Ultimagz Juli 2013 - Liburan Seru

Page 1


EDITORIAL

HOLIDAY ISSUE! “Selamat liburan panjang, teman-teman UMN!”

H

oliday Issue, apa pembahasan yang enak ya? Redaksi sempat kebingungan untuk merumuskan liburan a la anak muda lho. Alasannya? Tentu karena keberagaman variasi tempat wisata hingga kuliner untuk memanjakan hari libur. Ultimagz edisi kali ini akan menemani liburan temanteman UMN (pastinya)! So, edisi kali ini akan lebih banyak ceritacerita seru dari teman-teman UMN yang sedang berlibur, atau pernah berlibur di tempat-tempat yang recommended. Buat teman-teman yang memilih kerja libur, jangan khawatir, kesibukan baru kalian tetap bentuk refreshing hanya dalam medium yang berbeda saja. Setidaknya, kita sukses menorehkan kisah baru dari sekian banyak rutinitas perkuliahan selama setahun. Sekali lagi, selamat menikmati liburan! Sampai jumpa di semester selanjutnya. Salam Deadline! Gloria Fransisca Katharina Pemimpin Redaksi

Pelindung Ninok Leksono Dewan Redaksi Hira Meidia, Andrey Andoko, Bertha Sri Eko, Ambang Priyonggo Pembimbing Indiwan Seto Wahyu Wibowo, Mohammad Rizaldi Pemimpin Umum Zidny Ilman Nafian Pemimpin Redaksi Gloria Fransisca Katharina Redaktur Pelaksana Inasshabihah Redaktur Pelaksana Online Maria Rosa Adiningsih Sekretaris Redaksi Santika Indri, Anastasia Arvirianty Editor Dona Handayani, Erika Anindita, Oktyfany Sembiring, Sintia Astarina, Siti Hardiyanti, Yulius Triatmoko Reporter Anastasia Arvirianty, Arnoldus Krisna, Aulia Wafiq Prianata, Desy Hartini, Eldo C. Rafael, Evans Edgar, Fajar Jufri, Joshua Gunadhi, Katrine Gabby Kusuma, Kevin Ivander, Mahesa Lintang, Maria Advenita Gita Elmada, Mario Oktavianus, Melissa Mulyasari, Mochammad Faisal Al Kahfi, Nikolaus Harbowo, Patric Rio Batubara, Radiananda Soeharto, Stefanie Octora Fotografer Mario Putra (Editor), Martinus Tito, Monica Dhita Desain Visual Ady Aribowo (Ketua), Akhmad Ramadhan, M. Kamal, Mikael Bima, Cyntia, Anastasia Sonia, Lusiana Udjaja, Albert Dinata Pemimpin Perusahaan Clara Judijanto Pemasaran Iklan Tyo Satrio, Mentari Desiani, Kristasia Pangalila, Berliana Veronika, Amelia Media Partner Joshua Gunadhi Keuangan Katrine Gabby Kusuma

Penerbit

Desain Cover Mikael Bima

Alamat Redaksi dan Perusahaan Scientia Garden, Jl. Boulevard Gading Serpong, Tangerang – Banten : redaksi@ultimagz-online.com : @ultimagz : ultimagz : www.ultimagz-online.com

07 • LIBURAN SERU • MMXIII

01


CONTENTS

01 03 04 05 09

EDITORIAL CALENDAR EVENTS SURAT PEMBACA OPINI INFO INDONESIA

42 47 48 56 58 61 63 64

CERPEN REVIEW WISATA POJOK LENSA GALERI TUGAS SNAPSHOT CORETAN HUMOR

38 EVENTS

34 MUSIK 17 OLAHRAGA

28 FASHION

22 OTOMOTIF 11 SOSOK

07 COVER STORY 07 • LIBURAN SERU • MMXIII

02


CALENDAR EVENTS

JULI 2013 ‘Liberty, Femina, 3 Pameran and Keluarga’ oleh Cecilia

1 Hari Buah

Collantes at Biasa ArtSpace

9 Hari Satelit Palapa

5 Hari Bank Indonesia

12 Hari Koperasi 15 Hari PT. Askes (Persero)

18 Chace Crawford Birthday

23

Hari Anak Nasional & Daniel Radcliffe’s Birthday

22 Hari Kejaksaan

31 J.K Rowling’s Birthday (Author)

07 • LIBURAN SERU • MMXIII

03


SURAT PEMBACA

Dear Redaksi Ultimagz, Ini sekedar saran tambahan untuk Redaksi. Bisa didiskusikan saja, mungkin bisa mengadakan satu edisi yang membahas tentang kondisi program TV masa kini. Bisa dilengkapi dengan wawancara bersama produsernya, para analis, pengamat, pakar, dan kritikus. Apa kritiknya, lalu bisa membandingkan acara serupa dengan yang ada dari luar negeri. Jojo Rahardjo, Dosen Ilmu Komunikasi Universitas Multimedia Nusantara

Dear Pak Jojo, Terima kasih atas perhatian Bapak atas perkembangan pers mahasiswa UMN. Kritik dan saran Bapak sungguh berguna bagi kami mengingat UMN merupakan instansi perguruan tinggi yang fokus pada komunikasi, informasi, dan teknologi, saran Bapak sangat berguna bagi kami ke depan. Sehingga sangat diperlukan wawasan ekstra terkait industri broadcast. Saran Bapak akan kami pertimbangkan untuk edisi selanjutnya. Salam Deadline. Redaksi

07 • LIBURAN SERU • MMXIII

04


OPINI

Dan mencintai tanah air “Indonesia dapat ditumbuhkan

dengan mengenal Indonesia bersama rakyatnya dari dekat. (Soe Hok Gie)

A

da jiwa petualang dalam diri setiap manusia. Entah itu berpetualang di alam liar, atau malah berpetualang menemukan cinta. Sebab hidup adalah sebuah perjalanan, dari yang tidak tahu menjadi tahu, dari bocah menjadi dewasa, dan sebagainya. Bicara petualangan, lekat kaitannya dengan backpacking. Berdasarkan berbagai literatur, backpacking bermakna sebagai salah satu cara berwisata dengan merencanakan perjalanan secara independen, serta umumnya (tidak semua) berbiaya rendah. Aktivitas backpacking banyak menggunakan kendaraan umum kelas ekonomi, serta lebih memilih penginapan murah ketimbang hotel, sebagian malah memiliki jaringan relasi luas sehingga dapat menginap di rumah penduduk lokal. Dari sinilah mereka dapat mengenal wajah Indonesia yang sesungguhnya. Melalui teriakan tukang minuman yang kerap menyebut Mizone dengan Mijon, melalui ikan bakar yang ditangkap bersama nelayan, juga melalui sepotong senyum dari nenek ompong penenun kain.

Ilustrasi: Albert Dinata

Mengenal Indonesia Lebih Dekat

Panorama indah mudah kita temukan sekali klik di internet, namun bercengkrama langsung dengan sahabat kita sesama penduduk Indonesia di belahan pulau lain, belum tentu bisa didapat kala berwisata ala ransel, atau bersama agen travel. Karena semua agenda perjalanan sudah diatur sedemikian rupa, sehingga meminimalisir interaksi dengan masyarakatnya. Sementara backpacker, meskipun memiliki agenda perjalanan yang sudah disusun sendiri, namun masih fleksibel akan perubahan. Sehingga lebih memberi beragam pengalaman yang menyenangkan. Maka backpacking, setidaknya bagi saya, merupakan sebuah petualangan untuk mengenal Indonesia lebih dekat. Dalam konteks dunia internasional, berarti mengenal dunia lebih dekat. Dari situ, berjuta pelajaran dapat dipetik, untuk kita sendiri dan untuk dikembalikan kepada masyarakat. Sayangnya dewasa ini istilah backpacking menjadi sempit hanya sekedar “berwisata murah” semata. Kata “murah” sangat seksi di mata warga Indonesia sehingga banyak pihak yang berbondong-bondong mencobanya. Padahal sebagian dari mereka masih sungkan berbincang dengan penduduk lokal. Menempatkan diri “lebih tinggi,” sehingga masih melekat mental hanya mau dilayani. Kemudian takabur membanggakan diri sebagai seorang “backpacker,” sehingga lupa bahwa berwisata ala ransel tidak lebih suci ketimbang berwisata ala koper. Penulis: Ambar Arum/Backpackin Magazine Editor: Inasshabihah Reporter: Radiananda Suharto

07 • LIBURAN SERU • MMXIII

05


Ilus

tra si: A lbe r

tD

ina t

a

Seni Perjalanan Para Backpacker

J

alan-jalan dengan budget minim memiliki tantangan tersendiri. Bagaimana tidak? Dengan biaya seminimal mungkin, kita harus bisa menikmati wisata kita semaksimal mungkin. Berpikir bagaimana bisa ke tempat A dengan biaya yang kecil atau kalau bisa gratis. Survive! A la backpacker, begitu orang-orang menyebut jalan-jalan dengan budget minim. Ada asiknya dan gak asiknya. Asiknya, akan ada rasa kepuasan tersendiri kalau bisa berwisata ke suatu tempat dengan harga yang sangat miring tapi dengan fasilitas yang sama dengan kalau kita merogoh kocek lebih. Komunikasi, itu kuncinya. Jangan ragu untuk berkomunikasi. Dari komunikasi itu bisa menjalin relasi, kalau relasi sudah terjalin, mau kemana-mana bisa dikatakan aman. Gak asiknya, kalau gak punya relasi itu agak kurang menyenangkan. Karena dengan budget yang minim itu ya harus puas dengan apa yang di dapat. Seperti, sewa homestay murah yang terkadang suasananya horor atau jorok. Kalau memang tidak ada budget untuk sewa homestay, terpaksa tidur di pom bensin. Maka itu, sleeping bag penting dan wajib masuk ke dalam tas cariel kalau ingin jalanjalan a la backpacker. Tapi, hal-hal yang menurut sebagian orang gak asik banget tidur di pom bensin, atau mandi di toilet umum pom bensin, naik kereta ekonomi, jalan kaki, justru itulah asiknya jalan-jalan a la backpacker, justru disitulah seni jalan-jalan a la backpacker. Kalo menurutku, jalan-jalan itu gak mesti punya banyak uang. Dengan banyak relasi saja, bisa menjadi modal untuk kita bisa jalan-jalan. Selain itu, jalan-jalan a la backpacker juga lebih hemat. Misal, dengan harga 1 juta, bisa ke yogya naik pesawat, tinggal di hotel berbintang, ya hanya Yogya. Tapi, dengan a la backpacker, dengan budget 1 juta, bisa dimanfaatkan untuk keliling Yogya hingga ke Bali. Backpacking itu sebuah seni, seni memanfaatkan kemampuan komunikasi dan seni mengalokasikan dana. Coba deh! Indah Lestari Jurnalistik 2010, Mapala UMN

07 • LIBURAN SERU • MMXIII

06


COVER STORY

Pariwisata Indonesia Yang Harusnya Tersentuh Saat Liburan Libur telah tiba, Libur telah tiba, hore, hore hore, HORE!

Ilustrasi: Ady Aribowo

Ketika kita masih kecil, tentu kita ingat sebuah lagu yang dinyanyikan oleh Tasya, berjudul Libur Tlah Tiba. Siapa sangka, kini penyanyi cilik tersebut telah tumbuh dewasa dan duduk di bangku perkuliahan, sama selayaknya dengan kita.

B

erlibur identik dengan berwisata, meskipun kita tak bisa menutup mata, beberapa orang memilih mengisi waktu luangnya dengan aktifitas baru yang menambah pengalaman. Adapun itu antara lain kerja libur, mencoba membuka bisnis musiman, dan lain sebagainya. Bahwasanya, berbagai organisasi internasional antara lain PBB, Bank Dunia dan World Tourism Organization (WTO), mengakui bahwa pariwisata merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia terutama menyangkut kegiatan sosial dan ekonomi. Lantas, sejauh mana kita mengetahui tentang kondisi pariwisata di negeri kita sendiri?

