3 minute read

BINA ROHANI

Next Article
RESENSI MEDIA

RESENSI MEDIA

Belajar Fisika Menambah Pemahaman Al-Qur’an

Oleh IMAROH SYAHIDA

Advertisement

JIKA dilihat dari subtansinya, ilmu fisika itu sebenarnya memberikan penjelasan yang begitu banyak tentang Islam. Banyak ayat-ayat Al-Qur’an yang akan mudah dipahami dengan ilmu fisika, sehingga dapat menjadi sarana perefleksian. Belajar fisika itu lebih dari sekadar mengerjakan soal, menghafal rumus, dan memahami teori fisika yang terdapat dalam buku pelajaran. Belajar ilmu fisika dapat dikaitkan dengan nilai-nilai atau pesan yang terdapat di dalam AlQur’an.

Jika dipahami lebih dalam, ternyata Al-Qur’an lebih dulu memberi pesan-pe san ilmiah. Nilai-nilai yang dibawa AlQur’an adalah ilmiah. Ilmu-ilmu alam itu sangat potensial untuk dikembangkan bukan hanya sebagai ilmu pengetahuan dasar, tapi diintegrasikan dengan nilainilai Al-Quran. Hal tersebut akan menambah wawasan kajian Islam kita dan juga memperdalam keyakinan kita, bahkan menyemangati kita untuk banyak berpikir tentang alam semesta berserta gejala-gajala fisisnya. Kita akan semakin yakin dengan kebenaran Al-Qur’an dengan melihat bekasnya yang nyata melalui indra dan pengalaman kita. Karena sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi beserta seisinya terdapat tanda-tanda yang dapat diambil pelajaran. Lalu, apa kaitannya fisika dengan Al-Qur’an? Bukti apa yang mendukung keterkaitan antara fisika dengan Al-Qur’an?

Fisika adalah salah satu cabang ilmu pengetahuan, tepatnya cabang ilmu pengetahuan alam. Objek yang dipelajari fisika adalah gejala-gejala fisis yang terdapat di alam. Fisika mempelajari apa itu gejala fisis, mengapa gejala fisis itu terjadi, dan bagaimana gejala fisis itu terjadi. Hasil dari mempelajari itulah menjadi data yang nantinya diolah dan dilakukan eksperimen untuk menguji data tersebut yang pada muaranya terbentuklah sebuah pengetahuan yang lengkap.

MELECH/FANTASIEREISE.COM

Seperti yang telah diketahui bahwa semua ilmu pengetahuan bersumber dari Sang Pencipta. Melalui firmanNya, Allah SWT mengajari manusia tentang apa-apa yang tidak diketahui. Dari Sang Pencipta-lah timbul pengajaran dan ilmu pengetahuan. Sebelum para ilmuwan mengungkap berbagai hasil penemuan dan riset di bidang sains, AlQur’an sebenarnya telah mengisyaratkan tentang hal tersebut, mulai dari terciptanya alam raya ini, penciptaan manusia, sistem tata surya, bahkan sampai pada konsep struktur atom (benda terkecil).

Ada berbagai bukti yang menunjukkan keterkaitan ilmu fisika dengan pesan yang ada di dalam Al-Qur’an. Sebut saja misalnya Teori Big Bang, yakni teori terjadinya alam semesta yang sekarang ini merupakan teori yang sudah terbukti kebenarannya. Teori yang menyata kan bahwa terjadinya alam semesta berawal dari sebuah titik yang meledak hingga akhirnya terpisah dan menjadi gugusan-gugusan galaksi, yang di dalam galaksi terdapat kumpulan tata surya yang salah satunya adalah bumi. Berkenaan dengan hal ini Allah SWT menerangkan, “Dan apakah orang-orang kafir itu tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya. Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka, mengapakah mereka tiada juga beriman?”(QS. Al-Anbiyaa: 30).

Bukti lainnya adalah sistem alam raya dan susunan tata surya berserta semua gejala yang terjadi seperti peristiwa terjadinya siang dan malam yang diakibatkan oleh perputaran bumi pada porosnya, peristiwa berputarnya bumi mengelilingi matahari, dan matahari sebagai pusat tata surya. Manusia dapat menghitung hari, bulan, dan tahun dengan tepat karena keteraturan putaran posisi bumi pada sumbunya, gerakan evolusi bulan pada matahari. Itulah keteraturan alam semesta yang tunduk pada ketetapan Allah SWT. Begitu juga dengan seluruh unsur-unsur alam lainnya, mulai dari matahari, bumi, bulan, bintang hingga gerakan-gerakan terkecil seperti molekul dan inti atom, semu anya bergerak secara teratur dan bergerak pada lintasannya masing-masing.

Kiranya beberapa bukti yang telah dipaparkan dapat menguatkan keyakinan kita terhadap kesatuan ilmu fisika dengan Al-Qur’an. Membaca merupakan awal dari upaya kita dalam belajar fisika yang dapat memberikan pemahaman yang luas tidak sebatas teori, tetapi dapat pula memahami esensi nilainilai Al-Quran terkait alam semesta. Pengetahuan yang tertinggi adalah ketika seseorang mengenal Allah sebagai Penciptanya. Maka, seberapa pun ilmu yang dikuasai jika tidak ada sesuatu yang mengantar pada pengenalan terhadap-Nya, sesungguhnya kita masih buta akan dunia dan kehidupan ini. Wallahu a’lam.

IMAROH SYAHIDA mahasiswa FMIPA UNY

This article is from: