Pewara Dinamika Januari 2019

Page 1

ISSN 1693-1467

Volume 18 Nomor 124 Januari 2019

inhouse Magazine 2013 inhouse Magazine 2013 9 771693 146009 inhouse Magazine 2013

Tahun Baru, Asa Baru PROGRAM UNY


UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA MENGUCAPKAN

SELAMAT TAHUN BARU

IKLAN LAYANAN INI DIPERSEMBAHKAN OLEH PEWARA DINAMIKA


PEWA RA D I N A M I K A / JA N UA R I 2 0 1 9

T R A N S F O R M AT I F D A N PA R T I S I PAT I F

Pena Redaksi

Majalah ini dapat diakses pada laman issuu.com/unyofficial

JANUARI 2018

Pewara Dinamika edisi Januari tahun lalu membahas usaha UNY menembus pagar PTNBH, raupan prestasi selama setahun belakangan, serta usaha mempertahankan dan meningkatkannya.

SALAM hangat bagi para pembaca sekalian dari segenap redaksi Pewara Dinamika. Selepas Desember undur diri, Januari menyambut dengan segudang agenda yang tak pernah jauh dari soal persiapan pencapaian prestasi. Penilikan progres tahun lalu menjadi mula, yang kemudian diteruskan berbekal embusan semangat tahun baru pada 2019.

studi terakreditasi A pula. Hal ini ditambah dengan bertenggernya UNY pada posisi 11 di klasterisasi perguruan tinggi non-vokasional versi Kemenristekdikti 2018 lalu, serta masuknya nama Kampus Karangmalang di deretan 500 besar universitas top di Asia.

Seintens apapun persiapan UNY dalam membenahi diri demi memintal asa baru, kami tidak berhenti untuk mengupas perihal PTNBH saja. Kami juga tetap menghadirkan rubrikrubrik lain, yang menyelingi warta bagi para pembaca budiman. Persembahan rubrik Resensi dan Bina Rohani dari kami diharapkan mampu menjadi angin segar intelektual Anda sekalian; rubrik Cerpen, Puisi dan Pojok Gelitik mampu menjadi kawan yang menyuguhkan hiburan artistik untuk turut mendorong sisi apresiatif pembaca; sementara Lensa diharap mampu menggambarkan cuplikan kegiatan unggulan UNY dalam sebulan terakhir.

Naiknya sitasi artikel ilmiah berindeks scopus khusus dosen juga semakin menambah semangat UNY dalam menggenjot prestasi. Meski angkanya masih berada dalam kisaran 3000 artikel scopus secara nasional, angin positif ini tetap disambut baik serta menjadi pemicu lain untuk terus berbenah dalam menggaet status Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum. Alasannya, universitas nantinya akan lebih mandiri dan lebih mampu menyesuaikan kebutuhan manajerial institusi dengan otonomi independen dengan status baru tersebut. Pergerakan akademik jadi lebih luwes, serta fleksibilitas dalam membangun institusi juga lebih nyata.

Persiapan UNY dalam beralih level menjadi PTNBH menjadi kunci dalam edisi ini. Bagaimana UNY mematangkan diri menjadi universitas mandiri dari segi manajerial akademik, keuangan, maupun sumber daya manusia. Tepat sedekade menjadi institusi pemerintah berstatus Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (PK-BLU), membuat naik peringkat sebagai PTNBH menjadi keinginan wajar. Persiapannya sudah digodok sejak tahun 2015, membuahkan akreditasi institusi A bagi UNY dan dalam perjalanannya berhasil membuat 70% program

Akhir kata, selamat membaca, selamat menyelami asa baru UNY dan bersama memintal mimpi lewat kerjasama sekaligus komitmen tinggi segenap civitas akademika. Semoga suguhan kami mampu meniupkan spirit berkreasi dan berinovasi bagi para pembaca sekalian. Tabik. ď Ž

SUSUNAN REDAKSI PENERBIT Universitas Negeri Yogyakarta IJIN TERBIT SK Rektor No. 321 Tahun 1999 ISSN 1693-1467 PENASEHAT Sutrisna Wibawa (Rektor UNY) PENGARAH Margana (Wakil Rektor I)

Edi Purwanta (Wakil Rektor II) Sumaryanto (Wakil Rektor III) Senam (Wakil Rektor IV) Setyo Budi Takarina (Kepala Biro UPK) Sukirdjo (Kepala Biro AKI)

PEMIMPIN REDAKSI Sismono La Ode

PIMPINAN UMUM Anwar Efendi

REDAKTUR PELAKSANA Budi Mulyono

PEMIMPIN PERUSAHAAN Riska

REDAKTUR ARTISTIK Kalam Jauhari

unyofficial

REDAKTUR SENIOR Basikin, Else Liliani, Lina Nur Hidayati, Sigit Sanyata SEKRETARIS REDAKSI Nunggal Seralati

@pewara_uny l @unyofficial

3

Satya Perdana (FIK) Haryo Aji Pambudi (FT) Pramushinta Putri D (PPS) Muhammad Fadli (FE) Dwi Budiyanto (FBS) Binar Winantaka (LPPMP) Agus Irfanto (LPPM) Tusti Handayani (Kampus Wates)

REDAKTUR Rony K. Pratama Ilham Dary Athallah Ratna Ekawati Dedi Herdito Khairani Faizah Febi Puspitasari FOTOGRAFI M Arif Budiman, Prasetyo Maulana, Heri Purwanto REPORTER Anton Suyadi (FIP) Witono Nugroho (FMIPA) Nur Laily Tri Wulansari (FIS) @unyofficial

ALAMAT REDAKSI Jl. Colombo No. 1 Kampus Karangmalang Universitas Negeri Yogyakarta 55281 Telp/Fax 0274 542185 E-mail: pewaradinamika@uny.ac.id Laman: www.uny.ac.id.

unyofficial


Daftarisi

WAWANCARA KHUSUS

Berbagi rahasia ramuan Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum dengan Rektor UNDIP » 24-25

GUDEG.NET

Keinginan menaikkan level status menjad PTNBH bukan tanpa alasan. Otonomi manajerial menjadi mimpi.

STATUS INSTITUSI Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTNBH) seolah menjadi mimpi seluruh perguruan tinggi di Indonesia. Bukan tanpa alasan, digenggamnya status ini mampu memuluskan gerak universitas terkait menjadi lebih fleksibel sesuai dengan kebutuhan rumah tangganya masing-masing. Otonomi semacam ini memampukan universitas mengustomisasi manajerial institusinya, termasuk urusan pembukaan program studi baru. Tak perlu menunggu izin pemerintah, yang tentunya butuh waktu lebih lama,

universitas bisa langsung membuka program studi bila memang dirasa sesuai dengan kebutuhan badan institusinya. Menjadi PTNBH lantas tak cuma perkara eksistensial belaka, tapi juga menyoal keberlangsungan operasional. Kendati syarat yang dibutuhkan untuk menjadi PTNBH tidak mudah, UNY dirasa siap menyongsong babak baru ini. Mengantungi akreditasi institusi A, segepok prestasi internasional dan nasional, hampir pasti memuluskan langkah menuju kemandirian anyar yang dijanjikan.

4 P E WA R A D I N A M I K A J A N U A R I 2 0 1 9

3

PENA REDAKSI

8-34

REKTOR MENYAPA Satu Langkah Awal Menuju PTNBH

5

LAPORAN UTAMA Siap Lanjutkan Sukses Seminar Internasional ∫ Mahasiswa Berkualitas di Kampus PTNBH

6

40-43

SURAT PEMBACA

35-39

BERITA Juara 3 Sharia Economics Event Days 2018 ∫ Bronze Prize Award Seoul International Invention Fair 2018 ∫ Peringkat Ketiga Liga Mahasiswa ∫ Pelatihan Membuat Tempe di Australia

SOSOK Asti Oktavia A. Penari Jogja Istimewa

46

RESENSI Perempuan Menulis Perempuan

47

BINA ROHANI Mereka yang Susah Dihapus dari Ingatan

48-49

CERPEN Anggrek Bulan Putih

44-45

Opini Gadget, Buah Simalakama Dalam Dunia Pendidikan

50

PUISI Loper Koran ∫ POJOK GELITIK FOTO COVER: IJEAP / FREEPIK.COM


Rektor Menyapa Prof. Dr. SUTRISNA WIBAWA, M.Pd. Rektor Universitas Negeri Yogyakarta ¬ Guru Besar Bidang Pendidikan Bahasa Jawa dan Filsafat Jawa Fakultas Bahasa dan Seni UNY

Satu Langkah Awal Menuju PTNBH

N

eil Amstrong, astronot asal Ne­ geri Paman Sam, yang pertama kali mendarat di bulan pada peri­ode 1960-an silam, berbicara dengan bangga di hadapan layar kaca. Bahwa mendarat di bulan, walaupun hanyalah sebuah langkah kecil baginya, menyimbolkan satu pencapaian besar bagi umat manusia. Simbol yang mengkombinasikan kegemilangan ilmu pengetahuan, ketahanan fisik, dan kerja tim yang amat baik dari lembaga antariksa NASA. Bagi saya, UNY menuju PTNBH juga bisa menjadi simbol pencapaian kita seba­gai lembaga akademik. Perjuangan UNY me­ nuju PTNBH, dan ia nantinya hanya menjadi satu langkah awal. Menuju kualitas pendidikan yang lebih baik, dan menuju capaian-capaian tinggi yang ingin kita raih untuk mewujudkan pencerdasan atas kehidupan bangsa. Itulah mengapa, saya selalu tekankan bahwa PTNBH sebagai langkah awal tak bisa dilepaskan dari Grand Design yang dimiliki kampus ini. Secara kontinu, visi yang dibawa pimpinan UNY setiap periode, se­ nantiasa mencanangkan universitas ini sebagai Lembaga Pendidikan Tinggi Keguru-

an yang berkualitas internasional. Lewat publikasi, lewat ketaqwaan dan kemandiriaan, dan lewat keunggulan serta kreativitas. Asa-asa tersebut dinamis. Menyesuaikan konteks dan tantangan zaman. Juga arahan dan kebutuhan negeri. Akan tetapi, ada poin yang senantiasa UNY coba tegaskan: segala target tersebut dicanangkan akan paripurna di tahun 2025. Lewat target prestasi yang menempatkan UNY bercokol di peringkat 500 Dunia versi QS. Caranya, perbanyak publikasi, perbanyak riset, dan kembangkan kapasitas keilmuan serta repurtasi yang kita miliki. Untuk itu, menjadi PTNBH bisa menjadi langkah kecil. Sekaligus langkah awal untuk sesuatu yang lebih besar. Salah satu­ nya, lewat potensi nilai tambah ekonomi untuk kampus ini. Potensi itu datang dari prinsip bahwa pendapatan PTNBH bukanlah Pendapatan Negara (PNBP). Ia murni pendapatan kampus. Dikelola lebih fleksibel oleh UNY yang independen, berkapasitas, dan dipisahkan dari kekayaan negara. Harapannya, kita bisa menambah dan mengelola aset, mengatur pengeluaran,

mencari tambahan pendapatan, bahkan memiliki utang ataupun piutang jangka pendek dan jangka panjang. Dari situlah, UNY bisa mengembangkan kapasitas akademiknya. Uang dari hasil bisnis, dialokasikan untuk tambah fasilitas. Bahkan, tambah pegawai. Karena PTNBH bisa mengangkat dan memberhentikan tenaga tetap non-PNS. Selanjunya, sebagai hasilnya, UNY tak hanya akan berhenti dalam koridor menjadi universitas yang melakukan transfer ilmu (teaching university). UNY juga harus menghasilkan ilmu pengetahuan itu sendiri, sebagai research university. Lalu mendorong ilmu yang diciptakan itu bermanfaat bagi masyarakat sekaligus bagi civitas dan universitas ini sendiri, sebagai entrepeneur university. Tentu, langkah awal ini tak bisa berlangsung tiba-tiba saja. Neil Amstrong, walau nampak sebagai seorang individu saat menapakkan kakinya, juga berhasil karena kerja tim. Begitu pula UNY, yang harus meneguhkan kerja tim jika ingin sukses. Maka dari itu, saya menghimbau semua pi­hak untuk mendukung kemajuan kampus ini. Lewat PTNBH, dan lewat kerja-kerja nyata!  P E WA R A D I N A M I K A J A N U A R I 2 0 1 9 5


 S U R AT P E M B A C A

JCOMP / FREEPIK.COM

Fasilitas Mahasiswa Disabilitas DISABILITAS menjadi salah satu hal yang perlu diperhatikan. Salah satunya yaitu dengan menyediakan fasilitas yang dapat menunjang kelancaran mahasiswa penyandang disabilitas dalam menuntut ilmu. Dengan minimnya fasilitas yang ada, maka penyandang disabilias akan mengalami kesulitan. Oleh ARIN Mahasiswa Sastra Indonesia UNY

Di gedung kuliah saya, tentunya FBS, belum ada fasilitas yang benar-benar diperuntukan untuk penyandang disabilitas. Sebenarnya ada, itupun hanya terdapat dilantai satu dengan jalur miring yang diperuntukan untuk kursi roda. Sebenarnya disabilitas yang saya temui di kampus saya bermacam-macam. Seperti mahasiswa tuna netra, lumpuh kaki, ada pula beberapa mahasiswa yang mengalami cacat kaki akibat kecelakaan. Yang perlu dipertanyakan lagi,bagaimana caranya untuk 6 P E WA R A D I N A M I K A J A N U A R I 2 0 1 9

mempermudah mereka saat menuju ruangan perkuliahan? Karena sebagian besar ruang perkuliahan berada dilantai dua dan tiga. Memang penyandang disabilitas seperti tuna netra dapat dibantu menggunakan tongkat, namun bagaimana jika penyandang disabilitas tersebut mengalami kecelakaan bagian kaki dan lumpuh? Mungkin hal ini yang harus digaris bawahi. Ada salah satu contoh mahasiswa Sastra Indonesia yang mengalami sakit di bagian tulang ekor belakang. Hal tersebut mengakibatkan ia kesusahan berjalan bahkan kondisinya sekarang pun

semakin melemah. Dia pun tak dapat berjalan lancar seperti teman yang lainnya. Setiap pagi, ia diantar oleh orang tuanya, dan kadang untuk mengikuti kuliah pun ia harus dipapah (digendong) dari lantai satu menuju ruang kuliah yang ada di lantai atas. Jika melihat ini, sangat memprihatinkan sekali.

Sebaiknya, UNY harus memperhatikan hal tersebut. Setidaknya mempermudah mahasiswa disabilitas agar mereka tetap merasa nyaman dalam mengikuti perkuliahan. Salah satu cara yaitu dengan penambahan lift di setiap gedung. Walaupun untuk merealisasikannya, mungkin butuh waktu sedikit lama namun hal ini perlu diperhatikan. Lift dapat sangat membantu meringankan mereka untuk menuju ruang perkuliahan tanpa harus dipapah/ digendong. Sebagai kampus yang akan go Internasional nantinya, maka menurut saya lebih baik meningkatkan fasilitas khusus untuk para penyandang disabilitas terlebih dahulu. Dan nantinya, semoga fasilitas tersebut bisa digunakan dengan bijaksana oleh warga kampus.

Redaksi menerima tulisan untuk rubrik Bina Rohani (panjang tulisan 500 kata), Cerpen (1000 kata), Opini (900 ka­ta), Puisi/Geguritan/Tembang (minimal dua judul), dan Resensi Media (500 kata). Tulisan harus dilengkapi de­ngan iden­ti­tas yang jelas, nomor yang bisa dihubungi, pasfoto (khusus Opini), serta keterangan dan sampul media (khu­sus Re­sen­si Media). Tulisan dikirim me­la­lui pewaradinamika@uny.ac.id atau langsung ke kan­tor Humas UNY. Bagi yang dimuat, ho­nor dapat diambil di kantor Humas Universitas Negeri Yogyakarta.


T I P S -T I P S

ď Š

JCOMP / FREEPIK

Oleh RANI Mahasiswi Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga

W

alaupun sebagian besar dari kita sudah mengetahui manfaat dari olahraga, tapi sedikit sekali yang sadar akan manfaatnya lalu mau melakukanya. Bagi sebagian orang yang gemar berolahraga, bisa dipastikan sudah paham benar manfaat dari olahraga. Selama ini Olahraga dipersepsikan hanya berguna bagi orang yang sedang menjalankan program penurunan berat badan, sehingga yang memiliki berat badan ideal merasa tidak perlu berolahraga. Dalam masyarakat kita, ada beberapa olahraga yang sudah sangat populer seperti, pencak silat, renang, lari, sepakbola, tenis, dan lain sebagainya. Namun bagi kita yang sangat sibuk kita bisa melakukan beberapa olahraga ringan yang bisa dilakukan disekiat rumah kita seperti, bersepeda atau jogging. Dengan rutin berolahraga minimal 30 menit setiap hari, maka tubuh kita akan bugar dan selalu sehat. Berikut adalah beberapa manfaat dari olahraga yang wajib kita ketahui:

1

Terhindar Dari Berbagai Penyakit

Manfaat Olahraga bagi Tubuh Kita

Dengan rajin berolahraga, maka sistem kekebalan di tubuh kita akan meningkat sehingga membuat penyakit sulit untuk menyerang tubuh kita

2

Menyehatkan Jantung Rutin berolahraga membuat aliran darah menujun jantung menjadi lebih lancar sehingga jantung bisa bekerja secara lebih ringan untuk memompakan darah ke seluruh tubuh kita 3. Membuat Metabolisme Tubuh Menjadi Lebih Lancar Olahraga bisa menjaga keseimbangan dalam tubuh kita dan tentu saja pada akhirnya itu bisa membuat sistem metabolisme bisa bekerja dengan baik. Karena jika sistem metabolisme dalam tubuh kita terganggu, maka bisa dipastikan tubuh kita akan mudah dihampiri penyakit

3

Membuat Tubuh Menjadi Lebih Ramping Jika kita sedang berolahraga, tentu saja seluruh tubuh kita menjadi lebih aktif bergerak, dan dapat mengeluarkan banyak

keringat. Melalui keringat itulah kelebihan kalori serta lemak yang ada dalam tubuh kita dapat terbuang

4

Terhindar Dari Cidera Rutin berolahraga membuat otot – otot yang ada dalam tubuh kita menjadi lentur dan fleksibel dan membuat kita terhindar dari berbagai cidera otot, seperti, keseleo, kram, nyeri otot, dan lain sebagainya. Selain itu otot kita juga semakin kuat serta meningkat daya tahanya.

5

Menghilangkan Stres Olahraga bisa sejenak membuat kita melupakan sejenak aktivitas rutin kita yang kadang membuat kita menjadi jenuh. Dengan berolahraga pun hormon – hormon yang ada dalam tubuh kita menjadi seimbang dan bisa membuat tubuh kita menjadi lebih rileks dan tidurpun menjadi menjadi lebih nyenyak. Jika tidur kita nyenyak maka tubuh kita menjadi lebih fresh dan terhindar dari stres. P E WA R A D I N A M I K A J A N U A R I 2 0 1 9 7


Laporan Utama

FREEPIK.COM

8 P E WA R A D I N A M I K A J A N U A R I 2 0 1 9


Laporan Utama

MENJADI MANDIRI DENGAN PTNBH

T

Tahun baru 2019 dimulai dengan visitasi progres, sejauh mana UNY sudah melaju selama setahun belakangan, sembari terus mendayung supaya ketercapaian idaman segera diraih. Bidikan asa tahun ini mengarah pada “peningkatan kelas” universitas menjadi PTNBH (Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum). Setelah sedekade silam UNY dinobatkan menjadi institusi pemerintah PK-BLU (Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum), sudah saatnya status dinaikkan dari BLU menjadi PTNBH. Otonomi di bidang pendidikan dan pengelolaan sumber daya menjadi salah satu daya tarik dari status PTNBH. Universitas akan dituntut untuk lebih mandiri mengurus rumah tangganya daripada ketika menjadi BLU, dari segi kebijakan perguruan tinggi, sarana dan prasarana, maupun pembiayaan. Dengan menjadi PTNBH, UNY juga bisa lebih bebas membuka program studi baru secara independen, tanpa intervensi pemerintah pusat. Rektor berhak menandatangani SK sendiri, tak perlu menunggu setahun atau malah dua-tiga tahun bila rancangan program studi baru tersebut membutuhkan tambahan revisi. Universitas bisa lebih dinamis secara manajerial, dan ini berarti UNY bisa lebih “dewasa” dalam menentukan arah kiprahnya. Maka, menjadi PTNBH bukan hanya perkara posisi simbolis saja, tetapi juga sebagai modal untuk terus memajukan nama UNY, terutama di kancah internasional. Akan tetapi, menjadi universitas PTNBH tidak mudah. Persyaratan yang ditetapkan pemerintah bagi perguran tinggi negeri yang ingin beralih status cukup ketat. Tercantum dalam Permendikbud Nomor 88 Tahun 2014 tentang Perubahan Perguruan Tinggi Negeri menjadi Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum, memperoleh akreditasi institusi A oleh BAN PT merupakan salah satu persyaratan wajib. Selain itu, PTN juga harus masuk sembilan peringkat nasional dalam publikasi internasional dan paten, mengantungi opini keuangan Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) selama dua tahun berturut-turut, serta meraih prestasi kegiatan kemahasiswaan di tingkat internasional.

Perolehan akreditasi institusi A yang diraih UNY pada tahun 2016 menjadi modal primer untuk beralih ke level PTNBH. Oktober lalu, UNY menjadi salah satu 500 universitas top di Asia, kemudian bertengger di peringkat 11 dalam klasterisasi perguruan tinggi tahun 2018 dari Kemenristekdikti. Perolehan ini tentu tak membuat UNY berhenti mengeruk prestasi. Demi mencapai status PTNBH dan mengharumkan nama institusi di mancanegara, UNY terus berbenah. Segala dorongan prestasi digenjot, termasuk publikasi ilmiah dan paten para dosen. Terhitung November 2018, Science and Technology Index (SINTA) untuk karya dosen mencapai 591 artikel internasional terindeks scopus, dengan sitasi Google Scholar sebanyak 88407. Kini, sitasi scopus dosen UNY secara nasional merangsek angka 3000an. Dengan prestasi tersebut, ditambah dengan prestasi mahasiswa di level nasional dan internasional, peningkatan status institusi ke PTNBH bukan mustahil. Tentu, dengan dukungan perjuangan sekaligus komitmen segenap civitas akademika UNY sendiri, target-target asa baru UNY di tahun yang baru pula tak akan jadi isapan jempol belaka. NUNGGAL SERA P E WA R A D I N A M I K A J A N U A R I 2 0 1 9 9


Laporan Utama

Siap Lanjutkan Sukses Seminar Internasional 28 seminar internasional digelar UNY di tahun 2018. Walau belum ada jumlah pasti, UNY memproyeksikan akan kembali menghelat setidaknya 20 seminar pada tahun ini.

Oleh ILHAM DARY ATHALLAH Editor BUDI MULYONO

S

ukses bisa dimaknai berbeda oleh setiap orang. Namun bagi dunia pendidikan tinggi, ada asas tridharma yang telah menjadi konsensus untuk dilaksanakan. Penelitian sebagai salah satu prinsip dalam tridharma, menurut Prof Sutrisna Wibawa selaku Rektor UNY tak bisa tidak diejawantahkan lewat proses riset dan hilirisasinya. "Artikel jurnal dan seminar internasional itulah penerjemahan dari penelitian. Hilir dari segala proses riset. Tidak bisa tidak," ungkap Sutrisna tegas. Proses penerjemahan tersebut telah UNY lakukan di tahun 2018. Tercatat pada tahun 2018, ada 28 seminar yang dihelat UNY. Pengembangan prestasi sekaligus terus mendorong peningkatan artikel civitas yang terindeks Scopus, menjadi asa di baliknya. Walau belum ada jumlah pasti, UNY memproyeksikan akan kembali menghelat setidaknya 20 seminar pada tahun ini. Semua seminar tersebut dilakukan dengan harapan, yang menurut Basikin selaku Sekretaris Eksekutif UNY nyaris sama: Sebagai upaya untuk bermanfaat bagi sesama. Karena dengan pemikiran yang dituliskan dalam jurnal internasional, menurutnya, terlebih lagi yang terindeks Scopus, akan membuat pemikiran tersebut menjadi diskursus serta diskusi kelompok epistemik yang ekspertis di bidangnya. “Sehingga dari situlah, apalagi Dikti juga mengejar Scopus, kita sebagai kelompok akademik tidak boleh alpa untuk ikut serta dalam 10 P E WA R A D I N A M I K A J A N U A R I 2 0 1 9

HUMAS

proses pengembangan keilmuan ini. Kalau nggak ya, ketinggalan kita,� ungkap Prof. Burhan Nurgiyantoro, Kepala Pusat Berkala Ilmiah UNY, mengamini pendapat kedua sosok di atas.

FIS SUKSES GELAR SEMINAR INTERNASIONAL ICSMC 2018

Kesuksesan 2017 Salah satu kesuksesan yang dicatatkan UNY dalam seminarseminar internasional di tahun

Artikel jurnal dan seminar internasional itulah penerjemahan dari penelitian. Hilir dari segala proses riset."

2018, menurut Didik Purwantoro selaku Penanggung Jawab Seminar Internasional UNY adalah 400 artikel yang berhasil terindeks Scopus. Angka tersebut melejitkan artikel civitas UNY dalam indeks tersebut yang sebelumnya hanya mencatatkan 300 artikel, menjadi total 700 artikel. Lebih jauh lagi, 400 artikel yang telah terindeks tersebut belumlah kalkulasi final. Karena masih terdapat seminar-seminar yang belum tuntas mempublikasikan prosiding. "Penerbitan itu bisa proses satu bulan, bisa tahun depan saat atau setelah seri seminar selanjutnya. Yang mana prosiding terpublikasi, juga ada proses seleksi untuk terindeks Scopus. Intinya, jumlah artikel terindeks kita masih bisa bertambah," ungkap Didik. Dari kesuksesan tersebut, ada tiga


Laporan Utama

HUMAS

hal yang menurut Didik dapat dipelajari UNY. Yang pertama, terkait dampak dari peningkatan indeks universitas di Scopus. Jika indeks UNY naik, maka akan semakin tinggi pula minat masyarakat baik domestik ataupun internasional untuk mengikuti seminar inter­ nasional yang digelar kampus ini. Ketika seminar makin banyak diminati, maka dampaknya kualitas meningkat. Ada kompetisi untuk mengirimkan abstrak hingga publikasi. Sehingga kualitas artikel makin baik, kualitas seminar makin baik, dan UNY juga bisa belajar banyak dari sesi diskusi yang makin berbobot. "Apabila seminar diadakan kemudian indeksnya cepat dan jelas maka pesertanya banyak, orang datang karena indeksnya baik, dan semakin banyak yang datang semakin baik pula kualitas seminar. Itu seperti snow ball effect," tutur Didik. Pelajaran kedua terkait seminar, adalah bidang keilmuan yang dipilih UNY sebagai tema seminar. Di luar negeri, kampus-kampus bisa menggelar seminar dengan

KONFERENSI INTERNASIONAL GERMANISTIK DI RUANG SIDANG PASCASARJANA UNY

bidang studi dan peminatan (minor) yang begitu spesifik. Misalnya, seminar teknik mesin dengan fokus peminatan pembakaran (combustion) dalam International Conference on Fluidized Bed Combustion yang kini telah menginjak seri ke 23. Di UNY, tema spesifik seperti demikian disebut Didik tak begitu memungkinkan. Karena, pesertanya akan sangat sedikit. Hal ini terkait karena belum banyaknya pakar dalam bidang dengan cakupan yang relatif kecil tersebut baik di Indonesia atau UNY sendiri. "Bidang yang spesifik, konsekuensinya orang yang

Kualitas artikel yang makin baik, kualitas seminar juga makin baik, dan UNY juga bisa belajar banyak dari sesi diskusi yang makin berbobot.

diundang dan berminat pastinya kecil. Di seminar internasional yang sudah terkenal pun, kalau bidangnya spesifik orang yang ketemu ituitu saja. Makanya kita buat bidang yang luas, agar inklusif," tutur Didik dengan mencontohkan digelarnya International Conference on Vocational Education of Mechanical and Automotive Technology (ICOVEMAT). Dalam seminar ini, masyarakat rumpun keilmuan teknik bahkan vokasional hingga keilmuan teknik mesin dan otomotif dapat saling berbicara. Hasilnya, adalah kolaborasi serumpun namun multidisipliner yang ciamik. Sedangkan pelajaran yang ketiga, adalah pentingnya membangun jejaring internasional. Steering commitee dan pembicara yang mumpuni dan berasal dari luar negeri, jika memungkinkan dari beragam benua, seyogyanya ada guna mencerminkan seminar tersebut sesuai dengan tajuk internasional yang disematkan. Jejaring kemudian bermanfaat untuk mewujudkan hal tersebut berlangsung. "Cara membangun P E WA R A D I N A M I K A J A N U A R I 2 0 1 9 11


Laporan Utama

HUMAS

jejaringnya, kita kerjasama. Kalau ada seminar internasional di kampus mereka, dosen kita ikut. Kalau kita membuat seminar internasional, dosen mereka ikut datang ke UNY. Sehingga resiprokal (saling berbalas).

(InCoTEPD) yang digelar LPPMP, International Conference On Educational Research And Innovation (ICERI) oleh MIPA UNY, dan beberapa lainnya oleh LPPM dan Pascasarjana.

Setidaknya 20 Seminar Pengalaman-pengalaman tersebut diharapkan Didik akan diterapkan dalam seminar internasional yang setidak-tidaknya akan digelar UNY sebanyak dua puluh hajatan. Beberapa nama yang sudah solid dan dimungkinkan tergelar, diantaranya adalah ICTVT dan IJELINFO dengan basis bidang elektro, elektronika, informatika, dan mekatronika.

"Setidaknya, diatas 20, jumlah belum fiks," tutur Didik.

Masih di FT, diproyeksikan juga ada ICSI dengan rumpun keilmuan teknik sipil dan arsitektur, serta ICOHECI di bidang busana. Di FBS, akan ada seminar dengan rumpun linguistik, dan satu lagi di rumpun seni. Sedangkan di lembaga-lembaga lain dibawah naungan UNY, terdapat seminar internasional yang telah tergelar rutin dan established. Layaknya International Conference on Teacher Education and Professional Development 12 P E WA R A D I N A M I K A J A N U A R I 2 0 1 9

THE INTERNATIONAL SEMINAR ON BIOSCIENCE AND BIOLOGICAL EDUCATION (ISBBE)

Terkait pendanaan, skema yang disediakan oleh Rektorat UNY menurut Prof. Margana selaku Wakil Rektor I diprioritaskan pada seminar milik fakultas dan program studi. Hal ini terkait sifat seminar tersebut yang masih dalam inkubator, alias baru-baru ini didorong oleh

Margana berharap para dosen dapat turut terlibat menyukseskan seminarseminar internasional yang digelar UNY dengan cara mengirimkan karya.

universitas. Dana dari rektorat setidaknya dapat dialokasikan pada 15 seminar internasional "Sedangkan seminar yang sudah rutin dan established, sudah mapan dan setidaknya bisa tergelar tanpa insentif. Rektorat tetap mendukung betul, namun ada perlakuan dengan sedikit variasi," ungkap Margana. Dengan perencanaan tersebut, Margana berharap para dosen dapat turut terlibat menyukseskan seminar-seminar internasional yang digelar UNY dengan cara mengirimkan karya. Tugas tridharma yang diemban dosen sebagai civitas kampus, setidaknya dapat termudahkan dengan keberadaan seminar ini. "Kalau tahun ini kami targetkan khusus 15 seminar internasional yang UNY gelar, kami mendanai dosen ikut menulis 100 karya dalam setiap seminar, itu berarti ada 1.500 artikel. Dorongan untuk meningkatkan kiprah sekaligus ranking UNY, juga jadi pemanasan dosen untuk makin rajin menulis prosiding dan selanjutnya artikel jurnal," pungkas Margana.


Laporan Utama

RAWPIXEL.COM

Tuntutlah Ilmu Sampai Doktor Dosen UNY diharapkan melanjutkan studi hingga menyabet gelar doktor. Untuk jihad mengembangkan kapasitas keilmuannya, sekaligus pemeringkatan kampus. UNY berkomitmen mendanai studi lanjut tersebut. Oleh ILHAM DARY ATHALLAH Editor BUDI MULYONO

M

enuntut ilmu ialah hal mulia. Disampaikan oleh Prof. Ajat Sudrajat selaku Guru Besar Pendidikan Agama Islam UNY dan Dekan Fakultas Ilmu Sosial, kemuliaan tersebut hadir la­ yaknya termaktub dalam Hadist Ri­ wa­­yat Ahmad. Bahwa mempelajari ke­b­a­ikan atau mengajarkannya, iba­ rat seorang berjihad di jalan Allah. Kemuliaan tersebut disebutnya juga berlaku bagi para pengajar di UNY. Yang mana menuntut ilmu, justru bukan sekedar kewajiban agama. Ia

juga kewajiban sebagai akademisi. Dan bisa menjelma sebagai jalan jihad untuk pengembangan keilmuan dan pemeringkatan kampus. "Seseorang yang mempunyai ilmu pengetahuan misalnya, dapat membuat inovasi terbaru berupa

Kebijakan terbaru mendorong seluruh dosen untuk menuntut ilmu sampai gelar doktor.

karya. Sedangkan karya-karyanya berguna untuk kepentingan orang lain dan menyelesaikan masalah kehidupan," ungkap Ajat kepada Pewara Dinamika di Ruang Dekan FIS, Senin (21/01/2019). Oleh karena kemuliaan tersebut, segenap dosen UNY menurutnya harus bersatu padu untuk terus mengembangkan keilmuannya. Sejalan dengan arahan Rektor UNY Prof Sutrisna Wibawa dan asa menjadi World Class University, kebijakan terbaru mendorong seluruh dosen untuk menuntut ilmu sampai gelar doktor. Mereka yang di atas 45 tahun akan diberikan izin belajar, dan pendanaan untuk studi P E WA R A D I N A M I K A J A N U A R I 2 0 1 9 13


Laporan Utama

ARIF / HUMAS

lanjut tersebut akan dibiayai setidaktidaknya 50% oleh universitas. "Harapannya, dosen UNY bergelar S3 yang saat ini hanya 35%, bisa melejit setidaknya 50 sampai 60% dalam empat tahun. Tidak bisa tidak, dan Pascasarjana kita telah menunggu untuk pengembangan keilmuan dan pengajaran," instruksi Sutrisna dalam Rapat Evaluasi di Auditorium UNY, Jumat (25/01/2019). Dipacu oleh Pemeringkatan QS QS University Ranking, sebagai acuan UNY dalam meraih asa sebagai LPTK berkelas dunia pada tahun 2025, mempunyai setidaktidaknya 11 indikator utama. Mulai dari repurtasi akademik (academic repurtation), kualitas mahasiswa (faculty student), hingga indikator yang terkait dengan kepegawaian, publikasi, hingga kerjasama penelitian maupun pertukaran pelajar berbasis transfer kredit. Masing-masing indikator tersebut, memiliki rentang nilai nol hingga seratus. Dalam indikator Academic Repurtation sebagai salah satu komponen yang memiliki persentase 14 P E WA R A D I N A M I K A J A N U A R I 2 0 1 9

pengaruh penilaian hingga 30% misalnya, UNY menyabet nilai 12,0. Namun dalam indikator terkait kepegawaian berupa jumlah staf akademis bergelar doktoral (Staff with a PhD), UNY hanya bisa memperoleh nilai 1,1. Padahal indikator ini juga memiliki kontribusi cukup signifikan dalam penilaian, yakni 5%.

DUA PULUH TIGA CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL UNY MENERIMA SK CPNS, YANG DISERAHKAN OLEH REKTOR UNY, SUTRISNA WIBAWA DI RUANG SIDANG UTAMA REKTORAT UNY, RABU (2/5) DIDAMPINGI PARA WAKIL REKTOR.

"Jadi nilainya nol sampai seratus, kita hanya dapat 1,1. Masih jauh dan banyak yang harus kita kerjakan," ungkap Sutrisna. Nilai yang masih relatif rendah

Harapannya, dosen UNY bergelar S3 yang saat ini hanya 35%, bisa melejit setidaknya 50 sampai 60% dalam empat tahun. Semuanya masih di bawah ratarata. Idealnya 70% S3 ."

tersebut, kemudian bisa ditilik balik dari masih rendahnya jumlah dosen yang bergelar S3. Per 31 Desember 2018, tercatat jumlah dosen bergelar S3 sekitar 35% dari jumlah keseluruhan dosen. Pada saat Sutrisna awal menjabat Mei 2017 lalu, jumlah tersebut masih di angka 27%. Jika dibandingkan dengan perguruan tinggi lain, angka tersebut disebut Prof. Margana selaku Wakil Rektor I UNY masih dibawah rata-rata. Ia kutip dari laman Forlap Ristekdikti, LPTK lain seperti Universitas Pendidikan Indonesia Bandung dengan 550 dosennya yang bergelar S3, menempatkan rasio dosen S3 kampus tersebut di angka 45%. Sedangkan kampus tetangga Universitas Gadjah Mada, memiliki 1.327 dosen bergelar S3 dengan rasio 37%. "Semuanya masih di bawah rata-rata. Idealnya 70% S3 kalau mau bagus, kalau mau World Class University. Itulah kenapa semua kampus di Indonesia berlomba-lomba untuk mendorong studi dosennya," ujar Margana.


Laporan Utama Strategi Peningkatan Strategi yang dicetuskan Sutrisna sejak awal menjabat, salah satunya adalah menghilangkan kewajiban dosen untuk S3 ke luar negeri. Studi S3 diserahkan kembali kepada dosen untuk memilih universitas serta program studi manapun, sesuai dengan kemampuan dan kemauan. Jika ingin belajar di kampus-kampus terdekat layaknya Universitas Gadjah Mada dan ISI Yogyakarta, atau kampus-kampus di Jawa Tengah layaknya Universitas Diponegoro, Universitas Negeri Semarang, dan Universitas Negeri Sebelas Maret, Sutrisna juga menyambut keinginan dosen tersebut dengan baik. Termasuk jika S3 di Pascasarjana kampus sendiri, Universitas Negeri Yogyakarta. Karena pertimbangan dosen dalam memilih kampus, menurut Sutrisna bisa jadi beragam. Mulai dari urusan keluarga, hingga keberlanjutan studi, mengajar, karir, dan riset. Yang paling penting memperoleh ilmu sebaik-baiknya. "Belajar di luar negeri itu bagus dan selalu kami apresiasi betul. Tapi pokoknya, saya menyerahkan pada kemampuan di dosen. Dosen harus bisa menata dirinya. Mau ke mana, silakan. Sesuai ekspektasi motivasi dalam diri yang ingin dikejar. Belajar sebagai panggilan jiwa," ujar Sutrisna. Untuk menunjang studi, UNY juga akan membantu biaya SPP hingga 50% jika proses perkuliahan tersebut dilakukan oleh dosen terkait tanpa fasilitasi beasiswa. Melalui jurusan dan program studi, UNY akan melakukan pendataan sekaligus program yang mendorong dosen untuk segera melakukan studi lanjut tersebut. Akan tetapi, program studi dan peningkatan kualitas dosen ini nantinya hanya berlaku bagi Dosen PNS atau Dosen Tetap Non-PNS yang memiliki Nomor Induk Dosen Khusus (NIDK) dan Nomor Induk Dosen Nasional (NIDN). Dosen Luar Biasa seiring waktu akan ditiadakan, karena secara nomenklatur tidak tersedia dan penunjukannya tidak dilakukan secara resmi. "DLB akan ditiadakan karena tidak ada nomenklaturnya dan sulit mencairkan honorarium. Kita akan manfaatkan dan berdayakan dosen yang ada," ujar Sutrisna. Dosen dengan kapasitas akademik

ARIF / HUMAS

PENERIMAAN KEMBALI DOSEN DAN TENAGA KEPENDIDIKAN UNY LULUS STUDI LANJUT S2 DAN S3 TAHUN 2018

tersebut, kemudian dapat jadi makin berkembang melalui kerjasama nasional dan internasional yang terus didorong UNY. Melanjutkan apa yang dicanangkan Sutrisna sejak 2017, kerjasama tak boleh lagi sekedar dilakukan dalam bentuk MoU ataupun sit in. Adi Cilik Pierewan selaku Kepala KUIK menyebutkan, bahwa UNY kemudian mendorong kerjasama kredit transfer. Mahasiswa S1 dan S3

Studi S3 diserahkan kembali kepada dosen untuk memilih universitas serta program studi manapun, sesuai dengan kemampuan dan kemauan. Dosen harus bisa menata dirinya.

tertentu nantinya diproyeksikan bisa keluar negeri selama satu semester, untuk mengikuti kuliah disana. SKS yang diambil nilainya akan diakui dan masuk dalam transkrip indeks prestasi mereka sebagai mahasiswa UNY. Sedangkan khusus untuk dosen, saling undang sebagai dosen tamu juga didorong. Dosen UNY bisa mengisi kelas di kampus luar negeri, sedangkan dosen luar negeri mengisi kelas di UNY. Ditambahkan Didik Nurhadiyanto selaku Penanggung Jawab Seminar Internasional, saling undang tersebut juga berlaku untuk seminar internasional. Baik pe­ nerbitan, maupun menjadi speaker. "Jadi dosen UNY menulis dan berbicara di panggung luar negeri, dosen dari kampus luar negeri itu manggung di kita. Dosen-dosen kita juga bertukar ke luar negeri. mereka dapat perspektif, dan diharapkan ujungnya bisa riset bersama," pungkas Didik. P E WA R A D I N A M I K A J A N U A R I 2 0 1 9 15


Laporan Utama

ARIF / HUMAS

Tahun Baru Membentang Progres PTNBH UNY menjelang status PTNBH makin prestatif dan produktif. Tahun ini menjadi titik benderang. Segenap civitas akademia didorong berperan aktif menyukseskan hajatan prestisius itu Oleh RONY K. PRATAMA Editor BUDI MULYONO

R

esolusi utama tahun baru 2019 dirayakan dengan menengok progres. Sutrisna Wibawa, Rektor UNY, mengulas ketercapaian prestasi. Prestasi mana saja yang sudah ditempuh dan yang belum tertunaikan Sutrisna perkuat strategi dan siasatnya. Masa kepemimpinannya ia gunakan untuk 16 P E WA R A D I N A M I K A J A N U A R I 2 0 1 9

mewujudkan harapan kolektif lewat karya nyata. Termasuk bagaimana UNY menembak status Perguruan Tinggi Badan Hukum (PTNBH). Status PTNBH bukan semata-mata predikat eksistensial. Di baliknya tercitra posisi sebuah perguruan tinggi dengan segenap komponen otonominya mampu membangun kualitas bertaraf internasional. “Persiapan kita mulai sejak 2015. Itu kan tarik-ulur tahun 2015-2016. Tapi

PEMAPARAN MATERI DALAM WORKSHOP UNY MENUJU PTN-BH

setelah pergantian pimpinan Pak Rektor ini kan menegaskan kembali PTNBH. Pak Menteri mengimbau agar segera dipersiapkan karena UNY ada di kluster 1 dan peringkatnya 11 sehingga didorong go PTNBH,� papar Margana. Menyabet nilai Akreditasi A, bagi UNY, adalah modal paling primer menggondol status PTNBH. "Di samping nilai akreditasi universitas, prasyrat kampus berbasis PTNBH juga meliputi sebesar 70% program


Laporan Utama studi yang harus berpredikat A," ungkap Sutrisna. Menggondol predikat A tentu ditempuh melalui kerja keras sekaligus cerdas. Makna nilai di sana memberi gambaran bahwa sebuah perguruan tinggi punya kualitas akademik dan nonakademik yang jempolan. Margana, Wakil Rektor I, menegaskan kualitas dan kuantitas publikasi dan doktor juga menjadi parameter penilaian. Itu kenapa tahun ini ia terus mendorong publikasi dosen di tingkat internasional. "Dosen yang belum doktor juga kami dorong untuk studi lanjut," katanya. Titik dasar PTNBH terletak pada otonomi universitas dalam pengelolaan kampus secara mandiri. Kemandirian ini, menurut Margana, dilihat dari segi orientasi kebijakan perguruan tinggi, sarana-prasarana, pembiayaan, dan lain sebagainya. Bila UNY sudah masuk kategori itu maka bisa dikatakan dewasa karena lebih dinamis secara manajerial.

DISKUSI DAN PEMBEKALAN TENTANG PTNBH DI REKTORAT UNY.

