Urban Guerrilla #4 HERITAGE

Page 1


1


01

PENGANTAR 1. KENAPA Solo? 2. KRONOLOGI SEJARAH KOTA SOLO

02 03 4 UGja f adkmf 04 05

METODOLOGI 1. KRITERIA DASAR 2. FOKUS PEMBELAJARAN 3. PERENCANAAN 4. workshop

HARI 1 JELAJAH PUSAKA 1. RUTE JELAJAH 2. BANGUNAn-bangunan bersejarah 3. APA KATA MEREKA?

HARI 2 PEMBUATAN POP_UP CITY

Lesson Learned

2


Tentang U

RBAN GUERRILLA adalah gerakan yang didedikasikan untuk penelitian, observasi, kritik, dan desain pada berbagai hal yang berkaitan dengan urbanisme. Tujuan dari Urban Guerrilla adalah untuk memberikan solusi inovatif namun praktis melalui metode interaktif dalam rangka menciptakan kehidupan kota yang lebih baik. Urban Guerrilla juga melibatkan masyarakat, para akademisi, dan praktisi serta menggabungkan implementasi teoritis dan praktis dalam desain perkotaan. Urban Guerrilla mencoba mengimplementasikan secara lokal inisiatif-inisiatif desain perkotaan global dengan melibatkan para ahli dari seluruh dunia. Meskipun demikian, semua orang diundang untuk bergabung demi menciptakan kehidupan kota yang lebih baik bersama-sama! Urban Guerrilla telah memulai rangkaian acara pada berbagai hal yang berkaitan dengan urbanisme. Kami menyebutnya sebagai kegiatan ‘5 Taktik Urban Guerrilla untuk Mengubah Kota’. Seperti namanya, akan ada lima (5) peristiwa dengan lima tema yang berbeda yang dilaksanakan di lima kota yang berbeda dalam rentang tiga tahun (2013-2016).

Acara pertama telah dilakukan bekerja sama dengan Pusat Studi Urban Design (PSUD) di Bandung pada 20-21 September 2013. Tema acara tersebut adalah STREET (JALAN). Acara ini merupakan kegiatan desain kolaboratif mengundang 20 peserta dan 20 ahli desain perkotaan dari berbagai latar belakang. Acara kedua diadakan di Surabaya pada tanggal 7-8 Desember 2013 dengan PARK (TAMAN) sebagai tema. Dalam kegiatan tersebut, kami melakukan dua kegiatan secara bersamaan. Pertama adalah pembuatan Taman Tadah Hujan di lingkungan yang berdekatan dengan ITS (Sepuluh November Institut Teknologi) kampus yang mengajak serta partisipasi masyarakat setempat dan mahasiswa ITS. Kedua adalah diskusi bertajuk 3

‘Harmonisasi Air di Surabaya’ yang dilakukan bersama Yayasan Tunas Nusa.

Sedangkan acara ketiga, diadakan di Jakarta pada September - Desember 2014 dengan tema RIVER (SUNGAI). Pada acara ini kami melibatkan Komunitas Ciliwung Condet (KCC) sebagai mitra kami. Kegiatan berupa pemetaan partisipatif dilakukan untuk mendapatkan informasi tentang masalah utama Sungai Ciliwung. Kami menemukan bahwa run-off adalah masalah utama, oleh karena itu kami mengusung ide untuk membuat biofilter untuk membantu menyaring run-off air hujan sebelum masuk ke sungai.

UGjaf adkmf

4


URBAN GUERRILlA#4

S

ebagai salah satu pelopor Jaringan Kota Pusaka Indonesia, Solo telah mempersiapkan konsep makro “Solo Masa Depan Adalah Solo Masa Lalu“ dengan merevitalisasi bangunan lama dan situs bersejarah. Oleh karena itu, Urban Guerrilla bersama dengan Tim Employee Engagement PT . AECOM serta Yayasan Tunas Nusa tertarik untuk menjadi bagian dari misi tersebut dengan berbagi keahlian dan pengalaman kami untuk meningkatkan kesadaran warga tentang keberadaan peninggalan bangunan / situs dalam kota mereka .

“Solo Heritage Walk“ adalah acara yang mengajak anak-anak sekolah melakukan pemetaan partisipatif untuk menyadarkan akan keberadaan bangunan pusaka di daerah mereka, kemudian membuat maket yang menggambarkan imajinasi mereka akan daerah tersebut di masa depan. Kami berharap bahwa melalui metode ini anak-anak dapat diperkenalkan kepada warisan pusaka dengan cara yang lebih menyenangkan.

PENDUKUNG ACARA 1. Dinas Tata Ruang Kota Surakarta 2. Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Surakarta 3. Urban Guerrilla 4. YAYASAN TUNAS NUSA 5. Fakultas Teknik Arsitektur UNS 6. PT AECOM Indonesia 7. Kampungnesia 8. Blusukan Solo

4


1PENGANTAR S

olo (juga secara resmi dikenal sebagai Surakarta) adalah kota yang berisi sejarah panjang. Menjadi ibukota Kerajaan Mataram pada 1746, kota ini kemudian tumbuh di bawah dua penguasa: Kasunanan Surakarta dan Mangkunegaran. Dari yang berorientasi pada Sungai Bengawan Solo, kota kemudian berubah menjadi berorientasi pada kedua kerajaan tersebut. Setelah Kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945, pemerintah kota telah beralih menjadi kota yang dipimpin oleh seorang walikota. Kedua kerajaan tradisional telah kehilangan kekuasaan politik mereka, namun tetap dipertahankan sebagai komunitas budaya. Kasunanan Surakarta dan Mangkunegaran kemudian dikenal sebagai pusat budaya Jawa.

5


KENAPA SOLO

?

6


1600

SEBELUM 1500

1700 KAMPUNG LAWEAN

LAWEAN DESA SALA

Daerah Laweyan menjadi pusat perdagangan aneka sandang: kapas, kain, dan lainnya.

MESJID AGUNG

KERATON KERTASURA

PURA/ISTANA MANGKUNEGARAAN

BENTENG VASTENBURG

1550

1745

Berkembangnya Desa Sala, dekat dengan pelabuhan Nusupan

• Perpindahan Keraton Kasunanan Kertasura ke sekitar desa Sala (Surakarta) oleh Pakubuwono II • Surakarta, area pertemuan sungai Pepe dan sungai Bengawan Solo menjadi daerah perdagangan yang melibatkan multi etnis. • Benteng Vastenburg dibangun oleh Gubernur Jenderal Baron van Imhoff

1600

• VOC menguasai Solo • Desa Sala berkembang menjadi pusat kota • Terjadi perubahan orientasi transportasi kota dari air menjadi air dan darat

1757

• Perjanjian Salatiga, mengurangi area Kasunanan Surakarta menjadi milik Mangkunegara • Pembangunan Pura/Istana Mangkunegaraan di sebelah barat kali Pepe, menjadi pusat pemerintahan Mangkunegara

1763-1768

kronologi sejarah solo 7

• Pembangunan Mesjid Agung Keraton Surakarta oleh Pakubuwono III • Kampung Kauman (tempat tinggal kaum ulama dan kerabatnya), Kampung abdi dalem, Kampung Arab, Cina, dan Belanda mulai terbentuk

1770

• Dilakukannya pelurusan Sungai Bengawan Solo sebagai infrastruktur perlindungan Kota Solo terhadap banjir


1800 STASIUN SOLO BALAPAN

2000

1900

STASIUN JEBRES

STASIUN PURWOSARI

TANGGUL MANGKUNEGARAAN PASAR GEDE STADION SRIWEDARI

TANGGUL KESULTANAN

STASIUN SANGKRAH

1813

1903

Perluasan wilayah Mangkunegara menjadi 3500 ha.

Dibangunnya tanggul utara dan timur untuk mengatasi banjir tahunan Solo. Proyek tersebut selesai pada tahun 1911.

1830

• Jalur kereta Solo-Gundir berfungsi • Perluasan wilayah Mangkunegaraan menjadi 3850 ha.

1870

Dibangun jalur SemarangVarstenlanden, Semarang-Solo-Jogja

1873 - 1884

1873: Stasiun Solo Balapan* terletak di Praja Mangkunegaran 1875: Stasiun Purwosari* terletak di Praja Mangkunegaran 1884: Stasiun Jebres* terletak di Kraton Kasunanan Surakarta *Ketiga stasiun tersebut didesain oleh Thomas Karsten

1920

Stasiun Sangkrah (Solo Kota) dibangun

1930

Pasar Gede Harjonagoro dibangun Pembangunan stadion Sriwedari 1932 dan Lanud Panasan - Bandara Adi Sumarmo sekarang.

KORIDOR SLAMET RIYADI

KORIDOR SUDIRMAN

2007 Penataan koridor hijau kota

2009

Kereta uap diresmikan. Jalurnya melewati jalan utama kota Solo, Jl. Slamet Riyadi.

2011

Penataan koridor Sudirman

2012

Lomba penataan kampung dengan konsep Eco-Cultural City of Solo

2013

Inisiasi penataan Kali Pepe, Banjir Bengawan Solo

1890

Pembangunan Museum Radya Pustaka oleh Patih Karaton Surakarta. Museum Radya Pustaka adalah museum tertua kedua di Indonesia (yang tertua adalah Museum Nasional Indonesia di Jakarta yang dibangun oleh Belanda).

Sumber data: Tunas Nusa Foundation

8


2METODOLOGI J

elajah Pusaka Solo menggunakan metode pemetaan partisipatif, yang mengundang anak-anak untuk berjalan menyusuri lingkungan sekitar bangunan pusaka. Pendekatan ini memungkinkan peserta untuk membuat data visual dan non visual dalam mengeksplorasi masalah, potensi dan memunculkan pertanyaan-pertanyaan.

Keesokan harinya, peserta akan saling bekerja sama menciptakan representasi visual dari tempat-tempat tersebut menggunakan alat dan bahan yang disediakan. Pada saat yang bersamaan, mereka juga diarahkan untuk memberikan masukan ide desain dari hasil observasi serta buah pemikiran dan mimpi mereka akan tempat tersebut. Metode ini seringkali menghasilkan perspektif yang kaya dan mengejutkan dari anak-anak . Pada akhirnya, produk yang dihasilkan dari lokakarya ini dipamerkan dan diberikan kepada pemerintah untuk didokumentasikan dan dikembangkan lebih lanjut.

9


10


KRITERIA DASAR:

PERJALANAN PANCA INDERA

D

unia luar membantu perkembangan anak melalui pengalaman yang mereka dapatkan, termasuk pengalaman yang diperoleh melalui panca indera seperti pendengaran, penglihatan, bau, rasa, dan sentuhan. Melalui kegiatan yang menarik perhatian dan merangsang kelima indera anak serta mendiskusikan pengalaman mereka, dipercaya dapat meningkatkan pemahaman dan komunikasi tentang dunia di sekitar mereka.

11


PENGLIHATAN K

etika anak-anak melakukan permainan yang melibatkan penglihatan, mereka sesungguhnya melatih keterampilan literasi awal! Permainan ini membantu anak-anak mengenali kata-kata, pola, obyek, dan membantu mereka mengembangkan memori mereka!

