try aprilia
ARCHITECTURAL PORTFOLIO selected works 2014 - 2017
Arsitektur
adalah penciptaan suasana, perkawinan guna dan citra. Bukan dalam kemewahan bahan atau tinggi teknologinya letak harganya. Bahan-bahan yang sederhana justru lebih mampu mencerminkan refleksi keindahan puisinya, karena lebih bersih dari godaan maupun kepongahan. (YB. Mangunwijaya, 1988;348).
Try Apriliasih Sukmawati Samosir 02 April 1993 tryapril@gmail.com 0813 5142 5867 www.issuu.com/tryaprilia
Pendidikan Formal
Fakultas Teknik Departemen Arsitektur Universitas Sumatera Utara 2011 - 2015 (IPK 3.37 / 4.00) SMA Cahaya Medan 2008 - 2011 SMP Putri Cahaya Medan 2005 - 2008 SD Santo Thomas 6 Medan 1999 - 2005
Pengalaman Berorganisasi
Anggota Gerakan Mahasiswa Siaga Bencana (GEMASIANA) FT USU (2011 - 2013) Biopori kampus Teknik Mengumpulkan donasi untuk korban letusan Sinabung Anggota Divisi Pendidikan IMA FT USU (2012 - 2014) Meng-organize seminar di lingkup Arsitektur USU Sekretaris Divisi Pendidikan IMA FT USU (2014 - 2015) Meng-organize dan mengatur dana kegiatan Coffee Break Meng-organize dan mengatur dana kegiatan Meruang di Setia Budi House Meng-organize Sayembara Penataan Ruang Kota Medan dari USU Meng-organize dan mengatur dana kegiatan sosial di Perpustakaan Terapung Kampung Nelayan, Belawan Volunteer Bidang Dokumentasi Kelas Inspirasi Medan 3 (2017) Membangkitkan semangat anak tingkat Sekolah Dasar di bidang pendidikan dengan memperkenalkan bermacam-macam profesi
Skills
autocad sketchup + vray revit architecture adobe photoshop adobe illustrator adobe indesign lumion pro ms office paint tool sai
Resume Pengalaman Bekerja
Perencanaan dan pembangunan praktik dokter saraf Jl. Gedung Arca Medan bersama Hana Maria dan tim Maret - Juni 2014 Perencanaan Gedung Serbaguna Advent Jl. Dr. Mansyur Medan bersama BP Rikardo dan tim April - September 2014 Freelancer di Provision Furniture, Medan September 2015 Arsitek Junior di Lyra Architecture Workshop, Medan Oktober 2015 - Februari 2016 Arsitek Junior di Trindo Studio, Medan April 2016 - September 2016 Arsitek Junior di Cavatina Studio Medan Desember 2016 - Mei 2017 Arsitek Freelance Mei 2017 - present
Kompetisi
Lomba Karya Handmade Pekan Olahraga dan Seni Arsitektur USU (2012) status : 2nd place Kesawan Bicycle Rent; NPYDA Re-Think Re-Create (2013) status : entry Susuk Boarding House; NPYDA Re-Think Re-Create (2014) status : entry Tropical Block House; Provident Development Design Competition (2014) status : entry Pulau Messah, “Sebuah Adaptasi Budaya�; Sayembara Desain Arsitektur Nusantara 3 (2015) status : entry Never Lose Hope; Bamboo Biennale (2016) status : 9 besar (Honorable Mention) UNIGHA, Lapan Sagoe; Sayembara Masterplan Kampus Universitas Jabal Ghafur (2016) status : 10 besar (Honorable Mention) 2016 Mengembalikan Hak Alam; Sayembara RSLOK status : entry
Daftar Isi
Projects . Ruko Gunungsitoli . Sekolah Kristen Pniel, Namorambe . Seminari Bethel, Bandar Baru . Pasar Rakyat, Gunungsitoli . Raja Amandari Memorial Park, Tarutung . Rumah Pintar Pemilu, Medan
sebagai Freelancer di Cavatina Studio sebagai Arsitek Junior di Cavatina Studio sebagai Arsitek Junior di Cavatina Studio sebagai Arsitek Junior di Cavatina Studio sebagai Arsitek Junior di Trindo Studio sebagai Arsitek Junior di LYRA Architecture Workshop
Competitions . Mengembalikan Hak Alam . UNIGHA, Lapan Sagoe . Never Lose Hope . Pulau Messah, Sebuah Adaptasi Budaya Interests
bersama Mhd Faisal Imansyah dan tim bersama Franky Simanjuntak dan tim bersama Franky Simanjuntak dan tim bersama Krispitoyo Dreyer dan tim
Sekolah Kristen Pniel BERDAMPAK : Bertumbuh dan Berbuah Lokasi Lahan Principal Status
Jl Perjuangan Gg.Pisang Namorambe, Deli Serdang, Sumut +/- 17 x 15 mtr Franky Simanjuntak (Cavatina Studio) Dibangun bertahap (2017)
try aprilia | sekolah pniel namorambe | 2017
bangunan eksisting
ekspansi bangunan pada lahan kosong di sampingnya
Analisa Site g stin ksi e n ai na gu lant ban 3
pab rik
1 la nta i
SITE
l s1
tai an
ko
ga ng Pi san g(
leb
ar :
5m tr)
Akses kendaraan dan pejalan kaki Sumber kebisingan tinggi
Sekolah Kristen Pniel Namorambe merupakan pengembangan TK Pniel yang diharapkan mampu menampung murid hingga tingkat SD. Tujuan didirikannya sekolah ini selain sebagai sarana edukasi juga merupakan sarana bagi murid untuk bergerak lebih aktif dan lebih peka terhadap keadaan alam sekitar, mengingat area bermain anak selama ini cenderung terpaku pada sebuah gadget. Secara spesifik, anak-anak akan diajarkan sambil bermain di alam. Mengenal alam dengan cara bercocok tanam. Menumbuhkan keingintahuan mereka akan alam dan tumbuhan di sekitar kita yang sangat kaya. Tanpa sadar mereka akan peduli dan cinta akan lingkungan. Dan diharapkan dampak tersebut akan mereka bawa ke rumah mereka masing-masing. Tantangan dari proyek ini antara lain bagaimana cara memaksimalkan penggunaan lahan yang sempit (+/- 18 x 15 mtr), memaksimalkan pencahayaan dan penghawaan dan menyesuaikan kebutuhan bangunan dengan anggaran biaya yang cukup terbatas.
Sumber kebisingan sedang Sumber kebisingan rendah
try aprilia | sekolah pniel namorambe | 2017
Sumber kebisingan utama dari pabrik (kiri) akan berpengaruh pada penzoningan ruang. Kos 2 lantai (kanan) yang berbatasan rapat dengan s kan cahaya dan sirkulasi udara yang baik.
