2 minute read

Daftar Pustaka

Bima menunjukkan ke teman-temannya, “Ini dinosaurus. Dia besar sekali”. Guru, “Apa yang membuat dino itu besar?” Bima, “Makanya banyak, dia makan binatang purba.”

Gambar 4.13 Contoh dokumentasi membuat dinosaurus

Advertisement

Sumber: PAUD Bukit Aksara, Semarang (2019)

Analisis guru:

Bima memiliki sikap kepemimpinan dan memiliki rasa percaya diri serta kebanggan diri. Ia menginisiasi ide dan memimpin permainan. Bima memiliki fisik yang kuat sehingga ia mampu berjongkok saat mengerjakan suatu aktivitas. Kemampuan motorik halusnya terstimulasi ketika ia menata batu-batu berurutan dan membuat batu seimbang. Ia mengenali dinosaurus sebagai binatang dan dapat menyebutkan makanan dinosaurus. Bima memiliki kemampuan berpikir logis, ia mampu menyebutkan sebab akibat.

Umpan balik:

Kegiatan selanjutnya Bima dapat diajak untuk menambahkan karyanya, misalnya keluarga dinosaurus, kandang atau lingkungan tempat tinggal dinosaurus

Jo, Bi, dan Ali membuat kue ulang tahun. Jo berkata kalau mejanya kurang lebar sehingga ia dan temantemannya memindahkan kue ke lantai.

90 Buku Panduan Guru Pengembangan Pembelajaran untuk Satuan PAUD

Bi berkata “gogrok (bahasa Jawa “rontok”)...kuenya gak kuat” Guru menanyakan, “kenapa ya kok gogrok? Apa yang bisa kalian lakukan? Bi menjawab. “kayaknya (bahasa Jawa “sepertinya”) kurang kuat ya, Bu bikin lagi wae” (Buat lagi saja) Jo dan Bi menambahkan plastisin sehingga kue ulang tahun mereka menjadi kuat.

Gambar 4.14 Contoh dokumentasi membuat kue ulang tahun

Sumber: PAUD Little Star, Salatiga (2020)

Analisis guru:

Jo menunjukkan ide dan inisiatif untuk membuat tempat bekerja menjadi lebih nyaman. Ia mengusulkan untuk memindahkan tempat pembuatan kue dari meja ke lantai setelah membandingkan dan mengukur bahwa luas lantai lebih memadai dibanding meja yang sempit. Jo menunjukkan kesadaran pemahaman tentang ruang (spatial awareness) dengan mengestimasi kebutuhan area.

Jo dan Bi belajar mengenal konsep konstruksi yang menyatakan sebuah ‘bangunan’ perlu memiliki pondasi yang kuat untuk dapat berdiri kokoh. Mereka mengembangkan pemahaman akan engineering (rekayasa) dan menggunakan teknologi untuk memperkokoh bangunan mereka.

Jo bekerja sama dengan Bi dan Ali untuk menyiapkan kue ulang tahun. Jo juga belajar bahwa bekerja sama membutuhkan komunikasi dan peran serta aktif mengerjakan bagiannya untuk mendukung tercapainya tujuan bersama. Jo juga belajar bahwa bekerja sama artinya tidak meninggalkan teman ketika kesulitan terjadi. Jo bersama Bi mengulang pembuatan kue ulang tahun yang rusak akibat dipindahkan dari meja ke lantai. Mereka mengembangkan sikap gigih untuk berani mencoba.

Umpan balik:

Jo bisa ditantang untuk menguji kekuatan kue ulang tahun jika seandainya ada teman di tempat lain yang hendak memesan kue.

Bab 4 Asesmen Otentik dalam Pendidikan Anak Usia Dini 91

This article is from: