SIM OPT

Page 1



KATA PENGANTAR Terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Allah SWT yang mana atas ridhoNya buku Petunjuk Pelaksanaan Sistem Informasi Manajemen Organisme Pengganggu Tanaman (SIM OPT) dapat diselesaikan. Buku ini disusun sebagai bahan informasi dasar dan acuan bagi petugas pengamat hama / Brigade Proteksi Tanaman (BPT) dalam pengumpulan dan pengisian data luas serangan OPT yang dapat dipertanggungjawabkan di masingmasing daerah dan sistem pelaporannya dalam aplikasi. Di era yang serba digital, adanya database serangan OPT pada komoditas perkebunan di Jawa Timur merupakan suatu keharusan. Hal ini karena ketersediaan data luas serangan OPT dan didukung oleh ketersediaan data sekunder akan memudahkan perencanaan dalam upaya pengendalian. Besar harapan kami buku ini dapat memberikan manfaat bagi banyak pihak terutama pihak yang terkait dalam upaya perlindungan tanaman. KEPALA BIDANG PERLINDUNGAN PERKEBUNAN DINAS PERKEBUNAN PROVINSI JAWA TIMUR

Ir. AMBAR PURWATI, MMA Pembina Tk. I NIP. 19640308 199203 2 009

i


Penyusun Hanik Sulistyawati, SP ii


DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ....................................................................................

i

DAFTAR ISI ...............................................................................................

iii

DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................

iv

BAB I PENDAHULUAN ...............................................................................

1

1.1 Latar Belakang ....................................................................................

1

1.2 Maksud dan Tujuan ............................................................................

2

1.3 Ruang Lingkup ....................................................................................

2

BAB II LANDASAN HUKUM DAN PENDEKATAN PELAKSANAAN KEGIATAN ........................................................................

3

2.1 Landasan Hukum ................................................................................

3

2.2 Pendekatan Pelaksanaan Organisasi .................................................

3

2.2.1 Organisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................................................

3

2.2.2 Prinsip Pendekatan Umum ..............................................................

3

2.2.3 Prinsip Pendekatan Teknis ...............................................................

4

BAB III KONSEP DAN DEFINISI ..................................................................

5

BAB IV PETUGAS BRIGADE PROTEKSI DAN SIM OPT...............................

8

4.1 Petugas Brigase Proteksi ....................................................................

8

4.2 SIM OPT ..............................................................................................

8

BAB V PELAPORAN, MONITORING DAN EVALUASI ................................

10

5.1 Pelaporan ...........................................................................................

10

5.2 Monitoring dan Evaluasi ....................................................................

10

BAB VI PENUTUP.......................................................................................

11

Lampiran ...................................................................................................

12

iii


DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Formulir 1 .............................................................................

12

Lampiran 2. Formulir 2a ...........................................................................

12

Lampiran 3. Formulir 2b ...........................................................................

13

Lampiran 4. Formulir 3 .............................................................................

13

Lampiran 5. Nama Petugas Brigade Proteksi Tahun 2019 ........................

14

Lampiran 6. Petunjuk Pemakaian Aplikasi SIM OPT .................................

17

iv


PENDAHULUAN

1.1.

LATAR BELAKANG Pembangunan perkebunan saat ini harus disiapkan untuk memasuki era

agroindustri dan agribisnis terpadu. Sebagai bagian dari sektor pertanian, kontribusi subsektor perkebunan tidak bisa dikesampingkan. Kendala dan tantangan adalah pengamanan produksi tanaman perkebunan dari serangan organisme pengganggu tumbuhan (OPT). Dalam perlindungan tanaman, pengamatan dan pelaporan serangan OPT merupakan komponen yang sangat penting. Pengamatan bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang luas dan intensitas serangan OPT, perubahan kepadatan populasi, luas pengendalian, penanganan dampak perubahan iklim serta faktor-faktor yang mempengaruhinya. Data dari hasil pengamatan dibuat dalam bentuk pelaporan yang bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang kegiatan yang dilaksanakan. Data berupa data kuantitatif maupun kualitatif yang diperoleh dari hasil pengamatan dan merupakan bahan dalam pengambilan keputusan tindakan pengendalian. Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Timur no 54 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Uraian Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Timur yang menyatakan bahwa Bidang Perlindungan Perkebunan mempunyai tugas pokok dan fungsi pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan pengendalian organisme pengganggu tumbuhan, konservasi lahan dan tumbuhan serta sarana prasarana. Untuk mendukung fungsi tersebut diperlukan suatu sistem yang berkualitas dalam upaya menyediakan data pelaporan organisme pengganggu tumbuhan (OPT). Ketersediaan data dan informasi yang berkualitas sangat diperlukan sebagai landasan dalam kegiatan perencanaan, monitoring dan evaluasi terhadap kinerja yang telah dicapai bidang perlindungan perkebunan. Secara umum, penyediaan data dan informasi yang berkualitas terkendala oleh beberapa faktor, diantaranya: a) kelembagaan pengelolaan data di daerah belum seragam dan masih lemah, b) kurangnya dukungan dan komitmen pimpinan terhadap upaya penyediaan data dan informasi yangberkualitas, c) masih rendahnya kualitas serta kuantitas SDM pengelola data, d) belum terpadunya pengelolaan data antara kabupaten dan provinsi dan e) terbatasnya sarana serta dukungan dana yang memadai. 1


