2016-2020
P O R T O F O L I O + curriculum vitae
Selected Works
Ulfa Febri Fidiani
“Architecture should make us feel different, if not, engineering should be enough” -Daniel Libeskind
Ulfa Febri Fidiani February, 26 1998
Hi ! you can call me Ulfa. I'm fresh graduate from Faculty of Engineering, Sebelas Maret University. My enthusiasm in fine art and painting when i was kid has brought me interested to study in architecture. I'm also interested in graphic design and interior design. My passion in design makes me a hardworking and confident person.
Reach me on :
Dsn. Kauman, Jatirejo RT 02/01, Suruh, Semarang 50776 Linkedin : Ulfa Febri Fidiani +62821 3394 3446 ulfafebri2@gmail.com ulfafidiani
Curriculum Vitae Education 2010 - 2013 Salatiga 2 JHS 2013 - 2016 Salatiga 1 SHS 2016 - 2020 Sebelas Maret University, Surakarta Department of Architecture
Experience 2016 - 2017
GPA 3,68
Staff of Information Division - Intern
Personal Skills
2016 - 2017
English
native Intermediate
2017 - 2018 2017 - 2018
Software Sketchup Autocad Corel Draw Vray
Vastu Vidya Student Association Staff of Interests and Talents - Intern
Languages Indonesian
Student Excecutive Board Faculty of Engineering
Archevent UNS 2017
Staff of Decoration Division BPR 3 OMAH Central Java Architecture Forum
Staff of Economic and Business Division 2018 - 2019
Vastu Vidya Student Association Staff of Interests and Talents
2018 - 2019
Futsal (Student Activity Unit) Secretary II
Photoshop Micrososft Office
Competences Graphic Illustration Rendering Concept Making
Competition 2018 Wiswakharman Expo UGM 2018 Flood Learning Center Participant
Work Experience
Time Management
Intern Architect
Creative Spirit
Arkana Arsitektur (2019)
Table of Content
ʻRumah Putihʼ
ʻOdysseyʼ Café & Resto
1
3
ʻOmah Gaweʼ Salatiga
Graphic Design, Maquette, Photography
2
4
Rumah Putih Workshop
Rumah Milenial 2019
umah minimalis ini dihuni oleh keluarga yang beranggotakan ayah, ibu dan satu anak. tatus pengguna (orang tua) yang merupakan pekerja kantoran, membuat kebutuhan ruang akan rumah ini tidak terlalu kompleks. Denah Lantai 1
Denah Lantai 2 C
D
C
B A
D
B A
umah yang berdiri di atas lahan 80 m ini memiliki ketinggian dua lantai. antai pertama merupakan zona publik dan semi publik. i dalamnya terdapat carport, ruang tamu, ruang keluarga, dapur-pantry, toilet, dan ruang cucijemur.
ada lantai dua, merupakan zona privat. i dalamnya terdapat kamar tidur utama, kamar tidur anak, dan toilet. emanfaatkan sisa space yang ada, pada penghubung antar kamar juga terdapat area baca terbuka.
ulfaf.
Eksterior Lantai 1
Interior Area Ruang Tamu
Interior Ruang Keluarga
Interior Ruang Keluarga
Interior Area Tangga
Interior Area Tangga
Interior Cuci Jemur dan Kamar Mandi
Interior Area Cuci Jemur
Interior Area Cuci Jemur
Interior Foyer Lantai 2
Interior Kamar Tidur Utama
‘Omah Gawe’ Salatiga Studio Tugas Akhir
Pusat Kerajinan Tangan dengan Konsep Wisata Kreatif di Salatiga
2020
LATAR BELAKANG
Po t e n s i d a n M a s a l a h
Pertumbuhan Ekonomi Kreatif di Indonesia
makro
Selama kurun waktu 2011-2017, ekonomi kreatif di Indonesia mengalami pertumbuhan sebesar 5,7 %. Selain itu, pada kurun waktu tersebut, sektor ekonomi kreatif dapat menyerap tenaga kerja dari 14,2 juta orang hingga 16 juta orang (Badan Pusat Statistik, 2017).
