IKLAN LAYANAN INI DIPERSEMBAHKAN OLEH PEWARA DINAMIKA ∫ SUMBER: KOMPAS.COM, KEMENKES ∫ GAMBAR: AKBAR BAYU TAMPOMO (REPRO)
PEWA R A D I N A M I K A / AG U ST U S 2 0 2 0
T R A N S F O R M AT I F D A N PA R T I S I PAT I F
Pena Redaksi SELAMAT berjumpa kembali pembaca Pewara Dinamika yang budiman. Dimulainya segala aktifitas dan rutinitas tahun ajaran baru menambah semangat tim redaksi untuk menyapa sekaligus menghi dangkan laporan dan berita terkini seputar agenda kerja UNY. Adalah sebuah keba hagiaan bagi kami selalu meng hadirkan tema-tema terbaik setiap bulannya untuk dinik mati sidang pembaca sekalian. AGUSTUS 2019
Pewara Dinamika edisi Agustus dipenuhi pekik juang mahasiswa baru selama PKKMB. Lewat Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru, ekosistem UNY diilustrasikan.
Masyarakat. Ia dinilai progresif membangun desa dan konsisten menyejahterakan masyarakat pinggiran.
melalui magang/kerja, praktik, mengajar di sekolah, penelitian, proyek bersama di desa, kegiatan wirausaha, maupun proyek independen.
Bagi Gus Menteri, UNY telah menjadi rumah, tempat studi, dan rantaunya selama belajar di Yogyakarta. Ia tercatat sebagai alumni Jurusan Filsafat dan Sosiologi Pendidikan IKIP Negeri Yogyakarta. Saat menyiarkan gagasan sebagai promovendus di kampus Karangmalang, sejatinya Gus Menteri pulang ke rumah.
Meskipun masih dirundung pandemi Covid-19 yang membatasi karya, semangat di awal ajaran baru ini memotivasi promotor dan jajaran senat untuk segera memproklamirkan hasil pengajuan predikat Doktor Honoris Causa bagi Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (PDTT) Abdul Halim Iskandar; salah satu putra terbaik kampus yang populer mencetak lulusan kependidikan, UNY.
Dari meja redaksi, tim mempersembahkan beragam rubrik untuk menyelingi Laporan Utama. Rubrik Sosok menampilkan Wisudawan Termuda yang berhasil lulus tepat waktu sebagai pecutan semangat untuk terus belajar dan mengupayakan kesuksesan di tengah pandemi. Tak lupa rubrik-rubrik lain sebagai wadah aspirasi untuk mendorong apresiasi pembaca sekalian.
Laporan utama edisi Agustus ini mengulas peran dan sumbangsih Gus Menteri mewujudkan kebijakan Desa Surga (Desa Semua untuk Warga) menjadi model manajemen pemberdayaan masyarakat. Disiplin inilah yang membuat kebijakan besutan Gus Menteri bukan hanya tepat sasaran, melainkan juga partisipatif, transformatif, dan inklusif. Itu sebabnya UNY turut mendukung kontribusi Gus Menteri. Salah satunya melalui kebijakan Kampus Merdeka untuk Desa. Antara desa dan kampus bersinergi
Gus Menteri mendapat anugerah gelar Doktor Honoris Causa bidang Manajemen Pemberdayaan
Akhirnya, dengan segala rasa syukur, tim redaksi Pewara Dinamika mengucapkan selamat atas penganugerahan gelar Doktor Honoris Causa Gus Menteri Abdul Halim Iskandar. Teriring harapan, adanya peran Gus Menteri di kabinet menjadi jembatan pemererat kota-desa. UNY siap memediasi melalui forum perguruan tinggi untuk desa, sehingga turut terjun ke dusun lewat visi pembangunan manusia yang unggul. Tabik.
SUSUNAN REDAKSI PENERBIT Universitas Negeri Yogyakarta IJIN TERBIT SK Rektor No. 321 Tahun 1999 ISSN 1693-1467 PENASEHAT Sutrisna Wibawa (Rektor UNY) PENGARAH Margana (Wakil Rektor I)
Edi Purwanta (Wakil Rektor II) Sumaryanto (Wakil Rektor III) Senam (Wakil Rektor IV) Setyo Budi Takarina (Kepala Biro UPK) Sukirdjo (Kepala Biro AKI)
PEMIMPIN REDAKSI Sismono La Ode
PIMPINAN UMUM Anwar Efendi
REDAKTUR PELAKSANA Budi Mulyono
PEMIMPIN PERUSAHAAN Riska
REDAKTUR ARTISTIK Kalam Jauhari
unyofficial
REDAKTUR SENIOR Basikin, Else Liliani, Lina Nur Hidayati, Sigit Sanyata SEKRETARIS REDAKSI Nunggal Seralati
@pewara_uny l @unyofficial
3
REDAKTUR Rony K. Pratama Ilham Dary Athallah Ratna Ekawati Dedi Herdito Khairani Faizah Febi Puspitasari FOTOGRAFI Prasetyo Noviriyanto, Taufik Fahrudin, Heri Purwanto REPORTER Anton Suyadi (FIP) Witono Nugroho (FMIPA) Nur Laily Tri Wulansari (FIS) @unyofficial
Satya Perdana (FIK) Haryo Aji Pambudi (FT) Pramushinta Putri D (PPS) Muhammad Fadli (FE) Dwi Budiyanto (FBS) Binar Winantaka (LPPMP) Agus Irfanto (LPPM) Tusti Handayani (Kampus Wates) ALAMAT REDAKSI Jl. Colombo No. 1 Kampus Karangmalang Universitas Negeri Yogyakarta 55281 Telp/Fax 0274 542185 E-mail: pewaradinamika@uny.ac.id Laman: www.uny.ac.id.
unyofficial
Daftarisi
WAWANCARA KHUSUS
Mahasiswa memiliki golden opportunity (kesempatan emas) untuk memahami realitas objektif yang ada pada masyarakatnya. » 18-19
@JCOMP / FREEPIK.COM
Indonesia tidak akan besar karena obor di Jakarta, tapi Indonesia akan bercahaya karena lilin-lilin di desa.
ABDUL Halbdul Halim Iskandar tidak berat kembali ke desa seusai menimba ilmu di UNY. Dari hasil persinggungan dengan dinamika intelektual di kampus, pemikirannya mulai hidup: dari mana seharusnya kita mulai memberdayakan desa? Stimulus tersebut menyertai Abdul Halim menghibahkan sisa hidupnya untuk pengabdian di bidang pendidikan, pemberdayaan masyarakat, peningkatan kualitas layanan kemasyarakatan, serta pemberdayaan masyarakat
melalui jalur apa pun. Pembangunan Indonesia harus dimulai dari desa dan fokus utamanya pada peningkatan kualitas sumber daya manusia desa serta pembangunan ekonomi warga desa. Pada Sabtu pagi (11/07) ia mempresentasikan pidato Kebijakan Strategis Pemberdayaan Masyarakat Menuju Kemandirian Desa. Wacana tersebut mengantar Gus Menteri mendapat gelar Doktor Honoris Causa bidang Manajemen Pemberdaya an Masyarakat dari UNY, hasil menghimpun ilmu pedagogi di Yogyakarta.
4 P E WA R A D I N A M I K A AG U S T U S 2 0 2 0
3
PENA REDAKSI
5
REKTOR MENYAPA Menjadi Kluster Satu
6
SURAT PEMBACA
33-39
BERITA Prodi Pendidikan Teknik Informatika Jalani Akreditasi Virtual ∫ Rektor UNY Resmikan Gedung Karakter
40-43
SOSOK Guru Idola Anak Muda
46
RESENSI Konflik Sosial dan Permainan Politik Aceh
47
TIPS-TIPS
BINA ROHANI Menjaga Persaudaraan Keagamaan...
8-32
48-49
7
LAPORAN UTAMA Mandukung Praktik Unggul Pengembangan Manusia ∫ Gus Menteri sebagai Ketua Umum Dewan Pertimbangan UNY
CERPEN Pengabdian
44-45
OPINI Mencerdaskan Anak Negeri di Masa Pandemi
50
PUISI Monolog Sang Penggurit
Rektor Menyapa Prof. Dr. SUTRISNA WIBAWA, M.Pd. Rektor Universitas Negeri Yogyakarta ¬ Guru Besar Bidang Pendidikan Bahasa Jawa dan Filsafat Jawa Fakultas Bahasa dan Seni UNY
Menjadi Kluster Satu
A
lhamdulillah, di hari kemerde kaan kemarin, 17 Agustus 2020, kita sebagai keluarga UNY memperoleh hadiah terindah. Hadiah ini sekaligus menjadi hadiah terindah saya sebelum tutup buku sebagai Rektor. Yaitu: UNY masuk klaster 1 di urutan nomor 12. Berdasarkan Siaran Pers dari Direkto rat Jenderal Pendidikan Tinggi Umumkan Klasterisasi Perguruan Tinggi Indonesia tahun 2020 Nomor: 155/Sipres/VIII/2020 tanggal 17 Agusuts 2020, nama Universitas Negeri Yogyakarta bertengger di urutan 12. Ini berarti UNY masuk dalam klaster I lagi. Dalam siaran persnya tersebut, Di rektur Jenderal Pendidikan Tinggi, Prof. Nizam menjelaskan bahwa klasterisasi merupakan upaya Ditjen Dikti untuk me lakukan pemetaan atas kinerja perguruan tinggi akademik Indonesia yang berada di bawah binaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. “Klasterisasi ini bukan lah pemeringkatan namun pengelompo kan perguruan tinggi sesuai dengan level perkembangannya. Klasterisasi ini jangan disalah maknai sebagai pemeringkat an," jelas Nizam mengawali paparannya. Nizam menjelaskan bahwa tujuan utama klasterisasi adalah untuk menyediakan
landasan bagi pengembangan kebijak an pembangunan, pembinaan perguruan tinggi serta untuk mendorong perguruan tinggi dalam meningkatkan kualitas pelak sanaan tridharma perguruan tinggi secara berkelanjutan. Selain itu, klasterisasi per guruan tinggi berfungsi untuk menyedia kan informasi kepada masyarakat umum tentang kualitas kinerja perguruan ting gi di Indonesia. Menghadirkan Pendidikan Kualitas Wahid Lebih lanjut Bapak Dirjen Dikti men jelaskan pada tahun 2020 ini, berbagai in formasi terkait kinerja perguruan tinggi Indonesia kembali diidentifikasi berdasar kan empat aspek utama antara lain mutu sumber daya manusia dan mahasiswa (in put), pengelolaan kelembagaan perguru an tinggi (proses), capaian kinerja jangka pendek yang dicapai oleh perguruan ting gi (output), dan capaian kinerja jangka pan jang perguruan tinggi (outcome). Akan tetapi, indikator-indikator yang mencer minkan masing-masing komponen utama tersebut terdapat beberapa perubahan/ penambahan indikator sehingga diharap kan komponen utama tersebut dapat lebih mencerminkan kondisi perguruan tinggi Indonesia sesuai dengan cakupan pada
masing-masing komponen utama tersebut. Pada aspek proses UNY, menempati no 2 dari 10 perguruan tinggi dengan skor ter tinggi di bawah IPB. Terdapat 9 indikator yang digunakan antara lain Akreditasi In stitusi, Akreditasi Program Studi, Pembe lajaran Daring, Kerjasama perguruan ting gi, Kelengkapan Laporan PDDIKTI, Jumlah Program Studi bekerja sama dengan DUDI, NGO atau QS Top 100 WCU by subject, Jum lah Program Studi melaksanakan program merdeka belajar, Jumlah mahasiswa yang mengikuti Program Merdeka Belajar. Saya dan kita semua di kampus, bersyu kur dengan capaian itu. Pengelompokan PTN tersebut bukan dalam rangka kom petisi, melainkan perkembangannya ber dasar beberapa indikator. Indikator itu diantaranya mengenai input proses pem belajaran, tri dharma perguruan tinggi, out put perguruan tinggi, hasil penelitian, hilirisasi riset dan lain-lain. Beberapa aspek yang menunjang ma suknya UNY di kluster satu diantaranya akreditasi prodi nasional dan internasio nal. Ada 39 prodi akreditasi internasional, dan 74 lainnya tingkat nasional nilainya A. Masuknya UNY ke dalam 500 universitas terbaik di Asia disebut juga menjadi salah satu aspek penilaian. P E WA R A D I N A M I K A AG U S T U S 2 0 2 0 5
S U R AT P E M B A C A
ISTIMEWA
Wisuda Daring UNY 2020: Perjuangan yang Perlu Evaluasi Wisuda daring dilaksanakan dua kali dalam satu bulan pada bulan Agustus 2020. Wisuda periode Juni yang seharusnya dilaksanakan pada bulan Juni 2020 akhirnya dilaksanakan pada pertengahan bulan Agustus 2020. Sedangkan wisuda periode Agustus dilaksanakan pada akhir bulan Agustus 2020. Oleh LUSIA INDRIANI Mahasiswa Sastra IndonesiaUNY
Pasca pelaksanaan wisuda daring Universitas Negeri Yogyakarta mestinya kita mengapresiasi segala upaya yang telah dilakukan kampus dalam menyelenggarakan wisuda daring tersebut. Hanya saja ada beberapa hal yang perlu dijadikan evaluasi agar lebih baik lagi. Adanya pandemi yang terjadi pada tahun 2020 ini tentunya juga mempengaruhi pelaksanaan wisuda universitas. Saat itu diberikan pilihan wisuda
daring dan drive thru. Ada pula pemilihan wisuda mengikuti periode selanjutnya. Melalui chat boot Whatsapp calon wisuda wan diinformasikan untuk mengisi angket tentang model wisuda tersebut. Wisuda drive thru mendapat jumlah pemilih tertinggi tetapi pelaksanaan wisuda ternyata menggunakan model daring. Terkait dengan adanya survei ini cukup membingungkan peserta wisuda karena jarak antara keputusan penentuan wisuda dan pelaksanaan wisuda kurang dari dua minggu. Atribut wisuda
6 P E WA R A D I N A M I K A AG U S T U S 2 0 2 0
dikirim melalui jasa ekspedisi ke alamat peserta wisuda yang tersebar di seluruh Indonesia. Waktu yang cukup singkat ini membuat beberapa paket atribut wisuda yang dikirim belum sampai tujuan hingga saat pelaksanaan wisuda. Akhirnya
beberapa peserta wisuda tidak menggunakan atribut yang telah disediakan oleh universitas Universitas dan fakultas ber sinergi agar pelaksanaan wisuda daring yang benar-benar baru ini dapat terlaksana dengan baik. Menurut surat edaran yang telah dikeluarkan oleh rektor diadakan gladi bersih sebanyak satu kali tetapi ternyata gladi bersih dilaksanakan dua kali yakni gladi tingkat fakultas dan universitas. Pada pelaksanaannya, wisuda daring Universitas Negeri Yogyakarta terbilang berhasil secara prosesi meskipun ada kendala teknis yang perlu dimaklumi seperti audio aplikasi yang kurang jelas.
Redaksi menerima tulisan untuk rubrik Bina Rohani (panjang tulisan 500 kata), Cerpen (1000 kata), Opini (900 kata), Puisi/Geguritan/Tembang (minimal dua judul), dan Resensi Media (500 kata). Tulisan harus dilengkapi dengan identitas yang jelas, nomor yang bisa dihubungi, pasfoto (khusus Opini), serta keterangan dan sampul media (khusus Resensi Media). Tulisan dikirim melalui pewaradinamika@uny.ac.id atau langsung ke kantor Humas UNY. Bagi yang dimuat, honor dapat diambil di kantor Humas Universitas Negeri Yogyakarta.
T I P S -T I P S
ď Š
TIRACHARDZ / FREEPIK.COM
Oleh ARIEF SANTOSO Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Sukabumi
M
ulai Bisnis Online Tanpa Modal Dengan Empat Cara Ini. Bisnis online tanpa modal saat ini sangat digandrungi masyarakat, karena sangat mudah dan dapat menjamin pelakunya dalam mendapatkan keuntungan yang sesuai keinginan. Banyak sekali orang zaman sekarang menggantungkan hidupnya pada bisnis, mulai dari eceran, grosir sampai pada investasi yang tak terhitung nilainya. Bagaimana cara menjalankan bisnis online ini dengan mudah, cepat dan terjamin keuntungannya? Empat Cara Terbaik Berbisnis Online Tanpa Modal Pertama, Anda dapat memulainya dengan cara menjual barang milik produsen ternama atau sekarang disebut "Reseller." Beberapa orang di Indonesia sudah menjalankan bisnis online berbasis reseller ini sejak 4 tahun yang lalu. Berbagai produk yang dijual pun beragam, mulai dari fashion, kosmetik, perlengkapan rumah, aksesoris elektronik dan lain-lain. Namun, Anda pasti bertanya, berapa sih keuntungan yang didapatkan? Menurut prediksi dan analisa kami, reseller akan mendapatkan keuntungan 10-30% dari hasil penjualan per bulan, tergantung produk
Mulai Bisnis Online Tanpa Modal Dengan Empat Cara Ini
yang dijualnya. Saat ini, masih ramai menjual produk kosmetik dan fashion lokal. Anda ingin mencoba? Bisnis online tanpa modal berbasis Reseller ini digandrungi oleh anak-anak sekolah, mahasiswa dan ibu rumah tangga, karena pengerjaannya sangat mudah, hanya repost di media sosial mereka. Kedua, jika Anda menyukai kegiatan travelling, vlogging dan memasarkan diri Anda agar mendapatkan endorse, atau Anda adalah kreator konten dan editor video, Anda bisa menjalankan bisnis online berbasis Content and Advertising. Bisnis online berbasis C&A ini difungsikan untuk menarik viewers fan readers juga membantu skill Anda dalam mengembangkan potensi marketing. Coba kita bayangkan bila membuat kreativitas seperti video, desain, konten yang edukatif, maka benefit yang akan diterima bukan hanya soal finansial tetapi reputasi Anda akan ikut terangkat. Dalam hal ini, seorang kreator atau pebisnis dalam dunia kreatif diharuskan fleksibel, mudah adaptasi dan selalu memberikan positive mindset kepada semua orang. Keuntungan dalam bisnis online
tanpa modal berbasis C&A ini sangatlah banyak, diantaranya finansial, relasi dan sosial. Ketiga, jika Anda sudah menguasai dunia e-commerce dan bisnis, kami sarankan untuk mencoba Virtual Business atau Bisnis Online Berbasis Virtual. Virtual Business saat ini digandrungi oleh banyak orang, terutama anak muda yang menjalankan usaha di media sosial. Pasti Anda sudah tahu dengan nama Binomo, OlympTrade, dan lain sebagainya. Deretan nama tersebut adalah aplikasi virtual business yang dapat membantu Anda dalam menjalankan bisnis online berbasis virtual. Keuntungan yang didapat bisa mencapai jutaan rupiah, dan bahkan bila Anda menguasai proses dan skill, bisa jadi puluhan jutaan rupiah akan mudah masuk ke dalam rekening Anda. Bisnis online tanpa modal yang berbasis virtual ini dapat dilakukan dimana pun dan kapanpun, makanya peminatnya sangat banyak. Seseorang yang mampu menguasai dunia virtual business ini prediksinya akan jauh lebih berpenghasilan dibanding dengan pebisnis ritel atau properti, karena hanya menggunakan insting dalam pengerjaannya.