Posisi simbolis UNY di mata khalayak otomatis makin meroket. Segi positif lain dari gaung sebuah universitas ber-PTNBH antara lain bebas membuka program studi baru. Rektor berhak meneken SK sendiri. Keluwesan secara birokratis itu memberi independensi universitas untuk mengembangkan wilayah akademiknya tanpa intervensi pusat. Senam, Wakil Rektor IV, menjelaskan kalau UNY sekarang belum bisa demikian karena belum PTNBH. "Jika sekarang mau membuka program studi, ya harus menunggu sampai

Segi positif lain dari gaung sebuah universitas ber-PTNBH antara lain bebas membuka program studi baru. Rektor berhak meneken SK sendiri.

setahun dengan tambahan revisi yang bisa dua atau tiga tahun," katanya. Dasar hukum PTNBH mengacu pada Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2015 tentang Bentuk dan Mekanisme Pendanaan Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum. Perguruan tinggi seluruh Indonesia yang hendak mencapai status prestisius itu mengikuti regulasi di sana agar memiliki otonomi akademik dan nonakademiks secara total. Jika didaras lebih detail, terdapat prinsip PTNBH, yakni akuntabilitas dan fleksibelitas. Lebih jauh, PP di atas menguraikan lima ciri mekanisme PTNBH antara lain sebagai berikut. Pertama struktur organisasi yang handal sesuai dengan kebutuhan dan strategi pengembangan PTN. Kedua, setiap struktur organisasi dikendalikan oleh pejabat yang sesuai dengan kompetensi dan

ARIF / HUMAS

P E WA R A D I N A M I K A J A N U A R I 2 0 1 9 17


Laporan Utama

ARIF / HUMAS

kapasitasnya sehingga manajemen pendidikan tinggi pada PTNBH dapat diselenggarakan secara dinamis dengan inovasi dan kreativitas yang tinggi. Ketiga, mengenai kualifikasi sumber daya manusia untuk menempati jabatan didasarkan pada kebutuhan dan kompetensi yang mendukung efektivitas dan efisiensi pada PTNBH. Keempat, sarana dan prasarana yang digunakan sesuai kebutuhan PTNBH. Kelima, anggaran sesuai skala prioritas PTNBH. Kilas Balik Prestasi Imaji akan PTNBH yang sedang dihela UNY tak berangkat dari anganangan kosong. Proses mencapai predikat itu telah diperjuangkan lama. Terutama manakala Sutrisna menakhodai kampus ini. Menuju PTNBH makin benderang setelah jamak prestasi diraih. Oktober tahun lalu UNY masuk 500 besar universitas top di Asia. Capaian ini termasuk ke dalam targettarget jangka panjang yang sudah dirumuskan Sutrisna bersama jajarannya. "Semoga apa yang dicanangkan pada 2025 akan tercapai. Target besar kita 18 P E WA R A D I N A M I K A J A N U A R I 2 0 1 9

masuk cluster 1 sebagai universitas yang unggul. Di kementrian ada 14 perguruan tinggi. Kita di peringkat 11. Selain itu, paling tidak masuk 50 di ASEAN pada tahun 2021," ungkap Sutrisna.

PENYERAHAN SK DAN SERTIFIKAT AKREDITASI 'A' UNY DARI KEMENRISTEKDIKTI

Pekan terakhir Februari, UNY masuk peringkat empat untuk kategori perguruan tinggi paling top di Indonesia. Penilaian ini besutan 4 International Colleges & Universities (4ICU). Indikator penilaiannya berdasarkan Majestic SEO (Referring Domain, Citation Flow, Citation Trust), Alexa Traffic Rank, dan Google Page Rank. Di Yogyakarta, sepuluh besar dikuasai UGM dan UNY. “Juli 2018 peringkat delapan,”

Proses mencapai predikat itu telah diperjuangkan lama. Terutama manakala Sutrisna menakhodai kampus ini. Oktober lalu UNY masuk 500 besar universitas top di Asia.

jelas Sutrisna. Kenaikan empat digit menjelaskan popularitas laman UNY di mata masyarakat meroket signifikan. Tinjauan 4ICU acap disepelekan khalayak karena sebatas melihat dari indikator siber. Tapi 4ICU tak sekadar merangking sekadar itu semata. Ada tiga kategori lain yang menjadi pertimbangan. Pertama,status akreditasi sebuah perguruan tinggi. Kedua, kampus harus sudah menawarkan pro­gram sarjana (empat tahun) atau pasca­ sarjana (magister dan doktoral). Ketiga, universitas menye­leng­ garakan program kuliah berba­sis pendidikan tatap muka, bukan sistem belajar jarak jauh. Yang terakhir ini harus diseimbangkan sesuai porsi kebutuhan masing-masing. Pada level internasional, Sutrisna optimis membawa UNY sebagai perguruan tinggi mumpuni di dunia. Strategi utama menuju mancanegara itu Sutrisna kuak agar dosen melakukan sitasi sebaya. Jumlah sitasi dosen UNY di scopus baru sekitar 3000. "Sitasi kita masih kecil. Para dosen diharapkan mensitasi artikel ilmiah berstandar scopus sejawatnya," tutupnya.


Laporan Utama

Gaung PTNBH, Meroketkan UNY Status PTNBH akan membawa hoki sebuah universitas dalam kancah persaingan global. UNY mempersiapkan total sejak setengah dekade Oleh RONY K. PRATAMA Editor BUDI MULYONO

DOK. FT

Sedekade silam UNY resmi berstatus Badan Layanan Umum. Status ini diparaf langsung Menteri Keuangan, Sri Mulyani. Empat tahun lalu wacana UNY menuju PTNBH dipersiapkan matang. Di bawah Rektor UNY, Sutrisna Wibawa, PTNBH menjadi orientasi primer kepemimpinannya. Ia mengerahkan segenap sumber daya lintas ranah untuk mewujudkan impian kolektif itu. Wakil Rektor I, Margana, membagi status universitas menjadi tiga jenjang: starter, BLU, dan PTNBH. "Starter kan dibimbing. BLU remaja. PTNBH dewasa. Jadi, ya harus bisa menghidupi sendiri walau tetap ada bantuan pemerintah," ucapnya. Perubahan status ini mengubah manajemen dasar pengelolaan perguruan tinggi. Titik perubahan itu mengacu pada income generating sebuah universitas dalam menghasilkan atau memperoleh keuangan secara mandiri. Esensi perguruan tinggi berstatus PTNBH berdasar dari sana. Margana juga memprediksi bergantinya status juga berdampak pada kenaikan UKT. "Tapi kenaikannya ditentukan oleh unit cost yang dihitung berdasarkan berbagai titik dengan pelibatan para Kajur, Koprodi, maupun pimpinan." Dampak langsung PTNBH juga menyasar pada pajak progresif. Seorang dosen yang mempunyai poenghasilan lebih dari 50 juta pertahun akan dikenakan pajak sebesar 25%. Margana menandaskan kalau keputusan distribusi pajak niscaya dikembalikan pada negara. Hal ini bermakna pajak sebagai kemaslahatan nasional. Margana menambahkan, "Income gnerating itu menjadi fokus utama

WORKSHOP QS DI RSU UNY

sehingga akan ada perubahan paradigma dari Teaching University menjadi Research University dan Entrepreneur University. Bagaimana merubah kondisi itu artinya bahwa produk yang dihasilkan para dosen dan mahasiwa bisa dijual dan bisa menambah income." PTNBH berpaut erat dengan akreditasi kampus. Status Akreditasi UNY mencapai nilai A. Nilai ini sejak tahun 2016. Tiap lima tahun sekali

"Starter kan dibimbing. BLU remaja. PTNBH dewasa. Jadi, ya harus bisa menghidupi sendiri walau tetap ada bantuan pemerintah," ucap Margana, selaku Wakil Rektor I.

akreditasi akan dinilai. Tepat pada 2021 masa akreditasi berakhir. Tahun itu tepat pada pergantian pimpinan pusat universitas. Tahun 2018 sudah mulai mempersiapkan berkasberkas khusus sebagai pertimbangan penilaian bila kelak mulai divisitasi. "Jadi harapannya dari tahun 2018 kan ada tiga tahun jika sampai 2020. Kuncinya di bulan Desember 2020. Sehingga tahun 2021 persiapan akreditasi ulang bisa matang. Mengawali persiapan akreditasi telah dimulai rutin melalui penguatan tim. Tiap hari rabu, dua minggu sekali, sebanyak 45 dosen yang ditunjuk melakukan rapat. "Pokoknya UNY harus bisa mempertahankan akreditasi. Kan sudah A. Jadi, ya harus kita pertahankan terus. Soalnya akreditasi merupakan penentu supaya lulusan kita mudah di dalam mendapatkan pekerjaan. Standarnya cumlaude sekaligus akreditasi universitas dan Prodi harus A," jelasnya.  P E WA R A D I N A M I K A J A N U A R I 2 0 1 9 19


Laporan Utama

WAWANCARA KHUSUS Prof. MARGANA WAKIL REKTOR I UNY

Mari Dukung Kebijakan Pimpinan! Sebelum otonomi dan fleksibilitas diperoleh, kampus harus berjuang dulu untuk memperoleh status PTNBH. Segenap civitas harus mendukung perjuangan tersebut, dibawah nakhoda kepemimpinan rektor.

DOK. UNY

Kepada Redaktur Pewara Dinamika, Ilham Dary Athallah, Prof. Margana selaku Wa­kil Rektor I UNY mengisahkan persiapan apa saja yang telah dan sedang dilakukan UNY. Mulai dari pemenuhan administrasi, income generating, hingga akreditasi institusi dan program studi. Seberapa jauh persiapan PTNBH telah dilaku­ kan UNY? Persiapan kita sudah mulai dari tahun 2015. Setelah pembahasan dan pergantian pim­ pinan Rektor di tahun 2017, Bapak Rektor (Prof. Sutrisna Wibawa) menegaskan kembali asa UNY untuk memperoleh PTNBH. Sejak itu, kita langsung menyiapkan diri. Apalagi ini juga himbauan dari Pak Menteri (Menristekdikti, Prof. Mohamad Nasir). UNY berada di klaster satu, peringkat sebelas, se20 P E WA R A D I N A M I K A J A N U A R I 2 0 1 9

hingga didorong PTNBH. Namun, tidak bisa instan, kita perlu persiapan matang. Apa persiapan yang sudah dimulai pada 2017 lalu? Kita mulai tinjau ulang. Universitas kita saat ini statusnya Badan Layanan Umum (BLU). Kalau diibaratkan, kampus itu ada masa kanak-kanaknya, satuan kerja (satker), masa remajanya, BLU, dan masa dewasanya, PTNBH. Kita berarti sedang dalam proses pendewasaan. Kita kilas balik dulu segala aktivitas selama jadi kanak-kanak dan remaja, apakah sudah baik. Sembari mempersiapkan apa saja yang harus dilakukan untuk menjadi dewasa. Salah satu contohnya, adalah mulai mem-

persiapkan income generating. Sejak 2017 kita melanjutkan badan-badan usaha yang sudah ada di UNY agar makin mapan lagi. Laboratorium Kewirausahaan UNY misalnya, kita rebranding menjadi Plaza UNY. Diisi koperasi pegawai, dengan tenant yang makin semarak. Kalau persiapan terkait akademik? Akreditasi A jadi salah satu sorotan. PTNBH menginstruksikan kampus setidaknya separuh prodi berakreditasi A. UNY terus menggenjot hingga pada 2018, telah 62% berakreditasi A. Tapi kita tidak ingin berhenti di sana. 75% prodi kita target dan siapkan untuk bisa berakreditasi A. Nah, di sinilah sembari dijalankan proses akreditasi internasional untuk Prodi.


Laporan Utama

DOK. BELMAWA

Prof. MARGANA, SAAT SOSIALISASI POLA BARU SBMPTN DI REKTORAT UNY, DESEMBER 2018

Pada tahun 2017, UNY belum satupun memiliki prodi yang telah berakreditasi internasional. 2018 instruksi turun dari Pak Rektor, dalam kerangka kita menjadi dewasa, yang harus go international melalui akreditasi.

Belum semua menyadari itu. Selama ini kita sebagai ASN, dikenakan aturan pajak ya sebagai individu biasa saja jumlahnya. Sehingga yang kita sedang bangun disini adalah menyadarkan diri semua pihak untuk mendukung kebijakan pimpinan. Kita sudah sepakat untuk menyiapkan PTNBH, lengkap dengan plus minusnya.

Saat ini sedang proses administrasi. Tahun 2020, enam prodi yang telah disiapkan selepas instruksi Pak Rektor akan divisitasi dan dituntaskan proses pengajuannya. Pada tahun ini proyeksi kami, untuk divitasi dan dituntaskan akreditasinya pada 2021, kita mendorong 43 prodi untuk diakreditasi internasional. Kalau persyaratan yang sifatnya keseluruhan kampus, misalnya pemeringkatan? Lebih kepada akreditasi institusi. Alhamdulillah 2016, hasil akreditasi institusi UNY A. Tapi pada 2018, kita mulai mengajukan reakreditasi. Harapannya Desember 2020, bisa dikunci perolehan akreditasi institusi. Kami harapkan bisa A lagi. Sehingga waktu dan selama proses PTNBH, kita sudah pasti berakreditasi institusi A. Untuk itu, kita sudah menyiapkan tim mendukung akreditasi institusi A. Setiap Rabu dua minggu sekali, melibatkan dosen hingga asesor jumlahnya 45 orang, meneliti betul apa yang sudah ada, belum ada, dan perlu diperbaiki oleh UNY.

Pajak yang bertambah ini, kita jadikan sebagai ibadah. UNY bisa lebih maju, bangsa juga jadi lebih maju dengan uang pajak yang dikelola secara baik.

Dari sekian syarat tersebut, apa yang paling sulit? Terkait peraturan keuangan, untuk teknis, sejatinya kita sudah siap. Misalnya ada pajak progresif badan. Tapi belum semuanya siap, karena ada pajak progresif untuk individu. Misal, dosen yang pengasilannya sudah lebih dari 50 juta per tahun, akan dikenakan 25%. Karena kampus dihitung sebagai Pengusaha Kena Pajak (PKP), PTNBH disamakan dengan Badan Usaha.

Harapan UNY dengan tercapainya PTNBH. Kita akan punya kewenangan untuk buka tutp program studi, berkreasi sesuai kebutuhan zaman dan konteks kedaerahan kita. Begitupula dengan penambahan dan pengelolaan sumber daya manusia. Sehingga UNY yang selama ini fokusnya teaching university (kampus mengajar), bisa berkembang sekaligus menjadi research university (kampus riset) dan entrepeneur university (kampus kewirausahaan). Oleh karena itu, mari bersama mendukung kebijakan pimpinan. Sebagai sebuah keputusan, kita harus dukung bersama-sama dibawah na­ khoda Pak Rektor. Jangan sampai nanti (keti­ daksetujuan) akan mendistorsi kebijakan. Karena (dijadikannya UNY sebagai) PTNBH itu untuk kemajuan kita sendiri.  P E WA R A D I N A M I K A J A N U A R I 2 0 1 9 21


Laporan Utama

WAWANCARA KHUSUS Prof. YOS JOHAN UTAMA REKTOR UNIVERSITAS DIPONEGORO

PTN-BH Mencerdaskan Kehidupan Bangsa Menjadi Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTNBH) memberikan peluang sekaligus tantangan hebat bagi kampus untuk mengembangkan kiprahnya. UNDIP telah mengarungi deras arus nomenklatur tersebut dengan lihai.

DI SELA-SELA Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Kemenristekdikti yang pada 3-4 Januari 2019 lalu menjadi hajatan besar bagi UNDIP, Prof Yos Johan Utama selaku Rektor berkisah kepada Redaktur Pewara Dinamika, Ilham Dary Athallah, seputar bagaimana PTN-BH dilaksanakan pada masa kepemimpinan­ nya. Kampus ini telah beroperasi sebagai PTN­-BH semenjak memperoleh status pada Desember 2015, dan menuntaskan administrasi pada Januari 2017. Keberadaan perubahan signifikan dalam oto­ nomi kampus, proses administrasi akademik, dan pelaporan keuangan, memberikan kesempatan yang menurutnya layak diperjuangkan bagi setiap kampus. Untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Kata kunci yang kerap diasosiakan dengan PT­ NBH, adalah fleksibilitas dan otonomi. Ber­ dasarkan pengalaman UNDIP, bagaimana ra­ sa­nya menjadi PTN-BH? Apakah kata kunci ter­sebut benar? Benar. Dan UNDIP telah memperoleh gelar PTN-BH pada Desember 2014, di masa kepemimpinan Prof. Sudharto. Kebebasan seba­ gai bagian dari fleksibilitas, dan otonomi, memang basis yang ditawarkan status ini. UNDIP telah melakukan tambahan kewenangan tersebut ketika proses administrasi selesai pada Januari 2017. Namun, dua privilese (keistimewaan) tersebut juga harus datang dengan pertanggungjawaban yang tinggi. Oleh karena itu, ada tiga kata kunci sebenarnya, bukan hanya dua. Otonomi dan fleksibilitas dilakukan dengan tanggung jawab, misalnya lewat menetapkan tarif biaya pendidikan berdasarkan pedoman teknis penetapan tarif yang ditetapkan menteri. Dalam penetapan tarif, kami sebagai PTN Badan Hukum wajib berkonsultasi dengan menteri. Tarif biaya pendidikan ditetapkan dengan mempertimbangkan kemampuan ekonomi mahasiswa, orang tua mahasiswa, 22 P E WA R A D I N A M I K A J A N U A R I 2 0 1 9

atau pihak lain yang membiayai mahasiswa. Itulah bentuk tanggung jawab. Dan oleh karena itu, rasa menjadi PTN-BH sebenarnya sejalan dengan tema rakernas kali ini. Mewujudkan riset, teknologi, dan pendidikan tinggi yang 1) terbuka, 2) fleksibel, dan 3) bermutu. Apa pencapaian yang bisa dicapai UNDIP de­ ngan keberadaan PTN-BH? Per 2018, seiring Dies Natalis ke 61, kami mengusung Internasionalisasi, sinergis, dan kseleratif dalam rangka menuju 500 Besar Universitas Kelas Dunia. Upaya yang telah UNDIP lakukan dalam tahun-tahun tera­khir sebagai PTN-BH, juga memperlihatkan hasil menggembirakan. Jika dilihat dari hasil pemeringkatan di Kemenristekdikti, posisi Undip secara nasional meningkat. Pada tahun 2015, Undip berada pada posisi 10. Tahun 2016, posisi 9. Tahun 2017, pada posisi 6 dan Undip berada pada posisi 5 nasional pada tahun 2018. Di samping itu, berdasarkan penilaian lembaga pemeringkatan internasional, posisi UNDIP juga cukup membanggakan. Misalnya untuk tahun 2018 pada ranking Greenmetric, UNDIP berada pada ranking enam se-Indonesia dan 103 dunia. Adapun untuk ranking QS, UNDIP berada pada posisi 8 di Indonesia, 240 Asia dan 801 dunia. Selanjutnya untuk ranking Scimago yakni berbasis publikasi di Scopus, UNDIP menduduki posisi pertama se-Indonesia Terkait dengan fleksibilitas, apa yang berbeda dalam kerangka akademik? Adakah prodi baru yang dibuka UNDIP, atau ditutup? Secara legal formal, UNDIP sudah punya wewenang terkait tata kelola pengambilan keputusan secara mandiri; hak mengelola dana secara mandiri, transparan dan akuntabel; wewenang mengangkat dan

memberhentikan sendiri dosen serta tenaga kependidik­an; wewenang mendirikan badan usaha dan mengembangkan dana abadi; serta wewe­nang membuka dan menyelenggarakan serta menutup program studi (prodi). Itulah kenapa pada 2017 lalu, kita mulai teri­ ma dan langsungkan proses pembelajaran fakultas baru: Fakultas Vokasi. Ini bukan Sekolah Vokasi, karena isinya adalah program studi sarjana terapan, D4. Prodi yang kami buka adalah Rekayasa Kimia Industri, Rekayasa Otomasi, dan Perancangan Mekanik. Kalau terkait otonomi keuangan? Masih kita kembangkan dan mantapkan te­rus. Agustus 2018 lalu kita mengadakan Workshop Tata Kelola Keuangan PTN-BH se Indonesia. Atas fleksibilitas itu juga, UNDIP menganggarkan 50 miliar untuk riset. Sekitar 25% dari anggaran kampus ini. Rakernas ini juga bisa jadi momentum sosialisasi implementasi peraturan-peraturan baru. Harapannya otonomi berjalan beriringan dengan kepatuhan pada hukum. Dan aturan perpajakannya? Ini yang masih terus menjadi perhatian ka­ mi. Dalam pidato di Rakernas, Bapak Menteri (Menristekdikti, Prof. Mohamad Nasir) telah mengadukan keberatan kepada Menteri Keuangan Sri Mulyani dan menyampaikan kepada Bapak Presiden (Joko Widodo). Karena selama ini, PTN-BH dikategorikan sebagai Pengusaha Kena Pajak (PKP) seperti Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Sehing­ga ada PPh Badan, dan ada juga PPh progresif untuk para civitas. Untuk pajak badan misalnya, sekitar 5-15%. Sisa anggaran SILPA, juga kena pajak lagi. Jadi pajak dosen lebih tinggi dari sebelum berstatus PTN-BH. Padahal, uang tersebut kan bisa dimanfaatkan untuk keperluan riset. Idealnya, layaknya disebutkan oleh Bapak Menteri, PTN-BH tidak dikenakan status wa­jib pajak. Karena memang pengelolaan


Laporan Utama

DOK. BELMAWA

ARIF / HUMAS

kami kan berprinsip nirlaba, bukan bertujuan mencari profit. Himbauan sementara, PTN-BH menunda pembayaran pajak PPh Badan pasal 21. Sampai permohonan Bapak Menteri kepada Ibu Menteri Keuangan, ada kepastian dikabulkan atau tidak. Karena selama ini status hukumnya juga belum begitu terang. Hanya surat edaran Dirjen Pajak. Untuk kampus yang sedang memproses atau mengejar status PTN-BH, apa yang bapak sa­ ran­kan? Keberadaan perubahan signifikan dalam ot-

REKTOR UNIVERSITAS DIPONEGORO Prof. YOS JOHAN UTAMA DALAM DISKUSI DAN PEMBEKALAN TENTANG PTNBH DI REKTORAT UNY.

onomi kampus, proses administrasi akademik, dan pelaporan keuangan, memberikan kesempatan yang menurut saya layak diperjuangkan bagi setiap kampus. Tapi, perubahan administrasi itu hanya satu batu pencapaian. Pencapaian hakikinya adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. De­ ngan wewenang tersebut, ekosistem pendi­ dikan tinggi harus kita bangun supaya kita akan menjadi bermutu. Menghadapi disruptive innovation lewat transformasi internal sekaligus kolaborasi pihak eksternal. Lewat tindakan bagaimana

yang terbaik dalam operasional, serta efektif dalam organisasi dan birokrasi. Saran saya, mari selalu meningkatkan mutu dan meningkatkan riset. Saya ingat waktu Bapak Menteri (Menristekdikti, Prof. Mohamad Nasir) meresmikan Laboratorium Bloomberg (di FEB UNDIP). Beliau menyebutkan kalau setiap kampus anggarkan 10 miliar saja setidak-tidaknya untuk riset, se­perti UNDIP, maka riset Indonesia bisa take off. Indonesia harus siap untuk itu, dengan memanfaatkan medium-medium yang ada. PTN-BH salah satunya. P E WA R A D I N A M I K A J A N U A R I 2 0 1 9 23


Laporan Utama

Mahasiswa Berkualitas di Kampus PTNBH Dengan asa PTNBH, mahasiswa UNY terus didorong untuk berprestasi. Tanpa menanggalkan konteks demografis yang inklusif. dengan cara memastikan afirmasi mahasiswa kurang mampu tetap berlangsung. akademik dan dunia kerja, para mahasiswa dari kampus-kampus itu juga akan bersaing. Entah itu di masa yang akan datang selepas mereka lulus, atau bahkan saat ini juga. Lewat lomba-lomba. "Oleh karena itu, kampus berkualitas dengan titel PTNBH, mahasiswanya harus berkualitas pula. Saya melihat UNY sangat luar biasa, menggelar PIMNAS, terus mendorong untuk berprestasi," ungkap Misbah.

