Kabar Relawan Edisi 13

Page 1

Kabar RELAWAN Edisi 3 - 2 0 1 7

Aina Fisabila Berantas BAB Sembarangan di Banten hingga Belgia

Highlight Kegiatan TT Daerah Hulu dan Hilir Terus Bergerak

Tips ‘n Trick Viral-kan Karyamu dengan Cara ini!

YOUTH MOVEMENT Bergerak atau Tergantikan!


Cover Story

2

Kabar Relawan - Edisi 3 2017


Kabar RELAWAN K a b a r R e law an Tu r u n Tan g an Pe mi mpin R e d aksi Yusnaeni E d i to r Yusnaeni D e s a in e r G rafis A hmad S ya uqi Con ten Wr it e r Puj i R ahaj eng K o n trib u t or N i sa Aul ia, Aqsa R ahadian, N anny V i n d a yani I swana, Ade Kurniawan Tu r u nTan g an K e tu a Yayasan Choz in A mirullah (c h o z i n@tur untangan.or g) S e kret ar is Yayasan Her r y Darmaw an ( h e r r y.dhar m awan@tur unta ng an.org ) Be n d ah ara Yayasan A ida F itri (a i d a .f itr i@tur untangan.or g) Ma n aje r O pe rasion al J eni Se tiawan ( j e n i . s etiawan@tur untanga n. org ) P ro g ram A ndi A ngger S utawijaya (a n g g er @tur untangan.or g)

Youth Movement Tak terasa, TurunTangan sudah berkiprah selama empat tahun. Sama se­ perti hidup, TurunTangan pernah mengalami up and down yang disertai dinamika dan berbagai persoalan. Bersyukurnya, di mana pun posisi TurunTangan dan bagaimanapun kondisinya, para relawan terus bergerak dan tak lelah mengabdi untuk masyarakat, bangsa dan negara ini. Seperti sepeda yang dikayuh terus menerus, meskipun pelan, pasti akan mencapai tujuannya. Hari ini Gerakan TurunTangan meluas di 28 daerah dan melahirkan banyak project di bidang pendidikan, sosial, politik, dan lingkungan se­perti RW Menanam, Generasi Melek Politik, Kampung Inovasi, Gerakan Banten Mengajar, Trip4Care, Cimahi Memilih, Ruang Sinau, Olimpiade Sekolah Rakyat, Traveling dan Berbagi, Tikar Baca, Rumah Perantara dan masih banyak lagi. Berbagai project itu kami ulas dalam Kabar Relawan edisi terakhir di tahun 2017 ini. Kami juga berbagi informasi berbagai gerakan anak muda di Indonesia, agar pembaca khususnya relawan dapat mengambil pelajaran, bagaimana seharusnya pemuda hadir guna memainkan perannya sebagai agent of change di era digital ini.

H u m as I n t e r n al S idqyah ( ki ki s i dqyah@gmail .c om) H u m as Ekst e r n al Yusnaeni ( y u s. naeni @tur untangan.org) D e s a in e r G rafis A hmad S ya uqi

Selamat membaca dan salam turun tangan.

Red a k s i

( sya u qi@tur untangan.or g) A d mi n M e d ia Sosial P u j i Rahaj eng ( p ra haj eng24@gmail .c om) P ro g ram M ag an g N a n ny Vi ndayani I swana, N isa Aulia, A d e K ur ni awan, A qsa R ahardian A l a m at Tu r u n Tan g an Ta m a n B ona i ndah, J l . B ona Pe rmai B 7 / 2 3 L ebak B ul us J a ka r ta S el atan Te l p : 021 22001374 1 We b s it e : http:// tur untanga n. org / Bl o g : http:// bl og.tur untangan.org / Tw i t t e r : @tur untangan Fa c e book: tur untangan In s ta gram : @tur untangan

Redaksi menerima tulisan berbentuk opini, artikel, essay, puisi, cerpen, dan karya tulis lainnya. Tema tulisan bebas. Redaksi memprioritaskan tulisan yang mengangkat topik aktual dan terstruktur. Silahkan kirimkan tulisan Anda ke email: yus.naeni@turuntangan.org Redaksi berhak mengedit tulisan sepanjang tidak merubah substansi dan isi tulisan. Bagi tulisan yang dimuat akan mendapat kenangkenangan dari redaksi.

Yo u tub e : tur untangan

Silahkan kirimkan saran dan kritik Anda untuk kemajuan media ini ke:

I l l u st rasi C over O l eh : Ahmad Syauqi

r el aw a n@t ur unt a ng a n.or g

Youth Movement: Bergerak atau Tergantikan

1


bergerak atau tergantikan! Oleh Aqsa Rahadian

PEMUDA sudah selaiknya identik dengan sebuah perubahan yang harus bermanfaat bagi diri sendiri dan lingkungan sekitar. Apalagi di era globalisasi saat ini, jika kita terus diam dan acuh terhadap sesuatu, kita akan jauh tertinggal. Baik tertinggal akan ilmu pengetahuan secara universal; mengalami geger budaya ‘culture shock’ yang sifatnya dinamis; dan tertinggal dalam hal teknologi yang terus berkembang. Bicara soal ketertinggalan, generasi millenial seharusnya tidak menjadi persoalan lagi sebab mereka generasi yang merasakan segala kemudahan berkat tekonologi. Pertanyaannya, apakah kemudahan-kemudahan dari ha­ dirnya tek­nologi tersebut sudah dimanfaatkan dengan semestinya? Berdasarkan fakta yang terjadi, pemuda belum berperan sebagaimana yang diharapkan. Pertama, degradasi moral saat ini adalah permasalahan fundamental yang menjadi penyebab ketertinggalan akan ilmu pengetahuan secara universal. Kedua, di era globalisasi dan kebudayaan yang sifatnya dinamis, ‘culture shock’ atau geger budaya justru dijadikan tren kekinian di kalangan anak muda. Ketiga, kehadiran teknologi justru dimanfaatkan sebagai medium dalam memenuhi kepentingan pribadi semata. Hatespeech, serta tin-

sumber: theorlandoan.com

YOUTH MOVEMENT

sumber: theorlandoan.com

dakan penipuan sering dimanfaatkan di belakang layar. Tidak ada lagi perubahan berarti yang diberikan oleh pemuda kepada lingkungan sekitar. Hal tersebut tentu menjadi masalah kita bersama. Kurangnya inspirasi, sebagai langkah awal dalam merajut semangat untuk bergerak bisa menjadi salah satu alasan kenapa perubahan – perubahan saat ini menjadi minim pergerakan. Jika diam, kita akan tertinggal, terutama dalam era globalisasi saat ini. YOUTH MOVEMENT dengan sub PEMUDA: BERGERAK ATAU TERGANTIKAN!

sengaja dipersembahkan untuk mengulas dan membahas pemuda – pemuda dalam memberikan perubahan dari hal – hal yang sedehana. Bergerak atau tergantikan!, ialah sebagai perspektif critiscm sederhana untuk memancing semangat pemuda terutama di dunia digital saat ini, untuk apa dan bagaimana seharusnya pemuda tersebut hadir guna memainkan perannya sebagai agent of change.