Keempat, jika Anda memiliki keahlian dalam menulis, analisa, riset ilmiah dan jurnalistik, kami sarankan Anda memulai bisnis online berbasis teks. Bisnis penulisan ini juga sangat digandrungi oleh banyak orang apalagi penulis-penulis yang suka membagikan pemikiran dan cerita hidup. Biasanya, blog dibuat untuk menuliskan artikel populer, tulisan random, karyakarya fiksi dan lain-lain. Bisnis online tanpa modal berbasis teks ini juga mampu mengembangkan potensi analisa kepenulisan, penangkapan ide dan gagasan, jiga kredibilitas dalam menuliskan sebuah artikel ilmiah. Dari sisi finansial juga terjamin, menurut riset penulisan artikel dunia, bahwa satu artikel di luar Indonesia bisa berkisar $30-$80 per artikel. Bagi Anda seorang mahasiswa yang memiliki banyak potensi dan keahlian, akan sangat menguntungkan sekali di era sekarang. Berhubung sedang mengalami pandemi yang belum pasti kapan berhentinya maka hal ini dapat dimanfaatkan sebagai seorang multi-potential student. Bisa Anda berkonsultasi kepada para penulis, entrepreneur, pebisnis, aktivis media dan lainlain untuk mendapat benefit yang bermanfaat 
P E WA R A D I N A M I K A AG U S T U S 2 0 2 0 7
Laporan Utama
TERASDESA.CO.ID
8 P E WA R A D I N A M I K A AG U S T U S 2 0 2 0
Laporan Utama
GUS MENTERI MENDAPAT HONORIS CAUSA
M
Momentum Agustusan menjadi arena yang pas untuk menelaah arti kata merdeka sekaligus untuk mengamini kalimat populer Bapak Proklamator, Soekarno, “Perjuanganku lebih mudah karena melawan penjajah, tapi perjuanganmu akan lebih sulit karena melawan bangsamu sendiri.� Baik sekarang maupun 75 tahun yang lalu, ungkapan merdeka di negeri permai ini masih menjadi persoalan rumit. Bedanya, hari ini pekik merdeka bebas digembar-gemborkan tanpa gentar jadi sasaran bedil penjajah. Benar betul prediksi Bung Karno. Namun, bedanya, belakangan kata merdeka diperebutkan, bahkan diversuskan di antara anak-anak bangsa sendiri. Pada akhirnya merdeka sekadar menjadi klaim sepihak. Sudah semestinya tiap anak bangsa berjalan berdampingan menuju kesejahteraan bersama. Sebab ia merupakan hak sekaligus kewajiban setiap warga Indonesia. Tidak peduli dari desa ataupun kota. Tidak tebang pilih. Semua setara. Abdul Halim Iskandar, Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi periode Kabinet Indonesia Maju memufakatinya. Gus Menteri, sapaan akrab Menteri Desa PDTT, menuturkan bahwa meningkatkan kesejahteraan harus dimulai bertahap dari akarnya: desa. Gagasan ini mengilhami orasi akademik bertajuk Kebijakan Strategis Pemberdayaan Masyarakat Menuju Kemandirian Desa yang mengantarkan Abdul Halim Iskandar menuju gelar Doktor Honoris Causa di bidang Manajemen Pemberdayaan Masyarakat dari Universitas Negeri Yogyakarta. Manajemen Pemberdayaan Masyarakat berhulu dari ilmu pendidikan sosial. Disiplin ilmu ini dilandasi pemikiran tentang pemberdayaan masyarakat yang berkelindan dengan program studi tempat Gus Menteri berdinamika di UNY dahulu, yakni Filsafat dan Sosiologi Pendidikan. Bagi Gus Menteri, mencintai dan kembali ke desa setelah menjadi musafir ilmu di Yogyakarta bukan sekadar tuntutan profesi. Cinta itu lahir, tumbuh, dan berkembang dari lingkungan kesehariannya yang kental dengan suasana keagamaan dan pedesaan. Fondasi humanisme-religius inilah yang menjadi cikalbakal Gus Menteri mengiblatkan perjuangan hidupnya ke arah narasi teo-ideologis pesantren: khoirun nas anfa’uhum ilnnas (hidup adalah untuk kebermanfaatan antarsesama manusia). Dari mana seharusnya kita mulai memberdayakan desa? Pertanyaan ini terus muncul dan menggugah Gus Menteri untuk menciptakan kebijakan yang berpihak kepada masyarakat desa. Manajemen pemberdayaan masyarakat disusun dalam program Desa Surga (Desa Semua untuk Warga). Selain itu, sebagai pendukung utama, Kementerian Desa PDTT baru-baru ini berduet dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Keduanya mencanangkan Kampus Merdeka untuk Desa sebagai bentuk elaborasi pendidikan dalam bingkai budaya, keagamaan, dan kemasyarakatan. Universitas Negeri Yogyakarta sebagai bagian dari Forum Perguruan Tinggi Desa turut merekam kontribusi yang disulam Gus Menteri sebagai rekam jejak yang berdampak dan bermanfaat bagi masyarakat desa dan Indonesia secara luas. MARIA PURBANDARI P.P. P E WA R A D I N A M I K A AG U S T U S 2 0 2 0 9
Laporan Utama
Kebijakan Strategis Menuju Kemandirian Desa Pidato ilmiah dibacakan Abdul Halim Iskandar selaku Promovendus di bidang Manajemen Pemberdayaan Masyarakat pada 11 Juli 2020. Berlangsung di Auditorium UNY, pidato itu berlangsung di tengah Rapat Terbuka Senat UNY dan menjadi pengantarnya mendapatkan gelar doktor kehormatan.
RADAR JOGJA
B
Oleh DR. (HC) ABDUL HALIM ISKANDAR, M.PD.
erikut rangkuman pidato yang disampaikan Sang Menteri Desa PDTT, yang menekankan pentingnya kehadiran pemerintah dan kebijakan strategis pemberdayaan masyarakat untuk bersama-sama gotong royong menuju kemandirian desa. Fondasi sebagai Santri dan Mahasiswa Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Yang Terhormat Rektor Universitas Negeri Yogyakarta, Bapak Prof. Dr. Sutrisna Wibawa, M.Pd. beserta para pimpinan dan tamu undangan […] Sebagai orang yang lahir, tumbuh, dan besar di lingkungan pesantren, narasi teo-ideologis pesantren 10 P E WA R A D I N A M I K A AG U S T U S 2 0 2 0
Khoirun nas, anfa’uhum linnas (hidup adalah untuk kebermanfaatan antarsesama manusia) sangat lekat pada diri saya, bahkan narasi tersebut menjadi salah satu penuntun sikap, prinsip, dan arah perjuangan hidup saya hingga saat ini. Di lingkungan pesantren, narasi
MENTERI DESA PDTT ABDUL HALIM ISKANDAR
Khoirun nas, anfa’uhum linnas sangat lekat pada diri saya, bahkan narasi tersebut menjadi salah satu penuntun sikap, prinsip, dan arah perjuangan hidup saya hingga saat ini.
ini sangatlah empirik dan evidential. Kemunculan pesantren merupakan bentuk hubungan mutualistik antara himmah (cita) seorang kyai dengan kebutuhan terhadap pengetahuan agama Islam. Oleh karena itulah, kehadiran pesantren tidak dapat dihindarkan dari aktivitas pemberdayaan masyarakat, baik pada bidang sosial, budaya, ekonomi, termasuk di dalamnya politik. Sebagai salah satu “penyangga” ketenteraman desa dan ideologi bangsa, pesantren banyak melahirkan generasi yang memiliki komitmen besar dalam memperjuangkan dan mempertahankan Indonesia, sejak era kolonial sampai saat ini. Pesantren menjadi kontributor besar dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia, mempertahankan kemerdekaan, hingga mengisi
Laporan Utama
ARIF / HUMAS
DOK. KEMENDES
kemerdekaan melalui aktivitas pembangunan serta pemerataan hasil pembangunan. Sebagai anak desa yang tumbuh dan mengenyam pendidikan pesantren, kesempatan hijrah ke Yogyakarta untuk melanjutkan kuliah di Universitas Negeri Yogyakarta (dulu bernama IKIP Negeri Yogyakarta) merupakan kesempatan luar biasa yang tidak mudah didapat semua anak muda kala itu. Itulah sebuah kesempatan penempaan dan pendewasaan diri, serta penataan kerangka berpikir logis dan ilmiah sebagai pondasi membaca dan memahami hidup dan kehidupan yang singkat ini. Oleh karena itu, saya sangat bersyukur menjadi bagian dari kampus ini. Kampus yang saya banggakan, yang telah melahirkan banyak tokoh nasional, berkontribusi besar, khususnya terhadap dunia pendidikan Indonesia. Selain pesantren, kampus ini memiliki peran besar dalam hidup saya. Di sinilah–salah satunyaparadigma berpikir saya terbentuk.
PENYERAHAN SK GELAR KEHORMATAN KEPADA MENTERI DESA PDTT
Di sinilah pola pikir, karakter, dan mentalitas saya dibentuk. Di kampus ini terjadi transformasi pengetahuan saya berkaitan dengan: apa makna subtantif dari lembaga pendidikan itu didirikan, apa hakikat perubahan sosial dan bagaimana pendekatan idealnya, serta bagaimana peranan lembaga pendidikan secara teologis, bukan pragmatis semata. Di kampus ini, saya berkesempatan mempelajari Filsafat dan Sosiologi Pendidikan, sebuah disiplin yang mengajarkan the essential aspect of educational process, bagaimana mendesainnya, hingga disajikan pada masyarakat luas untuk melakukan perubahan sosial di masa depan.
Selain pesantren, kampus ini (UNY) memiliki peran besar dalam hidup saya. Di sinilah paradigma berpikir saya terbentuk. Pola pikir, karakter, dan mentalitas saya dibentuk.
Di luar aktivitas akademis kampus, kota yang dikenal sebagai kota pendidikan ini telah mengenalkan saya pada berbagai aktivisme kampus. Melalui wadah Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) dan berbekal pengalaman belajar di kelas, saya merancang gerakan advokasi sosial, belajar memadukan teori dan aksi. Dalam perjalanan pembelajaran itulah saya sampai pada sebuah hipotesis bahwa akar permasalahan pembangunan di Indonesia berada di desa. Desa adalah sumber identifikasi masalah. Desa memiliki jumlah kemiskinan terbesar, persentase terbesar penduduk dengan tingkat kesehatan rendah, daya beli yang rendah, serta tingkat pendidikan rendah dibandingkan dengan kota. Karena itulah, saya berkeyakinan, bahwa untuk memperbaiki dan meningkatkan indeks pembangunan manusia di Indonesia, untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat Indonesia, untuk mewujudkan Indonesia Maju, mulailah dari desa. [‌] P E WA R A D I N A M I K A AG U S T U S 2 0 2 0 11
Laporan Utama
MEDCOM.ID
Berkhidmat untuk Desa Terlepas dari variabel itu, dalam hati kecil saya mulai tumbuh rasa cinta pada desa, sehingga tidak berat rasanya kembali ke desa seusai menimba ilmu di UNY. Saya teringat salah satu quotes yang pernah disampaikan Bung Hatta. Bapak proklamator ini pernah berujar, “Indonesia tidak akan besar karena obor di Jakarta, tapi Indonesia akan bercahaya karena lilin-lilin di desa�. Selain itu, pada dekade 1980-an hingga awal 1990-an, Indonesia sedang demam kajian-kajian tentang teori-teori pembangunan (development studies). Sebagai bagian dari civitas akademika UNY dan aktivis pergerakan, saya ikut terlibat dalam berbagai forum ilmiah yang membincangkan pembangunan bangsa. Dari hasil persinggungan dengan dinamika intelektual di masa itu, saya mulai berpikir, dari mana seharusnya kita mulai memberdayakan desa. Ini pertanyaan yang tidak mudah dijawab mengingat kompleksitas permasalahan yang ada di desa. 12 P E WA R A D I N A M I K A AG U S T U S 2 0 2 0
Namun demikian, saya meyakini bahwa perubahan itu dapat dimulai dari pendidikan. Keyakinan itu bukan didasarkan asumsi belaka, melainkan terpupuk dari proses studi saya di Program Studi Filsafat dan Sosiologi Pendidikan IKIP Yogyakarta. Saat itu saya meyakini, pendidikan ibarat eskalator sosial. Semakin tinggi akses seseorang terhadap pendidikan, semakin luas pula kesempatannya untuk naik kelas secara sosial maupun ekonomi. Singkatnya, pembangunan Indonesia
Pembangunan Indonesia harus dimulai dari desa dan fokus utamanya pada peningkatan kualitas SDM serta pembangunan ekonomi warga desa.
harus dimulai dari desa dan fokus utama pembangunan desa adalah pada peningkatan kualitas sumber daya manusia desa serta pembangunan ekonomi warga desa. Karena itulah, sisa hidup ini saya hibahkan untuk pengabdian di bidang pendidikan, pemberdayaan masyarakat, peningkatan kualitas layanan kemasyarakatan, serta pemberdayaan masyarakat melalui jalur apapun, mulai dari pondok pesantren, lembaga akademik, organisasi kemasyarakatan, hingga partai politik. Untuk itu, dalam kesempatan ini, sekali lagi, saya ingin mengucapkan terima kasih kepada kedua orang tua saya, para kiai, ibu nyai di pesantren, guruguru di madrasah, serta para dosen, utamanya dosen-dosen saya di UNY yang telah menanamkan prinsip hidup mengenai pentingnya pendidikan dalam proses perubahan sosial. Setelah lama menjadi musafir ilmu pengetahuan di Yogyakarta, akhirnya saya memantapkan hati
Laporan Utama
MEDIAINDONESIA.COM
untuk mengkhidmatkan yang saya dapat dan miliki. Dimulai pada tahun 1987, saya mengabdikan diri sebagai pengurus pondok pesantren, serta guru Bimbingan Penyuluhan (BP) Madrasah Aliyah Negeri Mambaul Ma’arif, Denanyar, Jombang Jawa Timur. Tidak lama dari saat itu, pada awal tahun 90-an, saya menginisiasi pendirian lembaga pendidikan menengah kejuruan yang kemudian kami beri nama Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Sultan Agung Jombang. Di sekolah ini saya belajar menjadi kepala sekolah dari tahun 1996 sampai tahun 1997. Pada dekade yang sama, saya juga mengabdi pada Yayasan Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, sebagai dosen metodologi penelitian, kemudian diangkat sebagai Dekan Fakultas Tarbiyah Institut Keislaman Hasyim Asy’ari/IKAHA (sekarang berubah status menjadi Universitas Hasyim Asy’ari/UNHASY) periode 1993-1997. Dari semua profesi pengabdian yang saya jalani, menjadi inisiator dan kepala SMK Sultan Agung merupakan momen yang paling
monumental. Bagi saya, menjadi kepala SMK merupakan langkah nyata dalam upaya pencapaian misi pengentasan kemiskinan dan keterbelakangan hidup masyarakat Indonesia. Sebagaimana kita pahami, lembaga pendidikan vokasi didirikan karena dua alasan penting. Pertama, penguatan hubungan/kesesuaian (links and matches) antara dunia pendidikan dengan dunia usaha. Kedua, secara sosiologis, ada kecenderungan masyarakat yang menginginkan anaknya bekerja daripada melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi sehingga sekolah vokasi menjadi pilihan yang tepat. Karena itulah,
Menyadari pendidikan sebagai salah satu kunci keberhasilan pembangunan, maka kesejahteraan guru harus diperhatikan.
untuk memenuhi kebutuhan peserta didik serta demi memeratakan akses pendidikan vokasi, saya mantapkan niat dan akhirnya terwujudlah SMK Sultan Agung II di daerah yang berbeda. […] Membangun Jombang dan Jawa Timur Lewat Pendidikan Persinggungan mengabdi di pesantren, belajar di lembaga pendidikan formal, serta berkhidmat di Nahdlatul Ulama telah menggeser perjalanan takdir saya ke dunia politik. […] Mengemban amanah sebagai Ketua DPRD Kabupaten Jombang pasca krisis multi-dimensi di tahun 1998 sangatlah tidak mudah […] Menyadari pendidikan sebagai salah satu kunci keberhasilan pembangunan, maka peningkatan kualitas layanan pendidikan harus terus ditingkatkan, akses terhadap pendidikan harus dipermudah, sarana dan prasarana pendidikan hendaknya dipenuhi, serta tidak kalah pentingnya, kesejahteraan guru harus diperhatikan. Oleh P E WA R A D I N A M I K A AG U S T U S 2 0 2 0 13
Laporan Utama Rancangan Peraturan Daerah tentang Pesantren, yang bertujuan memberikan rekognisi, afirmasi, dan fasilitasi terhadap pesantren. […] Ketika masih menjabat sebagai Wakil Ketua DPRD Jawa Timur Periode 2009-2014, saya sudah terlibat aktif dalam penyusunan dan pembahasan draft Raperda tentang Pemberdayaan Masyarakat Desa dan Kelurahan. Argumen yang dibangun waktu itu adalah desa merupakan ujung tombak identifikasi masalah. […] Menjadi Bagian dari Kabinet Ranah pengabdian saya kian meluas ke seluruh pelosok Indonesia, begitu Presiden Republik Indonesia, Bapak Joko Widodo, mengumumkan sebagai Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (PDTT) dalam Kabinet Indonesia Maju 2019-2024. Ranah pengabdian itu mencakup 74.953 desa, 270 kawasan perdesaan, 62 daerah tertinggal, dan 619 kawasan transmigrasi. […] Kebijakan desa yang berkualitas perlu disusun berbasis data dan masukan pemanfaat kebijakan itu sendiri. Sejak minggu pertama penugasan sebagai Menteri Desa PDTT, saya melakukan pembenahan berkaitan dengan data dan informasi. […] Optimisme masa depan desa dalam waktu dekat ini berujud normal baru desa. Keputusan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Nomor 63/2020 berisikan protokol yang harus dijalankan pemerintah desa dan warga desa. karena itu, DPRD Kabupaten Jombang mendesakkan kebijakankebijakan yang dapat memberikan perlakuan yang adil kepada semua lembaga pendidikan, baik lembaga pendidikan yang berada di bawah naungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, maupun lembaga pendidikan yang berada di bawah kewenangan Kementerian Agama. Pemerintah daerah harus memperlakukan lembaga pendidikan di bawah Kementerian Agama secara adil. Meskipun secara yuridis dan struktural suatu lembaga pendidikan menjadi tanggung jawab dari Kementerian Agama, tapi secara faktual peserta didik dari lembaga ini juga merupakan rakyat Kabupaten Jombang, yang hak-haknya sebagai warga negara, termasuk hak mendapatkan pendidikan yang layak, dijamin dan merupakan tanggung jawab Pemerintah Kabupaten Jombang. 14 P E WA R A D I N A M I K A AG U S T U S 2 0 2 0
Selain itu, sebagaimana diketahui bersama, lembaga pendidikan tertua di Indonesia adalah pesantren. Namun demikian, selama ini negara cenderung mengabaikan lembaga pendidikan yang banyak melahirkan pahlawan dan penggerak bangsa ini. Oleh karena itu, bersama dengan anggota DPRD lainnya, saya menginisiasi penyusunan
Kebijakan desa yang berkualitas perlu disusun berbasis data dan masukan pemanfaat kebijakan itu sendiri. Saya melakukan pembenahan berkaitan dengan data dan informasi.
Untuk mendukung desa meraih rebound ekonomi tahun depan, Kementerian Desa PDTT sedang menyiapkan peraturan menteri tentang prioritas penggunaan dana desa tahun 2020. Berbasis data dan informasi yang telah dikumpulkan dari tingkat desa, dana desa akan digunakan secara terfokus penyediaan prasarana pada daerah yang belum berlistrik dan belum berinternet. Berdasarkan potensi tiap desa, prioritas penggunaan dana desa bagi desa-desa lainnya diarahkan untuk memenuhi kebutuhan dasar dan menjalankan produksi ekonomi. Seluruh prioritas penggunaan dana desa 2020 diarahkan untuk memenuhi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. […] Pada kesempatan terakhir ini, saya ingin menyampaikan banyak terima kasih kepada Rektor UNY, Bapak Prof. Dr. Sutrisna Wibawa, M.Pd. beserta para pimpinan […]
Laporan Utama
DOK. KEMENDES
yang sudah menganugerahkan gelar kehormatan ini kepada saya. Saya berterima kasih pula kepada promotor saya, Prof. Dr. Yoyon Suryono, M.S. dan Prof. Dr. Sugiyono, M.Pd., serta semua elemen yang terlibat mensukseskan kegiatan ini pada masa serba sulit ini. Saya ucapkan banyak terima kasih, semoga mendapatkan balasan yang lebih baik dari Allah, Tuhan YME. Wallahul Muwafiq Ila Aqwamitthorieq Wassalamu ‘Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
SEBAGAI seorang sarjana pendidikan yang menekuni filsafat dan sosiologi pendidikan, Promovendus (Abdul Halim Iskandar) paham bagaimana seharusnya secara eclectic merekonstruksi berbagai aliran filsafat dan sosiologi pendidikan dalam suatu praksis pendidikan yang memiliki praktik, arah, dan tujuan pendidikan yang ingin dicapai bersesuaian dengan kondisi nyata, kebutuhan yang dihadapi, dan proses transformasi yang dihendaki untuk membangun kehidupan masyarakat yang lebih baik dan sejahtera.
Promovendus menyadari bahwa praksis pendidikan dan bahkan ilmu pendidikan di dalamnya mengandung pesan luhur untuk tidak hanya mendidik manusia secara individu, melainkan juga mendidik manusia dalam konteks masyarakat berbingkai budaya dan bahkan keyakinan agama. Pendidikan memiliki peran individual dan juga peran sosial secara berbarengan. Selain memiliki kemampuan merekonstruksi praksis pendidikan berdimensi pemberdayaan, Promovendus memiliki kemampuan dan penguasaan disiplin ilmu manajemen pemberdayaan masyarakat. 
P E WA R A D I N A M I K A AG U S T U S 2 0 2 0 15
Laporan Utama
Desa Surga untuk Rakyat Sejahtera Prof. Yoyon Suryono, M.S. bersama Prof. Sutrisna Wibawa, M.Pd. menulis artikel opini di SKH Kedaulatan Rakyat. Terbit pada Sabtu (11/07), tulisan ini menggugah semangat pembaca dan masyarakat Jogja untuk sama-sama hadir bagi pembangunan desa. Berikut pemaparannya.
PRASETYO / HUMAS
Oleh PROF. YOYON SURYONO, M.S. dan PROF. SUTRISNA WIBAWA, M.PD.
D
esa yang kuat akan menguatkan Indonesia. Inilah filosofi yang beberapa waktu lalu saya sampaikan kepada Lurah se-Gunungkidul, kala berdialog bersama Menteri Desa PDTT Dr. Abdul Halim Iskandar, M.Pd. di Tlaga Jonge. Sebuah keyakinan yang terus dikuatkan Abdul Halim dalam praksis kebijakannya dan layak untuk dianugerahi gelar Doktor Kehormatan bidang Manajemen Pemberdayaan Masyarakat dari Universitas Negeri Yogyakarta. Seiring waktu, tak salah jika dibilang bahwa paradigma ini menjadi makin penting. Lebih-lebih di tengah penanganan pandemi Corona yang kita hadapi saat ini. Karena apapun 16 P E WA R A D I N A M I K A AG U S T U S 2 0 2 0
kebijakan yang bangsa ini citacita- kan, penentu kesuksesannya bukanlah sudut istana maupun hingar bingar diskusi akademis di balik bilik-bilik kampus. Kunci kesuksesan Indonesia hadir dalam kekuatan para lurah beserta segenap masyarakat desanya untuk bahu membahu menyejahterakan desa dan bangsanya.
