BON
Edis i
U SD Ma ret-
E MO l2
Apri
016
GRA
FI R
ELA WAN
TT BERGERAK
KNM Dorong Siswa SMA Telurkan Ide Lewat ONM
EVENT TT
TurunTangan untuk Bumi Bersama GIS
PROFIL PROJECT
TurunTangan STEM Movement
2
REDAKSI Edisi Maret - April 2016
Salam! Indonesia saat ini sedang menuju bonus demografi, bonus demografi adalah dimana jumlah usia produktif lebih besar dari jumlah usia non produktif. Hal ini menjadi keuntungan ketika warga negara dengan usia produktif dengan jumlah yang besar ini melakukan hal-hal yang positif, menudukung sektor ekonomi dan berkontibusi positif kepada masyarakat. Dalam edisi ini dibahas tentang bonus demografi yang harus dikenalkan dengan gerakan sosial, sehingga manfaatnya tidak hanya untuk ekonomi dan pembangunan tapi juga dengan gerakan-gerakan sosial. Pengenalan kepada anak muda tentang gerakan sosial harus dimulai dari sekarang. Sehingga pada saat punya bonus demografi itu tiba, anak-anak yang memegang tongkat kepemimpinan berikutnya bisa memberikan kontribusinya kepada negara. Gerakan TurunTangan yang masih hadir sampai hari ini juga melihat bahwa gerakan harus disebarkan, berita harus dikabarkan dan regenerasi harus selalu dilakukan. Profil koordinator baru, gerakan-gerakan di daerah yang tidak pernah mati adalah bagian dari edisi kali ini. Gerakan TurunTangan percaya bahwa melunasi janji kemerdekaan tidak hanya akan bisa dilakukan sendirian oleh pemerintahan. Masyarakat harus turut serta dan ambil bagian menyelesaikan masalah yang muncul di masyarakat, untuk mewujudkan Indonesia kita semua. Redaksi
Redaksi menerima tulisan berbentuk opini, artikel, essay, puisi, cerpen dan karya tulis lainnya. Tema tulisan bebas. Redaksi memprioritaskan tulisan yang mengangkat topik aktual dan terstruktur. Silahkan kirimkan tulisan Anda ke email: yus.naeni@turuntangan.org Redaksi berhak mengedit tulisan sepanjang tidak merubah substansi dan isi tulisan. Bagi tulisan yang dimuat akan mendapat kenang-kenangan dari redaksi. Silahkan kirimkan saran dan kritikan Anda untuk kemajuan media ini ke :
relawan@turuntangan.org
KABAR RELAWAN TURUN TANGAN Pemimpin Redaksi Yusnaeni Editor Angga Putra Fidrian Staff Redaksi Fenty Asnath TURUN TANGAN Direktur Aida Fitri (aida.fitri@turuntangan.org) Manajer Operasional Jeni F. Setiawan (jeni.setiawan@turuntangan.org) Kepala Admin/Keuangan Abu Nadzir (abu.nadzir@turuntangan.org) Kepala Hubungan Masyarakat Angga Putra Fidrian (angga.fidrian@turuntangan.org) Manajer Program Herry Dharmawan (herry.dharmawan@turuntangan.org) Staff Manajemen Program Pendidikan Anggun Piputri (anggun.piputri@turuntangan.org) Staf Manajemen Program Sosial Dimitri Putra (dimitri@turuntangan.org) Copy Writer Yusnaeni (yus.naeni@turuntangan.org) Admin Social Media Fenty Asnath (asnath.fenty@turuntangan.org) Alamat TurunTangan Rumah Relawan TurunTangan, Jalan AUP Barat 2 No. 24 Rt. 09, Rw. 06 Kelurahan Jatipadang Kecamatan Pasar Minggu Jakarta Selatan 12540 Telpon 021 22001374 e-mail relawan@turuntangan.org Website http://turuntangan.org/ Twitter @turuntangan Facebook turuntangan Instagram @turuntangan Line @turuntangan Youtube turuntangan
3
FOKUS Edisi Maret - April 2016
BONUS DEMOGRAFI DAN GERAKAN KERELAWANAN DI INDONESIA
Beberapa waktu ke belakang, Indonesia disebut-sebut
Pada awal masa pemerintahan Presiden Joko Widodo, hal yang
Alisjahbana menyebutkan bahwa, bonus demogra�i adalah
Tol Trans Jawa, Sumatera dan Papua. Pembangunan jaringan
akan memiliki sebuah peluang yang sangat besar di masa depan
dalam bentuk bonus demogra�i. Kepala Bappenas Armida ketika jumlah usia produktif lebih banyak daripada usia non
produktif. Rasio ketergantungan penduduk sejak 2010 berada
diangka 50 %. Dengan kata lain dari 100 usia produktif (14 tahun – 60 tahun) menanggung 50 penduduk usia non produktif ( dibawah 14 tahun – diatas 60 tahun) . Jumlah angkatan kerja di 1
Indonesia akan mencapai tingkat tertingginya pada tahun 2035 dengan jumlah 207,5 Juta orang2.
Jumlah angkatan kerja yang sangat besar tersebut menjadi
permasalahan yang harus dipersiapkan oleh pemerintah agar
bonus demogra�i tidak menjadi bencana demogra�i. Pemerintah telah mempersiapkan berbagai langkah untuk mempersiapkan
penduduk Indonesia untuk mencapai potensi terbaiknya pada tahun 2035.
menjadi perhatian utama adalah pembanguan �isik dan infrastruktur. Proyek-proyek pembangunan terjadi dimana-mana, Jalan
kereta api di Kalimantan dan Sulawesi serta pembangunan pelabuhan-pelabuhan besar tempat bersandarnya kapal angku-
tan tol laut. Pembangunan �isik yang megah dan mewah, namun pembangunan infrastruktur ini juga harus diimbangin dengan pembangunan manusia Indonesia.
