Sports Training Center for Disabled Persons with Green Architecture Approach

Page 1

Pusat Pelatihan Olahraga

PENYANDANG DISABILITAS dengan Pendekatan Arsitektur Hijau di Surakarta



Studio Tugas Akhir Pusat Pelatihan Olahraga Penyandang Disabilitas dengan Pendekatan Arsitektur Hijau di Surakarta Rr. UďŹ a Salaswari I 0215087 Dosen Pembimbing: Ir. Widi Suroto, M.T Ir. Maya Andria Nirawati, M.Eng

Program Studi Arsitektur Universitas Sebelas Maret


2

Latar Belakang Penyandang disabilitas memiliki potensi dalam bidang olahraga untuk dikembangkan sesuai UU No. 3 tahun 2005 pasal 10. Dalam peraturan tersebut dinyatakan bahwa pelaksanaan pembinaan olahraga penyandang disabilitas diarahkan untuk memperoleh kesehatan, meningkatkan rasa percaya diri dan prestasi olahraga. Analisis isu-isu strategis Kota Surakarta untuk perencanaan jangka menengah 2016-2021 yang diterbitkan oleh Badan Perencanaan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bapppeda) Kota Surakarta, teridentiďŹ kasi terdapat permasalahan pembangunan dalam bidang sosial budaya khususnya bidang kepemudaan dan olahraga yaitu kurangnya gelanggang olahraga yang memicu minimnya pembinaan olahraga. Dalam permasalahan nasional, hanya 70% dari kontingen Indonesia di Asian Paragames yang menjalani pemusatan latihan. Lingkungan yang semakin memburuk akibat dari pembangunan gedung yang tidak ramah lingkungan. Bangunan gedung menyumbang 31% emisi CO2 di Indonesia dan terlibat dalam peningkatan emisi CO2 sebesar 18% sepanjang tahun 2012-2017.

Sumber: Enerdata 2018


3


4

Pusat Pelatihan Olahraga Penyandang Disabilitas


Pemecahan Permasalahan Pelaksanaan pembinaan membutuhkan fasilitas yang dapat mewadahi kegiatan pemberdayaan penyandang disabilitas melalui pelatihan olahraga bagi penyandang disabilitas dan fasilitas pemusatan latihan bagi atlet penyandang disabilitas. Dalam menanggapi permasalahan lingkungan, desain bangunan harus dapat memenuhi kebutuhan pengguna akan ruang namun juga dapat mereduksi penggunaan energi sebagai bentuk penyelamatan lingkungan.

5


6

Pengguna Pengguna pusat pelatihan olahraga diantaranya atlet disabilitas, penyandang disabilitas, tim pelatih, pengelola, dan pengunjung. Dalam proses perumusan konsep ditentukan 3 kelompok kegiatan yaitu kegiatan utama, kegiatan penunjang, dan kegiatan servis

Atlet

Penyandang Disabiliytas

Tim Pelatih

Pengelola

Pengunjung

Kegiatan Kegiatan utama yang diwadahi adalah pelatihan olahraga sesuai dengan acuan olahraga paralimpiade yang pada Asian Para Games 2018.

Panahan

Atletik

Badminton

Boccia

Goal Ball

Judo

Powerlifting Menembak

+ Sepeda

Pingpong

Tenis

Basket

Renang

adaptif

Voli Duduk

Kegiatan penunjang diantaranya adalah asrama, kantin atlet, pelayanan medis, perpustakaan, kantin pengunjung, masjid. Kegiatan servis antara lain unit utilitas, dan kantor pegelola.


Peruangan Berdasarkan proses identiďŹ kasi pelaku dan kegiatan yang dilakukan, maka ditentukan konsep kebutuhan ruang yang dikelompokkan berdasarkan kelompok kegiatan yaitu kegiatan utama, kegiatan penunjang, dan kegiatan servis. Ruang-ruang diletakkan berdasarkan organisasi dan hubungan ruang. Hubungan dan organisasi ruang memerhatikan fungsi dan sifat ruang.