Respon
Program Ruang kebutuhan
massa yang responsif
ventilasi silang dan stack effect
penempatan ruang berdasarkan jarak dari sumber kebisingan
pemasukan cahaya alami ke dalam ruangan
7 lokal kelas (standar luasan 5x7 mtr per lokal)
area hijau unt
site merupakan tantangan bagi ruang di sampingnya untuk mendapat-
tuk bermain dan upacara
masalah
kebutuhan ruang < luas area
Gedung eksisting akan memerlukan koneksi antar lantai dengan gedung barunya.
solusi
multi-stories dengan koneksi antar bangunan
try aprilia | sekolah pniel namorambe | 2017
Konsep Mas
Massa eksisting dicoak sebagai akses terhadap massa baru
Olahan Massa Konvensional (Opsi 1)
Olahan Massa Alternatif (Opsi 2) penambahan area hijau
area hijau sebagai pusat kelas kamar
luas area bermain sedikit Respon terhadap eksisting terputus
Opsi 1 : Layout bangunan sekolah secara umum
penerima
kelas
korid area
kelas
area upacara
kelas
Opsi 2 : Massa dicoak untuk mendapatkan kebutuhan ruang penghawaan yang maksimal
ssa Makro
1
2
3 c
5
a
b 3
5 5
7
7
Untuk pengolahan ruang, massa dibagi menjadi 3 grid utama di sisi vertikal dan horizontalnya
dor peralihan kamar a upacara yang dapat diekstensi
g, cahaya dan
Aliran udara pada massa
Pemasukan cahaya alami
Jarak pandang yang ideal
try aprilia | sekolah pniel namorambe | 2017
Tahapan Pembangunan zoning
Karena adanya keterbatasan dana maka tahapan pembangunan terbagi atas 3 tahap. Atap bangunan per lantai berupa dak agar memudahkan kelanjutan tahap pembangunan.
Spesifikasi Material
Ruang pu
Semi pub
Detail - Detail
Dinding plaster unfinished
Bata ekspos
Floor hardener
Besi siku
Jati belanda
Perforated sheet
Detail assembly secondary skin. I upakan buku yang merupakan ha pendidikan. Besi siku mempertega frame dan elem
Material : besi siku d
tropikalitas
ublik (kelas)
Area servis (tangga, toilet)
blik (kantor)
Ruang hijau
Ide dasar secondary skin ini meral yang begitu dasar dari sekolah / as kayu di mana berfungsi sebagai men strukturnya.
Atap dak diberi penghijauan untuk meredam panas ruangan di bawahnya.
Detail tangga Material : plat beton pra cetak dan perforated sheet, yang memperbesar masuknya cahaya matahari dari void
dan kayu palet/bekas try aprilia | sekolah pniel namorambe | 2017
Atas : Suasana lantai ground. Karena keterbatasan lahan, lantai ground yang dimanfaatkan sebagai area upacara/bermain juga dapat berfungsi sebagai area parkir pada waktu tertentu. Misalkan pada saat ibadah Minggu atau pada malam hari. Kiri : Kisi - kisi buku secondary skin yang menghasilkan permainan bayangan.
try aprilia | sekolah pniel namorambe | 2017
Atas : Suasana lantai 1. Kisi - kisi pada lantai 2 merupakan salah satu sumber masuknya cahaya alami ke lantai 1. Kanan : Bangunan dilihat dari atas. Atap dak pada masing-masing level dapat dimanfaatkan sebagai area gardening siswa.
try aprilia | sekolah pniel namorambe | 2017
try aprilia | sekolah pniel namorambe | 2017
Untuk wajah bangunan awalnya direncanakan plesteran ekspose, namun pada saat konstruksi berjalan owner meminta menggunakan bata ekspose sama seperti material dinding di dalamnya. Arsitek merespon dengan merencanakan dinding depan yang juga berfungsi sebagai pot tanaman/bunga yang semakin menguatkan konsep BERTUMBUH dan BERBUAH dimana anak-anak diharapkan akan berdampak bagi sesama dan lingkungan mereka. Jika huruf kapital dengan warna merah menyala sudah terlalu mainstream dimana-mana. Atau lukisan mural dengan warna warni terlalu â&#x20AC;&#x2DC;Kalijodoâ&#x20AC;&#x2122;. Mungkin selfie dengan backdrop pot tanaman dan pohon bisa jadi alternatif ketika suatu saat berkunjung ke sekolah ini (walau konstruksinya masih bertahap).
try aprilia | sekolah pniel namorambe | 2017
Ruko Gunungsitoli Lokasi Lahan Principal Status
Jl Raya Pelud Binaka Km 12,6 Gunungsitoli, Pulau Nias, Sumut +/- 40 x 30 mtr Franky Simanjuntak (Cavatina Studio) Proses Desain (2017)
Ruko, deretan bangunan yang umumnya memiliki tipologi yang sama di tiap tempat. Umumnya terkesan datar, minim karakter lokal, pemilihan warna kerap berlebihan dan kurang ramah terhadap pejalan kaki. Tanpa disadari, ruko juga menyebabkan penggunaan energi listrik menjadi lebih boros. Minim pencahayaan matahari di siang hari sekalipun. Penghawaan udara di dalamnya juga kurang baik sehingga pengguna cenderung menggunakan AC. Persoalan lainnya adalah intensitas pemadaman listrik yang cukup tinggi di Gunungsitoli. Jarang sekali listrik mampu hidup 24 jam per hari. Jadi, bagaimana solusinya jika ketergantungan penggunaan listrik pada ruko belum bisa sepenuhnya dijawab di kota ini?
try aprilia | ruko gunungsitoli | 2017
Pengolahan Site dan Massa Bangunan
Pertimbangan . View ke dalam dan ke luar site . Akses ke dalam dan ke luar site . Area hijau . Pemanfaatan lahan maksimal untuk unit ruko
View ke arah perumahan View dari jalan utama Akses ke dalam site
Ruko tertinggi yang menjadi titik tangkap view utama
try aprilia | ruko gunungsitoli | 2017
F
B
B
B
C
D
B
Jl R aya
E
LEGENDA :
B
lud Pe ak Bin
A
M aK ,6 12
A. Ruko tipe 1 B. Ruko tipe 2 C. Ruko tipe 3 D. Ruko tipe 4 E. Area Parkir F. Balai Desa Dahana G. Rencana Perumahan
Setiap massa ruko bahkan di area belakang, tetap terlihat dengan baik dari jalan utama maupun dari site rencana perumahan. Nilai properti tetap tinggi.
