20 minute read

letter C ) Site plan yang ditandata

Advertisement

TIADA HARI TANPA MERAWAT DIRI

SELF care atau perawatan diri adalah salah satu bentuk cinta kita terhadap diri kita. Dengan merawat diri, kita akan meraih manfaat positif, seperti terbebas dari stres, lebih percaya diri, dan tentunya tidak mudah terpengaruh pendapat negatif orang.

Namun istilah self care sering kali diartikan sebagai memanjakan diri dan egoistis. Entah itu pergi ke spa, bermalas-malasan, atau berbelanja barang mewah. Padahal bukan itu artinya self care. "Kita sering melihat pesan perawatan diri dalam iklan ditujukan pada wanita, umumnya sebagai promosi penjualan untuk sesuatu yang tidak kita butuhkan," demikian penuturan Sandra Darling, DO, MPH, ahli kesehatan dan pengobatan pencegahan. "Kita diberi tahu, 'Anda pantas mendapatkannya', jadi masuk akal jika kita mengaitkan praktik perawatan diri dengan memanjakan dan membelanjakan uang."

Darling menekankan, self care hanyalah nama lain untuk merawat diri sendiri yang penting untuk kesehatan dan kesejahteraan. "Lebih spesifik lagi, perawatan diri berarti mengidentifikasi dan memenuhi kebutuhan Anda, sesuatu yang sulit dilakukan sebagian besar wanita," tuturnya.

Di saat pandemi, wanita cenderung menjadi pengasuh bagi anak, pasangan, orangtua, teman atau hewan peliharaan. Oleh karena itu, jika seorang wanita yang tadinya mengurus banyak orang tiba-tiba beralih melakukan self care, wanita tersebut akan dianggap egoistis.

Namun, Darling mengatakan saat ini waktu yang tepat bagi wanita untuk memandang self care secara berbeda. "Jika Anda tidak merawat diri dengan baik, tubuh akan memberi tahu Anda dengan cara yang negatif. Self care berarti Anda meluangkan waktu untuk merawat diri sendiri," katanya.

Apa yang terjadi jika tak merawat diri? Stres kronis, melemahkan sistem kekebalan kita, dan membuat kita lebih rentan terhadap peradangan, flu, kenaikan berat badan, gangguan tidur, sakit maag, depresi, diabetes dan penyakit jantung.

Stres, jika ditambah aktivitas seperti menatap layar perangkat elektronik dan mengonsumsi makanan cepat saji, dapat berujung pada penyakit dan obesitas, serta kurang tidur. "Saya menganjurkan perawatan diri untuk mencegah pasien mencapai titik ini," sebut Darling. "Perlakukan diri Anda dengan cinta, rasa hormat, dan kebaikan, tetapi juga disiplin."

Darling menganjurkan agar kita mengawali rutinitas perawatan diri dengan meluangkan waktu untuk "pause" atau berhenti sejenak.

Temukan aktivitas yang memberikan kedamaian dan ketenangan batin. Dengan demikian, kita dapat melepaskan diri dari stres dan memenuhi kebutuhan kita. Latihan menghilangkan stres akan menenangkan pikiran, menyeimbangkan hormon, termasuk kortisol (hormon stres), menurunkan tekanan darah dan meningkatkan kesehatan otak. (Kompas.com/Gading Perkasa)

IDE SELF CARE SEDERHANA • Menghabiskan waktu di alam terbuka, seperti berkebun atau berjalan tanpa alas kaki di rumput atau pasir. • Berusaha untuk tidur lebih awal. • Meluangkan 10-15 menit sehari untuk beberapa pose atau peregangan yoga sederhana. • Mencoba mandi garam epsom. • Menggunakan aplikasi meditasi. • Membaca buku di kursi favorit sebelum tidur. • Berjalan-jalan di sekitar lingkungan perumahan. • Membuat kerajinan tangan. • Istirahat siang. • Duduk di teras depan tanpa memainkan ponsel.

Bahaya Minum Air di Wadah Terbuka

KETIKA bangun tidur dan tubuh terasa haus, kita seringkali minum air yang ada di meja. Kadang-kadang air itu berada dalam gelas yang dibiarkan dalam wadah terbuka semalaman. Pertanyaannya, apakah air putih yang dibiarkan semalaman baik untuk kesehatan? Perlu diketahui, air minum di gelas yang tidak ditutup bisa terpapar debu, kotoran, dan bahan lain yang kurang menyehatkan bagi kita. Wadah yang sebelumnya kita pakai untuk minum juga bisa terkontaminasi air liur dan bakteri dari tubuh kita. "Jika dibiarkan berinkubasi selama berjam-jam, partikel itu berpotensi mencemari air, dan membuat kita sakit dengan membawa kembali bakteri itu," kata Marc Leavey, MD. Leavey adalah spesialis perawatan primer di Mercy Medical Center di Massachusetts, Amerika Serikat. "Setelah kita meletakkan bibir ke ujung botol atau gelas, kita seharusnya mengonsumsi air di dalam botol itu sekaligus, dan kemudian mencuci atau membuangnya," katanya.