Secara teknis sistem pelaporan data OPT di bidang Perlindungan Perkebunan untuk saat ini masih belum memadai. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya :

a) belum adanya sistem pelaporan secara elektronik, sehingga

memerlukan proses re-entry untuk rekapitulasi, b) belum ada/memadainya infrastruktur pendukung berupa jaringan komputerisasi di pusat dan daerah, serta d) kesenjangan waktu penyajian data dan informasi sehingga kurang mutakhir (up to date), c) belum tersedia data sekunder (iklim) yang terintegrasi dengan data laporan, d) belum tersedia sistem peramalan data OPT dan e) belum tersedia peta sebaran OPT pada komoditas tertentu. Berkaitan dengan hal tersebut, maka diperlukan suatu sistem yang terintegrasi secara online sehingga nantinya terbentuk database yang berkualitas. Untuk maksud tersebut, Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Timur telah menyusun petunjuk pelaksanaan Sistem Informasi Manajemen Organisme Pengganggu Tumbuhan (SIM OPT). Petunjuk pelaksanaan ini berisi tentang pembakuan yang digunakan dalam pengumpulan laporan data serangan OPT yang meliputi buku pintar OPT, formulir yang digunakan, serta cara pelaporan dan penyajian data. 1.2.

MAKSUD DAN TUJUAN Buku petunjuk pelaksanaan sistem informasi manajemen organisme pengganggu

tumbuhan ini dimaksudkan sebagai bahan panduan dalam pelaporan data OPT. Tujuan dari buku ini adalah menjadi acuan bagi pengumpul dan pengelola data tingkat kecamatan, kabupaten/kota, dan provinsi dalam mengelola data OPT perkebunan. 1.3.

RUANG LINGKUP Buku petunjuk pelaksanaan sistem informasi manajemen organisme pengganggu

tumbuhan ini meliputi kegiatan pengumpulan dan pengolahan data OPT perkebunan yang bersifat umum, baku dan minimal harus dipenuhi dalam pengumpulan data OPT perkebunan dari tingkat kabupaten dan provinsi. Dalam buku ini berisi panduan yang menjadi acuan pengumpulan laporan data serangan OPT yang meliputi buku pintar OPT, formulir yang digunakan, serta cara pelaporan dan penyajian data, proses pengiriman data dari kabupaten ke Provinsi hingga pelaporan dan penyajian data.

2


LANDASAN HUKUM DAN PENDEKATAN PELAKSANAAN KEGIATAN

2.1.

Landasan Hukum

Landasan hukum pelaksanaan kegiatan pelaporan pengendalian OPT adalah : 1. Undang-undang Nomor 12 tahun 1992 Tentang sistem Budidaya Tanaman 2. Undang-undang No 39 Tahun 2014 tentang Perkebunan 3. PP No 6 Tahun 1995 tentang Perlindungan Tanaman 4. Pergub Jawa Timur no 54 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Uraian Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Timur 2.2.