INSAN BUMI MANDIRI

Oleh ILHAM DARY ATHALLAH Editor BUDI MULYONO

A

kreditasi dan publikasi kerap jadi narasi dominan dalam membicarakan peningkatan kualitas kampus. Misbah Fikrianto selaku Kasubdit Penalaran dan Krea­ ti­fitas Ditjen Belmawa Kem­ris­tek­ dikti mengungkapkan bahwa hal tersebut tak terelakkan di tengah permintaan dan kompetisi pasar yang begitu ketat. Universitas yang terbaiklah yang akan menghasilkan karya terbaik. Fasilitas, pendanaan, serta sumber daya manusia yang terbaik, kemudian akan mengikuti pula 24 P E WA R A D I N A M I K A J A N U A R I 2 0 1 9

untuk berdatangan ke kampus itu. Akan tetapi, Misbah menggaris­ bawahi bahwa bukan hanya universitas yang sedang berkom­ petisi di zaman ini. Pergu­ruan tinggi harus ingat bahwa dalam persaingan

TIM KEWIRAUSAHAAN UNY RAIH JUARA 1 (BEST) BUSINESS PLAN KATEGORI PENGEMBANGAN DI AJANG ASENET 2018

Sutrisna Wibawa menyebutkan bahwa kualitas mahasiswa memang terus didorong di UNY. Dengan faktor peningkatan kualitas mahasiswa sekaligus kualitas kampus.

Mendorong Prestasi Secara visi, Prof. Sutrisna Wibawa selaku rektor menyebutkan bahwa kualitas mahasiswa memang terus didorong di UNY. Dengan faktor alasan yang beririsan antara peningkatan kualitas mahasiswa sekaligus peningkatan kualitas kampus itu sendiri. "UNY menuju World Class University, mengacu pada pemeringkatan QS, ada kalkulasi poin layaknya publikasi, adanya mahasiswa internasional (international student), studi banding dan transfer SKS. Jadi kualitas mahasiswa sekaligus meningkatkan kualitas kampus," tutur Sutrisna. Salah satu cara meningkatkan kualitas mahasiswa, kemudian disebutnya berlangsung lewat ajangajang kompetisi. Kampus akan selalu mendorong mahasiswanya untuk berprestasi. "Kampus selalu terbuka dan siap mendukung kemajuan kemahasiswaan dan mahasiswa UNY," tukas Sutrisna.


Laporan Utama

ARIF / HUMAS

LOCAL SOLUTIONS TO POVERTY

Dalam Pekan Ilmiah Mahasiswa (PIMNAS) contohnya, UNY pada tahun lalu menjadi tuan rumah sekaligus berhasil menggondol peringkat kelima secara umum. Total raihan medali tiga emas, empat perak, dan dua perunggu diraih UNY setelah dorongan dan insentif terus dilakukan semua pihak. Layaknya melalui proses seleksi, inkubasi, pembinaan, hingga persiapan kompetisi yang dikoordinasikan oleh PKM Center dan Kemahasiswaan. Dalam pemeringkatan Perguruan Tinggi Bidang Kemahasiswaan tahun 2018 versi Kemenristekdikti, kinerja Kemahasiswaan UNY juga meraih peringkat kelima. Penilaian kinerja kemahasiswaan didasarkan pada

GARUDA UNY ECO TEAM SELESAIKAN ‘SCRUTINEERING’ PADA HARI PERTAMA KMHE 2017.

prestasi mahasiswa dan kelembagaan kemahasiswaan. Peningkatan peringkat tersebut sedikit banyak disumbangkan dari prestasi para mahasiswa UNY kala

Disebutkan oleh Prof. Sumaryanto selaku Wakil Rektor III UNY, ada 1.114 prestasi yang telah diraih kampus ini sepanjang tahun 2018.

berkompetisi. Disebutkan oleh Prof. Sumaryanto selaku Wakil Rektor III UNY, ada 1.114 prestasi yang telah diraih kampus ini sepanjang tahun 2018. Dengan rincian, kejuaraan internasional 171, regional 50, nasional 322, wilayah 101, dan daerah 470. "Data tersebut dihimpun pada Bulan November lalu. Tentu bisa lebih lagi," ungkapnya yakin. Beberapa prestasi mahasiswa tersebut diantaranya disabet dalam Shell Eco-marathon Asia (SEMA 2018). DIgelar di Singapura, ajang pada bulan Maret lalu ini kembali menjadi ajang pembuktian prestasi P E WA R A D I N A M I K A J A N U A R I 2 0 1 9 25


Laporan Utama yang cukup baik. Termasuk prodi D3 dari 3,47 menjadi 3,44, S1 dari 3,49 menjadi 3,48, S2 dari 3,74 menjadi 3,75, dan S3 dari 3,71 menjadi 3,74. Bekal IP dan kemampuan akademik yang diperoleh mahasiswa dari kampus, diharapkan bisa meningkatkan kemampuan alumni yang memutuskan untuk bekerja setelah lulus. Langkah yang ditempuh UNY untuk mengefektifkan hal ini, diantaranya adalah meningkatkan akreditasi kampus ataupun program studi. "Karena pemberi kerja, entah itu PNS ataupun swasta, juga melihat akreditasi dan repurtasi kampus dalam proses seleksi. Jika akreditasi A, lebih menjadi pertimbangan. Sehingga jadi tugas kami di kampus untuk mendorong akreditasi terus lebih baik," tambah Prof. Margana selaku Wakil Rektor 1.

WANITA INDONESIA DOK. TIM GARUDA

tim Mobil Garuda UNY dalam kompetisi tingkat internasional. Pada tahun kedua keikutsertaannya dalam ajang serupa, tim ini kembali berhasil menyabet Juara III Kategori Urban Concept Internal Combution Engine. Dari puluhan tim mobil dari seluruh penjuru benua Asia, prestasi tersebut mengantarkan tim Mobil Garuda UNY mendapatkan tiket ke DWC (Drivers’ World Championship) di London bulan Juli 2018. Kejuaraan dan IPK Tinggi Di bidang teknologi, ada juga Tim robot UNY berhasil menjadi juara 1 di kompetisi tingkat Nasional "ELTRACO". Tim ICHIBOT FF yang beranggotakan Fardiansyah Nur Aziz dan Furqon Nirwansyah. Untuk Juara ke 2 dari UGM, Juara ke 3 dari PENS dan juara 4 dari STTKD. Dalam Lomba ELTRACO (Electrical Line Tracer Contest) yang merupakan ajang kompetisi adu cepat dan adu strategi robot dalam mengikuti garis sebagai lintasan. 26 P E WA R A D I N A M I K A J A N U A R I 2 0 1 9

"Dan banyak lagi prestasi di bidang olahraga, seni, sains, termasuk PIMNAS kemarin UNY memperoleh tiga emas, empat perak, dua perunggu," tukas Prof. Sumaryanto selaku Wakil Rektor 3.

AMALIA ROHMAH JUARA II MAHASISWA BERPRESTASI 2018 TINGKAT DIPLOMA.

Tersalurkan ke Lapangan Kerja Di dalam kelas, prestasi para mahasiswa juga tak kalah baiknya. Pada wisuda UNY yang digelar November lalu, IP lulusan mengalami peningkatan dan stabil pada rerata

Karena pemberi kerja, entah itu PNS ataupun swasta, juga melihat akreditasi dan repurtasi kampus dalam proses seleksi. Jika akreditasi A, lebih menjadi pertimbangan."

Langkah kedua yang ditempuh UNY, adalah mendirikan program studi teknik murni sebagai terobosan. Disebutkan Dekan Fakultas Teknik UNY, banyak lulusan UNY yang selama ini terserap ke industri dan bukannya dunia kependidikan. Sehingga menjadi strategis untuk mengembangkan program studi di Fakultas Teknik yang selama ini banyak berfokus pada kependidikan, menjadi teknik murni. "Meskipun berlatar belakang kependidikan sebagain besar lulusan FT UNY justru banyak yang berkarir di sektor industri dibandingankan guru. Berkaca dari hal itu, FT UNY telah membuka tiga Program Studi berlatar belakang teknik murni, yaitu Teknik Manufaktur, Teknologi Informasi dan Teknik Elektro." tutur Widarto. Nantinya, keberadaan program studi teknik murni tersebut bisa dikombinasikan dengan langkah pamungkas yang dimiliki UNY: menggelar program profesi. Di bidang teknik misalnya, mereka yang dulunya mengenyam jurusan kependidikan teknik sipil atau mesin bisa ambil profesi insinyur. Lalu bekerja di BUMN Kontraktor ataupun sektor swasta yang tak kalah masifnya. "Begitu pula yang kependidikan, akuntansi murni ataupun pendidikan, juga bisa mengambil profesi. Diproyeksikan juga prodi teknik murni bisa diambil double degree dengan kependidikannya," pungkas Margana.


B E R I TA S i v i ta s a k a d e m i k a

ARIF/ HUMAS

JUARA 3 SHARIA ECONOMICS EVENT DAYS 2018 Lagi-lagi mahasiswa UNY torehkan prestasi tingkat nasional. Kali ini, mahasiswa UNY berhasil meraih Juara 3 Lomba Karya Tulis Ilmiah (LKTI) nasional dalam ajang Sharia Economics Event Days (SEED) 2018 di Universitas Islam Indonesia (UII). Adapun Juara 1 diraih oleh Universitas PGRI Adi Buana dan Juara 2 diraih oleh UNP. Tim mahasiswa UNY tersebut terdiri dari Imam Fauzi (Pendidikan IPS 2014), Novi Syaifatun Kamala (Akuntansi 2016), dan M. Abdurrahman Mukhlis (Akuntansi 2017).

Fauzi menjelaskan bahwa Sharia Economics Event Days (SEED) 2018 merupakan lomba karya tulis ilmiah yang diselenggarakan oleh Fakultas Ekonomi UII dengan tujuan menumbuhkan dan mengembangkan bakat kepenulisan ilmiah yang berkaitan dengan filantropi dalam ekonomi Islam di era revolusi industri 4.0. Adapun tema SEED 2018 adalah “Peran Ekonomi Islam di Era Revolusi Industri 4.0”. Pelaksanaan seleksi, lanjut Fauzi, berlangsung sejak tanggal 3 Oktober 2018 yaitu tahap seleksi naskah, pengumuman finalis

Berita-berita lain dapat diakses pada laman www.uny.ac.id

pada tanggal 17 November 2018, presentasi finalis pada tanggal 7 Desember 2018 dan pengumuman kejuaraan pada tanggal 9 Desember 2018. “Semua peserta kompetisi sangat luar biasa dan berasal dari latar belakang ilmu ekonomi yang kuat. Tim UNY juga tidak menyangka bisa masuk jajaran 3 besar, karena banyak dari para peserta kompetisi yang berasal dari kampus-kampus ternama seperti UB, UGM, UII, UIN, Universitas Riau, UNP Padang, UNISULA, dan STEI An-Nadwah Kuala Tangkal.

Pada ajang tersebut, tim mahasiswa UNY melakukan penelitian tentang inovasi pada sistem ekonomi digital syariah. Ekonomi syariah mempunyai ciri khas yang sangat berbeda dari ekonomi konvensional salah satunya adalah penerapan maqashid syariah pada setiap unsur-unsur ekonomi islam yang tidak ada pada ekonomi konvensional. “Inovasi yang diberikan oleh tim UNY pada ajang ini memiliki urgensi mendasar dimana saat ini jika kita menggunakan ekonomi konvensional di dalamnya banyak terdapat riba”. EKO P E WA R A D I N A M I K A J A N U A R I 2 0 1 9 27


Berita

POLA BARU SBMPTN, UNY SIAPKAN DIRI

DOK. FMIPA

ARIF / HUMAS

Terdapat perbedaan dalam jalur SBMPTN dimana pada tahun 2018 dilaksanakan UTBC (Ujian Tulis Berbasis Cetak) dan UTBK (Ujian Tulis Berbasis Komputer) namun pada 2019 hanya ada UTBK. Demikian pula materi tes pada tahun ini, yang awalnya TKPA, TKD Saintek dan TKD Soshum pada tahun depan hanya ada materi Tes Potensi Skolastik (TPS) Dan Tes Kompetensi Akademik (TKA). Kelompok ujian yang dulu ada Soshum, Saintek dan Campuran, pada tahun depan Campuran ditiadakan. Pelaksanaan ujian tahun depan dilakukan 12 kali, setiap tes dilaksanakan dua sesi, pagi dan siang, berbeda dengan tahun ini yang diadakan satu kali pada 8 Mei 2018. Inilah paparan Wakil Rektor I UNY Margana dalam Sosialisasi Penerimaan Mahasiswa Baru UNY tahun 2019. Lebih lanjut diungkapkan bahwa banyak yang berubah pada pelaksanaan SBMPTN tahun depan. “Peserta SBMPTN bisa mengikuti dua kali tes” kata Margana “Bagi pengambil prodi seni dan olahraga cukup melampirkan portofolio saja, tidak perlu mengikuti ujian ketrampilan seperti tahun ini”. Menurut Wakil Rektor I, dalam mengikuti tes SBMPTN peserta dapat mengikuti Kelompok Saintek 1 (satu) kali dan kelompok Soshum 1 (satu) kali; atau Kelompok Saintek 2 (dua) kali; atau Kelompok Soshum 2 (dua) kali. Demikian pula dalam pemilihan program studi Setiap siswa diperbolehkan memilih sebanyak-banyaknya dua prodi dari satu atau dua PTN. “Peserta yang tidak diterima SNMPTN dan akan mendaftar di SBMPTN tidak perlu mengisi data (single entry), dan peserta yang sudah dinyatakan diterima di SNMPTN otomatis tidak dapat mendaftar di SBMPTN” kata Margana. Untuk jalur SNMPTN, UNY akan mengambil kuota 20% dari jumlah total mahasiswa baru dengan ketentuan, SMA/MA/SMK (N/S) yang mempunyai NPSN, sekolah terakreditasi A : 40 % terbaik di sekolahnya; akreditasi B : 25 % terbaik di sekolahnya; dan akreditasi C serta lainnya : 5% terbaik di sekolahnya. Serta mengisi Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS). Kegiatan yang dilaksanakan pada Kamis (13/12) di Rektorat UNY tersebut dihadiri para kepala sekolah SMA dan SMK negeri dan swasta dari seluruh DIY. Menurut Kepala Admisi Setya Raharja, UNY menyelenggarakan 3 pola penerimaan mahasiswa baru yaitu SNMPTN yang berbasis rekam jejak prestasi, SBMPTN dengan UTBK dan Seleksi Mandiri menggunakan prestasi unggul, skor UTBK, dan ujian tulis D3. “Prestasi unggul merupakan seleksi non-tes calon mahasiswa D3 dan S1” kata Setya Raharja “Seleksi Mandiri mengambil kuota maksimal 30% dari seluruh calon mahasiswa baru UNY”. Menurut rencana, SNMPTN akan dilaunching pada (4/1) bersamaan dengan pengisian dan verifikasi PDSS yang berlangsung hingga (29/1). Pendaftaran SNMPTN berlangsung (4—14/2) serta diumumkan (29/3). Sedangkan SBMPTN diawali dengan pendaftaran UTBK (12/127/3), pelaksanaannya dijadwalkan (30/3-26/5) dan diumumkan (10/4-2/6). Pendaftaran SBMPTN dimulai (10-24/6) dan diumumkan (9/7). DEDY 28 P E WA R A D I N A M I K A J A N U A R I 2 0 1 9

BRONZE PRIZE AWARD SEOUL INTERNATIONAL INVENTION FAIR 2018 Tim mahasiswa UNY yang diketuai oleh Nadiyah Salsa Billah (Ilmu Administrasi Negara 2016) dengan anggota Dewi Fairuz Z (Pendidikan Fisika 2015), Dedi Nurohman (PBSI 2015), Linggar Mawiku Misual Aji (PBSI 2015), dan Yohana (Pendidikan Fisika 2014) berhasil meraih Bronze Prize Award dalam ajang Seoul International Invention Fair (SIIF) 2018 yang diselenggarakan oleh Korea Invention Promotion Association in Seoul, Korea pada hari Kamis-Minggu (69/12/2018). Nadiyah Salsa Billah menjelaskan, acara tersebut diikuti oleh 606 invention dari 33 negara antara lain Arab Saudi, Korea, Thailand, Malaysia, Prancis, dll. Tim UNY menjadi satu satu nya universitas kependidikan yang mengikuti event tersebut mewakili Indonesia dan berhasil mendapatkan Bronze Prize Award. Proses lomba diawali dengan mengrimkan paper kemudian diseleksi oleh panitia penyelenggara. Paper yang lolos seleksi dipresentasikan di COEX korea.

Dalam ajang bergengsi tingkat internasional tersebut, lanjut Nadiyah, tim mahasiswa UNY menulis paper berjudul “Smart Weigh Sensor”. Karya ini merupakan kolaborasi dari tiga bidang ilmu yaitu bidang ilmu sosial, bahasa, dan IPA. Kolaborasi ide mahasiswa ini mampu menghasilkan sebuah karya yang bermanfaat untuk bangsa. “Karya kami masih perlu pengembangan sehingga peran stakeholders dan berbagai pihak sangat dibutuhkan untuk mendukung pengimplementasian Smart Weight Sensor” imbuhnya “Tidaklah mudah bagi kami mengikuti event ini. Susah, suka, duka kita lewati bersama untuk mempersiapkan dengan baik dan kami sangat bersyukur atas pencapaian ini. Dengan adanya event ini, kami dapat mengasah kemampuan dalam menulis, berinovasi, dan berkarya. Pesan dari kami yaitu merajut mimpi dengan prestasi, berprestasi dengan karya yang bermanfaat untuk bangsa Indonesia. Kami bangga menjadi bagian dari Indonesia khususnya kelurga besar UNY” ungkap mahasiswa Ilmu Adminiatrasi Negara tersebut. EKO


Berita

PERINGKAT KETIGA PADA LIGA MAHASISWA perebutan peringkat ketiga, Tim UNY sukses mengalahkan Tim Universitas Islam Riau (UIR) Pekanbaru dengan skor 3-1 pada pada Minggu (16/12). Bertempat di GOR STTD, Bekasi, pertandingan perebutan tempat ketiga berlangsung seimbang di babak pertama. Akan tetapi, Tim UNY mampu mengoptimalkan finishing touch- nya akhir babak pertama pertama. Adalah Rema Sydane Syam yang berhasil memecah kebuntuan dengan serangan dari sayap kiri yang sebelumnya hanya membentur tiang gawang lawan. Setelah mendapatkan peluang assist Naura Qatrunnada (15). Kedudukan 1-0 mewarnai akhir babak pertama. Putri UIR, juara LIMA Futsal Sumatra Conference, mencoba bangkit di babak kedua, tapi bisa diredam pertahanan skuat UNY. Sebaliknya, UNY kembali memperlihatkan ketajaman menjelang pertengahan babak ke dua. Gol ke dua dicetak oleh Kapten UNY, Imania Aufa (8) dan Krisnawati (4).