Memang, bakteri yang berasal dari tubuh kita kecil kemungkinannya membuat kita sakit. Namun perlu diperhatikan, tidak disarankan berbagi botol minum dengan orang lain. Seseorang dengan sistem kekebalan yang lemah, seperti pasien transplantasi, orang yang menjalani kemoterapi, atau penderita HIV/AIDS tidak boleh terkena air yang terkontaminasi.

Bolehkah meninggalkan air putih dalam wadah terbuka? Air yang

READER DIGEST.COM

dibiarkan terbuka di bawah sinar matahari karena disimpan di dalam mobil akan memanas, menjadikan air itu tempat berkembang biak bakteri, terutama jika kita sudah meminumnya.

Menempatkan botol di bawah tempat duduk mobil mungkin sedikit mengurangi panas, tetapi bakteri akan tetap tumbuh. Beberapa jenis botol plastik mengandung BPA atau bahan kimia serupa, yang dapat larut ke dalam air, terutama setelah terpapar sinar matahari.

Sebuah studi menunjukkan, BPA terkait dengan berbagai masalah kesehatan yang memengaruhi otak dan perilaku. Menggunakan botol bebas BPA akan menghilangkan masalah tersebut, tetapi bakteri masih berpotensi tumbuh.

Jika kita menggunakan botol berbahan logam yang gampang panas, maka kuman lebih mudah untuk berkembang biak. Oleh karena itu, kita harus mengenali tanda-tanda dehidrasi dan menjaga agar tubuh tetap terpenuhi oleh cairan. "Hindari meletakkan mulut ke ujung botol. Tuangkan ke dalam cangkir atau langsung ke mulut," ujar Leavey. (Kompas.com/Gading Perkasa)

Air Garam Bisa Tangkal Sakit Ringan

SAKIT tenggorokan adalah kondisi yang benar-benar tidak nyaman. Pada kondisi yang parah, kita bahkan kerap mengalami kesulitan menelan sehingga napsu makan pun hilang.

Sejak dulu, sebagian dari kita mendengar saran dari orangtua atau nenek untuk mengatasi sakit tenggorokan dengan kumur air garam. Namun, apakah ini sebatas mitos atau fakta?

Pakar penyakit menular dari New York, Sorana SegalMaurer, MD menjelaskkan kepada WebMD, garam berfungsi sebagai magnet bagi air. Untuk itu, berkumur air garam bagus untuk meredakan gejala sakit tenggorokan.

Ketika berkumur, kita juga kemungkinan tidak sengaja menelan sedikit air garam dan itu dapat mengatasi dehidrasi. Namun, jangan dengan sengaja menelannya atau menggunakan terlalu banyak garam karena bisa semakin mengeringkan selaput tenggorokan yang sensitif. Meski begitu, berkumur air garam tidak bisa dengan "ajaib" langsung menyembuhkan sakit tenggorokan. "Berkumur air garam tidak bakal mengobati infeksi virus (penyebab umum sakit tenggorokan) karena kita tidak menggunakan garam dalam jumlah yang cukup untuk mendapatkan efek antivirus," kata Segal-Maurer.

Selain itu, menurut Healthline, kumur air garam juga direkomendasikan oleh dokter untuk obat sakit tenggorokan alami dalam pengaturan klinis yang dicatat dalam Clinical Inquiry 2011.

Pengobatan kuno ini terutama efektif untuk mengatasi pilek atau flu yang menyebabkan sakit tenggorokan ringan. Sementara untuk sakit tenggorokan parah lebih baik menggunakan bantuan obat sakit tenggorokan bebas, seperti asetaminofen atau ibuprofen.

Ada banyak resep air garam yang bisa kita gunakan untuk obat sakit tenggorokan alami. Salah satunya adalah menggunakan seperempat atau setengah sendok teh garam yang dilarutkan ke dalam 250 ml air garam.