KUNJUNGAN MENTERI DESA PDTT BERTEMU LURAH SE-GUNUNG KIDUL
Kunci kesuksesan Indonesia hadir dalam kekuatan para lurah beserta segenap masyarakat desanya untuk bahu membahu menye jahterakan desa dan bangsanya.
Model Manajemen Pemberdayaan Masyarakat Program Desa Semua untuk Warga, yang kemudian disingkat Desa Surga, hadir untuk memenuhi asa tersebut. Tujuannya memberdayakan masyarakat melalui organisasi desa sehingga memajukan diri serta bangsanya. Program ini perlu kita dukung bersama untuk kesejahteraan rakyat. Dalam format kebijakan tersebut, isinya terdiri atas pokok-pokok kebijakan desa yang mencakup upaya: (1) mengembangkan dan menempatkan masyarakat (warga desa) sebagai subjek pembangunan yang partisipatif, transparan, dan akuntabel, (2) mentransformasi ekonomi untuk memenuhi kebutuhan warga, menyajikan kenyamanan, dan ketenteraman sehingga masyarakat desa selalu
Laporan Utama merindukan warganya pulang kampung, (3) mengeksplorasi potensi lokal untuk kepentingan warga, (4) membangun jejaring dengan lingkungannya, serta (5) membangun desa yang inklusif, ramah difabel, ramah anak, ramah perempuan, dan ramah lansia.
di tahun 2024. Sebuah tugas yang sangat berat, tapi tidak mustahil bila titik beratnya adalah gotong royong bersama masyarakat. Kampus Desa Mendukung Kemajuan Pihak kampus perlu memberi dukungan dan kontribusi positif untuk membantu mencapai keberhasilan model kebijakan tersebut di atas. Oleh karena itu, Menteri Desa PDTT merancang “Kampus Merdeka untuk Desa, Berjamaah Membangun Desa” melalui berbagai program atau kegiatan, berupa magang/kerja praktik, proyek bersama di desa, mengajar di sekolah, penelitian, kegiatan wirausaha, dan proyek independen.
Dari kelima butir Desa Surga (Desa Semua untuk Warga) itu, pada saat ini sedang diuji coba format implementasinya dalam dua jalur rumusan program yang lebih “menerobos” dalam konteks mewujudkan Desa Surga, yakni berupa program transformasi ekonomi desa dan SDM Desa Unggul. Secara kelembagaan, program transformasi ekonomi desa mencakup: (1) pembangunan desa dan perdesaan, (2) pembangunan ekonomi dan investasi desa, PDT, dan transmigrasi, (3) pembangunan dan pengembangan transmigrasi, serta (4) percepatan daerah tertinggal. Untuk program SDM Desa Unggul, mencakup pemberdayaan masyarakat serta inovasi dan informasi desa, PDT, dan transmigrasi. Pelaksanaan sejauh ini telah menunjukkan hasil yang sangat mengembirakan. Tercatat 74.954 desa di Indonesia telah naik kelas, baik sebagai desa mandiri, maju, maupun berkembang. Sebagian lainnya yang masih berstatus sangat tertinggal ditargetkan menjadi nol
Bantuan kampus yang diharapkan, antara lain melalui Forum Perguruan Tinggi untuk Desa (Pertides) bermanfaat membantu masyarakat di pedesaan atau daerah terpencil dalam membangun ekonomi rakyat dan infrastruktur yang dilaksanakan bersama dengan pemangku kepentingan yang ada di desa, untuk mendukung keberhasilan pencapaian arahan utama presiden dan tujuh agenda pembangunan nasional.
KUNJUNGAN MENTERI DESA PDTT KE GUNUNG KIDUL
Universitas Negeri Yogyakarta juga telah menginisiasi Kampus Desa sebagai bangunan secara fisik maupun pendampingan kepada desa. Di Gunungkidul serta Kulon Progo,
UNY hadir lewat pendidikan vokasi guna mendidik tenaga terampil yang siap memajukan desanya. Tak menutup kemungkinan layaknya sudah dicanangkan oleh Menteri Desa PDTT, lurah disekolahkan hingga bergelar diploma maupun sarjana untuk mendukung dan mengakui praktis kepemimpinan dan ilmu pemerintah yang telah mereka lakukan. Semua asa tersebut nantinya akan bermuara pada desa yang makin kuat. Hanya dengan kekuatan inilah Indonesia dapat maju mulai dari desa. Kekuatan para lurah dan aparaturnya juga dapat menjadi kunci membangkitkan kesejahteraan masyarakat pascapandemi. Desa yang efektif nantinya dapat menga lokasikan penggunaan dana desa, berupa penanganan kesehatan warga, jaring pengaman warga mis kin, dan kebangkitan ekonomi desa. Beberapa kegiatan yang dilaksanakan, mencakup pembentukan relawan desa lawan Covid-19, pos jaga gerbang desa (24 jam), penyiapan ruang isolasi, penetapan protokol penanganan Covid-19, bantuan langsung tunai, padat karya tunai desa, dilengkapi dengan pusat informasi BLT Desa melalui media sosial. Dipadukan dengan dukungan keilmuan kampus dan kekuatan organisasi desa, inilah hakikat Desa Surga untuk Rakyat Sejahtera.
P E WA R A D I N A M I K A AG U S T U S 2 0 2 0 17
PRASETYO / HUMAS
Laporan Utama
WAWANCARA KHUSUS ANWAR SANUSI Ph.D. SEKRETARIS JENDERAL KEMENTERIAN DESA/PDTT
Kampus Desa untuk Kemajuan Bangsa Dari mana seharusnya kita mulai memberdayakan desa? Pertanyaan ini terus muncul dan menggugah Menteri Desa dan PDTT untuk menciptakan kebijakan yang berpihak kepada masyarakat desa. Manajemen pemberdayaan masyarakat disusun dalam program Desa Surga (Desa Semua untuk Warga). Selain itu, sebagai pendukung utama, Kementerian Desa PDTT baru-baru ini berduet dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Keduanya mencanangkan Kampus Merdeka untuk Desa sebagai bentuk elaborasi pendidikan dalam bingkai budaya, keagamaan, dan kemasyarakatan.
KEPADA Pewara Dinamika, Sekretaris Jen deral Kementerian Desa PDTT menuturkan pentingnya sinergisitas antara perguruan tinggi dan desa untuk mewujudkan Kam pus Merdeka di tengah masyarakat. Bagaimana kisah awal mulanya program Kampus Desa, Pak? Istilah relasi sosial itu sudah terbangun sa ngat panjang sebetulnya. Apa yang disam paikan oleh Pak Menteri itu highlight-nya sudah sangat jelas. Artinya, bagaimana kam pus bisa memiliki satu peran signifikan un tuk memberikan nilai terutama dari dana de sa sebagai kendaraan utama mewujudkan sebuah kemandirian desa. Kita sebetulnya memiliki rekam jejak yang sangat panjang terutama bagaimana melibatkan perguruan di dalam kancah perjuangan untuk memban gun desa. Kementerian Desa dibentuk pada Oktober 2015. Pada Juli 2016 kita membentuk satu fo rum yang dikenal dengan Forum Perguruan Tinggi untuk Desa atau yang dikenal dengan Forum Pertides. Waktu itu kita mengorgani sir sekitar 60 perguruan tinggi untuk bisa melakukan sumbangsih membangun desa dalam sebuah lini. Kemudian, kami membe rikan satu penguatan karena yang naman ya institusi publik memang tidak bisa lepas dari fungsi regulasi. Bagaimana menghasilkan sebuah kebijakan yang betul-betul sesuai kondisi empiris, re alistis, objektif yang terjadi di masyarakat. Apalagi universitas-universitas memiliki re kam sejarah yang sangat panjang terutama perhatian mereka terhadap desa. Sehingga 18 P E WA R A D I N A M I K A AG U S T U S 2 0 2 0
wacana-wacana terkait dengan desa sudah begitu panjang dilakukan telaah.
penelitiannya hanya berhenti terbatas di laboratorium.
Inti dari Pertides adalah regulasi yang di hasilkan oleh Kementerian Desa betul-betul sesuai dengan kebutuhan di tingkat masyar akat. Kami menyadari kritik utama dari ke bijakan publik ini adalah sering tidak nyam bung. Atau orang mengatakan joko sembung sehingga mungkin banyak sekali anggapan bahwa kebijakan publik sering asing dengan apa yang diinginkan oleh masyarakat. Kita ingin mendapatkan masukan wacana-waca na yang sudah terbiasa dilakukan perguru an tinggi.
Kebijakan yang terkenal dengan pola hilir isasi ke masyarakat sangat kita inginkan. Adanya semacam down streaming. Saat turun ke masyarakat, produk-produk per guruan tinggi merupakan adalah teknolo gi tepat guna yang sangat diharapkan bisa dipergunakan oleh masyarakat pedesaan. Masyarakat tidak membutuhkan teknologi tingkat tinggi, tetapi cukup teknologi sangat sederhana yang bisa memberikan tambahan mata rantai dari yang selama ini hanya sele sai ketika produk dipanen.
Yang kedua, yang kita inginkan adalah bagaimana hasil belajar yang ada di pergu ruan tinggi juga bisa dimanfaatkan oleh pe desaan. Artinya, perguruan tinggi memiliki sumber daya manusia yang luar biasa. Kal au kita bicara tentang struktur sosial masya rakat, perguruan tinggi merupakan kelom pok masyarakat Indonesia yang memiliki kemewahan, terutama berupa akses pendi dikan yang dapat dimanfaatkan seting gi-tingginya.
Bagaimana contoh teknologi yang bisa dihadirkan perguruan tinggi untuk desa? Misalnya, di bidang pertanian. Masyarakat pedesaan kan kita tahu siklusnya itu han ya tiga: tanam, panen, dan jual. Inilah yang menjadi keprihatinan karena nilai tambah bagi petani sangat sedikit. Ketika dia (petani/ pekebun) memiliki perkebunan kopi, dia ha nya mengirimkan bibit, tidak diolah dalam satu proses tambahan lain yang memberikan nilai manfaat.
Di antara sekian banyak instansi yang bisa membangun desa, kenapa perguruan tinggi, Pak? Apa yang membuat perguruan tinggi penting untuk terlibat membangun desa? Banyak sekali sumber daya di perguruan tinggi, baik mahasiswa maupun dosen yang harus kita manfaatkan. Belum lagi kita ber bicara tentang produk-produk yang dihasil kan perguruan tinggi. Laboratorium-labora torium milik universitas juga banyak sekali yang sebetulnya sangat sayang kalau hasil
Perguruan-perguruan tinggi memiliki labo ratorium penghasil teknologi tepat guna dan diperlukan pedesaan. Manakala konsep yang terkait dengan perguruan tinggi masuk desa, sebagai implikasi, Merdeka Belajar Kampus Merdeka sangat tepat dengan yang selama ini kita kembangkan. Pertides yang selama lima tahun melakukan banyak hal harus melaku kan perbaikan. Room of improvement-nya masih sangat dibutuhkan dan menjadi gaga san konkrit dari perguruan tinggi. Bukan ha
Laporan Utama
WIKIMEDIA.ORG
nya semata-mata ada di menara gading, tapi juga turun ke masyarakat.
memang menjadi satu kata kunci. Ketika per guruan tinggi betul-betul bisa masuk, kita in gin juga adanya kolaborasi lain.
Apa saja keuntungan mengabdi untuk desa bagi perguruan tinggi, Pak? Pastinya ada manfaat timbal balik yang bisa diwujudkan. Mahasiswa memiliki golden op portunity untuk memahami realitas objek tif yang ada pada masyarakatnya. Artinya, dia akan mengetahui kebutuhan masyarakat dan kira-kira manfaat apa yang akan didapat kan. Banyak sekali sebetulnya ruang-ruang yang bisa dikolaborasikan. Jadi, kolaborasi
Hal ini juga merupakan amanat Undang-un dang untuk mengkonsolidasikan seluruh program yang selama ini tercecer di berbagai kementerian, terutama mengenai dana desa. Oleh karena itu, Kampus Merdeka untuk De sa ini sangat tepat seandainya bisa menggan deng berbagai kekuatan, baik dari pemerin tah atau pun swasta. Saya rasa itu dua kata kunci yang akan menguatkan konsep Kam pus Merdeka untuk Desa.
Banyak sekali instrumen lain yang har us dipertimbangkan terutama menyesuai kan kondisi faktual yakni konsep optimal isasi teknologi informasi. Pak Menteri Desa PDTT sudah menggagas digitalisasi Bum des sebagai implikasi digitalisasi pedesaan menuju desa pintar (smart village). Kebija kan ini harus kita perhatikan termasuk ju ga cara memperbaiki tata kelola atau bisnis pengembangan ekonomi di pedesaan. Mun culnya konsep, misalnya, desa wisata men jadi salah satu terobosan bagaimana kita meningkatkan nilai tambah perekonomian desa. P E WA R A D I N A M I K A AG U S T U S 2 0 2 0 19
Laporan Utama
Pengakuan Atas Pembangunan Desa Prof. Dr. Yoyon Suryono, M.S. bersama Prof. Dr. Sugiyono, M.Pd., menjadi Promotor dalam menganugerahkan gelar doktor kehormatan kepada Abdul Halim Iskandar. Menekankan pembangunan desa, pemberdayaan, dan peningkatan kesejahteraan sebagai capaian yang layak diakui dan praksis baik yang perlu ditularkan.
DETIK FINANCE
B
Oleh PROF. YOYON SURYONO, M.S.
erikut rangkuman pidato yang disampaikan Yoyon dan Sugiyono, layaknya dibacakan dalam penganugerahan gelar Doktor Kehormatan. Berlangsung di Auditorium UNY pada Sabtu (11/07).
pemahaman atas kondisi dan kebutuhan nyata yang diperlukan dalam kehidupan masyarakat, bagi Drs. H. Abdul Halim Iskandar, M.Pd. Promovendus yang promosinya dilaksanakan hari ini, bukanlah merupakan hal yang terlampau sulit untuk dilakukan.
KUNJUNGAN MENTERI DESA PDTT KE UNY
“Assalamu’alaikum warohmatullahi wabarokatuh. Yang kami hormati Para Kiai, Ibu Nyai, Promovendus dan Keluarga [‌] Mengembangkan praksis pendidikan (baca: pemberdayaan) yang memiliki arah dan tujuan normative seperti yang diharapkan, disertai praktik pendidikan yang dilandasi 20 P E WA R A D I N A M I K A AG U S T U S 2 0 2 0
Ilmu pendidikan di dalamnya mengandung pesan luhur untuk tidak hanya mendidik manusia secara individu, melainkan juga dalam konteks masyarakat.
Sarjana Kependidikan yang Unggul Sebagai seorang sarjana pendidikan yang menekuni filsafat dan sosiologi pendidikan, Promovendus paham betul bagaimana seharusnya secara eclectic merekonstruksi berbagai aliran filsafat dan sosiologi pendidikan itu dalam suatu praksis pendidikan yang memiliki praktik, arah, dan tujuan pendidikan yang ingin dicapai yang bersesuaian dengan kondisi nyata, kebutuhan yang dihadapi, dan proses transformasi yang dihendaki untuk membangun kehidupan masyarakat yang lebih baik dan sejahtera. Sejauh yang dapat diamati oleh promotor, Promovendus menyadari bahwa praksis pendidikan dan bahkan ilmu pendidikan di dalamnya
Laporan Utama
ARIF / HUMAS
PRASETYO / HUMAS
mengandung pesan luhur untuk tidak hanya mendidik manusia secara individu, melainkan juga mendidik manusia dalam konteks masyarakat berbingkai budaya dan bahkan keyakinan agama. Pendidikan memiliki peran individual dan juga peran sosial secara berbarengan. Pendidikan dalam peran sosialnya tidak lain adalah “pemberdayaan”. Meskipun tidak secara eksplisit dise butkan, jika dilacak dari rekam jejak Promovendus di dalam menggeluti dunia pendidikan selama ini, dalam peran yang berbeda-beda, jelas terlihat bahwa Promovendus dalam batas- batas tertentu bersentuhan dengan berkembangnya perspek tif pedagogik kontemporer, khusus nya progresivisme, pedagogik kritis, dan pedagogik libertarian. Dengan tetap kokoh Promovendus mengu tamakan pentingnya fondasi pendi dikan dalam perspektif humanismereligius meskipun Promovendus setidak-tidaknya “berkenalan” juga dengan pedagogik klasik dan post modernisme dalam sudut pandang filsafat dan sosiologi pendidikan.
MENTERI DESA PDTT MENGUNJUNGI MENINJAU GUA PINDUL
Pentingnya fondasi humanismereligius dalam mengembangkan praksis pendidikan dan aktivitas pemberdayaan masyarakat yang dilakukan oleh Promovendus dalam pengamatan promotor hal itu tidak dapat dilepaskan dari latar belakang yang melandasi kehidupan Promovendus. Promovendus adalah sosok pribadi yang dilahirkan, tumbuh, dan berkembang di lingkungan Pondok Pesantren Denanyar dan Tebuireng. Lingkungan ini yang kental dengan suasana keagamaan dan pedesaan ikut “membentuk” Promovendus muncul dan menginternal menjadi sosok yang mencintai desa dan
Lingkungan yang kental dengan suasana keagamaan dan pedesaan ikut “membentuk” Gus Menteri muncul dan menginternal menjadi sosok yang mencintai desa.
kedesaannya serta hidup-rukunnya masyarakat desa. […] Selain memiliki kemampuan merekonstruksi praksis pendidikan yang berdimensi pemberdayaan, Promovendus memiliki kemampuan dan penguasaan disiplin ilmu manajemen pemberdayaan masyarakat sebagai “buah” dari studi magister yang sudah ditempuhnya. Secara esensial, manajemen pemberdayaan masyarakat yang sudah dan selalu akan diimplementasikan oleh Promovendus, dalam amatan promotor, terletak pada sisi kepemimpinan sosial, pembuatan kebijakan strategik, komunikasi, serta pengelolaan dan pengembangan praksis pemberdayaan dalam suatu lingkaran proses empat tahap: bergerak dari mengorganisasi masyarakat menuju merumuskan visi, merencanakan, mengimplementasikan dan mengevaluasi, serta kembali lagi ke mengorganisasi masyarakat.”. Hal ini yang menjadi landasan akademik berkhidmatnya Promovendus dalam P E WA R A D I N A M I K A AG U S T U S 2 0 2 0 21
Laporan Utama
PRASETYO / HUMAS
memberikan arti yang sebesarbesarnya manfaat manusia bagi kehidupan orang lain.
kepemimpinan sosial, kemampuan manajerial, pembuatan kebijakan strategik, dan komunikasi. […]
40 Tahun di Dunia Pendidikan dan Masyarakat Berbekal ilmu, pengalaman, dan peran yang sudah dilakukan, Promo vendus sudah terbukti mampu memimpin, membuat kebijakan, berkomunikasi sosial, mengelola, serta mengembangkan praksis pendidikan untuk perberdayaan masyarakat sejak menjadi mahasis wa, guru, pengasuh pondok, dosen, dekan fakultas, serta anggota legisla tif di tingkat kabupaten dan provinsi.
Pemberdayaan masyarakat sudah dilaksanakan Promovendus sepanjang lebih dari empat dekade. Yakni sejak tahun 1987 ketika Promovendus menjadi guru, kepala sekolah, pengasuh pondok, dosen, dan dekan di lingkungan Pesantren Denanyar dan Tebuireng di Kabupaten Jombang dan diteruskan sesudah itu ketika Promovendus memimpin DPRD Provinsi Jawa Timur, begitu juga sampai saat ini
Lebih daripada itu, hal serupa juga diteruskan Promovendus yang saat ini diamanahi menjadi Menteri dalam Kabinet Indonesia Maju 2019- 2024. Dalam kaitan inilah manajemen pemberdayaan masyarakat itu tidak lain adalah penerapan teori ke dalam praktik manajemen dalam memberdayakan masyarakat sebagai implementasi dari fungsi sosial pendidikan, terutama pada empat bidang yang dilakukan oleh Promovendus: 22 P E WA R A D I N A M I K A AG U S T U S 2 0 2 0
KUNJUNGAN MENTERI DESA PDTT KE PEMBANGUNAN KAMPUS UNY GUNUNG KDIUL
Promovendus (Abdul Halim Iskandar) merupakan salah satu tokoh yang sangat mengedepankan pentingnya pendidikan dalam melaksanakan fungsi pemberdayaan masyarakat yang sangat luas.
Promovendus menjadi Menteri dalam Kabinet Indonesia Maju 20192024. Oleh karena itu, promotor berkeyakinan bahwa Promovendus merupakan salah satu tokoh yang sangat mengedepankan pentingnya pendidikan dalam melaksanakan fungsi pemberdayaan masyarakat yang sangat luas, tidak hanya sebatas berperan untuk mengembangkan manusia secara individu yang lepas dari konteks sosial yang dihadapinya. Praksis pendidikan yang direkonstruksikan serta dikelola seperti digambarkan di atas, diaktualisasikan oleh Promovendus dalam bentuk membangkitkan kesadaran masyarakat untuk mengubah kehidupannya, membangun masyarakat yang lebih berkualitas, melakukan transformasi sosial secara bermartabat, dan membangun kemandirian bangsa, terutama kemandirian masyarakat pedesaan secara berintegritas. Demikian, itulah yang dilakukan oleh Promovendus secara terus-
Laporan Utama
MEDIAINDONESIA.COM
menerus dalam kurun waktu lebih dari empat puluh tahun. Membangun Jawa Timur Ketika Promovendus menjadi Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Jombang dalam dua periode 1999-2009, selain produk-produk peraturan daerah yang digagas di bidang kebijakan sosial, tindakan nyata Promovendus dalam bidang pendidikan, ekonomi, sosial, kesehatan, dan bahkan infrastruktur untuk menyejahterakan masyarakat antara lain dilakukan melalui penuntasan wajib belajar, pemberian dana bantuan operasional sekolah (daerah), peningkatan rata-rata lama sekolah, peningkatan angka harapan hidup, peningkatan kompetensi tenaga kerja, perintisan usaha kecilmenengah dan bank perkreditan rakyat, serta peningkatan produktivitas sektor pertanian. Ikhtiar yang dilakukan Promovendus tersebut bermuara pada meningkatnya Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Jombang yang dari tahun ke tahun mengalami peningkatan yang signifikan.
Yang dilakukan Promovendus dalam beragam terobosan tersebut tidak lain merupakan tindakan nyata dalam rangka pemecahan permasalahan masyarakat miskin di desa yang dikenalinya dengan menerapkan prinsip fungsi sosial pendidikan yang bersifat dialektik yaitu hubungan resiprokal antara institusi pendidikan dan institusi sosial yang lain dalam wujud membangun desa, memberdayakan, dan meningkatkan kemandirian dan kesejahteraan kelompok terpinggirkan. Gagasan dan tindakan nyata Promovendus berlanjut ketika Promovendus menjabat Wakil Ketua
Promovendus membuat berbagai kebijakan yang imperatif berbasis kebutuhan terhadap pemberdayaan masyarakat desa.
DPRD periode 2009- 2014 Jawa Timur dan Ketua DPRD Provinsi Jawa Timur periode 2014-2019, jauh setelah menamatkan Program Magister (S2) Manajemen Pendidikan di IKIP Malang (kini bernama Universitas Negeri Malang). Berbekal pengalaman dan pendidikan magister tersebut, Promovendus membuat berbagai kebijakan publik dan sosial yang imperatif berbasis kebutuhan terhadap pembangunan dan pemberdayaan masyarakat desa di Jawa Timur. Kebijakan publik yang kemudian menjadi produk peraturan daerah antara lain tentang pembangunan Jawa Timur yang berkeadilan dan berkemakmuran berdasarkan data ekonomi makro Jawa Timur yang dicapai pada periode sebelumnya (termasuk di sini peningkatan BUMDes). Promovendus menggagas pentingnya pembangunan Jawa Timur untuk kebangkitan generasi muda melalui peningkatkan pendidikan yang harus disertai dengan model pembangunan daerah dan pemerintah daerah yang mengarah pada pencapaian peningkatan P E WA R A D I N A M I K A AG U S T U S 2 0 2 0 23
Laporan Utama
PRASETYO / HUMAS
kualitas manusia dan masyarakat dalam bingkai pembangunan dan pemberdayaan masyarakat desa, termasuk peningkatan IPM Jawa Timur. Tindakan nyata kebijakan sosial yang diimplementasikan antara lain berupa bantuan dana bagi masyarakat miskin mulai dari level terendah satu sampai level terendah tiga (dalam klasifikasi yang dibuat Pemda Jawa Timur), termasuk bantuan kepada perempuan sebagai kepala keluarga. Kebijakan ini didasarkan atas pentingnya keberdayaan masyarakat desa agar dapat mandiri dan sejahtera. [‌] Membangun Desa dan Daerah Tertinggal Berbekal pengetahuan dan pengalaman empirik inilah, kemudian dalam posisi dan peran berikutnya, Promovendus merangkumnya secara strategik dalam berbagai kebijakan publik dan kebijakan sosial level Kementerian Desa PDTT di Kabinet Indonesia Maju untuk periode 20192024. Secara yuridis kementeriaan 24 P E WA R A D I N A M I K A AG U S T U S 2 0 2 0
yang dipimpin Promovendus bertugas untuk “menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang pembangunan desa dan kawasan perdesaan, pemberdayaan masyarakat desa, pecepatan pembangunan daerah tertinggal dan transmigrasi�.
PENANDATANGANAN KESEPAHAMAN BERSAMA ANTARA KEMENTERIAN DESA PDTT DENGAN FORUM PERTIDES.
Dari segi substansi, fokus kementerian yang dipimpin Promovendus dilihat dari perspektif pendidikan adalah pembangunan dan pemberdayaan masyarakat desa dengan berbagai pendekatan pendidikan (baca: pemberdayaan) yang terintegrasi
Promovendus memiliki karya sosial, pendidikan, dan kemasyarakatan yang patut menjadi teladan para pemangku kepentingan di bidang pembangunan desa.
secara komprehensif dan utuh dengan pendekatan, konsep, dan teori community development atau community empowerment mulai yang dikenal sejak generasi pertama sampai generasi terakhir dari teoriteori pembangunan masyarakat atau pemberdayaan masyarakat. Dari segi metodologi, Promovendus sangat menguasai dan konsisten menerapkan berbagai pendekatan, tahapan, dan langkah- langkah dalam mengidentifikasi, merumuskan, melaksanakan, serta mengevaluasi kebijakan publik dan kebijakan sosial, berkait dengan pembangunan masyarakat atau pemberdayaan masyarakat, khususnya masyarakat desa, dari hulu ke hilir atau sebaliknya. Dengan cara seperti ini Promovendus memiliki karya sosial, pendidikan, dan kemasyarakatan yang patut menjadi teladan para pemangku kepentingan yang bergerak di bidang pembangunan desa untuk pemberdayaan, pemandirian, dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Laporan Utama
KR JOGJA
Doktor Honoris Causa bidang Manajemen Pemberdayaan Masyarakat Muara dari pendidikan S1 dan S2 serta pengalaman Promovendus ketika menjadi pengasuh pondok, pendidik, anggota legislatif (Wakil Ketua dan Ketua) di DPRD Kabupaten Jombang dan DPRD Provinsi Jawa Timur, dan saat ini sebagai Menteri Desa PDTT, Promovendus, dilihat dari sisi akademik sedang mengembangkan suatu “model manajemen pemberdayaan masyarakat”. Model yang dimaksud dikembangkan dalam format kebijakan “Desa Surga” (Desa Semua Untuk Warga) yang berisi pokok-pokok kebijakan desa yang mencakup upaya: (1) mengembangkan dan menempatkan masyarakat (warga desa) sebagai subyek pembangunan yang partisipatif, transparan, dan akuntabel; (2) mentransformasi ekonomi untuk memenuhi kebutuhan warga, menyajikan kenyamanan, dan ketenteraman sehingga masyarakat desa selalu merindukan warganya pulang kampung; (3) mengeksplorasi potensi
MENTERI DESA PDTT DALAM ACARA DIALOG MENDES BERSAMA REKTOR UNY DAN PEMDA GUNUNGKIDUL.
lokal untuk kepentingan warga; (4) membangun jejaring dengan lingkungannya; dan (5) membangun desa yang inklusif, ramah difabel, ramah anak, ramah perempuan, dan ramah lansia. […] Oleh karena itu, mohon izin kepada forum yang berbahagia ini, kami selaku promotor saat ini mengantarkan Promovendus, Drs. H. Abdul Halim Iskandar, M. Pd., untuk memperoleh gelar Doktor Kehormatan (Doktor Honoris Causa) dalam bidang Manajemen Pemberdayaan Masyarakat dari Universitas Negeri Yogyakarta.
Promovendus mengembangkan “model manajemen pemberdayaan masyarakat” dalam format kebijakan “Desa Surga” (Desa Semua Untuk Warga).
Perlu dijelaskan bahwa Manajemen Pemberdayaan Masyarakat merupakan suatu praktik dan disiplin ilmu dari manajemen yang berkaitan dengan disiplin ilmu pedagogik sosial yang memiliki objek formal memfasilitasi perkembangan manusia dalam sistem sosial yang sesuai dengan norma ideal35 sebagai perwujudan dari fungsi sosial pendidikan. Disiplin ilmu pedagogik sosial dilandasi oleh pemikiran dan teori pembangunan masyarakat (community development) atau pengembangan sosial (social development), yang kini lebih populer dengan istilah pemberdayaan masyarakat (community empowerment). Kami para promotor menyampaikan ucapan terima kasih kepada para undangan dan segenap hadirin yang kami hormati atas kesabaran untuk mengikuti pidato pengantar dari promotor, disertai permohonan maaf bila ada kekurangan atau kekhilafan. Wallahul Muwaafiq Ilaa Aqwamith Thariq. Wassalamu’alaikum warohmatullahi wabarokatuh. P E WA R A D I N A M I K A AG U S T U S 2 0 2 0 25
Laporan Utama
DEWAN PERTIMBANGAN UNY SIAP DUKUNG PENDIDIKAN DI INDONESIA Rencana Strategis Universitas Negeri Yogyakarta (Renstra UNY) 20202025 resmi berproses per awal tahun 2020. Universitas Negeri Yogyakarta mengandalkan Dewan Pertimbangan yang telah dilantik untuk menyukseskan langkah universitas dari tahun ini sampai dengan 2023. Dewan Pertimbangan periode 2020-2023 tersusun atas tujuh anggota, dipunggawai Menteri Desa PDTT Abdul Halim Iskandar selaku Ketua Umum dan Putri Keempat Gubernur DIY GKR Hayu sebagai Ketua Harian
Drs. H. ABDUL HALIM ISKANDAR, M.Pd. Ketua Umum Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Republik Indonesia Untuk mendukung pendidikan Indonesia, perlu peran serta kita semua sebagai civitas UNY. Makanya, kita semua perlu hadir bersama-sama dalam rangka menyusun program, memikirkan ke depan bagaimana peran kita berkontribusi pada negara, sehingga kita punya tanggung jawab secara sosial dan tanggung jawab di bidang masing-masing untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Terlebih karena pendidikan memiliki kontribusi utama mengembangan SDM. Semoga UNY dapat memenuhi hal ini di tahun 2020.
GUSTI KANJENG RATU HAYU Ketua Harian Penghageng, Tepas Tandha Yekti Kraton Yogyakarta Universitas Negeri Yogyakarta sebagai perguruan tinggi agar dapat memadukan nilainilai pendidikan budaya dalam implementasi pembentukan karakter dengan serius. Selain itu, dapat ikut aktif menjawab tantangan di era revolusi industri 4.0 dengan pengembangan informasi teknologi (IT) yang berbasis digital serta peningkatan pelayanan agar dapat menjangkau berbagai segmen masyarakat di Daerah Istimewa Yogyakarta. Semoga kami yang berada dalam Dewan Pertimbangan bisa membantu untuk merealisasikan semua itu.
26 P E WA R A D I N A M I K A AG U S T U S 2 0 2 0
Laporan Utama
Prof. Dr. ACHMAD DARDIRi, M.Hum. Sekretaris Guru Besar Fakultas Ilmu Pendidikan UNY Kami sebagai Dewan Pertimbangan berharap semoga tahapan pencapaian visi pada tahun 2020 yaitu resource strengthening and utilization: penguatan kapasitas sumber daya manusia dan sumber daya lainnya sebagai modal dasar untuk meningkatkan daya saing universitas dapat tercapai dengan baik, sehingga setahap demi setahap UNY ke depan makin maju dan berkembang.
KANJENG PANGERAN HARYO INDROKUSUMO Anggota Kawedanan Ageng Budaya lan Pariwisata Pakualaman Seiring perjalanannya, UNY mampu membuktikan diri untuk selalu eksis dan mencapai kemajuan yang dapat kita amati, baik perolehan peringkat di level nasional hingga global. Melalui Renstra UNY terbaru, saya berharap UNY bisa masuk peringkat 10 besar perguruan tinggi di Indonesia. Kami sebagai Dewan Pertimbangan akan mendukung perwujudannya.
Drs. KADARMANTA BASKARA AJI, M.M. Anggota Sekretaris Daerah Provinsi DIY Universitas Negeri Yogyakarta dapat menjadi universitas terkemuka yang terpercaya dalam menyiapkan pendidik dan cendekiawan yang mumpuni dan berkarakter istimewa
Drs. OCTO LAMPITO, M.Pd. Anggota Pemimpin Redaksi SKH Kedaulatan Rakyat & KRjogja.com Untuk menuju ke World Class University, UNY harus konsisten melaksanakan program yg sudah disusun dan evaluasi setiap saat. Era 4.0 harus ditangkap dengan konteks karakter budaya Yogya. Program Universitas Merdeka musti diterjemahkan lebih ke ajur-ajer masyarakat berkemajuan
Prof. Dr. AJAT SUDRAJAT, M.Ag. Anggota Guru Besar FIS UNY Karena saya Dewan Pertimbangan terkait non akademik, maka ada dua hal yang ingin saya sampaikan. Pertama, semoga UNY semakin meningkatkan layanan kepada semua stakeholder sehingga keberadaan UNY selain memberikan kepuasan kepada publik, juga dirasakan kontribusi dan kebermanfaatannya. Kedua, UNY diharapkan bisa memberikan kesejahteraan, baik lahir maupun batin bagi keluarga besar UNY sehingga kualitas kerja, baik tendik, dosen, dan para pejabat, semakin fokus dan meningkat. Yang akhirnya berujung pada layanan pada mahasiswa yang semakin baik dan peringkat UNY semakin baik, di tingkat nasional maupun internasional.
P E WA R A D I N A M I K A AG U S T U S 2 0 2 0 27
Laporan Utama
Menteri Desa: Saya Dibesarkan Oleh UNY Abdul Halim Iskandar, Menteri Desa/PDTT, menuntaskan studi sarjananya di IKIP Jogja pada tahun 1987. Telah 30 tahun lebih berselang, ia kini diberi anugerah gelar Doktor Honoris Causa atas pencapaiannya mempraktikkan ilmu kependidikan dan pemberdayaan masyarakat. Didampingi sang Istri yang juga lulusan UNY.
LENSA INDONESIA
Oleh ILHAM DARY ATHALLAH
D
rs. Abdul Halim Iskandar, M.Pd yang juga Alumni S1 Filsafat dan Sosiologi Pendidikan 1987, akan menerima anugerah gelar kehormatan Doktor Honoris Causa dari Universitas Negeri Yogyakarta (UNY). Agenda penganugerahan gelar doktor kehor akan digelar di Auditorium UNY Sleman, pada Sabtu (11/07) pagi. Melalui penganugerahan gelar tersebut, Prof. Dr. Sutrisna Wibawa, M.Pd selaku Rektor UNY dan pembuat SK penganugerahan gelar kehormatan, berharap bahwa pengakuan akademik ini menjadi amanah bagi Menteri Desa PDTT untuk terus berdedikasi dan berkomitmen dalam pengembangan masyarakat berbasis pendidikan 28 P E WA R A D I N A M I K A AG U S T U S 2 0 2 0
yang unggul. Ilmu manajemen pengembangan masyarakat juga dapat berkembang lebih luas, melibatkan multi disiplin dan komponen pemerintahan, serta terus berkembang dan relevan untuk pembangunan masyarakat pedesaan. “Praksis penerapan pendidikan untuk pembangunan, layaknya sudah dilakukan Menteri Desa
Praksis penerapan pendidikan untuk pembangunan harus terus dikuatkan, ditularkan, dan dikembangkan sehingga bermanfaat untuk pemberdayaan pedesaan.
PDTT ini, harus terus dikuatkan, ditularkan, dan senantiasa dikembangkan sehingga bermanfaat untuk pemberdayaan masyarakat khususnya pedesaan,� ujar Sutrisna. Mengedepankan Protokol Kesehatan Penganugerahan yang dilakukan pada Sabtu (11/07) nanti akan menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Protokol tersebut diantaranya: peserta selalu mengenakan masker, mencuci tangan dan diukur suhu badannya menggunakan termometer infrared sebelum memasuki area kegiatan, serta pengaturan tempat kegiatan, ruang makan, penyajian makanan yang sesuai dengan standar pencegahan Covid-19, dengan tempat duduk jarak antarpeserta minimal 1,5 meter. “Sehingga tamunya terbatas hanya
Laporan Utama VIP, dan audiens masyarakat umum bisa menyaksikan melalui siaran daring,” imbuh Sutrisna Untuk mendukung penerapan protokol kesehatan tersebut, kegiatan berlangsung dengan pengiriman pemberitahuan dan koordinasi dengan Ketua Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Sleman. “Makan nanti kita menggunakan boks, dan protokol kesehatan akan diterapkan secara ketat dalam seluruh kegiatan,” ungkap Sutrisna. Sempat Tertunda Karena Corona Pandemi Corona sempat menunda penganugerahan gelar tersebut. Mulanya dengan persetujuan senat tersebut, agenda pemberian Doktor Honoris Causa direncanakan berlangsung pada Bulan Maret atau April. Penundaan ini juga menjadi pemberitaan yang cukup viral di media. “Walaupun demikian, penundaan pada saat itu adalah langkah yang tepat karena kondisi gawat darurat yang membutuhkan keamanan kita untuk menjaga kesehatan, dan bagi Pak Menteri Desa PDTT untuk terlebih dahulu melaksanakan tugas,” sambung Prof. Sutrisna Wibawa selaku Rektor UNY. Anugerah Atas Pencapaian Praksis Pembangunan Desa Pembangunan Sumber Daya Manusia untuk memajukan Indonesia memang sudah jamak diketahui masyarakat sebagai fokus utama Pemerintah di era Presiden Joko Widodo. Tapi jarang diketahui, ada seorang pemikir handal di bidang Filsafat dan Sosiologi Pendidikan di dalam Kabinet Indonesia Maju. Ia sudah melalangbuana di bidang pendidikan masyarakat baik sebagai guru, kepala sekolah, hingga pengasuh pesantren. Dan uniknya lagi, ia bukanlah seorang Menteri Pendidikan. Abdul Halim Iskandar adalah sosok tersebut. Sebagai promovendus (sebutan untuk sosok yang akan diberikan gelar doctor honoris causa), Menteri Desa PDTT merupakan lulusan S1 (Dokterandus) Filsafat dan Sosiologi Pendidikan IKIP Jogja tahun 1987. Ia juga memiliki gelar Magister Pendidikan yang ia sabet di tahun 1992. Dengan latar belakang tersebut, Abdul Halim sadar bahwa ilmu pendidikan dan cita-cita para leluhur
DOK. KEMENDES
kita layaknya termaktub dalam Alenia IV UUD 1945, menghendaki tidak hanya terciptanya manusia yang cerdas. Namun juga sebuah kehidupan bangsa yang tercerdaskan lewat pendidikan dalam konteks masyarakat berbingkai budaya dan bahkan keyakinan agama. “Dan jika dilacak dari rekam jejak Promovendus di dalam menggeluti dunia pendidikan selama ini, Nampak bahwa perspektif humanisme-religius, menghadirkan pendidikan dalam peran sosialnya untuk pemberdayaan masyarakat, membangun dan memajukan desa,” ungkap Prof. Sugiyono, M.Pd. dan Prof. Yoyon Suryono, M.S. selaku Promotor penganugerahan gelar Doktor Honoris Causa ini.
