Vertifarm. integrating technology and inovation in food supply buildings
Studio Desain Arsitektur 2
Halaman Pernyataan Keaslian Judul Laporan :
Vertifarm, integrating technology and inovation in food supply buildings
Disusun oleh :
Muhammad Yoga Sofianugraha (18512105) Muhammad Imam Raihan (18512019) Muhammad Ivano Masjudana (18512097)
Program Studi :
Arsitektur Yogyakarta, April 2021 Menyetujui, Dosen Pengampu
Ir. Wiryono Raharjo, M.Arch., Ph.D.
1
“Ivy” berasal dari bahasa inggris yang merupakan sebuah genus dari 12-15 spesies tumbuhan berkayu merambat atau menanjak hijau abadi dalam keluarga Araliaceae. Daun Ivy yang berbentuk hati dan selalu merona hijau tersebut dianggap sebagai daun keabadian (evergreen) yang digunakan oleh bangsa yunani kuno untuk melambangkan cinta dan kasih sayang. Sehingga nama studio “ivy” merepresentasikan bentuk kasih sayang kami terhadap kehidupan, dalam mewujudkan lingkungan yang lebih hijau bagi masyarakat.
2
Studio Members
Muhammad Yoga S. 18512105
Muhammad Imam R. 18512019
3
Muhammad Ivano M. 18512097
Precedent
Daftar isi
Future Urban Agriculture MIRAI Harvest HOMEFARM Wetland Discovery Point Sustainable Harvest Leason Learned
Summary Project Background
Project Brief Issue
Production Study
Stakeholder Business Requirements Site Information and regulation
Vegetable Needs Farm Component Planting tools and procedures
Mass Exploration
Covid 19 The impact Of Covid 19 Threat Of Food Security Covid-19 and food security Distribution during a pandemic Lack Of Land Population And Land Yogyakarta Density Air Pollution
Mass Alternative 1 Mass Alternative 2 Mass Alternative 3
Building design Design Exploration Siteplan Building design Building Perspective Building Structure Building Envelope
Design Goals
Design goals and proposed value
Development Ideas
Site Recomendation
Resource management Ideas Resource management Exterior Management Space Program Space Requirement Space access relationship Space Size
Alternative Recomendation Site Dimension Target Market
Site & Analysis Site Location Site Condition Area Zoning Site Climate
Architectural Drawing Denah, Tampak, Potongan Rencana Detail
Concept
Vertical Farm Market Aquaponics Design Concept
Building Renders 4
Ecterior Interior
Summary
5
PROJECT : project background Berbagai Problematika yang terjadi di kalangan masyarakat kian mempersulit kita semua dalam menjalani kehidupan. Problematika yang terjadi sangat beragam dan sulit untuk dipredeiksi, Khususnya isu isu yang tejadi di Kawasan Urban. Pemerintah Indonesia telah melakukan banyak upaya dalam menyelesaikan isu yang terjadi, namun tak jarang juga solusi yang diberikan pemerintah menuai banyak kritik dan tidak tepat sasaran menurut beberapa pihak. Oleh karena itu, kami mencoba merekomendasikan inovasi arsitektur dan bangunan dalam upaya membantu menyelesaikan isu yang terjadi di masyarakat.
6
Project Brief
7
Client : Stakeholder Pemerintah Pemerintah dapat menjadi penyedia layanan, sehingga nantinya akan bekerjasama Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (BPPTDK) dalam penyediaan dana pembangunan. Lalu pemerintah juga akan berperan dalam regulasi, legalisasi proyek. BPOM Akan menjadi pengawas terhadap hasil produksi.
Management Bangunan akan dikelola secara kolaborasi dengan Aliansi Petani Indonesia (API). sehingga produksi akan dilakukan oleh pihak API. Lalu kegiatan research bangunan hijau akan dilakukan dengan berkolaborasi dengan Ikatan Ahli Lingkungan Hidup Indonesia (IALHI).
Masyarakat Masyarakat pada fasilitas berperan sebagai konsumen/pengguna fasilitas. sehingga akan menyesuaikan dengan kebutuhan masyarakat dalam ketersediaan atau pelayanan fasilitas.
8
Commercial : Business Requirements Modal Penyedia modal akan disediakan oleh Pemerintah yang bersumber dari Anggaran Negara dan Anggaran Perusahaan sebagai penyedia layanan sekaligus pengelola. Biaya Modal akan digunakan untuk proses produksi.
Target Pasar Pihak yang dijadikan target pasar adalah masyarakat dari semua kalangan ekonomi. Sehingga penyesuaian terhadap harga yang ekonomis dengan kualitas yang baik akan menjadi tujuan utama produksi dan pemasaran produk.
Hasil Penjualan Sebagian hasil pernjualan berupa keuntungan akan dimasukan kedalam kas Negara, lalu sebagiannya lagi akan digunakan untuk diputar kembali menjadii biaya produksi.
9
SITE : Site Information & Regulation Perda kab. Sleman KDB:
KLB:
Tingkat kepadatan lokasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 huruf e, meliputi: a. bangunan gedung di lokasi renggang dengan KDB 30% (tiga puluh persen) sampai dengan 45% (empat puluh lima persen); b. bangunan gedung di lokasi sedang dengan KDB diatas 45% (empat puluh lima persen) sampai dengan 60% (enam puluh persen); c. bangunan gedung di lokasi padat dengan KDB diatas 60% (enam puluh persen)
Tingkat ketinggian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 huruf f, meliputi: a. bangunan gedung bertingkat rendah, yaitu jumlah lantai bangunan gedung sampai dengan 4 (empat) lantai dan/atau dengan ketinggian plafon lantai teratas paling tinggi 16 (enam belas) meter dari peil lantai dasar; b. bangunan gedung bertingkat sedang, yaitu jumlah lantai bangunan gedung 5 (lima) lantai sampai dengan 8 (delapan) lantai dan/atau dengan ketinggian plafon lantai teratas paling tinggi 32 (tiga puluh dua) meter dari peil lantai dasar; c. bangunan gedung bertingkat tinggi, yaitu jumlah lantai bangunan gedung lebih dari 8 (delapan) lantai dan atau dengan ketinggian plafon lantai teratas lebih dari 32 (tiga puluh dua) meter dari peil lantai dasar.
