2 minute read

resensi media

Next Article
opini

opini

Drama Kesetiaan Seekor anjing

Oleh lINa NUR HIDaYaTI, M.M.

Advertisement

BeRMUla ketika Parker Wilson (diperankan Richard gere), seorang profesor seni, secara tidak sengaja menemukan seekor anak anjing yang tersesat di sekitar stasiun kereta Bedridge, Wonsocked, amerika Serikat. awalnya, Sang Profesor tidak berniat untuk memelihara anak anjing tersebut. Dia justru akan mencari siapa pemilik anjing malang itu. Setelah berhari-hari mencari siapa pemiliknya, usahanya tidak kunjung membuahkan hasil. akhirnya, Parker merawat anjing Hachi. Nama Hachi diambil dari kalung yang terkait pada leher anjing itu, yang berarti angka delapan atau angka keberuntungan.

Hari berganti hari, Parker selalu mengajarkan banyak hal, mulai dari mengambil koran, berputar, berlari, dan sebagainya, minus bermain tangkap bola. entah mengapa Hachi tidak mau bermain tangkap bola seperti kebanyakan anjing yang lain.

Parker biasa berangkat bekerja pada pagi hari dan pulang pada sore hari dengan menggunakan kereta api. Suatu hari Parker terkejut ketika Hachi mengejarnya sampai stasiun kereta dan kembali lagi ke stasiun pukul 5 sore untuk menjemputnya. Mulai saat itu Hachi selalu melakukan rutinitas tersebut. Beberapa kawan Parker di sekitar stasiun, seperti penjaga tiket dan penjual hotdog, telah mengenal Hachi. Di suatu hari Hachi menolak dan enggan mengantar Paker. Sesampainya di stasiun tiba-tiba saja Hachi muncul dan ingin mengajak Parker bermain lempar bola, sesuatu yang selama ini tak pernah dilakukan Hachi. Parker meladeninya sebentar. Betapa terkejutnya Parker, ternyata Hachi tahu bagaimana caranya bermain lempar bola. Namun, Parker tetap harus berangkat bekerja.

Ketika Parker hendak pergi menuju pintu stasiun, Hachi seolah-olah berkata bahwa ia tidak ingin berpisah dengan Sang Profesor. Parker kemudian

hachiko: a dog’s storY richard gere • lasse hallström • sony pictures entertainment, 2009 • 104 minutes

menghampiri Hachi, lalu memeluknya, dan berkata, “Jemput aku jam 5 sore ini”. Tidak disangka, hari itu adalah pertemuan terakhir. Parker meninggal dunia akibat serangan jantung ketika ia mengajar di kampusnya.

Waktu menunjukkan pukul 5. Peluit kereta api sudah berbunyi. Hachi sudah berada di tempat penantiannya. Namun sayang, hingga waktu menjelang malam tuannya tidak kunjung muncul. Setelah kematian Parker, Hachi pun tinggal bersama andy Parker, putri Sang Profesor. Namun, Hachi tidak bisa melupakan tuannya. Hingga suatu ketika Hachi kabur dari rumah dan berlari menuju stasiun. Dia duduk di tempat biasa, untuk menunggu Parker pulang bekerja. Beberapa orang yang mengenalnya merasa iba dan juga kagum akan kesetiaan Hachi kepada tuannya.

Begitulah kisah Hachi yang terus menunggu kedatangan Parker di stasiun Bedridge hingga 9 tahun lamanya. Hachi berharap ia akan melihat Parker keluar dari pintu stasiun dan mengajaknya pulang bersama. Namun, tuannya tak kunjung datang, dan akhirnya Hachi pun menutup mata untuk selama-lamanya.

Film ini diadopsi dari film Jepang yang berjudul Hachiko Monogatari yang diproduksi tahun 1987 dan diangkat berdasarkan pada kisah nyata. Yakni, pada 1923 lahir seekor anjing ras akita yang diberi nama Hachi. Pemiliknya, Profesor Hidesaburo Ueno adalah dosen Pertanian Universitas Tokyo yang tinggal di Shibuya. Masyarakat yang telah mendengar kisah kesetiaan ini membangun patung Hachi, setahun setelah kematian Hachi. Patung ini dibangun di lokasi persis dengan lokasi Hachi menunggu Sang Profesor. Selain itu, patung Hachi juga terkenal sebagai lambang kesetiaan kota Tokyo. Bagian luar tubuh Hachi diawetkan. Hingga kini Hachi dipamerkan di Museum Nasional Ilmu Pengetahuan, Ueno, Tokyo.

Kekurangan dalam film ini adalah banyaknya adegan yang hampir mirip satu sama lain, bahkan beberapa adegan diulang beberapa kali. Film ini mengisahkan jalan cerita yang sangat simpel dan cenderung membosankan pada pertengahan cerita. Namun, mendekati akhir cerita, emosi penonton mulai diadukaduk hingga mulai meneteskan air mata.

lIna nUr hIdayatI dosen FIse Uny, kadiv promosi khpp Uny.

This article is from: