Tribun Jogja 21-05-2021

Page 5

MALIOBORO BLITZ 5

JUMAT PAHING 21 MEI 2021

Semangat Kumandangkan Indonesia Raya Sekda Sebut SE Bisa Dilaksanakan Secara Fleksibel YOGYA, TRIBUN - Para pedagang di pasar Beringharjo, Kota Yogyakarta sangat antusias saat melangsungkan gerakan Indonesia Raya Bergema, Kamis (20/5). Seluruh sudut ruangan di pasar Beringharjo pun bergema dan persatuan masyarakat di dalam ruangan pasar itu terasa. Perlu diketahui, Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X, secara resmi mencanangkan Gerakan Indonesia Raya Bergema pada Kamis (20/5). Melalui gerakan ini, Sri Sultan mengajak seluruh elemen masyarakat di DIY untuk mengumandangkan lagu Indonesia Raya tiap pagi sebelum memulai aktivitas. Salah satu pedagang di los 11 Pasar Beringharjo, Wati, mengungkapkan dirinya bersemangat saat mendengarkan serta melantunkan lagu Indonesia Raya dengan dipimpin Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X, kemarin pagi. Ia menjelaskan, hal positif dari gerakan Indonesia Raya Bergema yang ia dapat adalah jiwa nasionalisme masyarakat semakin tumbuh dan terpelihara. “Jadi semangat, ya untuk menumbuhkan jiwa nasionalisme juga,” jelas Wati. Hal senada juga disampaikan oleh pedagang lain di Pasar Beringharjo, Isma Oktaviani. Seusai melantunkan lagu kebangsaan

SE ini tidak mengikat mutlak setiap hari masyarakat harus memperdengarkan lagu Indonesia Raya. Begitu pun dengan tempattempat yang tidak memungkinkan untuk berdiri tegak dan hormat. secara serentak, perempuan akrab disapa Via ini mengatakan akan mengikuti instruksi Gubernur DIY yakni mendengarkan lagu kebangsaan setiap hari pada pukul 10.00. Sebelumnya, Gubernur sempat meneken Surat Edaran (SE) Gubernur DIY Nomor 29/SE/V/2021 tentang Memperdengarkan Lagu Kebangsaan Indonesia Raya. SE ini terbit pada Selasa (18/5) lalu. Tertulis pada SE tersebut bahwa gerakan mengumandangkan lagu kebangsaan ini dibuat dalam rangka meningkatkan semangat nasionalisme. Serta demi memperkuat persatuan dan kesatuan

ARAHAN GUBERNUR zz Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X, mencanangkan Gerakan Indonesia Raya Bergema pada Kamis (20/5).

zz Warga diminta mengumandangkan lagu Indonesia Raya tiap pagi sebelum memulai aktivitas.

zz Pencanangan ini sesuai dengan Surat Edaran (SE) Gubernur DIY Nomor 29/SE/V/2021.

zz Kebijakan ini tuai pro dan kontra di kalangan politisi.

Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Lagu Kebangsaan Indonesia Raya satu stanza agar diperdengarkan di setiap pukul 10.00 WIB atau setiap pagi saat memulai aktivitas kegiatan. Kemudian, setiap orang yang hadir pada saat lagu kebangsaan diperdengarkan, wajib berdiri dengan sikap hormat. Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X dalam sambutannya menyebut gerakan Indonesia Raya Bergema bertujuan membangun semangat kebangsaan. “Tak cukup dengan hanya menggelorakan lagu kebangsaan, harapannya pemerintah dan masyarakat bisa bersamasama mengamalkannya,” ungkap Sri Sultan. Leluasa Sekretaris Daerah DIY, Kadarmanta Baskara Aji menjelaskan, melalui SE, Gubernur meminta agar lagu Indonesia Raya dapat diperdengarkan secara kontinyu di ruang publik seperti lembaga pendidikan, kantor pemerintah/ swasta, dan pusat perbelanjaan, sebagai kampanye berkelanjutan untuk mengobarkan nasionalisme. “SE ini tidak mengikat mutlak setiap hari masyarakat harus memperdengarkan lagu Indonesia Raya. Begitu pun dengan tempattempat yang tidak memungkinkan untuk berdiri tegak dan hormat,” jelasnya. Adapun terkait waktu pelaksanaannya juga bersifat fleksibel sesuai dengan kondisi dan situasi di lapangan. “Jangan diperdengarkan kalau di tempat itu tidak memungkinkan orang untuk berdiri, sikap tegak. Misal, di rumah sakit, kalau ada operasi bagaimana, silakan disesuaikan saja,” kata Aji. (hda/tro)

TRIBUN JOGJA/MIFTAHUL HUDA

SEMANGAT - Detik-detik para pedagang di Pasar Beringharjo mengikuti gerakan Indonesia Raya Bergema, Kamis (20/5).

Pupuk Nasionalisme WAKIL Ketua DPRD DIY, Huda Tri Yudiana, pencanangan gerakan Indonesia Raya Bergema oleh Gubernur DIY bagus untuk memupuk semangat dan solidaritas di masa sulit. Jika mengingat sejarah, saat masa sulit perjuangan memperoleh mempertahankan kemerdekaan, Yogyakarta pasang badan berkorban untuk Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). “Beliau menyediakan kebutuhan negara saat itu, sehingga seperti kita ketahui bersama masa sulit itu berlalu dan andil besar Yogyakarta tercatat dalam tinta emas negara ini,” ungkap Huda. Dengan begitu, kata Huda, gerak-

an Indonesia Raya bergema ini dapat menggugah ingatan masyarakat kembali tentang sejarah itu. Ia menilai peran besar Yogyakarta dalam perjuangan kemerdekaan dan membangun semangat patriotisme dan nasionalisme pada masa itu sangat relevan jika diterapkan untuk saat ini. Masih kata Huda, saat ini ketika rakyat dalam kondisi sulit karena pandemi Covid 19, gerakan Indonesia Raya bergema dicanangkan oleh Sri Sultan HB X sebagai Gubernur DIY sekaligus Raja Yogyakarta sangat nasionalis. “Bagi saya ini menggugah ingatan kita kembali bahwa nasionalisme dan

RS UII Laksanakan Tes Swab Antigen Seluruh Karyawan YOGYA, TRIBUN - Rumah Sakit (RS) UII terus menjaga komitmen untuk mencegah terjadinya penularan Covid-19 di lingkungan rumah sakit. Untuk mencegah penularan dari tenaga kesehatan ke pasien maupun sebaliknya, RS UII melakukan tes swab antigen secara massal, Kamis (20/5). Tes swab antigen ini ditujukan untuk seluruh tenaga kesehatan (nakes) dan karyawan RS UII sebanyak 370 Orang. Tidak hanya itu saja, selama pandemi Covid-19 RS UII juga melakukan penelusuran rekam jejak setiap minggunya secara online yang wajib diisi oleh seluruh karyawan. Direktur Utama RS UII, dr. Widodo Wirawan, MPH berharap tagline RS UII yaitu “ Makin Aman, Makin Nyaman dan Makin Hemat “ selama pandemi tetap terjadi. “Hal ini dilaksanakan dengan SOP pencegahan Covid-19 di RS UII, sehingga pada akhir-

ISTIMEWA

CEGAH PENULARAN - Karyawan RS UII tengah menjalani tes swab

antigen secara massal, Kamis (20/5). nya seluruh Pasien tidak merasa khawatir berobat di RS UII,” ujarnya, Kamis (20/5). Pelaksanaan swab antigen massal ini dikawal oleh tim Satgas Covid-19 secara langsung.

Apabila terdapat karyawan yang dinyatakan positif, maka akan ditindaklanjuti dengan swab PCR, melakukan isolasi mandiri dengan pantauan ketat tim satgas Covid-19.

“Alhamdullilah pada hasil swab antigen tersebut tidak ditemukan adanya karyawan yang positif,” ujarnya. Selain melakukan pencegahan Covid-19 secara berkala, dr. Widodo menambahkan, selama pandemi RS UII juga sudah meluncurkan layanan OPOR (One Patient One Room), satu pasien satu kamar yang berlaku di seluruh kelas kamar rawat inap tanpa ada kenaikan tarif kamar. Bahkan, mulai dari kelas suite sampai kelas 3, setiap kamar hanya akan ditempati oleh satu pasien. “Tujuan layanan OPOR jelas sekali untuk memberikan rasa aman karena tidak tercampur dengan pasien lain sehingga meminimalkan penularan Covid-19. Selain itu juga memberikan rasa nyaman bagi pasien karena privasinya terjaga dan tetap hemat karena tidak ada kenaikan tarif kamar,” jelasnya. (rls/ord)

gotong royong yang dipupuk di Yogyakarta saat perjuangan kemerdekaan dulu perlu kita kuatkan dan gemakan lagi,” ujarnya. Menurutnya, pada saat itu para pejuang mampu melewati masa sulit penjajahan, dan kali ini Huda berharap masyarakat juga mampu melewati masa sulit pandemi Covid-19. “Insyaallah akan bisa melewati masa sulit ini dengan semangat nasionalime dan solidaritas yang sama. Saya mendukung gerakan ini, apalagi saat ini memang Indonesia Raya tidak terlalu massif digaungkan di masyarakat, kecuali momen momen tertentu,” terang dia. (hda/ard)

Bertambah 269 Kasus, 10 Pasien Meninggal YOGYA, TRIBUN - Kasus terkonfirmasi Covid-19 di DIY bertambah sebanyak 269 kasus pada Kamis (20/5). Dengan penambahan itu maka total kasus terkonfirmasi Covid-19 di wilayah ini menjadi 42.793 kasus. Juru Bicara Pemda DIY untuk Penanganan Covid-19 di DIY, Berty Murtiningsih, menuturkan, penambahan kasus terjaring melalui upaya periksa mandiri sebanyak 29 kasus dan tracing kontak kasus positif 201. “Yang belum ada info 39 kasus,” imbuhnya. Distribusi kasus terkonfirmasi Covid-19 menurut domisili wilayah kabupaten dan kota adalah Kota Yogyakarta 39 kasus, Ban-

tul 70 kasus, Kulon Progo 54 kasus, Gunungkidul 14 kasus, dan Sleman 92 kasus. Berty kemudian melaporkan penambahan kasus sembuh. Yakni sebanyak 225 kasus. “Sehingga total sembuh menjadi 39.323 kasus,” paparnya. Distribusi kasus sembuh menurut domisili wilayah kabupaten dan kota adalah Kota Yogyakarta 34 kasus, Bantul 64 kasus, Kulon Progo 41 kasus, Gunungkidul 15 kasus, dan Sleman 71 kasus. Di sisi lain, kasus meninggal juga bertambah. Yani sebanyak 10 kasus. “Dengan penambahan itu maka total kasus meninggal menjadi 1.099 kasus,” tuturnya. (tro)

Lomba Bercerita untuk Budayakan Minat Baca Anak YOGYA, TRIBUN - Untuk meningkatkan minat baca pada anak-anak tingkat Sekolah Dasar (SD) atau Madrasah Ibtidaiyah (MI), Perpustakaan Kota Yogyakarta kembali menggelar Lomba Bercerita tahun 2021. Diharapkan ke depan generasi milenial memiliki budaya literasi yang kuat. Sejalan dengan UndangUndang (UU) Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan, dijelaskan bahwa budaya membaca dapat dilakukan melalui tiga jalur, pertama keluarga, kedua satuan pendidikan, dan ketiga adalah masyarakat. Pada anak-anak, menumbuhkan minat membaca dapat dimulai dari keluarga, dengan mengenalkan buku-buku bacaan dan cerita dari orang tua sejak usia dini.

tribunjogja.com

Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Yogyakarta, Veronica Ambar Ismuwandari, mengatakan, dalam sebuah lomba bercerita tersebut para peserta harus dapat memadukan berbagai kesenian seperti sastra, drama, akting dan komunikasi. “Untuk penilaiannya meliputi ekspresi, wajah, cara bercerita atau teknik bercerita, dan penguasaan materi,” ungkapnya, Rabu (19/5). Ia menjelaskan bahwa lomba tersebut merupakan gelaran rutin tiap tahun yang diadakan secara berjenjang dari tingkat kabupaten/kota hingga nasional. Pemenang lomba tingkat kota akan bertanding di lomba sejenis tingkat provinsi DIY. “Harapannya, melalui lomba ini akan menumbuhkan minat dan budaya gemar membaca di

@tribunjogja

kalangan anak-anak. Lebih dari itu, juga agar mereka nantinya menjadi warga negara yang cerdas serta berwawasan luas dan memiliki rasa kecintaan terhadap tanah air dan bangsa,” katanya. Kegiatan ini, lanjutnya, sekaligus diharapkan menjadi kegiatan nyata dalam meningkatkan budaya baca dan budaya literasi masyarakat Kota Yogyakarta. Dalam pelaksanaannya, lomba ini tetap mengedepankan protokol kesehatan dalam upaya penanggulangan Covid-19. Sekda Kota Yogyakarta, Aman Yuriadijaya, menurutnya mengembangkan minat baca pada anak sangatlah penting karena akan memperluas pengetahuan, merangsang kreativitas anak, dan sangat berguna bagi tumbuh kembang anak, terutama

perkembangan mental dan karakter anak yang baik. “Mewujudkan anak yang mempunyai kegemaran membaca dapat ditumbuhkan di sekolah dengan menyediakan bahan bacaan yang berkualitas dan menarik minat siswa untuk membacanya, seperti dongeng, legenda, mitos, fabel, epos, sejarah dan sebagainya,” ujarnya. Dari membaca cerita tersebut, katanya, anak akan terkesan, dan menceritakan kembali kepada teman mereka, sehingga mendorong teman-temannya untuk ikut membacanya. Sementara itu peraih juara pertama kategori putra pada lomba tersebut, Afghandaru Kawuryan, mengaku bahwa dirinya mempersiapkan diri untuk mengikuti lomba bercerita selama 2 minggu.

@tribunjogjafanspage

ISTIMEWA

LITERASI - Perpustakaan Kota Yogyakarta kembali menggelar Lomba

Bercerita tahun 2021 untuk tingkat SD dan MI.

Setiap harinya ia berlatih didampingi dengan guru pendamping dari sekolah, Ndaru mengaku bahwa ia gemar dalam membaca buku. “Setiap hari latihan,

tribunjogja

sebelum ikut lomba saya membaca banyak cerita rakyat atau komik memang senang membaca,” kata siswa SD Muhammadiyah Wirobrajan 3 ini. (rls/ord)

tribunjogjatv


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.