07 • LIBURAN SERU • MMXIII

07


Bagaimana Kondisi Pariwisata Indonesia? Liburan merupakan waktu luang yang seringkali digunakan dengan maksimal bagi masing-masing individu mengingat liburan menjadi tanda kebebasan dari banyaknya rutinitas dan aktifitas. Seringkali, kurangnya publikasi media massa akan potensi pariwisata di Indonesia, dan hegemoni asing dalam bidang penguasaan informasi memberikan banyak tawaran. Adapun tawaran wisata wilayah asing membuat banyak penduduk indonesia memilik menjadi wisatawan luar negeri dibandingkan wisatawan domestik. Namun pada tahun 2009, pariwisata menempati urutan ketiga dalam hal pendapatan devisa setelah komoditi minyak dan gas bumi serta minyak kelapa sawit dan terus meningkat hingga tahun 2013 ini. Berbagai sektor turut menunjang peningkatan devisa melalui pariwisata, seperti contoh sektor kesehatan. Sesungguhnya, Indonesia sangat berpotensi menjadi tujuan wisata kesehatan atau medical tourism dunia. Keseriusan akan wacana ini sudah dilanjutkan dalam proses penandatanganan MoU antara Kementerian Kesehatan dan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif bahkan sejak tahun 1997. Ada sebelas provinsi yang paling sering dikunjungi oleh para wisatawan asing maupun wisatawan domestik, antara lain Bali, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, DKI Jakarta, Sumatera Utara, Lampung, Sulawesi Selatan, Sumatera Selatan, Banten dan Sumatera Barat. Ini hanya sebagian kecil dari total provinsi di Indonesia yakni 34 provinsi. Di Bali, para wisatawan bisa memanjakan diri dengan pantai yang indah dan kebudayaan Bali yang unik. Sebagai surga kecil di Asia Tenggara, Bali tidak pernah kehilangan pesonanya meskipun pernah terjadi tragedi pengeboman yang memakan banyak korban jiwa. Di Jawa Barat, ada pesona Gunung Tangkuban Perahu, Jawa Tengah ada Candi Borobudur, Jawa Timur ada

Gunung Bromo. DKI Jakarta? Museum Fatahillah hanya satu diantara ratusan sarana wisata di ibu kota negara ini. Apabila kita melancong ke Sumatera Utara, ada Danau Toba, dan lain sebagainya. Lantas, apalagi yang belum kita ketahui dari daerah-daerah lainnya? Seperti yang dinyatakan oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Mari Elka Pangestu, pada awal Januari 2013, sesuai dengan pemberitaan di antaranews.com bahwa Indonesia tengah mengandalkan peningkatan wisatawan Asia ke Indonesia. Dengan kata lain, maka penduduk Indonesia pun selaku bagian dari warga Asia selayaknya turut mendukung upaya tersebut. Menurut Mari, pada kondisi krisis ekonomi, seharusnya kebutuhan berlibur dan berwisata dimanfaatkan dengan melakukan wisata dengan jarak yang lebih dekat dibandingkan melakukan perjalanan antar benua. Rangkaian rencana internasional yang berlangsung di Indonesia pun menjadi potensi untuk meningkatkan potensi ketertarikan wisata ke Indonesia. Event internasional tersebut antara lain, Ada rencana KTT tingkat kepala negara untuk APEC 2012, pertemuan tingkat menteri World Trade Organization (WTO), dan pemilihan Miss World di Indonesia. Tak hanya event internasional, potensi event pariwisata dalam negeri seperti program Sail Komodo sebagai apresiasi dan keberlanjutan dari New Seven Wonders, turut mengembangkan sektor pariwisata. Konsep berwisata ini diyakini mampu menunjang pemenuhan kebutuhan sosial, ekonomi, dan psikologis manusia dengan berwisata. Alhasil, dalam edisi kali ini, tim redaksi pun tertarik untuk mengelilingi sebagian besar bagian Indonesia, sehingga pembaca sekalian seolah merasa turut berwisata dan menelusuri Indonesia bersama-sama. Penulis: Pemimpin Redaksi Ultimagz

07 • LIBURAN SERU • MMXIII

08


Foto: merdeka.com

INFO INDONESIA

Garis Perbatasan

yang Meminta Keberpihakan Timor Timur, Bentuk Ketidakseriusan Negara Tahun 1999, penduduk Timor Timur diberi pilihan oleh pemerintah, apakah ingin berdiri menjadi negara sendiri, atau tetap menjadi bagian Indonesia dengan sistem otonomi daerah. Mayoritas rakyat Timor Timur memilih merdeka, namun ada juga yang ingin tetap menjadi bagian dari negara ini, sebagai orang yang tinggal dekat perbatasan Timor Timur. Saat itu sudah menjadi barang biasa kita menemukan slogan-slogan “Hau Simu Otonomi” (Saya pilih otonomi). Slogan ini sebagai bentuk dukungan terhadap kesatuan NKRI di daratan Timor. Rasa kebencian perlahan-lahan tumbuh dalam hati orang Atambua kepada kelompok separatis Fretelin yang terkesan pembuat onar di tanah Timor. Alhasil ini menjadi masalah politik yang ‘sontoloyo itu!’ Nasi telah menjadi bubur, tidak sedikit penduduk Timor Leste yang memilih menjadi warga Indonesia dengan harapan bisa mendapatkan nasib yang lebih baik. Sampai batas akhir untuk waktu pemulangan warga Timor Timur ke Timor Leste berakhir, warga pengungsi yang tinggal di pengungsian pun akhirnya resmi menjadi warga negara Indonesia.

Bulan dan tahun berganti, sampai saat ini masyarakat pengungsi masih saja belum mendapatkan hak kelayakan mereka. Kemiskinan dan ketidakadilan masih menjadi bagian dari diri mereka. Harapan untuk hidup lebih baik ketika menjadi WNI hanyalah tinggal harapan. Sementara tanah mereka (Timor Lorosae) semakin hari semakin maju dan bangkit membangun negeri mereka ke arah yang lebih baik. Ikatan kekeluargaan masih tetap ada dan terjalin antara keluarga yang di Indonesia ataupun Timor Leste. Tidak jarang ada keluarga yang terpisah dan kemudian berbeda status kewarganegaraanya. Walaupun hanya bisa bertemu di perbatasan, mereka masih dapat menjalin hubungan dengan baik. Orang Timor tidak ingin dipisahkan secara teritorial politik. Sejak dulu nenek moyang orang Timor bersaudara. Namun karena ada keserakahan manusia yang haus kekuasaan, maka orang Timor harus mengalah dan terpisah dengan keluarga. Saya merasa perlu menyuarakan hal ini karena sesungguhnya ada ketidakseriusan negara mengurusi pengungsi daerah perbatasan. Addy Lado – Atambua – angkatan 2009 sedang menempuh pendidikan Teologi di UKDW Jogja. 07 • LIBURAN SERU • MMXIII

09


Aceh, Tak Ingin Pisah dari NKRI Sekarang saatnya kita bergeser ke daerah Barat Indonesia, Nangroe Aceh Darussalam. Demikian penuturan dari salah seorang penduduk setempat. Aceh sudah lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya, setelah terjadinya musibah tsunami dan adanya perdamaian antara RI dengan GAM, perekonomian Aceh sudah sangat lebih baik. Bila ada kasus kejahatan tentu hanya kejahatan tindak pidana umum biasa. Mengenai bencana, saya kira semua daerah di dunia ini berpotensi bencana, yang berkuasa hanya Yang Maha Kuasa saja. Saya kira tidak ada lagi orang di Aceh yang ingin memisahkan diri dengan NKRI. Orang di Aceh ini hanya ingin undang-undang Pemerintah Aceh diimplementasikan dengan benar. Masih banyak poin-poin yang dalam UU belum diimplementasikan. Mukhlis – Aceh, sedang mengambil pasca sarjana di Universitas Diponegoro, Semarang.

Penduduk di sana sebagian besar mencari nafkah dengan menjadi petani. Tetapi hasil dari kebun atau sawah mereka kebanyakan di jual di Malaysia. Karena akses ke Malaysia lebih mudah dibanding ke Indonesia. Kalau untuk konflik, saya rasa tidak ada ya, mereka yang berada di perbatasan saat ini cukup menjaga hubungan baik. Kadang mereka juga sering mengadakan acara yg kadang diadakan di wilayah Indonesia kemudian selanjutnya di wilayah Malaysia. Natashya – Penyiar Radio Pro2FM, Entikong, Kalimantan Barat

Ketika penduduk Entikong lebih memilih berdagang dan bersosialisasi ke Malaysia dibandingkan Indonesia, ini merupakan cermin dari persahabatan antar negara. Hal ini juga seharusnya menjadi evaluasi bagi pemerintah Indonesia dalam memberikan pelayanan infrastruktur bagi warga negaranya. Dengan demikian, masyarakat Indonesia terbiasa swasembada dan tidak tergantung dengan negara lain. Begitu pula dengan warga negara di perbatasan Timur, yakni dengan negara Timor Leste. Kondisi peperangan masih menyelimuti dan belum mendapatkan penanganan yang lebih baik untuk membina suasana masyarakat yang lebih kondusif. Kenyataan-kenyataan ini sebenarnya tak hanya sebatas keprihatinan belaka, namun juga sebagai penyebab menurunnya sektor pariwisata antara daerah. Peperangan antar etnis mengancam keamanan dan menyebar ketakutan. Dimanakah kondisi negara untuk menjawab permasalahan dalam berbagai sektor yang saling bertautan ini? Penulis: Eldo C. Rafael & Kevin Ivander Editor: Gloria Fransisca Katharina

07 • LIBURAN SERU • MMXIII

10


SOSOK

Agustinus Wibowo:

Bernafas Lewat Perjalanan Perjalanan panjang pria kelahiran Lumajang, 8 Agustus 1981, ini ternyata memang merupakan cita-cita sejak kecil. Walaupun keluarga tidak mendukung, tetapi kehidupan travelling telah memberi banyak pelajaran bagi lulusan Tsinghua University, Beijing, Cina ini.

Seorang pembeli datang ke pasar dan menawar harga kepala kambing. “Ini berapa?” “50 Afghani.” “Ah, kemahalan! Harusnya 20 Afghani saja.” “Ini kepala kambing tahu, bukan kepala manusia!” Mungkin terdengar aneh, tapi itulah lelucon yang menggambarkan kehidupan di Afghanistan. Nyawa manusia sudah tidak berharga. Kondisi negara yang dilanda konflik, perang, dan gejolak memang sudah menjadi rutinitas hidup normal. Namun, justru kondisi memilukan seperti itu memiliki manfaat tersendiri. Nyawa manusia yang dibayar murah akan membuat kita menyadari betapa berharganya sebuah nyawa. Pada libur musim panas 2002 lalu, Agus melakukan perjalanan pertamanya ke Mongolia. Perjalanan ini dimulai sejak bangku kuliah ketika dia terobsesi dari beberapa teman kuliahnya yang sudah lebih dulu melakukan perjalanan. Walau mengalami keterbatasan dana, putra pertama Chandra Wibowo dan Widyawati ini selalu menyisihkan uang kiriman orang tua sebagai modal. Siapa sangka, perjalanan panjangnya tak selalu berbuah manis. Bagaimana tidak? Agus sempat dirampok ketika baru hari pertama di Mongolia. Namun, hal itu justru membakar semangat berpetualangnya hingga Afrika Selatan.

07 • LIBURAN SERU • MMXIII

11


Alasannya terbilang sangat “petualang”. Jauh. Ya! Afrika Selatan merupakan titik terjauh yang bisa ditempuh Agus lewat jalur darat. Dia mengaku tidak mau menggunakan pesawat untuk perjalanannya. Baginya, perjalanan adalah sebuah petualangan... dan menuju destinasi menggunakan pesawat bukanlah sebuah petualangan. Belum sampai di Afrika Selatan, hati Agus tertambat lama di dua negara Asia Tengah, Pakistan selama enam bulan dan Afghanistan selama tiga tahun. Bagi sebagian orang, negara tersebut terkesan menyeramkan karena dilanda konflik dan perang, tetapi tidak bagi pria yang bercita-cita menjadi turis sewaktu SD ini. “Setiap hari (Afghanisthan) muncul di berita, tapi sebenarnya kita nggak kenal negara itu. Kita hanya lihat satu sisinya saja. Nah, justru itu kita harus mengenal sisi lainnya yang lebih banyak... dan itu adalah wajah dia yang sesungguhnya,” terangnya. Selain itu, Agus yang fasih berbahasa Mandarin, Urdu, Farsi, Nepal, Turki, dan bahasa lainnya ini memiliki pengalaman berharga yang tidak terlupakan selama di Pakistan. Agus pernah sakit hepatitis dan jatuh di tengah gurun di Pakistan, di gurun sahara. Nah, tuan rumahnya yang notabene bukan orang berada, malah menyiapkan ranjang terbaik. Bahkan, Agus pun sempat malu karena tidak bisa membalas kebaikan mereka. Bukan hanya itu, dia juga mendapat pelajaran berarti dari si tuan tanah. “Mereka bilang bahwa dalam hidup itu tidak penting seberapa banyak yang kau kumpulkan, tapi seberapa banyak yang kau bisa berikan dan seberapa besar kau membuat hidupmu berarti untuk orang lain,” jelas backpacker bermata sipit ini. Bukan hanya penerimaan, perjalanan Agus juga diwarnai oleh penolakan. Pria yang tengah mempersiapkan buku keempat setelah sebelumnya meluncurkan Selimut Debu (2010), Garis Batas (2011), dan Titik Nol (2013), ini mengaku ada tempat yang sangat tidak welcome terhadap dirinya. “Pernah aku bertamu ke rumah teman di Afghanistan. Di sana ketika pembantunya tahu bahwa aku tidak seagama dengan mereka, mereka marah. ‘Kenapa nggak bilang ke mereka?’ Kata mereka, piring dan gelasnya harus dibuang, bagi mereka najis,” ujar Agus yang juga pernah ditangkap polisi, dirampok, dipukuli, dan ditahan agen rahasia selama perjalanannya. Meski Agus bisa dibilang sosok pemberani, tetapi diakui dalam dirinya bahwa rasa takut sangat diperlukan. Ya, rasa takut itu harus ada, justru karena takut itu kita menjadi manusiawi. Jurnalis perang yang mati kebanyakan adalah jurnalis yang senior, yang rasa takutnya sudah mati, yang sudah mengabaikan rasa takut. “Keliatannya mudah untuk berkenalan dengan diri sendiri, tapi sebenarnya tidak. Kita memang terkadang perlu melihat, perlu melakukan perjalanan dan bercermin ke diri kita. Jadi ibarat mata dan mulut yg berada pada sebuah wajah, si mata tidak bisa melihat si mulut, harus menggunakan cermin. Nah, untuk berkenalan dengan diri, ya kita perlu cermin, yaitu dunia luar,” jelas backpacker yang ingin berpetualang di wilayah Indonesia. Pria petualang ini tidak memberi batasan pada destinasi mana yang harus ia tuju atau sampai kapan ia akan “bernafas” lewat perjalanan. “Sepanjang hidupku ini adalah perjalanan,” tutupnya. Penulis: Kevin Ivander Editor: Sintia Astarina Fotografer: Kevin Ivander

07 • LIBURAN SERU • MMXIII

12


Josefine Yaputri: Kampanye Penyelamatan Hiu Lewat #SaveShark Bagi sebagian orang, hiu adalah hewan yang berbahaya. Namun,tidak bagi Sefin. Menurut Mahasiswa Ilmu Sastra Inggris di Universitas Indonesia ini, populasi hiu yang sudah sangat berkurang pada 30 tahun terakhir, merupakan hal yang jauh lebih berbahaya.