Pendekatan Pelaksanaan Kegiatan

2.2.1 Organisasi Pelaksanaan Kegiatan Untuk meningkatkan ketepatan waktu dalam pelaporan data OPT diperlukan sinergi antara provinsi dan kabupaten. Adapun tugas di tingkat provinsi adalah : - Penyediaan anggaran kegiatan - Menyusun petunjuk pelaksanaan - Menetapkan SK tim pelaksana kegiatan - Memberikan bantuan transport bagi BPT setiap kali melakukan pengamatan di lapang - Melakukan pengawalan, monitoring dan evaluasi untuk mendapatkan data yang lebih lengkap Sedangkan tugas di tingkat kabupaten adalah : - Mengajukan usulan tim pelaksana kegiatan (BPT) - Membuat juknis pelaksanaan kegiatan - Melaporkan hasil kegiatan ke provinsi secara periodik pada tanggal 10 bulan berikutnya setelah dilakukan pengamatan. 2.2.2 Prinsip Pendekatan Umum Prinsip pendekatan umum meliputi hal yang bersifat administratif dan manajemen kegiatan berupa : 1. SK tim pelaksana kegiatan

3


Pelaksana kegiatan adalah tim Brigade Proteksi Tanaman (BPT) Perkebunan Jawa Timur yang ditetapkan oleh Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Timur paling lambat pada bulan Februari 2019. 2. Koordinasi dan Sosialisasi Koordinasi dilakukan oleh Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Timur dengan BPT. Sedangkan sosialisasi dilakukan selambat-lambatnya pada bulan April 2019. 2.2.3 Prinsip Pendekatan Teknis BPT melakukan pengamatan setiap bulan dan melaporkan secara periodik pada tanggal 10 bulan berikutnya. Dalam pelaporan dicantumkan data luas areal, luas serangan ringan, berat, total, data luas pengendalian dengan asal dana dan data sekunder yang terdiri atas kondisi iklim pada bulan pengamatan.

4


KONSEP DAN DEFINISI

Untuk menyeragamkan makna dan pengertian mengenai definisi dan istilah yang digunakan dalam buku petunjuk pelaksanaan sistem informasi manajemen organisme pengganggu tumbuhan mengacu pada PP no 6 Tahun 1995 dan petunjuk pelaksanaan pengamatan hama dan penyakit tanaman perkebunan digunakan batasan dan pengertian sebagai berikut : 1.

Perlindungan tanaman adalah segala upaya untuk mencegah kerugian pada budidaya tanaman yang diakibatkan oleh organisme pengganggu tumbuhan;

2.

Organisme pengganggu tumbuhan adalah semua organisme yang dapat merusak, mengganggu kehidupan, atau menyebabkan kematian tumbuhan;

3.

Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan mahluk hidup, termasuk di dalamnya manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta mahluk hidup lainnya;

4.

Eradikasi adalah tindakan pemusnahan terhadap tanaman, organisme pengganggu tumbuhan, dan benda lain yang menyebabkan tersebarnya organisme pengganggu tumbuhan di lokasi tertentu;

5.

Pestisida adalah zat atau senyawa kimia, zat pengatur tumbuh dan perangsang tumbuh, bahan lain, serta organisme renik atau virus yang digunakan untuk melakukan perlindungan tanaman;

6.

BPT adalah Brigade Proteksi Tanaman merupakan unit pelaksana pengendalian yang dimiliki oleh Dinas Perkebunan Provinsi Jawa timur dengan tujuan sebagai berikut : a) Melaksanakan pengamatan dan pengendalian OPT secara berkesinambungan, cepat dan tepat pada kondisi serangan yang bersifat eksplosi atau pada pusat-pusat/sumber-sumber serangan OPT yang berpotensi menjadi eksplosi, b) Membantu petani melakukan pengamatan dan pengendalian OPT dengan menyediakan alat dan bahan pengendalian sehingga serangan OPT dapat terkendali, c) Memberikan bantuan teknis dan bimbingan kepada petani dalam pengendalian OPT tertentu, d) Membantu berdirinya regu-regu pengendalian hama dan penyakit di tingkat kelompok tani serta melayani kebutuhan sarana pendukungnya melalui pembuatan proposal; 5


7.

Pengamatan adalah suatu kegiatan yang bertujuan untuk mengetahui adanya serangan meliputi lokasi, intensitas dan luas serangan, tingkat populasi dan penyebaran hama penyakit dan gulma. Pengamatan merupakan salah satu komponen yang tidak terpisahkan dari sistem perlindungan tanaman. Pengamatan dibedakan berdasarkan sifat, fekuensi dan ukuran contoh. Berdasarkan sifatnya, pengamatan dibedakan menjadi : - Pengamatan kualitatif, bila kegiatannya dimaksud untuk mengetahui OPT apa yang menyerang, dimana lokasinya dan bagaimana intensitasnya - Pengamatan kuantitatif, bila kegiatannya dimaksud untuk mengetahui berapa luas serangan dan intensitasnya, populasi dan derajat kerusakannya. Berdasarkan frekuensinya, pengamatan dibedakan menjadi : - Pengamatan kontinyu, yaitu pengamatan yang dilakukan secara terus menerus pada wilayah pengamatan tertentu - Pengamatan insidentil, yaitu pengamatan yang dilakukan sesekali bila diperlukan; dapat berupa orientasi (peninjauan lapang untuk mengetahui keadaan hama penyakit secara umum) dan pengamatan halus. Berdasarkan ukuran contoh pengamatan dapat dibagi menjadi: - Pengamatan global, yaitu pengamatan yang dilakukan dengan mengamati contoh pada subblok/blok/wilayah pengamatan tertentu. Jumlah contoh yang diamati relative kecil, sehingga data yang dihasilkan masih kasar - Pengamatan halus, yaitu pengamatan yang dilakukan sebagai kelanjutan dari pengamatan global apabila dalam blok/subblok/wilayah pengamatan dijumpai padat populasi atau derajat kerusakan yang melampui ambang toleransi.

8.

Unit contoh adalah unit yang diamati, diukur atau dihitung untuk memperoleh data yang dikehendaki. Unit contoh dapat berupa a) tanaman/bagian tanaman misalnya pohon, batang, pelepah dan lain-lain, b) satuan luas misalnya volume tanah atau media hidup hama lainnya;

9.

Ukuran contoh adalah banyaknya unit contoh yang diamati atau banyaknya tanaman yang diamati sebagai contoh, dibanding dengan jumlah seluruh tanaman.

10. Ambang toleransi adalah batas tertinggi tingkat kepadatan populasi hama atau derajat kerusakan tanaman akibat serangan OPT yang masih dapat ditolerir; 11. Eksplosi adalah kondisi serangan OPT yang berkembang secara cepat dan meluas pada areal tanaman perkebunan pada suatu tempat dan waktu tertentu, petani/pekebun tidak mampu mengendalikannya sendiri dan memerlukan bantuan dari pemerintah. Eksplosi ditandai dengan kerugian ekonomi yang cukup besar pada 6


budidaya tanaman perkebunan. Kondisi eksplosi serangan OPT dinyatakan oleh pejabat pemerintah yang memiliki tugas dalam bidang perkebunan; 12. Intensitas serangan adalah derajat kerusakan tanaman akibat serangan hama/penyakit. Penentuan intensitas serangan berdasarkan pada padat populasi hama dan derajat kerusakan tanaman yang ditentukan dengan sistem skoring. Intensitas serangan dibedakan menjadi 2 yaitu intensitas serangan ringan (di bawah ambang toleransi) dan berat (di atas ambang tolerasi); 13. Luas areal serangan adalah luas tanaman yang terserang bila diperhitungkan sebagai areal yang kompak. Angka efektif areal serangan didapat dengan jalan mengalikan % luas serangan x luas semua tanaman (jumlah yang terserang dan tidak terserang); 14. Prosentase Luas Serangan adalah perbandingan dinyatakan dalam % antara luas/jumlah pohon terserang dengan luas/jumlah pohon keseluruhan di dalam pengamatan 15. Kehilangan hasil adalah selisih antara hasil panen optimum dengan hasil panen aktual di lapangan; 16. Hasil optimum adalah hasil yang akan diperoeh ketika tanaman tumbuh di bawah keadaan optimum atau intensitas serangannya nol; 17. Hasil aktual adalah hasil yang dicapai dengan melaksanakan teknik pertanian yang umum digunakan; 18. Taksasi kehilangan hasil adalah penilaian pendugaan kehilangan hasil akibat serangan OPT 19. Kerusakan mutlak adalah kerusakan tanaman atau bagian tanaman akibat serangan OPT secara mutlak (tidak menghasilkan). 20. Kerusakan tidak mutlak adalah kerusakan tanaman atau bagian tanaman akibat serangan OPT tetapi masih dapat menghasilkan; 21. Sistem informasi adalah kumpulan komponen yang saling berhubungan dan bekerja bersama-sama untuk menghasilkan informasi. Komponen-komponen tersebut terdiri dari manusia, hardware, software, data dan jaringan; 22. Sistem Informasi OPT adalah sebuah software sistem informasi OPT berbasis web yang memuat database komoditi dan OPT Perkebunan yang ada di wilayah kerja Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Timur, meliputi data luas areal tanam, luas serangan OPT, luas pengendalian dan sejumlah data pendukung lainnya, yang ditampilkan dalam bentuk tabel, grafik dan peta digital, sehingga bisa lebih informatif dan lebih mudah untuk diakses oleh masyarakat dan pihak-pihak terkait.

