Kabar RELAWAN Edisi 1 - 2 0 1 8
KABAR UTAMA Serba-serbi Gathnas TT 2017 - Banjarmasin
Tokoh Traveling
HPSN TurunTangan 2018
Relawan TurunTangan Peduli Masalah Sampah Kushendra Tarwana Project Leader Tripforcare
Tips ‘n Trick Cara Traveling yang Bermanfaat
Intan Syafrini Relawan Pemadam Kebakaran
Beyond Traveling
Cover Story
2
Kabar Relawan - Edisi 1 2018
Kabar RELAWAN
Beyond Traveling Kebaikan di Setiap Langkahmu
KABAR RELAWAN TURUNTANGAN Pemimpin Redaksi Yusnaeni Editor Yusnaeni Desainer Grafis Ahmad Syauqi Kontributor Anastasia Wahyudi, Puji Rahajeng Ketua TurunTangan Chozin Amirullah (chozin@turuntangan.org) Sekretaris Herry Darmawan (herry.dharmawan@turuntangan.org) Bendahara Aida Fitri (aida.fitri@turuntangan.org) Manajer Operasional Abu Nadzir (abu.nadzir@turuntangan. org) Program Andi Angger Sutawijaya (angger@turuntangan.org) Humas Eksternal Sidqyah (kiki.sidqyah@turuntangan.org) Humas Internal Yusnaeni (yus.naeni@turuntangan.org) Desainer Grafis Ahmad Syauqi (syauqi@turuntangan. org) Admin Media Sosial Rizqy Nur Amalaia (Rizqynura@turuntangan.org) Staf Magang Humas Eksternal Siti Hajar (siti.hajar@turuntangan.org) Staf Magang Desain Grafis Shinta Pridalia (pridalia.shinta@turuntangan.org) Staf Magang Humas Internal Ilham edlian (Ilham.edlian@turuntangan.org)
Traveling sekarang ini jadi gaya hidup masyarakat modern. Dari anak kecil sampai dewasa, semua suka traveling. Tujuan melakukan kegiatan ini setiap orang berbeda-beda. Ada yang untuk bersenang-senang, menghilangkan stres, keluar dari zona nyaman, menambah wawasan, bahkan mengenal diri sendiri. Tapi bagaimana jika traveling dipadukan dengan kegiatan kerelawanan yang identik dengan kegiatan sosial? Di Kabar Relawan edisi kali ini kami mengangkat tema “Beyond Traveling: Kebaikan Di Setiap Langkahmu.� Bahwa traveling tak sekadar kegiatan jalan-jalan, menghamburkan uang dan membuang waktu, tapi traveling bisa menjadi kegiatan positif dan memberikan kontribusi bagi bangsa ini. Buat kamu yang memiliki hobi traveling dan sudah merencanakan akan melancong ke suatu tempat di tahun ini, semoga topik tersebut dapat menginspirasimu untuk melakukan kebaikan di setiap langkahmu. Selamat membaca ...
Redaksi
1
Alamat TurunTangan Jalan Bona Permai Blok B7 No. 23 Lebak Bulus, Jakarta Selatan Jakarta Selatan 12540 Telp: 021 22001374 Website: http://turuntangan.org/ Blog: http://blog.turuntangan.org/ Twitter: @turuntangan Facebook: turuntangan Instagram: @turuntangan Youtube: turuntangan
Redaksi Kabar Relawan menerima artikel orisinil seputar kerelawanan atau tema yang akan kami angkat di edisi berikutnya ke email relawan@turuntangan.org. Tema tersebut akan kami umumkan di media sosial TurunTangan. So, ikuti terus media sosial TurunTangan ya dan bersiaplah untuk menulis. Karena hadiah menarik menantimu!
1
Cover Story penyerahan bantuan bibit mangrove kepada pemda banjarmasin, untuk melestarikan habitat Bekantan. Gathering Nasional, Banjarmasin, 2018. foto: TurunTangan Dok.
2
Kabar Relawan - Edisi 1 2018
Cover Story
Traveling
dari waktu ke waktu Oleh Yusnaeni
Saat ini traveling menjadi kegiatan yang sangat digandru ngi oleh semua orang. Alasan nya traveling menjadi cara untuk melepas penat kehidupan sehari-hari. Di sela-sela pekerjaan yang menumpuk, rekan kerja yang menyebalkan, bos yang ga lak, kuliah yang enggak kelar-kelar, patah hati, sampai proposal lamaran ke mertua yang tak kunjung di setujui. Lewat traveling beban demi beban tersebut bisa terbebaskan. Tapi tahukah kamu apa itu tra veling? Dalam bahasa Indonesia, travel ing adalah aktivitas melancong; berpindah dari satu tempat ke tempat lainnya dengan berbagai alasan, seperti bisnis, liburan dan sebagainya. Dalam sejarah, traveling sudah dilakukan oleh orang-orang sejak zaman purba. Untuk memenuhi kebutuhan nya, seperti makan, minum, tempat tinggal, perasaan ingin tahu, ambisi kehormatan dan kekuasaan, mereka melakukan perjalanan ke tempat asalnya maupun tempat yang baru. Manusia purba memenuhi kebutuhan sehari-hari masih meng andalkan alam. Mereka tinggal dari satu goa ke goa lainnya. Jika sumber makanan dan minuman mereka sudah habis atau tempat
tinggalnya sudah tak lagi aman dari musuh dan binatang buas, maka mereka berusaha berge rak mencari tempat yang lebih aman dengan sumber makanan yang berlimpah. Demikian sete rusnya sampai mereka bertemu dengan teman dan membentuk kelompok untuk saling membantu menghadapi serangan binatang buas dan musuh-musuh dalam mempertahankan hidup. Untuk mempertahankan kepen tingannya, mereka kembali melakukan perjalanan untuk menaklukan kelompok lainnya. Yang menang, akan mendapatkan wilayah baru dan kekuasaan. Ada banyak catatan sejarah yang menyatakan telah terjadi perjalanan di masa dulu. Marcopolo, seorang penjelajah dan pedagang berkebangsaan Eropa melakukan perjalanan ketika berusia 17 tahun. Bersama ayahnya, Niccolo dan pamannya, Maffeo, melakukan perjalanan ke Jalur Sutera hingga China untuk berdagang. Selama perjalanan ia belajar banyak hal, mengenai tempat yang ia kunjungi, budaya dan masyarakatnya. Lalu ia abadikan dalam sebuah buku II Milione. Christopher Columbus dalam sejarah dikenal sebagai penemu benua Amerika. Ia percaya bumi
berbentuk bola kecil dan beranggapan sebuah kapal dapat sampai ke daerah Asia di Timur de ngan cara berlayar ke arah barat melintasi Samudra Atlantik. Dengan bantuan Ratu Isabelle 1, Columbus berhasil mewujudkan ekspedisi percobaannya. Di perjalanan dia menemukan benua Amerika. Ibnu Battutah, traveler asal Maroko melakukan perjalanan pertamanya ketika menginjak usia 21 tahun. Ia pergi ke Mekkah untuk melakukan ibadah haji. Setelah itu dia pergi menuju ke arah timur, Alexandria dan Yaman untuk melihat dataran hijau dan belajar tentang peradaban dunia. Beberapa bangsa di dunia, di antaranya Inggris, Portugis, Belanda, Jepang pernah melakukan perjalanan menuju Indonesia untuk mendapatkan rempahrempah. Begitupun dengan bangsa Arab dan China mereka datang ke Indonesia sekaligus untuk berdagang. Jadi, traveling merupakan pergerakan manusia dari satu tempat ke tempat lainnya untuk berbagai tujuan. Apapun definisi traveling menurut kamu, bagaimana kamu memaknainya, yuk, luruskan niat untuk tujuan baik.
