Laporan Populer VECO Indonesia (Bahasa)

Page 1

Laporan Populer 2012 VECO Indonesia


Daftar Isi 3.

Pengantar

5. Tentang Kami 6. Wilayah Program 9. Ringkasan 11. Pengembangan Rantai Pertanian Berkelanjutan 13. Advokasi 15. Penyadaran Konsumen 17. Organisasi Belajar 18. Keuangan 20. Fakta dan Angka 22. Kegiatan Penting


Pengantar

T

ahun 2012 merupakan tahun dinamis bagi VECO Indonesia, para mitra, serta para jaringan. Pengakuan terhadap keahlian kami di bidang Pengembangan Rantai Pertanian Berkelanjutan dan pengembangan organisasi bisnis petani telah memberikan peluang-peluang baru untuk bekerja bersama sektor swasta, pemerintah, maupun organisasi pembangunan internasional. Saat ini kami sudah memiliki program pengembangan rantai nilai yang mapan dan melahirkan beberapa kemajuan menarik untuk tujuan program kami: Semua organisasi petani mitra sudah berdiri dan dikelola dengan baik. Sebagian besar dari mereka telah memiliki hubungan bisnis dengan perusahaan sehingga bisa menjual produk berkualitas tinggi. Misalnya kakao bersertifikasi di Sulawesi Barat dari koperasi petani Amanah dan beras bersertifikasi di Jawa Tengah dari organisasi petani APPOLI. Upaya advokasi Aliansi Petani Indonesia (API) dan para pendukungnya telah menghasilkan satu proposal untuk perubahan kebijakan terkait harga pembelian pemerintah (HPP) beras. Sudah ada pengakuan dari berbagai pihak pemangku kepentingan termasuk dari pemerintah pusat, bank, serta organisasi petani lain. Penyadaran konsumen melalui program Healthy Food, Healthy Living (HFHL) yang menyasar anak-anak muda menunjukkan perkembangan mengesankan melalui sejumlah aktivitas oleh anak-anak muda yang dikerjakan secara mandiri maupun kegiatan penyadaran konsumen dalam skala besar. Kolaborasi nyata

dilaksanakan bekerja sama dengan lembaga pendidikan. Kegiatan-kegiatan telah diterima dengan baik oleh lembaga pemerintah di mana proyek dilaksanakan, Bali dan Solo. Ada kecenderungan jelas bahwa saat ini VECO Indonesia mengembangkan kolaborasi strategis dengan lembaga pembangunan, pemerintah lokal, dan sektor swasta, terutama pada tahun lalu. Misalnya kolaborasi dengan AusAid, PT Mars Symbioscience and Pemerintah Kabupaten Boyolali. Hal ini memperlihatkan bahwa peluang-peluang baru dan penyebarluasan program akan hadir seiring dengan kemitraan baru dan akan memainkan peran lebih penting ke depannya. Hasil akhir program kami adalah meneruskan peningkatan taraf hidup petani kecil di Indonesia. Kami yakin hal ini bisa dicapai melalui pengembangan usaha bisnis petani yang profesional, hubungan dagang dengan sektor swasta, pemberi jasa berkualitas tinggi, serta mempromosikan produk pertanian berkelanjutan kepada konsumen. Dalam laporan tahunan ini, kami memberikan informasi dan beberapa hal penting terkait program selama tahun 2012. Hal ini akan memberikan ringkasan tentang apa yang terjadi dalam program kami. Untuk informasi lebih detail, Anda bisa membuka website baru kami www.veco-ngo.org/vecoindonesia di mana Anda bisa menemukan informasi terbaru tentang kegiatan, kalawarta LONTAR, serta informasi lainnya. Saya berharap Anda menikmati laporan ini. Kabari kami jika Anda punya komentar dan pertanyaan.

Salam. Rogier Eijkens Perwakilan Regional



Tentang Kami Siapa kami? Organisasi nonpemerintah yang selama lebih dari 30 tahun memperjuangkan pertanian berkelanjutan demi posisi tawar petani yang lebih baik. Kami merupakan bagian dari Vredeseilanden, lembaga donor yang berkantor di Belgia dengan jaringan di Afrika Barat, Afrika Timur, Amerika Selatan, Amerika Tengah, dan Asia Tenggara.

Apa tujuan kami? 1. Meningkatkan kehidupan sosial ekonomi keluarga petani di pedesaan, 2. Memperkuat posisi petani agar bisa memengaruhi kebijakan, 3. Menyadarkan konsumen dalam mengonsumsi produk-produk pertanian berkelanjutan, 4. Menjadi organisasi belajar.

Dengan siapa kami bekerja? Petani, organisasi petani, lembaga swadaya masyarakat, perusahaan swasta, serta pemerintah baik di tingkat lokal, nasional, maupun internasional.


Di mana kami bekerja?

Hingga 2012, VECO Indonesia melaksanakan program di lima wilayah program, yaitu DKI Jakarta, Jawa dan Bali, NTT 1, NTT 2, dan Sulawesi. Tiap wilayah program memiliki kantor lapangan.

Program: Advokasi terkait harga pembelian pemerintah (HPP) beras dan Kedaulatan Pangan, Penyadaran Konsumen tentang pangan sehat

Program: Penyadaran Konsumen tentang pangan sehat, Pengembangan Rantai Beras Sehat, Healthy Food Healthy Living

Program: Pengembangan Rantai Kopi dan Kakao

Program: Pengembangan Rantai Kopi dan Beras Sehat

Program: Pengembangan Rantai Kakao dan Kacang Tanah


DKI Jakarta

NTT 2 (Ende, Sikka, Flotim dan TTU)

Mitra:

Mitra:

• •

• • • • • •

• •

Aliansi Petani Indonesia (API) Koalisi Rakyat untuk Kedaulatan Pangan (KRKP) Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Perhimpunan Indonesia Berseru (PIB)

Jawa Tengah dan Bali

Asosiasi Petani Bituna Jaringan Petani Wulang Gitang (JANTAN) Yayasan An Feot Ana (YAFA) Asosiasi Petani Kakao Nangapenda (SIKAP) Yayasan Ayu Tani (YAT) Yayasan Mitra Tani Mandiri TTU (YMTM)

Mitra:

Sulawesi Barat & Sulawesi Selatan

Mitra:

• • • • • • • • •

Lembaga Studi Kemasyarakatan dan Bina Bakat (LSKBB) Aliansi Petani Padi Organik Boyolali (APPOLI) Jaringan Kerja Pertanian Organik (JAKER PO) Lembaga Gita Pertiwi (GP) Asosiasi Petani Organik Boyolali (APOB) Konsorsium Solo Raya (KSR) Bali Organic Association (BOA) Pusat Pendidikan Lingkungan Hidup (PPLH) IDEP Sektor Swasta : • PT Bloom Agro

NTT 1 (Manggarai, Manggarai Timur, Ngada dan Nagekeo) Mitra: • • • • • •

Delsos Ruteng Lembaga Advokasi dan Penguatan Masyarakat Sipil (LAPMAS) Ngada Asosiasi Petani Kopi Manggarai (ASNIKOM) Perhimpunan Petani Watuata (PERMATA) Yayasan Mitra Tani Mandiri Mbay (YMTM) Aliansi Petani Organik Mbay (ATOM)

• • • • • •

Perhimpunan Petani Kopi Toraja (PPKT) Yayasan Jaya Lestari (JALESA) Koperasi Tani Amanah Wahana Sosial Petani Terpandang (WASIAT) Koperasi Tani Masagena Sektor swasta: • PT Armajaro Indonesia • PT Mars Symbioscience Indonesia



Ringkasan H

ingga akhir 2012, VECO Indonesia masih melanjutkan program Pengembangan Rantai Pertanian Berkelanjutan atau Sustainable Agriculture Chain Development (SACD), Advokasi, serta Penyadaran Konsumen. Tiga program itu dengan Pengembangan Organisasi sebagai Tempat Belajar merupakan empat hal yang terus dilakukan VECO Indonesia. Fokus selama 2012 adalah menguatkan organisasi petani (OP) melalui pelatihan, fasilitasi, serta pendampingan agar OP mengembangkan bisnisnya sendiri. Hal ini agar petani kian mampu dalam usaha bisnis pertaniannya. Selain memberikan dukungan dana dan peningkatan kapasitas, VECO Indonesia juga menghubungkan petani dengan pihak luar, seperti lembaga swadaya masyarakat (LSM), konsultan, pemerintah, maupun lembaga pembangunan lain. Tujuannya agar petani mengembangkan diri sendiri dan memainkan peran penting dalam rantai nilai pertanian. Agar lebih efektif, pada tahun 2012 VECO Indonesia hanya fokus pada komoditas unggulan sesuai potensi wilayah masing-masing lokasi program, yaitu kakao, kopi, beras, dan kacang tanah. Semua kegiatan pada tahun 2012 fokus pada 4 komoditas tersebut terutama untuk peningkatan kualitas dan kuantitas produksi komoditas. Bentuk kegiatan pada tahun 2012 tersebut antara lain Sekolah Lapang Petani, magang, kunjungan belajar, dan lain-lain. Meskipun demikian, VECO Indonesia juga terus mendukung upaya advokasi terkait HPP (harga pembelian pemerintah), sistem lumbung pangan berkelanjutan, serta kampanye penyadaran konsumen tentang pangan sehat, yang melibatkan konsumen di perkotaan maupun anak-anak muda.