try aprilia | ruko gunungsitoli | 2017
Kon
01 Ventilasi silang
02
. Dua bukaan berupa jendela atau pinti yang letaknya saling berhadapan dalam satu ruangan . Ventilasi ini bekerja dengan memanfaatkan perbedaan zona bertekanan tinggi dan rendah yang tercipta oleh udara . Solusi untuk penghawaan alami . Meningkatkan kualitas udara . Meminimalkan penggunaan AC . Menghemat pemakaian listrik
04
Mezzanine & Split Level . Mengadaptasi sususnan level rumah adat . Ruangan menjadi lebih lapang . Pengaturan layout menjadi lebih atraktif
Elemen Hijau OUTDOOR = INDOOR
. Dari setiap sudut ruangan bisa melihat tanaman yang hijau dan asri . Pengalaman ruang seperti di rumah tapak
nsep
03
Arkade Lorong yang beratap segaris dengan bagian depan toko atau kantor Umum ditemui bangunan toko/bangunan Belanda dan Eropa . Menjadi fitur bangunan unik . Mengundang pengunjung untuk datang . Ramah terhadap pejalan kaki . Menjadi buffer panas dari luar . Bisa dikombinasikan dengan elemen tanaman hijau
05
Nilai Kearifan Lokal . Massa ruko mengadopsi bentukan atap miring rumah adat Nias Tengah . Memiliki karakter & identitas lokal yang kuat
. Fasade depan mengadopsi dinding fasade miring pada rumah adat
try aprilia | ruko gunungsitoli | 2017
ground floor
mezzanine floor
Penerapan Ventilasi Silang
second floor
roof floor
dinding bata krawang agar udara tetap mengalir
Penerapan Ventilasi Silang
try aprilia | ruko gunungsitoli | 2017
Seminari Bethel Christ as The Center of Story
Lokasi Lahan Principal Status
Jl Tuntungan, Namorih Pancur Batu, Sumatera Utara 9185 mtr2 Franky Simanjuntak (Cavatina Studio) Dibangun bertahap (2017)
Seminari Bethel merupakan salah satu institusi pendidikan Teologi yang memiliki visi untuk menjadi STT unggul dalam pemberdayaan masyarakat lokal. Visi kampus ini kami terjemahkan ke dalam bentuk masterplan melalui pendekatan teologis dan natural melalui penataan kawasan dan layout bangunannya. Christ as the center of the Story merupakan konsep makro dari desain masterplan Seminari Bethel. Amphiteather adalah pusat site yang dapat dijadikan tempat ibadah/khotbah terbuka, sementara fungsi lain seperti asrama putra dan putri, ruang makan bersama dan ruang serbaguna terletak di sekelilingnya.
try aprilia | seminari bethel | 2017
Tj. An om Ra ya
9185 m2
Jl.
STT Bethel Eksisting
Jl.
Ra ya
Tj. An om
Pengolahan Masterplan
Site Eksisting
STT Be Eksisti
C
Zoning
Kamar asrama Ruang kepala asrama Lobby Asrama Kamar mandi
Masing-masing asrama (pria dan wanita) terdiri dari 3 lantai. Lantai 1 berfungsi sebagai lobby, ruang kep berfungsi sebagai ruang cuci dan jemur. Interaksi antar mahasiswa dapat dilakukan di amphitheater yang secara be
ethel ing
Asrama pria dan wanita
Amphitheater
CHRIST
Ruang makan bersama Gedung serbaguna
Christ as the center of story
Kamar asrama Watching room Ampitheater
Pengembangan kawasan seminari
Ruang cuci dan jemur
pala asrama dan kamar dan kamar mandi. Lantai 2 berfungsi sebagai watching room dan kamar. Lantai 3 dapat diakses dari lantai satu dan dua. Karena dana dari donatur yang terbatas, pembangunan dilakukan ertahap.
try aprilia | seminari bethel | 2017
Asrama dilihat dari ampiteather. Undakan ampiteather berfungsi sebagai ruang interaksi terbuka/tempat duduk saat adanya ibadah outdoor serta sebagai atap bagi 11 unit kamar mandi yang ada di masing-masing asrama.
try aprilia | seminari bethel | 2017
Asrama dilihat dari area parkir. Ke depannya, asrama ini akan dialihfungsikan menjadi kelas-kelas seminari.
try aprilia | seminari bethel | 2017
Pasar Rakyat Gunungsitoli Lokasi Lahan Principal Status
Gunungsitoli, Nias, Sumatera Utara 10.000 mtr2 Franky Simanjuntak (Cavatina Studio) Dibangun bertahap (2017)
Sudah sangat umum diketahui bahwa pasar tradisional merupakan salah satu penggerak roda perputaran aktivitas ekonomi masyarakat luas. Hampir sebagian besar lahan yang tersedia dimaksimalkan untuk ketersediaan kios, los dan lapak. Mereka hanya datang, belanja, pulang karena pasar tradisional umumnya jarang sekali menyediakan fasilitas sosial yang layak dan nyaman. Melihat hal ini, desain pasar rakyat yang baru ini direncanakan melalui pendekatan desain yang sebaliknya. RTH dijadikan sebagai sebagai pusat orientasi gedung los dan kios serta axis di mana kegiatan ekonomi, sosial, seni budaya dan wisata dapat diadakan. Atraksi seperti lompat batu, kegiatan UKM, pekan kuliner, promosi pariwisata dapat dijadikan daya tarik tersendiri bagi RTH di pasar ini. Dengan begitu, pasar memberi nilai positif bukan hanya untuk dirinya sendiri melainkan juga untuk penduduk kota dalam konteks urban.
try aprilia | pasar rakyat gunungsitoli | 2017
Fitur budaya Nias, yakni lompat batu direncanakan sebagai elemen temporer yang dapat dibongkarpasang sesuai kebutuhan. Adanya berbagai kegiatan pada RTH diharapkan mampu mendongkrak kegiatan ekonomi maupun wisata di Gunungsitoli.
try aprilia | pasar rakyat gunungsitoli | 2017
Pergola hijau dengan tanaman rambat yang mengikuti bentuk geometrik Hombo Batu menjadi elemen penguat vista ke arah axis utama site pasar rakyat yang baru. Pergola ini juga menjadi elemen ruang penghubung antara kedua los besar di kiri kanannya.
try aprilia | pasar rakyat gunungsitoli | 2017
try aprilia | pasar rakyat gunungsitoli | 2017
Bangunan kios dan los didesain mengelilingi dan berorientasi ke ruang terbuka hijau yang akan berfungsi sebagai taman kota, foodcourt, area pameran kerajinan lokal, serta pertunjukan budaya dan seni. Pasar menjadi fotogenic dan instagrammable.
try aprilia | pasar rakyat gunungsitoli | 2017
C B C B A
Keterangan C : Bagian terdepan axis utama site pasar rakyat baru ini adalah elemen fasade yang memadukan komposisi atap rumah tradisional Omo Hada di bagian tengah dan diapit oleh atap limas bertingkat gedung kios di kiri kanannya. Kedua gedung kios tersebut juga dihubungkan oleh skycross dan atap pelana selasar yang bertransformasi sehingga secara visual menampilkan citra DIWA yang membentuk huruf â&#x20AC;&#x2DC;Xâ&#x20AC;&#x2122; yang umumnya terdapat di bagian bawah Omo Hada.
Keterangan A : Ruang terbuka baru di area depan pasar akhirnya bebas menjadi open space baru untuk selfie dengan logo KAPITAL pasar dengan OMO HADA dan DIWA sebagai elemen background-nya.
