Bulletin RMI M E D I A
I N F O R M A S I
P U B L I K
E D I S I
I — J U N I
2 0 1 3
Kini Banjir Lumpur pun Kami Rasakan : Cerita dari Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor DAFTAR ISI :
Peristiwa ; Banjir Lumpur Cigombong
Focus ; Pengelolaan Sumberdaya Daerah Aliran Sungai
Opini ; Perspektif anak ? Siapa Takut !
Tips : Gaya Hidup Ramah Lingkungan
Event : One-Stop South East Asia Youth River Tour
Catatan Kaki ; Pengelolaan DAS Berbasis Masyarakat
Esai Foto
Karena lahan itu dikeruk dan tidak dibuat tanggul yang benar, jadi kami yang kena banjir lumpur ini…. (korban banjir lumpur, Kec. Cigombong, Bogor, Juni 2013)
Banjir lumpur itu datang pada tanggal 8 Juni 2013, tepat beberapa hari setelah dunia memperingati hari Lingkungan. Kejadian ini diawali dengan hujan lebat disertai angin kencang yang menerjang wilayah Cigombong dan sekitarnya sekitar pukul 16.00 – 19.00 WIB. Hujan lebat tersebut sanggup menyapu rumahrumah dan beberapa fasilitas peribadatan dan
Cerita bergambar
Oleh : Indra N Hatasura
fasilitas ekonomi masyarakat di Desa Srogol dan Desa Wates Jaya, Kecamatan Cigombong, Kabupaten
Rumah yang terendam lumpur Foto : Sri Utami Dewi
Bogor. Sedikitnya lima rumah rusak parah dan terendam air setinggi 1,5 meter dan sekitar 30 rumah rusak ringan yang terendam lumpur. Tidak ada korban
jiwa, namun beberapa warga pingsan melihat terobosan air kedalam rumah mereka. Banjir ini dipicu oleh pengerukan dan pengikisan tanah dari proyek perkebunan SPN (Sekolah Kepolisan Negara) Lido seluas 20 hektar. Menurut warga, sebelum ada proyek tersebut air tidak pernah masuk kedalam rumah warga. Tingkat kedalaman pengerukan saat ini mencapai 4m dengan tinggi tanggul sekitar 2m. Tanggul tumpukan tanah tersebut yang sudah tidak sanggup menahan luapan air hujan, mendorong lumpur masuk ke rumah penduduk. Hingga saat ini belum diketahui tujuan pengerukan yang dilakukan oleh