Pembangunan ekonomi dan pembangunan manusia harus juga
diiringi dengan terbangunnya interaksi antar masyarakat. Interaksi inilah yang selalu menjadi tonggak utama gerakan di Indonesia. Masyarakat harus ikut ambil bagian, menyelesaikan berbagai masalah yang ada di Indonesia. Salah satu alatnya adalah gerakan kerelawanan dan komunitas.
4
FOKUS Edisi Maret - April 2016
ata yang dihimpun oleh Volunteering in America pada tahun 2015, ada 62, 8 D Juta Orang Amerika yang menjadi relawan, dengan 7,9 juta jam kontribusi, setara dengan
GERAKAN KERELAWANAN DI INDONESIA
US$184 Milyar. Bagi mereka yang bergerak di dunia kerelawanan ini adalah sebuah kabar gembira yang juga menjadi pekerjaan rumah yang sangat besar.
Apa yang terjadi di Amerika Serikat seharusnya menjadi pemicu dari gerakan kerelawanan yang ada di Indonesia untuk tetap bergerak mengajak setiap orang untuk memberikan
kontribusi terhadap berbagai masalah yang ada di Indonesia. Bonus demogra�i tidak hanya menjadi tugas dari pemerintah dan swasta, namun komunitas pun memiliki tugas yang tidak kalah beratnya.
Salah satu tugas pentingnya adalah bagaimana mengenalkan dan mendorong gerakan kerelawanan sebagai salah satu kebutuhan bagi masyarakat di Indonesia. Seperti slogan dari Akademi Berbagi, berbagi bikin happy serta ubah niat baik menjadi aksi baik milik
indo relawan. Urun angan? Lipat tangan? Saya pilih TurunTangan adalah beberapa contoh
dari nilai-nilai kegembiaraan yang dalam sebuah gerakan kerelawanan. Tentunya dengan komunitas dan gerakan lain yang memiliki slogan berbeda namun menawarkan kegembiraan yang sama.
Pernahkan kita bayangkan bahwa ada setengah dari 207,5 juta orang angkatan kerja yang terbiasa melakukan gerakan kerelawanan seakan-akan berbagai adalah kebutuhan yang setara dengan kebutuhan untuk piknik atau mendengarkan musik.
Semoga ini bukan hanya sekedar cita-cita, tapi kita semua mampu membangun bersama. Tentunya bukan untuk siapa tapi Indonesia 1.
http
://www.antaranews.com/beri-
ta/bapenas-indonesia-sudah-masuki-periode-bonus-demogra�i
2. Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Nasional 2015-2019. Buku 1 : Agenda Pembangunan Nasional. Kementrian Perencanaan Pembangunan Nasional / Badan Perencanaan Pembangunan Nasional. Hal 3-14 3.
http://www.nationalservice.gov/news-
room/
press-releases/2015/new-report-1-4-americans-volunteer-3-5-help-neighbors
4. https;//www.volunteeringinamerica.gov/ infographic.cfm
5
PROFIL PROJECT Edisi Maret - April 2016
TURUN TANGAN TANGAN TURUN
STEM MOVEMENT MOVEMENT STEM B
eberapa waktu lalu, berita tentang Masyarakat Ekonomi ASEAN mengemuka dan menjadi pembicaraan sehari-hari. Seakan-akan kita harus bersiap-siap menghadapi momen besar bersejarah yang akan mengubah nasib bangsa kita di masa depan. Masyarakat ekonomi Asean berbicara tentang lalu lintas ekonomi yang berjalan bebas tanpa batas.
Pertanyaanya adalah seberapa siapkah Indonesia menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN ? Apakah yang sudah disiapkan baik oleh masyarakat maupun pemerintah dalam mempersiapkan masyarakat Indonesia? Ada 6 profesi yang disetujui oleh negara-negara ASEAN dalam ASEAN Mutual Recognition Arrangement Framework diantaranya Engineering Services, Nursing Services, Architectural Services, Medical Practitioners, Dental Practitioners, dan Tourism Professionals. Saat ini sedang dikembangkan STEM (Science, Technology, Education, Mathematics) Base Education. Pembelajaran yang berbasiskan ke 4 hal diatas. Anak-anak diajarkan untuk mengenal bidang-bidang tersebut sejak dini. Hal ini dimaksudkan agar ketika mereka beranjak dewasa, mereka menjadi lebih siap dan mampu berkompetisi dengan baik di 6 profesi tersebut. Di Indonesia, hari ini sudah banyak peningkatan mathematic dan science literacy, namun masih belum sebanding dengan pergerakan yang dilakukan negara lain. STEM di Indonesia belum dijadikan sebagai pilihan utama dalam kurikuler maupun ekstra kuriku ler. Untuk itulah TurunTangan melalui program pendidikannya mendorong untuk berkembangnya STEM di Indonesia.
TurunTangan STEM Movement adalah sebuah metode pembelajaran STEM untuk siswa-siswa yang berada dibawah gerakan pendidikan TurunTangan yang terdiri dari banyak kota di Indonesia. TurunTangan ingin mengenalkan kepada siswa-siswa di rumah belajar yang dikelola oleh relawan TurunTangan sebagai sebuah ekstrakurikuler yang menyenangkan.
Target dari gerakan ini adalah siswa SD yang berusia 7-12 tahun, Relawan TurunTangan, serta Guru dari sekolah yang tertarik untuk mempelajari STEM ini. Harapannya dari tingkat ekstrakurikuler sekolah, kampanye STEM ini akan mampu digerakan menjadi sebuah gerakan besar dan lebih luas, sehingga pembicaraan tentang STEM Base Education bisa didengar sehari-hari sama seperti pembicaraan tentang ekstrakurikuler Pramuka atau Olahraga. (APF)
6
KABAR KOMUNITAS Edisi Maret - April 2016
G ii nn tt uu nn gg FF ee ss tt ii vv aa ll SS ii tt uu G
Dalam rangka memperingati tragedi jebolnya tanggul Situ Gintung, komunitas Turun Tangan Tangerang menyelenggarakan Festival Situ Gintung, Minggu (27 Maret 2016). Acara ini bertujuan untuk mere�leksi tujuh tahun bencana jebolnya tanggul Situ Gintung yang telah merenggut ratusan nyawa.
