POR TFO LIO yanapratama
wayan yana pratama 15/11/1995 Bali,Indonesia
yanapratama14@gmail.com +62821 4571 6601
education 2013-2017 Udayana University S1 Major in Architecture 2010-2013 SMA Negeri 1 Denpasar High School 2007-2010 SMP Negeri 3 Denpasar Junior High School 2001-2007 SD Negeri 5 Sanur Elementary School
organization experience 2016 Physical Development Division Udayana CSR Programme Belok/Sidan Village Badung 2015 Leader of STUDEK* Class of 2013 Architectural Subject Jakarta *STUDEK = Study Tour
2012-2013 Vice Leader of OSIS* SMA Negeri 1 Denpasar
*OSIS = Student Organization
working experience
skills AutoCAD SketchUp V-Ray Lumion Adobe Photoshop Adobe Illustrator Adobe Premiere Pro Adobe InDesign Microsoft Office Handsketching
2016 Arkana Architects Internship Programme February-May 2d drawing, 3d modeling IMB requirement
2014 Bale Bamboo x Tropical Living Class Architectural Subject
achievement
interest
2015 Participant ACTION Architecture Competition Urban Cafe/Restaurant
Photography Graphic Design Travel Hiking Football Cycling Indie/Folk Music
languages Bahasa Fluent and comfort communicating to individuals or groups English Quiet comfortable communicating to individuals Toefl 470
content academic work 01
Cinematography Museum Museum Studio Tugas Akhir April-May 2017
02
The ICOON Mall, Apartment, Office High Rise Building Studio Perancangan Arsitektur 5 March-June 2016
03
Bali International Exhibition Centre Exhibition Centre Studio Perancangan Arsitektur 4 September-December 2015
04
Warung Kecil Cafe/Restaurant Interior Project December 2015
competition 05
Pavaroti Urban Cafe ACTION Architecture Competition February 2016
photography illustration /graphic design
academic work
01
Cinematography Museum Jalan Segara Ayu, Sanur, Denpasar Studio Tugas Akhir April-May 2017
sumber: https//id.pinterest.com
Dalam upaya untuk mempertahankan perkembangan sinematografi di Bali, pada tahun 2007, Debora Gabinetti yang merupakan director dari BFC (Bali Film Center) bekerja sama dengan Yayasan Taksu Bali Indonesia menggelar sebuah festival yang bernama Balinale (Bali International Film Festival). Balinale merupakan bentuk nyata dari kepedulian akan keberadaan sineas lokal serta perkembangan sinematografi di Bali. Balinale merupakan festival film yang telah diakui secara nasional dan internasional. Balinale memiliki visi untuk mempromosikan industri perfilman Indonesia serta menjadi sarana untuk mempromosikan diri bagi para sineas lokal sehingga mampu bersaing di ranah perfilman internasional. Terlepas dari segala upaya Balinale, terdapat satu masalah yang hingga saat ini masih belum terselesaikan yaitu tempat penyelengaraan festival yang permanen. Melalui perancangan fasilitas berupa museum sinematografi diharapkan mampu mewadahi seluruh kegiatan yang diadakan Balinale, dan terlebih lagi mampu menjadi sarana untuk mencapai visi dan misi yang diusung Balinale. Fakta bahwa pentingnya peran museum sekarang ini tidak dapat dikesampingkan. Fungsi museum telah beradaptasi dengan kebutuhan masyarakat pada era modern sehingga eksistensi museum mampu dipertahankan.