Pengembangan Rantai Pertanian Berkelanjutan Meningkatkan kehidupan sosial ekonomi keluarga petani, laki dan perempuan, melalui pengembangan rantai pertanian berkelanjutan dari produksi sampai pemasaran.

P

engembangan Lokasi Program. Sejak awal 2012, VECO Indonesia mengembangkan lokasi program pengembangan rantai kakao di Sulawesi. Dari hanya di Kabupaten Polewali Mandar (Polman), Sulawesi Barat, kini VECO Indonesia juga mendukung organisasi petani Masagena di Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan. Di wilayah ini, VECO Indonesia juga masih mendukung petani kopi di Toraja, Sulsel. Peningkatan Pendapatan Petani Kopi. Aksi pasar bersama yang dilakukan Asnikom dengan dukungan dari Kopkardios sebesar Rp 30 juta sangat membantu petani di Manggarai, Nusa Tenggara Timur untuk tidak terlalu banyak terjerat ijon. Peningkatan pendapatan juga sejalan dengan bertambahnya mutu dan jumlah produksi kopi setelah penerapan pengetahuan dari Sekolah Lapang. Di Ngada, petani bisa memperoleh hasil panen lebih tinggi setelah menerapkan pengetahuan yang diperoleh melalui Sekolah Lapang (SL). ICS sebagai Jaminan Standar Produk Berkualitas. Pada Desember 2012, APPOLI mendapatkan sertifikat organik dari Institute of Marketecology (IMO) Swiss, lembaga sertifikasi yang berkantor di Swiss. IMO mengeluarkan sertifikat pada 13 Desember 2012 untuk spesifikasi EU, NOP, JAS dan fair trade. Sertifikat ini memudahkan petani anggota APPOLI mengekspor beras organik ke luar negeri. ICS sangat penting untuk menjaga kualitas produk petani dan membantu konsumen untuk mendapatkan pangan sehat.



Advokasi

Memperkuat organisasi petani untuk meningkatkan posisi tawar dalam memengaruhi kebijakan termasuk tentang harga beras dan kedaulatan pangan.

D

ialog Multipihak. Salah satu upaya advokasi adalah melalui dialog multipihak dihadiri sejumlah aktor kunci, yaitu dari Kemendag, Kementan, Kemenko Ekonomi, Bulog, organisasi petani lokal dan nasional serta LSM nasional. Hasil riset API dan KRKP menjadi bahan masukan untuk merumuskan kebijakan HPP tahun 2012. Di sisi lain aktor-aktor kunci makin memahami bahwa API organisasi petani yang serius melakukan advokasi kebijakan HPP. Lumbung Pangan Komunitas. Lumbung yang dikelola Kelompok Wanita Tani Melati Desa Femnasi, Kecamatan Miomaffo Timur, Kabupaten Timor Tengah Utara, Nusa Tenggara Timur telah melakukan kegiatan pengadaan lumbung pangan berupa beras sebanyak 2 ton untuk anggota dengan dana Rp 15.000.000. Dari pengadaan ini telah menghasilkan laba dengan keuntungan Rp 2.000.000. Di desa lainnya, Wure, dana bantuan telah digunakan untuk pengadaan isi lumbung dengan 15 ton beras. Di desa ini, lumbung pangan dikelola oleh Kelompok Tani Tunggal Jaya di bawah pengawasan Gapoktan dan Tim Pangan Desa (TPD). Riset tentang Cadangan Beras. API menyelesaikan penelitian Studi Alternatif Kelembagaan Pangan Beras untuk Memperkuat Cadangan Beras Daerah dan Pusat bekerja sama dengan Pusat Studi Ekonomi dan Kebijakan Pertanian sebagai penelitian lanjutan atas proposal perubahan kebijakan HPP. Adapun alternatif kebijakan HPP dan perubahan kelembagaan sudah disampaikan ke pemerintah lewat MSD dan ke anggota komisi IV DPR. Kedua usulan ini mendapatkan berbagai tanggapan, positif maupun negatif. Bank Indonesia memberikan apresiasi terutama pada proposal HPP multilokasi dan mengajak API bekerja sama melakukan pilot project alternatif kebijakan HPP.