Menurut Koordinator Relawan TurunTangan Tangerang Andi Angger Sutawijaya, Situ Gintung adalah milik masyarakat yang harus dijaga. Penting untuk mere�leksi tujuh tahun bencana jebolnya tanggul Situ Gintung supaya masyarakat ingat dengan sejarah.
Kilas balik tragedi tujuh tahun Situ Gintung digambarkan dalam pameran foto. Dari foto yang ditampilkan, Angger berharap dapat meningkatkan kepedulian warga Situ Gintung dalam menjaga lingkungan.
Selain mengadakan pameran foto juga mengajak masyarakat membaca buku, belajar silat dan bermain permainan tradisional seperti permainan benteng dan congklak. (FA, YSN)
PERINGATAN
EARTH
HOUR TurunTangan Medan dan TurunTangan Palembang Pada malam hari, TurunTangan Medan bersama komunitas lain
memperingati Earth Hour, Sabtu (19 Maret 2016). Peringatan ini dilakukan bersama dengan komunitas-komunitas yang ada di daerah tersebut dengan harapan masyarakat bisa menghemat energi. Di Medan, peringatan Earth Hour dilakukan sejak pagi dengan ikut serta dalam Kampanye Diet Plastik yang diadakan oleh @medandkp @perpustakaan_terapung @yfccsumut @hilomdn @yotmedan. Siangnya dilanjutkan dengan menghadiri acara diskusi bersama Kontras Jakarta yang bertajuk Human Loves Human Tour.
melakukan kampanye dengan berbagai aksi seperti �lashmob yang diadakan di Lippo Plaza Medan dan menyalakan lilin yang menyerupai angka 60+ di Lapangan Benteng Medan.
Sementara itu,TurunTangan Palembang terlibat dalam peringatan Earth Hour bersama puluhan komunitas yang ada di Palembang. Mereka juga menyalakan lilin yang dibentuk menyerupai angka 60+. Selain itu juga mematikan ikon-ikon kota seperti jembatan ampera. Acara tersebut juga dihadiri oleh Walikota Palembang Harnojoyo. (FA, YSN)
7
KABAR KOMUNITAS Edisi Maret - April 2016
Ayo Peduli! Bantu Sesama bersama TurunTangan Bandung Musim penghujan sudah datang. Banjir, seperti hal yang sudah menjadi tradisi selalu membayangi Indonesia khususnya kota-kota besar. Kali ini Banjir melanda kota Bandung. Sungai Citarum meluap, sekitar 35.000 rumah di Kecamatan Dayeuhkolot, Baleendah, dan Bojongsoang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, terendam.
Menurut info dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), jumlah pengungsi di Kabupaten Bandung sebanyak 2.840 kepala keluarga atau sekitar 10.344 jiwa. Terdapat 701 balita, 489 lansia, 38 ibu hamil dan 290 ibu menyusui. TurunTangan Bandung kemudian berinisiatif mengumpulkan donasi yang akan disalurkan langsung dalam bentuk bantuan makanan, pakaian dan kebutuhan lainnya. Selain mengumpulkan donasi dari para relawan ataupun teman-teman dekat. TurunTangan bandung juga membuka peluang untuk seluruh masyarakat yang mau membantu meringankan beban korban bencana banjir Bandung melalui platform kitabisa.com di link http://kitabisa.com/turuntanganbdgpeduli.
Donasi dibuka sampai dengan tanggal 2 April 2016. TurunTangan Bandung percaya, sekecil apapun donasi pasti akan membantu masyarakat di Kabupaten Bandung dalam menghadapi bencana alam ini. (FA, YSN)
TurunTangan Aceh membuktikan konsistensi dan komitmennya untuk turun tangan mencerdaskan generasi bangsa lewat program TurunTangan Aceh Mengajar tiga. Kali ini, programTurunTangan Aceh Mengajar dilakukan di SD Monsinget, Aceh Besar.
Setiap Sabtu, pukul 10 pagi, relawan TurunTangan Aceh mengajar di SD tersebut. Mereka mengajar berbagai mata pelajaran seperti bahasa inggris dengan cara yang asyik. Relawan membantu siswa-siswi SD Monsinget dengan membacakan buku cerita, mendongeng dan metode-metode kreatif lainnya. Para siswa dan siswi SD Monsinget pun tampak antusias dalam belajar. Karena kegiatan ini rutin dilakukan oleh relawan TurunTangan Aceh setiap minggunya, kedekatan relawan dengan pihak sekolah menjadi baik. Misal, pada peringatan Maulid, relawan TurunTangan Aceh diundang untuk hadir. Pada saat itu, mereka menemukan banyak bakat siswa-siswi SD Monsinget. Hal tersebut yang menjadi alasan relawan TurunTangan Aceh untuk terus mengajar di SD Monsinget. (FA, YSN)
TurunTangan Aceh Mengajar
TurunTangan Surabaya Ikut UCA 2016
Relawan TurunTangan Surabaya mengikuti Urban Citizinship Academy (UCA) 2016 di Gedung BPPNFI, Jalan Gebang Putih 10 Sukolilo, Surabaya, Sabtu – Minggu (5-6 Maret 2016).
UCA merupakan kegiatan yang diselenggarakan oleh Yayasan Kota Kita Solo dengan tujuan memberikan metode-metode yang biasa Kota Kita gunakan untuk menyusun sebuah proposal yang diajukan, salah satunya metode pemetaan dan teknik pengumpulan data. UCA pertama diluncurkan di Malang pada 18-19 April 2015. Saat itu, Kota Kita bekerjasama dengan TurunTangan melakukan pelatihan terhadap 35 aktivis muda kota Malang.
Selama dua hari, relawan TurunTangan Surabaya mendapat materi tentang urban dan pemetaan. Pematerinya dari tim kota kita. Mereka diberikan pengetahuan bagaimana melakukan penelitian di lapangan dan bagaimana cara merumuskan masalah, mulai dari pembuatan problem tree (pohon masalah) sampai langkah-langkah melakukan pendataan masalah. Setelah itu, mereka turun ke lapangan untuk melakukan survei dan mengambil data kualitatif maupun kuantitatif dari warga. Survei dilakukan di Jalan Bratang Gede, Kelurahan Ngagel Rejo, Surabaya. “Tepatnya di Rw 11 dan 12,” kata relawan TurunTangan Surabaya Pratiwi Bestariati. Adapun data-data yang diambil yaitu jumlah penduduk, warga miskin, rumah, Kepala Keluarga (KK), anak usia sekolah 7-8 tahun dan yang putus sekolah. Data ini yang kemudian dianalisis untuk mencari pusat permasalahan di setiap tempat dan menemukan solusinya. “Hasil survei lapangan saling dipresentasikan di hadapan peserta UCA,” katanya. (YSN)
8
PROFIL RELAWAN Edisi Maret - April 2016
RESTRUKTUR TURUN TANGAN MALANG
Setelah berhasil menjaring 103 relawan baru dari open recruitment (oprec) yang dibuka Januari hingga Februari lalu, TurunTangan Malang mengadakan restruktur di kediaman salah satu relawan TurunTangan Malang di daerah Sukosari, Malang, Jawa Timur, Jum’at (25 Maret 2016).
Pada kegiatan tahunan tersebut, TurunTangan Malang melakukan pemilihan Koordinator Umum (Korum) dan Wakil Koordinator Umum (Wakorum). Pemilihan dilakukan secara voting. Hasilnya, Ahmad Abdullah Atapukan terpilih sebagai Korum dan Dini Rahmafathi sebagai Wakorum.
Sayangnya, ada kesalahan teknis dalam pemilihan tersebut. Sehingga, pada Sabtu (2 April 2016), dilakukan restruktur ulang. Dari restruktur ulang terpilih Bryansa Bilina sebagai Korum dan Dini Rahmafathi tetap sebagai Wakorum. Mereka yang akan memimpin TurunTangan Malang selama satu tahun kedepan. Kabar Relawan edisi kali ini akan mengangkat pro�il kedua pemimpin baru TurunTangan Malang tersebut.
Bryansa Bilina: Intinya Benahi Internal Dulu!
Bryansa Bilina, akrab dipanggil Lina,
telah bergabung dengan TurunTangan Malang sejak satu tahun lalu. TurunTangan Malang yang terlihat sebagai komunitas yang aktif bergerak dengan beragam latar belakang anggotanya, menjadi daya tarik bagi Lina. Maka, Desember akhir 2014 Lina segera mendaftarkan diri menjadi relawan TurunTangan Malang. Ada banyak kegiatan yang telah diikuti. Antara lain, Ruang Sinau, diskusi malam hari, Ambalwarsa, Jelajah Ngalam, dan masih banyak lagi. Dari sekian banyak kegiatan yang diikuti, Ruang Sinau yang paling berkesan. “Ruang Sinau adalah pengalaman mengajarku. Jadi sangat berkesan,” ujar mahasiswa Universitas Negeri Malang program studi PGSD ini. Lina mengaku tidak menyangka akan terpilih sebagai yang lebih senior dibandingkan dia. Kini, ia mulai menjadi lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya. “Saya menjadi komunitas yang bukan menunggu tetapi memrelawannya,” paparnya.
Untuk menjalankan tujuannya, Lina sudah membuat relawan-relawan yang mempunyai bakat khusus dan membuat mereka nyaman di TurunTangan Intinya mau membenahi internal dulu,” jelas Lina berharap, di bawah kepemimpinannya, tangan khususnya di Kota Malang dan bisa kecil. (YSN)
BIODATA
Korum TurunTangan Malang. Pasalnya banyak relawan berpikir bagaimana membuat TurunTangan Malang sedang berpikir bagaimana caranya TurunTangan Malang ulai untuk bergerak. Bukan butuh kuantitas tapi kualitas rencana untuk manajemen untuk mengembangkan TurunTangan Malang Malang. “Rencana project-nya masih abu-abu. nya. TurunTangan Malang dapat semakin turun membawa perubahan meskipun perubahan
Nama Lengkap : Bryansa Billina Nama Panggilan : Lina Tempat, tanggal lahir : Semarang, 31 Agustus 1995 Kuliah : Universitas Negeri Malang Jursan KSDP Program Studi PGSD Organisasi yang diikuti : Turun Tangan Malang dan Tabrak Warna Malang Hobi : Mencari kebahagiaan Moto : Yang mendengar belum tentu memahami, tapi yang memahami pasti mendengar
9
PROFIL RELAWAN Edisi Maret - April 2016
Dini Berkomitmen Majukan TurunTangan Malang S
ama seperti Lina, Dini Rahmafathi juga telah bergabung dengan TurunTangan Malang sejak satu tahun lalu. Alasan bergabung saat itu, ingin mencari kegiatan di luar organisasi kampus. Saat mencari informasi di twitter, wanita yang akrab disapa Dini ini mendapati informasi oprec TurunTangan Malang. Tak menunggu lama, Dini segera mendaftarkan diri.
“First impression TurunTangan itu social movement dan enggak nyangka kalau dilatar belakangi tokoh yang saya kagumi, Pak Anies Baswedan. Maka saya tertarik,” ungkapnya.
Beberapa kegiatan TurunTangan Malang yang pernah diikuti yakni Pustaka Tamasya, Jelajah Ranupane, Ruang Sinau dan Ambalwarsa. Tapi baginya, hanya Ruang Sinau dan Jelajah Ngalam san. Jelajah Ngalam adalah kunjungan wisata di sekitar Kota Malang, dimana setiap peserta diharusdeskripsi tempat wisata yang dikunjungi. Dari kegiatan ini, peserta mengetahui bahwa Malang wisata edukasi yang bagus dan belum banyak diketahui masyarakat. Selain itu juga belajar candi-candi yang ada di Malang. “Ternyata masing-masing candi punya cerita sendiri,” katanya. Sementara Ruang Sinau, meskipun tidak ikut secara intens, tapi sangat berkesan karena bisa siswa-siswi Madrasah Ibtidaiyah (MI) Roudhatul Jannah Jobung, Malang juara lomba di acara Pekan Olahraga dan Seni (Porseni) di Malang. “Yang bikin haru lagi, saat penutRuang Sinau, mereka berinisiatif membuat penampilan buat kami,” ujarnya. Terpilih sebagai Wakorum TurunTangan Malang, Dini mengaku senang. Meskipun sedang sibuk menyusun skripsi dia ingin tetap berkontribusi di TurunTangan Malang. Rencananya, Dini ingin membuat gerakan baru lagi dan mempertahankan gerakan yang sudah ada. Untuk itu, ia berharap relawan memiliki komitmen untuk terus bergerak. “Meski judulnya ‘relawan’ tapi mereka harus komitmen untuk terus bergerak,” katanya. (YSN) BIODATA Nama Lengkap Nama Panggilan Tempat, tanggal lahir Kuliah Kegiatan
Ngalam, Buku untuk yang sangat berke-
kan membuat mempunyai sejarah mengenai
membuat menari upan
: Dini Rahmafathi : Dini : Jakarta, 23 Juni 1994 : Universitas Brawijaya : Volunteer di Pusat Studi Layanan Disabilitas UB, Volunteer Sosialisasi Ruang Berbagi Ilmu Sekertaris Eksternal Forum Mahasiswa Peduli Inklusi UB, Wakorum TurunTangan
KUIS TURUNTANGAN TTS TurunTangan
MENDATAR 4. Kepanjangan KNM 5. Kegiatan Mengajar di Aceh 7. Pernah Menjadi koordinator TurunTangan Medan 8. Kegiatan TurunTangan yang mengundang wakil anggota DPR menyapa masyarakatnya MENURUN 1. Daerah dimana project rumah jamur dijalankan 2. Gathnas 2015 diadakan di kota ini 3. Nama terakhir inisiator KNM 6. Sekretariat TurunTangan pusat sekarang
Print lembar kuis, isi dan foto jawaban Anda, lalu upload ke Twitter @turuntangan dengan hastag #TTSTurunTangan. Bagi pemenang yang beruntung akan mendapatkan suvenir menarik dari TurunTangan.
10 SWARA DPR
SWARA DPR Goes to Campus
ONM
TT BERGERAK Edisi Maret - April 2016
KNM Dorong Siswa SMA Telurkan Ide Lewat ONM
Kelas Negarawan Muda (KNM) akan mengadakan Olimpiade Nega rawan Muda (ONM), Kamis (28 April 2016) mendatang di Gedung Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud). Lomba ini akan mendorong siswa SMA se-Jabodetabek menelurkan ide proyek sosial, menanamkan nilai-nilai negarawan dan memberikan edukasi bagaimana menjadi warga negara yang baik. “ONM diperuntukkan untuk siswa SMA se-Jabodebek. Melalui ONM diharapkan KNM dapat menelurkan nilai-nilai kenegarawanan kepada mereka,” kata Project Manager KNM Herry Dharmawan. TurunTangan Bandung kembali berdialog dengan wakil rakyat. Melalui program Sapa Wakil Rakyat di DPR (SWARA DPR), mereka berdialog sembari mengadakan seminar di kampus-kampus dan di sekolah-sekolah di Bandung dengan menghadirkan anggota DPR yang sedang melakukan reses. Kegiatan ini akan dilakukan selama masa reses tahun ini. Apabila selama reses tahun ini dilakukan sebanyak tiga kali, maka kegiatan juga dilakukan sebanyak tiga kali. “SWARA DPR memang selalu mengikuti masa reses,” ujar Project Leader SWARA DPR Danil Lesmana.
Ide proyek yang terpilih nantinya akan diajak untuk turun tangan langsung menyelesaikan masalah, diawali dengan beraudiensi dengan para pemimpin daerahnya. Mereka juga akan mendapatkan serti�ikat dan uang tunai Rp 3 juta. Sementara pemenang pertama, kedua, dan ketiga masing-masing akan mendapatkan hadiah berupa serti�ikat dan uang tunai Rp 5 juta, Rp 3 juta, dan Rp 2 juta. (YSN)
STEM
STEM TurunTangan Assesment di Tujuh Daerah
Menurut Danil, program SWARA DPR Goes to Campus tahun ini telah dimulai pada 19 Maret 2016 lalu di Univeresitas Pasundan, Bandung, Jawa Barat. Anggota DPR yang hadir adalah Arief Suditomo denga tema seminar Media, Lahan Informasi atau Sensasi? “Yang dibahas seputar RUU (Rancangan Undang-Undang) penyiaran,” kata Danil. (YSN)
Rencananya, lanjut Herry, ONM akan terdiri dari lomba proyek negarawan muda, cerdas cermat mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarga negaraan (PPKn), dan kompetisi kemampuan pemecahan masalah-masalah konkrit tentang sosial politik. “Yang diujikan mata pelajaran PPKn kelas 10 dan 11,” ujarnya.