10
Issue
11
ISSUE : covid - 19 Pandemi covid - 19 yang menjadi problematika di seluruh dunia yang sampai sekarang membuat pemerintah Indonesia kewalahan dalam mengatasi berbagai masalah yang timbul. Banyak pihak yang terkena dampak covid -19, termasuk pasien hingga pihak medis/perawat. Virus corona ini menyebabkan penderitanya mengalami berbagai gejala berupa demam tinggi, batuk, kelelahan. Penularan virus ini dapat terjadi jika orang menghirup droplet yang keluar dari batuk atau napas (bersin) orang yang terjangkit virus Corona. Karena itu, penting bagi kita untuk menjaga jarak lebih dari 1 meter dari orang yang sakit.
12
DATA : Penyebaran Covid-19 DIY (31 Maret 2021)
Data disamping menunjukkan angka persebaran covid-19 pada daerah DIY. Tetapi ini tidak menunjukkan zona merah. Karena secara epidemiologis wilayah DIY ini adalah wilayah yang padat, tidak tepisahkan, sehingga jangan dimaknai bahwa hanya kecamatan yang ada kasus yg perlu waspada.
13
DATA : Map penyebaran Covid-19 (31 Maret 2021)
14
ISSUE : the impact of covid - 19 Perubahan yang terjadi di masa pandemi ini memang tidak hanya pada sektor ekonomi. Ada berbagai sektor yang ikut terdampak seperti pariwisata, pendidikan, dan salah satu sektor yang krusial adalah pertanian. Di tengah imbauan untuk tetap jaga jarak dan tetap di rumah, kebutuhan akan pangan menjadi sesuatu yang tidak dapat ditunda, sehingga menjaga ketahanan pangan di tengah pandemi menjadi tantangan tersendiri. Menurut Organisasi Pangan Sedunia (FAO), potensi krisis pangan di masa pandemi akan mengancam dunia, termasuk Indonesia. Merespon hal itu, pemerintah telah sigap melakukan kontrol ketersediaan pangan di Indonesia. Meskipun sinergi antar lembaga telah dilakukan dan stok pangan nasional aman, namun antisipasi perlu dilakukan agar Indonesia terhindar dari krisis pangan di masa pandemi. Untuk mendapatkan solusi dari pemerintah dan para pakar bidang pertanian dalam mengantistipasi dan mempertahankan ketahanan pangan di masa pandemi, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) menyelenggarakan Webinar Nasional “Prof Talk: Ketahanan Pangan di Masa Pandemi COVID-19”, pada Senin, 26 Oktober 2020.
15
ISSUE : Threat of Food Security Mulai tahun 2020 ini adalah masa-masa sulit bagi banyak petani dan membahayakan ketahanan pangan bagi jutaan orang, baik di kota maupun di pedesaan. Masalah ini dipersulit oleh hilangnya jutaan pekerjaan karena krisis. Pakar Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengadakan konferensi online mulai Selasa (1/9) untuk bertukar pikiran tentang cara-cara membantu mengurangi kelaparan. Sekaligus mencegah masalah ketahanan pangan di kawasan Asia Pasifik. Organisasi Pangan dan Pertanian PBB, Food Agriculture Organization (FAO), “memperkirakan” bahwa jumlah orang yang kekurangan gizi akan meningkat hingga 132 juta pada tahun ini. Jumlah anak-anak yang kekurangan gizi akut juga akan meningkat sebesar 6,7 juta di seluruh dunia karena pandemi tersebut. "Kita harus menerima apa yang ada di hadapan kita dan menyadari bahwa dunia dan kawasan kita telah berubah," kata Asisten Direktur Jenderal FAO dan perwakilan regional untuk Asia dan Pasifik, Jong-Jin Kim, dilansir di AP.
16
ISSUE : covid-19 and food security Judul Penelitian: “KESEJAHTERAAN
PETANI DAN KETAHANAN PANGAN PADA MASA PANDEMI COVID-19: TELAH KRITIS TERHADAP RENCANA MEGAPROYEK LUMBUNG PANGAN NASIONAL INDONESIA”
Penulis
: Atmaezer H. Simanjuntak, Rudy G.
Tahun Terbit
Erwinsyah. : Tahun 2020
Disebutkan dalam penelitian bahwa dalam rangka mengatasi krisis pangan, beberapa negara Global South memobilisasi petani kecil untuk mengamankan persediaan dan rantai pangan global melalui skema megaproyek kebun pangan skala luas. Ironisnya para petani semakin kesulitan mendapatkan makanan, memenuhi kebutuhan keluarga mereka, dan mengakses fasilitas kesehatan publik. Pada saat yang sama mereka dipaksa bekerja di lahan yang asing bagi mereka. Narasi krisis pangan yang didengungkan oleh pemerintah diprakirakan berhasil menggerakkan lembaga-lembaga negara mengembangkan korporasi agrobisnis sebagai sirkuit baru untuk akumulasi kapital. Namun, proses tersebut menempatkan petani kecil sebagai korban. Pada akhirnya, kesehatan dan kualitas gizi petani kecil tidak membaik, malahan menempatkan mereka dalam lingkatan setan kemiskinan generasional. Mereka terus berada di bawah sistem ekonomi kapitalistik, dengan kemiskinan direproduksi oleh dirinya sendiri yang ditandai kondisi kekurangan gizi.