SENTUHAN A

nak-anak belajar tentang tubuh mereka dan bagaimana berkomunikasi dengan orang lain melalui sentuhan. Sebagian besar perasaan yang kita alami terjadi melalui kaki dan tangan. Mengambil bagian dalam kegiatan di mana anak merasa dengan kaki dan tangan mereka membantu mereka untuk belajar melakukan kegiatan seperti menulis, mengancing baju eiring waktu, anak-anak akan mengenali bau mereka, mengikat tali sepatu, dan sebagainya. tertentu dan mengklasifikasikannya sebagai sesuatu yang menyenangkan, enak, menakutkan, menarik, dll. Kemampuan ini dapat dikembangkan dengan melakukan percobaan menggunakan aroma dan bau yang anak kenal dan yang tidak familiar.

PENCIUMAN

S

PERASA

PENDENGARAN A

nak-anak menggunakan telinga mereka untuk mengambil informasi mengenai hal-hal di sekitar mereka. Seperti halnya keterampilan lain yang anakanak pelajari, mendengarkan membutuhkan latihan. Mengembangkan kebiasaan mendengarkan yang baik membantu anak-anak mendapatkan informasi penting dari anggota keluarga, guru, teman, dan pelatih.

A

nak-anak mengembangkan preferensi rasa berdasarkan apa yang mereka makan ketika mereka berada di tahun-tahun awal kehidupan mereka. Membantu anakanak berpikir tentang rasa yang mereka suka dan tidak suka, bagaimanapun, akan mendorong mereka untuk mencoba makanan baru dan/atau kombinasi baru dari makanan .

Sumber data: http://www.readwritethink.org/parent-afterschool-resources/tips-howtos/engaging-five-senses-learn-30959.html 12


PESERTA

AKAN belajar: mengenali elemen arsitektur & kota KEGEMBIRAAN PENCARIAN & PENEMUAN Aktivitas 1: Anak-anak akan mencari dan berada di tempat yang belum pernah mereka datangi sebelumnya Aktivitas 2: Anak-anak akan melengkapi Buku Aktivitas selama Jelajah Pusaka

Aktivitas 3: Anak-anak akan melengkapi permainan “Treasure Hunt� dengan mencari dan menyelidiki elemen-elemen arsitektur dan jalan pada tempat yang mereka kunjungi

13

Aktivitas 1: Anak-anak akan merekam temuan mereka di peta sambil berjalan melalui gambar dan tulisan Aktivitas 2: Anak-anak akan berkolaborasi dalam mendesain dan membangun area studi mereka


berpikir kritis Aktivitas 1: Anak-anak akan berpartisipasi dalam mengalami dan menyelidiki masalah dan potensi dari situs bersejarah di kota mereka melalui kegiatan Jelajah Pusaka Aktivitas 2: Anak-anak akan mencari tahu masalah di suatu tempat melalui wawancara Aktivitas 3: Anak-anak akan mempresentasikan pemikiran dan hasil kerja mereka di hadapan partisipan lain

MENGENAL SEJARAH KOTA Aktivitas 1: Anak-anak akan mendengarkan kuliah dari pembicara tamu tentang sejarah kota mereka

Aktivitas 2: Anak-anak akan mengikuti permainan yang berhubungan dengan sejarah Aktivitas 3: Anak-anak akan mengetahui cerita yang belum pernah didengar tentang tempat-tempat bersejarah melalui wawancara sejarah lisan

KREATIVITAS Aktivitas 1: Anak-anak akan berpartisipasi dalam diskusi kelompok untuk mendapatkan ide-ide untuk Pop- up City mereka Aktivitas 2: Anak-anak akan berkolaborasi untuk merancang dan membangun area studi mereka dalam workshop Pop-up city

14


perencanaan

GO!

01

RISET? Ken apa Solo Seja rah Solo

PERENCANAAN

Mendesain metodolog i Mem ilih area studi

INISIATIF GUERRILLA: • IDE AWAL • TIM urban guerrilla • EKPLORASI • MENENTUKAN VISI DAN TUJUAN

02 KUNJUNGAN

KITA BISA!

BERTEMU DENGAN KEY PERSON Mengumpulkan data

PERSETUJUAN

BERTEMU KOMUNITAS LOKAL

YA / TIDAk

SURAT-SURAT & PERIJINAN UNTUK PESERTA

Arsitektur UNS Kampungnesia Blusukan Solo

TERBANG KE SOLO 3 KALI! 15

surveI

TENTUKAN SPOT DAN RUTE

BIKIN NYA MODUL


03

• RAPAT INTERNAL • SURVEI TEMPAT • GLADI RESIK • revisi

KERJA TIM SI

TIM UMENTA DOK

KOORSINASI • DRAFT • DISKUSI TENTANG JADWAL ACARA DAN FORMASI TIM

KETUA

MATERI

• KONFIRMASI JADWAL • RAPAT KOORDINASI • revisi & MASUKAN

KEUANG

AN

LogistiK

04

r

Sticke UNTUK WORKSHOP Pop-up City

TO DO LIST PERALATAN YANG DIPERSIAPKAN: PETA Poster SUSUNAN ACARA

ALAT TULIS

UNTUK Heritage Walk Puzzle Games 16


WORKSHOP BRIEFING MARI BERSENANGSENANG!

05

HARI #1 JELAJAH PUSAKA

KESELAMATAN & PENGAWASAN • satu (1) guru untuk setiap tim berlaku sebagai orang tua JELAJAH • satu (1) MENTOR untuk setiap 3 anak • perhatikan perilaku keselamatan selama di jalan & perilaku selama tur • pertimbangkan kesanggupan anak • selalu sedia p3k

• MEMPERSIAPKAN TEMPAT & MEMASANG PETA

06

HARI #2 POP-UP CITY

17

KULIAH SINGKAT SEJARAH SOLO Yayasan Tunas Nusa Kampungnesia

THE MAKING OF POP-UP CITY

perhatikan waktu!

• EVALUAsi • persiapan untuk hari berikutnya

selamat beristirahat!


07

EVALUASI

KERJA TIM JADWAL TUJUAN YANG TERCAPAI APA YANG SUDAH TERCAPAI

PROBLEM & SOLUSI

SYUKURAN DI RUMAH TURI

PELAJARAN YANG BISA DIPETIK?

PRESENTASI& DISKUSI

08

WHAT’s NEXT

n da ri Yaya sa Pr esenta si sa Nu s Tu na di nt ang Solo Di sk us i te ng ta da a m as

• DOKUMENTASI PROSES & HASIL • TESTIMONIAL • CETAK BUKU

BUKU URBAN GUERRILLA #4

KIRIM BUKU KE SOLO!

18


3

JELAJAH PUSAKA

selayang pandang R

ute Jelajah Pusaka membentang sejauh 2 km. Dimulai dari Pasar Gede, kemudian berjalan ke arah selatan sejauh 350m selama kurang lebih 20 menit menuju perhentian kedua, Benteng Vastenburg. Dari benteng ini, penjelajahan masih berlanjut ke selatan, memakan waktu hampir sama dengan perhentian sebelumnya untuk mencapai Alun-alun Utara Keraton. Setelah beristirahat sejenak, petualangan berlanjut ke daerah Kauman. Untuk mencapai area ini, kita melewati Masjid Agung yang berlokasi di sekitar Alun-alun Utara dan daerah Kauman. Perjalanan tersebut hanya memakan waktu 8 menit.

Satu perhentian lagi menunggu di arah utara Kampung Kauman, perjalanan berbalik lagi ke arah Pasar Gede menuju perhentian terakhir, Bank Indonesia. Dari Kampung Kauman, bangunan ini dapat dicapai selama 10 menit dengan becak.

19


20


kelompok

BIANCA

RAHAYU

P

artisipan merupakan siswa-siswi SD kelas 3 - 6 terbaik yang dipilih dari lima Sekolah Dasar negeri dan swasta. Sekolah dipilih berdasarkan kedekatan lokasi dengan area studi. Setiap tim terdiri dari enam siswa dan didampingi oleh 2-3 mentor.

SDN 27 KAUMAN

SD PANGUDI LUHUR

FIONA

1. 2. 3. 4. 5. 6.

Ryan Adhirendra P. Stasya Adelia Jovita Shindrawati Clara Alverina Gabriello Dwi Januar Adyuta Ardan

JASMINE

RIDHO

1. 2. 3. 4. 5. 6.

Marshanda Rahmalia N. Assifa Poetri Febriyanti Shea Ayu Kirana Edho Putra Pratama Carellionus Adi Surya Anindita Putri Kirana

CHERYA

21

IA

AMAL


IRA

APRI

VALLIN SDN 1. 2. 3. 4. 5. 6.

KIDUL BETENG Naswa Aulia Dwi Santika Mawar Ayu Hapsari Adelia Sukma Fatmawati Anindya Ayu Agata Asma Putri Agustina Dian Sulistiawati

SD MARSUDIRINI 1. 2. 3. 4. 5. 6.

SDN MUHAMMADIYAH 2 1. 2. 3. 4. 5. 6.

Naimah Faatiha Sekar Cinta Amani Putri Rizqi Khairunnisa Annisa Nur Afifah Lumintu Palupi Hanifah Nur Aini AGAS

Alexander Winoto Beatrice Sarah Stefany Dian Nugraheni Caroline Devina Skolastika Claretta Angelina Tabitha

DODDY

LUCIA

TY

22


perlengkapan

papan jalan, alat tulis, makanan ringan, dan minuman disediakan sebagai perlengkapan pemetaan dan bekal perjalanan.

23


ayo kita mulai bergembira!

24


RUTE JELAJAH

25

START!


EKSPLORASI

BUDAYA

KOMERSIAL PASAR GEDE

KAMPUNG KAUMAN

MILITER BENTENG VASTENBURG

UMUM KERAJAAN KERATON KASUNANAN

BANK INDONESIA

26


POS 1:

PASAR GEDE P

ada masa penjajahan Belanda, Pasar Gede masih merupakan pasar kecil yang terletak di pesimpangan kantor gubernur yang sekarang menjadi Balaikota Surakarta. Bangunan Pasar Gede ini selesai pada tahun 1930 dan dinamakan Pasar Gede Hardjanagara. Karena mempunyai atap yang besar, maka pasar ini dinamai “Gede� yang berarti besar. Pasar ini terletak di daerah pecinan yang bernama Balong, di Kampung Sudiroprajan. Kedekatan antara Pasar Gede dan komunitas Cina terlihat dari keberadaan Vihara Avalokithesvara yang terletak di selatan pasar.

27


TUGAS 1:

WAWANCARA SEJARAH

Apa yang Ibu suka dari Pasar Gede sekarang?

S

alah satu cara mempelajari sejarah adalah dengan mendengar cerita dari orang lain. Menjadi bagian dari kehidupan masyarakat Surakarta sejak lama, Pasar Gede tentu sudah mengalami dan menjadi saksi banyak kejadian di sekitarnya. Dengan mewawancarai pedagang yang sudah puluhan tahun berjualan di Pasar Gede, anak-anak akan mendapatkan cerita langsung tentang sejarah bangunan peninggalan Belanda tersebut, memori pedagang akan Pasar Gede, dan perannya bagi kota Surakarta. Dengan dibekali uang sejumlah Rp 10.000,- per tim, anak pun dapat belajar berinteraksi dengan pedagang sebagai pembeli. Pengalaman ini akan memberikan mereka pemahaman tentang pentingnya pasar dalam keseharian warga kota.

Apa saja yang berubah dari Pasar Gede?

ma Ibu Berapa la berdagang di sini?

Apa yang Ibu suka dari Pasar Gede di masa lampau?

