EPIC VOLCANO RIDING HOW FAR YOU CAN RIDE ?
chapter 1: Jakarta - Surabaya - Probolinggo - Madakaripura - Bromo
EPIC VOLCANO RIDING HOW FAR YOU CAN RIDE ?
fotografer : widhibek@gmail.com www.LandscapeIndonesia.com
Bromo.. siapa sih yang belum pernah ke sana.. atau paling tidak mendengar tentang keindahannya. Sudah 2x saya melakukan kunjungan ke Bromo, tapi hati masih tertambat untuk selalu kembali merasakan salah satu keagungan karya sang Pencipta ini. Jadi ketika datang tawaran dari mbak Dwie B. Astuti untuk bergabung di team dokumentasi langsung saya sambut dengan senang hati.
Jadilah saya kembali menjejakan di tanah berpasir kaldera Bromo.. dan ini sedikit coretan perjalanan dari sudut pandang seorang observer di event epic riding ini.
15 OKTOBER 2011 - 04.10 WIB Sepagi itu sudah nongkrong di bandara Soeta. 15 peserta dengan membawa box besar yang berisi sepeda dan perlengkapan lainnya, saya sendiri yang nongol dengan bagasi paling kecil.. tas daypack berisi perlengkapan kamera & baju ganti :p
FOTO KELUARGA - 1
berpose bersama dengan banner event sebelum mulai masuk ke dalam bandara
BAGASI Dengan barang bawaan yang banyak dan besar besar, maka dipastikan ruang check-in berubah bak pasar tiban :p. Penuh dengan box besar baik yang dibungkus tas maupun karton box polos. Berasa kayak di counter check-in pribadi :p
OVER BAGAGE Dan.. bisa ditebak, karena bagasi lebih dari 20 kg, sehingga mulai deh yang over bagage dipanggil satu satu buat nyetor kelebihan muatan. Padahal kalau dengan pesawat Garuda, sepeda masuk di Penyisihan Bagasi Gratis/ FBA yang gratis. Bagaimana dengan kebijakan Lion Air ini nih ?
MORNING FLIGHT Sekitar pukul 06.25 pesawat yang kami tumpangi mulai menggerus permukaan landasan dan akan membawa kami terbang menuju Surabaya
BLUE SKY Langit biru, udara pagi yang cerah mengiringi perjalanan kami menuju kota Surabaya. Saat yang tepat untuk menurunkan posisi kursi, mengatur napas, dan terbang dalam hayalan mimpi.. ZZZZZZZZ
@ SURABAYA Sekitar pukul 08.20 kami semua sudah terlihat menenteng box sepeda keluar dari terminal kedatangan di bandara Juanda, Surabaya.
LOADING BARANG
2 mobil pick up sudah menunggu untuk mengangkat perlengkapan gowes nanti. Menyusun harus rapi dan efisien, karena selain sepeda yang mahal juga keterbatasan tempat.
ELF Sedangkan untuk para penumpang, disediakan mobil ELF yang nyaman. Ber-AC dan ruangan cukup lebar. Karena perjalanan nanti akan cukup panjang dan melelahkan sehingga bisa beristirahat dulu selama dalam perjalanan.
SARAPAN PAGI Perut keroncongan membawa kami ke warung SOTO AYAM BANYUWANGI di Waru ini.
SOTO AYAM Nasi hangat, kuah soto yang gurih, potongan ayam dan telor rebus siap untuk dihidangkan.. yummyyy
FOTO KELUARGA - 2 beuh..berasa kayak fotografer keliling.. motretnya foto keluarga mulu... wkwkwkw
MAKAN
gak terasa sudah tiba di probolinggo..
SIANG
makan siang lah kita di Bromo Indah
NEXT TRIP . . Awal perjalanan kita disuguhi dengan suasana hutan diiringi gemericik aliran sungai. Menapaki jalan setapak yang terbuat dari beton sembari menikmati udara segar
MENYEBERANG Beberapa kali pula kami harus rela berbasah ria menyeberangi beberapa jalur sungai. Disarankan untuk memakai sandal saja kalau menuju kesini. Kalau terlanjur menggunakan sepatu ya terpaksa harus rajin menyusuri jalur berbatu sembari meloncat loncat biar gak basah
POS TERAHKIR Sampai juga setelah berjalan santai sembari berfoto foto sekitar 20 menit di POS TERAHKIR (warung sih sebenarnya :p) sebelum mulai masuk ke bawah air terjun yang super duper basah karena uap air maupun cipratan langsung dari air terjun nya. Kalau takut basah, peralatan elektronik dan dompet bisa dimasukan ke dalam kantong plastik yang banyak dijajakan di pos ini.. “Kantong plastiknya mas.. cuma 1000 rupiah, biar ndak basah..itu sayang kamera nya..nanti di dalam seperti hujan� rayu seorang bapak penjual kantong plastik. Saya sendiri karena sudah sempat riset kecilkecilan soal Air Terjun Madakaripura di internet, sehingga sudah menyiapkan diri dengan membawa Jas Hujan, Raincoat buat kamera DSLR dan casing waterproof untuk kamera poket.