17
ISSUE : distribution during a pandemic
Salah satu dampak Pandemi covid - 19 adalah dibatasinya akses distribusi yang menyulitkan proses distribusi pangan dan sayur. Sistem zonasi kawasan di berbagai daerah perkotaan yang biasanya memiliki zonasi merah atau hitam telah membatasi kendaraan yang keluar masuk suatu kawasan dan hal ini akan mempengaruhi proses distribusi pangan dari kawasan petani dan peternak di sub urban/lural (pertanian, perkebunan, dan peternakan) ke kawasan perkotaan. Sehingga akan memberikan ancaman pada ketahanan pangan pada daerah tersebut. Lalu distribusi pangan dengan kendaraan dinilai memiliki beberapa dampak negatif bagi keberlanjutan kota, diantaranya adalah penyebaran polusi kendaraan, tidak hemat energi, dan kurang memaksimalkan pembuangan.
18
ISSUE : Lack of Land Indonesia menduduki peringkat ke-4 sebagai negara dengan jumlah penduduk terbesar didunia. menjadikan Indonesia akan selalu mengalami peningkatan pertumbuhan penduduk yang signifikan setiap tahunnya.
pembukaan lingkungan hijau dan lingkungan produksi pangan seperti sawah menjadi kawasan urban tidak dapat dihindari lagi.
19
DATA : population and land
Kebutuhan Pangan
Ketersediaan Lahan Produksi
dengan bertambahnya jumlah penduduk, tentu kebutuhan pangan juga akan terus meningkat. Namun peningkatan kebutuhan pangan tersebut tidak dapat diimbangi dengan perluasan lingkungan produksi pangan.
20
ISSUE : Yogyakarta density Kota Yogyakarta memiliki tingkat kepadatan yang tinggi sebesar 68,345%. Angka itu mencerminkan bahwa pertumbuhan pembangunan terutama area terbangun cukup tinggi dan diprediksikan terus bertambah seiring perkembangan kota di berbagai sektor, seperti: pendidikan, perdagangan, pariwisata, dll. Pembukaan lingkungan hijau dan lingkungan produksi pangan seperti sawah menjadi kawasan urban tidak dapat dihindari lagi.
21
ISSUE : air pollution
Menurut Data , Yogyakarta memiliki kualitas udara yang kurang baik untuk kesehatan yaitu 120, Di kutip dari berita tersebut, seiring dengan pertumbuhan laju motorisasi yang pesat, sumber bergerak atau transportasi darat terbukti menyumbang lebih dari 60% dari total emisi di Jogja. sehingga dibutuhkannya area hijau yang bisa mengatasi polusi tersebut.
22
Design Goals
23
ISU
GOALS : Design Goals & Proposed Value
ANALISIS
Kami akan mencoba memberikan solusi atas berbagai permasalahan yang ada dengan membangun sebuah fasilitas/bangunan yang membantu masyarakat dan pemerintah, Sehingga fungsi utama bangunan ini adalah menggabungkan fungsi komersil dan produksi.
SOLUSI
Konsep akan mempengaruhi lingkungan secara mikro dan makro dalam banyak kegiatan, diantaranya berupa efisiensi distribusi logistik kota, sarana edukasi masyarakat, dan upaya menciptakan lingkungan kota yang sehat, aman, berkelanjutan dan hijau.
INOVASI
RANCANGAN
24
Site Recomendation
25
Site 1
Site 2
Site 3 Kawasan Pemukiman SITE
Ke-3 site ini memiliki beberapa kelebihan yang sama, diantaranya : ●
●
Berada pada kawasan yang memiliki isu polusi udara, sehingga nantinya bangunan ini dapat memberikan perubahan yang baik bagi lingkungan sekitar. Dikelilingi oleh kawasan pemukiman, untuk mencukupi kebutuhan harian mereka, masyarakat membutuhkan pasar yang dekat dengan tempat tinggal mereka. Sehingga hal ini dapat dikatakan strategis
26
Site ke-3
Jl. Affandi Kec. Gondokusiman, Kota Yogyakarta
Site ke-3 dipilih dengan pertimbangan :
Luas site & akses memadai
rat
Luas site ke-1 : 633 m² Luas site ke-2 : 2.050 m² Luas site ke-3 : 2.000 m²
Mengingat diperlukannya lahan untuk parkir yang luas, akses drive thru, akses loading dock, dll. Luasan site sebesar 2.000m² dianggap sudah cukup.
Akses ba
1.
Akse s Sela tan
Meskipun luasan site ini bukan yang terbesar, namun site ini memiliki kelebihan yaitu tersedianya akses site dari 2 arah yaitu barat & selatan.
27
Site ke-3
Jl. Affandi Kec. Gondokusiman, Kota Yogyakarta
Site ke-3 dipilih dengan pertimbangan :
2.
Target pasar
SITE
Lokasi ini sangat dekat dengan Pasar demangan (100m) juga tidak terlalu jauh dari ps. Terban, ps. Kranggan dan ps. Pinggit. Lokasi yang dekat dengan pasar dinilai strategis, karena hasil produksi bangunan nantinya akan dapat di distriubusikan langsung ke pasar-pasar. Dikarenakan jarak lahan produksi dengan pasar yang berdekatan, hal ini dinilai akan menghemat BBM & mengurangi polusi udara dari transportasi pengangkut pangan,
28
Site & Analysis
29
Lokasi site SITE
Lokasi berada di Jl. Affandi Kec. Gondokusiman, Kota Yogyakarta. atau sebelah timur hotel All Night & Day. Lokasi ini sangat dekat dengan Pasar demangan, juga tidak terlalu jauh dari ps. Terban, ps. Kranggan dan ps. Pinggit. Lokasi yang dekat dengan pasar dinilai strategis, karena hasil produksi bangunan nantinya akan dapat didistriubusikan langsung ke pasar pasar, lalu bangunan ini akan menambah minat masyarakat untuk datang ke pasar Demangan, karena letaknya yang berdampingan.
