Semeru chapter 3 : menggapai Mahameru

Page 1


SEMERU : menggapai Mahameru

Widhi Bek

SEMERU :

menggapai Mahameru

sebuah catatan perjalanan menikmati keindahan Gunung Semeru - chapter 3

halaman 1


SEMERU : menggapai Mahameru

Sekitar pukul 2 3.00 aktivitas p ersiapaan untuk berlangsung di summit attack tenda kami di K sudah mulai alimati. Hawa d berasa seperti zo in g in dan badan yang mbie bangkit da masih ri pembaringan m lambat. Untung embuat segalan persiapan perala ya berjalan tan kamera suda sehingga bangu h disiapkan dari n pagi tinggal m tadi malam enarik tas kelua r tenda.

selepas dari n a d e m , lu u d n 93 ke puncak tahu n ia k a d lagi angin malam n e m p lu e n a B i. m la rg a e g n n e e s gura Berdasarkan p ng bakalan men bisa membuat a t y a g ik n n a a h lk n u v ia r a si k a a ap an p at Arcopodo berup persiapkan deng m e m k a lan mempercep d a ti k u a la b a n k a a k g a g a in g h ng ju yang bertiup se an air minum dingin tapi keri g n ra e a d d i U is . u n k a a g y in n ing akhir tubuh drop ked h. Tas daypack u b tu s a n a p a g ju tan kamera. n la a ra d e h p u a b rt tu se si t, ra la cok dehid anan ringan dan k a m , k a y n a b p yang cuku

..

ut o g in v o m o t e Tim

halaman 2


SEMERU : menggapai Mahameru

Brrrr‌ dingin se rasa dipeluk ole h putri salju (ha tenda. Malam cu lah..ngayal :p) k kup terang deng urasakan ketika a n si n menyala, dan ara ar rembulan dia keluar dari dala ta k arakan nyala la m s kami. Head la mp masing masi mpu pun mulai m ng sudah enerangi rerump utan di jalur me nuju Arcopodo.

nya ingga ahkir h t u p m u r i ang r datar pad rus berhent a lu h ja a i y t a a s w li a le me pa k sampai gga bebera do awalnya m o in lu p h e o e b c s r e k s A ja a ju n u a ny ena i alimati men lur mulai m fosir tenag r ja e i t in s lu bisa dipaka i r la k r a a e Jalur dari K D t id i. t k s a g a t n id e t a ar em i batas veg ang kuda menjaga ag an indah m s g a a n p g a , ju d a menjumpa n r n a e a d m m s ka pe gatur napa l ngeluarin enti karena a h g r g e b in r napas dan t u n t a ih a s s untuk men g la n g a e n e ia m k s a a y rn alau o. Mau p san sebena hahaha‌ k la a ‌ l a m h ke Arcopod la a a d a m ali. P perjalanan li atau tiga k a k e s t e kalau untuk r p je mposisi dan :p o k i r a c a d u k tidak drop a y a p u s t a mang menjaga se

halaman 3


sa

n.

SEMERU : damai di antara ribuan bintang

Cu

ra

m

da na n m na en r m an en ja se ata k, m pi ba ja l ri m ur p en en ya ga d ng tu ak te r p ian ra ar sa u be be par rp ke u ac rja u ya de kera ng ng s m an en ok de sig ru en m ele wa t

is

alu

ra

np

er

na

fa

ingat semakin mengaburkan ker h ole sah ba n da n bu rem be g Kacamata yan di menjadi penunjuk jalur yang akan pan de di pu lam at leb Ke an. ng da pan lewati di depan.