Larutan ini diyakini dapat membantu mengatasi tenggorokan gatal atau sakit. Selain menenangkan sakit tenggorokan, berkumur air garam juga bisa membantu mengatasi gejala sakit gigi. Tak hanya itu, rutin berkumur air tawar dapat membantu mencegah infeksi saluran pernapasan bagian atas. Apakah ampuh? Mari kita coba praktikkan sendiri. (Kompas.com/Nabilla Tashandra)

Ketersediaan Bahan Pokok Dipastikan Aman Saat Lebaran

PEMERINTAH Kabupaten (Pemkab) Magelang terus memantau harga kebutuhan pokok menjelang Idulfitri 2021. Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Kabupaten Magelang, Iwan Sutiarso melaporkan terkait harga kebutuhan pokok masyarakat sejauh ini masih relatif normal dan terjangkau. Ketersediaan bahan pokok juga masih aman.

Iwan menuturkan, harga beras premium berkisar antara Rp11.000-Rp11.500, beras medium Rp10.000, gula pasir Rp13.000, dan minyak goreng Rp13.000. “Namun demikian, ada kenaikan harga di beberapa bahan pokok antara lain daging ayam Rp32.000 menjadi Rp36.000, telur ayam Rp22.000 menjadi Rp25.000,” jelasnya Kamis (29/4).

Sementara terkait harga cabai, baik cabai merah, kriting, kemudian harga bawang merah dan bawang putih menurutnya sangat fluktuatif namun masih terjangkau. Untuk data stok pada 5 April 2021 yang bersumber dari Dinas Perdagangan Koperasi dan UKM Pemkab Magelang, merinci bahwa stok bahan poko masih mencukupi.

Beras masih 2.394,53 ton; minyak goreng 169.591 liter; gula pasir 280.741 kg; telur ayam ras 25.112 kg; daging ayam 7.155 kg; daging sapi 1.415 kg; cabai merah 2.756 kg; rawit merah 1.764 kg; bawang merah 3.209 kg; dan bawang putih 4.896 kg.

“Ketersediaan kebutuhan pokok masyarakat di Kabupaten Magelang sampai saat ini masih aman. Sementara untuk harga juga masih relatif stabil dan terjangkau meski ada kenaikan di beberapa komoditas, namun itupun juga tidak terlalu signifikan,”pungkasnya. (ndg)

ANTARA FOTO/MOHAMMAD AYUDHA HARI TARI SEDUNIA - Penari dari Gedung Wayang Orang menampilkan tari Kusumo Yudho pada acara Solo Menari 2021 di Rumah Kebudayaan Ndalem Joyokusuman, Solo, Kamis (29/4). Pertunjukan tari dalam rangka memperingati Hari Tari Sedunia tersebut digelar serentak di 54 kelurahan untuk menghindari kerumunan saat masa pandemi Covid-19.

Terminal Sepi Penumpang

„ Peningkatan Aktivitas Mudik Diperdiksi Mulai 1-5 Mei 2021

KLATEN, TRIBUN - Satu pekan menjelang diberlakukannya larangan mudik Lebaran pada 6-17 Mei 2021, tidak ada lonjakan penumpang yang signifikan di Terminal Ir Soekarno Klaten. Dalam sehari, pemudik yang curi start untuk pulang kampung menggunakan angkutan bus melalui terminal tipe A tersebut hanya puluhan orang saja.

Pada Kamis (29/4) sekitar pukul 12.00 WIB, terminal nampak sepi. Ruang kedatangan tampak lengang, begitu juga dengan ruang tunggu keberangkatan. Pengelola Teknologi Informasi Terminal Ir Soekarno Klaten, Saryana, mangatakan satu pekan menjelang diberlakukannya larangan mudik, kedatangan penumpang di terminal itu masih fluktuatif.

“Belum ada peningkatan menjelang diberlakukannya larangan mudik. Kalau berdasarkan data masih landai,” ujar Saryana, Kamis (29/4).

Ia menjelaskan, dalam satu pekan terakhir kedatangan penumpang cenderung naik turun, namun masih dalam kategori sepi. Pada Minggu (25/4) pemudik yang datang dari daerah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) dan sejumlah wilayah lainnya seperti Sumatera, Surabaya dan Bali hanya 71 pemudik saja.

“Kemudian pada data kedatangan 26-28 April, berturut-turut pemudik yang masuk sebanyak 79, 51 dan 58 penumpang,” ucapnya.

Kondisi serupa juga terjadi di Terminal Tipe A Tidar, Kota Magelang. Koordinator Satuan Pelayanan Terminal Tipe A Tidar Kota Magelang Joko Purnomo menuturkan, hasil pemantauan selama dua hari terakhir ini belum ada kenaikan penumpang yang signifikan yang terjadi di Terminal Kota Magelang.