Keterangan B : Fasade depan pasar dibebaskan oleh bukaan pintu kios karena orientasinya telah diarahkan ke bagian dalam. Sejalan dengan orientasi awal dimana semua bangunan kios dan los telah diarahkan ke Ruang Terbuka Hijau di jantung site. Sebagai gantinya, wajah masing-masing kios didominasi oleh dinding kaca display yang memajang barang dagangan dan manekin seperti layaknya di mal perbelanjaan modern. Untuk keamanan dinding kaca display dilindungi oleh terali besi tipis yang membentuk anyaman kain tenun Gunungsitoli yang khas. Sementara di level atas ditempatkan area billboard yang bisa disewakan untuk menambah PAD.
try aprilia | pasar rakyat gunungsitoli | 2017
Raja Amandari Memorial Park Reinterpret History of Evangelism in Tano Batak
Lokasi Lahan Principal Status
Sait ni Huta, Tarutung, Sumatera Utara +1 Ha Tantri Tobing (Trindo Studio) Belum dibangun
Huta Dame, di sinilah Gereja Kristen pertama di Tanah Batak didirikan
Raja Amandari Sabungan Lumbantobing adalah tokoh yang menerima Dr. I.L. Nommensen, seorang penginjil dari Jerman, di Saitnihuta, Tarutung (Silindung), pada tahun 1864. Di tengah penolakan para Raja Batak terhadap para orang asing (penjajah), Raja Amandari telah â&#x20AC;&#x153;membuka pintu gerbang rohaniâ&#x20AC;? di Tanah Batak dengan membuka rumahnya bagi Nommensen bahkan memberikan sebidang tanah yang kemudian berkembang menjadi sebuah kampung bernama Huta Dame. Dari sinilah keKristenan di Tanah Batak dimulai.
try aprilia | raja amandari memorial park | 2016
Jangka Pendek
Jangka M
Perayaan Jubileum 150 tahun ke-Kristenan di Saitnihuta
Pembanguna Raja Amanda Lumban
Konsep Ar
SE REIMAGINING SAITNIHUTA
Reinterpret history of Evangelism in Tano Batak Menceritakan kembali napak tilas perjalaanan DR IL Nommensen tiba di Silindung dan menyebarkan keKristenan melalui penerimaan Raja Amandari yang tergambar melalui alur Arsitektur bangunan yang mengambil analogi dan metafora bentukan dan elemen khas Batak di Tarutung.
01
ARRIVAL / KEDATANGAN
Analogi perbukitan yang mengelilingi Silindung. Diterapkan melalui : - Atap segitiga cottage yg tidak beraturan - Pagar harbangan - Bambu - Lonceng (bunyi lonceng dari Siatas Barita)
02
WELCOMING / PENYAMBUTAN
03 AC /P
Tenun ulos sebagai elemen khas Batak untuk menyambut tamu.
A b m
Diterapkan melalui : - Motif Sadum pada fasad cafetaria & taman baca - Motif ulos Harungguan pada fasad
D d p b b
try aprilia | raja amandari memorial park | 2016
Jangka Panjang
Menengah
1. Menciptakan pembangunan kesejahteraan masyarakat Saitnihuta melalui interaksi dengan Monumen Hidup.
an Monumen ari Sabungan ntobing
2. Memberikan nilai tambah di sektor ekonomi, pendidikan dan budaya bagi masyarakat Saitnihuta.
rsitektur
EQUENCE / ALUR :
CCULTURATION PEMBAURAN
Analogi Nommensen bersosialisasi sebelum memulai penginjilan.
Diterapkan melalui : - Metode aquaponik dan hidroponik sebagai peningkatan kegiatan bercocok tanam dan beternak ikan.
04
TRANSITION / PERALIHAN
05
Penginjilan dimulai. Diterapkan melalui : - Amphiteather, sebagai tempat berkumpulnya masyarakat dan melakukan diskusi atau kegiatan kreatif lainnya.
SALVATION : CHRISTIANITY / KARYA KESELAMATAN
Kekristenan tumbuh di Tano Batak melalui Saitnihuta. Diterapkan melalui : - Penyatuan ruang Gereja Dame dengan lahan RAMP yaitu dengan membuka akses antar bangunan.
Diharapkan menjadi ikon Wisata Budaya dan Rohani baru di Tarutung. Menjadi magnet bagi tempat wisata lainnya yang ada di Tarutung.
try aprilia | raja amandari memorial park | 2016
Latar Belakang â&#x20AC;&#x153;Menceritakan kembali perjalanan I.L Nom-
4
5
mensen dalam masa pelayanan penginjilannya di Silindung. Dimulai dari ketibaannya di Siatas Barita sampai memasuki Saitnihuta, mempelajari kebudayaan setempat dan berinteraksi dengan masyarakatnya di bidang lisan, tulisan, pengobatan dan lain sebagainya - yang
3
dilanjutkan dengan penginjilan (Evangelisasi) sebagai puncak dari perjalanannya.â&#x20AC;?
1
2
try aprilia | raja amandari memorial park | 2016
LEGENDA : 1. Parkir sepeda motor 2. Parkir Bus 3. Parkir Mobil 4. Lobby Cottage 5. Cottage 6. Hotel 7. Parkir Service Hotel 8. Toko Souvenir 9. Cafetaria 10. Tourist Information 11. Rumah baca & Ruang Serbaguna 12. Loading Dock 13. Hatchery & Kantor 14 & 15 Kolam Ikan 16. Patung Raja Amandari 17. Amphitheatre 18. Open Stage 19. Gallery 20 . Garedja Dame 21. Ruma Gorga
try aprilia | raja amandari memorial park | 2016
Sequence / Alur
1/ Analogi kedatangan Nommensen di Tarutung 2/ Berlanjut dengan penyambutan Raja Amandari dan pertu- 3/ Area transisi komersil dan yang melalui perbukitan dan tiba di Rura Silind- karan bahasa melalui representasi dari Ruang Baca. ung.
try aprilia | raja amandari memorial park | 2016
wisata.
4/ Area transisi antara budaya Batak dengan keKristenan.
5/ Area gereja Dame menjadi titik kulminasi karya keselamatan dari tujuan perjalanan. Tonggak berdirinya Kristen di Tanah Batak.
try aprilia | raja amandari memorial park | 2016
â&#x20AC;&#x153;PEMBER MASYARAK Pemberdayaan masyarakat lokal Saitnihuta diusulka untuk dimulai sejak pelaksanaan konstruksi yang dimulai dengan program :
Building as
Masyarakat lokal (40%)
Training Tools
Tenaga kerja (30%)
Pengusaha Lokal (20%)
Pengambil Kebijakan (10%)
Meningkatkan skill pertukangan dan merangsang potensi ekonomi baru sehingga menimbulkan rasa memiliki terhadap bangunan yang dibangun.
Sebagai bagian dari target jangka menengah yang ingin dicapai.
KONSTRUKSI
Melatih tukang dalam penggunaan material lokal, lalu menghadirkan fisik bangunan yang s suai serta meningkatkan kemampuan dan nilai jual.
BATU PADAS
BAMBU PETUNG Setelah dilakukan observasi di lapangan, ditemukan ketersediaan bambu yang cukup untuk diginakan sebagai material bangunan di lapangan. Bambu juga dipilih sebagai material karena para leluhur juga menanamnya di atas batu harbangan sebagai penahan serangan musuh.
Mengapa BAMBU?
Sambungan Antar Bambu
- Tanaman dengan tingkat pertumbuhan paling cepat. Tumbuh dalam 3-4 tahun dan 10 kali lebih cepat daripada Hardwood - Memiliki ketahanan struktur setara beton dan baja - Konsumsi energi yang minim - Tahan terhadap api - Dapat bertahan selama : . 3-5 tahun (terpapar matahari langsung) . 10-15 tahun (dilindungi oleh atap) - Variasi pemakaian lebih baik sebagai struktur maupun detail arsitektural
Sambungan antar bambu dapat dilakuk cara yang relatif mudah, antara lain deng - Ikatan Tali (Wrapping) - Baut besi dan pengisian mortar ke dalam - Pin Bambu, dll
Namun untuk bangunan RAMP, bambu dapat digunakan sebagai material struktur bangunan galeri dan cottages.