Cover Story Oleh Nisa Aulia

1000GURU:

Lentera Pendidikan INDONESIA

sumbe r: s er ib u g u r u . o r g

Banyak yang tidak tahu bagaimana kondisi pendidikan di wilayah Indonesia yang jauh dari pusat kota, sampai Komunitas 1000 Guru yang lahir pada Agustus 2012 menceritakan secara frontal pot­ ret pendidikan di sana yang sangat memprihatinkan melalui akun twitt­ er­nya @1000_guru. Komunitas 1000 Guru mengajak kita untuk travelling and teaching (T&T) setiap satu bulan sekali. Tak sekadar menikmati pesona keindahan alam Indonesia di pelosok dae­ rah saja, komunitas ini mengajak kita untuk berbagi ide kreatif di sekolah-sekolah daerah setempat. Me­ nyaksikan sendiri bagaimana keadaan pendidikan di daerah yang serba terbatas. Menjadi guru bagi murid yang dengan semangatnya tetap datang menuntut ilmu dengan berjalan kaki walaupun tanpa alas kaki sekalipun. Hingga saat ini, komunitas 1000 Guru yang berpusat di Jakarta sudah tersebar di 35 regional dari Aceh

hingga Papua. Selain itu, me­ reka juga membuat program free medical camp yaitu pengobatan gratis yang ditujukan untuk warga di sekitar lokasi dengan didukung oleh dokter-dokter profesioanl yang ikut berpartisipasi dalam kegiatan T&T. “Ini adalah kali kedua saya me­ ngajar anak-anak di pedalaman, dan setiap kali pulang selalu membekas di hati saya betapa kurang bersyukur­ nya kita. Mungkin kami pengajar dari kota datang ke sana sebagai sosok yang memberikan inspirasi bagi me­ reka, tapi nyatanya merekalah yang menjadi inspirasi bagi kami,” ujar Gloria Jessica, relawan 1000 Guru yang mengikuti kegiatan T&T di Sumba. Dengan harapan dapat membantu adik-adik pedalaman dan perbatasan agar lebih semangat dan terpacu belajar lebih giat, memupuk ilmu dan mencapai cita-cita yang mereka ingin­­ kan, maka komunitas 1000 Guru mengadakan program teaching and giving yakni program jangka panjang dalam pem-

s u m b er : s er ib u g u r u . o r g

berian bantuan makanan bergizi setiap harinya untuk anak-anak daerah dengan jangka waktu satu tahun. Selain program rutin diatas, ada juga project yang saat ini sedang berlangsung yaitu Donasi Sepatu untuk anak-anak di SDN Popnae, Kalbono di Nusa Tenggara Timur. Siapa sangka, satu pasang sepatu yang disumbangkan akan sangat bermanfaat untuk adik-adik yang membutuhkan. Founder 1000 Guru Jemi Ngadiono berharap semoga tidak ada lagi nasib sekolah yang kekura­ngan guru, guru kekurangan penghasilan, dan murid yang tidak mendapatkan pendidikan dan fasilitas laik di Indonesia. (Nisafu)

Youth Movement: Bergerak atau Tergantikan

3


Cover Story su m b e r : Wi k i DPR Dok .

WikiDPR:

Mendekatkan Rakyat dengan Wakilnya s u m b er : WikiD PR D o k.

WikiDPR merupakan organisasi para anak muda yang mengumpulkan rekam jejak kinerja para anggota DPR yang menggunakan media sosial sebagai sarana menyebarkan informasi kepada khalayak umum. WikiDPR terbentuk Agustus 2014. Dimulai dari kegelisahan anak muda yang akan mencoblos wakil rakyat­ nya pada pemilu legislatif namu tidak ada informasi mengenai rekam jejak kinerja para calon legislatif. Pusat kegiatan WikiDPR di gedung DPR RI. Kegiatannya meliputi rapat langsung di DPR dengan format livetweet yang ditampilkan di akun Twitter @WikiDPR dan membuat rangkuman rapat seperti risalah atau laporan rapat. Data yang dihimpun dimasukkan ke dalam website WikiDPR. Selama reses DPR

4

Kabar Relawan - Edisi 3 2017

tidak rapat dan anggotanya menyerap aspirasi di daerah ma­sing-masing, namun WikiDPR tetap menampilkan infografis seperti kehadiran anggota, data rapat, dan lain-lain. Jumlah relawan yang sudah tergabung di WikiDPR saat ini telah mencapai 500-an orang. Mereka berasal dari berbagai kalangan, baik pelajar, mahasiswa, maupun karyawan di berbagai perusahaan dan instansi. Relawan diwajibkan untuk meliput rapat di DPR minimal satu minggu sekali. Mereka juga wajib memiliki alat dan media sosial untuk melakukan peliputan, bersemangat dan tangguh untuk bersama-sama membangun rekam jejak. Untuk mendapatkan konten yang berkualitas, WikiDPR memiliki strategi khusus, yakni memahami ketertarikan masyarakat terhadap

isu apa dan informasi apa saja yang dibutuhkan. Beberapa konten dibuat infografis agar terlihat lebih menarik. Koordinator Lapangan WikiDPR Akmal berharap WikiDPR bisa menjadi organisasi yang bisa membe­ rikan rekam jejak anggota DPR dan menjadi referensi masyarakat untuk memilih calon wakilnya berdasarkan rekam jejak kinerja. “Ini sesuai tujuan dan visi kami pada 2019,” kata Akmal. Akmal melanjutkan, sekarang ini ba­nyak orang, terutama anak muda yang tertarik dengan politik dan ingin tahu apa yang terjadi di DPR. Mereka tak lagi pilih diam apalagi hanya apatis. “WikiDPR akan buka open recruitment pada bulan Desember ini. Bagi yang tertarik bisa ikut gabung. Yuk, ikutan untuk politik Indonesia yang lebih baik!” ajak Akmal. (Vinda)


Millenium Movement

Dinamika kehidupan ibu kota yang cukup pesat seakan membutakan kita terhadap realita di sekitar. Kita kerap berkeluh kesah terhadap kemacetan yang kita alami setiap hari. Padahal penderitaan tersebut masih patut kita syukuri dibandingkan kesulitan yang dihadapi oleh saudara-saudara di pelosok negeri. Bayangkan jika untuk MCK saja air masih sulit dijangkau. Banyak juga kasus kematian ibu dan bayi dalam proses melahirkan karena minimnya keberadaan tenaga medis. Dari pot­ ret miris tersebut lahirlah Pencerah Nusantara. Sebuah gerakan kepemudaan yang berfokus pada pemba­ ngunan kesehatan di Daerah Bermasalah Kesehatan (DBK) di seluruh Indonesia. Pencerah Nusantara terdiri atas anak muda yang tergabung dalam tim-tim kesehatan terpilih dan terlatih yang siap sedia mengabdikan diri selama satu tahun di puskesmas daerah sebagai unit terkecil layanan kesehatan masyarakat. Satu tim Pencerah Nusantara berisikan 5-6 orang yang mencakup dokter umum, dokter gigi, perawat, bidan, tena-

sumber: pencerahnusantara.org

Cover Story

Para Pencerah yang Menyehatkan Nusantara

sumbe r: pe nce rahnusanta ra . o r g

ga kesehatan masyarakat maupun pemerhati kesehatan dari berbagai latar belakang akademis. Sejak awal terbentuk pada tahun 2011, program Pencerah Nusantara ini digagas oleh Kantor Utusan Khusus Presiden RI untuk Millennium Development Goals (KUKP-RI MDGs). Pengelolaannya kemudian ditangani lebih lanjut oleh Center for Indonesia’s Strategic Development Initiatives (CISDI). Hingga saat ini terdapat sebanyak 50 tenaga kesehatan profesional yang sedang bertugas di lokasi penempatan, dan sekitar 159 alumni yang telah turun langsung membantu masyarakat di pelosok daerah. Di tahun keenam ini Pencerah Nusantara berada di

