3 minute read
LIFE JOGJA Pencarian Terkendala Ombak Besar
Tim SAR Gabungan Belum Temukan Korban Hilang di Parangtritis
BANTUL, TRIBUN - Tim SAR gabungan masih melakukan upaya pencarian terhadap Fida Auni (14), wisatawan asal Subang, Jawa Barat yang hilang terseret ombak di Pantai Parangtritis, Rabu (26/4). Di hari kedua pencarian, Kamis (27/4) tim SAR masih belum berhasil menemukan korban. Koordinator SAR Satlinmas Wilayah III Parangtritis, Arief Nugraha, menjelaskan, pencarian korban hilang dengan mengerahkan personel tim SAR Gabungan dari unsur SAR, Ditpolairud Polda DIY, dan tim Basarnas. “Masih belum ditemukan.
Advertisement
Sampai sekarang petugas gabungan masih melakukan pencarian terhadap korban,” ujarnya, Kamis (27/4) siang.
Dalam proses pencariannya, personel juga mengalami kendala alam. Arief mengungkapkan, kondisi angin dan gelombang laut yang cukup besar menyulitkan petugas untuk melakukan upaya pencarian korban.
Ia mengungkapkan, jika kemarin proses pencarian korban dilakukan dalam radius 1 kilometer, maka di hari kedua ini radius pencarian ditambah menjadi sejauh 2 kilometer ke barat, timur, dan selatan.
Sementara itu, Humas Basarnas Yogyakarta, Pipit
Eriyanto menjelaskan proses pencarian korban dilakukan dalam dua sorti.
Sorti pertama, tim SAR gabungan dibagi menjadi 5 SRU.
Proses pencarian dimulai pukul 09.25 dilakukan dengan penyisiran darat di Pantai Parangtritis, Parang Endog, Pantai Pelangi, hingga Pantai Depok “Selain itu dilakukan pencarian laut dengan drone dan empat unit jet ski,” ucapnya.
UPAYA PENYELAMATAN
Tim SAR gabungan masih mencari Fida Auni (14), wisatawan asal Subang, Jawa Barat yang hilang terseret ombak di Pantai Parangtritis, Rabu (26/4).
Di hari kedua pencarian, Kamis (27/4) tim SAR masih belum berhasil menemukan korban.
Upaya pencarian terkendala kondisi alam seperti angin dan gelombang laut yang besar.
Pencarian menggunakan drone dan jet ski.
Parangtritis. Dua korban berhasil diselamatkan Tim SAR gabungan yang siaga di lokasi. Namun satu korban berinisial Fida Auni (14) hingga berita ini diturunkan masih dalam pencarian. Imbau pelancong Sehari sebelumnya juga terjadi kejadian serupa menimpa wisatawan asal Surabaya Jawa Timur. Beruntung, korban Zevanya Carla (22) yang terseret ombak Pantai Parangtritis berhasil diselamatkan. Kapolres Bantul, AKBP Ihsan, mengimbau agar para wisatawan di destinasi wisata pantai tidak mandi di laut. Hal tersebut dilakukan agar menghindarkan wisatawan dari kecelakaan laut (laka laut).
Saya sampaikan kepada para wisatawan yang tengah berlibur di pantai supaya tidak mandi di laut, karena di laut selatan terdapat palung dan ombaknya besar.
Sorti kedua, dimulai pukul 14.45 dengan dibagi menjadi 5 SRU dengan penyisiran darat, dan penyisiran laut menggunakan empat unit jetski. Perlu diketahui, Polres
Bantul mencatat telah terjadi laka laut yang menimpa rombongan wisatawan dari Subang Jawa Barat pada Rabu (26/4) sekitar pukul 09.45.
Kala itu, tiga orang palajar dilaporkan terseret gelombang Pantai
Polisi Tangkap 4 Remaja Bersajam Hendak Tawuran
BANTUL, TRIBUN - Polisi mengamankan empat remaja yang kedapatan membawa senjata tajam (sajam) di Jalan Wates Km 3,5, Ngestiharjo, Kasihan, Bantul, Kamis (27/4) dini hari. Diduga, empat remaja ini hendak melakukan tawuran.
polisian bersama Jaga Warga kemudian menelusuri dan menghentikan rombongan tersebut. Petugas pun melakukan penggeledahan dan satu orang remaja kedapatan membawa sajam jenis celurit.
pelajar ini mengaku akan tawuran dengan kelompok lain.
“Saya sampaikan kepada para wisatawan yang tengah berlibur di pantai supaya tidak mandi di laut, karena di laut selatan terdapat palung dan ombaknya besar,” ungkapnya. Menurutnya, kawasan pantai di Kabupaten Bantul menyimpan potensi ancaman bahaya bagi wisatawan berupa titik palung di sejumlah kawasan pesisir pantai. Wisatawan banyak yang tak mengindahkan larangan mandi di laut. Mereka awalnya hanya bermain di tepi pantai. Tak selang lama mulai bergeser ke sisi tengah. “Paling berbahaya kalau airnya tenang. Arus balik bawah sangat deras, jadi memang dilarang untuk mandi di laut,” pungkasnya. (nto)
Kasi Humas Polres Bantul Iptu I Nengah Jeffry, mengatakan, penangkapan keempat remaja tersebut berdasarkan laporan dari komunitas Jaga Warga yang melihat ada rombongan mencurigakan. Empat remaja ini berkendara dengan dua sepeda motor di sekitar jalan Wates pukul 02.30 dini hari. Mendapat laporan tersebut, petugas ke-
“Keempat remaja tersebut kami amankan di Polsek Kasihan lalu dilakukan penyelidikan lebih lanjut,” ujar Jeffry.
Adapun remaja yang membawa clurit berinisial ABP (16) warga Prambanan. Sementara tiga remaja lain berinisial PAW (15) warga Berbah, MDS (16) warga Prambanan, dan MRR (16) warga Prambanan. Berdasarkan hasil interogasi petugas, keempat
“Rombongan tersebut akan melakukan duel atau tawuran, mereka sudah saling tantang melalui aplikasi TikTok,” ucapnya. Kini kasus tersebut masih dalam proses pihak kepolisian, sementara petugas juga telah menyita barang bukti senjata tajam, serta sepeda motor yang dikendarai pelaku. Dalam kesempatan itu Jeffry menyatakan bahwa keempat pelaku itu rencananya juga akan dititipkan di Balai Perlindungan dan Rehabilitasi Sosial Remaja (BPRSR) guna kepentingan pembinaan. (nto)
Masyarakat Waspadai Kemarau Panjang
KEMARAU panjang diperkirakan terjadi di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) pada tahun ini.
Berdasarkan pengamatan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Yogyakarta, musim kemarau di DIY akan berlangsung mulai April hingga Oktober 2023.
Kepala Stasiun Klimatologi (Staklim) BMKG Yogyakarta Reni
Kraningtyas menjelaskan, musim kemarau bervariasi dengan perkiraan antara 16 sampai 20 dasarian. “Perkiraan kami musim kemarau 2023 akan berakhir Oktober. Masing-masing kabupaten memiliki waktu berbeda-beda,” jelasnya, Kamis (27/4). Reni mengatakan, akhir musim kemarau 2023 di DIY terjadi pada Oktober dasarian I untuk
Kabupaten Kulon Progo bagian utara, Oktober dasarian II untuk Kabupaten Gunungkidul bagian tengah dan selatan, Oktober dasarian III wilayah Kota Yogya, seluruh Kabupaten Sleman, dan Bantul, Kabupaten Kulon Progo, kecuali Kapanewon Samigaluh dan Kalibawang serta Kabupaten Gunungkidul bagian utara.
Pihaknya menghimbau pemerin- tah daerah dan masyarakat luas untuk lebih siap dan antisipatif terhadap dampak musim kemarau 2023. Musim kemarau diperkirakan akan lebih kering dibandingkan tahun sebelumnya. “Kami juga mewaspadai kebakaran hutan, lahan dan semak serta masyarakat kami harapkan menghemat penggunaan air,” pungkasnya. (hda)