halaman 4


SEMERU : menggapai Mahameru

APA SIH YANG INGIN KAMU CARI DENGAN BERSUSAH SUSAH MENDAKI GUNUNG ? uh

u untuk menjaga keseimbangan tub

dahan kay tangan mencoba meraih pegangan

halaman 5


SEMERU : menggapai Mahameru

? H I S A P A N I I T K U B N E G N E P U KAM otot kaki mulai b

erasa keras.. fisi

halaman 6

k mulai terkuras

menapaki jalan

setapak menuju

Arcopodo


SEMERU : menggapai Mahameru

PULA NG A JA YUK . . TIDUR DI TENDA .. HA NGA T.. KE A TA S MASIH JA UH L HO ubuh ketika t k u s u n e m i dingin mula a r a d u , t sebentar a m h la a a ir t m is r n e a lap ri b otot semba ndang kege a n a m k e s a m r m a le n e mata na napas dan m il b m a g n e mencoba m

halaman 7


SEMERU : menggapai Mahameru

. . PRETTTT

! ! A N A S R I G G N MI Kutendang jauh jauh pikiran negatif yang sedari tadi mencoba merongrong impian untuk menikmati keindahan alam dari puncak Mahameru... Tapi ya jalan nya masih berngesot ria sampai ke Arcopodo, gak berubah :p. Tangan mencoba menggapai batang pohon, menarik tubuh tambun ini selangkah demi selangkah. Menghitung langkah, 1 – 2 – 3 sampai 50 untuk sejenak kemudian mengistirahatkan langkah. Ambil napas melalui hidung dan keluarkan lagi.. “gw memang masih perlu latihan fisik lagi nih..� tawa gw dalam hati mencoba menghibur diri melihat kondisi empot empotan sepanjang jalur Arcopodo ini.

halaman 8


SEMERU : menggapai Mahameru

Pukul 01.00 dini hari, sampailah kami di Arcopodo.. tidak ada yang bisa dilihat karena gelap malam dan rembulan yang tertutup dedaunan. Cuma ada papan penunjuk yang sudah mulai buram tulisan dan warna nya, KM 16. Istirahat sejenak di Arcopodo kemudian kami melanjutkan perjalanan.

halaman 9


SEMERU : menggapai Mahameru

Vegetasi selepas dari pos Arcopodo mulai terbuka dan suara deru angin yang bermain dengan pucuk pepohonan mengiringi langkah kami menuju batas vegetasi. Bayangan gelap kehitaman bak raksasa terpapar di depan mata, jalur pasir mulai kami langkahi satu persatu. Cemoro tunggal yang seingat saya dulu menjadi patokan untuk jalur menuju ke puncak terlihat sudah roboh terkena luapan lahar dingin dan badai. Jadi sekarang harus hati hati pada saat perjalanan turun dari puncak biar tidak melenceng dari jalur ke Arcopodo.

Perjalanan tantangan ke Gunung Semeru adalah jalur menuju puncak Mahameru ini.. saya teringat dulu kami berangkat jam 1 malam dari Arcopodo, dan sampai ke atas sekitar pukul 6 pagi. “Keknya kita melangkah 3 x turun 1x nih” olok olok teman perjalanan ketika melewati medan berpasir ini. Saya dulu menjadi orang yang terahkir di rombongan yang mencapai puncak Mahameru, itupun dengan semangat yang terus dipompa. Teman teman yang sudah sampai ke atas berteriak memberikan motivasi “AYOOO BEKKKK.. .SEBENTAR LAGI SAMPAIIIIIIII”

halaman 10


SEMERU : menggapai Mahameru

gw ack

:D

yp

da tas

ati

ik h g ba

dy

e Mam

Kali ini, dengan membawa perlengkapan kamera yang lumayan cukup membuat saya melangkah lebih pelan (ahahahaha‌ alasan lagi :p). Untunglah salah seorang rekan se team, Mamet, menawarkan diri untuk membantu membawakan tas daypack yang berisi tripod dan beberapa bekal perjalanan. “Saya bawakan tas nya, tapi nanti saya di puncak di foto ya masâ€? tawaran dari Mamed yang tidak bisa ditolak. Thanks Med ! tanpamu saya harus lebih tertatih tatih bin ngesot lagi menuju puncak. Saya kemudian tinggal membawa tas kamera berisi 450D dengan lensa canon 10-22 yang terpasang di body, dan canon 70-200 f4 L serta beberapa asesori lainnya dan botol minuman. halaman 11