Beyound Travelling: Kebaikan ditiap Langkahmu
3
Cover Story: Fokus
20
join this programme in
Oleh Yusnaeni
Sekarang sudah banyak program traveling yang mengajak traveler tak sekedar jalan-jalan. Ada traveling sambil berinteraksi dengan masyarakat lokal, belajar sejarah, dan berbagi. Kami sudah mengumpulkan program yang dapat menginspirasimu untuk traveling sambil melakukan kegiatan positif.
Tripforcare Tujuan dibentuknya Tripforcare untuk membantu Gerakan Banten Mengajar (GBM) dan SDI Ruhul Amin Tangerang dalam menjalankan programnya di bidang pendidikan. Sistem traveling yang digunakan yaitu open trip, namun peserta diajak menyisihkan uangnya untuk berdonasi. foto: tripforcare doc
Jelajah Ngalam Malang terkenal akan keindahan alamnya. Banyak tempat rekreasi dan bersejarah di sini. Jelajah Ngalam mengajak peserta mengkampanyekan wisata lokal-tradisional Kota Malang untuk membuat deskripsi tempat wisata yang dikunjungi. foto: turuntanganmalang.wordpress.com
Traveling dan Berbagi
Melalui program Traveling dan Berbagi, relawan TurunTangan Aceh mengajak anak-anak muda yang memiliki hobi melancong untuk memberikan motivasi dan inspirasi kepada siswa-siswi Sekolah Dasar di daerah pelosok Aceh. foto: tuta.blogspot.com
Wanderlust Indonesia Komunitas ini menggabungkan aktivitas wisata dengan kegiatan sosial. Peserta akan diajak untuk bercengkrama langsung dengan penduduk lokal dan ikut mendukung pengembangan daerah tersebut. foto: idwanderlust.com
#Shoes4Care
foto: Phinemo.com
Di Indonesia timur banyak anak-anak yang belum menggunakan sepatu ketika sekolah. Seorang traveler Indonesia Jonathan Thamrin dan timnya di Travacello membuat aksi nyata #Shoes4hope. Di tahun 2017 dia berhasil mendistribusikan 1000 sepatu ke sekolah-sekolah di Indonesia Timur.
4
Kabar Relawan - Edisi 1 2018
Cover Story Cover Story: Profil Relawan
foto: Tripforcare Dok
Kushendra Tarwana: TripforCare
Melangkah untuk Kebaikan Oleh Puji Rahajeng dan Yusnaeni
Sosok Kushendra Tarwana atau yang kerap disapa Hendra ini merupakan traveler yang memulai pendakian pertamanya semenjak masih berseragam putih-biru. Gunung Bunder yang terletak di Kawasan Gunung Salak Endah, Bogor, menjadi destinasi pertamanya kala itu. Sedangkan ketertarikannya terhadap dunia kerelawanan mulai terpupuk pada 2013 bersama teman-teman TurunTangan Banten. Ia kemudian mema足 dukan hobinya di kedua bidang tersebut dan mewujudkan Trip足 forcare, sebuah trip organizer ruang berbasis sharing trip dan kegiatan donasi. Sejak kecil Hendra hobi mem足 baca. Dari buku ia mengenal Soe Hok Gie, seorang aktivis Indonesia yang mendirikan Mapala dan menginspirasinya untuk
melakukan traveling. Ia mencoba mendaki untuk pertama kalinya pada saat SMP. Ketika duduk di sekolah bangku menengah, kegiatan itu tak intens dilakukan. Hingga di akhir tahun 2013, ketika dirinya sudah menyelesaikan studinya di lembaga pendidikan komputer terkemuka di Ciputat lalu bekerja, ia kembali melanjutkan hobinya itu. Di waktu yang bersamaan, Hendra mengenal sosok Anies Baswedan yang menginisiasi Gerakan TurunTangan. Di gerakan ini Anies mengajak orang untuk ikut terlibat menyelesaikan masalah di Indonesia. Hendra pun terge足 rak hatinya untuk terlibat dalam aksi nyata gerakan tersebut. Selama menjadi relawan TurunTangan, Hendra sangat aktif mengikuti berbagai kegiatan
Beyound Travelling: Kebaikan ditiap Langkahmu
5
Cover Story: Profil Relawan
sosial. Bahkan menginisiasi Ge rakan Banten Mengajar (GBM) bersama teman-temannya. Untuk menjalankan project ini, Hendra membutuhkan dana yang tak sedikit. Dia pun memanfaatkan hobi traveling-nya untuk menggalang donasi dengan menginisiasi gerakan sosial bernama TripfoCare.
kup lengkap termasuk donasi di dalamnya, namun dengan ha rga terjangkau. Beranggotakan enam orang saja, Tripforcare yang menjadi supporting system untuk Gerakan Banten Mengajar ini telah sukses mengadakan 15 kali fundraising trip dan juga non-fundraising trip yang tak terhitung jumlahnya.