07 • LIBURAN SERU • MMXIII

13


Perempuan kelahiran Jakarta, 11 April 1992 ini mengaku dirinya memang orang yang concern dengan lingkungan. Dia tidak mau menggunakan kantong plastik atau semacamnya pada saat berbelanja. Selain itu, Sefin juga tergabung dalam #SaveShark, sebuah kampanye penyelamatan hiu oleh majalah Divemagz yang dipandu Riyanni Djangkaru. Menurutnya, selain karena berbahaya bila dikonsumsi, hiu sebagai predator utama memiliki peranan yang penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem laut. Beberapa waktu lalu, Sefin sempat mengikuti kompetisi Nescafe Journey 2 dan melakukan perjalanan ke Raja Ampat bersama Riyanni Djangkaru. Sefin menjelaskan ada beberapa tahap dalam kompetisi tersebut. “Disuruh ke restoran-restoran yang menjual menu ikan hiu, datanya dikumpulin, dari yang jual sirip hiu sampai sekarang pun ada yang menu nya gak masuk akal seperti sate hiu hingga hiu bakar. Selain itu, saya membuat gerakan sendiri, yaitu ‘1000 Gerakan Anak Muda Dukung #SaveShark’. Saya kumpulkan 1000 foto anak muda sambil memegang tulisan mendukung kampanye #SaveShark, sambil saya beri penyuluhan tentang hiu,” jelas Sefin yang tidak menyangka bisa menjadi pemenang Nescafe Journey 2 bersama satu pemenang lainnya, Karania Metta. “Setelah menang, journey berjalan selama 8 hari di Raja Ampat dan 6 hari kampanye di Jakarta,” ucap anak sulung dari tiga bersaudara ini. Singkatnya, di Raja Ampat dia bertemu dengan 4 pihak: pemerintah, investor, penduduk, dan LSM terkait penyuluhan hiu. Juara 3 Cosmogirl 2008 ini mengaku kagum dengan Peraturan Daerah yang berjalan dan kerja sama seluruh pihak Raja Ampat untuk menjaga alam. Sebagai generasi penerus bangsa, Sefin ingin agar alam Indonesia lebih “ditengok” masyarakat, khususnya golongan muda. Dia menyayangkan dengan maraknya tren travelling ke Eropa. “Ya, sifat alam adalah berubah, sedangkan arsitektur gedung-gedung adalah statis, bisa kapan saja. Selagi alam Indonesia masih bagus, kita nggak akan tahu ke depannya,” kata perempuan yang mahir bermain biola ini. Sefin pun sadar, minimnya pengetahuan tentang isu hiu di Indonesia masih sangat minim. Oleh karena itu, dirinya akan terus melakukan kampanye penyelamatan hiiu. “Sekiranya sampai orang-orang jengkel karena sudah tahu dan paham tentang hiu,” jelas Sefin yang murah senyum dan bercita-cita menjadi travel writer itu.

Penulis: Kevin Ivander Editor: Sintia Astarina Foto: Kevin Ivander / Ultimagz

07 • LIBURAN SERU • MMXIII

14


Jeffry Oktavianus:

Berbagi Kebudayaan Indonesia Lewat Student Exchange “Satu hal yang saya suka dari program ini adalah kegiatan sosial yang ada di dalamnya. Di samping itu, pastinya untuk memperkaya pengalaman, mendapat perspektif baru, dan juga membangun koneksi internasional,” tutur Jeffry Oktavianus ketika ditanya motivasi mengikuti program pertukaran pelajar dari AIESEC Global Community Development.

Betapa menyenangkan ketika ketika kita bisa memberikan dampak positif pada masyarakat sekitar lewat beragam kegiatan sosial. Hal itulah yang dilakukan anak kedua dari pasangan Ramlan Ajang dan Kahan ini. Pada 2012 lalu, Jeffry mengikuti summer exchange di AIESEC Zhejiang University, Hangzhou, China. Dia merupakan salah satu dari 3 mahasiswa Indonesia yang mengikuti program tersebut. Dalam pertukaran pelajar ini, peserta diwajibkan memilih isu kegiatan, seperti pendidikan, lingkungan, HIV/ AIDS, budaya, community development, dan lain-lain. “Saya memilih isu pendidikan. Alhasil, saya mengajar bahasa Inggris di salah satu sekolah di sana. Akan tetapi, sebelum mengajar, kita melalui proses training terlebih dahulu, seperti bahasa Mandarin, persiapan mengajar, pengenalan budaya China, dan lainnya,” tutur lelaki kelahiran Tangerang, 2 Oktober 1992 ini.

07 • LIBURAN SERU • MMXIII

15


Jeffry menceritakan, para peserta diwajibkan membawa pakaian tradisional pada saat opening ceremony di depan seluruh panitia, peserta, guru, dan murid-murid sekolah. Hal itu dimanfaatkan Jeffry untuk membagikan kebudayaan Indonesia kepada negara-negara lain. “Waktu itu saya memakai batik dan membawa bendera Indonesia. Saya juga membawa bukubuku mengenai Indonesia, makanan tradisional keripik pisang dari Lampung, uang rupiah, souvenir seperti pin dan kipas batik, serta CD tentang Indonesia,” tuturnya bangga. “Saya juga mengajar dan menyanyikan lagu daerah Rasa Sayange,” lanjut lelaki yang juga aktif dalam UKM Ultima Sonora UMN ini. Siapa sangka, Jeffry sempat mendapat hambatan dalam mengikuti kegiatan ini. “Mungkin tantangannya ada di bahasa. Saya kebetulan tidak bisa berbahasa mandarin dan kebanyakan masyarakat China tidak bisa berbahasa Inggris,” ujar Duta Bahasa UMN 2012 ini. Alhasil, akhirnya Jeffry harus belajar sedikit bahasa Mandarin dan “bahasa tubuh”. Kendati demikian, kesempatan nyatanya datang dua kali. Tahun ini, Jeffry akan kembali mengikuti program pertukaran pelajar di Wenzhao Ursuline College of Languages (WTUC), Kaohsiung, Taiwan, selama 8 minggu (29 Juni 2013 - 15 Agustus 2013). Dia pun berbagi saran kepada teman-teman yang ingin mengikuti student exchange. “Kalian harus banyak-banyak cari infomasi dan rajin googling. Kita tidak akan tahu ada kesempatan kalau hanya menunggu saja. Yang pasti harus bisa berbahasa asing, berpikiran terbuka, dan mampu beradaptasi,” ujarnya ramah. BIODATA Nama lengkap Nama panggilan Tempat, tanggal lahir Pendidikan formal Pengalaman organisasi

: Jeffry Oktavianus : Jeffry : Tangerang, 2 Oktober 1992 : -TK-SMA Tarsisius Vireta, Tangerang : - Ultima Sonora - Option - Ikatan Mahasiswa Komunikasi (I’M KOM) Generasi Kedua Divisi Jurnalistik Prestasi : - Duta Bahasa Universitas Multimedia Nu santara 2012 - Semifinalis Koko Jakarta 2012 - Juara 2 Lomba Storytelling dan ‘Most Fa vourited Performance’ di E-Comp Binus International 2011 Penulis: Nikolaus Harbowo Editor: Sintia Astarina Foto: Dok. Jeffry Oktavianus

07 • LIBURAN SERU • MMXIII

16


OLAHRAGA

Indonesia, Siapkan Dirimu! Bersiaplah Indonesia! Bulan ini, tiga klub besar dari Barclays Premier League akan bertamu. Setelah Juni lalu kita menyaksikan tim nasional Belanda, sekarang saatnya kita dihibur oleh Arsenal (14 Juli) , Liverpool (20 Juli), dan Chelsea (25 Juli).

K

edatangan tiga tim yang dikenal sebagai anggota dari “The Big Four” ini jelas merupakan paket kejutan yang menggembirakan bagi pecinta sepakbola di Indonesia. Bayangkan! Dalam satu bulan, tiga tim papan atas Eropa sekaligus mampir ke negara ini. Padahal biasanya untuk mendatangkan satu tim saja sudah sangat susah. Ingatan sejenak kembali ke tahun 2009, tahun dimana seharusnya Manchester United bertanding melawan tim Indonesia Super League XI di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK). Namun naas, hotel tempat mereka akan menginap, Ritz-Carlton dan JW Marriot, dibom oleh sekelompok oknum. Tragedi tersebut membuat citra Indonesia yang sebenarnya baru saja pulih setelah tragedy bom Bali II harus kembali ternoda. Sejak itu, Negara ini kesulitan mengundang tim-tim papan atas Eropa untuk datang. Padahal sebelumnya, kita sempat kedatangan FC Bayern Muenchen dan Borrusia Dortmund pada tahun 2007 dan 2008. Beruntung, di tahun 2011 LA Galaxy bersedia hadir di SUGBK. Tak bisa dipungkiri, kedatangan mereka nampaknya ikut meningkatkan penilaian Indonesia di mata internasional dalam hal keamanan. Sehingga pada tahun berikutnya giliran raksaksa asal Itali, Internazionale Milan, datang menyambangi Indonesia.

07 • LIBURAN SERU • MMXIII

17


Ajang Mempersiapkan Tim Seperti klub-klub Eropa pada umumnya, mereka (Arsenal, Chelsea, dan Liverpool) juga menjalankan Summer Tour atau yang biasa lebih dikenal dengan Pre-Season Tour. Setelah semusim penuh menjalani liga di negaranya masing-masing, mereka mengunjungi negaranegara di berbagai belahan dunia. Tentunya tur tersebut dilaksanakan setelah klub memberikan jatah liburan kepada para pemain. Perlu diketahui juga bahwa tur-tur seperti ini biasanya hanya dapat dilaksanakan pada tahun ganjil karena pada tahun genap para pemain dari klub-klub papan atas Eropa pasti membela tim nasionalnya masingmasing untuk ajang EURO ataupun Piala Dunia. Seandainya pun tetap dilaksanakan, berarti tim tersebut datang tidak dengan kondisi full team. Ajang Pre-Season seperti ini dapat dimaksimalkan sebagai sarana untuk mempersiapkan tim menghadapi musim liga yang akan datang. Kesolidan tim dan kebugaran pemain tentu juga menjadi perhatian oleh pihak manajemen. Hal itu pula yang biasanya mendasari mengapa negaranegara yang dikunjungi selalu berdekatan.

Tak hanya para pemain inti, para pemain muda juga biasanya mendapatakan kesempatan bermain pada pertandingan-pertandingan pra musim. Bahkan sebenarnya para youngster ini justru lebih diutamakan ketimbang para pemain inti. Terlepas dari kebijakan yang sebenarnya “merugikan� penonton ini, kita harus bisa memahami bahwa pihak klub tentu tidak ingin para pemain mereka mengalami kelelahan atau cedera. Tak jarang pula, para pemain yang baru dibeli pada bursa transfer musim panas menjalani debutnya ketika pertandingan pra musim . Javier Hernandez contohnya. Ketika pemain yang biasa dipanggil Chicharito ini diboyong oleh Manchester United dari Chivas Guadalajara pada tahun 2010, ia justru menjalani pertandingan pertamanya sebagai pemain United melawan Chivas pada ajang pra musim. Konon itulah bagian dari kesepakatan transfer Hernandez.

07 • LIBURAN SERU • MMXIII

18


Benua Asia: Penunjang Finansial Klub Baik Arsenal, Chelsea, ataupun Liverpool jelas tidak hanya menyambangi Indonesia saja pada Summer Tour 2013. The Gunners juga akan mengunjungi Vietnam dan Jepang. Sedangkan The Blues akan turut singgah di Thailand dan Malaysia. Lalu bagaimana dengan Liverpool ? Ya, tentu mereka juga datang ke negara lain. Dan Australia & Thailand adalah dua negara yang beruntung bersama Indonesia. Selain untuk mempersiapkan kebugaran tim, tur seperti ini biasanya juga dimanfaatkan oleh tim tersebut untuk melakukan ekspansi, terutama untuk menambah jumlah fans. Dengan bertambahnya jumlah penggemar, diharapkan jumlah pemasukan mereka melalui penjualan Merchandise juga ikut meningkat. Tak diragukan lagi, benua Asia merupakan salah satu pasar terbesar bagi pemasukan klub-klub Eropa. Ketika klub-klub di Asia tak mampu untuk bersaing dengan klub-klub Eropa, alhasil banyak dari penggila sepak bola lokal yang justru malah fanatic terhadap tim-tim dari benua biru tersebut. Manchester United yang konon katanya adalah klub dengan jumlah fans terbanyak di dunia itu justru mayoritas pendukungnya tersebar di negaranegara Asia. Mengejutkan? Tidak juga jika mengingat populasi di kota Manchester hanya sekitar 503.000 jiwa. Padahal menurut survey

yang dikeluarkan oleh Kantar dan dilansir oleh Forbes pada tahun 2012, United memiliki kurang lebih 659 juta fans di seluruh dunia. Pada tahun 2003, Real Madrid yang ketika itu baru mendatangkan David Bechkam melakukan tur ke Asia. Dan berkat hasil penjualan jersey Madrid yang bernama Bechkam, El Real berhasil mengantongi dana sebesar 10 Juta Euro. Jumlah yang sama dengan harga Nacho Monreal. Apa pun motif dari klub tersebut, jelas kita juga mendapatkan keuntungan. Selain dihibur secara langsung oleh pemain-pemain idola kita, tim nasional kita juga akan mendapatkan pengalaman yang tak ternilai. Meski hanya dalam satu pertandingan, setidaknya para pemain kita bisa belajar untuk melatih mental melawan para pemain-pemain bintang. Jelas para pemain kita tak perlu memberitahu Bacary Sagna caraber main gamelan yang benar. Para pemain kita juga tak perlu mengajari Steven Gerrard atau Frank Lampard cara mengeja “Bu-di ber-ma-in bo-la�. Justru para pemain kita yang harusnya belajar dari mereka bagimana cara bermain sepak bola yang benar. Agar kelak dimasa mendatang, justru para pemain-pemain dari Eropa yang berlomba-lomba untuk mengenakan baju Persija Jakarta, Persib Bandung, ataupun Persebaya Surabaya. Penulis: Evans Edgar Simon Editor: Yulius Triatmoko Foto: dari berbagai sumber

07 • LIBURAN SERU • MMXIII

19


TEKNOLOGI

Energi Alternatif di Masa Depan 07 • LIBURAN SERU • MMXIII

20


H

arga minyak dunia semakin naik. Cadangan minyak pun kian turun. Untuk itu, diperlukan energi alternatif agar ketergantungan pada minyak semakin berkurang. Salah satu caranya adalahdengan menggunakan energi Bio-Etanol. Proses pengerjaan bio-etanol terdapat di Green Energy House- Center of Innovation and Certificationyang berada di bawah grup SURE Indonesia. Melihat harga bensin yang mahal di berbagai pelosok Indonesia, khususnya di daerah Papua, Puji Kuntoro sebagai ketua riset bersama empat orang peneliti lain mengembangkan pusat riset energi terbaru. Di rumah energi tersebut akan dihasilkan Bio-Etanol yang bisamembangkitkan tenaga genset. Tenaga tersebut akan mampu menghidupi listrik rumah. Green Energy Houseini sudah diimplementasikan di Kabupaten Kaerom, Papua. Proses duplikasi dan adaptasi teknologi ke masyarakat sudah dilaksanakan sejak 2012 lalu. Tujuan dari pembangunan Green Energy House ini agar masyarakat yang tinggal di daerah luar Jawa bisa merasakan listrik dengan murah. “Harga minyak bensin untuk menyalakan genset listrik satu liternya bisa mencapai Rp25.000,00,” ujar Puji Kuntoro. Selain mampu digunakan untuk menyalakan listrik, bio-etanol bisa dimanfaatkan sebagai pengganti bensin bagi kendaraan bermotor. Namun, sayangnya hanya bisa diberi kandungan 10% dari bio-etanol sebab apabila diberi berlebihan akan merusak kendaraan. “Jadi hanya motor dengan bahan bakar bio-etanol khusus yang bisa diberi 100% kandungan bioetanol,” tambah Puji. Penulis: Eldo C. Rafael dan Patrick Rio Editor: SintiaAstarina

07 • LIBURAN SERU • MMXIII

21


OTOMOTIF

Naik delman, odong-odong, becak, kancil, bajaj, dan sejenisnya mungkin sudah sangat familiar bagi kita sekalian yang berpenghuni di sekitaran Jabodetabek. Pernah mencoba kendaraan umum khas tiap daerah di Indonesia? Tim Otomotif Ultimagz kali ini dengan bangga akan mengajak kamu ke Sumatera dan Jawa Tengah dengan kendaraan khas unik tradisional daerah. Penasaran? Yuk, berangkaaatt!!!

Kendaraan Unik Yang Kamu Harus Tahu

Angkot Padang Angkot atau angkutan kota pada umumnyahanya ditemui di berbagai kota besar seperti di Jakarta. Biasanya angkot hanya berupa mobil minibus standar dengan kapasitas 10-14 orang yang dicat dan diberi nomor sesuai trayek yang dilaluinya. Namun, di kota Padang, Sumatera Barat terdapat angkot yang berbeda dari daerah-daerah lain di Indonesia. Seperti apa ciri khas angkot padang ini? Angkot-angkot ini tak mau tampil biasa. Angkot-angkot padang tampil menarik mata karena tampilannya di modifikasi seperti mobil-mobil yang tampil dalam film Fast & Furious. Bodi ceper, velg lebar, body kit, sayap belakang dan soundsystem dengan suara yang menghentak menghiasi mobilmobil angkot di kota Padang ini. Selain ubahan pada bodykit, angkotangkot ini juga dihiasi stiker-stiker atau airbrush di seluruh body luar angkot yang semakin menambah kesan seperti mobil balap. Bagian dalam angkot ini juga disulap layaknya ruang karaoke, speaker-speaker nan lebar dan layar tv sentuh juga menambah daya tarik angkot ini. Suara yang di-setel oleh angkotangkot ini juga selalu keras, bahkan dentuman lagu-lagu yang diputarkan sudah terdengar dari kejauhan. Alasan utama angkot-angkot di Padang dimodifikasi seperti ini adalah persaingan yang ketat dalam mencari penumpang. Kebanyakan penumpang adalah anak muda dan para wisatawan. Mereka lebih suka menaiki angkot yang modifikasinya lebih menarik dan ini berpengaruh terhadap penghasilan sehari-hari yang didapatkan oleh pemilik angkot. Konon, pemilik angkot memodifikasi kendaraannya hingga mencapai angka jutaan rupiah. Bagi sahabat Ultimagz yang berkunjung ke kota padang jangan sampai lupa naik angkot padang ini!

07 • LIBURAN SERU • MMXIII

22


Sepur Kluthuk

S

epur Kluthuk biasa juga disebut Kereta Jaladera adalah moda transportasi wisata yang berada di kota Solo, Jawa Tengah.Kereta ini beroperasi dari Stasiun Purwosari hingga Stasiun Sangkrah mengelilingi kota Solo. Kereta ini menggunakan Lokomotif uap seri C 1218 dan memiliki dua rangkaian gerbong seri TR 144 dan 16. Kereta ini beroperasi dua kali seminggu dan menempuh jarak 5,6 km. Selama perjalanan pulang dan pergi wisatawan akan diajak untuk mampir di Kampung Batik Laweyan, Loji Gandrung, Keraton dan masih banyak tempat wisata lainnya. Namun, karena biaya opersional kereta uap yang cukup tinggi (Kereta Jaladeraini membutuhkan lima meter kubuk kayu jati sebagai bahan bakar) maka jumlah minimal calon penumpang adalah 60 orang untuk setiap pemberangkatan. Jika calon penumpang tidak sampai 60 orang maka perjalanan akan dibatalkan kecuali jika ada penumpang yang bersedia membayar sisa biaya operasional kereta. Penulis: Aulia Wafiq Prianata Editor: Maria Rosa Adiningsih

07 • LIBURAN SERU • MMXIII

23


BENTOR

B

eralih menuju ke kota Gorontalo, Sulawesi Utara. Masyarakat kota Gorontalo memiliki bentor sebagai kendaraan khasnya. Di sana kita akan dengan mudahnya menemukan bentor dan jarang sekali terlihat angkutan umum seperti angkot atau bus. Hal ini dikarenakan jumlah daripada bentor itu sendiri yang makin hari kian bertambah. Di samping itu rata-rata masyarakat kota Gorontalo beraktivitas dengan menggunakan bentor. Awalnya, bentor dibuat untuk menggantikan bendi. Bendi adalah kendaraan pengangkut barang yang ditarik oleh seekor kuda, seperti delman. Dari sinilah ide pembuatan bentor mulai muncul. Bentor adalah becak yang ditarik menggunakan sepeda motor di bagian belakangnya sehingga muncullah sebutan bentor, singkatan dari bendi bermotor. Sepeda motor yang sering digunakan adalah sepeda motor jenis bebek. Pengemudinya pun cukup mengantongi SIM C karena kendaraan ini termasuk ke dalam kendaraan beroda tiga. Bentor dimodifikasi dengan menambahkan tempat duduk berkapasitas dua penumpang di bagian depan sepeda motor untuk menggantikan roda depan. Setelah dimodifikasi, bentuk dari bentor ini tidak jauh berbeda dengan becak. Bentor juga memiliki tirai plastik di bagian samping dan depan sehingga penumpang tidak akan kepanasan atau kehujanan. Hal yang menarik adalah ada beberapa bentor yang juga dilengkapi dengan full audio. Biasanya box audio ini ditempatkan di bawah kursi penumpang. Tarif bentor tergantung dari kesepakatan awal antara penumpang dan pengemudinya. Biasanya, untuk jarak dekat hanya sebesar Rp 2.000 dan untuk jarak jauh dapat mencapai Rp 15.000-Rp 25.000. Bentor sangat disenangi oleh masyarakat kota Gorontalo karena dapat sampai di tujuan dalam waktu yang relatif singkat dan dapat dimuati oleh 2-3 orang, bahkan sampai 5 orang dengan dua penumpang membonceng di belakang pengemudi.

07 • LIBURAN SERU • MMXIII

24


KLOTOK

1. 2. 3.

Tour 1 hari, sewa klotok mulai Rp 1,3 juta - Rp 2 juta. Tour 2 hari, sewa klotok mulai Rp 750.000 - Rp 1,2 juta. Tour lebih dari 3 hari, sewa klotok mulai Rp 600.000 - Rp 1 juta.

http://travel.kompas.com/read/2013/04/26/15483553/twitter.com, 5 Juni 2013.

S

eperti yang telah kita ketahui bahwa pulau Kalimantan dikelilingi oleh hutan dan sungai. Dari sinilah dibentuk adanya klotok. Klotok adalah perahu sungai khas Kalimantan yang digunakan untuk alat tranportasi di sungai. Klotok biasanya dipakai untuk mengangkut barang dagangan yang dijual ke pasar tradisional dan mengangkut orang antara dua titik melalui jalur sungai. Klotok dapat ditemukan di pasar terapung, taman nasional, dan daerah penangkapan ikan. Saat ini klotok menjadi populer sebagai alat transportasi untuk pariwisata dan mengunjungi taman satwa liar, seperti Tanjung Puting National Park. Mengapa disebut klotok? Ternyata nama kapal ini mengacu pada suaranya yang berbunyi, "Klok tok tok tok". Klotok juga dapat disebut dengan nama lain, seperti "Taksi Air", "Motor Gondola", atau "Mini Pukat".Klotok berukuran sekitar 12 m (39 kaki) dengan 2,5 m (8,2 kaki) dan terdiri dari dua geladak. Geladak dasar digunakan oleh kapten, awak klotok, juru masak, dan pemandu. Sedangkan, geladak utama (geladak atas) dihuni oleh penumpang atau wisatawan. Para penumpang biasanya menggunakan geladak atas untuk tempat bersantai, tempat makan, atau tempat tidur. Geladak atas bersifat terbuka sehingga para penumpang dapat melihat pemandangan sekitar sungai. Setiap klotok memiliki satu atau dua toilet/kamar mandi. Air bersih bersumber dari tangki air atau air yang dipompa langsung dari sungai. Dulunya, sebagian besar klotok berfungsi untuk mengangkut kayu gelondongan dari hulu sungai sampai ke pelabuhan. Pada masa itu, klotok tak memiliki geladak atas, dan hanya memiliki kabin kecil tempat mengemudi bagi kapten kapal. Setelah penebangan pohon dibatasi dan ditertibkan, klotok kemudian dialihfungsikan seperti sekarang ini menjadi ekowisata. Klotok memang tidak memiliki laju yang cepat sehingga para penumpang dapat menikmati suasana di sepanjang pinggiran sungai. Klotok kecil memiliki kapasitas 7-12 orang. Ternyata, klotok juga memiliki asosiasi bernama Himpunan Klotok Wisata Kumai (HKWK). Asosiasi tersebut memiliki standar untuk sewa klotok per harinya. Menurut Kompas Travel, biaya sewa klotok bervariasi sesuai dengan ukuran dan mesin kapal:

Penulis: Nikolaus Harbowo Editor: Maria Rosa Adiningsih

07 • LIBURAN SERU • MMXIII

25


CHIT CHAT

SI dan IT Nama Jurusan Soal Jawaban Alasan

: Brinardi Leonardo : IT 2012 : Pilih menikmati libur atau kerja saat liburan? : Kerja saat liburan : Daripada mengisi waktu libur dengan bersenang-senang lebih baik waktunya dipakai untuk mencari pengalaman bekerja.

Nama : David Jurusan : SI 2010 Soal : Pilih liburan atau magang? Jawaban : Magang Alasan : Karena memang itu sudah keharusan juga sih, kalo gak sekarang kapan lagi gitu, belum lagi kan gw mau lulus 3,5 tahun.. Amin.. kalo di SI itu nanti semester 7 nya masih ada sisa beberapa mata kuliah, jadi kalo magangnya nanti di smster 7 itu susah untuk full time, jadi gw lebih memilih untuk magang di liburan smster genap ini..supaya nanti di smster 7 tinggal susun laporan magang dan sidang aja, terus kalo udah beres bisa nycil dikit-dikit tugas akhir buat smster 8 nanti..

07 • LIBURAN SERU • MMXIII

26


Komunikasi Nama : Frans Layendra Jurusan : Komunikasi 2012 Soal : Pilih menikmati libur atau kerja saat liburan? Jawaban : Kerja saat liburan Alasan : Gw kebetulan guru les private jadi gw gak bermasalah kerja/ngajar di tengah-tengah liburan karena gw ngajar gak tiap hari terus pas libur juga suka bosen gak ada kerjaan, jadi ngajar bisa ngasih kebosanan sambil nambahnambah uang jajan‌ Gitu. hehe

Nama : Ananda wondo Jurusan : komunikasi Soal : Pilih menikmati libur atau kerja saat liburan? Jawaban : Magang Alasan : Sebenernya sih maunya libur karena capekan abis ngurus commfest, banyak tugas, terus UAS juga. Tapi karena mau cepet selesai magang nya jadi yah.. mungkin lebih pilih magang dulu. Liburan kan bisa setelah magang,kali libur dulu baru magang takutnya kepepet dengan pengumpulan kerja magangnya itu. selain itu temen-temen gw banyakan yang magang pas liburan, jadi kalo mau main pas liburan kan juga gak bisa main sama mereka.

