Kampung Mandiri Ledhok Timoho
Studio Desain Arsitektur 2 - C Ariadi Susanto, ST., MT
Puan J. Megawati
Safira Tasya Kamitha 18512162
Muhammad Byomantara 18512168
Nadya Shafira Marsoly 18512174
Yoga Azizstra Athallah 18512178
Daftar Isi
Latar Belakang
Deskripsi Proyek
Pembagian Kontribusi Tim
Deskripsi Klien & Gambaran Bisnis
Deskripsi Pengguna
Informasi dan Peraturan Tapak
Deskripsi Isu & Tujuan Perancangan
Gambaran Lokasi
Iklim
Site-Montage
Topografi
Area Hijau dan Terbangun
Sirkulasi
View dan Vista
Vegetasi
Gambaran Arsitektural
Kesimpulan
Kajian Preseden
Pendekatan Konsep Perancangan
Eksplorasi Bangunan
Konsep dan Gambar Arsitektural
Tata Tapak
Tata Ruang
Rancangan Bangunan
Konsep Rekayasa Bangunan
Rekayasa Struktur
Material Bangunan
Selubung Bangunan
Infrastruktur Bangunan
Daftar Pustaka
Latar Belakang
Perkembangan dunia yang kian hari makin melesat membuat manusia hidup diantara sekat-sekat Teknologi
yang selalu diagung-agungkan saat ini nyatanya kebanyakan
hanya bisa dirasakan masyarakat tertentu saja Apalagi dengan pertumbuhan kota yang katanya “modern”, masyarakat urban bertransformasi menjadi pribadi yang individualis Padahal, pada hakekatnya manusia adalah makhluk sosial, saling membutuhkan satu sama lain. Sekatsekat ini makin terasa diantara mereka yang “kaya” dan yang “miskin”
Mereka yang mempunyai finansial baik cenderung bisa dengan lebih mudah hidup secara individualis, hidup serba ada dan mudah dengan segala kekayaannya. Berbeda dengan mereka yang mempunyai finansial tidak baik, sehingga ketergantungan dengan manusia lain akan sangat mempermudah dan membantukehidupanmereka.Faktanyapadasebuahpenelitian diJepangmembuktikanbahwasalahsatufaktormasyarakatdesa bisa dapat berumur lebih panjang dan Bahagia ialah karena tingginyasolidaritassertakebersamaanantarindividunya.
Indonesia sendiri mempunyai istilah “kampung” yang dewasa ini esensinya dan eksistensinya kian hari makin terkikis. Kampung bukan hanya sebuah permukiman dengan rumah-rumah berderet saja, namun didalamnya terdapat basis komunitas yang kuat diantara individu-individu didalamnya, sehingga terciptasikluskemandirianbagisuatukampungtersebut.
Latar Belakang
https://wwwarchitoniccom/es/story/archdaily-social-inequality-as-seen-from-the-sky
Deskripsi Proyek
Kampung Mandiri Ledhok Timoho
Project Kampung Mandiri Ledhok Timoho ini berupaya untuk
mengembalikan kembali ruh dan esensi dari “kampung” itu sendiri. Mewadahi kuatnya ikatan solidaritas masyarakatnya dengan
adanya fasilitas-fasilitas penunjang aktivitas mereka didalamnya.
Masyarakat Kampung Ledhok Timoho yang sebagian besar bekerja
sebagai pemulung difasilitasi dengan adanya area pengumpulan
hingga pengolahan sampah, dimana pengelolaannya dilakukan
oleh masyarakat kampung itu sendiri. Mereka juga diberdayakan
dengan adanya konsep bisnis kampung bersama sebuah
perusahaan rintisan yang bergerak di bidang pengelolaan sampah.
Selain itu, dalam konsep pengembangan Kampung Mandiri Ledhok
Timoho juga memberi wadah yang lebih layak untuk masyarakat
dapat mengolah pangannya secara mandiri serta dapat
Area perumahan warga juga ditata sedemikian
rupa dengan konsep modular dengan harapan
selain tidak memakan banyak biaya,
masyarakat juga bisa dengan mudah
mengimitasi atau meniru konsep rumah
tersebut, sehingga hal ini diharapkan bisa
menjadi solusi bagi masyarakat
berpenghasilan rendah untuk dapat memiliki
rumah. Penataan ini diharapkan dapat
mendistraksi stigma kumuh, kotor, dan jorok pada permukiman-permukiman pinggir sungai.
diharapkan sekaligus dapat menjadi konsep
wisata edukatif bagi masyarakat kota. Baik
dalam rangka meneliti atau mengalami
kehidupan di Kampung Mandiri tersebut
Masyarakat kota diajak untuk menemukan
sudut pandang yang berbeda dari kehidupan
hiruk pikuk kota, memahami bahwa
masyarakat kampung memiliki peran besar
dalam siklus kehidupan kota, sehingga
harapannya dapat menekan stigma “marjinal”
bagi masyarakat kampung kota. Jadi
masyarakat kampung kota pun bisa memiliki
usaha pariwisata mereka sendiri yang dapat meningkatkan kesejahteraan ekonomi mereka.
