Pengembangan Wisata Sentra Blangkon
KAMPUNG POTROJAYAN Arsitektur Kota dan Permukiman 2 2019
Tria R. M. I0216085
Dosen Pembimbing: Dr. Eng. Kusumaningdyah Nurul Handayani, S.T., M.T. Ir. Ana Hardiana M. T.
Ulfa Febri F. I0216086
Mar’ah Yusril A. I0216051
Leoni Hadi I0216047
Universitas Sebelas Maret Fakultas Teknik Jurusan Arsitektur
Khalda ShaďŹ ra A. I0216044
ARSITEKTUR KOTA DAN PERMUKIMAN 2
SENTRA BLANGKON K a m p u n g
P o t r o j a y a n
C O N T E N T
ANALISIS JUDUL 1
Tujuan Judul Perkenalan
4
Permasalahan Analisis SWOT Konsep Pengembangan
2
CONTENT Content
5
DATA Lokasi Sejarah
3
DESAIN Desain Kawasan
BEFORE - AFTER 6
Existing (Masterplan) Desain (Masterplan)
Peta Perkembangan Wilayah Fasilitas Umum Fasilitas Sosial Tipe Rumah
7
POTONGAN KAWASAN Potongan Kawasan
Proses Pembuatan Blangkon
8
PERSPEKTIF Perspektif Kawasan
page 01
ARSITEKTUR KOTA DAN PERMUKIMAN 2
SENTRA BLANGKON K a m p u n g
P o t r o j a y a n
SEJARAH
LOKASI
D A T A
INDONESIA
TAHUN 1980 JAWA TENGAH
S e o ra n g p e n g ra j i n b l a n g ko n d a r i Baluwarti pindah ke Potrojayan. Industri blangkon mulai berkembang sejak para warga berguru dengan pengrajin blangkon tsb.
TAHUN 1990
Jl. Arjuna Raya, Serengan, Kota Surakarta, Jawa Tengah (Selatan Jalan Veteran)
SURAKARTA
Potrojayan menjadi pusat sentra blangkon di Surakarta.
- SEKARANG
PETA PERKEMBANGAN WILAYAH
Wilayah merupakan permukiman padat dan tidak memiliki open space sejak tahun 2002
2002
2008
2013
2016
2018
FASILITAS UMUM JALAN ARTERI
Jalan Veteran
1
JALAN LINGKUNGAN 1
RT 01/RW 06
5 RT 01/RW 05
2
Jalan Arjuna Raya JALAN LINGKUNGAN 2
RT 03/RW 06
RT 02/RW 06
Gang
RT 02/RW 05
4
GANG KECIL
3 Gang Kecil
6
FASILITAS SOSIAL
1
2
3
4
5
6
Pondok Pesantren Jamsaren
SD Al-Islam
Masjid H. Inoe
Makam Keluarga Keraton
Gerbang kampung
Tugu Lilin Persimpangan
page 02
ARSITEKTUR KOTA DAN PERMUKIMAN 2
SENTRA BLANGKON K a m p u n g
P o t r o j a y a n
TIPE RUMAH
DATA
RUMAH TIPE 2 (MINORITAS) RUMAH TIPE 1 (MAYORITAS) Tipologi Rumah Industri
Tipikal rumah non industri blangkon yang terdapat di Kampung Potrojayan
Tipikal rumah industri blangkon yang terdapat di Kampung Potrojayan
Rumah tidak bertingkat Atap rumah menggunakan atap kampung Umumnya rumah tidak memiliki pagar sehingga berbatasan langsung dengan jalan Teras rumah hanya selebar 1-2 meter Rumah tipe ini tidak memiliki garasi
Berupa bangunan bertingkat (rumah/sekolah) Atapnya menggunakan atap limasan/kampung Memiliki garasi (untuk rumah)/tempat parkir (sekolah) Terdapat pagar yang membatasi bangunan dengan jalan Bangunan tipe ini berada di tepi Jl. Arjuna Raya (jalan utama kampung) Rumah tipe ini bukan rumah industri blangkon
Tipe 1 Tipe 2
PROSES PEMBUATAN BLANGKON
Rumah industri blangkon adalah rumah tipe 1 yang mengalami perubahan fungsi ruang, yaitu: Teras digunakan sebagai tempat bekerja dan menjemur blangkon Ruang tamu digunakan untuk menerima tamu dan tempat menyimpan blangkon Luas Area Untuk Pembuatan Blangkon : 9 M2 - 18 M2
Kain dasar dibeli dari Pasar Klewer menggunakan motor. Kemudian congkeng* dilem dengan koran untuk memberi masa/ketebalan. Kain ditempatkan di klebut** untuk kemudian membentuk blangkon. Catatan : *Congkeng : kain untuk bagian dalam blangkon **Klebut : landasan kayu seukuran kepala (cetakan blangkon)
Blangkon yang telah “terbentuk� kemudian dililit kain lagi dan diberi hiasan sesuai jenis/pesanan.