Background Latar Belakang
Project Spesification Spesifikasi Proyek
Fungsi
Cinematography Museum Utama Pendukung Film Education
Peran
Wadah untuk menyimpan, merawat, dan memamerkan benda sinematografi Sarana edukasi interaktif bagi masyarakat khususnya pemuda 5-30 tahun Media untuk memajukan Industri Perfilman Indonesia Wadah bagi para sineas dalam bertukar ide, gagasan, dan pengalaman Wadah restorasi dan digitalisasi film-film Indonesia Sarana penelitian bagi masyarakat khususnya pelajar tentang sejarah film Menyediakan akses penuh pada benda yang berhubungan dengan film Memfasilitasi event-event yang diadakan oleh BALINALE dan event film lainnya
Lokasi
Jalan Segara Ayu, Sanur, Denpasar, Bali
Koleksi
Film Photos Poster Paper Archives Costumes
Program
Wujud Koleksi
Set Design Sound Effect Special Effect Film Memorabilia Film Equipment
Film Exhibition Film Education Film Meet Community Film Meet Kids Film Screening Film Festival BALINALE Festival Audiovisual Videovisual Fisik
Concept Konsep
Display Koleksi
Sirkulasi
museum menerapkan konsep romantic-contemplatif pada penyajian koleksi untuk membangkitkan imajinasi pengunjung serta menciptakan suasana ruangan sesuai dengan koleksi museum
sirkulasi museum menerapkan sirkulasi loop. sirkulasi pada ruang pameran dimulai dari lan tai teratas menuju lantai bawah untuk memu dahkan pengunjung dalam menikmati koleksi museum
Mediamesh
1m
Mediamesh
Skala
penerapan mediamesh pada fasad bangunan berfungsi sebagai penunjukan identitas dari bangunan. mediamesh akan berubah sesuai dengan event yang berlangsung pada museum baik internal maupun eksternal
skala pada bangunan yang digunakan adalah skala dengan persamaan d/h=2 sehingga pengunjung mampu melihat keseluruhan fasad terutama mediamesh dengan jarak seminimal mungkin (5-6 m)
Design Transformation Transformasi Desain
penambahan sirkulasi dan entrance bangunan pada blok plan terkait dengan tempilan bangunan
bangunan menggunakan pondasi tiang pancang
penambahan volume pada blok plan serta penerapan struktur kolom dan balok
penambahan luasan pada lantai 1 dan lantai 2 berdasarkan kebutuhan koleksi museum
atap bangunan menggunakan struktur rangka bidang
terjadi kenaikan ketinggian pada massa lantai 4 untuk kebutuhan film screening studio dan atap
Site Plan
U
Orientasi museum sejajar dengan garis tapak bagian timur sehingga bangunan menghadap ke arah jalan untuk memberikan kesan menerima bagi pejalan kaki *arah datang pengunjung (pejalan kaki & berkendaraan) dari arah barat
Floor Plan Denah
Ground Floor
1st Floor
2nd Floor
3rd Floor
Elevation Tampak
South Elevation
West Elevation
East Elevation
Perspective Perspektif
Warna material batu bata merah menimbulkan kesan atau suasana arsitektur lokal Bali yang didominasi dengan batu bata merah. Mediamesh pada bangunan berfungsi sebagai signage sesuai dengan event yang berlangsung pada museum. Selain itu, mediamesh digunakan sebagai elemen estetika pada museum
02
The ICOON Mall, Apartment, Office Jalan By Pass Gusti Ngurah Rai Studio Perancangan Arsitektur 5 March-June 2016
x Permasalahan
Tujuan
Solusi Seiring dengan berkembangnya jaman, tingkah laku dan pola berpikir masyarakat khususnya masyarakat kota secara perlahan berubah. Masyarakat menjadi lebih individualis dikarenakan tekanan pekerjaan dan tuntutan untuk tetap bertahan dalam lingkungan yang terus berkembang. Fenomena masyarakat urban telah membuat masyarakat kehilangan rasa cinta, kebersamaan, kekeluargaan, religiusitas, dan lain-lain. Denpasar sebagai ibukota Bali, tentu memiliki tekanan dan tuntutan yang cukup besar dalam mempertahankan kesejahteraan tiap elemen masyarakatnya sehingga perubahan tersebut tidak dapat dihindari. Namun, dalam upaya untuk mengembalikan unsur-unsur tradisional dari setiap masyarakatnya, maka melalui perancangan sebuah fasilitas mixed use building dengan kapasitas yang besar mampu mengurai tingkat individualitas dari masyarakat dan meningkatkan tingkat kepekaan sosial antar masyarakat demi terciptanya lingkungan kota yang sehat dan sejahtera.