Konsep Kampung Mandiri Ledhok TimohoProject Kampung Mandiri Ledhok Timoho ini merupakan bersama bentuk langkah advokasi masyarakat untuk mengajukan hak guna pakai kepada pemerintah Kota Yogyakarta. Konsep
ini menjadi win-win solution antara pemerintah dengan masyarakat Kampung
Ledhok Timoho
Pembagian Kontribusi Tim
area pengolahan sampah
fasilitas pendukung : amphiteater
fasilitas pendukung : rumah penginapan
Gajahwong Farming & peternakan warga
fasilitas pendukung : sekolah rakyat, office, & fasilitas umum
fasilitas pendukung : waterfront park
area perkampungan deret modular
Nadya Shafira Marsoly 18512174 Yoga Azizstra Athallah 18512178 Safira Tasya Kamitha 18512162 Muhammad Byomantara 18512168Deskripsi Klien & Gambaran Proses Bisnis
+ swasta
+ +
pemerintah warga Kp.Ledhok Timoho
Rebricks merupakan material bangunan ramah lingkungan produk yang dihasilkan berupa paving block dan bata beton yang keduanya merupakan olahan dari sampah plastik sebagai material utama
R i c ro n Pa n e l s m e r u p a ka n perusahaan material daur ulang ramah lingkungan Produknya berupa panel serta eco-roof
Berbahandasarsampahplastikyang diproses menjadi panel panel dan dapatmenggantikankayudanbesi.
Rapel adalah aplikasi untuk menjual sampah anorganik Sampah dijual kepadakolektorsampahyangmenjadi mitra aplikasi. User maupun kolektor akan mendapatkan poin dari aktifitas jual beli sampah, dan poin dapat ditukardenganberbagaihadiah.
Dalam project Kampung Mandiri Ledhok Timoho perlu adanya sinergitas antara pihak pemerintah sebagai pemangku kebijakan setempat serta sebagai penunjang fasilitas infrastruktur fisik, pihak swasta sebagai pengembang program dan penyedia material, serta pihak warga kampung Ledhok Timoho sendiri.
Keterlibatan masyarakat menjadi jantung penggerak project Kampung Mandiri
Ledhok Timoho. Program aktivitas dan desain arsitektural yang dikonsepkan berasal dari masyarakatnya sendiri, selain itu masyarakat juga dilibatkan dalam proses
pembangunan project Kampungnya sendiri, hal ini dimaksudkan agar masyarakat
bisa lebih mudah meniru dan membangun huniannya sendiri di kemudian hari.
RedDoorz merupakan jaringan penginapan budget online terbesar di Indonesia Berfokus pada perkembangan penginapan dan distribusi penjualan secara online RedDoorz akan memilih properti yang berpotensi untuk bekerja sama secara langsung dan terikat komitmendenganbrandRedDoorz.
Kampung Mandiri
Ledhok Timoho sebagai Kampung Kolektor Sampah Digital
Ÿ mengalihkan era pemulung konvensional
melalui digitalisasi
Ÿ Mendapatkan pekerjaan yang lebih
menjanjikan
Ÿ mendapatkan dukungan dari pihak swasta
untuk menyuarakan Komunitas Ledhok
Timoho
Ÿ mewujudkan kampung yang mandiri dan tidak menghasilkan sampah
Kampung Kolektor Sampah
Ÿ terpenuhinya SDM melalui Kampung
Kolektor terpadu
Ÿ mewujudkan cita-cita perusahaan untuk dapat mengolah sampah secara mandiri
Ÿ mendapatkan media promosi yang unik
Gudang & Area Pengolahan
Keuntungan Sebagai Kolektor / mitra RAPEL :
ŸHarga sampah dapat dipertanggungjawabkan
ŸKeuntungan berlipat karena konsumen lebih
mudah didapat
Ÿjangkauan lebih luas dari kolektor sampah
konvensional
Ÿbisa mendapatkan bonus tambahan dari
perusahaan
Deskripsi Pengguna
Masyarakat Kampung Ledhok Timoho
mayoritas bekerja dan hidup sebagai pemulung
dan pengamen Terbentuknya kampung ini
berawal dari adanya kebutuhan akan tempat
tinggal yang dirasakan oleh anak-anak jalanan
serta korban penggusuran pada masa itu.
Sampai pada tahun 2019, jumlah kepala
keluarga yang mendiami Kampung Ledhok
Timoho ada -+60 kepala keluarga. Sampai saat
ini kampung Ledhok Timoho sendiri belum
diakui oleh pemerintah secara dejure sebagai
sebuah kampung. Ini ditandai oleh belum
berlakunya konsep Rukun Tetangga (RT).
pengamen
buruh pekerjaan lainnya pemulung
Pekerjaan Warga Kampung Ledhok Timoho(Tim Advokasi Arus Bawah) yang bekerja untuk mendukung keberlangsungan kampung. TAABAH juga turut mendirikan Sekolah Rakyat Gajah Wong diperuntukkan anak- anak pemulung dan pengamen dengan biaya 0 rupiah / gratis
Biaya operasional sekolah Gajah Wong, memiliki beberapa program sebagai sumber dananya ;
Ÿ sampah untuk anak atau yang dikenal bank sampah. Di mana TAABAH mencari orang yang mau mendonorkan sampah ke Sekolah Gajah Wong, kerja samanya dengan beberapa hotel, kampus hingga perorangan.
Ÿ koperasi sembako. Konsep koperasi adalah warga belanja sekaligus dengan menabung.
Ÿ Peternakan kambing / domba
Ÿ pembibitan beberapa jenis sayuran
Ÿ fundraising
Ÿ membikin cendera mata yang dijual secara online dan offline.
Di Kampung Ledhok Timoho sendiri ada lembaga TAABAHInformasi & Peraturan Tapak
Terletak di wilayah Kelurahan Muja-Muju, KecamatanUmbulharjo,KotaYogyakarta.
Lokasikampungyanghanyamemilikisatuakses pintumasukyangterselipdisela-selabangunan tinggi di perumahan elit, semakin membuat kampunginiterkesanterpinggirkandanterisolir.