Berdasarkan pendataan, pada Rabu (28/4) malam, armada bus AKAP tujuan Yogyakarta, Jawa Timur, dan Jakarta membawa sebanyak 34 orang. Sebanyak 17 orang dari empat bus berasal wilayah dari Jawa Timur dan Jakarta. Sedangkan, sisanya dari Yogyakarta dengan tiga bus membawa sebanyak 17 orang.

“Mendekati pemberlakuan pelarangan mudik (mulai 6 Mei), belum kelihatan adanya kenaikan penumpang di terminal. Keadaan penumpang cenderung turun sebanyak 20 persen dibandingkan kondisi normal. Sementara ini, yang kami hitung sebagai pemudik dari wilayah Jakarta dan Surabaya,” terang Joko.

Akibat adanya kebijakan pelarangan mudik, jumlah unit bus yang beroperasi juga berkurang imbas minimnya penumpang. Bahkan, penurunan sudah terjadi mulai pengetatan mudik pada 22 April lalu. “Biasanya bus AKAP bisa beroperasi sebanyak 10-11 bus perhari, kini setelah pengetatan beberapa hari lalu bus AKAP yang beroperasi hanya 5-6 bus saja,” terangnya.

Pihaknya menuturkan, statistik laju mudik akan mulai terlihat nanti mulai 1-5 Mei 2021. “Kalau perkiraaan kami, mulai awal Mei nanti baru bisa kelihatan kondisi penumpang, apakah memang mengalami kenaikan atau tidak. Karena, pada tenggat waktu tersebut merupakan kesempatan pemudik sebelum pelarangan mudik berlaku,” tuturnya.

(mur/ndg)

TRIBUN JOGJA/ALMURFI SYOFYAN MENUNGGU - Sejumlah penumpang tengah menunggu armada bus di ruang keberangkatan Terminal Ir Soekarno Klaten, Kamis (29/4).

BUTUH KESADARAN DIRI

z Satu pekan jelang larangan mudik, terminal bus di Klaten dan Kota Magelang sepi penumpang z Peningkatan aktivitas mudik di sejumlah daerah diperdiksi mulai terlihat pada 1-5 Mei 2021 z Jokowi meminta para kepala daerah mengingatkan warganya untuk menunda mudik tahun ini.

Jokowi Ingatkan Kepala Daerah

PRESIDEN Joko Widodo mengaku khawatir masih banyak masyarakat yang nekat mudik Lebaran tahun ini. Padahal, pemerintah telah menyatakan bahwa mudik Lebaran 2021 dilarang. Hal itu disampaikan Jokowi saat memberikan arahan ke kepala daerah se-Indonesia yang ditayangkan melalui YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (29/4).

Berdasarkan survei Kementerian Perhubungan, terdapat 18,9 juta orang yang berencana mudik meski pemerintah sudah menyatakan pelarangan. Sebelum ada larangan, ada 89 juta atau 33 persen penduduk yang hendak pulang ke kampung halaman. Begitu dinyatakan mudik dilarang, persentase tersebut turun 11 persen atau 29 juta orang tetap ingin mudik.

Persentase itu terus turun hingga kini di angka 7 persen. “Tapi angkanya juga masih besar, hati-hati, 18,9 juta orang yang masih akan mudik,” ucap Jokowi.

Presiden pun meminta para gubernur, bupati, dan wali kota di seluruh Indonesia terus menyampaikan larangan mudik ke masyarakat. Ia juga memerintahkan agar disiplin protokol kesehatan terus ditekankan. Protokol 3M yakni memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak harus terus diterapkan. (kpc)

Kawah Sileri Erupsi

BANJARNEGARA, TRIBUN - Kawah Sileri di Kawasan Dieng, Banjarnegara mengalami erupsi pada Kamis (29/4/) petang. Pihak Badan Penanggulangan Bencama Daerah (BPBD) Banjarnegara menyampaikan, tidak ada korban jiwa maupun luka akibat kejadian tersebut.

Kejadian tersebut sempat menyita perhatian warga sekitar. Sejumlah warga berkumpul di kawasan Sileri pasca-kejadian. Material kawah baik lumpur hingga bebatuan panas berserak di sekitar kawah, bahkan sampai di jalan.

Tokoh masyarakat di Desa Kepakisan, Kecamatan Batur, Kabupaten Banjarnegara, Sarwo Edi membenarkan kejadian itu. “Iya benar tadi kejadian (erupsi) habis buka puasa,” kata Sarwo, Kamis (29/4).

Kepala Pelaksana BPBD Banjarnegara Aris Sudaryanto, mengatakan, kondisi masyarakat sekitar Kawah Sileri dipastikan aman. “Erupsi biasa, hanya mengeluarkan material batu kecil-kecil. Kondisi masyarakat sekitar aman, karena jauh dari kawah,” kata Aris.

Menurut Aris, jarak terdekat permukiman warga dengan kawah sekitar 5 kilometer. Pada saat kejadian juga tidak ada wisatawan yang berkunjung. “Kondisi di lapangan terkendali, tidak ada masalah. Kebetulan juga tidak ada wisatasan, jadi aman,” ujar Aris. 29

Lebih lanjut Aris mengatakan, erupsi terkahir Kawah Sileri pernah terjadi sekitar tiga tahun lalu. “Waktu itu meletusnya siang, terus ada wisatawan, jadi ada korban luka-luka. Bukan karena kena material erupsi tapi karena panik lalu terjatuh,” kata Aris. (Tri-

bunjateng.com/kpc)

733 Perusahaan Belum Konfirmasi Sanggup Bayar THR

KUDUS, TRIBUN - Dinas Tenaga Kerja Perindustrian Koperasi dan UKM (Disnakerperinkop dan UKM) Kudus mencatat, ada 733 perusahaan di Kabupaten Kudus belum memberikan laporan terkait kesanggupan membayar tunjangan hari raya (THR). Hingga Rabu (28/4), baru 75 perusahaan membuat laporan kesanggupan membayar THR.

Kepala Disnakerperinkop dan UKM Kudus Rini Kartika Hadi, menyampaikan total perusahaan yang wajib melaporkan pembayaran THR ada 808 perusahaan. Sejauh ini, belum ada yang menyampaikan keberatan membayarkan THR. Pihaknya memberikan kelonggaran dalam pembayaran THR maksimal H-7 sebelum Hari Raya Idulfitri.

“Kami akan memantau pembayaran THR maksimal H-7 Lebaran,” terang Rini, Kamis (29/4).

Rini menambahkan, dalam pembayaran THR tahun ini, Kementrian Ketenagakerjaan meminta setiap perusahaan tidak mencicil. Akan tetapi, jika perusahaan merasa keberatan, diharuskan berembuk dengan pekerja. “Harus dirembuk dulu dan ada kesepakatan. Tetapi, pembayaran wajib dilunasi pada tahun ini juga,” katanya.

Selain itu, pihaknya juga akan membuka posko pengaduan THR di kantor Disnaker Perinkop Kudus. Sehingga, bagi para pekerja yang tidak mendapatkan THR, dapat membuat laporan di sana.

Terkait pembayaran THR, bagi buruh yang masa kerjanya 12 bulan atau lebih, tunjangan diberikan secara ketentuan satu bulan upah. Pekerja dengan masa kerja kurang dari 12 bulan, THR diberikan proposional. “Sesuai upah satu bulan, dihitung berdasar rata-rata upah yang diterima selama 12 bulan terakhir, sebelum Lebaran,” ujar dia.

Bupati Kudus HM Hartopo mengimbau perusahaan membayar lunas THR. Menurutnya, perusahaan yang tidak membayar THR bakal mendapatkan sanksi. “ Kalau tidak memberikan THR, nanti ada sanksinya. Jangan sampai ada karyawan yang tidak menerima haknya,” ujar dia.

Menurutnya, jika masih ada perusahaan yang terkendala pandemi dan kesulitan membayar THR, bisa menggunakan mekanisme mengangsur beberapa kali. Namun, harus sesuai kesepakatan pegawai. “ Tergantung karyawannya mau atau tidak (dicicil). Harus ada kesepakatan bersama antara pengusaha dan buruh,” ujar dia. (Tribunbanyumas.com)

Tega Berbuat Keji Karena Sakit Hati

z Polisi Ungkap Motif Pelaku Pembunuhan di Manisrenggo

KLATEN, TRIBUN - Polres Klaten mengungkap motif pelaku pembunuhan terhadap FNR (24) yang ditemukan warga meninggal dunia dengan bersimbah darah di Desa Borangan, Kecamatan Manisrenggo, Kabupaten Klaten, Selasa (27/4) malam. Belakangan diketahui, perbuatan keji pelaku berinisial HP (25) didasari perasaan sakit hati kepada korban.