07 • LIBURAN SERU • MMXIII

27


FASHION

Gemerlap Graduasi dalam Festival M

enjelang kelulusannya, siswa dan siswi sokolah mode ESMOD Jakarta menggelar sebuah festival pada 6 – 9 Juni 2013 sebagai ajang unjuk gigi hasil karya para siswa dalam rangkaian acara graduasi bertajuk “ESMOD Fashion Festival: INFASHION”.

07 • LIBURAN SERU • MMXIII

28


Khanaan Colections

Tema INFASHION diambil dari huruf “I” yang berarti Intelligent, Innovative, International, In (trendy &actual). Sedangkan huruf “N” memiliki makna New pattern, New sewing, new construction, New finishing, New print, New silhouette, dan New volume. Melalui tema ini, ESMOD ingin menyampaikan pesan bahwa kecerdasan dan kreativitas sangat dibutuhkan dalam menghasilkan pola dan konstruksi desain baru. Dalam gelaran tersebut, ESMOD juga mengajak para alumni yang sudah sukses dengan label mereka untuk menampilkan koleksi terbarunya. Jumat, 7 Juni 2013, giliran tiga alumni ESMOD, yaitu Albert Yanuar, Imelda Kartini, dan Hian Tjen menampilkan koleksi terbaru mereka. Ketiganya mengambil konsep senada, yaitu menampilkan koleksi gaun, namun tentunya dengan sentuhan khas masing-masing.

07 • LIBURAN SERU • MMXIII

29


Khanaan Colections

Dunia flora memang tak pernah henti memberikan inspirasi bagi para perancang busana di tanah air maupun di kancah internasional. Selalu saja ada inovasi sisi feminitas yang ditampilkan dalam setiap rancangan mereka. Albert Yanuar adalah salah satunya. Ia menampilkan keindahan bunga mawar dalam koleksinya. Tema “La Vie Des Roses” yang berarti “Kehidupan Sang Mawar” menceritakan proses pembentukan bunga mawar dari mulai kuncup sampai mekar yang ditampilkan dalam 15 koleksi gaun cocktail dan ball. Permainan volume besar pada gaun dan apilkasi 3 dimensi yang ditata secara geometris menghasilkan rangkaian pola yang indah. Warna-warna cerah khas mawar seperti putih, pink, fuschia, dan merah menyempurnakan tampilan gaun secara keseluruhan. Menjelang akhir show, seorang model wanita berjalan dalam balutan sebuah ball dress panjang berwarna merah dan fuschia dengan aplikasi motif timbul semacam akar di keseluruhan gaun. Di ujung titian, model membuka ikatan gaun di bagian belakang pinggangnya, lalu tampilan gaun berubah seperti hamparan bunga mawar berwarna merah menyala. Para penonton spontan menyambutnya dengan tepuk tangan meriah. Tak lama kemudian, seorang model pria mengangkat sedikit bagian bawah gaun merah itu, lalu model wanita memutar badannya beberapa kali dengan perlahan, hingga potongan gaun dengan hamparan bunga mawar merah itu menjadi lebih pendek. Sebuah gaun penutup yang sempurna bagi pagelaran Albert malam itu.

07 • LIBURAN SERU • MMXIII

30


Late Antiquity - Imelda Kartini

Lain lagi dengan koleksi Imelda Kartini bertajuk “Late Antiquity” yang mewakili zaman transisi dari era klasik menuju abad pertengahan di Eropa. Koleksi ini menampilkan berbagai bentuk gaun cocktail dan ball, namun dengan nuansa “asing” yang berbeda dari kesan feminim. Dengan diiringi dentuman musik klasik yang “keras”, para model berjalan dalam balutan gaun panjang menjuntai dengan aplikasi bordir dan motif baroque berwarna pastel, seperti pink dan tosca. Bahan semacam lace, tulle, silk, dan ditches juga turut memperkaya tampilan gaun. Wajah para model dibalut dengan bahan bordir berwarna senada dengan gaun hingga hanya tampak bagian mata dan bibir. Koleksi ini menampilkan sisi feminitas wanita sekaligus kesan “keras” pada zaman peralihan di Eropa saat itu.

07 • LIBURAN SERU • MMXIII

31


Di sesi ke-3, Hian Tjen menampilkan koleksi gaun bernuansa mistis, misterius, dan sexy. “Translucent”, itulah tema yang mewakili koleksinya kali ini sebagai gambaran dari transparent dan illusion. Ditemani dengan alunan musik orkestra dramatis dan visualisasi di layar berupa gambar bergerak semacam asap, kabut, dan tampilan galaksi secara abstrak untuk menambah suasan mistis selama show. Penggunaan berbagai jenis bahan transparan yang mewah dan ornament kristal memberikan kesan sexy di tubuh para model semampai yang berjalan anggun sepanjang titian. Warna-warna pucat dan pudar memberikan kesan ilusi, antara ada dan tiada, dalam setiap gaun panjang menjuntai. Reporter: Stefanie Octora Foto : Ultimagz/Martinus Tito Editor: Gloria Fransisca Katharina

Translucent - Hian Tjen

07 • LIBURAN SERU • MMXIII

32



Endah N Resha/ajirenji.blogspot.com

MUSIK

Ironi Musisi

Indonesia D

unia musik Indonesia dari tahun ke tahun tak diragukan lagi telah menghasilkan banyak musisi hebat. Sayangnya, layar media kita kerap didominasi oleh pemberitaan yang itu-itu sja soal musisi Indonesia. Pencapaian musisi-musisi hebat yang telah membawa nama Indonesia di kancah internasional pun tidak tersampaikan luas ke masyarakat. Beberapa nama di antaranya Burgerkill, Simponi, Endah N Rhesa, The Trees and The Wild, White Shoes and The Couples Company, juga Navicula. Patut dicatat, mereka bermain di luar negeri bukan atas permintaan pejabat kedutaan besar Republik Indonesia (KBRI), melainkan undangan dari festival atau inisiatif orang-orang dari negara luar untuk melihat mereka manggung. Mayoritas band-band tersebut tidak bernaung di bawah label besar. Minimnya publikasi cerita manggung mereka berakibat pada ketidaktahuan masyarakat secara umum, seperti yang kami sebutkan sebelumnya.

07 • LIBURAN SERU • MMXIII

34


Warm-Up Concert for Midem/Youtube.com

Upaya swadaya Endah N Rhesa White Shoes and The Couples Company, The Trees and The Wild, dan Endah N Rhesa menjual merchandise sebagai upaya pengumpulan dana untuk perjalanan mereka ke luar negeri. Tidak hanya itu, Endah N Rhesa (EaR) juga menggelar konser untuk bekal sebelum tampil di Midem Festival, Cannes, Perancis, awal tahun ini. Kesempatan main di Midem itu didapatkan setelah EaR memenangi suatu kompetisi dunia maya. Sebuah kabar menyegarkan bagi pelaku industri musik karena Midem bukan festival sembarangan. Meski begitu, EaR tidak mendapat bantuan pemerintah untuk akomodasi perjalanan dan biaya hidup selama mereka bermain di sana sementara masalah dana sempat menjadi kendala. Awalnya, EaR sempat meminta bantuan dari Kementerian Ekonomi dan Pariwisata Kreatif (Kemenparekraf ). Hasilnya, mereka tidak mendapat bantuan tersebut karena adanya instruksi wakil menteri Kemenparekraf yang berisi: sebelum persetujuan menteri keuangan turun, tidak diperkenankan melakukan kegiatan. Mereka kemudian mengumpulkan dana melalui pengadaan konser. Turut berperan dalam acara tersebut yaitu teman-teman mereka seperti pengamat musik Bens Leo, Oktav (label RPM), Glenn Fredly, Idang Rasjidi, Tompi, dan Pandji Pragiwaksono. “Acara Warm-Up Concert for Midem ini adalah prakarsa dari Tompi, Om Idang dan Glenn, yang didukung keluarga Panigoro (Arifin Panigoro, pemilik grup Medco), untuk mendukung musisi perwakilan Indonesia yang akan tampil di panggung utama Midem Festival 2013,” ujar Endah dalam blog-nya.

07 • LIBURAN SERU • MMXIII

35


Simponi Band/Bungamanggiasi.com

Simponi: Korea Selatan 2 kali, Brasil 1 kali “Di Korea Selatan kebetulan ada ajang untuk lingkungan hidup, yakni Asia Pacific Environmental Youth Forum. Mereka yang mengundang. Pihak penyelenggara menilai Simponi oke, dan mereka memilih kami dari Indonesia di tahun 2011. Insya Allah Agustus nanti kami akan terpilih lagi,” cerita M. Berkah Gamulya, manajer Simponi. Selain manggung di Negeri Ginseng tersebut, Simponi meraih Juara 2 dalam kompetisi musik anti korupsi Fair Play 2012, pada 2 September 2012 di Brasil. Dari semua konser yang mereka lakukan, Simponi merasa paling senang saat bermain di Brasil. “Di sana, kami 2 kali konser di depan anak muda Brasil. Ada 40 negara karena itu konferensi dunia anti korupsi, jadi KPK-KPK dari setiap negara datang. Anak-anak muda dari organisasi kayak ICW (Indonesia Corruption Watch), TI (Transparency International) di negara masing-masing datang,” urai Barkah saat ditemui di kediamannya di Depok, 2 Juni lalu. Di dalam negeri pun, Simponi aktif mengunjungi sekolah untuk menyelenggarakan kegiatan diskusi musikal mengenai isu antikorupsi, antikekerasan, lingkungan hidup, kampanye lagu anak, dan isu kemanusiaan lainnya.

Di mana peran media massa? Media memiliki berbagai pertimbangan dalam mengangkat suatu profil atau cerita narasumber, salah satunya adalah faktor keterkenalan subjek berita. Sehingga tidaklah heran jika mayoritas media hanya memberitakan musisi-musisi yang memenuhi selera pembaca umum yang tentunya sudah dikenal melalui televisi. Untunglah, tak semua media melakukan hal serupa. Di sisi lain, memang banyak musisi ternama yang sudah bermain di luar negeri tetapi penontonnya adalah pegawai KBRI atau warga Indonesia di negara tersebut. Media kerap mengekspos habis-habisan peristiwa itu hingga timbul anggapan mereka telah go international. Pada bagian ini, media harus mencerdaskan audiensnya. Media harus berupaya untuk mengangkat cerita musisi-musisi yang bergerak di luar arus utama, tidak hanya yang namanya sudah dikenal masyarakat secara luas saja. Adanya ketimpangan seperti ini akan membuat musisi-musisi yang kurang mendapat publikasi media, layaknya harta karun bagi masyarakat Indonesia sendiri. Penulis : Arnoldus Kristianus Editor : Erika Anindita Foto : dari berbagai sumber

07 • LIBURAN SERU • MMXIII

36



EVENTS

Nostalgia 20 Tahun, ‘The Prince of Romance’

Richard Clyderman

Penggemar musik instrumental di Indonesia sangat berbahagia karena meraka kedatangan tamu Kehormatan pada 7 Juni lalu di Balai Kartini, Nusa Indah Theatre. Sosok itu adalah punggawa musik instrumental dunia yang berasal dari Perancis, Richard Clayderman. Menyebut nama Richard Clayderman sama dengan mengambarkan sesosok pianis legendaris. Namanya ditasbihkan Guinness Book of World Records sebagai pianis tersukses di dunia. Terlahir dengan nama Philippe Pages itu sudah merekam lebih dari 1300 lagu sepanjang kariernya. Siapa tidak mengenal “Ballade Pour Adeline”? “Saya sudah pernah menggelar konser di Jakarta, 20 tahun lalu. Merupakan suatu kehormatan bagi saya bisa tampil kembali di sini,” ujar Richard dalam konferensi pers, di Balai Kartini, Jumat, 7 Juni 2013. Richard juga menyampaikan kekagumannya dengan Purwacaraka Music Studio selaku pendamping Richard malam itu sangat siap mempersiapkan konser ini. Maka, suatu kebanggan bisa berkolaborasi dengan musisi lokal Indonesia yang dirasa sangat siap dan profesional. Sekitar 1.000 orang penggemar musiknya yang rata-rata berusia 30 tahun ke atas memenuhi 3 lantai Nusa Indah Theatre, Balai Kartini, menikmati permainan piano dari Richard Clyderman yang diiringi musisi dari grup mini orkestra Purwacaraka Music Studio Ensemble. Sebanyak 8 orang pemain biola dan 2 cello mengiringi Richard. “Terimakasih bisa bertemu kalian malam ini. Saya tak sendiri, karena saya ditemani musisimusisi Jakarta yang sangat luar biasa. Maaf apabila bahasa Inggris saya lancar tidak sempurna, karena bahasa Inggris saya sangat buruk,” ucap Richard saat speech mengawali konsernya dalam bahasa Prancis.