Status kepemilikan seluruh lahan kampung masih abu-abu, karena tidak adanya surat
kepemilikan lahan Satu-satunya bukti
kepemilikan yang umumnya dipunyai warga adalah kuitansi sebagai bukti pembelian
tanah/rumah, yang sifatnya hanya sebagai bukti uanggantirugi.
sumber : https://sitaru.jogjakota.go.id/sitaru/home
Pola Ruang RDTR : ZONA PERMUKIMAN Pola Ruang RDTR : Sempadan Sungai satu-satunya akses masukKawasan Budidaya
Perumahan dan Permukiman Perdagangan dan Jasa Sarana dan Prasarana
Fungsi Campuran Jasa Penginapan Jasa Lainnya Industri Rumah Tangga
Peraturan Daerah Kota Yogyakarta Nomor 1 Tahun 2015 Tentang Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kota Yogyakarta Tahun 2015-203
sempadan sungai bertanggul : 3m
sempadan sungai tak bertangul : 10m
permukiman Kp. Ledok Timoho
kebun warga
ternak warga
balai warga
musholla
sekolah sosial
pos keamanan
Deskripsi Isu dan Tujuan Perancangan
Perkembangan kota-kota besar di Indonesia khususnya Yogyakarta
membawa dampak yang tak sepele
Indonesia menghasilkan -+64 juta ton sampah tiap tahunnya. berdasarkan data
KLHK (2019), 60% sampah diangkut dan ditimbun di TPA, 30%-35% tidak dikelola bahkan mencemari lingkungan, dan hanya 5%- 10% yang didaur ulang. Menurut Dini Trisyanti (Direktur Sustainable Waste Indonesia) penting untuk melihat bagaimana ekosistem pengumpulan dari bank sampah dan pelaku masyarakat bisa saling terintegrasidenganparapendaurulang.
Selain persoalan sampah, kota-kota besar juga dihadapkan dengan
kepadatan permukiman, hal ini menyebabkan banyak masalah, diantaranya : tingkat kemiskinan
meningkat, timbulnya permukiman kumuh, meningkatnya kebutuhan
ruang dan lingkungan hidup, kekurangan pangan, meningkatnya kriminalitas, DLL Selain itu, keterbatasanlahanjugamenyebabkan sebagian orang yang berpenghasilan
rendah tidak cukup mampu membangunhunianyanglayak
sampah
kepadatan penduduk
kepadatan penduduk kesenjangan
kota metropolitan kampung
(kebergantungan kampung terhadap kota)
Past
kesetaraan reduksi sampah yang dihasilkan distraksi stigma “marjinal” mengangkat potensi kampung
kota metropolitan kampung
(kampung dan kota saling bergantung)
Future
General Problem Typology
Sampah
Kepadatan
Permukiman
Architectural Problem Strategy GOALS
Pengolahan sampah berbasis komunitas
Butuh Sirkulasi yang Runtut dan Efektif
Kampung deret
Bangunan Monoton / seragam
Sirkulasi Mengadopsi RuntutanAktivitas
Penggunaan Material Beragam Sesuai User + menyediakan tipe yang berbeda
Community Center Berbasis Pengolahan Sampah
Kampung Nol Sampah
Membentuk komunitas masyarakat ramah lingkungan
Urbane Issues
Kepemilikan Rumah oleh
Masyarakat Miskin
Kesenjangan Sosial
Rumah dengan memanfaatan material bekas/murah
Butuh Bangunan yang Ringan + Kuat + mudah diduplikasi
Desain yang tersegmentase / modular
Perkampungan Deret Modular
Kampung Mandiri Ledhok Timoho
Kemandirian antar komunitas masyarakat / KAMPUNG
Peternakan + Perkebunan Berbasis Komunitas
Butuh penghawaan dan pencahayaan yang cukup
Banagunan dengan mengoptimalkan pasive design
GajahWong Farming
Distraksi stigma “masyarakat marjinal”
Perkampungan Mandiri
Analisis Tapak & Masalah Desain
Gambaran Lokasi
zona permukiman padat (kp.Ledhok Timoho) Embung Mantras Kali Gajah Wong menuju Jl.Timoho menuju Jl.Balirejo lahan kosong milik pemerintah lahankosong lahan kosong Jl. Ganesha Jl. Galunggung Jembatan mati / buntung Kelurahan Muja-Muju, Kecamatan Umbulharjo, KotaYogyakarta, DIYogyakarta.Iklim
Kelembapan
Pagi : +- 90%
Siang: +- 79%
Sore : +- 87%
Malam: +- 100%
Suhu
Tertinggi : 34 °C
Terendah : 23 °C
Rata-Rata : 28 °C
Angin
Kecepatan : 10-15 km/jam
Sinar Matahari
Sinar matahari ekstrim condong ke sisi selatan site pada bulan Mei. Sedangkan sinar matahari pada bulan juli ekstrim condong ke sisi utara.
Memiliki kondisi beriklim tropis, sehingga memiliki suhu udara yang tinggi. Suhu udara tertinggi relatif dibawah standar kenyamanan, sedangkan suhu udara terendah masihsesuaidenganstandarkenyaman.
Kelembapantertinggiterjadipadamalahharidanmelebehi batasnormal(45%-64%RH).
Untukmemaksimalkansinarmatahariyangditerimasetiap rumahwarga,dapatditerapkandenganbentukperumahan yang berundak. Sehingga setiap bangunan selalu mendapatkansinarmataharipagi.
Arah angin mengalir barat-timur dapat direspon dengan pembuatan tatanan massa pemukiman yang tidak searah denganbangunanpengolaansampah.
15 Januari 15 MaretKondisi Topografi
Kondisi Topografi pada site merupakan lahan kosong serta kawasan pemukimam dengan konturyangcukupcuram.Kondisitanahpadasite merupakanjenistanahaluvial.Tanahaluvialbiasa terdapat di daerah pinggiran sungai. Sifat dari tanah aluvial sendiri adalah memiliki tingkat mineral yang cukup tinggi, dapat Menyerap Air SecaraMaksimalsertaBerwarnaCoklatdanAgak Kelabu.