30
Kondisi site Site merupakan lahan tidak terpakai yang berada di sekitaran pasar demangan. Site terletak di jalan utama, sehingga mempermudah akses menuju site. Menurut kami, site ini akan efektif apabila dijadikan market dan vertikal garden. Karna lokasinya yang strategis yaitu terletak di sekitar pemukiman masyarakat. Target pengunjungnya adalah masyarakat sekitar site, karena site terletak pada kawasan pemukiman masyarakat yang cukup padat. Luas site adalah 2000 m2, sehingga cukup luas apabila akan dibuat pasar nantinya. Site berbentuk trapesium siku siku,
31
zoning kawasan
Kawasan Pemukiman SITE
Komersial masyarakat
32
DATA SITE : Kondisi Alam & Lingkungan (simulasi ventusky tanggal 1 April 2021)
suhu 28 derajat celcius relatif seragam di kabupaten sleman pada jam 09.00, sehingga akan ada penyelesaian terhadap iklim dan panas
awan 70% relatif seragam di kabupaten sleman pada jam 09.00
angin 1 km/h (max. 10m diatas tanah) yang mengalir dari selatan dan utara sehingga menjadi pusat pertemuan/ tabrakan angin dari pantai utara dan selatan
tekanan udara adalah 1011 hPa relatif seragam di kabupaten sleman pada jam 09.00
kelembaban 70% (max. 2m diatas tanah) sehingga akan ada penyesuaian terhadap sirkulasi udara dan cahaya kesehatan bangunan
pencemaran udara adalah 45 µg/m3 yang tergolong merupakan udara tidak sehat (unhealty for sensitive groups).
33
Concept
34
CONCEPT : vertical farm Vertical farming atau pertanian vertikal merupakan sebuah metode pertanian dimana tanaman ditanam secara bertingkat atau vertikal sebagai upaya untuk meminimalisir penggunaan lahan pertanian yang menggunakan dua prinsip utama yaitu pertanian hidroponik dan pertanian vertikultur. Hidroponik merupakan teknik budidaya tanaman dengan memanfaatkan air tanpa menggunakan tanah dan lebih menekankan pada pemenuhan kebutuhan nutrisi bagi tanaman. Kebutuhan air pada budidaya secara hidroponik lebih sedikit daripada kebutuhan air pada pertanian secara tradisional yang menggunakan tanah. Jadi teknik hidroponik cocok diterapkan pada daerah yang memiliki pasokan air terbatas. Sedangkan vertikultur merupakan suatu teknik bercocok tanam di ruang sempit dengan memanfaatkan bidang vertikal sebagai tempat bercocok tanam yang dilakukan secara bertingkat (Temmy, 2003). Marsema Kaka Mone (2006),
35
CONCEPT : market Pasar adalah salah satu dari berbagai sistem, institusi, prosedur, hubungan sosial dan infrastruktur tempat usaha menjual barang, jasa, dan tenaga kerja untuk orang-orang dengan imbalan uang. Barang dan jasa yang dijual menggunakan alat pembayaran yang sah seperti uang fiat. Pasar Konkret adalah tempat pertemuan antara penjual dan pembeli yang dilakukan secara langsung. Misalnya ada los-los, toko-toko dan lain-lain. Di pasar konkret, produk yang dijual dan dibeli juga dapat dilihat dengan kasatmata. Konsumen dan produsen juga dapat dengan mudah dibedakan. Contohnya adalah: pasar sayuran, pasar daging, pasar tradisional, dan lain sebagainya.
36
CONCEPT : aquaponics Aquaponik adalah sistem pertanian berkelanjutan yang mengkombinasikan akuakultur dan hidroponik dalam lingkungan yang bersifat simbiotik. Dalam akuakultur yang normal, ekskresi dari hewan yang dipelihara akan terakumulasi di air dan meningkatkan toksisitas air jika tidak dibuang. Dalam sistem aquaponik ini akan terjadi suatu siklus yang saling menguntungkan antara ikan dan tanaman. Kotoran ikan yang dibiarkan begitu saja di dalam kolam dapat menjadi racun bagi ikan-ikan yang ada di dalamnya. Namun, dengan sistem aquaponik, tanaman akan mengurai racun tersebut dan menjadikannya sebagai suplai oksigen pada air untuk ikan. Sementara, unsur hara yang terdapat dalam kotoran ikan bisa menjadi komponen baik untuk tanaman itu sendiri.
37
Konsep Perancangan Kami akan mencoba memberikan solusi atas berbagai permasalahan yang ada dengan membangun sebuah fasilitas Vertical Farm dimana hasil dari peternakannya dapat di distribusikan langsung ke pasar yang berada pada bangunan ini juga. Sehingga fungsi utama bangunan ini adalah menggabungkan fungsi bangunan toko/pasar dengan kegiatan produksi berkebun, beternak, dan tempat tinggal pengurus bangunan akan tetap di bangun pada area yang terbatas. Konsep ini dinilai baik untuk memenuhi kebutuhan sekarang dan mengantisipasi akan kekurangan pangan pada kawaasan urban. Lalu dampak lainnya adalah bangunan ini akan menghasilkan oksigen pada sekala mikro nya, sehingga akan menjadikan sekitaran site menjadi lebih sehat dan memberikan kesan sejuk dan hijau pada sekitar site.