Peran membangun desa tersebut, sudah dipantau UNY sejak lama dalam kapasitasnya sebagai alumni. Pada penghujung 2019, Menteri yang biasa disapa Cak Halim ini diberi amanah sebagai Ketua Dewan Pertimbangan UNY. Dengan tugas memberi masukan bagi universitas untuk memajukan pengajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat layaknya termaktub dalam Tridharma Perguruan Tinggi. “Lalu sekitar 3 Februari 2020, diusulkan untuk pertimbangan senat. Dengan rapat, pleno, dan pembahasan pertimbangan, maka pada 24 Februari 2020 lalu disepakati akan diberikan gelar HTTP:/ /KABARPALI.COM/ Doktor Honoris Causa,” ujar Prof. Zamzani selaku Ketua Senat UNY. P E WA R A D I N A M I K A AG U S T U S 2 0 2 0 29
DOK. HUMAS FBS
Laporan Utama
Gus Menteri sebagai Ketua Umum Dewan Pertimbangan UNY Oleh RONY K. PRATAMA
S
elain menjabat Menteri Desa, Pengembangan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (PDTT), periode tahun 20202023, Abdul Halim Iskandar juga terpilih menjadi Ketua Umum Dewan Pertimbangan UNY. Tugasnya antara lain melakukan telaah terhadap kebijakan rektor di bidang nonakademik. Ia tak sendiri. Dewan ini mempunyai enam orang dari perwakilan dosen yang bukan anggota senat, wakil orang tua mahasiswa, alumni, maupun pemangku kepentingan lainnya. Salah satunya Gusti Kanjeng Ratu Hayu (Ketua Harian). Di bidang nonakademik, ruang lingkup Dewan Pertimbangan UNY mencakup organisasi, sumber daya manusia, sarana dan prasarana, keuangan, pengembangan unit usaha, serta pengelolaan universitas. Gus Menteri selalu memberikan sumbangsih pemikiran untuk UNY dan desa. Baginya, kuncinya adalah sinergi lintas lembaga. Ia selalu menitikberatkan pada komponen pemberdayaan masyarakat. “Saya melihat kampus itu sebagai lembaga yang sudah berdaya. Sedangkan desa ini posisinya masih tertindas. Tugas kita memberdayakan. Bersama-sama dengan perguruan tinggi seluruh Indonesia,” ucapnya. Program unggulan desa harus diberi ruang untuk terus bertumbuh. Menurut Gus Menteri, peran perguruan tinggi sangat signifikan di sana. Khususnya mendampingi untuk melantipkan kecakapan. “Misalnya skill bertani yang efektif dan skala besar,” jelasnya. Bila kampus ikut gotong-royong membangun desa, lanjut Gus 30 P E WA R A D I N A M I K A AG U S T U S 2 0 2 0
PRASETYO / HUMAS
Menteri, dampak luar biasa akan timbul. Kesenjangan antara desa dan kota yang klasik terjadi akan terhapus pelan-pelan. Ia menyebut sejumlah program yang dapat dilakukan. Misalnya persiapan program dana desa, membangun daerah baru pemukiman, revitalisasi model pembangunan, dan melejitkan sumber daya manusia. “Kami ingin perguruan tinggi masuk ke dalam kehidupan desa. Berkaryalah para mahasiswa di dalam desa. Dan yang paling penting juga, praktik pemberdayaan itu didokumentasi serta dievaluasi,” paparnya. Kritik dan evaluasi, menurutnya, menjadi jantung pembangunan ke arah lebih baik. “Apalagi di tengah demokratisasi
MENTERI DESA PDTT ABDUL HALIM ISKANDAR SEBAGAI KETUA UMUM DEWAN PERTIMBANGAN UNY
seperti sekarang ini”. Sinergi lintas lembaga juga berarti kerja sama interdisiplin. Gus Menteri menekankan betapa pentingnya praktik ilmu yang telah dipelajari itu hendaknya dikolaborasikan. Hal ini membuat antarmahasiswa tidak berfokus semata pada disiplin tertentu miliknya. “Misalnya dari perguruan tinggi yang ada fakultas kedokterannya melakukan pendampingan kesehatan masyarakat. Bagian teknologi tepat guna ya termasuk program-program unggulan di desa. Contohnya ada desa pertanian, nah, di situ butuh sekali dukungan. Termasuk desa pesisir juga,” tandasnya. Pertimbang an-pertimbangan stratgis inilah yang terus digenjot Gus Menteri selaku Dewan Pertimbangan UNY.
Laporan Utama
Abdul Halim Iskandar Menyabet Gelar Doktor Honoris Causa Menurutnya, kebijakan Gus Menteri mengenai Desa Surga—Desa Semua untuk Warga—berhasil menjadi model manajemen pemberdayaan masyarakat. Dari sisi akademik, nilai yang ia usung berbasiskan laku ilmiah. Disiplin inilah yang membuat kebijakan besutan Gus Menteri bukan hanya sebatas tepat sasaran, melainkan juga partisipatif, transformatif, dan inklusif. Bagi Gus Menteri, pembangunan desa seharusnya berangkat dari kebutuhan masyarakat setempat. Pusat tak boleh mendikte. Ia sekadar mendampingi.
VOA INDONESIA
Oleh RONY K. PRATAMA
M
enteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Abdul Halim Iskandar mendapat anugerah gelar Doktor Honoris Causa bidang Manajemen Pemberdayaan Masyarakat dari Universitas Negeri Yogyakarta (UNY). Sabtu pagi (11/07) ia mempresentasikan pidato bertajuk Kebijakan Strategis Pemberdayaan Masyarakat Menuju Kemandirian Desa dalam Rapat Terbuka Senat UNY. Gus Menteri, panggilan akrabnya, dinilai progresif membangun desa dan konsisten menyejahterakan masyarakat pinggiran. Ia lahir di Jombang dan berlatar belakang kultur pesantren sehingga spirit menyatu dengan
MENTERI DESA PDTT SAAT MEMBERIKAN SAMBUTAN PADA KUNJUNGANNYA KE GUNUNG KIDUL
desa terejawantah ke dalam praksis kebijakannya sebagai menteri. Bagi Gus Menteri, UNY telah menjadi rumah, tempat studi, dan rantaunya selama belajar di Yogyakarta. Tahun 1987 ia tercatat sebagai mahasiswa di Jurusan Filsafat dan Sosiologi Pendidikan IKIP Negeri Yogyakarta. Saat ia sekarang menyiarkan gagasan sebagai promovendus di kampus Karangmalang, sejatinya Gus Menteri pulang ke rumah. Sewaktu mahasiswa maupun sekarang menjadi menteri, ia tetap mengusung nilai khoirunnas anfa'uhum linnas (sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia lain). Promotor Gus Menteri adalah Prof. Dr. H. Yoyon Suryono, M.S. dan Prof. Dr. H. Sugiyono, M.Pd.
Terhitung sejak 23 Oktober 2019 ia dilantik sampai sekarang telah berhasil membangun 74.954 desa. Rincian modelnya, antara lain 837 Desa Mandiri, 8.619 Desa Maju, 38.476 Desa Berkembang, 20.360 Desa Tertinggal, dan 6.600 Desa Sangat Tertinggal. Itu sebabnya UNY turut mendukung kontribusi Gus Menteri. Salah satunya melalui kebijakan Kampus Merdeka untuk Desa, Berjamaah Membangun Desa. Prasksinya antara desa dan kampus bersinergi melalui magang/ kerja, praktik, mengajar di sekolah, penelitian, proyek bersama di desa, kegiatan wirausaha, maupun proyek independen. Kampus hadir bagi masyarakat dusun acap kali dianggap orang asing. Bias kota dan desa masih menganga. Adanya peran Gus Menteri di kabinet digadang-gadang menjadi jembatan itu. Kampus siap memediasi melalui forum perguruan tinggi untuk desa, sehingga pembangunan dusun tak melulu soal infrastruktur dan ekonomi, tetapi juga manusia yang unggul. Hal ini dimungkinkan lewat gotongroyong. Gus Menteri lihai membaca situasi itu sebagai doktor (HC) di ranah Manajemen Pemberdayaan Masyarakat. P E WA R A D I N A M I K A AG U S T U S 2 0 2 0 31
Laporan Utama
Mendukung Praktik Unggul Pembangunan Manusia
P
Oleh ILHAM DARY ATHALLAH
embangunan sumber daya manusia untuk memajukan Indonesia memang sudah jamak diketahui masyarakat sebagai fokus utama pemerintah di era Presiden Joko Widodo. Berdiri di dalam Kabinet Indonesia Maju, ada seorang pemikir handal di bidang Filsafat dan Sosiologi Pendidikan. Ia sudah melalangbuana di bidang pendidikan masyarakat, baik sebagai guru, kepala sekolah, hingga pengasuh pesantren. Abdul Halim Iskandar adalah sosok tersebut. Sebagai promovendus (sebutan untuk sosok yang akan diberikan gelar doctor honoris causa), Menteri Desa PDTT Dr. Abdul Halim Iskandar, M.Pd. merupakan lulusan S1 Filsafat dan Sosiologi Pendidikan IKIP Negeri Yogyakarta tahun 1987. Ia juga memiliki gelar Magister Pendidikan yang ia sabet di tahun 1992. Dengan latar belakang tersebut, Abdul Halim sadar bahwa ilmu pendidikan dan cita-cita para leluhur kita layaknya termaktub dalam Alinea IV UUD 1945: menghendaki tidak hanya terciptanya manusia yang cerdas, namun juga sebuah kehidupan bangsa yang tercerdaskan lewat pendidikan dalam konteks masyarakat berbingkai budaya dan keyakinan agama. “Dan jika dilacak dari rekam jejak Promovendus di dalam menggeluti dunia pendidikan selama ini, tampak bahwa perspektif humanismereligius menghadirkan pendidikan dalam peran sosialnya untuk pemberdayaan masyarakat, membangun, dan memajukan desa,” ungkap Prof. Sugiyono dan Prof. Yoyon Suryono selaku promotor dan co-promotor penganugerahan gelar Doktor Honoris Causa ini. 32 P E WA R A D I N A M I K A AG U S T U S 2 0 2 0
Alumni UNY yang Unggul Peran membangun desa tersebut sudah dipantau UNY sejak lama dalam kapasitasn Abdul Halim sebagai alumni. Pada penghujung 2019, menteri yang biasa disapa Cak Halim ini diberi amanah sebagai Ketua Dewan Pertimbangan UNY. Wewenangnya memberi masukan bagi universitas untuk memajukan pengajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat layaknya termaktub dalam Tridharma Perguruan Tinggi. Menurut Ketua Senat UNY Prof. Zamzani, 3 Februari 2020 usulan gelar disampaikan pada pertimbangan senat. Dengan rapat, pleno, dan pembahasan pertimbangan, maka pada 24 Februari 2020 lalu disepakati akan diberikan gelar Doktor Honoris Causa bagi Abdul Halim Iskandar. Pandemi Corona sempat menunda penganugerahan gelar tersebut. Mulanya dengan persetujuan senat, agenda pemberian Doktor Honoris Causa direncanakan berlangsung pada Maret atau April. Penundaan ini juga menjadi pemberitaan yang cukup viral di media. “Walaupun demikian, penundaan pada saat itu adalah langkah yang tepat karena kondisi gawat darurat yang membutuhkan keamanan kita untuk menjaga kesehatan, dan bagi Pak Menteri Desa PDTT untuk
Perspektif humanisme-religius (Gus Menteri) menghadirkan pendidikan untuk pemberdayaan masyarakat, membangun, dan memajukan desa.
terlebih dahulu melaksanakan tugas,” sambung Prof. Dr. Sutrisna Wibawa, M.Pd. selaku Rektor UNY. Mengedepankan Protokol Kesehatan Penganugerahan yang dilakukan pada Sabtu (11/07) nanti akan menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Protokol tersebut, di antaranya peserta selalu mengenakan masker, mencuci tangan dan diukur suhu badannya menggunakan termometer infra merah sebelum memasuki area kegiatan, serta pengaturan tempat kegiatan, ruang makan, penyajian makanan yang sesuai dengan standar pencegahan Covid-19 dengan jarak antarpeserta minimal 1,5 meter. “Sehingga tamunya terbatas hanya VIP (very important person), dan audiens masyarakat umum bisa menyaksikan melalui siaran daring,” imbuh Sutrisna. Melalui penganugerahan gelar Doktor Honoris Causa, UNY berharap pengakuan akademik ini menjadi amanah bagi Menteri Desa PDTT Abdul Halim Iskandar untuk terus berdedikasi dan berkomitmen dalam pengembangan masyarakat berbasis pendidikan yang unggul. Ilmu manajemen pengembangan masyarakat juga dapat berkembang lebih luas lagi, melibatkan multidisiplin dan komponen pemerintahan, serta terus berkembang dan relevan untuk pembangunan masyarakat, khususnya di daerah pedesaan. “Praksis penerapan pendidikan untuk pembangunan, layaknya sudah dilakukan Menteri Desa PDTT ini, harus terus dikuatkan, ditularkan, dan senantiasa dikembangkan sehingga bermanfaat untuk pemberdayaan masyarakat khususnya pedesaan,” pungkas Sutrisna.
B E R I TA S i v i ta s a k a d e m i k a
DOK. HUMAS UNY
REKTOR UNY RESMIKAN GEDUNG KARAKTER Rektor Universitas Negeri Yogyakarta, Prof. Dr. Sutrisna Wibawa, M.Pd., hari ini Rabu (19/8) meresmikan gedung karakter Universitas Negeri Yogyakarta. Berdasarkan laporan dari Wakil Rektor Bidang Umum dan Keuangan, Prof. Dr. Edi Purwanto, M.Pd. mengatakan , “Pembangunan gedung karakter Tahap I ditahun 2015 dengan dana Rp5.547.020.000,dilaksanakan pembangunanya oleh PT. Manggungmas Perdana, dengan Pengawas CV. Dwi Matra dengan dana Rp45.500.000,-, Perencana Pembangunan CV. Arupadhatu Kreasitama dengan dana Rp97.350.000,-. Kemudian lanjut Edi, “Pembangunan Gedung
karakter Tahap II dilaksanakan di tahun 2019 dengan dana Rp. 6.619.586.000,- , dilaksanakan pembangunannya oleh CV. Purna Wira Abdi. Pembangunan Gedung karakter Tahap III dilaksanakan di tahun 2020 dengan dana Rp. 4.205.000.000,-, dilaksanakan pembangunnanya oleh CV. Istan Bana Mulia.” “Pembangunan landscape (taman sekitar gedung) dilaksanakan tahun 2020 dengan dana: Rp. 423.231.100,oleh pelaksana CV. Istan Bana Mulia, pengadaan mebelair meja dan kursi sejumlah 480 Unit Rp. 570.100.000,pengadaan LCD projektor beserta perlengkapannya Rp. 390.490.000,-. Gedung ini direncanakan oleh CV. Arupadhatu Kreasitama,
Berita-berita lain dapat diakses pada laman www.uny.ac.id
Pada tahap pembangunan pengawasan dilaksanakan oleh CV. Asri Mulia Konsultan,” imbuh Edi. Dalam sambutannya, Rektor UNY menyampaikan gedung ini mengalami berbagai perubahan, dulu konsepnya bersayap ada sayap selatan dan sayap utara. Tetapi karena saat itu kesulitan pendanaan, akhirnya sayapnya hanya di selatan saja. “Gedung ini akan dipakai untuk dua kegiatan yang pertama untuk PPG dan yang kedua pembinaan karakter. Bisa dipergunakan untuk kegiatan kemahasiswaan, untuk rapat, karena mungkin di student center terlalu penuh, bisa dipakai disini, untuk diskusi-diskusi, juga bisa dipakai untuk kuliah-kuliah Pancasila, ataupun kuliah tentang karakter”jelas Sutrisna.
“Saya berharap, gedung ini bisa fungsional. Kalau kita membangun tetapi tidak digunakan, kan sayang. Bisa kita manfaatkan sebaik-baiknya, meskipun ke depan dengan transpormasi teknologi itu mung kin gedung kuliah tidak diper lukan lagi, karena kuliah teori bisa kita lakukan secara daring, nanti yang diperlukan lebih banyak gedung-gedung untuk laboratorium saja,”imbuh Rektor. Setelah sambutan rektor, dilanjutkan penandatanganan prasasti. Sedangkan pengguntingan pita dilaksanakan oleh Gusti Kanjeng Ratu Hayu ketua harian Dewan Pertimbangan UNY, selanjutnya rombongan atau undangan menyaksikan kondisi gedung beserta isinya. SUD P E WA R A D I N A M I K A AG U S T U S 2 0 2 0 33
Berita
DOK. HUMAS UNY
UNY KAMPUS SEMANU GUNUNGKIDUL SIAP DIGUNAKAN, DIRESMIKAN REKTOR DAN BUPATI Bertepatan dengan hari Keistimewaan Yogyakarta, Senin (31/8) Universitas Negeri Yogyakarta Kampus Semanu Gunungkidul diresmikan oleh Rektor Univrsitas Negeri Yogyakarta Prof. Dr. Sutrisna Wibawa, M.Pd. dan Bupati Gunungkidul Badingah, S.Sos. Peresmian kampus yang terletak di Dusun Kenteng, Desa Pacarejo, Kecamatan Semanu, Gunungkidul ini ditandai dengan penandatangan prasasti dan penguntingan buntalan pita bunga oleh Rektor dan Bupati. “Pembangunan Gedung Lab. Vokasi UNY Kampus Gunung Kidul ini dimulai pada tanggal 21 Februari 2020 yang dilaksanakan pembangunannya oleh PT Trialam Penagi dengan menelan dana Rp. 17.527.942.750,00 , sedangkan pembangunan landscape (taman sekitar gedung, Pembangunan Pintu Gerbang, Pengerasan jalan) sedang dalam proses tender dilaksanakan tahun ini juga (2020 red) dengan anggaran Rp.8.000.000.000,00. Pengadaan Furniture/Mebelair 34 P E WA R A D I N A M I K A AG U S T U S 2 0 2 0
Rp. 994.680.400,00 dikerjakan oleh PT Deka Sari Perkasa, dan Pengadaan Perangkat Komputer beserta perlengkapannya senilai Rp. 1.675.200.000,00 , dikerjakan oleh PT. Airmas Berkat Abadi. Perikan saluran listrik sedang proses persiapan pengadaan. Gedung ini dilakukan perencanaan pembangunan oleh PT. Pola Data Consultant. Pada tahap pembangunan pengawasan dilaksanakan oleh PT. Elcentro Engineering Consultant,” demikian laporan yang disampaikan oleh Wakil Rektor Bidang Umum dan Keuangan, Prof. Dr. Edi Purwanta, M.Pd. Di hadapan para wartawan beberapa waktu yang lalu, Sutrisna menyampaikan, “Pembangunan kampus perkuliahan tahap pertama ini dimulai pada tanggal 21 Februari 2020 dan akan diperuntukkan untuk pelaksanaan perkuliahan 6 (enam) program studi vokasi/ sarjana terapan, yaitu Prodi Teknik Elektronika, Tata Boga, Tata Busana, Akuntansi, Manajemen Pemasaran, dan Administrasi Perkantoran.” Izin
pembukaan untuk program studi tersebut tertuang dalam Keputusan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi RI No. 1061/KPT/I/2019, tanggal 18 Oktober 2019.
nantinya mahasiswa yang akan menempati Gedung Lab Vokasi Kampus Gunungkidul ini adalah sebanyak 516 mahasiswa,” uraian Rektor UNY secara panjang lebar.
Disampaikan pula bahwa proses pendaftaran untuk mahasiswa program vokasi yang akan melaksanakan proses pembelajaran di kampus ini, sudah dilakukan. Selama ini proses seleksi mahasiswa baru dengan menggunakan jalur prestasi akademik dan jalur prestasi unggul, di samping dengan CBT (Computer Based Test) yang pelaksanaan di SMK Negeri 1 Wonosari.
Perkuliahan akan dimulai bulan September, tetapi karena Pandemi Covid-19 perkuliahan September – Oktober masih dilakukan secara daring, kemungkinan tatap muka baru akan dimulai bulan November 2020 bilamana keadaan sudah kondusif.
Disinggung tentang calon mahasiswa yang akan mengikuti perkuliahan, Sutrisna menjelaskan berdasarkan data yang sudah masuk, sebanyak 365 mahasiswa sudah registrasi, dari data tersebut 138 atau 37,8% adalah mahasiswa yang berasal dari Gunungkidul. Saat ini masih proses registrasi sebanyak 151 mahasiswa lagi yang sebagian besar berasal dari Gunungkidul. Sehingga total
Mengapa membangun kampus kok di tengah desa. “Kita mengambil di tengah desa, kampus harus berada di tengah masyarakat, tidak boleh memisahkan diri dari masyarakat, makanya kita menyatu dengan desa,” kata Prof. Sutrisna. Masyarakat akan memiliki keuntungan yang lebih, karena termotivasi untuk belajar. Nantinya mahasiswa akan membutuhkan kos-kosan, akan membuat suasana desa lebih hidup, perekonomian akan semakin tumbuh, karena belajar. SUD
Berita
UNY MENFASILITASI ABK MENGIKUTI SELEKSI MANDIRI JALUR CBT KAMPUS
DOK. HUMAS UNY
Universitas Negeri Yogyakarta yang merupakan kampus humanis, pada pelaksanaan Seleksi Mandiri jalur Computer Based Test (CBT) Kampus hari kedua (Jum’at, 7/8) memfasilitasi Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) Tuna Netra. Jumlah peserta yang mengikuti CBT hari ini sebanyak 456 calon mahasiswa , sesi I ( pagi) sejumlah 222 peserta, dan sesi II (siang) sebanyak 234 peserta. Materi yang diujikan berupa Tes Potensi Skolastik baik yang mengambil bidang soshum maupun saintek. Bahkan soal yang sama akan diperoleh oleh peserta ABK. Khusus ABK tuna netra, untuk CBT hari ini dilaksanakan di salah satu ruang komputer yang berada di Fakultas Ekonomi. Memang disendirikan ruang ujian antara ABK tuna netra dengan yang lain.
PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA JALANI AKREDITASI Adanya wabah Covid 19, menyebabkan kegiatan akreditasi program studi tidak bisa berjalan sebagaimana biasa. Selama dua hari, Selasa-Rabu (1819/08/2020) asesor dari tim akreditasi BAN PT melakukan Field Assessment dalam rangka Akreditasi Program Studi S1 Pendidikan Teknik Informatika Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) secara virtual. Dalam kegiatan visitasi virtual tersebut, dua asesor yang terdiri dari Prof. Dr. Syahrul, M.Pd., dari Universitas Negeri Makassar dan Dr. Surya Sumpeno, M.Sc., dari Institut Teknologi Sepuluh November mengikuti seremoni yang diawali dengan sambutan Rektor UNY, Prof. Dr. Sutrisna Wibawa, M.Pd. dilanjutkan paparan dari pimpinan fakultas dan Koordinator Prodi Pendidikan Teknik Informatika melalui jaringan internet. Bahkan visitasi ke sejumlah
Kepala Biro Akademik, Kemahasiswaan, dan Kerja Sama Drs. Setyo Budi Takarina, M.Pd. menyampaikan, “Fasilitas yang diberikan bagi ABK tuna netra adalah disediakannya ruang khusus dan didampingi oleh dosen khusus pula. Dosen khusus yang dimaksud adalah dosen dari jurusan Pendidikan Luar Biasa Fakultas Ilmu Pendidikan,” kata Setyo. Selanjutnya disampaikan pula bahwa tugas dari Pengawas – ABK ini adalah memastikan peserta sudah memenuhi persyaratan protokol Covid-19 dan persyaratan mengikuti CBT. Membacakan tata tertib. Membacakan soal dan membantu ngeklik jawaban pada komputer. Sedangkan untuk memasuki ruangan sampai meninggalkan ruangan CBT, sudah ada petugas yang akan membantu/membimbing mengarahkan. Bagi calon mahasiswa yang belum yakin diterima di UNY, dan sangat berkeinginan kuliah di UNY, dapat mengikuti berbagai seleksi yang digunakan dalam rekrutmen mahasiswa baru lewat Seleksi Mandiri. Jalur Seleksi Mandiri UNY terdiri dari: prestasi akademik, prestasi unggul, talent scouting, skor UTBK SBMPTN, CBT Kampus, CBT Domisili, Prestasi Olahraga Unggul, CBT Kerjasama, Portofolio Luar Negeri. Informasi lebih lanjut dapat diakses di http://pmb.uny.ac.id Pelaksanaan CBT di Kampus UNY ini dilaksanakan dari tanggal 6 sampai 10 Agustus 2020 dengan mempergunakan laboratorium komputer di LIMUNY UPT TIK, LPMPP, dan Fakultas Ekonomi. Pelaksanaan CBT di UNY tetap selalu menerapkan protokol kesehatan Covid-19 baik untuk peserta, panitia, maupun pengantar. SUD
Tinggi Nomor 5 tahun 2020 disebutkan pada pasal 1 tentang asesmen lapangan akreditasi dapat dilakukan secara daring (online). Artinya, pihak kampus juga dapat mengondisikan akreditasi mulai pengumpulan dan rekap data, penyusunan, penulisan, simulasi hingga visitasi dilakukan secara virtual. Tim assesor berdiskusi secara daring dengan Rektor, Dekan, Wakil Dekan, Ketua Jurusan, Koordinator Program Studi, dosen, mahasiswa, alumni, dan pengguna alumni. Aspek yang di visit oleh asesor BAN-PT adalah 1) visi, misi, tujuan dan sasaran, serta strategi pencapaian, 2) tata pamong, kepemimpinan, sistem pengelolaan, dan penjaminan mutu, 3) mahasiswa dan lulusan, 4) sumber daya manusia (dosen), 5) kurikulum, pembelajaran dan suasana akademik, 6) pembiayaan, sarana dan prasarana, serta sistem informasi, 7)
DOK. HUMAS
titik yang diperlukan, juga dilakukan secara daring.
penelitian, pengabdian kepada masyarakat, dan kerjasama.
Adaptasi perilaku baru pada masa pandemik di kampus tidak saja pada proses perkuliahan tetapi juga pada implementasi akreditasi prodi. Sebagaimana diatur dalam Peraturan Badan Akreditasi Nasional Perguruan
Prof. Syahrul, dalam kesem patan itu menegaskan, mes ki dilaksanakan secara virtual, namun proses asesmen la pangan ini bisa tetap berjalan maksimal. Hal ini tidak jauh berbeda dengan asesmen lapangan langsung. HRYO P E WA R A D I N A M I K A AG U S T U S 2 0 2 0 35
Berita
NOTA KESEPAHAMAN REKTOR UNY BERSAMA DIREKTUR PT ESTIMA Hamdani, M.Pd selaku Direktur Akademik Uninus dalam sambutannya mewakili Rektor Uninus, Prof. Dr. Engkus Kuswarno, M.S. menyatakan bahwa Uninus sebagai salah satu perguruan tinggi swasta masih membutuhkan pembinaan dukungan dan berguru kepada perguruan tinggi negeri dalam mengembangkan tridharma perguruan tinggi baik dari sisi pendidikan, penelitian maupun pengabdian kepada masyarakat. "80% program studi yang ada di Uninus sebetulnya ada di UNY. Mudah-mudahan dari 80% yang memiliki kesamaan ini, kita bisa saling mensinergikan kerjasama," urai Direktur Akademik Uninus. Rektor UNY Prof. Dr. Sutrisna Wibawa, M.Pd. menyambut baik kunjungan ini dan kembali menekankan pentingnya mengikuti protokol covid-19. "Alhamdulillah pada pagi ini kita bisa bertemu di UNY. Mari kita bersyukur karena di tengah pandemi yang semakin menakutkan ini, kita masih diberikan kesehatan. Karena itu mohon maaf jika tadi kita masuk (UNY) harus dicek suhu dan memakai masker. Semua pemeriksaan tadi demi menjaga kita semua," ungkap Rektor UNY. "Cikal bakal UNY adalah IKIP sehingga dalam pengembangan universitas tidak melepaskan dari kependidikan. Jadi prodi kita masih lurus dengan kependidikan. Misalnya kita punya prodi Pendidikan Matematika lalau ada prodi Matematika. Kita juga punya Pendidikan Teknik Mesin lalu ada Teknik Mesin sehingga disini tidak ada Fakultas Hukum karena tidak ada Pendidikan Hukum, begitu juga kedokteran," terang Sutrisna menanggapi kesamaan sekaligus perbedaan prodi di UNY dan Uninus. "Kita ingin meningkatkan kualitas pendidikan. Untuk itu UNY menargetkan tahun 2025 bisa masuk peringkat dunia. Meskipun target ini relatif berat namun harus kita jalani dengan meningkatkan reputasi akademik, kualitas lulusan sertaemployer reputation. Untuk dosen, kami mendorong pengembangan akademik lewat penelitian di dalam dan di luar negeri. Alhamdulillah publikasi internasional UNY meningkat tajam. SUD
DOK. HUMAS UNY
36 P E WA R A D I N A M I K A AG U S T U S 2 0 2 0
DOK. HUMAS UNY
PUNCAK DIES NATALIS KE-70 FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN Jumat (14/8) Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) UNY mengadakan Sidang Senat Terbuka Upacara Dies Natalis ke-70 yang diisi dengan Laporan Tahunan Dekan dan Orasi Ilmiah. Orasi ilmiah di isi oleh Direktur Masyarakat dan Pendidikan Khusus Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Dr. Samto, M. Pd. Tajuk orasi yang disampaikan berkaitan Pembelajaran Era Pandemi Covid 19: Momentum Perubahan Paradigma Pendidikan. Wabah pandemi covid-19 membawa dampak terhadap akselerasi adaptasi teknologi digital di dunia pendidikan. Kecepatan kemajuan teknologi kurang diimbangi dengan keterampilan masyarakat dalam mengakses teknologi digital. Selain itu, adanya proyeksi dari McKinsey bahwa beberapa pekerjaan akan hilang dan yang akan muncul karena dampak otomatisasi. Hikmah pandemi covid-19 menyadarkan pada masyarakat tentang makna pendidikan di keluarga dan tercapainya pembelajar tangguh. Hal yang perlu diperhatikan yaitu kompetensi Abad 21 dengan literasi dan karakter sebagai penguatan pembelajaran. Masyarakat perlu sadar adanya sinergi trinitas pendidikan. Keluarga
menjadi pusat pembelajaran, kesadaran pentingnya peran keluarga dan masyarakat dalam membangun sistem ekosistem pendidikan yang sehat. Paradigma yang perlu digeser yaitu pendidikan saat ini transformasi pembelajaran konstruktivistik mauupun humanistik Sebelum acara puncak diselenggarakan, FIP UNY melakukan serangkaian kegiatan Dies. Walaupun masih terjadi wabah pandemi covid-19, FIP UNY tetap melakukan bakti sosial dan pencanangan melalui senam bersama, lomba tenis meja yang tentunya mematuhi protokol dari satgas covid-19. Pada Dies tahun ini, FIP juga menerbitkan buku yang ditulis oleh perwakilan setiap program studi yang akan menjadi ciri khas dari FIP UNY. Saat ini, FIP telah mempersiapkan diri untuk menjadi kampus merdeka yang dimulai dari kesiapan kurikulum dalam pola 512, 611 dan 602 di setiap program studi. Pada laporan Dekan disam足 paikan prestasi yang te足 lah dicapai FIP dalam usia 70 tahun. FIP patut berbang足 ga dengan adanya 8 dari 9 program studi yang tera足 kreditasi A (unggul). REND/RIT
Berita
DOK. HUMAS FMIPA
SEBANYAK 1.354 MAHASISWA BERPRESTASI UNY MENERIMA PENGHARGAAN Masih dalam euforia peringatan Hari Kemerdekaan ke 75 Republik Indonesia, Universitas Negeri Yogyakarta memberikan penghargaan kepada mahasiswa yang berprestasi, baik tingkat Internasional, Regional, Nasional, Wilayah, dan Daerah. Mengisi kemerdekaan bagi mahasiswa UNY adalah dengan menorehkan prestasi. Hari ini, Selasa (18/8) di Ruang Sidang Utama Gedung Rektorat UNY sebanyak 1354 menerima penghargaan, walaupun penyerahan piagam penghargaan tidak diserahkan secara langsung tetapi hanya perwakilan karena Pandemi Covid-19, sehingga harus dilaksanakan secara daring. Berdasarkan laporan dari Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni UNY, Prof. Dr. Anik Ghufron, M.Pd menyampaika bahwa, “Rekapitulasi jumlah predikat prestasi mahasiswa
penerima penghargaan berdasarkan tingkat kejuaraan dan bidang pembinaan periode 1 April 2019-31 Maret 2020, Bidang Penalaran tingkat internasional sebanyak 37 predikat, regional sebanyak 6 predikat, tingkat nasional 145 predikat, wilayah 14 predikat, dan daerah sebanyak 8 predikat. Untuk bidang seni: tingkat internasional 7 predikat, nasional 21 predikat, wilayah 5 predikat, dan daerah 5 predikat. Sedangkan bidang olahraga sebanyak 8 predikat tingkat internasional, 4 predikat tingkat regional, 158 predikat tingkat nasional, 30 predikat tingkat wilayah, dan 271 predikat tingkat daerah. Berdasarkan bidang Kesejahteraan/Khusus tingkat nasional sebanyak 29 predikat, wilayah 5 predikat, dan daerah 13 predikat. Total semuanya sebanyak 766 predikat.” Lebih lanjut disampaikan, “Sedangkan berdasarkan
rekapitulasi jumlah mahasiswa penerima penghargaan berdasarkan tingkat kejuaraan dan bidang pembinaan periode 1 April 2019 – 31 Maret 2020, datanya sebagai berikut. Bidang Penalaran tingkat internasional sebanyak 110 mahasiswa, regional 54 mahasiswa, tingkat nasional 267 mahasiswa, tingkat wilayah 32 mahasiswa, dan daerah sebanyak 5 mahasiswa. Untuk bidang seni: tingkat internasional 46 mahasiswa, tingkat nasional 26 mahasiswa, tingkat wilayah 10 mahasiswa, dan tingkat daerah 4 mahasiswa. Sedangkan bidang olahraga sebanyak 25 mahasiswa tingkat internasional, 3 mahasiswa tingkat regional, 341 mahasiswa tingkat nasional, 52 mahasiswa tingkat wilayah, dan 265 mahasiswa daerah. Berdasarkan bidang Kesejahteraan/Khusus tingkat nasional sebanyak 36 mahasiswa, wilayah 14 mahasiswa, dan daerah 64 mahasiswa. Total semuanya
sebanyak 1354 mahasiswa,” tambah Anik. Dalam sambutannya Rektor UNY, Prof. Dr. Sutrisna Wibawa, M.Pd. menyampaikan pesan agar kompetensi yang telah dimiliki terus didengungkan yang sering kita sebut 4C itu, creatif, critical thinking, comunication & networking, dan collaboration. Kita harus memiliki 4 C ini. “Apabila kita sudah memiliki ini, maka kita akan masuk ke sikap-sikap kita adaptif dan fleksibility. Akan membawa sikap kita dimanapun berada untuk selalu adaptif dan fleksible.” Jelas Sutrisna. “Masa depan penuh tantangan, maka jangan pernah berhenti untuk berkarya,” lanjut Sutrisna. Karya-karya Saudara inilah yang juga membawa UNY masuk (kembali) di klaster 1 Perguruan Tinggi Terbaik di Indonesia. Terima kasih mahasiswa, teruslah berprestasi. SUD P E WA R A D I N A M I K A AG U S T U S 2 0 2 0 37
Berita
DOK. HUMAS UNY
PUTRI PEDAGANG BERHASIL RAIH IPK TERTINGGI Fay Della Prika Auvira berhasil meraih indeks prestasi kumulatif tertinggi dalam wisuda UNY periode Agustus yang dilaksanakan pada Sabtu (29/8) di Auditorium UNY. Mahasiswa program studi Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam tersebut mendapat IPK 3,92 dan mendapat predikat Cum Laude. Saat ditanya bagaimana cara mendapat IPK setinggi itu, wanita kelahiran Cilacap, 07 Desember 1998 tersebut mengatakan bahwa kiatnya adalah memaksimalkan IPK disemester awal, memperhatikan kontrak belajar, memaksimalkan setiap penugasan ataupun presentasi di depan kelas dan memperbanyak eksplorasi alam. “Memaksimalkan IPK di semester awal akan sangat menolong ketika sudah di semester akhir dimana mata kuliah dan kegiatan 38 P E WA R A D I N A M I K A AG U S T U S 2 0 2 0
sudah semakin banyak” kata Fay Della “Semisal nilai IPK turun pun masih tetap dalam rentang IPK yang tinggi”. Anak pertama dari 3 bersaudara tersebut juga selalu mengusahakan setiap penugasan dikerjakan secara maksimal serta mengkaji dari banyak teori dan jurnal-jurnal terbaru. Ketika ada presentasi dikelas diusahakan mengusai materi semaksimal mungkin. Juga banyak membaca kasus-kasus seputar dunia biologi dan isu terbaru yang mendorong terjadinya diskusi di kelas. Hal ini akan membuat kelas menjadi hidup dan pembelajaran menjadi menyenangkan. Dengan memperbanyak main dan ekplore alam, itu akan meningkatkan skill analisis terhadap fenomenafenomena alam dari sudut pandang biologi. Hal ini akan sangat membantu mendapatkan nilai plus ketika di kelas, baik ketika presentasi, diskusi, mapun ujian yang tipenya analisis.
Anak pasangan Suparjo seorang pedagang dan Priyatini yang berprofesi sebagai ibu rumah tangga tersebut mengaku, kendala yang dialami selama kuliah adalah manajemen waktu karena hampir disetiap mata kuliah yang ditempuh ada praktikumnya. Selain harus membagi waktu kuliah antara ambil data di lapangan dan tugas di kelas Fay Della juga harus membagi waktu saya untuk research, untuk menjadi asisten dosen di beberapa mata kuliah praktikum, untuk memberikan les private dan beberapa kegiatan organisasi yang diikuti. Solusinya adalah memaksimalkan setiap waktu luang. Setiap Jum’at malam hingga hari Sabtu menjadwalkan diri untuk menyicil sebagian tugas-tugas untuk minggu depan. SeninJumat dari siang hingga sore fokus untuk kuliah, beberapa
kegiatan organisasi atau penelitian yang sedang dikerjakan dan malam harinya manfaatkan waktu untuk memberikan les private kepada beberapa siswa. Hari Minggu difokuskan untuk mengerjakan tugas lapangan, kegiatan organisasi, mengikuti kegiatan-kegiatan sosial yang berhubungan dengan lingkungan atau hanya sekadar refreshing dengan pergi jalan-jalan. Menurut warga Karangmangu, Kroya, Cilacap tersebut orangtua nya sangat mendukung selama perkuliahan. Walau bukan berasal dari keluarga berada, namun untuk masalah pendidikan orangtua benar-benar memper juangkan meskipun diibaratkan makan hanya seadanya. “Saya berterimakasih kepada Ayah dan Ibu yang sudah berjuang dan membiayai saya selama kuliah hingga saya lulus dengan nilai terbaik” tutupnya. DEDY
Berita
PELANTIKAN DAN PENGAMBILAN SUMPAH JABATAN DI UNY
DOK. HUMAS UNY
Dengan menerapkan protokol kesehatan Covid-19, Rektor Universitas Negeri Yogyakarta Prof. Dr. Sutrisna Wibawa, M.Pd. hari ini Senin (3/8) melantik dan mengambil sumpah jabatan Wakil Dekan dan Kepala Jurusan Fakultas Ilmu Keolahragaan. Kegiatan ini dilaksanakan di Ruang Sidang Utama Rektorat UNY. Tidak banyak pejabat yang diundang dalam acara pelantikan dan pengambilan sumpah ini, pejabat yang hadir antara lain anggota rapim, dewan pertimbangan, SPI, pejabat yang dilantik, rohaniawan, dan beberapa tamu undangan lainnya yang sangat terbatas jumlahnya karena mengikuti Protokoler Covid-19. Pejabat baru yang dilantik dan diambil sumpahnya, Dr. Yudik Prasetyo, M.Kes sebagai Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kerjasama Fakultas Ilmu Keolahragaan menggantikan pejabat lama Prof. Dr. Siswantoyo, M.Kes., dan Dr. Sigit Nugroho, M.Or. menjabat sebagai Ketua Jurusan Ilmu Keolahragaan Fakultas Ilmu Keolahragaan Fakultas Ilmu Keolahragaan menggantikan Dr. Yudik Prasetyo, M.Kes. Pada kesempatan tersebut, juga diserahkan SK untuk menduduki jabatan yang baru, kepada Dr. Slamet Suyanto, M.Ed. sebagai Ketua Pengelola Program Studi di Luar Kampus Utama (Kampus Gunungkidul) UNY, Dr. Ir. Sutopo, M.T. sebagai Sekretaris Pengelola Program Studi di Luar Kampus Utama (Kampus Gunungkidul) UNY. Dr. Tri Hadi Karyono, M.Or. juga menerima SK sebagai Staf Ahli Wakil Rektor Bidang Akademik Bidang Pengembangan Peningkatan Kompetensi Akademik Mahasiswa UNY, sedangkan Drs. Ngatman, M.Pd. sebagai Ketua Pusat Pengembangan dan Pelayanan Matakuliah Universiter serta Praktek Pengalaman Lapangan Lembaga Penjaminan Mutu dan Pengembangan Pendidikan UNY dibantu sebagai sekretarisnya Drs. Suparlan, M.Pd.I. Dalam kesempatan tersebut, Rektor UNY mengucapkan terima kasih kepada wakil dekan bidang akademik dan ketua jurusan yang lama atas dedikasi dan pengabdiannya. Lebih lanjut Sutrisna berharap kepada pejabat baru, “Kita terus bergerak ke depan, karena pergerakan dunia ini luar biasa, kita tidak bisa berpikir liniear tetapi zig zag. Kita harus cepat mengantisipasi perkembangan ke depan,” pintanya. Pesan untuk Pengelola Program Studi di Luar Kampus Utama (Kampus Gunungkidul) UNY, “Kita segera menata, kekurangan dosen segera kita rekrut supaya ada dosen tetap yang berada di Gunungkidul, sehingga pembelajaran bisa berlangsung dengan baik. Karena saat ini pembelajarannya masih melalui virtual, maka harus disiapkan dosendosen yang akan mengajar secara vitual juga. Sutrisna berharap keadaan Pandemi segera berakhir, mudah-mudahan mulai bulan November sudah bisa dilakukan secara tatap muka.” SUD
TIM FMIPA JUARAI TENIS PUTRA DAN BULUTANGKIS PUTRI Tim tenis lapangan putra FMIPA UNY berhasil menjadi juara 1 pada lomba tenis lapangan antar fakultas/lembaga dalam rangka Dies Natalis UNY ke-56 yang diselenggarakan barubaru ini di GOR Tenis FIK UNY. Tim FMIPA tergabung di Grup A bersama-sama dengan Program Pascasarjana (PPs) dan Fakultas Ilmu Keolahragaan (FIK). Tim FMIPA yang beranggotakan Eko Marsono, Supardi, Pranjoto U, Bambang Sumarno, Restu Widiatmono, Bambang Ruwanto, Nur Kadarisman, Ervan Priyambodo, Kuswari, dan Hermansyah berhasil menyapu bersih tiga pertandingan yang dilakoni. Pada pertandingan pertama, tim FMIPA mengalahkan PPs dengan skor 3 – 2. Pada pertandingan kedua dan ketiga melawan tim Rektorat dan FIK juga berhasil dimanangkan
mengatakan, prestasi tahun 2020 ini menyamai prestasi tahun 2017 yaitu meraih juara 1. Untuk prestasi tahun 2019 FMIPA meraih juara 2, dan tahun 2018 menjadi juara 3. Tidak mau kalah dari tim tenis lapangan, tim bulutangkis putri yaitu pasangan Kuswari dan Cahyorini juga menjadi juara 1 pada lomba bulu tangkis antar fakultas/ lembaga dalam rangka Dies Natalis UNY ini. Pada lomba yang digelar Rabu-Kamis, 26-27/8/20 ini tim putri mengandalkan 2 pasangan yaitu pasangan Kuswari dan Cahyorini serta pasangan Snik SP dan Husna. Snik menjelaskan bahwa prestasi tim bulutangkis putri membanggakan. Untuk tahun kemarin (2019) tim putri bahkan merajai dengan menampilkan All FMIPA Final sehingga juara 1 dan juara 2 diraih oleh tim FMIPA UNY. Perjalanan Kuswari dan cahyorini sampai ke final yaitu
DOK. HUMAS UNY
dengan skor 3 – 2, sehingga poin FMIPA tidak terkejar oleh tim lain. Piala diserahkan oleh Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan UNY Prof. Dr. Anik Gufron. Menurut salah satu anggota tim Eko Marsono,
mendapat bye pada babak awal. Pada babak kedua pasangan ini mengalahkan pasangan rektorat Nori dan Novi. Pada babak final Kuswari dan Cahyorini berhasil menumbangkan pasangan rektorat lainnya yaitu Arni dan Nuryani. WITONO P E WA R A D I N A M I K A AG U S T U S 2 0 2 0 39
Umi Riyani Fatmawati GURU IDOLA ANAK MUDA 40 P E WA R A D I N A M I K A AG U S T U S 2 0 2 0
ARSYAD HERMAWAN / PEWARA
SOSOK GURU IDOLA ANAK MUDA
DOKUMEN PRIBADI UMI RIYANI FATMAWATI
Umi Riyani Fatmawati resmi menyandang gelar sarjana dari Jurusan Pendidikan Guru SD di usianya yang ke-20. Siap menjadi guru idola bagi muda-mudi bangsa. Oleh ILHAM DARY ATHALLAH
U
niversitas Negeri Yogyakarta mewisuda program doktor, magister, sarjana, dan diploma 3 periode Juni 2020 yang dilaksanakan secara daring pada 15 Agustus 2020. Wisuda kali ini, Mahasiswa yang lulus termuda adalah Umi Riyani Fatmawati, S.Pd.,dari Prodi S1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Umi menamatkan pendidikan S1 pada usia 27 November 1999 dengan usia 20,67 tahun. Putri pasangan Riyanto dan Siti Fatimah beralamatkan di Prambanan Sleman mengaku mulai belajar di bangku Sekolah Dasar saat usianya belum genap 5 tahun. Menyelesaikan SD selama 6 tahun, SMP 3 tahun dan SMA 3 tahun. “Saya baru punya Surat Ijin Mengemudi (SIM) saat sudah kuliah, karena saat menjadi mahasiswa, usia saya belum genap 16 tahun,”jelas Umi.