sembilan lokasi yang tersebar dari Sabang sampai Merauke, yaitu Aceh Selatan, Muara Enim, Cirebon, Grobogan, Gunung Mas, Sumbawa Barat, Mamuju Utara, Konawe, dan Sorong. Sosial media rupanya menjadi jembatan bagi mereka untuk menja­ ring anak muda untuk aktif dan terlibat, membangun awareness terhadap kondisi kesehatan di pelosok nege­ri, menyebarluaskan cerita-cerita inspiratif dan humanis serta sema­ ngat pengabdian pada masyarakat. Pencerah Nusantara berharap kedepannya semakin banyak anak muda yang tidak terjebak dalam comfort zone di kota besar. Anak muda lah yang harus berani terjun langsung melihat realita kesehatan yang masih perlu menerima banyak doro­ ngan, motivasi serta intervensi untuk berubah menjadi lebih baik. “Pencerah Nusantara mengajarkan saya untuk melihat permasa­ lahan dari berbagai aspek melalui kolaborasi. Dengan kolaborasi, kita bisa membuat kegiatan/melakukan pemecahan masalah lebih efektif dibandingkan hanya menyelesaikan secara sendiri dari sudut pandang sendiri,” ujar dr. Dewi Trisnawati, seorang Pencerah Nusantara Angkatan V yang ditempatkan di Gunung Mas. (Puji)

Youth Movement: Bergerak atau Tergantikan

5


Cover Story

Project Director ASEAN RBC Ranitya Nurlita (yang memakai topi plastik) dan relawan TurunTangan berfoto bersama di Community Exhibition Youthful.Social 2016, Universitas Paramadina, 14 Mei 2016.

ASEAN RBC

s u m b er : Tu r u nTa n g a n D o k.

Ajak Masyarakat Kurangi Pemakaian Kantong Plastik ASEAN Reusable Bag Campaign (ASEAN RBC) merupakan sebuah gerakan peduli lingkungan yang berkonsentrasi terhadap pengurang­ an penggunaan kantong plastik di negara ASEAN. Gerakan ASEAN RBC diinisiasi oleh Young Southeast Asian Leaders Initiative (YSEALI) yang dilaksanakan di tiga negara, yakni Indonesia, Malaysia, dan Filipina selama satu tahun. Project Director ASEAN RBC Ranitya Nurlita mengatakan dipilihnya negara ASEAN dalam kampanye penggunaan tas belanja pakai ulang karena ASEAN termasuk ne­ gara penyumbang plastik terbesar di dunia dibanding negara maju. Sebagai negara berkembang, kebiasaan masyarakat negara ASEAN masih tradisional menggunakan kantong plastik untuk berbelanja. Berbeda dengan negara maju yang sudah menggunakan reusable bag. Produksi sampah plastik di ne­ gara-negara ASEAN tahun 2000 mencapai 56 miliar ton. Thailand

6

Kabar Relawan - Edisi 3 2017

menjadi negara pertama penyumbang plastik terbesar yakni 33 per­ sen, disusul Indonesia sebesar 24 persen, Malaysia diperingkat ketiga sebesar 17 persen dan Filipina dipering­kat empat sebesar 10 per­ sen dan Singapura 3 persen. “Bahkan negara Indonesia menjadi negara penyumbang plastik ke laut terbesar kedua di dunia setelah China,” ujar alumni Institute Pertanian Bogor (IPB) ini. Menurut Ranitya, tas pakai ulang adalah salah satu solusi yang bisa digunakan untuk upaya pengurangan kantong plastik. Energi yang dibutuhkan untuk pembuatan tas ini lebih sedikit dibanding kantong plastik serta bisa dipakai ulang dalam jangka waktu yang lama. “Melalui gerakan ini, kami ingin one people one reusable bag. Tidak hanya di Indonesia tapi dunia,” Dalam berkampanye, ASEAN RBC menggandeng beberapa komunitas seperti Sobat Bumi Indonesia, Gerakan Indonesia Diet Kantong Plastik, KOPHI dan Hilo Green

Community. Mereka juga road show ke berbagai sekolah, kampus, department store, forum dan expo. Selain itu, ASEAN RBC memanfaatkan teknologi komunikasi dengan melakukan kampanye di website dan media sosial. “Kita punya timeline di website, ada email, FB yang selalu up-to-date, di youtube ada video-video yang kami sudah lakukan dan ada juga di instagram dan twitter,” kata­nya. Meskipun baru berdiri pada 2014, ASEAN RBC sudah dikenal di dunia. Tak hanya diliput oleh media-media nasional, mereka juga sering mengisi workshop di forum-forum internasional, seperti di Bangkok, Jepang, Turki, Sanghai, dan lain-lain. Ranitya kemudian berbagi tips untuk seluruh anak muda di Indonesia, “Selama kita punya sesuatu yang positif, that’s keep going it and you will get bonus from everywhere.” Dan setiap kegiatan yang dilakukan harus disebarkan meskipun hanya satu paragraf, agar masyarakat tahu apa yang dilakukan. (Ysn)


Cover Story Youth Movement: Bergerak atau Tergantikan

7


Cover Story . Profile

Archie wirija dan Quranidproject

Iman & Taqwa, Serta Pengetahuan & Teknologi

s u m b er : Tu r u nTa n g a n D o k.

Oleh Aqsa Rahardian

Di era teknologi saat ini, tidak ada hal yang menjadi halangan bagi kita untuk melakukan sesuatu. Archie Wirija, seorang musisi & produser yang kini dikenal sebagai founder Qur’an Indonesia Project berhasil mendobrak batas – batas bahwa agama dan teknologi itu berada dibatasan yang berbeda. Dengan kemampuannya dibidang musik, dan di tengah teknologi yang berkembang saat ini, ia menciptakan Qur’an Indonesia Project. Sebuah

platform yang berkonteks pada audio bacaan Qur’an dan terjemahannya dalam tiga bahasa, Inggris, Arab, dan Indonesia. Sebuah platform yang telah didengar 1.700.000 kali di internet, diunduh 78.000 kali via soundcloud, serta diakses di lebih dari 50 Negara di dunia. Seorang pemuda, yang tidak hanya berkontribusi dalam sosial keagamaan, tapi ia juga telah berpartisipasi di era digital saat ini.

Apasih Qur’anIDproject itu ? Qur’anIDproject sendiri adalah sebuah platform berbasis audio yang berisi konten Al-Qur’an dalam tiga bahasa, yakni bahasa Arab, Indonesia, & Inggris. Tujuannya untuk mempermudah akses masyarakat terhadap Al – Qur’an dan terjemahannya melalui teknologi, sehingga dapat diaplikasikan secara nyata dalam kehidupan. Hingga saat ini lebih dari 300 kontributor yang berperan dalam Qur’an Indonesia Project, salah satunya ada Raisa, Afgan, Tulus, dan masih banyak lagi. Alhamdulillah, pada 23 Agustus 2017 lalu, Qur’an Indonesia Project berdiri secara resmi sebagai sebuah yayasan.

8

Kabar Relawan - Edisi 3 2017


Pada dasarnya Qur’anIDProject lahir dari masalah dan kegelisahan saya pribadi yang belum begitu paham dan ingin belajar tentang Qur’an. Disatu sisi saya sendiri merupakan tipe auditori yang mudah mengingat sesuatu jika de­ ngan audio. Ditambah lagi latar belakang saya sebenarnya di musik. Dengan kelebihan saya di musik tersebut, saya tergerak untuk membuat suatu audio Qur’an terjemahan agar mudah didengarkan kapan saja. Apalagi belum ada yang membuat aplikasi sejenis di Indonesia, saya rasa dengan hadirnya Qur’an Indonesia Project bisa menjadi inovasi terbaru bagi masyarakat Indonesia.

Biasanya pemuda identik dengan project – project sosial. Mengapa harus Qur’an Indonesia Project? Sejak awal, saya niat lillahi ta’alaa untuk beribadah. Dengan adanya Qur’an Indonesia Project secara tidak langsung minimal bisa menjadi amal jariyah untuk saya pribadi, apalagi orang – orang yang terlibat di dalamnya. Tentunya sebagai seorang pemuda, saya juga ingin berpe­ ngaruh bagi lingkungan untuk orang

Kenapa harus artist/public figure? Apakah orang lain berkesempatan untuk menjadi kontributor? Sebenarnya ini lebih bagaimana awal mula Qur’an Indonesia Project berdiri. Awalnya saya dibantu oleh teman terdekat saya, seperti Afgan & Raisa, dan dua orang pelopor berdiri­nya Qur’an Indonesia Project, Pasha Chrismansyah & Narendra Pawaka. Kemudian saya menjalin network dengan mereka dan beber-

lain. Saya juga ingin meninggalkan suatu karya saya agar bisa dikenang meski suatu saat nanti saya telah tiada. Dengan adanya Qur’an Indonesia Project, ini bisa menjadi investasi masa depan kita semua, tidak hanya di dunia tapi juga bisa menjadi bekal kita di akhirat. s u m b er : Tu r u nTa n g a n D o k.

apa tokoh untuk berkontribusi di Qur’an Indonesia Project. Saya mulai dari keluarga dulu, teman – teman terdekat yang memang sengaja saya ajak melalui personal approach. Namun, seiring berjalan dengan waktu, bany­ ak permintaan agar teman – teman diluar daerah Jakarta terutama ing­in sekali menjadi kontributor. Dan sejak tahun ke tiga, kita membuka pendaftaran untuk bisa menjadi kontirbutor. Jadi tidak hanya teman – teman terdekat saya, tapi sekarang

Kendala apa yang dialami selama mengerjakan Qur’an Indonesia Project? Yang paling sering dialami, sebenarnya dari proses record audio sendiri. Karena dalam membaca Al-Qur’an harus memperhatikan hukum tajwidnya. Kita sendiri sadar belum begitu faham dan belum fasih

Apa yang menjadi motivasi dalam mengembangkan QuranIDproject? Saya terinspirasi dari tokoh Pak BJ Habiebie. Beliau mengimplementasikan iman & takwa, serta pengetahuan & teknologi dalam kehidupannya. Jika Qur’an itu adalah

dalam membaca Al – Qur’an. Jadi dalam proses recording para kontri­ butor sebelumnya harus didam­pingi oleh guru mengaji. Namun, pada dasar persyaratannya sih kita sudah menetapkan syarat – syarat agar iman & takwa, maka pengetahuan & teknologinya adalah aplikasinya. Maka kedua hal inilah yang merepresentasikan Qur’an Indonesia Project. Kita tahu, di Indonesia aplikasi bernuansa ibadah yang umumnya digunakan pasti ada MuslimPro. Itupun merupakan aplikasi buatan orang

s u m b er : Tu r u nTa n g a n D o k.

siapapun bisa menjadi kontributor. Caranya bisa mengisi form yang ada di instagram @QuranIDproject. bisa menjadi kontributor. Selain hukum bacaan, karena Qur’an Indonesia Project di terjemahkan dalam tiga bahasa, bahasa Arab, Indonesia, dan Inggris jadi kontributor harus bisa melafalkan bahasa tersebut secara benar.

luar. Mengapa tidak ada aplikasi serupa yang merupakan karya anak bangsa, terutama ditengah era tek­ nologi saat ini. Hal inilah yang saya lihat bisa menjadi sebuah peluang dan bisa dimanfaatkan juga sebagai usaha berdikari untuk Indonesia.

Youth Movement: Bergerak atau Tergantikan

9

Cover Story . Profile

Latar belakang lahirnya QuranIDproject?


Cover Story . Profile

Aina Fisabila

Berantas BAB Sembarangan di Banten hingga Belgia Oleh Yusnaeni

Perkembangan teknologi yang terus melesat, tidak menjamin mempengaruhi budaya masyarakat secara kese­luruhan. Walau budaya sifatnya dinamis, masya­ rakat Indonesia masih mempertahankan budaya di daerahnya masing-masing. Salah satunya Buang Air Besar (BAB) sembarangan. Di Provinsi Banten yang tak jauh dari ibukota, masih banyak penduduknya yang tidak memiliki jamban. Mereka memilih BAB di sungai dan kebun secara turun temurun. Menyadari BAB sembarangan akan berdampak pada kesehatan, Aina Fisabila membuat EMCEKAQU, program yang fokus pada pemberantasan pembuangan air besar di area terbuka di Banten. Aina – begitu ia akrab disapa – merupakan relawan Ge­rakan Banten Mengajar (GBM) bacth 1. GBM sendiri adalah salah satu project TurunTangan Banten yang me­ ngajak semua pihak untuk ambil bagian menyelesaikan masalah pendidikan di Banten. Relawan pengajar yang lolos seleksi ditempatkan di Desa Lebak dan Pandeglang selama dua minggu. Di tahun 2015, Aina mendapatkan tugas untuk mengajar di Desa Cibitung, Pandeglang. Saat penempatan, Aina menginap di salah satu rumah warga yang tidak memiliki jamban. Untuk buar air kecil dan BAB, Aina terpaksa menumpang di puskesmas yang lokasinya cukup jauh dari rumah tersebut. Setelah mengajar, Aina bersama relawan GBM lainnya melakukan assesment dari rumah ke rumah. Betapa terkejutnya, Aina mendapatkan fakta, tidak ada satupun masyarakat di desa tersebut yang memiliki jamban. Sejak dulu, masyarakat BAB sembarangan di sungai dan kebun. “Alasan warga tidak punya jamban karena berpenghasilan rendah,” ujar mahasiswi keperawatan Universitas Indonesia ini. Di Cibitung, masyarakat tinggal di rumah-rumah panggung. Dengan penghasilan perharinya, rata-rata Rp50.000. Meskipun begitu, warga mampu memenuhi kebutuhan tersiernya seperti kendaraan bermotor, handphone, televisi, dan parabola. Pemerintah juga pernah membangunkan toilet umum. Namun hanya bertahan dua tahun, setelah itu tidak pernah terpakai lagi. “Kesimpulannya bukan karena penghasilan rendah dan tidak ada fasilitas, tapi karena kebiasaan,” katanya. Sejak saat itu, Aina berpikir untuk meningkatkan kesadaran dan pengetahuan masyarakat. Penting bagi mere­ ka memiliki jamban karena BAB sembarangan

10

Kabar Relawan - Edisi 3 2017

Ai n a F is a b ila s ed a ng m en g iku ti Yo u n g Wa ter Fello ws hip P ro g ra m di B elg ia b eb era p a wa ktu la lu . sum b er : Aina F is a b ila D o k.

bisa menimbulkan berbagai penyakit, khususnya diare, penyakit pembunuh nomor satu pada anak-anak. Aina juga mem­baca-baca informasi dan jurnal di internet, ia mendapatkan fakta bahwa Indonesia berada diurutan kedua setelah India sebagai negara yang memiliki sanitasi buruk. Dia kemudian mendapatkan ide untuk membuat EMCEKAQU. Program ini bergerak untuk membangun sanitasi dan kebersihan di daerah terpencil yang belum memiliki MCK, khususnya di Banten. “Gerakan ini akan fokus pada sosialisasi dan edukasi jamban. Jadi harapannya nanti warga punya keinginan memiliki jamban dari diri mereka sendiri,” kata Aina yang aktif di berbagai kegiatan sosial dan kampus ini, seperti project officer Istana Belajar Anak Banten dan Wakil Kepala Departemen Kajian Aksi dan Strategis BEM FIK UI. Program ini sudah berjalan selama satu tahun. Aina dibantu oleh empat temannya yang memiliki latar belakang pendidikan kesehatan. Dalam pelaksanaan kegiatannya mereka menggunakan modul pemerintah yaitu sanitasi total berbasis masyarakat dengan datang langsung berbicara pada masyarakat, tokoh masyarakat dan peme­ rintah. Serta datang ke forum-forum kecil seperti majelis taklim, arisan, pengajian dan posyandu. Setelah masuk ke forum-forum kecil baru mengadakan pertemuan desa.