38
Konsep Perancangan Menurut Yoshio Shiina Sebagai CEO dari perusahaan vertical farm MIRAI di Jepang, mengatakan bahwa hasil produksi panen dengan konsep vertical farming meningkat 50 sampai 100 kali lebih banyak dari pada pertanian tradisional pada luasan lahan yang sama. Sehingga yang awalnya bisa memanen 100 kg buh/ sayur setiap panen, menjadi 5000 kg sampai 10.000 kg sekali panen
39
Kerangka Perancangan
Masyarakat Lebih Baik
Efisiensi Energi Menghemat energi listrik dan bahan bakar, dan menghasilkan energi
Inovasi Integrasi teknologi berkelanjutan untuk meningkatkan performa bangunan
Memberdayakan masyarakat pada aspek sosial, ekonomi dan kualitas kenyamanan
Ramah Lingkungan
Efisiensi Air Penghematan air sehingga dapat digunakan kembali
Meminimalisir dampak negatif dan memberikan dampak positif bagi lingkungan
40
Precedent
41
Future Urban Agriculture Romainville Ilimelgo Architects
Bangunan ini di desain dengan membayangkan kembali masa depan pertanian perkotaan dengan kompleks pertanian vertikal di pinggiran kota Paris Romainville. Proyek ini mengintegrasikan produksi hasil bumi ke dalam kota dengan memaksimalkan sinar matahari dan ventilasi alami. Menyadari semakin berkurangnya ruang pertanian di dunia berkembang, proyek ini bertujuan untuk memenuhi permintaan yang terus meningkat untuk budidaya tanaman di lingkungan perkotaan. Lantai dasar gedung menampung ruang pendidikan, menawarkan lokakarya dan taman instruksional untuk mengajari masyarakat tentang budidaya. Juga termasuk di lantai pertama adalah tempat untuk menjual hasil panen. Vertical Farm menciptakan lingkaran produksi kecil, menanam hasil di tempat yang sama yang tersedia untuk dibeli oleh penduduk setempat.
42
MIRAI
HARVEST
Location: Jepang Bangunan milik perusahaan MIRAI ini merupakan bangunan yang berfungsi sebagai bangunan pertanian vertikal. Dimana bangunan ini mensuply sayur dan buah buahan yang didistribusikan kepada supermarket, pasar dan toko-toko. Teknik penanaman indor ini memberikan banyak keuntungan, seperti tidak bergantung cuaca, anti hama, dan lebih efisien lahan. Produksi yang bisa dihasilkan bisa mencapai 100 kali lebih banyak jika dibandingkan dengan penanaman tradisional pada lahan yang sama.
43
HOMEFARM Architects: Spark Location:Singapore
Architects
Bangunan ini adalah bangunan konsep DARI Spark Studio yang merancang sebuah hunian yang mampu memfasilitasi komunitas penghuni bangunan tersebut untuk dapat bercocok tanam dengan memadukan teknologi bercocok tanam dengan inovasi. Bangunan ini mengupayakan keberlangsungan lingkungan dengan memaksimalkan penggunaan cahaya matahari dengan membuat level yang berundak pada sisi luar bangunan yang ditanami dan mengupayakan penghematan dan pemanfaatan air hujan dengan sistem rain harvesting
44
WETLAND DISCOVERY POINT Architects: AJC Architects Location: Amerika Serikat Bangunan ini merupakan bangunan yang difungsikan sebagai pusat penelitian lahan basah milik Utah State University di amerika serikat. Bangunan ini mendapatkan sertifikasi Platinum oleh US Green Building Council, pengakuan tertinggi organisasi atas keberlanjutan. Bangunan ini melakukan inovasi berupa pasive rain harvesting, sehingga penampungan air hujan dilakukan dengan memanfaatkan aliran air hujan langsung yang ditampung menggunakan atap bangunan yang kemudian disimpan di penyimpanan air
45
SUSTAINABLE HARVEST-aquaponics Location: Amerika Serikat Sebuah kelompok yang menamai diri mereka sebagai Sustainable Harvest membangun sebuah fasilitas bercocok tanam dengan menciptakan sebuah simbiosis buatan antara tanaman dengan hewan. Sehingga mereka berupaya memaksimalkan energi dalam mewujudkan kelestarian lingkungan. Penanaman tumbuhan diatas kolam ikan akan memaksimalkan pemanfaatan air, sehingga air dimanfaatkan secara maksimal.
46
LEASON LEARNED hal yang menjadi leason learned pada kajian preseden adalah sebagai berikut : 1.
2.
3.
4.
Penerapan sistem bercocok tanam pada bangunan. sehingga mampu memproduksi kebutuhan pangan bagi masyarakat. penerapan sistem bercocok tanam secara hydroponic, aquaponic, dan aeroponic pada bangunan. Pengoptimalan sinar matahari yang akan memenuhi kebutuhan bercocok tanam sebagai upaya pelestarian lingkungan. penggunaan sistem pasive rain harvesting sebagai bentuk pemanfaatan air hujan yang baik dalam keberlanjutan bangunan.
47
Production Study
48
ISSUE : vegetable needs Di Jogja hasil sayuran dari tanaman Hidroponik sangat diminati karena sayur yang dihasil dari hidroponik ini memang sehat dan fresh karena tidak memerlukan pestisida dalam proses pertumbuhannya. Sayur yang banyak diminati itu antara lain sawi, bayam dan selada, sayuran-sayuran ini banyak sekali permintaannya dari berbagai kalangan seperti hotel, restoran, kafe, rumah sakit, supermarket dan mal besar.
Ada juga permasalahan tentang naiknya harga sayuran yang dimana diakibatkan gagal panen karena hujan, lalu ada juga yang transportasi nya terlambat sehingga pasokan beberapa sayur seperti selada menjadi terbatas padahal sayuran ini sangat diminati.
Untuk ikan air tawar, dari berita yang dikutip di jogja ikan air tawar terutama ikan lele, nila dan gurame masih belum bisa memenuhi konsumsi di warung-warung dan resto sehingga masih mendatangkan ikan dari luar jogja.