Konsep Awal

Perubahan Medis

Asrama

Perpustakaan

Kantin Atlet

Kantin Pengunjung

Olahraga Adaptif

Masjid Parkir

Pengelola Side Entrance

Olahraga Paralimpiade

Main Entrance

Servis entrance dihilangkan untuk menyederhanakan sirkulasi pada tapak. Ruang-ruang yang memiliki fungsi penunjang didekatkan untuk memberikan sirkulasi yang efektif bagi pengunjung.

7


8

Tapak

Kel. Jajar

Kecamatan . Laweyan

Kota Surakarta Pemilihan tapak memperhatikan beberapa aspek seperti kesesuaian dengan praturan RTRW Kota Surakarta tahun 2011-2031. Sehingga didapat lokasi tapak terpilih berada di Jl. Adi Sucipto No.81, Jajar, Kecamatan Laweyan, Kota Surakarta, Jawa Tengah

Analisis Tapak Pencapaian dan Sirkulasi

Orientasi Matahari

Orientasi Angin

Jl. Adi Sucipto pada utara tapak merupakan jalan arteri primer. Jl. Prof. Soeharso pada barat tapak merupakan jalan kolektor primer

Tapak terkena paparan sinar matahari secara terus menerus

Angin berhembus dari arah utara, selatan, dan barat daya

View

Kebisingan

Tapak dapat dilihat dari arah Jl. Adi Sucipto dan Jl. Prof Soeharso

Kebisingan berasal dari arah Jl. Adi Sucipto dan Jl. Prof Soeharso


Konsep Awal

Perubahan

Pencapaian dan Sirkulasi

ME SE S

Main Entrance Side Entrance Servis Entrance

SE

S

Sirkulasi radial dengan velodrome dan lapangan atletik menjadi sumbu

SE

ME

ME

Menarik posisi main entrance lebih ke arah timur sehingga sirkulasi radial yang tercipta hanya dengan velodrome menjadi sumbu untuk menyederhanakan sirkulasi dan menghindari terjadinya sirkulasi silang

Orientasi Matahari

Vegetasi pada arah matahari sore untuk memberikan kontrol paparan matahari sore yang menuju bangunan padad tapak

SE

S

SE ME

ME

Orientasi Angin

wetland

Vegetasi pemecah angin pada sekeliling tapak dan menempatkan wetland sebagai pengatur iklim pada tapak

wetland

SE

S wetland

wetland

SE wetland

ME

ME

Vegetasi dan wetland juga difungsikan sebagai area resapan air hujan

wetland

Orientasi View

wetland

Penempatan ruangruang dengan orientasi view to site berada di utara dan barat tapak

wetland

SE

S wetland

wetland

SE wetland

ME

ME

wetland

Area terbuka pada bagian utara tapak sebagai respon orientasi view to dan from tapak

Kebisingan

wetland

Penempatan ruangruang dengan orientasi kebisingan berada di selatan tapak

wetland

SE

S wetland

wetland

ME

SE wetland

ME

wetland

9


10


11


12


13


14


15


16

Velodrome

Tampak Depan

Tampak Kanan

Lantai 1 Pot A-A’

Pot B-B’

Panel Recycled Aluminium

Panel Photovoltaic

Lantai 2

Penerapan Arsitektur Hijau pada bangunan

Lantai 3

Conserving Energy Memanfaatkan matahari sebagai sumber energi listrik dengan menggunakan panel photovoltaic yang dapat mengubah panas matahari menjadi energi listrik untuk memenuhi kebutuhan listrik pada malam hari. Air hujan dimanfaatkan kembali dengan mengalirkan air dari roofdrain ke pipa menuju ground rain water tank. Minimizing New Resources Menggunakan recycled panel aluminium Working with Climate Respect for User


Aquatic Stadium

Lantai 1

Tampak Depan

Tampak Kanan

Pot A-A’

Pot B-B’

Penerapan Arsitektur Hijau pada bangunan Conserving Energy Minimizing New Resources Working with Climate Respect for User

Area resapan air hujan

17


18

Athletic Field

Lantai 1

Tampak Depan

Tampak Kanan

Pot A-A’