Sejak pertama kali didirikan pada 2015 hingga saat ini sekitar 300 orang telah ikut berpartisipasi bersama Tripforcare. Alasannya cukup simpel, Tripforcare menyediakan fasilitas yang cu
Traveling seringkali dicap sebagai kegiatan menghambur-hamburkan uang. Hendra menepis anggapan tersebut. Bersama Tripforcare, orang diajak untuk traveling sambil berbagi. Dengan
Manfaat traveling yang lain juga dirasakan oleh Hendra. Seperti bertemu dengan orang-orang baru dengan berbagai latar belakang dan mendapatkan wawasan baru. Pada saat melakukan perjalanan ke alam bebas, Hendra juga kerap menghadapi berbagai kendala seperti hujan, badai dan kabut sehingga se-
cara tidak sadar meningkatkan kemampuan problem solving-nya. “Harus siap menghadapi kejutan di setiap perjalanan. Dengan melakukan perencanaan yang matang, mitigasi dan esekusi yang baik bisa menghindarkan kita dari kendala atau resiko tersebut,” ujar pria lajang yang juga memiliki hobi membaca ini. Hendra mengaku dirinya adalah traveler multitasking, bisa menjadi leader trip yang meren-
canakan segala sesuatunya dari keberangkatan, dalam perjalanan, hingga kembali ke rumah dan bisa menjadi solo trip yang seringkali melakukan perjalanan tanpa rencana. Sehingga melalui traveling kemampuan self-esteem (kepercayaan diri seseorang, di mana seseorang tahu dan paham mengenai yang terbaik bagi dirinya) dalam dirinya semakin meningkat.
Hendra berharap, suatu hari dia bisa menjelajah dunia dan mengembangkan Tripforcare sehingga dampak positif dari kegiatan ini bisa meluas. “Saya harap Tripforcare mampu bertransformasi menjadi social entreprise yang dikelola dengan profesional yang menghasilkan revenue dan bermanfaat untuk orang banyak,” tutupnya. (Puji/ Ysn)
6
Kabar Relawan - Edisi 1 2018
berbagi dapat menumbuhkan kebahagiaan pada diri sendiri yang bisa membuat orang awet muda. “Kalau beruntung juga bisa dapat jodoh. Dan itu sudah terbukti,” katanya.
Cover Story The Movement: Cerita Gathnas
Gathnas TurunTangan 2017 “Hulu dan Hilir Menyatu” Setiap tahun TurunTangan menggelar Gathering Nasional (Gathnas). Kegiatan itu mengumpulkan ratusan relawan TurunTangan yang terdiri atas pemuda dan pemudi dari seluruh Indonesia. Tak hanya sebagai ajang temu, Gathnas menjadi ajang untuk saling berbagi pengalaman, inspirasi, belajar dan ikrar untuk bersama-sama turun tangan melunasi janji kemerdekaan. Lantas, seperti apa kegiatan Gathnas TurunTangan 2017 berlangsung? Mari simak ulasannya.
foto: Gathnas Dok
Oleh Yusnaeni
Bertempat di Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial Banjarmasin, Kalimantan Selatan (Kalsel), para relawan TurunTangan seluruh Indonesia berkumpul dalam acara Gathering Nasional (Gathnas) TurunTangan, Kamis (30 November 2017) – Senin (4 Desember 2017). Acara yang mengambil tema “Hulu dan Hilir Menyatu” itu
dimulai pada pukul 20.00 WITA, dibuka dengan sambutan Andi Angger Sutawijaya yang mewakili Ketua Yayasan TurunTangan Chozin Amirullah. Angger dalam sambutan nya mengatakan pengorbanan seorang relawan seringkali meninggalkan orang-orang yang dicintai. Namun, akan menjadi pengalaman yang bisa diceritakan kepada anak cucu kita suatu
hari dengan harapan dapat ditiru. “Saat anak-anak saya besar nanti, saya bisa menceritakan apa yang sudah dilakukan oleh ayahnya ketika muda dulu,” katanya. Gathnas TurunTangan 2017 diikuti oleh 100 peserta yang terdiri dari perwakilan relawan TurunTangan dari 28 daerah dan komunitas yang ada di Banjarmasin.
Beyound Travelling: Kebaikan ditiap Langkahmu
7
The Movement: Cerita Gathnas
Keesokan harinya, kegiatan dilanjutkan dengan pemaparan kaledioskop 2017 (perjalanan kegiatan TurunTangan sepanjang 2017) dan materi “internalisasi nilai Gerakan TurunTangan” oleh TurunTangan pusat serta coaching clinic “make impact with passion” oleh Bayu Gatwaman dari Sekolah Relawan. Malam harinya, seluruh peserta diajak makan malam bersama Walikota Banjarmasin Ibnu Sina di Rumah Anno. Ibnu Sina menyambut baik kedatangan relawan. Dia berharap relawan TurunTangan dapat memberikan kontribusi dan idenya untuk kemajuan Banjarmasin. Serta menjadi pemersatu kebhinekaan. “Mudah-mudahan hili dan hulur bersatu,” ujarnya.