Background Latar Belakang
Concept Konsep
Office
Apartemen Mall
core
core
sirkulasi
sirkulasi
kamar
rental office
Office
mall berfungsi sebagai perantara bagi kedua fungsi lainnya sehingga tingkat privasi aparte men dan office masih terjaga
Office
Apartemen
sirkulasi yang diterapkan berfungsi untuk me mudahkan akses menuju ruang-ruang
Apartemen Mall
Office
fungsi apartemen akan lebih eksklusif dikarenakan tingkat kebutuhan privasi untuk penghuni apartemen lebih tinggi dari 2 fungsi lain nya
Office
Apartemen
Mall
Apartemen
arah orientasi bangunan akan bergantung pa da masing-masing fungsi bangunan
Mall
Urban Leisure
fasilitas publik yang mendukung fungsi office dan apartemen akan disediakan oleh mall sehingga tingkat sosialisasi civitas masih tetap terjaga
konsep urban leisure menekankan pada suasana lega atau lenggang yang diciptakan dalam bangunan di tengah-tengah situasi yang padat (pemukiman)
Design Transformation Transformasi Desain
finish
apartemen office
start
Site Plan
U
Fungsi apartemen ditujukan pada bagian timur site, sedangkan fungsi rental office ditujukan pada bagian barat site
Elevation Tampak
South Elevation
East Elevation
West Elevation
Perspective Perspektif
Fungsi bangunan dibagi menjadi 3 yaitu Apartemen, Rental Office, dan Mall. Apartemen terdiri dari 23 lantai sedangkan Rental Office terdiri dari 25 lantai dan Mall terdiri dari 5 lantai termasuk rooftop
03
Bali International Exhibition Centre Jalan Tantular Renon, Denpasar Studio Perancangan Arsitektur 4 September-December 2015
Project Spesification Spesifikasi Proyek
Fungsi
Visi
Utama Exhibition Centre (Building Construction & Material) Pendukung Product Launcing Membuka peluang kerjasama dalam bentuk barang/jasa dalam & luar negeri Meningkatkan ekspor barang/jasa Meningkatkan pendapat ekonomi daerah dan masyarakat Membuka lapangan kerja untuk masyarakat
Lokasi
Jalan Tantular, Renon, Denpasar, Bali
Scope Barang
Building Construction
Pertimbangan: Ketentuan TOR Zonasi Komersil Letak Luar Pusat Kota Target Civitas Aksesibilitas Dekat Akomodasi Hotel Layanan Transportasi Umum
Building & Construction Green Build Technology Materials Finishing
Civitas
Visitor Pers Exhibitor Event Organizer Exhibition Venues
Wujud Barang
Audiovisual Videovisual Fisik
Product Launching
X
Bicycle Lauch Car Launch Technology Gadget
Concept Konsep
skala pada bangunan yang digunakan adalah skala dengan persamaan d/h=2 sehingga pengunjung mampu melihat keseluruhan fasad
struktur bangunan yang diterapkan pada bangunan adalah rangka bidang untuk mencapai bentuk yang diinginkan
penyediaan fasilitas halte pada site salah satu cara untuk mewujudkan eco-building
terdapat 3 jenis modul yang dibedakan berda sarkan besarnya dengan modul terkecil 3x3m
penyediaan taman dapat dimanfaatkan sebagai outdoor exhibition
penyajian produk pameran berupa bentuk fisik sehingga terjadi interaksi secara langsung dengan pengunjung
Floor Plan Denah
Ground Floor Layout ruang pameran akan menyesuaikan event atau kegiatan yang berlangsung pada exhibtion. Fleksibilitas ruang pameran akan membuka peluang keuntungan yang lebih besar karena memiliki kesempatan untuk menyelenggarakan berbagai jenis pameran yang berhubungan dengan fungsi utama maupun fungsi pendukung bangunan
Elevation Tampak
East Elevation
North Elevation
Bentuk bangunan merupakan perwujudan dari penerapan langgam post-modern. Bentuk bangunan yang melengkung dicapai dengan struktur rangka bidang dengan membebankan struktur pada ujung bangunan serta kolom-kolom yang mengelilingi bangunan. Penggunaan kaca untuk memanfaatkan pencahayaan alami
Perspective Perspektif
04
Warung Kecil Jalan Duyung No.1, Sanur, Denpasar, Bali Interior Project December 2015
dokumentasi interior warung kecil
Warung Kecil merupakan sebuah restaurant sederhana yang cukup populer di daerah Sanur khususnya di kalangan wisatawan dan para remaja. Sesuai dengan namanya, warung ini memiliki tempat dengan luasan yang tidak begitu ideal untuk seukuran dine-in restaurant. Proyek re-design Warung Kecil akan berfokus pada ruang dalam (interior). Dengan memaksimalkan efisien si ruang, diharapkan mampu meningkatkan kenyamanan bagi pengunjung serta menambah daya tampu ng dari Warung Kecil itu sendiri.