Kebutuhan akan Wadah Kegiatan yang Berhubungan dengan Kerajinan Tangan
mezo
Mayoritas lokasi eksisting kerajinan tangan di Salatiga masih berbasis home industry. Permasalahan ruang sebagai tempat multifungsi pengrajin dalam menjalankan aktivitasnya menjadi krusial karena pengaruhnya terhadap keberlanjutan usaha.
Eksistensi dan Potensi Sektor Kerajinan Tangan di Salatiga
mikro Kebutuhan Wisata di Salatiga
Salatiga merupakan salah satu kota yang memiliki eksistensi subsektor kerajinan tangan yang cukup mendominasi pada ekonomi kreatifnya. Persebaran industri kerajinan tangan di Salatiga cukup merata pada setiap kecamatannya dengan bermacam-macam jenisnya (FEDEP Salatiga, 2018).
mikro
Kota Salatiga memiliki wilayah yang tidak terlalu luas (5.678 ha) dengan potensi wisata yang masih minim. Hal ini membuat Kota Salatiga hanya sebagai ‘kota transit’ di mana belum dapat ‘mengundang’ wisatawan untuk menjadikannya sebagai tujuan dalam perjalanan .(Becker, 2015)
Wisata Kreatif sebagai Solusi Keberlangsungan Wadah
Konsep wisata kreatif ini adalah sebagai ‘alat’ untuk pengembangan eksistensi Pusat Ke r a j i n a n Ta n g a n S a l a t i g a . Konsep wisata kreatif di sini diaplikasikan pada aspek fisik (bangunan) serta nonfisik (kegiatan yang menekankan paritisipasi wisatawan).
Mengapa Wisata Kreatif ? Wisata kreatif merupakan wisata yang mengutamakan partisipasi wisatawan, yang menjadikannya berbeda dengan pasar kerajinan. Hal inilah yang kemudian menjadi dasar pemikiran bahwa wisata kreatif dapat menjadi solusi atas keberlangsungan Pusat Kerajinan Tangan.
Bagaimana Penerapannya ? Dalam penerapannya, konsep wisata kreatif akan diaplikasikan pada aspek fisik dan nonfisik. Aspek fisik akan direpresentasikan pada arsitektural kawasan. Sementara aspek nonfisik direpresentasikan pada aktivitas kreatif.
Konsep Wisata Kreatif yang diterapkan Membuat/memproduksi kerajinan tangan (oleh pengrajin)
Aspek Nonsik Aktivitas
Mengadakan workshop kerajinan tangan (untuk wisatawan) Menjual dan membeli produk kerajinan tangan Peruangan
Aspek Fisik Arsitektur Dengan menerapkan t i g a ko n s e p w i s a t a kreatif yaitu: konsep unik (berbeda dengan bangunan sekitar), konsep atraktif (memiliki daya tarik) serta konsep integrasi (kesatuan)
Konsep Unik Konsep Atraktif Konsep Integrasi
Tapak Bentuk Massa dan Fasad Pola Tata Massa Sirkulasi Struktur dan Utilitas
Aktivitas/Kegiatan pada Pusat Kerajinan Tangan
Kegiatan Pengelolaan
Kegiatan Produksi
Pengelola
Pengrajin
Bangunan Pengelola
Bangunan Produksi
Kegiatan Perdagangan
Kegiatan Rekreasi
Penjual
Pengunjung
Bangunan Perdagangan
Bangunan Rekreasi
Kegiatan Pendukung
Kegiatan Servis
Pengelola Pendukung
Pengelola Servis
Bangunan Pendukung
Bangunan Servis
Lokasi Site : KOTA SALATIGA
150 m
PERTIMBANGAN PEMILIHAN LOKASI
U
Aksesibel, Lalu Lintas Lancar dan Strategis
502 m Peta Indonesia
Luasan Site dapat Memenuhi Kebutuhan
Peta Jawa Tengah
402 m
Potensi Site dan Konsep Atraktif
lokasi
396 m
K L B KDB 1,5 % 40 %
150 m
197 m
Jalan Sukarno-Hatta, Cebongan, Kecamatan Argomulyo, Salatiga
156 m Peta Salatiga
ANALISIS SITE
Lokasi Site
Pendukung konsep Bataswisata Site kreatif
Potensi Site A
Luas Site: 44.000 m2
Site memiliki luas ± 44.000 meter persegi yang berada area pusat pelayanan lokal (pelayanan ekonomi, sosial dan/atau administrasi) Kota Salatiga. Peraturan yang berlaku pada site yaitu ketinggian maksimal bangunan sebanyak tiga lantai.