Penyadaran Konsumen

Memperkuat penyadaran perilaku konsumen dalam mengkonsumsi produk pertanian berkelanjutan yang sehat.

P

eningkatan Jumlah Penerima Informasi. Melalui kegiatan-kegiatan menarik dan informatif pada tahun 2012, seperti Grebeg Pangan Lokal oleh HFHL Solo dan Peringatan Hari Pangan Sedunia oleh PIB, maka informasi tentang pangan sehat bisa menjangkau lebih banyak konsumen. Hal ini karena adanya liputan media nasional tentang kegiatan-kegiatan tersebut. Di sisi lain, kampanye juga masih dilakukan melalui media massa, seperti radio dan majalah. Pendidikan Pangan Sehat untuk Konsumen. YLKI melaksanakan berbagai kegiatan pendidikan untuk konsumen agar lebih paham tentang pangan sehat. Kampanye tentang pangan sehat menjadi agenda nasional YLKI. Melalui kampanye ini, YLKI mempertemukan produser dan konsumen secara langsung sehingga keduanya saling terhubung dalam kampanye pangan sehat. YLKI juga melakukan gerakan di tingkat nasional untuk memengaruhi pemerintah agar menerapkan Undang-undang (UU) Perlindungan Konsumen dan UU Pangan. Pasar Pangan Organik di Bali. Bersama komunitas-komunitas lingkungan dan anak muda di Bali, tim HFHL menggelar pasar produk organik secara rutin di Sanur, Denpasar, Bali. Kegiatan yang dimulai pada tahun 2012 ini untuk menjawab masih kurangnya produk organik bagi konsumen terutama di Bali meskipun jumlah permintaan terhadap produk ini terus meningkat. Peserta kegiatan Sanur Market Community (SCM) antara lain kelompok tani, LSM, kelompok konsumen, maupun pengusaha pangan organik. Selain jual beli, kegiatan juga diisi kampanye pangan sehat oleh anak-anak muda.



Organisasi Belajar Mengembangkan pengelolaan manajemen organisasi VECO Indonesia agar menjadi organisasi yang terus belajar

E

mpat Faktor Utama. Dalam membangun VECO Indonesia sebagai organisasi belajar, ada empat faktor utama yaitu (1) menciptakan ruang di mana antar staf dan bagian bisa saling berbagi dan belajar, (2) adanya kebijakan dalam pengembangan sumber daya manusia, (3) menyediakan sarana dan prasarana untuk saling belajar (anggaran, kegiatan, dan lain-lain) dan (4) adanya sistem data base yang memadai dan bisa diakses oleh staf dengan mudah. Aneka Kegiatan Belajar. Pada tahun 2012 kegiatan tersebut antara lain homeweek 5 kali dalam setahun (staf lapangan bertukar program dan pembelajaran), B3 (badan belajar bersama) 2 kali setahun (bertukar informasi seluruh staf tentang organisasi dan team building), workshop gender dalam rantai nilai, Country Forum Workshop, Regional Learning Initiative (RELI) di Vietnam dan peningkatan kapasitas staf. LONTAR Bersama Dua Negara. Untuk pertama kalinya, VECO Indonesia dan VECO Vietnam, dua kantor VECO regional di Asia Tenggara menerbitkan kalawarta LONTAR secara kolaboratif. Kalawarta setebal 28 halaman ini membahas program beras organik di Indonesia dan sayur aman di Vietnam. LONTAR yang terbit pada November 2012 ini merupakan bagian dari kedua kantor regional untuk menyebarkan cerita sukses di masing-masing negara sekaligus sebagai bahan belajar.


Keuangan 69,7%

Selama tahun 2012, VECO Indonesia mengelola biaya program sebesar Euro 1.148.772 atau sekitar Rp 13,85 milyar. Jumlah tersebut digunakan untuk (i) mendukung program oleh 31 mitra dan jaringan di 16 kabupaten terdiri dari 15 LSM, 3 lembaga jaringan dan 13 organisasi petani, (ii) operasional dan staf; (iii) pelatihan dan pertemuan untuk mendukung penguatan rantai komoditas, serta (iv) pemantauan dan evaluasi program.