Dihadiri oleh Tiga Pemangku Kebijakan
8
Ada yang berbeda dari Gathnas TurunTangan kali ini. Tiga pemimpin daerah duduk di atas panggung yang sama berbicara tentang SDGs. Mereka adalah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Walikota Banjarmasin Ibnu Sina dan Sekertaris Daerah Kalimantan Selatan Harris Makki. Kedatangan mereka dalam rangka talkshow “Inspiring Leader Talks SDGs dan Gerakan Kerelawanan Pemuda”, yang merupakan rangkaian acara Gathnas TurunTangan 2017.
ta, aktivis komunitas dan organi sasi serta awak media. Di hadapan mereka Anies mengatakan untuk mewujudkan SDGs, peran pemuda sangat dibutuhkan. Ada 17 goals dan 169 target, seper tiganya terkait dengan peran pemuda. Bahkan disebutkan secara eksplisit di lebih 50 target terkait pemberdayaan, partisipasi dan kesejahteraan pemuda. “Apalagi tentang zero hunger, economic growth, itu semua link ke anak muda,” ujar penggagas Gerakan TurunTangan tersebut.
Acara itu dibuka untuk umum. Dihadiri oleh sekitar 200 peser-
Untuk itu anak muda harus menjadi pemikir kritis, mandiri dan
Kabar Relawan - Edisi 1 2018
The Movement: Cerita Gathnas
pantang menyerah. Jika belum ada dukungan dari sekitar atau bahkan pemerintah sekalipun, jangan pernah berubah. “Lakukan apa yang Anda bisa, mulai dari hal-hal paling kecil sekalipun,” katanya. Berbicara tentang anak muda, Anies mengungkapkan tua ataupun muda tidak ditentukan usia,
PENGABDIAN MASYARAKAT
melainkan cara pikirnya. Meskipun usia muda jika bicaranya masa lalu maka dia termasuk tua. Sebaliknya, meskipun usia tua jika bicaranya masa depan maka termasuk kaum muda. Usai talkshow, acara dilanjutkan dengan inspiring initative talks oleh Wakil Rektor IV UIN Alauddin Makasar Prof. Ham-
dan Juhannis dan Youth Desk Programme Officer Indonesian National Commision for UNESCO Mohammad Reiza. Malam harinya, masing-masing daerah diminta untuk berbagi cerita mengenai kegiatan dan program yang dijalankan di daerahnya.
Gathnas TurunTangan 2016, ratusan relawan TurunTangan seluruh Indonesia pernah melakukan pengabdian masyarakat di kamp pe ngungsi korban erupsi Gunung Sinabung, Sumatera Utara. Tahun ini, relawan kembali diajak melakukan aksi nyata turun tangan menyelesaikan masalah di Banjarmasin. Peserta dibagi ke dalam tiga kelompok. Bidang pendidikan, pergi ke Madrasah Ibtidaiyah dan Tsanawiyah Darul Mujahidin, Desa Jelapat Baru Rt. 04 Kecamatan Tamban Kabupaten Barito Kuala untuk melakukan upacara ben dera, mengajar dan melakukan aksi kebersihan. Bidang lingkungan, menanam mangrove di Pulau Curiak sebagai bentuk penyelamatan dan perbaikan habitan Bekantan. Bidang sosial, melakukan pelatihan hidroponik bagi masyarakat di Gang Titian Rt. 14 Sungai Jingah.
Beyound Travelling: Kebaikan ditiap Langkahmu
9
The Movement: Cerita Gathnas
Selesai pengabdian masyarakat peserta diberikan waktu istirahat setelah itu berkumpul lagi untuk merumuskan TurunTangan Goals di 2018. Hasilnya adalah TurunTangan terus bergerak dengan total 28 regional aktif di seluruh Indonesia dengan ber bagai project unik, TurunTangan pusat siap membantu beberapa keperluan untuk project dae rah, kolaborasi seluruh regional TurunTangan akan terlihat dari tagar #KitaBergerak di setiap project regional yang dilaksanakan, relawan lama akan siap
membantu untuk membina dan mengembangkan regional yang membutuhkan support. Malam harinya kegiatan diisi dengan pemumuman TT Award. Adapun pemenangnya adalah TurunTangan Medan sebagai TurunTangan teraktif sosmed, Tripforcare sebagai TurunTa ngan program berkesinambungan, TurunTangan Malang sebagai TurunTangan terfavorit, dan TurunTangan Lhokseumawe sebagai TurunTangan terbaik komunitas.
Sampai bertemu di Gathnas
2018 TurunTangan di kota Palu .. 10
Kabar Relawan - Edisi 1 2018
Setelah itu dilanjutkan pemilihan tuan rumah Gathnas TurunTangan 2018 yang hasilnya tuan rumah Gathnas TT 2018 adalah Palu dan penutupan. Acara penutupan diisi dengan refleksi dan api unggun. Pada hari Senin (4 Desember 2017), peserta diperbolehkan pulang ke daerahnya masing-masing. Peserta yang masih di Banjarmasin diajak untuk menyusuri sungai dan berbelanja di Pasar Apung.
SAM PAH
PE PE DU DU LI LI
Ayo Peduli Masalah Sampah di Indonesia! Pada 21 Februari 2005 telah terjadi bencana longsor sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Leuwigajah, Jawa Barat. Bencana itu menyebabkan sekitar 150 orang meninggal dunia. Mayoritas korban adalah penduduk di sekitar TPA yang bekerja sebagai pemulung. Penyebab longsor diduga karena curah hujan yang sangat tinggi serta ledakan gas metana (CH4) yang terangkap dalam timbunan sampah. Sejak itu pemerintah menetapkan tanggal 21 Februari sebagai Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN).
M SAM SAM SAM H PAH PAH PAH NA SIO NAL
Pemerintah berharap peringatan HPSN dapat menjadi momentum untuk membangun kesadaran kolektif tentang pentingnya prinsip 3R (reduce, refuse, dan recycle) dalam pengelolaan sampah. Sehingga Indonesia bebas sampah di tahun 2020 dapat terwujud. Dalam memperingati HPSN 2018 yang mengusung tema “Sayangi Bumi, Bersihkan dari Sampah”, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) terus berupaya mewujudkan pengelolaan sampah yang baik dan berkelanjutan.
