Rumah
TONG Laporan Perancangan
Rumah
TONG Laporan Perancangan
01
Desain Brief
02
Profil User pemilik pengelola pengguna akhir
03
Masukan Awal User
04
Rancangan Awal
07
Masukan Akhir User
09
Rancangan Akhir
Desain Brief
R
umah Tong merupakan wadah bagi masyarakat sekitar untuk menekuni kerajinan drum bekas atau belajar memanfaatkan drum bekas menjadi barang yang bernilai dan memiliki nilai jual. Hal ini khususnya ditujukan bagi masyarakat sekitar yang belum memiliki pekerjaan dan ingin membuka usaha namun memiliki keterbatasan skill. Selain fungsi workshop, Rumah Tong juga menyediakan ruang untuk masyarakat sekitar yang tidak memiliki lahan untuk membuka usaha serta melakukan kegiatan produksi kerajinan drum bekas. Rumah Tong dikonsepkan untuk sekaligus dapat dijadikan tempat wisata edukasi bagi masyarakat, dimana pengunjung dapat melihat dan belajar untuk memanfaatkan drum bekas serta membeli produk produk kerajinan drum bekas hasil dari UMKM masyarakat lokal.
Sehingga adanya Rumah Tong diharapkan menjadi katalis bagi pertumbuhan kembali usaha-usaha kerajinan drum bekas di masyarakat sekitar Jalan Wonosari, dan pada akhirnya dapat memperbaik perputaran ekonomi masyarakat sekitar.
01
Target User Ÿ Masyarakat sekitar yang ingin membuka usaha kerajinan drum bekas yang tidak memiliki
/ terbatas lahan usahanya. Ÿ Masyarakat sekitar yang tidak memiliki perkerjaan dan memiliki keterbatasan keterampilan. Ÿ Pegiat seni kerajinan olahan bahan bekas sebagai tutor ekstra, sehingga produk yang dihasilkan lebih beragam dan lebih berkualitas. Ÿ Masyarakat umum sebagai target pasar.
Tujuan Desain Ÿ Membuka lapangan pekerjaan baru serta
Ÿ
Ÿ
Ÿ
Ÿ
mengurangi angka pengangguran di Kawasan tersebut. Menjamurnya kembali usaha (UMKM) kerajinan drum bekas di wilayah tersebut sehingga berakibat Jalan Wonosari menjadi sentra / pusat kerajinan drum bekas minimal di Provinsi D. I. Yogyakarta. Memberikan edukasi / tambahan skill bagi masyarakat yang memiliki keterbatasan keterampilan. Diadakannya event rutin berupa pameran produk-produk terbaik dari UMKM yang bergerak di kerajinan drum bekas sehingga meningkatkan daya jual barang kerajinan tersebut. Ikut berperan dalam menambah perputaran ekonomi masyarakat sekitar.
02
User
Rumah
TONG Pemilik
Pengelola
Pengguna akhir
R
umah Tong merupakan bangunan / aset milik desa Sendangtirto, dimana pengelolaan dan pembangunan ditanggung oleh dana dari desa dan didirikan diatas tanak milik Desa Sendangtirto. Sehingga adanya Rumah Tong diharapkan mampu mendorong keberdayaan masyarakat Sendangtirto. Rumah Tong dikelola oleh pengrajin serta pedagang drum bekas yang nantinya menghuni / menempati Rumah Tong. struktur kepengelolaan ditunjuk langsung oleh Bapak Harjono sebagai kepala lurah Sendangtirto. masyarakat umum selaku pengguna akhir nantinya bukan hanya dapat membeli produk kerajinan drum bekas lokal saja namun juga dapat mendapatkan pengalaman edukasi di Rumah Tong.
03
Rangkuman Masukan Awal menyetujui dan mendukung adanya balai pelatihan untuk masyarakat.
t i d a k m e m i l i ki ruang kerja yang layak untuk memodifikasi produknya di rukonya.
mengharapkan a d a n ya wa d a h yang layak bagi masyarakat saat ada pengajian a k b a r/eve n t tertentu Kepala Pengelola
Bp. Harjono Lurah Sendangtirto
Pengelola
Bp. Gunawan
sudah menekuni ke r a j i n a n d r u m bekas selama -+6 tahun.
biasa bekerja di ruang depan yang terbuka agar mendapatkan cukup angin.
nyaman bekerja di ruang terbuka dan tidak terlalu luas agar mudah m e n g a m b i l perkakas yang dibutuhkan. Pengelola
Bp. Hadi
menginginkan ruang kerja b e s e r t a te m p a t istirahat yang layak. Pengelola
Pengrajin kerajinan drum bekas
Bp. Syamsul
memiliki kendala keterbatasan lahan untuk memodifikasi / memperbaiki dagangannya.