Area Hijau dan Area Terbangun
Area terbangun
Area hijau
Site terdiri dari 35% area terbangun dan 65% area hijau berupa lahan kosong yang ditumbuhi banyak pepohonan. area hijau pada site didominasi oleh pohon bambu serta pohon mangga. Tanaman bambu sering ditemukan karena lokasi site yang berada di pinggir sungai. Sedangkan area terbangun pada site didominasi oleh pemukiman warga.
Fungsi lahan pada site menurut peta rencana pola ruang dan garis sepadan bangunan Kecamatan
Umbulharjo adalah pemukiman dengan kepadatan tinggi. Dari segi fungsi lahan site ini sangat sesuai dengan bangunan yang akan dibangun ulang yaitu pemukiman warga dengan konsep kampung deret. Sehingga meminimalisir penggunaan lahan.
Area Terbangun Area HijauLAPANGAN
SITE
JalanTimoho(Dapatdiaksesdenganmobil2arah)
JalanLokal(Dapatdiaksesdenganmobil)
JalanmenujuSite(Hanyadapatdiakses olehroda2)
JembatanMati
HalteBus
Kelurahan Muja Muju terletak di jantungKotaYogyakarta,berjarak2KM
dari kecamatan Umbulharjo Kota
Yogyakarta, 0.3 KM dari Pemerintahan
Kota Yogyakarta dan 5 KM dari
PemerintahD.I.Y.
Jalan Menuju ke site termasuk padat
karena terdapat Sekolah Tinggi
Pembangunan Masyarakat ( APMD ), kantorDPRDYogyakartadanbeberapa
sekolahlainnya.Selainitu,aksesutama
pada site hanya dapat di lalui oleh
kendaraanroda2ataupejalankhaki.
Sirkulasi dan Lalu Lintas
Kelurahan Muja-Muju, kecamatan Umbulharjo, Kota yogyakarta.Gambaran Arsitektural
View dan Vista
View utama pada site ini adalah sungai yangterletakpadasisi timur site. Sungai dapat dimanfaatkan menjadi view utama dari bangunan yang akandibangun.
Pemukiman yang tidak tertata menyebabkan vista pada sisi timur site ini terlihat kumuh. Selain itu,padasisibaratsiteini tidak dapat terlihat karena tertutup oleh tembok pembatas antar perumahan.
Kondisi Vegetasi
pohon mahoni
rumpun bambu
pohon mangga
vegetasi di area site didominasi oleh rumpun
bambu serta pohon mahoni yang menyebar di sisi selatan site.
di sisi selatan site memiliki kepadatan vegetasi yang
cukup tinggi berupa rumpun
bambu, pohon mahoni, dan jenis tumbuhan liar lainnya.
Site-Montage
Terletak di wilayah Kelurahan Muja-Muju, Kecamatan
Umbulharjo, Kota Yogyakarta. Kampung Lehok Timoho berada di jantung kota Yogyakarta, berjarak 0.3 KM dari PemerintahanKotaYogyakartadan5KMdariPemerintah
D.I.Y.
Lokasi kampung yang hanya memiliki satu akses pintu masuk yang terselip di sela-sela bangunan hanya dapat memuat 1 kendaraan roda 2 serta membuat kampung ini terkesanterpinggirkandanterisolir.
Kampung Ledhok Timoho berada di pinggiran Sungai
Gajah Wong dengan tanah yang berkontur menjorok ke tepisungaiyangberadaditimurpermukiman,sedangkan di sisi baratnya terdapat perumahan warga yang elevasinya lebih tinggi sehingga matahari sore dapat tereduksi / terhalang. Hal ini juga menyebabkan aliran udara/anginjugatereduksidarisisibaratsite.
Pada bagian utara perkampungan sudah ada tanggul yang terbangun sedangkan sisi selatan masih langsung berhubungan dengan sungai. Pada musim kemarau air sungai termasuk dangkal dengan kedalaman rata-rata 1,5msedangkanpadamusimhujankedalamanaircukup tinggi namun masih dalam kondisi aman dan tidak menyebabkan banjir ke daerah permukiman disekitarnya.
View dari timur site berupa Sungai Gajah Wong serta diseberangnya juga terdapat permukiman warga. Di sisi utara juga terdapat jembatan mati / mangkrak yang buntu mengarah ke lahan kosong. Sedangkan view dari sisi barat site tertutup oleh dinding pembatas serta ketinggianelevasiyang berbedaolehperumahanwarga yangberadadisisibaratnya.
Kondisi vegetasi di sisi utara site sangat terbatas sedangkan di sisi selatan site masih cukup rimbun dengan rumpun rumpun bambu di tepian sungai serta ada beberapa pohon mahoni. Hal ini dikarenakan konsentrasi kepadatan permukiman berada di sisi utara site.
Konsep & Respon Desain
Kajian Preseden
Nama Bangunan : Adaptable Portable Modular housing for urban poor.
Lokasi : Dhaka, Bangladesh
Fungsi : Social housing
Arsitek : Nusrat Jahan Mim
Proyek ini menjawab tantangan bagaimana menampung kaum miskin kota yang semakin hari semakin meningkat bagi lingkungan marjinal di Kota Dhaka, Bangladesh.
Diusulkan dengan sistem modular serta didesain dapat beradaptasi dengan mudah sesuai kebutuhan penggunanya.
Selain itu, unit-unit tersebut dapat dibongkar ketika penghuni kawasan kumuh digusur dan dikumpulkan kembali di lokasi baru. Terbuat dari bambu dan bahan daur ulang, komponen dan panel modular hunian cukup ringan untuk dipindahkan dengan mudah.