Setelah terpuruk pada laga semifinal melawan Tim Putri Universitas Negeri Jakarta dengan skor 1-2, Tim Futsal Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) berhasil bangkit dan meraih peringkat ke tiga pada gelaran futsal putri Liga Mahasiswa (LIMA) Futsal Nationals 2018. Pada pertandingan

Sigit Dwi Andrianto, coach Tim UNY bersyukur dan puas terhadap penampilan timnya yang all out berjuang dan berhasil memberikan prestasi bagi UNY. Sementara itu, Tim UIR bisa memperkecil ketertinggalan di menit ke-34. Tim Putri UNY pulang ke Yogyakarta dengan trofi peringkat ketiga di mana capaian tersebut memperbaiki kiprahnya di LIMA Futsal tahun lalu yang hanya bisa pulang di peringkat keempat. SP27+ BOLALOB

PERINGATI HARI DISABILITAS INTERNASIONAL Minggu (9/12) Mem­ peringati Hari Disabilitas Internasional, Himpun­ an Mahasiswa Pendi­ dikan Luar Biasa UNY Menyeleng­garakan Gelar Seni Anak Berke­ butuhan Khusus Bertajuk FIND (Fun In Interna­ tional Disability Day) yang bertema “Berkarya dan Berbudaya untuk Mewujudkan Indonesia Inklusif'”. Kegiatan ini diselenggarakan di Monumen Serangan Umum Satu Maret Yogyakarta. Pada kesempatan ini dihadiri oleh GKR Hemas yang diwakili oleh Ir. Syahbenol Hasibuan selaku Staff DPD RI GKR Hemas, Rektor UNY yang diwakili oleh Wakil Rektor III UNY Prof. Dr. Sumaryanto M. Kes, Wakil Dekan III FIP UNY Dr. Sujarwo, M. Pd, Dosen Pendidikan Luar Biasa, Mahasiswa, Komunitas Disabilitas dan juga masyarakat umum. Acara dibuka langsung oleh Wakil Rektor III UNY dengan pemotongan pita secara

simbolis dengan di dampingi oleh Staff DPD RI GKR Hemas, Wakil Dekan III FIP, Dosen PLB UNY dan Sejumlah Anak Berkebutuhan Khusus.

satunya adalah berkrjasama dengan Mahasiswa Fakultas Ilmu Keolahragaan untuk menyelenggrakan kegiatan Olahraga Disabilitas. “Saya dari FIK berharap

Dalam sambutan pembukaan yang disampaikan Oleh Wakil Rektor III, ia sangat mengapresisasi kegiatan ini dan berharap nantinya HIMA PLB UNY dapat berkolaborasi dengan HIMA jurusan lain untuk mengembangkan potensi, minat dan bakat Anak Berkebutuhab Khusus, Salah

HIMA PLB nantinya dapat berkolaborasi dengan Mahasiswa FIK untuk menyelenggarakan kegiatan Olahraga Disabilitas agar sama-sama belajar tentang Anak Berkebutuhan Khusus” Ungkap Sumaryanto pada sambutannya.

Setelah kegiatan dibuka secara resmi, acara dilanjutkan dengan Orasi hak-hak disabilitas, Orasi pertama sampaikan oleh Ir. Syahbenol Hasibuan mewakili GKR Hemas, dalam orasinya dijelaskan bahwa pemerintah sudah mengupayakan pemenuhan hak-hak dan pemberian fasilitas untuk penyandang Disabilitas. Orasi kedua dan ketiga adalah orasi dari Orang tua Anak Berkebutuhan Khusus dan dilanjutkan orasi oleh Mahasiswa Pendidikan Luar Biasa UNY. Dalam kegiatan ini dise­ lenggarakan berbagai kegiatan ssalah satunya adalah pembagian hadiah lomba untuk para pemenang lomba yang diselenggarakan pada kegiatan Pra Acara tanggal 25 Novermber 2018 di Rektorat UNY. Kegiatan lain adalah penampilan kreativitas seni dari anak-anak berkebutuhan khusus mulai dari menyanyai, menari, pantomim dan juga perkusi. FAUZAN DR/ANT P E WA R A D I N A M I K A J A N U A R I 2 0 1 9 29


Berita

DOK. HUMAS

BERPIKIR POSITIF BAIK UNTUK LANSIA Ada beberapa pertanyaan yang timbul menjelang purna kerja, diantaranya kesiapan untuk menghadapi masa pensiun, perencanaan keuangan, pengembangan minat, hobby, aktivitas sosial/sukarela atau belajar hal yang baru atau opini keluarga dan sahabat atas pensiunnya kita. Karena dengan purna tugas ada beberapa kegiatan yang terhenti seperti rutinitas dan identitas. Untuk itu perlu ada beberapa hal yang dibicarakan sebelum pensiun yaitu komitmen, hasrat, keuangan, kesehatan, kembangkan rencana, melakukan aksi dan kompromi dengan keadaan. Demikian dikatakan Yayi Suryo Prabandari dalam seminar Dharma Wanita 30 P E WA R A D I N A M I K A J A N U A R I 2 0 1 9

Persatuan (DWP) UNY, Senin (17/12). Menurutnya sebelum masuk masa pensiun perlu mewaspadai gejala post power syndrome seperti kesedihan yang berkepanjangan, cemas, hampa, hilang kesenangan dan daya tarik kegiatan rutin, gangguan tidur dan makan bahkan cepat tersinggung, marah atau sering menangis. “Untuk itu silakan keluar rumah” kata Yayi “Cari teman lama, travelling, ikut komunitas hobby atau gabung dengan perkumpulan”. Guru Besar Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan UGM tersebut menyarankan untuk selalu berpikir positif agar bisa mengatasi stress. Selain itu dengan melakukan beberapa hal

sesuai hasrat dan minat akan dapat mengisi masa pensiun dengan senang hati. Kepala Klinik Geriatri RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta, dr. Probosuseno memaparkan bahwa usia lansia perlu mempersiapkan diri dan sadari apa yang akan terjadi pada tubuh. “Ingin sehat jarang sakit silakan makan minum yang thoyib dan halal” katanya. Tidak lupa olahraga, lingkungan yang bersih, bertaqwa, tidur cukup dan aktif dalam kegiatan sosial. Pengajar di Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan UGM tersebut menegaskan bahwa dalam usia lanjut banyak penyakit yang mendekat seperti diabetes, osteoporosis atau tekanan darah tinggi. Pengendaliannya melalui penurunan berat badan, pengurangan asupan garam dan gula serta perbanyak olahraga. Probosusesno berpesan pada para lansia agar tetap menjaga kesehatan dengan tidak mengkonsumsi minuman keras,

rokok dan menjaga suasana lingkungan tetap kondusif. Seminar nasional bertema ‘Penguatan Wawasan Pendidikan Kesehatan Di Era Revolusi Industri 4.0’ ini dibuka oleh Rektor UNY Sutrisna Wibawa dan diikuti oleh lebih dari 200 orang anggota DWP UNY. Menurut ketua panitia seminar Supadminingsih, kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka memperingati Hari Ibu tahun 2018. Ketua DWP UNY tersebut menjelaskan bahwa pada era revolusi industri yang banyak menggunakan robot menggantikan tenaga kerja manusia maka secara otomatis manusia kurang banyak gerak lebih banyak duduk saja. “Hal itu banyak berpengaruh pada organ tubuh lainnya” kata Supadminingsih “Untuk itu kami gagas seminar ini dalam menghadapi tantangan kedepan”. Dalam kesempatan ini DWP UNY menyerahkan dana bantuan pendidikan pada sembilan orang siswa putra putri tendik UNY mulai SD hingga SMA. DEDY


Berita

ECO BURNER KARYA MAHASISWA UNY

KULIAH UMUM PROF. DR. MUAMMER CALIK DARI TURKEY

DOK. HUMAS FMIPA

Guest lecturer Prof. Dr. Muammer Calik dari Trabzon University Turkey memberikan kuliah umum kepada mahasiswa prodi Pendidikan Kimia belum lama ini. Pada kesempatan tersebut Muammer Calik mempresentasikan hasil penelitiannya yang berjudul “Technology-Embedded Scientific Inquiry (TESI): Modelling and Measuring PreService Teacher Knowledge and Practice”. “Penelitian ini bertujuan untuk menguji efektivitas TESI dalam melatihkan keterampilan inkuiri dan meningkatkan pemahaman calon guru sains pada perkuliahan kimia lingkungan. TESI merupakan salah satu penerapan hybrid learning dalam perkuliahan yang berbasis pada pendekatan inkuiri . Pengembangan model ini sangat penting untuk menghadapi era 4.0,” lanjutnya

Sebagai pengguna energi fosil dalam jumlah banyak, Indonesia memi­ li­ki banyak limbah minyak bekas dianta­ ranya limbah oli bekas kendaraan, sludge oil, dan sebagainya. Limbah minyak berat mengandung minyak, zat padat, air, dan logam berat. Limbah minyak ini merupakan bahan pence­ mar yang dapat menim­ bulkan dampak negatif bagi lingkung­an, oleh sebab itu harus segera ditanggulangi. Limbah ini berpotensi untuk diubah menjadi energi panas menggunakan burner, namun alat burner ini diimpor dari Jerman dengan harga cukup mahal. Prihatin dengan hal ini, sekelompok mahasiswa UNY menggagas pembuatan burner dengan harga yang lebih ekonomis. Nur Khamdan dan Ervin Priambodo prodi pendidikan teknik mesin serta Imas Dwi Septiningtyas prodi bimbingan dan konseling mendesain dan manufaktur Eco Burner dengan kapasitas 400 liter/jam dengan bahan

Pada penelitian yang dilaksanakan di Turki tersebut Muammer Calik menggunakan sampel yang terdiri dari 117 mahasiswa (68 perempuan dan 49 laki-laki yang berusia 21-23 tahun). “Saya mengajar Kimia Lingkungan menggunakan model TESI selama 14 minggu dengan tatap muka 4 kali dan 10 perkuliahan dengan bantuan TESI web. Materi meliputi kimia lingkungan, pencemaran lingkungan, polusi udara, lapisan ozon, pemanasan global, reaksi kimia di atmosfer, penipisan lapisan ozon, efek rumah kaca, dll,” terangnya. Muammer Calik mengatakan, setiap minggu, kami membahas topik kimia lingkungan dan mengilustrasikan cara mengintegrasikan teknologi inovatif yaitu instrumen laboratorium berbasis kalkulator, instrumen Texas, sensor suhu, sensor kekeruhan, sensor pH, sensor laju aliran ke dalam pengajaran kimia / sains. Kemudian, saya memanggil para mahasiswa untuk secara Praktis mengeksploitasi teknologi inovatif yang diperkenalkan pada saat konsultasi dibantu oleh dosen. Para mahasiswa didorong untuk tidak hanya berkomunikasi dengan teman dan dosen tetapi juga untuk berbagi ide atau dokumen mereka dengan menggunakan situs web TESI untuk Teknologi Komunikasi yang tertanam. WITONO

bakar BBA Olium dengan har­ ga Rp 4.700,00 - Rp 6.500,00 per/liter untuk meng­gan­tikan produk impor dari Jerman. Nur Khamdan mengatakan bahwa teknologi yang digunakan dalam Eco Burner ini adalah pemotongan rantai Hidrokarbon (CH) dalam olium

dengan metode Hot Crack Hidrokarbon. Pabrik yang membutuhkan energi panas tinggi salah satunya adalah AMP (Asphalt Mixing Plant) yang mengolah asphalt dan material sebagai bahan untuk pengerasan jalan. “Dengan eco burner dalam proses di AMP bisa mengefisiensi produksi sekitar 20%-40%” papar Nur Khamdan “Oleh karena itu perancangan dan pembuatan alat ini sangat berpotensi untuk menghasilkan alat yang bisa digunakan untuk industri AMP”. Imas Dwi Septiningtyas menambahkan, salah satu AMP yang ada di Pati menggunakan Burner kapasitas 400 liter/jam yang diimpor dari Jerman yang berbahan bakar solar industri dengan harga Rp 9.300,00 Rp 10.000,00- per liter dengan harga burner di atas 200 juta rupiah. Harapannya, terobosan baru berupa Eco Burner karya mahasiswa ini bisa digunakan sebagai pembangkit energi panas di AMP sehingga dapat mengganti burner dengan kapasitas 400 liter/jam yang diimpor dari Jerman sekaligus membantu mengurangi limbah minyak berat yang ada di masyarakat. Menurut Ervin Priambodo pada proses awal akan dirancang bagaimana proses kerja alat Eco Burner dengan bahan bakar limbah minyak berat. Dalam eco burner terdiri dari bagianbagian penting diantaranya nozel, tabung, keran olium, kerangka, sistem bahan bakar masuk serta sistem Hot Cracking Hidrokarbon (Atomizing). “Keunggulan desain Eco Burner ini mampu mengabutkan lebih sempurna karena desain nozel dibuat lebih lurus sehingga semburan akan sedikit bertambah panjang dan aliran olium akan semakin lancar” katanya. Eco Burner ini juga efisien bahan bakar karena sistem pengabutan. DEDY P E WA R A D I N A M I K A J A N U A R I 2 0 1 9 31


Berita

SOFT OPENING LABORATORIUM PAUD FIP UNY

HUMAS FIS

MAHASISWA UNJA TERTARIK LANJUTKAN STUDI S2 DI UNY

HUMAS FIS

Jurusan PAUD FIP UNY kini memiliki Laboratorium PAUD yang berlokasi di sebelah timur kampus FIP. Soft Opening dihadiri oleh Rektor bersama jajarannya serta Dekan dari seluruh Fakultas. Rektor UNY Prof. Dr. Sutrisna Wibawa, M.Pd. menegaskan bahwa gedung Laboratorium PAUD merupakan salah satu dari 12 gedung Islamic Development Banking (IDB) yang dibangun di seluruh lingkungan UNY. “Gedung ini berlokasi di FIP, akan tetapi gedung ini dapat dipergunakan oleh seluruh lingkup UNY” ungkap Sutrisna. Dalam sambutannya, Sutrisna mengucap syukur bahwa pembangunan sebagian besar gedung IDB di UNY telah selesai. Pada acara Soft Opening ini, disemarakkan dengan Gamelan dari Mahasiswa PAUD, menghadirkan Pesinden dari Gugus 6 Desa Sokoliman Bejiharjo, Karangmojo Gunungkidul. Joko Pamungkas, M.Pd, selaku Kajur PAUD FIP UNY menjelaskan Visi Lab PAUD yaitu menjadi Laboratorium PAUD yang unggul, kreatif, inovatif berlandaskan ketaqwaan, kemandirian dan kecendikiaan pada tahun 2025. Laboratorium PAUD FIP UNY juga membuka pendaftaran peserta didik baru. “Kami menyebut sekolah laboratorium ini Kinanthinastiti, tentunya dengan fasilitas ruang kelas nyaman, memiliki halaman bermain dan memiliki Alat Peraga Edukasi yang lengkap. Laboratorium PAUD UNY merupakan sarana pembelajaran bagi civitas akademika UNY dalam mengkaji dan mengimplementasikan keilmuan PAUD berbasis budaya melalui pendidikan, penelitian, pengabdian, dan layanan pada anak serta masyarakat secara umum. Laboratorium PAUD UNY terbagi atas tiga pusat pengembangan yaitu Pusat Penelitian (Research Center), Pusat Pembelajaran (Learning Center), dan Pusat Layanan Anak (Child Care Services). Laboratorium menjadi komponen penting dalam pembelajaran di perguruan tinggi sebagai sarana untuk memberikan gambaran dunia praktik pendidikan dan mewujudkan fungsi tridahrma perguruan tinggi. Laboratorium menjadi sarana pendidikan, penelitian, pengabdian, dan pelayanan pada masyarakat oleh dosen maupun mahasiswa, tambah Joko lagi Rektor UNY, secara simbolis memotong pita menandai dibukanya secara resmi Laboratorium PAUD. Kegiatan ini dibarengi dengan Seminar PAUD, lomba mewarnai tingkat PAUD dan Bazaar yang semuanya dikelola oleh Mahasiswa PAUD FIP UNY. Gedung yang memiliki 3 lantai ini dapat dipergunakan pula sebagai gedung pertemuan, disamping untuk proses belajar mengajar. JP/ANT 32 P E WA R A D I N A M I K A J A N U A R I 2 0 1 9

Dosen dan mahasiswa Prodi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Universitas Negeri Jambi (UNJA) berkunjung ke Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta (FIS UNY) pada hari Rabu (5 /11/2018). Rombongan disambut oleh Ketua Jurusan PknH FIS, Kaprodi PPKn PPs UNY, dosen dan mahasiswa PknH FIS. "Kami sangat terbuka untuk saling berbagi informasi terkait dengan penelitian, kegiatan mahasiswa, pengajaran, dan informasi penting lainnya. Kami berharap kegiatan ini dapat berlanjut dengan kegiatan kerjasama di masa mendatang" jelas Kajur PKnH FIS, Dr. Mukhamad Murdiono, M.Pd, saat menyampaikan sambutan selamat datang. Sementara itu, Kaprodi PPKn FKIP UNJA, Drs. Irzal Anderson, M.Si dalam sambutannya mengutarakan tujuan kunjungan ke FIS UNY yaitu memperoleh pengetahuan tentang kegiatan yang dilaksanakan oleh jurusan PKnH FIS UNY. Selain itu, kata Irzal, ada beberapa mahasiswa yang tertarik untuk melanjutkan studi S2 di Prodi PPKn UNY. "Beberapa mahasiswa kami tertarik untuk melanjutkan studi S2 Prodi PPKn di UNY. Kami mohon informasinya

tentang prodi tersebut dan saya berharap kepada para mahasiswa semua untuk aktif bertanya agar mendapatkan informasi yang lengkap" paparnya. Dalam sesi tanya jawab, salah satu mahasiswa UNJA, Imelda, mengajukan pertanyaan terkait beasiswa yang tersedia untuk S2. Menanggapi hal tersebut, Suharno mangatakan bahwa beberapa pemberi beasiswa sering mempersyaratkan prodi harus terakreditasi minimal B. “Perlu saya sampaikan bahwa Prodi S2 PPKn UNY sudah terakreditasi B jadi hal ini sangat bermanfaat bagi mahasiswa yang akan melamar beasiswa” ungkapnya Berkaitan dengan pertanyaan tentang pembelajaran, Murdiono menjelaskan bahwa di UNY sedang dikembangkan model pembelajaran blended learning yang merupakan kombinasi model pembelajaran online dan pembelajaran tatap muka langsung. Beberapa mata kuliah disini juga sudah menggunakan sistem online Be-Smart. Murdiono menambahkan pengembangan keilmuan Prodi PKnH FIS didukung laboratorium PKnH sebagai knowledge center. EKO


Berita

SOUNDSELING 2018: KONSEP VINTAGE DENGAN TEMA HARMONY IN DIVERSITY TO GET SOLIDARITY

Kamis (29/11), bertempat di Auditorium Universitas Negeri Yogyakarta, Soundseling#2 sudah terlaksana untuk kedua kalinya. Kegiatan ini sekaligus menutup rangkaian program kerja dari Himpunan Mahasiswa prodi BK pada periode 2018. Konsep acara Soundseling#2 adalah vintage seperti yang dijelaskan oleh Antonius Ian Bayu Setiawan, Koordinator acara Soundseling #2. “Kegiatan seperti ini sudah terlaksana dua kali, Soundseling kali ini mengambil konsep vintage dengan tema Harmony in Diversity to Get Solidarity”. Soundseling#2 ini mewadahi seluruh genre yang beragam, ada musik yang dibawakan oleh UKMF Camp dan youniverse, dance, paduan suara, bahkan dagelan. Soundseling tahun ini ada hal yang spesial, yaitu tampilnya dagelan cakruk “Bimbingan Rhapsody” oleh para dosen BK FIP UNY. Penampilan dari para dosen menunjukan dukungan positif dari pihak jurusan terhadap kegiatan mahasiswa khususnya HIMA BK. Selain itu, sedikit keuntungan dari penjualan tiket Soundseling#2 disumbangkan untuk kegiatan pengabdian masyarakat yang diadakan oleh Ikatan Mahasiswa Bimbingan dan Konseling Wilayah.

DOK. HUMAS UNY

penonton untuk datang ke acara Soundseling#2 ini, terlihat dari jumlah tiket yang terjual, sebanyak lebih dari 500 tiket presale dan OTS. Acara berlangsung mulai dari pukul 18.00 WIB hingga sekitar pukul 22.00 WIB. Dibuka oleh Fathur Rahman, M.Si. selaku ketua jurusan prodi BK. Walaupun sempat hujan, namun tidak mengurangi antusias

Penontonnya tidak hanya mahasiswa BK namun juga dari berbagai prodi di UNY. Juga tidak sedikit dari masyarakat Yogyakarta baik mahasiswa maupun masyarakat umum", terang Nina Sulistyorini, Ketua

Soundseling#2. Kesuksesan acara ini tidak akan terwujud tanpa kerjasama dari 70 orang panitia yang telah mempersiapkan acara ini jauhjauh hari. Dalam Soundseling#2 ini juga terdapat food festival yang me­ nyediakan berbagai makanan dan minuman. Para penonton menikmati acara hing­ga akhir. Sampai bertemu disoundseling berikutnya. ANA/PIT/ANT P E WA R A D I N A M I K A J A N U A R I 2 0 1 9 33


Berita

DOK. HUMAS

MAHASISWA BIDIKMISI HARUS JADI CONTOH Bidikmisi merupakan beasiswa negara, yang diusahakan pemerintah untuk mahasiswa dengan syarat dari golongan masyarakat kurang mampu secara ekonomi dan punya prestasi baik. Sumber bidikmisi dari pendapatan negara yaitu pajak dan non-pajak. Oleh karena itu mahasiswa diminta jujur dalam hal ini, sekiranya merasa mampu membiayai kuliah sebaiknya mundur dari bidikmisi dan beasiswa akan diberikan 34 P E WA R A D I N A M I K A J A N U A R I 2 0 1 9

pada yang lain. Demikian kata Rektor UNY Sutrisna Wibawa dalam pengarahan dan sosialisasi bagi mahasiswa bidikmisi angkatan 2018, Rabu (26/12). Rektor menyebutkan bahwa bidikmisi diberikan selama 8 semester. “Harus tepat waktu, apabila lebih cepat dari 8 semester akan lebih baik” kata Sutrisna Wibawa. Apabila waktu studi lebih dari 8 semester maka akan dikenakan pembayaran SPP. Menurutnya prestasi mahasiswa bidikmisi akan

dipantau tiap semester, oleh karena itu perlu usaha sebaikbaiknya. Rektor juga berpesan agar para mahasiswa bidikmisi bisa menjadi contoh di kampus dengan cara menjaga tata krama, menjaga studinya dan aktif dalam unit kegiatan mahasiswa.

260 mahasiswa kuota tambahan. Jumlah penerima bidikmisi kuota tambahan sejumlah 260 orang, aspirasi DPR 30 orang, bencana Lombok 6 orang dan afirmasi 33 orang. Beasiswa afirmasi ini meliputi Papua dan daerah 3T (terdepan, terluar dan tertinggal).