BATA EKSPOS
Hal yang lah kecep hal ini pe tas yang t
Material batu padas ini dipilih dalam rangka menghadirkan kembali material yang dahulu digunakan oleh leluhur saat membangun pagar harbangan, yaitu batu dan bambu di bagian atasnya.
Bata ekspos memiliki probabilitas untuk diolah menjadi bentuk yang variatif sesuai dengan kreasi dan konteks lokalitas yang ingin ditonjolkan dari sebuah bangunan.
Pengawetan sebelum pemakaian
Pengawetan bambu dapat dilakukan de agai metode. Metode yang direkomenda diaplikasikan di RAMP adalah Metode tical Soak Diffusion) dengan larutan Bo puran Borax & Boric Acid) yang sebelu diaplikasikan di Nias dan Bali.
BETON EKSPOS
Kerapian proses hingga finishing dari beton ekspos sangat penting untuk memberikan kesan â&#x20AC;&#x153;tuntasâ&#x20AC;? namun tetap menunjukkan eksistensi asli dari beton.
RDAYAAN KAT LOKALâ&#x20AC;? Program Pelatihan Ketukangan kepada masyarakat lokal ini dikerjakan dengan beberapa metode seperti penggunaan media video tutorial, brosur, model dummy, buku panduan dll, sebelum akhirnya terjun ke lapangan ketika sudah siap.
Maket, brosur, model dummy, buku panduan dll.
se-
SUSTAINABILITY
ingin dicapai dari pelatihan konstruksi batu ini adapatan dan kerapian dalam proses finishingnya. Kedua enting karena pemakaian batu ini akan menjadi entiterekspos langsung ke hadapan visual publik.
Setelah bangunan terbangun, harus disediakan sebuah konsep keberlanjutan sebagai bagian dari Visi Jangka Panjang yang ingin dicapai. Proses pelatihan tetap dilakukan secara berkelanjutan dengan prioritas atas komoditas lokal dengan mendatangkan narasumber, mentor atau pelatih yang kompeten di bidangnya.
kan dengan gan
m bambu
Hidroponik mengembangkan budidaya tanaman lokal secara terintegrasi. Aquaponik Ihan dan ikan lokal lainnya dikembangkan melalui pelatihan aquaponik. Tenun Ulos
engan berbasikan untuk e VSD (Verorate (Camumnya telah
pendidikan dan pelatihan tenun ulos untuk menghidupkan kembali nilai budaya. Rainwater Harvesting penampungan air hujan untuk digunakan sebagai cadangan air untuk menyiram tanaman, mencuci mobil, dll.
BATA KRAWANG
Alternatif dinding bata dengan bentuk berlubang sehingga perlu diberikan wawasan tentang aplikasinya sehingga dapat memaksimalkan penghawaan alami di ruang.
Waste Water Garden pengolahan air buangan dan air kotor untuk diolah dahulu sebagai nutrisi tanaman sebelum dibuang ke tanah.
try aprilia | raja amandari memorial park | 2016
Rumah Pintar Pemilu Medan Lokasi Lahan Principal Status
Jl. Kejaksaan Medan 7,5 x 15 mtr Krispitoyo Dreyer (Lyra Architecture Workshop) Dibangun bertahap (2016)
Rumah Pintar Pemilu merupakan wadah yang diajukan KPU Medan dalam meningkatkan antusiasme masyarakat akan pentingnya partisipasi dalam pemilihan umum. Hal ini didasari atas rendahnya partisipan pemilu dalam beberapa tahun terakhir, angka yang dicapai hanya sekitar 30% dari total penduduk Medan itu sendiri. Ruangan berukuran 7,5 x 15 mtr ini dapat digunakan menjadi 3 fungsi yakni rapat, simulasi pemilu dan audiovisual. Perabot didesain seringan dan semobile mungkin. Pemilihan tema dinamis, clean, elegan dan simple pada interiornya diharapkan mampu menggugah keingintahuan tiap pengunjung.
try aprilia | rumah pintar pemilu medan | 2016
Desain Produk
Layar Infocus Glassboard pada backdrop
Glass board
Poster KPU
Infocus pada backdrop
a/ Mobile Display Mobile display dengan tinggi 2,4 mtr ini berfungsi sebagai media display info-info pemilu. Bagian yang putih merupakan media rekat, bagian yang kosong memberi kesan ringan dan melayang, sedangkan kotak merupakan tempat penyimpanan. Layout mobile display ini dapat disusun sesuai kebutuhan. Bisa saja per item atau dirapatkan membentuk partisi. Dengan bentuknya yang dinamis, pengunjung dapat merasakan pengalaman membaca yang berbeda daripada di sebuah media datar.
b/ Backdrop Backdrop multifungsi yang menjadi media pendukung kegiatan rapat, audiovisual maupun simulasi.
c/ Rak Buku
d/ Sliding Panel Sliding panel dengan material GRC ini diharapkan mampu menjadi media untuk menempelkan poster atau peraga pemilu lain yang sewaktu-waktu dapat di-slide agar saat pemadaman lampu (yang cukup sering) ruangan dapat tertap mendapatkan cahaya matahari.
try aprilia | rumah pintar pemilu medan | 2016
Kiri atas : Suasana simulasi pemilu. Kanan atas : Suasana rapat yang terjadi pada ruangan. Mobile display dapat diarahkan ke sudut ruangan agar tidak mengganggu. Kiri bawah : Suasana kegiatan audiovisual yang diharapkan mampu memberi edukasi bagi pelajar/masyarakat atas pentingnya partisipasi dalam pemilu.
try aprilia | rumah pintar pemilu medan | 2016
Mengembalikan Hak Alam Upaya Kecil dalam Perbaikan Lingkungan
Lokasi Lahan Ketua Tim Status
Medan Tuntungan 97,5 mtr2 Mhd Faisal Imansyah (Studi0) RSLOK 2016 Competition entry
AKSI = REAKSI bukan salah alam, tapi bentuk dari ketidakmampuan manusia untuk “menjaga” dengan baik, ditambah permasalahan drainase yang tak tertangani dari hulu ke hilir. Dalam setahun, banjir di kota Medan tidak sekali-dua kali merugikan manusia itu sendiri dan merusak infrastruktur. Masyarakat dan pemegang roda pemerintahan seolah menjadi makhluk apatis di alam yang mereka tinggali. Tidak sedikit praktisi maupun developer secara membabi buta melakukan pembangunan yang hanya mengedepankan profit baik individu maupun perusahaan. Sebagai satu-satunya makhluk yang memiliki akal budi, manusia harusnya tidak boleh egois mengeksploitasi alam. Jika semuanya berpikir untuk memenuhi haknya, lantas siapa yang mau berpikir untuk memberikan kesempatan alam mendapatkan haknya? Dalam ide pikir ini, sudah saatnya manusia berlatih untuk “menanam”, bukan hanya “memanen”. Agar timbullah keharmonisan manusia-alam seperti yang dilakukan orang terdahulu jika memang masih mau menikmati apa yang dapat dihasilkan alam itu sendiri, “kau akan menuai apa yang kau tanam...”
try aprilia | mengembalikan hak alam | 2016
Lokasi Desain
Permasalahan Umum Perbanduingan RTH Medan terhadap area terbangun. 285120 Ha (88%)
3240 Ha (12%)
RTH
lebih sedikit daripada hunian, perkantoran, dll
RTH Medan belum mencapai angka normal, 30%.