SEMERU : menggapai Mahameru

Sejenak melepas lelah di perjalanan sembari menikmati gelapnya malam

halaman 12


SEMERU : menggapai Mahameru

Hawa dingin akan menyergap bak peri tidur kalau kita terlalu lama beristirahat padahal sering kali setiap kali berhenti sebentar, kantuk yang datang merongrong jiwa. Beberapa kali saya sempat berhenti sebentar dan kemudian berlanjut tertidur sebelum ahkirnya tepukan atau teriakan teman lain mengingatkan untuk segera berangkat kembali. Di alam, memang kita harus saling menjaga dan saling mengingatkan rekan perjalanan. Di alam juga kita akan bisa mengetahui kepribadian seseorang. Tempaan alam membuat kita menjadi lebih bisa mengerti akan arti persahabatan dan kebersamaan.

halaman 13


SEMERU : menggapai Mahameru

Sorot lampu senter terlihat sudah ada yang mencapai puncak tertinggi. Saya masih berada di punggungan sementara di ufuk timur nyala semburat kuning oranye sudah mulai menapaki batas langit. Di antara bimbang untuk memutuskan melanjutkan perjalanan menuju puncak atau menikmati matahari terbit dari punggungan Semeru. Ahkirnya tanpa berpikir panjang kususul Memed dan tas daypack kembali berpindah tangan. Kuputuskan untuk menikmati sunrise dari sini saja.. Puncak atau punggungan sama saja, yang penting momen nya masih di Gunung Semeru, batin ku menyenangkan diri.

halaman 14


SEMERU : menggapai Mahameru

Tripod segera kukeluarkan dari dalam tas, kupasang kamera di atas dudukan nya. Dina yang saat itu tidak jauh dari posisi ku segera mulai berpose, wkwkwkw.. nasib baik loe Din, bisa dapat moment narsis dengan latar belakang semburat pagi.

halaman 15


SEMERU : menggapai Mahameru

Momen yang indah, menikmati matahari terbit di atas gunung. Pertanyaan tadi malam yang mencoba mengikis semangat, apa sih yang kamu cari dengan bersusah susah ke gunung terjawab dengan sendirinya. Alam memang indah, andai kita tahu bagaimana harus menikmatinya. Mungkin bagi yang tinggal dan bekerja di kota besar, matahari terbit dan terbenam adalah rutinitas yang terlewatkan karena sudah tidak ada waktu sejenak buat sekedar menikmati keindahannya.

Tapi ketika menapaki gunung dengan perjuangan, baru kita bisa menyadari bahwa setiap matahari terbit adalah awal baru yang harus kita syukuri.. dan di punggungan Semeru ini, terharu saya mensyukuri hidup yang sudah saya lewati. Mensyukuri karunia dan berkat Nya. halaman 16


SEMERU : menggapai Mahameru

Sinar mentari pagi sudah mulai menghangatkan bumi. Pemandangan indah jalur perjalanan di bawah terpapar cahaya pagi. Terlihat beberapa orang di bawah saya mencoba berjuang menaiki jalur berpasir menuju ke puncak. halaman 17


SEMERU : menggapai Mahameru

Saatnya mengemas tripod dan kembali berngesot ria ke atas. Teman teman sudah menunggu di sana.

halaman 18


SEMERU : menggapai Mahameru

Setiba nya di salah satu gigiran di dekat puncak, terlihat pemandangan yang cukup menarik, beberapa pendaki yang melewati jalur tipis bisa menjadi obyek foto yang menarik, pikirku dalam hati. Segera ku keluarkan kamera, kulepaskan tutup lensa, dan kumasukan ke dalam saku celana, sembari berjongkok mencari komposisi terbaik. halaman 19