Program Science Technology Engineering and Mathematic (STEM) TurunTangan resmi di mulai Maret 2016. Program ini diawali dengan assesment yang dilakukan di Malang, 23 – 24 Maret 2016 lalu. Selanjutnya akan dilakukan di lima daerah yakni Aceh, Pontianak, Jakarta, Tangerang, dan Ambon. Project Manager Program STEM TurunTangan Anggun Piputri mengatakan assesment digunakan untuk melihat potensi siswa dalam bidang STEM dan 21st Century Skills. Bagi siswa, assesment digunakan untuk melihat sejauh mana potensi dan capaian siswa pada setiap indikator bidang tersebut. Dimana indikator STEM meliputi empat bidang yakni sains, teknologi, engineering, dan matematika. Sementara 21st Century Skills meliputi innovation, analytical thinking dan lain-lain. “Jika kaitannya dengan guru, assesment ini digunakan untuk mengetahui kemampuan guru dalam STEM dan pengembangan 21st Century Skills,” jelas Anggun. Sementara itu, pada assesment pertama di Malang, TurunTangan pusat memberikan workshop singkat tentang STEM TurunTangan kepada relawan TurunTangan Malang. Setelah itu mengunjungi sekolah Madrasah Ibtidaiyah (MI) Roudhatul Jannah Jabung, Malang, tempat relawan TurunTangan Malang menjalankan program Ruang Sinau. (YSN)
11
SMP Global Islamic School (GIS) mengadakan acara peringatan Hari Bumi pada Senin, 25 April 2016 di lokasi sekolah yang berada di Jalan Raya Condet . Pihak sekolah mengajak TurunTa ngan untuk ikut terlibat dalam kegiatan #EarthDay, Kegiatan bertujuan untuk mewujudkan pemahaman yang maksimal dalam menjaga kelestarian alam di bumi kepada siswa-siswi di SMP Global Islamic School. Kegiatan perayaan hari bumi berlangsung sejak pagi hari. Diawali dengan kegaiatan funwalk dimana para siswa mengkampanyekan kepedulian lingkungan kepada masyarakat di sekitar Jalan Raya Condet. Siswa membawa poster dan yel-yel yang berisi pesan-pesan untuk meningkatkan kepedulian lingkungan. Hal ini dilakukan sebagai bentuk kampanye kepada masyarakat akan penting nya melestarikan alam ataupun menjaga bumi.
TurunTa n g k u B t n um u i Be r
S an ma GI sa
Masalah lingkungan merupakan hal yang menjadi pembicaraan utara dalam beberapa tahun kebelakang. Pengelolaan sampah yang buruk, kekurangan lahan terbuka hijau di perkotaan, dan lain sebagainya. Pembenahan lingkungan tidak hanya dapat dilakukan oleh para aktivias lingkungan. Berbagai elemen masyarakat harus terlibat dalam proses pelestarian lingkungan. Orang tua, mahasiswa, pemuda, pelajar, anak-anak harus menjadi agen perubahan lingkungan.
EVENT TT Edisi Maret - April 2016
TurunTangan mengisi workshop untuk para siswa. Workshop yang berisi tentang pentingnya menjadi inisiator peduli lingkungan terdekat. Para siswa diingatkan kembali tentang efek yang ditimbulkan akibat dari pemanasan global di lingkungan mereka. Para siswa pun diajak untuk berani mengawali dan menginisiasi proses pelestarian lingkungan mulai dari diri sendiri. Para siswa diamanatkan satu buah pohon per kelas yang dirawat di sekolah mereka. Pohon tersebut adalah sebagai simbolisasi dari tanggung jawab siswa menjaga lingkungan terdekatnya. Siswa diperkenalkan dengan kegiatan TurunTangan Menanam yang saat ini sedang berlangsung di Kantor Pengelola Gerakan TurunTangan. Diharapkan dengan pengenalan tersebut siswa tergerak untuk ikut berpartisipasi dalam TurunTangan Menanam di sekolah. TurunTangan Menanam mengadakan simulasi tata cara menanam yang baik agar siswa memiliki pengalaman menanam dan tergerak untuk melakukan hal serupa di tempat lain. (FA, APF)
sumber gambar : freepick.com
12
IDE PROJECT Edisi Maret - April 2016
TurunTangan Menanam merupakan sebuah gerakan
yang berusaha mendorong masyarakat untuk mengembangkan perkebunan hidroponik di pekarangan rumahnya, hal ini dilandasi oleh tingginya inflasi harga tanaman pangan seperti cabai di musim-musim tertentu. Selain itu TurunTangan merasa bahwa perkebunan hidroponik dapat mengembalikan kegiatan komunal pada tingkatan Rukun Tetangga (RT) ataupun Rukun Warga (RW).
Apa alasan dari tingginya tingkat fluktuasi dan kenapa cabai? Tingginya tingkat inflasi pada produk pangan didorong oleh karakteristik tanaman pangan yang mudah rusak (Berita Satu, 2015). Cabai merupakan salah satu tanaman yang memiliki tingkat fluktuasi yang sangat tinggi, di lansir dari infopangan.jakarta.go.id harga cabai rawit merah pada Februari 2016 berada di kisaran Rp 25 ribu – Rp 35 ribu per kilogram, namun terjadi lonjakan harga yang sangat tinggi pada pertengahan Maret dimana harga bisa mencapai Rp 60 – Rp 80 ribu per kilogram. Masalah yang muncul karena fluktuasi harga Fluktuasi harga pangan tentunya mempengaruhi dapur ibu rumah tangga, apalagi di kota-kota besar seperti Jakarta, apalagi seperti yang sudah kita ketahui bahwa bahan pangan seperti cabai merupakan salah satu bahan pangan yang wajib ada di dapur. Tentunya tingginya fluktuasi harga cabai sangat mempengaruhi kondisi ekonomi rumahan, bayangkan ibu rumah tangga yang biasanya hanya perlu mengeluarkan Rp 25 ribu untuk 1 kilogram cabai, terpaksa harus mengeluarkan uang lebih banyak di saat terjadinya lonjakan harga. Perbedaan harga yang mencapai Rp 50 ribu pada musim-musim tertentu bukanlah sebuah hal yang kecil, tentunya fluktuasi terjadi tanpa adanya kenaikan pemasukan, yang membuat pengeluaran meningkat namun tidak adanya peningkatan pemasukan. Alasan kenapa perkebunan hidroponik dipilih Perkebunan hidroponik di pekarangan rumah dapat menjadi solusi untuk menekan pengeluaran ibu rumah tangga pada musim-musim tertentu, seperti yang disampaikan oleh Kepala Pusat Data dan Informasi Kementrian Pertanian Suwandi bahwa fluktuasi harga cabai sudah dapat terdeteksi dari jumlah pasokan ke Pasar Cibitung. Dengan kata lain, sudah ada pola yang dapat di prediksi dan dapat ditanggulangi.