Lokasi : 3°29'49.5"N 98°35'54.1"E
Rumah ini merupakan proyek prototype yang pembangunannya direncanakan di Kelurahan Baru Ladang Bambu Kecamatan Medan Tuntungan. Per unitnya dibangun di atas luas lahan 13x7,5 meter dengan luas bangunan +/-36m2.
KETERANGAN : Kepadatan vegetasi tinggi Kepadatan vegetasi sedang Kepadatan vegetasi rendah
Data curah hujan Medan Tuntungan 2016 :
20,1
21,2
27,3
33,3
Sumber : www.foreca.com
28,2
19,8
16,7
21,1
23,4
28,2
28,5
24,5
Ruang terbuka hijau semakin berkurang porsinya karena pembangunan yang tidak terkendali. Akibatnya limbah pembangunan dengan volume besar ditambah curah hujan yang tinggi menjadi beban kota yang berkelanjutan. Efeknya, kota tidak mampu menyerap atau menahan limpahan volume air yang berakibat banjir. Padahal, RTH yang dibutuhkan oleh penduduk kota Medan sendiri... 25 m2 per orang
15 m2 per orang
dan yang tersedia hanya
try aprilia | mengembalikan hak alam | 2016
Konsep Besar Massa
Deskripsi MBR Secara umum, MBR di kota Medan merupakan keluarga yang telah dapat memenuhi kebutuhan dasarnya secara minimal tetapi belum dapat memenuhi kebutuhan sosial psikologinya seperti kebutuhan akan pendidikan, KB, interaksi lingkungan tempat tinggal dan transportasi. Pembangunan rumah ini ditujukan kepada kaum MBR kota Medan yang penghasilan per bulannya berada pada range :
2,5 %
Keluarga pra sejahtera
< 2.500.000
Keluarga sejahtera I
2.500.000 - 4.000.000
21,3 %
Keluarga sejahtera II
4.000.000-5.500.000
41,3 %
Keluarga sejahtera III
5.500.000-7.000.000
30,1 %
Keluarga sejahtera III+
> 7.000.000
Konsep atap sebagai naungan dengan skala yang cukup besar pada beberapa rumah tradisional SUMUT
4,8 %
Sumber : Data BKKBN Tahun 2009
Homogenitas Rumah MBR yang tersebar di Indonesia. Arsitektur yang mati rasa?
try aprilia | mengembalikan hak alam | 2016
Gubahan Massa
1. Site berada di atas lahan seluas 97,5 m2
2. Besaran luas dibuat berdasarkan standar rumah MBR
3. Massa diangkat, tanah tetap berfungsi sebagai resapan
4. Massa berbentuk triangular, atap sebagai naungan (struktur mandiri yang terhubung dengan struktur di bawahnya). Air hujan langsung jatuh dan peluang kebocoran dapat diminimalisir.
5. Atap ditutupi dengan material green roof
Program Ruang dan Interaksinya Urutan ruang berdasarkan prioritasnya : 1.
2.
3.
4.
Akses Utama
Hubungan antar hunian
Keterangan : Ruang bersama Dapur Kamar Tidur KM/WC
try aprilia | mengembalikan hak alam | 2016
try aprilia | mengembalikan hak alam | 2016
Spesifikasi Material
Baja
Batu
Kaca
Zincalum + Lapisan batu pasir
Bambu
Kayu kelapa
Keterangan Material Material â&#x20AC;˘ Industri Material industri pada rancangan seperti baja dimaksudkan untuk menghemat waktu pengerjaan struktur jika dalam produksi massal. Sekaligus mengurangi sampah yang dihasilkan selama proses pembangunan karena sisa material dari baja dapat diolah lagi menjadi fungsi lain dengan kekuatan yang sama.
Kekayaan material lokal di Medan dan sekitarnya.
Batu / pasir Bambu Beton
Kayu Bata Kayu kelapa
â&#x20AC;˘ Lokal Material lokal kayu kelapa dipilih sebagai bentuk kepedulian terhadap perkembangan hutan tropis nusantara karena kayu kelapa termasuk kayu kebun yang produksinya masih mudah didapat di SUMUT. Bambu juga termasuk material lokal yang mudah di dapat di sekitar lokasi pembangunan. Masyarakat calon penghuni sangat mungkin dilibatkan dalam pengerjaan material lokal seperti bambu dan kayu kelapa. Selain karena mengenal materialnya dengan baik, juga akan memberikan makna dan warna yang berbeda di tiap rumah yang akan ditinggali (sense of belonging). try aprilia | mengembalikan hak alam | 2016
Batas imajiner antara ruang bersama dan dapur membuat perasaan lega (tidak menekan) bagi pengguna meskipun luasannya cenderung kecil.
Kekayaan ekspresi cahaya matahari dalam kamar tidur dihasilkan melalui kisi-kisi bambu.
Dengan tawaran 1 desain, maka RTH yang dapat dicover adalah : 2016
2021 (Rencana Pemerintah)
2021 (Dengan Sumbangsih Desain) = mempertahankan 95,75m2 dari 101,25m2 permukaan tanah
penambahan RTH 1,5% per tahun = 48,6 Ha 3240 Ha penambahan RTH dalam waktu 5 tahun = 243 Ha Total = 3483 Ha
= menambah 131,1 m2 area hijau (melalui green roof zincalum + lapisan batu pasir) 125,6 m2 lahan hijau per unit
Jika dalam 5 tahun ke depan terbangun 100 unit rumah, maka sumbangsih yang dapat diberikan kepada alam adalah sebanyak 1,256 Ha, menyumbang 0,0387 % ruang hijau bagi Medan
â&#x20AC;&#x153;Selama penderitaan datang dari manusia, dia bukan bencana alam, dia pun pasti bisa dilawan oleh manusia.â&#x20AC;? -- Pramoedya Ananta Toer try aprilia | mengembalikan hak alam | 2016
Universitas Jabal Ghafur Lapan Sagoe Lokasi Lahan Ketua Tim Status
Pidie, Daerah Istimewa Aceh ..... mtr2 Franky Simanjuntak (Cavatina Studio) 10 terbaik Sayembara Penataan Masterplan UNIGHA
Sebagai perguruan tinggi pertama di Kabupaten Pidie, bangunan Lapan Sagoe menjadi bangunan pertama yang dibangun selain beberapa bangunan bekas pemerintahan yang ada, yang sekarang digunakan sebagai Gedung Direktorat Unigha. Konsep Lapan Sagoe ini diadaptasi ke dalam konsep masterplan baru UNIGHA. Lapan Sagoe artinya 8 arah mata angin, juga memiliki filosofi bahwa Unigha diharapkan akan berpengaruh dan menyebarkan manfaat ke segala arah dengan tekad untuk menjadi Center of Excellence menuju masa depan yang bermartabat. Penguatan konsep Lapan Sagoe diaplikasikan ke dalam penataan sirkulasi dan zona masterplan.
Functional
m f ba f
Universitas mengerjakan bagiannya dalam Learning, Research dan Society, mendukung proses pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat; melalui rancangan diharapkan dapat meningkatan kualitas ruang belajar dan berdampak kepada kualitas global menuju tingkat nasional dan internasional.