SEMERU : menggapai Mahameru

Tak berapa lama kemudian, terasa ada gesekan lembut di saku celana, tapi karena masih konsen dengan memotret sehingga tidak aku perhatikan. Tak berapa lama kemudian, plastik hitam berbentuk bulat itupun dengan ceria nongol dari dalam kantong. Mungkin kalau dia punya tangan sudah digerak gerakan untuk memberi ucapan selamat tinggal. Atau kalau dia bisa bersuara mungkin saat itu saya akan mendengarkan teriakan kelegaan tutup lensa saya‌ I’M FREEEEEEEE ketika dia mengelinding keluar, berputar dengan cepat di antara pasir dan batuan, melewati lintasan bak pembalap F1 dan menghilang di dasar jurang. ARGGHHHHHH‌.. ceroboh nian saya

halaman 20


SEMERU : menggapai Mahameru

Puncak sudah di depan mata. Saat nya untuk mengerahkan semangat yang tersisa.. Badan berdiri tegak, tongkat ditancapkan ke tanah kuat kuat, kaki melangkah dengan irama… “WOOOOIII ini fotografernya sudah ditungguin dari tadi tadi baru nongol sekarang !!” teriak beberapa rekan ketika melihat saya yang datang “cukup telat” di puncak ini.. Hahahahahaha.. ya maaf.. kan tadinya memang rencana ngesot ke Semeru :p halaman 21


SEMERU : menggapai Mahameru

halaman 22


SEMERU : menggapai Mahameru

Puji syukur terucap dalam hati.. Puncak Gunung memang indah.. tapi yang membuat nya menjadi indah adalah perjuangan menuju ke atas nya. Kebersamaan dalam perjalanan serasa bumbu rempah yang gurih dalam hidangan. Getir dan sulitnya perjalanan menjadikan lauk yang dimakan dengan sambal menjadi lebih sedap. Pemandangan indah di atas Gunung seperti layaknya desert yang menunggu untuk kita santap.

halaman 23


SEMERU : menggapai Mahameru

Berpose di atas Mahameru

halaman 24


SEMERU : menggapai Mahameru

halaman 25


SEMERU : menggapai Mahameru

halaman 26


SEMERU : menggapai Mahameru

“Winners take time to relish their work, knowing that scaling the mountain is what makes the view from the top so exhilarating.� Denis Waitley halaman 27


SEMERU : menggapai Mahameru

“I’ve learned that everyone wants to live on top of the mountain, but all the happiness and growth occurs while you’re climbing it.” Andy Rooney

halaman 28


SEMERU : menggapai Mahameru

“ Aku tidak pernah berniat menaklukan gunung! Mendaki gunung hanyalah bagian kecil dari pengabdian... ... pengabdianku kepada Yang Maha Kuasa! “ Idhan Lubis, 10 Maret 1969

“Hidup adalah soal keberanian, menghadapi yang tanda tanya, tanpa kita bisa mengerti yang kita bisa menawar, terimalah dan hadapilah”. Soe Hok Gie

halaman 29


SEMERU : menggapai Mahameru

Sempat terdiam dan mengucap doa di depan prasasti untuk mengenang salah seorang “aktivis” dan pencinta alam, Soe Hok Gie yang meninggal tahun 1969 lalu. Gas beracun yang keluar dari kawah Jongring Saloka yang diperkirakan membunuh Soe Hok Gie dan Idhan Lubis. Puncak bukan tujuan ahkir dari sebuah pendakian, kembali dengan selamat sampai di rumah merupakan tujuan sebenarnya dari sebuah perjalanan. Terkadang kita menganggap bahwa menuju ke puncak merupakan perjalanan yang cukup berat, sehingga terkadang kita lalai dan teledor ketika berjalan turun dari puncak. Soe Hok Gie dan Idhan Lubis tercatat sebagi korban pertama yang gugur di Gunung Semeru. Dan setelah itu ada berpuluh pendaki di tahun-tahun selanjutnya yang dinyatakan gugur dan hilang. Penyebabnya bermacammacam, ada yang jatuh ke jurang, tertimpa material vulkanik, tersesat saat cuaca buruk, dan menghirup gas beracun. Sekitar 90 persen, kata Dokter Cico, kecelakaan gunung itu disebabkan oleh kurangnya sikap antisipasi pendaki. Sebagai kaum muda, kita sulit membedakan antara antusiasme dan keselamatan. Kedua faktor ini memiliki garis tipis sekali. Antusias berarti keinginan melakukan kegiatan di alam bebas, tanpa memperhatikan lagi faktor keselamatan. Sedangkan, keselamatan jiwa yang seharusnya diperjuangkan dalam kegiatan pendakian justru dianggap remeh.(1) 1 : dari berbagai sumber di internet