Pot B-B’

Penerapan Arsitektur Hijau pada bangunan Conserving Energy Minimizing New Resources Working with Climate Respect for User

Area resapan air hujan


Indoor Sport Hall 1

Lantai 1

Tampak Depan

Pot A-A’

Tampak Kanan

Po t B - B ’

Penerapan Arsitektur Hijau pada bangunan Conserving Energy Minimizing New Resources Working with Climate Respect for User

19


20

Indoor Sport Hall 2

Lantai 1

Tampak Depan

Pot A-A’

Penerapan Arsitektur Hijau pada bangunan Conserving Energy Minimizing New Resources Working with Climate Respect for User

Tampak Kanan

Pot B-B’


Adaptive Sport Hall

Lantai 1

Tampak Depan

Pot A-A’

Tampak Kanan

Pot B-B’

Penerapan Arsitektur Hijau pada bangunan Conserving Energy Minimizing New Resources Working with Climate Respect for User

21


22

Shooting Hall dan Archery Field

Lantai 1

Tampak Depan

Tampak Kanan

Pot A-A’

Pot B-B’


Asrama

Tampak Depan

Pot A-A’

Lantai 1

Masjid

Lantai 1

Tampak Depan

Pot A-A’

23


24

Perpustakaan

Lantai 1

Tampak Depan

Pot A-A’

Medis

Tampak Depan

Pot A-A’ Lantai 1


Kantin Atlet

Kantin Pengunjung

Lantai 1

Lantai 1

Tampak Depan

Tampak Depan

Kantor Pengelola

Utilitas

Lantai 1

Tampak Depan

Lantai 1

Tampak Depan

25


26

Tata Massa

Sirkulasi Kendaraan

P

P

P P

Sirkulasi Pejalan Kaki

Sirkulasi dan Parkir Penyandang Disabilitas

P

P P


Landscape

Ruang terbuka hijau dengan variasi vegetasi diantaranya pohon angsana, bambu jepang, cemara, bunga saputangan, kenanga, kenari, ki acet, kiara payung, mangga, nusa indah, palem, dan pohon perdu seperti teh-tehan

Pemanfaatan Air Hujan

Air hujan dikumpulkan dari beberapa titik biopori, sumur resapan, dan rain water harvest pipe menuju ground rain water tank yang ada di area pengolahan air pada bangunan utilitas. Air hujan diolah untuk digunakan lagi sebagai sumber air bersih primer

Pemanfaatan Energi Listrik

Panel photovoltaic digunakan pada Aquatic Stadium, Velodrome, dan Indoor Sport Hall. Panel ini dapat menghasilkan listrik yang dapat digunakan untuk kebutuhan penerangan pada malam hari

Pengolahan Sampah

Sampah yang dihasilkan dikumpulkan pada area penampungan sampah yang kemudian diolah untuk menghasilkan energi listrik. Energi listrik yang dihasilkan digunakan kembali untuk menghidupkan mesin pengolah sampah

27


28

Penerapan Arsitektur Hijau.

Conserving Energy Penghematan energi dengan memanfaatkan sumber energi alternatif yaitu panel photovoltaic dan energi listrik dari pengolahan sampah

Respect for User Desain yang berorientasikan pengguna

Working with Climate Memanfaatkan matahari, angin, dan hujan sebagai sumber daya alternatif. Matahari digunakan sebagai energi listrik, angin sebagai penghawaan alami, dan hujan sebagai sumber air bersih

Respect for Site Pengolahan site sesuai dengan peraturan dan kebutuhan ruang

Minimizing New Resources Menggunakan material-material olahan yang ramah lingkungan seperti aluminium panel, paving block dengan bahan campuran sampah, kayu bekas pakai, kaca ETFE

Holism Penerapan prinsip arsitektur hijau secara menyeluruh



“What I learned was that these athletes were not disabled, they were super–abled. The Olympics is where heroes are made. The Paralympics is where heroes come.” ― Joey Reiman

STUDIO TUGAS AKHIR 155 ARSITEKTUR UNIVERSITAS SEBELAS MARET 2019


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.