One Place Merujuk kepada kondisi eksisting kampus UNIGHA yang lokasinya tersebar dengan zona yang bias akibat pembakaran dan beragam kejadian lain, desain usulan ini dibuat untuk menyatukan kembali seluruh fungsi dan fasilitas kampus ke dalam satu kawasan utuh yang aksesibel, mengalir dan lugas. Penyatuan kawasan kampus terpadu dan multifungsi, desain mendorong penciptaan ruang formal yang memiliki atmosfir akademis yang kuat dan memiliki relasi antar fungsi untuk memudahkan proses learning and research.
Green Ca
ampus
Urban Campus
Landmark
Optimizing Land Use
Dirancang dengan membagi kawasan universitas menjadi Zona Publik dan Zona Akademik demi memperjelas transisi ruang yang terbatas namun saling berelasi. Area Publik dibatasi hingga zona Masjid yang bisa diakses oleh siapapun. Rancangan sengaja membatasi area publik untuk membangkitkan kembali wajah Kampus Syariat namun tetap mewadahi aktivitas publik sehingga adil bagi masyarakat maupun civitas akademia.
Desain baru UNIGHA diharapkan menjadi Landmark Kabupaten sekaligus menjadi Identitas diri UNIGHA sendiri. Desain menawarkan penyeragamaan tipologi massa yang diadaptasi dari bangunan eksisting yang bersejarah serta nilai budaya Rumoh Aceh, tidak saling bersaing namun justru menguatkan nilai luhur budaya. Sehingga dapat menyegarkan wajah akademis universitas yang kuat serta kabupaten sebagai kawasan yang peduli pendidikan dan budaya.
Bentuk site memungkinkan desain kawasan universitas dibagi berdasarkan 8 arah mata angin -yang diambil dari filosofi 8 SAGOEsehingga pembagian zona kampus menjadi lebih jelas, permeabel, dan mudah diakses oleh kendaraan maupun pejalan kaki. Pembagian zonasi fungsi ini menciptakan koneksi antar ruang-ruang kampus untuk merangsang aktivitas dan interaksi penggunanya. Optimalisasi penggunaan lahan ini juga meningkatkan adaptabilitas kawasan dalam pengembangan berkelanjutan.
Konsep Makro i
Sebagai perguruan tinggi pertamandi Kabupaten Pidie, Bangunan Lapan Sagoe menjadi bangunan pertama yang dibangun selain beberapa bangunan bekas pemerintahan yang ada - yang sekarang digunakan sebagai Gedung Direktorat Unigha. Konsep Lapan Sagoe ini diadaptasi ke dalam konsep Masterplan baru UNIGHA. Lapan Sagoe artinya 8 arah mata angin, juga memiliki filosofi bahwa Unigha diharapkan akan e berpengaruh dan menyebarkan manfaat ke segala arah dengan tekad untuk menjadi Center of Excellence menuju masa depan yang bermartabat. Penguatan konsep Lapan Sagoe e diaplikasikan ke dalam penataan sirkulasi dan zona masterplan.
r _
q p
8 sagoe: 8 arah mata angin
q
try aprilia | universitas jabal ghafur : lapan sagoe | 2016
LEGENDA : 1. MAIN GATE 2. DANAU RETENSI 3. MASJID GLEE GAPUI 4. LAB TERPADU 5. TUGU ‘CENTER OF EXCELLENCE’ 6. GEDUNG REKTORAT 7. PLAZA 8. GEDUNG LEUGUNA (AUDITORIUM) 9. PERPUSTAKAAN PUSAT 10. GEDUNG ADMINISTRASI 11. GEDUNG LAPAN SAGOE 12. STUDENT CENTER 13. FASILITAS OLAHRAGA 14. GEDUNG CHIK DI REUBEE 15. FAKULTAS PERTANIAN 16. FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI 17. FAKULTAS HUKUM 18. FAKULTAS EKONOMI 19. FAKULTAS TEKNIK 20. FAKULTAS MATEMATIKA & IPA 21. FKIP 22. FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT 23. AKPER 24. GEDUNG BULAN SABEET (PUSAT PENDIDIKAN ISLAM) 25. PERUMAHAN DOSEN 26. ASRAMA PUTRI 27. ASRAMA PUTRA 28. HUTAN BELAJAR 29. HUTAN SAWIT EKSISTING 30. AREA PARKIR 31. FASILITAS PENUNJANG (KOMERSIL) 32. HALTE BUS
try aprilia | universitas jabal ghafur : lapan sagoe | 2016
Kiri atas : Area urban park, area kampus yang terbuka bagi publik. Keberadaan Gedung Bulan Sabeet dan Masjid Glee Gapui yang telah diremajakan merupakan landmark dan diharapkan menjadi daya tarik pengunjung. Citra Islami dari area ini tetap dipertahankan sehingga menjadi pengontrol aktifitas sosial yang ada di dalamnya. Kanan atas : RTH Kampus. Danau Retensi merupakan simbol dari â&#x20AC;&#x153;penyucianâ&#x20AC;? sebelum memasuki area Masjid. Menara merupakan way finding bagi konteks urban dan akademika.
try aprilia | universitas jabal ghafur : lapan sagoe | 2016
Kiri atas : Gedung Rektorat UNIGHA. Berada pada axis Center of Excellence (Key Building). Kanan atas : Interior Gedung Rektorat UNIGHA.
Kiri bawah : Perpustakaan Umum UNIGHA. Konsep massa pilotis diadaptasi dari nilai luhur Rumoh Aceh sebagai rumah tradisional daerah Aceh. Dengan transformasi bentukan yang sesuai dan pemilihan material yang jujur, sama seperti Rumoh Aceh itu sendiri. Bagian tengah (lantai 2-4) menjadi bagian utama dari perpustakaan, sama seperti bagian utama Rumoh Aceh yang berada di tengah. Konsep ini juga diharapkan mampu membawa nilai hemat energi dan low-cost dalam perawatannya. Kanan bawah : Gedung Perkuliahan UNIGHA. Konsep massa hampir sama dengan Perpustakaan; massa pilotis, material yang jujur. Lantai ground dimanfaatkan sebagai area parkir kendaraan mahasiswa serta area administrasi. Lantai 2 merupakan kelas, lantai atap merupakan student lounge. try aprilia | universitas jabal ghafur : lapan sagoe | 2016
Never Lose Hope Menilik Harapan melalui Ruang Bambu Lokasi Lahan Ketua Tim Status
Benteng Vastenburg, Solo, Jawa Tengah 7,5 mtr2 Franky Simanjuntak (Cavatina Studio) 9 terbaik Sayembara Biennale Bamboo 2016
REBUNG, merupakan tunas muda bambu yang ramah tumbuh dan berkembang di sekitar kita. Jika diperhatikan dengan seksama, perubahan wujud rebung menjadi bambu dapat dibilang lambat, 4 tahun. Pertumbuhan yang cukup lambat ini mengartikan bahwa dalam suatu proses selalu ada harapan yang tertanam. Harapan untuk berani tumbuh mandiri, bermanfaat dan bernilai tinggi. Meski tumbuh dengan familiar, bambu masih dinilai sebagai material bagi kaum marjinal dan tidak prestisius. Padahal bambu memiliki ketahanan, fleksibilitas, nilai artistik dan jual yang tinggi meski dengan harga beli yang relatif terjangkau. Untuk mewujudkan bambu sebagai material lokal yang potensial dan disukai berbagai lapisan masyarakat, dibutuhkan strategi yang inovatif melalui karya arsitektur, salah satunya berupa karya Never Lose Hope yang diharapkan mampu berada di tempat yang mulia di hati masyarakat luas.
try aprilia | never lose hope | 2016
Konsep Dasar Pendekatan Filosofis sebuah Rebung
Konsep Zona
Konsep dasar bentukan shelter ini berawal dari fisik rebung. Bentuk rebung yang mengerucut di atasnya melambangkan adanya harapan/mimpi yang dapat digapai dan diwujudkan. Lapisan rebung melambangkan proses berkembang secara mandiri. Rumpun rebung melambangkan kultur gotong royong semangat kebersamaan yang mendarahdaging di Indonesia.