49
farm Component Integrasi yang terjadi pada bangunan ini terjadi antar komponen internal dan eksternal bangunan. penerapan inovasi dalam sistem bercocok tanam, inovasi keberlanjutan bangunan, dan inovasi distribusi pada bangunan ini akan memberikan dampak baik untuk sekitar site. Dapat disimpulkan dengan skema berikut
PRODUKSI
SAYURAN
TERNAK
HYDROPONIC
AQUAPONIC
AEROPONIC
IKAN
SELADA
KANGKUNG
CABAI
LELE
BAYAM
SAWI
TOMAT
NILA
TIMUN
GURAME
TERONG
50
farm Component Tanaman Hydroponic -
Selada, dapat dipanen 23 hari setelah ditanam Bayam, dapat dipanen setelah 2 bulan Timun, dapat dipanen 60-90 hari Terong, dapat dipanen ± 3 bulan setelah tanam
Tanaman Aquaponic -
Kangkung, usia panen kangkung relatif cepat, yaitu sekitar 30 – 40 hari. Sawi, usia panen 40-60 hari setelah semai (HSS)
Tanaman Aeroponic -
Cabai, dapat dipanen dalam umur 60-90 hari. Tomat, panen pada umur 65 – 70 hari sejak persemaian.
Ikan Air Tawar -
Ikan Lele dengan waktu panen 2-3 bulan. Ikan Nila dengan waktu panen 4-6 bulan. Ikan Gurami dengan waktu panen 3-4 bulan.
51
planting tools and procedures Hydroponik
Aquaponik Kolam Ikan
Tanaman Rak Tanaman
Air
Pompa air
Menggunakan rak sayur supermarket pada umumnya untuk menjaga kesegaran sayur yang di tampilkan.
52
Eksplorasi Massa
53
eksplorasi massa 1
Lahan parkir dan pasar
Rain Harvesting dan penyimpanan air
Kolam ikan dan pengolahannya
level bagi pengurus : petani, peternak. Dan space untuk
Lahan perkebunan outdoor
54
Level utama untuk pasar
eksplorasi massa 2
level bagi pengurus : petani, peternak. Dan space untuk
Lahan parkir dan pasar
Lahan perkebunan outdoor
Kolam ikan dan pengolahannya
Level utama untuk pasar
55
Rain Harvesting dan penyimpanan air
eksplorasi massa 3 Tempat menampung air hujan dan pengelolaan lainnya.
Tempat penanaman tanaman
Tempat penanaman tanaman
Tempat pengelolaan hasil panen
Tempat penjualan hasil panen / Market
56
eksplorasi massa 4
lantai 5 outdoor farming & pengelolaan air hujan
lantai 4 indoor & outdoor farming
lantai 3 indoor & outdoor farming
lantai 2 pasar & indoor farming
lantai 1 pasar
drive thru outdoor parking
57
Building Design
58
Eksplorasi Desain SITE RESPONSE
area
circulation
rain harvesting
way finding
basement circulation
sunlight
hierarchy
air circulation
Final form
59
Rancangan Tapak PARKIR MOBIL PENGUNJUNG SIRKULASI PARKIR MOBIL
PARKIR MOBIL PENGUNJUNG RAMP BASEMENT
TAMAN
POST SATPAM 2 PARKIR MOTOR
POST SATPAM 1
SIRKULASI PEDESTRIAN
SIRKULASI DRIVETHRU SIRKULASI BASEMENT
60
Rancangan Bangunan FUINNEL RAIN HARVESTING RUANG PENYIMPANAN ALAT
1 2
AREA MENANAM INDOOR
3
TOILET & TOILET DIFFABEL
4
RUANG PENYIMPANAN PUPUK
KANTIN
ATM CENTER ENTRANCE DRIVETHRU
MUSHOLLA
5
6
7 8
10
TANGGA DARURAT
11
ROOFTOP & MESIN LIFT
12
TANGGA KARYAWAN
13
SPACE MENANAM OUTDOOR
14
RAIN WATER HARVESTING
15
AREA KARYAWAN
16
LIFT PENGUNJUNG & KARYAWAN
17
BACK ENTRANCE
18
AREA PENJUALAN
19
ENTRANCE DRIVETHRU
20
ENTRANCE BASEMENT
1
3
7
10
12
17
9 21
61
PARKIR KARYAWAN
Perspektif Bangunan
62
Perspektif Bangunan
63
Rancangan Struktur 1
PVC DENGAN RANGKA BAJA
2
DINDING PEMIKUL UNTUK LIFT
3
KOLOM BAJA HOLLOW 15 CM
4
KOLOM BETON O 80 CM
5
DINDING PEMIKUL SHAFT
7
6
DINDING PEMIKUL BASEMENT
7
PONDASI FOOTPLAT
64
Rancangan Selubung 1
CUSTOM PVC
2
GRASS ROOF
3
JENDELA BRACKET
4
SIGNAGE STAINLESS STEEL
5
JENDELA ALUMUNIUM
6
DINDING BETON PEMIKUL
65
5
3
4
Gagasan Pengembangan
66
Gagasan pengelolaan sumberdaya Integrasi yang terjadi pada bangunan ini terjadi antar komponen internal dan eksternal bangunan. penerapan inovasi dalam sistem bercocok tanam, inovasi keberlanjutan bangunan, dan inovasi distribusi pada bangunan ini akan memberikan dampak baik untuk sekitar site. Dapat disimpulkan dengan skema berikut
NATURAL RECOURCES
RAIN HARVESTING
PRODUKSI TUMBUHAN PANGAN
HUNIAN PENGURUS
PASAR MASYARAKAT
LIMBAH PASCA PPRODUKSI
67
PRODUKSI IKAN PANGAN
Limbah Pasca-produksi
Rain Harvesting
pengumpulan dan penyimpanan hujan, daripada membiarkannya mengalir. Air hujan dikumpulkan dari permukaan seperti atap dan dialihkan ke tangki, waduk, lubang dalam, akuifer, atau waduk dengan perkolasi.
Salah satu hasil pengolahan limbah pasar adalah pupuk organik cair. Pupuk organik cair adalah larutan dari pembusukan bahan-bahan organik yang beasal dari sisa tanaman, kotoran hewan,dan manusia yang kandungan unsur haranya lebih dari satu unsur. Salah satu sampah organik yang bisa diolah menjadi pupuk organik cair adalah sisa limbah sayuran busuk hasil produksi.