28


02

01 03 Gambar 1 Siswa SDN Kidul Beteng melakukan wawancara dan tawar-menawar dengan penjual buah segar Gambar 2 Siswa dari SD Marsudirini membahas tugas di pos pertama, Pasar Gede Gambar 3 Pintu masuk Pasar Gede Gambar 4 Siswa SDN Kidul Beteng mewawancarai penjual 29


04 30


APA KATA MEREKA? SD Muhammadiyah 2 “Hal yang tidak kusuka banyak motornya, jalannya jadi sempit. Sungainya keruh. Hal yang kusuka penjualnya ramah.”

Hafinah Nur

“Banyak becak, motor jalannya jadi sempit. Penjualnya ramah semoga pasar gede menjadi lebih baik lagi.”

Lumintu Palupi

“Banyak Becak di pinggir jalan, sungainya kotor, banyak mobil dan pohonnya kurang. Pingin buat taman disepanjang sungai dan banyak pohonnya.”

Fatiha Sekar

31


“Banyak motor di depan Pasar Gede, aku tidak suka. Sungainya juga tidak bersih. Tapi arsitektur Pasar Gede bagus.”

Annisa

Nur Afifah

“Banyak motor di trotoar, banyak sampah. Penjualnya ramah dan bangunannya bagus.”

nAIMAH

“Banyak kendaraan di jalan, jalannya jadi sempit. Yang disukai adalah bangunannya yang dari zaman Belanda masih digunakan.”

pUTRI

32


POS 2:

Benteng P

ada abad XVIII-XIX Solo merupakan pusat perdagangan dan sedang dalam pengembangan menjadi sebuah kota kolonial walaupun tradisi Keraton masih kental. Status kota Solo sebagai kota kolonial ditandai dengan didirikannya Benteng Vastenburg yang merupakan manifestasi dari kekuasaan Belanda dalam memerintah penduduk asli. Belanda menggunakan Benteng ini untuk mengawasi aktivitas penguasa Solo, khususnya Keraton Solo, sekaligus sebagai pusat militer Belanda. Sejarah mencatat bahwa Benteng ini telah menjadi saksi penawanan, penyiksaaan dan pembunuhan pejuang Indonesia pada masa penjajahan Belanda. Hal ini masih berlanjut hingga masa penjajahan Jepang. Setelah kemerdekaan, benteng ini digunakan sebagai markas TNI untuk mempertahankan kemerdekaan.

33


TUGAS 2:

mari berimajinasi!

Tahukah kamu? Nama awal benteng ini adalah Grootmoedigheid, namun kemudian berganti menjadi Vastenburg yang memiliki arti “istana yang dikelilingi tembok kuat�. Benteng Vastenburg merupakan peninggalan sejarah yang berharga namun seiring perkembangan kota dan jaman, keberadaannya mengalami berbagai ancaman.

Dalam kunjungan ke Benteng Vastenburg, anak-anak diajak untuk mengetahui sejarah benteng Vastenburg melalui permainan merangkai gambar. Di spot ini, mereka juga diminta untuk mengimajinasikan benteng Vastenburg harapan mereka di masa depan. Metode ini digunakan sebagai pengantar kegiatan membuat maket rancangan di hari selanjutnya.

34


02

01 03 Gambar 1 Peserta berbaris menuju Benteng Vastenburg

Gambar 2 Anak-anak melakukan pemetaan terhadap Benteng Vastenburg Gambar 3 Siswa SDN Kidul Beteng bermain puzzle

Gambar 4 Anak-anak berbaris di depan benteng 35


04 36


APA KATA MEREKA? SDN Kauman “Suara dari jalan bising dan selokan sekitar benteng bau.”

Asishifa Poetri F.

“Diberi bunga-bunga indah agar cantik. Sebaiknya sumur jangan dipakai untuk mencuci.”

Anindita P.K.

‘Dindingnya membosankan. Bagaimana kalau kita cat pink? Tambah kebun binatang juga.”

Shea Ayu Kirana

37


“Banyak motor di sekeliling benteng. Mungkin lebih baik ada tempat parkir agar mereka bisa menikmati bentengnya dan juga kursi.”

Karellionus Adi Sury

“Banyak sekali sampah di sekitar benteng dan di selokannya.”

Marshanda

“Jalan menuju benteng kurang rapih dan jelas. Lebih baik jalannya ditambah. Binatang juga akan menarik pengunjung.”

Edho Putra P.

38


pos 3:

Keraton K

eraton Kasunanan dibangun oleh Paku Buwono II pada tahun 1745. Keraton ini merupakan pengganti ibu kota Kesultanan Mataram di Kartasura yang saat itu porak poranda karena peristiwa pemberontakan “Geger Pecinan�. Untuk pembangunan keraton ini, Paku Buwono II membeli tanah seharga sekeping emas kepada Lurah Desa Sala yang bernama Ki Gede Sala. Tak berapa lama saat keraton dibangun, Ki Gede Sala meninggal dan beliau dimakamkan di dalam area keraton. Nama Desa Sala kemudian diubah menjadi Surakarta Hadiningrat setelah pembangunan keraton selesai.

Dalam perjalanannya, keraton ini menjadi saksi bisu penyerahan kedaulatan Kesultanan Mataram oleh Pakubuwono II kepada VOC pada tahun 1749. Keraton ini kemudian resmi menjadi istana Kasunanan Surakarta setelah ditandatanganinya Perjanjian Giyanti antara VOC dan pihak keraton yang membagi kekuasaan Mataram menjadi dua, yaitu Surakarta dan Yogyakarta pada tahun 1755.

39


tugas 3:

dimanakah kamu? 8

2

3

10

4 9 1

Alun-alun Kidul

5

Gn. Merapi / Merbabu

6 11

Pasar Kliwon Laut Selatan

Alun-alun Lor Pasar Klewer Keraton

Pasar Gede Gn. Lawu

u

7

Masjid Agung

Hutan Krendhawahana

-

40


01 02

Gambar 1 Anak-anak sedang mengisi tugas mereka di Alun-alun Utara Keraton Gambar 2 Siswa SD Pangudi Luhur melakukan pemetaan terhadap kondisi Alun-alun Utara

Gambar 3 Peserta Jelajah Pusaka berjalan menuju Alun-alun Utara 41


03 42


APA KATA MEREKA? SD Pangudi Luhur “Rasanya capek tetapi senang, semoga maketnya bermanfaat khususnya buat alun-alun. “

Ryan

“Harapannya semoga alunalun utara semakin bersih dari sampah, udara menjadi segar dan banyak tanaman di Alun-alun. “

Stasya

“I feel happy karena aku bisa ikut melestarikan dan menjaga pusakapusaka di Solo. Pesan saya jaga dan lestarikan pusaka dengan tulus dan semangat. Salam jelajah pusaka!”

Gabriello

43


“Harapannya semoga alun-alun yang telah kami desain menjadi bermanfaat. Dan alun-alun saat ini bisa lebih diperbaiki.”

Clara

“Harapannya supaya alun-alun semakin baik dan tidak ada yang parkir di dalam alun-alun.”

Ayuta Ardan

“Aku berharap semoga Keraton Kasunanan lebih dirawat dan tidak ada orang yang membuang sampah sembarangan. “

Angelina Jovita

44


stop 4:

Kampung kauman K

ampung ini terletak di sebelah utara Masjid Agung yang berada di dalam komplek Keraton Kasunanan Solo. Kampung ini dahulu dihuni oleh para ulama yang terdiri atas beberapa lapisan masyarakat, termasuk para kaum/abdi dalem keraton sebagai penduduk mayoritas, karenanya kampung ini disebut Kauman.

Para abdi dalem saat itu mendapat latihan membatik langsung dari Keraton Kasunanan sehingga mereka mewarisi motif batik yang sering dipakai oleh keluarga keraton. Hingga saat ini tradisi membatik masih mendarah daging di Kauman, menjadikan kampung ini salah satu tujuan wisata batik di kota Solo.

45


tugas 4:

TREASURE HUNT YANG CARI&GAMBARLAH RUMAH AKAH PALING KAMU SUKAI! AP ARKAN WARNA RUMAH ITU? GAMB I DARI OBJEK YANG KAMU SUKA RUMAH ITU!

Y

ang menarik dari Kampung Kauman adalah kentalnya kehadiran budaya dalam kehidupan sehari-hari warganya. Terkenal sebagai kampung wisata batik, warga Kampung Kauman memasukkan unsur batik dalam elemen-elemen rumah dan pelengkap jalan yang dapat ditemui selama menelusuri jalan-jalan di dalam Kampung Kauman. Karena itu, dengan mengadaptasi permainan Treasure Hunt, anakanak diajak untuk mencari elemen-elemen tersebut dengan permainan tebak benda. Diharapkan anak-anak dapat menyadari kehadiran dan fungsi pelengkap jalan sebagai bagian dari unsur pembentuk kota.

A

ku membuat lingkunganmu bersih. Aku menampung benda yang tidak kamu inginkan.

!

SAAT BERKUNJUNG KE GALERI GUNAWAN SETIAWAN, GAMBARLAH MOTIF BATIK YANG KAMU SUKAI!

SIAPAKAH AKU & GAMBARKANLAh!

A

ku bertugas saat malam tiba untuk membantumu supaya kamu bisa melihat jelas. Aku ada di pinggir jalan, juga di perempatan.

GAMBARKAN POLA JALAN YANG KAMU LALUI!

46


02

01

Gambar 1 Salah satu gerbang masuk Kampung Kauman

Gambar 2 Bapak Gunawan Setiawan memberikan penjelasan singkat mengenai batik Solo

Gambar 3 Peserta Jelajah Pusaka menaiki becak sebagai moda transportasi menuju perhentian terakhir, Bank Indonesia Gambar 4 Peserta Jelajah Pusaka memperhatikan proses pembuatan batik tulis di galeri dan lokakarya Batik Gunawan Setiawan 47

03


04 48


APA KATA MEREKA? SD Marsudirini

Kauman perlu tanaman hijau, rumahrumahnya harus diperbaiki, jalannya diperbaiki, lalu harus menjaga kebersihan dengan disediakan tong sampah, semakin dikenalkan ke penduduk tentang kampung Kauman agar semakin terkenal.

“Kauman suasananya berisik, banyak motor. Jalannya kurang bagus, tetapi lingkungannya bersih, pohonnya cukup banyak, dan banyak rumah batik. Harapannya jalannya diperbaiki menjadi aspal.”

Beatrice Sarah

Alexander Winoto

“Kauman bagus bagus batiknya, menarik dan rapi. Para pembatiknya juga jago semua dalam membatik.”

Scholastika Claretta 49


“Banyak orang yang memproses batik, banyak rumah kuno dan banyak suara dan berisik. Jalanjalannya terbuat dari paving juga sudah rapi.”

Stefany “Kauman lingkungannya rapi dan bersih, tetapi penghijauannya kurang banyak, kurang asri tetapi sudah rapi, bersih, ada tempat sampahnya. Ada spion untuk melihat kendaraan atau tidak. Harapannya supaya lebih asri dan banyak pepohonan.”

Caroline Devina

“Kauman adalah kampung batik selain Laweyan. Harapannya semoga ada pelebaran jalan, dan diberikan penerangan bagi para pembatik.”