U
1 Batas Barat: Area hijau (kebun)
A
1 B
Berjarak 2 km dari Resor Kayu Arum
Batas Utara: Wisma Widya Graha LP3K Sinode
si te
2
C
C B
Batas Selatan: PT. Formulatrix
Site
Berjarak 350 m dari Atlantic Dreamland Salatiga
2
3
D
Jl. Sukarno-Hatta
D
Batas Timur: Jalan Sukarno Hatta dan Ruko-ruko
3
Berjarak 950 m dari Terminal Tingkir Salatiga
Analisis Tapak main entrance (in) side entrance (in)
U
Area Pengelola
exit entrance
Area Produksi
Jalur masuk dan keluar (in and out) yang terletak di dalam tapak untuk menghindari kemungkinan kemacetan yang akan ditimbulkan pada Jalan Sukarno-Hatta. ta -Hat arno k u S Jl.
Analisis Pencapaian Lokasi gerbang pintu masuk (main entrance)
lokasi sculpture lokasi pengadaan pagar hijau
tta o-Ha karn u S . Jl
Area Perdagangan Area Rekreasi
Pengadaan gerbang pintu masuk (main entrance) dengan desain yang unik dan atraktif sebagai respon konsep wisata kreatif .
Pengadaan pagar hijau (green barrier) dengan desain (penataan) yang unik dan atraktif pada area pintu masuk diharapkan dapat menjadi daya tarik (keatraktifan) wisatawan untuk berkunjung.
Jl. Sukarno-Hatta
Area Pendukung Area Servis
U
Area Pengelola Area Produksi Area Perdagangan
Untuk memperkuat konsep atraktif, pada area pintu masuk kawasan, terdapat sculpture yang dapat menjadi ikon Pusat Kerajinan Tangan.
Area Rekreasi Jl. Sukarno-Hatta
Analisis View
Area Pendukung Area Servis
Taman Vegetasi peredam kebisingan : puring telur, asoka, pucuk merah
Area parkir
Taman
Sebagai respon terhadap kebisingan dan angin yang menuju lokasi tapak, maka akan didesain taman yang memuat vegetasi peredam kebisingan dan vegetasi pemecah angin pada sisi utara dan timur tapak.