Cover Story . Profile sumbe r: Aina Fisabila D o k.

“Kami pernah menggunakan teknik pemicuan. Masyarakat dikumpulkan di lapangan, lalu ada simulasi. Dari situ mereka sadar telah menumpuk kotoran mereka di sekitar rumah­ nya,” tuturnya. Program ini memperlihatkan hasilnya. Satu warga membuat cubluk, sebuah lubang untuk buang air kecil dan BAB dengan kedalaman dua meter. “Cubluk adalah alat untuk melokalisasi BAB. Warga bisa BAB di sana dan tak ke mana-mana,” katanya. Selain itu, masyarakat memiliki kesadaran mempunyai air bersih. Sebelumnya, dari 50 kepala keluarga (kk) hanya lima kk yang memiliki pompa air sendiri, kini menjadi 12 kk yang memiliki pompa air. Aina dan tim pernah menyempatkan melakukan observasi potensi desa tersebut. Hasilnya, mereka menemukan para ibu-ibu suka sekali membuat rengginang. Akhirnya mer-

eka mempunyai ide untuk memfasilitasi para ibu-ibu untuk memproduksi rengginang dan membantu menjualnya. Hasil penjualan rengginang ditabung untuk membuat jamban. “Kita tak hanya menyuruh tapi membantu fasilitasi. Dananya digunakan untuk membuat jamban,” katanya. Berkat EMCEKAQU, Aina menda­patkan banyak penghargaan. Prog­ ram ini diikutsertakan pada berba­gai ajang perlombaan, konferensi dan beasiswa. EMCEKAQU pernah mendapatkan anugerah tiga besar best social project oleh Indonesia Filantropis di Indonesia Filantropis Festival, hibah kewirausahaan mahasiswa dari Universitas Indonesia, juara tiga dari Ayamin Plus-Nama Foundation, diikutsertakan pada ASEAN Youth Iniciative Conference, dan menjadi delegasi local leader pada forum Indonesia lokal muda. Aina juga menjadi Duta Sanitasi Internasional perwakilan Indone-

sia satu-satunya di Belgia pada 17 November lalu. Dia bersama pemuda-pemudi dari sembilan negara di antaranya Rwanda, Pakistan, Uganda, Kenya, Nigeria, El Salvador, India, Peru dan Guetamala mempersentasikan project-nya, mengikuti workshop peningkatan sanitasi, community engagement, dan Social enterprise. Menutup wawancara, Aina berharap melalui program EMCEKAQU bisa membuat Indonesia bebas BAB sembarang di tahun 2030. Serta makin banyak anak muda yang fokus di bidang sanitasi dan air bersih. “Saat ini mayoritas anak muda fokus di bidang pendidikan. Sedikit sekali anak muda yang terlibat di sanitasi, padahal sanitasi dan air bersih itu penting dan masuk SDGs,” tutupnya

Youth Movement: Bergerak atau Tergantikan

11


The Movement

s u m b e r : Tu r u n Tangan Dok .

Pena Kita:

Kado Istimewa dari Anak-anak “Pena Kita” untuk Gubernur Terpilih Anies Baswedan Oleh Nisa Aulia

Pelantikan Gubernur DKI Jakarta terpilih Anies Baswedan dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno, Senin (16/10) menjadi momen yang berkesan bagi anak-anak bim­ bingan belajar Pena Kita. Pada hari bersejarah ibukota tersebut, mereka menjadi salah satu pengisi acara pesta rakyat di Balai Kota dengan menampilkan paduan suara dan bela diri kungfu.

s u mb e r : Tu r u n Ta ngan Dok .

12

Kabar Relawan - Edisi 3 2017

Anak-anak menyanyikan beberapa lagu diantaranya Gang Kelinci ciptaan Titiek Puspa, diiringi tarian lucu yang cukup menghibur penonton yang hadir. Gerakan bela diri yang ditampilkan juga terlihat lincah, penonton sangat menikmatinya. Pena Kita sendiri merupakan bimbi­ngan belajar berbasis parenting yang diinkubasi oleh TurunTangan. Selain pembelajaran akademik, Pena Kita juga mengajarkan ilmu bela diri wushu, keterampilan origami, dan sulap hiburan. Pena Kita berdiri sejak Mei 2017 dengan “Indonesia Cerdas Berbahagia”. Saat ini Pena Kita telah ada di empat titik yaitu di Palapa,

Rawa Bambu, Jeruk Purut dan Cilili­ tan. Anak didiknya berasal dari kaum dhuafa dan anak yatim dari Sekolah Dasar hingga Menengah Pertama. Sheny, Project Leader Pena Kita berharap gerakan pendidikan ini akan meluas di semua titik kecamatan di Jakarta. “Bahkan kalau bisa di seluruh Indonesia,” kata­ nya. Menurutnya pendidikan yang berkualitas dan bimbingan belajar tidak harus untuk kalangan keluarga menengah ke atas. “Anak-anak dari keluarga ekonomi menengah ke bawah juga bisa merasakan bimbi­ ngan belajar untuk meningkatkan kecerdasan mereka,” tambahnya.


HIGHLIGHT Kegiatan TT Daerah

The Movement . TurunTangan Movement

Hulu dan Hilir Terus Bergerak TT Pekanbaru: TurunTangan Pekanbaru pernah membuat program Debat Class untuk membimbing siswa dalam public speaking serta mengajarkan mereka melalui pola pemikiran konkrit sebagai problem solving dalam menilik permasalahan di Indonesia. Kegiatan ini intens dilakukan ketika akan menghadapi kompetisi. Berbagai kegiatan lainnya juga diselenggarakan oleh TurunTangan Pekanbaru seperti Inspiring Class in Primary School, kelas motivasi di salah satu SD Islam Terpadu di Pekanbaru tepatnya di SDIT 020 Wonorejo. Kegiatannya juga di­sertai dengan beberapa kompetisi seperti melukis, cerdas cermat dan lain-lain.

su m b er : Tu r u nTa n g a n Peka nb a r u D o k.

TT Cirebon: Para relawan TurunTangan Cirebon membuat program RW Madani. Adalah sebuah program TurunTangan Cirebon yang berfokus pada lingkungan dan pendidikan untuk mengembangkan pola hidup sehat yang didukung de­ ngan lingkungan yang sehat juga. RW Madani sudah berjalan sejak awal Mei 2017 hingga ditargetkan selesai pada awal tahun 2018. Program lainnya adalah Untuk Cirebon, sebuah program TurunTangan Cirebon yang bergerak pada bidang politik. Tahun 2018 Kota Cirebon akan meng­adakan pilkada, maka TurunTangan Cirebon ingin membantu warga Kota Cirebon mendapatkan pemimpin kota yang ideal.

s u m b er : Tu r u n Ta n g a n C ireb o n D o k.