Angelina Tabitha

50


stop 5:

Bank indonesia B

ank Indonesia dahulu bernama De Javacshe Bank yang merupakan bank sirkulasi pemerintah Hindia Belanda untuk mencetak dan mengedarkan uang. Geliat pertumbuhan ekonomi di kota Solo saat itu menjadi daya tarik pemerintah Belanda untuk membuka De Javasche Bank yang keenam setelah Batavia, Semarang, Surabaya, Padang, Makassar dan Cirebon. Pendiriannya di Solo merupakan pola baru pembangunan De Javasche Bank di daerah pedalaman setelah sebelumnya didirikan di kota pesisir/ pelabuhan. Saat pendudukan Jepang, bank ini sempat ditutup kemudian dibuka kembali setelah kemerdekaan RI serta dinasionalisasi menjadi Bank Indonesia pada tahun 1951. Gedung ini sekarang berfungsi sebagai museum, sedangkan operasional Bank Indonesia berlokasi di sebelah selatan gedung ini.

51


tugas 5:

GAYA DALAM ARSITEKTUR MANA YANG BANGUNAN SUKA? LEBIH KAMU LAMA? ATAU YANG YANG BARU

NEW

OLD

2 3 1

4

men Kenali ele dan r arsitektu ! fungsinya

Cocokkan dengan gambar di samping! PILASTER

LOUVRE

Tiang berbentuk segi empat bujur yang menonjol keluar dari dinding menyerupai tiang bangunan

Struktur kubah pada atap, dengan bukaan samping untuk ventilasi

LUCARNE

TYMPANUM

Jendela pada atap

Dinding dekoratif setengah lingkaran atau segitiga pada atap

52


01 01

Gambar 1 Siswa SDN Kidul Beteng mengerjakan tugas pos kelima, Bank Indonesia

Gambar 2 Siswa SDN Kidul Beteng melakukan pemetaan terhadap Bank Indonesia 53


04 54


APA KATA MEREKA? SD Kidul Beteng “Aku kemarin jalan-jalan melihat bangunan bersejarah. Senang bisa belajar pusaka Kota Solo.”

Asma

“Senang, semoga maketnya bisa bermanfaat bagi Bank Indonesia.”

Naswa

“Aku senang hari ini bisa membuat maket dan mengerti kota Solo terutama tentang pusakanya.”

Adelia 55


“Senang bisa jalan-jalan dan belajar membuat maket.”

“Kemarin jalan-jalan melihat bangunan bersejarah, saya sangat terkesan karena bisa mendapat ilmu dan bisa bersenang-senang.”

Mawar

Anindya

“Dalam membuat maket ini aku senang, karena menyenangkan.”

DIan

56


4

POP-UP CITY

TENTANG

P

op-up City bentukan Urban Guerrilla ini terinspirasi dari program Box City yang telah aktif digunakan sebagai alat untuk perencanaan partisipatif dan desain yang melibatkan anak-anak di negara seperti Amerika Serikat.

Box City pada dasarnya berasal dari kurikulum K - 9 yang sudah ada, di mana banyak mata pelajaran di sekolah menggunakan kreativitas untuk menarik minat belajar dan mengeksplorasi mata pelajaran yang sulit agar mudah dipahami dan menyenangkan untuk dipelajari oleh para siswa . Banyak organisasi nirlaba di bidang perencanaan dan desain yang menciptakan berbagai pedoman dan contoh kegiatan serupa yang dapat diikuti dengan mudah. Namun, panduan ini tidak selalu berlaku atau cukup fleksibel untuk diterapkan di berbagai-macam pengaturan pendidikan .

59


60


bagaimana membuat Pop-Up City?

B

iasanya, program Box City di negara berkembang menggunakan bahan bekas kemasan produk sehari-hari yang mudah dikumpulkan oleh siswa sekolah, seperti kotak sereal atau kotak minuman ringan. Agar siswa dapat menggunakan bahan bekas untuk workshop ini, diperlukan proses mendaur ulang yang lebih terorganisir, yang juga merupakan bagian dari proses terus-menerus dalam sistem pendidikan sehingga dapat mendukung aktivitas seperti ini.

DALAM KESEHARIAN, hal ini dapat menjadi sebuah tantangan. Banyak kemasan makanan yang menggunakan bahan yang tipis dan mudah sobek, seperti plastik, yang membutuhkan proses dan pembersihan lebih lanjut untuk digunakan kembali. Kemasan dengan bahan yang lebih kaku dan berat juga mudah dikumpulkan. Namun, jika digunakan untuk membuat Box City, akan membutuhkan waktu lebih lama, beresiko, serta membutuhkan tempat dan alat-alat yang tidak ramah anak. EFEK TIGA DIMENSI adalah kunci dari workshop ini. Dengan waktu yang terbatas, tim UG berharap para siswa dapat lebih berfokus pada menentukan visi, membayangkan, dan membentuk kembali ruang kota daripada memikirkan hal-hal yang bersifat teknis. Urban Guerrilla pop-up city diharapkan dapat menjadi metode terbaik untuk menuangkan ide dengan waktu yang terbatas, yaitu dengan cara “memunculkan bentuk� dari kerajinan dua dimensi. MENYIMPAN BUAH KARYA SISWA dalam jangka waktu tertentu juga merupakan sebuah keisitimewaan. Kerajinan tiga dimensi biasanya sulit disimpan setelah workshop selesai, oleh karena itu tim UG memodifikasinya menjadi dua dimensi agar dapat diratakan kembali sehingga hasil kerja para siswa lebih terjaga.

61

1

MEMBUAT KERAJINAN

2

RNAI! MEWA

KRES KRES.. .

3

untuk menyimpan: lipat daN RATAKAN

N TEMPELKA


apa yang diperlukan untuk membuat Pop-Up City? luas yang t a p em

3.sti

cker

i sekal

pop-u

p

1. t

ekas ajalah b m & s a t 4.ker apa pun yang bisa di-recycle!

5. buku catatan jelajah pusaka

2. pe ta

DASAR

7. gunting

6. le m & s eloti p

yang

banya

k

8. krayon dan pensil colors as g bek

ran 9. BA

10. i maji

nasi

& kre at

ivita

smu! 62


KULIAH & PErmainaN

S

etelah mengenal pusaka Kota Solo secara langsung di hari pertama; tim Urban Guerrilla, dengan bantuan Tunas Nusa Foundation, memberikan pengenalan singkat mengenai sejarah Kota Solo. Dengan menceritakan kronologi sejarahnya, pelajaran singkat ini difokuskan pada pertempuran antara dua kerajaan, bencana alam besar - banjir, dan munculnya pusat perdagangan di sepanjang sungai. Hal ini memudahkan pemahaman para siswa mengenai aspek-aspek utama dalam perkembangan Kota Solo. Kuliah ini diikuti dengan sesi permainan berupa tanya-jawab, menggunakan puzzle busa berisi keterangan waktu dan peristiwa. Para siswa diminta untuk mencocokan puzzle tersebut, sedangkan pemberi materi memberikan pertanyaan yang terkait dengan kuliah di awal.

63


64


surakarta

2010

Jalur Kereta Api ke Semarang dan Pelabuhan Tanjung Mas

perkembangan bentuk kota Pusaka untuk masa depan Surakarta yang lebih baik, Surakarta, Januari, 2015

Tunas Nusa Edu-Foundation

Ps. Bambu

LEGENDA

Kampung/permukiman awal

Kampung/permukiman abdi dalem Kampung/permukiman Belanda

Jejaring/cikal bakal ruang terbuka hijau Bandar perdagangan

Jaringan sungai Bengawan Solo

St. Purwosari

Jaringan jalur kereta api dan trem dalam kota

Ke Yogyakarta via Klaten

Jaringan jalan

Banjir Bengawan Solo; penataan koridor hijau kota 2007

Inisiasi penataan Penataan bantaran Kali Pepe; koridor Kereta uap Banjir Bengawan Solo Sudirman diresmikan 2013 2011 pengoperasiannya untuk Penataan kampung menghidupkan Tiga pompa dengan lomba kembali jalur rel air besar Participatory untuk penerapan yang melintas dioperasikan heritage Eco-Cultural City of di sepanjang Jl. di Pintu Air mapping Slamet Riyadi Demangan Solo 2015 2009 2000 2012

Tanggul Bengawan Solo dibangun bersamaan dengan pelurusan alur Bengawan Solo 1974-1982

Banjir Bengawan Solo, 2598 rumah terendam

1999

Pembangunan tanggul Kali Wingko 1998

2000

1546 Masjid Laweyan milik Kyai Ageng Henis (kakek dari Susuhan Paku Buwono II), masjid pertama di Kerajaan Pajang didirikan pada masa Djoko Tingkir

1549 1550-an Pajang Berkembang berdiri, Desa Sala Sultan Hadiwijaya memerintah

Booming industri menyebabkan pencemaran lingkungan Pembangunan waduk Gajah Mungkur 1970

Ps. Hardjodaksino

Ps. Klithikan Notoharjo

ke Solo Baru, Sukoharjo, dan Wonogiri

Ps. Sangkrah

1570 Ki Ageng Pemanahandengan dukungan Pajang membuka permukiman di Bumi Mentaok sebagai hadiah Hadiwijaya kepada Ki Ageng Pemanahan atas jasanya membunuh Arya Penangsang.

1588 Kerajaan Mataram Islam berdiri, Sutawijaya berkuasa, lokasi kraton pertama di Banguntapan

Ps. Besi tua

Pembangunan

1600 VOC berkuasa; diterapkan kebijakan segragasi etnik dengan gheto Desa Sala berkembang menjadi pusat kota

1700

1500-an

daerah perdagangan yang ramai melibatkan berbagai e jalur Bengawan Solo sejak abad 18. Benteng Vastenburg didirikan oleh Gubernur Jendral Ba Imhoff

1746 Susuhunan Paku Buwana II secara resmi menempati ibukota baru yang dinamai Surakarta

Bandar/Kampung Cina

ng aw an

so Pajang

Laweyan

be

ng aw an

Bandar/Kampung Arab

Bandar/Kampung Arab

Desa Sala

Bandar/Kampung Nusupan

Pembangunan tanggul untuk

antisipasi dengan pintu air di Desa Mu Mangkunagoro VI (18 Susuhunan Paku Buwono X memp

1745 Perpindahan keraton Kartasura ke Surakar sekitar Desa Sala - pertemuan Sungai Pepe dan Be

so

65

Bandar/Kampung Cina

be

Laweyan Kabanaran

mengg wilayah Pa karena di kawa eksploi

Ps. Ayam

Dibangun dan berfungsi Jalur Solo Banjir besar, dampaknya stadion Sriwedari Kota/Sangkrah Sumbangan hingga Ngawi, Bojonegoro, dan dan Lanud 1922 Lamongan. 142.000 ha lahan pipa air kecil Panasan Bandara pertanian yang tersebar di Pembangunan Pembuatan tanggul dan oleh Ir. Sutami Adi Sumarmo 93 Kecamatan tergenang air, Pasar Gedhe di pintu air pintu air Demangun sekarang Hardjanegoro oleh Paku Buwono X Demangan sekitar 182.000 rumah rusak 1930 1976 1918 1932 1966

1600

Buah/Jurug

St. Sangkrah

lo

1500-an Laweyan pusat perdagangan bahan sandang seperti kapas dan aneka kain

Ps. Klewer

Jalur Kereta Api ke Yogyakarta

Pasar

St. Jebres

Ps. Gedhe

Ps. Kembang

Stasiun

1500

Ps. Meubel

Ps Windujenar

Tanggul dan pintu air

lo

Wilayah/cikal bakal wilayah Surakarta

Ps. Mojosongo

St.Solo Balapan

1550

Bandar/Kampung Nusupan


1800 - 1930 an

MATERI KULIAH

Jalur Kereta Api ke Semarang dan Pelabuhan Tanjung Mas

by TUNAS NUSA FOUNDATION

Jalur Kereta Api ke Madiun, dan Surabaya

ng aw an

St. Purwosari

St.Solo Balapan

St. Jebres

St. Sangkrah

Jalur Kereta Api

Banjir besar Solo

genangi sebagian besar asar Kliwon, ditengarai a rusaknya hutan-hutan asan pedalaman akibat itasi erkebunan swasta pada masa itu.