Penggunaan teras dan ruang tamu sebagai workspace dan penyimpanan blangkon
Pa d a a re a d e p a n r u m a h terdapat kegiatan membuat dan menjemur blangkon yang dapat menciptakan ruang p u b l i k ya n g m u l t i f u n g s i menjadi ruang kerja bagi pengrajin blangkon
Blangkon siap dijemur di bawah sinar matahari terik selama kurang lebih 3-4 jam.
Blangkon siap didistribusikan lewat jasa ekspedisi menggunakan motor.
Blangkon dijemur di teras rumah
page 03
ARSITEKTUR KOTA DAN PERMUKIMAN 2
SENTRA BLANGKON K a m p u n g
P o t r o j a y a n
ANALISIS TUJUAN
PERMASALAHAN
Mengembangkan Kampung Potrojayan menjadi kampung wisata blangkon
Bagaimana mengembangkan Kampung Potrojayan menjadi kampung wisata blangkon?
ANALISIS SWOT
Aspek Robustness & Legibility
S IN
W
TRENGTH (KEKUATAN)
Fungsi ruang tamu dapat mewadahi banyak fungsi, yaitu menerima tamu, menyimpan barang, dan working space. Teras rumah dapat mewadahi fungsi ruang peralihan, working space, dan menjemur blangkon. Bangunan publik dan privat memiliki perbedaan tipologi.
EKS
SO
O
PPORTUNITIES (PELUANG)
Ruang terbuka di teras rumah industri dapat menjadi daya tarik pembeli/pengunjung/ wisatawan untuk datang berkunjung ke Kampung Potrojayan jika didesain menarik. Landmark kawasan Kampung Potrojayan berada di posisi strategis yaitu di tepi jalan arteri (Jl. Veteran). Kawasan memiliki landmark yang jelas di tepi jalan arteri yang membedakan Kampung Potrojayan dari kampung kain perca dan kampung shuttlecock yang juga berada di tepi jalan arteri.
T
Adanya kampung blangkon di Yogyakarta yang dapat menjadi pesaing Kampung Potrojayan. Kurang menarik pengunjung karena legibility kurang menunjukan ciri khas karakteristik Kampung Potrojayan.
Tidak ada open space, sehingga jalan digunakan untuk bermain oleh anak-anak. Tidak ada batas yang jelas antara rumah industri dengan jalan. Tidak ada ruang khusus untuk working space dan menyimpan barang. Ruang tamu, teras, dan tepi jalan yang beralih fungsi sehingga mengganggu fungsi utama. Tidak ada tempat untuk parkir dan drop off barang. Kawasan pengrajin blangkon tidak memiliki legibilitas yang jelas.
WO
STRATEGI DESAIN
Teras rumah dirancang sebagai showroom dan tempat menjemur blangkon untuk daya tarik wisatawan.
ST
HREATHS (ANCAMAN)
EAKNESS (KELEMAHAN)
Menyediakan open space untuk kegiatan warga, tempat bermain, dan parkir wisatawan. Memberikan batas yang jelas antara rumah industri dengan jalan. Penataan ruang dalam rumah agar fungsi utama tidak beralih.
WT
STRATEGI DESAIN
Membuat program edukasi seputar blangkon yang terbuka untuk umum Menyediakan wadah untuk program edukasi.
STRATEGI DESAIN
STRATEGI DESAIN
Membuat program pelatihan untuk masyarakat kampung yang menganggur Membuat program pelatihan untuk kaum muda di Kampung Potrojayan Menyediakan wadah untuk tempat pelatihan Alih fungsi lahan rumah kosong menjadi open space.
KONSEP PENGEMBANGAN
Pengadaan Open Space
Menciptakan batas yang jelas antara rumah industri dengan jalan
Penataan ruang dalam rumah industri blangkon
Pengadaan Showroom
Pengadaan program dan ruang edukasi dan pelatihan pembuatan blangkon
“Memperjelas” landmark wilayah Kampung Blangkon
Pengadaan ruang musholla dan toilet pada area parkir pengunjung
page 04
ARSITEKTUR KOTA DAN PERMUKIMAN 2
SENTRA BLANGKON K a m p u n g
P o t r o j a y a n
DESAIN
Pengadaan Open Space
Memberikan “Batas� Pemberian pagar hijau sebagai pembatas rumah industri sebagai respon pada beberapa kasus rumah industri yang sering memakai bahu jalan untuk menjemur blangkon.