TT Lhokseumawe: TurunTangan Lhokseumawe memiliki “segudang” program yang fokus pada pendidikan dan lingkungan. Ada enam program yaitu Lhokseumawe Cerdas, Lhokseumawe Berbagi, Inspiring and Travelling, Jemuran Baca, dan Lhokseumawe Clean City. Lhokseumawe cerdas adalah kegiatan yang membangkitkan semangat dan motivasi belajar dari anak-anak sekolah dasar yang ada di pedalaman dan pesisir Kota Lhokseumawe dan Kabupaten Aceh Utara. Lhokseumawe Berbagi merupakan program yang di khususkan untuk membantu korban korban bencana alam, seperti gempa,banjir dan kebakaran. Inspiring and Travelling merupakan kegiatan traveling dan berbagi dengan masyarakat sekitar. Jemuran Baca bertujuan untuk meningkatkan minat baca masyarakat Aceh khususnya anak-anak Aceh. Lokasi program ini dilakukan di Lapangan Hiraq, Lhokseumawe, setiap Sabtu sore, sejak 2 Mei sampai dengan sekarang. Lhokseumawe Clean City (LCC) adalah kegiatan untuk membangun kesadaran masyarakat atas bahayanya buang sampah sembarangan dan nilai ekonomis dari daur ulang sampah. su mber : Tur unTangan L hok Se umaw e D ok.

Youth Movement: Bergerak atau Tergantikan

13


The Movement . TurunTangan Movement

TT Jember:

s u m b er : Tu r u n Ta n g a n J em b er D o k.

TurunTangan Jember baru saja diresmikan pada Agustus 2017. Program perdananya adalah Jail Schooling, bimbingan keaksaraan (membaca dan menulis) untuk warga binaan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Jember. Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka penuntasan buta aksara di Kabupaten Jember. Program ini dilaksanakan setiap minggunya pada Kamis dan Sabtu dan te­lah dimulai sejak 14 oktober lalu. Hingga saat ini sudah tercatat 10 kali pertemuan. Program ini merupakan program jangka panjang, sehingga kedepan akan terus berjalan sampai para tahanan dapat membaca dan menulis.

TT Langsa: TurunTangan Langsa memiliki program GISA (Gerbang Ilmu langSA). Program ini dilatarbelakangi karena rendah­ nya minat belajar siswa/siswi dan guru dalam mengajar di daerah terpencil. Kegiatan ini sudah diadakan di SD N 9 Kuala Langsa dan SD N 1 Blang Nisam. Selain di pendidikan, TurunTangan Langsa juga peduli terhadap permasalahan lingkungan yang ada di Langsa. Se­ hingga setiap Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN), mereka berkomitmen untuk mengedukasi masyarakat membuang sampah pada tempatnya serta mengajak para pemuda untuk membersihkan lingkungan sekitar.

s u m b er : Tu r u nTa n g a n La n g s a D o k.

TT Pidie: Seperti Lhokseumawe dan Langsa, relawan TurunTangan Pidie juga fokus menyelesaikan permasalahan di bidang pendidikan dan lingkungan. Ini ditunjuk­ k­an dengan berbagai program yang dilaksanakan seperti aksi bersih taman hutan raya Aceh Besar, aksi bersih-bersih di Waduk Rajui, Bukit Jalin dan Wisata Sukon pada peringatan HPSN 2017, Lampu Nanggroe sebuah kegiatan untuk menambah semangat belajar siswa SDN Simpang Turue, Mane, Pidie agar siswa lebih berani bermimpi dan beraksi.

su m b e r : Tur unTangan Pi die D ok.

14

Kabar Relawan - Edisi 3 2017


The Movement . TurunTangan Movement

TT Semarang: Program TurunTangan Semarang di bidang pendidikan seperti perpustakaan keliling, Rumah Perantara, dan Semarang Membaca. Perpustakaan Keliling, diadakan di Car Free Day. Dengan begitu peng­unjung dapat mengisi waktu luangnya di akhir pekan untuk mem­ baca buku yang di sediakan oleh Turun Tangan Semarang. Rumah Perantara pertama kali dibentuk pada September 2016. Diberi nama ‘Rumah Perantara’ dengan tujuan agar kegiatan ini dapat menjadi perantara bagi anak-anak rumah rusun Pekunden Semarang untuk mempersiapkan mereka menuju sekolah formal. Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 23 dan 30 Oktober 2016. Pada 2017, TurunTangan Semarang melanjutkan program ini. Puncak acaranya berupa Pentas Seni yang sekaligus menjadi perayaan Hari Pendidikan Nasional. Anak-anak Rumah Susun Pekunden yang telah dilatih menampilkan bakat-bakat mereka dalam Pentas Seni “PEKUNDEN GAUL” pada September 2017. s u m b er : Tu r u nTa n g a n S em a ra n g D o k.

TT Tanah Bumbu: HPSN dijadilan oleh relawan TurunTangan Tanah Bumbu untuk mengedukasi masyarakat untuk menjaga lingkungan dan peduli tentang sampah. Kegiatan ini diadakan di Pantai Pagatan pada 7 Februari.

su mber : Tur unTangan Tanah Bumbu D ok.

TT Tinombo: Relawan TurunTangan Tinombo melaksanakan Pertandingan Futsal karena melihat potensi pemuda di wilayah kecamatan Tinombo yang cukup bagus di bidang olahraga. Lokasi kegiatan diadakan di desa Tinombo, Kecamatan Tinombo, Kabupaten Parigi Moutong pada 31 Juli hingga 16 Agustus 2017. Pawai obor diadakan dalam rangka memeriahkan malam takbiran hari raya Idul Adha tahun 2017 Kegiatan tersebut melibatkan seluruh elemen masyarakat, Kegiatan tersebut diadakan di Desa Tinombo. Tujuan besar dari kegiatan tersebut ialah menjalin silaturahim dan memperkokoh solidaritas dalam kehidupan bermasyarakat.

sumbe r: TurunTangan Tino m b o D o k.

Youth Movement: Bergerak atau Tergantikan

15


The Movement . TurunTangan Daerah

TT Yogyakarta: Relawan TurunTangan Yogyakarta menyadari sarapan pagi sangat baik untuk memulai aktivitas setiap hari­ nya. Sehingga mereka membuat Gerakan Sarapan Pagi (GSP), dengan membagikan sarapan kepada masyarakat yang kurang mampu di jalanan. Kegiatan ini telah dilaksanakan sebanyak tujuh kali, dimulai pada 28 juli sampai 8 Agustus 2017. Salah satu tujuan internasional SDGs ( Sustainable Development Goals) pada 2030 yaitu mengakhiri kelaparan. Untuk itu, kegiatan ini diharapkan mampu menjadi salah satu kegiatan anak muda yang mendukung program terseb­ut. s u m b er : Tu r u nTa n g a n Yo g ya ka r ta D o k.

TT Kuningan: Ngawangun Desa adalah program bina desa dengan menyasar tiga isu utama, yaitu pendidikan, ekonomi, dan kesehatan. Program ini sudah berjalan sejak September 2017 dan direncanakan akan berjalan jangka panjang selama tiga tahun yang terbagi dalam tiga proses. Sejauh ini, relawan yang terlibat dari berbagai universitas dan masyarakat bekerjasama dalam memulai proses pertama, yaitu pendidikan. Ngawangun Urang adalah program pembangunan karakter dan mental masyarakat melalui berbagai sub program. Ngawangun Urang sudah dilaksanakan sejak September 2017 dengan melibatkan relawan dari ber­ bagai mahasiswa dan bekerjasama dengan beberapa organisasi lokal.

s u m b er : Tu r u nTa n g a n K u ning a n D o k.