1915

ke Yogyakarta Stasiun Solo Kota Sangkrah dibangun dan melayani jalur Solo-Wonogiri dan rute dalam kota yang Pembangunan dan menghubungkan restorasi besar-besaran stasiun Solo Kota dan Banjir Mangkunegaran oleh Susuhan Stasiun Solo Jebres besar Solo Paku Buwono X 1893-1939 1912 1904

k mengalirkan Sungai Pepe ke timur melalui Sungai Anyar (Banjir Kanal) dan

unggung, sampai ke Bengawan Solo, pada masa Susuhan Pakubuwana X (1893 - 1939) dan KGPAA 896-1916) oleh Keraton Kasunanan Surakarta, Mangkunegaran, dan pemerintah kolonial Belanda. perluas wilayah Baluwarti dan menambah dua buah pintu butulan di sebelah tenggara dan sebelah barat daya

1900

engawan Solo, etnis melalui

aron van

Pedagang batik Jawa banyak mendirikan usaha dan tempat tinggal di kawasan Laweyan - mencakup kawasan Laweyan (sekarang mencakup Kampung Laweyan, Tegalsari, Tegalayu, Tegalrejo, Sondakan, Batikan, dan Jongke Akhir abad 19

1900

rta di

Jalur Kereta Api ke Madiun, dan Surabaya

be

be ng aw a

ns

sol o

o lo

Ke Madiun, dan Surabaya

1755 Perjanjian Gianti - membagi Kerajaan Mataram menjadi dua, yaitu Kesunanan Surakarta dan Kesultanan Yogyakarta

1763 - 1768 Pembangunan Masjid Agung Keraton Surakarta Hadiningrat oleh Sunan Pakubuwono III. Di sebelah Barat masjid kemudian terdapat perkampungan Kauman, yaitu kompleks tempat tinggal para kaum ulama dan kerabatnya.

Berkembang permukiman Arab, Cina, Belanda, serta permukiman

Dibangun dan berfungsi jaringan KA Jogja-Magelang 1898

1800

Stasiun Solo Jebres dibangun oleh Staatsspoorwegen, pada waktu itu masuk wilayah Keraton Kasunanan Surakarta 1884

1813 Perluasan wilayah Mangkunegara menjadi 3500 ha

abdi dalem 1757 1786 1770 Perjanjian Salatiga Merapi meletus Infrastuktur perlindungan banjir Kota Solo yakni pembentukan Mangkunegaran pelurusan Bengawan Solo dilakukan pada masa PB III

Stasiun Purwasari dibangun 1875

Stasiun Solo Balapan, masuk Kadipaten Praja Mangkunegaran, dibangun - diprakarsai oleh Mangkunegoro IV dan didesain oleh arsitek Hermann Thomas Karsten; Jalur KA Kidung Jati-Ambarawa dan Ambarawa-Secang beroperasi

1873

1870 1830 Dibangun jalur SemarangJalur KA Solo-Gundir berfungsi; Vorstenlanden, Semarang-Solo-Jogja perluasan wilayah Mengkunegara 1869 menjadi 3850 ha Jalur KA Gundih - Kidung 1863 Jati beroperasi Banjir besar Solo

Keraton Kasunanan Surakarta

1745

Keraton Mangunegaran

be

be

Benteng Vastenberg

Bandar/Kampung Beton

Bandar/Kampung Nusupan

ng aw an

ng aw an

so

lo

so lo

i g a

Keraton Kasunanan Surakarta

1757

Bandar/Kampung Betan

Bandar/Kampung Nusupan

66


1755 Perjanjian Giyanti membagi Kerajaan

1757 Perjanjian Salatiga ditandatangani

pada 17 Maret 1757 di Kota Salatiga antara Raden Mas Said (Pangeran Sambernyawa) dengan Sunan Paku Buwono III, serta VOC dan Sultan Hamengku Buwono I. Raden Mas Said diangkat sebagai penguasa atas sebuah kepangeranan, Praja Mangkunegaran yang terlepas dari Kesunanan Surakarta dengan gelar “Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya Mangku Nagara Senopati Ing Ayudha�

Mataram menjadi dua, yaitu Kasunanan Surakarta dan Kesultanan Yogyakarta. Pangeran Mangkubumi menjadi Sultan atas Kesultanan Yogyakarta dengan gelar Sri Sultan Hamengku Buwono I dan Susuhunan Paku Buwono III memerintah Kasunanan Surakarta

1700

1763 Pembangunan Masjid Agung Keraton Surakarta oleh Paku Buwono III

rentang

1790 Peristiwa Pakepung HB I dan Mangkunegara I bersama VOC mengepung Paku Buwono IV 1813 Perluasan wilayah Mangkunegaran menjadi 3500 ha

1825 - 1830 Perang Diponegoro (Perang Jawa)

11 Desember 1749 penyerahan kedaulatan 1745 Berdirinya ibu kota baru dan Kraton Kasunanan di kampung 1743 Pemberontakan Tionghoa 1703 16 Kerajaan Mataram oleh Sunan Paku Buwono Solo (Desa Sala) di tepian Bengawan Beton oleh Pakubuwono II terhadap Kolonial Belanda di Pangeran Mata II kepada VOC. Namun secara de facto Surakarta; Pembangunan Benten Vastenburg oleh Van Imhoff Katasura; dengan bantuan VOC Puger tah Mataram baru dapat ditundukkan sepenuhnya K Ibukota Kartasura berhasil direbut meninggal, pada 1830. 15 Desember 1749 van 1746 Susuhunan Paku Buwana II dari tangan pemberontak dengan ditunjuk Hohendorff mengumumkan Putra Mahkota keadaan luluh lantak; Susuhunan berkuasa Wo secara resmi menempati ibukota baru sebagai Susuhunan Paku Buwono III Paku Buwono II menyepakati Amangkurat III 1750 Periode pertengahan perkembangan yang dinamai Surakarta. Konflik Istana perjanjian yang menggadaikan permukiman perkotaan Surakarta (1750anmenyebabkan saudara Susuhunan, P. Mangkubumi, meninggalkan kedaulatan Mataram kepada VOC dilak 1950an), pada masa ini permukiman perkotaan istana. Meletus Perang Tahta Jawa Ketiga yang berlangsung lebih selama belum dapat melunasi tidak hanya dibangun oleh komunitas Jawa, tetapi dari 10 tahun (1746-1757) dan mencabik Kerajaan Mataram me hutang biaya perang sebagai juga oleh berbagai etnis, Arab, Cina, dan Belanda menjadi dua Kerajaan besar dan satu kerajaan kecil. imbalan atas bantuan VOC.

1800

sejarah

surakarta

1830 Berfungsi jalur KA Solo - Gundih; perluasan wilayah Mangkunegaran menjadi 3850 ha;

1869 jalur KA Gundih-Kidung Jati 1873 jalur KA Kidung Jati-Ambarawa dan Ambarawa-Secang; dibangun dan berfungsi Solo Balapan, diprakarsai oleh Mangkunegara IV 1875 Dibangun dan berfungsi Purwosari 1884 Dibangun dan berfungsi stasiun Jebres 1893 - 1939 Pembangunan dan restorasi besar-besaran Mangkunegaran oleh Susuhan Paku Buwono X

1898 Dibangun dan berfungsi jaringan KA Jogja-Magelang

Pangeran Diponegoro www.2.bp.blogspot.com

Mangkunegaran IV www.2.bp.blogspot.com

Paku Buwono X www.upload.wikimedia.org

Haji Samanhudi www.upload.wikimedia.org

Thomas Karsten www. dutcharchitect.eu

1900 1900-an 1905 Gereja Katolik Santo Perkembangan teknologi Antonius transportasi darat; Surakarta terjadi perubahan berdiri orientasi transportasi kota dari air-dandarat menjadi darat

1903 Dibangun dan berfungsi jaringan kereta api SecangMagelang

1918 Pembuatan tanggul dan pintu air Demangun oleh Paku Buwono X

1930 Pembangunan 1942 Geger Pecinan Pasar Gedhe 1946 Pembubaran Hardjanegoro; Daerah Istimewa Surakarta Sodetan Kali Anyar

1922 Dibangun dan berfungsi Stasiun Solo Kota/Sangkrah

16 Oktober 1906 Sarekat Dagang Islam (SDI) dirintis oleh Haji Samanhudi di Solo untuk menghimpun pedagang pribumi muslim, khususnya pedagang batik, agar dapat bersaing dengan pedagang besar Tionghoa

1932 Pembangunan Stadion Sriwedari 1940 Pembangunan Lanud Panasan Bandara Adi Sumarmo sekarang

1947 Pasar Gedhe rusak akibat serangan belanda (Agresi Militer I)

dengan dikeluarkan PP (Penetapan Pemerintahan) No 16/SD Tahun 1946 menghilangkan kekuasaan Raja Kasunanan Mangkunegaran karena berkembang gerakan antimonarki/swapraja dipimpin Tan Malaka.

sub-DAS bengawan solo hulu

1948 Pekan Olah Raga (PON) I di Solo; Geger

1950an Periode terakhir perkembangan permukiman perkotaan Surakarta, pada periode ini permukiman perkotaan dibangun oleh penduduk kota dan desadesa (urban-rural citizen) di sekitar Surakarta

Jatinom, Klaten, 19471948 Laskar Rakyat menyerang orangorang Cina, sebagian mengungsi ke Surakarta dan kota lainnya. 1949 Serangan umum bertujuan menduduki Yogyakarta dan Surakarta dipimpin Slamet Riyadi; renovasi Pasar Gedhe laut jawa

1966 Banjir Bengawan Solo, 71 orang meninggal

pelabuhan tanjung mas

1970an Pencemaran dan 198 ata degradasi lingkungan Ged kota oleh limbah dari booming industri 1 P 1976 Universitas S Sebelas Maret M

(UNS) berdiri

1980an Urbanisasi, industrialisasi, dan urban sprawl jalur kereta api (transportasi barang dan orang) ke semarang

ke semarang

interaksi perdagangan komoditas kultural ke Eropa dan negara lain

boyolali

surakarta

Pusaka untuk masa depan Surakarta yang lebih baik, Surakarta, Januari, 2015

jalur kereta api (transportasi barang dan orang) ke yogyakarta, bandung, dan jakarta

ke bandung - jakarta samudra hindia

67

Tunas Nusa Edu-Foundation

Gambar 1. Surakarta dalam Pulau Jawa dan Provinsi Jawa Tengah

Gambar 2. Surakarta dalam konteks Wilayah Sungai Bengawan Solo

sragen

klaten sukoharjo

yogyakarta

interaksi historis-kultural mengenai identitas dan budaya jawa dengan yogyakarta; interaksi ekonomiperdagangan dengan hasil budaya sebagai komoditasnya

karanganyar

wonogiri

Gambar 3. Surakarta dalam konteks urban region Subosukawonosraten

interaks komodit Jepang, negara


681 Pangeran Puger dari aram Islam menyerahkan hta dan pindah ke istana 1645 Sultan Agung Kartasura yang dibangun sejak 1679 di Hutan membangun makam onokerto yang kemudian raja-raja di Imogiri; diberi nama Kartasura Sultan Agung wafat; (sekarang Sukoharjo), Amangkurat I berkuasa kukan untuk mengimbangi menggantikan kekuatan VOC dengan Sultan Agung dan embangun aliansi dengan memindahkan ibu kota Cirebon dan Johor kerajaan ke Plered