07 • LIBURAN SERU • MMXIII

38


Konser malam itu dibagi menjadi 2 Bagian. Ada total 14 aransemen lagu yang dimainkan oleh Richard. Beberapa diantaranya adalah Balade Pour Adeline, Symphony No. 5 Beethoven dan Symphony No. 40 Mozart dimainkan Dilanjutkan Give A Little Time, dan You Raise Me Up menutup konser di bagian pertama. Di Bagain setelah jeda, Rhapsody In Blues, Titanic Rhapsody, Medley Don’t Cry For Me Argentina bersama Where Do I Begin, dan beberapa lagu lainnya. Setelah lagu selesai, Richard bangkit dari kursinya dan membagikan kertas partiturnya kepada penonton yang berminat. Richard membawakan 7 lagu sebagai Tribute untuk Stevie Wonder. Lagu-lagu hits Stevie seperti My Cherie Amour, You Are The Sunshine of My Life, I Just Called to Say I love You, Isn’t She Lovely, I wish, Superstition, dan Sir Duke. Dan lagu Time To Say Goodbye menjadi perpisahan Jakarta dengan Clyderman. Sebuah relaksasi yang sangat amat menawan dengan dibumbui dengan nostalgia para pengemarnya. Richard berdoa agar ia bisa kembali lagi ke Indonesia. “I look forward to see you again. Thank you, goodbye!” Penulis: Maria Rosa dan Joshua Gunadhi Editor: Gloria Fransisca Katharina 07 • LIBURAN SERU • MMXIII

39


Jabat Tangan Spesial

dengan

JKT 48 07 • LIBURAN SERU • MMXIII

40


“1 Juni 2013 lalu, sebulan yang lalu, menjadi tanggal yang paling ditunggu-tunggu penggemar JKT48. Bertempat di Teater JKT 48 di mall FX Sudirman, Jakarta, ada perhelatan “Individual Handshake Event” yakni sebuah momen spesial yang dapat diikuti oleh para penggemar JKT 48 yang telah membeli CD Theatre.“

M

omen handshake dibagi ke dalam beberapa sesi yang dimulai dari jam 10 pagi sampai jam 10 malam. Penggemar dapat melakukan handshake alias berjabat tangan secara lansgung dengan member favortinya atau biasa disebut dengan oshimen selama kurang lebih 1 menit. Dalam waktu yang singkat ini, penggemar dapat bercengkerama dan diharapkan dapat lebih mengenal member. Beberapa penggemar juga memberikan kenang-kenangan berupa barang favorit member. Momen ini sebagai salah satu perwujudan JKT 48 sebagai idol group yang mengusung konsep “idola yang dapat ditemui”. Dengan momen handshake ini, JKT 48 berusaha menghilangkan jarak antara idola dengan para penggemarnya. Pada saat yang bersamaan, member pun bisa mendapatkan dukungan dari para penggemar yang bisa membuat memberlebih berkembang dan mendapatkan semangat. Bahkan, para penggemar rela menempuh jarak jauh dari luar kota demi menghadiri momen spesial ini. Selain momen handshake, JKT 48 juga mengadakan book signing Official Guide Book (OGB). Meskipun di dalam OGB tersebut sudah terdapat tanda tangan para member, namun demi mewujudkan konsep “idola yang dapat ditemui”, para penggemar dapat meminta lagi tanda tangan para member secara langsung. Tak hanya tanda tangan, penggemar biasanya juga meminta member untuk menuliskan kalimat tertentu sebagai kenangkenangan. Salah satu penggemar ada yang meminta member Beby Chaesara Anadila untuk menuliskan ‘Kuliahnya maksimal 48 bulan, IPK minimal 3,48’.

Reporter: Stefanie Octora Editor: Gloria Fransisca

07 • LIBURAN SERU • MMXIII

41


CERPEN

100 Matahari Oleh Gracia Kennardy – Ilmu Komunikasi 2012 Editor Sintia Astarina Ilustrasi Albert Dinata

Aku tak pernah membayangkan akan datang dua kali ke tempat ini. Tempat yang paling kubenci dan ingin kuhindari seumur hidupku. Bila tanah ini bisa bicara, mungkin kata bosanlah yang pertama kali terucap. Tanah mungkin akan menyampaikan betapa dia muak pada warna hitam, pada air mata yang mengalir menganak sungai, dan pada jeritan pilukami. Tempat ini seolah menyeretku turut hanyut dalam luka. Ketika orangorang yang kucintai harus pergi dari sisiku. Namun,memang inilah tempat tidur istimewa bagi mereka yang pergi. Sekelebat bayangan menerobos pikiranku, seakan tidak mengenal kata permisi. Dalam kesunyian, pikiranku mulai menerawang. Aku terenyuh bersamaan dengan bulir-bulir air mata yang mulai menggenangi pelupuk mata tanpa dapat kubendung. Aku mengingat bahwa pernah ada tawa ceria seorang gadis remaja dalam kehidupan kelamnya. Masih kental sekali dalam ingatanku, semangatnya yang membara ketika dia melihat mentari pagi. Tidak.. tidak hanya satu. Lebih dari itu. *** “Apa? Gejala demam berdarah?” suara lemahku terhentak keluar saat mendengar pernyataan dokter. “Ya, Anda harus istirahat total selama satu minggu agar kesehatan Anda pulih.” Saran dokter yang lagi-lagi berhasil membuatku melongo. Meskipun dokter mengatakannya dengan tenang, kekhawatiran serasa mengubah suasana hati. Pasalnya, minggu ini merupakan minggu yang paling menentukan bagiku. Aku harus menghadiri rapat penting bagi perusahaanku. Proyek ini dapat memajukan perekonomian keluarga yang agaknya mulai mencekik. Bagaimana aku bisa melewatkan kesempatan ini? ucapku dalam hati.

Ayahku meninggal dua tahun lalu akibat komplikasi paru-paru. Keadaan ini memaksaku mengemban tugas baru, yaitu menjadi tulang punggung keluarga karena aku merupakan anak tunggal di keluarga kecil ini. Saat itu, aku baru saja menamatkan pendidikanku dan berhasil meraih gelar Sarjana Ekonomi. 07 • LIBURAN SERU • MMXIII

42


Hari itu begitu membahagiakan dan sangat berkesan dalam hidupku. Ibu begitu bahagia sampai menangis kala itu. Akan tetapi, ternyata itu hanyalah kebahagiaan yang sangat cepat berlalu. Ketika aku hendak mengabadikan momen yang hanya terjadi sekali seumur hidup itu, alunan musik jazz yang lembut tiba-tiba mengudara. Ternyata itu adalah nada dering telepon milik Om Irvan, pamanku. Pria itu mengangkat telepon dengan tangan kanannya sementar tangan kirinya menggenggam kamera saku yang baru saja dibelinya. Aku memerhatikannya bergerak menjauhi kami. Mimik mukanya saat itu masih terekam jelas dalam ingatanku. Raut muka yang awalnya sangat gembira, seketika berubah menjadi wajah yang begitu muram dan kelam. Aku yang saat itu terbawa suasana, tidak terlalu menghiraukanapa yang terjadi Om Irvan. Mungkin persoalan keluarganya, pikirku tak mau ambil pusing. Tidak lama setelah paman menerima telepon, kudengar derap langkah kaki bergegas menghampiri ibu dan aku. Om Irvan berdiri tepat di depan kami dengan napas tersengal dan rona wajah kebapakannya yang sekarang penuh kerutan. Seketika hatiku sesak, ada semacam perasaan tidak mengenakkan yang menusuk.

Awalnya aku tak menyadari keberadaan perasaan itu, sampai akhirnya Om Irvan angkat bicara dan mengabarkan bahwa ayah yang selama ini sangat aku cintai... dia... dia telah mengembuskan napas terakhirnya pagi itu. Ya, ayahku memang seorang perokok berat. Dia bisa menghabiskan tiga bungkus rokok dalam sehari. Aku pun sudah tak heran apabila paru-parunya sudah separah itu, sampai-sampai nyawanya ikut terenggut. ***

Malam itu, mataku tetap terjaga hingga pukul 11. Rasa kantuk tak kunjung menghampiri, malah rasa bosan yang terus mengusik keheningan malam. Kuputuskan untuk perlahan-lahan turun dari tempat tidurku yang tidak terlalu nyaman. Aku berhasil bangkit berdiri walaupun masih lemas untuk berjalan. Kubawa selang infusku keluar kamar dan mulai menelusuri lorong rumah sakit. Pada malam hari, lorong ini tampak hening dan mencekam. Meskipun aku bukan lagi anak-anak yang takut pada hantu, tetap saja keheningan itu mampu membuat bulu kudukku merinding. Hawa dingin rumah sakit di malam hari mulai menusuk telapak tanganku. Ternyata rumah sakit ini tidak seluas kelihatannya. Belum 20 menit aku berkeliling, aku hampir mencapai kamarku lagi. Telingaku menangkap suara. Suara pantulan bola yang semakin jelas ketika aku bergerak mendekati kamarku. Aku mulai bergidik ketakutan.Siapa yang bermain bola pantul selarut ini? tanyaku tanpa bersuara. Kukumpulkan keberanianku untuk mencari sumber suara itu. Tak lama waktu berselang, kudapati seorang gadis dengan pakaian yang sama denganku memainkan bola pantul di depan kamar. Gadis itu berambut hitam panjang dan wajahnya tak terlihat jelas. Beberapa menit kuperhatikan gerakannya dan tergambar dengan sangat jelas sebuah kejenuhan. Akhirnya aku memutuskan untuk menghampirinya.

07 • LIBURAN SERU • MMXIII

43


“Hai, Dik. Kenapa kamu sendirian?” tanyaku membuka pembicaraan.

Dia menatapku dengan tatapan aneh. Mungkin dia tidak biasa berbicara dengan orang asing. Aku paham betul hal ini karena tidak boleh berbicara dengan orang asing merupakan pesan yang umum diberikan pada anak-anak. “Kamu dirawat disini juga?” tanyaku lagi untuk mencairkan suasana. Dia mengangguk lemah sambil melempar senyum tipis padaku. Kulihat wajah mungilnya yang muram seperti memikul beban berat. Bahkan sepertinya, beban yang dia pikul lebih berat dari bebanku. “Kenapa selarut ini kamu berada di luar kamar?” Kubuka topik baru. “Aku bosan seorang diri di kamar, Kak,” sahutnya sungguh mengisyaratkan kebosanan. “Kakak juga bosan. Kamu sakit apa?” Pertanyaan yang seharusnya tidak kutanyakan keluar begitu saja dari mulutku. Gadis mungil di depanku bergeming. Aku masih menunggu jawabannya, tapi aku harus merasa tidak puas ketika tiba-tiba dia pamit masuk kekamarnya. Aku mengiyakan permintaannya karena aku tidak memiliki alasan jelas untuk menahannya. Rasa kantuk pun mulai menyapa dan mengantarku tidur malam itu. *** Sinar mentari menyambutku dengan hangat di hari baru. Kesunyian pagi itu terusik oleh kehadiran seorang suster yang datang untuk memeriksa keadaanku. Tiba-tiba aku teringat pada anak semalam. Kutanyakan pada suster tentang pasien dengan ciri-ciri yang masih kuingat. Aku agak terkejut ketika suster itu langsung mengetahui anak yang kumaksudkan. “Dia pasien lama di sini. Memang hobi keluar malam karena bosan tidak bisa bermain,” jelas suster sambil membereskan selimutku.

“Memangnya dia sakit apa, Sus?”

Kali ini suster tidak langsung menjawab. Dia berpikir sebentar dan kemudian mengecilkan suaranya. “Dia penderita kanker paru-paru. Sudah satu tahun ini, dia terus keluar masuk rumah sakit. Kasihan sekali, padahal umurnya masih sangat muda.” Aku terkejut mendengar informasi yang disampaikan suster tadi. Tak kusangka anak seusianya menderita penyakit berbahaya. Penyakitnya sama dengan yang diderita ayahku dulu. Setelah suster keluar dari kamarku, aku masih terpaku dalam keheningan. Baru kuketahui setelahnya, dia adalah perokok pasif. Tinggal di lingkungan ramai dengan kepadatan penduduk serta polusi yang menghimpit dada, membuat gadis malang ini harus menderita.

07 • LIBURAN SERU • MMXIII

44


*** Kumantapkan hati sebelum akhirnya aku mengetuk pintu kamar Angel, anak yang semalam kutemui. Dalam kamarnya, banyak sekali gambar matahari. Suasana hangat menerpaku sejak langkah pertama memasuki ruangan Angel. Sama seperti Angel yang semalam kuajak bicara, dia termenung menatap keluar jendela besar yang terletak dekat tempat tidurnya sambil memainkan bola bekel. Wajah ceria yang kulihat semalam, kini seolah pergi, menyisakan lamunan polos seorang gadis dengan raut muka tak tergambar. Dia agak terkejut melihatku, tapi senyumnya mulai mengembang. Senyum yang begitu hangat layaknya mentari pagi. Aku membawakan buah-buahan segar untuknya. Rasa iba membawaku untuk datang dan menghibur Angel. Kami banyak bercerita tentang kesukaan dan hobi yang biasa kami lakukan di luar rumah sakit.

“Aku suka sekali matahari,” kata Angel.

“Memang ada apa dengan matahari?” aku bingung.