7


PETUGAS BRIGADE PROTEKSI DAN SIM OPT 4.1

Petugas Brigade Proteksi Untuk membantu pelaksanaan kegiatan database melalui aplikasi SIM OPT

diperlukan unit pelaksana khusus yaitu Brigade Proteksi Perkebunan, yang mempunyai tugas sebagai berikut : 1.

Melaksanakan pembinaan, pengendalian dan pengawalan kegiatan pengendalian OPT perkebunan di daerah;

2.

Memantau, mengidentifikasi perkembangan serangan OPT perkebunan di wilayah masing - masing binaannya;

3.

Membuat laporan pelaksanaan kegiatan;

4.

Memberikan rekomendasi dan penanganan tindak lanjut terhadap pelaksanaan kegiatan pengendalian OPT perkebunan secara koordinasi dan sinergi;

5.

Melakukan input data serangan OPT secara Online di aplikasi Sistem Informasi Organisme Pengganggu Tumbuhan (SIM-OPT) setiap bulan, dengan maksimal pelaporan pada tanggal 10 di bulan berikutnya.

Adapun nama petugas BPT sebagaimana dalam lampiran. 4.3

SIM OPT Sistem Informasi Manajemen Organisme Pengganggu Tumbuhan merupakan

upaya Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Timur dalam rangka pembuatan database serangan OPT pada komoditas perkebunan. Beberapa manfaat yang akan diperoleh diantaranya : 

Memberikan kemudahan bagi masyarakat dan pihak-pihak terkait dalam mengakses data dan informasi seputar OPT perkebunan secara cepat dan akurat.

Memberikan kemudahan bagi petugas pengamat OPT di lapang dalam hal pelaporan data hasil pengamatan OPT

Memberikan kemudahan bagi petugas pengelola data di Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Timur dalam mengolah data laporan OPT

Mempercepat arus pelaporan data hasil pengamatan OPT dari petugas pengamat OPT ke pengambil kebijakan.

Memberikan jaminan akan keakuratan data hasil pengamatan OPT yang dilaporkan oleh petugas pengamat OPT 8




Memberikan peringatan dini akan potensi ledakan serangan OPT dalam upaya mencegah kerusakan yang lebih parah

Untuk mempermudah aplikasi dalam SIM OPT dibuatkan petunjuk tersendiri yang tercantum dalam user manual SIM OPT.

9


PELAPORAN, MONITORING DAN EVALUASI 5.1

Pelaporan Pelaporan data serangan OPT tanaman perkebunan dilakukan dengan

menggunakan aplikasi SIM OPT. Formulir yang digunakan adalah formulir 3. Sedangkan untuk pengamatan dilapang digunakan formulir 1 dan dilanjutkan dengan formulir 2 untuk mencatat dan menghitung kerusakan tanaman secara mutlak atau tidak mutlak. Formulir 1 - 3 terlampir dalam lampiran. Adapun form 3 dilaporkan kepada provinsi dengan ketentuan dimasukkan aplikasi paling lambat pada tanggal 10 bulan berikutnya. 5.2

Monitoring dan Evaluasi Monitoring dilakukan untuk mengetahui sejauh mana aplikasi berjalan

sebagaimana yang diharapkan. Dengan adanya monitoring dapat diketahui kabupaten yang belum melengkapi laporannya dalam aplikasi SIM OPT. Hasil monitoring digunakan sebagai bahan evaluasi dan juga rencana perbaikan aplikasi selanjutnya. Dari hasil monitoring akan dilakukan evaluasi dengan membuat surat yang ditujukan kepada kabupaten yang belum melaporkan dalam aplikasi.

10


PENUTUP Database serangan OPT pada komoditas perkebunan di Jawa Timur merupakan suatu keharusan di era yang serba digital. Ketersediaan data luas serangan OPT dan didukung oleh ketersediaan data sekunder akan memudahkan perencanaan dalam upaya pengendalian. Buku petunjuk pelaksanaan Sistem Informasi Manajemen Organisme Pengganggu Tumbuhan Tahun 2019 / disusun sebagai bahan informasi dasar dan acuan bagi petugas pengamat hama BPT dalam pengumpulan dan pengisian data luas serangan OPT yang dapat dipertanggungjawabkan di masing-masing daerah.

