan keberhasilan memboyong delapan Piala Citra. Film dengan cerita yang diambil denngan tokoh dan era sama pernah pula dibuat, Pahlawan Goa Selarong. Tahun 2009, film kolosal lekat unsur sejarah juga diproduksi,

berjudul Merah Putih, besutan sutradara Yadi Sugandi. Latar belakang kisah diambil dari sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia tahun 1947, ketika Agresi Militer Belanda I masuk ke wilayah Indonesia. Cerita pun diwarnai persahabatan lima kadet, diperankan Lukman Sardi, Donny Alamsyah, Darius Sinathrya, Zumi Zola, Teuku Rifnu Wikana, yang mengikuti latihan militer. Kemudian, mereka bergabung bersama pasukan gerilya Soedirman di pedamalaman Jawa Tengah. Tak pelak, lokasi syuting banyak di lakukan di Bandungan, Ungaran, Jawa Tengah. Selebihnya, ada di Yogyakarta, Depok, Bogor dan Jakarta. Biar lebih afdol, ada baiknya menonton ketiga film itu ketika perayaan hari kemerdekaan tiba. Tema sejarah nampaknya akan terus dibuat mengingat begitu lekat dan membumi dengan kebangsaan ini. Sebut saja tengah masa produksi film Sang Pencerah, kisah pahlawan nasional KH Ahmad Dahlan yang dibesut Hanung Bramantyo dengan aktor Lukman Sardi dan Giring “Nidji�. Seterusnya, siap meluncur film animasi 3-D Pangeran Diponegoro. Sangat berharap, akan lebih banyak lagi film perjuangan dengan penggarapan yang serius digarap sineas kita, film Tjut Nja Dien yang dibuat Eros Jarot membuktikan bahwa film sejarah yang dibuat baik pun, bisa “meledak�. Tak muluk jika, suatu ketika muncul film bertema pahlawan atau sejarah Nusantara yang sekaliber Brave Heart-nya Mel Gibson atau Red Cliff karya John Woo. Dan, impian selanjutnya industri pariwisata dimana obyek serta lokasi sejarah dan pahlawan itu melegenda menjadi destinasi wisata para pelancong dari penjuru negeri ini, bahkan dunia. TC

Agustus 2010

85


resensibuku Oleh: Murdiyatno/murdi@eljohn.co.id

Sejarah Uang Uang dari jaman dahulu kala telah menjadi teman perjalanan. Dengan uang dan karena uang, orang melakukan perjalanan jauh hingga ke negeri sebrang. Buku ini merupakan sebuah dokumentasi bagaimana perkembangan uang dari masa ke masa.

Bursa Saham New York, Sejarah Uang mengeksplorasi bagaimana uang dan beragam alat tukar memengaruhi umat manusia, dan bagaimana semua itu akan terus membentuk seluruh aspek kehidupan kita -- ekonomi, politik, dan personal. TC

Dalam karyanya yang paling terkenal hingga saat ini, antropolog budaya Jack Weatherford melacak hubungan manusia dengan uang. Dari kerang yang digunakan manusia primitif hingga kartu elektronik. Dari pasar Timbuktu sampai Penulis : Jack Weatherford Halaman : 464 Penerbit : Bentang Pustaka Harga : Rp 170.000.

Pasar Gambir, Komik Cina & Es Shanghai Membaca buku ini waktu kita seolah diputar ulang ke tahun 70-an. Ketika Jakarta mulai membangun diri menjadi Kota Metropolitan. Beberapa esai dalam buku ini menceritakan bagaimana tempat pelesiran dan taman rekreasi di bangun untuk memenuhi kebutuhan masyarakat kota.akan dunia hiburan Diantaranya Bina Ria, cikal bakal Ancol saat ini, yang dulu dikenal sebagai tempat rekreasi paling moderen . Loka Sari atau Prinsen Park di jalan Mangga Besar, yang sejak dahulu memang sudah menjadi tempat kegiatan wisata malam. Sedangkan Pasar Ikan, di masa itu menjadi tempat tamasyanya warga

86

Travel Club

Jakarta. Orang berdatangan bukan hanya untuk membeli ikan, tapi juga menonton berbagai jenis ikan laut di dalam aquarium besar, seperti Sea World di masa kini. Penulis buku ini adalah penyair terkemuka yang memanfaatkan datadata sejarah dalam setiap sajaknya. Tapi kali ini, ia tampil sebagai penulis esai sejarah Jakarta. Gaya penulisan popular membuat denyut nadi Jakarta terasa dekat sekali dan akrab bagi siapapun yang membaca buku ini, bukan hanya orang yang pernah mengalami periode 1970-an, tetapi juga yang hidup setelah Jakarta menjadi Kota Megapolitan. TC