Before
After
Open Space menggunakan lahan rumah warga yang sudah tidak digunakan lagi. Open Space dengan luas kurang lebih 990 meter persegi ini dapat digunakan untuk berbagai kebutuhan/kepentingan warga, seperti: tempat berkumpul (Assembly Point), tempat bermain anak dan acara kampung. After
Before
Pagar hijau pada rumah industri blangkon
After
Pengadaan Showroom Teras rumah dirancang sebagai showroom dan tempat menjemur blangkon untuk daya tarik wisatawan. Pengadaan showroom pada rumah industri blangkon
Before
Desain Open Space pada Kampung Potrojayan
After Penataan Ruang
ruang tamu + gudang + ruang kerja
gudang + ruang kerja ruang tamu
Penataan ruang dalam rumah industri blangkon dimaksudkan agar fungsi utama ruang tidak beralih/berubah. Alternatif penataan ruang yang disarankan adalah memisahkan/memberi sekat (partisi) ruang tamu dengan workspace dan gudang.
Ruang tamu merupakan ruang multifungsi: sebagai gudang dan ruang kerja
page 05
ARSITEKTUR KOTA DAN PERMUKIMAN 2
SENTRA BLANGKON K a m p u n g
P o t r o j a y a n
DESAIN
Pengadaan ruang musholla dan toilet pada area parkir pengunjung
Pengadaan program dan ruang edukasi/pelatihan
Untuk mewujudkan “interaksi wisata” yang nyata antara pengunjung dengan warga kampung, maka diadakan program edukasi (workshop) seputar blangkon yang terbuka untuk umum. Pengadaan program juga bertujuan untuk memperkenalkan “blangkon” dan “Solo” kepada masyarakat luas. Program tersebut “diwadahi” dengan pembangunan ruang edukasi serbaguna (dapat disewakan). Bangunan ini direncanakan berada di sisi utara kampung, dekat dengan gerbang masuk kampung supaya mudah dijangkau oleh pengunjung. Tipologi bangunan mengambil dari tipologi rumah Jawa yang ditunjukan dari atapnya.
Perspektif area parkir Kampung Blangkon Potrojayan. Terdapat musholla dan toilet sebagai fasilitas penunjang Lahan parkir, musholla dan toilet berada dekat gerbang kampung untuk memudahkan akses pengunjung. Lahan parkir yang memiliki luas 720 meter persegi ini dirancang untuk dapat menampung sekitar 5 bus berukuran sedang, 10 mobil pribadi dan 40 motor.
“Memperjelas” landmark wilayah Before After
Perspektif Bangunan Balai Pelatihan Blangkon
Landmark berupa penanda nama “Kampung Blangkon Potrojayan” yang terdapat di depan salah satu gang utama kampung. Didesain ulang agar lebih menonjol dan lebih menarik perhatian pengunjung.
page 06
ARSITEKTUR KOTA DAN PERMUKIMAN 2
SENTRA BLANGKON K a m p u n g
P o t r o j a y a n
BEFORE-AFTER
EXISTING
Luas Wilayah: ±33.242 m2
DESAIN
Bangunan berwarna hitam
Bangunan berwarna hitam
Bangunan berwarna hitam
Alur Wisata Industri Blangkon
page 07
ARSITEKTUR KOTA DAN PERMUKIMAN 2
SENTRA BLANGKON K a m p u n g
P o t r o j a y a n
POTONGAN KAWASAN
POTONGAN A-A’
A B
B’
A’
POTONGAN B-B’
page 08
ARSITEKTUR KOTA DAN PERMUKIMAN 2
SENTRA BLANGKON K a m p u n g
P o t r o j a y a n
PERSPEKTIF
Area Parkir-Musholla-Toilet
Area Landmark Industri Blangkon
Area Landmark Industri Blangkon
Entrance Balai Pelatihan Blangkon
Interior Balai Pelatihan Blangkon
Interior Balai Pelatihan Blangkon
page 09
ARSITEKTUR KOTA DAN PERMUKIMAN 2
SENTRA BLANGKON K a m p u n g
P o t r o j a y a n
PERSPEKTIF
Kawasan Rumah Industri Blangkon
Kawasan Rumah Industri Blangkon
Area Open Space
Area Balai Pelatihan Blangkon
page 10