HUJAN LOKAL Memang benar, di bagian dalam berasa sedang turun hujan :p Terlihat beberapa pengujung lain yang sudah basah kuyup terkena air
MODEL DADAKAN Karena masuk ke dalam agak terlambat menyiapkan segala sesuatunya, jadi cuma ketemu om Iwan dan om Hari yang dipaksa menjadi model dadakan di bawah rintik air terjun.
FOTO KELUARGA - 3 “Woooo.. fotografer nya terlambat !� kena hujatan dan caci maki banyak orang nih :p keasyikan memotret di bagian luar sehingga di bagian ujung ternyata teman teman lain sudah berkumpul dari tadi :p Yakk.. siap.. diam selama 4 detik ya ! jangan gerak !! 1 ... 2 ..... 3
CKLIKK ! foto keluarga di bawah air terjun Madakaripura pun terabadikan
SEMEDI GAJAH MADA Air terjun setinggi 200 meter ini mengalir di tebing berbatu. Membawa embun dan uap air yang terbang melayang memenuhi ruangan di bawahnya. Derai air yang menghambur menimbulkan alunan musik yang terkadang ringan bak alunan musik jazz dan di saat lain berdebam keras merubah tempo menjadi musik rock. (jiah.. lebay amat gue :p) Tirai air berwarna putih memantul di antara tebing batu yang basah terkena uap air. Berarak bagai serombongan pasukan yang bersiap menuju medan laga. Bersamaan dengan uap air yang bertebangan, hayalanku melayang ke jaman dimana konon patih kerajaan Majapahit, Gajah Mada, yang tersohor dengan Sumpah Palapa-nya dalam mempersatukan Nusantara, memilih tempat ini untuk bersemedi. Mempersiapkan jiwa nya untuk menuju ke Nirwana. Sebelum kemudian buyar oleh teriakan seorang rekan “ayo Om.. cepat pulang.. waktunya terbatas nih !� Next time.. mungkin saya kembali lagi ke sini dan mengabadikan keindahan yang ada...
NGADISARI SORE ITU
Perjalanan menuju Desa Cemoro Lawang diiringi oleh semburat cahaya sore.. Matahari nampaknya sudah mulai berangsut menuju ke pembaringannya.
Cahaya lembut kekuningan terlihat menyinari punggungan bukit, meninggalkan jejak keemasan, menerangi pucuk bukit sebelum mulai gelap.
SENJA PUN TIBA Ketika ELF yang membawa kami sampai ke Cemoro Lawang, matahari sudah mulai beringsut. Hanya meninggalkan jejak semburat oranye di antara siluet bukit. Semburat cahaya terahkir sebelum malam mulai menjelang
GOLDEN HOUR Kukeluarkan lensa tele dan kubidikan ke arah siluet sebuah bukit. Kembali kenangan indah bersama teman teman setahun yang lalu saat kami menghabiskan seminggu di Bromo kembali hadir. Memburu matahari terbit di pagi hari dan matahari terbenam di kala senja.. Bromo memang tetap tempat yang indah....
PENGABDI CAHAYA Walau sempat kecewa karena tidak bisa menyaksikan matahari terbenam, tapi suasana senja cukup menjadi obat penawar lelah selama perjalanan sehari ini.. Bunyi shutter terdengar berkali kali sembari kamera terarah ke ufuk barat..
BERBENAH Saatnya untuk kembali berbenah memasang sepeda yang akan digunakan untuk kegiatan besok pagi. Rencana jam 4 pagi team kecil akan mulai berangkat untuk mengejar sunrise.. jadi malam ini semua harus selesai dipersiapkan.
PASANG SEPEDA Karena saya gak bawa sepeda ya jadinya jepret sana jepret sini ngegangguin yang lagi masang sepedanya :p
BROMO @ NIGHT Langit cerah sekali malam itu. . .
Saya beruntung bisa menikmati keindahan yang sangat langka ini, di Jakarta hanya ada kerlip sinar artfisial. Di Bromo ini, saya bisa kembali bersyukur akan keagungan sang Pencipta. Langit dipenuhi ribuan bintang, kabut bima sakti yang terpapar di atas Gunung Batok. Sekelebat cahaya memanjang membelah malam, bintang jatuh, time to make a wish.
AURORA BROMO-ELIS hahahaha.. sebenarnya bukan aurora seperti yang di belahan bumi utara :D.. tapi kabut malam yang berarak menutupi langit di atas bromo. diambil dalam kecepatan rendah sehingga menyerupai kabut cahaya :p
TIME TO SLEEP tak terasa.. malam sudah mulai bertambah larut waktu nya untuk bergegas ke peraduan.. merebahkan raga.. supaya besok pagi bangun dengan kondisi segar.. see u again in the next chapter ...