Untuk itu, di tahun ini HPSN akan diaktualisasikan dalam kerja bersama “Tiga Bulan Bersih Sampah” yang dilaksanakan di seluruh Indonesia. Gerakan yang disingkat TBBS itu, berfokus untuk secara konkret melaksanakan kebersihan di tempat-tempat umum. Pelaksanaanya akan dilakukan selama tiga bulan, dari 21 Januari hingga 22 April. Untuk mewujudkannya, KLHK merangkul seluruh stakeholder, instansi dan lembaga, kepala daerah, komunitas dan aktivis lingkungan. Mereka bahkan menobatkan aktor Jefri Nichol sebagai Duta Sahabat Anak Peduli Lingkungan 2018 untuk mengajak anak muda peduli terhadap lingkungan dengan menanam mangrove di 10 kota. “Saya mohon dukungannya untuk melaksanakan tiga bulan bersih sampah. Dimulai 21 Januari esok hingga 21 April,” ujar Menteri KLHK Siti Nurbaya pada Gala Diner bersama aktivis lingkungan, komunitas, intansi dan lembaga di Arboretrum, KLHK, Senayan, Jakarta Selatan, Sabtu (20/1).
foto: TurunTangan Dok
Beyound Travelling: Kebaikan ditiap Langkahmu
11
The Movement: TT News
HA RI
The Movement: TT News
Relawan TurunTangan Peduli Masalah Sampah
Sejak tahun 2016, relawan TurunTangan gencar menyuarakan Indonesia Bebas Sampah 2020 kepada masyarakat melalui aksi nyata. Kegiatan bersih-bersih baik itu di pantai, hutan maupun pusat kota, seringkali dilakukan oleh relawan TurunTangan, tak hanya menjelang peringatan HPSN saja. Beberapa waktu lalu, TurunTangan Palu menggelar aksi bersihbersih di Sungai Palu. Melansir media online Sultengraya.com, 5 Februari 2018, Koordinator
kebersihan lingkungan sungai Palu,” ujarnya, Minggu (4/2). Relawan TurunTangan Palu kembali menggelar aksi peduli sampah pada, Minggu (25/2). Kegiatannya berupa workshop, talkshow, dan aksi susur sampah di Sungai Pondo, dengan mengusung tema “Bergerak untuk Palu Bebas Sampah”. Mereka
12
Kabar Relawan - Edisi 1 2018
kegiatan Nofriansyah menyampaikan, aksi bersih-bersih Sungai Palu tersebut merupakan upaya untuk menginspirasi warga Kota Palu untuk peduli terhadap permasalahan lingkungan, khususnya sampah yang berserakan di tepian Sungai Palu. “Kami miris dengan banyaknya pemberitaan terkait masih kotornya kawasan sungai di Kota Palu akibat tumpukan sampah. Untuk itu, kami ingin mengajak masyarakat untuk bersama-sama turun tangan menjaga
The Movement
The Movement: TT News
bekerjasama dengan komunitas-komunitas yang ada di Palu, Pemerintah Kota (Pemkot) dan seluruh lurah Kecamatan Mantikulore, Palu. “Kami bekerjasama dengan me reka agar bisa mengajak masya rakat untuk ikut aksi yang nantinya seluruh masyarakat Palu bisa membuang sampah pada tempatnya,” ujar Mita, Humas TurunTangan Palu. Sementara itu, Relawan TurunTangan Medan melakukan aksi peduli lingkungan “Fit and Take Your Trash” di Lapangan Merdeka Medan, Minggu (11/2). Lead er Project Herman Pane mengatakan tujuan dilaksanakan kegiatan untuk menjaga kebersi-
foto: TurunTangan Medan
han lingkungan. “Kepedulian masyarakat akan lingkungan masih minim. Kami berharap melalui kegiatan ini orang-orang lebih sadar untuk tidak membuang sampah sembarangan,” kata Herman yang dikutip dari Tribunnews Medan, 11 Februari 2018.
Sedangkan TurunTangan Lhokseumawe, setiap tahun mengadakan kegiatan Lhokseumawe Clean City (LCC). Mereka mengajak pelajar, mahasiswa, komunitas dan seluruh masyarakat Lhokseumawe untuk mengikuti kegiatan bersih-bersih Kota Aceh ini. (YSN)
Beyound Travelling: Kebaikan ditiap Langkahmu
13
The Movement: TT News
Aksi Relawan TurunTangan Membantu Korban Bencana Alam Gempa 6,1 skala Richter mengguncang Kabupaten Lebak, Banten, Selasa (23/1). Getaran gempa saat itu juga terasa di wilayah Jakarta dan sejumlah daerah di Jawa Barat. Gempa kembali terjadi pada Jum’at (26/1) dan mengakibatkan ke rusakan yang besar. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNBP) menyatakan akibat gempa tersebut sebanyak 2.760 rumah rusak, belasan orang luka-luka dan satu orang tewas. Pada saat terjadi gempa, relawan Gerakan Banten Mengajar (GBM), salah satu project TurunTangan Banten, sedang penempatan di Lebak. Mereka ditempatkan di Desa Girijaga baya, Sindangwangi, Pasir Eurih, Pasir Nangka dan Jagaraksa. Bersyukur, tidak terjadi kerusakan pada wilayah tersebut. “Al hamdulillah hanya merasakan guncangannya, tapi tidak ada kerusakan,” ujar Rahmi, Humas TurunTangan Banten. Meskipun begitu, relawan TurunTangan Banten dan GBM melakukan penggalangan donasi untuk membantu korban gempa. Mereka menerima donasi uang, sembako, perlengkapan sekolah, perlengkapan mandi dan perlengkapan tidur. Bencana juga melanda ibukota. Hujan deras yang terjadi pada Minggu (4/2) mengakibatkan sejumlah wilayah Jakarta banjir. Keesokan harinya, relawan TurunTangan Jakarta melakukan 14
foto: TurunTangan Jakarta
survei ke lokasi banjir dan menggalang donasi. Bantuan berupa makanan siap saji, susu, obatobatan, popok, dan pembalut disalurkan kepada korban banjir di Cililitan Kecil, Rawajati, dan Manggarai Utara, Selasa – Rabu (6-7/2). Anastasia, Humas TurunTangan Jakarta mengatakan pada Kamis (8/2), relawan berkoordinasi dengan penanggung jawab pengungsian Manggarai Utara dan bekerja sama dengan Kepala Dinas Lingkungan Hidup untuk memberikan bantuan dua truk tanki air. “Airnya digunakan untuk membantu proses pembersihan lingkungan pasca banjir,”ujar Anastasia. Jum’at (9/2), relawan TurunTangan Jakarta mengirimkan 100 tikar untuk pengungsi Manggarai Utara sebagai alas tidur sementara penduduk korban banjir.
Kabar Relawan - Edisi 1 2018
Sabtu (10/2), bersama Gerbang Jakarta dan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) mereka, berpartisipasi dalam posko kesehatan gratis di Manggarai yang meliputi pemeriksaan tekanan darah dan terapi akupuntur. Senin (12/2), relawan kembali ke Cililitan Kecil dan Rawajati untuk mengirimkan peralatan pasca banjir seperti sabun cuci dan sabun pel. “Kami juga mengirim makanan siap saji untuk pengungsi Cililitan Kolong dan Rawajati Kolong,” katanya lagi. Rabu (15/2), TurunTangan Jakarta mendengar kabar duka. Salah seorang korban banjir, Syarifudin meninggal dunia setelah menderita luka cedera di jari kakinya. Sebelumnya, Syarifudin juga kehilangan rumahnya. Sisa donasi pun dipergunakan untuk memberikan santunan kepada keluarga Syarifudin. (YSN)
Untuk menerapkan budaya hidup sehat sejak dini, TurunTangan Binjai mengadakan penyuluhan cuci tangan dan sikat gigi yang baik dan benar secara rutin untuk siswa-siswi SD di Binjai. Kali ini TurunTangan Binjai menyelenggarakan penyuluhan sikat gigi masal di SD Inpres 97/98 Binjai, Sabtu (3/2) dan penyuluhan cuci tangan di SD Negeri 024872 Binjai, Sabtu (10/2).
Tangan Binjai juga mengajak CGEN BINJAI, Ikatan Jaka Dara Binjai, Mister Indonesia dan Komunitas Binjai Berbudaya untuk turut serta meningkatkan kesehatan anak-anak Binjai. Untuk menyebarluaskan semangat tersebut, mereka juga beker-
dipilih untuk mendapatkan penyuluhan ini adalah sekolah-sekolah pelosok di Binjai. Sebab, kondisi kesehatan di sana memprihatinkan. “Para siswa pergi ke sekolah dengan kondisi enggak pernah sikat gigi. Bahkan masih ada beberapa yang tidak pakai
Dalam rangka memperingati Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN), pada saat penyuluhan tersebut, TurunTangan Binjai menyelipkan sosialisasi tentang sampah kepada para siswa. Sosialisasi diisi langsung oleh Dinas Lingkungan Hidup Binjai. “Namun kegiatan ini akan terus bergulir setiap sebulan sekali dengan lokasi yang berbeda-berbeda,” ujar Anim Lubis, Koordinator TurunTangan Binjai. Selain berkolaborasi dengan Dinas Lingkungan Hidup, Turun-
foto: TurunTangan Binjai
jasama dengan beberapa media lokal, seperti Rasionews, Logika Rakyat, RMol Sumutara Utara, DAAI TV dan Moms FM. Anim mengatakan sekolah yang
sepatu saat berangkat sekolah,” katanya. Kondisi tersebut terjadi karena kurangnya bimbingan dari orang tua. Para orang tua yang kese hariannya dihabiskan di ladang tidak memperhatikan kesehatan anaknya secara maksimal. Melalui penyuluhan ini, TurunTangan Binjai berharap bisa mengubah pola hidup sehat anak sejak usia dini dan paham pentingnya kebersihan tubuh. “Semoga hidup sehat terus dite rapkan,” ujar Anim. (YSN)
Beyound Travelling: Kebaikan ditiap Langkahmu
15
The Movement: TT News
Aksi Peduli Kesehatan TurunTangan Binjai
The Movement: TT News
foto: TurunTangan Malang
DJADOELYMPIC “KEMBAlI KE MASA KECIL” Seiring perkembangan zaman, permainan tradisional tergerus oleh canggihnya permainan digital. Lamban laun, anak-anak Indonesia enggan bermain di luar rumah dan memilih berdiam diri di depan kompu ter, televisi dan layar handphone hingga berjam-jam. Prihatin dengan kondisi tersebut, Relawan TurunTangan Malang menggelar kegiatan unik, “Djadoelympic”, sebuah lomba permainan tradisional yang meghantarkan kita kembali ke masa kecil untuk siswa-siswi SMA Kota Malang.
“Project ini merupakan realisasi dari solusi permasalahan mulai terkikisnya budaya memainkan permainan tradisional karena perkembangan zaman,” ujar wanita yang akrab disapa Yuni ini. Kegiatan dilakukan di tiga SMA kota Malang, yaitu SMA Ne
Koordinator Umum TurunTangan Malang Yunita mengatakan tujuan Djadoelympic untuk melestarikan dan mengkampanyekan permainan tradisional.
16
Kabar Relawan - Edisi 1 2018
geri 1, SMA Negeri 3, dan SMA Negeri 8, setiap hari Sabtu dari 10 Februari sampai 3 Maret 2018. Adapun cabang permainan yang dilombakan ada lima macam, yaitu lompat tali, engklek, egrang batok, estafet balap karung, dan tarik tambang. Pemenangnya akan menjadi duta permainan jadul. (YSN)
Traveling bagi saya adalah one life style, seperti suatu hal yang everybody should be try it, at least once. Sekali di hidup kita, wajib banget merasakan traveling. Kenapa? Karena memaknai hidup bukan tentang destinasinya melainkan prosesnya. Dan traveling mengajarkan tentang itu. Saat traveling, kita bisa berinteraksi dengan banyak orang di berbagai wilayah dan latar belakang yang berbeda-beda. Tantangan demi tantangan saat traveling, membuat kita bisa mengenal diri sendiri dan survive di segala medan. Bahkan bisa membantu kita untuk lebih peka dalam merespon isu-isu yang ada di lingkungan. Di tahun 2015, Indonesia pernah mengalami kebakaran hutan hebat di beberapa daerah. Salah satunya Kalimantan. Saya jadi tergerak untuk pergi ke sana bersama laskar Sekolah Relawan. Kami memadamkan api dengan menggali sumur bor.
Bersama Sekolah Relawan, saya juga pernah mengikuti program full inter explorer. Kami pergi ke Desa Sumbermiri, Nganjuk, Jawa Timur untuk traveling sekalian observasi. Potensi wisata di sana tak terlalu bagus, tapi kami menemukan masalah. Daerah nya masih pelosok banget, anakanak harus melewati lereng ketika hendak sekolah. Kalau mau ke kota, masyarakat harus melewati sungai besar dulu. Permasalahan yang kedua adalah susah air, belum ada toilet. Jadi, setelah pulang dari sana, kami report ke tim Sekolah Relawan. Lalu kembali lagi untuk membuatkan jalur air memakai pipa. Akhirnya desa tersebut bisa menikmati air bersih. Saya kalau traveling biasanya membawa kamera. Kalau ketemu anak-anak kecil, saya akan mengajari mereka bagaimana cara membawa kamera. Anakanak pelosok biasanya interest banget kalau melihat orang bawa kamera.
Satu hal yang membuat saya sedih saat di Sumbermiri. Di sana ada peta besar sekali, lalu saya bertanya kepada anak-anak di desa itu, “ayo ‌ mana Jakarta?â€? Dan mereka enggak tahu Jakarta ada di mana. Kejadiannya sama ketika di Depok. Ada anak yang enggak tahu rasanya coca-cola, akhirnya tim Sekolah Relawan membelikan coca-cola. Masalah-masalah kecil seperti itu sebenarnya banyak. Tapi selama ini, kita terlalu sibuk dengan dunia kita sendiri. Enggak peka dan lupa banyak orang yang butuh kita. Melalui traveling, entah perjalanan apapun itu, bisa membuat hati kita lebih peka dan merespon keadaan sekitar. Orang-orang yang ditemui ketika di perjalanan juga bisa menjadi guru hidup bagi kita.
Oleh Intan Syafrini Traveller dan Volunteer sekolah Relawan Instagram: @Intansapri
Beyound Travelling: Kebaikan ditiap Langkahmu
17
Be Better You
Traveler Cantik Peduli Lingkungan
The Movement
cerita saya dari
BANJIR JAKARTA Oleh Anatasia, TurunTangan Jakarta
foto: TurunTangan Jakarta
Sejak awal memasuki Februari, Jakarta mengalami banjir kiriman. Tidak termasuk daerah saya bertinggal. Tapi pikiran saya mengambang bersama air yang memasuki rumah-rumah warga yang terkena banjir. Bagaimana tidur mereka? Adakah anak-anak kecil atau lansia yang harus mengungsi karena banjir itu? Apakah mereka mendapatkan bantuan segera? Saya besar dan lahir di Jakarta. Saya tidak ingin berdiam diri dan menunggu kabar bahwa pemerintah akan menangani masalah banjir kiriman. Minggu (4/2), saya menghubungi koordinator TurunTangan Jakarta, mengabarkan bahwa Jakarta banjir dan membutuhkan bantuan. Kami kemudian melakukan survei dan menggalang donasi. Uang yang terkumpul kami gunakan untuk membeli makanan, susu, obat-obatan, popok, dan kebutuhan lainnya bagi korban banjir di Cililitan Kecil dan Manggarai Utara. Lelah yang kami rasakan terganti saat warga dapat kembali ke rumah masing-masih dan menjalani kehidupan seperti sebelum banjir.
18
Ada banyak hal yang tak terlupakan ketika menyalurkan bantuan enam hari lamanya. Salah satunya ketika membantu warga Manggarai Utara dalam mendapatkan air bersih. Banjir yang menghanyutkan berbagai macam barang membuat sumber air di daerah itu kotor, namun sejurus kemudian kebutuhan air bersih dapat terwujud. Bagaimana bisa? Saat itu, saya mencari berbagai macam cara. Saya teringat menyimpan nomor telepon Kepala Dinas Lingku ngan Hidup. Dengan bermodalkan nekat, saya menghubungi kontak tersebut dan meminta bantuan air bersih. Bersyukur, beliau menyambut hangat dan berjanji menghubungi dinas terkait. Tak lama kemudian, saya mendapatkan kabar dari warga Manggarai jika bantuan air bersih sudah datang. Tiga unit mobil pemadam kebakaran (damkar) sudah tiba di lokasi. Lega rasanya. Saya semakin semangat membantu korban banjir. Malamnya, saya datang ke lokasi untuk menanyakan kebutuhan apalagi yang diperlukan. Warga mengeluh kekurangan air bersih untuk mandi dan cuci, karena air bersih yang dise-
Kabar Relawan - Edisi 1 2018
diakan tim damkar hanya untuk membersihkan rumah. Kekhwatiran muncul kembali. Bersyukur, pihak PALYJA (PT PAM Lyonnaise Jaya) mengabarkan akan datang bantuan air bersih lagi di esok pagi. Selalu ada hikmah yang bisa dipetik dari musibah. Bukan besar atau kecil bantuan yang diberikan, bukan nominal uang yang digelentorkan, tetapi keikhlasan untuk membantu sesama yang diperlukan. Mulai sekarang, kita jangan membutakan mata dan menulikan telinga ketika saudara kita mengalami musibah! Karena siapapun bisa menjadi korban. Jika saudaramu mengalami musibah, lalu diabaikan, apa yang kamu rasakan? Bukan tentang urusan pemerintah, tapi siapapun memiliki kewajiban untuk membantu. Jika tak bisa membantu materi, bantulah dengan tena gamu. Jika tak bisa bantu juga dengan tenagamu, bantulah dengan waktumu dengan cara menyebarluaskan informasi bencana agar orang lain dapat bersegera mengambil tindakan. Terus berbuat baik karena kita tidak tahu hari esok.