Pengelola
menginginkan ruang kerja dengan ruang istirahat serta teduh.
Pengguna
Pedagang kerajinan drum bekas
produk-produk yang dijual masih kurang secara estetika. mudah mencari produk yang dibutuhkan dibandingkan ke t o k o p a d a umumnya. Pengguna akhir
Ammanina R.W
Pengrajin kerajinan drum bekas
sudah bekerja di bidang ini selama 5 tahun.
rukonya saat ini tidak representatif sehingga kurang menarik perhatian pengunjung.
Ibu Kunarsih
Pedagang kerajinan drum bekas
Masyarakat
Bp. Susilo
Buruh kerajinan drum bekas
Terbatasnya ruang parkir di ruko-ruko yang ada saat ini. u s a h a ke ra j i n a n drum bekas saat ini yang cenderung terpencar-pencar. menginginkan terdapat ruang terbuka publik. Pengguna akhir
Fauziyyah M.H
Masyarakat
04
Rancangan Awal
Ÿ Merupakan sketsa rancangan per-unit
lapak pengrajin. Ÿ Terdiri dari ruang kerja pengrajin, ruang istirahat serta ruang dagang / lapak Ÿ Ruang kerja dibuat tidak terlalu luas menyesuaikan kebiasaan pengrajin serta terbuka sesuai dengan permintaan dan kebiasaan pengrajin Ÿ Unit dibuat compact namun tetap fungsional
Karakteristik ruang sirkulasi
zoning 6 8
6 8
7
1
6
6
8
7
8
7
7
5
8
5
7 3
4 2
private semi private publik
ruang parkir amphiteater + ruang terbuka publik ruang workshop musholla kamar mandi lapak / kios ruang pengrajin + gudang ruang istirahat pengrajin gudang
1 2 3 4 5 6 7 8 9
05
Rancangan Awal area parkir
ENTR
ANC
E
fasilitas umum musholla kamar mandi
masa utama area workshop area lapak ruang pengrajin ruang istirahat ruang jemur
amphiteater
9
ri km.
nosa Jl.Wo
sirkulasi pengunjung dirancang sedemikian rupa agar pengunjung dapat menempuh ke semua area yang ada hanya dengan satu alur
ramp menuju area workshop
area lapak ruang pengrajin + ruang istirahat area workshop ruang expo
alur ramp melalui setiap ruang pengrajin agar setiap pengunjung dapat melihat langsung proses pembuatan kerajinan drum bekas
ramp menuju musholla & kamar mandi area fasilitas umum berada di antara level lantai 1 dan 2 agar mudah diakses musholla dari lantai 1 maupun 2, selain itu masa toilet yang mengangkat dibuat agar jangkauan pusat ampitheater lebih luas
06
1
2
3
menambah struktur ringan pada koridor teras sebagai rangka drum bekas
struktur utama masa menggunakan rangka baja untuk mendapatkan bentak luas
4 memasang secondary skin bambu
menambah rangka secondary skin yang menempel pada struktur utama
5 memasang drum bekas pada rangka serta atap bitumen
07
Rangkuman Masukan Akhir - merasa butuh kamar mandi di lantai dasar, karena agar tidak terlalu jauh dari dagangannya - parkir kendaraan pedagang disendirikan - menginginkan ruang dagang / ruko yang dapat ditutup malam hari untuk menghindari kerusakan / kehilangan produk
Ibu Kunarsih Pedagang kerajinan drum bekas
- ingin disediakan ruang cuci-cuci (wastafel) di ruang kerjanya untuk membersihkan tangan / muka - menginginkan ruang kerja yang terbuka - ruang kerja tidak semuanya jadi satu dengan ruko, karena banyak usaha kerajinan yang hanya sebagai penyuplai barang tidak memperdagangkan langsung produknya - dinding jangan menggunakan warna terang agar tidak mudah kotor, karena pekerjaan kerajinan mudah membuat dinding kotor
Bp. Hadi Pengrajin kerajinan drum bekas
- meminta ruang amphiteaternya dibuat lebih menarik dan disediakan panggung sederhana yang tetap - menyarakan ada gerbang masuk kendaraan yang jelas agar pengunjung tidak kebingungan - memperbanyak pohon-pohon untuk memperindang suasana dan menjadikan ruang terbuka tetap sejuk
Bp. Harjono Lurah Sendangtirto