Dengan keberadaan perkebunan hidroponik di pekarangan rumah, ibu rumah tangga tidak perlu khawatir untuk menghadapi fluktuasi harga cabai, karena mereka cukup memetik hasil perkebunan hidroponik yang selama ini telah mereka rawat. Siapa saja yang terlibat dalam kegiatan ini Guna merealisasikan hal ini TurunTangan bersinergi bersama Medco Foundation untuk mendorong adanya stabilisasi harga pangan di ibu kota Indonesia. Dengan 6800 relawan yang tersebar di seluruh Jakarta TurunTangan siap bersinergi dengan Medco Foundation yang telah berpengalaman dalam mengembangkan dan memberikan pendidikan kebun hidroponik. Tak hanya itu, TurunTangan Menanam juga melibatkan masyarakat pada tingkat RW dan RT sebagai petani kota yang diharapkan mampu mengembangkan perkebunan hidroponik di pekarangan rumah masing-masing. Goals dan objektif TurunTangan Menanam TurunTangan Menanam bertujuan untuk menekan dampak fluktuasi harga cabai pada tingkat RT dan RW binaan, harapannya dengan adanya harga cabai yang stabil masyarakat pada tingkat RT dan RW dapat menjaga cashflow keuangan rumah tangganya. Adapun untuk mencapai tujuan tadi, TurunTangan Menanam melakukan pembinaan warga dengan memberikan pelatihan dan lokakarya berkebun dengan cara hidroponik, selain itu TurunTangan Menanam juga ikut memfasilitasi dan memberikan ruang bagi warga yang ingin terlibat aktif secara bersama dalam mengembangkan kebun hidroponik bersama di Rumah Relawan TurunTangan, Jalan AUP Barat 2 Jatipadang, Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Harapannya dengan adanya fasilitas dan kapabilitas, warga akan secara berkelanjutan menanam dengan cara hidroponik, dan pada akhirnya dapat mencapai tujuan TurunTangan Menanam yaitu menekan dampak fluktuasi harga cabai. (DIMI)
13
GALERI Edisi Maret - April 2016
Peringatan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) yang jatuh pada Minggu (21/02/2016) dilakukan serentak di seluruh Indonesia. Gerakan TurunTangan di beberapa daerah memperingatinya dengan beragam cara dari bersih-bersih hingga bagi-bagi bibit pohon kepada masyarakat. Teks: Yusnaeni Foto: Relawan TurunTangan
14
SWARA RELAWAN Edisi Maret - April 2016
PEMIMPIN
yang MENDENGARKAN Oleh: Raka Eka Pramudito Konsep kepemimpinan
telah lama menjadi topik hangat dibanyak forum. Kepemimpinan sendiri diperlukan dalam menghadapi banyak keadaan. Bukan hanya dalam sebuah perkumpulan, konsep kepemimpinan diri menjadi hal yang masih terus didiskusikan. Tidak dapat dipungkiri, setiap mereka yang berkumpul pasti membutuhkan pemimpin untuk mengambil keputusan. Setiap keputusan yang dikeluarkan pasti akan mempengaruhi setiap tindakan anggota kelompok itu. Menurut Jacobs dan Jacques, kepemimpinan merupakan proses memberi arahan yang berarti terhadap usaha kolektif yang mengakibatkan kesediaan untuk melakukan usaha guna mencapai tujuan. Ini berarti bahwa pemimpin bukan hanya sekedar menjadi kepala dan bersifat sebagai ‘ketua’, pemimpin berarti menyakinkan anggotanya untuk memberikan kepercayaan guna mencapai tujuan bersama. Selama ini, kepemimpinan disalahartikan menjadi sebuah jabatan atau posisi tertinggi dalam sebuah kelompok. Lebih dari itu, seorang pemimpin adalah dia yang mampu memberikan rasa nyaman dalam kelompoknya.
Di era demokrasi yang makin maju ini, kesempatan menjadi pemimpin terbuka lebar ketika banyak gerakan – gerakan independen masyarakat bermunculan. Berbagai elemen masyarakat berlomba – lomba membangun komunitasnya dan mengumpulkan massa yang sesuai dengan visi misi bersama. Seperti halnya mereka yang menyukai motor akan mencari anggota yang sama menyukai motor dan akhirnya muncul komunitas motor. Lalu seperti mereka yang menyukai gambar, pastinya mereka akan mencari anggota sesama penyuka gambar dan membentuk komunitasnya sendiri. Dari sana terlihat bahwa komunitas dan gerakan yang ada akan muncul seiring persamaan persepsi serta visi misi sesama anggota. Disana fungsi pemimpin diuji. Bagaimana menyatukan banyak karakter untuk mencapai visi misi bersama. Bekerja untuk menyatukan banyak suara dalam sebuah komunitas bukan lah perkara mudah. Bila suatu saat salah seorang anggota merasa tidak mendapatkan kesamaannya, maka resikonya komunitas akan kehilangan anggota tersebut. Kesamaan disini bisa dalam berbentuk perlakuan, kenyamanan, hak dan kewajiban, dan rasa memiliki akan visi misi komunitas. Semua itu merupakan tanggung jawab pemimpin dalam merealisasikan kesamaan untuk semua anggota komunitas.