13,1%

RUPIAH

RUPIAH

6,5%

6,6%

RUPIAH

RUPIAH

2,1% RUPIAH

0,6%

DGD

MISEREOR

CORDAID

NOVIB

TRDS

GILLES

Rp 9.689.633.735 € 800.452

Rp 872.025.000 € 75.000

Rp 1.837.350.000 € 150.000

Rp 885.592.611 € 76.344

Rp 285.839.241 € 23.615

Rp 82.510.000 € 7.105

Sumber Anggaran VECO Indonesia 2012


Alokasi Anggaran VECO Indonesia 2012

1,1%

0,3%

OMMERSTEIN

WCF

Rp 157.171.949 € 12.989

Rp 39.548.600 € 3.267

VECO Indonesia

Mitra Lokal

Rp 7.519.956.296 € 623.749

Rp 6.329.714.840 € 525.023

54%

46%


Fakta dan Angka Rp 70.950.000 dukungan dari Dinas Pertanian NTT kepada Asosiasi Petani Kopi Manggarai pada tahun 2012. Dukungan ini merupakan hasil lobi mitra VECO Indonesia kepada pemerintah.

3.310 petani yang tergabung dalam ICS Amanah bersama Armajaro

60%

40%

33.821 petani sasaran program pada 2012 terdiri dari 20.303 (60%) laki-laki dan 13.518 (40%) perempuan.

2.763 (83,5%) laki-laki 547 (16,5%) perempuan


939 anggota Koperasi Tani Amanah yang telah membayar iuran rutin ke koperasi selama tahun 2012.

= 100 orang

59 hektar lahan milik 260 petani anggota APPOLI yang mendapatkan sertifikat organik dari IMO

2012

2011

113,9 ton kacang tanah kering dijual Asosiasi Petani Bituna pada tahun 2012. Pada tahun 2011 hanya 6 ton.

21 staf VECO Indonesia hingga Desember 2012 dengan komposisi

15 lakilaki

6 perempuan


Kegiatan Penting F

orum Nasional VECO Indonesia. Pada 28-29 Mei 2012, VECO Indonesia mengadakan lokakarya Forum Nasional di Tanjung Benoa, Bali. Lokakarya ini bertujuan untuk merumuskan bagaimana posisi petani Indonesia pada kurun 2014-2020 nanti. Peserta dalam lokakarya ini dari mitra dan jaringan, seperti organisasi petani, pemerintah, lembaga swadaya masyarakat, dan peneliti. Masing-masing pihak juga mendiskusikan peran masing-masing dalam perubahan tersebut. Sebelumnya, lokakarya serupa juga dilakukan bersama beberapa mitra terpilih. Pertemuan Nasional Mitra. Pada 11-14 September 2012 VECO Indonesia mengadakan pertemuan tahunan mitra di Batu, Jawa Timur. Pertemuan yang diikuti mitra dan jaringan dari seluruh wilayah program ini bertema �Pertanian sebagai Sebuah Bisnis�. Bahasan utama pertemuan ini adalah tentang bagaimana membuat organisasi petani makin berorientasi bisnis. Selain melalui diskusi, para peserta juga melakukan kunjungan belajar ke koperasi-koperasi petani di wilayah Kabupaten Malang, seperti Koperasi Agro Niaga Jabung, Koperas Unit Desa Kepanjen, dan lain-lain. Pelatihan ICS Vietnam. Untuk membangun hubungan lebih dekat, VECO Indonesia dan VECO Vietnam mengadakan pelatihan Internal Control System bersama pada 9-15 Oktober 2012 di Hanoi, Vietnam. Pelatihan diikuti 15 peserta dari VECO Vietnam, LSM, maupun pihak swasta. Pemandu utama pelatihan adalah Imam Suharto, Manajer Program VECO Indonesia yang juga inspektor independen Institute of Marketology (IMO) Swiss dan dua pemateri lain dari lembaga sertifikasi UTZ dan Rainforest Alliance Vietnam.



Jl. Kerta Dalem No. 7, Sidakarya Denpasar Bali 80224, Indonesia Telp. +62 361 7808264, 727378 Fax: +62 361 723217 Email admin@veco-indonesia.net. Web. www.vecoindonesia.org


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.