Kepala Biro Akademik Kemahasiswaan dan Informasi, Setyo Budi Takarina menjelaskan bahwa kegiatan ini ditujukan bagi penerima bidikmisi kuota tambahan, aspirasi DPR, bencana Lombok dan mahasiswa afirmasi. “Karena waktu yang terbatas kami belum sempat survey ke lokasi” kata Setyo Budi Takarina. Menurutnya, pada tahun 2018 terdapat total 1.040 mahasiswa bidikmisi meliputi 780 mahasiswa pada kuota awal dan

Salah satu mahasiswa, Nia Ifta Zhabila dari prodi pendidikan akuntansi Fakultas Ekonomi merasa gembira mendapatkan beasiswa bidikmisi. Alumni SMAN 1 Purwodadi tersebut aktif dalam UKM Penelitian UNY dan berencana ikut pula dalam HIMA Pendidikan Akuntansi. Keikutsertaan dalam organisasi diperlukan agar mahasiswa punya pengalaman organisasi sehingga ada nilai tambahnya setelah lulus dari UNY. DEDY


Berita

ENGLISH COMPETITIONS AND ENGLISH PARTY, BUSINESS ENGLISH LAB -SIRESCO EO FE UNY

HUMAS FIS

MAHASISWA UNY RAIH JUARA 2 KOMPETISI ESAI MEUFORIA

DOK. HUMAS FE

Laboratorium Bahasa Inggris Bisnis Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta bersama mahasiswa Pendidikan Administrasi Perkantoran Universitas Negeri Yogyakarta yang tergabung dalam Siresco Event Organizer dalam mata kuliah manajemen event menghadirkan sebuah acara yang menarik, yakni English Competitions and English Party. Acara ini dilaksanakan pada 24 November 2018 di SMK N 2 Depok Yogyakarta. English Competitios and English Party ini dihadiri oleh siswa/i SMA N 1 Karangreja Pubalingga, SMA N 1 Banguntapan, MAN 1 Yogyakarta, MAN 3 Yogyakarta, MAN 4 Sleman, SMA N 15 Semarang, SMM Yogyakarta, SMK SMTI Yogyakarta, SMK YPKK 3 Sleman, SMK Muhammadiyah 1 Yogyakarta, SMK N 2 Depok Yogyakarta, SMK Nasional Berbah, SMAI AL-Azhar 9 Yogyakarta, Homescholling serta mahasiswa dari beberapa perguruan tinggi di DIY, Jateng, dan Jatim, di antaranya UNY, Universitas Ahmad Dahlan, Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga, Universitas Airlangga, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Universitas Islam Negeri Surabaya, dan Universitas Negeri Semarang. Acara English Competitions mengangkat tema “Creating Millenial Generation Who are Smart In Using Social Media”. Tema ini diangkat dengan tujuan untuk memberitahu generasi pada saat ini agar tidak salah dalam mempergunakan social media. English Competitions ini menghadirkan berbagai kompetisi di antaranya, public speaking, english presentation, singing contest, dan graphic contest (logo dan poster design) yang diikuti oleh siswa/i SMK/SMA serta mahasiswa dari berbagai daerah. Pada ajang ini mahasiswa jurusan Pendidikan Administrasi kembali meraih beberapa prestasi. Dari Pendidikan Administrasi Perkantoran, Teguh Wicaksono berhasil meraih predikat juara 1 untuk presentasi bahasa Inggris dan juara 2 untuk public Speaking. Rani Julia Pratiwi berhasil mendapatkan juara harapan 2 dalam singing contest. Tri Okta Erfiansyah mendapatkan juara 2 desain poster dan juara 3 desain logo. Yudha Pria Wibawa meraih juara kedua dalam desain logo. Adapun Muchammad Ichsanul Mukminin dari D3 Sekretari/ administrasi perkantoran berhasil mendapatkan juara 1 untuk lomba desain logo dan poster. Mahasiswa dari Fakultas Ekonomi lainnya juga meraih prestasi yaitu, Yoga Kurniawan dan Dyah Ayu R masing-masing mendapatkan juara 3 dan harapan 3 dalam singing contest. HLM/CS

Mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) berhasil meraih Juara II pada Kompetisi Esai MEUFORIA (Mechanical Engineering Euforia) yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Mesin S1 (HMM) Fakultas Teknik Universitas Tidar Magelang. Tim mahasiswa UNY terdiri dari Imam Fauzi (Pendidikan IPS FIS 2014) dan Rizal Justian Setiawan (Pendidikan Tenik Mesin FT 2017). Pada kompetisi yang dilaksanakan pada hari SelasaKamis (13-15/11/2018) tersebut, mahasiswa UNY berhasil mengungguli finalisfinalis dari perguruan tinggi lain seperti Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Pertamina, dan Universitas Tidar (UNTIDAR). Adapun Juara I diraih oleh ITB dan Juara III oleh UNTIDAR. Fauzi menuturkan, kompetisi Esai MEUFORIA tahun ini mengangkat tema “Masa depan energi di era revolusi industri 4.0”. Tema ini relevan dengan era saat ini yaitu era dimana peranan teknologi informasi menjadi sangat dominan dan sangat berpengaruh dalam kehidupan manusia. Semua hal dalam kehidupan kita saat ini seolah “dipaksa” untuk selalu terkoneksi dengan perangkat teknologi dan internet. Era

ini oleh para pakar disebut sebagai era revolusi industri 4.0. Lebih lanjut mahasiswa Pendidikan IPS tersebut menjelaskan bahwa tim dari UNY membuat karya solusi pemanfaatan angin dan panas matahari sebagai sumber energi terbarukan yang ramah lingkungan sebagai bentuk peran masyarakat selaku konsumen pokok energi. Latar belakang inovasi ini adalah meningkatnya efisiensi produksi karena penggunaan teknologi digital dan otomatisasi serta perubahan komposisi lapangan kerja. Tantangan besar yang dihadapi oleh dunia pada era ini adalah ketersediaan energi pada waktu mendatang. Ketersediaan energi bisa saja habis sebelum waktunya sehingga perlu dikelola dengan baik, contohnya dengan memberdayakan energi terbarukan seperti angin dan panas matahari dan melakukan langkah penghematan energi secara efektif. Sementara itu, Rizal mengatakan bahwa energi angin dan panas matahari dapat kita peroleh di pesisir pantai yang memiliki tingkat angin dan panas matahari yang baik. Pada penelitian ini, kami mengambil lokasi di Kulonprogo. EKO P E WA R A D I N A M I K A J A N U A R I 2 0 1 9 35


Berita

STRATEGI UNY MENUJU WCU

HUMAS FIS

HUMAS FIP

World Class University (WCU) ditinjau dari QS World University Ranking meliputi research quality, teaching quality, graduate employability dan international outlook. Reputasi akademik memiliki bobot terbesar dalam World University Ranking, selain itu ada sitasi dan rasio dosen-mahasiswa. Di ITB ranking tidak dijadikan tujuan, baik itu ranking internasional, BAN PT, dan sebagainya. Ranking adalah alat rontgent untuk mengetahui badan kita sehat atau tidak. Demikian dikatakan Rektor ITB Kadarsyah Suryadi dalam Focus Group Discussion (FGD) di Rektorat UNY, Rabu (12/12). Diungkapkannya bahwa ITB mengalami pasang surut ranking dalam pemeringkatan ini. “Dari waktu ke waktu perlu strategi peningkatan kesehatan kita” kata Kadarsyah “Perlu dilakukan analisis kenapa ranking itu naik turun”. Strategi penyelesaiannya ada empat langkah yakni koordinasi, akusisi, dan inventarisasi data, solusinya dengan membentuk task force WCU. Output outcome penelitian, solusinya dengan peningkatan program penelitian. Bidang mahasiswa dan dosen asing dengan pengembangan program internasional serta reputasi akademik, dan employer dengan peningkatan koordinasi antar unit. “Tiap tahun ITB melakukan tracer study dan menyurati ke pengguna lulusan melalui survey” paparnya. FGD bertema strategi menuju WCU versi QS tersebut dibuka oleh Rektor UNY Sutrisna Wibawa serta diikuti oleh pejabat, pimpinan fakultas dan lembaga UNY. Menurut Rektor tujuan kegiatan ini adalah untuk menyemangati civitas akademika UNY menuju WCU yang dicanangkan tahun 2025 yang akan datang, “Publikasi internasional memang memegang peran penting dalam menuju QS dan WCU” kata Sutrisna Wibawa “Publikasi juga berdampak pada reputasi akademik”. Untuk meningkatkan sitasi, UNY mendorong dosen yang mau menulis untuk diindekskan di scopus agar mensitasi paper dosen UNY yang sudah terindeks. Sedangkan untuk reputasi akademik, seluruh nara sumber serta ketua panitia seminar harus tetap menjalin network yang baik dengan narsum luar negeri. Kasubdit Pembelajaran Khusus Kemristekdikti Uwes Anis Chaeruman mengatakan salah satu cara menuju WCU adalah dengan cara mengejar perankingan UNY versi QS. “Amanah dari Belmawa mohon digunakan untuk melakukan kegiatan2 untuk menuju WCU, salah satunya dengan persiapan mengikuti akreditasi internasional” kata Uwes Anis Chaeruman. Menurutnya ada enam indikator QS, salah satunya: academic review dan employee review yaitu survey kepada para mitra akademik dan pengguna lulusan. Indikator yang lain adalah sitasi dimana dosen harus lebih produktif dalam publikasi internasional, penelitian dikatakan belum 100% jadi jika belum masuk ke jurnal. Rasio dosen dan mahasiswa harus lebih kecil serta harus ada dosen dan mahasiswa internasional paruh/penuh waktu. DEDY 36 P E WA R A D I N A M I K A J A N U A R I 2 0 1 9

INOVASI KEWIRAUSAHAAN MAHASISWA FIS Mahasiswa Program Studi Ilmu Sejarah Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta (FIS UNY) Muh. Khaeril Falah membuat inovasi kewirausahaan berupa seni kaligrafi. Inovasi ini merupakan bagian dari Student Development Program (SDP) bidang kewirausahaan. Pengembangan seni kaligrafi ini berawal dari keikutsertaannya dalam workshop yang diadakan oleh BEM FIS. Dalam workshop tersebut ia mendapatkan kesempatan untuk mempresentasikan produk kewirausahananya dan berhasil masuk 10 besar sehingga mendapatkan kesempatan untuk mengikuti bazar dan fistival 2018. Lebih lanjut Muh.Kaeril Falah menuturkan bahwa ia belajar seni kaligrafi dari pesantren. "Di pesantren saya ada sanggar kaligrafi yaitu Sanggar Kalam. Sanggar yang terletak di krapyak Yogyakarta tersebut merupakan tempat belajar kaligrafi dan wadah bagi pencinta kaligrafi dan segala macam kerajinan. Seni Kaligrafi yang diajarkan di sanggar bermacammacam misalnya kaligrafi lukis, mushaf, dan dekorasi. Saya belajar banyak teknik

pewarnaan dari sana sehingga dapat menghasilkan karya seni kaligrafi yang menarik" paparnya "Saya mengembangkan usaha kaligrafi ini karena ingin memperkenalkan kaligrafi ke masyarakat sehingga kaligrafi mampu bersaing dengan lukisan kontemporer lainnya. Kaligrafi ini juga dapat menjadi sarana komunikasi dan akspresi seni karena banyak informasi yang dapat disampaikan melalui goresan kuas yang membentuk karya yang indah " ujar mahasiswa Prodi Ilmu Sejarah tersebut "Kaligrafi yang saya buat menggunakan teknik pewarnaan yang beragam sehingga menjadikan karya saya berbeda dengan karya seni kaligrafi pada umumnya. Untuk pemasarannya meggunakan beberapa metode misalnya dengan menyebar brosur dan melalui media sosial. Selain itu, saya juga berpartisipasi dalam bazar yang diselenggarakan di FIS beberapa waktu lalu." "Melalui bazar ini saya dapat mempromosikan produk kaligrafi saya.Saya berharap produk kaligrafi yang saya ciptakan dapat ini dapat berkembang tidak hanya pada pasar nasional saja akan tetapi dapat merambah ke pasar internasional " imbuhnya. EKO


Berita

DOK. HUMAS

PEMANFAATAN LAYANAN CORPORATE CARD DARI BANK MANDIRI Bertempat di Ruang Rapim (Rapat Pimpinan) Universitas Negeri Yogyakarta, Para anggota Rapim yang dipimpin langsung oleh rektor UNY mengadakan sebuah acara kerjasama dengan jajaran pimpinan Bank Mandiri cabang Yogyakarta berupa “Pemanfaatan fasilitasi perbankan, khususnya untuk pemanfaatan layanan corporate-card dari Bank Mandiri�. Adapun perwakilan dari Bank Mandiri

yaitu Andrea Rivelino selaku Regional Transcation Comsumer, Linda Permatasari selaku Area Head Yogyakarta, Jimy Nababan selaku Credit Card Head, Febian Panjadinata selaku Area Transaction & Finding Manager, Dian Titi S. Partojo selaku Branch Manager cabang Yogyakarta UNY. Dalam sambutannya Andrea Rivelino mengatakan dizaman sekarang transaksi berupa uang fisik (Uang Tunai) sudah mulai berkurang begitu pula di instansi pemerintah terutama di kementrian Keuangan (

Kemenkeu). Sri Mulyani selaku Mentri Keuangan sangat menyambut baik adanya program cashless ini karena biaya untuk mencetak uang sangatlah mahal. Diera tekhnologi seperti sekarang kita dapat memanfaatkan e-banking cashless untuk mengelola transaksi yang kita lakukan baik itu belanja ataupun non belanja agar kita bisa lebih sedikit terbantu terutama untuk kita yang memiliki mobilitas sangat tinggi sehingga kita lebih fokus dalam bekerja. Dengan tidak membawa uang fisik (uang tunai) yang banyak otomatis keselamatan diri kita lebih terjamin. Corporate Card dari Bank Mandiri ini memberikan tawaran banyak program diskon, reward, suku bunga murah, serta bunga hanya 0% bisa dipergunakan untuk belanja secara cash maupun secara mencicil, Corporate Card Bank Mandiri ini bisa digunakan

untuk transaksi di seluruh dunia dan bisa juga digunakan Airport Lunch di seluruh Indonesia. Bank Mandiri juga menawarkan transaksi secara online yang bisa dipergunakan untuk membayar listrik, cek saldo, serta untuk membayar kartu kredit. Bank Mandiri juga berjanji siap membantu para karyawan di UNY dengan cara jemput bola agar tidak perlu datang ke kantor cabang. Sedangkan rektor UNY mengatakan penggunaan Corporate Card ini tidak hanya untuk keperluan dinas, tetapi bisa juga untuk keperluan pribadi seperti membeli tiket untuk berwisata secara online, terlebih pada zaman sekarang membawa uang banyak tentulah sangat beresiko, terakhir rektor UNY mengatakan program ini pasti sangat banyak manfaatnya serta masih bisa dijangkau oleh siapapun. RANI P E WA R A D I N A M I K A J A N U A R I 2 0 1 9 37


Berita

HUMAS FIP

HIJAB SKETCH COMPETITION 2018 SAMBANGI FT UNY Dunia fashion hijab negeri ini terus membutuhkan bibit-bibit muda untuk berkecimpung di bidang desain salah satunya hijab sebagai tren fashion kekinian yang tidak hanya makin popular di Indonesia melainkan juga mancanegara. Demi mendapatkan para desainer hijab muda, Kopi ABC menggandeng desainer hijab kenamaan, Dian Pelangi, menggelar Hijab Sketch Com­ petition 2018. Kompetisi ini untuk menjaring para desainer muda hijab yang potensial dari jurusan desain di sejumlah perguruan tinggi. Dengan latar belakang tersebut Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta yang memiliki Program Studi 38 P E WA R A D I N A M I K A J A N U A R I 2 0 1 9

Pendidikan Teknik Busana dan Teknik Busana dipilih sebagai venue Acara Coffetone X You Hijab Sketch Competition 2018. Kompetisi ini dihelat di lima kota besar, yaitu Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Semarang, dan Pa­ lembang. Melalui tiga kategori hijab inspirator yakni sporty, professional, dan casual, para de­ sainer bisa berkreasi sesuai pas­ sion dari ketiga kategori terse­but dan mendukung mereka dalam setiap bidang agar dapat berbuat lebih. Kompetisi ini terbu­ka bagi semua pihak, bukan ha­nya untuk mahasiswa jurusan desain. Ada beragam acara yang digelar hari ini dengan sajuan utama berupa workshop dan

talkshow dengan menghadirkan Jenahara Nasution. Selain itu juga ada sharing session dari tiga narasumber yang mewakili tiga kategori fashion hijab yang sedang dilombakan. Mereka adalah Shilva Depple (pembalap motor hijaber) untuk kategori fashion hijab sketch sporty. Kemudian Siti Hajar Riska (hijab dancer) untuk katagori fashion hijab sketch casual/lifestyle dan Nadya Alaydrus (dokter muda) untuk katagori fashion hijab sketch sporty serta pemenang Coffeetone X You 2017, Citra Ferra Carolina.

Wakil Dekan I Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta, Ir. Moh. Khoirudin, Ph.D., dalam sambutannya memberikan apresiasi tinggi serta mendukung penyelenggaraan kompetisi ini. “Hijab competition ini tentu sangat positif karena bisa me­ macu mahasiswa”. “Saat ini fa­ shion telah menjadi cabang ilmu yang sangat menjanjikan bahkan di beberapa kampus di luar negeri telah berdiri se­bagai fakultas sendiri. Hal ini membuktikan bahwa keilmuaan busana makin penting dan terus berkembang,” tandas Khoirudin. HRYO


Berita

DODOLAN JAJANAN KEKINIAN WITH DANCE AND BAND COMPETITION

PELATIHAN MEMBUAT TEMPE DI AUSTRALIA Dosen Jurusan Pendi­ dikan Fisika FMIPA UNY, Dr. Kuncoro Asih Nugroho melaksanakan Pengabdian pada Masyarakat (PPM) yaitu pendampingan pembuatan tempe di Wiley Park, Sydney, New South Wales, Australia belum lama ini. Para peserta workshop adalah yang tergabung dalam Iqro Foundation inc., Indonesian Welfare Association (IWA), dan Indonesian Campsie Society. Jumlah peserta 76 peserta terdiri dari warga Indonesia dan warga asing (Australia, Amerika).

ARIF / HUMAS

Untuk pertama kalinya di Wates, Kulon Progo diadakan acara “Dodoalan Jajanan Kekinian with Band And Dance Competition” se-regional DIY. Acara yang bertajuk kekinian dipersembahkan oleh NW_ORGANIZER, sebuah event yang terbentuk dari mata kuliah event organizer dari mahasiswa D3 Sekretari angkatan 2016 Fakultas Ekonomi (FE) UNY dengan dosen pengampu Chusnu Syarifa Diah Kusuma. Acara di buka oleh Bambang Saptono, M. Si selaku ketua pengelola UNY kampus Wates. “Dodolan Jajanan Kekinian with Band and Dance Competition merupakan ajang kompetisi bagi peserta lomba sebagai awal dari pengalaman, karena tidak ada yang sukses tanpa pengalaman” ujarnya. Sebanyak 7 peserta lomba dance yaitu Freakingz Crew dance, Break in dance, Fantastic Dance, Cavaliers Dance Squad, S 1(one), Me-V dan D5 dance mengikuti kompetisi ini. Sedangkan 11 peserta lomba band yang terdiri dari Prapasca Band, Spektrum Sinatra, Luce Band, B OP, EKS Project, Rushters, Become Sweet, M O G, Kaffein, Laser Skill, New Flash Band menyemarakkan ajang kompetisi. Peserta lomba tidak hanya datang dari provinsi Yogyakarta, namun beberapa kota dari Jawa Tengah seperti Semarang dan Purworejo. Adapun untuk kompetisi dance dimenangkan oleh Me V dance sebagai juara 2 dan Freakingz Crew sebagai juara 1. Juara 2 kompetisi Band dimenangkan oleh MOG band sedangkan juara 1 dimenangkan oleh New Flash Band dari Semarang. Beberapa stand makanan kekinian yang dibuka di area sekitar perlombaan menambah kemeriahan acara yang berlangsung. Selain itu, acara tersebut di sponsori oleh JGS (Jogja Guitas Shop), Elita Kerudung dan masih banyak lagi. Seperti yang disampaikan oleh Kamila Zulfa Bani Artha selaku ketua panitia dalam sambutannya ia mengungkapkan Bahwa “Tujuan dari acara tersebut adalah Menam­ bah wawasan dalam berbisnis di era kekinian dan menggali kemam­ puan bagi para peserta lomba dance dan band di dalam dirinya”. KML/CS

Kuncoro mengatakan, tempe merupakan makanan favorit sebagian besar masyarakat Indonesia. Jadi ketika pergi ke luar negeri mereka merindukan makanan tersebut. Namun sayangnya keberadaan tempe tidak banyak bahkan tidak ada. Kalau ada harganya mahal dan rasanya berbeda dengan tempe di Indonesia. “Karena itulah diselenggarakan

workshop pembuatan tempe skala rumah tangga dengan tema ‘Aplikasi fisika dalam Pengendalian suhu untuk mengatasi perbedaan cuaca ekstrim pada pembuatan tempe. Tantangan berat membuat tempe diwilayah Wiley Park dan sekitarnya karena cuaca yang berbeda

antar musim panas, semi, dingin, dan gugur. Berdasar penelitian, keadaan tersebut berpengaruh pada suhu, kelembaban dan waktu pemeraman,” sambungnya. Proses pembuatan tempe diawali dari persiapan alat, kedelai dan ragi tempe. Kedua, proses pengolahan kedelai, dan terakhir, proses fermentasi. Biji kedelai yang digunakan mengunakan kualitas yang baik agar hasil tempe bagus. Kualitas biji kedelai sangat menentukan kualitas tempe pada wilayah subtropis yang memiliki 4 musim. “Para peserta berlatih mencuci biji kedelai yang sudah direndam sekitar 1518 jam. Air rendaman tersebut diganti sekitar rentang waktu perendaman 6 sampai 12 jam. Setelah itu merebus (dua tahap), menguliti biji kedelai, membersihkan kulit kedelai, peragian biji kedelai, pelubangan kantong plastik, pengemasan, dan pemeraman. Masing-masing tahapan dikerjakan oleh kelompok secara paralel, ada yang berlatih menguliti, ada yang melubangi plastik, ada yang membersikan kulit kedelai dan sebagainya,” tambahnya. Daerah wiley Park, Sydney, Australia yang memiliki 4 musim merupakan tantangan dalam proses fermentasi. Pada suhu ekstrim dingin terjadi di musim dingin. Musim ini suhu berada pada range 7-12 0C. Suhu ekstrim panas ter­jadi pada musim panas. Suhu pada musim ini berkisar 32-400C. Kuncoro menjelaskan, pada pro­ses peragian, pengendalian su­hu diperlukan sekali pada musim dingin dan panas agar proses fermentasi berhasil. Pada kedua musim ini pembuatan tempe memiliki pelu­ ang gagal adalah besar. WITONO P E WA R A D I N A M I K A J A N U A R I 2 0 1 9 39


Asti Oktavia Andayani PENARI JOGJA ISTIMEWA 40 P E WA R A D I N A M I K A J A N U A R I 2 0 1 9

DOK PRIBADI ASTI


SOSOK PENARI

KALAM / PEWARA

Merantau dari Temanggung, Asti secara konsisten belajar dan nguri-nguri kebudayaan Jawa lewat menguasai tarian tradisional. Kebolehan ini mengantarkannya menjadi Abdi Dalem Beksa dan tampil di berbagai belahan dunia. Oleh ILHAM DARY ATHALLAH

A

sti percaya bahwa ia tak selayaknya hidup dari tari. Namun bukan berarti ia tak boleh menghidupkan pijar keindahan seni tari di Yogyakarta. Hal itulah yang mengantarkan Asti, walaupun memilih berkecimpung dalam studi tata rias di UNY sejak tahun 2017, secara konsisten belajar dan nguri-nguri kebudayaan Jawa lewat menguasai tarian tradisional Jawa. Belajar menari kemudian dilakoninya dari sanggar ke sanggar, lalu tampil di hadapan pengunjung keraton. Perjuangan dalam menari itulah yang dibayar tuntas oleh Yogyakarta lewat penunjukkannya sebagai abdi dalem beksa pada penghujung 2017. Sejak saat itu, ia menjadi penari istimewa milik sang Daerah Istimewa. Dengan tarian sekaligus darma bakti dalam hidupnya, didedikasikan penuh untuk warga Jogja.