Penulis : Zeffry Alkatiri Halaman : 185 Penerbit : Masup Jakarta Harga : Rp. 45.000


iklan batik semar

Agustus 2010

87


88

Travel Club


Agustus 2010

89


90

Travel Club


Agustus 2010

91


produkbaru Foto : dok.adidas

Oleh : Noeke Anggarwulan /noeke@eljohn.co.id

F50 adiZERO

Sepatu Sang Maestro Linoel Messi Piala Dunia 2010 yang berakhir bulan Juli lalu, Adidas mengeluarkan F50 adiZero. Sepatu yang ditujukan bagi pecinta olahraga sepak bola terutama bagi yang mengidolakan Lionel Mesii. Sepatu yang memiliki bobot 165 gr ini diyakini menjadi sepatu sepak bola teringan dan tercepat. Dilengkapi teknologi terbaru yaitu menggunakan bahan SprintSkin yang memiliki lapisan sintetis Microfibre Polyurethane, bahan ini mampu mengurangi berat secara keseluruhan dan saat digunakan sepatu ini bagai kulit kedua. Selain itu F50 adiZero memiliki parallel lacing asimetris yang dapat menciptakan landasan menendang yang lebar dan bebas. TC

Samsung XCover E2370 merupakan ponsel yang cocok bagi penggemar kegiatan alam bebas. Telepon selular ini menjanjikan dua hal yang sangat diperlukan bagi para petualang sejati. XCover E2370 dilengkapi dengan sertifikat IP54 yang menunjukkan ponsel ini aman dari debu dan percikan air. Selain petualang, ponsel ini cocok juga bagi mereka yang suka menghabiskan waktu dengan mengobrol, karena keunggulan lain dari XCover adalah baterainya yang dapat bertahan hingga 67 hari saat siaga dan waktu bicara 22 jam. TC

Seagate FreeAgent GoFlex Desk

Foto: www.otakku.com

Hard Disk External berkapasitas 3TB

92

Travel Club Travel Club

Alat penyimpanan data dengan kapasitas besar semakin dibutuhkan saat ini. Tak salah bila Seagate mengeluarkan GoFlex Desk yang berkapasitas hingga 3 terabyte (TB). GoFlex Desk diperkirakan mampu memuat 120 film HD, 1.500 video game, dan ribuan foto atau musik digital. Untuk konektivitasnya, GoFlex Desk dilengkapi USB 2.0 dan Fire Wire 800. TC

Foto: w w

Ponsel dengan Sertifikat IP54

w.berit atekno lo

gi.com

Samsung XCover E2370


Agustus 2010

93


teknologi Produk Manual yang Dikemas teknologi

Bersama Teknologi Modern

Foto : crunchgear.com

Pitrec Bussiness Card Reader Pitrec Bussiness Card Reader adalah gadget kecil yang berfungsi sebagai tempat penyimpan kartu nama secara digital. Pitrec Bussiness Card Reader memiliki bentuk dan ukuran mirip dengan ponsel, yaitu 120 Ă— 60 Ă— 13 mm dengan layar ukuran 3,5 inci serta kamera yang digunakan untuk mengambil foto kartu nama. Data yang telah tersimpan pun dapat dipindahkan ke komputer. Dengan alat ini, anda tidak memerlukan tempat yang besar untuk menyimpan kartu atau takut kehilangan kartu nama rekan bisnis. TC

USB Typewriter

Foto : otakku.com

Anda termasuk orang yang suka mengetik dengan mesin ketik, tetapi tidak ingin membuang kertas atau mengotori hasilnya dengan tipe-x saat melakukan kesalahan pengetikan? Tidak perlu kuatir dengan hal itu, karena saat ini ada USB typewriter. USB typewriter merupakan mesin ketik yang bisa disambungkan ke computer, notebook ataupun iPad melalui koneksi USB. Melalui alat ini, Anda dapat mengetik dengan mesin ketik tetapi hasilnya muncul di layar komputer dan tulisan Anda tetap tersimpan di file komputer.

94

Travel Club

TC

Kacamata Adlens Sejak dulu kala, kacamata menjadi penolong bagi orang yang bermasalah dengan pengelihatannya. Hal tersebut berlaku sampai saat ini, walaupun ada lensa kontak bahkan operasi yang dapat menghilangkan minus pada mata. Bahkan dengan kacamata Adlens, Anda tidak perlu mengalami hal tersebut. Karena, kacamata ini dapat diubah atau diganti ukuran minusnya hanya dengan memutar tombol disamping. Dan, dalam sekejap Anda dapat mengganti ukuran minus sesuai kebutuhan. Hal ini dimungkinkan karena lensa kacamata Adlens terbuat dari plastik yang bagian tengahnya diisi cairan yang disebut teknologi liquid lens, ketika Anda memutar tombolnya, maka cairan akan masuk ke dalam lensa sehingga lensa akan semakin melengkung atau sebaliknya. TC

Foto : optiboard.com

Era modern tidak menjadikan barang yang dioperasikan secara manual ditinggalkan begitu saja. Masih banyak barang-barang seperti itu yang tetap digunakan dengan menambahkan unsur teknologi di dalamnya..

Blacktrail Saat ini kegiatan bike for work sedang digalakan untuk mengurangi tikat polusi yang mengancam keadaan bumi. Bagi mereka yang tempat tinggalnya tak jaug dari kantor tentu hal tersebut bukanlah masalah, tetapi bila rumah Anda berada jauh dari kantor tentu akan berpikir beribu kali untuk melakukan hal ini, sekalipun Anda tertarik pada program bike for work. Dengan blacktrail, Anda tidak perlu berpikir berkalikali. Blacktrail merupakan sepeda listrik tercepat di dunia karena bisa digenjot sampai kecepatan maksimum 100 km/jam. Blacktrail menggunakan baterai CM 48V lithiumion yang dapat diisi ulang penuh hanya dalam waktu 150 menit dan bisa berjalan sejauh 200 km. Dan Anda pun dapat melakukan kegiatan bike to work sekaligus mengenang masa kecil saat bersepeda. TC

Foto : pg-bikes.com

Oleh : Noeke Anggarwulan /noeke@eljohn.co.id


Agustus 2010

95


agenda acara

Agustus 2010

Oleh : Noeke Anggarwulan / noeke@eljohn.co.id

Kontes Musik dan Tarian Tradisional Agustus Kabupaten Asmat, Papua

Pacu Jalur 27 Agustus 2010 Teluk Kuantan, Hulu Indragiri, Riau

Seluruh kabupaten di Papua ikut berpartisipasi dalam kegiatan ini, yaitu pertunjukan musik dan tari tradisional, pameran, serta demonstrasi kerajinan. Info : telp. 0967-583001 fax. 0967-583001

Balapan jalur kano ini diadakan sebagai peringatan Hari Kemerdekaan Indonesia. Info : telp. 0761-31452, 0761-40356 fax. 0761-31452

Solo International Ethnic Music (SIEM) 6 – 8 Agustus 2010 Solo Pagelaran selain menampilkan musik etnik local juga musik dari mancanegara. Info : telp. 0271-643454

Festival Musi 17-18 Agustus 2010 Sungai Musi, Palembang, Sumatera Selatan Perlombaan perahu kano naga dengan 40 pendayung ini diadakan untuk memperingati HUT RI, sekaligus sebagai ajang pameran cenderamata dan pertunjukan budaya. Info : telp. 0711-356661 fax. 0711-311544

Pagelaran Seni Budaya Melawi 17 - 19 Agustus 2010 Kabupaten Melawi, Nanga Pinoh Berbagai atraksi seni budaya, permainan rakyat, serta pameran diadakan untuk memperingati HUT RI ke-65. Info : telp. 0568-22521, 0561-742838 fax. 0568-22221, 0561-739644

Gelar Batik Nusantara 18 – 22 Agustus 2010 Jakarta Convention Center Pameran yang menampilkan produk batik terbaru dari berbagai daerah dan desainer di Indonesia. Info : telp. 021-4721563, 021-4896942 fax. 021-4893056

Yadnya Kasada 25 – 26 Agustus 2010 Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur Ritual tahunan yang diadakan oleh masyarakat di desa Ngadisari. Biasanya ribuan peziarah datang membawa hasil bumi dan produk lokal untuk di persembahkan ke Gunung Bromo. Info : telp. 031-8531814, 031-8531815 fax. 031-8531822

Festival Krakatau 25 – 30 Agustus 2010 Lampung Event ini diselenggarakan untuk mengingat meletusnya gunung Krakatau di abad ke-19. Info : telp. 0721-261430 fax. 0271-266184

Cuci Negeri 27 Agustus 2010 Desa Otemer, Maluku Upacara tradisional untuk mensyukuri ketaatan desa sehingga bebas dari pengaruh buruk dari luar. Info : telp. 0911-345336, 0911-352471

Malem Selikuran 31 Agustus 2010 Keraton Kasunanan Surakarta – Taman Sriwedari Ritual yang selalu dilakukan setiap malam ke-21 Bulan Ramadhan oleh Keraton Surakarta Hadiningrat ini diselenggarakan untuk memperingati Nuzulul Quran (saat Alquran diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW). Info : telp. 0271-643454

AGENDA ACARA BULAN SEPTEMBER 2010 September Lebaran Betawi Kawasan Kota Tua Acara ini diadakan sebagai ajang silaturahmi dalam rangka memperingati Idul Fitri. Festival yang diselenggarakan oleh Badan Musyawarah Betawi ini menghadirkan berbagai jenis makanan khas Betawi, serta berbagai kesenian seperti gambang kromong, keroncong Tugu, wayang kulit Betawi, orkes Melayu, ondel-ondel, dan hiburan layar tancap. Info : telp. 021-63869066

29 September 2010 Festival Schouwburg IX 2010 Gedung Kesenian Jakarta Festival Schouwburg mengambil nama dari Gedung Kesenian Jakarta (GKJ) yaitu Teater Schouwburg Weltevreden. Festival yang diselenggarakan untuk menyambut ulang tahun Gedung Kesenian Jakarta ini, diselengarakan setiap tahun oleh pengelola GKJ. Selain dimeriahkan oleh kesenian tradisional, klasik, dan modern dari dalam negeri, tampil pula kesenian dari Amerika, Jepang, Italia, Belanda, Jerman, Rusia, Brasil, dan Negara sahabat lainnya. Info : telp. 021-3808283, 021-3441892 fax. 3810924 e-mail. gkj@pacific.net.id

ACARA DAPAT BERUBAH SEWAKTU WAKTU TANPA PEMBERITAHUAN TERLEBIH DAHULU

96

Travel Club


Agustus 2010

97


PASANG IKLAN DI TRAVEL CLUB Jenis/Dimensi

Tarif

Cover Jacket

Rp. 60.000.000,-

Cover Depan

Rp. 40.000.000,-

Cover 2

Rp. 26.000.000,-

Cover 3

Rp. 24.000.000,-

Cover 4

Rp. 28.000.000,-

Halaman 3 (awal)

Rp. 22.000.000,-

1 Halaman dalam

Rp. 20.000.000,-

½ Halaman

Rp. 12.000.000,-

1/3 Halaman

Rp. 7.000.000,-

¼ Halaman

Rp. 6.000.000,-

1/6 Halaman

Rp. 4.000.000,-

Iklan Banner 21x2,5 cm

Rp. 5.000.000,-

Iklan mini 6x6 cm

Rp. 1.000.000,-

Advertorial perhalaman

Rp. 20.000.000,-

Jelajah Utama 12 halaman

Rp.120.000.000,-

Jelajah Utama + Cover Depan

Rp.150.000.000,-

* tarif yang tercantum belum termasuk PPN 10%

KETENTUAN PENULISAN IKLAN MINI 1. Materi iklan harus di ketik rapih (bukan tulis tangan). 2. Materi iklan display dalam bentuk CD harus berformat TIFF /PDF / CMYK , 300 Dpi. 3. Kalimat tidak mengandung symbol atau karakter khusus. 4. Tidak mengandung huruf yang “tidak” memberikan arti pada teks iklan 5. Untuk advertorial, bahan tulisan/press release dan foto ilustrasi dari pemasang. 6. Deadline materi iklan adalah setiap tanggal 20 untuk edisi bulan berikut.

KETENTUAN PEMUATAN

1. Bagian iklan Travel Club berhak menolak atau menunda pemasangan iklan apabila materi yang di berikan tidak sesuai dengan ketentuan yang berlaku di bagian IklanTravel Club. 2. Pengajuan komplain di lakukan tidak melebih 15 hari setelah bulan iklan di muat. 3. Pemuatan iklan ralat atau pengulangan iklan yang tak termuat adalah pada edisi berikutnya.

Hubungi Kami

Nama Alamat

: :

Kota Phone No. E-mail Mulai Edisi

: : : : s/d

pariwisata

seni

budaya

Kode Pos :

Tanda Tangan

Ya, kirimkan saya majalah TravelClub: 6 bulan Diskon Total Rp. 127.500,- (Jabodetabek)

15%

1 tahun Diskon Total Rp. 240.000,- (Jabodetabek & Jawa)

20%

Isi dan kirim formulir berlangganan ini beserta fotokopi bukti transfer ke: (021) 5825 558 Dapatkan majalah TravelClub back issue dengan diskon sampai Hubungi bagian Distribusi & Sirkulasi di : (021) 5824 888, Bonar : 0813 889 330 88

98

Travel Club

50%

subscribe

Tel : (021) 5824 888, Fax : (021) 5825 558 . Hotline : Ridho +628179111461

* (Luar kota ditambah ongkos kirim) Cara pembayaran: Transfer Bank: A/N. PT. EL JOHN Publishing BANK MANDIRI cabang Kedoya A/C No. 117 0004 057 402


Agustus 2010

99


100

Travel Club


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.