Belanda memiliki andil kekuasaan pada 1600 an; Desa Sala menjadi pusat kota; terjadi perubahan orientasi transportasi kota, dari air menjadi air dan darat; kekuasaan Kerajaan Surakarta menggantikan Kartasura; penerapan kebijakan politis segregasi etnis

1613 Raden Mas Rangsang (Panembahan ing Ngalago Abdurrahman/Sultan Agung), anak Pangeran 1601 Pangeran Sedha Krapyak, Sedha ing Krapyak memerintah Mataram (Panembahan Islam dan memindahkan Hanyokrowati), pusat kerajaan Mataram anak Panembahan ke Karta (5 km dari Kota Senopati, memerintah Gede sekarang) Mataram Islam

1588 Kerajaan Mataram Islam berdiri,

lokasi kraton pertama di Banguntapan, ibu kota kerajaan kemudian dipindahkan ke Kota Gede tahun 1588-1613

1584 Sutawijaya (Raden Ngabehi Loring Pasar/ Panembahan Senopati ing Alaga Sayidin Panatagama Khalifatullah Tanah Jawa/ Panembahan Senopati), anak Kiai Gedhe Mataram, berkuasa.di Mataram

1570 Ki Ageng Pemanahan (Kiai Gedhe Mataram), mendirikan Desa Mataram dengan dukungan Pajang, menjadi kadipaten di bawah Kesultanan Pajang berpusat di “Bumi Mentaok”, sekitar Banguntapan , Bantul, DIY sekarang. Bumi Mentaok diberikan Hadiwijaya kepada Ki Ageng Pemanahan sebagai hadiah atas jasanya membunuh Arya Penangsang.

1549 Pajang berdiri, Sultan Hadiwijaya memerintah

Periode awal perkembangan permukiman perkotaan Surakarta (1500an - 1700an) - berkembangnya permukiman komunitas Jawa pertama bernama Desa Sala yang berada di sepanjang Sungai Bengawan Solo, dekat Pelabuhan Nusupan.

1600

1550

Sultan Hadiwijaya www.mitra-sbm.blogspot.com

Panembahan Senopati www.wongalus.files.wordpress.com

Slamet Rijadi www.upload.wikimedia.org

2000

81 Perbaikan 1999 Banjir ap Pasar Bengawan dhe

2010 APMCHUD (Asia Pacific Ministerial Conference for Housing and Urban Development) 3 diselenggarakan di Surakarta; menghasilkan kesepakatan Deklarasi Solo dan dibentuknya RC-CEHUD (Regional Center for Community Empowerment of Housing and Urban Development) Joko Widodo-Rudi terpilih sebagai Walikota dan Wakil perioda kedua; penyiapan dan pembentukan visi Eco-Cultural City of Solo; berkembangnya konsep galeri simulasi kota untuk meningkatkan transparansi, partisipasi, dan akuntabilitas pengelolaan kota

2011 Lomba penataan Koridor Sudirman kota terbuka untuk profesional; lomba penataan kampung untuk menerapkan konsep Eco-Cultural City of Solo dengan pendampingan mahasiswa dan kontribusi dari CSR

2013 Lomba penataan tepi sungai Kali Pepe oleh masyarakat pada tingkat kelurahan dengan pendampingan dari UNS, UMS, dan ISI

2012 Lomba penataan kampung untuk menerapkan konsep Eco-Cultural City of Solo yang ke-dua dengan pendampingan mahasiswa dan kontribusi dari CSR; lomba perancangan toilet untuk umum dengan kontribusi dari CSR; kolaborasi Pemerintah Kota dan Balai Besar Bengawan Solo untuk penataan Kali Pepe dan Kali Anyar sebagai implementasi kebijakan PP 38 tahun 2011

2007 Banjir besar Kota Solo karena luapan Bengawan Solo; penataan koridor hijau kota termasuk resettlement Pucang Sawit secara damai ke Solo Elok dan Pipitan

Kerusuhan Mei 1998, Kota Solo lumpuh beberapa hari

ke Semarang

si perdagangan tas kultural ke , USA, dan lain

keterangan pusat kota lama

Kali Anyar Kali Pepe

Legenda

jaringan sungai (drainase alami kota) jalur kereta api

Pusat produksi Joglo

jalur kereta api (transportasi barang dan orang) ke surabaya

ekspansi kota kota lama

keterangan urban region subosukawonosraten - skala makro surakarta

Bambu

Ayu balapan

an

gaw

ben

o

sol

Meubel

Windujenar

Ledoksari

Turisari Legi

Jebres

Kabangan

Bangunharjo

Gedhe

Tanggul

Kembang Singosaren

Ngarsopuro

Klewer Kliwon Sangkrah Gading Hardjodaksino

ke Solo Baru (ekspansi baru area perkotaan Surakarta), Sukoharjo, dan Woogiri

Buah/Jurug

Rejosari

Jongke

Penumping Kadipolo

ke Yogyakarta via Klaten

Mojosongo

Sidomulyo Ngumbul

Sidodadi

Purwosari

elemen fisik jalur kereta api

Pasar skala nasional

Ngemplak

Depok

Kali Anyar menjadi batas antara pusat kota lama dan area ekspansi kota

ke Tawangmangu, Madiun, dan Surabaya

kota surakarta/solo skala mezo surakarta

keterhubungan kulturalhistoris keterhubungan ekonomiperdagangan dan sosio-kultural melalui aktivitas sehari-hari dalam skala mikro dan mezo

Pasar skala regional Nusukan

jaringan jalan

ke surabaya

Pasar skala kota

Mojosongo perumnas

ns

ke Madiun dan Surabaya

jaringan jalan yang dibangun sebagai komponen pusat kota sejak 1750-an

wa

via Boyolali

keterhubungan ekonomiperdagangan

2014 Pengajuan Surakarta sebagai ‘Kota Kreatif’ kepada UNESCO bersama Jogja, Bandung, dan Pekalongan; pembentukan SCCN (Solo Creative Community Network); perencanaan rangkaian kegiatan Bamboo Bienalle

olo

1990an Eksplorasi pariwisata

Rudi terpilih sebagai Walikota dan Wakil Walikota melalui pemilihan langsung; redefinisi pedagang kaki lima sebagai saudagar kota; dilakukan penataan taman dan pasar tradisional serta mendorong festival kebudayaan dan penguatan budaya Jawa

2009 Solo Gala Dinner dan presentasi Walikota Surakarta di pertemuan Governing Council UN Habitat di Nairobi Kenya mencatatkan Surakarta pada diskusi perumahan dan pembangunan perkotaan dunia

ng a

Solo, 2598 rumah terendam

2005 penetapan slogan ‘Solo the Spirit of Java’; Joko Widodo-

be

1989 Perbaikan Stadion Manahan

FX Hadi Rudyatmo - www.swa.co.id

Joko Widodo - www.bubblews.com

Dawang

Klithikan Notoharjo

Gambar 4. Struktur kota Surakarta

Tunggulsari

Ayam Besi tua

Gambar 5. Peta persebaran dan skala pelayanan pusat produksi dan distribusi Surakarta

68


MARI KITA

69


bersenangsenang!

70


POP-UP

PASAR GEDE by SdN MUHAMMADIYAH 2

MANA-MANA, “TANAM BUNGA DI

JUGA

“Saya ingin membuat taman di dekat Pasar Gede agar tidak sepanas sekarang di masa mendatang. Saya juga ingin Kali Pepe bisa dilalui perahu dan ada ikannya. Taman yang dibangun bisa jadi paru-paru kota.” - Naimah, SD Muhammadiyah 2 71

DI PA GAR


TAMAN BUNGA 72


POP-UP

VASTENBURG “BENTEN

by SdN 27 Kauman

G WAR

I” NA-WARN

“PE

“ADA

TEDUH R A G A IMBUN R N A POHON

JALAN

& LAH AN

MUDAH

“LI

“Saya ingin Benteng Vastenburg dijadikan objek wisata yang dibekali air mancur, taman bunga, lampu, tempat duduk, area bermain, dll. Harapan saya semoga Solo menjadi Kota terbersih dengan adanya taman ini.” - Shea Ayu, SDN 27 Kauman 73

HAT

“SEHAR

! A DA

USNYA

IKA

“TAMAN N!”

ADA

AIR MANCUR YANG INDAH”

PARKI

DIDAT

R AGA R

ANGI”

BUNGA

UNTUK MENJAGA KEINDAHAN”


TAMAN BENTENG 74


POP-UP

KERATON KASUNANAN by Sd PANGUDI LUHUR

“K

A ER

TO

N

R HA

US

D

A IJ

GA

“POHON PALEM IT U INDAH”

“P

“Harapannya semoga alunalun utara semakin bersih dari sampah, udara menjadi segar dan banyak tanaman di alun-alun” - Stasya, SD Pangudi Luhur

AG

AR TE PE TA NT PI I N JU G U G NT HA A UK RU KE S AM ME AN NA AN RI , K”

“SEMUA ORANG HA RUS DAPAT

MENIKMATI TAMAN” 75


Taman Utama Alun-alun utara 76


POP-UP

KAMPUNG KAUMAN

“TAM

AN K ECIL ”

by Sd MARSUDIRINI

“POLA BATIK PADA JALAN”

“SEMUA

“Kami ingin mengembangkan kampung Kauman untuk wisata batik. Ide kami menambahkan villa agar turis yang ingin menghabiskan waktu di Kauman menikmati suasana dengan senang” - Alexander Winoto, SD Marsudirini 77

VILLA” I D A J RUMAH

KEBAKARAN, “KANTOR POLISI, PEMADAM RESTORAN, DAN RUMAH SAKIT”


KAMPUNG WISATA BATIK KAUMAN 78


POP-UP

“BIS

BANk INDONESIA

DI

A BE RJAL A

PIN

GGI

N

R S UNG AI”

by Sd KIDUL BENTENG

“JEMBATAN - UNTUK SE MUA

NGI DENGAN WARNA PELA A” K TANGG A N A A D PA

“Tempatnya panas karena pohonnya sedikit. Harapanku, halaman Bank Indonesia ini bisa dipakai oleh pengunjung seperti dahulu.” - Dian Sulistiawati, SDN Kidul

Benteng 79

“JALA

N BAT IK

“PE

U RAH

SE

AI BAG

TR

PO ANS

RT

AIR I S A


JELAJAH pusaka 80


PRESENTASI PASAR GEDE OLEH SDN MUHAMMADIYAH 2 “Pasar Gede ini akan kami buat taman bunga yang bisa menjadi tempat bermain. Di sekitar Pasar Gede juga dipasang lampion oleh warga dalam rangka menjelang perayaan Imlek. Ada parkiran mobil di area belakang. Yang paling kami suka dari desain maket ini adalah bagian Klenteng. Selain itu juga kami suka membuat taman supaya jadi bagus. Di dalam taman tersebut harus tersedia banyak pohon yang besar-besar supaya tersedia banyak oksigen.”