"Menjadi abdi dalem adalah amanah. Grogi, namun bangga, campur jadi satu. Semua kulakukan dengan membagi waktu antara kuliah, tugas, dan kegiatan keraton terutama bila bila ada tamu berkunjung," tutur Asti yang merelakan waktu senggangnya untuk melayani mereka yang tertarik dengan kekayaan budaya Yogyakarta.

SENYUM LEBAR ASTI DI TAMAN KAMPUS TERCINTA

Berkat Ibunda Sebutlah pementasan Ramayana di Prambanan, hingga aksi unjuk tari di Kraton Ngayogyakarta. Dalam setiap pementasan tari yang

Menjadi abdi dalem adalah amanah. Semua kulakukan dengan membagi waktu antara kuliah, dan kegiatan keraton."

dilakoni Asti di Yogyakarta, selalu ada satu wajah yang familiar di tribun penonton. Ialah Nurwidya Ariyani, ibu Asti yang sehari-hari tinggal di Parakan Temanggung. Nurwidya rela menempuh perjalanan panjang demi menyaksikan lenggokan sang putri. Juga mendukungnya. Namun, dukungan dari sang ibu tak hanya hadir sejak Asti tampil menari di Yogyakarta saja. Nurwidya lah yang sejak awal mengarahkan Asti menekuni tari tradisional. Alkisah saat kelas dua SD, Asti ingin meniru tarian para mudamudi yang ia kerap saksikan di televisi. Tarian itu kerap disebut sebagai modern dance. Namun, Asti tak tahu julukan tersebut. Ia hanya tahu, lalu mengabarkan kepada sang ibu, bahwa ia ingin belajar menari. P E WA R A D I N A M I K A J A N U A R I 2 0 1 9 41


SOSOK PENARI

DOK PRIBADI ASTI

Jadilah ia didaftarkan ke sanggar tari tradisional. "Jadi Asti kepingin modern dance. Tapi namanya anak-anak kan nggak tahu namanya. Ya sudah minta ibu, terus didaftarin ke sanggar tari tradisional," kenang Asti sembari terkekeh. Dalam perio awal belajar menari, Asti merasa malas karena tarian yang dipelajarinya berbeda dengan apa yang ada di televisi. Seribu jurus sempat ia keluarkan untuk membolos kegiatan di sanggar tari. Tapi, sang ibu selalu membujuk Asti untuk menekuni apa yang sudah ia kehendaki. "Telat tidak apa-apa, yang penting berangkat. Untuk kebaikan kamu sendiri," demikian bujuk Nurwidya, yang akhirnya meluluhkan hati Asti. Empat tahun berlalu, Asti akhirnya keluar dari sanggar karena sudah menginjak bangku SMP. Namun, bukan berarti kiprahnya dalam menari berakhir. Asti tiba-tiba saja mengikuti seleksi dan terpilih sebagai tim inti pembuatan tari icon Kabupaten Temanggung. Menjadi wajah depan pariwisata kabupaten penghasil tembakau tersebut membuatnya tekun dan mulai sungguh-sungguh mendalami bidang tari tradisional. Salah satu ketekunan tersebut ditunaikannya dengan cara mendaftar di SMK Negeri 1 Kasihan. Populer dengan nama 42 P E WA R A D I N A M I K A J A N U A R I 2 0 1 9

ASTI DAN DELEGASI INDONESIA SAAT BERPARADE DI KOREA SELATAN

SMKI, sekolah ini telah lama terkenal dalam kemampuannya unjuk gigi di bidang koreografi. Mendaftarlah Asti di sekolah tersebut dengan harapan mendalami lebih lanjut tari tradisional. Namun, keputusan itu tidaklah mudah. Kedua orang tua Asti memang memberi restu. Namun, beberapa temantemannya memandang remeh pilihan yang diambil Asti. Tari tradisional masih dipandang sebagian temannya sebagai kuno dan membosankan. "Teman-teman lain mempertanyakan keputusan Asti kembali menari. Hah, nari lagi? Begitu katanya," kenang Asti. Asti yang sudah berikhtiar untuk tekun akhirnya tetap teguh untuk mendaftar SMKI. Bahkan ia tidak mencoba sekolah negeri lainnya, karena waktu pendaftaran yang relatif berdekatan. Dengan kemampuan seni tari dan keberuntungan di tangannya,

Tari tradisional masih dipandang kuno dan membosankan.

ia tak hanya lolos. Asti menduduki ranking satu dalam proses seleksi. Melalangbuana Keunggulan yang dimilikinya tersebut membawa Asti dalam prestasi yang tak kalah gemilang semasa duduk di bangku SMKI. Ia lolos dalam seleksi Duta Seni Pelajar Jawa-Lampung-Bali, yang digelar di Lampung. Juga ikut dalam perwakilan delegasi tari Yogyakarta dan Indonesia ke China, Korea Selatan, dan Singapura. Menerbangkannya dengan pesawat untuk pertama kali, ke luar pulau dan ke luar negeri. "Itu satu prestasi buat saya, terbang naik pesawat dan dibayarin. Ke luar negeri lagi," kenang Asti dengan haru. Ia ingin terus menekuni seni tari. Itulah mengapa sejak kelas satu SMKI, Asti telah bergabung di sanggar yang berada di Yogyakarta. Tak lama kemudian, karena ajakan dari banyak guru SMKI yang mendidik tari di Keraton, Asti juga diajak untuk unjuk gigi di Bangsal Ksatrian dan Bangsal Sri Menghanti. Tahun 2014 menjadi awalnya. Prambanan juga jadi panggung untuk semua mata memandang kebolehan Asti dalam menari tradisional. Seperti Bandung Bondowoso yang dikejar tenggat waktu dalam membangun candi, Asti juga harus belajar cepat di


SOSOK PENARI

DOK PRIBADI ASTI

sana. Karena baru tiga kali menari di Prambanan, ia langsung diberi tugas untuk memainkan pemeran utama: Dewi Sinta. "Ada beberapa yang memandang Asti belum punya kapasitas, mengucilkan Asti. Tapi bagi Asti itu amanah, karena sebagai penari baru di Yogyakarta, Asti bisa jadi tokoh," ungkapnya yang tak lagi aktif di Prambanan karena tugas besar telah menantinya di Keraton. Pada 2017, ia diangkat sebagai abdi dalam beksa. Juga sebagai pengajar untuk sanggar tari yang dulu menjadi tempatnya belajar. Ditengah kesibukan tari itulah, Asti masih meletakkan perhatian utuh kepada masa depan studinya. Walaupun sudah memperoleh pendapatan dan karir baik di bidang tari tradisional, Asti ingin menambah kapasitas. Namun, belajar seni tari secara formal di bangku sarjana tidak menjadi pilihan di hatinya. Alasan Asti sederhana, belajar tari bisa dilakukan di mana

saja. Selain itu, lowongan pengajar pendidikan seni tari juga terbatas. Hal itulah yang mengantarkan Asti yang akhirnya memilih berkecimpung dalam studi tata rias di UNY sejak tahun 2017. Namun tetap secara konsisten belajar dan nguringuri kebudayaan Jawa lewat menguasai tarian tradisional Jawa. "Asti diterima jalur SM Prestasi. Prinsip Asti, guru sudah banyak, hidup dari tari nggak cukup, harus memperluas pengetahuan. Walaupun tetap selalu menekuni tari," tukasnya. Untuk mengatur waktu belajar, Asti mengalokasikan kapan ia harus di kampus dan di kraton seefisien mungkin. Jika perkuliahan telah tuntas pada pukul tiga sore misalnya, Asti akan langsung pulang untuk istirahat sebentar. Atau jika sudah ada kegiatan menari baik di Keraton ataupun sanggar tari, Asti langsung meluncur.

ASTI BERSAMA PENARI INDONESIA DI ESPLANADE SINGAPORE

Tak jarang pula Asti mengerjakan tugas atau laporan yang harus diketik menggunakan telepon genggam. Keterbatasan tersebut dilakukannya karena telepon genggam lebih fleksibel jika ia sedang berada di luar rumah. Dibanding harus membawa laptop kemana-mana. "Di sela-sela latihan sama bikin tugas. Akibatnya ya nggak bobok sudah biasa. Tapi temanteman selalu mengingatkan, memberitahukan beban tugas: materinya sulit, ada tugas atau tidak," kenang Asti. Kurang tidur bagi Asti juga sudah biasa. Termasuk, menjadi mahasiswa kupu-kupu karena tidak mengikuti kegiatan organisasi di dalam kampus. Dalam pandangan Asti, semuanya adalah resiko yang harus ditanggungnya dalam mengatur skala prioritas. Asalkan yang paling penting, dalam aktivitas apapun yang ia tekuni dirinya harus total dalam belajar, berlatih, dan mengabdi. "Kalau mau berhasil harus berusaha. Asti sering menyayangkan ada yang senang pentas dan punya bakat luar biasa, tapi belum dimaksimalkan. Hasil datang dari proses, dan kita bisa membuktikan siapapun yang meragukan pilihan kita dengan kerja keras," pungkasnya. P E WA R A D I N A M I K A J A N U A R I 2 0 1 9 43


» Opini

Gadget,

BUAH SIMALAKAMA DALAM DUNIA PENDIDIKAN Oleh Dr. DAS SALIRAWATI, M.Si Dosen Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Yogyakarta

E

ra globalisasi ditandai dengan berba­ gai kemajuan teknologi di berbagai bidang, salah satunya bidang tek­ nologi informasi dan komunikasi. Kehadiran gadget yang membantu kita mampu berkomunikasi tanpa batas ruang dan waktu merupakan salah satu kemajuan teknologi yang merajai saat ini. Gadget sebenarnya bukan barang yang baru, terbukti hampir sebagian besar masyarakat di Indonesia memilikinya. Seiring berkembangnya teknologi, maka gadget tampil dengan sistem touch screen yang membuat siapapun lebih mudah untuk menggunakannya, terutama anak kecil yang belum dapat membaca sekalipun. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Rideout diketahui bahwa terjadi peningkatan penggunaan media dan gadget pada anak, yaitu 38% pada tahun 2011 dan meningkat menjadi 72% pada tahun 2013. Gadget merupakan suatu istilah yang digunakan dalam menyebut beberapa macam jenis alat teknologi yang sifatnya semakin berkembang pesat dan memiliki fungsi khu­ sus. Contoh dari gadget yaitu smartphone, i-phone, komputer, laptop dan tab. Bukan pemandangan baru lagi jika kita melihat sebagian besar orang dimanapun mereka berada asyik dengan gadget masing-masing, tidak mempedulikan orang-orang di sekitarnya. Bahkan dalam keluargapun demiki­an, raga mereka dapat menyatu di meja makan, di ruang keluarga, di tempat piknik, tetapi pi­ kiran mereka terpisahkan oleh keasyikan menikmati gadget masing-masing. Nampak­ nya masyarakat kita sudah “kecanduan” gad­

44 P E WA R A D I N A M I K A J A N U A R I 2 0 1 9

get, dimana hal ini tidak ada bedanya dengan kecanduan alkohol, sebab paparan layar gad­ get dapat menginduksi pelepasan hormon dopa­mine yang berperan dalam pembentukan sifat ketergantungan atau kecanduan. Keberadaan gadget menjadi buah sima­ lakama dalam dunia pendidikan, di satu sisi dapat membantu anak didik mengakses dengan cepat informasi yang dibutuhkan, di sisi lain gadget memberikan dampak negatif, baik dari segi kesehatan, psikis, sosial, ekonomi, dan juga fisik. Dampak negatifnya jauh le­ bih banyak daripada dampak positifnya, jika penggunaan gadget membabi buta tanpa pertimbangan akibat yang ditimbulkan. Di satu sisi jika penggunaan gadget dilarang, rasanya kita kurang bijaksana juga, karena bagaimanapun kecanggihan teknologi ini dapat membantu anak memperluas cakrawala pengetahuan dan mengikuti perkembangan hal baru yang sedang tren dibicarakan.

Gadget, Teman Atau Lawan dalam Dunia Pendidikan Seperti diketahui, gadget bagi siswa di sekolah bukan hal baru bagi mereka. Bahkan anak-anak usia SD pun sudah mengenal dengan baik penggunaan gadget. Beberapa sekolah di tingkat SD dan SMP yang berusaha memberlakukan peraturan larangan penggunaan gadget di sekolahpun ditentang oleh sebagian besar orangtua siswa, karena menurut mereka larangan itu membuatnya tak dapat berkomunikasi dan memantau keberadaan anaknya di sekolah. Padahal maksud sekolah memberi larangan adalah agar anak-anak tidak asyik bermain gadget di saat mereka harus konsentrasi belajar di kelas. Sungguh sangat dilematis bagi sekolah, di satu sisi tujuan larangan tersebut adalah benar, tetapi di sisi lain pendapat orangtua siswa juga tidak salah. Seperti diketahui, di era global sebagian besar orangtua sibuk dengan pekerjaannya, tetapi dia memiliki kesadaran memantau kondisi anaknya dari jarak jauh dengan komunikasi melalui ponsel. Selain itu kesibukan orangtua tidak memungkinkan mereka menunggu lama-lama di depan sekolah untuk menjemput, sehingga perlu waktu yang tepat dimana anak telah siap dijemput, dan perjanjian waktu yang tepat ini hanya dapat diperoleh melalui komunikasi dengan menggunakan ponsel. Bagaimanapun kita tak dapat menutup mata, bahwa gadget juga memiliki andil dalam membantu anak didik belajar, karena melalui gadget yang dimiliki, mereka dengan cepat mengakses berbagai informasi dan pengetahuan yang dibutuhkan pada saat belajar dan memecahkan masalah yang harus didiskusikan di dalam kelas. Bahkan kadang-kadang muncul ide pemecahan masalah yang menarik yang diperoleh anak didik melalui info yang ada dalam gadget, atau bahkan mereka mampu menjelaskan pemecahan masalah jauh lebih mendalam dengan bantuan tambahan pengetahuan yang ditemukan dalam gadget. Keberadaan gadget dapat diumpamakan seperti buah simalakama, dilarang tetapi sebenarnya ada pula kegunaannya, diperbolehkan ternyata kenyataannya anak jauh lebih asyik “bercengkrama” dengan gadget dibandingkan dengan gurunya. Seringnya anak berinteraksi dengan gadget dan juga dunia maya mempengaruhi daya pikirnya terhadap sesuatu, tetapi anak menjadi asing

Keberadaan gadget menjadi buah sima­lakama dalam dunia pendidikan, di satu sisi dapat membantu anak didik mengakses dengan cepat informasi yang dibutuhkan, di sisi lain gadget memberikan dampak negatif.


dengan lingkungan sekitar, karena kurangnya interaksi sosial. Tak dapat dipungkiri bahwa penggunaan gadget yang tepat dapat membantu daya kreativitas anak, jika pemanfaatannya diimbangi dengan interaksi anakanak dengan lingkungan sekitarnya. Perlu disadari, era globalisasi saat ini menuntut guru untuk mampu menyajikan pembelajaran yang menarik dan menyenangkan yang mampu “melawan” daya tarik anak terhadap gadget. Hal ini wajar, bahwa seseorang pasti lebih memperhatikan sesuatu yang lebih menarik bagi dirinya dan pasti bosan dengan situasi yang monoton tanpa ada nilai hiburan yang dibutuhkan. Jika guru dalam mengajar ternyata membosankan dan tidak menarik sama sekali, maka wajar jika kemudian tangan sang anak lebih tertarik memainkan gadgetnya, baik secara sembunyi-sembunyi maupun terang-terang­an. Kondisi ini menjadikan guru serba salah, karena jika dia marah pada anak, mereka akan semakin “tidak peduli”, karena mereka merasa memiliki hak untuk “berontak” terhadap ketidaknyamanan dan ketidaktertarikan mereka pada proses pembelajaran yang berlangsung. Berdasarkan hal itu, maka sebagai guru di jaman now perlu menyadari bahwa jaman memang sudah berubah. Dahulu kala, anak didik adalah mereka yang patuh, hormat, takut 100% pada guru, sehingga guru mengajar membosankan atau menarik, anak didik harus tetap diam dan mendengarkan. Kondisi seperti itu “mustahil” terjadi saat ini, karena anak didik sekarang memiliki keberanian untuk berkata “tidak” tentang hal-hal yang tidak sesuai dengan keinginannya. Hal ini mengisyaratkan bahwa guru jaman now harus mampu “melawan” menariknya gadget dengan cara menyajikan pembelajaran yang lebih menarik, sehingga anak didik mau berpaling melihatnya. Selain berusaha menyajikan pelajaran yang menarik, guru juga mampu menyandingkan penggunaan gadget dalam waktu yang tepat dalam proses pembelajaran, sebab melarang mereka menyentuh gadget juga bukan solusi yang tepat. Guru harus mampu menempatkan gadget sebagai teman belajar di saat yang tepat bagi anak didiknya, sekaligus menempatkan gadget sebagai “lawan” yang harus diperangi dengan menyajikan pembelajaran yang menarik dan menyenangkan. Dengan cara demikian, maka ketika guru menyampaikan materi anak didik akan tertarik dan mau mengikuti dengan baik, sebaliknya ketika guru memberi tugas berdiskusi di kelas, anak didik diberi keleluasaan untuk membuka gadget sebagai media yang membantu menemukan pemecahan masalah yang didiskusikan. Akan lebih baik jika di awal pembelajaran dibuat kesepakatan bersama, kapan anak boleh menggunakan gadget dan kapan mereka harus menyimpan gadgetnya dengan baik. Sebagai contoh, guru membuat larangan bagi anak untuk memotret tayangan powerpoint atau tulisan di papan tulis dengan gadget, karena dapat mengganggu keseriusan dalam belajar. Sebaliknya, ketika guru meminta anak didik menjawab pertanyaan sulit,

FREEPIK.COM

maka jika sudah tidak ada ide menjawab, guru memperbolehkan anak meminta bantuan dari gadget yang mereka miliki. Dengan cara demikian, anak didik tidak merasa dikekang, tetapi juga diberi kesempatan menggunakan gadgetnya di saat yang tepat. Bagaimanapun dunia pendidikan harus melihat kenyataan yang menunjukkan anak zaman now memang sudah terbiasa menggunakan gadget, baik untuk mengisi kegiatan, sumber penghiburan, informasi, kegiatan bahkan sebagai teman setia yang intim, sehingga bagi mereka tanpa ada gadget, menjadikan ada yang kurang dalam hidupnya. Anak sekarang bukan takut setan, tetapi takut tidak ada wifi, takut lowbat atau blank area. Dengan demikian menjauhkan anak dari gadget sama sekali bukan solusi yang tepat dalam dunia pendidikan. Hal terpenting adalah menempatkan gadget sebagai teman sekaligus lawan di waktu dan situasi yang tepat. Mengarahkan Dampak Negatif Menjadi Positif Munculnya gadget sebagai hasil teknologi modern, tentu memiliki dampak positif, terutama dalam hal komunikasi dan perolehan ilmu pengetahuan secara cepat dan efektif. Dampak positif ini akan dapat kita peroleh apabila dalam penggunaannya tidak terlalu berlebihan dan sewajarnya sebagai alat bantu dalam berkomunikasi dan aktivitas kehidupan yang memerlukan bantuannya. Namun, gadget juga memiliki banyak dampak negatif jika penggunaannya tak terkendali dan menjadi candu. Di Indonesia, ta-

hun 2012 hanya 27% anak di usia balita yang menggunakan gadget, di tahun 2014, jumlahnya meningkat hingga 73%, dan 29% di antaranya sudah memiliki tablet pribadi pemberian orangtua. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan gadget di Indonesia sudah tak dapat terbendung. Dalam hal ini peran orang tua sangat dibutuhkan untuk dapat memberikan pengawasan dan ketegasan dalam memberikan batasan kepada anak dalam bermain gadget, agar anak tidak “kecanduan”. Perlu diingat bahwa kecanduan games yang sering dialami anak dapat menurunkan minat dan prestasi belajar, kegemaran berinternet mengakses video yang dapat membuat anak asyik dengan dirinya, sehingga kurang bersosialisasi dengan orangtua ataupun teman sebayanya. Linda Blair, psikologis klinikal, menyatakan menatap layar komputer dan handphone dapat menurunkan level melatonin, zat alami yang diproduksi tubuh untuk beristirahat atau tidur. Sebaliknya, layar gadget juga disinyalir dapat meningkatkan tingkat hormon cortisol yang memicu timbulnya stres dan berimbas hingga sulit mengumpulkan konsentrasi bagi anak. Hal terpenting yang harus diperhatikan adalah ketika gadget diberikan kepada anak, harus diimbangi dengan interaksi yang baik dengan mereka, memberikan teladan, dan mendidik dengan benar dan bijak. Hal yang lebih penting lagi, menanamkan pendidikan karakter yang baik, karena dengan kualitas karakter yang baik, maka anak-anak kita dapat terbebas dari pengaruh negatif apapun. P E WA R A D I N A M I K A J A N U A R I 2 0 1 9 45