Kapolres Klaten, AKBP Edy Suranta Sitepu mengungkap jika pelaku HP sakit hati karena sering diejek korban. “Motifnya, pelaku sakit hati karena sering diejek dan diolok-olok korban,” ujar Edy saat jumpa pers di Mapolres Klaten, Kamis (29/4).

Pelaku merupakan tetangga korban yang tinggal di Desa Kadilajo, Kecamatan Karangnongko, Kabupaten Klaten. Keduanya juga diketahui berteman. Hanya butuh waktu sekitar 10 jam, polisi berhasil mengamankan pelaku yang kini telah ditetapkan menjadi tersangka.

Adapun modus operandi pelaku melancarkan aksinya tersebut dengan mengajak korban bertemu di lokasi DAM Kaliworo yang berada di Desa Borangan pada Selasa (27/4) sekitar pukul 20.30 WIB. “Saat itu korban tiba lebih dahulu. Pelaku datang dari arah berlawanan. Sesampainya di lokasi, pelaku langsung menusuk leher korban dengan menggunakan pisau dapur,” ucapnya.

Setelah menusuk korban, pelaku langsung pergi meninggalkan tempat kejadian perkara (TKP) dan sempat membuang pisau dapur tersebut ke sungai tidak jauh dari lokasi. “Disamping TKP itu kan ada sungai, jadi (pisau) dibuang oleh pelaku ke arah sungai itu. Pisau sudah diamankan petugas sebagai barang bukti,” ucapnya.

Kasatreskrim Polres Klaten, AKP Andriyansyah Rithas Hasibuan mengatakan, pihaknya berhasil mengungkap pelaku pembunuhan tersebut setelah mengumpulkan bukti-bukti dan kesaksian dari keluarga dan teman-teman korban. “Setelah mengumpulkan bukti-bukti serta olah TKP. Hasilnya mengarah kepada pelaku. Pelaku mengakui perbuatannya,” ucap AKP Andriyansyah. (mur)

Klaster Jongke Kidul Belum Usai

TRIBUN JOGJA/SRI CAHYANI PUTRI PURWANINGSIH ANTRE - Tukang becak mengantre di depan Rumah Dinas Bupati Kulon Progo untuk menerima santunan Ramadan yang disalurkan Baznas setempat, Kamis (29/4).

125 Tukang Becak di Kulon Progo Terima Santunan Baznas

KULON PROGO, TRIBUN - Sebanyak 125 tukang becak menerima santunan senilai Rp200 ribu dari Baznas Kulon Progo. Penyaluran santunan merupakan kegiatan rutin selama Ramadan.

Ketua Baznas Kulon Progo, Abdul Madjid mengatakan, pada Ramadan 2021 ini, pihaknya menyalurkan bantuan senilai Rp2,3 Miliar kepada 18 kelompok penerima. Sementara, penghimpunan zakat infak untuk periode Januari-Maret 2021 mencapai Rp1,87 triliun. Adapun pentasyarufan pada periode yang sama mencapai Rp1,35 miliar.

Khusus Ramadan, mulai pertengahan April sampai Mei, Baznas Kulon Progo menyalurkan Rp2,38 miliar, sedangkan pentasyarufan Januari-Mei 2021 mencapai Rp3,739 miliar. “Semoga santunan yang diberikan ini dapat membantu mereka dalam memenuhi kebutuhan,” ucapnya, Kamis (29/4).

Bupati Kulon Progo, Sutedjo berharap santunan yang diberikan bisa bermanfaat bagi para penerima. Pihaknya berterima kasih karena Baznas mampu mengelola dana dengan baik untuk segera diberikan kepada sasaran penerima sesuai tuntunan agama. “Sehingga, bisa dimanfaatkan oleh saudara-saudara yang menerima santunan tersebut,” ungkapnya.

Seorang penerima santunan, Suparman mengatakan santunan yang diterima akan digunakan untuk membeli kebutuhan pokok. Selama pandemi Covid-19 melanda, ia hanya mendapatkan penghasilan sekitar Rp30 ribu per hari. Ia harus mencari pendapatan dari pekerjaan lain menjadi kuli bangunan dan beternak di rumah.

“Saya senang sekali, sebab cukup terbantu untuk memenuhi kebutuhan keluarga di rumah,” kata Suparman. (scp)

Ada Puluhan Ribu Data Penerima Bantuan Bermasalah

GUNUNGKIDUL, TRIBUN - Dinas Sosial (Dinsos) Gunungkidul kini tengah berupaya memperbaiki data warga penerima bantuan. Pasalnya, terdapat ketidaksesuaian alias tidak sinkron dengan data kependudukan.