TT Binjai: Pagelaran Kreasi Anak Binjai (PERAN BINJAI) 2017 diadakan untuk menyadarkan Pemerintah bahwa anak-anak Binjai butuh ruang publik untuk berkreativitas. Passioniversity adalah program pembelajaran / pelatihan non akademik untuk anak SD dan SMP. Kegiatan ini dilakukan secara rutin setiap Sabtu sore di Kelurahan Jati Karya Tandem, Binjai. Para siswa diajarkan untuk mengembangkan bakat mereka seperti tari, musik, puisi, drama, menulis, menggambar, vokal, religi, olahraga, heri­ tage, dan IT. One Day Voluntary merupakan kegiatan untuk mengajak anak-anak muda untuk terlibat aktif dalam kegiatan kerelawanan. Program ini dibuat dengan inovasi yang menarik yaitu belajar bermain sambil belajar. Me­ ngajarkan anak-anak kampung padang pedalaman untuk membentuk sikap keteraturan, strategi dan inovasi dalam sebuah permainan. sum b er : Tu r u n Ta n g a n B inja i D o k.

16

Kabar Relawan - Edisi 3 2017


Relawan TurunTangan Palu membuat Gerakan Palu Bersih yang mengajak partisipasi seluruh elemen ma­ syarakat untuk peduli terhadap lingkungan sekitar. Januari 2017, TurunTangan Palu melakukan aksi bersih dengan kegiatan yang bertajuk “om sadar bersih om”, kegiatannya berupa pungut sampah di Anjungan Teluk Palu. TurunTangan Palu juga membuat program Bincang Bersama Tokoh, yang bertujuan untuk menggali inspirasi wawasan dari para tokoh-tokoh yang diundang sebagai narasumber dalam kegiatan diskusi. Narasumber biasanya berasal dari tokoh-tokoh anak muda Kota Palu yang konsen dalam gerakan gerakan sosial ataupun politik.

The Movement . TurunTangan Movement

TT Palu: s u m b er : Tu r u nTa n g a n Pa lu D o k.

TT Subulussalam: One People One Trash. Kegiatan ini merupakan gerakan pertama Turun Tangan Subulussalam. Yang bertujuan mengajak masyarakat untuk peduli terhadap kondisi lingkungan sekitarnya. Lokasi kegiatan ini dilaksanakan di Taman Kota Subulussalam pada 9 Febuari 2017, yang bekerja sama dengan pemuda Subulussalam Barat, Duta Wisata dan Lembaga Pemerhati Flora Fauna Langka (LFFL) Subulussalam. Kegiatan lainnya Imbang Belajakh #1. Kegiatan ini merupakan salah satu prog­ram pendidikan untuk anakanak sekolah dasar yang ada di pedalamaan Subulussalam. Imbang Belajakh sendiri artinya teman atau sahabat belajar untuk meningkatkan minat belajar anak-anak Subulussalam.

s u m b er : Tu r u nTa n g a n S u b u lu s s a la m D o k.

TT Bandung: Minimnya antusiasme warga Kota Cimahi dalam menyambut pilkada serentak Kota Cimahi 2017 mengilhami TurunTangan Bandung melahirkan Ge­rakan Cimahi Memilih. Gerakan ini mengedukasi masyarakat untuk menggunakan hak pilihnya dan mengenal siapa calon pemimpin daerahnya. Menjelang Pilkada Bandung, relawan tengah membuat program Jabar Sae yang akan dilaksanakan pada Januari sampai Juni 2018. Tujuan­ nya meningkatkan kepedulian masyarakat terutama pemuda terhadap Pilkada Bandung agar dapat memilih pemimpin terbaik. Selain itu, TurunTangan Bandung juga membuat Selasar Imaji, program literasi unggulan untuk meningkatkan minat baca masyarakat.

sum b er : Tu r u nTa n g a n B a ndu ng D o k.

Youth Movement: Bergerak atau Tergantikan

17


The Movement . TurunTangan Movement

TT Jakarta: su m ber : Tur unTangan J akarta D ok.

Sampai saat ini, relawan TurunTangan Jakarta masih menjalankan program Rumah Belajar Rawamangun dan Kelas Negarawan Muda. Selain itu melakukan kegiatan di hari-hari besar seperti bersih-bersih di Hari Peduli Sampah Nasional, kegiatan tanam dan pelihara mangrove bersama Komunitas Relawan Mangrove Indonesia (KeMANTEER). Pada Pilgub DKI Jakarta kemarin, relawan TurunTangan Jakarta membuat Vox Pop yaitu menghimpun pendapat-pendapat masyarakat Jakarta tentang permasalahan di sekitar Jakarta dan harapan untuk pasangan calon terpilih.

TT Kendari: Beberapa program TurunTangan Kendari yang dijalankan pada 2017 di antaranya English Course, Turn Back Radicalism, dan Peringatan Hari Buku Sedunia. Program English Course membantu anak sekolah dasar mengembangkan kemampuan bahasa inggris. Kegiatan ini dilakukan satu kali dalam seminggu di Sekolah Satu Atap Yayasan As-Syafi’iyah yang berada di pinggiran pasar tra­ disional Baruga, Kec. Baruga, Kota Kendari. Turn Back Radi­calism adalah program yang dilakukan untuk mera­ wat dan menjaga NKRI dari paham-paham yang dapat menimbulkan konflik kebhinekaan atau dapat menodai serta merusak perdamaian yang ada di Indonesia, khususnya Kendari. Peringatan Hari Buku Sedunia terselenggara karena adanya kolaborasi dari berbagai komunitas dan lembaga pemerintahan untuk meningkatkan minat baca masyarakat di Kota Kendari.

su m b er : Tu r u nTa n g a n K enda r i D o k.

TT Aceh: TurunTangan Aceh memiliki tiga program jangka panjang di bidang pendidikan. Tiga program tersebut adalah Traveling dan Berbagi, TurunTangan Aceh Mengajar, dan TuTa Menyala. Traveling dan Berbagi merupakan program tahunan dari Turun Tangan Aceh untuk memberikan motivasi dan inspirasi kepada siswa-siswi untuk meningkatkan semangat belajar mereka dalam mengejar cita – cita. TurunTangan Aceh Mengajar merupakan program mengajar dengan cara yang menarik dan krea­tif, sehingga siswa-siswi menjadi lebih bersemangat untuk belajar. Program ini telah berjalan seba­nyak 3 kali, mulai dari tahun 2015-2017. TUTA MENYALA yaitu program yang bertujuan untuk menciptakan generasi muda yang cinta akan budaya membaca. Dengan kehadiran program ini diharapkan minat baca siswa-siswi aceh bisa meningkat dan memudahkan mereka dalam proses belajar mengajar selama di sekolah. Jadwal prog­ram ini saat itu kita lakukan selama tiga hari dalam seminggu.

18

Kabar Relawan - Edisi 3 2017

s u m b er : Tu r u nTa n g a n Aceh D o k.


The Movement . TurunTangan Movement

TT Banjarmasin: Relawan TurunTangan Banjarmasin setiap Minggu sore menggelar ratusan buku di Siring Kota Kita, sebuah dermaga yang terletak di Kelurahan Sungai Jingah, Kota Banjarmasin. Kegiatan itu dalam rangka menumbuhkan minat baca masyarakat yang diberi nama program Tikar Baca. Program ini telah dilakukan lebih dari 30 kali dan mendapatkan dukungan dari pemerintah setempat. Selain Tikar Baca, relawan TT Banjarmasin juga memiliki program Banjarmasin City Scale. Kegiatannya melakukan pemetaan permasalahan di bidang pendidikan, kependudukan, kesehatan, kesejahteraan dan infrastruktur di Kota Banjarmasin. Banjarmasin City Scale terlaksana berkat kerjamasa dengan Yayasan Kota Kita.