U
Area Pengelola
pucuk merah
Area Produksi
asoka
Area Perdagangan Area Rekreasi
atta no-H ukar Jl. S
ilustrasi taman pada sisi utara dan timur tapak
Analisis Kebisingan
Jl. Sukarno-Hatta
Area Servis
pagar hijau: puring telur
Vegetasi pemecah angin : pohon cemara udang, bambu jepang Taman Vegetasi peneduh: pohon angsana, tanaman pucuk merah green barrier
Area Pendukung
Taman yang akan dibangun memiliki ciri desain berundak-undak serta jalur sirkulasi yang melengkung dengan vegetasi di sekelilingnya untuk memunculkan kesan daya tarik (atraktif)
U
Area Pengelola
sculpture
Area Produksi Area Perdagangan Area Rekreasi
ilustrasi taman pada sisi timur tapak
atta no-H ukar Jl. S
pucuk merah
Analisis Matahari dan Angin asoka
Jl. Sukarno-Hatta
Area Pendukung Area Servis
Konsep Tapak
Zoning Akhir pohon angsana, pohon tabebuya
pohon cemara udang, bambu jepang
puring telur, asoka, pucuk merah taman
main entrance (in)
U
sculpture
exit entrance
445,76 m2
Area Pengelola
area parkir
2.322 m2
Area Produksi
main entrance (in)
4.776 m2
Area Perdagangan
side entrance (in)
7.647,5 m2
Area Rekreasi
tta o-Ha n r a k Jl. Su
16.626 m2 Jl. Sukarno-Hatta
Area Pendukung 367,5 m2
Area Servis
Respon Desain Konsep Wisata Kreatif
POLA TATA MASSA BANGUNAN
servis
rekreasi
Peletakan area sesuai dengan zoning akhir (hasil dari analisis tapak)
pendukung
Pengadaan ‘ruang tengah’ dengan fungsi:
perdagangan
Pengikat massa bangunanbangunan di sekelilingnya
pengelola
pendukung
Area terbuka (open space) wisatawan untuk menikmati pemandangan bangunan-bangunan pada kawasan
produksi
pendukung
Peletakan garis sumbu linear yang menyesuaikan dengan bentuk dan ukuran site. Sumbu ini juga befungsi sebagai datum (penyatu berbagai massa bangunan yang memiliki fungsi dan bentuk berbeda untuk menciptakan kesatuan
(integrasi) Pemanfaatan prinsip pengulangan (tipikal bangunan) pada area yang memiliki massa dengan fungsi serupa yang diterapkan pada area perdagangan dan area produksi
Open space sebagai ‘pengikat’ bangunan-bangunan di sekelilingnya servis
Transformasi garis sumbu linear yang menyesuaikan dengan konsep atraktif dan unik, sehingga sirkulasi tidak bersifat kaku/formal serta dapat memaksimalkan besaran lahan tapak
rekreasi pendukung
Konsep integrasi massa
perdagangan
antar bangunan dengan pengadaan kesamaan bentuk massa (segitiga, lingkaran serta pengembangannya)
pengelola
pendukung
produksi pendukung
Pengadaan hirarki bangunan dengan menjadikan bangunan-bangunan tersebut berbeda dari bangunan di sekitarnya. Bangunanbangunan tersebut yaitu: area
main entrance, bangunan produksi, bangunan perdagangan, bangunan workshop serta galeri
ilustrasi kesamaan bentuk massa pada bangunan berbeda
SIRKULASI KAWASAN
exit entrance side entrance
main entrance
Sirkulasi Kendaraan Pengunjung dan Pengelola (Motor, Mobil, Bus)
Sirkulasi Kendaraan Pemadam Kebakaran
Sirkulasi Pejalan Kaki
servis hall
open plaza
bangunan workshop rekreasi
galeri
area parkir
area perdagangan
bangunan pengelola
urban food court dan cafe
mini market
area produksi
bangunan informasi
area parkir
Hasil Akhir : Master Plan
Respon Desain Konsep Wisata Kreatif
RUANG, BENTUK MASSA, FASAD, SIRKULASI dan STRUKTUR
Bangunan Perdagangan
Penggunaan material baja ringan dan polikarbonat pada atap bangunan
Massa dasar bangunan berbentuk segi banyak sebagai respon kebutuhan lahan bangunan
Pe n g g u n a a n ko n s e p pencapaian spiral serta konfigurasi jalur jaringan sebagai respon
konsep unik
Massa dipecah menjadi banyak bangunan dengan bentuk segi banyak sebagai respon konsep atraktif dan unik pada bangunan
Eksterior : Area Perdagangan
Penggunaan atap dengan bentuk dasar segitiga sebagai respon konsep atraktif dan unik pada bangunan