Bentukan dasar triangular dibuat berdasarkan pertimbangan looping yang paling efektif.
Horizontal
Vertikal
Konfigurasi
n konfigurasi dan
Transformasi Desain ( Simbolisasi Rebung) Rangka pada massa mengadopsi lapisan rebung, di mana rangka pada masing-masing sisi saling berkaitan dan menopang dengan solid hingga bagian puncak (atap).
ditingkatkan
bermanfaat lebih
Konsep Konfigurasi Modul dapat disusun dalam beberapa konfigurasi seperti modul single, double, triple atau lebih. Untuk modul tertentu, pohon eksisting dapat digunakan sebagai pusat dari semua modul.
Rumpun rebung merupakan dasar pemikiran konsep gotong royong. Rebung tumbuh satu per satu sehingga membentuk rumpun yang kemudian tumbuh bersama sebagai pohon bambu. Begitu juga dengan model konfigurasi di atas. Dari 1 modul diharapkan dapat berkembang menjadi banyak modul yang menyerupai rumpun sehingga keberadaannya dapat dirasakan oleh banyak lapisan masyarakat. try aprilia | never lose hope | 2016
Gambar Desain Denah
Tampak
Tahapan Konstruksi Potongan
try aprilia | never lose hope | 2016
try aprilia | never lose hope | 2016
Pulau Messah Sebuah Adaptasi Budaya Lokasi Lahan Ketua Tim Status
Pulau Messah, NTT Krispitoyo Dreyer (LYRA Architecture Wokshop) Competition Entry
try aprilia | pulau messah : sebuah adaptasi budaya | 2015
Permasalahan Umum
pulau kecil padat penduduk
â&#x20AC;&#x153;rumah miskin SDA modernâ&#x20AC;? & ekologis yang panas
krisis ai bersih
Evolusi Suku Bajo
Foto Suasana Eksisting Pulau Messa
Dinamika perubahan budaya suku Bajo yang tidak lagi berpindah dari satu lautan ke lautan lain, memaksa mereka harus beradaptasi dengan kehidupan daratan. Satu hal yang menjadi kebutuhan dasar ketika berhadapan dengan alam darat adalah naungan (tempat tinggal).
Ada generation gap di mana generasi muda M untuk diterapkan seperti dahulu. Alhasil mau
Ada dua hal dasar yang harus mereka adapta yang kemudian menjadi persoalan di pemuki sekaligus hasil dari dinamika strategi adaptas
krisis listrik
buang air membakar ketergantunbesar di laut sampah semba- gan pada hasil rangan tangkapan laut
Urgensi Potensi
ir h
kebiasaan penduduk
air bersih
keragaman budaya 8 etnis
listrik
pemukiman dengan wisata bahari arsitektur rumah panggung kayu Bajo beratap kajang atau alang-alang berdinding kajang atau papan
pangan
keahlian dan budaya masyarakat pesisir yang kuat (entitas masyarakat Bajo)
ah
Messah tidak lagi memiliki kemampuan bertahan dari perubahan tersebut. Pengetahuan masyarakat pesisir Messah (entitas masyarakat Bajo) tentang laut sudah tidak manjur u tidak mau mereka harus beradaptasi dengan kehidupan daratan.
asikan. Pertama, kemampuan mengontrol dan menguasai sumber-sumber daya di darat, laut dan udara. Kedua, kemampuan membangun rumah tempat tinggal. inilah iman pesisir Pulau Messah, di mana perubahan kebudayaan membuat massa depan mereka menjadi tidak tentu arah. Karenanya perlu adanya kearifan lokal baru sebagai alat si masyarakat terhadap lingkungannya dengan mengembangkan pengetahuan (ide), norma, aktifitas dan teknologi untuk melanjutkan eksistensinya.
try aprilia | pulau messah : sebuah adaptasi budaya | 2015
Adaptasi Pengendalian Sumber Daya
Persampahan
Pangan
Energi
Air
Kebiasaan / Budaya Penduduk P. Messah
Adaptasi
Budaya Baru yang Ditawarkan
try aprilia | pulau messah : sebuah adaptasi budaya | 2015
Adaptasi Kemampuan Membangun Tempat Tinggal
try aprilia | pulau messah : sebuah adaptasi budaya | 2015
try aprilia | pulau messah : sebuah adaptasi budaya | 2015
Interests
Orang Utan Haven (Ags 2017) Struktur bambu untuk jembatan di Orang Utan Haven, Sibolangit.
The Rise of Jangga Dolok (Nov 2016) Sangatlah menarik untuk melihat proses pembangunan Jabu / Rumah Batak yang sedang berlangsung di Jangga Dolok, Huta Julu, Sumatera Utara. Di foto ini, progres masih pada tahap pemasangan struktur utama. Cukup sulit untuk mengumpulkan literatur dari buku, proses pembangunan hanya didapat dari pandai-pandai yang ada di sekitar lokasi.
Sopo (Nov 2016) Merupakan sopo (lumbung makanan tradisional) ke-4 yang kami temukan di Tarutung setelah sekian lama meyakini bahwa hanya ada 3 sopo yang tersisa di sana.
Fajar di Museum Pusaka Nias (Des 2016) Deburan ombak, aroma laut yang kuat dan jejeran rumah adat Nias di kawasan Museum ini, sangat dirindukan.
Pasar Sambas (Okt 2016) Pertama kalinya menyadari dan terkesan dengan pemasangan rel untuk jalur troli. Hal yang sederhana, namun sangat fungsional.
Life is about moments of impact and how we can change their lives forever..
Gambar 1 : Kegiatan Meruang di Setia Budi House Medan, karya Adi Purnomo bersama Divisi Pendidikan IMA FT USU (2014) Gambar 2: Kegiatan Peduli Perpustakaan Terapung, Belawan bersama IMA FT USU (2015) Gambar 3 : One Fine Morning (2017) Diambil saat melakukan aksi sosial di SDN Denai Gambar 4 : Musisi Mengajar (2017) Diambil saat melakukan aksi sosial di SDN Denai Gambar 5 : Langit Cita-Cita (2017) Diambil saat melakukan aksi sosial di SDN Denai Gambar 6 : Childâ&#x20AC;&#x2122;s Play (2017) Diambil saat melakukan aksi sosial di SDN Denai
terima kasih tryapril@gmail.com
Referees : Franky Simanjuntak 081361412081 / 082364595481 Tantri Tobing 081375537501