“Karena matahari tetap bersinar meskipun gelap mampir saat malam,” jawabnya tenang dan bijak. Matanya yang bulat, menerawang seakan pergi membawa sebagian pikirannya berkelana dalam khayal.“Aku ingin seperti matahari, yang mampu bersinar walaupun terkadang awan gelap menutupinya.” Kali ini suaranya terdengar sendu dan bergetar. Air matanya jatuh membasahi pipi bulatnya yang kemerahan. Kuraih tisu di atas meja kecil di sebelah ranjang pasien. Aku turut merasakan kepedihan hatinya sambil menyeka air matanya yang semakin deras. Dia terisak dalam keheningan ruang rawat. Walaupun baru lima hari aku bersamanya, dia sudah seperti adikku sendiri. Aku begitu terluka melihatnya menangis. Kuraih tangan kecilnya dan kemudian kudekap dia dalam pelukan. “Kakak berjanji, setiap hari akan membawakan sebuah matahari untukmu. Pada saat itu, kamu harus berjanji akan bertambah kuat dan tetap tersenyum,” hiburku dalam tangis.Kurasakan suaraku parau melemah. Aku ikut larut dalam kesedihannya, tapi aku lega ketika Angel mengangguk pelan tanda setuju. *** Hari demi hari kulalui. Setelah perjanjian itu, setiap hari aku datang menjenguk malaikat kecilku, adikku tersayang. “Matahari” yang kujanjikan padanya tidak pernah lupa kubawa. Semua benda yang bergambar matahari, kubawakan kehadapannya agar ia tetap tersenyum. Hari itu, 16 Oktober 2011, aku datang membawakan matahari ke-99 untuknya. Angel begitu bahagia melihatku muncul di depan pintu kamarnya. Hari itu, aku merasakan ada yang berbeda darinya. Dia tampak begitu lelah, tetapi senyumnya tak juga padam. Dia sungguh gadis yang kuat dan penuh kehangatan. Entah mengapa, aku memeluknya lama sekali hari itu. “Kak, terima kasih,” bisik Angel sambil tersenyum tipis. “Tidak, kakak yang berterima kasih. Kamu mengajarkan pada kakak untuk tetap mensyukuri hidup meskipun kesulitan datang.”

07 • LIBURAN SERU • MMXIII

45


Sungguh menyenangkan rasanya memiliki seorang adik. Beban di pundakku seakan diangkat sementara ketika melihat senyumnya. Karenanya, aku menyadari, bukan aku yang paling menderita di dunia ini. Dia mengajariku untuk menghadapi beban hidup dengan senyuman. Sewaktu aku gagal mendapatkan kesempatan promosi jabatan dan terpuruk seakan dunia runtuh di atas kepalaku, Tuhan mengirim Angel untuk menerangiku. Ya, tepat seperti matahari yang hadir setelah hujan badai. *** “TIDAAAAAKKK!!!” teriakku memecahkan keheningan rumah sakit senja itu. Aku terkejut luar biasa. Hari itu, 17 Oktober 2011, dengan bahagia kubelikan boneka berbentuk matahari di salah satu toko souvenir terkenal di Jogjakarta. Ini adalah matahari ke-100 untuknya. Namun aku tak sempat... sudah terlambat. Aku terisak. Bukan... aku meraung seperti anak serigala yang kesakitan. Sakit sekali rasanya. Kakiku lemas bukan main, seperti lumpuh seketika. Aku terjatuh di depan pintu kamar Angel yang sudah kubuka sebelumnya. Matahari yang enggan kulepas sejak tadi, kini tak kupedulikan lagi. Aku tak kuasa menahan sakit yang kurasakan. Rasanya sesak, pikiranku melayang tak karuan. Dokter dan kerumunan suster berdiri di sekitar tempat Angel berbaring. Kulihat sekilas wajah-wajah lemah tak berdaya. Salah seorang suster menutup wajah sesosok tubuh yang terbaring di sana. Jangan! Dia tidak boleh pergi! Jangan! TIDAAAAKK!!! jeritku pelan hampir menyamai bisikan. *** Hari ini, memperingati satu tahun kepergiannya. Rasa kehilangan masih sulit kulepaskan dari hatiku. Sudah setahun berlalu sejak peristiwa itu. Sudah setahun pula, tak kulihat senyum hangatnya. Kudekatkan bibirku pada batu bertuliskan Angelia Suryali . “Aku merindukanmu, adik kecilku,” bisikku hampir sehalus angin senja itu. Senja itu membawakanku semilir angin hangat. Menggiringku pada kenangan akan semangat yang tak pernah padam. Kuputuskan tak lagi menangis. Rasanya sudah cukup aku menangis hari ini. Aku berjanji untuk tetap bahagia seperti yang Angel lakukan sampai akhir usianya. Biarlah raganya menyatu dengan bumi pertiwi, kenangannya akan selamanya hidup dalam hati orang yang mencintainya.

07 • LIBURAN SERU • MMXIII

46


REVIEW

THE DIARY OF DAJJAL Penulis Tahun terbit Penerbit Jumlah Halaman Harga

: Noriagaa & Archenar : 2010 : Papyrus Publishing : Kata Pengantar+373 halaman : Rp 70.000,00

B

uku yang diangkat dari The Arrival oleh penulis yang sama ini mengulas tentang tujuan Dajjal. Mulai dari latar belakang hingga cara-cara yang dilakukan untuk propaganda masyarakat dunia. Sosok Dajjal yang dikenal dengan mata satu “The Eye” ini menanamkan pemikirannya melalui sebagian ritual wajib untuk para pengikutnya. Mereka meyakini Lucifer “Fallen Angel” dan “Ra” Dewa matahari sebagai tuhan mereka. Ajaran yang disebut Masonic ini memiliki pengikut yang menyebut diri mereka Freemasonry dengan kitabnya Kabbala. Freemansonry berdiri sekitar tahun 1717 seiring penjajahan Inggris ke berbagai belahan bumi. Tujuan The Eye adalah menguasai dunia dengan pengendalian pikiran melalui medium, antara lain: film, musik, berita, bahkan menyelundupkan anggotanya dalam kedudukan tinggi suatu negara agar dapat mempengaruhi kepentingan. Kini simbol-simbol Dajjal mulai terang-terangan muncul. Berawal dari mata uang Amerika Serikat hingga arsitektur bangunan yang berbentuk piramida. Piramida itu sendiri dimaknai sebagai medium untuk mengumpulkan energi. Seperti yang kita rasakan ketika memasuki rumah ibadah yang berbentuk kubah. Buku ini juga mengulas tentang konspirasi Dajjal dalam perkembangan isu dunia. Terpilihnya Ratu Elizabeth II tak lepas dari campur tangan kelompok Freemansory, mereka meyakini bahwa Ratu Elizabeth II merupakan titisan Raja Fir’aun. Kemudian, Peristiwa 9/11 yang memfitnah agama Islam juga merupakan manifest dari teori konspirasi kelompok ini. Aktor papan atas hingga musisi yang menghiasi dunia pun tak luput dari campur tangan Dajjal. Rihanna, Xzibit, Britney Spears, Madonna, Christina Aguilera, dll. Buku ini mencantumkan bukti-bukti dari setiap kasus yang diangkat. Mulai dari terpilihnya Ratu Elizabeth II, Peristiwa 9/11, hingga UFO yang sedang hangat dalam media pemberitaan. Buku ini sempat menjadi deretan buku yang dibatasi aksesnya oleh segelintir orang yang tersinggung atau tidak mau terungkap identitasnya. Archenar dan Noriaga tanpa takut, berani menceritakan semua hal yang tersembunyi sejak zaman Mesir Kuno. Dalam buku ini, kita seakan dibuat terbuka bahwa mereka semakin menunjukkan kehadirannya, meski kita sulit melihatnya. Manusia dipaksa melunturkan hakikat hidup untuk memuja Tuhannya, diputarbaliikkan dengan memuja kesenangan dunia fana. Sebagai penutup, “The Closer You Look, The Less You’ll See.” Penulis : Mochammad Faisal Al Kahfi Editor : Siti Hardiyanti

07 • LIBURAN SERU • MMXIII

47


WISATA

Derawan yang Dermawan Pesonanya

S

eolah tidak pernah kehabisan sumber keindahan, alam Indonesia pun kembali menggoda saya dengan pemandangan yang disuguhkan Kepulauan Derawan. Terletak di kabupaten Berau, Kalimantan Timur, Kepulauan Derawan telah menjadi salah satu diving spot terbaik kedua setelah Raja Ampat. Berkat salah satu acara teve yang menanyangkan eksotisme Derawan, saya pun tertarik untuk pergi ke sana. Ditambah lagi, saat itu saya sedang menghabiskan waktu liburan di Samarinda, sehingga saya pun membujuk kedua orang tua saya untuk berlibur bersama ke Derawan. Perjalanan menuju Derawan ditempuh selama 19 jam melalui darat dengan rute Samarinda-Long Mesangat-Muara Wahau-Berau-Tanjung Batu. Memang bukan perjalanan yang mudah, karena kondisi jalan raya yang sebagian besar rusak. Namun, memasuki Berau hingga Tanjung Batu, kondisi jalannya sudah lebih baik. Sesampainya di Pelabuhan Tanjung Batu, waktu sudah menunjukkan pukul 9 malam. Masyarakat sekitar sedang melaksanakan takbiran menjelang Lebaran. Beruntung, masih ada perahu yang beroperasi malam itu. Kami pun menuju Pulau Derawan dengan speedboat yang ditempuh selama 45 menit. Sesampainya di Pulau Derawan, segera menuju penginapan BMI Dive Resort. Efek perjalanan panjang baru terasa ketika memasuki kamar penginapan. Kami pun langsung mengistirahatkan badan yang lelah. Pagi harinya, kami berkeliling pantai di sekitar penginapan sambil melihat sunrise yang indah tanpa terhalangi gedung-gedung tinggi. Pemandangan yang tak biasa hari itu adalah penyu yang sedang “sarapan” daun pisang yang diikat di kayu dermaga. Kepala penyu yang timbul tenggelam menjadi sasaran kamera dari para turis yang mengelilinginya, termasuk saya. 07 • LIBURAN SERU • MMXIII

48


Ketika matahari semakin tinggi, saya pun memulai petualangan dengan snorkeling di sekitar Pelabuhan Derawan. Gerombolan ikan dan gugusan karang warna-warni menjadi pemandangan yang menyejukkan mata. Beberapa kali saya melihat penyu berenang mengarungi lautan yang jernih. Sisa hari itu dihabiskan dengan berkeliling, melihat-lihat perkampungan yang rumahrumahnya banyak dijadikan penginapan, dan melihat sunset dari sisi barat pulau. Hari kedua, kami menjelajahi ketiga pulau lain di gugusan Kepulauan Derawan, yakni Maratua, Kakaban, dan Sangalaki. Kami berangkat pagi-pagi dari Derawan dengan menyewa speedboat. Untungnya, hari itu langit cerah tak berawan sehingga perjalanan dapat dilalui dengan mulus. Sesampainya di Maratua, kami disambut dengan pemandangan pasir putih dari pantai yang belum terjamah dan laut yang sebening kaca. Satu-satunya bangunan di Maratua hanya sebuah resort yang terdiri dari rumah-rumah panggung di pinggir pantai. Kami tak bisa berlama-lama karena masih ada dua pulau lain yang harus dikunjungi. Maka, setelah berfotofoto dan bermain di sekitar pantai, kami pun kembali berangkat menuju Pulau Kakaban. Tak seperti Maratua, Pulau Kakaban memiliki garis pantai yang tidak terlalu luas, dan lebih banyak tebing yang dihiasi pepohonan dan hutan rindang. Kami pun segera menuju kawasan danau air payau yang berada di tengah-tengah pulau. Tangga kayu terjal yang membelah hutan adalah satu-satunya akses ke sana. Sampai di danau, saya kembali mengenakan perlengkapan snorkeling dan terjun ke air yang tidak terlalu bening, karena merupakan campuran dari air hujan dan air laut yang meresap di dalam tanah. Saya bahkan berhasil memegang salah satu ubur-ubur berukuran setelapak tangan! Kami pun kembali melanjutkan perjalanan menuju pulau terakhir. Menurut pengemudi speedboat yang sekaligus menjadi guide kami, pulau Sangalaki adalah lokasi ikan pari manta dan tempat penyu bertelur, tetapi hal itu hanya bisa dilihat ketika malam hari. Karena itu, kami hanya melihat-lihat sekeliling pulau dan beristirahat untuk makan siang, tentu saja tanpa meninggalkan sampah. Meski tidak melihat penyu, tetapi saya cukup puas karena berhasil melihat ikan pari manta ketika—lagi-lagi—snorkeling di laut sekitar pulau Sangalaki. Beberapa kapal berisi penyelam-penyelam profesional juga terlihat di dekat lokasi speedboat kami, dengan tujuan sama, untuk melihat keindahan biota laut di sini. Menjelang sore, kami kembali ke penginapan. Pengalaman dan pemandangan yang dilihat masih tersisa di benak. Saya sangat berharap bisa kembali ke sini, tentunya sudah memiliki lisensi menyelam, sehingga saya bisa melihat keindahan pemandangan bawah laut di kepulauan Derawan lebih dekat lagi. Penulis: Debora Tobing – Fakultas Komunikasi Jurnalistik, UMN Editor: Maria Rosa Adiningsih Foto: Dokumen pribadi penulis

07 • LIBURAN SERU • MMXIII

49


A Sail Komodo :

Jembatan Emas Menuju Indonesia Timur

da ungkapan yang berbunyi “Nenek Moyang orang Indonesia adalah Pelaut”. Mengamini hal tersebut sudah sepantasnya kita sebagai putra dan putri bangsa mencoba mengenali dengan berpetualang ke Tanah Timor. Petualangan wisata yang tepat tentu harus ada tujuan dicapai. Untuk itu Sail Komodo merupakan pilihan tepat bagi anda, para petualang sejati. Sail Komodo 2013 merupakan event internasional tahunan yang diikuti peserta dari berbagai negara. Selain Indonesia, negara lain yang akan terlibat adalah Malaysia, Australia, Belanda, Thailand, Filipina, Amerika Serikat, dan masih banyak lagi. Penyelenggaraan event internasional Sail Komodo 2013 dilakukan pemerintah dalam rangka pelaksanaan pembangunan serta kesejahteraan rakyat secara berkelanjutan. Kegiatan ini tentu dapat dijadikan model percepatan pembangunan daerah kepulauan dan daerah terpencil. Disisi lain, kegiatan Sail Komodo ini diharapkan mampu mempromosikan wilayah Nusa Tenggara Timur sebagai destinasi wisata nasional dan juga internasional. Mulai dari mengunjungi Situs Rumah Pengasingan Sukarno di Ende, Taman Nasional Kelimutu, serta diving atau snorkeling di Pantai Bidadari di dekat pelabuhan Bajo. Yang terpenting, jangan lupa ke Taman Nasional Komodo, untuk menyaksikan secara langsung hewan legendaris yang menjadi perhatian dunia!