Desain pintu masuk berbentuk lengkung sebagai respon konsep
atraktif dan unik
pada bangunan
Penggunaan material plester aci pada finishing dinding serta penggunaan material kayu pada beberapa elemen bangunan
Site Plan Area Perdagangan/Kios Skala 1: 500
Interior : Toko
Respon Desain Konsep Wisata Kreatif
RUANG, BENTUK MASSA, FASAD, SIRKULASI dan STRUKTUR Sirkulasi area p e r d a g a n g a n menggunakan konsep pencapaian spiral serta konfigurasi jalur jaringan sebagai respon konsep unik pada kawasan
Penggunaan bentuk lingkaran dan lengkung pada elemen bangunan sebagai respon konsep atraktif
Penggunaan besi dengan finishing cat abu-abu pada area gazebo
Penggunaan material plester acian sebagai finishing dinding serta elemen dinding
Penggunaan material kayu sebagai finishing atap serta daun jendela
dan unik
Layout area berbentuk lingkaran sebagai pengikat bangunan sekitar
Bangunan Produksi
Penggunaan atap dengan bentuk dasar segitiga sebagai respon konsep
atraktif dan unik
pada bangunan
Eksterior : Area Workspace Pengrajin
Pengadaan area pengikat (gazebo) di tengah-tengah bangunan yang dapat digunakan sebagai area santai (tempat duduk) wisatawan
Potongan A-A’ Bangunan Workspace Tipe 1 Skala 1:200
Tampak Bangunan Workspace Tipe 1 Skala 1:200
Site Plan Area Workspace Pengrajin Skala 1:400
Interior : Area Workspace Pengrajin
Tampak Bangunan Workspace Tipe 2 Skala 1:200
Respon Desain Konsep Wisata Kreatif
RUANG, BENTUK MASSA, FASAD, SIRKULASI dan STRUKTUR
Massa dasar bangunan berbentuk persegi panjang sebagai respon penyesuaian dari bentuk site eksisting
Transfor masi bentuk dasar dengan substraksi bentuk segitiga sebagai respon kebutuhan luasan serta konsep unik bangunan
Bangunan Workshop Wisatawan Penggunaan atap berbentuk lengkung sebagai point interest bangunan
Penggunaan bentuk trapesium sebagai dasar massa area entrance bangunan (respon
konsep atraktif dan unik) bangunan
Penggunaan material besi sebagai finishing atap dan rangka bangunan
Penggunaan material kayu sebagai material utama pada area entrance
Penggunaan bentuk lingkaran pada area sirkulasi bangunan (respon konsep
atraktif dan unik)
Penggunaan material grc motif sebagai penutup pada area sirkulasi bangunan
Eksterior : Bangunan Workshop Wisatawan
Denah Workshop Skala 1: 400
Eksterior : Ruang Workshop Wisatawan
Respon Desain Konsep Wisata Kreatif
RUANG, BENTUK MASSA, FASAD, SIRKULASI dan STRUKTUR
Bangunan Galeri
Massa dasar bangunan berbentuk seperempat lingkaran sebagai respon konsep atraktif dan unik pada bangunan
Pemilihan warna emas untuk finishing dinding sebagai respon konsep atraktif bangunan
Tr a n s f o r m a s i b e n t u k menyesuaikan kebutuhan ruang dan fungsi bangunan
Peng gunaan bentuk trapesium pada finishing dinding bangunan sebagai respon konsep atraktif dan unik
Eksterior : Galeri
Penggunaan bentuk lengkung pada penutup lobby luar sebagai respon konsep atraktif dan unik pada bangunan
Interior : Galeri
Tampak Depan Galeri Skala 1:500
Denah Galeri Skala 1:500
Potongan A-A’ Galeri Skala 1:500
Tampak Kanan Galeri Skala 1:500
Potongan B-B’ Galeri Skala 1:500
Eksterior: Area Servis/Utilitas
Interior : Café
Interior : Urban Food Court
Eksterior : Hall
Interior : Bangunan Pengelola
‘Odyssey’ Café & Resto Rekayasa Struktur Bangunan
Struktur Cangkang dan Struktur Lipat
2018
Detail
Bangunan Odyssey “Café and Resto” memiliki dua massa, yaitu massa utama dan massa pendukung. Pada massa utamanya yang berfungsi sebagai “induk” bangunan (zona servis dan area cafe), memiliki bentuk dan struktur cangkang. Struktur cangkang yang sekaligus memberikan “bentuk” pada bangunan utama memberikan kesan luwes dan dinamis. Pengaplikasian struktur cangkang pada massa utama tentu menjadi ciri khas tersendiri bagi restaurant.