halaman 30

Selain itu dalam perjalanan turun dari puncak Mahameru, ada beberapa kali terjadi kecelakaan yang diakibatkan karena pendaki mengambil jalan turun yang bukan menuju ke Arcopodo. Cemoro Tunggal yang dulunya menjadi salah satu penanda arah menuju ke Arcopodo sudah tidak ada lagi. Apalagi kalau cuaca berkabut sehingga jarak pandang kurang. Jalur yang benar menuju arcopodo adalah arah utara kompas (nyaris arah “0” nol derajat dari puncak). Beberapa kejadian kecelakaan terjadi karena pendaki mengambil arah melenceng ke kanan (timur – tenggara) yang mempunyai kontur yang hampir mirip dengan jalur menuju Arcopodo dan bisa dilalui dengan tanpa menggunakan pengaman (tali). Tapi di batas vegetasi terdapat jurang yang cukup dalam yang dikenal sebagai DEATH ZONE Gunung Semeru. Atau dikenal juga di kalangan team SAR sebagai BLANK 75. (2) 2 : Mengenang 2 Tahun Tragedi Semeru http://www.kaskus.us/showthread.php?t=9897907 Tulisan mbah Jenggot


SEMERU : menggapai Mahameru

Menjelang pukul 8 pagi, kami pun kemudian melanjutkan perjalanan turun menuju Kali Mati. halaman 31


SEMERU : menggapai Mahameru

Usahakan pada saat turun dari puncak kita jangan terpisah dari rombongan, dan kalau memungkinan meninggalkan tanda jejak yang cukup jelas di sekitar jalur Arcopodo (pendakian kali inikami beruntung karena cuaca cerah sehingga tanda berupa tiang kuning dan bendera merah bisa terlihat dari arah puncak).

halaman 32


SEMERU : menggapai Mahameru

Hidup adalah pilihan. Dan karena saya memilih menyukai memotret sehingga seringkali tidak bisa masuk dalam frame foto saya.. ya paling tidak bayangannya saja cukuplah halaman 33


SEMERU : menggapai Mahameru

mengucap salam kepada batuan dan tanah berpasir

halaman 34


SEMERU : menggapai Mahameru

serta biru nya langit dan indahnya alam pagi itu..

halaman 35


SEMERU : menggapai Mahameru

Perjalanan turun dari Puncak berasa lebih cepat daripada ketika tadi malam menapaki jalan naek.. #eaaaaa

halaman 36


SEMERU : menggapai Mahameru

Memasuki kawasan Arcopodo

halaman 37


SEMERU : menggapai Mahameru

Kulepaskan kembali pandangan ke arah punggungan Mahameru, suatu saat nanti akan kucoba kembali untuk mereguk kedamaian di di samping mu, ujarku dalam hati.. halaman 38


SEMERU : menggapai Mahameru

Bendera merah sebagai tanda jalur Arcopodo.

halaman 39


SEMERU : menggapai Mahameru

Berjalan pelan menggunakan tongkat sebagai penyangga dan keseimbangan melewati jalur berpasir yang cukup rawan dengan jurang di kanan jalur.

halaman 40


SEMERU : menggapai Mahameru

Diantara hembus angin, diantara gemerisik rerumputan melangkah pasti.. aku pulang

halaman 41


SEMERU : menggapai Mahameru

Foto keluarga sebelum meninggalkan pos Kalimati

halaman 42


SEMERU : menggapai Mahameru

Gundukan pasir yang diselimuti langit biru dan gumpalan awan masih setia menemani kami sepanjang perjalanan pulang. Tak henti hentinya kubalikan badan untuk sekedar menikmati keindahan yang Kau berikan...seakan belum puas menjejakan kaki di Mahameru tadi pagi.