Resiko menjadi pemimpin akan paling terlihat setelah proses pengambilan keputusan. Apakah anggotanya akan merasa senang atau tidak dengan pengambilan keputusan yang diambil oleh pemimpin mereka. Namun, kesalahan terbesar pemimpin adalah soal proses pengambilan keputusannya, bukan apa keputusannya. Anggota akan melihat apakah mereka dilibatkan dalam proses pengambilan keputusan atau tidak. Dengan begitu, faktor kesamaan sesama anggota akan teruji. Kelemahan pemimpin kebanyakan adalah tentang memilih proses pelibatan anggotanya dalam proses pengambilan keputusan. Kebanyakan pemimpin merasa bahwa produk barat yang dikenal dengan voting atau pemungutan suara adalah jalan terbaik dan sudah pilihan �inal dalam melibatkan anggota. Dengan mengkambinghitamkan demokrasi, pemimpin melegalkan suara mayoritas menjadi keputusan bersama. Logikanya cukup sederhana, bila disebuah komunitas ada 10 orang anggota dan 2 orang memilih pilihan berbeda, bagaimana pilihan delapan orang bisa disebut mewakili pilihan kedua orang lainnya? Itu lah liberal, kekuatan terbesar yang akan menang. Padahal bila menilik demokrasi lebih dalam, nilai terbesarnya adalah pengakomodiran semua suara. Dengan kata lain, semua pendapat menjadi hal yang penting untuk diperhatikan dan dipertimbangkan. Kekurangan pemimpin kebanyakan adalah soal mendengar. Pemimpin sebenarnya harus selalu ada waktu untuk mende ngar semua pendapat anggotanya. Pemimpin akan bisa melihat banyak pandangan dari berbagai sudut yang berbeda. Seorang kawan pernah berkata, bahwa seni menjadi seorang pemimpin adalah ketika kita bisa mengetahui dimana letak perbedaan itu. Leadership is an art. Selama ini, pemimpin kebanyakan hanya mau berbicara dan anggota harus mengikuti cara pemimpin mencapai tujuan. Ketika sudah tiba ditujuan, anggotanya hilang semua.
15
SWARA RELAWAN Edisi Maret - April 2016
Proses mendengar dari seorang pemimpin akan bisa diakumulasikan menjadi sebuah keputusan yang brilian. Pemimpin yang mendengar sudah mengetahui banyak pandangan dari semua anggota, setelah itu pastinya dia akan mengambil hal – hal baik dari setiap pendapat. Ini akan jauh lebih baik dibandingkan ketika harus membiarkan suara mayoritas yang berkuasa. Ketika ada dua pilihan, pastinya kedua pilihan tersebut mempunyai konsekuensi baik dan buruknya masing – masing. Dengan mendengar, pemimpin akan menyisihkan hal buruk dan mengambil hal baik dari setiap pendapat.
Lebih jauh, konsep mendengar seorang pemimpin dapat diteruskan menjadi konsep musyawarah mufakat. Sebagai seorang pemimpin, seharusnya melihat musyawarah mufakat sebagai sebuah jalan terbaik untuk menghasilkan keputusan terbaik. Semua pendapat diakomodir, semua opsi dari yang terburuk hingga yang terbaik muncul ke permukaan. Terkadang, musyawarah mufakat itu memerlukan waktu yang cukup lama karena butuh pendalaman analisa masalah sehingga kemungkinan – kemungkinan lain yang belum sempat terpikirkan akan muncul dengan sendirinya. Bukan kah mengambil keputusan terlalu cepat juga beresiko tinggi? Namun, saya juga yakin musyawarah mufakat yang terlalu lama sebenarnya juga adalah akibat dari ego masing – masing kepala anggota kelompok yang sangat tinggi. Disinilah seharusnya seorang pemimpin berperan. Musyawarah mufakat sendiri adalah sebuah bentuk dari demokrasi deliberatif, sebuah sistem dimana intensitas partisipasi anggota dalam proses pembentukan aspirasi dan opini agar kebijakan – kebijakan yang dihasilkan oleh pihak yang memerintah semakin mendekati harapan pihak yang diperintah. Intensi�ikasi proses deliberasi lewat diskursus publik ini merupakan jalan untuk merealisasikan konsep demokrasi, Regierung der Regierten (pemerintahan oleh yang diperintah). Dibandingkan dengan sistem voting yang merupakan demokrasi liberal, menganut sistem “one man one vote”, otomatis suara mayoritas akan menang. Terkadang, banyak pemimpin lupa bahwa banyak juga kebaikan dari opini minoritas. Kita selalu terdistraksi dengan kata mayoritas dan minoritas. Selalu tergambar bahwa mayoritas itu baik dan minoritas itu pilihan yang salah. Saya lebih memilih kebaikan dari mayoritas dan minoritas menjadi opsi pilihan ketiga. Menjadi pemimpin adalah menjadi panutan. Saya sendiri yakin bahwa pemimpin yang baik nantinya akan menciptakan pemimpin lainnya. Pemimpin yang baik bukan hanya fokus pada tujuan komunitas, tapi juga menjaga anggota agar tidak terjatuh sendirian di tengah jalan. Sebuah pilihan bijaksana ketika harus menjalankan komunitas bersama anggota lainnya. Merupakan keberhasilan bagi pemimpin ketika tujuan bersama tercapai dengan kondisi anggota yang masih lengkap mengikuti di belakang sang pemimpin. Seperti kalimat bijaksana dari John Quincy Adams yang mampu menggambarkan pemimpin secara keseluruhan, “If your action inspire others to dream more, learn more, do more, and become more, you are a leader”. *Raka Eka Pramudito Relawan TurunTangan Tangerang
f