Penggunaan material yang adaptif memudahkan penghuni untuk bisa menyesuaikan kebutuhannya serta dapat dibangun dengan mudah karena menggunakan material yang dekat dengan mereka.
Hal ini juga yang menjadi dasar dalam mengembangkan konsep area housing pada Kampung
Mandiri Ledhok Timoho menjadi kampung modular. Pemilihan material serta beberapa elemen bangunan disesuaikan kembali sesuai dengan konteks dan kondisi masyarakat lokal.
Modul dinding area didesain untuk dapat adaptif terhadap banyak material, sehingga pemilik hunian dapat dengan mudah dan murah mendapatkan material dinding.
Pendekatan Konsep Perancangan
Konsep merancang pada Kampung Mandiri Ledhok
Timoho mencoba untuk mengakar kembali pada
masyarakatnya sendiri, dimana semua rancangan program serta rancangan desain yang dibuat memiliki
keterikatan konteks yang kuat bagi masyarakat
Kampung Ledhok Timoho.
Konsep merancang ini diharapkan mampu melahirkan desain arsitektural yang dekat dengan masyarakat
serta program rancangannya dapat menjadi wadah bagi
mereka untuk lebih bisa berdaya serta mandiri dalam
menjalankan aktivitasnya, baik dalam pengelolaan sampah, ekonomi, hingga pangan.
Konsep Material
Site-Montage
Kumpulan foto-foto eksisting Kampung
Ledhok Timoho digunakan untuk memetakan material-material yang
lazim ditemui di eksisting Kampung
Ledhok Timoho. Peta Material tersebut
kemudian digunakan dalam proses merancang Kampung Mandiri Ledhok
Timoho sebagai opsi material yang digunakan.
sampah gedhek bilah bambu seng genteng batu kali bata besi batang terpal kayu beton kaca triplek air polikarbonatIde utama : sinergitas kampung dengan kota metropolitan menjadi satu siklus saling membutuhkan
kepadatan penduduk
kepadatan penduduk kesenjangan
kesetaraan
sampah
kota metropolitan
mengangkat potensi kampung
kampung
reduksi sampah yang dihasilkan
distraksi stigma “marjinal”
kota metropolitan kampung
(kebergantungan kampung terhadap kota) (kampung dan kota saling bergantung)
Past Future
Ide utama dalam rancangan konsep kampung mandiri
LedhokTimohoiniialahbagaimanamenghasilkansinergitas antara kampung / desa dengan kota metropolitan menjadi
hubungan yang saling membutuhkan satu sama lain, dengan potensi kampung yang dipunya, sehingga bukan hanya kampung yang selalu bergantung pada kota metropolitan,sepertilazimnyamasasekarangdanlalu.
Kebergantungan kampung terhadap kota metropolitan memberi banyak dampak negatif yang dihasilkan, diantara lain meningkatnya kesenjangan sosial, semakin banyak
masyarakat yang ‘termarjinalkan’, semakin padatnya satu wilayah tertentu dan meningkatnya sampah yang dihasilkan sertamasihbanyaklagipermasalahanyangditimbulkan.
Konsep saling menguntungkan antara kampung dan desa menempatkan keduanya di posisi yang sama rata, sehingga stigma-stigma sebelumnya yang muncul dan menganggap kota lebih superior menjadi patah, hal ini akan berdampak pula pada keberdayaan dan kesejahteraan kampung yang sebelumnyadianggapinferior
Saling kebergantungan ini diharapkan akan mampu memberi banyak dampak baik di masa mendatang. Selain ke
mendongkrak potensi dari sebuah kampung itu sendiri dan menghasilkan siklus yang sehat antara kampung dengan sebuahkotametropolitan.
Kampung Deret Modular Community Center
Ÿ mengatasi kebutuhan ruang dan lingkungan hidup di permukiman yang padat / perkotaan
Ÿ wadah bagi masyarakat tunawisma / tidak memiliki hunian layak / ilegal secara administratif
Ÿ kompleks hunian yang menampung para pemulung / pendaur ulang
Ÿ memberikan hunian percontohan untuk masyarakat yang membutuhkan
berbasis Pengolahan Sampah
Ÿ memberdayakan masyarakat serta menciptakan lapangan kerja baru
Ÿ mengikutsertakan masyarakat untuk berperan mengolah sampah
Ÿ menintegrasikan para pemulungpelaku pengolah sampah
Ÿ menciptakan sekolah / sarana edukasi pengolahan sampah
GajahWong Farming
Ÿ mengoptimalkan serta memberdayakan kebun dan peternakan warga yang sudah ada sebelumnya
Ÿ menjadi sumber pangan serta ekonomi bagi warga kampung
Ÿ memberi wahana wisata masyarakat dengan konsep edukasi
Ÿ menciptakan kampung mandiri, dengan mengedepankan dimana sampah yang “zero waste village” dihasilkan dapat diolah langsung oleh penduduknya untuk kegiatan ekonomi.
Ÿ membentuk satu , serta turut berperan besar dalam komunitas masyarakat yang ramah lingkungan siklus kehidupan kota.