Bangunan disusun berdasarkan leveling secara vertikal, sehingga pendistribusian air hujan dilakukan dengan memanfaatkan gravitasi. Penggunaan pompa akan lebih efisien dan dapat menghemat biaya dan energi.
Proses pembuatan pupuk ini dapat dilakukan oleh pengurus / petani itu sendiri, karena proses pembuatan pupuk tidak terlalu sulit.
Air hujan akan dimanfaatkan untuk kolam ikan, lalu hasil kurasan air kolam akan digunakan untuk mengalirkan tanaman. Lalu sisa pengaliran tanaman akan digunakan untuk menyiram toilet, dan akhirnya dibuang ke saluran pembuangan kota.
68
Penyaluran Vertikal Sumberdaya pada Bangunan
Rooftop
(ruang mesin lift Dan penyimpanan air) 4. (ruang produksi)
3. (ruang pengurus dan ruang produksi)
2. (area pasar dan ruang pengurus)
1. (area pasar)
Basement (area parkir dan penyimpanan air hujan)
69
Penyaluran sumberdaya akan dilakukan secara vertikal berdasarkan perbedaan fungsi tiap level. Sehingga akan lebih efisien dalam kegiatan pemenuhan kebutuhan per lantai. Lalu dalam kegiatan produksi juga menerapkan distribusi secara vertikal, dari lantai area produksi menuju tempat penjualan atau loading dock untuk muatan yang akan didistribusikan ke pasar pasar. Dan terakhir adalah sistem pembuangan bangunan yang dlakukan secara vertikal juga, sehingga akan disediakan tempat pengolahan sampah pada basement, yang menampung limbah pembuangan diatasnya. Limbah akan dikategorikan menjadi 2 jenis, yaitu limbah pasca produksi organik dan non organik. Sehingga akan ada perlakuan yang berbeda terhadap 2 jenis limbah tersebut. Limbah pasca produksi organik akan diolah menjadi pupuk cair pada basement dan limbah non organik akan di angkut oleh truk sampah menuju tempat pembuangan.
Gagasan pengelolaan sirkulasi Konsep sirkulasi efektif dan fleksibel diwujudkan dengan menyediakan beberapa alternatif akses pada bangunan dan site. Sehingga akan lebih mudah untuk menyesuaikan kebutuhan masyarakat sebagai pengunjung dan karyawan sebagai pengelola.
SIRKULASI
KENDARAAN
MANUSIA
HASIL PRODUKSI
DRIVETHRU
TANGGA
CONVEYOR
RAMP BASEMENT
LIFT
LOADING DOCK
PATHWAY
70
Drivethru Circulation
Parking Circulation
Sirkulasi kendaraan menuju tempat pembelian langsung yang berada di depan bangunan. Sirkulasi ini merupakan tanggapan dari keinginan pengunjung untuk cepat membeli barang tanpa harus masuk ke dalam bangunan, sehingga ramah covid 19
Sirkulasi mobil menuju tempat parkir pada sisi belakang bangunan. Sehingga tidak akan mengganggu sirkulasi drivethru maupun sirkulasi menuju basement.
Basement Ramp
Pedestrian Circulation
Sirkulasi pejalan kaki menuju bangunan. Sirkulasi ini mencakup pejalan kaki dari luar site, maupun dari tempat parkir. Jalur ini dapat diakses oleh difabel, karena memilih ramp sebagai akses diagonal daripada tangga
Sirkulasi kendaraan menuju tempat parkir pada basement dapat diakses melalui ramp.
71
Gagasan pengelolaan ruang luar Konsep ruang luar yang memaksimalkan ruang ruang hijau dan efisiensi lahan dan eksterior bangunan. Sehingga penataan eksterior bangunan juga menjadi penting dalam proses produksi bangunan, karna masih terikat dan berhubungan erat dengan penataan lingkungan bangunan.
PENATAAN RUANG LUAR
LINGKUNGAN BANGUNAN
EKSTERIOR BANGUNAN
LAHAN UTILITAS BANGUNAN
AREA PRODUKSI OUTDOOR
RUANG HIJAU
ATAP PENAMPUNG HUJAN
TAMAN SIRKULASI SITE
72
Lingkungan Bangunan
Eksterior Bangunan
Pengelolaan lingkungan hijau terpadu akan menghasilkan lingkungan yang sehat dan baik secara keberlanjutannya. Jika dilihat dari atas, bangunan sangat ramah terhadap air hujan, karena memaksimalkan 80% lahan untuk penyerapan air hujan, sehingga lahan pada site sangat ramah lingkungan.
Ruang luar pada eksterior bangunan yang dirancang akan memenuhi kebutuhan produksi dan lahan outdoor untuk penanaman tumbuhan yang memerlukan cahaya matahari yang lebih intens dan lebih tahan dalam banyak kondisi cuaca. Lahan yang diciptakan terinspirasi dari sistem terasering yang melambangkan hirarki pengaliran air di sawah. Sehingga penataan ruang luar menjadikan koonsep penanaman vertikal pada bangunan menjadi lebih terasa.