Resensi

PEREMPUAN MENULIS PEREMPUAN

L

KREG FRANCO / BEHANCE

ady Bird adalah film feminin. Pertama, film ini dari kedua hubungan cintanya, Lady Bird digambardisutradarai oleh seorang perempuan, Greta kan lebih aktif dibandingkan dengan laki-laki yang LADY BIRD Sutradara: Greta Gerwig ∫ Gerwig. Kedua, karakter yang mendominasi dadisukainya. Greta Gerwig benar-benar menuntun Pemain: Saoirse Ronan, Laurie lam film ini adalah perempuan, Christine “Lady penonton untuk bisa percaya bahwa perempuan le­ Metcalf, dkk. ∫ Produksi: ‎Scott Bird” (Saoirse Ronan) dan Marion (Laurie Metbih superior dibandingkan laki-laki. Rudin Productions, 2017 calf ), ibunya. Kedua perempuan ini digambarMelalui film ini, Greta Gerwig menunjukkan kan keras dan kuat. Di menit awal, Greta Gerfilm mumblecore—istilah untuk menyebut film berwig menyuguhkan shot percekcokan keduanya di dalam mobil bujet rendah yang banyak dialog—tidak melulu mendikte penonmembicarakan masalah pendidikan. Marion memilihkan seton dengan penghakiman gender. Sebagaimana film-film mumkolah Katolik untuk Lady Bird di Sacramento, tempat tinggal blecore lainnya, Lady Bird menyuguhkan perempuan-perempuan mereka, karena alasan keamanan dan biaya hidup. Namun, bagi cerewet dan laki-laki lemah. Menariknya, Lady Bird hadir dengan Lady Bird, sekolah yang ideal adalah di New York, masalah biaya tawaran stereotip-stereotip gender yang tidak sekadar ditempelbisa diatasi dengan pinjaman atau beasiswa. Adegan ini berakhir kan untuk dihujat habis-habisan. Akan tetapi, dengan apik, Greta dengan sikap keras yang diambil oleh Lady Bird, keluar dari moGerwig mengelaborasikannya dalam jalinan kisah yang abu-abu, bil ibunya dengan sengaja, hingga tangannya patah. tidak berujung pada penyimpulan dan tokoh-tokohnya tidak dibatMenit-menit selanjutnya semakin meneguhkan dominaasi oleh antagonis-protagonis. Setiap tokoh dihadirkan dengan bisi kedua perempuan tersebut. Marion terlihat dominan karena asa saja dan menjadi wajar. berkedudukan sebagai kepala rumah tangga menggantikan posiFilm ini mampu menerjemahkan label coming-of-age de­ngan si suaminya yang tidak lagi bekerja dan depresi. Bahkan, Maribaik. Sepanjang film, barangkali tidak akan ada shot yang meng­ on mengambil pekerjaan tambahan untuk mencukupi kebutuhan eksploitasi tubuh perempuan. Lady Bird lebih terfokus pada hidup keluarganya. Hal ini menunjukkan, sebagai perempuan dimomen-momen emosional, bagaimana Lady Bird sebagai remaja rinya lebih superior dibandingkan suaminya, Larry McPherson yang menuju dewasa memaknai pandangan tokoh-tokoh lain ter­ (Tracy Letts). Sedangkan, Lahadapnya dan bagaimana ia dy Bird mendominasi di dame­mandang dirinya sendiri. lam ling­ kungan sekolah Salah satu momen emosi­ Ka­­tolik­nya. Dominasi terseonal yang menarik adalah kebut terlebih tergambar datika Lady Bird membaca surat lam hubungan Lady Bird de­ yang ditulis oleh ibu­nya. Sungan pacar-pacarnya. Pacar rat yang tidak pernah selesai per­ tamanya, Danny (Ludi­tulis oleh Mari­on dan semcas Hed­ ges) yang dikenal­ pat dibuang ke tempat sampah. nya di sebuah program tea­ Berkat Larry, surat itu sampai ter ter­ nyata homoseksual. ke tangan Lady Bird. Surat-suHal itu membuatnya marah rat itu berisi tentang kebindan akhir­nya meninggalkan gungan Marion sebagai ibu Danny. Lady Bird juga menundalam memandang anaknya. jukkan kemarahannya kepada Kyle (Timothee Chalamet), Menulis Perempuan pacar ke duanya, karena ter­ Sebagai penulis sekaligus nyata Kyle sudah tidak perjasutradara Lady Bird, Greta ka ketika mereka melakukan Gerwig sesungguhnya te­ngah hu­bungan seks. Kemarahan menulis tentang dirinya, tenLa­­ dy Bird didasarkan pada tang perempuan, atau dikeketidakjujuran Kyle—yang nal dengan menulis feminin. mengaku masih perjaka, seSebagaimana kata Cixous, hingga Lady Bird menyataprak­tik menulis feminin berkan siap untuk berhubungan tujuan untuk menyuarakan seks dan mengakhiri kepe­ dan menulis tentang reprerawanannya dengan Kyle. Di sentasi positif femininitas. dalam adegan ini, ditunjukOleh karena itu, film ini menkan dua hal: hubungan seks jadi bukti bagaimana peremwomen on top dan laki-laki puan membicarakan peremyang ejakulasi dini. Kedunpuan dengan lebih menarik. ya hal itu menunjukkan poKecerewetan yang wajar dan sisi dominan seorang Lady tidak terkesan mendikte persBird. Dirinya sebagai gampektif gender. Pantas jika film baran perempuan yang kuat ini diganjar dengan segudang dan pengendali. Di luar itu, penghargaan. ANDRIAN EKSA 46 P E WA R A D I N A M I K A J A N U A R I 2019


Bina Rohani

Mereka yang Susah Dihapus dari Ingatan

M

asjid Nabawi pada suatu siang. Rakan, dia akan menjadi penjelas dari pribaOleh DWI BUDIYANTO sulullah terlihat sedang mencari di kita. Dia akan menambahkan identitas Dosen PBSI FBS UNY seseorang. Setiap sudut masjid bekita. Hal inilah yang sekaligus menjelasliau amati. Ia mencari seseorang kan bahwa ternyata kepribadian kita yang yang biasa beliau temui di masjid. kompleks ini dapat dijelaskan dengan muItulah sebabnya dalam rentang sejarah Se­orang nenek tua yang tak perdah melalui tindakan, sekecil apapun dia. yang panjang, orang-orang besar selalu di­ nah dihiraukan oleh yang lain, Inilah yang dapat kita pelajari dari kisah le­katkan dengan karyanya, dengan tindabahkan oleh para sahabat sendisederhana di atas. kannya, bukan dengan gambaran fisiknya. ri. Karena tak ada yang terlalu isSampai saat ini kita tidak pernah menMereka dikaitkan dengan pesona kepribatimewa dari nenek itu. Ha­nya satu genal nama dan identitas lain dari ‘wanidiannya, bukan dengan polesan penampiyang diingat untuk memunculkan gamta pembersih masjid’ itu. Tidak ada satu lannya. Sayangnya, banyak yang terjebak baran tentang sang nenek: ia biasa mempun identitas kediriannya yang tersisa, dalam perkara ini. Sebagian orang memabersihkan masjid. Itu saja, tak le­ ke­cuali sepenggal kisah bahwa Rabih. Tapi siang itu ia tidak terlihat sulullah sangat bersedih atas kemadi masjid dan Rasulullah merasatiannya. Selebihnya tidak ada yang kan keti­dakhadirannya. Pada padapat dilacak. Tapi ini tidak berarra sahabat beliau menanyakan tenti bahwa wanita tersebut tidak bitang ke­ber­adaan sang nenek, dan sa dikenali. Ia masih bisa kita insepenggal kalimat ‘yang biasa memgat sampai saat ini, setelah ratusan bersihkan masjid’ menjadi difertahun yang lalu, ia dengan ikhlas ensiasi dari sekian perempuan tua membersihkan debu-debu masjid yang biasa mendatangi masjid NaNabawi. Pekerjaan yang berangkat bawi. dari kadar kesanggupannya. Ia me­ Para sahabat keheranan de­ngan mang tidak mampu berbuat se­per­ti pertanyaan Rasulullah. Seorang Utsman atau Abdurrahman bin Auf perempuan tua mendapat perhayang menyerahkan hartanya untuk tian begitu besar dari Rasulullah perjuangan dakwah. Ia tidak mamsaw. Para sahabat lalu menyampu menerangjelaskan hik­mah dan paikan bahwa nenek tua yang biailmu layaknya Aisyah. Tapi di ansa membersihkan masjid itu telah tara keterbatasan yang dimilikinya, meninggal. ia tetap ingin berbuat. Keterbatasan “Kenapa kalian tidak menga­ tidak selalu menjadi penjara bagi bariku?” Rasulullah tersentak. Kaseseorang untuk beramal. get. Para sahabat semakin heran. Ada banyak orang-orang yang “Dia meninggal di malam hari susah dihapus dari ingatan. Bukan dan kami tidak ingin mengganggu karena wajahnya yang rupawan. engkau, ya Rasulullah.” Beliau terBukan pula karena hartanya yang lihat tersentak. Wanita yang biasa melimpah. Bukan karena karir ditemuinya di masjid telah meningakademiknya yang menjadikan ke­ gal dan tidak diketahuinya. “Tolong banggaan. Ada banyak orang-orang tunjukkan kepadaku kuburannya.” yang sulit dilupakan, karena merePintanya kepada para sahabat. ka melakukan suatu kebaik­an tidak Siang itu pula Rasulullah me­ agar mereka diingat, tapi karena nu­ju kuburan sederhana itu. Bememang ingin berbuat. Insya Allah, liau shalat dan berdoa untuknya mereka masih dapat kita temukan. ISTIMEWA (Bukhari dan Muslim). Sepenggal Jumlahnya pun sangat banyak. TaISTIMEWA kisah itu menjadi bukti bahwa Rapi kita tidak pernah mengenali kasulullah tidak pernah mengabaikan rena mereka berbuat dalam diam, hami bahwa polesan-polesan yang meleperbuatan baik sekecil apapun. Kemuliaan dalam kesunyian. kat dalam diri mampu menciptakan baluseseorang senantiasa dilekatkan pada tinSemoga hidup ini, betapapun sedertan yang rekat dalam ingatan orang. dakannya, sekecil apapun itu. Oleh karehananya, mampu memberikan inspirasi Tidak sekedar itu saja. Mereka yang dina itu, setiap usaha untuk mengenal seseobagi pemuliaan terhadap sesama. Sebab keanggap kecil dan tidak pernah dikenal oleh rang selalu dikaitkan de­ngan tindakannya. matian yang indah selalu menyisakan kete­ banyak orang mendadak menginspirasi, Tindakan pada akhir­nya menjadi unsur rangan kerja di belakang nama kita, sebe­ bukan karena penampilan fisiknya yang pembeda antara seseorang dengan orang rapapun kecil kerja-kerja kebaikan yg telah mengundang decak kagum, tapi karena lain. Persis seperti yang diungkapkan Radilakukan. Maka kepahlawanan bisa dimiperbuatan yang dilakukannya. Sekecil apasulullah tentang wanita tua itu: yang bialiki siapa saja, selama mampu bekerja dan pun tindakan yang dilakukan untuk kebaisa membersihkan masjid. bersikap baik. P E WA R A D I N A M I K A J A N U A R I 2019 4 7


Cerpen

Anggrek Bulan Putih

A Oleh NURIDWAN Mahasiswai Sastra Indonesia UNY

1 Aroma perpaduan ekstrak kesturi, ambergris, dan civet menyelinap melalui celahcelah pintu. Lambat laun pandanganku yang berkabut menjadi bersih kembali karena sebentar lagi Mama akan mendongeng untuk aku dan anggrek bulan putihku. Saat pintu berderit, aku beringsut mendekati Mama. “Anne, ayo mandi,” ucap Mama lalu memberikan handuk piyama kepadaku.

“Anggrek putihku juga ikut, Ma?” tanyaku seraya melihat ke arah nakas di samping ranjangku. Mama tersenyum. Kami bertiga masuk ke dalam kamar mandi. Sebelum aku masuk ke dalam bathup Mama menuangkan ekstrak mawar kesturi, sentifolia, dan damaskus. Aroma ketiga mawar itu selalu bisa membuatku merasa tenang dan nyaman.

Dengan suaranya yang lembut Mama bercerita tentang seorang gadis Jerman yang meninggal di usia belia. Nama gadis itu Marie Annelies Frank. Kasian sekali nasib gadis Yahudi itu. Waktu itu, saat partai Nazi memenangkan pemilu 1933, Hitler melakukan Holocaust untuk membasmi Yahudi (kata Mama, Hitler menganggap Aryan-suku asli bangsa Jermanlebih baik dari Yahudi). Demi

48 P E WA R A D I N A M I K A J A N U A R I 2 0 1 9

keselamatan, Otto Frank, ayah Anne, membawa keluarganya ke Amsterdam, Belanda. Saat Jerman menduduki Belanda, Anne dan keluarganya kembali harus bersembunyi. Untuk beberapa saat keluarga Anne bisa hidup tenang, namun akhirnya ia sekeluarga ditangkap lalu dibawa ke kamp tahanan. Aku merinding membayangkan adegan itu. Entah mengapa sekilas pintas aku merasa menjadi Anne dalam cerita Mama. “Ma, apa yang terjadi ketika Anne dan keluarganya dibawa ke kamp tahanan?” Mama kemudian melanjutkan ceritanya. Aku dan anggrek bulan putih mendengarkan dengan seksama. Anne dan Margot Frank, kakak Anne, berhasil lolos dari kamar gas yang menewaskan 549 tahanan. Namun, keberuntungan itu tak membuatnya bebas dari penderitaan. Bersama dengan tahanan lainnya, ia harus membawa batu dan menggali tanah. Kian hari tubuhnya semakin kurus. Rambutnya habis hingga terlihat kulit kepalanya. Sekujur tubuhnya dipenuh kudis. Sampai suatu hari ia tak bisa berjalan dan harus berbaring di bangsal kamp tahanan. Semua yang ada di kamp tahanan itu kelaparan. Nasib Anne semakin mengenaskan,

Edith Frank-Hollander, ibu Anne, dan Margot Frank meninggal di kamp itu. Tinggallah Anne sebatang kara. Kudisnya membusuk di sekujur tubuhnya. Pada tahun 1945 Anne meninggal karena tipus. 2 Setelah menaruh anggrek bulan putih di atas nakas, Mama menyisir rambutku lalu mengajakku tidur. Ia berbaring di sampingku, di antara aku dan anggrek bulan putihku. Sebelum tidur, Mama menyanyikan lagu kesenanganku, “In the Arms of Angel” karya Mascara Anne Sarah Mclachlan, penyanyi balada kebangsaan Kanada yang memiliki suara yang sangat lembut. Lambat laun pandanganku berkabut. Saat kupandangi bunga anggrek putihku yang diam di atas nakas, bungabunganya berubah menjadi siluet wajah mami, papi, dan kakak. Bersamaan dengan itu hidungku mencium aroma hio dan dupa yang biasa diletakkan mami di meja tempat kami sekeluarga berdoa. Sejenak kemudian aku melihat siluet Anne Frank melintas di jendela mataku. Tak kudengar lagi suara Mama. Aku telah lelap. Hening. *** 1 Kali perdana aku melihat Anne, aku merasa iba kepadanya. Ia hanya menunduk sambil mendekap erat bunga anggrek

bulan berwarna putih. Matanya yang sipit terlihat sembab karena terlalu banyak mengeluarkan air mata. Suatu kali ketika melihat Mr. Mellema, tukang bersihbersih di rumah sakit, Anne terkesiap lalu berlari kepadaku. Tangannya yang mungil erat memegang bajuku. Kurasakan desah napasnya keluar masuk tak beraturan. Saat Mr. Mellema mendekat, cengkeraman tangan Anne di bajuku semakin erat. Ia pun berlari ke kamar mandi lalu menanggalkan seluruh pakaiannya. Saat kucoba mendekat, dalam keadaan basah kuyup ia memeluk kedua lututnya. Giginya bergemeletuk karena ketakutan. Segera kuhanduki gadis kecil itu. Kejadian seperti itu tak hanya sekali terjadi. Setiap kali ia melihat laki-laki berkumis, ia akan mengigil ketakutan bahkan sampai berlari ke kamar mandi lalu membasahi seluruh permukaan tubuhnya. Sejak saat itu kepala rumah sakit menugaskanku untuk secara khusus menjadi ibu asuh Anne. Sejak saat itu pula Anne tinggal di rumahku. 2 Di minggu-minggu pertama aku kesulitan berbicara dengan Anne. Ia tidak mengerti bahasa Belanda. Dan sebaliknya, aku tak bisa berbicara bahasa Indonesia. Setiap akhir pekan aku minta izin kepada kepala rumah sakit


WORLDOFFLOWERINGPLANTS.COM

untuk pergi ke Sceveningen. Di sana aku mencari perpustakaan yang mempunyai koleksi buku berbahasa Indonesia. Kupinjam beberapa, lalu di rumah secara rutin aku belajar bahasa Indonesia secara autodidak. Hasilnya tak percuma, sedikit demi sedikit Anne memahami ucapanku dalam bahasa ibunya. Setelah bisa berbahasa Indonesia, kepada Anne aku tak lagi berbahasa Belanda. Juga dalam bercerita aku mulai menggunakan bahasa Indonesia. Dari banyak cerita yang kubacakan untuknya, Anne sangat menyukai cerita Anne Frank (dalam buku The Diary of Young Girl). Saat tengah mandi di dalam bathup,

ia selalu memintaku bercerita tentang gadis malang itu. Entah mengapa anak itu tak bosan dengan ceritaku yang begitubegitu saja. *** Malam itu, bintang-bintang di angkasa tertutup kabut. Dinginnya musim salju membuat siapapun memilih berdiam diri di kamar. Anne ditemani anggrek bulan putihnya tengah bersiap mendengarkan cerita dari Mama. Namun, sebelum Mama hendak memulai ceritanya tibatiba Anne bangun lalu berkata, “Ma, Anne ingin mandi.” Awalnya Mama tak hendak menuruti permintaannya, namun karena Anne terus

memohon, Mama akhirnya meluluskan permintaan gadis kecilnya itu. ”Mama sayang Anne?” tanya Anne seraya menatap kedua bola mata Mama. Dengan lembut Mama menjawab,” Tentu saja Mama sayang Anne.” Mama memandang lurus ke arah gadis kecilnya itu. Setiap kali matanya bertemu dengan mata sipit Anne, hatinya selalu bergejolak. Selama dua tahun ini ia telah memberikan hidupnya untuk Anne. Ia bahagia melihat Anne bahagia. Ia sedih melihat Anne sedih. “Ma!?”

“Iya, Anne.” “Ma, tolong jaga anggrek bulan putih Anne, ya. Anne harus berkumpul lagi dengan mami, papi, dan kakak,” ucap Anne seraya memberikan anggrek bulan putihnya pada Mama. Bersamaan dengan itu, air mata Mama jatuh ke dalam bathup. Matanya memerah. Ludahnya memahit. Ditatapnya bibir Anne yang telah membiru dan matanya yang semakin sayu. Hatinya menangis setiap kali teringat bahwa gadis bermata sipit yang telah ia anggap anaknya sendiri itu adalah satu dari sekian banyak perempuan Tionghoa yang menjadi korban perkosaan dan pembantaian di negerinya sendiri. P E WA R A D I N A M I K A J A N U A R I 2 0 1 9 49


PUISI TEMBANG G E G U R I TA N

Loper Koran Koran hampir punah Semua beralih ke media online Si loper koran masih setia menjualnya Untuk mengarungi nasib bertahan hidup Orang-orang di lampu merah Disodorkannya berharap membelinya Di wajahnya terlukis anak-anak menunggu kedatangannya Dengan hasil penjualan yang banyak Setidaknya koran tidak tenggelam dalam kemajuan Sebab banyak kebahagiaan seorang anak disana Yogyakarta 2019

Obat Bila kausaja teringat pada sebuah kenangan Tentang kebahagian yang terbuat dari dingin hujan Minumlah kopi Sebagai obat ketenangan Sehingga tidak ada lagi luka Yang berakhir saling menyalahkan Yogyakarta 2019 * RUDI SANTOSO Mahasiswa Sosiologi FISHUM UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

POJOK GELITIK

Selamat Tahun Baru Umarmoyo: Mas Bro, tak terasa ini sudah Desember ya? Umarmadi: Iya, Desember, kenapa emang? Umarmoyo: Desember itu bulan terakhir dari bulan-bulan yang ada di tahun itu. Umarmadi: Lha iya. Kenapa kalau Desember? Umarmoyo: Desember itu isinya cem-macem taiye!

Umarmadi: O ya? Misalnya? Umarmoyo: Tergantung lagu yang dibuat orang: Desember Kelabu, Kenangan Desember, Desember yang Indah, Putus Cinta di Bulan Desember, dan seterusnya. Umarmadi: Kalau menurut kamu, Bro, bagaimana hubungan Desember dengan

50 P E WA R A D I N A M I K A J A N U A R I 2 0 1 9

usia atau umur manusia?

Umarmadi: Lalu, bagaimana perbedaan pandangan tadi?

Umarmadi: Begini bagaimana? Umarmoyo: Bagi anak-anak, remaja, dan muda-mudi, tahun baru sangat membahagiakan mereka. Karena, bagi mereka, tahun baru identik dengan penambahan usia. Bagi kakekkakek, neneknenek, gaekgaek, tahun baru identik dengan pengurangan umur. Sehingga, tahun cenderung menakutkan.

Umarmoyo: Begini.

Umarmadi: ............??? EMA R '18

Umarmoyo: Bergantung siapa atau kelompok mana yang memandang. Umarmadi: Maksudmu? Umarmoyo: Desember kan penghujung tahun. Sebentar lagi ganti dengan tahun baru. Januari pun datang menjelang.


#CapaianKinerja #AuditoriumUNY #2019 FOTO-FOTO: M. ARIF BUDIMAN


Sedang dikerjakan

#kamibagian #UNY #Smart&Smile HERGITA SYI VADILLA (kiri) Mahasiswa Psikologi UNY (angkatan 2015) Diajeng Kota Jogja 2017

Selamat atas keberhasilan tim garuda di london

ROMANDHA EDWIN (kanan) Mahasiswa Akuntansi UNY (angkatan 2015) Dimas Kota Jogja 2017 FOTO: KALAM JAUHARI

W W W . U N Y . A C . I D


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.