TT Malang: Program rutin TurunTangan Malang, ada Jelajah Ngalam, Pustaka Tamasya, Apa Kabar Veteran dan Ruang Sinau. Jelajah Ngalam adalah kunjungan wisata di sekitar Kota Malang, di mana setiap peserta diwajibkan membuat deskripsi tempat wisata yang dikunjungi. Pustaka Tamasya, menumbuhkan minat baca dan melestarikan budaya lite足 rasi masyarakat malang. Pelaksanaan kegiatannya dengan membuka lapak baca. Ruang Sinau, sebuah program untuk menemukan minat dan bakat siswa dalam kegiatan pembelajaran.

sumbe r: TurunTangan Ma la ng D o k.

TT Surabaya: Berbagai kegiatan dilakukan oleh relawan TurunTa足 ngan Surabaya. Beberapa di antaranya adalah program rutin. Ada Olimpiade Sekolah Rakyat (OSR), Ayo Dolanan, dan Ramadhan in Diversity. OSR adalah kompetisi cerdas cermat dan ketangkasan yang diikuti oleh anak-anak yang putus sekolah atau yang tidak bersekolah secara formal. Ayo Dolanan dbuat untuk meminimalisir penggunaan handphone pada anak-anak Rumah Belajar Urban Care Community, Jagir, Surabaya dengan memainkan permainan tradisional. Rama足dhan in Diversity bertujuan mencerdaskan dan mengajak ma足syarakat Surabaya agar tidak mudah terpengaruh hoax dan berita - berita yang mengajak kepada intoleransi.

sum b er : Tu r u n Ta n g a n S u ra b a ya D o k.

Masih banyak kegiatan dan program TurunTangan daerah yang dijalankan selama satu tahun ini. Buat kamu yang penasaran, ingin tahu apa saja, bisa membacanya di Blog TurunTangan: http://blog.turuntangan.org (Vinda dan Ysn) Youth Movement: Bergerak atau Tergantikan

19


Tips n’ Trick

Viral-kan Karyamu Dengan Cara Ini! Oleh Nisa Aulia

s umber : Goog l e.com

Selain media cetak dan elektronik, ada satu wadah lagi yang sangat lekat dengan keseharian kita, apalagi kalau bukan sosial media. Semakin terjangkaunya harga smartphone dipasaran, tidak menutup kemungkinan bahwa semua lapisan masyarakat dari berbagai usia menjadi pengguna smartphone yang memungkinkan untuk kita berselancar di dunia maya. Pastinya kamu pernah liat kan postingan yang di-Iike dan di-share sampai ratusan bahkan ribuan kali serta dikomentari dengan berbagai sudut pandang oleh banyak orang? Nah ini dia beberapa tips agar postingan yang kamu buat menjadi viral.

1. Pilih Medsos Ada berbagai macam platform sosial media yang bisa kita manfaatkan, bisa facebook, twitter, instagram, blog, youtube, dan sebagainya. Pastikan sosmed yang kamu punya memiliki banyak pengikut (followers) dan content yang mudah diingat.

2. Mainkan emosi Teruntuk kamu yang pandai merangkai kata-kata, followers sa­ ngat gemar membaca postingan yang bisa mengaduk-aduk emosi but keep it short and meaningful ya! Pastikan tulisan yang kamu buat tidak berlebihan dan sesuai dengan fakta yang tejadi. Jangan sampai kamu jadi orang yang menyebarkan berita bohong atau hoax.

3. Waktu yang tepat untuk posting Dalam 24 jam di keseharian kita, ada jam-jam sibuk yang tidak memung­kinkan untuk mengecek sosial media. Penting untuk kamu mengetahui waktu yang tepat untuk posting. Pukul 11-14 adalah waktunya

orang menunggu jam istirahat menjelang makan siang, biasanya kita sudah tidak lagi konsentrasi untuk bekerja maka yang mereka lakukan adalah berselancar di dunia maya. Setelah waktu istirahat selesai pun mereka tidak langsung bekerja, ada jeda untuk bersantai sedikit hingga pukul dua siang. Nah kalau malam harinya jam 18-21 adalah waktu yang banyak dilakukan orang untuk membuka sosial media, karena di jam tersebut sambil mengistirahatkan badan setelah lelah bekerja mereka akan meluangkan waktu melihat “what’s goin on today” sampai nanti menjelang waktu istirahat.

4. Hari yang membosankan Percaya ngga kalau dalam tujuh hari ada beberapa hari yang membosankan? Yes, itu adalah hari senin, selasa dan jum’at. Karena di hari senin dan selasa, orang belum semangat untuk bekerja, masih bersantai mengingat keseruan liburan di akhir pekan kemarin. Nah dihari

itu biasanya akan lebih banyak orang membuka sosial media. Jumat adalah hari dimana kebanyak orang berselancar informasi mencari tempat yang seru untuk menghabiskan akhir pekan, bisa juga kamu posting pengalaman dan foto tempat kamu berlibur atau berinfo acara yang akan berlangsung akhir pekan nanti. Jangan posting di hari Sabtu dan Minggu karena warga net lebih ba­ nyak menyibukkan diri dengan kegiatan refreshing mereka yang menghabiskan waktu bersama teman atau keluarga.

5. Posting dengan rutin Ketika tulisan yang sudah kamu buat menjadi viral, pembaca akan mengingat namamu dan akan te­ rus menunggu postingan kamu yang berikutnya, ini kesempatan buat kamu untuk terus menulis dan mencari informasi sebanyak mungkin yang kemudian dituangkan melalui sudut pandang kamu sendiri. Tapi selalu ingat untuk membuat tulisan berdasarkan fakta yang terjadi.

Sebenarnya dasar yang kita perlukan adalah banyak membaca dan terus menulis. Orang yang melihat postingan kita akan sendirinya men-share tulisan yang dianggapnya bagus dan bermanfaat. Jadi, manfaatkan kesempatan bersosial media ke dalam hal-hal yang positif.

20

Kabar Relawan - Edisi 3 2017


sebuah kalimat yang dapat memancing pemikiran dan memori tiap individu untuk melihat kedalam diri, apakah kontribusi yang kita hasilkan sebanding dengan kritik yang kita lontarkan?

Lo udah ngapain aja buat INDONESIA?;

A L L

S I Z E

Lihat dihalaman pertama untuk desain-desain menarik lainnya.

Youth Movement: Bergerak atau Tergantikan

21


siapkah kalian untuk ini, pejuang?

#HuludanHilirterusBergerak

balai besar pendidikan dan kesejahteraan sosial Jln. Batu besar No9 Tlk Dalam, Banjarmasin Tengah, Kota Banjarmasin. Kalimantan Selatan.

di ikut sertakan oleh 28 DAERAH Komunitas TurunTangan dihadiri oleh: Anies Baswedan . M Chozin Amirullah . Ahmad Bayu Gautama Andi Angger S . H. Sahbirin Noor . Ibnu Sina . Amalia Rezeki . Mukhlis Maman . Shofwan Al-Banna C . Darul syahdanul

cek buku panduannya di sini: http://bit.ly/BookletGathnas

Kabar RELAWAN

Contact Person: reza 085389776221 yanti 081350326531 rizky 081297896481


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.