07 • LIBURAN SERU • MMXIII

50


FLAG OFF Darwin (Australia) July 27 Pintu Awal Kupang (Kupang/City, Kabupaten Kupang, South Central Timor/TTS) 27 July 29 - August 4 Rute A Wini (North Central Timor/TTU) August 5-8 Gurita Bay (Belu) August 9-12 Kalabahi (Alor) August 13-15 Lewoleba (Lembata) August 16-19 Larantuka (East Flores) August 20-23 Maumere (Sikka) August 24-27 Maurole (Ende) August 28 - September 1 Maropokot (Nagekeo) September 2-4 Riung (Ngada) September 5-7

ROUTE B Ba’a (Rote) August 5-9 Seba (Sabu Raijua) August 10-14 Waingapu (Sumba Timur) August 15-18 Waikelo (South West Sumba, West Sumba, Central Sumba) August 19-27 Borong (Manggarai Timur and Manggarai) August 28 - September 2 TOP EVENT Labuan Bajo (Manggarai Barat) September 3-14 Penulis : Eldo Christoffel Rafael Editor: Maria Rosa Adiningsih Foto: Dokumen pribadi penulis

07 • LIBURAN SERU • MMXIII

51


Yogyakarta:

Destination its Your Next Destiny Kota Yogyakarta memang tidak akan habis untuk dikunjungi. Mulai dari budaya, masyarakat, dan tempat-tempat wisatanya yang sangat lekat dengan sejarah hingga membuat pengunjung terkagum-kagum. Perjalanan tanpa rencana menjadi tema liburan saya ke Yogyakarta kali ini. Biasanya, sesuatu yang direncakan tidak sesuai dengan yang diinginkan, maka perjalanan kali ini pun disusun tanpa rencana. Jadwal keberangkatan kereta saya adalah Hari Jumat, 24 Mei pukul 06.10. Maka, hal tersebut mengharuskan saya untuk datang lebih awal ke stasiun. Saya memutuskan untuk berangkat dari malam sebelumnya. Kamis malam, kira-kira saya tiba di Stasiun Senen pukul 23.00 suasana tampak ramai diisi lalu lalang penumpang yang baru tiba atau penumpang yang beristirahat menunggu jadwal keberangkatan mereka. Yogyakarta menjadi pilihan saya untuk liburan dadakan. Sebagai pelancong, menghemat biaya menjadi misi yang wajib dilakukan. Kami menghemat biaya transportasi dengan meminjam kendaaran motor salah satu saudara. I­ts trick for your vacation. Pukul 15.30 kami sampai di Stasiun Tugu, Yogyakarta. Untuk pertama kalinya, saya langsung menjajal naik TransJogja menuju UPN untuk mengambil motor pinjaman. Cukup mengeluarkan kocek Rp 3.000, kita sudah bisa berkeliling dengan TransJogja. First Destination adalah menuju Kulon Progo, Magelang. Dengan kendaraan roda dua, perjalanan dari Yogyakarta menuju Magelang menghabiskan waktu dua jam. Lagi-lagi untuk pelancong dadakan, GPS (Global Positioning System) is partner traveller harus diberlakukan, dan jangan malu bertanya pada warga lokal. Di Kulon Progo sampailah saya di sebuah penginapan. Karena ternyata esok hari bertepatan dengan Hari Waisak 2013, malam itu wisatawan dari seluruh pelosok baik dari Indonesia maupun luar negeri berkumpul menikmati bulan purnama. Siang hari, tepat di Hari Waisak 2013, saya ikut menyaksikan prosesi air suci dari Candi Mendut menuju Candi Borobudur. Sepanjang jalan menuju Candi Borobudur, wisatawan dan warga lokal mulai membuat barisan untuk menyaksikan prosesi ini. Arak-arakan dimulai dari iringan marchingband, rombongan Pancasila seperti lambung Garuda dan penampilan baju daerah. Selanjutnya, iring-iringan sesajen, kemudian air suci lalu Relik Sang Budhha. Dibelakangnya rombongan Biksu dan umat Budhha. Prosesi ini dilakukan dengan berjalan kaki dengan menempuh waktu perjalanan sekitar tiga jam waktu untuk menuju Candi Borobudur. Suasana siang itu sangat khidmat, walaupun sempat gerimis. Namun, iring-iringan air suci dan api abadi tetap dilaksanakan. Sampai di Candi Borobudur, tidak kalah megahnya, altar utama sudah ditata rapi dengan latar belakang Candi Borobudur yang megah. Di depan altar juga disudah digelar karpet untuk berdoa.

07 • LIBURAN SERU • MMXIII

52


See, perjalanan yang tidak direncakan membuahi pemandangan yang langka. Suasana megah yang spiritual sangat lekat ketika Candi Borobudur pada malam hari diterangi lampu sorot. Walaupun sempat hujan deras dan pelepasan lampion molor hingga pukul 01.00 dini hari, antusias Biksu dan umat Budhha lainnya masih terasa. Keesokan harinya, saya melanjutkan perjalanan ke Yogyakarta untuk menutup perjalanan dadakan ini. Ingat ya, misi pelancong untuk menghemat biaya harus tetap dijalankan! Saya memutuskan untuk menginap dua hari di losmen tepat dibelakang Malioboro. Tempatnya strategis, harganya pun murah meriah. Satu kamar dilengkapi satu kasur ukuran besar, kamar mandi dalam, dan satu kipas angin untuk per malam hanya Rp 125.000. Setelah hari sebelumnya melewati perjalanan spiritual di Magelang, maka tidak boleh ketinggalan untuk mengunjungi tempat-tempat wisata di Yogyakarta. Lokasi wisata pertama yang saya datangi yaitu Kraton Yogyakarta, tepatnya di Jl. Rotowijayan 1. Di Kraton ini tidak hanya menjadi tempat tinggal sultan, tetapi juga menjadi penjaga nyala kebudayaan Jawa. Di tempat ini kita juga bisa belajar dan melihat secara langsung bagaimana budaya tetap dilestarikan di tengah laju perkembangan dunia. Sayangnya, saat kami datang Kraton Yogyakarta sudah hampir tutup jadi tidak banyak lokasi di dalam Kraton yang bisa dikunjungi. Setelah sedikit kecewa di Kraton Yogyakarta, kami pindah ke wisata Taman Sari tepatnya di Jl. Taman, Kraton. Taman Sari lebih dikenal sebagai istana air yang penuh keindahan dan rahasianya. Dengan tiket masuk Rp 3.000 saja, kita bisa melihat lorong-lorong bawah tanah yang menghubungkan lokasi Taman Sari, di dalam juga ada tempat bersejarah yaitu Pemandian Taman Sari yang dulunya hanya diperbolehkan untuk Sultan dan istri-istrinya saja. Pemandangan dari lokasi pusat masjid juga tidak kalah indahnya, arsitektur yang apik menambah nilai estetik lokasi ini. Di pusat masjid kita disuguhkan lima anak tangga yang memusat pada satu titik, tempat itu biasanya untuk mengumandangkan adzan. Malam harinya, Alun-Alun Selatan menjadi persinggahan terakhir sebelum kembali ke Jakarta. Di alun-alun ini, ada dua pohon yang terkenal memiliki keunikan. Kita harus menutup mata dengan kain hitam, kemudian berjalan lurus hingga menyeberangi kedua pohon kembar. Jika berhasil, konon katanya permohonan kita bisa terkabul. Selain itu, kita juga disuguhkan kuliner khas Yogyakarta yaitu angkringan. Tidak kalah serunya, setiap malam di Alun-alun Selatan ada Kereta Neon, yaitu modifikasi sepeda yang dipenuhi lampu hias dibuat untuk mengelilingi Alun-alun. Yak! setelah lima hari menyambangi Yogyakarta dan sekitarnya. Perjalanan dadakan saya kali ini membuahkan banyak pengalaman dan moment menarik. Sebagai traveller, perjalanan tanpa rencana bisa menjadi option bagi kalian untuk mencoba tantangan seru. Yuk, mulai perjalananmu. Penulis: Siti Hardiyanti Editor: Maria Rosa Adiningsih Foto: Dokumen pribadi penulis.

07 • LIBURAN SERU • MMXIII

53


PERMATA DARI TIMUR INDONESIA. “Dari Sabang sampai Merauke. Dari Miangas sampai Pulau Rote” Semenjak SD, penggalan lirik lagu karangan R.Suharjo ini terus melekat diingatan kita. Alunan nadanya elok terdengar dalam balutan iklan sebuah produk makanan. Demikian juga dalam plesetan kampanye sebuah partai politik. Selain mudah diingat, lirik ini sebenarnya ingin menggambarkan betapa luasnya negeri serta kekayaan yang ada di Indonesia ini. Mulai dari sumber daya alam, warisan budaya, hingga tempattempat wisata yang menarik untuk dikunjungi. Berbicara tempat wisata, banyak tempat dengan kekayaan dan keunikkan tersendiri yang bisa kita kunjungi. Salah satunya terletak di bagian timur Indonesia, Merauke. Kota yang memiliki warisan budaya yang beragam ini masih jarang terekspos oleh media massa. Bila Anda berkunjung kesana, sesampainya di Bandara Mopah, Anda akan disambut dengan patung hati kudus Yesus setinggi 17 meter yang dibangun oleh bupati Merauke yang baru yaitu Romanus Mbaraka.

07 • LIBURAN SERU • MMXIII

54


Bila Sabang identik dengan bagian paling barat Indonesia, maka Merauke adalah bagian timurnya. Di Merauke sendiri terdapat kembaran dari tugu yang berada di Sabang, yaitu Tugu Merauke. Tugu yang diresmikan pada bulan Desember tahun 1994 oleh Bupati KDH TK II Merauke, R Soekardjo ini terletak di wilayah Sota, Kabupaten Merauke, Pulau Papua. Dekat dari tugu ini terdapat sebuah prasasti bertuliskan, ‘Satu Nusa Satu Bangsa Satu Bahasa Kita Tanah Air Pasti Jaya Untuk S’lama-lamanya Indonesia Pusaka Indonesia Tercinta Nusa Bangsa dan Bahasa Kita Bela Bersama.’ Ya, penggalan lirik lagu karya L. Manik tersebut seakan kembali mengenang masa-masa upacara di sekolah. Perasaan haru dan bangga jelas terpancar jika Anda menyanyikannya di bagian Timur Indonesia Di Merauke sendiri juga terdapat tempat untuk pelestarian flora dan fauna yang ada di Papua. Mereka semua dilestarikan di Taman Nasional Wasur. Taman ini berisi berbagai hewan dan tumbuhan khas seperti kasuari, kangguru, rusa, anggrek papua serta rumah semut yang oleh orang Merauke disebut Musamus. Rumah semut ini cukup menarik karena tingginya bisa melebihi tinggi manusia. Ada juga pantai tidak jauh dari Kota Merauke. Pantai yang bernama Lampu Satu ini akan ramai dikunjungi apabila sore hari karena sunsetnya yang sangat indah. Kota Merauke sendiri memiliki makanan khas yang terkenal yaitu daging rusa. Hampir sepanjang rumah-rumah makan sepanjang kota Merauke ini menyediakan daging rusa. Adapula Papeda yang menjadi makanan khas masyarakat Papua tidak kalah santap nikmatnya. Nah, jika ingin pulang, jangan lupa membawa batik khas Papua serta Noken yang merupakan tas khas dari Timur Indonesia. Presiden pertama kita sendiri pernah berkata dalam sebuah pidatonya di Semarang. “Negeri kita kaya, kaya, kaya-raya, Saudara-saudara. Berjiwa besarlah, berimaginasi. ... Kita adalah satu tanah air yang paling cantik di dunia.” Hamparan alam yang mempesona sudah berada di Khatulistiwa. Tempat wisatanya pun sudah mendunia. Jadi, masih ingin berkutat di Pulau Jawa ?

07 • LIBURAN SERU • MMXIII

55


POJOK LENSA

UNTITLED

Ristorio Angga Santosa DKV 2011

07 • LIBURAN SERU • MMXIII

56


STILL LIFE

Leonardus Aditya

07 • LIBURAN SERU • MMXIII

57


GALERI TUGAS

JAKARTA KERAS Emilrale

07 • LIBURAN SERU • MMXIII

58


FIRST FLIGHT Cecilia Sabrina S. DKV 2011

07 • LIBURAN SERU • MMXIII

59


FLOWER DANCE Cecilia Sabrina S. DKV 2011

07 • LIBURAN SERU • MMXIII

60


SNAPSHOT

CINTA DALAM KARDUS AT UMN

07 • LIBURAN SERU • MMXIII

61


SCREENING DO YOU KNOW ZIDNY

PERSONA UMN

07 • LIBURAN SERU • MMXIII

62


CORETAN

Lovely Poem

-HeartYuliana Halawa-English.Dept of Untirta

Heart is frozen as in the north pole. Heart become fragile as wood infestation. Heart is broken as embedded thousand of tricks. Heart is unbelievable eventhough many other heart coming. Heart feels bland. Suddenly, One heart is coming with sense of heart. Heart, which is completely all doubts. Heart, which is breaking frozen. Heart, which is treating poignancy. The love interest in the heart has blossomed and grown,though. Dear, do not make this heart snapped in two become bitterness.

07 • LIBURAN SERU • MMXIII

63


HUMOR

07 • LIBURAN SERU • MMXIII

64


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.