Ÿ mendistraksi stigma “masyarakat marjinal” dalam kehidupan kota
Ÿ mewujudkan kampung percontohan serta sarana bagi masyarakat wisata edukasi
Konsep Plottingan masa
area farming ditempatkan di sisi selatan site dan terpisah dari area
permukiman untuk menjaga kenyamanan masyarakat kampung
berada tepat di sebelah area sekolah agar siswa/siswi mudah mengakses dan mengamati aktivitas di area farming
zona pemilahan sampah
dirancang sirkular menghadap
zona housing sehingga warga lebih mudah dalam mengumpulkan sampah
zona housing dan penginapan ditata sesuai pada tatanan kondisi eksisting dengan beberapa penyesuaian, arah hadap housing diarahkan ke area sungai untuk menanamkan mindset “sungai adalah halaman bersama”
hasil pengolahan sampah berupa
pupuk untuk perkebunan
area riverfront park & ampiteater berada di tepian sungai. sehingga sungai dapat menjadi destinasi bermain bagi warga / masyarakat
serta menumbuhkan rasa untuk menjaga kebersihan sungai
sampah
diolah dan untuk kegiatan ekonomi
hasil perkebunan kembali untuk masyarakat
permukiman menghasilkan sampah
KETERANGAN
akses roda 4 (pick up)
akses roda 2
akses sepeda
akses pejalan kaki
akses roda 2
akses sepeda
akses pejalan kaki
akses sepeda
akses pejalan kaki
akses pejalan kaki
Community
Center
basis pengolahan sampah konsep
Masyarakat Kampung Ledhok Timoho yang sebagian besar bekerja sebagai pemulung
difasilitasi dengan adanya Community center
berbasis pengolahan sampah dimana pengelolaannya dilakukan oleh masyarakat kampung itu sendiri. Mereka juga diberdayakan dengan adanya konsep bisnis kampung bersama sebuah perusahaan rintisan yang bergerak di bidangpengelolaansampah
bentuk masa bangunan merupakan penetral antara bentuk masa permukiman
(sisi utara) dan bentuk masa bangunan di sisi selatannya sehingga dipilihlah bentuk atap yang bergelombang landai masif namun tetap atraktif
Community Center basis pengolahan sampah
R. penyulingan sampah
R. pengolahan sampah organik
R. penyimpanan
R. pemilahan sampah
R. pengolahan sampah
layak pakai
Workshop Area
Handicraft shop
Thrift shop
pola masa area pengolahan sampah
diadopsi dari skema proses pengolahan
sampah itu sendiri, sehingga proses
pemilahan-pengolahansampahmenjadi
lebih efektif dan memudahkan user
dalammelakukanaktivitasnya.
area pemilahan sampah bermasa
terpusat untuk memudahkan warga
mengumpulkansampah
konsep ruangPola sirkulasi pada entrance area pemilahan
sampah dibagi menjadi lima bagian
berdasarkan jenis sampah yang dikumpulkan.
Kelima bagian tersebut dibedakan berdasarkan
warna paving yang digunakan, warna merah : jenis sampah plastik, warna kuning : jenis
sampah tekstil, warna hitam : jenis sampah
logam, warna biru : jenis sampah kertas, dan warnahijau:jenissampahorganik
Selain menjadi penanda sirkulasi, penggunaan
warna pada paving menjadi unsur dekoratif padaunsurlanskapbangunan.
atap sirap / pelepah bambu
bilah bambu ikat / bundel
bilah bambu ikat / bundel
konsep material, selubung, dan struktur
Material yang digunakan dalam rancangan bangunan community center berbasis pengolahan sampah ini didominasi penggunaan bambu sebagai material utamanya Pemilihan bambu dilatarbelakangi karena banyaknya rumpun bambu di eksisting serta mudah didapat di area site. Selain itu, pemilihan bambu sebagai material utama dikarenakan sifat konstruksi bambu yang juga semi modular Bambu juga dapat membentuk masa yang lebih dinamis dan fleksibel sehingga meski rancangan didesain dengan bentuk masif tapi bisa tetap menghasilkandesainyangmenarik
dinding bilah bambu
bukaan kaca frame bambu bambu petung 2 ikat pondasi footplat
bilah bambu ikat / bundel (support structure)
PROSES PEMBUATANATAP PELEPAH BAMBUSekolah Sosial & Office
konsep
Sekolah Anak-anak komunitas Ledhok
Timoho dedesain sesuai dengan kebutuhan
dengan pendekatan simplicity design (kesederhanaan) menjadi tujuan utama
kami. sekolah sebagai tempat bertukar
pikiran, tempat untuk mengutarakan
aspirasihinggatempatyengmenyenangkan
untuk bermain, kami implementasikan
dengan ruang ruang yg bersifat terbuka dan permainan interior yg playful. tak lupa pula
padaaspekbuildingenvironmentditerapkan
agar terjadi keselarasan antara bangunan
dengan alam seperti pencahayaan alami, penghawaan alami hingga penggunaan materiallokaluntukmengurangiemisigas
Kantor disini berfungsi untuk menampung karyawan Rapel, Start-up berbasis lingkungan
hidupRapelmerupakansebuah
startupyangmempunyaitujuan
mulia seperti penguraian
sampah masyarakat oleh
m a s y a r a k a t P a d a penerapannya ruang di berikan
s p a c e y g b a i k d e n g a n pendekatan interior minimalis
d a n p o l a c u b i c l e a g a r kenyamanan akan ruang gerak padakaryawandapattercapai.
fasilitas pendukung :
Sekolah Sosial & kantor
konsep material, selubung, dan struktur
Rancangan struktur bangunan sekolah dan kantor
mengaplikasikan struktur komposit yaitu
perpaduan strujtur beton dengan baja WF, pengaplikasian material tersebut dimaksudkan
agar bentang yang didapat luas sehingga ruang
yang dihasilkan lebih luas. Selain itu, struktur baja pada atap dapat diekspos sehingga menghasilkan pengalamanruangyangunikdanmenarik
Dinding yang digunakan menggunakan dinding bataeco-brickdimanamerupakanbataolahandari sampah plastik yang telah disuling di area pengolahan sampah dan diproses kembali. Selain itu, dinding tersebut dikombinasikan dengan
modul dinding yang sama pada area perkampungan dengan adanya beberapa penyesuaian.
atap eco-roof shading frosted glass
hollow 4/6 (rangka shading)
kuda-kuda baja rotan anyam (bukaan)
partisi dinding dinding rebrick
dinding panel
struktur beton pondasi footplat
konsep ruang dan selubung
sisi belakang bangunan
sekolah sosial / rakyat dihadapkan ke area farming
dan diberi bukaan untuk
m e m u d a h k a n s i s w a mengakses dan mengamati kegiatandiareafarming.
bukaan di sisi belakang
tersebut diberikan shading
serta sekat sekat sehingga
dapat mereduksi dan memecah sinar matahari yangmasukkedalamruang.