- membutuhkan titik-titik untuk mencuci tangan (berkaitan dengan protokol kesedhatan selama pandemi) - tempat sampah yang cukup agar kebersihan terjaga - memperbanyak pohon-pohon untuk memperindang suasana dan menjadikan ruang terbuka tetap sejuk - memperbanyak tempat duduk di area luar agar bisa sekaligus menjadi ruang terbuka untuk masyarakat - menginginkan ruang workshop yang tidak terlalu terbuka, untuk mengurangi gangguan dari luar
Fauziyyah M. H Masyarakat umum
08
Evaluasi Rancangan Awal
09
before
dinding pembatas pada area workshop berupa krawangan dari anyaman rotan. sehingga aliran udara dan cahaya matahari tetap masuk ke dalam ruang
after
menambahkan panggung permanen sederhana pada amphiteater, serta menambah kedalamannya agar menambah jangkauan penonton
before
menambah porsi ruang hijau pada lanskap bangunan guna memperindang area luar bangunan, serta dapat dimanfaatkan sebagai runag hijau publik
after
memberi kejelasan akses masuk kendaraan pengunjung ke dalam site
10
Rancangan Akhir
Lokasi Jl. Wonosari km.9, Gandu, Sendangtirto, Kec. Berbah, Sleman Merupakan tanak milik desa Sendangtirto. berada di dataran rendah dengan suhu rata-rata +-32⁰ C. Jl.Wonosari merupakan jalan arteri 2 arah yang memiliki kepadatan yang cukup tinggi sehingga site memiliki potensi yang besar untuk dimanfaatkan sebagai area komersial dan wisata
1. site tepat di selatan Jl.Wonosari
2. massa bangunan utama (area workshop & area ruko)
3. massa bangunan fasilitas umum ( musholla & kamar mandi )
4. akses dan shading drum bekas pada area ruko
Bentukan masa terinspirasi dari bentukan umum drum bekas yaitu melengkung / melingkar / sirkular . Diadopsi dengan beberapa penyesuaian agar bangunan dapat sesuai dengan konteks lingkungan dan iklim yang ada.
11
Site Plan X Y
450
0
B X Z
5300
A
4500
C
D
4325
Keterangan : X
Entrance pejalan kaki
Y
Entrance kendaraan roda 2
Z
Entrance kendaraan roda 4
A
Area parkir mobil
A
Area parkir mobil
B
Area parkir motor
C
Amphiteater
D
Ruang Terbuka Hijau Publik MASA UTAMA (R.workshop, R.pengrajin, R.istirahat, kios) FASILITAS UMUM (Musholla, Ruang Wudhu, Toilet)
12
Denah Lantai 1
pada ramp utama menuju area workshop didesain berdampingan dengan ruang kerja pengrajin sehingga pengunjung dapat melihat langsung proses produksi kerajinan drum bekas yang dilakukan masyarakat lokal.
area workshop pararel berada di lantai 2 didesain dengan dinding anyaman rotan dan susunan bambu agar udara dapat mengalir dengan baik serta sinar matahari dapat masuk tanpa mengganggu aktivitas didalam ruang. Denah Lantai 2
13
area amphiteater didesain dengan konsep “Floating” layaknya situs Taman Yogyakarta. konsep mengambang dibahasakan dengan permainan lighting pada area panggung dan tribun penonton
Potongan A-A’
area workshop bersama didesain sebagai sarana pengunjung untuk bekerja secara kelompok serta digunakan saat diadakan kelas bersama.
area unit ruko berada di sisi utara bangunan agar dapat langsung terhubung dengan area parkir serta menghadap langsung ke arah Jalan Wonosari dengan koridor beratapkan susunan drum bekas.
14
15
penggunaan drum bekas untuk dimanfaatkan sebagai peneduh jalur pengunjung. p e n g g u n a a n drum bekas menjadi salah satu elemen arsitektural menjadi penguat citra karakter pada “Rumah TONG”. Terdapat secondary skin yang terbuat dari material bambu. secondary skin berfungsi untuk menyaring cahaya dan udara yang masuk ke ruang, hal ini dikarenakan lokasi site y a n g t e p a t di sisi jalan besar.
16
17
18
Scan me for more experience
Rumah
TONG Laporan Perancangan