N Massa utama menggunakan struktur cangkang. Gaya yang harus didukung dalam struktur ini disalurkan secara merata melalui permukaan bidang sebagai gayagaya membran yang diserap oleh elemen strukturnya. Gaya-gaya disalurkan melalui permukaan bidang sebagai gaya-gaya normal, dengan demikian tidak terdapat gaya lintang dan momen lentur. Struktur cangkang yang diaplikasikan pada bangunan ini adalah jenis translational surface dengan material beton bertulang.
Peneduh pada resto menggunakan struktur lipat (folded plate). Folded plate yang digunakan adalah folded plate bentuk Z yang masing-masing unitnya mempunyai satu plat miring yang lebar dan dua plat tepi yang diatur dengan jarak tertentu. Pada struktur folded plate ini, bentuk dapat dipengaruhi dengan perilaku gaya yang bekerja dan rasio batang panjang oleh lebar bidang. Dengan membagi lebar bidang menjadi beberapa bagian yang sama akan mengurangi gaya tekan dan regangan yang terjadi pada tepian bidang tersebut.
Pergola pada entrance menggunakan struktur truss frame. Jenis truss frame yang digunakan pada bangunan ini adalah plane truss (rangka batang bidang) yang dilengkungkan. Material truss frame pada pergola ini menggunakan material baja.
Gubahan Massa
Lokasi Site
Bangunan Odyssey “Café and Resto” ini memiliki dua massa yang terpisah. Massa utama bangunan berstruktur cangkang, dengan bentuk yang terinspirasi dari bangunan Sydney Opera House.
Lokasi site berada di Jalan Soekarno Hatta Km. 30, Begojuh, Jatijajar, Bergas, Semarang, Jawa Tengah. Site dipilih karena lokasinya yang sangat strategis ( jalur Semarang-Salatiga-Solo) dan memiliki bentang alam yang unik (berundak-undak), sehingga cocok untuk didirikan suatu tempat peristirahatan berupa café dan resto.
Massa kedua, yaitu berupa pergola dengan struktur folded plate terinspirasi dari bentuk shuttlecock, yang melebar ke atas.
Gambaran Denah
Siteplan
Mushola
19,4 m 5,3 m
Luas site: 4,875 ha.
2m 2m
5,2 m
B 7,5 m
A
5,3 m
20 m
6,5 m 5,2 m
75 m
10 m
Toilet Dapur Cafe Kasir
A’
Entrance
2,6 m
10 m
Tangga Restaurant & Parkir
U
65 m
B’
Graphic Design
CFH, UGM: Poster (Partisipan) 2020
Student at Home Challange, IPB: Poster (Partisipan) 2020
Maquette
Mata Kuliah: Studio Perancangan Arsitektur 1 2016
Mata Kuliah: Rekayasa Struktur Bangunan 2018
Alat Peraga : (Kolaborasi dengan Zita Apriliana) 2018
Photography
ulfafebri2@gmail.com