Kepala Bidang (Kabid) Kesejahteraan Sosial, Dinsos Gunungkidul, Hadi Hendra Prayoga ketidaksesuaian itu terungkap setelah dilakukan pencocokan dengan sistem informasi administrasi kependudukan. “Ada sekitar 54 ribu data penerima bantuan yang bermasalah dan perlu diperbaiki,” ungkap Hendra kepada wartawan, Kamis (29/4).

Menurut data Dinsos Gunungkidul, secara akumulasi ada 145 ribu Keluarga Penerima Manfaat (KPM). Bentuk bantuan bervariasi, seperti Program Keluarga Harapan (PKH), sembako, hingga Bantuan Sosial Tunai (BST) terkait dampak pandemi.

Hendra mengungkapkan, ketidaksesuaian terjadi pada data administrasi. Misalnya, ada Nomor Induk Kependudukan (NIK) dipakai lebih dari satu orang, hingga alamat tidak sesuai. “Saat ini kami terus memperbaiki data, berkoordinasi dengan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil),” ujarnya.

Menurut Hendra, sejauh ini perbaikan sudah mencapai 92 persen dan diharapkan rampung akhir April ini. Hasilnya akan disandingkan dengan data dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).

“Sasaran penerima tidak berubah, tapi lebih menyesuaikan data kependudukan yang ada,” kata Hendra.

Terpisah, Kepala Disdukcapil Gunungkidul, Markus Tri Munarja mengatakan pihaknya hanya sekedar membantu proses sinkronisasi data, dengan menyiapkan data yang dibutuhkan. Data sasaran sepenuhnya wewenang Dinsos. (alx)

„ Dinkes Sleman Catat Jumlah Totalnya 42 Kasus

SLEMAN, TRIBUN - Klaster penularan Covid-19 di Padukuhan Jongke Kidul, Kalurahan Sendangadi, Mlati, Kabupaten Sleman masih bergulir. Dinas Kesehatan setempat mencatat ada tambahan tujuh orang yang positif, sehingga total ada 42 kasus dari klaster tersebut.

Tambahan tujuh kasus itu didapatkan dari hasil tracing dan pemeriksaan massal pada 22-23 April kemarin. Sebanyak 26 orang di antaranya menjalani uji swab polymerase chain reaction (PCR).

“Jadi, terakhir kan ada 35 (kasus), sekarang ditambah 7 yang positif,” terang Kepala Dinas Kesehatan Sleman, Joko Hastaryo, Kamis (29/4).

Penelusuran lanjutan terhadap kontak dari 7 warga yang dinyatakan positif itu sudah dilakukan. Menurutnya, sebagian sasaran tracing adalah orang yang sebelumnya sudah dinyatakan positif, sekitar 5-6 orang dan langsung menjalani pemeriksaan. “Hasilnya belum keluar,” kata Joko.

Ia menyebut, klaster yang berkembang di Jongke Kidul belum tuntas, namun sebarannya relatif sudah bisa dikendalikan. Saat ini, Dinkes masih menunggu warga yang positif selesai menjalani isolasi, serta menunggu pula hasil pemeriksaan dari proses tracing.

Joko mengatakan, hingga kini skenario pengendalian di Padukuhan Jongke Kidul masih sama, terutama di RT yang masuk zona merah dan oranye. “Aktivitas di dua RT itu masih dibatasi,” kata dia.

Pelbagai upaya telah dilakukan agar dapat menghentikan mata rantai penularan. Di antaranya dengan melangsungkan swab massal pada 22-23 April di gedung Gelora Pemuda Seni dan Budaya, RW setempat. Dalam dua hari pemeriksaan, total ada 245 warga yang menjalani tes kesehatan.

Sebelum itu, gugus tugas kalurahan juga telah membatasi akses warga. Ketua Gugus Tugas Kalurahan Sendangadi, Parjiyono mengatakan, penutupan akses dilakukan untuk mengurangi mobilitas warga, sekaligus memutus mata rantai penularan. “Akses di RW 24, sudah ditutup, mulai hari selasa (20/4) lalu,” ungkap dia.

Jangan lengah

Sementara itu, pasca terbentuknya dua klaster baru, penyebaran kasus baru Covid-19 di Gunungkidul saat ini mulai terkendali. Wakil Bupati Gunungkidul, Heri Susanto, mengungkapkan, status kerawanan di klaster Panggang dan Playen dilaporkan berangsur turun. “Terakhir, saya mendapat laporan sebanyak 30 warga sudah menyelesaikan isolasi mandiri, dan hasilnya (uji swab PCR) sudah negatif,” kata Heri.