TAMPAK TIMUR TAMPAK BARAT skala 1:100 skala 1:100Kampung Deret Modular
konsep
Area Hunian warga didesain dengan konsep modular,dimanauserdapatmenginstallberbagai macam material kedalam modul sebagai dinding huniannya Konsep ini diharapkan mampu menjadi percontohan bagi masyarakat miskin kotauntukdapatmemlikihunianyanglayakhuni. denganbiayayangrendah.
Terdapat juga area untuk berinteraksi sosial antar tetangga, hal ini diwujudkan untuk menciptakan bonding yang kuat antar individu di dalam kampungtersebut
Bentuk masa hunian mencoba mengadaptasi bentuk atap pelana yang mendominasi di sekitar site, bentuk atap diberi variasi dimensi dan kemiringan yang berbeda sehingga menghasilkan bentuk masayangatraktifdanunik
konsep ruang
Area hunian warga dibagi menjadi 3 tipe, dimana tipe 1 merupakan tipe basic untuk
keluarga kecil, sedangkan tipe 2 terdapat ruang usaha serta tipe 3 untuk keluarga sedang. pembagian beberapa tipe hunian disesuaikan dengan kondisi keluarga dan usaha di Kampung Ledhok Timoho sebelumnya.
pemanfaatan kontur tapak yang menjorok ke arah timur memberikan ruang cahaya matahari pagi ke setiap baris permukiman
tipeA tipe B tipe C tipeA tipeA Visualisasi Kamar type A Visualisasi Kamar type C Visualisasi Mezzanin type C Visualisasi Ruang Keluarga & Dapurskala 1:100
skala 1:100
konsep struktur & selubung
Struktur yang digunakan
dalam rancangan hunian
kampung mandiri Ledhok
Timoho menggunakan
sistem struktur modular / bongkar pasang, sehingga dapat mudah dan cepat dalam pembangunannya.
Dinding bangunan
menggunakan modul
dinding serta dikombinasikan
dengan dinding bata ecobrick
atap eco-roof (Ricorn panels)
kayu dolken
kuda-kuda beton baca channel
dinding modular
struktur beton modular
dinding modular
struktur beton modular
kayu dolken
pondasi footplat
tipe A tipe C tipe BModul dinding didesain untuk dapat adaptif terhadap banyak material, sehingga pemilik hunian dapat dengan mudah dan murah mendapatkan material dinding.
Detail Modul dinding
Besi plat
Besi plat
Besi hollow / Kayu 10/10
bambu polycarbonate Besi siku modifikasi Rel geser Lubang pengait Besi siku modifikasi Besi hollow / Kayu 10/10 Engsel buka untuk memudahkan instalasi material dinding modul jendela papan kayu gedhek TAMPAK TIMUR TAMPAK UTARA skala 1:100 skala 1:100 TAMPAK SELATAN skala 1:100Rumah Penginapan
konsep
Konsep Kampung Mandiri Ledhok Timoho
diharapkan sekaligus dapat menjadi kampung wisata
edukatif bagi masyarakat kota. Konsep ini diwadahi
dengan adanya rumah penginapan. Desain rumah
penginapan memiliki konsep yang sama dengan
rumah warga yaitu dengan konsep modular
Pengelolaan rumah penginapan dikelola sepenuhnya
oleh warga setempat dengan berkolaborasi dengan
beberapa aplikasi penginapan. Rumah penginapan
ini merupakan salah satu usaha bersama milik warga
Kampung Ledhok Timoho
fasilitas pelengkap :
Area perkampungan dan rumah penginapan dipisah oleh lapangan kampung, serta fasilitas umum kampung lainnya, hal ini dilakukan untuk menjaga kenyamanan warga kampung serta pengunjung yang menginap
Lapangan kampung
Rumah Penginapan
skala 1:110
skala 1:110
skala 1:110 skala 1:110konsep struktur & selubung
atap eco-roof
kayu dolken
kuda-kuda beton
baja channel dinding modular
struktur beton modular
baja pipa
dinding modular
struktur beton modular
kayu dolken
pondasi footplat
TAMPAK TIMUR TAMPAK UTARA TAMPAK SELATAN skala 1:100 skala 1:100 skala 1:100GajahWong Farming
konsep
Untuk memenuhi kemandirian warga
kampung Ledhok Timoho terdapat area farming serta peternakan milik warga.
GajahWong Farming dan area peternakan
warga sepenuhnya dikelola oleh dan untuk warga desa. Sayur dan buah yang ditanam
akan didistribusikan kepada warga desa
terutama warga yang membutuhkan, selain
itu buah dan sayur yang ditanam juga dijual
kembali yang kemudian hasil penjualan
tersebut menjadi penghasilan warga bersama.
GajahWong Farming dan area peternakan
warga didesain dengan mengoptimalkan
pencahayaan serta penghawaan alami. Hal ini
dikarenakan tumbuhan serta hewan yang
diternak sangat bergantung dengan kondisi
termal dan cahaya yang ada.