halaman 43


SEMERU : menggapai Mahameru

Melintasi kembali padang rumput Oro Oro Ombo diiringi semburat cahaya senja yang mengantar kami menyusuri jalan setapak

halaman 44


SEMERU : menggapai Mahameru

Sore harinya kami sampai di Pos Ranu Kumbolo, di sambut oleh sinar matahari yang bagaikan kipas cahaya di atas danau.

halaman 45


SEMERU : menggapai Mahameru

Malam bertabur ribuan bintang menghiasi langit di atas Ranu Kumbolo. Bagai lampu yang berpendar menerangi malam. Puji syukur kembali terucap atas indahnya alam yang terpapar di depan mata.. menganggumi keindahan alam Indonesia yang tiada habisnya

halaman 46


SEMERU : menggapai Mahameru

Terlelap di antara kedamaian Ranu Kumbolo.... Bermimpi bermain di antara ribuan bintang di angkasa Semeru.. aku akan kembali lagi suatu saat nanti

halaman 47


SEMERU : menggapai Mahameru

DAY 1 (Senin, 26 JULI 2010) • 08.00 – 9.00 WIB : Berkumpul di BaseCamp Khyber Pass (Packing dan Pengecekan Perlengkapan). • 10.00 –12.00 : Berangkat Ke Stasiun Pasar Senin (naik Kereta Matarmaja) DAY 2 (Selasa, 27 JULI 2010) • 08.00 : Tiba Di Stasiun Kotabaru Malang • 09.00 : Berangkat Menuju Tumpang • 10.30 : Berangkat Menuju Ranupane (Basecamp) • 19.00 : Ishoma ( Istirahat Sholat Makan) DAY 3 (Rabu, 28 JULI 2010) • 08.00 : Makan Pagi • 09.00 : Persiapan Pendakian Menuju Ranukumbolo • 17.00 : Persiapan Nge camp ( Istirahat) DAY 4 (Kamis, 29 JULI 2010) • 07.00 : Bangun Pagi, Packing Alat + Sarapan Pagi. • 08.00 : Start Pendakian Menuju Arcopodo • 17.00 : Persiapan nge Camp

halaman 48

DAY 5 (Jumat, 30 JULI 2010) • 00.00 : Persiapan Summit Attack Puncak Mahameru • 09.00 : Turun Ke Camp Arcopodo • 11.00 : Persiapan Menuju Ranukumbolo • 18.00 : Persiapan Nge-camp di Ranukumbolo DAY 6 (Sabtu, 31 JULI 2010) • 08.00 : Bangun Pagi, Packing Alat + Sarapan Pagi. • 09.00 : Persiapan Kembali ke Ranupane • 17.00 : Sampai Ranupane • 19.00 : ISHOMA ( Istirahat Sholat Makan) DAY 7 (Minggu, 1 JULI 2010) • 03.00 : Ke Pananjakan ( Bromo Tengger Semeru )


SEMERU : menggapai Mahameru

SEMERU :

chapter 3

menggapai Mahameru

Silakan hujat kami melalui : email : widhibek@gmail.com twit : @widhibek atau @lndscpindonesia facebook : http://www.facebook.com/pages/Landscape-Indonesia/114876005232224

www.LandscapeIndonesia.com SEMERU : chapter 1 - Kembali Kutemukan Jejak Mu di Mahameru http://www.scribd.com/doc/72791125/Semeru-Chapter-1 http://issuu.com/widhibek/docs/semeru-chapter-1 SEMERU : chapter 2 - Damai di antara Ribuan Bintang http://www.scribd.com/doc/74746949/Semeru-Chapter-2-damai-diantara-ribuan-bintang

halaman 49


SEMERU : menggapai Mahameru

next ebook . . .

halaman 50


SEMERU : menggapai Mahameru

halaman 51


SEMERU : menggapai Mahameru

halaman 52


SEMERU : menggapai Mahameru

info update ebook perjalanan terbaru silakan di pantengin di sini :

www.landscapeindonesia.com/review/book/292-koleksi-ebookkeindahan-indonesia terima kasih sudah berkenan membaca / mendownload ebook seri keindahan Indonesia ini.. silakan kalau di rasa bermanfaat di bantu sharing informasi nya ke rekan rekan lainnya

halaman 53


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.