1 minute read
Deskripsi Pengguna
Masyarakat Kampung Ledhok Timoho mayoritas bekerja dan hidup sebagai pemulung dan pengamen Terbentuknya kampung ini berawal dari adanya kebutuhan akan tempat tinggal yang dirasakan oleh anak-anak jalanan serta korban penggusuran pada masa itu.
Advertisement
Sampai pada tahun 2019, jumlah kepala keluarga yang mendiami Kampung Ledhok
Timoho ada -+60 kepala keluarga. Sampai saat ini kampung Ledhok Timoho sendiri belum diakui oleh pemerintah secara dejure sebagai sebuah kampung. Ini ditandai oleh belum berlakunya konsep Rukun Tetangga (RT). pengamen buruh pekerjaan lainnya pemulung
(Tim Advokasi Arus Bawah) yang bekerja untuk mendukung keberlangsungan kampung. TAABAH juga turut mendirikan Sekolah Rakyat Gajah Wong diperuntukkan anak- anak pemulung dan pengamen dengan biaya 0 rupiah / gratis
Biaya operasional sekolah Gajah Wong, memiliki beberapa program sebagai sumber dananya ;
Ÿ sampah untuk anak atau yang dikenal bank sampah. Di mana TAABAH mencari orang yang mau mendonorkan sampah ke Sekolah Gajah Wong, kerja samanya dengan beberapa hotel, kampus hingga perorangan.
Ÿ koperasi sembako. Konsep koperasi adalah warga belanja sekaligus dengan menabung.
Ÿ Peternakan kambing / domba
Ÿ pembibitan beberapa jenis sayuran
Ÿ fundraising
Ÿ membikin cendera mata yang dijual secara online dan offline.