Pengelolaan lahan hijau sangat ditekankan pada bangunan ini, karena bangunan ini melambangkan kebaikan pada lingkungan sekitarnya
73
Building Simulation Sun Path pada Site
74
Building Simulation Simulasi Radiasi Bangunan pada Site by Ecotect Analysis
Waktu : Tahunan Jam : 10.00-15.00
75
Program Ruang
76
Kebutuhan Ruang Lantai Basement
Lantai 1
Pengunjung & Karyawan ● ● ● ●
Pengunjung
Parkir Mobil Parkir Motor Parkir Difabel Toilet pria,wanita & difabel
●
Karyawan ● ●
Area penjualan ● Lobby Toilet pria & wanita ● Kasir ● Pusat informasi ● ATM Center ●
Karyawan
Ruang MEE Generator
● Ruang drive thru ● Area penitipan barang ● Ruang satpam ● Penyimpanan Produk
77
Kebutuhan Ruang Lantai 2
Lantai 3
Pengunjung ●
Karyawan
Area penjualan
● Ruang karyawan ● Ruang produksi indoor farming utama ● Area produksi outdoor farming utama ● Ruang pengolahan ● Toilet karyawan
Karyawan ● ● ● ● ●
Ruang karyawan Ruang manager Ruang meeting Ruang produksi indoor farming sekunder Penyimpanan sekunder
78
Kebutuhan Ruang Lantai 4
Rooftop Karyawan
Karyawan ● ● ● ● ● ●
Ruang karyawan Ruang Penyimpanan Air Ruang produksi indoor farming utama Area produksi outdoor farming utama Ruang pengolahan Toilet karyawan
Rain Harvesting Space menanam outdoor ●
●
79
Hubungan Ruang Lantai Basement
Ruang MEE
Generator
Parkir Mobil & Motor Penyimpanan air
Parkir Difabel
ENTRANCE (public)
: Hanya diakses oleh crew
: Public
: Berhubungan : Tidak Berhubungan
80
: Private
Hubungan Ruang Lantai 1
Penyimpanan Utama
Area Penjualan
Penitipan barang
Kasir
Ruang Drive Thru
Toilet Hall
ATM Center
Pusat Informasi Ruang Satpam
ENTRANCE (public) : Hanya diakses oleh crew
: Public
: Berhubungan : Tidak Berhubungan
81
: Private
Hubungan Ruang Lantai 2
Penyimpanan sekunder
Ruang Meeting
Area Penjualan (pasar)
AKSES (public)
Ruang Manager
Ruang Karyawan
Ruang produksi indoor farming sekunder
: Hanya diakses oleh crew : Berhubungan : Tidak Berhubungan
82
: Public
Hubungan Ruang Lantai 3
R. Pengolahan
Toilet Karyawan
R. penanaman utama (indoor farming)
R. Penanaman utama (outdoor farming)
Ruang Karyawan AKSES (Crew)
: Hanya diakses oleh crew : Berhubungan : Tidak Berhubungan
83
: Public
Hubungan Ruang Lantai 4
R. Penyimpanan air
Toilet Karyawan
R. Pengolahan
R. penanaman utama (indoor farming)
R. Penanaman utama (outdoor farming)
Ruang Karyawan AKSES (Crew)
: Hanya diakses oleh crew : Berhubungan : Tidak Berhubungan
84
: Public
Hubungan Ruang Rooftop
Outdoor farming
Rain Harvesting
AKSES (Crew)
: Hanya diakses oleh crew : Berhubungan : Tidak Berhubungan
85
: Public
Besaran Ruang
Basement Total Luas
817 m2
Penyimpanan air Parkiran mobil (8 mobil) Parkir motor R MEE Generator Sirkulasi
86
: 70 m2 : 155,30 m2 : 60 m2 : 40 m2 : 48,4 m2 : 443 m2
Besaran Ruang
Lantai 1 Total Luas
710 m2
Area Penjualan Lobby Toilet Pusat Informasi Kasir
: 331,3 m2 : 165,28 m2 : 30,5 m2 : 13,8 m2 : 36 m2
R. Drive Thru Area Penitipan Barang & Satpam Penyimpanan Produk ATM Center
87
: 50,7 m2 : 27 m2 : 43,76 m2 : 11,66 m2
Besaran Ruang
Lantai 2 Total Luas
1004 m2
Area Penjualan Ruang Karyawan Ruang Manager Ruang Meeting Indoor Farming & Penyimpanan
88
: 710 m2 : 68,72 m2 : 29,8 m2 : 68,72 m2 : 127 m2
Besaran Ruang
Lantai 3 Total Luas
1004 m2
R. Karyawan Indoor Farming Outdoor Farming R. Pengolahan Toilet Karyawan
: : : : :
89
Besaran Ruang
Lantai 4 Total Luas
651 m2
Toilet Karyawan Ruang Karyawan Ruang Pengolahan Ruang Penyimpanan Ruang Produksi Indoor Area Produksi Outdoor
90
: 45,6 m2 : 58,6 m2 : 78,12 m2 : 175,7 m2 : 162,75 m2 : 130,2 m2
Besaran Ruang
Rooftop Total Luas
237,2 m2
Rain Harvesting Area Area Produksi Outdoor
91
: 142,32 m2 : 94,88 m2
Architectural Drawing
92
Rancangan Tapak
93
Denah Basement
94
Denah Lantai 1
95
Denah Lantai 2
96
Denah Lantai 3
97
Denah Lantai 4
98
Denah Rooftop
99
Tampak Barat
100
Tampak Selatan
101
Tampak Timur
102
Tampak Utara
103
Potongan
104
Potongan
105
Rencana Pondasi
106
Rencana Kolom & Balok Basement
107
Rencana Kolom & Balok Lt 1
108
Rencana Kolom & Balok Lt 2
109
Rencana Kolom & Balok Lt 3
110
Rencana Kolom & Balok Lt 4
111
Rencana Air Bersih Basement
112
Rencana Air Bersih Lt 1
113
Rencana Air Bersih Lt 2
114
Rencana Air Bersih Lt 3
115
Rencana Air Kotor Basement
116
Rencana Air Kotor Lt 1
117
Rencana Air Kotor Lt 2
118
Rencana Air Kotor Lt 3
119
Detail Pondasi
120
Detail Jendela
121
Detail Pintu
122
Detail 3D Signage
123
Building Renders
124
Exterior
125
Exterior
126
Exterior
127
Exterior
128
Exterior
129
Interior
130
Interior
131
Interior
132
Interior
133