Background Latar Belakang
Concept Konsep konsep yang diterapkan pada interior Warung Kecil adalah konsep Industrial. Dengan prinsip konsep Industrial yaitu memaksimalkan efisiensi ruang sehingga ruangan pada Warung Kecil akan ter lihat luas dan lega, selain itu furniture yang digunakan juga dapat diperoleh dari material reuse warna-warna yang akan mendominasi interior Warung Kecil adalah warna netral seperti putih, abu -abu, coklat muda, krem. Furniture Utama
desain furniture utama pada ruang makan dibuat modern dan minimalis dengan sentuhan konsep Industrial. furniture disesuaikan agar tidak memakan banyak ruang (space) Furniture Pendukung
furniture pendukung ruang makan Warung Kecil bersifat sebagai pelengkap. pot tanaman membe rikan warna pada ruangan yang didominasi warna abu-abu, krem, dan coklat
Perspective Perspektif
competition
05
Pavaroti Urban Cafe Jalan Tukad Gangga, Renon, Denpasar, Bali ACTION Architecture Competition February 2016
Kota
Interaksi Sosial
x
Ruang Hijau Pavaroti
Peduli Lingkungan
Jauh dari Hiruk Pikuk Kota
Masyarakat sekarang ini memiliki ekspektasi yang tinggi tentang keberadaan urban cafe. Syarat-syarat seperti tempat yang nyaman untuk hang out, tidak hanya untuk sekedar mengenyangkan perut dan berkum pul bersama teman-teman terdekat, urban cafe sekarang ini seolah-olah menjadi sarana menaikan gengsi dan status sosial masyarakat. Akibatnya begitu banyaknya urban cafe yang identik satu dengan lainnya. Pavaroti merupakan wadah untuk meminimalisir efek perkembangan urban. Menyediakan sebuah ruang bagi masyarakat untuk berinteraksi dengan sesama, peduli akan lingkungan, yang dibarengi dengan kon sep aristektural bangunan yang menerapkan eco-building sehingga akan menciptakan suasana yang lega dan jauh dari hiruk pikuk kota. Semuanya dikemas dalam sebuah ruang sosial dengan fungsi urban cafe.
Background Latar Belakang
Concept Konsep
bangunan harus memperhatikan lingkungan nya. penggunaan tiang untuk menaikan level sehingga tidak menutupi seluruh site
seating area akan menyesuaikan outline pada site sehingga mampu memaksimalkan ruang
terdapat perbedaan level antar ruang sehingga menimbulkan kesan dinamis dan estetis
cafe semi terbuka dengan penggunaan atap membran sehingga memberikan kesan lega, luas, dan berorientasi menuju lingkungan
pavaroti menggunakan elemen hijau sebagai vocal point dengan tujuan untuk estetika dan suasana yang didapat oleh pengunjung
Elevation Tampak
East Elevation
West Elevation
South Elevation
Perspective Perspektif
photography
Pantai Kayu Putih Canggu Badung, Bali
taken by iPhone 5
Pantai Kayu Putih Canggu Badung, Bali
taken by iPhone 5
Pantai Kayu Putih Canggu Badung, Bali
taken by iPhone 5
Pantai Kayu Putih Canggu Badung, Bali
taken by iPhone 5
Pantai Kayu Putih Canggu Badung, Bali
taken by iPhone 5
illustration/ graphic design
#onthetable
#onthetable
#onthetable
wayan yana pratama 15/11/1995
Bali,Indonesia
yanapratama14@gmail.com +62821 4571 6601