Umi diwisuda Secara Daring Umi Riyani Fatmawati menjadi satu dari 810 orang yang diwisuda pada Periode tersebut. Wisuda ini seharusnya digelar pada 27 Juni 2020. Akan ada yang berbeda pelaksanaan wisuda yang akan diselenggarakan Universitas Negeri Yogyakarta pada hari Sabtu (15/8) mendatang. Pada masa Pandemi Covid-19, semua aktvitas harus dilaksanakan mematuhi protokol kesehatan Covid-19, salah satunya aturan tersebut adalah “jaga jarak”. Itulah yang akan diterapkan dalam pelaksanaan wisuda besok.
UMI MELAKUKAN PRAKTIK MENGAJAR DI SD DELEGAN 2
Saya baru punya Surat Ijin Mengemudi (SIM) saat sudah kuliah, karena saat menjadi mahasiswa, usia saya belum genap 16 tahun.
Kepala Biro Akademik, Kemahasiswaan, dan Kerja Sama, Drs. Setyo Budi Takarina, M.Pd. mengatakan, “tanggap darurat Yogyakarta itu diperpanjang sampai dengan 31 Agustus 2020, dan untuk menghindari penyebaran Covid-19 secara nasional dan di Yogyakarta masih tinggi, serta demi keamanan dan keselamatan semuanya (warga UNY, panitia, peserta, maupun keluarga wisudawan), itulah mengapa kita memilih wisuda dilaksanakan secara daring atau virtual.” Menyinggung tentang pelaksanaan wisuda, Setyo menjelaskan, “Akan disediakan 9 host untuk zoom meeting yaitu di 7 Fakultas, 1 Pascasarjana, dan 1 Rektorat yang dilaksanakan di Auditorium UNY. Nanti gabungnya itu mereka masuk di host fakultas dan pascasarjana. Pada saat acara inti wisuda itu mereka, secara live streaming mengikuti dari masing-masing P E WA R A D I N A M I K A AG U S T U S 2 0 2 0 41
SOSOK GURU IDOLA ANAK MUDA
DOKUMEN PRIBADI UMI RIYANI FATMAWATI
host fakultas atau dari rumah masing-masing. Kemasannya akan dipersingkat.” “Pemindahan kucir saat wisuda akan ada perwakilan sejumlah 11 perwakilan, dari masing-masing fakultas dan masing-masing jenjang. Perwakilan ini dipilih yang terbaik di fakultas per jenjang, dengan catatan tinggal di Yogyakarta, bila terbaik pertama berasal dari luar Yogya, maka akan dipilih berikutnya berdasarkan rangking berikutnya. Semoga acara wisuda besok dapat berjalan dengan aman dan lancar,” pungkas Setyo mengakhiri penjelasannya. Bertabur Penghargaan Umi Riyani juga menjadi salah satu wisudawan berprestasi yang mewakili Fakultas. Setidaknya adad 82 mahasiswa berprestasi tingkat internasional, tingkat 42 P E WA R A D I N A M I K A AG U S T U S 2 0 2 0
PRAKTIK MENGAJAR DI SD IT AL KHAIRAT
regional sebanyak 25 penghargaan, tingkat nasional sebanyak 156 penghargaan, tingkat wilayah sebanyak 16 penghargaan, tingkat daerah/provinsi sebanyak 48 penghargaan, tingkat kabupaten/ kota sebanyak 7 penghargaan, dan tingkat UNY sebanyak 23 penghargaan. Berdasarkan jenis penghargaan, bidang penalaran 165 penghargaan, seni 26 penghar gaan, olahraga 149 penghargaan, dan minat khusus 17 penghargaan.
Pembangunan sumber daya manusia menjadi kunci keberhasilan dan kesuksesan Indonesia di masa depan.
Sedangkan bila dilihat dari jumlah mahasiswa yang berprestasi, bidang penalaran sejumlah 32 orang, bidang seni sejumlah 11 orang. bidang olahraga sejumlah 54 orang, dan bidang minat khusus sejumlah 11 orang. Lebih lanjut, Sutrisna menyampaikan, “SDM unggul jelas akan sangat mendukung kemajuan Indonesia. Artinya pembangunan sumber daya manusia menjadi kunci keberhasilan dan kesuksesan Indonesia di masa depan. SDM Indonesia harus unggul dalam segala bidang sehingga dapat bersaing secara global. Kita sadar bahwa kemajuan industri yang berjalan di Indonesia tidak cukup hanya dengan infrastruktur, akan tetapi harus didukung dengan peningkatan kualitas sumber daya manusia. Karena itu, para wisudawan harus terus berusaha meningkatkan kompetensi pada
SOSOK GURU IDOLA ANAK MUDA
DOKUMEN PRIBADI UMI RIYANI FATMAWATI
bidangnya untuk menjadi sumber daya unggul dan kompetitif.” Walaupun demikian, penghargaan tak pernah menjadi target utamanya dalam hidup. Ketika ditanya oleh UNY Official tentang tujuan hidupnya, ia yakin atas satu hal: bermanfaat untuk orang lain. Karena bermanfaat bagi orang lain memiliki konsekuensi yang sangat luas. Apabila ditarik dalam dunia pendidikan dan dalam kehidupan sehari-hari, hakikat pendidikan yakni memanusiakan dan membahagiakan manusia. Sekaligus menjadi sosok yang bertanggung jawab dan terlibat dalam kehidupan bermakna. Memang akibat pandemi covid-19, penantian panjang untuk melaksa nakan Upacara Wisuda periode ke empat Tahun Akademik 2019/2020 yang seharusnya diselenggarakan
pada tanggal 27 Juni 2020 terwujud hari ini, secara virtual (daring). Oleh karena itu Rektor UNY, Prof. Dr. Sutrisna Wibawa, M.Pd. dalam sambutan wisudanya mengatakan, “Wisuda periode Juni 2020 yang dilaksanakan hari ini Sabtu, 15 Agustus 2020 berada di bulan yang istimewa bagi perjuangan bangsa kita Republik Indonesia. Dua hari lagi kita akan memperingati Kemerdekaan Negara kita Republik Indonesia yang ke-75.,”
UMI BERSAMA PARA SISWA SD
Jangan lupa berterima kasih kepada orang-orang yang selama ini mendukung dalam meraih gelar tersebut.
“Perjuangan meraih kemerdekaan negara kita saat itu, marilah kita gunakan untuk menyemangati perjuangan kita dalam menghadapi pandemi Covid-19 yang sampai saat ini tingkat penyebarannya masih tinggi. Tema peringatan Kemerdekaan Negara kita tahun ini adalah “Indonesia Maju”, tema ini merupakan simbolisasi Indonesia yang mampu memperkokoh kedaulatan, persatuan, dan kesatuan,” tambah Sutrisna. Sutrisna dalam menutup sambutannya berpesan, ”Hari ini secara resmi Saudara semua memiliki gelar baru yang disematkan pada nama Saudara. Namun, sebanyak apapun gelar yang kini telah Saudara miliki, jangan lupa berterimakasih kepada orang-orang yang selama ini mendukung dalam meraih gelar tersebut,” pungkasnya. P E WA R A D I N A M I K A AG U S T U S 2 0 2 0 43
» Opini
Mencerdaskan Anak Negeri di Masa Pandemi Oleh IRHAM WIBOWO Alumni S2 UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
Only education is capable of saving our societies from possible collapse, whether violent, or gradual—Jean Piaget
D
unia tengah dirundung duka, it ulah ungkapan yang tepat untuk mendeskripsikan suasana batin seluruh umat manusia. Tak sedik it konflik kemanusiaan hingga bencana alam menerpa berbagai wilayah se jak awal tahun 2020, sampai akhirnya seran gan mematikan yang diakibatkan oleh wabah Covid-19 merata di seluruh negara. Korban yang terkonfirmasi positif angkanya sudah melebihi 38 juta orang, dengan jumlah pasien yang meninggal dunia akibat infeksi Covid-19 lebih dari 1 juta orang. Virus SARS jenis ba ru ini memang bermula dari negeri Tiong kok, namun dampaknya betul-betul dirasa kan sampai ke tanah air. Salah satu sendi kehidupan bangsa Indo nesia yang terpukul akibat pandemi Covid-19 adalah pendidikan. Mewabahnya Covid-19 berdampak pada perubahan sistem pengaja ran yang dulunya mewajibkan setiap peserta didik untuk hadir dan bertemu langsung de ngan pendidik (guru/dosen), mau tidak mau kini seluruh jenjang pendidikan mulai dari TK hingga perguruan tinggi menerapkan sis tem Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) mengguna kan aplikasi online (daring). Sistem PJJ sebe tulnya bisa dilakukan di luar jaringan (luring) seperti menonton tayangan edukatif via me dia elektronik, membaca buku atau surat ka bar, dan lainnya. Covid-19 yang merupakan musibah glo
44 P E WA R A D I N A M I K A AG U S T U S 2 0 2 0
bal memiliki andil untuk mendorong terjad inya perubahan dalam tatanan dunia pendidi kan Indonesia. Dalam tempo sekejap, sivitas akademika di berbagai satuan pendidikan bermigrasi menjadi pengguna internet un tuk memudahkan proses KBM kepada peser ta didiknya. Hal itu memberi preseden bahwa tidak ada kehidupan yang stagnan. Arus glo balisasi menghantarkan umat manusia untuk selalu berinovasi dan berinvensi dalam kon disi apapun. PJJ hadir sebagai jalan tengah agar intele ktualitas anak bangsa terselamatkan selama masa pandemi. Namun di sisi lain PJJ dapat pula menyebabkan munculnya friksi sosial, karena tidak semua orang tua peserta didik berasal dari keluarga yang berkecukupan. Status sosial ekonomi keluarga berpengaruh besar pada masa depan anak. Maka diperlu kan kerja sama yang baik antara tripartit pendidikan yaitu, pemerintah (sekolah-for
mal), keluarga (informal), dan masyarakat (non formal). Pertama, untuk mewujudkan genera si pelajar yang unggul dan kompeten tidak mungkin lahir tanpa usaha dan pengorbanan. Pengorbanan dalam hal ini diterjemahkan se bagai biaya, merupakan faktor yang tidak bi sa dinafikan dalam proses pendidikan. Oleh karena itu, pemerintah pusat di tahun 2020 telah menggelontorkan dana sebesar Rp 505,8 triliun khusus untuk mendukung ter laksananya program-program pendidikan di seluruh wilayah Indonesia. Kebijakan-kebija kan yang diputuskan oleh eksekutif di masa pandemi diharapkan jangan sampai semak in memperlebar jurang kesenjangan sehing ga mengakibatkan anggaran jumbo pendidik an tersebut terbuang sia-sia. Sekolah sebagai kepanjangan tangan pe merintah sekaligus amanat undang-undang, bukan sekadar lokasi untuk mentransfer il mu dari guru kepada anak didiknya. “Non scholae, sed vitae discimus, kita belajar bu kan untuk sekolah semata, melainkan untuk keberlangsungan hidup”. Sehingga di masa pandemi, sudah sepantasnya pihak sekolah mampu berinovasi dengan menciptakan se suatu yang baru (out of the box). Ketika anak didik ‘terpaksa’ tidak dapat hadir ke sekolah, maka kewajiban para guru untuk mendatan gi mereka (home visit) agar terjalin ikatan em osional diantara keduanya. Selain itu, pihak sekolah bisa memanfaatkan radio komunitas sebagai jalan alternatif untuk melakukan PJJ. Inovasi tersebut merupakan sedikit langkah nyata yang bisa diperbuat oleh sekolah untuk memenuhi hak bagi setiap anak didiknya ses uai dengan prinsip keadilan. Kedua, keluarga adalah jalur pendidikan informal yang berperan besar dalam pem bentukan watak, kepribadian, dan emosio nal anak, sedangkan orang tua mereka me rupakan guru kehidupan sepanjang masa. Keluarga merupakan institusi pertama dan utama dalam perkembangan manusia. Maka keluarga menjadi entitas yang keberadaan nya tidak dapat dipinggirkan dalam pros es pendidikan. Pandemi memberi pelajaran kepada manusia bahwa tugas mencerdaskan kehidupan anak bangsa sejatinya tetap bera da di pundak orang tua. Meski kemampuan masing-masing orang tua/wali berbeda, kelu arga tetap berkontribusi terhadap kemajuan dan masa depan anak. Ketiga, pendidikan non formal yang di
Status sosial ekonomi keluarga berpengaruh besar pada masa depan anak. Maka diperlukan kerja sama yang baik antara tripartit pendidikan yaitu, pemerintah (sekolah-formal), keluarga (informal), dan masyarakat (non formal).
FREEPIK.COM
ampu oleh lingkungan masyarakat. Lingkun gan yang guyub tidak akan membuat mu sibah diratapi dengan sakit hati, sebaliknya masyarakat setempat akan menghadapi de ngan senang hati. Kegotongroyongan men jadi kunci utama suatu lingkungan masyar akat dalam melalui rangkaian persoalan yang menjadi musuh bersama (common enemy) sa lah satunya Covid-19. Ada banyak contoh di masyarakat yang bisa ditiru untuk kemudian diaplikasikan di lingkungan sekitar. Masyar akat bisa membuat Wi-Fi komunal yang didi rikan insidentil selama masa pandemi. Selain
itu bisa membentuk kelompok belajar dengan memberdayakan mahasiswa sebagai tutor ba gi anak-anak. Pendidikan adalah salah satu sektor yang tersendat akibat pandemi Covid-19. Namun kegiatan belajar mengaja dan kegiatan pen didikan lainnya harus tetap berjalan agar peradaban bangsa tidak mengarah kepada kepunahan. Dengan menggandeng tiga pihak terkait di dunia pendidikan tanah air, menja di langkah terbaik untuk saat ini dalam rang ka mencerdaskan generasi muda bangsa In donesia di masa pandemi.