Namun begitu, ia tetap meminta satuan tugas (satgas) di tiap kapanewon dan kalurahan tidak lengah dan bekerja lebih efektif dalam mengawasi kegiatan masyarakat di wilayah masingmasing. Ia tak ingin munculnya klaster terulang lagi. “Satgas (kapanewon dan kalurahan) juga wajib menyampaikan laporan secara rutin terkait kondisi di wilayahnya,” ujarnya.

Heri mengatakan masyarakat tetap diperkenankan menggelar kegiatan masyarakat. Namun zona kerawanan hingga protokol kesehatan (prokes) tetap wajib jadi perhatian.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Gunungkidul Dewi Irawaty melaporkan hingga Rabu (28/4) lalu ada tambahan 19 kasus terkonfirmasi positif Covid-19. “Sampai kemarin ada 2.644 kasus konfirmasi positif secara kumulatif,” kata Dewi.

Tercatat pula ada 5 pasien yang dinyatakan sembuh.Secara keseluruhan, terdapat 197 pasien dalam perawatan. Sebanyak 2.322 pasien sudah dinyatakan sembuh dan 125 lainnya merupakan kasus meninggal dunia. (rif/alx)

MASIH BERTAMBAH

z Klaster penularan

Covid-19 di Padukuhan

Jongke Kidul,

Kalurahan Sendangadi,

Mlati, Sleman masih bergulir. z Ada tambahan tujuh orang yang positif, sehingga total ada 42 kasus dari klaster tersebut. z Aktivititas warga di dua RT yang jadi pusat klaster itu masih dibatasi.

Pemudik Wajib Karantina dan Swab Antigen

BANTUL, TRIBUN - Pemerintah Kabupaten Bantul melakukan sejumlah upaya untuk mengantisipasi kedatangan pemudik pada Lebaran tahun ini. Langkahnya antara lain dengan mendukung kesiapan sarana dan prasarana di 38 selter karantina tingkat kalurahan.

Bantuan berupa kompor gas, buku panduan selter, dan lainnya diserahkan ke tiap lokasi. Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan Penangan Covid-19 Kabupaten Bantul, Joko B Purnomo mengatakan seluruh kalurahan di Bantul sudah memiliki selter, baik untuk pemudik maupun pasien Covid-19. Namun, dengan berbagai pertimbangan seperti lokasi dan kerawanan penularan, hanya 38 selter saja yang mendapat bantuan.

“Harapan kami, bantuan ini bisa mendukung kesiapan selter, sehingga siap dalam mengantisipasi Covid-19. Semoga bantuan ini utuh dan tidak digunakan. Artinya, tidak ada yang mudik, tidak ada yang positif Covid-19,” katanya saat ditemui di Kapanewon Jetis, Kamis (29/4).

Sesuai instruksi dari pemerintah pusat, mudik memang dilarang. Pihaknya akan mewajibkan warga yang nekat mudik atau sudah terlanjur mudik untuk karantina selama lima hari. Pemkab Bantul bakal melakukan pengawasan dan pengetatan protokol kesehatan, sehingga Lebaran tahun ini tidak menjadi momen penambahan kasus Covid-19.

“Kita belajar dari India. Awalnya berhasil menekan kasus Covid-19, namun karena kendur menerapkan protokol kesehatan, sekarang menjadi tsunami Covid-19. Kami tidak mau itu terjadi. Jadi, protokol kesehatan harus tetap dijalankan,” ujarnya.

Selain karantina, Dinkes Kabupaten Bantul juga akan melakukan rapid test antigen pada pemudik yang sudah menjalani karantina. Sehingga, pemudik yang masuk ke wilayah Bantul benar-benar negatif Covid-19. “Kami coba fasilitasi di semua puskemas. Untuk pemantauan, nanti kami minta bantuan satgas kalurahan,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul, Agus Budi Raharja.

Ketua Asosiasi Pemerintah Desa (Apdesi) Bantul, Ani Widayani mengungkapkan total ada 44 selter kalurahan di Bantul. Guna pengawasan di masingmasing kalurahan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan para relawan. Mulai Senin (4/5) mendatang, seluruh petugas sudah mulai berjaga di posko mudik, baik kalurahan maupun padukuhan.

“Posko akan dikuatkan, di pintu masuk padukuhan maupun kalurahan. Karena, yang dikhawatirkan pra Lebaran. Itu jadi strategi biar tidak pakai surat pengantar, antigen, dan lainlain,” ungkapnya. (maw)

This article is from: