
8 minute read
Bangunan Pasar Hewan Pelemsari Ambruk
Hujan Deras dan Angin Kencang Menyapu Sejumlah Wilayah di Sleman
SLEMAN, TRIBUN - Hujan deras disertai angin yang melanda Kabupaten Sleman, Sabtu (11/2), mengakibatkan beberapa bangunan rumah rusak dan sejumlah pohon tumbang di sejumlah titik lokasi. Tak luput dari bencana itu, pasar hewan Pelemsari di Kalurahan Bokoharjo, Prambanan ikut ambruk. Tiang-tiang penyanga bangunan pasar tampak roboh. Tak ada korban jiwa pada peristiwa ambruknya bangunan pasar tersebut. Hanya saja, satu orang dilaporkan luka ringan dan 8 kendaraan sepeda motor tertimpa reruntuhan material bangunan. Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik, BPBD Kabupaten Sleman, Bambang Kuntoro mengatakan, pasar hewan di Padukuhan Pelemsari itu roboh sekira pukul 14.00. Semula pedagang dan pengunjung rencananya sudah pada mau pulang. Namun, hujan deras disertai angin kencang melanda wilayah Prambanan. Mereka meneduh, namun bangunan pasar yang terbuat dari kerangka baja ringan dengan atap galvalum itu tibatiba ambruk. “Korban satu orang, penjual burung. Luka ringan di tangan dan rawat jalan. Aman. Kalau kendaraan yang terjebak 8 (kendaraan). Sepeda motor semua,” katanya. Bambang mengatakan, ba-
Advertisement
Sejumlah Pohon Tumbang
Menimpa Warung
BAGIAN atap dua rumah warga di Padukuhan Kersan Brintikan, Kalurahan Tirtomartani, Kalasan, Kabupaten Sleman dilaporkan rusak beterbangan tersapu angin kencang.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Sleman, Bambang
Kuntoro mengatakan, dampak hujan disertai angin kencang mengakibatkan rumah warga di dusun Kersan Brintikan RT 03 rusak. Setidaknya ada 14 asbes di ruang tamu terbang tersapu angin.
Tak jauh dari lokasi itu, tepatnya di RT 02, juga terjadi peristiwa hampir serupa. Atap rumah warga pun rusak. “Material genteng lebih kurang 100 biji terbang dan pecah,” terang Bambang.
Hujan dan angin di Sleman juga menyebabkan bencana pohon tumbang. Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Sleman, Makwan mengatakan, pohon tumbang akibat hujan angin pada Sabtu (11/2), terjadi di beberapa titik. Di antaranya, di Jalan stadion Maguwoharjo, pohon sengon diameter 40 sentimeter tumbang menimpa lapak pedagang dan menutup akses jalan.
Kemudian, di Sambilegi Maguwoharjo. “Pohon Mlanding diameter 20 sentimeter tumbang mengenai jaringan listrik dan atap rumah,” katanya.
Tak jauh dari lokasi, tepatnya di Sambilegi Kidul, hujan deras dan angin kencang juga menumbangkan pohon wadang berdiameter 80 sentimeter dan mengenai atap kamar mandi bangunan Kelompok Wanita Tani. Lalu, di Sambego Maguwoharjo pohon Jambu biji diameter 25 sentimeter juga tumbang dan menimpa teras panti pijat tuna netra Ngudi Waras. Lokasi lain, di Kapanewon Ngaglik, hujan deras disertai angin berdampak pada pohon talok diameter 25 sentimeter di Sardonoharjo tumbang menimpa jaringan listrik. Kemudian, di Purwomartani Kalasan, sebuah pohon tumbang menimpa warung. Selanjutnya di Wedomartani Ngemplak, pohon randu diameter 40 cm dan pohon matoa diameter 20 cm tumbang mengenai atap rumah bagian dapur. Lalu, di Nglarang Sidoarum, Godean. “Pohon diameter 40 centimeter tumbang menimpa atap rumah,” katanya. (rif)
HUJAN- ANGIN KENCANG z Robohkan bangunan pasar hewan Pelemsari z Terbangkan atap atap rumah di Kalasan z Tumbangkan sejumlah pohon di tiga wilayah ngunan pasar hewan di Pelemsari ambruk dimungkinkan karena kerangka bagian bawah yang terpendam di dalam tanah kondisinya sudah keropos. Sehingga, tak kuat menopang tekanan angin. Apalagi, pasar tersebut berdiri sudah lama. Awalnya, kata dia, bangunan pasar hewan tersebut diperuntukkan sebagai pasar relokasi. Masa pakai bangunan diperkirakan hanya 4-5 tahun. Namun, setelah tak dipakai untuk relokasi, bangunan pasar tersebut dimanfaatkan sebagai pasar hewan. Menjual beragam hewan, mulai unggas, pitik, kambing, burung dan terkadang juga digunakan untuk berjualan buah-buahan.
“Info dari Disperindag, pasar itu hanya diperuntukkan untuk relokasi pasar Prambanan. Dan, durasi kekuatannya sekitar 4-5 tahun, namun dipakai bertahun-tahun. Jadi, kekuatannya kita tidak tahu,” kata Bambang. Staf Kedaruratan dan Logistik BPBD Sleman, Tri Tukijo menambahkan, ambruknya pasar hewan Pelemsari Prambanan selain menimpa sepeda motor juga menyebabkan lebih kurang 15 sangkar berikut burungnya tertimpa bangunan.
Setelah kejadian tersebut, proses penanganan awal sudah dilakukan. “Penanganan yang sudah dilaksanakan pemadaman arus listrik dan evakuasi kendaraan bermotor,” kata Tri.
Proses evakuasi kendaraan melibatkan pedagang, TRC BPBD Kabupaten Sleman, SAR DIY, TNI-Polri dan masyarakat setempat. Adapun untuk bangunan pasar yang roboh akan ditindaklanjuti oleh Dinas terkait. (rif)
BPBD Bantul Kekurangan Bronjong
BANTUL, TRIBUN - Pada Februari 2023, wilayah DIY kerap diguyur hujan. Masyarakat diimbau untuk mewaspadai potensi bencana hidrometeorologi, salah satunya adalah tanah longsor.
Pemkab Bantul melalui Badan
Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) terus berupaya untuk menghadapi ancaman tanah longsor, salah satunya dengan bronjong. Namun, kini jumlah stok bronjong yang dimiliki BPBD sedang menipis.
Kepala BPBD Bantul, Agus Yuli Herwanta mengungkapkan, hingga awal Februari jumlah stok bronjong yang dimiliki BPBD Bantul berjumlah 20 buah. Bronjong yang dimiliki telah banyak digunakan penanganan bencana pada tahun kemarin.
“Ketersediaan bronjong di BPBD Bantul memang menipis,” akunya, Sabtu (11/2).
Adapun bronjong yang merupakan anyaman kawat berisi batu tersebut dapat digunakan untuk menahan longsoran. Dengan terbatasnya stok bronjong, BPBD telah berkoordinasi
Dispar Bantul Dongkrak Kunjungan
Wisata Sebelum Ramadan
BANTUL, TRIBUN - Dinas Pariwisata (Dinpar) Kabupaten Bantul akan menggelar fam trip bersama pelaku usaha wisata, sebelum memasuki bulan puasa, akhir Maret 2023. Memasuki bulan puasa tahun ini, kunjungan wisatawan diprediksi akan menurun. Namun saat libur Lebaran dan setelahnya, diharapkan kegiatan-kegiatan semacam fam trip dapat membuahkan hasil dan banyak menarik wisatawan berkunjung ke Bantul.
Kepala Dinpar Bantul, Kwintarto Heru Prabowo mengatakan, sebelum memasuki bulan puasa, pihaknya masih memiliki dua kegiatan fam trip dengan mengundang para pelaku wisata, misalnya ASITA (Association Of The Indonesian Tours & Travel Agencies). Dua fam trip itu rencananya dilakukan pada Februari ini dan Maret sebelum puasa.
“Harapannya, selepas Ramadan para pelaku perjalanan wisata bisa mengundang wisatawan datang ke Bantul. Yang kita harapkan mereka membawa tamu asing,” ucapnya, Sabtu (11/2).
Sementara saat Ramadan, Kwintarto menyatakan, pihaknya tak ada strategi khusus untuk menarik kunjungan wisatawan. Meski demikian, jika ada wisatawan yang datang, akan tetap dilayani sesuai standar yang dimiliki selama ini.
“Kami memang tak membuat satu even khusus, karena kami juga punya konsepsi satu bulan Ramadan, agar umat muslim berkonsentrasi beribadah tanpa ada kecenderungan yang bisa mengganggu kekhusyukan ibadah,” jelasnya.
Maka dari itu, saat Ramadan, biasanya dinas pariwisata cenderung melepaskannya, dalam artian tidak ada upaya menarik wisatawan. Meski demikian, saat libur Lebaran, kondisi itu akan berbalik, di mana Bantul dipastikan akan diserbu wisatawan ataupun pemudik.
“Kemungkinan kunjungan wisata akan pulih saat libur Lebaran. Kalau itu tanpa ada daya pikat yang baru pun, obyek wisata di Bantul diserbu wisatawan,” ucapnya.
Kwintarto juga menyatakan bahwa kunjungan wisatawan dari 1 Januari hingga 5
Februari 2023 sudah mencapai 298.964 pengunjung yang dapat memberikan pe- masukan Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebesar Rp2,8 miliar.
“Target kita pada Januari itu Rp3 miliar, jadi capaian kita masih di bawah target. Artinya, kunjungan wisata pascapandemi memang belum bisa pulih 100 persen,” ucapnya.
Sementara Kepala Seksi Promosi dan Informasi Data Dinpar Bantul, Markus Purnomo Adi mengatakan, untuk mendongkrak jumlah wisatawan sebelum puasa, pihaknya telah menyiapkan beberapa agenda pada bulan ini.
Sat di antaranya, adalah Festival Burung
Paruh Bengkok di kawasan wisata gumuk pasir dan Festival Coast to Coast di Parangtritis Geomaritim Science Park. Kemudian setelah Ramadan atau pada Juni, Dispar akan menggelar Festival Kuliner, dan Juli akan ada Festival Symphony Gumuk Pasir.
“Setelahnya, pada Agustus ada Festival Bregodo dan Keroncong Pesisiran, dan terakhir Oktober ada Festival Lampion. Selain itu, juga ada sembilan kali pentas kesenian yang akan digelar di sejumlah destinasi wisata,” katanya. (nto) dengan berbagai pihak agar dapat membantu ketersediaan bronjong. “Kami berkoordinasi dengan BPBD provinsi untuk permohonan penambahan bronjong. Selain itu, kami juga berkomunikasi dengan BBWSO (Balai Besar Wilayah Sungai SerayuOpak) agar bisa dibantu juga,” imbuhnya, Selain memanfaatkan bronjong untuk mengatasi longsor, BPBD Bantul juga telah menyiagakan satu pos induk dan 29 pos pantau yang tersebar di beberapa kapanewon. Termasuk meningkatkan kesiagaan Tim Reaksi Cepat (TRC), pemadam kebakaran dan pusdalops. “Dalam menghadapi potensi bencana hidrometeorologi kami juga telah berkomunikasi dengan para relawan dan FPRB (Forum Pengurangan Risiko Bencana) yang tersebar di 75 kalurahan,” ujarnya. Adapun catatan BPBD Bantul terkait potensi bencana hidrometeorologi, peta wilayah yang berpotensi mengalami bencana banjir berada di kapanewon Bantul, Kretek, Pleret,
Pundong, Piyungan, Jetis dan Imogiri. Sementara untuk kapanewon yang rawan bencana longsor berada di Pundong, Imogiri, dan Piyungan. Sebelumnya, Kepala Staklim BMKG Yogyakarta Reni Kraningtyas mengatakan, bahwa pada bulan Februari tahun ini beberapa wilayah DIY sudah memasuki puncak musim penghujan. “Memang kami prediksikan, bahwa dasarian pertama Februari ini curah hujannya lebih tinggi daripada didasarian dua dan tiga. Jadi, kalau pada awal Februari curah hujannya tinggi, ini merupakan puncak musim penghujan di wilayah DIY,” jelasnya. Dia menjelaskan, kondisi ini dipengaruhi lantaran adanya angin monsun asia yang dominan pada dasarian awal Februari. Ia menambahkan, musim hujan diperkirakan akan berakhir pada Maret hingga April 2023. Meski demikian, pada bulan Maret beberapa wilayah DIY akan tetap diguyur hujan, namun intensitasnya menurun dari bulan Februari. (nto)
Puri Mataram Jadi Alternatif Wisata Murah
SLEMAN, TRIBUN - Akhir pekan menjadi waktu paling dinantikan. Pasalnya, akhir pekan menjadi waktu tepat untuk berlibur bersama keluarga.
Satu alternatif tempat wisata di Kabupaten Sleman, adalah Puri Mataram. Destinasi wisata yang terletak di Drono, Tridadi, Sleman tersebut tak mematok tarif masuk. Itulah sebabnya banyak warga Sleman yang berkunjung ke Puri Mataram untuk sekadar memberi makan ikan. Yudha (34), warga Sleman yang sering datang ke Puri Mataram saat akhir pekan berucap, selain dekat rumahnya, tempat ini menjadi jujukan liburan akhir pekan karena murah. “Hampir setiap Sabtu ke sini (Puri Mataram), ya cuma ngasih makan ikan aja, sama naik bebek air. Kadang-kadang ya naik andong,” ujarnya saat berkunjung ke Puri Mataram, Sabtu (11/2).
Setiap akhir pekan, Yudha datang bersama keluarganya. Sekali berkunjung, ia menghabiskan Rp25ribu hingga maksimal Rp100ribu. “Bayar pakan ikan Rp5.000 dapat dua, terus naik bebek Rp20.000. Anak udah seneng bisa ngasih makan ikan, apalagi ikannya besar-besar. Kadang juga naik naik andong Rp50.000, bisa mengelilingi Puri Mataram sambil lihat domba, kuda, dan lainnya. Harganya sangat terjangkau,”terangnya. Sementara Marketing Puri Mataram, Fahrudi mengungkapkan, Puri Mataram merupakan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Tridadi. Pihaknya sengaja tak mematok harga masuk. “Memang tak ada tarif, tetapi kalau masuk ke wahana-wahana ada tarifnya. Memang tidak sedikit masyarakat yang datang untuk berwisata saja, kasih makan ikan. Tak apa-apa, diperbolehkan, nanti kalau masuk wahana baru ada tarif,” ungkapnya. Ia menambahkan, jumlah pengunjung pun kini mulai meningkat pascapandemi Covid-19. Dalam satu bulan, jumlah pengunjung diperkirakan mencapai lima ribu pengunjung. (maw)
Master Limbad Pimpin Rombongan Artis Road to Kilau Raya 2023
TRIBUNJOGJA/DOK. ISTIMEWA MERIAHBupati Purworejo Agus Bastian melepas rombongan pawai artis Road to Kilau Raya 2023 di depan Pendopo Kabupaten Purworejo, Sabtu (11/2).

PURWOREJO, TRIBUN - Bupati Purworejo Agus Bastian melepas rombongan pawai artis pada acara Road to Kilau Raya 2023 di Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah. Kegiatan pelepasan pawai artis itu digelar di depan Pendopo Kabupaten Purworejo, Sabtu (11/2) sekira pukul 14.30.
Pawai tersebut diikuti puluhan mobil jeep dan komunitas pecinta motor vespa, SOG, di Kabupaten Purworejo. Rombongan artis dipimpin Master Limbad dan diikuti finalis Bagus-Roro Purworejo, serta segenap kru acara Road to Kilau Raya 2023. Kepala Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pemuda dan Pariwisata (Dinporapar) Kabupaten Purworejo, Stephanus
Aan mengungkapkan, bahwa pawai artis merupakan bagian rangkaian acara Road to Kilau Raya 2023. “Rombongan pawai mengelilingi Kota Purworejo dengan rute awal di Pendopo Kabupaten Purworejo. Sebelumnya, pada pagi harinya juga diadakan senam sehat dan lomba-lomba,” katanya Sabtu (11/2).
Star dan finis peserta pawai dilakukan di depan Pendopo Kabupaten Purworejo. Kemudian, mereka menuju ke utara dan melewati Jalan Kyai Brengkel dan belok kiri di perempatan depan kantor Satpol PP Damkar menuju Jalan Ir H Juanda. Selanjutnya, rombongan pawai belok kiri di perempatan Brajan melewati Jalan KH Zarkasi menuju perempatan Mranti. Lalu, mereka belok kanan melewati
Jalan Meranti hingga perempatan Pangen Koplak.
Terakhir, rombongan menuju ke Pendopo Purworejo melewati depan SMP N 1 Purworejo. Pawai tersebut diikuti 40 kendaraan sepeda motor vespa dan 26 mobil jeep. Dalam sambutannya, Bupati Purworejo Agus Bastian mengajak masyarakat Purworejo untuk menghadiri acara Road to Kilau Raya 2023 dalam rangka menyambut HUT Ke-192 Kabupaten Purworejo. “Marilah kita bersama-sama nanti menyaksikan road to kilau raya MNC TV di Alun-alun Purworejo, yang akan dimulai pada pukul 19.00. Terima kasih atas kehadiran Bapak Ibu sekalian pada acara pawai artis Road Kilau Raya MNC TV pada sore hari ini,” tandasnya. (drm/ord)