11


LAMPIRAN

12


LAMPIRAN

13


Nama-nama Petugas Brigade Proteksi Sesuai dengan SK Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Timur Nomor 188.4/430/KPTS/121/2019 No

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

Kabupaten / Kota

GRESIK

SIDOARJO

MOJOKERTO

JOMBANG

NGANJUK

LAMONGAN

BOJONEGORO

TUBAN

NGAWI

MADIUN

MAGETAN

Nama FL. Eny Ruswitayati, SP, MMA NIP. 19680322 199803 2 001 M. Riza Pahlevi, SP, MMA NIP. 19720315 200212 1 001 Ir. M. Rudy Al Amin, M. Agr NIP. 19681026200801 1 003 Sudirman NIP. 19641003 199901 1 001 Sukari, SP NIP. 19690329 199403 1 008 Tri Andari, SP, MP NIP. 19731212 199903 2 001 Deamareita R.D, STP NIP. 19840311 201001 2 023 Yudi Antoro NIP. 19640610 200212 1 001 Ir. Heri Suprayitno NIP. 19680206 199602 1 002 Agung Pamudja, SP NIP. 19691217 200501 1 001 Niken Arumdati, SP NIP. 19801225 200604 2 021 Vera Dwi Meindra, SP NIP. 19860430 201001 2 015 Imam Wahyudi, SP NIP. 19610424 199203 1 007 Muchtaromi, A. Md NIP. 19630913 199203 1 001 Suharnowo NIP. 19610806 198902 1 002 Akhmad Sanusi, SP NIP. 19630316 199302 1 001 Sugeng Wiyono, SP NIP. 19610327 198603 1 016 Sugito, SP NIP. 19630510 200212 1 002 Imron Rasidi, SP NIP. 19671220 198803 1 004 Widorini Triwinarti NIP. 19770606 200801 2 018 Bambang Utomo, SP NIP. 19690128 199803 1 005 Runik Ariyani, SP

Jabatan dalam Dinas Kasi Pengendalian Hama dan Penyakit Perkebunan Petugas Pengamat OPT Tanaman Perkebunan

Jabatan dalam BPT Koordinator Anggota

Kasi Perlindungan tanaman Perkebunan

Koordinator

Staf Perlindungan Tanaman Perkebunan

Anggota

Kasi Perbenihan dan Perlindungan Perkebunan POPT Muda Kasi Perlindungan Tanaman Pangan Perkebunan dan Hortikultura Fungsional Umum Kasi Perlindungan Tanaman Perkebunan Petugas POPT Tanaman Perkebunan

Koordinator Anggota Koordinator Anggota Koordinator Anggota

Kasi Permodalan Pasca Panen dan Perlindungan Tanaman

Koordinator

Staf Permodalan Pasca Panen dan Perlindungan Tanaman

Anggota

Kabid Tanaman Perkebunan Staf Bidang Tanaman Perkebunan Kasi Perkebunan POPT Muda Kasi Produksi Perkebunan dan Hortikultura POPT Perkebunan Kasi Pengembangan Tanaman Semusim Staf Bidang Perkebunan Kasi Perkebunan TKP

14

Koordinator Anggota Koordinator Anggota Koordinator Anggota Koordinator Anggota Koordinator Anggota


No

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

Kabupaten / Kota

PONOROGO

PACITAN

TRENGGALEK

TULUNGAGUNG

KEDIRI

BLITAR

MALANG

PASURUAN

PROBOLINGGO

LUMAJANG

JEMBER

Nama Ika Niscahyani, SP, MMA NIP. 19730820 200003 2 0007 Eddi Mariyanto, SP NIP. 19630614 200212 1 001 Supriyono, SP, MM NIP. 19710519 199803 1 010 Eko Wahyu Hidayat Fauzi, Bsc NIP. 19630416 2002 1 002 Sul Sunarno, SP NIP. 19660902 199203 1 009 Ir. Sutjipto NIP. 19640921 199202 1 001 Ir. Yayuk Sri Apriati NIP. 19630405 200212 2 001 Bambang Mujiono, SP NIP. 19761201 2010011008 Riyono Yekti Wibowo, SP NIP. 19650907 198703 1 015 Yanuar Ery Noorsanto, SP NIP. 19850121 201101 1 005 Annisrien Nadiah, SP NIP. 19850730 201101 2 010 Ir. Endang Sulihati, M. Agr NIP. 19650425 199610 2 001 Denny Christian Harianto, SP Sutrisno Wijoyo, S. Hut NIP. 19710212 199903 1 005 Rudi Hartono, SP NIP. 19681009 200112 1 002 Muchlisin, SP, MM NIP. 19771211 201001 1 009 Ika Ratmawati, SP NIP. 19791029 201101 2 005 Syamsul Taufik NIP. 19630418 200212 1 001 Hari Budianto, SP I Nengah Dwipayana Ari W NIP. 19730514 199703 1 006 Khoirur Roziqin, SP NIP. 19680414200212 1 001

Jabatan dalam Dinas Kasi Perbenihan dan Perlindungan Perkebunan Petugas Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan

Jabatan dalam BPT Koordinator Anggota

Kasi Perlindungan Tanaman Perkebunan

Koordinator

Staf Perlindungan Tanaman Perkebunan

Anggota

UPT Pengamat Hama Perkebunan Staf Bidang Perkebunan Kepala Bidang Tanaman Perkebunan Staf BBPPTP Kasi Perbenihan dan Perlindungan Tanaman Perkebunan POPT Perkebunan Staf Perlindungan Tanaman POPT Perkebunan Kasi Pembenihan dan Perlindungan Tanaman Perkebunan TKP Kasi Perlindungan Tanaman Perkebunan POPT Perkebunan Staf Perlintan Tanaman Perkebunan POPT Muda Staf Seksi Perbenihan dan Perlindungan Tanaman TKP Kasi Tanaman Tembakau dan Tebu Petugas Pengamat POPT

15

Koordinator Anggota Koordinator Anggota Koordinator Anggota Koordinator Anggota Koordinator Anggota Koordinator Anggota Koordinator Anggota Koordinator Anggota Koordinator Anggota


No

23

24

25

26

27

28

29

Kabupaten / Kota

BONDOWOSO

SITUBONDO

BANYUWANGI

BANGKALAN

PAMEKASAN

SAMPANG

SUMENEP

Nama Sofia Adie Kurniawati, SP NIP. 19820430 200902 2 010 M. Rizki Lanang Arifatoel Khoiri, SP NIP. 19740716 200501 2 008 Hartono NIP. 19730619 200701 1 010 Abdul Azis, SP NIP. 19631210 200112 1 001 Kasno, SP NIP. 19740510 200701 1 022 Ir. Arief Darmawan, MM NIP. 19670907 199703 1 005 Yuzi Bachtiar, ST, MM NIP. 19670614 199203 1 010 Nuriman, SPT NIP. 19700808 200003 1 003 Mohammad Taufikur Rahman NIP. 19781221 200801 1 008 Sri Warsono, ST NIP. 19761223 200604 1 012 Waris Tuwaji, SP NIP. 19630525 200212 1 001 Imam Hidayat, A. Md NIP. 19620224 198711 1 001 Achmad Wasid, SP NIP. 19651110 200212 1 001

Jabatan dalam Dinas Kasi Perbenihan dan Perlindungan Tanaman Perkebunan TKP

Jabatan dalam BPT Koordinator Anggota

Kasi Produksi Perkebunan

Koordinator

Staf Produksi Perkebunan

Anggota

Petugas UPPT Staf Bidang Perkebunan dan Hortikultura Kasi Perbenihan dan Perlindungan Tanaman Perkebunan Staf Seksi Perbenihan dan Perlindungan Tanaman Perkebunan Kasi Perbenihan dan Perlindungan Tanaman Perkebunan Staf Seksi Perbenihan dan Perlindungan Perkebunan Kasi Budidaya Tanaman Perkebunan Petugas POPT Perkebunan Kasi Perbenihan dan Perlindungan Tanaman Perkebunan Koordinator UPPT Sumenep

16

Koordinator Anggota Koordinator Anggota Koordinator Anggota Koordinator Anggota Koordinator Anggota


PETUNJUK PEMAKAIAN APLIKASI SIM OPT SISTIM INFORMASI MANAJEMEN ORGANISME PENGGANGGU TANAMAN

17


18


19


20


MODUL APLIKASI SIM OPT UNTUK USER - KABUPATEN -

21


22


23


24




Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.