Covid-19 yang menyebar masif di sean tero dunia bisa dikatakan sebagai ‘rahmat yang tersembunyi’ alias blessing in disguise. Semua hal yang terjadi dalam kehidupan ini pasti ada musababnya termasuk wabah Co vid-19, dan yang paling tahu penyebab itu hanyalah Tuhan Yang Maha Kuasa. Manusia dengan daya dan upayanya berpikir meng gunakan akal untuk menanggulangi pan demi, namun hasil akhir tetap berada di tan gan Tuhan. Tentu di balik datangnya musibah terselip adanya hikmah bagi manusia yang mau berpikir. P E WA R A D I N A M I K A AG U S T U S 2 0 2 0 45
Resensi
KONFLIK SOSIAL DAN PERMAINAN POLITIK ACEH
S
esungguhnya, tema Kawi Matin di Negeri AnKawi Matin di Negeri Anjing merupakan buku KAWI MATIN DI NEGERI ANJING jing hampir sama dengan beberapa novel Ara fiksi yang kental menonjolkan berbagai macam as Penulis: Arafat Nur ∫ Penerbit: fat lainnya. Termasuk tiga novel yang diter pek kehidupan di musim politik pemerintahan Soe Basabasi ∫ Cetakan: I, Maret 2019 bitkan ulang oleh Gramedia Pustaka Utama: harto. Kehidupan sosial-budaya, sosial-ekonomi, ∫ Tebal: viii+172 halaman Lampuki, Tanah Surga Merah, dan Tempat sosial-hukum, dan sosial-politik berkelibatan men Paling Sunyi pada tahun 2019. guasai alur dan latar cerita. Di balik itu, terselip pu Kemudian, setelah novel Percikan Darah di Bunga diter la pesan-pesan kehidupan sebagai pengantar paradigma kebaikan bitkan ulang oleh Basabasi tahun 2017, lewat novel bergeng di dunia. si kali ini Arafat berhasil meraih juara II Sayembara Novel Pelajaran besar tentang hidup terlukiskan penuh bagaimana Basabasi 2019. Sebuah apresiasi luar biasa dengan diterbit keluarga Kawi menghadapi konflik keluarga. Melalui tokoh Ibu kannya novel Kawi Matin di Negeri Anjing oleh Basabasi. dengan ketabahan atas penyakitnya yang tidak kunjung sembuh. Arafat Nur adalah penulis sejarah dalam genre fiksi Indonesia. Kemudian, tokoh Kadir yang senantiasa menjaga Kawi dari ejekan Penulis yang tumbuh dan besar di Aceh ini sekarang tinggal di Po teman sekolah. Kerja keras, keteguhan hati, dan kesungguhan da norogo Jawa Timur. Beberapa novel hasil refleksi atas realitas so lam menghidupi keluarga adalah pelajaran besar dari tokoh Rah sial mengajak pembaca untuk mengembara pada sejarah Gerakan man, ayah Kawi. Aceh Merdeka. Kisah tentang penindasan yang tak manusiawi, ke Terakhir, pada perjuangan tokoh Kawi menghadapi realita kerasan yang tiada henti, hingga kebusukan pemerintah dan hu hidup yang diterima. Kaki pincangnya bukan lagi suatu perkara kum yang ada di Indonesia. yang dapat dijadikan alasan dalam keadaan bagaimanapun. Kawi Pada Kawi Matin di Negeri Anjing, penulis dengan lihai mem mengurus dan merawat ibunya, membayar SPP adiknya, kebutuh berikan karakter kuat, nilai sarat makna pada setiap peristiwa. an rumah, hingga hutang keluarga. Mencuri adalah keterpaksaan Penceritaan yang detail, kronologis, dan ekspresif memporakpo untuk menebus pengobatan ibunya. randakan jiwa pembaca memasuki lorong-lorong psikologis rak Sungguh, buku kali ini menarik untuk direnungkan bagaima yat. Kehidupan yang tak mujur dan berkah di tanahnya yang subur. na konflik sosial dan permainan politik yang terjadi pada Orba. Kebahagian menjadi impian usai 29 tahun kota dirundung duka. Bagaimana hukum yang berlaku di kehidupan sosial dan keadilan, Nasib malang tak beruntung diterima rakyat Aceh. Kawi be serta ketertindihan yang terterima dan dirasakan rakyat Aceh. Pe serta keluarganya adalah korban ketakadilan politik. Permainan nulis, lagi-lagi berhasil merefleksikan sejarah konflik sosial dan politik membuat siapa saja bisa bertindak semena-mena. Sebut kejiwaan rakyat Aceh. Ia bermain-main cerita melalui sudut pan lah, kepala kampung yang semestinya tidak berhak menerima ban dang tokoh anak-anak hingga dewasa. tuan dari Gubernur. Suatu ketika, Kawi meyakinkan Gubernur Penceritaan semacam ini serupa gaya berkisah pada novel yang kini disebutnya Anjing, bahwa keluarganya perlu dibantu. Lolong Anjing di Bulan. Hanya saja, di buku Kawi Matin di Negeri Terlebih, kesehatan Ibunya yang ditopang oleh obat-obatan. Posko Anjing tidak begitu terceritakan cerita bergabungnya tokoh ber kesehatan pembantu di kampung hanya mampu memberikan obat sama Suman, pemberontak penerus Hasan Tiro. Novel ini, banyak pereda, bukan mengobati. bercerita seputaran kehidupan keluarga dan permainan politik “Negeri ini negeri anjing” (hal.170) pemerintah. Sungguh, kelayakan novel tidak di Permainan Politik ragukan bilamana novel benar menjuarai Kawi Matin merupakan episentrum Sayembera Novel Basabasi. Pasalnya, ke cerita. Sejak lahir kaki kanannya mu mampuan penulis memberikan karakter lus—tidak memiliki telapak.Sementara tokoh teramat kuat dan deskriptif, leng Kakaknya, Kadir terlahir sempurna. Ka kap dengan aspek psikologis sampai pa dir memiliki anugerah wajah lebih tam da pembaca. Selain itu, kedetailan pen pan dibandingkan Kawi. Begitupula Adi ceritaan dalam melukiskan peristiwa knya, Neung Peung, berwajah cantik, dan suasana cerita. Seolah-olah siapapun rambut pirang, dan kulit terang. Kare yang membaca tanpa sadar akan masuk ke nanyalah, diberi nama Kawi berarti kuat, lorong cerita—menyaksikan segala rupa dan Matin berarti kukuh. Harap orang tua perkara sosial dalam novel. anak itu bisa tumbuh kuat dan kukuh da Buku ini, sekali lagi meski fiksi lam menghadapi gelombang kehidupan. memuat pelajaran sejarah Indonesia yang Sejarah masa kecil Kawi menjadi ba tidak terlupa. Sebuah filsafat hidup atas han olokan dan ejekan oleh beberapa sebuah pemikiran penulis merangkum teman di sekolah. Malang, nasib buruk dan merefleksikan kehidupan. Kaitannya menimpanya usai Kadir, abang satu-sat dengan keberadaan dan kedudukan kar unya meninggal terkena tanduk lembu. ya sastra merupakan mimetis, yaitu tiru Darwis, anak kepala kampung itu dengan an alam. Sebab, pemberontakan di Aceh leluasa menyakiti sesuka hati. Setiap pu bukanlah secuil sejarah. Sejarah tetaplah lang sekolah wajah lebam atau darah ker sejarah yang terkenang oleh pembaca In ing menghias di wajah Kawi. donesia. SUCI AYU LATIFAH 46 P E WA R A D I N A M I K A AG U S T U S 2020
Bina Rohani
MENJAGA PERSAUDARAAN KEAGAMAAN DAN KEBANGSAAN
S
ebagai umat Islam yang hidup di Oleh AL-MAHFUD Indonesia, kita bertanggungjawab lulusan Pendidikan Agama Islam STAIN Kudus tidak hanya menjaga persaudaraan sesama umat Islam, namun juga kelompok tak bertanggung jawab. Dengan persaudaraan sesama warga bang menyebarkan provokasi, hoaks, bahkan fit sa. Dalam arti, kita wajib menja nah, mereka memanfaatkan gerakan umat lin hubungan baik dengan sesama Islam tersebut untuk menciptakan kerusu warga bangsa, apa pun agamanya. han, pertikaian, bahkan kekerasan. Hubungan baik tersebut dijalin de Fitnah, provokasi, dan hoaks yang dise ngan terus mengendepankan sikapbarkan bisa dengan cepat mengeruhkan sikap saling menyayangi, saling menghor keadaan: merubah gerakan yang awalnya mati, dan juga tolong-menolong. damai menjadi rusuh dan menjurus pa Hubungan baik antar sesama war da kerusuhan dan kekerasan. Gerakanga bangsa yang berbeda agama ini sangat gerakan yang awalnya menyuarakan isu penting, terlebih bagi bangsa majemuk sep ketidakadilan secara damai, jika tercemar erti Indonesia. Kita tahu, bangsa Indone provokasi dan hoaks bisa tiba-tiba berubah sia itu beragam, baik suku, agama, ras dan menjadi tindakan anarkis, bahkan men sebagainya. Untuk bisa tetap menjaga per satuan dan kesatuan bangsa, ker agaman tersebut mesti dilindun gi agar masing-masing bisa tetap eksis dan saling menghormati, se hingga bisa tercipta kehidupan masyarakat yang aman, tentram, dan damai. Tanggung jawab menjaga per saudaraan sebangsa ada di pundak semua umat beragama di Indone sia. Masing-masing pemeluk aga ma mesti sadar bahwa mereka hi dup di Indonesia, sebuah bangsa yang mengakui perbedaan dan melindungi keragaman. Oleh ka FREEPIK.COM rena itu, tidak dibenarkan jika ada umat beragama di Indonesia bersikap ekstrem dengan meng jalar menjadi konflik agama atau sektar ganggu, menyerang, atau melukai hak be ian. Ketika ini terjadi, orang bisa dengan ragama umat lain. mudah melakukan kekerasan karena per bedaan agama. Tantangan Oleh karena itu, gerakan solidaritas Akan tetapi, semangat persaudaraan keagamaan harus tetap berdasarkan pik bangsa kerap mendapatkan tantangan iran jernih, tetap menjaga komitmen per ketika muncul persoalan yang mendor saudaraan kebangsaan. Jangan sampai, ong ikatan solidaritas keagamaan. Misa solidaritas keagamaan terbingkai secara lnya, berbagai bentuk tragedi kekerasan, sempit sehingga melupakan persaudaraan. penindasan, dan ketidakadilan yang me Jangan sampai, gerakan-gerakan solidari nimpa umat Islam di berbagai belahan du tas keagamaan gampang ditunggangi dan nia. Seperti di Palestina, Irak, India, Uighur diprovokasi, sehingga malah menciptakan China, Myanmar, dan sebagainya. Itu akan perpecahan bangsa. Pendeknya, solidaritas dengan mudah menggerakkan umat Islam keagamaan tak boleh merobek tali persau di Indonesia untuk menggalang bantuan, daraan kebangsaan. dukungan, dan gerakan-gerakan solidari tas keagamaan. Persaudaraan kebangsaan Akan tetapi, gerakan solidaritas keag Agar gerakan-gerakan solidaritas kea amaan harus tetap menjaga persaudaraan gamaan tak mudah diprovokasi ke hal-hal sesama warga bangsa. Sebab, tidak ja negatif yang mengancam keutuhan bang rang gerakan solidaritas keagamaan rent sa, sangat penting bagi setiap umat beraga an diprovokasi oleh berbagai pihak atau P E WA R A D I N A M I K A AG U S T U S 2020 4 7
ma merawat persaudaraan kebangsaan. Persaudaraan kebangsaan (ukhuwah wathaniyah) adalah salah satu prinsip persaudaraan yang kita kenal dalam Is lam, di mana kita wajib menjaga persau daraan sebangsa setanah air, meski berbe da agama, suku, ras, dan sebagainya. Dan untuk merawat dan menguatkan persau daraan bangsa, ada beberapa hal penting yang harus diupayakan. Pertama, mengingat dan meresapi memori sejarah. Tak bisa dipungkiri sa lah satu hal yang bisa mengikat kita da lam satu perasaan kuat sejak lama adalah adanya kesamaan nasib: sama-sama ber juang untuk mengusir penjajah. Sejarah perjuangan seluruh suku dan agama di In donesia untuk merdeka dan menjadi satu bangsa dalam naungan NKRI ada lah memori indah yang harus ter us dijaga nyala spiritnya, agar ki ta ingat akan pentingnya menjaga persaudaraan, persatuan, dan kes atuan. Bahwa hanya dengan bersa tu, kita menjadi kuat. Dan persat uan tersebut mesti terus dipupuk dengan sikap saling menyayan gi, menghormati, dan menolong meski hidup dalam perbedaan. Kedua, menjaga kerukunan an tarumat beragama. Ini poin pen ting dalam membangun persau daraan bangsa. Sebab, kita adalah bangsa berketuhanan. Dalam kon teks ini, penting untuk mengem bangkan teologi kerukunan, bu kan teologi permusuhan atau konflik. Teologi kerukunan bukan sekadar hidup berdampingan secara damai. Lebih dari itu, adalah pemahaman bahwa walau bu kan satu agama, tapi mesti membangun hubungan saling peduli, saling menolong, saling menyayangi, dan saling membantu. Agar kita bisa menjadi bangsa kokoh dan jauh dari konflik. Teologi kerukunan ini mesti dibangun semua agama, tidak hanya umat Islam saja (KH. Ma’ruf Amin: 2019). Jika kita mampu menjaga ukhuwah wathaniyah, maka hubungan antarumat beragama di Indonesia akan bisa terjalin harmonis. Jika kesadaran menjaga per saudaraan bangsa tersebut kuat menga kar di masyarakat, itu akan menjadi per isai yang melindungi umat beragama dari provokasi, hoaks, dan berbagai ben tuk pengaruh negatif yang bisa mengan cam keutuhan kita sebagai bangsa. Wallahu a’lam .
Cerpen
I
Pengabdian
Oleh RISEN DHAWUH ABDULLAH Mahasiswa Sastra Indonesia Universitas Ahmad Dahlan (UAD)
IA melepas lelah yang mendera di bawah atap, tempat di mana keranda diletakkan—di dekat pintu masuk makam—setelah memakamkan jenazah yang terpapar virus mematikan yang melanda wilayahnya. Ia melakukan itu bersama tiga orang rekannya yang juga mengabdi di sebuah komunitas, bergerak di bidang kemanusiaan, mengurusi orang mati. Tentu saja kegiatan orangorang di komunitas itu dimulai dari memandikan hingga menguburkan jenazah. Namun apa yang dilakukan sedikit berbeda. Komunitas itu hanya memandikan orang tertentu saja. Misalnya, orang gila yang mati di pinggir jalan, mayat yang ditemukan tanpa identitas, orang yang wafat di panti jompo, orang-orang yang mati di jalan dan tidak diketahui sanakfamilinya, dan sebagainya. Komunitas itu berada di bawah kendali pemerintahan di mana ia tinggal. Gaji mereka jauh dari seorang pegawai negeri, bahkan ada yang mengaku terlampau minim, sebab menurutnya mengurus jenazah tidak setiap orang sanggup, meskipun sesungguhnya itu kewajiban orang yang masih hidup. Semakin nelangsa ketika mendapati kenyataan jenazah yang diurus dalam kondisi menjijikkan. Tapi mereka yang masih bertahan di komunitas itu, jelas bekerja dengan hati, penuh ikhlas. Mereka akan bersyukur bila ada dermawan memberi imbalan tambahan atas apa yang mereka lakukan. Mereka benar-benar bekerja
dengan totalitas. Berhadapan dengan orang mati setiap hari sudah menjadi hal biasa. Sungguh pekerjaan yang mulia. Adanya wabah virus yang kemunculannya misterius ini, membuat tugas mereka bertambah. Pemerintah telah menugaskan mereka sejak sebulan yang lalu ; menguburkan jenazah yang terjangkit virus. Beberapa orang memutuskan keluar dari komunitas itu, dan lebih memilih menjadi pengangguran atau mencari pekerjaan lain, sebab bila masih bertahan, itu terlampau berisiko. Mereka bisa ikut tertular virus yang belum ditemukan penangkalnya itu karena berhadapan langsung dengan jenazah yang terjangkit virus. Ia memilih bertahan. Rasa sosialnya memang susah dikalahkan oleh keadaan yang tidak menguntungkan saat ini. Rasa takut nyawa melayang memang ada, namun itu ia singkirkan jauh-jauh. Pilihan bertahan ia gunakan sebagai motivasi untuk semakin giat beribadah, dan mengingat kematian. Ia tidak menghitung, sudah berapa jenazah yang terpapar virus ia semayamkan. Semenjak komunitasnya mendapatkan tugas tambahan menguburkan jenazah terkena virus, ia selalu menggunakan pakaian, yang orang-orang di luar sana menyebutnya alat pelindung diri. Pemakaman biasanya tidak diiringi oleh banyak orang, paling-paling saudara atau orang terdekat si mayat. Bahkan terkadang tidak ada satu orang pun yang hadir mengantarkan ke peristirahatan terakhir, kecuali orang-orang komunitas.
48 P E WA R A D I N A M I K A AG U S T U S 2 0 2 0
Jenazah biasanya langsung diberangkatkan dari rumah sakit ke kuburan, tanpa harus mampir ke rumah duka. Itu menjadi salah satu cara untuk mencegah penularan virus. Sebelum penguburan kali ini atau penguburanpenguburan sebelumnya, ia masih melakukan aktivitas seperti biasanya. Artinya ia akan kembali ke basechamp, menunggu panggilan permintaan untuk menguburkan jenazah yang mati di bla... bla... bla.... Ia beserta beberapa rekannya akan segera menuju ke lokasi setelah komunikasi selesai. Hanya saja jika dirasa tidak ada hingga mendekati waktu pulang, ia akan pulang. Sampai di rumah, ia akan mengecup kening istrinya, makan malam bersama, ibadah bersama, bercerita masa lalu, membahas isu-isu mulai dari yang basi hingga terkini. Ia sesungguhnya mendambakan tangisan bayi di rumahnya. Istrinya baru menginjak usia tiga puluh satu tahun. Usia yang belum terlalu tua. Usia yang masih memungkinkan mengandung janin. Keinginan itu semakin hari semakin menggebu-gebu. Beberapa hari ke depan, mungkin keadaan akan kian memarah. Angka orang yang tertular virus terus naik. Begitu juga dengan kematian. Virus semakin menyebar. Angka kesembuhan mungkin juga bertambah, namun tidak dapat menghadirkan rasa tenang bagi dokter, perawat, dan masyarakat. Jelas, ia semakin sibuk mengurusi jenazah. Ia menyesalkan sesuatu beberapa detik yang lalu. Ia menyesal,
kenapa semenjak tugasnya di komunitas bertambah selalu malah pulang ke rumah. Bukankah itu terlampau berisiko untuk istrinya? Setelah menyesalkan diriny sendiri, terbit keinginan untuk tidak pulang. Istrinya menjadi aman dengan ia tidak pulang. Tapi ternyata timbul sebuah pertanyaan yang cukup sulit ia jawab. Jika tidak pulang, mau tidur di mana? Ia asyik dengan pikirannya sendiri, mencari solusi soal tidur di mana jika ia tidak pulang. Namun apakah ia tega melakukan itu? Membiarkan istrinya kedinginan di malam hari? Ia tidak yakin. Hatinya bergejolak. Sisi yang lain mengatakan, keselamatan istrinya jauh lebih penting daripada menggubris rasa tidak tega. Ia terus berpikir. Ia tidak mungkin menyewa koskosan. Selain tidak mempunyai biaya yang cukup, itu juga sama saja berisiko menyebarkan virus. Ia tidak mungkin tidur di tempat ia bekerja. Ia tentu tidak enak dengan rekan-rekannya, meskipun tidak ada larangan untuk tinggal di sana—memang tidak ada satu pun orang yang tinggal di sana. Ia tidak juga menemukan solusi tempat yang tepat untuk ditinggalinya, bila ia tidak pulang. Hari ini jatah bekerjanya hanya sampai jam lima sore, karena ia sudah bekerja sejak pagi—jadwal kerjanya berbeda-beda setiap harinya. Ia pulang dengan hati resah. Istrinya mungkin tidak pernah mengkhawatirkan apa yang ia gelisahkan sekarang.
Pintu rumah terbuka. Ia mengucap salam. Istrinya menyambut kepulangannya dengan wajah yang bersinar. Istrinya berceloteh kalau ia memasak makanan kesukaannya. Melihat wajah istrinya, rasa gelisah semakin menggunung. Bayang-bayang ia terkena virus semakin menghantui. Ya, setelah penyesalan itu muncul, bayang-bayang ia tertular virus semakin menguat. Sebelumnya memang ia pernah membayangkan akan kemungkinan dirinya tertular virus itu. Hanya saja bayangan itu hanya sambil lalu, ia tidak begitu menganggap. Usai membersihkan diri, ia menikmati makanan buatan istrinya. Kali ini makanan kesukaannya seperti tidak ada rasanya. Ia tetap menyantapnya. Ia tidak mau mengecewakan istrinya. Malam harinya ia tidak bisa tidur. Ia benar-benar gelisah. Gelisah. Sungguh gelisah. Saat gelisah seperti ini, di tempat tidur ia tidak pernah bisa diam. Ia baru dapat memejamkan mata pukul dua. Ia bangun dengan pegal di seluruh badan. Ia bekerja sebagaimana biasanya. Semalam ia telah mengambil keputusan akan menyudahi pekerjaannya. Keputusan yang sangat disayangkan, sebab pekerjaannya dapat ia gunakan sebagai ladang amal kebaikan—itu yang membuat selama ini terus bertahan. Tapi ia hanyalah manusia biasa. Ia bukan wali ataupun nabi. Ada kalanya manusia mengenyampingkan rasa sosial kepada sesama dan menuruti egonya sendiri. Untuk kali ini, ia lebih memilih istrinya daripada bertahan. Ia akan berhenti dari pekerjaannya. Ia melakukan ini demi istrinya. Ia tidak mau terus-menerus mengambil risiko dan terus dibayangi pikiran, istrinya dirawat di rumah sakit karena ia membawa virus ke rumah. Pimpinannya tidak dapat memaksa ia untuk bertahan. Pimpinannya mengerti dengan keadaan yang ada. Setelah bertugas untuk yang
ISTIMEWA
terakhir kalinya di sore hari, ia langsung menuju rumah dengan kendaraan roda duanya. Tiba-tiba wajah almarhum kedua orang tuanya berkelebat. Mereka tersenyum. Tampak begitu bahagia. Wajah itu semakin jelas. Wajah kedua orang tuanya seperti nyata. Ia mengurangi kecepatan kendaraannya. “Kapan kamu menyusul kami, Nak?” Ia mendengar seseorang bersuara. Deg! Ia cepat-cepat menggerakkan kepalanya, dan mengucek kedua penglihatannya dengan tangan kirinya. Tidak ada siapa-siapa. Dua hari yang lalu, ia sempat curhat kepada istrinya, bahwa ia begitu merindukan orang tuanya. Istrinya tidak dapat berkata-kata apa-apa, selain menenggelamkan kepalanya di
dadanya. Mungkin itu cara ia menghiburnya. “Mungkin aku terlalu merindukan mereka, sampaisampai bayangan ayah ibu seperti nyata,” gumamnya. “Atau ini...” Ia tidak melanjutkan kalimatnya. Ia merasa ada tangan yang mencekik lehernya. Ludahnya terasa pahit. Detak jantungnya mengencang. “Bagaimana jika ini pertanda buruk?” Kata itu meluncur. Ia berupaya keras melenyapkan pertanyaan yang terus membayangi. Tapi hingga sampai rumah, pertanyaan itu menggantung. Sebelum membersihkan diri, istrinya sempat nyeletuk, “Wajahmu begitu kusut, terlihat lelah sekali.”
Kala mengisi perut di malam hari, ia merasakan kepalanya sedikit pusing. Makanannya tidak habis. Istrinya yang menghabiskannya. Pertanyaan itu belum lenyap. Ia gelisah dan khawatir. Ia mencoba tenang, dan tetap berusaha menghilangkan pertanyaan itu serta dibarengi pikiran positif. Ia tidak menemani istrinya menonton televisi, selesai makan langsung menuju tempat tidur. Rasa lelah yang sangat, membuatnya tidak berdaya. Sebelum matanya terpejam, ia teringat dengan tanda-tanda orang terinveksi virus, diberita berhari-hari yang lalu. Ia tidur begitu tenang. Hari berikutnya, ia bangun, mendapati suhunya tinggi. Ia batuk-batuk tak henti-henti. Jejak Imaji, 2020
P E WA R A D I N A M I K A AG U S T U S 2 0 2 0 49
PUISI TEMBANG G E G U R I TA N
Monolog Sang Penggurit Ing Ngendi? Ana ing dalan kuwi ana sing tuhu diluru kanggo paseksen lingsir gumantine mangsa nganggo larik-larik ukara guritan sumusup ana ing bledug-bledug dalan tol lan pungkasane kabuncang maruta : ngulon playune. dalan gurit iki kangga apa? dalan gurit iki kanggo sapa? kanggo ngenam pangarep-arep apa gur ngluru tilase kamanungsan mangsa kawuntat? Ngawi, 2020
Alif ratan agung ngendi isa dak luru alif Mu nalika urip playune kebak kliwat ngliwarake rasa kamanungsan duh, ing lurung agung ngendi isa dak temu alifMu kang kalarung ing ombaking segara duh, ing wengi ngendi isa dak simpen alifMu kanggo jimat pangruwat driyu 50 P E WA R A D I N A M I K A AG U S T U S 2 0 2 0
Ngawi, 2020
lurung ngendi kang kudu tak pecaki ngluru lakuning urip nglakone pepesthine gesang? 2020
Kuping Kunti ana ing kupingmu kuwi, Kunti, dicathet dening sejarah mbesuk ana sawijining priya kang ora nduwe silsilah dikutuk dening tumindak selingkuh kang kabunthel sumunare srengenge ana ing kuping kuwi, Kunti bakal dicathet dening sejarah ana sawijining priya kang ngelus-ngelus rodha kreta kencana duh, ibu ana ing kupingmu wus dak simpen panginggit-inggit marang mangsa kapungkur ora bisa tak bedhek ing ngendi bakal dak luru sedulursedulurku.. Juni, 2020 * TJAHJONO WIDARMANTO Penyair, mengajar di SMA 2 Ngawi
#Mendes #DoktorHC #AuditoriumUNY FOTO-FOTO: PRASETYO NOVIRIYANTO
Sedang dikerjakan
#kamibagian #UNY #Smart&Smile HERGITA SYI VADILLA (kiri) Mahasiswa Psikologi UNY (angkatan 2015) Diajeng Kota Jogja 2017 ROMANDHA EDWIN (kanan) Mahasiswa Akuntansi UNY (angkatan 2015) Dimas Kota Jogja 2017 FOTO: KALAM JAUHARI
W W W . U N Y . A C . I D