TAMAN BENTENG OLEH SDN 27 KAUMAN

“Benteng Vastenburg ini akan kami jadikan sebagai taman bermain. Kami akan menambahkan area parkiran untuk para wisatawan. Area benteng ini juga akan ditambahkan air mancur dan taman bunga supaya lebih indah dan menarik wisatawan untuk datang. Pagar-pagar ditambahkan di sepanjang parit agar anak-anak kecil tidak jatuh ke dalamnya. Kursi-kursi juga disediakan di bawah pohon yang lebat agar wisatawan yang kelelahan bisa duduk dan tidak kepanasan. Tempat sampah diperbanyak di sekeliling benteng agar pengunjung dapat membuang sampah dengan mudah. Sumursumur yang ada dipertahankan karena sudah ada dari jaman dulu dan merupakan benda pusaka, sedangkan area di dalam benteng yang awalnya kosong kami tambahkan bangunan gereja dan masjid sebagai tempat ibadah. Di dalam area benteng tidak kami sediakan restoran karena sudah ada Pasar Kuliner Galabo di sisi selatan Benteng Vastenburg ini.”

TAMAN UTAMA ALUN-ALUN UTARA OLEH SD PANGUDI LUHUR

81

“Area alun-alun di masa depan mau dibuat lebih rindang dan teduh, supaya pengunjung yang datang tidak kepanasan lagi seperti saat kami kesana. Di sekeliling alun-alun akan kami beri pagar supaya tamannya tidak rusak, selain itu juga akan kami tambahkan air mancur, lampu-lampu supaya terang, tempat duduk, serta payung-payung untuk tempat berteduh jika kepanasan. Pohon beringin kembar akan tetap di pertahankan, dan tetap ada toko-toko di sisi timur alun-alun. Area yang awalnya parkir kini dibuat supaya mobil tidak boleh lewat lagi. Selain area alun-alun, kami juga ingin menambahkan pohon-pohon dan air mancur di area Keraton dan Masjid Agung. Di sisi barat juga ada rumah-rumah serta pasar sementara untuk pasar Klewer. Fasilitas lainnya disediakan halte bus dan tempat untuk andong. Di alun-alun ini kami juga ingin membuat kereta impian masa depan.”


KAMPUNG WISATA BATIK KAUMAN OLEH SD MARSUDIRINI “Kampung Kauman ingin kami tata lebih rapih walaupun kondisinya sangat padat, supaya menjadi kampung batik yang lebih nyaman untuk turis dalam negeri dan asing. Kami akan menambahkan beberapa fasilitas seperti taman yang indah dan asri untuk dipandang mata, pergola dan tanaman untuk kesan hijau di taman-taman, tong sampah agar pengunjung mudah buang sampah, serta lampu-lampu. Jalan-jalan dibuat berbeda dengan menambahkan pola batik di dalamnya. Karena kondisi eksisting jalan sangat sempit, ide kami agar jalanan yang ada tidak boleh dilintasi mobil dan motor, hanya boleh dilintasi oleh becak, sepeda, dan pejalan kaki supaya tidak mempersempit wilayah di kauman. Kami juga menambahkan bangunan Rumah Sakit, Pos Informasi Turis, Pos Satpam, Pemadam Kebakaran dan juga hotel. Tujuan kami membangung hotel agar turis dapat menikmati suasana dari jaman dulu di kampung ini, tidak perlu keluar untuk mencari hotel. Karena jika hotel mereka diluar wilayah kampung Kauman mereka tidak akan merasakan suasana bertemu dengan pembuat batik dan juga belajar membuat batik. Lahan hotel bisa juga didapat dari rumah warga yang mau disewakan menjadi villa.”

JELAJAH PUSAKA OLEH SDN KIDUL BENTENG

“Kami ingin membuat Bank Indonesia untuk orang-orang yang mau menitip uangnya di Bank. Karena di Solo ini banyak pengrajin batik, kami ingin membuat jalanan berbatik di depan Bank Indonesia. Selain itu juga dibuat penyeberangan dari bangunan Bank Indonesia lama ke bangunan yang baru. Sekitar bangunan Bank Indonesia juga kami buat lebih baik, salah satunya Kali Pepe, sehingga Kali ini dapat menjadi seperti dahulu kala dipakai orang untuk berjualan rempah-rempah dan merica. “

82


pameran pop-up city PASAR GEDE OLEH SDN MUHAMMADIYAH 2

TAMAN UTAMA ALUN-ALUN UTARA OLEH SD PANGUDI LUHUR 83

TAMAN BENTENG OLEH SDN 27 KAUMAN


KAMPUNG WISATA BATIK KAUMAN OLEH SD MARSUDIRINI

JELAJAH PUSAKA OLEH SDN KIDUL BENTENG

84


5

LESSON LEARNED

K

egiatan Jelajah Pusaka dan Workshop Pop-up City ini memberikan pengalaman yang berbeda bagi para peserta. Tidak hanya berisi kegiatan permainan yang menyenangkan, kami juga memastikan bahwa kegiatan ini memberi nilai edukasi.

Dari kegiatan ini kami sadar bahwa pembelajaran yang didapat tidak hanya dirasakan oleh para peserta saja melalui permainan edukasi yang kami berikan, namun secara tidak langsung kami sendiri sebagai panitia maupun mentor belajar dari interaksi kami dengan anak-anak tersebut. Kami mempelajari bagaimana anak menyerap ilmu dari sekelilingnya dan memberikan ide-ide yang tak jarang di luar dugaan.

M

elihat bagaimana antusias peserta pada acara ini dan hasil yang luar biasa dari ide dan kreativitas mereka, kami merasakan pentingnya kegiatan atau pendekatan serupa untuk diaplikasikan pada pembelajaran mereka di sekolah.

Di negara lain, kegiatan perencanaan partisipatif seperti ini sudah menjadi bagian dari kurikulum sekolah. Anak-anak diperkenalkan dengan daerah tempat mereka tinggal melalui permainan yang sesuai dengan umur mereka. Mereka diajak untuk belajar tidak hanya dari buku, namun dari pengalaman sehari-hari yang ada di sekeliling mereka. Dengan begitu, kepekaan, kesadaran, dan kecintaan terhadap lingkungan mereka akan tertanam sejak kecil.

1


2


teSTIMONI

UN KAMPUNS & GNESIA

Aksi adalah salah satu cara untuk menguji, mengklarifikasi dan menyampaikan temuan kepada publik. Heritage menjadi faktor pembeda besar Solo dibandingkan kota lain, dan layaknya diketahui dan difahami oleh anak anak sebagai pelaku masa depan. Target kelompok dan substansi membutuhkan metoda yang ringan dan fun supaya pesan dan temuan riset menjadi bagian keputusan hidup dari anak anak ini. Jalan jalan dan membuat Pop up citi nampaknya pas menarik minat dan membuka peluang ekspresi tanpa kesan menggurui. Kerjasama dan beragam kontribusi pemangku kepentingan menonjol dan menjadi kunci kelangsungan kegiatan UG kedua yang kami ikuti. Acara khusus perlu dilakukan untuk menyuburkan bibit baru jejaring muda peserta maupun fasilitator untuk terus beraksi. Bagi riset 8 kota, kegiatan ini adalah ujian metoda dan presentasi temuan untuk target prioritas, dan kami bersyukur melalui anak Solo kami yakin materi bisa dicerna dengan baik.

RAMALIS

Melalui aksi bersama Urban Guerrilla, sekali lagi riset 8 kota mengujikan temuan bahwa karakter suatu kota erat kaitannya dengan perjalanan sejarahnya. Pun penghargaan terhadap kohesi sosial dari perjalanan sejarah dan rasa memiliki terhadap kota dapat dimunculkan melalui transfer pengetahuan mengenai asal-usul kota. Untuk masa depan kota, maka generasi muda terutama anak-anak, adalah yang paling berhak menerima pengetahuan mengenai asal-usul kotanya. Terima kasih kepada teman-teman UG dan temanteman di Solo yang berkenan berkolaborasi bersama. Semoga dapat menjadi titik mulai untuk aksi dan kolaborasi selanjutanya.

NOVI

3

Acaranya seru, rame, dan mengajarkan anakanak untuk peduli dengan lingkungan di sekitar kita terutama bangunan-bangunan tua yang perlu dilindungi. Harapannya agar acara ini dapat sering dilakukan karena bermanfaat bagi edukasi anak.

JASMINE

USA N S A N TU TION FOUNDA


RULLY

Pelestarian cagar budaya adalah sebuah upaya melestarikan cagar budaya pada masa kini yang memandang nilai masa lalu yang kemudian juga diperuntukkan untuk masa depan. Hal inilah yang menjadi nilai dasar dari semua pekerjaan pelestarian cagar budaya.

Memperjuangkan nilai-nilai pelestarian cagar budaya bukan merupakan proses yang singkat, dibutuhkan proses yang bergulir. Kedepannya proses tersebut kian hari semakin kian solid atau bisa diandaikan dengan proses “snowbowling process”. Layaknya bola salju yang menggelinding semakin lama semakin memadat dan solid. Oleh karena itu, regenerasi dan penyadaran akan arti pentingnya pelestarian pada generasi muda menjadi sangat penting. Generasi muda menjadi garda depan untuk membuatnya menjadi semakin lebih solid. Kegiatan Jelajah Pusaka “ Solo Heritage Walk” menjadi ajang pengenalan lokasi dan pengenalan ragam bentuk bangunan pusaka bagi generasi muda. Kemudian kegiatan ini dilanjutkan dengan workshop membuat maket kluster pusaka sesuai dengan imajinasi mereka di masa depan. Proses ini menjadi menarik karena bertujuan sebagai simulasi membangun kreatifitas mereka serta dapat melihat bagaimana mereka bereaksi dengan nilai-nilai penting pusaka pada kluster serta bangunan cagar budaya. Partisipasi sejak usia muda, seperti kegiatan ini, diharapkan dapat memberikan kesan tertentu bagi generasi muda, memicu indera mereka, dan secara aktif mengembangkan dan mengeksplorasi ide-ide mereka. Melihat sisi lain dari generasi muda melihat arti pentingnya nilai pusaka menjadi pengalaman yang mengasikkan karena dari mereka juga kita bisa banyak melihat kebaharuan yang bersifat harapan. Harapan akan ruang publik di kluster Benteng Vastenberg atau yang lainnya.

Bagi sebagian orang, belajar sejarah memang membosankan. Selain mengharuskan menghafal peristiwa beserta tanggal kejadian, biasanya cara belajar yang monoton kian membuat semangat belajar meredup. Namun, bagaimana bila belajar di luar kelas? Permasalahan ini sepertinya ditangkap secara baik oleh AECOM bekerja sama dengan Universitas Sebelas Maret dan stakeholder lainnya untuk menghelat acara bertajuk Urban Guerrilla. Konten dari acara ini begitu fresh dan fun, terutama bagi anak-anak (Sekolah Dasar), mengenalkan sebagian heritage yang dipunyai oleh Kota Solo. Berkeliling mengikuti track, tak lupa dengan kisah sejarahnya. Selain mereka dapat pengetahuan dan wawasan anyar, ternyata langkah seperti ini mampu menumbuhkan imaji historis para peserta yang memang ditujukan kepada pelajar (Sekolah Dasar). Hasil temuan di lapangan, entah itu gambar; kisah sejarah; lingkungan dan lainnya, kemudian diaplikasikan di sebuah maket yang nantinya mereka desain sendiri. Bagi saya, acara seperti ini sudah seharusnya dilakukan sejak dini dan memang patut diacungi jempol. Secara tidak langsung generasi muda merasa memiliki peninggalan sejarah yang harus dirawat, dipelihara, dikembangkan tentunya dipelajari. Manfaat lainnya, wawasan dan pengetahuan bertambah. Soedarmono, salah seorang sejarawan pernah berujar, “setiap generasi menuliskan sejarahnya kembali”, dan ini dibuktikan dengan keberhasilan temen-temen dalam menyelenggarakan acara Urban Guerrilla. Sukses!