Tips and Trick
Cara Traveling yang Bermanfaat Oleh Yusnaeni
Sudah terbukti jika traveling memiliki banyak sekali manfaat. Bisa bertemu dengan orang-orang baru, menambah wawasan, menumbuhkan keberanian, dan menghilangkan stres akibat penatnya kehidupan sehari-hari, sehingga meningkatkan kua litas hidup.
Traveling akan lebih bermanfaat lagi jika kita melakukan kegiatan sosial yang berdampak positif bagi lingkungan dan masyarakat sekitar. Mau tahu kegiatan sosial apa saja yang bisa dilakukan saat traveling? Yuk, simak ulasan berikut ini.
Melestarikan ekosistem laut
Traveling sambil Mengajar
Indonesia memiliki luas lautan mencapai lebih dari 5,8 juta kilometer persegi. Besarnya luas lautan ini menyimpan potensi Sumber Daya Alam (SDA) yang besar. Masyarakat memanfaatkan potensi SDA ini untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Hampir semua negara berkembang mengalami permasalahan di bidang pendidikan. Sistem pembangunan di negara-negara berkembang sering mengakibatkan pendidikan justru tertinggal dan mutu pendidikannya rendah, seperti buta huruf yang tinggi, pemerataan pendidikan yang rendah, dan standar pendidikan yang tidak memenuhi syarat.
1
Jika pemanfaatan SDA tersebut tidak terkontrol maka stok ikan akan berkurang dan terumbu karang mengalami kerusakan. Organisasi Non Profit Coral Triangle Center pernah merilis data di tahun 2017, sekitar 85 persen terumbu karang di Indonesia dalam kondisi kritis.
3
Ketika kamu traveling ke laut/pantai, biasanya akan bertemu dengan para nelayan. Kamu bisa memberikan edukasi cara menangkap ikan yang baik seperti tidak menggunakan potas dan bom, tidak memburu biota laut yang dilindungi, menjaga kebersihan laut dengan tidak membuang sampah sembarangan dan berhati-hati menggunakan ba han bakar, jangan sampai tumpah di laut.
Membawa Buku
2
foto: 1000guru.com
Di daerah pelosok-pelosok yang belum banyak dijamah oleh manusia, biasanya memiliki alam yang mempesona. Seperti Sumba dan Flores. Namun, biasanya kondisi penduduknya belum terlalu maju. Akses masyarakat dalam mendapatkan informasi masih terbatas. Pun dengan pendidikan. Alangkah baiknya ketika memutuskan traveling ke pelosok-pelosok daerah, kamu juga membawa buku untuk dibagikan kepada masyarakat. Lebih baik lagi, kalau membuat taman baca.
Banyak program kerelawanan mengajar anak-anak sekolah di negara-negara berkembang termasuk Indonesia. Kamu bisa mengikuti program tersebut, membantu meningkatkan kualitas pendidikan sekolah sambil traveling.
Beyound Travelling: Kebaikan ditiap Langkahmu
19
Tips and Trick
Menyelamatkan Satwa Liar yang Mulai Punah
Bersih-bersih Pantai/Gunung
6
Bagi kamu yang suka traveling di alam bebas, kamu bisa turut dalam menyelamatkan satwa liar. Seperti yang kita tahu, banyak satwa liar di dunia ini yang terancam punah.
Seperti yang kita tahu, permasalahan sampah di Indonesia cukup memprihatinkan. Apalagi saat ini fenomena meninggalkan sampah di tempat-tempat wisata seperti pantai dan gunung sedang me rajalela.
Ada beberapa organisasi dan komunitas yang fokus dalam penyelematan satwa liar. Salah satu nya Kaya Volunteer, sebuah organisasi dari Inggris yang mengajak kita untuk traveling bukan untuk menjadi turis, melainkan memberikan manfaat bagi daerah yang dikunjungi.
Kamu bisa mengajak teman-teman traveling-mu memunguti sampah pada saat melakukan pendakian dan meng-explore pantai. Saat melakukan kegiatan tersebut, kamu juga bisa melakukan campaign tentang bahaya membuang sampah sembarangan bagi hutan dan laut kepada traveler lainnya.
4
Salah satu proyek yang menarik dari Kaya Volunteer, kamu akan diajak keliling menjelajah Sulawesi sekaligus ikut aktif dalam upaya penyelamatan dan konservasi satwa.
Pemberdayaan Masyarakat Saat traveling, kamu akan memiliki kesempatan untuk bercengkrama dengan penduduk lokal. Secara tidak langsung, kamu akan tahu kondisi dan masalah yang terjadi di daerah tersebut. Tidak ada salahnya kamu berbagi ilmu pengetahuan untuk mengembangkan daerah tersebut. Bisa berbagi cara berkebun atau bertani yang baik, memanfaatkan limbah yang ada menjadi sesuatu yang bermanfaat, pengelolaan sampah yang baik dan benar, meningkatkan perekonomian keluarga dengan cara memanfaatkan SDA, dan lain-lain.
5
Sebuah perjalanan akan lebih bermakna jika ber bagi. Seorang pengembara asal Amerika Serikat, Christoper John McCandless pernah mengatakan, “Happiness only real when shared.” Kebahagiaan semakin kita rasakan jika kita berbagi. Tak hanya untuk kebahagiaan diri sendiri, melainkan untuk seluruh makhluk hidup yang ada di dunia ini. Jadi kenapa tidak mengunjungi suatu tempat sekaligus membawa manfaat untuk tempat tersebut. Dijamin traveling-mu semakin berarti.
20
foto: brilio,net
7
Menanam Pohon
Traveling di alam bebas sambil menanam pohon juga bisa dilakukan. Kamu bisa mengajak temanteman traveling-mu membawa satu bibit pohon yang nantinya ditanam secara bersama-sama. Satu bibit pohon yang kamu tanam dapat membantu mengurangi erosi akibat penebangan pohon.
foto: TurunTangan Aceh
Kabar Relawan - Edisi 1 2018
IKLAN GATHNAS
tahun baru sabi nih bleh