GajahWong Farming
DENAH KANDANG TERNAK & VERTIFAM Lt.1konsep struktur & selubung
media vertikultur
pondasi footplat
struktur komposit
dek bambu
wadah pakan ternak / pagar pembatas
atap transparan solartuff
tempered glass
tempered glass modul dinding eco-roof
TAMPAK TIMUR TAMPAK BARAT TAMPAK UTARApelepah bambu
Amphiteater
Area amphiteater didesain dengan orientasi
mengarahkearahsungaiGajahWong,halini
ditujukan agar timbul persepsi oleh
masyarakatbahwasungaimerupakanruang
rekreatif sehingga gairah masyarakat untuk
menjagakebersihansungaimeningkat
Amphiteaterdidesaindenganmenyesuaikan kontursiteyangadasehinggamenimbulkan
kesanatraktifpadabentuknya.
Terdapat juga area jajanan didesain dengan
ruang terbuka sehingga warga kampung
dapat lebih mudah dan bebas untuk
berjualandiareatersebut
struktur bambu ikat
struktur
bambu ikat
struktur
bambu petung
Waterfront Park
Letak geografis site yang berada tepat di
pinggiran sungai Gajah Wong baik secara
langsung maupun tidak langsung akan
memberi dampak pada kondisi sungai
tersebut. Sehingga perencanaan waterfront park ini merupakan rancangan yang
diharapkan mampu memberi dampak baik
padaaliransungaiGajahWongyaitudengan
menumbuhkan rasa untuk menjaga
kebersihansungaiolehmasyarakatsekitar
terdapat beberapa fasilitas pelengkap dan rekreatif pada area ini, diantaranya berupa
ruang usaha masyarakat serta adanya
boardwalk di pinggiran site sehingga
masyarakat dapat berinteraksi langsung
denganaliransungaiGajahWong.
Ruang Usaha Warga Boardwalka r e a t e r s e b u t d i d e s a i n d e n g a n
mempertahankan kontur site tanpa banyak
merusak kontur alaminya, akibatnya
pemanfaatan kontur tersebut justru
menghasilkan ruang ruang baru yang dapat
atap eco-roof
panel dinding
kayu dolken (railing)
struktur beton modular
KETERANGAN
SALURAN UTAMA
MENUJU IPAL
SALURAN LIMBAH
RUMAH
BAK KONTROL
BAK KONTROL & BAK GREASE TRAP
IPAL KOMUNAL
KETERANGAN
SALURAN HASIL OLAHAN IPAL
SALURAN MENUJU SUNGAI
KOLAM INDIKATOR
KOLAM LELE
POMPA AIR
IPAL KOMUNAL
scan for more experience
Daftar Pustaka
P. D. Plowright. 2014. “Revealing Architectural Design :
Methods, Frameworks, and Tools”. New York: Routledge.
http://bappeda.jogjaprovgo.id/dataku/data_dasar/index/361jumlah-penduduk-diy?id_skpd=29
http://eproduklitbang.pu.go.id/risha/
https://sitaru.jogjakota.go.id/
http://ethnolab.kunci.or.id/2016/02/17/ledhok-timoho-fajarriyanto/
https://nationalgeographicgrid.id/read/131760068/bikincemas-pbb-bilang-indonesia-ikut-tanggung-jawab-dalamledakan-penduduk-pada-2050?page=all
https://nationalgeographicgrid.id/read/132298218/pengelolaa n-sampah-di-indonesia-masih-buruk-perlu-kolaborasi-danrevolusi?page=all
https://sekolahgajahwong.org/
https://smol.id/2020/10/20/sekolah-gratis-anak-pemulungpengamen-di-bantaran-sungai-gajah-wong-yogya/
https://tirto.id/kepadatan-penduduk-pulau-jawa-sentuh-8kali-rata-rata-nasional-f9tP
https://wwwarchdailycom/907900/guaiba-orla-urban-parkjaime-lerner-arquitetos-associados
https://wwwcendananews.com/2017/02/warga-ledok-timohobangun-kampung-swadaya.html
https://wwwdiandesa.org/daily-blog-project-news/ipalkomunal-solusi-untuk-masalah-sanitasi/
https://zerowaste.id/knowledge/jawaban-dari-masalahsampah-di-indonesia/
Admin E-katalog. Animasi Rumah Instant Sederhana Sehat
(RISHA):
airsanitasi. Perawatan dan Pemeliharaan IPAL Komunal:
https://wwwyoutube.com/watch?v=wKYaeLDt4fE
https://wwwyoutube.com/watch?v=97L_hwfvmi8 CakNun.com. Pranata Kehidupan #1 | Mbah Nun, Toto
Rahardjo, Penggiat Mafaza (Maiyah Eropa) : https://www.youtube.com/watch?v=4g_7EFS12PI
https://wwwyoutube.com/watch?v=1U-52FMZa7g
Greenpeace Indonesia. Urban Series 1: #Nyampah :
CNN Indonesia. Kampung Inovatif Pengolahan Sampah : https://wwwyoutube.com/watch?v=MAWv4SlDg-
HMTPWK UGM. Permasalahan Pembangunan Yogyakarta:
Ledhok Timoho : https://wwwyoutube.com/watch?v=-Z9L Ip99iY&t=193s
Punca Media. Kisah Inspiratif RAPEL - Aplikasi Pengelolaan Sampah Non Organik, Siap Jemput Sampah di Depan Rumah.
https://wwwyoutube.com/watch?v=dcTCeYpEJWg
RADAR JOGJA. Sekolah Gajah Wong, Perjuangkan Pendidikan
di Kampung Pemulung : https://wwwyoutube.com/watch?v=47wMwPTWieQ
RAPEL Indonesia : https://www.youtube.com/watch?v=7M7t3Q3CO w
Unilever Indonesia. Sistem Bank Sampah - Persembahan
Unilever : https://wwwyoutube.com/watch?v=ApuDawJmYdw