ANTO Acara yang diadakan UG sangat menarik dan berbeda. Pengenalan bangunan pusaka kota terhadap anak-anak akan berpengaruh pada kesadaran dan kepedulian anak-anak untuk melestarikannya di masa yang akan datang. Bangunan pusaka (heritage) merupakan identitas bagi kota, dan acara yang diadakan UG merupakan wadah bagi anak-anak untuk mengetahui identitas kota. Harapannya agar acara seperti ini dapat dilakukan lebih sering dan menyasar kalangan yang lebih luas.

LIA

4


PESAN DAN KESAN MENTOR & PANITIA Mengajak anak belajar di luar ruangan menjadi pengalaman yang sangat menarik. Kegiatan yang menjadikan lingkungan sekitar sebagai “laboratorium penelitian” masih jarang diterapkan di Indonesia. Oleh karena itu, kegiatan ini dapat menjadi preseden yang baik bagi sekolah dan pemerintah untuk mengembangkan metode pembelajaran yang ada sekarang.

VALLIN 5

Mengenalkan apa itu kota tempat mereka tinggal, budaya, dan sejarah yang ada di dalamnya merupakan sebuah kegiatan yang sebaiknya dilakukan sejak dini. Melalui kegiatan Solo Heritage Walk and Pop-up City ini, anak-anak diajak untuk belajar di luar ruangan dengan metoda “participatory planning”, yang ternyata sangat berkesan bagi para peserta dan juga bagi kami para mentor yang mendampingi anak-anak selama kegiatan. Anak-anak mengikuti rangkaian kegiatan dengan antusias dan mereka pun sangat aktif berpartisipasi dalam setiap aktivitas yang ada. Imajinasi mereka pun terlatih dan kami sebagai mentor merasa cukup terkejut dengan kreativitas yang mereka tampilkan, melebihi ekspektasi kami. Semoga kegiatan seperti ini bisa dilakukan lagi di tempat lain dan dengan metode/format yang lebih dikembangkan lagi.

ON I A L

LUCIA

Melakukan lokakarya dengan anak-anak adalah pengalaman yang sangat menakjubkan. Imajinasi mereka tentang kota (di dunia anak-anak), dan spontanitas mereka dalam mengekspresikan pendapat mereka kadang-kadang bisa membuat kita (orang dewasa) menyadari bahwa kota-kota yang ada saat ini belum ideal . Saya berharap workshop ini dapat menjadi pengalaman yang mengesankan bagi anak-anak, dan pelajaran dapat dilakukan sebagai masukan untuk pengetahuan mereka dalam membangun kota di masa depan dengan prinsip-prinsip yang baik . Mudahmudahan, mereka dapat menjadi agen perubahan untuk dunia yang lebih baik di masa depan .

FIONA

Metode “Learning by doing” lebih efektif untuk dipahami oleh anak-anak. Kegiatan ini tidak hanya membuka kosakata baru mereka tentang desain dan perencanaan, tetapi juga memperluas cakrawala mereka tentang kota mereka. Anak-anak bahkan lebih bersemangat karena mereka dapat bermain sambil belajar. Ide-ide yang mereka berikan benar-benar segar, imajinatif dan inspiratif. Diharapkan akan ada lebih banyak lagi kegiatan seperti ini dari berbagai bidang studi untuk memberikan pengalaman yang hebat untuk anak-anak .

CHERRY


Perencanaan partisipatif telah menjadi alat yang bagus untuk melibatkan masyarakat dalam membentuk masa depan kita. Metode ini seharusnya tidak terbatas untuk acara-acara tertentu, tetapi juga diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari, di mana kita didorong untuk menjadi lebih sadar lingkungan. Partisipasi sejak usia muda, seperti kegiatan ini, diharapkan dapat memberikan kesan tertentu bagi generasi muda, memicu indera mereka, dan secara aktif mengembangkan dan mengeksplorasi ide-ide mereka. Ini adalah pengalaman yang luar biasa untuk bertemu anak-anak muda yang cerdas dan kreatif dan belajar banyak dari perspektif mereka. Saya berharap bahwa kegiatan ini menarik lebih banyak siswa dan menjadi menyenangkan untuk segala usia, serta menyatukan kelompok-kelompok masyarakat yang berbeda .

WIWID

BIANCA

“Saya yakin orang tua siswa, guru dan mentor sangat mendukung acara ini berkelanjutan. Dimana kesempatan terbaik untuk anak didik belajar meningkatakan kepercayan diri, kemampuan akademis ataupun non akademis, dan sosialiasi terhadap lingkungan disekitar secara langsung. Semua aktivitas melibatkan secara aktif siswa untuk menyelesaikan studi kasus secara mandiri dengan bimbingan guru dan mentor. Mungkin akan lebih baik ada tantangan bagi masing – masing siswa kedepanya, dimana tiap kelompok bukan berasal dari sekolah yang sama, sehingga celah perbedaan dari suku, budaya, agama, ataupun tingkat sosial berbeda dapat menyatukan kebersamaan antar siswa ”

LUSI

“Kegiatan ini dirancang secara “trial & error” untuk menyesuaikan metode dengan kebutuhan yang berbeda di tiap daerah. Mengajak anak-anak usia sekolah dasar menjadi peserta pun menjadi tantangan lain. Hal tersebut memunculkan pertanyaanpertanyaan sebelum pelaksanaan: Apakah metode ini sudah tepat? Dapatkah materi tersampaikan dengan baik? Dan apakah anakanak akan menikmati kegiatan ini? Syukurlah, semua berjalan lancar dengan beberapa improvisasi. Hasil yang didapat pun melebihi ekspektasi. Secara pribadi saya berharap semoga kegiatan seperti ini dapat dilakukan di berbagai sekolah di berbagai daerah sebagai alternatif cara belajar sejarah dan pengenalan kota yang menarik.”

RAHAYU

“Kegiatan belajar sambil jalan-jalan ini merupakan salah satu cara untuk menuangkan mimpi, ide dan kreativitas anak-anak ke dalam suatu karya. Mimpi-mimpi mereka tidak terbatas pada apa yang harus dilakukan, tetapi pada apa yang mungkin dapat terwujud untuk memperbaiki dan memperindah kota mereka. Kegiatan ini mengajarkan banyak hal positif yang tidak bisa anak-anak dapatkan di dalam kelas. Anak-anak diajarkan cara bersosialisasi dengan orang lain, meningkatkan kepercayaan diri, kemandirian dan kepedulian terhadap sesama dan lingkungan sekitar, khususnya menghargai aset budaya yang mereka miliki. Menjadi mentor merupakan pengalaman berharga yang tak terlupakan bagi saya. Semoga kegiatan ini dapat menjadi contoh dan dapat diterapkan di daerah-daerah lain di Indonesia.” 6


KESAN PESAN GURU & ORANG TUA MURID “Kegiatan ini dinikmati anak—anak, membuat mereka berpikir lebih kreatif. Anak juga bisa menuangkan angan—angan tentang Kota Solo dalam karyanya. Kunjungan ke lokasi sebaiknya lebih mengena; misalnya ke Keraton sampai masuk ke dalam, wawancara petugas Keraton, dsb.”

RAHAYU TRIKORAWATI-SDN KAUMAN

“1. Kegiatan ini sangat bermanfaat bagi anak—anak dalam menambah wawasan tentang kotanya dan pemahaman terhadap pembelajaran di sekolah jadi lebih mantap 2. Anak—anak makin kreatif, mampu menunjukkan karya dan mengekspresikan imajinasinya

3. Bagi sekolah, kegiatan ini bisa menjadi contoh ataupun model dalam pembelajaran

4. Secara keseluruhan pelaksanaan kegiatan bagus dan lancar “Acaranya bagus, selain ilmu yang diperoleh membuat anak menjadi 5. Kami siap untuk diajak kembali bila ada kesempatan.” kreatif. Tingkatkan terus!”

E. TUTIK HANDAYATI- SD MARSUDIRINI

“Kegiatan ini sangat bagus karena menarik, menyenangkan, menambah pengalaman dan pengetahuan serta menumbuhkan rasa cinta dan rasa memiliki kota pada anak—anak. Sarannya perlu ditambahkan porsi untuk menggali ide untuk mewujudkan dalam bentuk maket.“

TIKA-SD MARSUDIRINI

“Kegiatan ini sangat bagus dan menarik untuk siswa. Untuk ke depannya sebaiknya tidak hanya jenjang SD tetapi tingkat yang lebih tinggi. Selain untuk pengenalan budaya dan tempat—tempat penting di Solo, uga mengajarkan tentang rasa menghargai tempat dan kebudayaan Solo.”

ANDRI-SD PANGUDI LUHUR

DRS. POERWADHIE- SD MUHAMMADIYAH 2

“Acara ini sangat bagus untuk menentukan karakter dan mental anak. Masing—masing anak dapat melaksanakan tanggung jawabnya masing—masing. Saling melengkapi satu dan yang lainnya. Dengan adanya acara ini anak—anak menjadi tambah berani mengungkapkan sesuatu dan lebih percaya diri .”

ORANG TUA MURID- SDN KIDUL BENTENG “Pendapatnya, acaranya menarik dan bagus untuk melatih percaya diri, tanggung jawab, mendidik anak untuk melatih dan membentuk mental serta karakter anak. Sarannya, kalau bisa acara seperti ini lebih ditingkatkan atau lebih sering. Untuk masalah sosialisasi ada baiknya apabila panitia datang langsung ke SD untuk memberikan arahan atau gambaran acara yang akan dilaksanakan. Jadi tidak melalui surat atau kertas edaran saja.”

ORANGTUA MURID-SDN KIDUL BETENG 7


9


10


SUSUNAN KEPANITIAAN TERIMA KASIH Pembina

: Sibarani Sofian

Desain Sampul & tata Letak

: Yogi Maulana

Materi : Anastasia Widyaningsih Bianca Martono Lucia Wili Muhammad Aprianto (UNS) Putri Kusumawardhani Tunas Nusa Foundation Ilustrasi & Peta Alih Bahasa

p. 7 - 8 p. 25 p. 26

: Putri Kusumawardhani : Cherya Mayndra : Anastasia Widyaningsih Akbar Firizky Vallin Tsarina : Bianca Martono

@2016 Urban Guerrilla www.facebook.com/GuerrillaInitiatives @urbanguerrilla_ @urban.guerrilla

Didukung oleh:

11

Ibu Endah Sitaresmi Bapak Nunung Setyo Nugroho Bapak Paulus Mintarga Ibu Ramalis Soebandi Noviantari Soedarmadji Ibu Kusumaningdyah N.H Bapak Akhmad Ramdhon Lia S. Purnamasari

4

UaGdjkamff


publikasi 02 03 01

04

1. 2. 3. 4.

AECOM’s Elevate http://dok.joglosemar.co/ baca/2015/01/19/siswa-sd-diajakjelajah-pusaka-kota-solo.html Solo Pos, 18 Januari 2015 http://uneven-growth.moma.org/ post/115299749913/to-increase-theyounger-generations-awareness-of

12



Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.